Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Transkripsi

1 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI TATAKAN 2 KECAMATAN TAPIN SELATAN Mahutma Gdhi d Jamilah Doen UT UPBJJ Bjarmain mgdhi@ecampu.ut.ac.id ABSTRAK Menyelenggarak pendidik ekolah dalam rgka mencapai tuju pendidik. Peneliti ini dilakuk untuk meningkatk hail belajar IPS iwa kela VI SD Negeri Tatak 2 emeter I tahun pelajar 206/20 melalui pengguna pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL). Dalam peneliti ini adalah iwa SD Negeri Tatak 2 kela VI tahun pelajar 206/20 yg berjumlah org terdiri dari putra d 4 putri. Secara umum pembelajar dari iklu ke iklu 2 ada peningkat yg baik. Sehingga dapat diimpulk pengguna penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) mampu meningkatk hail belajar IPS iwa kela VI SD Negeri Tatak 2. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya ketunta klaikal hail belajar iwa.sebelum diberikn tindak ketunta belajar iwa dalam kela yaitu 54% atau 6 iwa. Setelah diberik tindak deng pengguna penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) pada iklu ketunta belajar iwa meningkat menjadi 2% atau 8 iwa. Sedgk pada iklu 2 ketunta klaikal belajar iwa meningkat mencapai 90% atau 0 iwa. Kata kunci: Meningkatk hail belajar iwa, pengguna pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL), d mata pelajar IPS Kela VI SD A. Pendahulu Keingin untuk berama deng tem tem ebayya ini, jika dicermati deng baik, jutru dapat dimfaatk ebagai medium oleh guru untuk mentrfer ilmu pengetahu kepada iwya. Peneliti kali ini ak mengambil ubyek peneliti iwa kela VI SD Negeri Tatak 2. Jumlah iwa kela VI di SD Negeri Tatak 2 ada iwa. Berdaark hail obervai, aat guru menjelak materi para iwa tidak memperhatik deng baik, ini ak membuat iwa tidak bia memahami pelajar yg diampaik oleh guru, akibatnya hail belajar IPS iwa rendah. Setelah diadak evaluai kemampu iwa kela VI SD Negeri Tatak 2 terhadap mata pelajar IPS maih kurg tunta hail belajarnya, ketunta klaikal iwa kela VI pada mata pelajar IPS hya 54 % deng nilai rata-rata kela hya 58.. Identifikai Maalah Identifikai maalah yg berhubung deng peneliti yg dilakuk oleh peneliti adalah penerap Pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) untuk meningkatk hail belajar iwa Kela VI pada mata pelajar IPS di Sekolah Daar Negeri Tatak 2. Adapun identifikai maalah dalam peneliti ini adalah: 24

2 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 ) Perlunya perbaik dalam peningkat keterampil guru dalam trategi pembelajar untuk meningkatk mutu pendidik. 2) Di ekolah cenderung menerapk prinip pembelajar berpuat pada guru (teacher centered), ehingga iwa kurg termotivai untuk belajar, karena ke belajar yg ditimbulk adalah monoton d membok. Sebab itu perlu untuk meningkatk keterampil mengajar deng menggunak pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) dalam pembelajar, khuu dalam mata pelajar IPS. 3) Bentuk pembelajar yg membgun endiri pengetahu iwa kurg diterapk guru ehingga iwa kurg aktif, tidak kreatif d kurg termotivai. Pembelajar adalah proe yg dielenggarak oleh guru untuk membelajark iwa dalam belajar bagaima belajar memperoleh d memproe pengetahu, keterampil d ikap (Dimiyati, Mudjiono, 2009: 5). Secara umum Gagne d Brigg melukik pembelajar ebagaima upaya org yg tujunya adalah membtu org belajar (Gredler dalam Siti Hawa: 3), ecara lebih terinci Gagne mendefiniik pembelajar ebagai epergkat acara peritiwa ekternal yg dircg untuk mendukung terjadinya beberapa proe belajar yg ifatnya internal. Kata lainnya, inilah arti belajar dalam dunia pendidik formal itu. Belajar ialah uatu proe uaha yg dilakuk eeorg untuk memperoleh uatu perubah tingkah laku yg baru ecara keeluruh, ebagai hail pengalamnya endiri dalam interaki deng lingkungnya (Slameto, 200). Belajar adalah proe yg berlgung eumur hidup. Selama orgime itu hidup, elama itu pula proe belajarnya teru berlgung. Sebagai proe eumur hidup, belajar dapat dilakuk deng berbagai cara. Ada belajar deng mengambil contoh dari pengalam hidup ebelumnya; ada belajar deng cara melakuk berulg-ulg melalui proe trial d error; ada juga belajar deng cara tertruktur d teritemati, erta bertuju. 2. Analii Maalah Teknik data yg digunak adalah kualitatif d kutitatif. Teknik kualitatif digunak untuk menggambark aktifita guru dalam mengajar d aktifita iwa dalam kegiat pembelajar. Sedgk teknik kutitatif digunak untuk mengalii pencapai pretai belajar iwa. Data hail peneliti dialii ecara dekriftif untuk etiap iklunya. Adapun penyaji data kualitatif yg berupa hail belajar kognitif dialii deng menentuk nilai rata-rata tiap iklu. Penyaji data kualitatif dipapark dalam bentuk perentae. 3. Alternatif D Priorita Pemecah Maalah Pendidik formal adalah alah atu jeni dari tiga jeni belajar di ata, yaitu belajar deng cara tertruktur, teritemati d bertuju. Model pembelajar dapat didefiniik ebagai kergka koneptual yg melukik proedur itemati dalam mengorgiaik pengalam belajar untuk mencapai tuju belajar (Suprijono, 2009: 46). Merujuk pemikir Joyce, fungi model adalah each model guide u a we deign intruction to 25

3 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 help tudent achieve variou objective. Melalui model pembelajar guru dapat membtu peerta didik mendapatk informai, ide, keterg, cara berpikir, d mengekpreik ide. Model pembelajar berfungi pula ebagai pedom bagi para percg pembelajar d para guru dalam merencak aktivita belajar mengajar (Suprijono, ). CTL (Contextual Teaching d Learning) merupak pembelajar yg menitikberatk kepada iwa. Dalam diri iwa telah terbentuk truktur pengetahu yg telah dimilikinya. Oleh karena itu, guru haru mampu mengaitk atau menghubungk materi yg diajark deng apa yg udah dimiliki iwa ebelumnya, diinilah pentingnya guru melakuk aperepi. Sebab itu, iwa dituntut untuk mampu menerapk pengetahunya dalam kehidup ehari-hari. Pembelajar yg lebih menekk pada proe terebut dikenal deng pembelajar yg kontektual (Contextual Teaching d Learning) ehingga dalam proenya diharapk iwa belajar melalui proe mengalami endiri buk dari proe perpindah/trfer pengetahu dari gurunya. Berdaark pendapat terebut, CTL merupak pendekat berpuat kepada kegiat iwa untuk belajar. Pengalam iwa merupak modal daar dalam pembelajar karena gat berguna untuk dihubungk deng materi yg diajik.melalui pendekat ini, iwa dapat mengaplikaik berbagai hail temu dalam kehidip ehari-hari (Depdikbud 2004:6). B. Rumu Maalah Berdaark latar belakg di ata, maalah peneliti menygkut penerap pendekat CTL untuk meningkatk hail belajar iwa pada pembelajar IPS ecara rinci dapat diuraik ebagai berikut: Apakah pengguna pendekat contextual teaching d learning (CTL) dapat meningkatk hail belajar IPS pada iwa kela VI SD Negeri Tatak 2 Semeter II tahun pelajar 206/20. C. Metode Peneliti Subjek peneliti adalah iwa kela VI SDN Tatak 2 KecamatTapin Selat Kabupaten Tapin tahun 206/20 deng jumlah iwa org yg terdiri dari org perampu d 4 org laki-laki. Peneliti di lakak di SDN Tatak 2 Kecamat Tapin Selat Kabupaten Tapin tahun pelajar 206/20. Perbaik peneliti yg digunak adalah peneliti tindak kela yg terdiri dari dua iklu maing-maing iklu meliputi perenca, tindak, obervai d refliki. D. Hail d Pembaha. Dekripi Hail Peneliti a. Praiklu Hail belajar IPS Siwa kela VI SD Negeri Tatak 2 ebelum diadak tindak maih byak iwa yg hail belajarnya belum tunta. Ketunta klaikal belajar iwa kela VI pada pelajar IPS hya 54%. Tabel. Ditribui frekueni hail belajar IPS iwa kela VI SD Negeri Tatak 2 Pra Siklu N o Ketunta Frekuen i Perenta i 6 54% 5 46% 26

4 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 b. Siklu Hail belajar IPS Siwa kela VI SD Negeri Tatak 2 ebelum diadak tindak maih byak iwa yg hail belajarnya belum tunta.ketunta klaikal belajar iwa kela VI pada pelajar IPS hya 54%. Tabel 2. ekueni hail belajar IPS iwa kela VI SD Negeri Tatak Siklu N o Ketunta Frekuen i Perenta i 8 2% 3 28% c. Siklu 2 Hail belajar IPS Siwa kela VI SD Negeri Tatak 2 ebelum diadak tindak maih byak iwa yg hail belajarnya belum tunta.ketunta klaikal belajar iwa kela VI pada pelajar IPS hya 54%. Tabel 3. Ditribui frekueni hail belajar IPS iwa kela VI SD Negeri Tatak Siklu 2 N o Ketunta Frekuen i Perenta i 0 54% 90% Tabel 4. Lembar Obervai Aktivita iwa pada Siklu No Apek Pengamat Siklu Perhati iwa ketika 2 guru menyajik materi 2 Motivai iwa 2 3 Keaktif iwa ketika 2 belajar 4 Sikap iwa ketika belajar 2 di kela 5 Menyak hal-hal yg kurg jela kepada guru 6 Keaktif iwa untuk 2 menyampaik pendapat Menuli hail belajar 4 8 Menjawab oal yg 3 diberik 9 Keberi 4 menyampaik hail kerja Jumlah Skor 9 Total kor 36 Perentai 52,8% Keterg : Kreteria Penkor = Skor 9 6 = Kurg aktif 2 = Skor 23 = Cukup aktif 3 = Skor = Aktif 4 = Skor 3 36 = Sgat aktif Tabel 5. Lembar Obervai Aktivita iwa pada Siklu 2 No Apek Pengamat Siklu 2 Perhati iwa ketika 3 guru menyajik materi 2 Motivai iwa 3 3 Keaktif iwa ketika 4 belajar 4 Sikap iwa ketika belajar di kela 4 2

5 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 5 Menyak hal-hal yg kurg jela kepada guru 3 6 Keaktif iwa untuk 3 menyampaik pendapat Menuli hail belajar 4 8 Menjawab oal yg 4 diberik 9 Keberi 4 menyampaik hail kerja Jumlah Skor 32 Total kor 36 Perentai 88,89% Tabel 6. Aktivita Guru dalam pembelajar Siklu Bimb inga n Ju mla h F % 6,6 8, 3 3 2, 5 6,6 2, 5 4, 2, 5 6,6 Keterg :. Membimbing iwa memahami LKS 2. Membimbing iwa melakuk pengamat 3. Membimbing iwa menuli hal-hal yg relev 4. Membimbing iwa berdikui deng guru 5. Membimbing iwa melakuk refleki 6. Membimbing iwa untuk bertya. Membimbing iwa untuk membuat lapor 8. Membimbing iwa untuk membuat rgkum Tabel. Aktivita Guru dalam pembelajar Siklu Bimb inga n Ju ml ah F %, 0, 22,2 2 22,2 2,,, Keterg:. Membimbing iwa memahami LKS 2. Membimbing iwa melakuk pengamat 3. Membimbing iwa menuli hal-hal yg relev 4. Membimbing iwa berdikui deng guru 5. Membimbing iwa melakuk refleki 6. Membimbing iwa untuk bertya. Membimbing iwa untuk membuat lapor 8. Membimbing iwa untuk membuat rgkum Tabel 8. Data hail Peroleh Tuga Peerta Didik Pada Siklu Kegiat Siklu Jumla h Peert a Didik Perentai % 8 3 2% 28% Tabel 9. Data hail Peroleh Tuga Peerta Didik Pada Siklu 2 Kegiat Siklu 2 Jumla h Peert a Didik Perentai % 0 90% 0% 28

6 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 Tabel 0. Nilai Kelompok Selama pembelajar iklu Kelompok Skor % Kategori Mata 0 Cukup Baik Hidung 65 Cukup Baik Telinga 5 Cukup Baik Tabel. Nilai Kelompok Selama pembelajar iklu 2 Kelompok Skor % Kategori Mata 0 Cukup Baik Hidung 65 Cukup Baik Telinga 5 Cukup Baik Tabel 2. Data kutitatif elama proe pembelajar pada iklu No. Keterg Nama Nilai Siwa Akhir. Andi 5 Setiaw 2. Bayu 9 Muaw 3. Irmaya Sari 4. Ikdar 9 Zulkarnaen 5. Mahelda 8 Dwinor O. 6. Mega Letari 8 M. Nor 9 Ikhw 8. M. Zainal 5 Abidin 9. M. Zulkipli 3 0 Rahmatullah. Siti Nurlaila 9 Jumlah 9 Rata-rata Perentai Ketunta,8% Tabel 3. Data kutitatif elama proe pembelajar pada iklu 2 No. Keterg Nama Nilai Siwa Akhir. Andi Setiaw 2. Bayu 0 Muaw 3. Irmaya Sari 9 4. Ikdar 0 Zulkarnaen 5. Mahelda 0 Dwinor O. 6. Mega 9 Letari M. Nor 0 Ikhw 8. M. Zainal Abidin 9. M. Zulkipli 5 0 Rahmatullah. Siti Nurlaila 0 Jumlah 94 Rata-rata 8,8 Perentai Ketunta 85,45% Hail data dari tabel diata dapat dibuat grafik ketunta hail belajar iklu d 2 adalah ebagai berikut: 29

7 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20. Nilai Ketunta Hail Belajar Siklu 2. Nilai Ketunta Hail Belajar Siklu 2 Tabel 4. Ringka Skor Aktivita Peerta Didik Dalam Kegiat Pembelajar Siklu Siklu 2,8% 85,45% 2. Pembaha Hail Peneliti Dari data yg diperoleh eperti pada tabel diata ditetapk 88,89 % dari peerta didik memperoleh nilai diata 65. Berdaark data pada tabel diata diketahui bahwa hail belajar iwa pada mata pelajar IPS udah mengalami peningkat mekipun maih ada atu peerta didik yg belum mencapai ketunta individual. Jadi apabila dalam pembelajar peerta didik dilatih apek kognitif, afektif, d pikomotornya maka lambat laun pembelajar ak mengalami kemaju. Deng demiki berarti perbaik pembelajar melalui PTK udah bia diggap berhail. Dima guru udah byak melakuk aktivita ebagaima atur pembelajar yg tunta d byak melibatk peerta didik dalam pembelajar ehingga lebih bermakna bagi iwa maupun guru. Dari pembaha d nilai yg diperoleh dari kegiat iklu d 2 dapat diuraik perbding hail belajar peerta didik diata dapat dibuat grafik ebagai berikut: Perbding grafik Hail Belajar Siklu d Siklu 2 Berdaark hail kor dalam tabel di ata, pembelajar IPS di SD Negeri Harap Maa 2 pada iklu 2 mengalami peningkat pada iklu yg ebelumnya maih belum bia dikatak berhail. Artinya peerta didik dapat dikategorik dalam kategori gat aktif. 30

8 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 E. Keimpul d Sar. Keimpul Dari eluruh pelaka peneliti tindak kela dalam deng penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) pada mata pelajar IPA di kela IV SD Negeri Tatak 2 Kecamat Tapin Selat Kabupaten Tapin, dapat diimpulk bahwa: a. pengguna penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) mampu meningkatk hail belajar IPA iwa kela IV SD Negeri Tatak 2. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya ketunta klaikal hail belajar iwa. Sebelum diberik tindak ketunta belajar iwa dalam kela yaitu 54% atau 6 iwa. b. Setelah diberik tindak deng pengguna penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) pada iklu ketunta belajar iwa meningkat menjadi,8% atau 8 iwa. Sedgk pada iklu 2 ketunta klaikal belajar iwa meningkat mencapai 85,45% atau 0 iwa. 2. Sar Berdaark hail peneliti tindak di kela IV SD Negeri Tatak 2 emeter I tahun pelajar 203/204, ada beberapa ar tara lain: a. Bagi Sekolah Memberi mauk kepada guru tentg upaya peningkat hail belajar dalam pembelajar IPA melalui penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL). b. Bagi Guru Deng dilakaknya peneliti tindak kela ini, guru dapat menggunak penerap pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) untuk meningkatk hail belajar IPA iwa. c. Bagi Siwa yg nilainya maih di bawah KKM (Kriteria Ketunta Minimal) untuk belajar lebih giat lagi d pada aat guru menjelak materi perhatik deng baik jg ibuk endiri. d. Bagi Peneliti memberik pengalam kepada peneliti mengenai penerap Pembelajar Contextual Teaching d Learning (CTL) dapat meningkatk hail belajar iwa. Serta agar peneliti emakin megembgk d menoialiaik pembelajar deng pendekat Contextual Teaching d Learning (CTL) agar menjadi pembelajar yg bermfaat dikemudi hari dalam upaya meningkatk kualita umberdaya pendidik di ekolah, mayarakat maupun bga d Negara. DAFTAR PUSTAKA Andayi, dkk. Materi pokok Pemtap Kemampu Profeional Jakarta. Univerita terbuka,2008. Djohar Pendidik Naional Menyongong Maa Dep. Yogyakarta: Grafika Indah. Gronlund, N.E.998. Aiment of Student Achievemen Sixth Edition. Boton: Allyn d Bacon Hamalik, O Proe Belajar Mengajar. Bdung:Bumi Akara. Hamalik, Oemar Proe Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Akara. 3

9 Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 Kemmi d Taggart The Action Reearch Plner. Deakin Univerity, Third Edition. Kuumah, W. 202 Mengenal Peneliti Tindak Kela, Jakarta: Indek. Ricklif, M Sejarah Indoneia Moderen Jakarta: Serambi Supardjo, M. Ed, Dr, dkk Penguaa Media dalam Pembelajar. Jakarta Departemen Pendidik Naional. Tim Putaka Yutiia Pdu Lengkap Kurikulum Tingkat atu Pendidik (KTSP). Yogyakarta: putaka Yutiia. Wiratmaja, R Metode Peneliti Tindak Kela. Bdung: Remaja Rodakarya. 32