Nilai Kebajikan pada Anak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nilai Kebajikan pada Anak"

Transkripsi

1 Seni Menanamkan Nilai Kebajikan pada Anak Judul Ali :... Penuli :... Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah :... PT. Kuwai International Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apu Cipayung, Jakarta Timur Telp Editor & Layout : Kaunee Creative Team - ld97y Edii Terbit : Pertama, Februari 2008 Diebarluakan melalui portal Ilam: Ata karunia Allah SWT maka buku ini dapat diebarluakan ecara beba kepada Ummat Ilam di eluruh dunia

2 Daftar Ii Daftar Ii... 2 Kata Pengantar... 4 Pendahuluan... 5 Ciri-ciri Khuu Nilai-nilai Kebajikan... 7 Faktor-faktor Pendukung Dalam Menanamkan Nilai-nilai Kebajikan... 9 Pertama: Cinta Kaih...9 Kedua: Keabaran dan Jiwa Bear...9 Ketiga: Contoh yang Baik Keempat: Menonjolkan Contoh yang Baik Kelima: Flekibilita Keenam: Pengetahuan Tentang Speifikai Setiap Tahap Pertumbuhan Ketujuh: Penyadaran Hal-hal yang Patut Dihindari dalam Upaya Menanamkan Nilai-nilai Kebajikan pada Anak...14 Pertama: Penghinaan Kedua: Membanding-bandingkan dengan Orang Lain Ketiga: Penggunaan Pakaan dan Kekeraan Keempat: Penolakan Terhadap Realita Kelima: Teman yang Buruk Beberapa Media yang Dapat Digunakan Untuk Menanamkan Nilainilai Kebajikan pada Anak...17 Pertama: Permainan Kedua: Cerita Dan Dogeng Ketiga: Pemberian Reward & Punihment Kelima: Teknik Tak Langung Keenam: Memanfaatkan Hobi Anak Ketujuh: Ide Kreatif Kedelapan: Pembiaaan Seni Menanamkan Nilai pada Anak 2

3 Keembilan: Bertamaya Keepuluh:Media Pengajaran Beberapa Contoh Media Pengajaran...27 Pertama: Film Kartun Kedua: Poter dan Papan Petunjuk Ketujuh: Lagu dan Nyanyian Kedelapan: Panggung Boneka Keembilan: Buku Mewarnai Gambar Sepuluh Buah Nilai Kebajikan yang Tertanam pada Diri Anak...36 Fakta dan Standar Pelakanaan Contoh Praktek e-book dari 3

4 Kata Pengantar Segala puji bagi Allah. Shalawat emoga tercurah kepada baginda Raulullah aw beerta egenap keluarga dan ahabat beliau. Buku kecil ini penuli upayakan agar dapat memuat beberapa hal yang bia dihimpun ekitar tema "upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan" yang oleh para pendidik modern banyak diminta untuk dibaha diebabkan urgeninya dalam proe pendidikan erta kebutuhan mereka dan anakanak mereka yang tiada henti terhadap hal ini, apalagi dengan menyadari kurangnya literatur pedagogi mengenai maalah ini dalam bentuk praki yang mudah. Di dalam buku ini rekan-rekan pendidik dapat menemukan beberapa contoh nilai-nilai kebajikan lengkap dengan aran-aran dan indikai penerapannya. Diuraikan pula beberapa faktor pendukung untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan, berikut beberapa hal yang dibutuhkan dan teknik pelakanaannya. Secara khuu kami mengetengahkan pembahaan tentang teknik penanaman nilai-nilai kebajikan ecara panjang lebar karena hal itu memang menjadi hal pokok yang kepadanya pembahaan mengenai maalah ini kami andarkan. Secara epinta kami memaparkan ciri-ciri kha nilai-nilai kebajikan berikut kendala pada proe menanamkannya pada anak, agar para pendidik dapat menghindarinya. Kami juga memaparkan beberapa hail konkrit dari upaya penanaman nilai-nilai kebajikan ini di dalam mayarakat ehingga kita dapat mengetahui manfaat dan pengaruh dari uaha yang kita lakukan agar dapat menjadi pendorong bagi kita untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Akhirnya, kita mengharapkan emoga Allah wt menerima egala uaha yang telah dilakukan penuli, penerbit, dan pembaca erta menjadikan ilmu kita tulu hanya untuk mengharap ridha Allah wt. Hanya kepada-nya kita mengharapkan pertolongan dan dari-nyalah egala kekuatan erta kepada- Nya kita bertawakkal. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 4

5 Pendahuluan Hal yang ering terjadi dalam kebanyakan rumah tangga adalah pemenuhan egala kebutuhan anggota keluarga dengan makanan, minuman, pengobatan, dan pakaian yang keemuanya itu ebenarnya termauk dalam kategori "pemeliharaan". Padahal "pendidikan", tidak eperti yang dikira oleh banyak orang, jauh berbeda dengan "pemeliharaan", karena terdapat perbedaan mendaar antara keduanya. "Pemeliharaan" dapat diterapkan kepada manuia dan hewan, edangkan "pendidikan" hanya dapat diterapkan kepada manuia, eperti upaya kita untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan atau melatih bahaa percakapan pada anak. Hal inilah yang acapkali tidak ditemukan dalam banyak keluarga. Seorang ibu ering menganggap bahwa dia telah cukup berbuat baik jika ia telah memberi makan anaknya dengan makanan yang baik atau memberinya pakaian dengan pakaian yang baik, ementara ia melupakan peran pokok dan kewajibannya untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan, budi pekerti, dan prinip-prinip agama yang benar kepada anaknya. Sementara itu, ada ebagian lagi yang menganggap remeh pentingnya tahap ini, khuunya pada maa awal pertumbuhan dalam kehidupan anak. Penyealan baru muncul kemudian, ketika i anak tumbuh dewaa dan dia tidak mendapatkan apa-apa dari keluarganya kecuali makanan dan waktu berenang-enang. Hal ini bertentangan dengan prinip bahwa pendidikan adalah kewajiban agama yang akan membuahkan pahala jika kita yang menunaikannya dan akan mendatangkan azab jika kita melalaikannya. Apalagi kita tahu peri bahwa melalaikan hal ini akan menjauhkan kita dari urga, eperti yang diabdakan oleh Raulullah aw: "Tidak ada eorang hamba yang diberi amanat oleh Allah untuk merawat euatu, lalu dia mati dalam keadaan menelantarkan amanat itu, kecuali Allah telah mengharamkan urga darinya". Dalam tulian berjudul "Nilai-nilai kebajikan di Sekolah", yang dituli mendiang Preiden Amerika Ronald Reagan, dia menyatakan: "Kita tidak dapat menunggu anak-anak kita untuk menemukan endiri prinip-prinip keparipurnaan dan keluhuran budi pekerti, mengapa tak eorangpun membimbing mereka dalam uruan budi pekerti dan nilai-nilai kebajikan", uatu hal yang angat berbahaya! Kemudian dia melanjutkan: "Kita memegang teguh prinip untuk tidak mengajarkan agama di ekolah, lalu mengapa kita juga mengabaikan pengajaran prinip-prinip budi pekerti", hal ini jauh lebih berbahaya!. Seperti itulah eorang pepimpin negara bear eperti Amerika menyerukan agar etiap keluarga dan ekolah memberi perhatian e-book dari 5

6 ungguh-ungguh terhadap pengajaran budi pekerti dan nilai-nilai kebajikan erta menekankan pentingnya hal terebut untuk diajarkan kepada anak dengan metode yang baik. Tepat kiranya ungkapan eorang pujangga: "Tegak berdirinya umat adalah karena budi pekerti mereka akan runtuh jika runtuh budi pekerti" Ata daar inilah kita memahami epenuhnya arti penting pembahaan kita tentang eni menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak. Banyak orang tua yang ekedar membearkan anak-anak mereka begitu aja pada tahap awal pertumbuhan, ementara mereka lupa untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan dan budi pekerti yang baik pada anak-anak mereka. Hal terebut akan menjadi pemicu munculnya banyak maalah di kemudian hari, karena upaya untuk menanamkan daar bagi budi pekerti yang luhur dalam diri etiap manuia adalah hal yang angat penting dalam proe pertumbuhan yang ehat bagi eorang anak karena dengan modal daar itulah eorang anak dapat mencapai ketabilan kepribadian erta dapat membantunya dalam membentuk watak dan menuntunnya ke arah pilihan yang benar di aat dia melakukan beragam kegiatan. Pada gilirannya, hal ini akan menjadikan hidup menjadi lebih mudah untuk dihadapi i anak ditengah uaha mereka dalam pengembangan berbagai kecerdaan individu dan oial. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 6

7 Ciri-ciri Khuu Nilai-nilai Kebajikan Nilai-nilai kebajikan memiliki beberapa ciri khuu: 1. Berifat tabil, tidak labil. Nilai "kejujuran" mialnya, tidak mungkin hanya abah bagi uatu komunita dan tidak abah bagi komunita lain. Sebab nilai-nilai kebajikan berifat tabil dan tidak dapat berubah oleh perbedaan tempat dan waktu, ia juga tidak akan berubah mengikuti perubahan prikehidupan. 2. Berifat komprehenif, tidak parial. Sifat baik elalu berifat komprehenif. Seeorang tentu tidak dapat diebut "jujur" jika dia berlaku jujur di uatu waktu, lalu dia berduta di lain waktu dengan alaan untuk bergurau, mialnya. Dia akan tetap dianggap belum memiliki ifat jujur, atau dengan kata lain, nilai kejujuran belum mereap kedalam dirinya. 3. Berifat tidak aling bertentangan dan tidak aling menggerogoti atu ama lain. Suatu nilai kebajikan tidak mungkin kontradiktif dengan nilai kebajikan lainnya, dan tidak mungkin pula nilai yang atu menggerogoti yang lainnya. Seluruh nilai-nilai kebajikan berjalan eiring pada jalan yang luru. Sebagai contoh, nilai kejujuran tentu tidak mungkin berlawanan dengan ifat amanah. Sebagaimana ikap untuk berfikir poitif tidak mungkin berlawanan dengan nilai keberanian. 4. Berifat mulia, tidak berifat hina. Nilai-nilai kebajikan eluruhnya mulia. Seperti "duta" mialnya, bukanlah ebuah nilai kebajikan, ia merupakan prilaku yang buruk. Selamanya kita tidak akan menemukan nilai-nilai kebajikan dalam wajah yang buruk. 5. Tidak berifat kontradiktif. Nilai-nilai kebajikan tidak mungkin kontradiktif dengan fitrah manuia yang jernih, ebagaimana ia juga tidak mungkin kontradiktif dengan adat maupun tradii yang baik. Nilai-nilai kebajikan hanya akan berbenturan dengan pola pikir dan tradii yang alah. 6. Berifat akeptabel. Nilai-nilai kebajikan dapat diperoleh eeorang dari rumah, ekolah maupun melalui media informai. Dari inilah kita mengetahui betapa e-book dari 7

8 pentingnya upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada diri manuia ejak dini, ehingga ia tidak terlanjur mengikuti tingkah laku, adat, dan pola pikir yang buruk. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 8

9 Faktor-faktor Pendukung Dalam Menanamkan Nilai-nilai Kebajikan Pertama: Cinta Kaih Seorang pendidik tidak akan mendapatkan dari anak didiknya euatu yang lebih baik dari yang bia didapat olehnya dengan cinta kaih. Pada uatu aat eorang ayah bia aja memaka anaknya untuk berkata jujur, ementara ia tahu bahwa diaat yang ama dia berduta pada i anak. Pada aat itu i anak terpaka berikap jujur karena ia takut angi ayahnya, namun yakinlah- ifat jujur tidak akan pernah tertanam dalam diri anak lewat pakaan, ebab dengan pakaan, kejujuran yang dilakukan i anak hanyalah kejujuran temporal dan akan egera digila oleh kebohongan yang muncul ketika ang ayah pergi, meninggal dunia atau lainnya. Seorang ayah yang mengauh anaknya dengan baik, memeluk, membela dan ering mengucapkan kata-kata "ayah menyayangimu nak!", lalu ering bermain dan berendau gurau dengannya, erta memberinya pelajaran yang baik dan tidak menyakitinya, eungguhnya dengan egala perbuatannya itulah ang ayah menunjukkan cintanya pada anaknya. Di telinga i anak tentu akan teru terngiang ucapan ayahnya yang angat menyayanginya, ehingga i anak akan rela untuk menaati egala perintah ayahnya. Ingatlah bahwaannya cinta dapat menciptakan keajaiban. Dalam contoh ini, cinta turut menanamkan nilai-nilai kebajikan pada diri anak dan memberi jalan bagi para pendidik untuk membentuk kepribadiannya. Dahulu anak-anak kecil angat mencintai Raulullah aw, dimana beliau ering mengadakan perlombaan untuk mereka. Hadit Nabawiyah merekam abda beliau: "Siapa yang paling cepat ampai kepadaku, maka aku akan memberinya ini itu". Baginda Nabi ering menaikkan anak-anak ke ata punggungnya atau mengayun mereka dengan tangan dan kakinya. Beliau juga ering menggendong anak-anak yang menangi dan mendorong mereka untuk berani mengungkapkan pendapat, bahkan di hadapan para ahabat bear. Oleh ebab itulah anak-anak ini angat mencintai Raulullah ampai kelak mereka menyebarkan cinta mereka ini kepada para tabi'in etelah Raulullah wafat eperti yang dilakukan oleh Ibnu Abba, Ibnu Umar, Haan, Huein, Ana bin Malik, db. Kedua: Keabaran dan Jiwa Bear e-book dari 9

10 Seorang pendidik yang tidak memiliki ifat abar tidak akan memperoleh hail yang baik dalam mendidik anak. Hal ini emakin jela dalam pembahaan kita mengenai upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan, karena upaya ini adalah eni yang tidak akan dapat dikuaai kecuali oleh mereka yang berjiwa bear, lapang dada, tabah, dan abar. Seperti upaya eorang petani akan tampak jela dari apa yang dilakukannya mulai menabur benih, merawat, lalu melindungi tanamannya dari hama, mengairi dan memberinya pupuk. Kita dapat melihat para petani ini etiap hari akan memerika tanamannya. Tidak mungkin ia meninggalkan tanamannya berhari-hari atau berminggu-minggu lalu tahu-tahu datang untuk panen. Si petani tahu peri bahwa orang yang berungguh-ungguh akan mendapatkan hail yang epadan, ebagaimana mereka juga tahu bahwa i pemala tidak akan mendapatkan apa-apa. Begitu pula halnya dengan anak-anak yang haru kita beri perhatian intenif dan beruaha untuk ebia mungkin mengendalikan egala kekurangan yang mereka miliki eperti lemahnya pikiran, kera kepala, mudah terpengaruh oleh lingkungan, dan mudah lupa. Dilanjutkan dengan pengajaran yang intenif dengan berbagai metode terbaru, ampai mereka dapat menyerapnya dengan baik dan membentuk tingkah laku dalam kehidupan mereka. Adapun raa putu aa atau anggapan bahwa anak-anak adalah makhluk yang tidak berguna dan tidak ada kebaikan pada diri mereka adalah euatu yang tidak boleh terberit dalam benak para pendidik yang menghendaki kebaikan bagi diri, anak-anak, dan mayarakat mereka. Ketiga: Contoh yang Baik Seorang ayah penduta elamanya tidak akan dapat menanamkan ifat jujur pada diri anaknya, ebagaimana eorang pengkhianat tidak akan pernah menanamkan ifat amanah pada diri anaknya, eperti eorang yang egoi tidak mungkin akan dapat menanamkan ifat kooperatif atau mengutamakan orang lain dalam diri anaknya. Karena anak harulah dapat melihat hail nyata dari ifat baik yang ingin kita tanamkan. Telah kita ketahui bahwa eeorang yang tidak memiliki euatu tidak mungkin dapat memberikan euatu yang tidak ia miliki. Sebagaimana eorang pendidik yang tidak pandai memberi contoh pada anak didiknya adalah eperti orang yang menuli di ata air, ia tidak akan melihat hail apa-apa dari apa yang dilakukannya. Sebaliknya, ketika eorang anak menyukai orang yang mendidiknya, baik pendidiknya itu adalah orang tua, guru atau pengauh, anak akan mencontoh bulat-bulat emua gerak-gerik dan tingkah laku pengauhnya itu dan akan mentaati emua ucapannya tanpa reerve, hal inilah yang Seni Menanamkan Nilai pada Anak 10

11 4 menjadikan contoh (qudwah) ebagai uatu hal yang angat penting dalam upaya kita untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri anak-anak. Ingat, Allah wt mengecam ekelompok orang dalam firman-nya: tβθè=é) è? Ÿξùr& = tgå3ø9$# tβθè= G? öνçfρr&uρ öνä3 à Ρr& tβöθ Ψ?uρ Îh É9ø9$Î/ } $ Ψ9$# tβρâ ß ù'?r& "Apakah kalian memerintahkan manuia untuk berbuat baik, ementara kalian melupakan diri kalian endiri, dan kalian membaca Kitab, tidakkah kalian menggunakan akal kalian?". (QS Al- Baqarah:44) Keempat: Menonjolkan Contoh yang Baik Kita tentu tidak dapat melengkapi pembahaan kita tentang pemberian contoh yang baik dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan, kecuali juga haru dijelakan pentingnya upaya untuk menonjolkan contoh-contoh baik terebut kepada anak, ehingga mereka dapat mengikuti dan mendapat pelajaran dari nilai-nilai kebajikan dan budi pekerti yang tampak pada diri orang-orang dewaa. Apalagi dengan deranya aru informai di tengah kehidupan mereka yang mempertontonkan kehidupan para aktor-aktri dan para penyanyi yang membahayakan bagi pendengaran dan penglihatan mereka, karena informai eperti itu jika ampai didengar atau dilihat oleh anak-anak, maka ia akan menghancurkan euatu hal yang jutru ingin kita tumbuh kembangkan. Walaupun, tentunya tidak termauk beberapa arti perempuan yang mengenakan hijab dan menolak untuk dicium aktor pria. kita juga melihat ebagian atlet yang berujud etelah memenangkan uatu pertandingan erta menjaga dengan baik halatnya bahkan ampai di tepi arena pertandingan ekalipun. Dan beberapa contoh lain yang haru kita tonjolkan untuk membantu kita dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak. Kelima: Flekibilita Ketahuilah bahwa keadaan tati dan keterjebakan dalam rutinita dapat meruak upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan, oleh ebab itu maka eorang pendidik haru pandai melakukan difereniai metode beerta teknik yang digunakannya dan tidak boleh terpaku pada atu metode aja. Ia juga haru melihat kondii anak didiknya beerta egala hal yang dibutuhkannya. Ia juga haru mencari cara untuk mengambil hati anak didiknya dan tidak boleh menerapkan atu metode yang ama untuk emua anak didiknya. Hendaknyalah ia berikap flekibel dan menyadari akan adanya perbedaan dari maing-maing individu yang ia didik. Sikap flekibel menuntut dari pendidik untuk tidak terpaku pada atu apek tertentu dari uatu nilai yang akan ditanamkan, namun ia haru e-book dari 11

12 mengetahui beberapa apek lain dan menanamkan nilai-nilai kebajikan pada diri anak melalui apa yang diketahuinya itu. Keenam: Pengetahuan Tentang Speifikai Setiap Tahap Pertumbuhan Suatu hal yang haru diperhatikan oleh eorang pendidik ketika berupaya menanamkan uatu nilai kebajikan adalah bahwaannya ia haru mengetahui kekhaan dari maing-maing tahap pertumbuhan anak. Sebab pada etiap tahap pertumbuhannya, etiap anak memiliki kekhaan, minat, kebutuhan, dan kecenderungan yang berbeda atu ama lain. Maka pendekatan yang digunakan pada anak uia enam tahun tidak boleh digunakan pada anak uia epuluh atau tiga bela tahun. Maing-maing memiliki kekhaan dan minat terendiri, yang keemuanya haru diperhatikan oleh para pendidik. Sebagai contoh, anak uia enam tahun tentu tidak mungkin kita ajari tentang nilai-nilai keikhlaan, karena keikhlaan maih aburd dan belum dapat difahami anak euia itu. Dalam buku ini kami hanya akan memaparkan urgeni pengetahuan tentang peifikai maing-maing tahap pertumbuhan anak didik kita, dan kami tidak akan menguraikan ecara rinci mengenai peifikai terebut, karena untuk itu dibutuhkan pembahaan khuu di lain keempatan. Dengan mengetahui peifikai maing-maing tahap pertumbuhan, akan jela bagi para pendidik bahwa melangkah ecara gradual (tadarruj) merupakan hal yang penting, baik dalam pelakanaan eluruh proe pendidikan umumnya, maupun khuunya dalam penanaman nilai-nilai kebajikan. Adalah iraional untuk mengajarkan anak kita euatu hal yang kita pelajari pada uia 20 tahun, atau menyampaikan pengetahuan yang tidak euai dengan uia mereka aat ini dan baru euai tiga tahun mendatang. Seorang pendidik juga tidak boleh ekali-kali membebani otak anak-anak dengan pemahaman dan itilah-itilah pelik yang hanya akan menimbulkan kean dalam diri mereka bahwa agama adalah euatu yang berat, ulit difahami, dan ajarannya ama ekali tidak dapat diimplementaikan. Hindarilah ikap tergea-gea, ebab kita haru menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri anak euai dengan uia mereka. Sepertinya kita cukup memberi gambaran faktual tentang uatu nilai kebajikan yang euai dengan uia mereka aja. Ketujuh: Penyadaran Menjadikan anak untuk menyukai uatu nilai kebajikan melalui upaya penyadaran jauh lebih baik dibandingkan penggunaan pakaan. Jika kita dapat membuat anak menyadari arti penting uatu nilai kebajikan bagi kehidupan mereka, maka hal itu akan memberi pengaruh yang angat kuat bagi proe penanaman nilai kebajikan terebut dalam jiwa mereka dan Seni Menanamkan Nilai pada Anak 12

13 mereka akan menjadikannya ebagai prinip hidup yang akan mereka pegang teguh ejak kecil ampai dewaa, baik di bawah pengawaan orang tua ataupun tidak. Coba anda bayangkan eorang anak yang membiarkan kamarnya berantakan, dengan buku yang berebaran di ranjang dan pakaian yang tererak di lantai, atau eorang anak yang ama ekali tidak bia tertib dalam egala hal, dan ibunya berkali-kali berkata: "bukankah ibu berkalikali mengatakan BERESKAN KAMARMU!!!". Ketahuilah bahwa dengan ikap ibunya itu, maka i anak akan mengerjakan euatu hanya karena ia takut pada ibunya atau karena ibunya udah berulang kali memperingatkannya. Jika eandainya aja i ibu berkata lembut kepada anaknya: "Sebenarnya ibu angat enang jika melihat kamu meletakkan baju dan bukumu pada tempatnya, ehingga kamu tampak ebagai anak yang rapih, tentu ibu, ayahmu dan emua orang akan emakin menyayangimu, karena kami tidak menyukai anak yang lebor, kamu pati tidak ingin diebut anak lebor. Dengan menjaga kerapihan kamu pretai belajarmu juga akan meningkat, bukankah menempati kamar yang rapih adalah euatu yang baik, orangpun akan memuji etelah mereka melihat kamarmu. Dan ingat kamar yang rapih akan membuat waktu luang yang dapat kau gunakan untuk bermain akan bertambah, karena kamu tidak perlu membuang waktu lagi hanya untuk mencari euatu eperti jika kamarmu berantakan". Ketika i anak ampai pada tahap ini, ia akan menyadari pentingnya ketertiban bagi dirinya, ia akan dipuji orang, memiliki waktu bermain lebih banyak, pretai belajar yang meningkat, dan lebih nyaman tinggal di kamarnya jika ia memilih untuk berikap tertib. e-book dari 13

14 Hal-hal yang Patut Dihindari dalam Upaya Menanamkan Nilai-nilai Kebajikan pada Anak Pertama: Penghinaan Salah atu hal penting yang haru diketahui oleh pada orang tua dan pendidik adalah bahwa nilai kebajikan eperti berpretai dalam pelajaran mialnya, tidak dapat ditanamkan pada diri anak hanya dengan mengatakan: "Kamu haru jadi NOMOR SATU!!!". Pretai belajar yang baik tidak dapat dicapai oleh anak jika uatu aat i anak menghadap ayahnya untuk memberi tahu bahwa ia mendapat nilai 75, lalu ayahnya berkata: "eperti inikah nilaimu, edangkan kawanmu mendapat 100!!!?". Tanggapan eperti itu tentu akan membuat anak angat kecewa. Bia jadi di kemudian hari dia akan engaja meremehkan naehat ayahnya. Coba aja eandainya i ayah menyambut anak tadi dengan enyum eraya berkata: "ini adalah nilai yang baik, ayah berterima kaih ata uahamu, inya Allah ayah menunggu nilaimu yang lebih baik di maa mendatang". Kedua: Membanding-bandingkan dengan Orang Lain Maing-maing anak memiliki ifat yang berbeda atu ama lain. Seorang anak tentu memiliki ii poitif dari kepribadiannya mekipun ia juga memiliki banyak ii negatif euai dengan pendidikan yang diterima dan proe pertumbuhannya. Oleh ebab itu, kebiaaan membanding-bandingkan eorang anak dengan anak lainnya adalah uatu kealahan dalam mendidik. Jika aat ini kita membicarakan tentang upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan, maka kita haru memahami benar bahwa uatu nilai kebajikan tidak mungkin dapat tertanam dalam diri anak jika kita teru membandingbandingkannya dengan anak lain. Seperti contohnya ucapan kita: "epupumu Fulan lebih cerda darimu, pretai belajarnya baik, tidak eperti kamu yang bodoh". Atau ucapan: "Temanmu i Fulan pemberani, edangkan kamu penakut". Ucapan-ucapan eperti itu hanya akan menjauhkan i anak dari ifat yang kita inginkan, bahkan bia jadi dia menjadi dengki kepada teman atau kerabatnya ebagai pelarian ata penghinaan yang ia terima. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 14

15 Ketiga: Penggunaan Pakaan dan Kekeraan Sebagian pendidik beranggapan bahwa dengan menggunakan pakaan dan kekeraan mereka akan dapat menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai kebajikan kepada anak didik mereka. Benar!, anak memang akan melakukan apa yang diminta, namun ingat anak melakukan hal itu tanpa raa enang, mereka melakukannya karena mereka takut pada pakaan, karena nilai kebajikan tidak akan tertanam melalui penggunaan pukulan dan cacian. Seperti contohnya, ada beberapa orang ayah yang memaka anaknya untuk halat hubuh dengan menyeret anaknya ke depan keran air untuk memaka mereka berwudhu, lalu memakanya halat padahal i anak belum maih mengantuk. Bahkan Ayah emacam ini ada yang berkata: "Pokoknya, elama aya hidup, anak aya haru halat lima waktu pada waktunya di majid!!!". Fakta membuktikan bahwa etelah orang tua ini meninggal, anaknya berubah menjadi bromocorah dan tidak pernah mauk majid lagi elama hidupnya. Keempat: Penolakan Terhadap Realita Sebagian orang tua menganggap bahwa dunia di ekitarnya tidak berubah ejak tiga puluh atau empat puluh tahun terakhir, ehingga ia menceramahi anaknya peri eperti ketika ayahnya menceramahinya dulu, ia lupa bahwa pada maa kecilnya dulu, media informai dan hiburan belum ebanyak eperti aat ini. Oleh ebab itu, emetinya media yang kini ada dapat dimanfaatkan oleh para pendidik dengan mengarahkan anak untuk menangkap ii poitifnya dan menghindarkan mereka dari dampak negatifnya erta melurukan pemahaman anak yang alah atu demi atu. Patut diketahui pula bahwa memutu ake anak dari media terebut eringkali hanya akan melahirkan hail yang bertolak belakang dengan yang kita inginkan. Ungkapan yang digunakan oleh para orang tua ketika menaehati anak, hedaknya berupa ungkapan-ungkapan riil yang nyata, bukan ungkapanungkapan ideali yang ulit diimplementaikan. Para orang tua haru pandai menempatkan diri pada poii anak-anak mereka di jaman ekarang dengan egala hal yang mengepung mereka dan mempertanyakan apakah metode tradiional dapat diterapkan terhadap anak-anak mereka atau tidak?. Kelima: Teman yang Buruk Salah atu hal yang haru kita hindari dalam upaya menanamkan nilainilai kebajikan adalah "TEMAN YANG BURUK". Para orang tua dan pendidik haru mengetahui iapa aja teman anak-anak mereka, eperti apa budayanya?, iapa yang mendidik mereka?, ata prinip apa pendidikan e-book dari 15

16 mereka?, hadiah macam apa yang mereka berikan?, iapa diantara mereka yang paling memberi pengaruh terhadap kepribadian anak mereka?, Semua itu dapat kita ketahui baik ecara langung maupun tidak langung dengan mengetahui buku apa yang mereka baca, apa aja ii ta ekolah mereka, gambar apa yang mereka paang di dinding, acara tv apa yang mereka ukai, itu internet apa yang mereka kunjungi, erta film, kaet, cd, buku, cerpen macam apa yang mereka ewa dt. Kita juga haru tahu bahwa teman yang buruk akan menanamkan dalam diri anak kita apa aja ekehendak mereka dengan angat mendalam, mereka juga dapat menghancurkan dengan teknik mereka- nilai-nilai kebajikan yang telah kita tanamkan kepada anak kita. Sampai di ini haru kita gari bawahi beberapa hal penting: - Kita perlu mengetahui metode yang digunakan teman-teman anak kita, dengan berbicara langung dengan mereka dan menggunakan metode terebut. Para orang tua dan pendidik akan memenangi peraingan ini jika antara mereka dan anak-anak mereka ada tali kaih yang menjadikan mereka lebih utama dibandingkan temanteman anak mereka yang buruk. - Tidak melarang anak bergaul dengan teman-temannya ecara tibatiba mekipun telah diketahui bahwa temannya adalah teman yang buruk.karena proe pertemanan mereka ejak perkenalan dan eterunya adalah pretai terendiri bagi anak anda. Jika anda melarang anak anda bergaul dengan temannya ecara tiba-tiba, hal itu akan membuat dia kecewa. - Menempatkan anak pada lingkungan baru yang memberi mereka keempatan untuk berkenalan dengan teman-teman baru yang baik yang dapat menjamin nilai-nilai kebajikan dan budi pekerti luhur tetap terjaga, eperti jika anda tempatkan ia pada ekolah Ilam atau majid yang mengadakan kegiatan pendidikan anak. Atau dapat pula anda menemani anak anda mengunjungi orang yang diketahui telah mendidik anak-anaknya dengan baik, baik dari kalangan kerabat atau kolega anda, ehingga anak anda akan mendapatkan uaana baru ebagai pengganti dari kedekatannya dengan teman-teman yang buruk. Hal ini ejalan dengan fitrah, maka inya Allah mereka akan lebih menyukai teman-teman yang baru ini. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 16

17 Beberapa Media yang Dapat Digunakan Untuk Menanamkan Nilai-nilai Kebajikan pada Anak Pertama: Permainan Mekipun bermain bagi orang dewaa adalah ekedar kegiatan pengii waktu luang, namun bagi anak bermain adalah kegiatan yang angat penting artinya, karena melalui permainanlah pikiran dan jamani anak dapat berkembang, erta menyempurnakan fungi oial, emoional dan intelektual mereka. Oleh ebab itu, maka permainan menjadi alah atu media terpenting untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak. Semakin baik pencarian kita terhadap jeni permainan yang bermanfaat yang memiliki tujuan yang tepat dan dienangi oleh anak, maka emakin baik pula uaha kita untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam jiwa mereka ecara efektif, baik permainan itu berbentuk permainan individual maupun permainan kolektif, baik permainan itu dapat kita beli maupun permainan yang kita kreai endiri dan kita mainkan berama anak-anak. Contoh permainan yang baik adalah ebagai berikut: 1. Sepak Bola Permainan ini dapat menanamkan jiwa kerjaama dan gotong royong pada diri anak melalui ebuah permainan dengan emangat membela tim. Anak juga dapat mengetahui bahwa kemenangan tidak mungkin dicapai dengan membuat gol emata, namun haru diperjuangkan melalui item pertahanan yang baik, penjaga gawang yang tangguh, dan kepiawaian mengumpan bola antareluruh pemain. Bola tentu bukan untuk dikuaai oleh eorang pemain yang pandai aja, karena boleh dilihat jika pemain yang pandai itu memainkan bola endirian apakah dia bia memenangi pertandingan atau tidak. Permainan epak bola juga menanamkan ifat mengutamakan orang lain yang tampak ketika eorang anak diganti dengan pemain lain atau ketika i anak mengoper bola kepada pemain lain agar bola dapat mauk ke gawang. Ia juga menanamkan ifat abar eperti ketika eorang anak meredam amarahnya ata kealahan yang dilakukan wait atau kecurangan yang dilakukan lawan. Sepakbola juga menanamkan ifat pengendalaian diri (tidak grogi) eperti ketika eorang anak menjadi penjaga gawang atau edang e-book dari 17

18 melakukan uaha pertahanan. Ia juga menanamkan ifat rendah hati, yaitu ketika eorang anak haru bermain dengan anak yang lebih kecil atau lebih bodoh. Dan permainan ini juga mengaah ifat adil ketika eorang anak ditunjuk menjadi wait dalam ebuah pertandingan. 2. Bermain Lingkaran Caranya ederhana: Salah eorang anak berdiri, ementara anak-anak lain berdiri di dalam lingkaran. Maing-maing tidak boleh melewati gari lingkaran terebut. Anak pertama berlari di ekitar lingkaran beruaha menyentuh alah atu anak yang ada di dalam lingkaran, iapa yang terentuh, maka anak itu haru keluar menemaninya dan kemudian ambil berpegang tangan mencari korban elanjutnya. Begitu eterunya ampai akhirnya di dalam lingkaran hanya teria atu pemain yang tidak berhail dientuh oleh pemain lain, anak ini dinyatakan ebagai pemenang. Permainan eperti ini dapat menanamkan nilai kerjaama dan anak dapat belajar bahwa peratuan akan melahirkan kekuatan. 3. Bermain apu tangan Para pemain dibagi menjadi dua kelompok berhadapan. Kemudian etiap pemain mengambil nomor, eorang pemain dari kelompok A akan memegang nomor yang ama dengan eorang pemain dari kelompok B. Wait berdiri tepat di antara mereka ambil memegang apu tangan, ia bertuga menyebutkan nomor tertentu. Jika dia menyebutkan "lima!", maka pemain yang memegang nomor lima dari kedua kubu haru egera mengejar apu tangan di tangan wait, ementara eluruh pemain yang memegang nomor lain ama ekali tidak boleh bergerak. Jika ada pemain yang nomornya tidak diebut bergerak, maka kubu lawannya mendapat atu poin. Pemenang permainan ini adalah yang tercepat mengambil apu tangan dari lawannya dengan yarat jangan ampai dia dientuh lawannya ebelum dia ampai ke tempatnya emula, jika lawannya berhail menyetuhnya maka lawannya mendapat atu poin, namun jika dia uke elamat membawa apu tangan, maka kelompoknyalah yang mendapat poin, dan eterunya. Permainan eperti ini dapat menanamkan ikap cekatan dan keberanian. Kedua: Cerita Dan Dogeng Sampai aat ini, cerita dan dongeng tetap memiliki arti penting dalam upaya membangun kecerdaan anak dan kematangan otak dan proe berfikirnya, karena cerita memuat banyak hal yang angat diukai anak, bahkan ia dianggap ebagai alah atu teknik pedagogi terpenting. Baik cerita itu dalam bentuk bahan bacaan, maupun dalam bentuk audio atau viual, cerita tetap memberi pengaruh bear dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri anak. Para pakar pikologi anak telah mengingatkan para ibu arti penting mendongeng untuk anak ebelum tidur, karena kegiatan ini akan Seni Menanamkan Nilai pada Anak 18

19 membeka angat dalam di dalam memori anak dan dia akan ulit melupakannya karena pada aaat itu cerita yang dituturkan akan langung tertanam di dalam puat memori pada otak anak di aat mereka tidur. Maka dari itu kita mengetahui peran penting cerita dan dongeng dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak. Hal yang elanjutnya haru diperhatikan adalah teknik memilih cerita dan waktu yang euai dengan uia anak. Tentu kita haru menghindari cerita jeni fiki ilmiah, horor, percintaan, vulgar, dan cerita-cerita lain yang tidak jela manfaatnya. Patut diingat pula bahwa cerita bergambar (cergam) lebih memberi pengaruh pada anak dibandingkan cerita tidak bergambar. Sebagaimana cerita tentang hewan (fabel) juga angat diukai oleh anak-anak. Berikut kami tuli beberapa contoh cerita yang baik untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada jiwa anak: Pertama: Jika kita ingin menanamkan nilai kebajikan berupa "Keridhoan dari Allah lebih penting meki haru dicaci manuia", karena manuia terlalu banyak keinginannya ampai-ampai tidak ada euatupun yang dapat memuakan mereka, perlu dituturkan kiah "Joha, anaknya dan keledai", ebagai berikut. Pada uatu hari Joha berangkat kerja dengan mengendarai keledai, ementara anaknya mengikutinya dari belakang. Ketika orang melihat itu, mereka mencaci Joha dan meraa kaihan kepada anaknya. Johapun kemudian meminta anaknya untuk naik keledai beramanya. Ketika orang melihat itu, mereka mencaci Joha dan anaknya karena keduanya dianggap emena-mena terhadap eekor kedelai kecil karena mereka mengendarainya berama-ama. Mendengar cacian itu, Johapun ganti mengalah dengan membiarkan anaknya mengendarai keledai, edangkan mengikuti dari belakang. Namun apa komentar orang?, "ungguh anak durhaka!, dia enak-enak naik keledai, ementara ayahnya dibiarkan terengah-engah di belakangnya", mereka juga menganggap Joha tidak berhail mendidik anaknya. Lalu Johapun menurunkan anaknya dari keledai. Kali ini mereka berjalan beriring diamping keledai, namun apa kata orang??? Mereka menganggap Joha dan anaknya ebagai orang gila yang bodoh karena mau berlelah-lelah mengikuti eekor keledai bukan mengendarainya. Joha menyadari bahwa dia tidak menemukan atu cara terbaik yang dapat memuakan orang lain kecuali dengan uatu keimpulan aneh: Akhirnya Joha berama anaknya memikul keledai itu dengan ebilah kayu. Pada aat itu Joha menggerutu: "Keinginan untuk memuakan emua orang hanya membuat repot, ampai-ampai keledaipun haru dipikul, entah iapa yang berotak keledai". Kedua: Contoh kiah untuk menanamkan nilai kejujuran. e-book dari 19

20 Pada uatu hari eorang anak pergi untuk belajar ke ebuah negeri. Ibunya menaehatinya untuk elalu berkata jujur, i anakpu lalu berjanji akan mentaati perintah ibunya ini. Di tengah perjalanan i anak dihadang ekelompok penyamun yang memintanya untuk mengeluarkan apa aja yang dimilikinya. Seuai janjinya, i anakpun memberi tahu i penyamun emua barang bawaannya. Pemimpin penyamun meraa takjub dengan kejujuran anak yang dirampoknya dan bertanya mengapa dia berbuat demikian, i anak berkata bahwa dia telah berjanji kepada ibunya untuk berkata jujur kepada iapapun. Pemimpin penyamun itupun kemudian berkata: "Sebegitu takut engkau melanggar janjimu kepada ibumu, ementara kami berulang kali melanggar janji kami kepada Allah wt". Sadar akan kealahannya para penyamun itupun lalu bertobat. Ketiga: Contoh kiah untuk menanamkan jiwa amanah dalam diri anak. Seorang ibu penjual uu meminta anak gadinya untuk mencampur uu yang dijualnya dengan air upaya jumlahnya bertambah. Si anak menolak ambil menuturkan hadit Raul yang berbunyi: "bukan termauk golongan kami orang yang curang", i anak lalu juga mengingatkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab r.a. telah memberi peringatan tentang uruan eperti ini. Namun i ibu menanggapi anaknya dengan berkata: "Tetapi Umar, toh tidak melihat kita?". Si gadi yang amanah ini kemudian berkata: "Memang Umar tidak melihat kita, bu. Namun Rabbnya Umar pati melihat kita". Kebetulan pada aat itu, Khalifah Umar r.a edang melakukan inpeki, beliau lewat di dekat rumah i gadi dan mendengar kata-kata yang diucapkan olehnya. Khalifah Umar r.a. kemudian menikahkah gadi yang amanah ini dengan putranya yang bernama 'Ahim ebagai ganjaran ata kejujurannya. Keempat: Contoh kiah untuk menanamkan ikap untuk elalu berpikir poitif dalam jiwa anak. Kiah tentang eorang anak yang melihat rumah yang terbakar lalu beruaha menghubungi petuga pemadam kebakaran ehingga kebakaran terebut dapat dipadamkan, dan elamatlah penghuni rumah terebut. Ketiga: Pemberian Reward & Punihment Pemberian imbalan dan hukuman menjadi alah atu metode yang tidak dapat diabaikan dalam proe pendidikan, khuunya jika para pendidik berhail menggunakan cara ini dengan baik pada waktu yang tepat. Namun pada keempatan ini kami tidak akan menguraikan perincian dan kaidah-kaidah metode ini, kami akan menguraikannya pada keempatan lain. Adapun dalam keempatan ini kami hanya akan mengingatkan arti penting metode ini dalam upaya menanamkan nilainilai kebajikan pada anak. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 20

21 Mari kita bayangkan apa kira-kira hail yang akan kita dapat jika kita memberi reward kepada eorang anak yang menemukan barang orang lain, lalu ia beruaha mengembalikan barang itu kepada pemiliknya. Seungguhnya memberi reward kepada anak itu, mekipun hanya dalam bentuk kata-kata pujian, akan mendorong dirinya untuk teru berlaku amanah pada etiap aat, ebagaimana rekan-rekannya juga akan ikut terdorong untuk mengikuti tindakannya karena mereka ingin mendapatkan reward erupa dari para pendidik mereka. Dalam hal ini, nak-anak tidak bertindak ebagai eorang oportuni, tindakan mereka mencari reward lebih diebabkan fitrah mereka. Mereka juga tidak akan menjadi pribadi oportuni hanya karena menerima euatu ata apa yang mereka lakukan. Kalaupun tampak eolah yang terjadi eperti itu, namun ebenarnya tindakan mereka ini hanyalah efek dari proe perkembangan mereka, kelak di kemudian hari mereka akan terbiaa untuk memegang teguh nilai kebajikan yang telah tertanam dalam diri mereka. Sebagaimana yang terjadi ketika pendidik menghukum anak dengan melarangnya melakukan euatu yang diukainya atau dengan mencelanya ebagai ganjaran ketika ia berbohong, hal itu tentu dapat dianggap ekedar ebagai alah atu cara untuk menjauhkan anak dari perbuatan duta. Jadi, tidak perlu diragukan lagi, tindakan memberi reward dan hukuman adalah alah atu metode efektif dalam upaya kita untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan yang menjadi tujuan kita. KEEMPAT: MENGULANG DAN MEMBUAT PERENCANAAN Banyak pendapat menyatakan bahwa dalam proe pertumbuhan kedewaaan jika anda ingin menjadi orang yang bebahagia, anda tinggal beruaha untuk menjadi demikian, maka anda akan menjadi orang yang berbahagia. Jika kita teru menakut-nakuti anak kita akan euatu maka pati mereka akan tumbuh ebagai orang yang panakut. Namun jika kita berkata kepada mereka: "Kamu adalah eorang anak pemberani", lalu ucapan ini kita ulangi teru-meneru dalam etiap keempatan dengan ungkapan yang beragam ampai mereap kedalam fikiran anak, maka lama-kelamaan akan menjadi kerangka fikir poitif yang akan membantu anak untuk tidak takut kepada iapapun. Jangan ampai anda menakut-nakutinya dan cegahlah orang lain yang ingin menakut-nakutinya. Perbanyaklah baginya ucapan dan ungkapan yang memacu keberaniannya, bahwaannya dia adalah anak pemberani. Banyak penelitian menunjukkan bahwa manuia dapat mengingat 10% dari euatu yang diucapkan atu kali kepadanya dan mereka dapat mengingat 90% euatu yang diucapkan enam kali. Oleh ebab itu, proe mengulang euatu menjadi apek pendukung dalam upaya menanamkan nilai kebajikan pada anak, dan bagi iapa aja yang ingin menanamkan euatu nilai kebajikan hendaklah ia mengulang-ulangi uahanya dengan beragama teknik ampai mereeap menjadi kebiaaan pada diri anak. e-book dari 21

22 Mialnya, ketika anda ingin menanamkan nilai kejujuran kedalam diri anak, maka uatu aat anda haru melarangnya dari duta dan di aat lain mendorongnya untuk berlaku jujur, lalu perlu diampaikan pula kepadanya kiah tentang orang yang jujur dan keburukan para penduta dan eterunya. Kelima: Teknik Tak Langung Di antara teknik terbaik dalam upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak adalah penggunaan teknik tak langung ketika mengarahkan, menyampaikan pelajaran, dan menanamkan nilai. Contohnya ketika anda menceritakan tentang atu kiah dalam kehidupan Raulullah aw kepada anak anda, di aat beliau pernah pada uatu ketika memberi makan eluruh anggota paukan Ilam dengan makanan yang ebenarnya hanya cukup untuk atu orang, anda dapat menggambarkan keagungan Raulullah aw dan betapa bear cinta kaih Allah kepada beliau ehingga Dia memberi Raulullah mukjizat eperti ini, anda juga dapat menggambarkan kegembiraan para ahabat kala itu, yang dengan emua itu anda telah menanamkan jiwa untuk mencintai Raullullah aw ke dalam diri anak ebagai repon dari apa yang anda lakukan. Begitu pula ketika mendengar adzan anda beregera wudhu untuk halat dan tidak berbicara pada aat itu ebagai penghomatan kepada panggilan halat. Tindakan anda ini akan menanamkan ikap untuk halat tepat waktu dalam diri anak melalui teknik tidak langung, teknik eperti ini bia jadi lebih membeka dalam diri anak jika kita lakukan berulangulang. Sebelum Hijrah, Raulullah aw di rumah Arqam pernah mengajar para ahabat tentang arti takut kepada Allah dan ridha ata ketetapan-nya, bahwa apa yang menjadikan kalian beralah tidak dilakukan untuk menjadikan kalian benar, dan apa yang menjadikan kalian benar tidak akan menjadikan kalian alah. Pengajaran beliau ini membuahkan hail budi pekerti yang beragam pada diri para ahabat di kemudian hari eperti yang terjadi pada diri Bilal Al-Habyi ketika dia ditelanjangi di ata pair mekah yang pana lalu diletakkan diata dadanya ebuah batu bear yang angat berat, namun Bilal tetap abar dan teguh pada pendiriannya ampaiampai para kafir keal dengan ucapannya yang terkenal: "Ahad Ahad", ampai mereka patah arang. Sikap Bilal ini tentu muncul karena telah tertanam dalam dirinya nilai "keabaran dan keteguhan" etelah tertanam dalam dirinya raa takut hanya kepada Allah yang dia dapat di rumah Arqam ebagaimana terebut terdahulu. Keenam: Memanfaatkan Hobi Anak Setiap anak memiliki hobi yang diukainya maing-maing, ia menghabikan waktu enggangnya dengan melakukan hobinya itu, eperti mengumpulkan perangko, mialnya atau meluki, menuli, membaca, bermain bola, Play Station, atau lainnya. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 22

23 Hobi anak ebenarnya dapat menjadi pintu mauk yang dapat kita gunakan untuk menanamkan nilai kebajikan yang kita inginkan dalam dirinya. Sebagai contoh eorang anak yang hobi meluki dan tidak menyukai bermain bola tidak mungkin kita tanamkan padanya nilai kejujuran dan kerjaama melalui permainan epak bola karena ia akan memainkannya karena terpaka, elayaknyalah kita memintanya untuk meluki euatu tentang kejujuran atau mengajarkannya nilai kerjaama melalui kegiatan yang dia lakukan berama kawan-kawanya untuk membuat majalah dinding, dimana ebagian dari mereka ada yang menuli ementara yang lain menempelkannya. Melalui kegiatan yang euai dengan hobinya ini, i anak akan belajar mengenai pembagian tuga yang merupakan alah atu bentuk kerjaama. Ketujuh: Ide Kreatif Salah atu hal yang haru kita perhatikan dalam hubungan kita dengan anak-anak adalah untuk ebia mungkin beruaha untuk meninggalkan rutinita yang monoton menuju kegiatan-kegiatan kreatif ekploratif ehingga anak-anak dapat menangkap ucapan dan tindakan kita ehingga kita dapat menanamkan nilai-nilai yang kita inginkan ke dalam diri mereka, eperti mialnya: 1. Seorang pendidik ingin mengajarkan anak didiknya ikap untuk menghormati pendapat orang lain dan menyadari bahwa perbedaan pendapat adalah euatu yang lumrah karena maingmaing individu memiliki tabiat, kekhaan dan kebutuhan yang berbeda-beda pula. Caranya dengan meluki di lantai bentuk /\, lalu dia meminta eorang anak berdiri di ii ata (di udut gambar), ementara anak lain di ii bawah (di kaki gambar). Si guru bertanya kepada anak pertama: "angka berapa yang kau lihat?". Anak pertama tentu akan menjawab: "tujuh". Lalu guru bertanya kepada anak kedua: "angka berapa yang kau lihat?", ia tentu akan menjawab: "delapan". Berapa kalipun guru mengulang pertanyaan kepada kedua anak ini, jawaban mereka akan tetap berbeda mekipun mereka melihat gambar yang ama, ampai guru meminta anak kedua melihat dari poii anak pertama dan ebaliknya, dengan itu mereka tentu akhirnya menyadari bahwa etiap orang akan melihat euatu dari udut pandangnya maingmaing, maka mereka haru aling menghormati udut pandang yang berbeda atu ama lain, jangan ampai atu pihak menghina pendapat pihak lain. 2. Anak-anak dapat diajarkan untuk melihat hal-hal baik dengan ikap optimi bukan melihat hal-hal buruk dengan ikap peimi dengan cara memberi anak etengah gela air lalu bertanya kepadanya tentang apa ii etengah gela itu. Jika ia menjawab: "gela itu etengahnya koong", maka katakan: "tapi etengahnya lagi berii air, ehingga i anak dapat memahami nilai penting untuk elalu optimi. e-book dari 23

24 3. Kita dapat menanamkan nilai-nilai menahan amarah, keabaran dan kelapangan dada dengan melakukan permainan epak bola yang eluruh pemainnya dilarang mengucapkan epatah katapun, iapa yang melanggar haru diuir keluar lapangan elama dua menit. 4. Kita dapat menanamkan dalam diri anak didik pelajaran bahwa kita dapat memiliki apa yang kita inginkan dari orang lain dengan memintanya baik-baik bukan dengan merampanya. Caranya dengan meminta dua orang anak berdiri. Salah atu anak diminta mengepalkan tangannya kuat-kuat ementara yang lain diminta untuk membukanya. Guru lalu datang dan berkata: "aya menyukai anak yang mengepalkan tangannya kuat-kuat dan aya ingin menyalaminya". Tanpa adar anak yang mengepalkan tangannya akan begitu aja melepa genggamannya. Dari itu anak akan adar bahwa eperti itulah perlakuan kita kepada emua orang. Kedelapan: Pembiaaan Dengan keadaran bahwa akeptibilita dan fitrah anak untuk menyerap apa aja yang diampaikan dan dibiaakan kepadanya, jauh lebih bear dibanding tahap lain dalam kehidupan, maka epatutnya para pendidik (para orang tua dan guru) untuk ebanyak mungkin menyampaikan dan membiaakan perbuatan baik kepada mereka emenjak dini. Naehat Imam Al-Ghazali dengan tepat menunjukkan hal itu, dengan pernyataannya: "Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, hatinya yang berih adalah permata yang tak ternilai harganya, jika dia dibiaakan dan diajarkan untuk berbuat baik, maka ia akan tumbuh dengan kebaikan itu menuju kebahagiaan dunia dan akhirat". Seperti diungkapkan oleh eorang penyair: Di antara kita anak-anak akan tumbuh Seperti apa yang dibiaakan oleh ayahnya Seperti eorang anak yang buruk agamanya Sebenarnya ia hanya mengikuti para kerabatnya Oleh ebab itu tepat jika dikatakan: "Menuntut ilmu di maa kecil eperti mengukir di ata batu". Seperti eorang anak yang tidak pernah dibiaakan untuk melakanakan halat, mialnya, tentu ketika dewaa akan meraakan bahwa halat adalah hal yang berat, ebagaimana anak yang tidak dibiaakan untuk membaca al-qur'an, ketika ia dewaa tentu akan meraa berat membawa muhaf, apalagi membacanya. Syekh Nahih Ulwan menyatakan dalam bukunya "Pendidikan Anak dalam Ilam": "Pendidikan melalui pembiaaan dan pembentukan akhlak Seni Menanamkan Nilai pada Anak 24

25 adalah apek terpenting dalam pendidikan, ia juga merupakan metode terbaik dalam menbentuk anak jamani dan rohani, karena proe pembiaaan diandarkan pada pengawaan dan pendampingan, ia juga di daarkan pada perintah dan larangan. Tidak diragukan lagi pembentukan jiwa anak dan penyertaannya ejak dini akan membuahkan hail terbaik, ebagaimana pendidikan yang dilakukan etelah bear akan ulit mencapai hail makimal. Seperti diungkapkan dalam yair: Akan bermanfaaat membentuk anak di maa kecil Membentuk mereka kemudian tak kan berhail Sebab ranting akan luru jika dilempangkan Adapun batang kayu akan ulit dilurukan Wahai para pendidik, jika anda meneliik ke dalam diri anda, maka kita ketahui bahwa kita ulit meninggalkan uatu kebiaaan yang biaa kita lakukan ejak kecil, eperti orang yang biaa makan tiga kali ehari, akan ulit merubah kebiaaannya dengan makan empat kali, ebagaimana mereka yang terbiaa melakukan halat lima waktu, akan ulit meninggalkannya mekipun dalam kondii ulit ataupun ibuk. Keembilan: Bertamaya Bertamaya adalah alah atu kegiatan pendidikan yang diukai oleh anak-anak. Mereka angat merindukan aat-aat tamaya yang didalamnya kita dapat memaukkan nilai-nilai kebajikan dalam jiwa mereka ecara efektif apalagi jika para pendidik memang mengarahkan kegiatan ini untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak ejak periapan keberangkatan ampai di tengah pelakanannya. Sebenarnya, menanamkan nilai-nilai kebajikan eperti kerjaama dan berfikir akan ciptaan Allah dan nilai kemandirian angat mudah dilakukan melalui kegiatan tamaya dibandingkan kegiatan di rumah, karena pada aat bertamaya akan tampak hal-hal yang tidak tampak di rumah ebagai akibat dari pergantian atmofer, keberamaan, dan peraaan beba. Dengan bertamaya, anak-anak akan belajar untuk mengatur waktu dan menahan diri di tengah rangkaian jadual perjalanan yang telah ditetapkan. Tidak makan ebelum waktu yang telah ditetapkan, tidak bermain kecuali pada waktunya dan tidak berenang di laut kecuali jika memang telah tiba waktunya. Begitu elanjutnya ampai pada akhirnya kita dapat menanamkan kedalam diri anak kita jiwa diiplin dan menghilangkan dari mereka ikap hidup embrono dan tidak teratur. Keepuluh:Media Pengajaran Pengunaan media pendidikan dan teknik pengajaran modern dianggap ebagai cara tepat dalam upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan e-book dari 25

26 pada anak, terlebih pada maa kini dimana angat banyak kita temukan banyak metodologi ehingga apa yang kita ajarkan dapat menyerap kedalam jiwa anak dan mereka akan menerima pengajaran kita dengan baik. Maka tak ada pilihan bagi kita kecuali untuk menggunakan media dan teknik-teknik mutakhir ini dalam uaha untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan pada anak. Seni Menanamkan Nilai pada Anak 26

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kesalahan Orang Lain

yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kesalahan Orang Lain Adil Fathi Abdullah Kealahan Umum yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kealahan Orang Lain Judul Ali : Akhta`una fi Mu alajati Al-Akhta` Penuli : Adil Fathi Abdullah Penerbit : Daarul Iman,... Tahun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Dr. Syaimaa Haan, dkk. Indahnya Ridho Berlapang Dada Agar Tuhanmu Menjadi Ridho Judul Ali : Ithlaalur ridhaa : Kaifa yardha qalbuka liyurdhi anka Rabbuka? Penuli : Dr. Syaimaa Haan, dkk. Penerbit : Loaloa

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Abdul Muthallib bin Hamid Utman Air Mata Penyealan Judul Ali : Dumu an-nadimat Fi Qihah a-taibat Penuli : Fuad Syaifuddin Nur Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah : Ahrul

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

Bala Keselamatan di Indonesia

Bala Keselamatan di Indonesia 1 TGAS AKHIR #### Redeain Panti Auhan Putra Tuna Harapan Bala Keelamatan Bala Keelamatan di Indoneia Bala Keelamatan mauk di Indoneia pada tahun 1894 pertama kali di dea Sangiran Jawa Tengah. Bala Keelamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Mahmud Muhammad al-hazandar Inilah Akhlak Kami Akhlak Yang Haru Dimiliki Oleh Seorang Mukmin Judul Ali : Hadzihi Akhlaquna Penuli : Mahmud Muhammad al-hazandar Penerbit : Daar Thayyiban Tahun Terbit :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Sang Inspirator. ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Sang Inspirator. ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Umar al-tilmiani Haan al-banna Sang Inpirator Judul Ali : Haan Al-Banna Al-Mulham Al-Mauhub Penuli : Umar al-tilmiani Penerbit :...,... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah : Arya Noor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH

3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH Penetapan Berat Volume Tanah 25 3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH Fahmuddin Agu, Rahmah Dewi Yutika, dan Umi Haryati 1. PENDAHULUAN Berat volume tanah merupakan alah atu ifat fiik tanah yang paling ering

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

Modul 3 Akuisisi data gravitasi Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,

Lebih terperinci

Monthly Outlook

Monthly Outlook Monthly Outlook P T. T O P G R O W T H F U T U R E S S a h i d S u d i r m a n C e n t e r, l t 4 0 J l. J e n d. S u d i r m a n k a v. 8 6 J a k a r t a 1 0 2 2 0 0 2 1-2 7 8 8 9 3 9 3 Konten dalam Daily

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

Akhlaq Luhur Seorang Mukmin

Akhlaq Luhur Seorang Mukmin Amru Khalid Sabar & Santun Akhlaq Luhur Seorang Mukmin Judul Ali : Ah-Shabru wa adz-dzauq Penuli : Amru Khalid Penerbit : Darul Ma rifah, Beirut, Libanon Tahun Terbit : Cetakan Ketiga, tahun 1425 H / 2004

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEBOAN Jl. Pendidikan No. 20 Keboan, Kecamatan Nguikan Kabupaten Jombang. Kode Po 61486 Telp.(0321) 888361 Email pukemakeboan@yahoo.com KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Monthly Outlook

Monthly Outlook Monthly Outlook P T. T O P G R O W T H F U T U R E S S a h i d S u d i r m a n C e n t e r, l t 4 0 J l. J e n d. S u d i r m a n k a v. 8 6 J a k a r t a 1 0 2 2 0 021-2 7 8 8 9 3 9 3 Konten dalam Daily

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK 1 ALAT ALAT OPTIK. Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik,

ALAT-ALAT OPTIK 1 ALAT ALAT OPTIK. Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, ALAT ALAT OPTIK. 8.4.1 MATA DAN KACA MATA. M A T A Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, karena mata dapat dipandang ebagai alat optik maka pembahaan kita tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

BAB XVI ALAT-ALAT OPTIK

BAB XVI ALAT-ALAT OPTIK 258 BAB XVI ALAT-ALAT OPTIK. Apa yang dimakud dengan alat-alat optik? 2. Mengapa mata ebagai alah atu alat optik? 3. Bagaimana pembentukan bayangan pada mata? 4. Bagaimana cara menolong cacat optik mata?

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat

Lebih terperinci

TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON. Sebuah bola karet dijatuhkan ke atas lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bola itu memantul?

TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON. Sebuah bola karet dijatuhkan ke atas lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bola itu memantul? SOAL-SOAL KONSEP TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON Sebuah bla karet dijatuhkan ke ata lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bla itu memantul? Mlekul-mlekul pada lantai melawan/menlak bla aat menumbuk lantai dan

Lebih terperinci

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Eit 6sFi FE #s Fs l$r fl;erei

Eit 6sFi FE #s Fs l$r fl;erei c o F V rrl d F z U ze] S +- U) ca f,ej"ti gfflfue'i'$ E E$ f e HEf $EEB'E g{ c*fr Ef g* E;r $**Ei*;rEEfl I Ef,5$,rt E * E Epg ii F [f, ; : r $; pil rer g r r g$ [ := -E C r; - --C?i A d-'=.-. (. I -O

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi

Lebih terperinci

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi

Lebih terperinci

DEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I

DEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I DEFEENSAL PASAL BAGAN Diferenial parial olume uatu iliner berjari-jari r engan ketinggian h inatakan oleh r h Yakni bergantung kepaa ua bearan, aitu r an h. Jika r kita jaga tetap an ketinggian h kita

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA:

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA: KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 KBK 4 NAMA: KELAS: 4 ( ) ARAHAN KEPADA CALON MUKA DEPAN 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. Bahagian Markah

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L

Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi

Lebih terperinci

Monthly Outlook

Monthly Outlook Monthly Outlook P T. T O P G R O W T H F U T U R E S P l a z a B a p i n d o M a n d i r i T o w e r l t. 2 8 Jl. J e n d. S u d i r m a n k a v. 5 4-55 J a k a r t a 1 2 1 9 0 021-5 2 7 3 8 8 3 Konten

Lebih terperinci