POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.

Transkripsi

1 POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA TAMBAK UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Erwa Sulistiato Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta, Uiversitas Mulawarma Samarida, Kalimata Timur ABSTRAK Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui potesi secara ekoomi dari usaha budidaya tambak yag dilakuka oleh para pembudidaya tambak di Kecamata Muara Badak Kabupate Kutai Kartaegara. Aalisis data yag diguaka adalah NPV, IRR, Net BCR, da Payback period. Hasil peelitia meujuka bahwa Secara ekoomi usaha budidaya tambak udag widu di Kecamata Muara badak kabupate kutai kartaegara layak dikembagka berdasarka idikator fiasial. Dimaa ilai NPV yag diperoleh sebesar Rp ,78, IRR sebesar 20%, NBCR sebesar 1,80 da Payback Periode selama 62 bula. Kata Kuci : Budidaya udag, tambak, potesial ekoomi. ABSTRACT The aim this research is to aalyze the ecoomic potetial developmet of aquaculture i Muara Badak District. The data aalysed use 4 methods, that are NPV, IRR, Net BCR, ad Payback Period. The result showed that fiacially the busiess of shrimp culture i pod is feasible to be developed i the preset ad future, with NPV Rp ,78, IRR 20%, NBCR 1,80 ad Payback Period 62 mouth. Keywords : Shrimp culture, pod, ecoomic potetial PENDAHULUAN Pembagua sektor perikaa Kalimata Timur memiliki kekayaa sumberdaya hayati yag cukup bayak, sehigga dapat dimafaatka da dikembagka utuk budidaya da peagkapa. Potesi peraira yag dimiliki wilayah ii sekitar ,21 Km 2, meliputi peraira laut seluas Km 2 da peraira umum yag terdiri dari sugai, rawa, da daau seluas ,21 Km 2. Besarya potesi peraira tersebut mejadi pedukug yag sagat baik utuk pegembaga usaha perikaa di Kalimata Timur (Dias Perikaa da Kelauta Kalimata Timur, 2014) Kabupate Kutai Kartaegara dega luas wilayah sekitar ,10 Km 2 yag terdiri dari 18 kecamata pasca pemekara wilayah, merupaka salah satu Kabupate di Kalimata Timur yag mempuyai potesi perikaa yag sagat baik, yaitu potesi peraira umum (kolam da karamba) yag terdapat di sepajag Sugai Mahakam yag pajagya kurag lebih 920 Km. Potesi peraira payau (tambak) pu sagat baik dikembagka atau diusahaka di wilayah ii, karea ada sebagia dari wilayah ii yag terletak di wilayah pesisir patai yag salah satuya Kecamata Aggaa yag Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu

2 Potesi Ekoomi Pegembaga Usaha Budidaya (Erwa Sulistiato) bayak di tumbuhi berbagai jeis magrove yag sagat ideal dikoversika mejadi laha pertambaka (Bada Pusat Statistik Kutai Kartaegara, 2014). Kecamata Muara Badak merupaka salah satu kecamata pesisir yag berada di Kabupate Kutai Kartaegara yag memiliki luas wilayah 939,09Km 2.Selai memiliki potesi migas, Kecamata Muara Badak memiliki potesi perikaa da prospek yag baik bagi pegembaga usaha perikaa khususya usaha pertambaka, karea desa ii bayak di tumbuhi oleh jeis-jeis huta bakau (magrove) da terletak di pesisir patai. Pemafaata potesi tersebut diperluka tekologi tepat gua utuk megoptimalka hasil produksi tambak yag aka diusahaka (Bada Pusat Statistik Kutai Kartaegara, 2014). Budidaya udag widu memerluka ivestasi yag cukup besar, sehigga perlu diadaka suatu aalisis usaha yag bertujua utuk megetahui apakah usaha ii megutugka ataukah tidak.usaha megutugka, maka budidaya udag widu dapat terus dikembagka, sebalikya jika usaha ii megalami kerugika, maka perlu dicari alteratif yag lebih baik utuk megatasiya. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui potesi secara ekoomi dari usaha budidaya tambak yag dilakuka oleh para pembudidaya tambak di Kecamata Muara Badak Kabupate Kutai Kartaegara. METODE PENELITIAN Tempat da Waktu Peelitia Kegiata peelitia dilaksaaka pada Tahu 2015, dega lokasi kegiata di Kecamata Muara Badak Kabupate Kutai Kartaegara Provisi Kalimata Timur. Metode Pegambila Sampel Sampel yag aka diambil dalam kegiata peelitia ii adalah masyarakat pembudidaya tambak di Kecamata uara Badak Kabupate Kutai Kartaegara Pegambila sampel pembudidaya dilakuka secara purposive samplig dega respode sebayak 30 orag. Meurut Sigarimbu, 1989, Purposive Samplig adalah peetua sampel yag dilakuka dega pertimbaga tertetu. Metode Pegumpula Data Megumpulka data primer da data sekuder. Data primer merupaka data yag diperoleh dari sumber utama, baik melalui pegamata lagsug (observasi) dari lapaga da melakuka wawacara kepada respode dega berpedoma pada daftar pertayaa (kuesioer) yag telah disusu sesuai dega tujua peelitia. Adapu data sekuder diperluka sebagai peujag da diperoleh dari Kator Keluraha, Dias Kelauta da Perikaa, serta lapora peelitia terkait. Pegumpula data sekuder dilakuka melalui studi kepustakaa serta sumber-sumber yag releva dega peelitia ii. Data sekuder meliputi : profil wilayah, keragaa usaha masyarakat elaya, data demografi da persepsi serta kebutuha pegembaga usaha yag dirasaka masyarakat. Metode Aalisis Data Data yag terkumpul dari hasil observasi da wawacara aka di tabulasi da diaalisis dega megguaka tekik aalisis sebagai berikut : Aalisis ii megguaka kriteria ivestasi terdiskoto, utuk mecari suatu ukura secara meyeluruh tetag baik tidakya suatu usaha. Kriteria yag diguaka dalam peelitia ii : Net preset value (NPV) NPV yaitu selisih atara mafaat (beefit) dega biaya (cost) yag telah dijadika ilai sekarag. NPV Bt Ct t t1 (1 i) Iteral rate of retur (IRR) IRR merupaka tigkat buga yag membuat ilai NPV sama dega ol. 72 Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu 2016

3 NPV ' IRR i' ( i" i') NPV ' NPV" Net beefit cost ratio (Net B/C Ratio) Net B/C Ratio merupaka perbadiga atara mafaat bersih dega biaya bersih yag telah dijadika ilai sekarag. Net B C t1 t1 Bt Ct t (1 i) Ct Bt t (1 i) Payback period Payback Period (PBP) adalah jagka waktu tertetu yag meujukka terjadiya arus peerimaa (cash i flow), secara kumulatif sama dega jumlah ivestasi dalam betuk preset value. PBP T p 1 i1 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Wilayah Kecamata Muara Badakterletak di atara BT BT da I i B it p B iep LS LS. Luas wilayah Kecamata Muara Badak adalah 939,09 Km 2. Kecamata Muara Badak memiliki batasbatas wilayah sebagai berikut : Utara : Kecamata Marag Kayu Timur : Selat Makasar Selata : Kecamata Aggaa da Kota Samarida Barat : Kecamata Teggarog Seberag Kecamata Muara Badak saat ii memiliki 13 desa. Desa yag terdapat di Kecamata Muara Badak terdiri dari Desa Saliki, Sao Palai, Muara Badak Ulu, Muara Badak Ilir, Tajug Limau, Taah Datar, Badak Baru, Suka Damai, Gas Alam Badak Satu, Batu-batu, Badak Mekar, Salo Cella, da Desa Sugai Bawag. Semua desa yag terdapat di Kecamata Muara Badak dapat ditempuh melalui jala darat maupu sugai, dega megguaka kedaraa roda 2 da 4 maupu megguaka perahu.ibukota kecamata terletak pada Desa Batu-batu. Desa Sugai Bawag merupaka desa yag letakya palig jauh dari ibukota kecamata dega jarak tempuh 30 km, sedagka Desa Badak Baru merupaka desa yag letakya palig dekat dega ibukota kecamata dega jarak tempuh 6 km. Gambar 1. Luas Tiap Desa yag Terdapat Di Kecamata Muara Badak Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu

4 Potesi Ekoomi Pegembaga Usaha Budidaya (Erwa Sulistiato) Tahu 2013 Kecamata Muara Badak memiliki jumlah peduduk jiwa dega kepadata peduduk 48 jiwa/km 2. Desa yag memiliki jumlah peduduk terbayak adalah Desa Badak Baru sebesar jiwa, kemudia Desa Gas Alam Badak Satu sebesar jiwa. Sedagka jumlah peduduk yag palig sedikit adalah Desa Batu-batu yag haya dihui jiwa. Berdasarka tigkat kepadata peduduk per luas wilayah (Km 2 ), kepadata peduduk di Kecamata Muara Badak sebesar 48 jiwa/ Km 2. Desa Gas Alam Badak Satu memiliki kepadata tertiggi yaitu 331,44 jiwa/ Km 2, sedagka Desa Salo Palai merupaka desa dega tigkat kepadata teredah karea haya dihui oleh 9,40 jiwa tiap luasa Km 2. Gambar 2. Jumlah Peduduk di Kecamata Muara Badak (jiwa) Perikaa Letak geografis yag berbatasa lagsug dega laut meyediaka bayak sumberdaya perikaa bagi Kecamata Muara Badak. Mulai dari sumberdaya perikaa air tawar, air payau higga air laut. Keberadaa huta magrove juga sagat medukug sebagai pusat perkembag biaka ika, seperti ika badeg, udag da kepitig. Potesi perikaa juga tidak terpaku pada perikaa tagkap saja, tetapi juga termasuk perikaa budidaya. Potesi perikaa tersebutlah yag meyebabka masyarakatya yag terkoseterasi utuk tiggal di sepajag pesisir da sebagia besar berprofesi sebagai elaya da pembudidaya ika. Walaupu tidak domia, tetapi usaha peagkapa ika di laut merupaka usaha perikaa yag dilakuka masyarakat di Kecamata Muara Badak setelah budidaya tambak, hal tersebut dikareaka selai luas areal usaha yag tidak terbatas juga karea jeis hasil tagkapa yag relatif beragam jumlahya. Jumlah Rumah Tagga Perikaa (RTP) peraira laut di Kecamata Muara Badak sebayak uit, tambak uit, da kolam 270 uit. Jumlah perahu yag dimilik sebayak uit. Luas laha budidaya kolam sebesar uit da kolam 95 uit. Utuk produksi peraira laut 7.000,7 to (Rp ), produksi tambak sebesar to (Rp juta). Jumlah armada peagkapa perikaa di Kecamata Muara Badak pada Tahu 2014 berjumlah uit, yag terdiri dari perahu tapa motor (6 uit), kapal motor 0 5 gt (1.352 uit) da motor perahu (112 uit). Lebih jelasya dapat dilihat pada Tabel 1 da Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu 2016

5 Tabel 1. Rumah Tagga Perikaa, Jumlah Perahu, Luas Laha Budidaya, Produksi da Nilai Produksi Perikaa di Kecamata Muara BadakTahu 2013 Ricia Peraira Peraira Budidaya Laut Umum Tambak kolam Keramba Rumah Tagga Perikaa Perahu/ kapal Usaha Budidaya (uit) ,00 - Produksi (to) 7.000, ,0 40,7 - Nilai Produksi (Ribu Rp) Sumber : Dias Perikaa da Kelauta Kabupate Kutai Kartaegara, 2014 Tabel 2. Perkembaga Jumlah Armada Peagkapa Perikaa di Kecamata Muara Badak(2014) Perahu Tapa Motor Kapal Motor Motor Tapa (uit) (uit) Jumlah Tahu Perahu Perahu Perahu Papa (uit) Jukug (uit) (uit) Kecil Sedag Besar GT GT GT GT Sumber : Dias Perikaa da Kelauta Kabupate Kutai Kartaegara, 2015 Aalisis Kelayaka Usaha Usaha budidaya udag dalam tambak yag dilakuka masyarakat di kecamata Muara Badak, telah lama dilakuka. Dimaa usaha tersebut telah dilakuka palig lama 36 tahu. Luasa tambak yag dimiliki respode atara 1,25 higga 20 ha, dega dilegkapi haya 1 pitu air saja. Komoditi yag dibudidayaka adalah udag widu. Dimaa bibit diperoleh dega membeli dari produse. Bibit yag dibeli dari produse berasal dari alam da proses pembibita. Harga bibit berkisar atara Rp 27,00 higga Rp 75,00 dega ukura yag bervariasi berdasarka hargaya. Pae dilakuka pada saat melakuka pergatia air, yag lebih dikeal dega istilah yorog, biasaya dilakuka pada yorog 5 7. Nyorog terjadi dua kali dalam sebula. Biaya ivestasi Biaya ivestasi wajib dikeluarka oleh pegusaha apapu diawal usahaya, tidak terlepas pada usaha budidaya udag yag telah dilakuka oleh petambak di kawasa Kecamata Aggaa, Muara Badak da Marag Kayu, dimaa petambak pasti aka megeluarka modal utuk ivestasi usahaya. Gray, dkk (1992) meyataka bahwa biaya ivestasi merupaka sejumlah biaya yag dikeluarka pada tahap permulaa proyek dega modal sediri. Ivestasi yag dilakuka petambak atara lai pembuata tambak, pitu air, podok da alat-alat pedukug laiya. Rata-rata biaya yag dikeluarka petambak utuk ivestasi adalah Rp ,00. Petambak juga wajib re-ivestasi ketika umur ekoomis dari barag ivestasi telah habis pada tahu berikutya, hal ii dilakuka utuk mejaga usaha tetap berjala dega baik. Biaya total Biaya total yag dimaksud adalah pejumlaha dari biaya tetap da tidak tetap. Soekartawi (1990) mejelaska, biaya tetap adalah tidak ada kaitaya dega jumlah barag yag diproduksi, sedagka biaya tidak tetap adalah biaya yag dapat meigkatka produksi pada waktu yag bersamaa utuk tiap komoditi yag dihasilka. Biaya tetap pada usaha tambak udag diperoleh dari biaya peyusuta dari setiap barag ivestasi setiap tahuya. Berdasarka aalisa, biaya tetap yag dikeluarka oleh petambak berkisar atara Rp ,00 higga Rp ,00 per tahu yag berdasarka pada umur ekoomis dari ivetasi. Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu

6 Potesi Ekoomi Pegembaga Usaha Budidaya (Erwa Sulistiato) Biaya tidak tetap berdasarka dari kegiata produksi yag dilakuka oleh petambak.yag terdiri dari bibit, pupuk, racu, da teaga kerja. Bibit yag diguaka membeli dari produse yag berupa bibit peetasa maupu alami dega kisara harga Rp 27,00 higga Rp 75,00. Biaya teaga kerja megguaka beberapa sistem yag berbeda dari setiap petambak, ada yag berdasarka sistem bagi hasil dega kesepakata tertetu, ada juga yag digaji bulaa oleh pemilik tambak. Produksi Gilarso (1989), megemukaka bahwa produksi mecakup setiap usaha mausia yag baik secara lagsug ataupu tidak lagsug meghasilka barag da jasa supaya lebih bergua utuk memeuhi syarat kebutuha mausia. Soekartawi (2003) meyataka, hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk (output). Istilah produksi ii berarti pemakaia, dega pegertia ii dapat dipahami bahwa kegiata produksi adalah megkombiasika berbagai iput utuk meghasilka output. Produksi pada kegiata peelitia ii adalah udag widu.terkait dega jumlah, ukura da harga produksi udag yag diperoleh petambak. Produksi sagat tergatug dega jumlah bibit yag disebar oleh petambak, walaupu luas tambak yag dimiliki luas tetapi bibit yag disebar kurag, maka hasil produksi juga tidak aka maksimal. Selai itu, cuaca da peyakit juga sagat mempegaruhi hasil produksi karea terkait dega kesehata da ketahaa fisik dari bibit utuk bertaha hidup. Waktu produksi atau pemaea dilakuka pada saat yorog, dega waktu pemeliharaa sekitar 4 bula.berdasarka hasil aalisa, jumlah peerimaa yag diterima dari oleh petambak rata-rata permusim pae adalah Rp ,58/ha/tahu. Hasil produksi dijual oleh petambak kepada pegumpul, dimaa dega pertimbaga tertetu utuk sebagia petambak aka terkait dega pegumpul tertetu, tetapi ada juga petambak yag bebas memilih pegumpul. Selajutya pegumpul iilah yag melajutka pemasara udag kepada kosume. Aalisis fiasial lebih bersifat tetag arus daa utuk megetahui apakah selama pelaksaaaya, usaha suatu produksi dapat memberika keutuga optimal bagi pembudidaya. Aalisis fiasial yag diguaka dalam peelitia ii adalah kriteria ivestasi yag terdiri dari NPV, IRR, da Net BCR. Di Kabupate Kutai Kartaegara terdapat bayak usaha tambak, terutama di daerah Kecamata Aggaa, Muara Badak, da Marag Kayu yag mejadi daerah pegambila data, sedagka di Kecamata Saga-saga tidak memiliki laha pertambaka. Net preset value (NPV) NPV merupaka selisih atara mafaat (beefit) dega biaya (cost) yag telah dijadika ilai sekarag. Peelitia ii meghasilka ilai NPV pada usaha tambak udag sebesar Rp ,78.-, artiya keutuga dari usaha tambak udag utuk jagka waktu 25 tahu ke depa sebesar Rp ,78 bila dihitug pada saat sekarag. Dega demikia, usaha tambak udag di Kabupate Kutai Kartaegara layak utuk dilajutka berdasarka kriteria ilai NPV> 0. Iteral rate of retur (IRR) IRR meujukka kemampua modal utuk memberika beefit dalam betuk tigkat diskoto, dega kriteria IRR >OCC. Aalisis fiasial yag dilakuka pada usaha tambak udag di Kabupate Kutai Kartaegara meghasilka ilai IRR sebesar 20% dega OCC sebesar 10%. Hasil tersebut meujukka bahwa modal ivestasi yag ditaamka pada usaha tambak udag di Kabupate Kutai Kartaegara, aka mampu memberika keutuga selama usaha berlagsug yaitu sebesar 20%, sehigga usaha ii layak utuk dilajutka, dibadigka dega OCC sebesar 10 %. 76 Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu 2016

7 Net beefit cost ratio (Net B/C) Net B/C adalah perbadiga atara mafaat bersih yag telah dijadika ilai sekarag (preset value) yag berilai positif da merupaka keutuga setelah usaha berjala, dega biaya bersih yag telah dijadika ilai sekarag (preset value) yag bersifat egatif yag merupaka biaya ivestasi.usaha tambak udag di Kabupate Kutai Kartaegara ii meghasilka ilai Net BCR sebesar 1,80. Hasil tersebut meujukka bahwa usaha tambak udag di Kabupate Kutai Kartaegara mampu memberika et beefit sebesar 1,80 kali dari biaya ivestasi yag telah dikeluarka, atau peafsira laiya adalah Rp. 1 modal ivestasi mampu meghasilka et beefit sebesar Rp 1,80. selama usaha berlagsug. Dega demikia, usaha yag dijalaka layak utuk dilajutka berdasarka ilai Net BCR> 1. Payback period (PP) Payback Period adalah jagka waktu pegembalia biaya ivestasi dari keutuga yag diperoleh. Usaha tambak udag dapat megembalika biaya ivestasi dalam jagka waktu selama 62 bula, karea sebelum umur proyek selama 25 tahu habis, modal ivestasi yag dikeluarka sudah dapat dikembalika. Setelah modal ivestasi kembali, maka usaha tambak udag aka memperoleh keutuga (et beefit). Dega demikia, usaha ii layak utuk dilajutka. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Aalisis Fiasial Usaha Tambak Udag No Kriteria Justifikasi Nilai Kodisi Kelayaka Kelayaka 1 NPV (Rp) ,78 NPV > 0 Layak 2 IRR (%) 20,00 IRR > 10 % (OCC) Layak 3 NBCR 1,80 NBCR > 1 Layak 4 PP (bula) 62 PP < Umur Proyek (25 tahu) Layak Sumber : Data Hasil Olaha, 2015 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpula Secara ekoomi usaha budidaya tambak udag widu di Kecamata Muara badak kabupate kutai kartaegara layak dikembagka berdasarka idikator fiasial. Dimaa ilai NPV yag diperoleh sebesar Rp ,78, IRR sebesar 20%, NBCR sebesar 1,80 da Payback Periode selama 62 bula. Sara Perluya peigkata dukuga dari berbagai stakeholder terkait sehigga perkembaga usaha budidaya tambak yag dilakuka oleh masyarakat dapat lebih berkembag,berupa ketersediaa bibit udag widu yag stabil, pedampiga tekis pada usaha kepada pembudidaya dalam upaya peigkata hasil tambak. DAFTAR PUSTAKA Bada Pusat Statistik Kabupate Kutai Kartaegara Dalam Agka. Teggarog. Dias Perikaa da Kelauta Kalimata Timur Lapora Tahua Statistik Perikaa da Kelauta.Dias Perikaa da Kelauta Kalimata Timur.Samarida. Dias Perikaa da Kelauta Kutai Kartaegara Lapora Tahua Statistik Perikaa da Kelauta.Dias Perikaa da Kelauta Kutai Kartaegara. Teggarog. Sigarimbu, M Metode Peelitia Survei. Jakarta : LP3ES. Hak Cipta Oleh Jural Harpodo Boreo Tahu