Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara: Termohon PT. ANGKASA SAKTI, beralamat di Jalan PM. Noor Pondok Surya Indah Blok CA Nomor 1 Kelurahan Sepaja Selatan Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda dan Kantor Pusat di Jalan Pantai Indah Selatan Ruko Camar Elok Blok GA Nomor 18 Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Zeni Liviana, Karyawan PT. Angkasa Sakti, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Januari 2015, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; m e l a w a n TROI FIRMAN SITORUS, bertempat tinggal di Jalan Bongas Blok C.3 Nomor13 RT.005 RW.017 Desa Jati Makmur Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda, pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat Troi Firman Sitorus, Mulai masuk bekerja sejak tanggal 16 Mei 2013, dengan Jabatan sebagai HSE Officer dengan Upah Terakhir Rp ,00 (delapan juta tujuh ratus ribu rupiah); 2. Bahwa Penggugat pada tanggal 28 Mei 2014, Penggugat mendapatkan Surat Peringatan I berlaku 28 Mei 2014 Sampai dengan 29 Agustus 2014 dimana Penggugat dikatakan telah melakukan Pelanggaran Perjanjian Kerja; 3. Bahwa selama Penggugat mendapatkan Surat Peringatan I Penggugat aia tetap masuk kerja dimana pada tanggal 31 Mei 2014 Penggugat telah berakhir kontrak kerja namun Tergugat tidak ada memberitahukan Hal. 1 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia apakah kontrak Penggugat di perpanjang atau tidak dimana dalam Perjajian Kerja pada Pasal disebutkan bahwa Tergugat/Perusahan/ Pihak Pertama akan memberitahukan 1 (satu) bulan sebelum kontrak akan berakhir namun Tergugat tidak menjalankan isi Perjajian Kerja hingga bulan Juli 2014 Penggugat tetap masuk kerja seperti biasanya sehingga sesuai Pasal 59 angka 7 maka Penggugat sejak tanggal 1 Juni 2014 menjadi karyawan tetap; 4. Bahwa pada tanggal 10 Juli 2014 Penggugat dipanggil oleh Tergugat dan diberi tahukan bahwa Penggugat di PHK dengan alasan Penggugat telah mendapatkan Surat Peringatan I dan tidak mendapatkan pesangon dan gaji/upah bulan Juli 2014; 5. Bahwa Penggugat merasa keberatan atas pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat dan berusaha untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan akan tetapi Tergugat tetap ingin melakukan PHK; 6. Bahwa pada tanggal 26 Agustus 2014 Penggugat melaporkan permasalahan Penggugat ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda dan diperantarai oleh Mediator dan pada tanggal 29 Agustus 2014 dan 8 September 2014 mediasi ke-2 dan telah dilaksanakan Mediasi namun Tidak ada Penyelesaian di mana Penggugat tetap di PHK oleh Tergugat; 7. Bahwa pada tanggal 30 September 2014 Pihak Dinas Tenaga kerja Kota Samarinda mengeluarkan Anjuran dengan Nomor D/XI/2014 yang mana Penggugat monolak isi dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja Samarinda; /DTK.III- Anjuran yang telah 8. Bahwa Penggugat telah melakukan berbagai upaya untuk menyeleasaikan masalah ini diluar pengadilan namun tidak mendapat tanggapan dan atau penyelesaian sebagaimana mestinya, maka demi kepastian hukum dan untuk meneguhkan hak-haknya maka tiada jalan lain bagi Penggugat selain mengajukan gugatan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Pasal 82 Gugatan Perselisihan Hubungan Industrial diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja; 9. Bahwa Penggugat menuntut agar Tergugat/Perusahaan membayar aia Pesangon Penggugat sesuai Pasal 163 ayat 2 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut: Hal. 2 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia - Perhitungan Pesangon sesuai Pasal 163 ayat (2) UU No ; 13 Thn 2003; Mulai masuk kerja 16 Mei 2013 s/d 31 Oktober 2014 (1 Tahun 5 bulan) upah terakhir Rp ,00 Rp ,00 x 2 x 2 = Rp ,00 - Perumahan dan Perobatan 15% Rp ,00 x 15% = Rp ,00 - Upah yang belum dibayakan dari Juli sampai dengan Oktober 2014 Rp ,00 x 4 = Rp ,00 - Cuti Tahun 2014 sebesar Rp ,00 - Total Keseluruhan sebesar Rp ,00 (delapan puluh tiga juta lima ratus dua puluh ribu rupiah); 10. Bahwa sejak Penggugat di PHK secara sepihak oleh Tergugat atas Anjuran Dinas Tenaga Kerja, sejak bulan Agustus 2013, hingga gugatan dimasukkan di Pengadilan PHI pada Pengadilan Negeri Samarinda Penggugat sudah tidak menerima upah/gaji sehingga Penggugat meminta agar Tergugat membayarkan gaji/upah selama proses Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan Pelanggaran Pasal 151 dan Pasal 155 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut: 1. Upah selama proses dari bulan Nopember sampai dengan Desember 2014 Rp ,00 x 2 = Rp ,00 (tujuh belas juta empat ratus ribu rupiah); Berdasarkan uraian Penggugat di atas, kiranya Bapak Ketua Pengadilan PHI Samarinda pada Pengadilan Negeri Samarinda yang memeriksa perkara ini berkenan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat dan selanjutnya mohon diputus sebagai hukumannya sebagai berikut: DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Bahwa Tergugat telah melakukan Pelanggaran Pasal 163 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar Pesangon, Perobatan dan Perumahan 15%, Upah/gaji yang belum dibayar, Cuti Tahun 2014 aia dan kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (delapan puluh tiga juta lima ratus dua puluh ribu rupiah); Hal. 3 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia 4. Menghukum Penggugat untuk membayar Upah selama Proses sebesar Rp ,00 (tujuh belas juta empat ratus ribu rupiah); 5. Membebankan biaya perkara kepada negara; Subsidair: Memberikan putusan lain yang dianggap patut dan adil menurut pandangan pengadilan dalam suatu peradilan yang baik dan benar; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda telah memberikan putusan Nomor 28/Pdt.Sus- PHI/2014/PN.Smr., tanggal 10 Maret 2015, yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus karena Pemutusan Hubungan Kerja, terhitung sejak tanggal 10 Juli 2014; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus hak-hak Penggugat berupa uang Pesangon dan uang Penggantian Hak, sisa gaji bulan Juli 2014, serta penggantian cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur, sehingga jumlah seluruhnya sebesar Rp ,00 (empat puluh tiga juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah); 4. Membebankan biaya atas perkara ini kepada Negara; 5. Menolak Gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat pada tanggal 10 Maret 2015 terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 Januari 2015 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 23 Maret 2015, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 4/KAS/2015/PHI.SMR., Jo. Nomor 28/Pdt.Sus-PHI/2014/PN.Smr., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda pada tanggal 2 April 2015; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 7 April 2015 kemudian Penggugat tidak mengajukan kontra memori kasasi; aia Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Hal. 4 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: A. Umum Tentang Sahnya Permohonan Kasasi dan Penyampaian Memori Kasasi; Bahwa Putusan diucapkan pada tanggal 10 Maret 2014, dengan dihadiri oleh Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi. Permohonan kasasi ini diajukan oleh Pemohon Kasasi pada tanggal 23 Maret 2015, sehingga masih dalam tenggang waktu sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan memori kasasi (selanjutnya disebut "Memori Kasasi") ini pun diajukan dalam tenggang waktu sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung jo. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009; "Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri mengenai perselisihan hak dan perselisihan pemutusan hubungan kerja mempunyai kekuatan hukum tetap apabila iidak diajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja; a. bagi pihak yang hadir, terhitung sejak putusan dibacakan dalam sidang Majelis Hakim; b. bagi pihak yang tidak hadir, terhitung sejak tanggal menerima pemberitahuan putusan", (vide Pasal 110 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial). "Dalam pengajuan permohonan kasasi pemohon wajib menyampaikan pula memori kasasi yang memuat alasan-alasannya, dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan yang dimaksud dicatat dalam buka daftar" (vide Pasal 47 ayat (1) Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009); Dengan demikian sudah sepatutnya permohonan kasasi dan Memori Kasasi ini diterima dan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republia: aia B. Tentang Amar Putusan 3. Bahwa adapun amar Putusan, selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Hal. 5 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia "MENGADILI 1 Mengabulkan gugatan Pengugat untuk sebagian; 2 Menyatakan hubungan kerja antara Pengugat dengan Tergugat putus karena Pemutusan Hubungan Kerja, terhitung sejak tanggal 10 Juli 2014; 3 Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus hakhak Penggugat berupa uang pesangon dan uang Penggantian Hah sisa gaji bulan Juli 2014, serta penggantian cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur, sehingga jumlah seluruhnya sebesar Rp (empat puluh tiga juta delapan ratus empat puluh ribu Rupiah); 4 Membebankan biaya atas perkara ini kepada Negara; 5 Menolak Gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;" C. Tentang Alasan Upaya Hukum Kasasi 4. Bahwa permohonan kasasi dan Memori Kasasi ini diajukan kepada Mahkamah Agung sesuai dengan Kewenangannya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009, sebagai berikut: "Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena: a. tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan (vide Pasal 30 ayat (1) Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009); "Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan pada semua badan peradilan yang berada di bawahnya dalam menyelenggarakan kekuasaan kehakiman". (vide Pasal 32 ayat (1) Undang -undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009); 5. Bahwa Pemohon Kasasi semula merupakan Tergugat dalam perkara aia Gugatan yang diajukan oleh Termohon Kasasi dan terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Hal. 6 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia Samarinda pada tanggal 27 Oktober 2014 dengan register perkara nomor 28/Pdt.Sus-PHl/2014/PN.Smr; D. Judex Facti Telah Salah Menerapkan Atau Melanggar Hukum Yang Berlaku 6. Bahwa Pemohon Kasasi sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada alinea keempat halaman 12 halaman 13 dalam Putusan mengenai alasan Pemohon Kasasi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Termohon Kasasi dikarenakan kinerja yang sudah tidak baik dan adanya dugaan tindakan penggelapan serta pencurian barang milik Termohon Kasasi; " Tergugat membenarkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat dikarenakan kinerja yang sudah tidak baik dan adanya dugaan adanya tindakan penggelapan serta pencurian barang milik Tergugat"; 7. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dan tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada alinea pertama angka 3 halaman 13, yang berbunyi: "3. Bahwa Penggugat diputus hubungan kerjanya (PHK) oleh Tergugat pada tanggal 10 Juli 2014 dengan secara lisan: "Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku, karena Judex Facti tidak menggunakan peraturan hukum yang tepat. Seharusnya dalam membuat pertimbangan hukum atas PHK yang dilakukan Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi, Judex Facti mengacu pada ketentuan Pasal 155 ayat (1) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut "UU Ketenagakerjaan") Pemutusan Hubungan Pekerjaan (selanjutnya disebut "PHK") tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) UU Ketenagakerjaan adalah batal demi hukum, dan bukan hanya melihat PHK tersebut dilakukan melalui lisan atau melalui surat tertulis; "Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum"; "(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan aia hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan Hal. 7 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial." (vide Pasal 151 ayat (3) UU Ketenagakerjaan). 8. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dan tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada alinea kedua halaman 13 sampai dengan 14 dalam putusan, yang berbunyi: "Menimbang berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat pemutusan hubungan kerja antara Para Penggugat dan Tergugat adalah berdasarkan ketentuan Pasal 164 ayat (3), Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut atau bukan karena keadaan memaksa (force majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi, sejak tanggal 10 Juli 2014;" Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya, telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku mengenai PHK yang dilakukan Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi, dengan menggunakan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan, dengan mempertimbangkan bahwa tindakan Pemohon Kasasi melakukan PHK terhadap Termohon Kasasi seolah-olah karena alasan efisiensi dan tidak mengakomodir fakta yang diperoleh di persidangan, padahal senyatanya Pemohon Kasasi melakukan PHK tersebut disebabkan karena kinerja Termohon Kasasi yang dinilai tidak haik dan adanya dugaan tindakan penggelapan serta pencurian barang milik Termohon Kasasi, sebagaimana bukti-bukti yang telah Pemohon Kasasi ajukan di dalam persidangan. Bahwa Judex Facti seharusnya tidak menggunakan Pasal 164 (3) Undang- Undang Ketenagakerjaan sebagai dasar hukum dalam membuat pertimbangan hukum, karena Pasal 164 (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan telah diuji materiil (judicial review) oleh Mahkamah Konstitusi dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/PUU-1X/2011 tanggal 20 Juni 2012 bahwa Pasal 164 (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang rasa perusahaan tutup tidak dimaknai tutup permanen atau perusahaan tidak tutup sementara waktu; aia Menyatakan: "Mengadili, Hal. 8 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia - Permohonan para Pemohon dikabulkan untuk sebagian; - Menyatakan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republia Tahun 1945 sepanjang frasa "perusahaan tutup" tidak dimaknai perusahaan tutup permanen atau perusahaan tutup tidak untuk sementara waktu"; - Menyatakan Pasal 164 ayat (3) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279) pada frasa "perusahaan tutup" tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai "perusahaan tutup permanen atau perusahaan tutup tidak untuk sementara waktu "; - Memerintahkan pemuatan Putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya; - Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya;" (vide Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 19/PUU-IX/2011 tanggal 20 Juni 2012) Bahwa senyatanya tindakan Pemohon Kasasi melakukan PHK kepada Termohon Kasasi tidak disebabkan karena adanya efisiensi, dan sampai dengan saat ini Pemohon Kasasi masih menjalankan usahanya dan tidak pada kondisi tutup permanen atau tutup tidak pada sementara waktu; 9. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dan tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada alinea kedua, ketiga, dan keempat halaman 14 dalam Putusan yang berbunyi: "Menimbang bahwa karena prakarsa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) berasal dari Tergugat dan berdasarkan Pasal 156 ayat (1) tersebut, maka Tergugat diwajibkan untuk membayar uang kompensasi atas pengakhiran hubungan kerja tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku: Menimbang berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim memutuskan bahwa uang kompensasi yang harus diterima oleh Penggugat sebagaimana diamanatkan Pasal 164 (3), yaitu memperoleh uang pesangon sebesar 2 (dua) kali k etentian Pasal 156 ayat (2), dan uang aia penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4); Hal. 9 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia Menimbang, bahwa adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tanggal 10 Juli 2014, maka Perjanjian Kerja antara Penggugat dengan Tergugat yang dibuat pada ianggal 16 Mei 2013 sebagaimana bukti P. 1 telah berakhir, dan Penggugat memiliki masa kerja 1 (satu) tahun 1 (satu) bulan 10 (sepuluh) hari, maka berdasarkan Pasal 156 ayat (2); ayat (3) dan ayat (4) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Penggugat ber-hak mendapatkan uangan pesagon dan uang penggantian hak atas pekerjaan yang dilaksanakan; dengan rincian sebagai berikut: a. Uang pesangon berdasarkan Pasal 156 ayat (2) huruf (a) yaitu "masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, berhak 2 (dua) bulan upah;" maka 2 x 2 x Rp ,-sama dengan Rp ,00; b. Penggantian Hak berdasarkan Pasal 159 ayat (4) maka 15 % x Rp ,00 sama dengan Rp ,00 Bahwa sebagaimana yang telah Pemohon Kasasi sampaikan sebelumnya kepada Judex Factie, pemutusan hubungan kerja sebagaimana diamanatkan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan, dilakukan dengan berdasarkan dan melalui penetapan pengadilan dan bukan berdasarkan Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan. Oleh karena Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, maka tidak dapat digunakan perhitungan uang pesangon dan uang penggantian hak berdasarkan ketentuan tersebut, akan tetapi seharusnya mengacu pada ketentuan Pasal 156 ayat (2 ) dan ayat (4) Undang-Undang Ketenagakerjaan; 10. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dan tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Judex Facti pada alinea ketiga halaman 15 dalam Putusan, yang berbunyi: "Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat menuntut pembayaran uang cuti tahunan, Majelis Hakim berpendapt, berdasarkan ketentuan Pasal 79 ayat (2) hur uf C Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang menyatakan "cuti tahunan, sekurangkurangnya 12 (dua belas) hari kerja setela h pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus; Menimbang bahwa, masa kerja Penggugat sebagaimana dalam aia gugatannya menyatakan bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat pada periode tanggal 16 Mei Mei 2014, dengan demikian Hal. 10 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia Penggugat telah bekerja pada Tergugat lebih dari 12 (dua belas) bul an maka berdasarkan ketentuan Pasal 79 ayat (2) huruf C Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, Penggugat berhak mendapatkan uang hak cuti yang belum diambil dan belum gugur dapat dikabulkan dengan rincian: 12/25 x Rp ; sama dengan Rp (tiga juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah);" Bahwa tentang ketentuan perhitungan cuti yang diberikan seharusnya mengacu pada kegiatan usaha dari Pemohon Kasasi, yakni penyewaan alat berat di sektor usaha pertambangan umum, maka ketentuan hari kerja dan cuti yang berlaku bagi Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi bukanlah ketentuan pada Pasal 79 ayat (2) huruf C Undang-Undang Ketenagakerjaan (aturan umum), melainkan ketentuan khusus pada: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per- 15/Men/VII/2005 tentang waktu kerja dan waktu istirahat pada sektor tertentu; usaha pertambangan umum pada daerah operasional Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Kep- 102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur; Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP- 234/MEN/2003 tentang Waktu Kerja dan Istirahat Pada Sektor Usaha Energi Dan Sumber Daya Mineral Pada Daerah Tertentu; 11. Bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 156 Undang-Undang Ketenagakerjaan, maka Pemohon Kasasi bersedia memberikan uang pesangon, uang penggantian perumahan sebesar 15% dari jumlah uang pesangon, tunjangan cuti tahunan yang belum dikembalikan, biaya pulang dan sisa upah bulan Juli 2014 kepada Termohon Kasasi, dengan perhitungan sebagai berikut: - Uang Pesangon 1 x Rp8.700,000,00 =Rp ,00 - Uang Penggantian Perumahan 15% x Rp ,00=Rp ,00 - Tunjangan Cuti Tahunan yang belum dikembalikan =Rp , hari; - Biaya pulang (Tiket Pesawat ke Jakarta) Rp ,00=Rp ,00 - Sisa upah bulan Juli 2014 =Rp ,00 aia Total Rp ,12; Hal. 11 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia 12. Bahwa dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa dalam memberikan pertimbangan hukum Judex Facti telah yang salah atau melanggar hukum yang berlaku, yaitu: - Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 155 (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan; - Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/PUU-IX/2011 tanggal 20 Juni 2012; - Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per- 15/Men/\TI/2005 tentang waktu kerja dan waktu istirahat pada sektor usaha pertambangan umum pada daerah operasional tertentu; - Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Kep- 102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur; dan - Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-234/MEN/2003 tentang Waktu Kerja dan Istirahat Pada Sektor Usaha Energi Dan Sumber Daya Mineral Pada Daerah Tertentu 13. Bahwa menurut J.B. Daliyo, S.H., (Pengantar Hukum Indonsia", PT.Gramedia Pustaka Utama, cetakan Tahun 1997, halaman ), upaya hukum kasasi diajukan kepada Mahkamah Agung untuk memperbaiki kekeliruan atau kesalahan dalam suatu putusan atau penetapan yang dibuat oleh pengadilan-pengadilan di bawahnya, karena meskipun sudah diusahakan sedemikian objektif dan adil, akan tetapi tidak mustahil bahwa kekeliruan tertentu dapat terjadi. Oleh karena itu, apabila kekeliruan atau kesalahan tersebut tidak diperbaiki, maka sia-sialah upaya hukum kasasi tersebut; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 1 April 2015 dan dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda tidak salah menerapkan hukum dan telah benar dalam petimbangan dan putusannya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda aia dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, Hal. 12 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT. ANGKASA SAKTI, tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. ANGKASA SAKTI tersebut; Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2015 oleh H. Dr. Supandi, SH. M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Arief Soedjito, S.H. M.H., Bernard, S.H. M.M., aia Hal. 13 dari 13 hal.put.nomor 445 K/Pdt.Sus-PHI/2015 h Agung Republi dan Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh Nawangsari, SH. MH., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Anggota-anggota, K e t u a, Ttd/ H. Arief Soedjito, S.H. M.H. Ttd/ Bernard, S.H. M.M. Panitera Pengganti, Ttd/ Nawangsari, SH. MH. Untuk Salinan Mahkamah Agung R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, SH.MH NIP : Ttd/ H. Dr. Supandi, SH. M.Hum. Telp : (ext.318) Halaman 13

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 611 K/PID.SUS/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg P U T U S A N NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Hal 8 dari 8 hal. Put.No.390 K/AG/2005.

Hal 8 dari 8 hal. Put.No.390 K/AG/2005. 2 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menceraikan ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ; 3. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak asuh seorang anak yang bernama Anak 4. Membebankan biaya

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN NOMOR 1426 K/PID/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1094/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak sebagai berikut dalam perkara:

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili

P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati 1 Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci