Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 446/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. DADANG SUWARNA, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak; 2. DAYAT PRATIKNO, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 3. FARCHAN ILYAS, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 4. HENDRAWAN, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; Keempatnya berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : SKU-439/PJ./2016 tanggal 03 Februari 2016; Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding; melawan: PT CHUBB SAFES INDONESIA, beralamat di Kawasan Industri MM 2100 Blok T6-1, Ganda Mekar, Cikarang Barat Bekasi, Jawa Barat, 17520; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-64907/PP/M.IA/16/2015 tanggal 19 Oktober 2015 yang telah berkekuatan ahkamaa hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai berikut: Halaman 1 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor : 036/CSI/TAX/IX/ 2014 tanggal 11 September 2014, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut ini; Bahwa Pemohon Banding mengajukan permohonan banding terhadap Surat Keputusan Terbanding Nomor : KEP-1594/WPJ.07/2014 tanggal 1 Juli 2014 yang Pemohon Banding terima pada tanggal 7 Juli 2014 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor: 00574/207/11/055/13 tanggal 24 April 2013 Masa Pajak Januari 2011; Ketentuan Formal Bahwa Permohonan Banding ini Pemohon Banding ajukan sesuai dengan: 1. Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, menyatakan sebagai berikut: "Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan....."; Selanjutnya Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut : "Banding diajukan dengan Surat Banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak"; 2. Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan sebagai berikut: "Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut"; Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut : "Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundangundangan perpajakan"; 3. Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut : "Selain dari persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ahkamaa dan ayat (3) serta Pasal 35; dalam hal Banding diajukan terhadap besarnya jumlah Pajak yang terutang, Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh persen)"; Halaman 2 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa Sedangkan, Pasal 27 ayat (5a) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa : "... dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat 3(a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding"; Kemudian dalam Pasal 27 ayat (5c) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa : "Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan Banding belum merupakan pajak yang terhutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan"; Bahwa Pemohon Banding tidak menyetujui koreksi yang dilakukan Terbanding pada saat pemeriksaan dan Pemohon Banding pun mengajukan keberatan serta mengajukan Banding atas koreksi pada PPh Badan sehingga tidak terdapat kewajiban pembayaran atas Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00574/207/11/055/13 tanggal 24 April 2013 Masa Pajak Januari 2011 dan Surat Keputusan Terbanding Nomor : KEP-1594/WPJ.07/2014 tanggal 1 Juli 2014; Bahwa Keputusan Terbanding KEP-1594/WPJ.07/2014 tanggal 1 Juli 2014 yang Pemohon Banding terima pada tanggal 7 Juli 2014, kemudian Pemohon Banding mengajukan banding melalui surat Pemohon Banding ini. Dengan demikian pengajuan surat permohonan Banding ini masih dalam jangka waktu yang disyaratkan oleh Undang-Undang Pengadilan Pajak karena masih dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterimanya Surat Keputusan Keberatan yang diajukan Banding; Bahwa dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka pengajuan Surat Banding dilakukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang telah disyaratkan oleh Undang-Undang, khususnya Pasal 27 ayat (1) dan (3) Undang- Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan Pasal 35 ayat (1) dan (2), dan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Pengadilan Pajak; Bahwa oleh karena itu sudah sepatutnya Surat Banding ini diterima oleh Pengadilan Pajak dan telah memenuhi ketentuan formal sehingga dapat diproses lebih lanjut; ahkamaa Perhitungan Keputusan Penolakan Permohonan Keberatan : Bahwa Perhitungan menurut Surat Keputusan Nomor : KEP-1594/WPJ.07/2014 tanggal 1 Juli 2014 telah menolak seluruh Keberatan Pemohon Banding Atas Halaman 3 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor : 00574/207/11/055/13 tanggal 24 April 2013 Masa Pajak Januari 2011 dengan rincian sebagai berikut : Koreksi Terbanding dan Pokok Sengketa Bahwa pokok sengketa dalam surat Banding Pemohon Banding adalah sebagai berikut : Koreksi Penyerahan/DPP PPN Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00; Bahwa dalam sengketa ini adalah koreksi penyerahan/dasar Pengenaan Pajak PPN masa pajak Januari 2011 sebagai akibat Koreksi Peredaran Usaha dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Penyerahan sesuai SPT Masa PPN Rp Jumlah Penyerahan sesuai SKPKB Rp Koreksi Rp Dasar Koreksi Terbanding Bahwa terjadi kesalahan pelaporan Penjualan Ekspor, seharusnya Penjualan Ekspor yang dilaporkan dalam nilai rupiah setelah dikurskan dengan kurs KMK bukan kurs internal yang ditetapkan Pemohon Banding sendiri; Koreksi atas Pajak Masukan Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00; Bahwa dalam hal sengketa berikutnya adalah Koreksi atas Pajak Masukan Masa Pajak Januari 2011 dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Pajak Masukan sesuai SPT Masa PPN Rp Jumlah Pajak Masukan sesuai SKPKB Rp Koreksi Rp Dasar Koreksi Terbanding Bahwa Koreksi Positif atas Faktur Pajak Masukan Dalam Negeri karena berdasarkan hasil klarifikasi dari Pajak Keluaran dinyatakan tidak ada ; Alasan Banding ahkamaa Koreksi Penyerahan/Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Januari Rp ,- a. Koreksi Penjualan Ekspor Sebesar Rp ,- Halaman 4 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam SPHP dan Risalah Pembahasan Akhir, Pemeriksa mengatakan bahwa terjadi kesalahan pelaporan penjualan ekspor, menurut Pemeriksa seharusnya penjualan ekspor yang dilaporkan adalah dalam nilai Rupiah setelah di kurskan dengan menggunakan kurs KMK bukan kurs internal yang ditetapkan Pemohon Banding Sendiri; Bahwa Pemohon Banding berpendapat dalam Pembahasan Akhir bahwa Pemohon Banding mencatat eksport di SPT Masa PPN dengan menggunakan Kurs Internal karena pembukuan atas Penjualan Ekspor Pemohon Banding menggunakan pembukuan dalam mata uang rupiah; Bahwa selama proses pemeriksaan Pemohon Banding tidak menerima rincian koreksi rate yang digunakan oleh terbanding, Pemohon Banding juga tidak menerima list PEB yang menjadi dasar koreksi oleh Terbanding. Sehingga Pemohon Banding tidak dapat menelusuri koreksi Terbanding atas sengketa koreksi DPP Ekspor. Lebih lanjut bahwa alasan dibuat oleh pemeriksa apabila dibandingkan dengan alasan penelaah keberatan dalam hasil penelitian keberatan terdapat perbedaan dalam alasan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian keberatan dijelaskan bahwa dasar koreksi DPP penyerahan ekspor berdasarkan hasil koreksi atas penjualan ekspor di PPh Badan. Hal tersebut merupakan tidak konsistennya alasan yang di dilakukan oleh Terbanding dalam melakukan koreksi DPP Penjualan Ekspor dalam SPT PPN; Bahwa dalam melakukan penjualan ekspor, Pemohon Banding mendapatkan order dari salah satu pembeli produk Pemohon Banding (selanjutnya disebut "Pembeli") yang berada di luar negeri namun sesuai pesanan dari pembeli pengiriman barang ditujukan langsung ke pelanggan dari pihak Pembeli (selanjutnya disebut "customer"). Hal ini sesuai dengan instruksi pada Purchase Order (PO) dari Pembeli bahwa pengiriman barang langsung ke customer tersebut yang ada diluar negeri juga. Untuk harga jual ke Pembeli Pemohon Banding adalah telah sesuai dengan yang disetujui antara Pemohon Banding dan pihak Pembeli di luar negeri, sedangkan harga jual ke customer dari Pembeli sesuai dengan yang ditetapkan oleh customer dan Pembeli; Bahwa pada PO yang diterbitkan oleh Pembeli kepada Pemohon Banding, telah tertera harga jual Pemohon Banding ke Pembeli dan juga harga jual Pembeli ke customer. Selain itu juga disebutkan bahwa produk yang dibeli oleh pihak Pembeli dikirimkan langsung ke customer di luar negeri. Jadi yang Pemohon ahkamaa Banding lakukan hanya memproduksi sesuai pesanan Pembeli dan mengirimkan ke customer sesuai yang diminta oleh Pembeli. Dalam dokumen ekspor (PEB), Pemohon Banding mencantumkan harga bell customer tersebut Halaman 5 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa dari Pembeli. Selanjutnya Pembeli yang akan menangani customer. Untuk menagih barang yang telah Pemohon Banding kirim, Pemohon Banding mengirimkan invoice ke Pembeli sesuai dengan harga yang telah Pemohon Banding sepakati dengan Pembeli. Dengan demikian terdapat perbedaan harga antara yang tertera di PEB dengan tagihan yang akan menjadi pendapatan yang sebenarnya diterima oleh Pemohon Banding ; Bahwa Pemohon Banding melaporkan DPP Ekspor dengan nilai sesuai pendapatan yang Pemohon Banding dapatkan yaitu sebesar harga jual Pemohon Banding kepada pembeli sedangkan PEB diisi menggunakan nilai jual pihak penjual kepada customernya sehingga terdapat perbedaan antara PEB dengan nilai ekspor pada SPT masa PPN. Sehingga dalam hal ini, menurut Pemohon Banding laporan pada SPT PPN yang telah Pemohon Banding sampaikan adalah telah sesuai dengan penjualan ekspor yang sesuai dengan nilai pendapatan yang akan Pemohon Banding peroleh; Bahwa pengertian penghasilan sesuai Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan disebutkan, menyebutkan,"yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan narna dan dalam bentuk apa pun..."; Bahwa dalam faktanya, jumlah peredaran usaha Pemohon Banding adalah merupakan jumlah tagihan Pemohon Banding kepada pihak Pembeli karena jumlah tersebut merupakan nilai yang benar-benar Pemohon Banding peroleh dari penjualan Pemohon Banding. Selain itu jumlah tersebut telah sesuai dengan harga yang Pemohon Banding sepakati dengan pihak Pembeli melalui Purchase Order (PO). Sesuai kutipan pasal 4 ayat (1) diatas maka yang menjadi obyek pajak atau tambahan kemampuan ekonomis yang Pemohon Banding terima dari transaksi ekspor yang Pemohon Banding lakukan adalah nilai sebesar tagihan kepada pihak Pembeli. Jumlah penjualan Pemohon Banding tersebut juga telah sesuai dengan Audit Report yang dikeluarkan oleh pihak akuntan publik yang independen. Dengan demikian maka koreksi atas penjualan ekspor tersebut harus dibatalkan; Bahwa atas transaksi diatas, Pemeriksa melakukan koreksi positif atas ahkamaa peredaran usaha yang mengakibatkan DPP atas penjualan ekspor Pemohon Banding sesuai nilai PEB, hal ini menurut Pemohon Banding tidak tepat dengan alasan sebagai berikut : Halaman 6 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa - Dalam hal ini, jumlah peredaran usaha Pemohon Banding adalah merupakan jumlah tagihan Pemohon Banding kepada pihak Pembeli karena jumlah tersebut merupakan nilai yang benar-benar Pemohon Banding peroleh dari penjualan Pemohon Banding. Selain itu jumlah tersebut telah sesuai dengan harga yang Pemohon Banding sepakati dengan pihak Pembeli melalui Purchase Order (PO). Maka yang menjadi obyek pajak atau pendapatan yang Pemohon Banding terima dari transaksi ekspor yang Pemohon Banding lakukan adalah nilai sebesar tagihan kepada pihak Pembeli dan tidak sesuai dengan nilai PEB; - Dasar koreksi Pemeriksa dengan hanya mendasarkan pada data PEB dari Intranet dengan data wajib pajak tanpa dianalisa lebih lanjut menurut Pemohon Banding tidak tepat, karena perbedaan atau kesalahan administratif pengisian PEB yang tidak sesuai dengan harga/nilai ekspor yang secara nyata akan Pemohon Banding peroleh dan Pemohon Banding catat sebagai pendapatan tidak diperhatikan oleh Pemeriksa. Tagihan maupun piutang yang Pemohon Banding catat adalah sebesar pendapatan yang Pemohon Banding terima yaitu sebesar harga jual yang telah disepakati antara CSI dengan pihak Pembeli, sehingga seharusnya Pemeriksa memperhatikan perbedaan tersebut sebagai dasar menentukan jumlah peredaran usaha Pemohon Banding; Bahwa sesuai uraian Pemohon Banding diatas maka koreksi atas Penyerahan Ekspor PPN seharusnya dapat dibatalkan dan jumlah penjualan ekspor Pemohon Banding adalah sesuai dengan SPT Masa PPN Masa Januari 2011 Pemohon Banding yaitu sebesar Rp ,00; Koreksi atas Pajak Masukan Masa Pajak Januari 2011 Rp ,00; Bahwa Koreksi Kredit Pajak Masukan sebesar Rp ,00 dilakukan dengan alasan hasil konfirmasi Pajak Masukan terdapat Pajak Masukan yang dinyatakan tidak ada oleh KPP tempat lawan transaksi terdaftar dengan rincian sebagai berikut : Bahwa berdasarkan UU PPN Nomor 18 tahun 2000 yang selanjutnya telah diubah dengan UU Nomor 42 tahun 2009, Pasal 16F secara jelas diatur bahwa ahkamaa Pembeli Barang Kena Pajak atau Penerima Jasa Kena Pajak bertanggung Halaman 7 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa pajak telah dibayar; Bahwa dalam penjelasan atas pasal tersebut disebutkan bahwa "... oleh karena itu sudah seharusnya apabila pembeli atau konsumen barang don penerima jasa bertanggungjawab renteng atas pembayaran pajak yang terutang apabila ternyata bahwa pajakyang terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual atau pemberi jasa dan pembeli atau penerima jasa tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual atau pemberi jasa"; Bahwa dalam Pasal 4 PP Nomor 1 tahun 2012 sebagai peraturan pelaksana UU PPN, diatur secara jelas tentang tanggung jawab renteng sebagai berikut: (1) Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak bertanggung jawab secara RENTENG atas pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan alas Barang Mewah; (2) Ketentuan sebagaimana dimalaud pada ayat (1) tidak diberlakukan dalam hal : a. pajak yang terutang tersebut dapat ditagih kepada penjual barang atau pemberi jasa; atau b. pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual barang atau pemberi jasa; Bahwa penjelasan atas PP Nomor 1 tahun 2012 tersebut menyebutkan bahwa Undang-undang ini mempertegas mengenai apa yang dimaksud dengan tanggung jawab renteng yaitu sebagaimana didefinisikan di atas; Bahwa selanjutnya dalam KEP-754/PJ/2001 tanggal 26 Desember 2001 tentang Tatacara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak dengan Aplikasi Sistem Informasi Perpajakan disebutkan bahwa Dalam hal Faktur Pajak tidak atau belum dipertanggungjawabkan sebagai Pajak Keluaran oleh PKP Penjual maka segera diterbitkan surat tegoran kepada PKP Penjual agar dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat tegoran PKP segera melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila sampai batas waktu yang ditetapkan pada surat tegoran PKP Penjual tidak mempertanggung-jawabkannya, maka KPP wajib menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan; ahkamaa Bahwa dengan demikian, menurut Pemohon Banding, Faktur Pajak Standar dapat dikreditkan sepanjang: Halaman 8 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa Terbukti bahwa Faktur Pajak tersebut tidak palsu dan jelas ternyata dari arus barang dan arus uang dan Wajib Pajak dapat menunjukan bukti pembayaran atau voucher pengeluaran atas transaksi, maka faktur pajak tersebut dapat diakui dan dapat dikreditkan sebagai pajak masukan terhadap pajak keluaran untuk masa pajak yang bersangkutan; Pembeli bertanggung jawab secara renteng atas pembayaraan pajak sepanjang Wajib Pajak (WP) tidak dapat menunjukan bukti pembayaraan yang syah. Pemohon Banding dapat menunjukan seluruh bukti pembayaran atas Faktur Pajak Masukan Pemohon Banding. Pembeli tidak dapat diminta mempertanggungjawabkan pembayaran PPN-nya ke Kas Negara sepanjang yang bersangkutan dapat menunjukan bukti Faktur Pajak yang asli dan sah dari penjual; Faktur Pajak yang menjadi sengketa tersebut telah memenuhi kriteria Faktur Pajak Standar yang dapat dikreditkan sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (5) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009; Seharusnya KPP dari Penjual menindak lanjuti hasil konfirmasi Pajak Masukan tersebut dengan menerbitkan surat tegoran maupun SKPKB/SKPKBT dan bukan malah dengan mengkoreksi pajak masukkan dari pembeli BKP yang jelas telah membayar pajaknya kepada penjual; Bahwa Pemohon Banding sudah memiliki bukti pembayaran atas PPN dan Faktur Pajak yang sah seluruhnya sebesar Rp ,- yang sudah diserahkan kepada Pemeriksa. Oleh karena itu Pemohon Banding mohon agar seluruh Faktur Pajak Masukan sebesar Rp tersebut dapat dimasukkan sebagai pajak yang dapat diperhitungkan dan koreksi Pemeriksa harus dapat dibatalkan; Perhitungan Yang Seharusnya Menurut Pemohon Banding Bahwa sesuai penjelasan Pemohon Banding diatas dengan demikian seharusnya seluruh koreksi dapat dibatalkan dan perhitungan pajak yang seharusnya menurut Pemohon Banding adalah sbb : ahkamaa Halaman 9 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa Kesimpulan Bahwa berdasarkan uraian Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajak untuk dapat mengabulkan permohonan Banding Pemohon Banding, dan menetapkan jumlah pajak sesuai dengan perhitungan permohonan banding Pemohon Banding; Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-64907/ PP/M.IA/16/2015 tanggal 19 Oktober 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut : Mengabulkan Seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-1594/WPJ.07/2014 tanggal 1 Juli 2014, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari 2011 Nomor : 00574/207/11/055/13 tanggal 24 April 2013, atas nama : PT. Chubb Safes Indonesia, NPWP : , beralamat di Kawasan Industri MM 2100 Blok T6-1, Ganda Mekar, Cikarang Barat-Bekasi, Jawa Barat, 17520, sehingga perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari 2011 menjadi sebagai berikut : Dasar Pengenaan Pajak Rp ,00 Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri Rp ,00 Pajak yang dapat diperhitungkan Rp ,00 PPN yang kurang/(lebih) dibayar (Rp ,00) ahkamaa Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya Rp ,00 Pajak Pertambahan Nilai yang Kurang Dibayar Rp 0,00 Halaman 10 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-64907/PP/ M.IA/16/2015 tanggal 19 Oktober 2015, diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 19 Nopember 2015, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : SKU-439/PJ./2016 tanggal 03 Februari 2016, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 15 Februari 2016, dengan disertai alasanalasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 15 Februari 2016; Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 13 Mei 2016, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan Jawaban yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 09 Juni 2016; Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima; ALASAN PENINJAUAN KEMBALI Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: I. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Peninjauan Kembali II. Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan Peninjauan Kembali ini adalah : Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai (DPP PPN) atas Ekspor sebesar Rp ,00 yang tidak dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak; Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) ahkamaa membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.64907/PP/M.IA/16/2015 tanggal 19 Oktober 2015, maka dengan ini menyatakan sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak tersebut, Halaman 11 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa karena pertimbangan hukum yang keliru dan telah mengabaikan faktafakta hukum (rechtsfeit) dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dalam pemeriksaan Banding di Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya telah membuat suatu kekhilafan baik berupa error facti maupun error juris dalam membuat pertimbangan-pertimbangan hukumnya, sehingga pertimbangan hukum dan penerapan dasar hukum yang telah digunakan menjadi tidak tepat serta menghasilkan putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan (contra legem), khususnya peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; 1. Bahwa pendapat Majelis Hakim Pengadilan Pajak atas sengketa peninjauan kembali ini sebagaimana tertuang dalam putusan a quo, antara lain berbunyi sebagai berikut: Bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding; bahwa menurut Terbanding berdasarkan nilai PEB atas ekspor bulan Januari 2011 terdapat Penjualan Ekspor sebesar Rp ,00 yang tidak/belum dilaporkan dalam SPM PPN pada Masa Pajak Januari 2011 oleh Pemohon Banding; Bahwa menurut Pemohon Banding, jumlah penyerahan yang berasal dari penjualan ekspor telah dilaporkan dalam SPM PPN Masa Pajak Januari 2011, berdasarkan nilai pendapatan yang nyata-nyata diterima oleh Pemohon Banding atas penjualan ekspor kepada distributor/agen; Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berkas sengketa, penjelasan para pihak serta bukti-bukti yang diserahkan dalam persidangan, diuraikan sebagai berikut: Bahwa sengketa DPP PPN atas penjualan ekspor Masa Januari sampai dengan Desember 2011 yang terdiri dari 12 (dua belas) Masa Pajak, berkaitan langsung dengan sengketa Peredaran Usaha pada PPh Badan tahun 2011, yang proses persidangan pemeriksaan bandingnya berlangsung secara bersamaan; Bahwa dalam sengketa banding PPh Badan Tahun 2011, terdapat ahkamaa sengketa Peredaran Usaha yang berasal dari Penjualan Ekspor sebesar Rp ,00 yang menurut Terbanding terdiri atas Halaman 12 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa Penjualan Ekspor selama Masa Januari sampai dengan Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut: Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put /PP/M.IA/15/2015 yang diucapkan pada tanggal 19 Oktober 2015 atas sengketa PPh Badan Tahun 2011, atas sengketa Peredaran Usaha yang bersal dari Penjualan Ekspor Majelis Hakim Pengadilan Pajak antara lain memutuskan sebagai berikut:...dst... Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian terhadap buktibukti yang diserahkan oleh para pihak dalam persidangan, Majelis berpendapat sebagai berikut: bahwa dokumen ekspor berupa Surat Keterangan Asal/SKA (Certificate Of Origin), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Bill of Lading (BL), Invoice yang menyertai PEB telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Bahwa nilai ekspor tahun 2011 menurut Terbanding sebesar Rp ,00 merupakan nilai ekspor yang tercantum dalam PEB (yang diperoleh dari Sistem Intranet Direktorat Jenderal Pajak), dan belum mempertimbangkan apakah nilai yang terdapat dalam PEB tersebut benar-benar merupakan pendapatan dari penjualan ekspor yang secara nyata diterima oleh Pemohon Banding; Bahwa koreksi Terbanding atas Penjualan Ekspor sebesar Rp ,00 dapat diidentifikasi sebagai selisih antara Nilai Ekspor yang tercantum dalam PEB dengan nilai yang benar-benar diterima oleh Pemohon Banding dari Pembeli/agen (berdasarkan nilai yang terdapat dalam PO dan Invoice dan bukti lainnya) sebesar ahkamaa Rp ,00, sedangkan sisanya Rp ,00 (Rp ,00 - Rp ,00) tidak teridentifikasi atau tidak dapat dijelaskan oleh Pemohon Banding; Halaman 13 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa sampai dengan persidangan dicukupkan, Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan serta bukti-bukti adanya penjualan ekspor sebesar Rp ,00 yang belum dilaporkan dalam penjualan ekspor pada SPT PPh Badan Tahun 2011; Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas penjualan ekspor tahun 2011 sebesar Rp ,00 sebesar Rp ,00 adalah sudah tepat dikarenakan didasarkan pada bukti-bukti yang kuat, sedangkan sebesar Rp ,00 harus dibatalkan dikarenakan tidak didasarkan pada bukti-bukti yang kuat; Bahwa mengingat koreksi DPP PPN Masa Januari sd Desember 2011 terkait langsung dengan koreksi Terbanding atas peredaran usaha dari penjualan ekspor pada sengketa PPh badan Tahun 2011, maka pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim Pengadilan pajak sebagaimana tertuang dalam putusan Nomor: Put /PP/M.IA/15/2015 tersebut, dterapkan sepenuhnya dalam memeriksa dan memutus sengketa DPP PPN Masa Januari- Desember 2011; Bahwa mengingat atas Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp ,00 tidak dapat diidentifikasi secara spesifik untuk masa pajak tertentu, maka dalam memeriksa dan memutus sengketa DPP PPN Masa Pajak Januari sd Desember 2011 Majelis berpendapat koreksi tersebut dialokasikan pada Masa Pajak Desember 2011; Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas DPP PPN Masa Januari sd Desember 2011 sebesar Rp ,00 sebesar Rp ,00 adalah sudah tepat dikarenakan didasarkan pada bukti-bukti yang kuat, sedangkan sebesar Rp ,00 harus dibatalkan dikarenakan tidak didasarkan pada bukti-bukti yang kuat, dengan rincian per masa pajak sebagai berikut: ahkamaa Halaman 14 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa Koreksi Terbanding atas DPP PPN Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00; Bahwa koreksi Terbanding atas DPP PPN Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00 merupakan bagian tak terpisah dari koreksi Terbanding atas DPP PPN Masa Januari sd Desember 2011 sebesar Rp ,00; Bahwa sebagaimana diuraikan sebelumnya, terhadap koreksi Terbanding atas DPP PPN Masa Januari sd Desember 2011 sebesar Rp ,00 sebesar Rp ,00 dibatalkan oleh Mjelis, sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 koreksi Terbanding dialokasikan sebagai koreksi atas DPP PPN pada Masa Desember 2011; Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan koreksi Teranding atas DPP PPN Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00 harus dibatalkan seluruhnya; 2. Bahwa ketentuan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar pengajuan Peninjauan Kembali dalam perkara a quo adalah sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, antara lain mengatur : Pasal 69 ayat (1) Alat bukti dapat berupa: a. surat atau tulisan; b. keterangan ahli; c. keterangan para saksi; d. pengakuan para pihak; dan/atau e. pengetahuan Hakim; ahkamaa Pasal 76 Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya Halaman 15 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1); Pasal 78 Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim; Undang-Undang nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang nomor 36 Tahun 2008, mengatur : Pasal 1 angka 17 Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang; Pasal 1 angka 18 Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak; Pasal 1 angka 26 Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir; Pasal 4 ayat (1) huruf f Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2007, mengatur : Pasal 12 ayat (3) Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang; ahkamaa Pasal 28 ayat (3) Halaman 16 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya; 3. Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan berdasarkan hasil pemeriksaan sengketa banding di Pengadilan Pajak sebagaimana yang telah dituangkan dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.64907/PP/M.IA/16/2015 tanggal 19 Oktober 2015 serta berdasarkan penelitian atas dokumen-dokumen milik Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) dan fakta-fakta yang nyata-nyata terungkap pada persidangan, maka Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) menyatakan sangat keberatan dengan pendapat Majelis Hakim Pengadilan Pajak sebagaimana diuraikan di atas dengan alasan sebagai berikut: 3.1. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali melakukan koreksi DPP ekspor Masa Pajak Januari 2011 sebesar Rp ,00 berdasarkan equalisasi peredaran usaha dari penjualan ekspor pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2011 dengan DPP ekspor yang sudah dilaporkan oleh Termohon Peninjauan Kembali pada SPT Masa PPN Masa Pajak Januari s.d Desember 2011; 3.2. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali tidak setuju dengan koreksi tersebut karena nilai penjualan ekspor yang diterima oleh Termohon Peninjauan Kembali adalah sejumlah yang ditagihkan oleh Termohon Peninjauan Kembali kepada distributornya di luar negeri; 3.3. Bahwa dengan demikian materi sengketa adalah uji bukti atas DPP PPN ekspor sebesar Rp ,00 apakah jumlah tersebut sudah dilaporkan oleh Termohon Peninjauan Kembali pada SPT Masa PPN nya; 3.4. Bahwa ketentuan perundang-undangan perpajakan yang terkait dengan materi sengketa adalah sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ahkamaa Pasal 1 angka 17 Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang Halaman 17 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Pasal 1 angka 18 Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undangundang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. Pasal 1 angka 26 Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Pasal 4 ayat (1) huruf f Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007; Pasal 12 ayat (3) Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang; Pasal 28 ayat (3) Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya; 3.5. Bahwa berdasarkan data-data dan fakta-fakta pada saat pemeriksaan, keberatan, dan banding diperoleh data-data dan fakta-fakta sebagai berikut: Bahwa kegiatan usaha Termohon Peninjauan Kembali ahkamaa adalah melakukan produksi/pembuatan tabung alat pemadam kebakaran dan ruang produksi brankas. Selain itu Termohon Peninjauan Kembali juga menjual serbuk Halaman 18 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa untuk isi tabung pemadam kebakaran berdasarkan pesanan dari PT Indolog Bhakti Utama. Pemasaran produk Termohon Peninjauan Kembali di luar negeri adalah melalui agen penjualnya, sedangkan di dalam negeri melalui Indolog Bhakti Utama; Bahwa pada tahun pajak 2011, Pemohon Peninjauan Kembali melakukan pemeriksaan all taxes terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan Termohon Peninjauan Kembali. Hasil pemeriksaan PPN yang terkait dengan penjualan ekspor adalah mengikuti koreksi Pemohon Peninjauan Kembali atas penjualan ekspor pada SPT Tahunan PPh badan 2011 sebagai berikut: - Berdasarkan hasil penelitian terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Pemeriksaan diketahui bahwa Koreksi positif atas penjualan ekspor dilakuan berdasarkan data PEB dimana nilai PEB lebih besar dari nilai yang dilaporkan oleh Termohon Peninjauan Kembali; - Dalam surat keberatan, Termohon Peninjauan Kembali tidak setuju dengan koreksi Pemeriksa dengan alasan yang pada intinya bahwa jumlah peredaran usaha Termohon Peninjauan Kembali adalah merupakan jumlah tagihan Termohon Peninjauan Kembali kepada pihak Pembeli karena jumlah tersebut merupakan nilai yang benar-benar diperoleh dari penjualan Termohon Peninjauan Kembali. Barang yang dibeli oleh pembeli tidak dikirim langsung ke pembeli, namun dikirim ke pihak ketiga yang merupakan costumer dari pembeli, oleh karena itu nilai yang terdapat dalam PEB adalah sesuai dengan nilai tagihan pembeli kepada costumernya; - Berdasarkan penelitian atas SPT PPh Badan Tahun Pajak 2011 diketahui bahwa Penjualan Ekspor yang dilaporkan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam ahkamaa SPT PPh Badan Tahun Pajak 2011 tidak disertai dengan rincian Nomor PEB maupun tanggal PEB; Halaman 19 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Mahkamaa - Berdasarkan penelitian atas Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio Rekan diketahui bahwa penjualan Wajib Pajak (Termohon Peninjauan Kembali) selama tahun 2011 ahkamaa adalah sebesar Rp ,00 yang terdiri dari Penjualan Lokal sebesar Rp ,00 dan Penjualan Ekspor sebesar Rp ,00 (angka yang dituangkan dalam Laporan Keuangan tersebut adalah dalam pembulatan ribuan rupiah); - Berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan diketahui bahwa Jumlah Penjualan Ekspor menurut hasil Pemeriksaan adalah sebesar Rp ,00 dengan jumlah transaksi sebesar 561 transaksi. Dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dapat diketahui dengan jelas Nomor PEB dan tanggal PEB serta jumlah nilai penjualan ekspor yang tercantum dalam PEB; - Penjualan Ekspor yang dilaporkan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam SPT PPh Badan Tahun Pajak 2011 tidak disertai dengan rincian ekspor dan bukti pendukung. Oleh karena itu dalam proses keberatan Termohon Peninjauan Kembali telah diminta untuk memberikan data berupa rincian ekspor dan bukti pendukung berupa PEB, PO, Invoice, kontrak,dll; - Pemohon Peninjauan Kembali telah menyampaikan permintaan data/dokumen ke dua Nomor : S /WPJ.07/BD.05/2013 tanggal 31 Oktober 2013 untuk meminta data berupa rincian penjualan ekspor disertai dengan PEB, PO, invoice, kontrak yang mendasari penjualan ekspor, namun Termohon Peninjauan Kembali tidak merespon surat permintaan data/dokumen ke dua tersebut sesuai dengan batas waktu yang tertera pada surat tersebut; - Pemohon Peninjauan Kembali berpendapat bahwa data berupa rincian penjualan ekspor disertai dengan PEB yang mendasari penjualan ekspor, bukanlah satu-satunya data/dokumen yang dapat digunakan Halaman 20 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan Mahkamaa untuk pengambilan keputusan terkait keberatan Termohon Peninjauan Kembali atas koreksi Penjualan Ekspor, namun rekapitulasi penjualan ekspor tersebut penting bagi Penelaah untuk memutuskan perlu atau tidaknya meminta data/dokumen lain kepada Termohon Peninjauan Kembali; - Tim Penelaah pada intinya memberikan kebebasan kepada Termohon Peninjauan Kembali untuk memberikan data/dokumen/informasi yang dapat digunakan untuk mendukung alasan keberatan Wajib Pajak atas koreksi Penjualan Ekspor, namun faktanya Termohon Peninjauan Kembali tidak memberikan data yang diminta Pemohon Peninjauan Kembali; - Berdasarkan penelitian, data/dokumen yang ada dalam proses keberatan tidak memadai untuk dapat digunakan dalam mengetahui kebenaran dari alasan keberatan Termohon Peninjauan Kembali, oleh karena itu Tim Penelaah menolak keberatan Wajib Pajak dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas Penjualan Ekspor sebesar Rp ,00; Bahwa Termohon Peninjauan Kembali tidak setuju dengan koreksi yang dilakukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan alasan sebagai berikut: - Bahwa dalam melakukan penjualan ekspor, Termohon Peninjauan Kembali mendapatkan order dari salah satu pembeli produk Termohon Peninjauan Kembali (selanjutnya disebut "Pembeli") yang berada di luar negeri namun sesuai pesanan dari pembeli pengiriman barang ditujukan langsung ke pelanggan dari pihak Pembeli (selanjutnya disebut "customer"). Hal ini sesuai dengan instruksi pada Purchase Order (PO) dari Pembeli bahwa pengiriman barang langsung ke customer tersebut yang ada diluar negeri juga. Untuk harga jual ke Pembeli Termohon Peninjauan Kembali ahkamaa adalah telah sesuai dengan yang disetujui antara Termohon Peninjauan Kembali dan pihak Pembeli di luar negeri, sedangkan harga jual ke customer dari Halaman 21 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan Mahkamaa Pembeli sesuai dengan yang ditetapkan oleh customer dan Pembeli; - Bahwa pada PO yang diterbitkan oleh Pembeli kepada Termohon Peninjauan Kembali, telah tertera harga jual Termohon Peninjauan Kembali ke Pembeli dan juga harga jual Pembeli ke customer. Selain itu juga disebutkan bahwa produk yang dibeli oleh pihak Pembeli dikirimkan langsung ke customer di luar negeri. Jadi yang Termohon Peninjauan Kembali lakukan hanya memproduksi sesuai pesanan Pembeli dan mengirimkan ke customer sesuai yang diminta oleh Pembeli. Dalam dokumen ekspor (PEB), Termohon Peninjauan Kembali mencantumkan harga bell customer tersebut dari Pembeli. Selanjutnya Pembeli yang akan menangani customer. Untuk menagih barang yang telah Termohon Peninjauan Kembali kirim, Termohon Peninjauan Kembali mengirimkan invoice ke Pembeli sesuai dengan harga yang telah Termohon Peninjauan Kembali sepakati dengan Pembeli. Dengan demikian terdapat perbedaan harga antara yang tertera di PEB dengan tagihan yang akan menjadi pendapatan yang sebenarnya diterima oleh Termohon Peninjauan Kembali; - Bahwa Termohon Peninjauan Kembali melaporkan DPP Ekspor dengan nilai sesuai pendapatan yang Termohon Peninjauan Kembali dapatkan yaitu sebesar harga jual Termohon Peninjauan Kembali kepada pembeli sedangkan PEB diisi menggunakan nilai jual pihak penjual kepada customernya sehingga terdapat perbedaan antara PEB dengan nilai ekspor pada SPT masa PPN. Sehingga dalam hal ini, menurut Termohon Peninjauan Kembali laporan pada SPT PPN yang telah Termohon Peninjauan Kembali ahkamaa sampaikan adalah telah sesuai dengan penjualan ekspor yang sesuai dengan nilai pendapatan yang akan Termohon Peninjauan Kembali peroleh; Halaman 22 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 22

23 Direktori Putusan Mahkamaa - Bahwa dalam faktanya, jumlah peredaran usaha Termohon Peninjauan Kembali adalah merupakan jumlah tagihan Termohon Peninjauan Kembali kepada pihak Pembeli karena jumlah tersebut merupakan nilai yang benar-benar Termohon Peninjauan Kembali peroleh dari penjualan Termohon Peninjauan Kembali. Selain itu jumlah tersebut telah sesuai dengan harga yang Termohon Peninjauan Kembali sepakati dengan pihak Pembeli melalui Purchase Order (PO). Sesuai kutipan pasal 4 ayat (1) diatas maka yang menjadi obyek pajak atau tambahan kemampuan ekonomis yang Termohon Peninjauan Kembali terima dari transaksi ekspor yang Termohon Peninjauan Kembali lakukan adalah nilai sebesar tagihan kepada pihak Pembeli. Jumlah penjualan Termohon Peninjauan Kembali tersebut juga telah sesuai dengan Audit Report yang dikeluarkan oleh pihak akuntan publik yang independen. Dengan demikian maka koreksi atas penjualan ekspor tersebut harus dibatalkan; Bahwa Majelis dalam amarnya memutuskan untuk tidak mempertahankan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali atas DPP PPN dari penyerahan ekspor Masa Pajak Januari 2011 dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa dokumen ekspor berupa Surat Keterangan Asal/SKA (Certificate Of Origin), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Bill of Lading (BL), Invoice yang menyertai PEB telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Bahwa nilai ekspor tahun 2011 menurut Pemohon Peninjauan Kembali sebesar Rp ,00 merupakan nilai ekspor yang tercantum dalam PEB (yang diperoleh dari Sistem Intranet Direktorat Jenderal Pajak), dan belum mempertimbangkan ahkamaa apakah nilai yang terdapat dalam PEB tersebut benarbenar merupakan pendapatan dari penjualan ekspor Halaman 23 dari 34 halaman Putusan Nomor 446/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 23

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1715/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1786/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 2134/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 654/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor: 156/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1094/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak sebagai berikut dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1129/B/PK/PJK/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 584/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 760/B/PK/Pjk/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286/B/PK/PJK/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Pajak dalam permohonan Peninjauan Kembali

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1447/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1716/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43787/PP/M.XVI/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 415/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 581/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 515/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 595/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1741/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 133/B/PK/PJK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 60/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 129/B/PK/PJK/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, PUTUSAN GUGATAN, DAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI A Umum DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sela sebagai berikut

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, koreksi Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1052/B/PK/PJK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor. 60/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan

Lebih terperinci

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005 Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : bahwa yang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55229/PP/M.IB/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.44159/PP/M.XII/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

KEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA

KEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA KEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA Contributed by Administrator Wednesday, 26 December 2001 Pusat Peraturan Pajak Online TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00, Putusan Nomor : PUT-72658/PP/M.XB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan PPN Keluaran Dalam hal menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau PPN khusunya Pajak Keluaran yang diterbitkan dan dipungut oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

TINGKAT RISIKO PENGUSAHA KENA PAJAK

TINGKAT RISIKO PENGUSAHA KENA PAJAK Lampiran 1 TINGKAT RISIKO PENGUSAHA KENA PAJAK Tingkat Risiko Pengusaha Kena Pajak ditentukan sebagai berikut : 1. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan tertentu a. Pengusaha Kena Pajak yang berisiko

Lebih terperinci

PENETAPAN DAN KETETAPAN

PENETAPAN DAN KETETAPAN PENETAPAN DAN KETETAPAN Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 1246/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

DAFTAR BLANKO/FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PSL PPN & PPn BM

DAFTAR BLANKO/FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PSL PPN & PPn BM DAFTAR BLANKO/FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PSL PPN & PPn BM No. Urut Nama Blanko/Formulir Kode 1. Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak PSL.KAP.1 Direktur Rikpa 2. Surat Perintah Pemeriksaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN SURAT KONFIRMASI (Lampiran 1)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT KONFIRMASI (Lampiran 1) PETUNJUK PENGISIAN SURAT KONFIRMASI (Lampiran 1) Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka 7 Angka 8 Angka 9 Angka 10 Angka 11 Angka 12 Angka 13 Angka 14 Angka 15 Angka 16 Angka 17 : Diisi

Lebih terperinci

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72331/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak : bahwa yang menjadi sengketa

Lebih terperinci