Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPN Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar Rp ,00. Tabel nilai sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding No Jenis Sengketa Objek Pajak Pertambahan Nilai Nilai Sengketa (Rp) 1 Koreksi positip penyerahan yang PPNnya harus dipungut sendiri, terdiri dari : a. Retur Penjualan b. Transaksi Hubungan Istimewa c. Rekonsiliasi Omzet PPh Badan dan PPN d. Potongan Penjualan e. Retur Penjualan Aksesories f. Retur Penjualan Optional Jumlah , , , , , ,00 Nilai Sengketa terbukti sampai dengan Surat Banding ,00 Koreksi Penyerahan yang PPN nya harus dipungut sebesar Rp ,00 Menurut Terbading : bahwa bahwa Terbanding telah melakukan koreksi terhadap DPP Penyerahan yang PPN nya harus dipungut sendiri sebesar Rp dengan perincian sebagai berikut : a. Retur Penjualan Mobil Rp ,- bahwa pada proses pemeriksaan, retur penjualan mobil dikoreksi positif sebesar Rp karena Pemohon Banding tidak meminjamkan kontrak penjualan dan invoice komersial penjualan yang barangnya diretur sebesar Rp pada saat pemeriksaan, sehingga tidak dapat diketahui kebenaran terjadinya retur tersebut. Selain itu, Pemohon Banding juga hanya meminjamkan sebagian nota retur saja. b. Transaksi Hubungan Istimewa Rp ,- bahwa pada saat pemeriksaan, Terbanding telah meminta data dan rincian price list melalui surat nomor S-15822/WPJ.19/KP.0205/2008 tanggal 29 Oktober Namun, Pemohon Banding hanya meminjamkan price list Agustus 2005, Februari 2006, Juli 2006 dan tidak meminjamkan price list Desember Terbanding juga telah melakukan permintaan data kepada Pemohon Banding melalui surat nomor S-4807/PJ.071/2009 tanggal 11 Juni 2009 dan S-6357/PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009, dengan data yang diminta antara lain berupa invoice komersial penjualan, price list mobil bulan Desember 2005 dan Januari s.d. Desember 2006, namun Pemohon Banding hanya meminjamkan price list mobil bulan Agustus 2005, Februari 2006 dan Juli 2006 dan tidak meminjamkan price list bulan Desember c. Rekonsiliasi Omzet PPh Badan dan PPN Rp ,- bahwa berdasarkan penelitian terhadap risalah pembahasan pada saat pemeriksaan, diketahui bahwa Pemohon Banding hanya menjelaskan bahwa penjualan Rp tersebut telah diterbitkan Faktur Pajak, tanpa memberikan penjelasan/bantahan atas koreksi Terbandinq yang menyatakan bahwa penjualan Rp tersebut belum masuk dalam pelaporan penjualan mobil pada SPT PPh Badan.

2 d. Potongan Penjualan Rp ,- bahwa Terbanding telah melakukan permintaan data kepada Wajib Pajak melalui surat nomor S-4807/PJ.071/2009 tanggal 11 Juni 2009 dan S- 6357/PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009, dengan data yang diminta berupa kontrak penjualan mobil yang didalamnya terdapat klausul potongan penjualan, invoice, bukti pembayaran dan faktur pajak standar. Namun Pemohon Banding hanya meminjamkan invoice dan faktur pajak standar. Pemohon Banding tidak meminjamkan kontrak penjualan dan bukti pembayaran sehinaga tidak dapat diketahui apakah potongan penjualan tersebut memang diatur dalam kontrak dan pembayaran dilakukan sebesar harga jual setelah dikurangi dengan potongan harga. e. Retur Penjualan Aksesoris Rp ,- bahwa Terbanding telah melakukan pembahasan dengan Pemohon Banding sebagaimana dituangkan dalam berita acara nomor BA-893/PJ.071/2009 tanggal 30 Desember Dalam pembahasan tersebut, Pemohon Banding menyatakan bahwa proses pencatatan retur penjualan. f. Retur Penjualan Optional Rp ,- bahwa Terbanding telah melakukan permintaan data kepada Pemohon Banding melalui surat nomor S-4807/PJ.071/2009 tanggal 11 Juni 2009 dan S-6357/PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009, dengan data yang diminta antara lain berupa general ledger akun service bodi repair, kontrak, faktur pajak, nota retur, namun Wajib Pajak tidak meminjamkan data tersebut. Retur Penjualan Mobil Rp Menurut Pemohon : bahwa pada saat pemeriksaan telah diberikan tabel yang memuat daftar faktur pajak yang memuat penjualan pertama, no chasis, no mesin dan faktur pajak dari penjualan kedua (setelah retur) atas mobil-mobil yang diretur diatas. Namun daftar tersebut tidak menjadi bahan pertimbangan dalam proses keberatan yang diajukan. Transaksi Hubungan Istimewa Rp Bahw berdasarkan tanda terima yang dimiliki oleh Pemohon Banding dapat dilihat bahwa Pemohon Banding telah memberikan seluruh data price list tersebut tanggal 31 Oktober via dan tanggal 1 Desember dan tanggal 28 Juli 2009 pada saat keberatan. Rekonsiliasi Omzet PPh Badan dan PPN Rp bahwa dalam berita acara pembahasan berkas keberatan Pemohon Banding nomor BA-893/PJ.07/2009 telah dijelaskan bahwa penjualan kepada PT. Angkasa Bakti bukan tipe Sonata melainkan 7 unit Accent dengan nilai DPP sebesar Rp (dilaporkan dalam SPM Februari 2006), sedangkan untuk penjualan Sonata di bulan tersebut adalah ke HMI senilai Rp Atas Penjualan kepada PT. Angkasa Bakti dan Penjualan tersebut telah dibukukan dalam buku besar Penjualan Januari 2006 dan dilaporkan dalam SPT Masa Februari 2006, sedangkan atas penjualan Hyundai Grace kepada Bapak Wisnu Suhardono telah dibukukan dalam GL Penjualan bulan Juli dan dilaporkan dalam SPT Masa Agustus 2006 (menggunakan faktur pajak sederhana). Potongan Penjualan Rp ,- bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi potongan penjualan sebesar Rp ,259 yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan Pemohon Banding berpendapat telah melakukan pencatatan atas potongan

3 harga (potongan penjualan) dengan semestinya. Potongan harga merupakan suatu kelaziman dalam setiap perusahaan sesuai dengan adat kebiasaan perdagangan yang baik dan merupakan suatu cara untuk menaikan jumlah penjualan apalagi pada tahun 2006 tersebut, penjualan automotive secara nasional turun drastis sebagai dampak dari kenaikan harga BBM di bulan Oktober Dalam invoice yang diterbitkan memang mencatat harga netto namun pada saat membukukan pada buku besar penjualan dicatat dengan nilai bruto dan sekaligus membukukan adanya potongan penjualan pada akun potongan harga. Retur Penjualan Aksesoris Rp ,- bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi retur penjualan aksesoris sebesar Rp dengan alasanterbanding mengkoreksi seluruh sisi debet akun penjualan aksesoris yang merupakan retur penjualan aksesoris. Retur penjualan aksesoris berkaitan dengan retur/pembatalan penjualan unit kendaraan kepada perusahaan angkutan taxi. Dalam kontrak penjualan unit kendaraan kepada perusahaan angkutan taxi (fotokopi kontrak penjualan terlampir) harga jual dibagi kepada 2 kategori yaitu harga unit mobil serta harga aksesoris. Retur Penjualan Optional Rp ,- bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi retur sebesar Rp dengan alasan koreksi sebesar Rp tersebut bukan merupakan retur penjualan melainkan merupakan hanya reklasifikasi jurnal atas pencatatan penjualan/pendapatan service body repair. Pendapat Majelis : bahwa Terbanding telah melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha sebesar Rp dengan perincian sebagai berikut : No. Keterangan Jumlah a. Retur Penjualan Mobil 7,069,752,076 b. Transaksi Hubungan lstimewa 23,701,623,501 c. Rekonsiliasi omzet PPh Badan dengan PPN 354,387,328 d. Potongan Penjualan 18,118,587,259 e. Retur Penjualan Aksesoris 1,724,140,149 f. Retur Penjualan Optional 80,875,962 Jumlah 51,049,366,275 bahwa koreksi DPP PPN Barang dan Jasa ini berkaitan dengan koreksi Peredaran Usaha di PPh Badan; bahwa hasil pemeriksaan Majelis atas sebab-sebab koreksi tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Retur Penjualan Mobil Rp ,- bahwa alasan Terbanding melakukan koreksi retur penjualan mobil karena Pemohon Banding tidak meminjamkan kontrak penjualan dan invoice penjualan, hal ini telah disanggah oleh Pemohon Banding dengan menyatakan telah memberikan kontrak dimaksud pada saat pemeriksaan yaitu tanggal 2 Desember bahwa menurut Pemohon Banding sebab koreksi adalah adanya retur yaitu batalnya penjualan jenis kenderaan taxi, karena operator taxi tidak mendapatkan pembiayaan dari bank/leasing dan karena adanya penyesuaian harga dalam rangka sales program; bahwa menurut Pemohon Banding kenderaan tidak jadi dikirim ke operator taxi karena belum adanya faktur dari kepolisian dimana syarat untuk terbitnya faktur dari kepolisian tersebut adalah adanya pelunasan

4 pembayaran., namun belakangan karena fihak operator taxi tidak berhasil mendapatkan pembiayaan dimaksud maka kenderaan tidak jadi dikirim ke perusahaan taxi dan penjualan tidak jadi dilakukan; bahwa disamping itu menurut Pemohon Banding dari koreksi Terbanding atas retur penjualan ini terdapat koreksi pencatatan atas penjualan kenderaan jenis Grace sebesar Rp ,- yang dianggap Terbanding sebagai retur penjualan padahal hal itu merupakan koreksi pencatatan yang sudah tercatat dalam buku besar akun yang sudah disampaikan kepada Terbanding; bahwa alasan lain koreksi Terbanding yang menyebutkan faktur pajak dan nota retur hanya mencantumkan jenis mobil tanpa mencantumkan rincian dan spesifikasi mobil yang diretur, Pemohon Banding menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena keterbatasan tempat dalam lembaran faktur pajak dan nota retur. Namun Pemohon Banding menyatakan keterangan-keterangan mengenai rincian dan spesifikasi mobil yang diretur dapat dilihat dari lampiran faktur pajak dan lampiran nota retur dimaksud; bahwa menurut Pemohon Banding, untuk memastikan apakah unit kenderaan yang di retur sama dengan unit penjualan yang telah dilakukan, dapat melihat mutasi stock yang telah diserahkan pada saat pemeriksaan pada tanggal 30 Oktober Di dalam dokumen mutasi stock tersebut terdapat spesifikasi nomor chasis dan nomor kenderaan yang merupakan nomor unik setiap kenderaan. Menurut penelitian Majelis terhadap tanda terima dokumen dimaksud memang terdapat keterangan mengenai penyerahan dokumen mutasi stock tahun 2006 tersebut; bahwa atas retur penjualan tersebut, Pemohon Banding telah mencatat di buku besar dengan jurnal : Penjualan Unit Hutang Pajak PPh 22 Hutang Pajak PPN Piutang Usaha Persediaan Harga Pokok Penjualan bahwa Terbanding mengoreksi seluruh sisi debet akun penjualan mobil pada buku besar dimana sisi debet tersebut merupakan retur penjualan mobil. Seharusnya dari jurnal tersebut di atas, Terbanding juga melihat kepada akun persediaan mobil dimana terdapat penambahan nilai persediaan pada akun persediaan mobil. bahwa laporan keuangan Pemohon Banding tahun buku 2006 telah diaudit akuntan publik Hertanto, Sidik, Hadisoeryo dan Rekan dengan pendapat Wajar. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis berpendapat koreksi Terbanding atas retur penjualan mobil ini tidak mempunyai dasar yang kuat sehingga disimpulkan koreksi atas retur penjualan mobil sebesar Rp ,- tidak dapat dipertahankan. b. Koreksi transaksi hubungan istimewa Rp ,- bahwa Terbanding melakukan koreksi transaksi hubungan istimewa ini karena berdasarkan perbandingan antara harga jual terhadap related party yang tercantum di dalam price list dengan harga jual yang ditagih penjual melalui invoice, diketahui bahwa harga jual dalam invoice lebih kecil dari harga jual yang tercantum dalam price list.

5 bahwa selanjutnya untuk penjualan Januari 2006 Terbanding menggunakan price list Februari 2006 karena Pemohon Banding tidak menyerahkan price list Desember 2005; bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan alasan koreksi Terbanding karena Pemohon Banding telah menyerahkan data price list ketika pemeriksaan yaitu price list bulan Agustus 2005, Februari 2006 dan Juli Pemohon Banding tidak pernah menerbitkan data price list bulan Desember 2005 sehingga untuk penjualan Januari 2006 digunakan data price list Agustus 2005; bahwa Pemohon Banding juga menambahkan keterangan mengenai alasan harga jual terhadap related party dimana harga jual dalam invoice lebih kecil dari price list adalah karena adanya potongan penjualan dalam rangka Sales Program. Pemohon Banding telah mencatat potongan penjualan ini di dalam Buku Besar; bahwa menurut Majelis, dasar koreksi Terbanding adalah karena adanya hubungan istimewa antara Pemohon Banding sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM) dengan PT. Hyundai Motor Indonesia sebagai distributor, dimana dalam invoice penjualan nilainya lebih kecil dari price list, yang menurut Pemohon Banding hal itu disebabkan adanya potongan penjualan dalam rangka Sales Program. Namun apabila Terbanding ingin menilai kewajaran harga jual dari Pemohon Banding maka seharusnya Terbanding melakukan perbandingan antara harga jual menurut Terbanding tersebut dengan harga jual dari distributor kepada konsumen akhir atau harga pasar jenis kenderaan tersebut, namun faktanya perbandingan ini tidak dilakukan oleh Terbanding; bahwa Pemohon Banding sudah menjelaskan tidak ada price list yang dikeluarkan pada Bulan Desember 2005 dan lebih kecilnya nilai invoice dari pada price list adalah disebabkan adanya potongan penjualan dalam rangka Sales Program, yang telah dicatat dalam Buku Besar dan tidak ada sanggahan dari Terbanding mengenai pencatatan di dalam Buku Besar tersebut; bahwa Majelis berpendapat, dengan anggapan adanya hubungan istimewa antara Pemohon Banding dengan PT. Hyundai Motor Indonesia, Terbanding melakukan koreksi harga penjualan bulan Januari 2006 dengan menggunakan price list bulan Februari 2006 adalah langkah yang tidak tepat, karena sebelumnya. Pemohon Banding telah mengemukakan tidak mengeluarkan price list bulan Desember 2005, yang ada adalah data price list bulan Agustus 2005 sehingga seharusnya yang digunakan adalah data price list Agustus 2005 tersebut; bahwa di dalam koreksi transaksi hubungan istimewa sebesar Rp ,- terdapat di dalamnya koreksi yang dilakukan Terbanding terhadap potongan penjualan sebesar Rp sehingga Majelis berpendapat Terbanding tidak cermat melakukan koreksi karena melakukan koreksi ganda atas obyek yang sama yaitu potongan penjualan; bahwa berdasarkan hal tersebut di atas majelis berpendapat dasar koreksi Terbanding tidak jelas dan hanya merupakan asumsi belaka sehingga Majelis berkesimpulan atas koreksi hubungan istimewa sebesar Rp ,00 tidak dapat dipertahankan; c. Koreksi rekonsiliasi omzet PPh Badan dan PPN sebesar Rp ,- bahwa pada saat pemeriksaan Terbanding melakukan koreksi positif atas penjualan sebesar Rp karena berdasarkan penelitian faktur pajak

6 keluaran dibandingkan dengan penjualan, masih terdapat penjualan yang belum masuk dalam pelaporan penjualan mobil pada SPT PPh Badan maupun SPT Masa PPN dengan rincian: Pembeli Jenis Jumlah Angkasa Bhakti Sonata Rp Wisnu Suhardono Grace Rp Jumlah Rp bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi tersebut dan menyatakan dalam berita acara pembahasan berkas keberatan Pemohon Banding nomor BA-893/PJ.07/2009 telah dijelaskan bahwa penjualan kepada PT. Angkasa Bakti bukan tipe Sonata melainkan 7 unit Accent dengan nilai DPP sebesar Rp (dilaporkan dalam SPM Februari 2006); bahwa sedangkan untuk penjualan Sonata di bulan tersebut adalah ke HMI senilai Rp Atas Penjualan kepada PT. Angkasa Bakti dan Penjualan tersebut telah dibukukan dalam buku besar Penjualan Januari 2006 dan dilaporkan dalam SPT Masa Februari 2006; bahwa sedangkan atas penjualan Hyundai Grace kepada Bapak Wisnu Suhardono telah dibukukan dalam GL Penjualan bulan Juli dan dilaporkan dalam SPT Masa Agustus 2006 (menggunakan faktur pajak sederhana); bahwa dengan demikian Majelis berpendapat Terbanding telah keliru mengidentifikasi jenis kenderaan yang dijual serta pembelinya dan Pemohon Banding telah membuktikan bahwa atas penjualan mobil jenis Sonata dan Grace tersebut di atas sudah dilaporkan sebagai penjualan di buku besar dan SPM PPN ; bahwa berdasarkan hal tersebut di atas majelis berpendapat dasar koreksi Terbanding tidak jelas dan tidak berdasar sehingga Majelis berkesimpulan atas koreksi rekonsiliasi omzet PPh badan dan PPN sebesar Rp ,- tidak dapat dipertahankan; d. Koreksi potongan penjualan sebesar Rp bahwa dasar koreksi Terbanding atas hal ini disebabkan Pemohon Banding hanya mencatat potongan penjualan ini di pembukuan dalam akun potongan penjualan tetapi Pemohon Banding tidak mencatat potongan penjualan ini di dalam faktur pajak keluaran dan invoice penjualan komersial serta potongan penjualan tersebut diberikan kepada fihak yang mempunyai hubungan istimewa; bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Terbanding dengan alasan dalam invoice yang diterbitkan memang mencatat harga netto namun pada saat membukukan pada buku besar penjualan dicatat dengan nilai bruto dan sekaligus membukukan adanya potongan penjualan pada akun potongan harga; bahwa jurnal akuntansi atas transaksi penjualan yang dilakukan Pemohon Banding: Piutang Usaha Potongan Harga Penjualan Kendaraan Hutang PPh Pasal 22 Hutang PPN Hutang PPnBM

7 bahwa dari pembayaran yang diterima Pemohon Banding dari konsumen nilainya adalah sebesar harga jual dikurangi dengan potongan harga (harga netto sebagaimana tercantum dalam faktur pajak). bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding seharusnya tidak begitu saja melakukan koreksi atas potongan penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding hanya karena nilai potongan penjualan tidak tercantum dalam faktur pajak dan invoice. Lagipula Pemohon Banding sudah menyatakan bahwa jumlah yang tercantum di dalam faktur pajak dan invoice komersial adalah jumlah netto dan Pemohon Banding menerima pembayaran sebesar jumlah yang tercantum dalam faktur dan invoice. Terbanding dapat menelusuri pencatatan dan jurnal yang dilakukan oleh Pemohon Banding lalu membandingkannya dengan dokumen faktur dan invoice serta pembayaran yang diterima; bahwa Pemohon Banding juga mengemukakan koreksi potongan harga Rp ,00 ini merupakan bagian dari koreksi positif penjualan hubungan istimewa sebesar Rp ,00 sehingga terjadi koreksi ganda yang dilakukan oleh Terbanding. Untuk koreksi atas penjualan hubungan istimewa sebesar Rp ,00 Majelis telah melakukan pemeriksaan dan menyimpulkan koreksi Terbanding tersebut tidak dapat dipertahankan; bahwa laporan keuangan Pemohon Banding tahun buku 2006 telah diaudit akuntan publik Hertanto, Sidik, Hadisoeryo dan Rekan dengan pendapat Wajar; bahwa berdasarkan hal tersebut di atas majelis berpendapat dasar koreksi Terbanding tidak jelas dan tidak mempunyai dasar yang kuat sehingga Majelis berkesimpulan atas koreksi potongan penjualan sebesar Rp ,- tidak dapat dipertahankan; e. Koreksi retur penjualan aksesories sebesar Rp bahwa Terbanding melakukan koreksi ini karena Pemohon Banding tidak meminjamkan kontrak penjualan dan invoice komersial atas barang yang diretur sebesar Rp ,- sehingga tidak dapat diketahui kebenaran terjadinya retur; bahwa nota retur yang dipinjamkan pemohon banding hanya mencantumkan kata optional tanpa mencantumkan rincian yang diretur; bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi ini karena terjadinya retur penjualan aksesories terkait dengan pembatalan penjualan unit kenderaan kepada perusahaan taxi; bahwa Pemohon Banding mencatat retur aksesories tersebut dengan jurnal sebagai berikut : Penjualan aksesoris Hutang Pajak PPN Piutang usaha Persediaan Harga Pokok Penjualan Ini berarti retur yang dilakukan Pemohon Banding pada saat yang sama telah dicatat sebagai menambah persediaan; bahwa menyangkut nota retur yang pencatatannya tidak lengkap, Pemohon Banding menjelaskan bahwa rincian mengenai barang yang diretur terdapat

8 pada lampiran nota retur, bukan pada nota returnya karena keterbatasn ruang penulisan; bahwa Pemohon Banding menyatakan telah memberikan fotocopy perjanjian yang diminta Terbanding pada tanggal 2 Desember 2008 dan 28 Juli 2009; bahwa menurut pendapat Majelis koreksi ini berhubungan dengan koreksi Terbanding atas retur penjualan mobil yang disimpulkan Majelis koreksi tersebut tidak mempunyai dasar hukum yang kuat sehingga tidak dapat dipertahankan; bahwa oleh karena itu menurut pendapat Majelis, berdasarkan uraian di atas Pemohon Banding telah dapat menyanggah dasar koreksi Terbanding, sehingga Majelis berkesimpulan koreksi atas retur penjualan aksesories sebesar Rp ,- tidak dapat dipertahankan; f. Koreksi retur penjualan optional sebesar Rp ,- bahwa Terbanding melakukan koreksi ini karena Pemohon Banding tidak meminjamkan kontrak service bodi repair dan invoice komersial service bodi repair yang diretur sebesar Rp sehingga tidak dapat diketahui kebenaran terjadinya retur tersebut. Terbanding juga sudah meminta data berupa general ledger akun service bodi repair, kontrak, faktur pajak dan nota retur namun Pemohon Banding tidak meminjamkan data tersebut; bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi ini dengan alasan transaksi tersebut bukan retur penjualan melainkan reklasifikasi jurnal atas pencatatan penjualan/pendapatan service bodi repair. Sebelumnya (periode Feb s/d Agst 2006), pencatatan atas pendapatan service body repair tersebut (yang terdiri atas jasa dan material) di masukkan ke dalam akun yaitu penjualan service, namun di bulan Sept 2006 dilakukan reklas jurnal, dimana untuk bagian jasanya dimasukkan dalam akun yang bersangkutan yaitu sedangkan bagian materialnya masuk dalam akun yaitu pendapatan service komersial service sparepart. Koreksi pemeriksa sebesar Rp merupakan selisih dari jurnal koreksi pendapatan service di sisi debet sebesar Rp dengan pendapatan service sparepart di sisi kredit sebesar Rp Penjelasan, jurnal dan GL terkait yang menjabarkan hal tersebut telah diberikan pada saat keberatan pada tanggal 19 Nopember 2009 dan 5 Januari 2010; bahwa dari uraian diatas menurut pendapat Majelis Pemohon Banding telah menyanggah dasar koreksi Terbanding dan telah menyerahkan pembukuan seperti yang diminta oleh Terbanding, sehingga koreksi atas retur penjualan optional sebesar Rp ,- tidak dapat dipertahankan; bahwa dengan demikian setelah Majelis memeriksa masing-masing koreksi dari unsur-unsur peredaran usaha, maka Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha keseluruhan sebesar Rp ,00 tidak dapat dipertahankan; bahwa dari pemeriksaan sebab-sebab koreksi DPP PPN Barang dan Jasa tersebut di atas maka Majelis berkesimpulan koreksi penyerahan yang PPN nya harus dipungut sendiri sebesar Rp ,00 tidak dapat dipertahankan. Menimbang : bahwa dalam Banding ini terdapat sengketa mengenai pengurang pajak atas pajak terutang atau kredit pajak. bahwa yang dimaksud oleh Majelis sebagai kredit pajak adalah Pajak Pertambahan Nilai yang diperhitungkan sebagai pengurang terhadap Pajak

9 Pertambahan Nilai yang terutang atau Pajak Keluaran seluruhnya dalam menghitung jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar sebelum penerapan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan Pajak Pertambahan Nilai, yang dapat meliputi: 1) Pajak Pertambahan Nilai dari Penjualan Retur sebagaimana dimaksud Pasal 5A Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000, namun untuk kasus ini nilai penyerahan retur telah diperhitungkan sebagai pengurang dalam menghitung nilai objek pajak, sehingga tidak diperhitungkan lagi sebagai unsur kredit pajak; 2) Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pembeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak (Pemungut Pajak Pertambahan Nilai) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000; 3) Pajak Masukan yang dikreditkan terhadap Pajak Keluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan ayat (9) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000; 4) Jumlah Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak sebelum Masa Pajak objek sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000, yang dikompensasikan ke Masa Pajak objek sengketa; 5) Pajak Pertambahan Nilai yang disetor sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000; atau 6) Dalam hal pada akhir Masa Pajak objek sengketa versi Surat Pemberitahuan Pemohon Banding terdapat lebih bayar: a. Jumlah lebih bayar tersebut yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya setelah Masa Pajak obyek sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000, sebagai kredit pajak negatif. Jumlah lebih bayar tersebut yang telah dikembalikan sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), sebagai kredit pajak Menimbang : bahwa perkembangan sengketa mengenai kredit pajak adalah sebagai berikut: bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding menggunakan nilai pengurang pajak atau kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00) sebagai dasar untuk menerbitkan ketetapan semula, sedangkan Pemohon melaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), sehingga selisih kredit pajak sebelum keberatan adalah Rp ,00; bahwa menurut pendapat Majelis, atas ketetapan semula yang menggunakan kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), selanjutnya Pemohon Banding mengajukan keberatan dan menyatakan secara implisit besarnya kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), sehingga nilai sengketa kredit pajak sampai dengan keberatan adalah Rp ,00; bahwa menurut pendapat Majelis, atas keberatan Pemohon yang menyatakan kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar

10 (Rp ,00) selanjutnya Terbanding menerbitkan keputusan keberatan dengan menggunakan nilai kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), sehingga nilai sengketa kredit pajak sebelum banding adalah Rp ,00; bahwa menurut pendapat Majelis, atas keputusan Terbanding yang menggunakan kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), selanjutnya Pemohon mengajukan banding dan menyatakan secara eksplisit besarnya kredit pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00), sehingga nilai sengketa kredit pajak sampai dengan banding adalah Rp ,00; bahwa menurut pendapat Majelis, atas Banding Pemohon yang menyatakan nilai kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar (Rp ,00) Terbanding dalam Surat Uraian Banding berpendapat nilai kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 adalah (Rp ,00), sehingga nilai sengketa kredit pajak sampai dengan Surat Uraian Banding adalah Rp ,00; bahwa menurut pendapat Majelis, atas pendapat Terbanding dalam Surat Uraian Banding bahwa nilai kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 adalah (Rp ,00), Pemohon Banding membuat bantahan dengan menyebutkan secara eksplisit besarnya nilai kredit pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 menurut perhitungan Pemohon Banding yaitu (Rp ,00), sehingga nilai sengketa kredit pajak sampai dengan Surat Bantahan adalah Rp ,00; Menimbang : bahwa sengketa mengenai objek pajak terbukti dalam perkara banding ini adalah koreksi kredit pajak PPN Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 sebesar Rp ,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding: Tabel nilai sengketa atas kredsit pajak sampai dengan Surat Banding: No Jenis Sengketa kredit pajak Pajak Pertambahan Nilai Nilai Sengketa (Rp) 1 Koreksi kredit pajak PPN ,00 Nilai Sengketa terbukti sampai dengan Surat Banding ,00 Menurut Terbanding: bahwa koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 terdiri dari koreksi sebesar Rp karena Pemohon Banding menggunakan sendiri beberapa kenderaan yang sedianya untuk diperdagangkan sehingga sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (8) huruf c UU PPN, pajak masukannya tidak dapat dikreditkan dan koreksi sebesar Rp dilakukan karena berdasarkan penelitian SPT PPN terdapat pajak masukan impor atas kenderaan Santa Fe namun berdasarkan data Summary Inventory Finished Goods tidak terdapat penambahan kenderaan Santa Fe dimaksud. Menurut Pemohon : bahwa atas koreksi tersebut di atas Terbanding tidak memberikan perinciannya. Pemohon Banding berusaha menemukan, namun hanya sebesar Rp ,00. Pendapat Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 terdiri dari koreksi sebesar Rp karena Pemohon Banding menggunakan sendiri beberapa kenderaan yang sedianya untuk diperdagangkan sehingga sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (8) huruf c UU PPN, pajak masukannya tidak dapat dikreditkan dan koreksi sebesar Rp dilakukan karena berdasarkan penelitian SPT PPN terdapat pajak masukan impor atas kenderaan Santa Fe namun berdasarkan data Summary Inventory Finished Goods tidak terdapat penambahan kenderaan Santa Fe dimaksud.

11 bahwa atas koreksi tersebut di atas Terbanding tidak memberikan perinciannya. Pemohon Banding berusaha menemukan, namun hanya sebesar Rp ,00 yang dapat ditemukan dengan perincian sebagai berikut : GRACE Fixed Assets GRACE SUMBANGAN YOGYA GRACE Wisnu Suhardono NEW SANTAFE Fixed Assets 4X4 NEW SANTAFE Fixed Assets 4X2 GRACE Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto GRACE BP Migas SANTA FE 4X4 2, Fixed Assets b a bahwa dari koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,- diidentifikasi oleh Pemohon Banding di dalam pembukuannya sebesar Rp atau terdapat selisih sebesar Rp menurut pendapat Majelis selisih jumlah tersebut dianggap tidak material. JUMLAH bahwa dalam persidangan tanggal 30 Mei 2011, Pemohon Banding mengakui bahwa kenderaan-kenderaan tersebut di atas memang merupakan pemakaian sendiri atau pemakaian cuma-cuma dan terdapat faktur pajaknya; bahwa oleh karena itu Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas kredit pajak Masukan sebesar Rp , tetap dipertahankan. Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan dan hasil pemeriksaan serta pembuktian dalam persidangan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terbanding Nomor: KEP-96/PJ.07/2010 tanggal 23 Februari 2010 mengenai Keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPN Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 Nomor 00056/207/06/092/08 tanggal 09 Desember 2008, sehingga jumlah Pajak Pertambahan Nilai masa Januari sampai dengan Desember 2006 yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut : Dasar Pengenaan Pajak Penyerahan yang PPNnya harus dipungut Rp ,00 Penyerahan yang dibebaskan dari PPN Rp ,00 Jumlah seluruh Penyerahan Rp ,00 Pajak Keluaran Rp ,00 Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan (Rp ,00) PPN yang lebih/kurang dibayar (Rp ,00) Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya Rp ,00 PPN yang kurang dibayar Rp ,00 Sanksi Administrasi : Pasal 13 ayat (3) UU KUP Rp ,00 PPN yang masih harus dibayar Rp ,00. 1

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-44533/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK Berdasarkan litelatur perpajakan dan KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN yang saya baca, kemungkinan pengembalian pajak lebih banyak diberikan kepada wajib pajak secara perorangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.44159/PP/M.XII/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put.37984/PP/M.II/16/2012. Jenis Pajak : PPN. Masa/Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak : Put.37984/PP/M.II/16/2012. Jenis Pajak : PPN. Masa/Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak : Put.37984/PP/M.II/16/2012 Nomor Jenis Pajak : PPN Masa/Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Pajak Masukan sebesar Rp250.000.000,00,

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.73443/PP/M.XIIB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005 Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : bahwa yang

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.57020/PP/M.XVA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44385/PP/M.XV/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44385/PP/M.XV/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44385/PP/M.XV/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding. IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding. IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis SKPKB PPh Pasal 21 Berdasarkan Putusan Banding IV.1.1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.XXXXX/PP/M.VIII/10/2004 Menurut Terbanding Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pajak. Kelebihan Pembayaran. Pengembalian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA 1. Pembayaran atau Penyetoran Pajak yang Terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa yang Dilakukan Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran atau Penyetoran Pajak

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT.DDT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat berat yang menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan

Lebih terperinci

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1715/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 2134/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50166/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put.50166/PP/M.XII/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Harga

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN PPn BM I. Pajak Keluaran 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

PENETAPAN DAN KETETAPAN

PENETAPAN DAN KETETAPAN PENETAPAN DAN KETETAPAN Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

Lebih terperinci

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-36431/PP/M.II/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah, koreksi

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013; Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-52546/PP/M.XVA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013

Lebih terperinci

1. Peredaran Usaha Rp ,00

1. Peredaran Usaha Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.39792/PP/M.X/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Pajak

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53268/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 446/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel

2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel No.4, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPAJAKAN. PAJAK. PPN. Barang dan Jasa. Pajak Penjualan. Barang Mewah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5271) PERATURAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun

Lebih terperinci

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Faktur Pajak Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha c.

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG 26 Maret 2010 PENYAMPAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor 63714/PP/M.IIIB/15/2015 Jenis Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2009 Pokok Sengketa bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 5/PJ/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 5/PJ/2011 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 5/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENELITIAN PERMOHONAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG BAGI WAJIB

Lebih terperinci

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Faktur a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha c. ekspor BKP

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat Keputusan

Lebih terperinci

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan

Lebih terperinci