Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 60/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42, Jakarta 12190, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. Catur Rini Widosari, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak. 2. Budi Christiadi, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding. 3. Farchan Ilyas, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding. 4. Ayu Endah Damastuti, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding. Keempatnya Pegawai pada Direktorat Jenderal Pajak, berkantor di Jalan Jenderal Gatot Subroto No Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. SKU-3012/PJ./2013 tanggal 30 Desember 2013; Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding; melawan: PT. ING INTERNATIONAL, beralamat di Jalan Raya Rancaekek, Majalaya Nomor 389, Bandung, Jawa Barat 40382, alamat korespondensi Gedung Global Nokia, Wisma Perkasa, Jalan Buncit Raya Nomor 38B, Jakarta; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-47654/PP/M.II/12/2013, Tanggal 03 Oktober 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai berikut: Halaman 1 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 jo. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya disebut : Undang-Undang KUP) bahwa Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada Badan Peradilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak; Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Terbanding No. KEP-2442/WPJ.09/ BD.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011 tentang Keberatan Pemohon Banding Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 23 yang menolak permohonan keberatan yang Pemohon Banding ajukan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 23 Nomor : 00058/203/ 08/444/10, tanggal 20 Agustus 2010 untuk masa pajak Mei 2008, maka Pemohon Banding mengajukan permohonan banding atas diterbitkannya Surat Keputusan Terbanding No. KEP-2442/WPJ.09/BD.06/2011, Tanggal 28 Oktober 2011 sebagaimana dimaksud diatas; Duduk Perkara: Bahwa adapun duduk perkara dalam pengajuan banding ini adalah sebagai berikut : Bahwa di dalam Surat Keputusan Terbanding Nomor: KEP-2442/WPJ.09/ BD.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011 sebagaimana dimaksud di dalam Surat Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan disebutkan bahwa pihak penelaah keberatan dari Kanwil DJP Jawa Barat I masih tetap mempertahankan Koreksi atas objek Pajak Penghasilan Pasal 23 berupa biaya trucking exim dan handling charge, agency, THC dan FCR yang dilakukan oleh pihak Jasa Freight Forwarding yang dilakukan oleh Pemeriksa. Sehingga berdasarkan hal tersebut besarnya PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: Dasar Pengenaan Pajak Rp ,00 PPh Pasal 23 terutang Rp ,00 Dikurangi : PPh Pasal 23 yang sudah disetor Rp 0,00 PPh Pasal 23 yang kurang disetor Rp ,00 Ditambah : Sanksi denda Rp ,00 PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar Rp ,00 Jumlah yang disetujui dalam Pembahasan Akhir Rp ,00 Halaman 2 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M Pendapat/Tanggapan: Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding (Tim Pemeriksa dari KPP Pratama Majalaya) yang disetujui oleh Terbanding (Penelaah Keberatan dari Kanwil DJP Jawa Barat I) dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000, diatur bahwa: - Lampiran II romawi III angka 12: Perkiraan Penghasilan neto atas imbalan Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konstruksi, Jasa Konsultasi dan Jasa Lain. Jenis Jasa : Jasa Perantara Bahwa Surat Dirjen S-09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari 2008 tentang Permohonan Penegasan terhadap Pelaksanaan Peraturan Dirjen Pajak No. Per-70/PJ/2007 angka 3 huruf b butir 2 menegaskan bahwa: Bahwa sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No. Per-70/PJ/2007 Jasa Internet, Jasa Freight Forwarding, Tour Travel Agency, agen Pelayaran dan Agen Advertensi tidak tercantum sebagai jasa yang atas penghasilannya dipotong PPh Pasal 23, oleh karena itu atas pembayaran yang dilakukan tidak dipotong PPh Pasal 23 sepanjang tidak terdapat unsur sewa atau penggunanan harta; Bahwa Surat Dirjen S-59/PJ.43/2006 tanggal 29 Maret 2006 tentang Permohonan Penegasan Pemotongan PPh Pasal 23 atas Jasa Freight Forwarding angka 4 dan 5 menegaskan bahwa Berdasarkan Kep Dirjen Pajak No. KEP-170/PJ./2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto diatur bahwa: - 4 (a) Jenis jasa lain tersebut antara lain adalah jasa perantara - 5 (a) Jasa Freight Forwarding termasuk dalam pengertian jasa perantara yang terutang PPh Pasal 23; Bahwa merujuk pada penjelasan di atas maka menurut Pemohon Banding bahwa: - Atas Biaya handling charge, agency, THC FCR yang dilakukan selama tahun pajak 2008 oleh pihak jasa Freight Forwarding tidak dipotong PPh Pasal 23, - bahwa S-59/PJ.43/2006 tanggal 29 Maret 2006 sudah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi; Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dengan ini Pemohon Banding mengharapkan agar Bapak/Ibu Hakim Pengadilan Pajak yang Halaman 3 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M terhormat dapat memberikan keputusan yang adil atas permohonan banding yang Pemohon Banding ajukan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, sebagai lembaga peradilan murni di bidang perpajakan, Pemohon Banding selaku Wajib Pajak menggantungkan harapan yang besar kepada Bapak/Ibu Hakim Pengadilan Pajak untuk dapat memberikan keputusan yang terbaik bagi Pemohon Banding selaku Wajib Pajak dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put /PP/M.II/12/2013, Tanggal 03 Oktober 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut: Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-2442/WPJ.09/BD.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 Nomor: 00058/ 203/08/444/10 tanggal 20 Agustus 2010, atas nama: PT. Ing International, NPWP , beralamat di Jalan Raya Rancaekek, Majalaya Nomor 389, Bandung, Jawa Barat 40382, alamat korepondensi Gedung Global Nokia, Wisma Perkasa, Jalan Buncit Raya Nomor 38-B, Jakarta, sehingga jumlah pajak yang masih harus (lebih) dibayar menjadi sebagai berikut: Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 23 Rp PPh Pasal 23 Terutang Rp Kredit Pajak Rp 0 PPh Pasal 23 Kurang (Lebih) Bayar Rp Sanksi Administrasi Pasal 13 (2) UU KUP Rp Jumlah PPh Pasal 23 YMH (lebih) Dibayar Rp Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-47654/PP/M.II/ 12/2013, Tanggal 03 Oktober 2013, diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 29 Oktober 2013, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-3012/PJ./2013, tanggal 30 Desember 2013, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 20 Januari 2014, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 20 Januari Halaman 4 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M 2014; Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 08 Mei 2014, akan tetapi Termohon Peninjauan Kembali tidak mengajukan Jawaban Memori Peninjauan Kembali berdasarkan Surat Keterangan Wakil Panitera Nomor TKM-3053/PAN.Wk/2016 tanggal 25 Agustus 2016; Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasanya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima; ALASAN PENINJAUAN KEMBALI Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: I. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Memori Peninjauan Kembali Tentang Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 sebesar Rp ,00 yang tidak dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak. II. Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali 1. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) sangat keberatan dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Pajak, yang antara lain berbunyi sebagai berikut : Halaman 38 Alinea ke-4 dan 5 : Bahwa berdasarkan uraian tersebut, pemeriksaan bukti-bukti dan keterangan para pihak dalam persidangan serta hasil Uji Bukti, Majelis berpendapat Koreksi Terbanding atas Biaya Trucking Exim Dan Biaya Handling Charge, Agency, THC, FCR sebagai Obyek PPh Pasal 23 atas pembayaran Jasa Perantara yang tidak dapat dipertahankan adalah berjumlah Rp ,- (Rp )Rp Rp )); Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, pemeriksaan bukti-bukti dan keterangan para pihak dalam persidangan serta hasil Uji Bukti, Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding DPP PPh Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 berupa koreksi Biaya Trucking Exim Dan Biaya Handling Halaman 5 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M Charge, Agency, THC, FCR, dengan jumlah total sebesar Rp ,- yang tidak dapat dipertahankan sejumlah Rp ,- sedangkan sisanya sejumlah Rp ,- (Rp Rp ) tetap dipertahankan 2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 76, dan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (selanjutnya disebut UU Pengadilan Pajak), menyebutkan sebagai berikut : Pasal 76 Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1). Kemudian dalam memori penjelasan pasal 76 alinea 1 dan 2 menyebutkan bahwa Pasal ini memuat ketentuan dalam rangka menentukan kebenaran materiil, sesuai dengan asas yang dianut dalam Undang-undang perpajakan. Oleh karena itu, Hakim berupaya untuk menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian, penilaian yang adil bagi para pihak dan sahnya bukti dari fakta yang terungkap dalam persidangan, tidak terbatas pada fakta dan hal-hal yang diajukan oleh para pihak. Pasal 78 Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim. Kemudian dalam memori penjelasan Pasal 78 menyebutkan bahwa Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan Bahwa berdasarkan Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000 (selanjutnya disebut Undang-undang PPh) menyatakan : Pasal 23 ayat (1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan : Halaman 6 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M a. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas : 1) dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g; 2) bunga, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f; 3) royalti; 4) hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e; b. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto dan bersifat final atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi; c. sebesar 15% (lima belas persen) dari perkiraan penghasilan neto atas : 1) sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; 2) imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. Penjelasan Pasal 23 ayat (1) Ketentuan dalam ayat ini mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, pemberian jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. 4. Bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER- 70/PJ/2007 tanggal 9 April 2007 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 23 ayat (1) Huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan telah beberapa kali diubah terkahir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, menyatakan : Pasal 1 ayat (1) Atas penghasilan sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta serta imbalan jasa yang dibayarkan oleh badan pemerintah, Subyek Pajak Badan Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan, Bentuk Usaha Tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya atau oleh orang pribadi yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk memotong pajak kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap dipotong Pajak Penghasilan sebesar 15 % (lima belas persen) dari perkiraan penghasilan neto oleh pihak yang wajib membayar; Pasal 1 ayat (2) Halaman 7 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M Imbalan jasa yang atas pembayarannya dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultansi dan jasa-jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, kecuali jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 5 ayat (1) Perkiraan Penghasilan Neto adalah sebesar persentase sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 atau lampiran II kolom (3) PER-70/PJ/2007 dikalikan dengan nilai sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta atau nilai imbalan jasa, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN); Lampiran I Perkiraan Penghasilan Neto atas Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, selain kendaraan angkutan darat, untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis, kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan persewaan tanah dan atau bangunan yang telah dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final adalah sebesar 30% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN; 5. Bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/ PJ./2007 tanggal 9 April 2007 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, diatur bahwa: Pasal 1 ayat (1) Atas penghasilan sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta serta imbalan jasa yang dibayarkan oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya atau oleh orang pribadi yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk memotong pajak kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap dipotong Pajak Penghasilan sebesar 15% (lima belas persen) dari perkiraan penghasilan neto oleh pihak yang wajib membayar; Pasal 1 ayat (2) Imbalan jasa yang atas pembayarannya dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultansi dan jasa- jasa sebagaimana Halaman 8 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, kecuali jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21; Pasal 3 Besarnya Perkiraan Penghasilan Neto atas penghasilan sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; Pasal 4 Besarnya Perkiraan Penghasilan Nato atas imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; Lampiran II romawi III aneka 12 : Perkiraan Penghasilan Neto atas Imbalan Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konstruksi, Jasa Konsultasi dan Jasa Lain Jenis Jasa: Jasa Perantara 6. Bahwa dalam Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-09/PJ.032/2008 tentang Permohonan Penegasan terhadap Pelaksanaan Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-70/PJ/2007 tanggal 7 Januari 2008, disampaikan hal-hal sebagai berikut: a. Sehubungan dengan telah terbitnya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per 70/PJ/2007, dalam pelaksanaannya telah terjadi multi tafsir sebagai berikut: Definisi Jasa Perantara Karena tidak ada definisi jasa perantara yang jelas, maka banyak jenis jasa yang ditafsirkan sebagai jasa perantara, antara lain: jasa Freight Forwarding, tour and travel agency, agen pelayaran dan agen advertensi; b. Agar terdapat kepastian hukum dan pemungutan pajak yang sesuai dengan situasi usaha, agar diberikan penegasan sebagai berikut: Definisi Jasa Perantara Jasa Perantara adalah jasa yang diberikan oleh orang pribadi yang bertindak sebagai perantara dalam perikatan perjanjian di bidang tertentu, dengan mendapat imbalan balas jasa atau pembagian keuntungan dan bertindak atas perintah atau atas nama orang-orang yang tidak ada ikatan kerja tetap dengan dirinya, selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal Bahwa jenis kegiatan usaha yang dilakukan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak adalah jasa penjahitan (jasa maklon). Halaman 9 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M 8. Bahwa sengketa banding yang diajukan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) karena tidak setuju dengan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) atas DPP PPh Pasal 23 yang terdiri atas biaya trucking exim, handling charge, agency THC, FCR sebesar Rp ,00 yang dapat dirinci sebagai berikut : Trucking Exim Handling charge, agency fee, THC, FCR Jumlah Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 9. Bahwa dalam persidangan banding, karena koreksi tersebut terkait dengan pembuktian, maka oleh Majelis Hakim diperintahkan untuk dilakukan uji bukti, dan pada saat uji bukti Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menyampaikan Jurnal voucher, Payment slip, Invoice, Kuitansi, dan Rekap atas biaya trucking ex handling, agency fee, THC dan FCR; 10. Bahwa berdasarkan data/dokumen rekap biaya Freight Forwarding bulan Mei 2008 menurut Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) adalah : Agency fee Rp ,00 Handling Rp ,00 DO Fee&AdmFee Rp ,00 Warehouse Rp ,00 Trucking Rp ,00 FCR Rp ,00 THC Rp ,00 Lift on & lift off Rp ,00 Jumlah Rp , Bahwa atas hasil uji bukti Majelis Hakim berpendapat berdasarkan Uji Bukti terhadap dokumen asli dari Perusahaan Jasa Freight Forwarding sesuai dengan rekap dan GL yang diserahkan, diketahui bahwa Jumlah biaya berdasarkan hasil uji bukti untuk Masa Mei 2008 adalah: - Biaya Trucking sesuai cfm. Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) adalah Rp ,00 tetapi Biaya Trucking Exim sesuai dengan uji bukti rekap & dokumen adalah Rp ,00 - Biaya Handling, Agency Fee, THC, FCR sesuai cfm Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) adalah Rp ,00 tetapi Biaya Handling, Agency Fee, THC, FCR sesuai dengan uji bukti rekap & dokumen adalah Rp ,00. Halaman 10 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M 12. Bahwa menurut Majelis Hakim, Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) tidak dapat menunjukkan Bukti Pendukung yang memadai atas Koreksi DPP PPh Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 sebesar Rp ,00 sehingga koreksi sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan. 13. Sesuai pasal 76 dan 78 Undang-Undang Pengadilan Pajak, Majelis Hakim telah benar sesuai dengan pasal tersebut dimana tetap mempertahankan koreksi Rp ,00 dengan alasan hakekatnya Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) telah diberikan kesempatan oleh Majelis Hakim untuk membuktikan argumentasinya/pendapatnya namun pendapat Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) tersebut tidak disertai bukti pendukungnya, dan pernyataan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) sebatas pernyataan tanpa ada bukti pendukung lainnya, sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya; 14. Bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) DPP PPh Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 berupa koreksi Biaya Trucking Exim Dan Biaya Handling Charge, Agency, THC, FCR, dengan jumlah total sebesar Rp ,- yang tidak dapat dipertahankan sejumlah Rp ,00 sedangkan sisanya sejumlah Rp ,00 tetap dipertahankan; 15. Bahwa salah satu pertimbangan Majelis Hakim yang membatalkan koreksi Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) yaitu menurut Majelis Hakim dalil Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berdasarkan Surat Dirjen Nomor: S-59/PJ.43/2006 tanggal 29 Maret 2006 tentang Permohonan Penegasan Pemotongan PPh Pasal 23 atas Jasa Freight Forwarding angka 4 dan 5 menegaskan bahwa Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-170/PJ./2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto sudah tidak berlaku lagi dalam sengketa banding ini, dengan terbitnya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/PJ/2007 tanggal 9 April 2007 dan ditegaskan dalam surat Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) Nomor: S- 09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari Bahwa dasar Majelis Hakim mengambil keputusan adalah sebagai berikut : - Bahwa Majelis berpendapat berkenaan dengan Jasa Freight Forwarding ini, Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Halaman 11 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M Undang Nomor 17 Tahun 2000 tidak mencantumkanya secara jelas dan tersurat, namun pada ayat (1) huruf c disebut adanya Jasa Lain yang sangat luas cakupannya. - Bahwa sebagai tindak lanjutnya untuk pelaksanaannya telah diterbitkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/PJ/2007 tanggal 9 April 2007 yang menjelaskan lebih lanjut pengertian Jasa Lainnya. Namun demikian di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per- 70/PJ/2007 a quo juga terdapat penyebutan jenis jasa lain yang bisa ditafsirkan mencakup juga Jasa Freight Forwarding, yaitu dengan pencantuman Jasa Perantara. Di dalam Peraturan Dirjen a quo tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian atau definisi dari Jasa Perantara. - Bahwa selanjutnya mengingat di dalam pelaksanaannya terjadinya multi tafsir atas pengertian Jasa Perantara, maka Direktur Jenderal Pajak dengan Surat No S-09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari 2008 memberikan penegasan mengenai definisi Jasa Perantara yaitu : jasa yang diberikan oleh orang pribadi yang bertindak sebagai perantara dalam perikatan perjanjian di bidang tertentu, dengan mendapat imbalan balas jasa atau pembagian keuntungan dan bertindak atas perintah atau atas nama orang-orang yang tidak ada ikatan kerja tetap dengan dirinya, selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal Bahwa dari definisi ini sebenarnya masih muncul ketidak tegasan apakah Jasa Freight Forwarding termasuk atau tidak termasuk di dalam pengertian Jasa Perantara, namun mengingat Surat Direktur Jenderal a quo menegaskan bahwa sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/PJ/2007, Jasa internet, Jasa Freight Forwarding, Tour Travel Agency, Agen Pelayaran dan Agen Advertensi tidak tercantum sebagai jasa yang atas penghasilannya dipotong PPh Pasal 23. Oleh karena itu atas pembayaran yang dilakukan tidak dipotong PPh Pasal 23 sepanjang tidak terdapat unsur sewa atau penggunaan harta sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf b angka 3) atau jasa sebagaimana dalam butir 2 huruf b angka 4) maka Majelis berpendapat Jasa Freight Forwarding tidak termasuk di dalam jasa yang terkena PPh Pasal 23 dan bukan termasuk Jasa Perantara atau Jasa Lain sebagaimana dimaksud didalam Per-70/PJ/2007 maupun Surat Nomor: S-09/PJ.032/ Bahwa pada dasarnya Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) setuju dengan pendapat Majelis Hakim bahwa dalam Peraturan Dirjen a quo Halaman 12 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian atau definisi dari Jasa Perantara karena memang di PER-70/PJ/2007 tidak ada penjelasan mengenai jasa perantara. 18. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) tidak setuju dan mempertanyakan pernyataan Majelis Hakim yang menyatakan bahwa selanjutnya mengingat di dalam pelaksanaannya terjadinya multi tafsir atas pengertian Jasa Perantara, maka Direktur Jenderal Pajak dengan Surat No S-09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari 2008 memberikan penegasan mengenai definisi Jasa Perantara yaitu : jasa yang diberikan oleh orang pribadi yang bertindak sebagai perantara dalam perikatan perjanjian di bidang tertentu, dengan mendapat imbalan balas jasa atau pembagian keuntungan dan bertindak atas perintah atau atas nama orang-orang yang tidak ada ikatan kerja tetap dengan dirinya, selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21 ; 19. Bahwa atas Surat No S-09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari 2008 (S-09) pada umumnya merupakan surat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak (DJP) kepada pihak luar yang tertentu. Atas hal tersebut, Majelis Hakim tidak memberikan pernyataan tentang kebenaran ada tidaknya surat tersebut sebagai alat bukti bahwa surat S-09 tersebut dapat dijadikan pembuktian; 20. Bahwa selanjutnya Majelis Hakim menyatakan dalam putusan a quo bahwa dari definisi ini sebenarnya masih muncul ketidak tegasan apakah Jasa Freight Forwarding termasuk atau tidak termasuk di dalam pengertian Jasa Perantara, namun mengingat Surat Direktur Jenderal a quo menegaskan bahwa sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per- 70/PJ/2007, Jasa internet, Jasa Freight Forwarding, Tour Travel Agency, Agen Pelayaran dan Agen Advertensi tidak tercantum sebagai jasa yang atas penghasilannya dipotong PPh Pasal 23. Oleh karena itu atas pembayaran yang dilakukan tidak dipotong PPh Pasal 23 sepanjang tidak terdapat unsur sewa atau penggunaan harta sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf b angka 3) atau jasa sebagaimana dalam butir 2 huruf b angka 4) maka Majelis berpendapat Jasa Freight Forwarding tidak termasuk di dalam jasa yang terkena PPh Pasal 23 dan bukan termasuk Jasa Perantara atau Jasa Lain sebagaimana dimaksud didalam Per-70/PJ/2007 maupun Surat Nomor: S-09/PJ.032/2008 ; 21. Membaca dan mempelajari pendapat Majelis Hakim maka konstruksi hukum yang dibangun oleh Majelis Hakim yaitu sesuai Pasal 23 ayat (1) huruf c Halaman 13 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan M Undang-Undang PPh tidak mencantumkanya secara jelas dan tersurat, namun pada ayat (1) huruf c disebut adanya Jasa Lain yang sangat luas cakupannya yang dijabarkan/atribusikan ke PER-70/PJ/2007. Per- 70/PJ/2007 a quo juga terdapat penyebutan jenis jasa lain yang bisa ditafsirkan mencakup juga Jasa Freight Forwarding, yaitu dengan pencantuman Jasa Perantara. Peraturan Dirjen a quo tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian atau definisi dari Jasa Perantara. Bahwa terjadi multi tafsir atas pengertian Jasa Perantara, maka Direktur Jenderal Pajak dengan Surat No S-09/PJ.032/2008 tanggal 7 Januari 2008 memberikan penegasan mengenai definisi Jasa Perantara. Menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) Majelis Hakim dalam memperoleh keyakinan atas pengertian jasa perantara dari adanya surat penegasan tersebut; 22. Setelah berdasarkan Surat Nomor: S-09/PJ.032/2008 dapat disampaikan keterangan bahwa yang mengemukakan terjadinya multi tafsir jasa perantara dan yang memberikan definisi jasa perantara adalah seseorang yang berkirim surat kepada DJP (point 1 surat S-09/PJ.032/2008). Dengan demikian Majelis Hakim dalam memutus sengketa tidak berdasarkan tafsir otentik, dimana yang menjabarkan/menafsirkan bukan pejabat yang berwenang. 23. Bahwa sesuai Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-70/PJ/2007 tanggal 9 April 2007, dalam Lampiran I menyatakan : 1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta khusus kendaraan angkutan darat untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis. 2. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, selain kendaraan angkutan darat, untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis, kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan persewaan tanah dan atau bangunan yang telah dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. Penjelasan dalam lampiran tersebut : Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta khusus kendaraan angkutan darat adalah : Halaman 14 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan M a. Sewa kendaraan angkutan umum berupa bus, minibus, taksi yang disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis antara pemilik kendaraan angkutan umum dengan Wajib Pajak badan atau Wajib Pajak orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23; b. Sewa kendaraan milik perusahaan persewaan mobil, perusahaan bus wisata yang bukan merupakan kendaraan angkutan umum yang disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis kepada Wajib Pajak badan atau Wajib Pajak orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23; c. Sewa kendaraan berupa milik perusahaan yang disewa atau dicarter untuk jangka waktu tertentu yaitu secara harian, mingguan maupun bulanan, berdasarkan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis kepada Wajib Pajak badan atau Wajib Pajak orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23; Perjanjian tertulis maupun tidak tertulis adalah kesepakatan untuk mengikatkan diri pada satu atau lebih pihak lain yang dituangkan secara tertulis maupun lisan. 24. Bahwa sesuai dalam isi surat penegasan S-09/PJ.032/2008 dinyatakan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-70/PJ/2007, jasa Internet, jasa Freight Forwarding, Tour Travel Agency, agen Pelayaran dan Agen Advertensi tidak tercantum sebagai jasa yang atas penghasilannya dipotong PPh Pasal 23. Oleh karena itu atas pembayaran yang dilakukan tidak dipotong PPh Pasal 23 sepanjang tidak terdapat unsur sewa atau penggunaan harta sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf b angka 3) atau jasa sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf b angka 4). Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berpendapat bahwa dengan surat penegasan tersebut dapat diambil kesimpulan sepanjang tercantum dalam peraturan Pasal 23 Undang-Undang PPh jo. PER-70/PJ/2007 maka terutang PPh Pasal 23 dan apabila tidak terdapat/termasuk dalam daftar jenis jasa yang dikenakan maka tidak terutang PPh Pasal 23; 25. Bahwa di dalam sidang sengketa yang sama dengan masa pajak yang berbeda, Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) menjelaskan bahwa pengertian dari : Halaman 15 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan M - FCR (Forwarder Cargo Receipt) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan dokumen pengiriman barang via laut yang diterbitkan oleh perusahaan Freight Forwarder yang bertindak selaku agen dari consignee (penerima barang); - THC (Terminal Handling Charges) adalah biaya pelayanan bongkar muat peti kemas di pelabuhan; - Agency Fee adalah biaya proses pengurusan dokumen impor yang timbul apabila pengurusan barang impor dilakukan melalui freight forwarder; 26. Berdasarkan hasil uji bukti Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) menyatakan : - untuk Trucking Exim, tidak ada bukti pendukung lain yang ditunjukkan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), hanya jumlah biaya trucking dalam invoice, tanpa ada kontrak/perjanjian, surat jalan dan lain-lain yang dapat membuktikan bahwa barang dikirim dengan kendaraan tertentu dan klausul tertentu; - untuk THC, Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menunjukkan bukti berupa invoice dan kuitansi pembayaran; - untuk Agency fee, selain invoice juga terdapat invoice dari pihak ketiga (invoice reimbursement) antara lain invoice untuk sewa kontainer. Menurut keterangan dari Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), Agency fee ini timbul karena lawan transaksi Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menggunakan jasa dari pihak lain dalam mengurus dokumen dan barang di pelabuhan; - untuk Handling Charges, tidak ada bukti pendukung lain yang ditunjukkan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), hanya jumlah biaya handling dalam invoice, tanpa ada kontrak dan lainlain yang dapat membuktikan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pemberi jasa; - untuk FCR, Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menunjukkan bukti berupa invoice dan official receipt, menurut keterangan dari Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), FCR ini merupakan biaya pengurusan dokumen pengiriman barang via laut oleh freight forwarder selaku agen; 27. Bahwa berdasarkan hasil uji bukti, keterangan/penjelasan pengertian dari Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) dan Pasal 23 Undang- Undang PPh jo. PER-70/PJ/2007 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : Halaman 16 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan M - Agency fee sebesar Rp ,00 merupakan biaya proses pengurusan dokumen impor yang timbul apabila pengurusan barang impor dilakukan melalui freight forwarder, keterangan dari Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) bahwa biaya ini timbul karena lawan transaksi Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menggunakan jasa dari pihak lain dalam mengurus dokumen dan barang di pelabuhan, tidak termasuk dalam daftar (positif list) PER- 70/PJ/2007 sehingga tidak terutang PPh Pasal Handling sebesar Rp ,00 tidak diberikan keterangan pengertian oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) namun dalam uji bukti dinyatakan tidak ada bukti pendukung lain yang ditunjukkan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) hanya jumlah biaya handling dalam invoice tanpa ada kontrak dan lainlain yang dapat membuktikan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pemberi jasa. Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) menyatakan bahwa biaya handling charge adalah biaya pengurusan dokumen-dokumen ekspor. Bahwa jasa handling tidak termasuk dalam daftar (positif list) PER-70/PJ/2007 sehingga tidak terutang PPh Pasal DO Fee & Adm Fee sebesar Rp ,00 tidak diberikan keterangan pengertian oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding), melihat jasa yang diberikan tidak termasuk dalam daftar (positif list) PER- 70/PJ/2007 sehingga tidak terutang PPh Pasal FCR sebesar Rp ,00 menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan dokumen pengiriman barang via laut yang diterbitkan oleh perusahaan Freight Forwarder yang bertindak selaku agen dari consignee (penerima barang), tidak termasuk dalam daftar (positif list) PER-70/PJ/2007 sehingga tidak terutang PPh Pasal THC sebesar Rp ,00 menurut Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) adalah biaya pelayanan bongkar muat peti kemas di pelabuhan dan menurut Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) bahwa biaya THC adalah biaya pengurusan dokumen pengiriman barang via laut yang diterbitkan oleh perusahaan freight forwarder yang bertindak sebagai agen dari penerima barang, tidak termasuk dalam daftar (positif list) PER-70/PJ/2007 sehingga tidak terutang PPh Pasal 23. Halaman 17 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan M - Trucking sebesar Rp ,00 termasuk dalam PER-70/PJ/2007 Lampiran I dimana terdapat Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta khusus kendaraan angkutan darat untuk jangka waktu tertentu. Dalam uji bukti Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) menyatakan bahwa tidak ada bukti pendukung lain yang ditunjukkan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding), hanya jumlah biaya trucking dalam invoice, tanpa ada kontrak/perjanjian, surat jalan dan lain-lain yang dapat membuktikan bahwa barang dikirim dengan kendaraan tertentu dan klausul tertentu. Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) juga mengakui bahwa telah menyewa truck. Bahwa sesuai pasal 76 Undang- Undang Pengadilan Pajak Majelis Hakim telah memerintahkan uji bukti dan merupakan kesempatan untuk Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) membuktikan kebenaran pendapatnya, namun Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) berpendapat Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) gagal membuktikan bahwa biaya sewa trucking seharusnya tidak dikenakan PPh Pasal 23. Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) tidak dapat menunjukkan bahwa biaya truck a quo bukan sewa, dengan demikian biaya trucking sesuai Lampiran I PER-70/PJ/2007 terutang PPh Pasal 23. Untuk diketahui bahwa juga terdapat koreksi biaya truck local dan Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) tidak mengajukan banding. - Lift on & lift off (Lolo) sebesar Rp ,00 merupakan penggunaan alat/aktiva yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan container, sesuai Lampiran I PER-70/PJ/2007 dimana dinyatakan Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, selain kendaraan angkutan darat. Bahwa biaya Lolo berkenaan dengan penggunaan harta maka menjadi terutang PPh Pasal Warehouse sebesar Rp ,00 merupakan penggunaan tempat/ ruangan. Bahwa seharusnya jika yang disewa adalah tanah dan atau bangunan maka dikenakan PPh Pasal 4 ayat 2, akan tetapi sesuai pasal 76 Undang-Undang Pengadilan Pajak seperti halnya biaya trucking Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) gagal membuktikan sesungguhnya biaya warehouse seperti apa. Dengan demikian Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) merumuskan sesuai Lampiran I KEP-70/PJ/2007 yang menyatakan Halaman 18 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan M bahwa sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta, selain kendaraan angkutan darat, untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis, kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan persewaan tanah dan atau bangunan yang telah dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka dikenakan PPh Pasal 23 sesuai dengan asas keadilan dan sesungguhnya penghasilan tersebut belum dipotong PPh yang bersifat final. 28. Bahwa pada dasarnya Majelis Hakim mengabulkan seluruhnya secara yuridis permohonan banding Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) namun karena berdasarkan bukti yang disampaikan terdapat beberapa transaksi yang tiada bukti sehingga Majelis Hakim tetap mempertahankan koreksi sebesar Rp ,00. Dengan demikian diusulkan untuk biaya Lolo sebesar Rp ,00 dan trucking Rp ,00 diajukan permohonan Peninjauan Kembali. 29. Bahwa dengan demikian telah terbukti secara jelas dan nyata-nyata bahwa atas koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 23 atas bunga sebesar Rp ,00 yang dilakukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) telah benar dan tepat dan telah sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang PPh, dan Majelis Hakim nyata-nyata mengabaikan ketentuan yuridis formal terkait penyelesaian pokok sengketa berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan. Dengan demikian Putusan Majelis dalam sengketa a quo tidak sesuai dengan ketentuan Pasal Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum (fundamentum petendi) tersebut di atas secara keseluruhan telah membuktikan secara jelas dan nyata-nyata bahwa Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah mengabaikan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan dasar-dasar hukum perpajakan yang berlaku dalam amar pertimbangan dan amar putusannya tersebut, sehingga pertimbangan dan amar putusan Majelis Hakim pada pemeriksaan sengketa banding di Pengadilan Pajak nyata-nyata telah salah dan keliru serta tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (contra legem), khususnya dalam bidang perpajakan. Bahwa dengan demikian, putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak Nomor : Put.47654/PP/M.II/12/2013 Tanggal 3 Oktober 2013 yang menyatakan : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-2442/WPJ.09/BD.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Halaman 19 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan M Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 Nomor: 00058/203/ 08/444/10 tanggal 20 Agustus 2010, atas nama PT. Ing International, NPWP , beralamat di Jalan Raya Rancaekek, Majalaya Nomor 389, Bandung, Jawa Barat 40382, alamat korespondensi Gedung Global Nokia, Wisma Perkasa, Jalan Buncit Raya Nomor 38-B, Jakarta dan pajak yang masih harus dibayar dengan perhitungan sebagaimana tersebut di atas; adalah tidak benar sama sekali dan nyata-nyata telah bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-2442/WPJ.09/BD.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011, mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 Nomor: 00058/ 203/08/444/10 tanggal 20 Agustus 2010, atas nama Pemohon Banding, NPWP , sehingga pajak yang masih harus dibayar menjadi Rp adalah sudah tepat dan benar dengan pertimbangan : a. Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPh Pasal 23 Masa Pajak Mei 2008 sebesar Rp ,00; tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti dan menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam Memori Peninjauan Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali dan Termohon Peninjauan Kembali tidak mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali tidak dapat menggugurkan fakta-fakta dan melemahkan bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan serta pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak, karena dalam perkara a quo telah dilakukan Uji Bukti oleh para pihak dihadapan Majelis Pengadilan Pajak dan bukti pendukung yang memadai berupa dokumen asli dari Perusahaan Jasa Freight Forwarding dan oleh karenanya koreksi Terbanding (sekarang Pemohon Peninjauan Kembali) dalam perkara a quo tidak dapat dipertahankan karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Alinea Ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan jo. Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan; Halaman 20 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan M b. Bahwa dengan demikian, tidak terdapat putusan Pengadilan Pajak yang nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tersebut tidak beralasan sehingga harus ditolak; Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali, maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak serta peraturan perundang-undangan yang terkait; Menolak MENGADILI, permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : DIREKTUR JENDERAL PAJAK tersebut; Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali ini sebesar Rp ,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa, tanggal 21 Februari 2017, oleh Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Is Sudaryono, S.H., M.H., dan Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis dan dibantu oleh Joko A. Sugianto, S.H. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak. Anggota Majelis: ttd/. Is Sudaryono, S.H., M.H. ttd/. Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N. Ketua Majelis, ttd/. Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., MS. Halaman 21 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan M Biaya-biaya Panitera Pengganti, 1. Meterai Rp 6.000,00 ttd/. 2. Redaksi Rp 5.000,00 Joko A. Sugianto, S.H. 3. Administrasi... Rp ,00 Jumlah. Rp ,00 Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Tata Usaha Negara (H. ASHADI, S.H.) NIP Halaman 22 dari 22 halaman Putusan Nomor 60/B/PK/PJK/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 22

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1094/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak sebagai berikut dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 760/B/PK/Pjk/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 415/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 2134/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor: 156/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1715/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 446/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1786/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1716/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1129/B/PK/PJK/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 133/B/PK/PJK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1447/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286/B/PK/PJK/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Pajak dalam permohonan Peninjauan Kembali

Lebih terperinci

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sela sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 515/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 47/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 47/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 47/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor. 60/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 584/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 595/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 581/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 46/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 46/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 46/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1741/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, PUTUSAN GUGATAN, DAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI A Umum DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85810/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 129/B/PK/PJK/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 654/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V. 1. Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 403 /B/PK/Pjk/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55229/PP/M.IB/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.44159/PP/M.XII/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 1710/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT A. Pengertian dan Ruang Lingkup Jasa Konstruksi A. 1 Pengertian Jasa Konstruksi Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-178/PJ./2006 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-178/PJ./2006 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-178/PJ./2006 TENTANG JENIS JASA LAIN DAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 23 AYAT (1) HURUF C UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

PUTUSAN SELA NOMOR : 52/C/PK/PJK/2007

PUTUSAN SELA NOMOR : 52/C/PK/PJK/2007 PUTUSAN SELA NOMOR : 52/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sela sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat, LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 40/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU...,...20... 1) Nomor :...

Lebih terperinci

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 79/PJ/2010 TENTANG : STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN DAFTAR 16 (ENAM BELAS) JENIS LAYANAN UNGGULAN BIDANG

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam Gugatan ini adalah

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.55378/PP/M.VIA/15/2014 Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat, LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-40/PJ./2009 TENTANG : TATA CARA PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU...,...20... 1) Nomor

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 988/B/PK/PJK/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4) LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ./2009 tentang Tata Cara Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak Bagi Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu,.....20 1) Nomor : (2)

Lebih terperinci

: bahwa Undang-undang PPN mengatur/memerintahkan Menteri Keuangan (bukan PP) untuk:

: bahwa Undang-undang PPN mengatur/memerintahkan Menteri Keuangan (bukan PP) untuk: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36258/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang

Lebih terperinci