Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. Dadang Suwarna, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak; 2. Dayat Pratikno, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 3. Farchan Ilyas, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 4. Syukron, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; Keempatnya beralamat di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: SKU-2886/PJ./2015 tanggal 10 Agustus 2015; Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding; melawan: PT. HALLIBURTON LOGGING SERVICES INDONESIA, berkedudukan di Cilandak Commercial Estate B106, Jalan Raya Cilandak KKO, Cilandak Timur, Jakarta Selatan 12560; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.61174/PP/M.XVB/16/2015 tanggal 29 April 2015 yang telah berkekuatan ahkamaa hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai berikut: Kronologis Sengketa Pajak: Halaman 1 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa berikut Pemohon Banding sampaikan kronologis sengketa pajak sebagai berikut : Bahwa pada Tahun 2011, KPP Wajib Pajak Besar Satu melakukan pemeriksaan atas semua jenis pajak terhadap Pemohon Banding untuk Tahun Pajak 2009; Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut, telah diterbitkan SKPKB PPN Nomor: 00246/207/09/091/11 tanggal 1 Juni 2011; Bahwa Pemohon Banding mengajukan permohonan keberatan tanggal 23 Agustus 2011; Bahwa atas Surat Keberatan Pemohon Banding tersebut, Terbanding menerbitkan KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 Agustus 2012 yang mengabulkan sebagian keberatan atas SKPKB PPN Nomor: 00246/207/ 09/091/11 tanggal 1 Juni 2011 Masa Pajak Oktober 2009; Bahwa selanjutnya Pemohon Banding mengajukan Banding atas Surat Keputusan Keberatan dari Terbanding tersebut; Dasar dan Alasan Permohonan Banding: Bahwa berdasarkan kronologis penjelasan di atas, perkenankanlah Pemohon Banding menyampaikan permohonan Banding atas Keputusan Keberatan Nomor : KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 Agustus 2012; Dasar Permohonan Banding: Ketentuan Formal: Bahwa Permohonan banding ini Pemohon Banding ajukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan sebagai berikut: Bahwa Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan sebagai berikut: Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) ; Bahwa selanjutnya Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut: Banding diajukan dengan Surat banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak ; Bahwa Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan sebagai berikut: Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis ahkamaa dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut ; Halaman 2 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut: Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundangundangan perpajakan ; Bahwa Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut: (2) Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding ; (3) Pada Surat bandingdilampirkan salinan Keputusan yang dibanding ; Bahwa Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut: Selain dari persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) serta Pasal 35, dalam hal Banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh persen) ; Bahwa Pasal 27 ayat (5C) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan sebagai berikut: Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding belum merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan ; Bahwa meskipun belum merupakan pajak yang terutang sesuai ketentuan di atas, akan tetapi Pemohon Banding telah melunasi pembayaran pajak terutang (Lampiran 3); Bahwa selanjutnya perlu Pemohon Banding informasikan bahwa Keputusan Terbanding Nomor: KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 Agustus 2012 diterima Pemohon Banding tanggal 8 Agustus 2012; Bahwa kemudian paling lambat tanggal 5 November 2012, Pemohon Banding telah mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak atas surat keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut di atas; Bahwa dengan demikian pengajuan surat permohonan banding ini masih dalam jangka waktu yang disyaratkan oleh Undang-Undang; Bahwa dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka pengajuan surat banding atas Keputusan Terbanding Nomor: KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 ahkamaa Agustus 2012 dilakukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang telah disyaratkan oleh undang-undang, khususnya Pasal 27 ayat (1) dan (3) Halaman 3 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan Pasal 35 ayat (1) dan (2) dan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Pengadilan Pajak; Bahwa oleh karena itu sudah sepatutnya surat banding ini dapat diterima oleh Pengadilan Pajak; Perhitungan Keputusan Keberatan; Bahwa Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Khusus telah menerbitkan SK Terbanding Nomor: KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 Agustus 2012 yang diterima Pemohon Banding pada tanggal 8 Agustus 2012 yang mengabulkan sebagian Keberatan atas SKPKB PPN Nomor: 00246/207/09/091/11 tanggal 1 Juni 2011 Masa Pajak Oktober 2009 dengan rincian sebagai berikut: Pokok Sengketa: Bahwa yang menjadi pokok sengketa dari permohonan Banding Pemohon Banding adalah karena tetap dipertahankannya koreksi yang dilakukan oleh Terbanding dengan perincian sebagai berikut: Bahwa berikut Pemohon Banding sandingkan perhitungan PPN untuk Masa Pajak Oktober 2009 berdasarkan Pemohon Banding dengan SKPKB PPN yang diterbitkan oleh KPP Wajib Pajak Besar Satu sebagai berikut: 1 Dasar Pengenaan Pajak: Uraian a. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN: a.1. Ekspor a.2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Jumlah Rupiah Menurut Pemohon Banding ,00 Terbanding , ,00 a.3. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN , , ,00 a.4. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 0,00 0,00 a.5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 0,00 0,00 a.6. Jumlah (A1+A2+A3+A4+A5) b. Atas penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN: , , ,00 ahkamaa c. Jumlah seluruh penyerahan , , ,00 Halaman 4 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa d. Atas impor BKP/ Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean/ pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean/ pemungutan pajak oleh pemungut pajak/kegiatan membangun sendiri/ penyerahan atas aktiva tetap yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan: 0,00 0,00 d.1. Impor BKP 0,00 0,00 d.2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean 0,00 0,00 d.3. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean 0,00 0,00 d.4. pemungutan pajak oleh pemungut PPN 0,00 0,00 d.5. Kegiatan membangun sendiri 0,00 0,00 d.6. Penyerahan Aktiva Tetap yang Menurut Tujuan Semula Tidak Untuk Diperjualbelilkan d.7. Jumlah (d.1 atau d.2 atau d.2 atau d.3 atau d.4 atau d.5 atau d.6) 2 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai kurang bayar a. pajak keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri (tarif x 1.a.2 atau 1.d.7) b. Dikurangi: 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 b.1. PPN yang disetor di muka dalam Masa Pajak yang sama 0,00 0,00 b.2. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan , ,00 b.3. STP (pokok kurang bayar) 0,00 0,00 b.4. Dibayar dengan NPWP sendiri 0,00 0,00 b.5. Lain-lain 0,00 0,00 b.6. Jumlah (b.1+b.2+b.3+b.4+b.5) , ,00 c. Diperhitungkan: c.1. SKPPKP 0,00 0,00 d. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan (b.6-c.1) , ,00 e. Jumlah perhitungan PPN kurang bayar (a-d) ( ,00) ( ,00) 3 Kelebihan Pajak yang sudah a. Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya , ,00 b. Dikompensasikan ke Masa Pajak.(karena pembetulan) 0,00 0,00 c. Jumlah (a+b) , ,00 4 PPN yang kurang dibayar (2.e+3.c) 0, ,00 5 Sanksi Administrasi: a. Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP 0,00 0,00 b. Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP 0, ,00 c. Bunga Pasal 13 ayat (5) UU KUP 0,00 0,00 d. Kenaikan Pasal 13A UU KUP 0,00 0,00 e. Kenaikan Pasal 17C ayat (5) UU KUP 0,00 0,00 f. Kenaikan Pasal 17D ayat (5) UU KUP 0,00 0,00 g. Jumlah (a+b+c+d+e+f) 0, ,00 6 Jumlah Pajak Pertambahan Nilai ymh dibayar (4+5g) 0, ,00 Alasan Terbanding: Bahwa Terbanding tetap mempertahankan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan sebagai berikut: Koreksi Penyerahan Barang dan Jasa yang Tidak Terutang PPN sebesar ahkamaa Rp ,00; Bahwa menurut Terbanding, tidak terdapat keterangan maupun dokumen yang membuktikan bahwa transaksi sebesar Rp ,00 merupakan Halaman 5 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa penyerahan yang tidak terutang PPN dan terdapat keterangan maupun dokumen yang membuktikan bahwa transaksi sebesar Rp ,00 merupakan sewa ke luar Daerah Pabean; Koreksi Pajak Masukan yang Dapat Diperhitungkan sebesar Rp ,00; Bahwa Terbanding mempertahankan koreksi Pemeriksa dengan alasan berdasarkan surat jawaban permintaan keterangan tentang hasil tindak lanjut klarifikasi data Pajak Keluaran serta penelitian persyaratan formal dan material Faktur Pajak diperoleh hasil 27 Faktur Pajak Masukan sebesar Rp ,00 terdapat jawaban ralat klarifikasi dari KPP terkait menjadi Lain-lain, sehingga tidak dapat diperhitungkan sebagai Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sebagaimana diatur dalam KEP-754/PJ./2001; Pengenaan sanksi administrasi Pasal 13 ayat (3) sebesar Rp ,00; Bahwa Terbanding mempertahankan pengenaan sanksi administrasi kenaikan karena diketahui jumlah kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yang dilaporkan Pemohon Banding lebih besar dari jumlah kelebihan pajak yang seharusnya dapat dikompensasikan, sehingga terdapat selisih lebih yang tidak seharusnya dikompensasikan yang dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebagaimana diatur dalam Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang KUP; Alasan Pemohon Banding: Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dan mengajukan banding atas koreksi yang dilakukan oleh Terbanding sehubungan dengan tetap dipertahankannya koreksi sebagaimana yang telah diuraikan di atas dengan alasan sebagai berikut: Koreksi Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN sebesar Rp ,00; Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi sehubungan dengan Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN sebesar Rp ,00; Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dan mengajukan banding terhadap koreksi positif Terbanding yang hanya berdasarkan asumsi sebesar Rp ,00; Bahwa koreksi positif Terbanding terdiri dari dua, yaitu koreksi negatif sebesar Rp ,00 dan koreksi positif sebesar Rp ,00 yang ahkamaa menurut Terbanding merupakan sewa ke luar Daerah Pabean yang tidak terutang PPN; Halaman 6 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi negatif Terbanding karena koreksi tersebut tidak didukung dengan alasan dan dasar hukum yang jelas serta tidak didukung bukti yang kuat; Bahwa oleh karena itu, koreksi Terbanding hanya berdasarkan asumsi dan tidak didukung bukti sehingga tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat 3 Undang-Undang KUP; Bahwa berkaitan dengan koreksi positif, alasan utama banding Pemohon Banding adalah: a. koreksi Terbanding tidak jelas alasannya dan dasar hukumnya, tidak didukung bukti yang kuat dan merupakan rekaan (asumsi) dari Pemeriksa Pajak; b. koreksi Terbanding tidak berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk ketentuan Pasal 4 UU PPN, pasal 12 ayat 3 Undang-Undang KUP; c. koreksi Terbanding tidak sesuai dengan Bukti PEB yang membuktikan bahwa benar-benar terjadi pengalihan barang (ekspor) ke luar daerah pabean; Bahwa alasan Pemohon Banding juga merujuk kepada argumentasi yang telah dijelaskan di dalam Surat Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Nomor: 00007/206/09/091/11 tanggal 26 Mei 2011 Tahun Pajak 2009 maupun surat banding terkait dengan Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan tersebut yang diajukan bersamaan dengan banding sengketa pajak ini; Bahwa Transaksi penyerahan barang keluar daerah pabean, merupakan transaksi ekspor dengan tarif PPN 0%; Bahwa dokumen PEB telah diberikan kepada Terbanding selama proses pemeriksaan pajak; Bahwa tidak ada alasan bagi Terbanding untuk tidak mengakui dokumen PEB tersebut; Bahwa PEB merupakan bukti transaksi ekspor; Bahwa Pasal 1 angka 11 Undang-Undang PPN 2000 menyatakan: Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam Daerah Pabean ke luar Daerah Pabean ; Bahwa selanjutnya pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 ahkamaa menyatakan: Halaman 7 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang ekspor, dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai kepabeanan ; Bahwa lebih lanjut Pasal 1 angka 4 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-40/BC/2008 menyatakan: Pemberitahuan Ekspor Barang yang selanjutnya disingkat dengan PEB adalah pemberitahuan pabean yang digunakan untuk memberitahukan ekspor barang ; Bahwa oleh karena itu, koreksi Terbanding melanggar ketentuan Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang KUP karena tidak sesuai dengan bukti pembukuan, Invoice serta PEB, dan hanya berdasarkan asumsi; Koreksi atas Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan sebesar Rp ,00; Bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Terbanding sehubungan dengan Hasil Klarifikasi PPN dari KPP terkait dengan jawaban Tidak Ada atas PPN Masukan sebesar Rp ,00, mengingat Pemohon Banding telah melakukan pembayaran atas PPN Masukan terkait dan dengan demikian seharusnya dapat dikreditkan oleh Pemohon Banding; Bahwa alasan utama banding Pemohon Banding adalah: a. Koreksi Terbanding tidak jelas didasarkan bukti otentik yang kuat, dan seharusnya tidak didasarkan kepada sistem informasi internal yang lemah dan tidak akurat; b. Terbanding tidak dapat membuktikan adanya upaya Terbanding untuk meminta pertanggungjawabkan pelaporan pajak dari Pengusaha Kena Pajak; c. Tanggung jawab renteng tidak dapat dibebankan kepada Pemohon Banding; d. Koreksi Terbanding tidak sesuai dengan bukti-bukti yang telah diserahkan kepada Terbanding; Bahwa di dalam proses pemeriksaan, Terbanding menyatakan terdapat Faktur Pajak Masukan dinyatakan tidak dapat dikreditkan dengan alasan jawaban konfirmasi Tidak Ada dari KPP Lawan Transaksi sebesar Rp ,00; Bahwa akan tetapi dalam proses keberatan, Terbanding menyatakan sebagian Faktur Pajak Masukan tersebut dapat dikreditkan setelah Terbanding melakukan konfirmasi ulang ke KPP lawan transaksi dan memperoleh jawaban konfirmasi Ada dan Sesuai, sehingga Terbanding akhirnya mengabulkan ahkamaa sebagian permohonan keberatan Pemohon Banding sebesar Rp ,00 dengan diterbitkannya Keputusan Keberatan Nomor: KEP-1484/WPJ.07/2012 Halaman 8 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa tanggal 6 Agustus 2012 yang kemudian atas Keputusan Keberatan tersebut Pemohon Banding ajukan banding; Bahwa dengan demikian, dikabulkannya sebagian dari surat Permohonan Keberatan Pemohon Banding tersebut menunjukkan bahwa memang terdapat kelemahan dalam sistem internal Terbanding yang menunjukkan ketidakkonsistenan informasi internal; Bahwa sistem informasi internal bukanlah merupakan dokumen otentik yang dapat dijadikan sebagai alat bukti; Bahwa seharusnya Terbanding memperhatikan bukti yang Pemohon Banding sampaikan pada saat proses pemeriksaan maupun proses keberatan dan harus memperhatikan juga ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 23 Undang-Undang PPN, Faktur Pajak merupakan bukti pemungutan pajak; Bahwa berikut Pemohon Banding kutip ketentuan tersebut: 23. Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak, atau bukti pungutan pajak karena impor Barang Kena Pajak yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 24. Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau penerimaan Jasa Kena Pajak dan atau pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dan atau impor Barang Kena Pajak ; Bahwa tidak ada alasan bagi Terbanding untuk mengabaikan Faktur Pajak yang Pemohon Banding sampaikan kepada Terbanding; Bahwa koreksi Terbanding justru melanggar ketentuan Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang KUP; Bahwa Pemohon Banding berkeyakinan bahwa para vendor Pemohon Banding pun, termasuk dimana Faktur Pajaknya tidak diakui Terbanding, tidak termasuk Daftar Hitam Pengusaha Kena Pajak (Penerbit Faktur Pajak Fiktif) yang dimiliki Terbanding; Bahwa koreksi Terbanding juga melanggar Pasal 9 ayat (8) Undang-Undang ahkamaa PPN, karena tidak ada dasar bahwa masalah konfirmasi dapat dijadikan alasan tidak diakuinya Faktur Pajak; Halaman 9 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa tanggung jawab rentengpun tidak dapat dibebankan kepada Pemohon Banding karena Pemohon Banding dapat menunjukkan bahwa telah dilakukan pembayaran pajak kepada Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak; Bahwa bukti pemungutan pajak di dalam Undang-Undang PPN adalah Faktur Pajak; Bahwa kalau pun ada masalah antara Dirjen Pajak dengan Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak, seharusnya Dirjen Pajak menyelesaikan masalah itu sesuai ketentuan yang berlaku dengan meminta klarifikasi atau pertanggungjawaban kepada Penerbit Faktur Pajak; Pasal 9 ayat (8) Undang-Undang PPN menyatakan bahwa: Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan menurut cara sebagaimana diatur dalam ayat (2) bagi pengeluaran untuk: a. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; b. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha; c. perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor sedan, jeep, station wagon, van, dan kombi kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan; d. pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; e. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang bukti pungutannya berupa Faktur Pajak Sederhana; f. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5); g. pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6); h. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak; i. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak ahkamaa Pertambahan Nilai, yang diketemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan ; Bahwa di dalam ketentuan tersebut di atas telah diatur secara spesifik mengenai kondisi PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan; Halaman 10 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa pasal tersebut tidak mengatur bahwa dalam hal penjual BKP tidak melaporkan PPN Keluaran atas penjualan BKP atau JKP-nya, maka pihak pembeli BKP/JKP tidak dapat mengkreditkan PPN Masukan atas pembelian BKP/JKP tersebut di dalam SPT Masa PPN pembeli BKP; Bahwa selanjutnya Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor: SE-30/ PJ.5/1989 tanggal 29 Juni 1989 jo. butir 3 Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor: S-097/PJ.63/1989 tanggal 22 April 1989 menegaskan bahwa Pembeli tidak dapat diminta mempertanggungjawabkan pembayaran PPN-nya ke kas Negara sepanjang yang bersangkutan dapat menunjukkan Faktur Pajak yang asli dan sah dari Penjual; Bahwa oleh karena itu Pemohon Banding berpendapat bahwa pihak Direktorat Jenderal Pajak seharusnya meminta pertanggungjawaban dari pihak penjual BKP/JKP dalam hal PPN Keluaran terkait belum dilaporkan di dalam SPT Masa PPN-nya; Bahwa apabila belum dilaporkan, maka sudah selayaknya mereka dikenakan sanksi sesuai dengan UU PPN yang berlaku; Bahwa di sisi lain kesalahan tersebut tidak dapat ditimpakan kepada pihak pembeli BKP/JKP yang jelas-jelas telah melunasi PPN-nya kepada pihak penjual BKP/JKP; Bahwa dalam hal ini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan telah diatur secara tegas apabila pihak penjual BKP/JKP lalai dalam melaksanakan kewajiban perpajakan di bidang PPN akan terkena sanksi, antara lain sanksi 2% dari Dasar Pengenaan Pajak apabila penjual BKP/JKP terlambat atau tidak menerbitkan faktur pajak (Pasal 14 ayat (4)), sanksi 2% per bulan atas keterlambatan penyetoran PPN yang kurang dibayar (Pasal 9 ayat (2)); Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi Terbanding atas kredit Pajak Masukan PPN tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan seharusnya dibatalkan; Keberatan atas pengenaan Sanksi Administrasi Kenaikan Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang KUP; Bahwa Pemohon Banding juga tidak setuju dan berkeberatan atas koreksi dan pengenaan Sanksi Administrasi Kenaikan Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang KUP sebesar Rp ,00 karena berdasarkan butir 2 e dari lampiran ahkamaa SKPKB justru terdapat PPN lebih bayar sebesar Rp ,00; Bahwa angka lebih bayar menurut Terbanding sebesar Rp ,00 tersebut diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : Halaman 11 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa Pajak Keluaran (cfm Terbanding) Rp ,00; Pajak Masukan (cfm Terbanding) Rp ,00; Lebih Bayar Rp ,00; Bahwa seharusnya apabila Terbanding menyatakan bahwa jumlah yang lebih dibayar sebesar di atas, maka seharusnya Terbanding juga menyatakan di dalam SKP bahwa jumlah kelebihan pembayaran yang dapat dikompensasikan ke masa berikutnya adalah tepat sebesar jumlah tersebut di atas; Bahwa jumlah sebesar lebih bayar di atas pada akhirnya telah di restitusikan (dilakukan pengembalian kelebihan pembayaran PPN pada Masa Pajak Desember 2009); Bahwa oleh karena koreksi Terbanding bertentangan dengan Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang KUP, maka koreksi Terbanding berupa pengenaan sanksi administrasi kenaikan seharusnya tidak dapat dipertahankan dan dibatalkan; Kesimpulan: Bahwa berdasarkan uraian surat banding Pemohon Banding di atas, maka Pemohon Banding mohon sekiranya Majelis Hakim dapat mengabulkan seluruh permohonan Banding Pemohon Banding sesuai dengan perhitungan PPN menurut Pemohon Banding sebagaimana dicantumkan dalam tabel berikut: No 1 Dasar Pengenaan Pajak: Uraian a. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN: Jumlah Menurut Pemohon Banding (Rp) a.1. Ekspor ,00 a.2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri ,00 a.3. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut oleh Pemungut PPN ,00 a.4. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut - a.5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN - a.6. Jumlah (a.1+a.2+a.3+a.4+a.5) ,00 b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN ,00 c. Jumlah Seluruh Penyerahan (a.6+b) ,00 d. Atas Impor BKP/Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean/Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean/Pemungutan Pajak oleh Pemungut Pajak/Kegiatan Membangun Sendiri/Penyerahan atas Aktiva Tetap yang Menurut Tujuan Semula Tidak Untuk Diperjualbelikan: d.1. Impor BKP - d.2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari Luar Daerah Pabean - d.3. Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean - d.4. Pemungutan Pajak oleh Pemungut PPN - d.5. Kegiatan Membangun Sendiri - ahkamaa d.6. Penyerahan atas Aktiva Tetap yang Menurut Tujuan Semula - Tidak Untuk Diperjualbelikan d.7. Jumlah (d.1 atau d.2 atau d.3 atau d.4 atau d.5 atau d.6-2 Perhitungan PPN Kurang Bayar Halaman 12 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa a. PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri (tarif x 1.a.2 atau ,00 1.d.7) b. Dikurangi: b.1. PPN yang disetor di muka dalam Masa Pajak yang sama - b.2. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan ,00 b.3. STP (pokok kurang bayar) - b.4. Dibayar dengan NPWP sendiri - b.5. Lain-lain - b.6. Jumlah (b.1+b.2+b.3+b.4+b.5) ,00 c. Diperhitungkan: c.1. SKPPKP - d. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan (b.6-c.1) ,00 e. Jumlah perhitungan PPN Kurang Bayar (a-d) ( ,00) 3 Kelebihan Pajak yang sudah: a. Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya - b. Dikompensasikan ke Masa Pajak... (karena pembetulan) ,00 c. Jumlah (a+b) ,00 4 PPN yang kurang dibayar (2.e+3.c) - 5 Sanksi Administrasi a. Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP - h. Jumlah (a+b+c+d+e+f+g) - 6 Jumlah PPN yang masih harus dibayar (4+5.g) - Bahwa berdasarkan perhitungan sebagaimana tercantum dalam tabel 3 di atas, Pemohon Banding mohon Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang Mulia mengabulkan seluruhnya permohonan Banding Pemohon Banding, sehingga jumlah kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp ,00 yang dikompensasikan ke masa berikutnya Rp ,00, dan jumlah yang masih harus dibayar menjadi RpNihil; Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.61174/ PP/M.XVB/16/2015 tanggal 29 April 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-1484/WPJ.07/2012 tanggal 6 Agustus 2012 tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Oktober 2009 Nomor: 00246/207/09/091/11 tanggal 1 Juni 2011, atas nama : PT. Halliburton Logging Services Indonesia, NPWP : (d.h ), alamat : Cilandak Commercial Estate B106, Jl. Raya Cilandak KKO, Cilandak Timur, Jakarta Selatan 12560, dengan perhitungan menjadi sebagai berikut : ahkamaa Halaman 13 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.61174/PP/ M.XVB/16/2015 tanggal 29 April 2015, diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 21 Mei 2015, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : SKU-2886/PJ./2015 tanggal 10 Agustus 2015, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 14 Agustus 2015, dengan disertai alasanalasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 14 Agustus 2015; Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada Tanggal 24 Juni 2016, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya tidak mengajukan Jawaban sesuai surat yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut Nomor : TKM-42/PAN.Wk/2016 tanggal 10 Februari 2017; Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasanya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor ahkamaa 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima; Halaman 14 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa ALASAN PENINJAUAN KEMBALI Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: I. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Peninjauan Kembali; II. Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan Peninjauan Kembali ini adalah: Koreksi positif DPP berupa penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN sebesar Rp ; Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali; Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.61174/PP/M.XVB/16/2015 Tanggal 29 April 2015, maka dengan ini menyatakan sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak tersebut, karena pertimbangan hukum yang keliru dan telah mengabaikan faktafakta hukum (rechtsfeit) dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dalam pemeriksaan Banding di Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya telah membuat suatu kekhilafan baik berupa error facti maupun error juris dalam membuat pertimbangan-pertimbangan hukumnya, sehingga pertimbangan hukum dan penerapan dasar hukum yang telah digunakan menjadi tidak tepat serta menghasilkan putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan (contra legem), khususnya peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; 1. Bahwa pendapat Majelis Hakim Pengadilan Pajak atas sengketa peninjauan kembali ini sebagaimana tertuang dalam putusan a quo, antara lain berbunyi sebagai berikut: Bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding melakukan Koreksi positif DPP berupa penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN sebesar Rp Masa Pajak Oktober 2009 karena berdasarkan pemeriksaan Terbanding terdapat fakta bahwa Invoice tersebut tidak didukung oleh dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), sehingga tidak dapat dibuktikan aktiva tersebut disewakan ke pihak penyewa luar negeri; Bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding tidak memiliki alat bukti ahkamaa yang memadai sebagai dasar dalam meiakukan koreksi atas penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri dan atas penyerahan tidak terutang PPN; Halaman 15 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding tidak dapat membuktikan adanya arus barang maupun arus uang yang menunjukkan adanya penyerahan BKP atau JKP di dalam daerah pabean yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding; Bahwa menurut pendapat Majelis, Koreksi positif DPP berupa penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN sebesar Rp bersumber dari koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, pada sengketa Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009, maka pertimbangan dan kesimpulan Majelis terhadap sengketa ini mengikuti hasil pemeriksaan Majelis terhadap koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, pada sengketa Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009; Bahwa sengketa Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 berupa koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, telah diputus oleh Pengadilan Pajak dengan Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.57996/PP/ M.XVB/15/2014; Bahwa hasil pemeriksaan, pertimbangan dan kesimpulan Majelis terhadap berupa koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8.900, sebagaimana diuraikan dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.57996/PP/M.XVB/15/2014 adalah sebagai berikut: Bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding melakukan koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, karena berdasarkan penelitian terhadap jurnal Pemohon Banding diketahui terdapat aktiva atau barang bergerak yang diperlakukan Pemohon Banding sebagai aktiva atau barang bergerak yang dijual kepada pihak afiliasi yaitu Exxon Mobii Exploration and Production Philippines B.V. di Philipina sehingga atas aktiva tersebut dilakukan penghapusan dari daftar aktiva Pemohon Banding; Bahwa menurut Terbanding, berdasarkan penelitian lebih lanjut terhadap Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) pada kenyataannya ahkamaa diketahui aktiva atau barang bergerak yang menjadi sengketa keberatan tersebut tidak dijual kepada pihak afiliasi meiainkan diekspor untuk diimpor kembali oleh Pemohon Banding atau dengan kata lain Halaman 16 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa Pemohon Banding hanya meminjamkan aktivanya kepada pihak afiliasinya di luar negeri; sementara/menyewakan Bahwa menurut Pemohon Banding, koreksi Terbanding tidak jeias dasar hukumnya dan tidak didukung bukti, serta melanggar ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku yaitu Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (8) Undang-Undang Pajak Penghasilan; Bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding tidak dapat membuktikan adanya perjanjian sewa antara Pemohon Banding dengan pihak Exxon Mobil Exploration and Production Philippines B.V. sebagaimana diasumsikan Terbanding dan koreksi Terbanding tidak memiliki dasar yang kuat karena menetapkan nilai barang di dalam PEB yang merupakan nilai pengalihan aktiva sebagai nilai sewa bulanan; Bahwa perincian koreksi Terbanding terhadap transfer aktiva kepada Exxon Mobii Exploration and Production Philippines B.V. sebesar USD8,900, dilakukan Terbanding adalah sebagai berikut: Bahwa menurut Pemohon Banding, jumlah sebesar USD10,242, merupakan nilai barang yang tercantum daiam PEB yang dianggap Terbanding sebagai nilai sewa; Bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan buktibukti sebagai berikut : - P.3 Financial Statements years ended 31 December 2009 and 2008; - P. 10 Transfer Pricing Report for the Halliburton Company for 2009 Tax Year; - P.11 SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009; - P. 13 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Nomor / ahkamaa tanggal 1 Oktober 2009; - P. 14 Surat Pemohon Banding kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai Baiikpapan Nomor: JK/P&M/DC-09:739 tanggal 24 Halaman 17 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa September 2009 tentang Permohonan Pengiriman Barang Eksport Sementara Untuk Peminjaman; - P. 15 Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB) Nomor : / PBB/KPPBCJ/2009 tanggal 2 Oktober 2009; - P. 16 Persetujuan Ekspor; - P. 17 Surat Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : S-1183/ WBC.14/KPP.01/2009 tanggal 2 Oktober 2009 tentang Persetujuan Ekspor Untuk Penggunaan Sementara; - P. 18 Surat Kuasa Pengajuan Pemberitahuan Ekspor; - P. 19 Surat Kuasa Nomor : SK/HLSI-EX/EXP/310/2008 tanggal 23 September 2009; - P.20 Commercial Invoice; - P.21 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Nomor : / tanggal 11 Agustus 2009; - P.22 Lembar Lanjutan BC 3.0 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB); - P.23 Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB) Nomor : / PPB/KPPBCJ/2009 tanggal 11 Agustus 2009; - P.24 Persetujuan Ekspor; - P.25 Surat Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : S-975/ WBC.14/KPP.01/2009 tanggal 18 Agustus 2009 tentang Persetujuan Ekspor Untuk Penggunaan Sementara; - P.26 Surat Pemohon Banding kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: Matl/BPN-702/VIU/2009 tanggal 13 Agustus 2009 tentang Permohonan Perbaikan PEB; - P.27 Surat Pemohon Banding kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Matl/BPN-703/VIII/2009 tanggal 13 Agustus 2009 tentang Permohonan Revisi Surat Persetujuan Ekspor Untuk Penggunaan Sementara; - P.28 Surat Kuasa Nomor : Matl/BPN-671/VHI/2009 tanggal 7 Agustus 2009; - P.29 Surat Pernyataan Nomor : Matl/BPN-672/VlIl/2009 tanggal 7 Agustus 2009; - P.30 Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP); ahkamaa - P.31 Air Waybill; - P.32 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Nomor / tanggal 25 Agustus 2009; Halaman 18 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa - P.33 Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB) Nomor / WBC.06/KPP.01/PPB/2009 tanggal 26 Agustus 2009; - P.34 Lembar Lanjutan PEB; - P.35 Ikhtisar Pemeriksaan di Gudang Bandara Soekarno-Hatta oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai; - P.36 Nota Pelayanan Ekspor (NPE) Nomor 286,094 tanggal 27 Agustus 2009; - P.37 SCAN Lembar Pengawasan Waktu; - P.38 Delivery Note / Packing List Nomor: tanggal 24 Agustus 2009; - P.40 Freight Prepaid-Temporary Loan; - P.41 Dokumen pengiriman barang; - P.42 Surat Pemohon Banding kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: JK/P&M/DC-09:605 tanggal 24 Agustus 2009 tentang Permohonan Pengiriman Barang Ekspor Sementara Untuk Peminjaman; - P.43 Surat Kuasa Nomor : SK/HLSI/EXP/116/2009 tanggal 24 September 2009; - P.44 Berita Acara KM Mandiri Nusantara Terbakar; - P.45 Sampel PIB Nomor: 2923 tanggal 17 Maret 2010; - P.46 Sampel PEB Nomor: 1521 tanggal 2 Oktober 2009; Bahwa berdasarkan pemeriksaan atas dokumen dan bukti-bukti sebagaimana tersebut di atas serta berdasarkan keterangan Pemohon Banding dalam persidangan, dapat diketahui bahwa Pemohon Banding telah melakukan penjualan atau pengalihan aktiva kepada pihak Exxon Mobil Exploration and Production Philippines B.V. yang merupakan perusahaan afiliasi Pemohon Banding di Luar Negeri; Bahwa Pemohon Banding membukukan nilai penggantian dari pihak Exxon Mobil Exploration and Production Philippines B.V. sebagai penghasilan dan nilai sisa buku aktiva tersebut sebagai kerugian/biaya; Bahwa Pemohon Banding menghapus aktiva yang dialihkan tersebut dari daftar aktiva tetap dan tidak membebankan biaya penyusutan fiskal; Bahwa pengalihan aktiva tetap yang dilakukan oleh Pemohon Banding ahkamaa kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa telah diaudit oleh pihak independen berdasarkan dokumen Transfer Pricing Report for The Halaman 19 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Mahkamaa Halliburton Company for 2009 Tax year yang diterbitkan oleh Ernst &Young; Bahwa dalam laporan Transfer Pricing tersebut, Ernst & Young telah melakukan komparasi dengan data pembanding dan menentukan kewajaran metode penentuan nilai aktiva tetap; Bahwa Pasal 4 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyebutkan sebagai berikut: d. keuntungan karena penjuaian atau karena pengalihan harta termasuk: 1. keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; 2. keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya; 3. keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun; 4. keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan; dan 5. keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan; Bahwa Pasal 11 ayat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- ahkamaa Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyebutkan sebagai berikut: Apabila terjadi pengalihan atau penarikan harta sebagaimana dimaksud daiam Pasal 4 ayat (1) huruf d atau penarikan harta karena Halaman 20 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan Mahkamaa sebab lainnya, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan harta tersebut ; Bahwa menurut pendapat Majelis, pengalihan aktiva tetap yang dilakukan oleh Pemohon Banding kepada Exxon Mobil Exploration and Production Philippines B.V. telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur Pasal 11 ayat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008; Bahwa berdasarkan Transfer Pricing Report for The Halliburton Company for 2009 Tax year, Majelis dapat meyakini kewajaran nilai transaksi atas pengalihan aktiva tetap yang dilakukan oleh Pemohon Banding; Bahwa Terbanding menetapkan nilai sewa aktiva tetap sebesar USD10,242, berdasarkan nilai yang tercantum dalam PEB; Bahwa berdasarkan penelitian Terbanding terhadap Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), aktiva yang dialihkan tersebut tidak dijuai kepada pihak afiliasi melainkan diekspor untuk diimpor kembali; Bahwa hal tersebut menjadi dasar koreksi Terbanding bahwa transaksi tersebut bukan merupakan transaksi pengalihan aktiva melainkan transaksi sewa menyewa; Bahwa menurut Pemohon Banding, tujuan Pemohon Banding mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor (Ekspor Sernentara) dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai supaya barang tersebut saat dijual kembali kepada Pemohon Banding tidak dikenakan Bea Masuk; Bahwa menurut pendapat Majelis, nilai yang tercantum dalam PEB bukan merupakan nilai sewa dan tidak dapat diasumsikan sebagai nilai sewa; Bahwa dalam persidangan Terbanding tidak dapat memperlihatkan bukti-bukti berupa kontrak sewa menyewa, invoice, catatan dalam pembukuan dan rekening koran yang menunjukkan adanya transaksi sewa menyewa yang dilakukan oleh Pemohon Banding dengan pihak Exxon Mobil Exploration and Production Philippines B.V.; ahkamaa Bahwa Terbanding menetapkan adanya transaksi sewa menyewa aktiva tetap hanya berdasarkan asumsi dan tidak berdasarkan faktafakta serta bukti-bukti yang kuat; Halaman 21 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 menyebutkan sebagai berikut: Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang; Bahwa Pasal 8 huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 199/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak menyebutkan sebagai berikut: Pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilakukan sesuai standar pelaksanaan Pemeriksaan, yaitu: a. temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ; Bahwa menurut pendapat Majelis, berdasarkan Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 dan Pasal 8 huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 199/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak Terbanding harus menetapkan koreksi berdasarkan bukti-bukti dan tidak berdasarkan kepada asumsi; Bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan dan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan Majelis sebagaimana tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa pengalihan aktiva tetap yang dilakukan oleh Pemohon Banding telah sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku dan koreksi yang diiakukan oleh Terbanding tidak memiliki dasar yang kuat; Bahwa dengan demikian koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, tidak dapat dipertahankan oleh Majelis; Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, pertimbangan dan kesimpulan ahkamaa Majelis atas koreksi positif Transfer Aktiva kepada perusahaan afiliasi di Luar Negeri sebesar USD8,900, sebagaimana diuraikan dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.57996/PP/M.XVB/15/2014, dapat Halaman 22 dari 46 halaman Putusan Nomor 1935/B/PK/PJK/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 22

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 1246/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 2134/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 446/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1715/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 415/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1786/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1129/B/PK/PJK/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 654/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43787/PP/M.XVI/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 584/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 515/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor: 156/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1716/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.73443/PP/M.XIIB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1094/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak sebagai berikut dalam perkara:

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 581/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286/B/PK/PJK/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Pajak dalam permohonan Peninjauan Kembali

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 760/B/PK/Pjk/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1447/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat, LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 40/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU...,...20... 1) Nomor :...

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 60/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 133/B/PK/PJK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat, LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-40/PJ./2009 TENTANG : TATA CARA PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU...,...20... 1) Nomor

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009 Disusun oleh : SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009 Oktober 2009 begawan5060@gmail.com begawan5060 1 Pasal 1 Pengertian 1 Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 Menimbang : a. TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK 2.1 Perpajakan 2.1.1. Pengertian Pajak Tentang pengertian pajak, ada beberapa pendapat dari para ahli, antara lain:

Lebih terperinci

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54025/PP/M.VB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 129/B/PK/PJK/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Perpajakan II.1.1 Definisi Pajak Adriani seperti dikutip Brotodihardjo (1998) mendefinisikan, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

Lebih terperinci

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4) LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ./2009 tentang Tata Cara Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak Bagi Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu,.....20 1) Nomor : (2)

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 9 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pajak Pertambahan Nilai normal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak atas konsumsi Barang atau jasa yang dikonsumsi di

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2013, No.1556 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198/PMK.09/2013 TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI PERSYARATAN TERTENTU

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Dokumen ini diunduh dari situs http:// dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T U S A N Nomor. 60/B/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... 11 2012, No.526 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN PENETAPAN WAJIB PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU DALAM RANGKA PENGEMBALIAN

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-146/PJ./2006 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

PERSANDINGAN UNDANG-UNDANG PPN DAN PPnBM UU NO 8 TAHUN 1983 stdtd UU NO 18 TAHUN 2000 & UU NO 42 TAHUN 2009

PERSANDINGAN UNDANG-UNDANG PPN DAN PPnBM UU NO 8 TAHUN 1983 stdtd UU NO 18 TAHUN 2000 & UU NO 42 TAHUN 2009 PERSANDINGAN UNDANG-UNDANG PPN DAN PPnBM UU NO 8 TAHUN 1983 stdtd UU NO 18 TAHUN 2000 & UU NO 42 TAHUN 2009 UU No 8 Th 1983 stdtd UU No 18 Th 2000 UU No 42 Tahun 2009 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG 26 Maret 2010 PENYAMPAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 595/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 1052/B/PK/PJK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-24/PJ/2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAMPIRAN I Surat

Lebih terperinci

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai sebelum dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan penelusuran atas laporan laba rugi, neraca,

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 74/PMK.03/2012 TENTANG : TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN WAJIB PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU DALAM RANGKA PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN

Lebih terperinci

PENETAPAN DAN KETETAPAN

PENETAPAN DAN KETETAPAN PENETAPAN DAN KETETAPAN Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 1710/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK Berdasarkan litelatur perpajakan dan KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN yang saya baca, kemungkinan pengembalian pajak lebih banyak diberikan kepada wajib pajak secara perorangan

Lebih terperinci