Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA"

Transkripsi

1 7 Teknik Analisis Infrmasi dengan Metde/Teknik PRA TEKNIK ANALISA MASING-MASING METODE/TEKNIK PRA Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan Gambaran Umum Metde/Teknik PRA, sebenarnya tidak ada suatu bentuk baku dalam penggunaan setiap metde/teknik PRA, baik dari segi isi infrmasi maupun kmbinasi cara/teknik analisanya Setiap metde/teknik PRA dapat digunakan dengan kmbinasi beberapa cara analisis seperti yang diuraikan dalam Tabel di bawah ini CARA ANALISA Memberi nama (naming) sesuatu Mendaftarkan (listing) atau mengumpulkan (cllecting) Memberi nilai (scring) Mengurutkan (sequencing) CONTOH - CONTOH Memberi nama untuk setiap langkah/kegiatan mengella kebun, misalnya istilah lkal Cnth di Timr: pembukaan lahan (tafek nn hau ane), membakar lahan (pl np), upacara minta hujan (tsif np), penanaman, pembersihan lahan (tfa), panen, pesta panen (thai niki blaif) Memberi nama untuk suatu benda Misalnya: lp (balai pertemuan); dsb Mendaftarkan jenis-jenis kmditi yang dikembangkan petani; Mendaftarkan jenis-jenis kegiatan pengellaan kebun; Mendaftarkan masalah-masalah yang muncul dalam pengellaan usaha masyarakat; Mendaftarkan ptensi-ptensi yang dimiliki masyarakat; dsb Memberi nilai 1 10 untuk membandingkan keunggulan sejumlah kmiditi (matriks ranking kmditi); Memberi nilai 1 10 untuk menilai bbt sejumlah masalah yang dirasakan masyarakat (matriks priritas masalah); Memberi nilai 1 10 untuk membandingkan jumlah kepemilikan lahan/ternak/kekayaan (wealth ranking); dsb Mengurutkan kmditi berdasarkan nilai keunggulannya; Mengurutkan kegiatan berdasarkan tahap-tahapnya; Mengurutkan kejadian berdasarkan krnlgi waktu; dsb 1

2 CARA ANALISA Membandingkan (cmparing) Menghitung (cunting) dan mengukur Mengkaitkan/ menghubungkan (linking/relating) Memperkirakan (estimating) Memilih atau menseleksi (srting) Menceritakan (telling) atau menggambarkan (describing) Membuat diagram (diagraming) Membuat mdel (mdelling) CONTOH - CONTOH Membandingkan keunggulan sejumlah kmditi berdasarkan sejumlah kriteria; Membandingkan beban kerja perempuan dengan laki-laki; Membandingkan pendapatan dengan pengeluaran; dsb Menghitung jumlah ternak, luas kebun; Menghitung jumlah/berat hasil prduksi kebun (bisa menggunakan ukuran lkal); Menghitung jumlah pendapatan; dsb Setelah mengumpulkan masalah-masalah, kemudian menganalisa hubungan sebab-akibat masalah; Menghubungkan antara kegiatan atau keadaan dengan musim; Menghubungkan masa lalu, masa kini, dengan masa depan; Mengkaitkan antara tingkat prduktivitas kebun dengan faktrfaktr lain (pla tanam, teknlgi); dsb Memperkirakan tingkat prduksi dari tahun ke tahun (menggunakan skre 1 10); Memperkirakan kecenderungan perubahan ke depan; Memperkirakan pengglngan kekayaan masyarakat dengan kriteria-kriteria tertentu (misalnya: kepemilikan lahan dan ternak, jenis rumah, dsb); dsb Memberi nilai untuk memilih kmditi unggulan; Membandingkan sejumlah kmditi dengan sejumlah kriteria penilaian untuk memilih kmditi unggulan; Memilih priritas masalah untuk dijadikan kegiatan; dsb Menceritakan kejadian-kejadian, menceritakan pengalaman; Menggambarkan suatu permasalahan; Menggambarkan kndisi sumberdaya alam di suatu wilayah; Menggambarkan pereknmian desa; dsb Mengurutkan kegiatan/kejadian berdasarkan tahap-tahapnya menjadi alur prses (misal: bagan alur prduksi-pemasaran); Menggambarkan pla hubungan keterkaitan (misal: diagram kelembagaan, bagan sistem usaha pertanian, phn masalah); Membandingkan jumlah/vlume berbagai kegiatan/keadaan (diagram batang, diagram kue, dsb) dsb Menggambar desa/kebun, atau membuat maket (mdel 3 dimensi) desa/kebun; dsb 2

3 Asalkan kita sudah memahami karakteristik khusus setiap metde/teknik PRA, kita bisa mengkreasi atau memdifikasi isi infrmasi dan cara analisa sebuah metde/teknik, bahkan juga bisa mengkmbinasikan dan memadukan beberapa metde/teknik PRA menjadi sebuah metde/teknik baru atau sebuah rangkaian diskusi Berikut ini akan diberikan beberapa cnth variasi dan kmbinasi penggunaan metde/teknik PRA Cnth-cnth ini dimaksudkan untuk mendrng Anda mengembangkan kreasi dan mdifikasi metde/teknik PRA agar sesuai dengan tujuan kajian dan pembelajaran yang dibutuhkan di lapangan Sekali lagi, jangan gunakan metde/teknik PRA sebagai alat cetak kue (ckie cutter) yang membuat kegiatan pembelajaran menjadi rutin dan berulang-ulang (mekanis) Cnth Penggunaan Kalender Musim Pertama Menggambarkan/menceritakan kegiatan-kegiatan masyarakat; Mendaftarkan semua jenis kegiatan masyarakat yang bersifat musiman; Mengelmpkkan kegiatan berdasarkan tema-tema tertentu (kegiatan pertanian, kegiatan ssial-budaya/adat, kegiatan eknmi lainnya, musim penyakit, dsb); Mengurutkan semua kegiatan berdasarkan waktu dalam setahun (bulan Januari sampai Desember); Menganalisa keterkaitan setiap kegiatan dengan musim; Mendaftarkan dan mendiskusikan masalah-masalah serta ptensi pengembangan kegiatan pertanian Kedua Mendaftarkan semua jenis kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat; Memilih 10 jenis kegiatan pertanian terpenting menurut masyarakat; Mengurutkan berdasarkan waktu dalam setahun (bulan Januari sd Desember); Menilai dan memperkirakan distribusi jumlah pendapatan masyarakat dengan memberikan skr 1 10 per bulan (bulan-bulan apa yang pendapatannya paling tinggi, bulan-bulan apa yang pendapatannya paling rendah) Mendiskusikan pengembangan variasi kmditi pertanian yang bisa menjamin pendapatan masyarakat selama setahun (mana yang sifatnya musiman, dan mana yang berlangsung terus) Dilanjutkan dengan diskusi matriks ranking kmditi Cnth Penggunaan Gambar Desa Pertama Menceritakan kndisi umum desa (kependudukan, kndisi alam, dsb); Menggambar batas-batas desa, letak perkampungan dan semua jenis sumberdaya yang dimiliki (sumber daya alam, sumber daya ssial, infrastruktur desa, dsb); Mendaftarkan dan mendiskusikan masalah dan ptensi pengembangan desa secara umum atau pengembangan pertanian saja 3

4 Kedua Menceritakan kndisi umum desa dan keterkaitannya dengan masalah kesehatan masyarakat (kesehatan primer, kesehatan lingkungan, dsb); Menggambar batas-batas desa, letak perkampungan, sumber air bersih, lkasi ibu hamil dan balita, lkasi dan jarak pelayanan kesehatan yang bisa diakses masyarakat desa (baik di dalam maupun di luar desa); Mendaftarkan dan mendiskusikan masalah dan ptensi peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat Cnth Penggunaan Alur Sejarah Desa Pertama Menggambarkan/menceritakan kejadian-kejadian penting di masa lalu yang berkaitan keberadaan desa; Mengurutkan kejadian-kejadian itu berdasarkan waktu terjadinya; Mendiskusikan sejarah keberadaan desa (ssial-budaya, plitik, eknmi, dsb) Kedua Menggambarkan/menceritakan kejadian-kejadian di masa lalu sampai sekarang yang berkaitan dengan masuknya prgram pembangunan di desa; Memilih kejadian terpenting yang berkaitan dengan kndisi sumberdaya alam dan pereknmian masyarakat; Mengurutkan kejadian-kejadian terpenting itu berdasarkan waktu terjadinya; Mendiskusikan perubahan penting desa yang berkaitan dengan kndisi sumberdaya alam dan pereknmiannya (dilanjutkan dengan diskusi bagan kecenderungan dan perubahan keadaan sumberdaya alam dan pereknmian terpenting di desa) Ketiga Menggambarkan/menceritakan prgram pembangunan di desa dari masa lalu sampai sekarang; Mengurutkan masuknya berbagai prgram tersebut berdasarkan waktu kejadian; Mendiskusikan lembaga-lembaga yang berperan dalam pembangunan di desa (dilanjutkan dengan diskusi bagan kelembagaan/diagram venn) PIRAMIDA TERBALIK: TEKNIK ANALISA DALAM PENGGUNAAN METODE /TEKNIK PRA SECARA BERANGKAI Prses Piramida Terbalik Apabila metde-metde PRA digunakan untuk kegiatan pengkajian (misalnya penjajakan kebutuhan/need assessment atau evaluasi prgram yang biasanya 4

5 membutuhkan kajian infrmasi yang cukup luas), maka analisa yang dilakukan merupakan suatu prses Piramida terbalik Artinya, diskusi teknik-teknik PRA pada awalnya mengkaji infrmasi yang lebih luas, sedangkan pada diskusi selanjutnya, infrmasi semakin fkus dan mendalam, melalui prses seleksi infrmasi kunci Langkah-langkah atau prses Piramida terbalik tersebut dapat digambarkan sbb: Melaksanakan diskusi teknik PRA dengan infrmasi kunci yang telah diidentifikasi dari data sekunder Bisa dipergunakan 2-3 teknik pertama untuk memperleh infrmasi yang umum Selanjutnya, dari hasil diskusi teknikteknik PRA di atas, diidentifikasi infrmasi-infrmasi kunci yang berasal dari masyarakat Infrmasiinfrmasi kunci yang telah disusun Tim PRA berdasarkan data sekunder, kemudian diperbaiki dan disesuaikan lagi Melanjutkan diskusi teknik-teknik PRA dengan lebih terfkus dan mendalam pada infrmasi-infrmasi kunci yang muncul setelah diskusi bersama masyarakat Menghubungkan satu infrmasi dengan infrmasi lainnya secara terus-menerus selama prses berjalan, yaitu: Infrmasi yang dikaji suatu teknik sebaiknya memiliki fkus infrmasi tertentu agar lebih tajam dan mendalam; cek dan cek kembali (triangulasi) apakah infrmasi-infrmasi dalam teknik tersebut saling berkaitan dan tidak bertentangan Piramida Terbalik Prses Pengkajian Bersama Masyarakat Penentuan Infrmasi Kunci (berdasarkan data sekunder) Diskusi Teknik PRA (infrmasi umum/luas) Penentuan infrmasi kunci dan penyesuaian teknik PRA untuk diskusi berikutnya Diskusi Teknik PRA (infrmasi lebih fkus) Penentuan infrmasi kunci dan penyesuaian teknik (infrmasi semakin selektif) Dan seterusnya sampai perumusan Pkk-pkk temuan Pelanggaran bersama (lessn learned) Infrmasi yang dikaji setiap teknik selalu saling melengkapi infrmasi hasil dari teknik yang telah digunakan sebelumnya; selain itu cek dan cek kembali (triangulasi) infrmasi yang berkaitan dari satu teknik dengan teknik lainnya Selidiki apabila terjadi infrmasi yang saling bertentangan Tim PRA atau Tim Fasilitatr mendiskusikan dan mendkumentasikan secara rapi dan sistematis semua hasil diskusi teknik-teknik PRA (infrmasi, masalah, ptensi) Lakukan hal ini setiap hari supaya setiap saat dijadikan acuan diskusi berikutnya 5

6 Bahas (kaji ulang) seluruh infrmasi temuan, dan tentukan hal-hal sebagai berikut: Infrmasi apa yang paling mennjl dan penting menurut ungkapan masyarakat Masalah-masalah dan ptensi apa yang paling mennjl dan penting menurut ungkapan masyarakat Infrmasi apa yang masih perlu dilengkapi dan diperdalam Infrmasi apa yang kurang meyakinkan dan perlu ditriangulasi (dicek) Apabila Tim PRA dibagi dalam beberapa sub-tim, maka perlu diadakan pertemuan antar sub-tim untuk berbagi infrmasi dan kaji ulang bersama Pertemuan ini untuk mendiskusikan hasil temuan setiap sub-tim serta untuk: Saling melengkapi infrmasi Saling menghubungkan infrmasi Saling menggabungkan infrmasi Saling memberikan masukan tentang infrmasi-infrmasi yang dianggap meragukan (perlu dicek), kurang lengkap dan perlu diperdalam Melanjutkan diskusi teknik-teknik PRA untuk memperdalam pembahasan infrmasi/isu-isu yang penting Diskusi teknik-teknik PRA untuk penjajakan kebutuhan (need assessment) biasanya dianggap cukup apabila: infrmasi yang dimunculkan dianggap cukup untuk menjelaskan keadaan, permasalahan dan ptensi masyarakat masalah-masalah dan ptensi yang berhasil diidentifikasi dan dikumpulkan, dianggap memadai sebagai bahan untuk perencanaan kegiatan Diskusi teknik-teknik PRA untuk evaluasi prgram biasanya dianggap cukup apabila: infrmasi yang berhasil dimunculkan dianggap cukup untuk menjelaskan capaian prgram masalah-masalah dan ptensi yang berhasil diidentifikasi dan dikumpulkan, dianggap memadai sebagai bahan perencanaan kegiatan selanjutnya Triangulasi Infrmasi Triangulasi artinya adalah mencek dan cek kembali infrmasi berdasarkan 3 hal: dari tekniknya, dari sumber infrmasinya, dan dari fasilitatrnya Dengan 6

7 triangulasi, infrmasi yang diperleh menjadi cukup memuaskan dan bisa dipertanggungjawabkan ketepatannya Triangulasi dari tekniknya: infrmasi hasil dari satu teknik, dibandingkan dengan infrmasi dari hasil dari teknik lainnya Triangulasi dari sumber infrmasinya: infrmasi dari suatu kelmpk masyarakat dibandingkan dengan kelmpk masyarakat lainnya, infrmasi laki-laki dibandingkan dengan infrmasi perempuan, juga dibandingkan dengan infrmasi/data sekunder Triangulasi dari fasilitatrnya: infrmasi dari setiap sub-tim fasilitatr dibandingkan, infrmasi yang diserap leh masing-masing fasilitatr juga dibandingkan Triangulasi selalu dilakukan terus-menerus dalam prses Piramida terbalik di atas Apabila infrmasi saling bertentangan atau tidak lengkap, perlu didiskusikan kembali atau dilengkapi kembali bersama masyarakat BAGAIMANA CARA MEMPERLAKUKAN METODE/TEKNIK PRA Beberapa kritik sering dilntarkan terhadap penggunaan metde/teknik-teknik PRA yang dilakukan leh para praktisi, antara lain: Metde/teknik PRA menjadi alat yang baku ( ckie cutter ) yang dipergunakan persis seperti cnthnya di dalam buku panduan/mdul PRA; hal ini diperlihatkan dengan penyeragaman cara dan hasil penggunaan metde/teknik PRA; Metde/teknik PRA menjadi bentuk dminasi pengetahuan dan teknlgi rang luar (fasilitatr) karena merupakan kerangka pikir dan cara analisa yang dipaksakan kepada masyarakat; Metde/teknik PRA menjadi bentuk dminasi kebudayaan luar terhadap kebudayaan masyarakat, dengan memaksakan prses dan mekanisme yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai lkal; misalnya: pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah secara terbuka, padahal di masyarakat tradisinal ada mekanisme tertutup yang lebih bisa diterima sebagai cara penyelesaian masalah (pendekatan pribadi, pendekatan kekeluargaan, pemberian nasihat leh tkh atau sesepuh yang biasanya tidak terbuka kepada umum); Metde/teknik PRA lebih banyak digunakan leh rang luar (fasilitatr) untuk memahami masyarakat, ketimbang benar-benar menjadi alat masyarakat untuk merefleksikan kehidupannya; masyarakat tidak mengetahui mengapa suatu alat dipilih dan dipergunakan (leh fasilitatr), apalagi kemampuan memilih dan mempergunakan itu menjadi milik masyarakat; Analisa yang dilakukan dengan menggunakan metde/teknik PRA seringkali terlalu sederhana dan dangkal; tidak punya pla (kerangka analisa) dan juga tidak mengembangkan suatu abstraksi (knseptualisasi) dari realita 7

8 Kritik di atas terjadi karena para penggunanya melupakan prinsip-prinsip dan filsfi partisipasi/pemberdayaan itu sendiri, sehingga penggunaan metde/ teknik PRA menjadi mekanis dan instrumental Sebaiknya kita menggunakan metde/ teknik PRA dengan cara sbb: Metde/teknik PRA adalah alat-alat yang tersedia di dalam keranjang (a basket f tls) dan kita mempelajari fungsi atau manfaat setiap alat untuk bisa memilih mana yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan; alat-alat dari berbagai sumber bisa ditambahkan ke dalam keranjang sebagai pilihan lain; Kerangka pikir dan cara analisa yang ditawarkan leh setiap metde/teknik PRA dipelajari untuk bisa diadaptasi dan ditransfer kepada masyarakat sebagai latihan analisa dan lgika; sehingga ketika suatu alat dibutuhkan, muncul inisiatif untuk memilih, merubah, dan menyesuaikan dengan kerangka pikir yang cck bagi masyarakat dan fasilitatrnya; Penggunaan metde/teknik PRA bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari pengembangan tradisi pembelajaran rakyat; kedalaman analisa merupakan suatu prses belajar dalam jangka panjang baik bagi masyarakat maupun fasilitatr karena tradisi belajar di masyarakat sudah lama dilemahkan atau dikalahkah ilmupengetahuan luar; Dulu masyarakat pernah memiliki cara untuk menyusun sistem pengetahuan dan teknlgi lkalnya; sekarang, sebagian besar knsep-knsep lkal sudah hilang dan diabaikan (misalnya: knsep-knsep lkal mengenai pengellaan pertanian dan sumberdaya alam, knsep-knsep lkal tentang pengellaan hubungan ssial-plitik, dsb); Metde/teknik PRA sebagai teknlgi rang luar bukan hal yang salah untuk digunakan leh para pendamping masyarakat (fasilitatr) Tetapi cara menggunakannya ditujukan untuk mengembangkan prses pendidikan kritis (aksi-refleksi-aksi) yang menurut Paul Freire terjadi dengan cara: Pemaparan realita (leh masyarakat sendiri) dengan menggunakan alat kdifikasi (media) untuk membantu menggambarkan realita tersebut; tugas pendamping masyarakat (fasilitatr) adalah merancang alat kdifikasi (media) tersebut; metde/teknik PRA dalam hal ini, bisa menjadi pilihan sebagai alat kdifikasi; Masyarakat melakukan prses dekdifikasi (mengartikan dan meng-uraikan alat kdifikasi berdasarkan realita mereka) yang menimbulkan kesadaran kritis (pelajaran-pelajaran) mengenai faktr-faktr yang menindas dalam struktur masyarakat; Kesadaran kritis akan mendrng masyarakat untuk melakukan tindakan atau usaha memperbaiki kehidupannya; Prses di atas berputar terus Prses pendidikan kritis di atas juga ditujukan untuk menghidupkan kembali mekanisme penyusunan ilmupengetahuan dan kearifan lkal dan menantang dminasi ilmupengetahuan luar; hanya saja prsesnya diperbaharui untuk membangun ilmupengetahuan yang lebih ppular (tanpa dminasi elite) berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih universal (keadilan, kesetaraan, penghrmatan terhadap hak-hak asasi, demkrasi, dsb) 8

TEKNIK MEMFASILITASI KESEPAKATAN/ KESIMPULAN

TEKNIK MEMFASILITASI KESEPAKATAN/ KESIMPULAN / KESIMPULAN 1 95 1 96 BAB 5 Teknik Memfasilitasi Kesepakatan/ Kesimpulan Sebagai seorang FI, Anda adalah seorang fasilitator pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu jenis pendidikan pembebasan, yaitu

Lebih terperinci

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA

Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA 6 Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA APA METODE/TEKNIK PRA? Participatory Rural Appraisal (PRA) memiliki kekayaan sejumlah metode atau teknik yang diadopsi dari berbagai bidang lainnya Apakah

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF 1 TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF Disampaikan pada : Pelatihan Program Pengembangan Desa Binaan Bogor, 26 29 September 2002 Konsep Pemberdayaan Dekade 1970-an adalah awal kemunculan

Lebih terperinci

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan bab i Pendahuluan A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk

Lebih terperinci

PRA untuk Perencanaan Program

PRA untuk Perencanaan Program 10 PRA untuk Perencanaan Program PENGERTIAN PERENCANAAN Apabila penjajakan kebutuhan (need assessment) semula berkembang sebagai wacana pengambilan keputusan publik di dalam kerangka demokrasi, maka perencanaan

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas.

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas. PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Tndei Kecamatan Mtling Barat) Oleh : Clintn Ridel Kumayas Abstraksi Seperti yang menjadi masalah di desa Tndei saat ini adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Scial Budaya Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi menjadi dua slidaritas, yaitu masyarakat dari berslidaritas mekanik

Lebih terperinci

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo Tabel 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Kawasan Priritas Kelurahan Tenil 3.1. Kndisi Peruntukan Lahan Peruntukan lahan di Kelurahan Tenil sebagian besar masih di dminasi leh semak/belukar yaitu sekitar 136,91

Lebih terperinci

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa SILABUS Nama Seklah : SMA 78 Jakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas/Semester : X/I Standar Kmpetensi :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI) Alkasi waktu : 8 X 45 Menit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Seminar Nasinal Peternakan clan Vetermer 1000 RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Kats kunch Respn, ayam ras pedaging, pendapatan ELAN MAssutAN', A. PRIYANTO, dan U. KusNAD12

Lebih terperinci

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

Uji Coba Teknologi Pertanian Novelgro pada Tanaman Padi

Uji Coba Teknologi Pertanian Novelgro pada Tanaman Padi Lapran Uji Cba Teknlgi Nvelgr pada Padi Uji Cba Teknlgi Pertanian Nvelgr pada Tanaman Padi ABSTRAK Percbaan ini dirancang untuk memberikan gambaran manfaat penerapan teknlgi pertanian Nvelgr pada tanaman

Lebih terperinci

PEMILIHAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM

PEMILIHAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM Jurnal Eknmi Pembangunan Vlume 11, Nmr 1, Juni 2010, hlm.135-147 PEMILIHAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM Sutikn 1, Eddy Setiadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kelas : XII Semester : 2 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial Bahasa Standar Kmpetensi : 3. Mengevaluasi peranan pers demkrasi Alkasi waktu

Lebih terperinci

Kabupaten :. Kelompok Hutan :.

Kabupaten :. Kelompok Hutan :. Lampiran : Peraturan Direktur Jenderal Bina Prduksi Kehutanan Nmr : P.05/VI-SET/2005 Tanggal : 3 Agustus 2005 FORMAT PROPOSAL TEKNIS PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DENGAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN Calvin Irwan 13507010 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar merupakan bagian terpenting dalam kegiatan eknmi dan kesejahteraan masyarakat. Pasar adalah wadah dimana penjual atau pembeli dapat langsung bertemu secara fisik.

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan peningkatan persaingan ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat 4 Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat PENGANTAR PRA berkembang sebagai alternatif penelitian sosial yang dianggap menjadikan masyarakat hanya sebagai obyek atau sumber informasi saja

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA. Semester ganjil t.a 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Disusun oleh :

HAK ASASI MANUSIA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA. Semester ganjil t.a 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Disusun oleh : HAK ASASI MANUSIA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Semester ganjil t.a 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun leh : NAMA : INDA RACHMAWATI SAPUTRI NIM : 11.12.5868 KELOMPOK : BANGSA PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Manajemen Risik K3 di Perusahaan Pertambangan Psted n 21 Januari 2011 by Aria Gusti by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Pendahuluan Pertambangan memiliki peran

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN

MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN STRATEGIS DAN KEWIRAUSAHAAN Apapun pun tujuan Anda, pertumbuhan bisnis atau memenangkan permainan bla, strategi harus menjadi kerangka kerja Anda. Strategi tidak bleh ditentukan leh taktik yang

Lebih terperinci

Artikel keperawatan sebagai ilmu

Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel keperawatan sebagai ilmu Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Knsep Dasar Keperawatan Dsen pengampu: Ns.Dera Alfiyanti, S.Kep Di susun leh: Nama : Agung Siswy Nim : G0A011002 FIKKES DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

- Perencanaan dan Penyusunan Program

- Perencanaan dan Penyusunan Program Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF KRITIS (KBKK) DALAM PEMBELAJARAN PAUD Oleh Puji Yanti Fauziah, M.Pd Abstrak Keterampilan berfikir kreatif dan kritis merupakan salah satu keterampilan yang harus diberikan

Lebih terperinci

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA 8 Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA Teknik fasilitasi dengan menggunakan metode-metode/teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) sama saja dengan teknik fasilitasi dengan menggunakan metodemetode

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

Tahapan Pemetaan Swadaya

Tahapan Pemetaan Swadaya Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING PEIGKATA PEMAHAMA PERA PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPA KEMERDEKAA IDOESIA MELALUI TEKIK KACIG GEMERICIG Septia Umun KL, Amir, A.Dakir PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA Sunars Fakultas Eknmi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Indnesia just cnvalesce frm ecnmic crisis

Lebih terperinci

RELEVANSI METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN DESA

RELEVANSI METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN DESA Ulasan / Review Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p.39-45 RELEVANSI METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN DESA Asep Supriatna Widyaiswara Madya pada Badan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan

Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Lapran Kajian ke-5 Ar5 ( Assessment Reprt 5) IPCC Pkja Basis Ilmiah Salah satu kegiatan utama Intergvermental Panel n Climate Change (IPCC) adalah menyusun Lapran Kajian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM KENDALI

PENGANTAR SISTEM KENDALI 1 I PENGANTAR SISTEM KENDALI Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali, definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar terbuka,

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA

PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA 5 Prinsip-Prinsip PRA Participatory Rural Appraisal (PRA) mengembangkan sejumlah prinsip yang apabila diperbandingan (overlay) dengan prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) tidak

Lebih terperinci

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan 9 PRA untuk Penjajakan Kebutuhan APA PENJAJAKAN KEBUTUHAN? Penjajakan Kebutuhan sebagai Proses Demokrasi 1 Siapa nyana bahwa istilah penjajakan kebutuhan (need assessment) pada awalnya adalah sebuah kegiatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Infrmasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pembinaan kebinamargaan sejalan

Lebih terperinci

Taman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan

Taman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sewaktu kita anak-anak, kita memiliki cita-cita yang kita impikan. Kita sering membayangkan bagaimana kalau ketika sudah dewasa nanti kita akan bekerja ataupun menekunin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tri Yulistyawati Evelina dan Subari Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Tinggi Infrmatika

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT Dwi Endah Kurniasih Prgram Studi Kesehatan Masyarakat Universita Respati Ygyakarta d.endaah@yah.cm Abstrak Prgram Mbil

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Pentingnya Teknologi Informasi Ada Di Lingkungan Perpustakaan

Pentingnya Teknologi Informasi Ada Di Lingkungan Perpustakaan Pentingnya Teknlgi Infrmasi Ada Di Lingkungan Perpustakaan Oleh : Heri Dul Adhar Abstract Teknlgi Infrmasi pada saat ini menjadi tlak ukur dijadikannya mdrenisasi pemberian infrmasi. Dengan adanya teknlgi

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee...

Kata Pengantar... Daftar Isi... Peraturan Desa... Rencana Kerja Pemerintah Desa Cermee... KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan Syukur Alhamdulilah kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas RahmatNya sehingga telah terselesaikan pembuatan Dkumen Rencana Kerja Pembanguanan Desa ( RKP Desa

Lebih terperinci

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen:

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen: Kuliah Umum IlmuKmputer.Cm Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Pengantar Pengellaan Sistem Dindin Nugraha dinesea@lycs.cm Lisensi Dkumen: Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Seluruh dkumen di IlmuKmputer.Cm dapat digunakan,

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA.

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. Kmpilasi plicy brief analisis ptensi replikasi praktek baik sektr kesehatan di Papua KOMPILASI POLICY BRIEF. ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA. OLEH: THEOFRANSUS LITAAY

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LAPORAN AKHIR

BAB PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LAPORAN AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN Bab iniberisilatarbelakang, maksudtujuandansasaran, ruanglingkuppekerjaan, landasanhukum, pendekatan dan metdlgi sertasistematikapenulisanlapran Akhirkegiatan penyusunanpersiapanpeninjauankembali

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lkasi wilayah studi dalam penelitian ini secara fisik terletak dalam sistem DAS Law. Dalam penelitian ini batasan yang digunakan adalah batasan

Lebih terperinci

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta SOHO Design cmpetitin A. LATAR BELAKANG SOHO adalah sebuah hunian (Apartemen ataupun Rumah), yang didalamnya dilengkapi berbagai macam fasilitas

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN J.Hidrsfir Vl.1 N.1 Hal.1-7 Jakarta, April 2006 ISSN 1704-1043 MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Mardi Wibw Peneliti Gelgi Lingkungan Badan Pengkajian

Lebih terperinci

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Pedman Perlidungan Kawasan Eksistem Esensial Bgr 7 Mei 2018 Direktrat Jenderal Knservasi Sumber Daya Alam dan Eksistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS SUMBER PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (Knowledge Management Systems Strategy)

EFEKTIFITAS SUMBER PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (Knowledge Management Systems Strategy) EFEKTIFITAS SUMBER PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (Knwledge Management Systems Strategy) Indra Gamayant Dsen Tetap Departemen Sistem Infrmasi Institut Teknlgi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung gama@ithb.ac.id

Lebih terperinci

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja 1 P age I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kmpetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, prduksi, pemasaran, pengellaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN I. Prfil P3GI Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indnesia (P3GI)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh:

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: GIBSON SIHOMBING, SE., MMl A. PENDAHULUAN Definisi upah menurut UU N. 13/2003: IJpah adatah hak pekerja/buruh yang dinyatakan dalam

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta Indnesia Bagaimana Pemhn Bisa Memanfaatkan Hak atas Infrmasi Manual untuk Peserta June 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II MANUAL UNTUK PESERTA TRAINING BAGAIMANA PEMOHON BISA MEMANFAATKAN HAK ATAS INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pada sektr industri di Semarang semakin meningkat seiring dengan perkembangan kta. Salah satunya di Kecamatan Pedurungan, Semarang. Di wilayah ini tingkat

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis pada desain terpadu antara tata guna lahan, berbagai elemen rancang lingkungan serta sarana dan prasarana lingkungan. Oleh karena itu, melalui prgram Penataan Lingkungan Berbasis Kmunitas (PLP-BK) maka

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Seklah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indnesia Kelas/Semester : VIII (Delapan) /1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan berbentuk lapran Kegiatan Indikatr Pencapaian

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyelenggarakan pendidikan, dan mengabdi kepada masyarakat.

Lebih terperinci