BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber (Nawawi dalam Taniredja & Mustafidah, 2011). Sedangkan populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau disebut juga universe (Ali dalam Taniredja & Mustafidah, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak dengan gangguan autistik/asd di klinik X Jakarta Barat. Sampel merupakan sebagian atau perwakilan dari populasi yang akan diteliti. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Ali dalam Taniredja & Mustafidah, 2011). Sampel dan karakteristik subjek pada penelitian ini adalah anak usia 4 sampai 7 tahun dengan gangguan autistik/asd di klinik X Jakarta Barat. Teknik sampling merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan sebuah penelitian. Jika sampel yang diambil tidak mewakili populasi yang ada, maka hasil yang akan didapat tidak akan tepat atau akan menimbulkan bias. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi yang didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Sarwono, 2012).

2 Peneliti menggunakan teknik purposive sampling karena mempertimbangkan sulitnya mendapatkan partisipan dan rumitnya permasalahan anak dengan gangguan autistik. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menggunakan analisis statistik terhadap data yang sudah diperoleh. Data yang diperoleh berupa angka-angka (numerik). Terdapat dua jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian eksperimental dan penelitian non-eksperimental. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental ex post facto field study, di mana variabel independen sudah terjadi sebelum penelitian dilakukan dan situasi tidak dikontrol (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2011). Metode kuantitatif dalam penelitian ini bersifat deskriptif di mana peneliti bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran attachment pada anak dengan gangguan autistik terhadap orang tua. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode observasi dan interview/wawancara untuk mendapatkan data pendukung lainnya dari orang tua dan terapis yang bersangkutan. 3.3 Definisi Operasional Secure Attachment Anak di bawah dua tahun dengan pola secure attachment akan menangis atau protes ketika pengasuh utama pergi dan secara aktif mendekat bila sang pengasuh utama kembali. Anak-anak ini menggunakan pengasuh utama mereka sebagai dasar rasa aman mereka. Pada saat pengasuh utama hadir, anak akan meninggalkan pengasuh utama mereka untuk menjelajahi

3 lingkungan mereka dengan sesekali kembali kepada pengasuh utama mereka untuk memastikan bahwa pengasuh utama mereka masih ada. Anak-anak ini cenderung kooperatif dan relatif bebas dari rasa marah (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Anak yang merasa aman biasanya akan merasa mendapat dukungan dan keamanan (Taylor, Peplau, & Sears, 2009) Avoidant Attachment Anak di bawah dua tahun dengan pola avoidant attachment jarang menangis ketika terpisah dari pengasuh utama dan mengindari kontak ketika pengasuh kembali. Mereka cenderung marah dan tidak mencoba menghampiri pengasuh utama ketika mereka membutuhkan sesuatu. Mereka tidak suka dipegang, tetapi lebih tidak suka apabila pegangannya dilepas (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Anak mungkin pada awalnya protes terhadap kurangnya perhatian ini, namun kemudian akan menjadi menjauh dari pengasuh. Anak yang menghindar ini mungkin akan menekan rasa butuhnya dan menjadi mandiri secara prematur (Taylor, Peplau, & Sears, 2009) Anxious/Ambivalent Attachment Anak di bawah dua tahun dengan pola anxious/ambivalent attachment akan merasa cemas sebelum pengasuh utama pergi dan akan sangat marah ketika pengasuh utama meninggalkannya. Ketika pengasuh utama kembali, anak akan menunjukkan ambivalensinya dengan mencari kontak dengan pengasuh utama seraya pada saat yang sama menolak dengan menendang atau menggeliat-geliat. Mereka sedikit mengeksplor dan sulit untuk ditenangkan (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Anak mungkin akan menjadi lebih waspada pada tanggapan dan merasa cemas (Taylor, Peplau, & Sears, 2009).

4 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada partisipan untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini terdapat satu alat ukur, yaitu kuesioner attachment yang akan diberikan kepada orang tua, baik ibu maupun ayah yang memiliki anak usia 4 sampai 7 tahun dengan gangguan autistik. Selain itu, terdapat pula pertanyaan mengenai identitas partisipan sekaligus sebagai data kontrol, meliputi usia orang tua, domisili, pekerjaan orang tua, pengisi kuesioner, usia anak, jumlah anak, jumlah anak yang memiliki kebutuhan khusus, kegiatan anak di luar terapi, usia diagnosa, lamanya menjalani terapi, dan apakah menggunakan pengasuh atau tidak. Kuesioner ini menggunakan skala pengukuran, yaitu skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, di mana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan (Sarjono & Julianita, 2011). Peneliti menggunakan skala Likert empat tingkatan, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang diberikan untuk item favourable adalah SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Sedangkan, skor yang diberikan untuk item unfavourable adalah SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4.

5 Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner ini berjumlah 52 item mengenai Pola Attachment (Kelekatan). Berikut ini merupakan dimensi, definisi operasional, indikator, dan nomor-nomor item pernyataan: Tabel 3.1 Dimensi, Definisi Operasional, dan Indikator Alat Ukur Attachment DIMENSI DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR ITEM Anak di bawah dua tahun dengan - Menggunakan Ibu sebagai secure 31. Anak aktif atau menunjukkan ekspresi pola secure attachment akan base dalam bereksplorasi. senang saat bermain bersama saya. menangis atau protes ketika - Perpisahan berarti tanda-tanda 50. Anak tertawa atau tersenyum saat bermain Secure Attachment pengasuh utama pergi dan secara aktif mendekat bila sang pengasuh utama kembali. Anak-anak ini kehilangan orang tua. - Reuni berarti menyambut orang tua dengan baik, dilihat dari bersama saya. 23. Anak menyampaikan atau mengucapkan permainan yang ingin dimainkan. menggunakan pengasuh utama senyuman, vocal, dan gerakan 5. Anak memilih dan menunjukkan barang yang mereka sebagai dasar rasa aman tubuh. diinginkan saat pergi berbelanja bersama saya. mereka. Pada saat pengasuh utama - Ketika sedang sedih akan mencari 11. Anak tidak meminta pulang saat jalan-jalan

6 hadir, anak akan meninggalkan pengasuh utama mereka untuk menjelajahi lingkungan mereka dengan sesekali kembali kepada pengasuh utama mereka untuk memastikan bahwa pengasuh utama mereka masih ada. Anak-anak ini cenderung kooperatif dan relatif bebas dari rasa marah (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Anak yang merasa aman biasanya akan merasa mendapat dukungan dan keamanan (Taylor, Peplau, & Sears, 2009). orang tua. - Ketika sudah tenang akan kembali lagi bereksplor. ke tempat rekreasi atau mall bersama saya. 51. Anak tidak selalu berpegangan kepada saya saat jalan-jalan ke tempat rekreasi atau mall bersama saya. 44. Anak menyampaikan perasaannya kepada saya. 10. Anak marah atau menangis saat bangun tidur tidak melihat saya. 36. Anak marah atau menangis saat saya tidak berada di rumah. 52. Anak terus mencari saat saya tidak berada di rumah. 12. Anak menghampiri saya saat saya pulang. 8. Anak tertawa atau tersenyum saat saya

7 pulang. 30. Anak menarik saya saat saya pulang. 39. Anak memeluk saya saat saya pulang. 46. Anak memanggil saya saat saya pulang. 20. Anak minta digendong saat menangis. 21. Anak meminta pertolongan saya saat mengalami kesulitan. 41. Anak bertanya pada saya saat mencari barang miliknya Anak menangis saat saya tinggalkan bersama orang yang tidak dikenal. 29. Anak menangis saat saya titipkan pada orang yang tidak dikenal. 7. Saat menangis, anak akan diam begitu

8 ditenangkan saya. 1. Saat berhasil melakukan suatu hal, anak akan menunjukkan keberhasilannya kepada saya. Anak di bawah dua tahun dengan - Siap untuk bereksplorasi. 15. Anak tidak senang bermain bersama saya. pola avoidant attachment jarang - Sedikit menunjukkan afeksi. 40. Anak memilih bermain sendiri. menangis ketika terpisah dari - Perpisahan berarti respon sedikit, 13. Anak tidak senang jika saya ajak jalan-jalan. pengasuh utama dan mengindari sedikit menunjukkan kecemasan 27. Anak tidak menangis saat bangun tidur tidak Avoidant Attachment kontak ketika pengasuh kembali. Mereka cenderung marah dan tidak mencoba menghampiri pengasuh ketika sendiri. - Reuni berarti menghiraukan, menjauhi orang tua, lebih fokus melihat saya. 47. Anak tidak menangis saat saya tidak berada di rumah. utama ketika mereka membutuhkan pada mainan. 22. Anak tidak mencari saat saya tidak berada di sesuatu. Mereka tidak suka - Menjaga jarak dengan orang tua. rumah. dipegang, tetapi lebih tidak suka 32. Anak marah saat saya pulang. apabila pegangannya dilepas 37. Anak tidak mau saya dekati saat saya

9 (Papalia, Olds, Feldman, 2009). pulang. 14. Anak marah saat saya dekati. Anak mungkin pada awalnya protes terhadap kurangnya perhatian ini, namun kemudian akan menjadi menjauh dari pengasuh. Anak yang menghindar ini mungkin akan menekan rasa butuhnya dan menjadi mandiri secara prematur (Taylor, Peplau, & Sears, 2009). 4. Anak tidak menghampiri saya saat saya pulang. 17. Anak tidak menghiraukan saya saat sedang dengan caregiver atau pengasuh lain. 43. Anak tidak menghiraukan saya saat saya pulang. 16. Anak tidak mengutarakan keinginannya pada saya ketika dia membutuhkan sesuatu. 9. Anak tidak meminta tolong pada saya saat mengalami kesulitan. 26. Anak marah ketika barang yang dia cari tidak ditemukan dan tidak bertanya pada saya.

10 24. Anak terus menangis meskipun sudah saya tenangkan. 45. Anak tidak mau saya gendong saat sedang menangis. 48. Saat anak menangis atau marah, dia mencari caregiver atau pengasuh lain. 34. Saat di tempat baru, anak lebih suka digendong caregiver atau pengasuh lain dari pada saya. Anak di bawah dua tahun dengan - Menunjukkan kecemasan ketika 25. Anak lebih memilih di rumah dibandingkan Anxious/ pola anxious/ambivalent masuk ruangan, bersikap pasif jalan-jalan. Ambivalent attachment akan merasa cemas (gagal bereksplorasi). 38. Saat saya pulang, anak akan mendekati saya Attachment sebelum pengasuh utama pergi dan - Perpisahan berarti mencari kontak dan kemudian menunjukkan kemarahannya. akan sangat marah ketika pengasuh dengan kemarahan, 19. Saat saya pulang, anak akan mendekati saya

11 utama meninggalkannya. Ketika pengasuh utama kembali, anak akan menunjukkan ambivalensinya dengan mencari kontak dengan pengasuh utama seraya pada saat yang sama menolak dengan menendang atau menggeliat-geliat. Mereka akan sedikit mengeksplor dan sulit untuk ditenangkan (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Anak mungkin akan menjadi lebih waspada pada tanggapan dan merasa cemas (Taylor, Peplau, & Sears, 2009). memungkinkan untuk bersikap pasif ketika sedang ada kontak. - Anak memerlukan waktu untuk dekat dengan orang tua. dan kemudian menangis. 42. Anak tidak senang jika saya dekati sehabis saya bepergian cukup lama. 3. Anak tidak suka jika didekati saya ataupun orang asing (tidak dikenal). 6. Saat keluar rumah, anak tidak menunjukkan eksplorasi (diam saja) atau harus ditarik-tarik terlebih dahulu atau melakukan aktivitas sedikit demi sedikit. 18. Saat keluar rumah, anak mau melakukan eksplorasi asal kontak dekat dengan orang tua (hanya di dekat orang tua). 2. Ketika anak saya marah, saya maupun orang lain kesulitan untuk menenangkannya.

12 49. Ketika saya pulang, anak menunjukkan reaksi yang tidak konsisten (kadang senang, kadang tidak menghiraukan saya). 28. Saya tidak mampu menemukan strategi khusus untuk dapat menenangkan anak saya. 35. Saya kurang bisa memprediksikan respon anak saat bermain. *Sumber: Taylor, Peplau, & Sears, 2009 dan Cassidy & Philip, 1999

13 3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ini menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS) 16.0 For Windows untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan Validitas Alat Ukur Menurut Bordens dan Abbott (2008), validitas pengukuran adalah sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengukur variabel yang akan diukur. Terdapat beberapa metode untuk menilai validitas suatu alat ukur, yaitu face validity, content validity, criterion-related validity, dan construct validity. Penelitian ini menggunakan tiga jenis metode, yaitu face validity, content validity, dan construct validity. a. Face Validity Face validity menggambarkan seberapa baik penampilan suatu alat ukur dapat mengukur atribut yang akan diukur (Bordens & Abbott, 2008). Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini didesain formal dan rapi. Hal tersebut dikarenakan pengisi kuesioner adalah orang tua. b. Content Validity Content validity didasarkan pada seberapa memadainya isi alat ukur (pertanyaan atau item) dapat mewakili keseluruhan perilaku yang ingin diukur (Bordens & Abbott, 2008). Peneliti melakukan konsultasi dengan dua expert judgment untuk mengetahui apakah item yang akan digunakan sudah dapat mewakili perilaku yang akan diukur atau belum. Selain itu, juga dilakukan uji keterbacaan yang diharapkan cukup mudah untuk

14 dipahami oleh partisipan (orang tua). Expert judgment dalam penelitian ini adalah Astrini, M.Psi., Psikolog dan Vonny Susanty, A.Md.OT., M.Psi. c. Construct Validity Construct validity diterapkan ketika suatu tes dirancang untuk mengukur suatu konstruk, yang merupakan variabel, tidak secara langsung diamati, yang telah dikembangkan untuk menjelaskan perilaku atas dasar beberapa teori (Bordens & Abbott, 2008). Validitas ini tidak hanya mempertanyakan uji validitasnya saja, namun juga teori dan konsep yang melatarbelakanginya. Setelah item disusun, peneliti melakukan konsultasi dengan expert judgment untuk melihat apakah item-item yang telah disusun sudah sesuai dengan teori dan konsep yang melatarbelakangi atau belum. Kemudian, setelah melakukan konsultasi dan melakukan beberapa revisi, peneliti melakukan penyebaran kuesioner. Setelah semua data terkumpul, dilakukan uji validitas menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS). Metode yang digunakan adalah Corrected item-total correlation. Sebelumnya peneliti mencari R tabel dengan menggunakan sistem di dalam SPSS dan mendapatkan hasil sebesar 0,46. Kesimpulan yang didapatkan adalah: - Jika R hasil positif dan R hasil > R tabel, maka item variabel tersebut valid. - Namun, jika R hasil tidak positif dan R hasil < R tabel, maka item tersebut tidak valid.

15 Reliabilitas Alat Ukur Menurut Bordens dan Abbott (2008), reliabilitas pengukuran adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan skor yang sama pada saat dilakukan pengukuran ulang dengan tes yang sama ataupun setara pada waktu yang berbeda. Terdapat beberapa metode untuk menilai reliabilitas suatu alat ukur yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yaitu test-retest reliability, parallel-forms reliability, split-half reliability, the Kuder-Richardson estimate of reliability (KR20 dan KR21), coefficient alpha, dan interscorer reliability. Penelitian ini menggunakan metode coefficient alpha. Coefficient alpha digunakan pada alat ukur dengan bentuk respon yang bervariasi, jawaban uraian, skala sikap, dan skala likert. Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas pada alat ukur Perilaku Attachment: Tabel 3.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Secure Attachment Sebelum Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item Cronbach's Alpha if Item Deleted

16 item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item Tabel 3.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Avoidant Attachment Sebelum Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item item item item Cronbach's Alpha if Item Deleted

17 item item item item item item item item item item item item item item Tabel 3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Anxious/Ambivalent Attachment Sebelum Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item item item item item item item item item item Cronbach's Alpha if Item Deleted

18 Tabel 3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Secure Attachment Setelah Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item item item item item item item item item item item item Cronbach's Alpha if Item Deleted Tabel 3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Avoidant Attachment Setelah Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

19 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item item item item item item item item item item item item item Cronbach's Alpha if Item Deleted Tabel 3.7 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pola Anxious/Ambivalent Attachment Setelah Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation item item item item item Cronbach's Alpha if Item Deleted

20 Tabel 3.8 Alat Ukur Pola Attachment Sebelum Penghapusan Item Tidak Valid DIMENSI INDIKATOR Nomor Item - Menggunakan Ibu sebagai secure base dalam bereksplorasi. - Perpisahan berarti tanda-tanda kehilangan orang tua. 1, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 20, 21, 23, 29, 30, 31, 33, 36, 39, 41, 44, 46, 50, 51, 52 - Reuni berarti menyambut orang tua Secure dengan baik, dilihat dari senyuman, Attachment vocal, dan gerakan tubuh. - Ketika sedang sedih akan mencari orang tua. - Ketika sudah tenang akan kembali lagi bereksplor. Avoidant - Siap untuk bereksplorasi. - Sedikit menunjukkan afeksi. - Perpisahan berarti respon sedikit, sedikit menunjukkan kecemasan 4, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 22, 24, 26, 27, 32, 34, 37, 40, 43, 45, 47, 48 Attachment ketika sendiri. - Reuni berarti menghiraukan, menjauhi orang tua, lebih fokus pada mainan. - Menjaga jarak dengan orang tua. - Menunjukkan kecemasan ketika masuk ruangan, bersikap pasif (gagal 2, 3, 6, 18, 19, 25, 28, 35, 38, 42, 49 Anxious/ Ambivalent Attachment bereksplorasi). - Perpisahan berarti mencari kontak dengan kemarahan, memungkinkan untuk bersikap pasif ketika sedang ada kontak. - Anak memerlukan waktu untuk dekat dengan orang tua. Total Item 52

21 Tabel 3.9 Alat Ukur Pola Attachment Setelah Penghapusan Item Tidak Valid DIMENSI INDIKATOR Nomor Item - Menggunakan Ibu sebagai secure base dalam bereksplorasi. - Perpisahan berarti tanda-tanda kehilangan orang tua. 1, 5, 7, 8, 12, 20, 23, 31, 39, 41, 44, 46, 50 - Reuni berarti menyambut orang tua Secure dengan baik, dilihat dari senyuman, Attachment vocal, dan gerakan tubuh. - Ketika sedang sedih akan mencari orang tua. - Ketika sudah tenang akan kembali lagi bereksplor. - Siap untuk bereksplorasi. - Sedikit menunjukkan afeksi. - Perpisahan berarti respon sedikit, 4, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 22, 24, 32, 37, 40, 43, 45 Avoidant Attachment sedikit menunjukkan kecemasan ketika sendiri. - Reuni berarti menghiraukan, menjauhi orang tua, lebih fokus pada mainan. - Menjaga jarak dengan orang tua. - Menunjukkan kecemasan ketika 2, 3, 18, 28, 35 masuk ruangan, bersikap pasif (gagal bereksplorasi). Anxious/ Ambivalent Attachment - Perpisahan berarti mencari kontak dengan kemarahan, memungkinkan untuk bersikap pasif ketika sedang ada kontak. - Anak memerlukan waktu untuk dekat dengan orang tua. Total Item 32

22 3.5 Prosedur Penelitian Persiapan Penelitian 1. Peneliti memilih topik penelitian berdasarkan minat peneliti, yaitu Psikologi Anak, khususnya pada penelitian ini adalah anak yang memiliki gangguan autistic atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Kemudian peneliti menentukan judul dengan membaca materimateri dan artikel-artikel mengenai fenomena yang terjadi pada anak-anak yang memiliki gangguan autistic/asd. Dikarenakan sulitnya mendapatkan fenomena nyata di Indonesia, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu psikolog di sebuah klinik untuk mengetahui apa saja permasalahan yang seringkali dihadapi anak-anak tersebut dan orang tuanya. 2. Setelah melakukan wawancara, peneliti menentukan judul penelitian dibantu oleh dosen pembimbing. Pada akhirnya, judul yang dipakai adalah Gambaran Perilaku Attachment pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder terhadap Orang tua di Klinik X Jakarta Barat. Kemudian, peneliti membuat proposal skripsi yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, teori yang terkait, kerangka berpikir, definisi operasional, karakteristik dari subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur yang akan digunakan, dan teknik pengolahan data. 3. Proposal yang sudah selesai kemudian diujikan dengan melakukan pra-sidang skripsi. Setelah dinyatakan lulus, peneliti membuat alat ukur yang akan diberikan kepada orang tua dari anak dengan

23 gangguan autistik dan membuat surat izin untuk melakukan penelitian di klinik X Jakarta Barat. 4. Peneliti membuat alat ukur dengan dibantu oleh dua expert judgment, yaitu Astrini, M.Psi., Psikolog dan Vonny Susanty, A.Md.OT., M.Psi. Selain itu, peneliti juga mendapatkan beberapa saran mengenai alat ukur untuk anak dengan gangguan autistik dari Putri Lenggogeni, S.Psi., BA., M.Psi. 5. Peneliti tidak menguji-cobakan alat ukur terlebih dahulu, melainkan menggunakan teknik uji coba terpakai, di mana pengambilan data hanya dilakukan sebanyak satu kali. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan sulitnya mendapatkan partisipan dan rumitnya permasalahan anak dengan gangguan autistik Pelaksanaan Penelitian 1. Peneliti mendapatkan izin untuk sit in saat anak tersebut melakukan terapi sekaligus memberikan kuesioner kepada orang tua. 2. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara singkat kepada orang tua dan terapis untuk mencocokan apa yang sudah dijawab orang tua pada lembaran kuesioner. Selain itu, dengan keuntungan mendapatkan izin untuk sit in, peneliti dapat melakukan observasi langsung terhadap anak dan orang tua yang bersangkutan.

24 3. Penelitian dilakukan pada tanggal: - 26 Juni Juni Juni Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli 2013 Lamanya waktu pemberian kuesioner dikarenakan subjek yang diinginkan tidak setiap hari memiliki jadwal untuk terapi. Peneliti menyesuaikan jadwal dengan subjek yang bersangkutan Teknik Pengolahan Data Peneliti menggunakan teknik uji coba terpakai, di mana pengambilan data hanya dilakukan sebanyak satu kali. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan sulitnya mendapatkan partisipan dan rumitnya permasalahan anak dengan gangguan autistik. Kemudian, data yang terkumpul diuji validitas dan reliabilitasnya. Program yang digunakan adalah Microsoft Office Excel dan Statistical Product Service Solution (SPSS). Item yang memiliki validitas dan reliabilitas rendah akan digugurkan. Setelah itu, itemitem yang tersisa akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali untuk mendapatkan hasil akhir dari penelitian ini. Statistical Product Service Solution (SPSS) hanya digunakan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur. Selanjutnya peneliti menggunakan Microsoft Office Excel untuk menghitung total dan rata-rata skor masing-masing attachment dari masing-masing anak. Kemudian, peneliti

25 menghitung jumlah anak yang memiliki Secure Attachment, Avoidant Attachment, dan Anxious/Ambivalent Attachment. Setelah didapatkan jumlahnya, peneliti melakukan cross tab. Hasil attachment yang didapat tersebut di-cross tab dengan data kontrol yang ada, yaitu penggunaan pengasuh atau babysitter.

LAMPIRAN 1. KUESIONER POLA ATTACHMENT

LAMPIRAN 1. KUESIONER POLA ATTACHMENT LAMPIRAN 1. KUESIONER POLA ATTACHMENT 1 Selamat Pagi/Siang/Sore, Saya Sekar Pradani Niken M.D.A.A.P (Mahasiswi Semester 8 dari Fakultas Humaniora, Jurusan Psikologi, Binus University) ingin melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan komunikasi interpersonal melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Instrumen Penelitian Lampiran 1 Instrumen Penelitian 51 KUESIONER POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS No Pernyataan SS S TS STS 1 Jika saya tidak mendengarkan perintahnya maka, orang tua akan marah pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata Indah. Jumlah seluruh subjek yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai)

LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai) LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai) PETUNJUK PENGISIAN SKALA Ini bukan tes, melainkan instrumen. Instrumen ini sekedar untuk memberi anda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN 56 LAMPIRAN 56 57 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH PERMISIF PENGASUH PANTI ASUHAN 57 58 A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior). BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus menerus untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan mengunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai variasi nilai, baik itu kejadian, situasi, perilaku maupun karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.1.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri dan keberadaannya diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i 34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Sugiyono (2010) menyatakan, bahwa eksperimen

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

Teori Etologi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Teori etologi Bowlby. Darwin dan Teori Evolusi. Etologi Modern. Evaluasi Teori.

Teori Etologi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Teori etologi Bowlby. Darwin dan Teori Evolusi. Etologi Modern. Evaluasi Teori. Modul ke: Teori Etologi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Darwin dan Teori Evolusi Etologi Modern Teori etologi Bowlby Evaluasi Teori Eksperimen Lorenz Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan masalah penelitian, hipotesis berdasarkan permasalahan dalam penelitian, variabel-variabel penelitian yang akan diteliti, populasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang mencakup definisi operasional, desain penelitian, teknik sampling, lokasi penelitian serta prosedur selama penelitian berlangsung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto, (2003) Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan aset bangsa yang berharga, generasi penerus yang kelak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan aset bangsa yang berharga, generasi penerus yang kelak akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan aset bangsa yang berharga, generasi penerus yang kelak akan memajukan negara. Untuk menjadi generasi penerus bangsa, tentunya harus menjadi anak yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Responden Yth. Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun. Penyesuaian diri adalah interaksi individu yang kontinu dengan diri individu

BAB III METODE PENELITIAN. B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun. Penyesuaian diri adalah interaksi individu yang kontinu dengan diri individu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian A. Variabel X : Penyesuaian Diri B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun 3. Definisi Operasional 3..1 Penyesuaian Diri Penyesuaian diri

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk Pretest- Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk Pretest- Tabel 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Sugiyono (2010) menyatakan, bahwa eksperimen

Lebih terperinci

Lampiran 1: LEMBAR PERSETUJUAN

Lampiran 1: LEMBAR PERSETUJUAN 65 Lampiran 1: LEMBAR PERSETUJUAN Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul Perbandingan Tingkat Kepuasan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional tentang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai (Nisfiannoor, 2009:7). 3.1.1 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV. A. Subyek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai karakteristik subyek, jumlah subyek, dan teknik pengambilan sampel. IV. A. 1. Karakteristik Subyek Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN ANGKET SIKAP BELAJAR

LAMPIRAN-LAMPIRAN ANGKET SIKAP BELAJAR 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I Nama : ANGKET SIKAP BELAJAR 2 Kelas : Asal sekolah : Petunjuk Pengisian Saudara, diminta untuk menjawab semua pernyataan yang ada di bawah ini sesuai dengan kondisi saudara

Lebih terperinci

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG POLA ATTACHMENT ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER DI KLINIK X JAKARTA BARAT

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG POLA ATTACHMENT ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER DI KLINIK X JAKARTA BARAT PERSEPSI ORANG TUA TENTANG POLA ATTACHMENT ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER DI KLINIK X JAKARTA BARAT Sekar Pradani Niken M.D.A.A.P Astrini Binus University Jl. Kemanggisan Ilir III No.45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin :

Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin : Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin : PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Isilah semua pernyataan sesuai dengan diri anda. 2. Pilihlah pernyataan dengan memberikan tanda cek ( ) yang menurut

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Wanita. Diploma (D1 dan D3) Sarjana (S1) Belum Menikah

DAFTAR LAMPIRAN. Wanita. Diploma (D1 dan D3) Sarjana (S1) Belum Menikah DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lembar Kuesioner ANGKET PENELITIAN PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Bapak/Ibu yang terhormat, saya adalah salah seorang mahasiswa USU, memohon

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LAMPIRAN. Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LAMPIRAN Kuesioner Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kepada Yth :... Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar sudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N %

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N % Reliability Scale: ALL VARIABLES Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % 173 85.2 30 14.8 203 100.0 Reliability Statistics

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Jenis Kelamin : IPK : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK. S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

Jenis Kelamin : IPK : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK. S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai Lampiran 1 LAMPIRAN 2 2 Jenis Kelamin : IPK : Usia : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK Keterangan SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai Berilah tanda centang ( ) pada kolom

Lebih terperinci

No Pernyataan Jawaban. 1 Menurut saya, perawat bersikap santai dan tidak kaku 2 Menurut saya, perawat tidak membedabedakan

No Pernyataan Jawaban. 1 Menurut saya, perawat bersikap santai dan tidak kaku 2 Menurut saya, perawat tidak membedabedakan QUESIONER HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD KOTA TANGERANG A. Petunjuk Pengisisan Quesioner 1. Bapak/Ibu/Saudara/i, dimohon menjawab setiap pertanyaan dengan memilih

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dengan deskripsi permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS POLA ASUH ORANG TUA Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri Anda sehari-hari. Tulislah: SS. bila Anda Sangat Setuju S. bila Anda Setuju TS. bila, Anda Tidak Setuju STS. bila Anda Sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel acceptance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

Lebih terperinci