BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai
|
|
- Siska Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai variasi nilai, baik itu kejadian, situasi, perilaku maupun karakteristik individu (Suharsaputra, 2012). Hipotesis merupakan penjelasan tentatif (jawaban sementara) yang perlu diverifikasi oleh fakta-fakta di lapangan yang akan dikumpulkan menjadi data penelitian untuk kemudian dianalisis (Suharsaputra, 2012) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dimensi Kompetensi Interpersonal Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan. Kedua variabel memiliki definisi operasional yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan dimensi, indikator dan item penelitian (Suharsaputra, 2012). Kompetensi interpersonal adalah kemampuan untuk memulai hubungan interpersonal (Burhmester, 1988). Burhmester (1988) mengemukakan lima dimensi yang ada pada kompetensi interpersonal: 1. Initiation Kemampuan untuk memulai suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain, atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Kemampuan ini digambarkan dalam skor dimensi kompetensi 1
2 interpersonal pada alat ukur Interpersonal Competence Questionare, Burhmester (1988). 2. Negative Assertion Asertif adalah kemampuan dan kesediaan individu untuk mengungkapkan perasaan-perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-haknya dengan tegas. Dalam berperilaku asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat, dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan, atau merugikan pihak lain. Kemampuan ini digambarkan dalam skor dimensi kompetensi interpersonal pada alat ukur Interpersonal Competence Questionare, Burhmester (1988). 3. Self Disclosure Kemampuan menyampaikan informasi yang bersifat pribadi terhadap orang lain. Menurut Sadarjoen (2005) mengatakan bahwa luasnya keterbukaan dan ketulusan dalam relasi yang intim ternyata memberikan efek yang signifikan pada tingkat kepuasan kedua pasangan dalam relasi mereka. Kemampuan ini digambarkan dalam skor dimensi kompetensi interpersonal pada alat ukur Interpersonal Competence Questionare, Burhmester (1988). 4. Emotional Support Merupakan kemampuan untuk memberi dukungan kepada orang lain. Seperti contoh memberi dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain 2
3 ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah. Kemampuan ini lahir dari adanya empati dalam diri seseorang. Kemampuan ini digambarkan dalam skor dimensi kompetensi interpersonal pada alat ukur Interpersonal Competence Questionare, Burhmester (1988). 5. Conflit Management Merupakan kemampuan untuk mengelola konflik, yaitu meliputi sikapsikap untuk menyusun strategi penyelesaian masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atau suatu masalah dan mengembangkan konsep harga diri yang baru. Menyusun strategi penyelesaian masalah adalah bagaimana individu yang bersangkutan merumuskan cara untuk menyelesaikan konflik dengan sebaikbaiknya. Kemampuan ini digambarkan dalam skor dimensi kompetensi interpersonal pada alat ukur Intepersonal Competence Questionare, Burhmester (1988) Penyesuaian Pernikahan Menurut Spanier (1976) penyesuaian dalam pernikahan mencakup kebahagiaan dan kepuasan dalam pernikahan. Penyesuaian pernikahan memiliki empat dimensi, yaitu: 1. Dyadic Consensus yaitu penyesuaian antar pasangan suami istri dalam menangani masalah-masalah penting seputar pernikahan seperti mengatur keuangan, membuat keputusan penting, rekreasi, permasalahan keagamaan, pertemanan, perilaku yang dianggap patut, pandangan hidup, berhubungan dengan orang tua dan mertua, kesepakatan dalam tujuan dan 3
4 target-target, pembagian tugas rumah tangga, waktu senggang, dan keputusan dalm karir. 2. Dyadic Cohesion. Merupakan penyesuaian yang dilakukan pasangan suami istri yang ditunjukkan lewat aktifitas yang dilakukan secara bersama-sama seperti bertukar pikiran, bekerjasama dalam suatu kegiatan, dan lain sebagainya. 3. Affectional Expressions. Penyesuaian yang dilakukan pasangan suami istri dalam menunjukkan rasa kasih sayang, perhatian atau yang berkaitan dengan aktivitas seksual. 4. Dyadic Satisfaction adalah penyesuaian pada pasangan dalam suatu hubungan dilihat dari nyaman atau tidaknya suatu hubungan yang dirasakan oleh pasangan. Penyesuaian pernikahan ini tergambar dalam skor total DAS (Dyadic Adjustment Scale) yang terdiri dari empat dimensi di atas Hipotesis Penelitian ini memiliki dua hipotesis yaitu hipotesis ilmiah dan hipotesis statistika. Hipotesis ilmiah dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan di wilayah Jabodetabek. Berikut ini merupakan hipotesis statistika yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Ho : Tidak ada hubungan antara Initiation dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. Ha : Ada hubungan antara Initiation dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama usia pernikahan diwilayah Jabodetabek. 4
5 2. Ho : Tidak ada hubungan antara Negative Assertion dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. Ha : Ada hubungan antara Negative Assertion dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. 3. Ho : Tidak ada hubungan antara Self Disclosure dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama usia pernikahan diwilayah Jabodetabek. Ha : Ada hubungan antara Self Disclosure dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. 4. Ho : Tidak ada hubungan antara Emotional Support dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. Ha : Ada hubungan antara Emotional Support dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. 5. Ho : Tidak ada hubungan antara Conflict Management dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. Ha : Ada hubungan antara Conflict Management dengan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan diwilayah Jabodetabek. 5
6 3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Penentuan subjek penelitian dan teknik sampling disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Peneliti ingin meneliti pasangan suami istri yang telah menikah antara 1-5 tahun pertama usia pernikahan sehingga peneliti menentukan karakteristik yang sesuai untuk penelitian Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini memiliki beberapa karakateristik yang ditinjau dari: a) Wanita dan Pria berusia tahun sudah menikah (rentang umur dewasa muda). b) Usia pernikahan yang telah dijalani antara 1-5 tahun pertama pernikahan. c) Berdomisili di Jabodetabek Teknik Sampling Populasi merupakan kesatuan yang memiliki karakteristik yang sama dimana sampel akan diambil untuk diteliti (Sarwono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan suami istri di wilayah Jabodetabek. Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang peneliti gunakan sebagai objek penelitian (Sarwono, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah 50 pasang suami istri di wilayah Jabodetak. Teknik sampling merupakan tenik pengambilan sample dari populasi. Sampling adalah salah satu bagian dari proses penelitian yang mengumpulkan data dari target penelitian yang mengumpulkan data dari target penelitian yang terbatas. Pengambilan sampel untuk populasi yang jumlah dan identitas anggota 6
7 populasinya tidak diketahui (infinit) biasa dilakukan secara tidak acak atau nonprobability sampling (Sarwono, 2012). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya (Sarwono, 2012). 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Mujis sebagaimana dikutip oleh Suharsaputra (2012) mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisa yang umumnya menggunakan statistik. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua jenis penelitian, yaitu: penelitian eksperimental dan penelitian non eksperimental (Seniati, ddk, 2009). Penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimental karena tidak ada observasi yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih faktor divariasikan dan faktor yang lain dibuat konstan (Zimney dalam Christensen, 2001). Selanjutnya, penelitian non eksperimental ini menggunakan metode penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan istilah umum yang 7
8 mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (Sarwono, 2012). Riset korelasional mencakup pengumpulan data untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif. Bila ada korelasi antara dua variabel, berarti skor pada rentang tertentu satu pengukuran berasosiasi dengan skor dalam rentang tertentu pengukuran lainnya. Kenyataan bahwa ada korelasi antar variabel-variabel tidak berarti satu menjadi penyebab yang lain. Makin tinggi korelasi antara dua variabel, makin akurat prediksi berdasarkan hubungan kedua variabel tersebut (Soetarlinah Sukadji, 2000). Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kompetensi interpersonal dengan penyesuaian pernikahan pada periode 5 tahun pertama usia pernikahan diwilayah Jabodetabek. 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur penelitian dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang biasanya dimaksudkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, persepsi, keinginan, keyakinan dan lainnya secara tertulis (Suharsaputra, 2012). Pemberian kuesioner dilakukan secara langsung dengan responden. Responden diminta untuk mengisi seluruh pertanyaan yang tertera di dalam kuesioner. Pada umumnya pertanyaan berisi dua hal utama yaitu identitas responden dan pertanyaan-pertanyaan pokok terkait dengan permasalahan yang diteliti (Sarwono, 2012). 8
9 Keunggulan dari pemberian kuesioner dilakukan secara langsung dengan responden adalah peneliti dapat memperoleh informasi yang akurat dan secara langsung dari orang-orang yang dimintai informasi (Sarwono, 2012). Kuesioner ini memiliki skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan skala atau rentang yang digunakan untuk menilai obyek tertentu dalam hal ini variabel dengan mencakup kehadiran karakteristik tertentu yang ada dalam variabel tersebut dan menunjukkan adanya tingkatan serta jumlah yang berbeda (Sarwono, 2012). Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur sikap responden dalam memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diberikan kepada yang bersangkutan dalam suatu penelitian (Sarwono, 2012) Alat Ukur Dimensi Kompetensi Interpersonal Pada penelitian ini untuk mengukur kompetensi komunikasi interpersonal, peneliti melakukan konstruk item berdasarkan sumber yang peneliti dapatkan menggunakan Interpersonal Competence Questionnare (ICQ), yang dikembangkan oleh Buhrmester, Furman, Wittenberg, and Reis (1988). ICQ mengukur lima kompetensi komunikasi interpersonal secara spesifik untuk membangun kemampuan melakukan hubungan interpersonal dengan orang lain. Pada kompetensi interpersonal ini memakai skala Likert dan memiliki skor yang tergolong favorable terdiri dari 1=saya merasa sangat tidak nyaman dan tidak mampu menangani situasi ini, saya akan menghindarinya jika memungkinkan, 2=saya merasa hampir tidak nyaman dan banyak kesulitan menangani situasi ini, 3=saya merasa agak tidak nyaman dan memiliki kesulitan menangani situasi ini, 4=saya merasa cukup nyaman dan bisa menangani situasi ini, 5=saya merasa sangat nyaman dan bisa menangani situasi ini sangat baik. Subjek diminta untuk 9
10 menanggapi pertanyaan atau pernyataan sebanyak 40 yang menggambarkan situasi interpersonal dengan menunjukkan bagaimana rasa nyaman berada dalam situasi tertentu (tidak nyaman atau nyaman). Berikut ini merupakan dimensi yang mendasari alat ukur kompetensi interpersonal: Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Kompetensi Interpersonal Dimensi Indikator Jumlah Initiation Negative Assertion Self disclosure Emotional Support Conflict Management Kemampuan untuk memulai sebuah hubungan. (Nomor item: 1, 6, 11, 16, 21, 26, 32, 36) Kemampuan menegaskan ketidaksenangan kepada orang lain. (Nomor item: 2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37) Kemampuan untuk mengungkapkan informasi pribadi. (Nomor item: 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38) Kemampuan untuk memberi dukungan kepada orang lain. (Nomor item: 4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39) Kemampuan untuk mengelola konflik. (Nomor item: 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40) Total Item Alat Ukur Penyesuaian Pernikahan Pada penelitian ini alat ukur penyesuaian pernikahan yang digunakan adalah menggunakan Dyadic Adjustment Scale (DAS) yang diciptakan oleh Spanier (1976) dengan teori penyesuaian dalam pernikahan (marital adjustment). DAS 10
11 biasa digunakan untuk mengukur kepuasan pernikahan dan penyesuaian pernikahan (Sussman &Alexander, 1999). DAS terdiri dari 32 item dengan pengukuran berbagai format yang dikembangkan untuk mengukur penyesuaian dyadic. Berikut ini merupakan dimensi yang mendasari pembuatan alat ukur penyesuaian pernikahan: Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Penyesuaian Pernikahan Dimensi Indikator Jumlah Dyadic Consensus Penyesuaian antar pasangan dalam menangani masalah-masalah penting seputar pernikahan seperti mengatur keuangan, membuat keputusan penting, rekreasi, permasalahan keagamaan, pertemanan, perilaku yang dianggap patut, pandangan hidup. 13 Dyadic Cohesion (Nomor item: 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15) Penyesuaian pada pasangan yang terlibat dalam aktivitas bersama-sama. 5 (Nomor item: 24, 25, 26, 27, 28) Affectional Expression Penyesuaian pada pasangan mengungkapkan rasa kasih sayang dan perhatian kepada pasangan. 4 Dyadic Satisfaction (Nomor item: 4, 6, 29, 30) Penyesuaian yang dilakukan pasangan dilihat dari nyaman atau tidak yang dirasakan oleh masing-masing pasangan. (Nomor item: 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 31, 32) 10 Total Item 32 11
12 3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ini menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS) 21.0 for Windows untuk mengukur validitas dan reliabilitas alat ukur berupa kuesioner yang diadaptasi dari teori oleh peneliti. Peneliti melakukan uji coba alat ukur terlebih dahulu agar memperoleh nilai validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba melibatkan 15 pasang suami istri di wilayah Jabodetabek. Setelah uji coba dilakukan, peneliti mengambil data dari subjek penelitian berjumlah 50 pasang suami istri di wilayah Jabodetabek Validitas Alat Ukur Validitas atau kesahihan menunjukkan pada kemampuan suatu instrument (alat ukur) mengukur apa yang harus diukur (Sarwono, 2012). Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran (Sarwono, 2012). Validitas merupakan korelasi antara distribusi skor tes yang bersangkutan dengan distribusi skor kriteria, apabila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,2 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat (Nisfianoor, 2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument yang memiliki validitas diatas 0.2 berarti memiliki validitas yang baik. Pengujian validitas dilakukan pada dua alat ukur penelitian yaitu kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan. Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu face validity dan content validity. 1. Face validity Face validity menunjukkan apakah alat ukur atau instrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur apa yang ingin diukur (Sarwono, 2012). Validitas 12
13 ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan alat ukur. Penelitian ini mengukur kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan. Format alat ukur didesain formal agar terlihat sistematis, rapi dan komprehensif. 2. Content validity Content Validity berkaitan dengan kemampuan suatu alat ukur mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Sarwono, 2012). Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Isi dari alat ukur mengandung pernyataan dan pertanyaan mengenai kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan. Dari segi isi alat ukur, peneliti berkonsultasi kepada expert judgment guna mengetahui item mana saja yang sudah sesuai atau yang belum sesuai untuk menggali informasi penelitian ini. Expert judgment dalam penelitian ini adalah Esther Widi Andangsari, M.Psi, Psi, Pingkan C.B. Rumondor, M.Psi., Psikolog Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas berarti keajegan suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dipergunakan secara berulang memberikan hasil ukur yang sama (Sarwono, 2012). Reliabilitas menunjukkan kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap. Berbagai metode dapat digunakan untuk menguji reliabiltas hingga menghasilkan indeks reliabilitas. Indeks reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan hanya mempunyai arti untuk memaknai reliabilitas instrumen apabila dihubungkan dengan kriteria uji coba. 13
14 Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach s Alpha untuk melihat konsistensi internal dan cocok digunakan pada skor yang berbentuk skala (Sarwono, 2012). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach s Alpha dengan ketentuan bahwa satu butir pernyataan mempunyai reliabilitas yang baik (Sarwono, 2012): 1. Nilai Cronbach s Alpha positif dan tidak boleh negatif. 2. Nilai Cronbach s Alpha hasil perhitungan sama atau lebih besar dari 0,80. Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas, reliabilitas dan item yang tidak valid pada alat ukur kompetensi interpersonal: Tabel 3.3 Reliabilitas Alat Ukur Kompetensi Interpersonal Sebelum Dilakukan Penghapusan Item Kompetensi 1 Cronbach's N of Items Alpha, Tabel 3.4 Reliabilitas Alat Ukur Kompetensi Interpersonal Setelah dilakukan Penghapusan Item Kompetensi 2 Cronbach's N of Items Alpha,
15 Tabel 3.5 Nilai Item Total Correlation Dimensi Item Total Correlation Initiation 0,097 0,563 Negative assertion -0,175 0,674 Self disclosure 0,13 0,470 Emotional Support 0,199 0,524 Conflict management 0,12 0,693 Tabel 3.6 Alat Ukur Kompetensi Interpersonal Setelah Penghapusan Item Tidak Valid Dimensi Indikator Nomor Item Initiation Negative Assertion Self Disclosure Emotional Support Conflict Management Kemampuan untuk memulai sebuah hubungan. Kemampuan menegaskan ketidaksenangan kepada orang lain. Kemampuan mengungkapkan informasi pribadi. Kemampuan untuk memberi dukungan kepada orang lain. Kemampuan untuk mengelola konflik. 1, 16, 26, 32 12, 17, 22, 27, 32, 37 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33 4, 14, 19, 24, 29, 34, 39 5, 10, 20, 25, 30, 35, 40 Total Item 31 Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas, reliabilitas dan item tidak valid pada alat ukur penyesuaian pernikahan: 15
16 Tabel 3.7 Reliabilitas Alat Ukur Penyesuian Pernikahan Sebelum Dilakukan Penghapusan Item Penyesuaian 1 Cronbach's Alpha N of Items, Tabel 3.8 Reliabilitas Alat Ukur Penyesuaian Pernikahan Setelah Dilakukan Penghapusan Item Tidak Valid Penyesuaian Pernikahan 2 Cronbach's Alpha N of Items, Tabel 3.9 Nilai Item Total Correlation Dimensi Item Total Correlation Dyadic Consensus -0,016 0,698 Dyadic Cohesion 0,269 0,578 Affectional Expression 0,200 0,635 Dyadic Satisfaction 0,020 0,506 Tabel 3.10 Alat Ukur Penyesuaian Pernikahan Setelah Penghapusan Item Tidak Valid Dimensi Indikator Nomor Item Dyadic Consensus Penyesuaian antar pasangan dalam menangani masalah-masalah penting seputar pernikahan seperti mengatur keuangan, membuat keputusan penting, rekreasi, permasalahan keagamaan, pertemanan, perilaku yang dianggap patut, pandangan hidup. 1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 16
17 Dyadic Cohesion Affectional Expression Dyadic Satisfaction Penyesuaian pada pasangan yang terlibat dalam aktivitas bersama-sama. Penyesuaian pada pasangan mengungkapkan rasa kasih sayang dan perhatian kepada pasangan. Penyesuaian yang dilakukan pasangan dilihat dari nyaman atau tidak yang dirasakan oleh masingmasing pasangan. 24, 25, 26, 27, 28 4, 6, 29, 30 18, 19, 20, 21, 22, 31 Total Item 27 Tabel 3.11 Reliabilitas Tiap Dimensi Kompetensi Interpersonal Dimensi Cronbach s Alpha N Initiation 0,703 8 Negative Assertion 0,722 8 Self disclosure 0,643 8 Emotional Support 0,825 8 Conflict Management 0, Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi aktivitas persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan teknik pengolahan data Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan beberapa hal sebagai berikut: 17
18 1. Peneliti memilih topik penelitian yang sesuai dengan minat peneliti dalam bidang Psikologi. Peneliti memiliki keinginan yang kuat untuk meneliti seputar kehidupan pernikahan. Kemudian peneliti mencari dan membaca beberapa referensi terkait pernikahan. Akhirnya, peneliti menemukan beberapa fenomena yang menjadi latar belakang penelitian dan menentukan judul penelitian, yaitu: hubungan antara dimensi kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan pada pasangan 5 tahun pertama pernikahan di wilayah Jabodetabek. 2. Setelah peneliti menentukan judul penelitian yang menarik untuk diteliti, peneliti merumuskan masalah, tujuan, manfaat, teori, kerangka berfikir, definisi operasional, hipotesis, karakteristik subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas alat ukur, reliabilitas alat ukur dan teknik pengolahan data dalam penelitian ini. Seluruh komponen tersebut dibuat dalam bentuk proposal skripsi. 3. Peneliti mulai mencari target subjek yang sesuai dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian, yaitu pasangan suami istri yang telah menjalani pernikahan antara 1-5 tahun pertama usia pernikahan, pasangan suami istri berada pada usia tahun dimana pada usia tersebut merupakan usia dewasa muda, dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. 18
19 4. Peneliti menyiapkan alat ukur berupa kuesioner yang dikonstruk sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini mengandung konstruk kompetensi interpersonal dan penyesuaian pernikahan. Dalam pembuatan kuesioner, peneliti dibantu oleh dua orang expert judgement yaitu Esther Widhi Andangsari, S.Psi., M.Psi dan Pingkan C.B. Rumondor, M.Psi., Psikolog. Expert judgment menilai item-item yang peneliti buat, apakah sudah baik atau masih perlu dilakukan perbaikan. Expert judgment memberi saran agar peneliti menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden mengingat responden penelitian merupakan pasangan suami istri. Kuesioner yang sudah siap diuji coba kepada 15 pasang suami istri yang berada di wilayah Jabodetabek. 5. Mengetik ulang dan mengadaptasi alat ukur yang sudah direvisi tersebut dalam bentuk kuisioner. 6. Uji coba dilaksanakan pada hari Senin, 24 Juni 2013 di Tangerang. Peneliti mengambil data uji coba dengan sistem keliling dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Hal tersebut karena subjek penelitian yang berada di wilayah Jabodetabek Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan beberapa hal sebagai berikut: 19
20 1. Peneliti menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Kuesioner ini diberikan kepada subjek penelitian, yaitu 50 pasang suami istri di wilayah Jabodetabek. 2. Penelitian dilakukan pada tanggal 8 Juli Juli 2013 dengan membagikan kuesioner kepada subjek penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti. 3. Untuk membangun suasana penelitian yang hangat dan bersahabat, peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan penelitian, menyampaikan informed consent penelitian, menerangkan prosedur pengisian alat ukur berupa kuesioner kepada subjek penelitian Teknik Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan Statistical Product Service Solution (SPSS) 21.0 For Windows untuk mengolah data penelitian. Peneliti menggunakan teknik analisa data korelasi Pearson Product Moment. Dalam analisa korelasi Pearson Product Moment, signifikansi perlu diperhatikan. Signifikansi memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Secara umum, peneliti menggunakan angka signifikansi sebesar 0,05 dimana terdapat tingkat kepercayaan atau keakuratan sebesar 95% (Suharsaputra, 2012). Pengujian korelasi dengan SPSS menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Jika angka signifikansi hasil penelitian lebih kecil dari 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. 20
21 2. Jika angka signifikansi hasil penelitian lebih besar dari 0,05 makan hubungan kedua variabel tidak signifikan. 21
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Interpersonal 2.1.2 Definisi Kompetensi Interpersonal Sebagaimana diungkapkan Buhrmester, dkk (1988) memaknai kompetensi interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah menjalani usia pernikahan selama 5 tahun pertama yang berjumlah 100 responden. Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari
Lebih terperinciBab 3 Desain Penelitian
Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan Antara Penyesuaian Perkawinan dengan Kepuasan Perkawinan. B. Identifikasi Variabel Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas tentang masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subjek penelitian, metode pegumpulan data, alat ukur penelitian, prosedur
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional a. Perceived social support Perceived social support biasanya didefinisikan sebagai persepsi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat membedakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian (disebut juga rancangan penelitian; proposal penelitian atau usul penelitian) adalah penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2014, h.13) dikatakan metode kuantitatif karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel tergantung : Kepuasan perkawinan. Variabel bebas : a. Self-esteem b. Penghargaan suami B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan
Lebih terperinciBab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa 3.1.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1 (V1) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.definisi operasional dari motivasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan digunakan. Pertama adalah variabel persepsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur yang akan digunakan, serta metode
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan proses pacaran dan proses ta aruf. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada pasangan yang sudah menikah dengan proses pacaran dan proses ta aruf. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta tanggung jawab sosial untuk pasangan (Seccombe & Warner, 2004). Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah suatu hubungan yang sah dan diketahui secara sosial antara seorang pria dan seorang wanita yang meliputi seksual, ekonomi dan hak serta tanggung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel acceptance
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, yaitu faktor kepribadian yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah guru SMK yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan Pesanggrahan. Dilaksanakan pada 30 November sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Definisi Operasional Problematic Internet Use Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang diolah dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.
0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain dari penelitian, subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), definisi operasional variabel penelitian, setting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang yang bertujuan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook
BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis sebuah model yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya. Langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar
27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,
Lebih terperinci4. METODOLOGI PENELITIAN
4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat ataupun wilayah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 Bandung,
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel, populasi dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter
Lebih terperinci