BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sejarah Jepang yaitu dimulai dari zaman Nara, zaman Heian ( ) sampai dengan zaman Meiji (1868 sekarang). Dari urutan-urutan zaman sejarah Jepang yang telah terjadi maka dikenal lah sistem pemerintahan di Jepang. Bentuk sistem pemerintahan di Jepang yang dimaksud adalah administrasi pemerintahan, militer, dan penarikan pajak. Dengan peristiwa tersebut dikenal lah gelar-gelar, antara lain; Tenno (Kaisar), Shogun (Jenderal), Daimyo (tuan tanah), perdana menteri dan menteri-menteri. Penulis akan memberikan penjelasanpenjelasan tentang bagaimana pengertian Tenno (Kaisar), Shogun (Jenderal), dan Daimyo (tuan tanah). Dalam sistem Ritsuryou, Kaisar (Tenno) adalah penguasa administrasi pemerintahan tertinggi ( Situmorang, 2006:13). Dengan kesimpulan semua orang patuh (taat) kepada Kaisar. Dalam administrasi pemerintahan ini kaisar merupakan gelar tertinggi di Jepang. Saudara-saudara kaisar adalah menjadi bangsawan. Para bangsawan kerabat Tenno ini bertugas melaksanakan pekerjaan birokrasi di istana maupun di daerah. Kekuasaan kaisar sebenarnya hanya terbatas pada menganugerahkan gelar resmi, terutama gelar Shogun (jenderal) (Masao Kitami, 2005:xiii). Hal ini juga merupakan kekuasaan seorang kaisar di Jepang. Sistem Ritsuryou adalah sistem pengaturan tentang penggunaan (pemilikan) tanah (Situmorang, 2006:13). Sistem pada masa itu dikenal dengan sistem Kochikomin (wilayah umum dengan masyarakat umum). Pada masa itu tidak dikenal pemilikan tanah secara pribadi dan penguasaan atas diri orang secara pribadi. Tetapi kemudian para bangsawan kerabat Kaisar tersebut banyak yang menguasai tanah secara pribadi. Sehingga mereka membutuhkan tenaga kerja untuk menggarap tanah yang dikuasainya tersebut. Hal seperti ini melahirkan

2 kelompok-kelompok kecil di daerah yang semakin lama semakin kuat dan tidak membayar pajak kepada Kaisar. Dengan latar belakang banyaknya para bangsawan kerabat kaisar yang menguasai tanah secara pribadi yang semakin lama semakin kuat dan tidak membayar pajak kepada Kaisar, maka Kaisar mengambil tindakan untuk menciptakan pekerjaan keamanan (militer). Shogun (Jenderal) adalah pemegang tampuk kekuasaan dari kalangan militer (Masao Kitami, 2005:xiv). Secara resmi berada di bawah kaum bangsawan adalah Shogun (jenderal), namun sebenarnya kaum bangsawan dan kaisar sendiri tidak memiliki otoritas terhadapnya. Pemegang komando militer tertinggi ini dapat disamakan dengan perdana menteri. Keshogunan diwariskan turun-temurun, tetapi di Jepang sudah sempat 3 keluarga yang menjadi Shogun (jenderal), yaitu: Keluarga Minamoto dengan pusat di Kamakura, sehingga zamannya disebut dengan zaman Kamakura. Kemudian keluarga Taira atau disebut juga Heisi, pusat pemerintahannya adalah di Muromachi, sehingga zamannya disebut dengan zaman Muromachi ( ), kemudian keluarga Tokugawa memusatkan pemerintahannya di Edo atau Tokyo ( ). Di era feodal selama 700 tahun dimulai dari tahun , negara Jepang berada dibawah pemerintahan militer. Daimyo (tuan tanah) adalah penguasa yang ada terletak dibawah kekuasaan Shogun (Jenderal). Sistem Feodal (Hokenseido) di Jepang merupakan kekuasaan Daimyo (tuan tanah) yang memiliki petani sendiri di setiap wilayahwilayah dan memungut pajak dari petani sebagai pendapatan utama ( Situmorang, 2006:82). Situasi seperti ini kaum petani lah yang dirampas hak nya sehingga membuat kaum petani berada di posisi yang tertekan tidak mendapatkan kesejahteraan dari Daimyo (tuan tanah). Penulis akan memberikan penjelasan-penjelasan tentang bentuk pemerintahan yang telah terjadi dengan membuat bagan zaman sejarah Jepang yang dimulai dari zaman Nara zaman Heian ( ) sampai kepada zaman Meiji (1868 sekarang). Sehingga pembaca dapat lebih mengerti memahaminya.

3 Mari perhatikan bagan nomor 1. Zaman Nara Zaman Heian ( ) TENNO Daimyo (tuan tanah) Daimyo (tuan tanah) Daimyo (tuan tanah) shoen Mari perhatikan bagan nomor 2 Zaman Kamakura, Muromachi, Azuchimomoyama, dan Edo ( ) TENNO SHOGUN Daimyo (tuan tanah) Daimyo (tuan tanah) Daimyo (tuan tanah) Mari perhatikan bagan nomor 3 zaman Meiji (1868 sekarang) TENNO PERDANA MENTERI Menteri Menteri Menteri

4 Pada tahun 710 terdapat keluarga Yamato Chotei membangun istana di daerah Nara (negara Jepang). Zaman ini berlangsung kira-kira 70 tahun, dimana Nara menjadi ibukota. Tetapi kemudian karena banyak para bangsawan yang tinggal di daerah sudah menjadi kuat maka banyak terjadi keributan-keributan. Ditambah lagi karena kesulitan kehidupan petani pada pemerintah Chotei, mengakibatkan banyak petani pindah ke bangsawan (kekizoku) atau pemerintah daerah. Oleh karena itu pada zaman Nara pemerintah daerah menjadi kuat (Situmorang, 2006:11). Keluarga tersebut muncul sebagai penguasa terkuat di Jepang. Kira-kira abad 5 sudah menguasai hampir seluruh Jepang. Pada abad 6 mendirikan pemerintahan yang disebut Yamato Chotei, rajanya disebut dengan Kaisar (tenno ). Pada akhirnya, keluarga Yamato Chotei kesulitan mempertahankan pemerintahan sentralisasi negara dan mulai mendelegasikan administrasi pemerintahan, militer, dan penarikan pajak (Masao Kitami, 2005:xii). Dengan peristiwa tersebut dikenal lah gelar Tenno (Kaisar), Shogun (Jenderal), dan Daimyo (Tuan tanah ). Pada perkembangan berikutnya, para kelompok militer Taira dan Genji di undang ke Kyoto untuk mengamankan perang yang terjadi dalam keributan keluarga Fujiwara. Tetapi kemudian keluarga Genji dan Taira pun saling berperang seperti perang Hogennoran tahun 1156 dan Heijinoran tahun Dalam perang tersebut dimenangkan oleh Keluarga Taira oleh Taira no kyoumori. Mulai saat inilah bushi menjadi sangat berpengaruh dalam pemerintah pusat. Ketika itu sistem Ritsuryou menjadi hancur, berubah menjadi sistem Ujizoku (kekerabatan). Kemudian Tairano Masakado menikahi putri Fujiwara dengan maksud untuk mengadakan persekutuan supaya dapat juga menjadi keluarga Sekkan. Tetapi ternyata setelah kalah dalam peperangan heiji tahun 1159, keluarga Minamoto no yoritomo memperkuat prajurit nya di Jepang bagian timur yaitu di Kamakura (Situmorang, 2006:15). Minamoto no yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira tahun 1185 pada perang Dannoura. Hal ini mengakibatkan kekuasaan berpindah ketangan

5 Minamoto. Minamoto no yoritomo meminta persetujuan kepada kaisar supaya di angkat menjadi Shogun (Jenderal) oleh karena itu lah maka sistem keshogunan di kenal di Jepang hingga zaman Edo (1868). Pada tahun 1185, Minamoto no Yoritomo, seorang panglima perang dari provinsi timur dan masih punya hubungan darah dengan keluarga kaisar, membangun pemerintahan militer negara yang pertama, dan Jepang memasuki era feodal ( ). Negara Jepang berada di bawah pemerintahan militer selama hampir 700 tahun. Stabilitas negara Jepang yang dirintis Minamoto no Yoritomo pada tahun 1185 tidak bertahan lama (Masao Kitami, 2005:xii). Penguasa-penguasa militer datang dan pergi silih berganti, dan pada tahun 1467 pemerintahan militer runtuh yang menyebabkan Jepang terjun dalam kekacauan. Maka dimulailah Zaman Perang Antar-Klan, abad berdarah ketika para panglima perang lokal saling bertarung untuk melindungi daerah kekuasaan. Pada feodalisme masa pertengahan yang dimaksud adalah zaman Kamakura, Muromachi, dan Azuchimomoyama. Pada kesempatan kali ini penulis ingin membahas lahirnya seorang pemimpin menjadi shogun di zaman Azuchimomoyama pada tahun Pada akhir feodalisme pertengahan ini muncul shogun yang berasal dari golongan bawah, yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyashu. Mereka masing-masing adalah tuan tanah di wilayah yang disebut dengan Daimyo (tuan tanah). Masing-masing menjadi shogun (jenderal) setelah berhasil mengalahkan shogun yang sedang berkuasa di daerah tersebut (Situmorang, 2006:83). Mereka muncul dari daerah-daerah yang subur di sekitar sungai Ibi dan Yahagi. Nampaknya kesuburan daerah mereka telah memberi andil dalam pembentukan bushi yang professional sehingga mampu mengalahkan bushi dari keshogunan sebelumnya. Oda Nobunaga lahir tahun 1534 adalah seorang daimyo di Owarinokuni atau Prefecture Aichi sekarang. Visi Oda Nobunaga adalah menyatukan seluruh wilayah Jepang pada zaman Azuchimomoyama (Situmorang, 2006:17). Tetapi

6 kemudian Oda Nobunaga dibunuh oleh anakbuahnya sendiri Akechi Mitshuhide tahun Selanjutnya Toyotomi Hideyoshi membunuh Akechi mitshuhide dan kemudian mendirikan istana di Osaka. Visi Toyotomi Hideyoshi juga sama dengan Oda Nobunaga. Pemerintahan Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi ini disebut dengan zaman Azuchimomoyama ( ). Toyotomi Hideyoshi lahir tahun 1536 di Nakamura adalah anak dari petani miskin dari Owari no Kuni (Aichiken) yang menjadi bushi yang mengabdi kepada Oda Nobunaga dan meningkat terus menjadi bushinya shogun. Yang melanjutkan proyek Oda Nobunaga adalah Toyotomi Hideyoshi (Masao Kitami, 2005:6). Toyotomi Hideyoshi menjadi Kanpaku (penasehat Tenno) dan tahun berikutnya setelah menjadi Daijodaijin pada tahun 1590 dia berhasil menyelesaikan penyatuan seluruh Jepang (Siriizu Jijyou, 1988:26). Penulis terkesan dengan sejarah kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi, yang pada awalnya adalah anak petani miskin bisa menjadi pemimpin di Jepang. Adapun alasan penulis terkesan adalah usaha atau kemampuan Toyotomi Hideyoshi dalam meraih kepemimpinan dilihat dari segi fisiknya, status sosialnya, ciri khas kepemimpinan, dan sejarahnya. Dilihat dari segi fisik, Toyotomi Hideyoshi bertubuh pendek, berbobot 50 kg hanya setinggi 150 cm serta bungkuk tampaknya menutup peluang untuk berkarir di bidang militer, tidak atletis, tidak berpendidikan, berwajah jelek (keriput), daun telinga besar, matanya dalam, tubuhnya kecil, membuat dia tampak seperti kera, sehingga orang memberinya julukan monyet seumur hidupnya (Masao Kitami, 2005:ix). Dengan segala kekurangan itu, Toyotomi Hideyoshi memiliki semangat hidup yang jarang terlihat di dunia ini. Dilihat dari status sosialnya Toyotomi Hideyoshi lahir dari sebuah keluarga miskin di Nagoya. Dilihat dari asal-muasalnya yang sederhana, orang sama sekali tidak menyangka Toyotomi Hideyoshi akan menjadi terkemuka. Dilihat dari ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi, dengan latar belakang tidak memiliki kemampuan bela diri, menggunakan akal pikiran daripada tubuh, namun dengan menggunakan prinsip-prinsip kepemimpinan yang

7 diyakininya, memiliki kecerdasan dan keahlian, bernegoisasi yang menakjubkan untuk mengungguli para pesaingnya yang berdarah biru dan menjadi penguasa seluruh Jepang (Masao Kitami, 2005:x). Dilihat dari sejarah Toyotomi Hideyoshi beranjak dari kemiskinan saat negara Jepang dalam kekacauan, Toyotomi Hideyoshi mampu menjadi pemimpin tertinggi Jepang dan menyatukan negeri. Pada tahun 1590 Toyotomi Hideyoshi telah menjadi pemimpin tertinggi negara. Ia dinobatkan sebagai wakil kaisar oleh kaisar Go Yozei dan menikmati kekuasaan bagaikan raja. Kaisar memberinya nama keluarga (nama belakang) Toyotomi, yang berarti menteri yang dermawan (Masao Kitami, 2005:xi). Sejarah Jepang sangat penting sebagai sumber penambah wawasan ilmu sejarah khususnya sejarah Jepang. Dengan mengetahui perkembangan sejarah Jepang memungkinkan tiap orang untuk mempelajarinya dan menggali sumbersumber informasi yang lebih banyak tentang sejarah Jepang. Oleh karena itu penulis ingin membahas Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang. 1.2 Perumusan Masalah Untuk dapat memahami sejarah Jepang dengan baik, setiap pembelajar bahasa Jepang harus banyak membaca buku-buku sejarah dengan rajin. Karena sejarah Jepang sungguh sangat memiliki makna dan tingkat pencapaian yang luar biasa atau memukau. Antara lain dalam skripsi ini membahas tentang Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang. Munculnya makna dan tingkat pencapaian dalam sejarah Jepang berdampak besar pengaruhnya bagi Negara Jepang. Disebutkan Toyotomi Hideyoshi adalah keluarga orang bawah karena dia dilahirkan dari keluarga petani miskin dan tidak memiliki hubungan darah saudara dengan kaisar. Toyotomi Hideyoshi yang serba kekurangan di fisik dan keuangan, pada akhirnya banyak orang yang tidak menyangka bisa menjadi pemimpin di

8 Jepang. Toyotomi Hideyoshi tentu pada mulanya bertekad untuk menjadi shogun pada zaman Azuchimomoyama. Akan tetapi perlu diketahui sebelum dia menjadi shogun, Toyotomi Hideyoshi adalah seorang tuan tanah (daimyo). Tekad Toyotomi Hideyoshi bisa terwujud sebagai shogun awalnya adalah mengabdi kepada Oda Nobunaga. Pada saat itu visi Oda Nobunaga adalah menyatukan seluruh wilayah Jepang. Begitu juga dengan Toyotomi Hideyoshi memiliki visi yang sama. Namun pada waktu kemudian Oda Nobunaga wafat dibunuh oleh bawahannya yang bernama Akechi Mitshuhide. Lalu kemudian Toyotomi Hideyoshi berhasil membunuh Toyotomi Hideyoshi. Dengan keberhasilannya maka dengan begitu dia memegang tampuk kepemimpinan dengan mendirikan benteng di Osaka (negara Jepang). Benteng itu dijadikan sebagai pangkalan dan menjalankan penyatuan Jepang. Dilihat dari ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi dengan latar belakang tidak memiliki kemampuan bela diri, tetapi dia lebih menggunakan akal pikiran daripada tubuh serta memiliki kecerdasan dan keahlian bernegoisasi yang menakjubkan. Inilah ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi sehingga bisa menjadi pemimpin di Jepang. Berdasarkan latar Belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perjuangan Toyotomi Hideyoshi dari orang bawah bisa menjadi pemimpin di Jepang. 2. Bagaimana ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi sehingga bisa menjadi pemimpin di Jepang. 3. Kapan Toyotomi Hideyoshi bisa memegang tampuk kepemimpinan dan menjalankan visi menyatukan seluruh wilayah Jepang. 4. Mengapa Toyotomi Hideyoshi mau mengabdi kepada Oda Nobunaga.

9 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Setiap sejarah tentu memiliki peristiwa budaya dan politik. Negara Jepang, Indonesia, Perancis, Jerman, Arab Saudi dan Negara-negara lainnya di dunia ini masing-masing memiliki peristiwa budaya dan politik. Begitu juga dengan negara Jepang yang memiliki peristiwa budaya dan politik tersendiri dalam perubahan yang berdampak besar bagi masyarakat Jepang. Banyak sekali terdapat periode dalam sejarah Jepang. Setiap periode tersebut mempunyai maknanya masing-masing. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Jepang memiliki susunan birokrasi pemerintahan dari Tenno (Kaisar), Shogun (Jenderal), dan Daimyo ( Tuan tanah). 2. Perjuangan Toyotomi Hideyoshi menjadi pemimpin di Jepang. 3. Ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang. 4. Sejarah Toyotomi Hideyoshi di Jepang. 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka Sejarah jepang adalah sebuah metode yang menunjukkan perkembangan sesuatu dalam proses waktu (Situmorang, 2006:5). Sejarah Jepang digolongkan kedalam 2 bagian yaitu: 1. Zaman prasejarah di Jepang. 2. Zaman sejarah di Jepang. Berdasarkan zaman Prasejarah Jepang dibagi atas 2 zaman yaitu: a. Zaman Jomon. b. Zaman Yayoi.

10 Setelah perang dunia kedua berakhir zaman sejarah Jepang menjadi lebih panjang, yaitu bukan dimulai abad 8, tetapi dimulai dari abad ke 4 dan kemudian zaman prasejarah dilanjutkan dengan penelitian arkeologi, sehingga ditemukan zaman prasejarah Jomon dan Yayoi (Situmorang, 2006:5). Berdasarkan zaman sejarah Jepang dibagi atas 7 zaman yaitu: a. Zaman Nara. b. Zaman Heian ( ). c. Zaman Kamakura ( ). d. Zaman Muromachi ( ). e. Zaman Azuchimomoyama ( ). f. Zaman Edo ( ). g. Zaman Meiji hingga perang dunia II ( ). Sebelum Meiji restorasi, pemerintahan keshogunan berada di tangan keluarga Tokugawa ( ). Dalam masa ini, Tokugawa memantapkan ide pengabdian diri berdasarkan ajaran Konfusionis. Yaitu mengajarkan pengabdian bertingkat, yang akhirnya seluruh masyarakat Jepang pada waktu itu pengabdiannya bertumpu di tangan shogun (Situmorang, 2006:90). Jepang sebagai negara feodal di tahun berada di bawah pemerintahan militer selama hampir 700 tahun. Feodal adalah penguasaan lahan tanah yang terpecah belah sebagai faktor produksi melalui kekuatan militer (Masao Kitami, 1990:xii). Dimana kaum feodal menyediakan keamanan bagi petani sehingga para petani dapat mengerjakan lahannya. Sedangkan pembagian hasil ditentukan oleh Tuan feodal sehingga petani tidak bisa hidup menjadi kuat, tetapi harus selalu tergantung pada tuannya. Lahirnya seorang pemimpin menjadi shogun di zaman Azuchimomoyama pada tahun Dimana seluruh negeri terjadi

11 keributan-keributan karena orang-orang dari kelas bawah memberontak ingin menjatuhkan yang atas. Zaman ini disebut juga sengoku jidai, perang di seluruh negeri. Masa ini berlangsung dari tahun (Situmorang, 2006:83). Perang Sekigahara pada tahun 1600 antara Tokugawa Ieyashu melawan keluarga Toyotomi Hideyoshi, ketika itu Toyotomi Hideyoshi sendiri sudah wafat, perang dimenangkan oleh Tokugawa Ieyashu. Toyotomi Hideyoshi sendiri wafat dalam perang melawan Korea pada waktu itu. Kemenangan Tokugawa Ieyashu ini melahirkan zaman baru di Jepang waktu itu yang disebut dengan zaman Edo (Situmorang, 2006:83). Pada tahun 1590 Toyotomi Hideyoshi telah menjadi pemimpin tertinggi negara Jepang. Ia dinobatkan sebagai wakil kaisar oleh kaisar Go Yozei dan menikmati kekuasaan bagaikan raja. Kaisar memberinya nama keluarga (nama belakang) Toyotomi, yang berarti menteri yang dermawan (Masao Kitami, 2005:xi) b. Kerangka Teori Sesuai dengan judul skripsi ini, teori atau pendekatan yang digunakan untuk mengetahui Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang adalah pendekatan sejarah Jepang. Dalam sejarah Jepang masa kecil Toyotomi Hideyoshi dimulai dengan gonta-ganti pekerjaan. Hidup sebagai pedagang keliling cukup berat, khususnya bagi pemula yang berumur lima belas tahun. Toyotomi Hideyoshi tidur di jalanan dan berhari-hari tidak makan. Kadang-kadang sampai mengemis. Akhirnya Toyotomi Hideyoshi berhasil mendapatkan pekerjaan, betapa pun remeh dan singkat, yaitu bekerja sebagai tukang kayu, pembuat tong, penjaja ikan keliling, pengrajin logam, pemotong rumput, pembantu tukang tungku batubara, pedagang minyak keliling, dan pengasah pisau. Toyotomi Hideyoshi mahir dalam jual-beli, membaca watak pelanggan dan pemimpin, dan menebak suasana hati orang (Masao Kitami, 2005:14).

12 Di provinsi asal Toyotomi Hideyoshi (Owari), hidup seorang panglima perang muda bernama Oda Nobunaga, yang ayahnya bernama Nobuhide, yang pernah menjadi majikan ayah Toyotomi Hideyoshi. Dengan begitu Toyotomi Hideyoshi memilih Oda Nobunaga sebagai majikan baru nya. Lalu timbul masalah tentang bagaimana menarik perhatian Oda Nobunaga. Agar rencana berjalan mulus, Toyotomi Hideyoshi membayar seorang kenalan yang bekerja pada klan Oda seratus keping koin tembaga untuk memberitahu secara persis kemana dan kapan Oda Nobunaga akan melakukan perjalanan. Saat Oda Nobunaga berkuda perlahan mendekati gerbang, Toyotomi Hideyoshi melompat maju dan merebahkan diri dihadapan Oda Nobunaga, membungkuk begitu rendah sehingga alis mata Toyotomi Hideyoshi menyapu tanah. Toyotomi Hideyoshi mengatakan bahwa Toyotomi Hideyoshi hendak mengabdi atau melayani kepada Oda Nobunaga (Masao Kitami, 2005:21). Mulai dari sinilah, awal karir perjalanan Toyotomi Hideyoshi bisa menjadi pemimpin di Jepang. Di zaman Azuchimomoyama kelihatan perlombaan kekuatan bushi atau serdadu semakin meluas di seluruh Jepang, bukan hanya diantara keturunan Heishi dan Minamoto saja. Pada akhir feodalisme pertengahan ini muncul shogun yang berasal dari golongan bawah, yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyashu. Mereka masing-masing adalah tuan tanah di wilayah yang disebut dengan Daimyo. Masing-masing menjadi shogun setelah berhasil mengalahkan shogun yang sedang berkuasa di daerah tersebut (Situmorang, 2006:83). 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana perjuangan Toyotomi Hideyoshi dari orang bawah bisa menjadi pemimpin di Jepang.

13 2. Untuk mengetahui bagaimana ciri khas kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi sehingga bisa menjadi pemimpin di Jepang. 3. Untuk mengetahui kapan Toyotomi Hideyoshi bisa memegang tampuk kepemimpinan dan menjalankan visi menyatukan seluruh wilayah Jepang. 4. Untuk mengetahui mengapa Toyotomi Hideyoshi mau mengabdi kepada Oda Nobunaga. b. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diperoleh bila penelitian ini dilakukan adalah: 1. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bidang ilmu sejarah jepang, khususnya Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang. 2. Menambah informasi pengetahuan tentang ilmu sejarah jepang di Jurusan Sastra Jepang. 3. Menumbuh kembangkan akan kesenangan membaca buku-buku tentang ilmu sejarah Jepang di kalangan pelajar, khususnya Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis. Dan penulis juga akan menggunakan metode kepustakaan (library research), yaitu metode yang menggunakan pengumpulan data-data atau berbagai informasi dengan cara pengumpulan data dari beberapa buku atau referensi yang berkaitan dengan pembahasan (Isyandi, 2003:13). Metode penelitian adalah keseluruhan proses berpikir dari mulai menemukan permasalahan peneliti menjabarkannya dalam suatu kerangka teoritis tertentu, serta pengumpulan data bagi pengujian empiris sampai dengan penjelasan dan penarikan kesimpulan yang diteliti (Malo Manasse, 1995:35). Salah satu referensi penting adalah THE SWORDLESS SAMURAI. Setelah data

14 tersebut terkumpul, penulis berusaha menuturkan, menganalisa, mengklasifikasikan, dan lain sebagainya. Kemudian dituangkan dalam bentuk karya tulis. Tahap akhir berupa penarikan kesimpulan dari data-data yang telah diteliti, kemudian dari kesimpulan yang diambil dapat diberikan saran-saran yang bermanfaat.

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA 2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun Awal munculnya kekuasaan shogun bermula dari konflik antara keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Keluarga Minamoto dikalahkan

Lebih terperinci

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman Azuchi Momoyama (1573-1603) yang berhasil mendirikan pemerintahan pusat setelah berhasil mempersatukan provinsi-provinsi

Lebih terperinci

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama Pengertian zaman Azuchimomoyama adalah zaman masa-masa yang recok karena semua tuan tanah berusaha

Lebih terperinci

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II Kata Pengantar Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II merupakan negara yang menganut sistim kenegaraan monarki absolute, yaitu sebuah negara yang dipimpin langsung oleh Raja. Di Jepang, seorang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG

BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG II.1 Geografi Jepang Kehidupan bangsa Jepang sangat dipengaruhi oleh latar belakang geografi, budaya maupun pengalaman sejarah di masa yang lampau. Sejarah dan tradisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah negara maju yang berada di Asia Timur. Dalam Hal keyakinan, Jepang merupakan negara yang membebaskan warga negaranya dalam beragama, seperti yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO 2.1 Konsep Feodalisme Pada Zaman Edo Martin (1990 : 165-166) mengatakan bahwa masyarakat feodal adalah masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan November 1867, Tokugawa Yoshinobu mengembalikan pemerintahan kepada kaisar ( tenno ). Ini berarti jatuhnya bakufu yang sampai saat itu dikuasai oleh keluarga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi BAB V KESIMPULAN Perang Sekigahara yang terjadi pada tahun 1600 dipicu adanya pertentangan diantara dua istri Hideyoshi yaitu Yodogimi dan Kodaiin. Karena kecemburuan yang besar terhadap Yodogimi, kelahiran

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari BAB II SEJARAH SAMURAI 2.1 Sengoku Jidai Sengoku jidai atau yang disebut juga zaman sengoku dalam sejarah Jepang adalah masa pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan samurai. Pada mulanya samurai adalah ksatria yang mengendarai kuda yang kemudian terorganisir

Lebih terperinci

BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI

BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI A. Kebudayaan Jepang 1. Budaya Jepang Kebudayaan di Jepang telah banyak perubahan dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini, Jomon, sampai kebudayaan kini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih banyak terdapat perang perebutan supremasi kekuasaan di dalam negeri, walaupun kepala pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa. BAB 5 RINGKASAN Bakufu Tokugawa yang berhasil menguasai negeri selama 267 tahun akhirnya jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri untuk mempertahankan pemerintahannya.

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Jepang Wikipedia dan Foklor Jepang, tercatat keterangan Jepang seperti dibawa (bahasa Jepang: Nippon/nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bangsa Jepang adalah salah satu bangsa tertua di dunia dan yang paling dibanggakan orang-orang Jepang adalah kerajaan atau dinasti-dinastinya yg merupakan satu kesatuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. DAFTAR PUSTAKA Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. Kusuma Aprilyna.2011.Dampak Perubahan Undang-Undang Tentang Pendidikan Wanita Terhadap Kemajuan Jepang.Skripsi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan Tokugawa pada waktu itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II

BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II 2.1 Sejarah Awal Pertanian Jepang Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang berada di sebelah timur benua Asia. Di Jepang terdapat

Lebih terperinci

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG PEMBAGIAN ZAMAN : SEJARAH JEPANG SECARA GARIS BESAR DIBAGI MENJADI 1.Genshi jidai( 原始時代 ) - Jomon jidai( 叙門時代 ) - Yayoi jidai( 弥生時代 )( 8 SM 3 M) 2. Kodai ( 古代 ) Abad 3 abad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nakane, antropolog dan dosen pensiunan Universitas Tokyo, Totman yang merupakan dosen sejarah dari Universitas Yale, & Ōishi yang merupakan spesialis sejarah

Lebih terperinci

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG 2.1 Runtuhnya Pemerintahan Tokugawa Berbicara mengenai Tokogawa, maka sangat erat kaitannya dengan zaman Edo. Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI 2.1. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbulnya Restorasi Meiji A. Keadaan Pemerintah Sebelum Restorasi Meiji Pada zaman Meiji, kekuasaan pemerintah sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan Tokugawa di Edo

Lebih terperinci

GRIKO.S. TAMBAHANI XI TKJ 1 MAKALAH PEMBIMBING: Ibu. Windy Wenas KEBUDAYAAN JEPANG S A M U R A I. Griko Stefan Tambahani TM

GRIKO.S. TAMBAHANI XI TKJ 1 MAKALAH PEMBIMBING: Ibu. Windy Wenas KEBUDAYAAN JEPANG S A M U R A I. Griko Stefan Tambahani TM MAKALAH GRIKO.S. TAMBAHANI XI TKJ 1 PEMBIMBING: Ibu. Windy Wenas KEBUDAYAAN JEPANG S A M U R A I KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas segala berkat dan rahmat yang Tuhan berikan pada saya sehingga Makalah

Lebih terperinci

BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE. Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan rasa malu. Ruth Benedict

BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE. Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan rasa malu. Ruth Benedict BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE 2.1 Masyarakat Berkebudayaan Rasa Malu Ruth Benedict dalam Situmorang mengatakan (1995 : 64) bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN SAMURAI DALAM NOVEL KAZE KARYA DALE FURUTANI

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN SAMURAI DALAM NOVEL KAZE KARYA DALE FURUTANI BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN SAMURAI DALAM NOVEL KAZE KARYA DALE FURUTANI 2.1. Riwayat Hidup Dale Furutani Nama lengkapnya adalah Dale Furutani. Lahir di Hilo, Hawaii, pada 1 Desember 1946,

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867 SKRIPSI Oleh Edy Supriyadi NIM 100210302061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI TOYOTOMI HIDEYOSHI NO YOROI NI OKERU SHINBORU KARA NO SHOUCHOU TEKINA IMI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH 2.1 Sejarah Olahraga Memanah Di Jepang Olahraga memanah merupakan seni belah diri di Jepang. Pada awalnya fungsi memanah sebagai alat untuk bertahan hidup (berburu)

Lebih terperinci

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN 1877 Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah skripsi penulis yang berjudul Peranan Golongan Samurai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS

UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS 0806394596 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA JURUSAN PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ISTANA ŌSAKA

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ISTANA ŌSAKA BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ISTANA ŌSAKA Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang istana Ōsaka sebagai bagian dari perubahan fungsi istana Ōsaka yang keberadaannya hingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI Jepang dikenal sebagai Negara Imperial (kerajaan) yang dipimpin oleh Kaisar (Tenno). Dan ini menjadikan Jepang sebagai Negara satu-satunya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki beragam budaya, diantaranya keberagaman dalam bentuk tarian, makanan, budaya, olahraga, dan banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan rumpun. Koentjaraningrat (1976 : 28) menjelaskan budaya adalah daya

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan rumpun. Koentjaraningrat (1976 : 28) menjelaskan budaya adalah daya 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan dimiliki oleh setiap bangsa,oleh karena itu kebudayaan dari setiap bangsa saling berbeda, walaupun terkadang ada kesamaan seperti halnya kesamaan

Lebih terperinci

Politik dan Pemerintahan Jepang. Bagian I : Sejarah Jepang

Politik dan Pemerintahan Jepang. Bagian I : Sejarah Jepang Politik dan Pemerintahan Jepang Bagian I : Sejarah Jepang Jepang mitos Budaya menulis dipengaruhi cendekiawan Korea Pengaruh ide-ide China Dua kronik-kronik tentang Jepang adalah Kojiki (712) dan Nihongi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kusut. Karya novel biasanya mengangkat berbagai fenomena yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kusut. Karya novel biasanya mengangkat berbagai fenomena yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Selain

Lebih terperinci

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI 3.1 Hak Politik dan Kekuasaan Samurai Pemerintah feodal Tokugawa yang mulai berkuasa sejak tahun 1600 sebagian besar terdiri dari kelas samurai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SAMURAI DAN RESTORASI MEIJI

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SAMURAI DAN RESTORASI MEIJI BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SAMURAI DAN RESTORASI MEIJI 2.1. Pengertian Samurai Samurai ( 侍 ), atau dalam bahasa Jepang disebut bushi ( 武士 ) atau buke ( 武家 ), adalah bangsawan militer abad pertengahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang jauh dengan penghuni suatu bangsa yang belum mereka kenal. Jepang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang jauh dengan penghuni suatu bangsa yang belum mereka kenal. Jepang merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pandangan orang Barat terhadap negeri Jepang adalah sebagai sebuah negeri yang jauh dengan penghuni suatu bangsa yang belum mereka kenal. Jepang merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PERANG TOYOTOMI HIDEYOSHI UNTUK MEMPERSATUKAN JEPANG DALAM NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI KARYA KITAMI MASAO. STIBA Saraswati Denpasar

ANALISIS STRATEGI PERANG TOYOTOMI HIDEYOSHI UNTUK MEMPERSATUKAN JEPANG DALAM NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI KARYA KITAMI MASAO. STIBA Saraswati Denpasar ANALISIS STRATEGI PERANG TOYOTOMI HIDEYOSHI UNTUK MEMPERSATUKAN JEPANG DALAM NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI KARYA KITAMI MASAO 1) Dian Pramita Sugiarti 2) Kadek Apriliani STIBA Saraswati Denpasar ABSTRACT

Lebih terperinci

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

JEPANG. Part IV Edo - Meiji JEPANG Part IV Edo - Meiji Perkembangan Kondisi Masyarakat Edo Perang seratus tahun justru mendorong perekonomian Jepang Sumber Kekayaan : tanah/pertanian (samurai) dan berdagang Kelas Penguasa : Shogun,

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR Pada zaman Edo, pemerintahan Negara Jepang berada di bawah kendali Shogun Tokugawa. Akan tetapi, pimpinan tertinggi di jepang bukan Shogun tokugawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan yang keberadaannya tidak merupakan keharusan (Soeratno dalam

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan yang keberadaannya tidak merupakan keharusan (Soeratno dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang dipengaruhi oleh segi-segi sosial dan budaya. Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat

Lebih terperinci

BIOGRAFI PENULIS. : Kristen Protestan. Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984

BIOGRAFI PENULIS. : Kristen Protestan. Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984 BIOGRAFI PENULIS Nama Agama : Natalia : Kristen Protestan Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten 45452 Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984 Nama Ayah : Djadja ( ) Nama Ibu : Wong ban tjen RIWAYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa dengan peristiwa yang lain. Jepang merupakan salah satu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa dengan peristiwa yang lain. Jepang merupakan salah satu negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara yang terletak di wilayah Asia Timur. Kepulauan Jepang membentang pada 20-45 33 LU. Kepulauan Jepang memiliki luas wilayah sekitar 337.815

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijamah. Sedangkan Ienaga Saburo (dalam Situmorang, 2008: 3) membedakan

BAB I PENDAHULUAN. dijamah. Sedangkan Ienaga Saburo (dalam Situmorang, 2008: 3) membedakan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada terdapat berbagai macam definisi kebudayaan, ada yang membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah sesuatu yang semiotik, tidak kentara atau

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA 2.1. Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa Shogun Tokugawa adalah Shogun generasi ketiga dan terakhir yang berlangsung pada zaman Edo (1603-1867) dari kesinambungan keberadaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem Ie Hubungan antara kamon dengan sistem kekerabatan masyarakat Jepang yang didalamnya terdapat konsep uchi

Lebih terperinci

Nilai-Nilai Bushidō pada Tokoh Toyotomi Hideyoshi dalam Novel Shinsho Taikōki Karya Yoshikawa Eiji

Nilai-Nilai Bushidō pada Tokoh Toyotomi Hideyoshi dalam Novel Shinsho Taikōki Karya Yoshikawa Eiji Nilai-Nilai Bushidō pada Tokoh Toyotomi Hideyoshi dalam Novel Shinsho Taikōki Karya Yoshikawa Eiji Raditya Pratama-Dewi Anggraeni Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO 2.1 Masuknya Agama Buddha di Jepang Ketika penyerahan hadiah sebagai simbol dimulainya hubungan diplomatik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang

Lebih terperinci

Sejarah ISTANA/KASTIL OSAKA

Sejarah ISTANA/KASTIL OSAKA ISTANA/KASTIL OSAKA Istana Osaka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana Osaka yang ada sekarang terdiri dari menara utama yang dilindungi oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kedatangan Para Misionaris Portugis 1.1.1.1Zaman Momoyama Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai mencoba menanamkan pengaruh

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan

BAB I. Pendahuluan. berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara kepulauan. Secara geografis terletak di bagian timur berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan Rusia dan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Yang pertama adalah kagami (cermin Shinto khusus yang bisa merefleksikan jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Yang pertama adalah kagami (cermin Shinto khusus yang bisa merefleksikan jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang sering disebut sebagai Land of three treasures, atau negeri tiga harta. Yang pertama adalah kagami (cermin Shinto khusus yang bisa merefleksikan jiwa seseorang),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no Tatakai) pada tahun 1600, menjadikan Tokugawa Ieyasu sebagai shogun 1 dan tanda dimulainya Tokugawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BIOGRAFI, SETTING BIOGRAFI THE SWORDLESS SAMURAI, SOSIOLOGI SASTRA, KEPEMIMPINAN, KARAKTER

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BIOGRAFI, SETTING BIOGRAFI THE SWORDLESS SAMURAI, SOSIOLOGI SASTRA, KEPEMIMPINAN, KARAKTER BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BIOGRAFI, SETTING BIOGRAFI THE SWORDLESS SAMURAI, SOSIOLOGI SASTRA, KEPEMIMPINAN, KARAKTER 1.3 Definisi Biografi Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. permasalahan pada penelitian. Berdasarkan sumber referensi yang berhasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. permasalahan pada penelitian. Berdasarkan sumber referensi yang berhasil BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah kajian hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan pada penelitian. Berdasarkan sumber referensi yang berhasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO. 30 LU - 47 LU dan 128 BT BT, sedangkan secara geografis terletak di

BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO. 30 LU - 47 LU dan 128 BT BT, sedangkan secara geografis terletak di BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO 2.1 Letak Istana Kaisar Tokyo Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di timur laut Benua Asia dan sebelah barat laut Samudera Pasifik. Secara astronomis

Lebih terperinci

PENGABDIAN DIRI DALAM DRAMA KANADEHON CHUSINGURA

PENGABDIAN DIRI DALAM DRAMA KANADEHON CHUSINGURA Halaman 11 Chusin Gura PENGABDIAN DIRI DALAM DRAMA KANADEHON CHUSINGURA Hamzon Situmorang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Abstract The Kanadehon Chushingura is a drama writen by Chikamatsu Monzaemon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN JEPANG, DEFINISI NOVEL DAN SETTING DALAM NOVEL ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN JEPANG, DEFINISI NOVEL DAN SETTING DALAM NOVEL ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN JEPANG, DEFINISI NOVEL DAN SETTING DALAM NOVEL ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR 2.1. Sejarah Samurai di Jepang 2.1.1 Sengoku Jidai Samurai (dikenal juga sebagai bushi)

Lebih terperinci

RASA SOLIDARITAS KELOMPOK, RASA MEMILIKI, DAN RASA KESETIAAN SEBAGAI NILAI-NILAI TRADISI JEPANG DALAM SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DI JEPANG

RASA SOLIDARITAS KELOMPOK, RASA MEMILIKI, DAN RASA KESETIAAN SEBAGAI NILAI-NILAI TRADISI JEPANG DALAM SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DI JEPANG bidang HUMANIORA RASA SOLIDARITAS KELOMPOK, RASA MEMILIKI, DAN RASA KESETIAAN SEBAGAI NILAI-NILAI TRADISI JEPANG DALAM SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DI JEPANG DEWI SOETANTI Jurusan Sastra Jepang Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

Negeri Jepang dikenal juga dengan nama Negeri Matahari Terbit. Disebut. demikian karena letaknya yang berada di bagian paling timur benua Asia.

Negeri Jepang dikenal juga dengan nama Negeri Matahari Terbit. Disebut. demikian karena letaknya yang berada di bagian paling timur benua Asia. BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Negeri Jepang dikenal juga dengan nama Negeri Matahari Terbit. Disebut demikian karena letaknya yang berada di bagian paling timur benua Asia. Secara geografi Jepang

Lebih terperinci

di zaman Heian. Inilah yang ditunjukkan dalam novel THE DRAGON SCROLL lewat sebuah cerita fiksi. Begitu juga dengan novel THE DRAGON SCROLL yang

di zaman Heian. Inilah yang ditunjukkan dalam novel THE DRAGON SCROLL lewat sebuah cerita fiksi. Begitu juga dengan novel THE DRAGON SCROLL yang seperti itulah hidup yang harus dijalani ketika ditakdirkan menjadi wanita miskin di zaman Heian. Inilah yang ditunjukkan dalam novel THE DRAGON SCROLL secara umum. Ketika di dalam sejarah adanya permasalahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK 2.1 Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PADA ERA SHOGUNAT TOKUGAWA

PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PADA ERA SHOGUNAT TOKUGAWA PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PADA ERA SHOGUNAT TOKUGAWA Y.R. Subakti A. Pendahuluan Keshogunan Tokugawa ( 徳川幕府 Tokugawa bakufu?, 1603 1868) atau Keshogunan Edo (Edo bakufu) adalah pemerintahan diktator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. sekarang. Sifat seperti itu dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari

Bab 1 Pendahuluan. sekarang. Sifat seperti itu dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejarah kesusastraan Jepang dalam bentuk tertulis sudah ada sejak abad ke -8. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, sejarah Jepang bukanlah sejarah yang singkat.

Lebih terperinci

RINGKASAN CERITA DALAM FILM BUSHI NO ICHIBUN 武士の一分. Mimura Shinnojo adalah seorang bushi yang bekerja sebagai dokumi yaku

RINGKASAN CERITA DALAM FILM BUSHI NO ICHIBUN 武士の一分. Mimura Shinnojo adalah seorang bushi yang bekerja sebagai dokumi yaku Lampiran RINGKASAN CERITA DALAM FILM BUSHI NO ICHIBUN 武士の一分 Mimura Shinnojo adalah seorang bushi yang bekerja sebagai dokumi yaku atau pencicip makanan Shogun. Dia tinggal bersama istrinya bernama Kayo

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN ABSTRAK

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN ABSTRAK 1 PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867 Edy Supriyadi, Sri Handayani, Sumardi. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Impunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN FEODALISME TERHADAP PEMBENTUKAN SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL (SHINOKOSHO) PADA ZAMAN EDO

DAMPAK PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN FEODALISME TERHADAP PEMBENTUKAN SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL (SHINOKOSHO) PADA ZAMAN EDO DAMPAK PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN FEODALISME TERHADAP PEMBENTUKAN SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL (SHINOKOSHO) PADA ZAMAN EDO Sri Dewi Andriani Jurusan Sastra Jepang, Fakultas Humaniora, BINUS University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SISTEM BAKUHAN DAN SISTEM SEWA TANAH RAFFLES DI PULAU JAWA PADA TAHUN Oleh : Amaliatun Saleha NIP:

PERBANDINGAN SISTEM BAKUHAN DAN SISTEM SEWA TANAH RAFFLES DI PULAU JAWA PADA TAHUN Oleh : Amaliatun Saleha NIP: PERBANDINGAN SISTEM BAKUHAN DAN SISTEM SEWA TANAH RAFFLES DI PULAU JAWA PADA TAHUN 1811-1830 Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang BAB V KESIMPULAN Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang bersifat feodalisme Hal itu dapat dilihat dengan adanya pembagian status sosial menurut mata pencahariannya yakni golongan

Lebih terperinci

ETIKA BUSHIDO DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA YUKIO MISHIMA (YUKIO MISHIMA NO SAKUHIN NO SHIOSAI NO SHOSETSU NI OKERU BUSHIDO NO DOUTOKU) SKRIPSI

ETIKA BUSHIDO DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA YUKIO MISHIMA (YUKIO MISHIMA NO SAKUHIN NO SHIOSAI NO SHOSETSU NI OKERU BUSHIDO NO DOUTOKU) SKRIPSI ETIKA BUSHIDO DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA YUKIO MISHIMA (YUKIO MISHIMA NO SAKUHIN NO SHIOSAI NO SHOSETSU NI OKERU BUSHIDO NO DOUTOKU) SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah 1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, pendekatan penelitian atau disebut dengan paradigma penelitian yang cukup dominan adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat dan cara berperang, atau cara bekerja; cara melakukan sesuatu; metode. Jadi siasat tempur di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA 2.1 Sejarah Biwa Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke tujuh. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik tradisional

Lebih terperinci

Perempuan Samurai: Sejarah yang Terlupakan MAKALAH NON-SEMINAR

Perempuan Samurai: Sejarah yang Terlupakan MAKALAH NON-SEMINAR UNIVERSITAS INDONESIA Perempuan Samurai: Sejarah yang Terlupakan MAKALAH NON-SEMINAR PUSPITA CIRANA 1006715004 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK JANUARI 2014 1 2 3 Perempuan Samurai:

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG PERANG SEKIGAHARA. Jepang dalam skala besar dan melibatkan seluruh Klan di Jepang. Setelah Perang

BAB II LATAR BELAKANG PERANG SEKIGAHARA. Jepang dalam skala besar dan melibatkan seluruh Klan di Jepang. Setelah Perang BAB II LATAR BELAKANG PERANG SEKIGAHARA Kondisi Jepang pada Periode Muromachi ditandai dengan terjadinya Perang Onin pada tahun 1467 hingga 1477. Perang ini menyebar ke seluruh Jepang dalam skala besar

Lebih terperinci