BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG II.1 Geografi Jepang Kehidupan bangsa Jepang sangat dipengaruhi oleh latar belakang geografi, budaya maupun pengalaman sejarah di masa yang lampau. Sejarah dan tradisi ini bahkan telah menjadi pendorong terbentuknya jati diri bangsa Jepang dengan cara yang mungkin tidak dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang memang merupakan salah satu negara yang relatif kecil jika dilihat dari segi geografisnya. Meskipun demikian, dalam sejarahnya yang panjang Jepang telah dapat menunjukkan kemampuannya dalam membaur dan menyesuaikan gagasan-gagasan baru ke dalam lingkungan kebudayaan mereka yang khas. Kepulauan Jepang tersebut terletak di sebelah utara belahan bumi yang membujur dari selatan, yaitu mulai dari daerah Kepulauan Okinawa yang berbatasan dengan Taiwan dan di sebelah utara berbatasan dengan Kepulauan Rusia kemudian di sebelah barat adalah Lautan China dan di sebelah timurnya adalah Lautan Pasifik. Jepang mengenal 4 musim, yaitu musim panas (natsu) juni, juli, agustus, dan musim gugur (aki) bulan september, oktober dan november. Musim dingin (fuyu) bulan desember, januari, februari, kemudian musim semi (haru) bulan maret, april dan bulan mei. 20 Berdasarkan catatan statistik, jumlah penduduk Jepang pada tahun 1989 sekitar orang dengan kepadatan penduduk rata-rata 324 per kilometer. Sebagian besar penduduk Jepang senang tinggal di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka Nagoya, dan lainlainnya. Keadaan ini mengakibatkan kota-kota besar seperti Tokyo kelihatan sangat padat oleh perumahan serta semakin tingginya harga tanah dan lain sebagainya. Masalah perumahan, khususnya di kota besar memang menjadi masalah yang sangat sulit dipecahkan. Hal ini dikarenakan wilayah Jepang yang tidak begitu luas dan tanah yang disediakan untuk pemukiman hanya 29% dari seluruh luas tanah di negara ini. Untuk memecahkan masalah ini, pemerintah 20 iii/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2013 pada pukul WIB 15

2 berusaha untuk membuat rumah bertingkat agar tanah yang sempit serta mahal itu dapat digunakan untuk pemukiman semaksimal mungkin. 21 Negara Jepang merupakan negara kepulauan dengan empat pulau utama: Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, di samping gugusan pulau dan ribuan pulau kecil lainnya berjumlah pulau. Kepulauan ini terletak di sebelah Timur Benua Asia, membentang dari titik paling utara LU 45 derajat yakni dari Kepulauan Iturup yang menurut pemerintahan Jepang dewasa ini masih dikuasai oleh Uni Soviet, titik paling selatan yakni Pulau Okino Torishima (di Kepulauan Parace Vela) pada LU 20 derajat 25 0, titik paling timur di daerah selatan Pulau Marcus BT 153 derajat 597 4, titik paling barat adalah Pulau Yonakuni di kepulauan Okinawa pada BT 122 derajat Luas wilayah Jepang secara keseluruhan adalah km 2, kurang lebih sama dengan 1/25 dari luas wilayah Amerika Serikat, 1/5 dari luas wilayah Indonesia atau 1/26 wilayah Cina. Keempat luas wilayah tersebut mempunyai luas sebagai berikut: Hokkaido km 2, Honshu km 2, Shikoku km 2, dan Kyushu km 2. Luas pulau-pulau kecil yang lain adalah km 2. Keempat pulau utama tersebut dewasa ini dapat dilewati melalui jalan darat. Terowongan Seikan diresmikan pemakaiannya pada awal tahun 1988 merupakan terowongan kereta api yang menghubungkan Pulau Hanshu dengan Pulau Hokkaido kemudian jembatan Seto yang juga diresmikan pada awal 1988 menghubungkan Pulau Hanshu dengan Pulau Shikoku. Jembatan Seto adalah sebuah jembatan ganda yang di bagian atas dapat dilewati oleh kendaraan bermotor, sedangkan daerah bawah dapat dilewati oleh kereta api. Sementara itu, antara Pulau Hanshu dengan Pulau Kyushu sudah lama dihubungkan dengan kereta api bawah tanah melalui terowongan Kanmon dan dengan kendaraan bermotor melalui jembatan Kanmon. 23 Adanya perbedaan temperatur antara musim panas dan musim dingin sangat berbeda mengakibatkan kebutuhan hidup berbeda, seperti perbedaan jenis pakaian dan makanan masyarakatnya pada masing-masing musim tersebut kemudian temperatur rata-rata setiap musim pada masing-masing daerah selatan dan daerah utara juga sangat berbeda. Oleh karena itu, tantangan alam di selatan Jepang berbeda dengan tantangan alam di daerah utara. Kemudian 21 Usmar, Salam, Politik dan Pemerintahan Jepang, (Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada: 1992) hal Ibid hal Ibid hal. 2 16

3 sumber daya alam di daerah selatan juga berbeda dengan sumber daya alam di utara. Namun demikian, Jepang pada masa sekarang dikenal sebagai bangsa yang homogen di bidang bahasa dan kebudayaannya artinya bahwa cara hidup masyarakat di utara tidak begitu berbeda dengan masyarakat di selatan contohnya dalam bidang bahasa, walaupun didapati berbagai dialek yang berbeda namun pada dasarnya orang-orang di selatan mengerti bahasa orang-orang utara. Demikian juga makanan, pada umumnya makanan dari daerah yang satu tidak begitu berbeda dengan daerah yang lainnya. Kehomogenan Jepang ini dapat kita lihat dari sejarah penyatuan pemerintahannya yang sudah mempunyai sejarah yang panjang. 24 Jepang terdiri dari 47 prefektur dan apabila dibandingkan luas setiap prefektur dengan hutan dan danau, dapat diperoleh angka perbandingan sebagai berikut: 25 Area (km) Area tanpa Hutan dan Danau Total , Hokkaido ,3 218 Aomori ,6 67 Iwata ,7 62 Miyagi ,1 74 Akita ,5 69 Yamagata ,7 44 Fukushima ,6 90 Ibaraki ,7 92 Tochigi ,3 49 Gunma ,9 70 Saitama ,7 92 Chiba ,1 80 Tokyo ,3 42 Kanagawa ,1 37 Niigata , Ibid hal Usmar, Salam, Politik dan Pemerintahan Jepang, (Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada: 1992) hal. 2 17

4 Toyama ,3 35 Ishikawa ,1 41 Fukui ,7 35 Yamanashi ,6 64 Nagano ,2 121 Gifu ,2 100 Shizuoka ,6 75 Aichi ,9 88 Mie ,0 69 Shiga ,0 50 Kyoto ,6 44 Osaka ,2 44 Hyogo ,6 91 Nara ,4 47 Makayama ,2 50 Tottori ,4 39 Shimana ,8 59 Okayama ,7 78 Hiroshima ,3 86 Yamaguchi ,3 56 Tokushima ,5 50 Kagawa ,3 43 Ehime ,7 70 Kochi ,5 53 Fukuoka ,2 97 Saga ,1 49 Nagasaki ,2 79 Kumamoto ,3 98 Oika ,0 58 Miyazaki ,

5 Kagoshima ,6 96 Okinawa ,7 53 Kalau melihat keadaan topografi negara ini, maka lebih dari 70% wilayah Jepang merupakan daerah pegunungan. Hal demikian terjadi karena daerah ini merupakan bagian dari rangkaian gunung berapi Sirkun Pasifik yang terbentang dari Asia Tengggara melewati Jepang terus ke Kepulauan Aleutia dan Alaska Amerika Serikat. Keadaan ini membuat hampir seluruh wilayah Jepang tertutup oleh gunung-gunung. Di antara gunung-gunung terdapat kota-kota dan di sini terdapat lebih dari 532 gunung, beberapa diantaranya mempunyai ketinggian 2000 meter seperti gunung Fuji, gunung berapi yang tidak aktif lagi yang mempunyai ketinggian 3776 meter ( kaki). Walaupun hampir secara keseluruhan dataran Jepang merupakan gunung-gunung, namun keadaaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi pemerintah Jepang untuk membangun pengembangan sarana lalu lintas di darat. Jalan utama atau jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota besar dibuat melalui terowongan-terowongan yang khusus dibangun untuk mempermudah jalur lalu lintas sehingga di Jepang banyak sekali terdapat terowonganterowongan yang panjang apabila kita bepergian dengan kendaraan bermotor atau kereta api. 26 Menurut catatan, pada tahun 1986 terdapat 67 gunung berapi yang masih aktif. Oleh bangsa Jepang, daerah-daerah itu dikelola sebagai tempat rekreasi sedangkan untuk mata air panas dibuatkan Onsen yang dikunjungi oleh banyak wisatawan dari luar negeri maupun domestik karena tempat tersebut dapat digunakan sebagai tempat untuk bersantai, konferensi, dan ini sangat menguntungkan bagian pengembangan kepariwisataan. Banyak gunung membuat wilayah Jepang hanya dapat ditanami 15% saja dari seluruh wilayah. Namun, musim cocok tanam yang relatif panjang dengan keterampilan para petani yang cukup tinggi serta didukung oleh teknologi yang serba modern membuat tanah yang sedikit serta kurang subur dapat memberikan hasil pertanian yang cukup baik Ibid hal Ibid hal. 5 19

6 II.2 Sejarah Kebudayaan Jepang Kebudayaan selalu dibedakan dengan budaya. Jika ditanya apa contoh kebudayaan Jepang, maka mungkin akan dijawab adalah Chanoyu, Ikebana, masakan Sukiyaki atau pakaian Kimono. Tetapi kalau ditanya apa contoh budaya Jepang maka akan dijawab dengan budaya rasa malu, budaya kelompok atau budaya nenkoujoretsu (senioritas) dan sebagainya. Oleh karena itu, dari contoh-contoh di atas orang menunjukkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang konkrit, sedangkan budaya adalah sesuatu yang Semiotik, tidak kentara atau bersifat laten. 28 Ienaga Saburo (1990:1) membedakan pengertian kebudayan (bunka) dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, kebudayaan adalah seluruh cara hidup manusia (ningen no seikatsu no itonami kata). Dijelaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan hal yang bukan alamiah, misalnya ikan adalah suatu benda alamiah, tetapi dalam suatu masyarakat ikan tersebut dibakar, atau di pepes atau dibuat sashimi maka ikan bakar atau ikan pepes atau ikan shashimi tersebut adalah kebudayaan. Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti sempit, menurut Ienaga adalah terdiri dari, ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan dan seni. Oleh karena itu, di sini Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang bersifat konkrit yang diolah manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti sempit adalah sama dengan pengertian budaya dalam pengertian yang diuraikan di atas, yaitu kebudayaan dalam arti sempit menurut Ienaga Saburo adalah sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara atau yang bersifat Semiotik. 29 Hubungan dari kebudayaan yang bersifat semiotik (abstrak) atau yang bersifat ideologi dengan kebudayaan yang bersifat konkrit adalah berada dalam satu lapisan struktur. Kebudayaan dalam arti konkrit berada dalam struktur luar dan budaya (yang bersifat semiotik) berada dalam struktur dalam. Oleh karena itu, apabila dua buah kebudayaan berinteraksi, maka struktur luar adalah yang paling duluan dapat diterima oleh kebudayaan lain, sedangkan struktur dalam budaya tersebut adalah sesuatu yang paling sulit dapat diterima oleh kebudayaan lain. Sebagai contoh, apabila orang Indonesia berinteraksi dengan orang Jepang, maka yang pertama-tama dapat dimengerti atau yang menarik bagi orang Indonesia adalah sesuatu yang bersifat konkrit historial.html diakses pada tanggal 13 Oktober 2013 pukul WIB 29 Situmorang, Hamzon, Ilmu Kejepangan, (Medan, USU PRESS: 2006) Hal

7 Misalnya, hasil Industri, ekonomi dan sebagainya. Sementara yang bersifat ideologis akan sangat sulit dapat dimengerti apalagi untuk diterima. Apabila kebudayaan adalah segala sesuatu yang sudah dijamah manusia untuk memenuhi kehidupannya, maka kajian kebudayaan adalah sesuatu yang sangat kompleks misalnya kalau kita hendak mengkaji kebudayaan ikebana (merangkai bunga) maka kita tidak cukup hanya mengkaji objek bunga saja karena itu hanya berupa teknik merangkai bunga saja, tetapi kita harus mengkaji kehidupan masyarakat penghasil ikebana tersebut. Selain itu, kita juga harus mengkaji hal-hal yang semiotik dari masyarakat tersebut supaya kita dapat mengerti ikebana dalam kehidupan dan sejarah orang Jepang karena ikebana itu muncul dari dalam sejarah sistem pendidikan dan juga dalam sistem religi masyarakat Jepang. Ikebana dihasilkan dalam kebudayaan Jepang karena sesuai dengan kebudayaan semiotik kemudian tumbuh dalam proses pendidikan masyarakat Jepang. Oleh karena itu, dalam mempelajari kebudayaan ada tiga hal yang menjadi pusat perhatian kita, yaitu masyarakat penghasil kebudayaan tersebut (sejarah lahirnya kebudayaan tersebut), objek kebudayaan itu sendiri, dan masyarakat pengguna kebudayaan atau fungsi kebudayaan tersebut dalam masyarakat pengguna. Namun, kebudayaan tersebut dapat juga diterima di negeri asing. Seperti contohnya karate, judo, ikebana sering kita jumpai juga dipergunakan oleh masyarakat di luar masyarakat Jepang. Namun terkadang sudah melalui proses adaptasi budaya sehingga sering ada pengurangan atau penambahan maknanya. Sebagian besar penduduk Jepang bekerja pada bidang yang berhubungan dengan bidang industri serta pertanian. Tingkat pengangguran relatif sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, yakni dengan rasio 2,7%. 30 WorkForce By Industry (Unit persons) Mals Total Total Employed Totaly Unemployed Ratio of Tataly Unemployed (%) 2,7 2,8 Not in Labor Force Ibid Hal. 6 21

8 Population 13 years old & over Source: Management and Coodination Agency EMPLOYED PERSONS BY INDUSTRY (Unit persons) All industry Agricultural &Forestry Fisheries Mining Construction Manufacturing Electricity, Gas, Heat, & Water Supply and Transport & Communication Wholesale & Retail Trade and Eating and Drinking Place Finance, Insurance, dan Real Estate Service Government (not elsewhere Classifield) Source: Statistics Bureau, Management and Coordination Agency. Monthly Report and the Labour Force Survey Menurut latar belakang asal usul penduduk yang menempati kepulauan ini, maka bangsa Jepang adalah keturunan dari ras Yamato yang sangat dominan sejak berdirinya Jepang sampai saat ini. Oleh karena itu, bangsa Jepang disebut bangsa yang sangat homogen. Namun, kalau dilihat secara saksama, di negeri ini juga terdapat kelompok minoritas yaitu penduduk keturunan ras Ainu, suku bangsa yang terdapat di daerah utata Jepang yang jumlahnya semakin berkurang. Di samping itu, di negeri juga dapat dijumpai keturunan Bangsa Korea ataupun Bangsa Cina yang menjadi penduduk tetap. Negara ini banyak dikunjungi oleh penduduk tidak tetap dari berbagai bangsa yang ada di dunia, yakni para mahasiswa yang belajar di Jepang baik yang dibiayai oleh pemerintah Jepang ataupun yang belajar dengan biaya sendiri. Menurut catatan tahun 1989, mahasisiwa yang belajar 22

9 di Jepang sebanyak orang, 85%, mahasisiwa yang belajar berasal dari Benua Asia. Pada awal abad 21 nanti, pemerintah Jepang akan berusaha agar mahasisiwa asing yang belajar di negeri ini berjumlah orang, dengan perincian orang akan dibiayai oleh pemerintah Jepang dan sisanya dengan biaya sendiri. Tentu jumlah ini tidak begitu besar jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dimana jumlah mahasiswa asing yang belajar di sana dewasa ini mencapai orang. 31 II.3 Sejarah Jepang Kata sejarah adalah menunjukan perkembangan sesuatu dalam proses waktu. Oleh karena itu, segala sesuatu yang di sekitar kita dapat kita ambil sejarahnya walapun dalam waktu yang relatif pendek. Oleh karena itu, sejarah adalah sebuah metode. Sejarah Jepang adalah berarti Jepang dalam dalam proses waktu perkembangan. Jepang berasal dari kata Jepun atau Jipun atau Yapan atau Japon bacaan dari huruf kanji yaitu Nihon atau Nippon. Nippon adalah sebutan dari orang Kajin atau China. Jepang berada di sebelah timur Cina atau asal munculnya matahari. Ketika itu orang Jepang disebut dengan orang wa atau wajin. 32 Naskah tua yang menyebut orang wa adalah gishiwajiden/hikayah orang wa. Di dalam naskah tersebut dijelaskan bahwa ada sebuah kerajaan di sebelah timur Cina dimana rajanya sangat dihormati oleh rakyatnya. Namun di Jepang sendiri, naskah paling tua yang ditulis oleh orang Jepang sendiri adalah Kojiki dan Nihonshok. Kedua naskah ini ditulis pada tahun 712 dan 720. Di dalam kedua naskah ini sudah terdapat pemakaian nama Nihon atau Nipon. 33 Zaman prasejarah di Jepang dibagi atas 2 zaman, yaitu Zaman Jomon dan Zaman Yayoi. Sebelum tahun 1945, belum ditemukan zaman prasejarah Jomon dan Zaman Yayoi di Jepang karena sebelum tahun 1945 sejarah Jepang dimulai dari mitos yang tertulis dalam naskah Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720) sehingga dalam perjalanan sejarah Jepang pernah mengalami dua buah visi kesejarahan yaitu visi kesejarahan yang bersifat religus dan visi kesejarahan dari ilmu pengetahuan. Sebelum tahun 1945, sejarah Jepang dipelajari bermula dari zaman dewa matahari turun ke Izumonokuni yaitu negeri Jepang sekarang. Setelah Perang Dunia ke-2 berahir, Jepang bukan lagi sebuah negara yang dipimpin oleh kaisar. Oleh karena itu, ilmuan Jepang sudah bebas menggunakan teori-teori ilmu pengetahuan Eropa dalam hal membahas kesejarahan mereka. 31 Ibid hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal. 5 23

10 Setelah perang dunia kedua berahir zaman sejarah Jepang menjadi lebih panjang, yaitu bukan dimulai dari abad 8, tetapi dimulai dari abad ke 4 dan kemudian zaman prasejarah dilanjutkan dengan penelitian arkeologi sehingga ditemukan zaman prasejarah Jomon dan Yayoi Zaman Jomon Zaman primitif di Jepang tidak jelas diketahui berjalan berapa lama, tetapi dihipotesakan bahwa Zaman Jomon adalah zaman primitif awal dimana masyarakatnya menggunakan peralatan yang disebut dengan Jomon. Peralatan Jomon adalah suatu jenis peralatan yang biasanya dipergunakan masyarakat sebagai tempat air atau tempat barang-barang lainnya yang terbuat dari tanah liat. Peralatan ini biasanya dibawa di punggung oleh masyarakat tersebut. Akhir-akhir ini peralatan Jomon banyak ditemukan dan dikoleksi di museum sebagai benda-benda bersejarah di Jepang. Pada zaman Jomon ini orang-orang diperkirakan tinggal di dataran tinggi. Rumahnya didirikan dengan cara menggali tanah dan di tengah-tengahnya dibuat tiang penyangga atap terbuat dari rerumputan yang disebut tate ana shiki jukyo. 35 Mereka diduga tinggal dalam kelompok kecil dengan kehidupan berburu. Masyarakat Jomon diduga tidak mempunyai pemerintahan dan tidak mengenal kelas-kelas masyarakat. Pertanian belum begitu dikenal sehingga masyarakat hidup dari hasil berburu dan menangkap ikan. Oleh karena itu, belum dikenal sistem penyimpanan dari sebagian hasil kerja mereka sehingga belum ada perbedaan orang kaya dan orang miskin atau orang berkuasa dan yang dikuasai. Oleh karena itu, orang-orang pada masa ini adalah orang-orang bebas. Diduga ikatan keluarga mereka juga hanya terdiri dari ibu dan anak-anaknya, sedangkan para pria masih merupakan orang-orang bebas dari keluarga Zaman Yayoi Pada abad ke-3m, diduga ada lompatan budaya di Jepang yaitu karena masuknya teknologi pertanian dari tairiku (daratan Cina). Pada masa tersebut sudah dikenal peralatan dari logam seperti arit dan alat-alat pertanian lainnya. Oleh karena itu, pengaruh kebudayaan Cina ini diduga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Jepang waktu itu sehingga zamannya disebut dengan Zaman Yayoi Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal. 7 24

11 Kebudayaan pertanian ini dapat dipastikan dari bukti-bukti peninggalan benda-benda purbakala yang terbuat dari tanah liat dimana pada sisi luar benda-benda tersebut ada didapat lukisan tentang kehidupan pertanian pada abad ke-3 sesudah masehi. Pada Zaman Yayoi, masyarakat sudah tinggal di dataran rendah karena mereka sudah mengolah sawah. Oleh karena itu, ditemukan bekas rumah takayukashiki (rumah panggung). Rumah panggung dibuat sesuai dengan kebutuhan hidup untuk menyimpan padi dalam waktu yang cukup lama. Zaman ini disebut Zaman Yayoi karena peninggalan-peninggalan benda-benda purbakala ini pertama sekali ditemukan di Yayoicho (Tokyo sekarang). Situs sejarah tersebut dinamai Yayoishikidoki. 38 Masuknya kebudayaan Cina pada abad ke-3 di daerah Kan peradaban sudah sangat maju. Ketika bangsa Kan datang ke Jepang, mereka membawa masuk kebudayaan logam. Masyarakat Kan membawa kebudayaan pertanian ke Jepang. Bangsa pendatang tersebut datang dengan jumlah yang sangat besar sehingga cukup mendominasi masyarakat yang sudah ada di Jepang waktu itu. Karena itu, Zaman Yayoi ditandai dengan lahirnya masyarakat petani. Pada Zaman Jomon sudah dikenal pembuatan alat-alat dari batu seperti alat berburu binatang dan juga alatalat dari tanah liat, tetapi kebudayaan tanah liat pada Zaman Yayoi bukan merupakan suatu fase perkembangan dari Zaman Jomon. Pada Zaman Yayoi pembuatan alat dari tanah liat (keramik) sudah sangat halus karena teknologinya dibawa dari luar negeri yaitu Tairiku atau Daratan Cina. Sehubungan dengan dikenalnya teknologi pertanian maka pada Zaman Yayoi sudah dikenal peralatan pertanian dari logam seperti arit, cangkul dan sebagainya sehingga nenek moyang bangsa Jepang sekarang ini merupakan perpaduan antara pendatang dari Tairiku dan orang-orang yang sudah duluan tinggal di Jepang. 39 Dengan dikenalnya kebudayaan pertanian mengakibatkan terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakatnya. Pada masyarakat berburu seperti pada Zaman Jomon, masyarakat tidak dapat hidup berkelompok terlalu besar karena akan mengalami kesulitan memenuhi nafkah karena apabila masyarakat tinggal dalam suatu tempat dengan jumlah yang banyak maka dikuatirkan binatang buruan akan segera habis. Hal ini berbeda pada masyarakat pertanian, dalam masyarakat pertanian justru dibutuhkan jumlah orang banyak untuk memenuhi tenaga kerja. Hasil pertanian seperti padi dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal. 8 25

12 Yayoi. 43 Pada abad 5-6 kerajaan Yamato Chotei sudah membuka hubugan dengan Kudara (Korea) Dengan adanya pertanian yang menjamin pendapatan tetap sehingga memungkinkan masyarakat untuk tinggal bersama dalam skala yang relatif lebih besar dari pada masyarakat berburu dan hal ini mengakibatkan semakin berkembangnya strata sosial dalam masyarakat tersebut. Perkembangan ini melahirkan adanya orang kaya dan orang miskin, orang berkuasa dan orang tidak berkuasa sehingga melahirkan adanya status tuan atau raja dan di pihak lain melahirkan status pekerja atau budak. Sedangkan status-status seperti di atas tidak dikenal dalam masyarakat berburu. 41 Pada zaman Yayoi sudah ditemukan adanya pemerintah pusat di Jepang yang dipimpin oleh seorang ratu yang bernama (Himiko). Saat itu diduga ada 30 kerajaan kecil di Jepang yang di bawah pemerintahan pusat Himiko yang berpusat di Yamataikoku. Data mengenai pemerintah pusat yang dipimpin Ratu Himiko ini ada tertulis dalam (legenda tentang orang wa) yang ditulis oleh orang China pada abad ke-3 (Tahun ). 42 Pada perkiraan abad ke-4 di daerah Yamato atau daerah Nara sekarang muncul penguasa besar, kira-kira abad ke-5 sudah menguasai hampir seluruh Jepang. Pada abad ke-6 mendirikan pemerintahan yang disebut Yamato Chotei, rajanya disebut dengan Tenno. Kuburan para penguasa abad ke-4 hingga abad ke-6 ini sering ditemui berupa kuburan besar yang disebut dengan kofun. Kofun adalah kuburan tua yang sangat besar yang hingga kini dapat ditemui di berbagai daerah. Dalam pembuatan kuburan ini dapat dipastikan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Dari dalam kuburan tersebut banyak ditemukan peninggalan-peninggalan purbakala seperti patung yang terbuat dari tanah liat yang berupa bentuk manusia, binatang, rumah, dan kapal yang disebut dengan haniwa. Hal ini dapat menunjukkan bukti bahwa pada ketika itu sudah ada penguasa besar dan pengauasa-penguasa daerah yang dihormati rakyatnya. Hal ini juga menunjukkan sudah adanya stratifikasi sosial yang jelas pada masyarakat Zaman dan dengan pemerintah di Daratan Cina sehingga saat itu masuk teknologi perkayuan dan pengolahan benang sutra. Pada saat itu juga masuk agama Buddha dan Kong Hu Chu dan ilmu pengetahuan lainnya yang menjadi dasar ilmu pengetahuan bagi Jepang. Pada akhir abad ke-6 agama Buddha didukung oleh Shotokutaishi yang berasal dari keluarga Shoga yang menjalankan 41 Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal. 9 26

13 pemerintahan penganti Kaisar. Pada akhir abad ke-6 didirikan kuil Horyujidi Kyoto, yaitu kuil kayu tertua yang sampai sekarang pun masih dapat dijumpai di Kyoto. 44 Setelah Shotokutaishi meninggal penguasa digantikan anaknya Nakatomi no Kamatari yang kemudian membuat reformasi Taika, dimana pemerintahan meniru sistem Cina yang berpusat pada kerajaan dengan membuat undang-undang taihounoritsuryou. Dalam taihounoritsuryou ditetapkan pemikiran kochikomin yaitu bahwa tanah dan warga adalah di bawah kekuasaan pemerintah pusat dan para keluarga bangsawan menjadi pegawai pemerintah pusat yang bertugas di daerah maupun di pusat. II.4. Sejarah Politik di Jepang Dasar sejarah politik di Jepang dimulai dari pembentukan negara kesatuan yang berasal dari kerajaan-kerajaan kecil yang bersifat kedaerahan. Kerajaan Yamato adalah pemimpin pertama dalam usaha penyatuan itu dan kan-yamato-iwarehiko-no-mikoto menjadi kaisar pertama Jepang dengan sebutan Kaisar Jimmu yang menuntut tradisi terjadi pada tahun 660 sebelum masehi. Selanjutnya pemerintahan tertinggi dipimpin oleh seorang kaisar secara turuntemurun dan memimpin negara kesatuan dari pusat kekaisaran yang berada di provinsi Yamato. Pada awal Jepang sebagai negara kesatuan, lahirlah sistem politik pemerintahan pada masa kepemimpinan kaisar Sujin, kaisar ke-10. Selain itu, pada masa kaisar ke-15, Ojin, telah diadakan hubungan bilateral dengan Korea sehingga banyak warga negara Korea yang menjadi warga Jepang. Banyaknya hubungan dengan negara lain memberikan pengaruh unsur-unsur dalam budaya, baik pada huruf dan tulisan yang menggunakan huruf Cina maupun pengetahuan tentang Kong Hu Chu. Zaman sejarah Jepang dimulai dari zaman Nara, zaman Heian ( ) sampai dengan zaman Meiji (1868-sekarang). Dari urutan-urutan zaman sejarah Jepang yang telah terjadi maka dikenallah sistem pemerintahan di Jepang. Bentuk sistem pemerintahan di Jepang yang dimaksud adalah administrasi pemerintahan, militer, dan kebijkan penarikan pajak. Dengan peristiwa tersebut dikenallah gelar-gelar, antara lain; Tenno (Kaisar), Shogun (Jenderal), Daimyo (tuan tanah), perdana menteri dan menteri-menteri. 44 Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal

14 1. Zaman Shotoku Taishi Dalam perkembangannya, pembaruan dalam bidang politik yang diusahakan terjadi pada Zaman Shotoku Taishi. Sistem politik yang lahir pada zaman ini ditandai dengan adanya sistem pangkat resmi atau pada zaman sekarang dikenal dengan sebutan klasifikasi struktural dan mulai melaksanakan Undang-Undang Dasar. Adanya sistem pangkat resmi dengan memberikan topi warna yang berbeda-beda pada setiap pemangku jabatan tertentu menjadikan kelas dan jabatan seseorang menjadi jelas dalam hirarkinya yang resmi dalam hubungan sosial. Tujuan dari ini adalah agar terwujudnya kedaulatan kaisar dan pemerintahan dan sekaligus menciptakan anggota-anggota pemerintahan yang kompeten di bidangnya dengan persaingan terbuka (bukan karena garis kelahiran atau kerturunan). Sementara proses aplikatif dalam undang-undang dasar yang terdiri dari 17 pasal yang mengatur dasar-dasar sehubungan dengan pemeliharaan negara dan moralitas, penghargaan akan keselarasan, pelajaran Agama Buddha, dan ketaatan pada kaisar. Shotoku Taishi yang sebagai putra mahkota menjadi penyebar Agama Buddha dan menjadikannya cara untuk memperhalus pandangan nasional guna menaikkan derajat kebudayaan bangsa. Mimpi besar pada zaman Shotoku belum semuanya terwujud semasa hidupnya hingga masuknya Jepang baru yang disebut zaman Taika Zaman Taika Reformasi Taika pada tahun 645, dimana satu kelompok inovator merebut kekuasaan untuk lebih mendorong penggunaan pengetahuan dan teknologi Cina. Gerakan ini mendorong Jepang dari suatu daerah terbelakang menjadi wilayah yang maju menurut model Cina. Yang menonjol adalah terbentuknya pemerintahan terpusat (centralized government) serta birokrasi atau sistem kepegawaian yang bersangkutan dengan itu. 46 Pada masa dua puluh tahun pasca wafatnya Shotoku Taishi terjadilah Pembaharuan Taika yang dipelopori oleh dua orang bangsawan yang bernama Naka-no-Oe dan Fujiwara. Wujud dari pembaharuan Taika yang telah mereka lakukan adalah menjatuhkan kekuasaan yang dimiliki oleh para tuan tanah yang kekayaannya melebihi dari kekuasaan keluarga istana. Tindakan ini dapat dilihat dari adanya sistem pengambilalihan semua tanah yang dimiliki oleh pribadi untuk diserahkan pada negara. Selain itu, kebijakan yang diambil adalah adanya pembentukan provinsi dan membaginya menjadi 3 bagian, yaitu Kuni, Kori, dan Sato. Kuni 45 Taro Sakamoto, Jepang Dulu dan Sekarang (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1982), Hal Suryoharjodiprojo, Sayidiman, Manusia dan Masyarakat Jepang (Jakarta: Universitas Indonesia, 1987), Hal

15 diperintah oleh gubernur resmi (Kokoshi) yang diutus dari ibukota, sedangkan Kori dan Sato masing-masing dipimpin oleh warga setempat yang paling berpengaruh dan masing-masingnya disebut dengan Gunji dan Richo. Pembaharuan Taika ini berjalan dengan lancar selama 5 tahun dan hal yang paling baik dalam penerapan sistem politik pada masa ini adalah sistem penyampaian langsung kondisi daerah kepada pemerintah pusat yang dipimpin oleh kaisar. 47 Wafatnya ayah Naka-no-Oe, Saimei, membuat kedudukan kaisar otomatis jatuh ke tangan Naka-no-Oe (putra mahkota pertama). Dalam kepemimpinannya, roda pemerintahan tidak berjalan sesuai keinginan dikarenakan adanya kondisi internal dan eksternal. Kegagalan Naka-no-Oe menjadikannya turun tahta hingga adiknya, Kaisar Temmu, maju dengan semangat Pembaharuan Taika. Kebijakan pasca naiknya Temmu adalah peresmian kitab Undang-Undang Dasar yang dikenal dengan Ritsuryo. Sistem Ritsuryo adalah sistem politik yang berlandaskan pada ajaran Kong Hu Chu dan adanya penekanan hubungan alamiah rakyat dan penguasa Kaisar Temmu adalah pemuja dewa-dewa asli Jepang dan patuh terhadap Agama Buddha. Dengan demikian, diperolehnya hasil-hasil gemilang karena dianggap membawa perubahan dalam bidang moralitas hingga akhirnya dipuja sebagai dewa. Pada masa inilah negara kesatuan yang berpusat pada kaisar menjadi sebuah kenyataan dalam kehidupan sosial dan bernegara. 48 Pada masa pemerintahan Kaisar Mommu, cucu Temmu, ritsuryo diubah dan mencapai bentuknya yang terakhir dalam apa yang dikenal sebagai Taiho Ritsuryo atau Undang-Udang Taiho. Ritsu yang terdiri atas enam kitab merupakan kitab undang-undang pidana, sedangkan kesebelas kitab Ryo merupakan kitab undang-undang administratif. Dalam kitab undang-undang ini, Pembaharuan Taika menjadi landasan bagi pemerintahan negara selama berabad-abad. 49 Pada tahun 710, ibukota negara pada masa pemerintahan Kaisar Gemmei yang menggantikan Kaisar Mommu dipindahkan ke Nara selama 70 tahun yang meliputi pemerintahan tujuh kaisar sehingga zaman ini dikenal dengan Zaman Nara. Adanya Ritsuryo, membuat pengaruh baik bagi perkembangan kehidupan bangsa. Ini ditandai dengan adanya kekuasaan kaisar yang memuncak, keuangan negara yang baik, dan adanya kesanggupan negara dalam menyalurkan tenaga menurut kehendak. Pada awal pemerintahan, sistem Ritsuryo berjalan dengan baik hingga akhirnya terdapat sistem penerapan pembagian tanah pertanian pada rakyat yang membuat sistem ini bergoncang. Sistem ini merupakan pengaruh dari adanya Agama 47 Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal

16 Buddha yang akan dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan oleh Kaisar Shomu. Kaisar Shomu berusaha dalam melindungi negara dan menolak kekuatan jahat demi terkendalinya krisis yang mengancam dengan pedoman pada kekuatan magis Agama Buddha. Ia juga membangun kuil dan biara di enam puluh provinsi sebagai media untuk menyampaikan surat-surat keamanan dan kemakmuran negara. Dengan adanya pembangunan kuil dan biara di beberapa daerah membuat pengeluaran negara semakin membengkak sehingga menyebabkan keuangan nasional yang terkikis. Selain itu, masalah yang timbul juga dikarenakan adanya campur tangan para pendeta dalam hal kekuasaan dan pemerintahan Zaman Nara Zaman Nara merupakan zaman yang terjadinya masa perubahan pemerintahan menurut Kong Hu Chu ke pemerintahan menurut Agama Buddha, serta pertarungan politik antara kaum bangsawan dengan kaum pendeta. Wafatnya Kaisar Shomu membuat struktur pemerintahan kembali berubah dan digantikan oleh Fujiwara-no-Nakamaro, seorang keturunan dari Fujiwarano-Kamatari yang bergelut di politik menurut cara Kong Hu Chu. Tetapi masa pemerintahannya tidak berjalan lama karena munculnya seorang rahib Buddha bernama Dokyo. Selama lima tahun setelah berjalannya pemerintahan, Dokyo pun tergantikan lagi oleh kehadiran kaum Fujiwara sehingga membuat sistem pemerintahan di zaman ini selalu mengalami perubahan dan perubahan ini terjadi karena adanya perebutan kekuasaan dari masing-masing pihak, baik itu Kong Hu Chu maupun Buddha yang menginginkan sistem pemerintahan sesuai agama yang mereka yakini. Dalam hal ini, Agama Buddha memperoleh penghargaan sehingga membuat agama ini mengalami perkembangan yang cukup baik. Penghargaan ini didapatkan setelah adanya penilaian pada hasil-hasil seni pahat yang indah serta kuil-kuil yang mengagumkan dari seniman Cina sehingga menjadikan ini sebagai ciri khas dari negara Jepang Zaman Heian Pada tahun 794, kaisar Kammu bertujuan dalam menjalankan sistem pemerintahan Ritsuryo secara ketat dengan cara memindahkan ibukota Jepang dari Nara ke Desa Uda di provinsi Yamashiro, yang sekarang disebut dengan Kyoto. Hal ini dilakukan untuk memutus hubungan Agama Buddha dengan perpolitikan. Kota Kyoto menjadi ibukota negara kurang lebih 1100 tahun hingga akhirnya dipindah lagi ibukota Jepang ke Tokyo pada tahun Pada 50 Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal Taro Sakamoto, Op.Cit., hal

17 periode pertama yang berlangsung selama empat abad, semua peraturan politik berasal dari ibukota sehingga periode ini dikenal dengan Zaman Heian. 52 Untuk penerapan sistem Ritsuryo, Kaisar Kammu mengubah hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan pada zaman ini, seperti adanya penumpasan pemberontakan Bangsa Ainu di Timur Laut Honshu dengan tujuan untuk membuka daerah terpencil, adanya pengutusan dua rahib, Saicho dan Kukai, ke Cina dengan tujuan untuk memajukan perkembangan Agama Buddha di Jepang. Pada masa pemerintahan Kaisar Saga, putra Kaisar Kammu, terdapat lembaga Kurodo dan Kebiishi yang didirikan dengan tujuan untuk mempermudah urusan pemerintahan. Kurodo bertugas untuk menyampaikan perintah kaisar kepada bawahannya dan merupakan pembantu pribadi bagi kaisar, sedangkan Kebiishi bertugas untuk menjaga keamanan di provinsi. Terbentuknya lembaga-lembaga ini merupakan usaha pemerintahan dalam penyesuaian Ritsuryo dengan kebutuhan zaman yang semakin berkembang. 53 Selama pemerintahan dari masa Kaisar Kammu hingga sampai Kaisar Saga, segalanya berjalan dengan baik dan tidak ada terjadi perbedaan pendapat dengan para menterinya. Tetapi pada saat putra Kaisar Saga, Nimmyo, berkuasa keluarga Fujiwara mulai berkuasa kembali. Adanya kebiasaan keluarga Fujiwara untuk mendapatkan kekuasaan di istana dengan menikahkan anak perempuannya dengan kaisar dan berharap melahirkan calon kaisar pula. Seperti Fujiwara-no-Yoshifusa yang menikahkan anaknya dengan Kaisar Montoku yang kemudian anak mereka, Pangeran Korehito, diangkat menjadi kaisar pada umur 9 tahun. Fujiwara yang menjabat sebagai perdana menteri Korehito, mengambilalih pemerintahan sebagai mangkubumi. Sedangkan anak angkatnya, Mototsune, pada masa Kaisar Uda menjadi kampaku yang memiliki hak untuk memeriksa laporan kepada kaisar. Jabatan mangkubumi (sessho) dan kampaku merupakan jabatan yang menggantikan perdana menteri dan menjadi jabatan tertinggi yang diatur oleh undang-undang yang sejak saat itu menjadikan keluarga Fujiwara memonopoli segala sistem pemerintahan. 54 Demi mendapatkan kekuasaan penuh di istana, keluarga Fujiwara berusaha untuk mengeluarkan anggota keluarga lain. Usaha Kaisar Uda untuk menghancurkan monopoli keluarga Fujiwara, menjadikan Sugawara Michizane sebagai pihak oposisi. Tetapi usaha Kaisar Uda tidak berjalan baik, ia pun terpaksa harus mundur karena adanya serangan gabungan kaum 52 Taro Sakamoto, Op.Cit., hal Taro Sakamoto, Op.Cit., hal Taro Sakamoto, Op.Cit., hal

18 Fujiwara. Ia diturunkan dari kedudukannya sebagai menteri dan dibuang ke Kyushu. Pemulihan pemerintahan atas sistem Ritsuryo yang dilakukan oleh putra Uda, Kaisar Daigo, tidak berhasil dilakukan. Kaum bangsawan dan pendeta memiliki tanah yang sangat luas sehingga sistem pembagian tanah kepada rakyat tidak terjadi lagi. Tanah pribadi kaum bangsawan dan pendeta ini dikenal dengan sebutan shoen yang pada masa ini tanah mereka tidak dikenakan pajak. Adanya kekuasaan yang dimiliki oleh kaum bangsawan menjadikan mereka satu kesatuan dalam politik dan ekonomi. Rakyat biasa yang di bawah sistem Ritsuryo menjadi milik negara dan berlindung pada shoen. Sistem Ritsuryo yang seharusnya berpihak adil pada rakyat malah tidak berjalan dengan sesuai lagi. Pemerintahan dan kaisar juga bergantung pada tanah dan rakyat milik pribadi untuk mempertahankan kedudukan. 55 Pada masa Heian, timbul semangat ke-jepang-an yang lebih kuat dan hubungan dengan Cina pun mulai dikurangi. Pada akhir bagian masa Heian, terjadi perubahan-perubahan yang mempunyai akibat besar terhadap perkembangan sejarah Jepang. Selanjutnya, yaitu terbentuknya sistem feodal yang menghasilkan kaum samurai atau bushi yang mempunyai peranan penting dalam sejarah Jepang, bahkan sampai ini masih terasa juga. 56 Di Zaman Heian ini terjadinya aristokrat lokal atau samurai, juga menyebutkan timbulnya satu golongan militer tersendiri, lepas dari kekuasaan pemerintahan pusat. Untuk selanjutnya kita kenal dengan samurai atau bushi di Jepang sebagai kaum pejuang perang dan sekaligus sebagai penegak administrasi. 57 Adanya pemberian kekuasaan pada kaum samurai menguatkan golongan ini di daerah kekuasaannya masing-masing. Hal ini mendorong lahirnya kekuatan baru di luar kekuatan pemerintahan pusat. Semakin menguatnya kaum samurai di satu sisi memberikan pengaruh terhadap melemahnya pemerintahan pusat hingga akhirnya menyebabkan jatuhnya kekuasaan Heian. Dengan adanya fenomena ini, terjadi banyak sengketa di dalam pemerintahan pusat yang berujung pada masing-masing golongan berkoalisi dengan kelompok-kelompok samurai tertentu. Di satu pihak, ada kaum Taira sedangkan di pihak lainnya ada kaum Minamoto yang menjadi kaum superior di masa itu. 58 Setelah perang dunia kedua berakhir zaman sejarah Jepang menjadi lebih panjang, yaitu bukan dimulai abad 8, tetapi dimulai dari abad ke 4 dan kemudian zaman prasejarah dilanjutkan 55 Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal Ibid Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal

19 dengan penelitian arkeologi, sehingga ditemukan zaman prasejarah Jomon dan Yayoi. 59 Berdasarkan zaman sejarah Jepang dibagi atas 7 zaman yaitu: 1. Zaman Nara. 2. Zaman Heian ( ). 3. Zaman Kamakura ( ). 4. Zaman Muromachi ( ). 5. Zaman Azuchimomoyama ( ). 6. Zaman Edo ( ). 7. Zaman Meiji hingga perang dunia II ( ). Sebelum Meiji restorasi, pemerintahan keshogunan berada di tangan keluarga Tokugawa ( ). Dalam masa ini, Tokugawa memantapkan ide pengabdian diri berdasarkan ajaran Konfusionis, yaitu mengajarkan pengabdian bertingkat, yang akhirnya seluruh masyarakat Jepang pada waktu itu pengabdiannya bertumpu di tangan shogun. 60 II.5 Bentuk dan Sistem Struktur Sosial Sistem Ritsuryou adalah sistem pengaturan tentang penggunaan (pemilikan) tanah. Sistem pada masa itu dikenal dengan sistem Kochikomin (wilayah umum dengan masyarakat umum). Pada masa itu tidak dikenal pemilikan tanah secara pribadi dan penguasaan atas diri orang secara pribadi. Tetapi para bangsawan kerabat kaisar tersebut banyak yang menguasai tanah secara pribadi sehingga mereka membutuhkan tenaga kerja untuk menggarap tanah yang dikuasainya tersebut. Hal seperti ini melahirkan kelompok-kelompok kecil di daerah yang semakin lama semakin kuat dan tidak membayar pajak kepada Kaisar. Dengan latar belakang banyaknya para bangsawan kerabat kaisar yang menguasai tanah secara pribadi yang semakin lama semakin kuat dan tidak membayar pajak kepada kaisar, maka kaisar mengambil tindakan untuk menciptakan pekerjaan keamanan (militer). 61 Dalam sistem Ritsuryo, ada beberapa pembedaan struktur sosial yang terbentuk dari hasil klasifikasi strata, yaitu: Kaisar (Tenno) adalah penguasa administrasi pemerintahan tertinggi. 62 Semua orang patuh dan taat kepada Kaisar. Dalam administrasi pemerintahan ini kaisar 59 Ibid Hal Ibid Hal Situmorang, Hamzon, Ilmu Kejepangan, (Medan, USU Press: 2006) Hal Ibid Hal

20 merupakan gelar tertinggi di Jepang. Saudara-saudara kaisar menjadi bangsawan dan para bangsawan kerabat Tenno ini bertugas melaksanakan pekerjaan birokrasi di istana maupun di daerah. Kekuasaan kaisar sebenarnya hanya terbatas pada menganugerahkan gelar resmi, terutama gelar shogun (jenderal). 63 Hal ini juga merupakan kekuasaan seorang kaisar di Jepang. Shogun (jenderal) adalah pemegang kekuasaan dari kalangan militer. 64. Secara resmi berada di bawah kaum bangsawan adalah shogun (jenderal), namun sebenarnya kaum bangsawan dan kaisar sendiri tidak memiliki otoritas terhadapnya. Pemegang komando militer tertinggi ini dapat disamakan dengan perdana menteri. Keshogunan diwariskan turun-temurun, tetapi di Jepang sudah sempat 3 keluarga yang menjadi shogun (jenderal), yaitu: Keluarga Minamoto dengan pusat di Kamakura sehingga zamannya disebut dengan Zaman Kamakura. Kemudian keluarga Taira atau disebut juga Heisi, pusat pemerintahannya adalah di Muromachi, sehingga zamannya disebut dengan Zaman Muromachi ( ), kemudian keluarga Tokugawa memusatkan pemerintahannya di Edo atau Tokyo ( ). Di era feodal selama 700 tahun dimulai dari tahun , negara Jepang berada di bawah pemerintahan militer. Daimyo (tuan tanah) adalah penguasa yang ada terletak di bawah kekuasaan shogun (jenderal). Sistem feodal (hokenseido) di Jepang merupakan kekuasaan daimyo (tuan tanah) yang memiliki petani sendiri di setiap wilayah-wilayah dan memungut pajak dari petani sebagai pendapatan utama. 65 Situasi seperti ini kaum petanilah yang dirampas haknya sehingga membuat kaum petani berada di posisi yang tertekan tidak mendapatkan kesejahteraan dari daimyo (tuan tanah). Pada tahun 710 terdapat keluarga Yamato Chotei membangun istana di daerah Nara (negara Jepang). Zaman ini berlangsung kira-kira 70 tahun dimana Nara menjadi ibukota, namun kemudian karena banyak para bangsawan yang tinggal di daerah sudah menjadi kuat maka banyak terjadi keributan-keributan ditambah lagi karena kesulitan kehidupan petani pada pemerintah Chotei, mengakibatkan banyak petani pindah ke bangsawan (kekizoku) atau pemerintah daerah. Oleh karena itu, pada Zaman Nara pemerintah daerah menjadi kuat. 66 Keluarga tersebut muncul sebagai penguasa terkuat di Jepang. Kira-kira abad ke-5 sudah menguasai hampir seluruh Jepang. Pada abad ke-6 mendirikan pemerintahan yang disebut 63 Kitami, Masao, Swordless Samurai, (Jakarta, Zahir Books: 2005) Hal. xiii 64 Ibid Hal. xiv 65 Ibid Hal Taro Sakamoto, Op.Cit., Hal

21 Yamato Chotei, rajanya disebut dengan kaisar (tenno). Pada akhirnya, keluarga Yamato Chotei kesulitan mempertahankan pemerintahan sentralisasi negara dan mulai mendelegasikan administrasi pemerintahan, militer, dan penarikan pajak. 67 Dengan peristiwa tersebut dikenallah gelar tenno (kaisar), shogun (jenderal), dan daimyo (tuan tanah). Pada perkembangan berikutnya, para kelompok militer Taira dan Genji diundang ke Kyoto untuk mengamankan perang yang terjadi dalam keributan keluarga Fujiwara. Tetapi kemudian keluarga Genji dan Taira pun saling berperang seperti perang Hogennoran tahun 1156 dan Heijinoran tahun Dalam perang tersebut dimenangkan oleh Keluarga Taira no kyoumori. Mulai saat inilah bushi menjadi sangat berpengaruh dalam pemerintah pusat. Ketika itu sistem Ritsuryou menjadi hancur, berubah menjadi sistem Ujizoku (kekerabatan). Kemudian Tairano Masakado menikahi putri Fujiwara dengan maksud untuk mengadakan persekutuan supaya dapat juga menjadi keluarga Sekkan. Tetapi ternyata setelah kalah dalam peperangan Heiji tahun 1159, keluarga Minamoto no Yoritomo memperkuat prajuritnya di Jepang bagian timur yaitu di Kamakura. 68 Minamoto no Yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira tahun 1185 pada perang Dannoura. Hal ini mengakibatkan kekuasaan berpindah ke tangan Minamoto. Minamoto no Yoritomo meminta persetujuan kepada kaisar supaya diangkat menjadi shogun (jenderal) dan karena itulah maka sistem keshogunan dikenal di Jepang hingga Zaman Edo (1868). Pada tahun 1185, Minamoto no Yoritomo, seorang panglima perang dari provinsi timur dan masih punya hubungan darah dengan keluarga kaisar, membangun pemerintahan militer negara yang pertama, dan Jepang memasuki era feodal ( ). Negara Jepang berada di bawah pemerintahan militer selama hampir 700 tahun. Stabilitas negara Jepang yang dirintis Minamoto no Yoritomo pada tahun 1185 dan tidak bertahan lama. 69 Penguasa-penguasa militer datang dan pergi silih berganti dan pada tahun 1467 pemerintahan militer runtuh yang menyebabkan Jepang terjun dalam kekacauan sehingga dimulailah zaman perang antar-klan, abad berdarah ketika para panglima perang lokal saling bertarung untuk melindungi daerah kekuasaan. Pada feodalisme masa pertengahan yang dimaksud adalah Zaman Kamakura, Muromachi, dan Azuchimomoyama. Pada akhir feodalisme pertengahan ini muncul shogun yang berasal dari golongan bawah, yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyashu. Mereka masing-masing adalah tuan tanah di wilayah yang disebut dengan daimyo (tuan 67 Masao Kitami, Op.Cit., Hal. xii 68 Eichiro Ishida, Op.Cit., Hal Masao Kitami, Op.Cit., Hal. xii 35

22 tanah). Masing-masing menjadi shogun (jenderal) setelah berhasil mengalahkan shogun yang sedang berkuasa di daerah tersebut. 70 Oda Nobunaga lahir tahun 1534 adalah seorang daimyo di Owarinokuni (prefecture Aichi sekarang). Visi Oda Nobunaga adalah menyatukan seluruh wilayah Jepang pada zaman Azuchimomoyama. 71 Tetapi kemudian Oda Nobunaga dibunuh oleh anak buahnya sendiri Akechi Mitshuhide pada tahun Selanjutnya, Toyotomi Hideyoshi membunuh Akechi Mitshuhide dan kemudian mendirikan istana di Osaka. Visi Toyotomi Hideyoshi juga sama dengan Oda Nobunaga. Pemerintahan Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi ini disebut dengan Zaman Azuchimomoyama ( ). Toyotomi Hideyoshi lahir tahun 1536 di Nakamura dan merupakan anak dari petani miskin dari Owari no Kuni (Aichiken) yang menjadi bushi yang mengabdi kepada Oda Nobunaga dan meningkat terus menjadi bushinya shogun. Yang melanjutkan visi Oda Nobunaga dalam penyatuan bangsa Jepang adalah Toyotomi Hideyoshi. 72 Toyotomi Hideyoshi menjadi Kanpaku (penasehat Tenno) dan tahun berikutnya setelah menjadi Daijodaijin pada tahun 1590 dia berhasil menyelesaikan penyatuan seluruh Jepang. II.6 Lahirnya Samurai Samurai adalah para abdi-abdi penguasa feodal yang dipertuan dan senantiasa setia dan membela tuannya sampai titik darah penghabisan. Samurai adalah prajurit setia yang ada pada sistem negara feodal, yang mengandalkan kekuatan militeristik. Mereka mengabdi pada shogun atau secara harfiahnya adalah jenderalisimo yang mengalahkan para barbar. Shogun mempunyai bawahan yang menguasai tiap provinsi, yaitu para daimyo, yang mempunyai bawahan setia yaitu para samurai dengan pedang serta jiwa raganya diabdikan padanya. 73 Salah satu tokoh samurai terkenal Jepang adalah Musashi Miyamoto yang dianggap sebagai dewa pedang di Jepang. Musashi lahir pada waktu Jepang berada pada masa pergolakan perang saudara (onin). Musashi tergolong dalam kelas samurai yang selalu membawa dua pedang kemana-mana. Ketika angkatan bersenjata perlahan-lahan dibubarkan Hideyoshi dan Ieyasu, banyak para ronin (samurai yang tidak bertuan) mengembara tanpa tujuan. Kelompok 70 Ruosuke Ishii, Op.Cit., Hal Hamzon Situmorang, Op.Cit., Hal Masao Kitami, Op.Cit., Hal diakses pada tanggal 19 Maret 2013 pukul WIB 36

23 ronin itu biasanya hidup terpisah dengan masyarakat lain. Samurai menjadi kelompok terkucil yang mempertahankan tradisi lama seni militer Jepang. Pendek kata Musashi adalah seorang jagoan ketika samurai masih dianggap bergengsi. Dan seperti samurai lain, ketika banyak para samurai yang meninggalkan kesamuraiannya menjadi seniman, Musashi terus berusaha menjadi ronin dengan mencari pencerahan melalui ajaran Kendo. 74 Seorang samurai itu harus dapat mengatasi rasa lapar, sakit dan tahan terhadap penderitaan. Bahkan mereka diperintahkan untuk bersikap seolah-olah merasa sehat jika terluka bagaimanapun parahnya. Seorang samurai harus dapat mengatasi rasa sakitnya. Bahkan ada sebuah cerita yang menceritakan seorang anak (Adipati Katsu) dari keluarga samurai yang di operasi pada bagian pelirnya yang robek dicakar anjing, ayahnya menodongkan pedang ke mukanya dan berkata jika kau berteriak maka, kau akan mati dengan cara yang tidak memalukan. Sedikitnya bahwa seorang samurai itu tidak boleh menunjukkan tanda-tanda penderitaan sampai mati dan harus bisa menanggung rasa sakit tanpa menyeringai. Kedudukan samurai merupakan kedudukan yang diperoleh secara turun-temurun atau diwariskan sehingga seseorang dari kasta lain tidak dapat masuk ke dalam kasta samurai tersebut. Begitupun juga dengan seorang samurai, dia tidak bisa pindah ke kasta yang lain meskipun kasta tersebut lebih rendah. Kedudukan tersebut disebut dengan Ascribed-status, yaitu kedudukan seseorang yang diperoleh melalui kelahiran. Artinya jika dia seorang samurai maka dapat dipastikan bahwa keluarganya adalah keluarga samurai. Meskipun pada zaman Tokugawa kedudukan samurai itu dapat dibeli yaitu dengan mengawinkan seorang samurai dengan kasta lain atau pihak samurai memungut anak dari kasta lain (biasanya pedagang), sehingga dari pihak keduanya sama-sama mendapat keuntungan. 75 Awal mula lahirnya samurai berkaitan dengan sistem bakufu atau sistem kemiliteran yang menandai masuknya era feodalisme di Jepang. Penumpasan kaum Taira oleh Minamoto-no- Yoritomo dengan kaum militer yang dibentuknya menciptakan kekuatan politik baru yang berupa kemiliteran. Dari rezim baru yang didirikan oleh Minamoto ini, ia mendirikan lembaga administratif: samurai-dokoro yaitu lembaga yang mengawasi para samurainya, lembaga mandoko yaitu lembaga yang mengurus urusan umum, dan monchujo yaitu lembaga yang mengurus urusan peradilan dan hukum. Maka dengan demikian, Minamoto menjadikan dirinya 74 enel eriodan.blogspot.com/2010/07/samurai atau adalah istilah untuk.html?m=1 diakses pada tanggal 18 Maret 2013 pukul WIB 75 Priyo Subekti, Loc.Cit. 37

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sejarah Jepang yaitu dimulai dari zaman Nara, zaman Heian (794 1192) sampai dengan zaman Meiji (1868 sekarang). Dari urutan-urutan zaman sejarah Jepang

Lebih terperinci

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO. 30 LU - 47 LU dan 128 BT BT, sedangkan secara geografis terletak di

BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO. 30 LU - 47 LU dan 128 BT BT, sedangkan secara geografis terletak di BAB II GAMBARAN UMUM ISTANA KAISAR TOKYO 2.1 Letak Istana Kaisar Tokyo Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di timur laut Benua Asia dan sebelah barat laut Samudera Pasifik. Secara astronomis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA 2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun Awal munculnya kekuasaan shogun bermula dari konflik antara keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Keluarga Minamoto dikalahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Ketetapan KONGRES XXVI PPI-Jepang di Osaka, 6 September 2003 No. 5/TAP/KONG XXVI/PPI/2003 PEMBUKAAN Kami putra-putri Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah negara maju yang berada di Asia Timur. Dalam Hal keyakinan, Jepang merupakan negara yang membebaskan warga negaranya dalam beragama, seperti yang

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI 2.1 Geografi Jepang Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Jepang Wikipedia dan Foklor Jepang, tercatat keterangan Jepang seperti dibawa (bahasa Jepang: Nippon/nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan Tokugawa pada waktu itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan November 1867, Tokugawa Yoshinobu mengembalikan pemerintahan kepada kaisar ( tenno ). Ini berarti jatuhnya bakufu yang sampai saat itu dikuasai oleh keluarga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II

BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II 2.1 Sejarah Awal Pertanian Jepang Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang berada di sebelah timur benua Asia. Di Jepang terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi BAB V KESIMPULAN Perang Sekigahara yang terjadi pada tahun 1600 dipicu adanya pertentangan diantara dua istri Hideyoshi yaitu Yodogimi dan Kodaiin. Karena kecemburuan yang besar terhadap Yodogimi, kelahiran

Lebih terperinci

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II Kata Pengantar Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II merupakan negara yang menganut sistim kenegaraan monarki absolute, yaitu sebuah negara yang dipimpin langsung oleh Raja. Di Jepang, seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman Azuchi Momoyama (1573-1603) yang berhasil mendirikan pemerintahan pusat setelah berhasil mempersatukan provinsi-provinsi

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang,

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, Bab 5 Ringkasan Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, dan tidak ada satu pun dari kebudayaan asing tersebut ditolak oleh kerajaan Jepang. Semua kebudayaan asing

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO 2.1 Konsep Feodalisme Pada Zaman Edo Martin (1990 : 165-166) mengatakan bahwa masyarakat feodal adalah masyarakat yang

Lebih terperinci

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG PEMBAGIAN ZAMAN : SEJARAH JEPANG SECARA GARIS BESAR DIBAGI MENJADI 1.Genshi jidai( 原始時代 ) - Jomon jidai( 叙門時代 ) - Yayoi jidai( 弥生時代 )( 8 SM 3 M) 2. Kodai ( 古代 ) Abad 3 abad

Lebih terperinci

Politik dan Pemerintahan Jepang. Bagian I : Sejarah Jepang

Politik dan Pemerintahan Jepang. Bagian I : Sejarah Jepang Politik dan Pemerintahan Jepang Bagian I : Sejarah Jepang Jepang mitos Budaya menulis dipengaruhi cendekiawan Korea Pengaruh ide-ide China Dua kronik-kronik tentang Jepang adalah Kojiki (712) dan Nihongi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan samurai. Pada mulanya samurai adalah ksatria yang mengendarai kuda yang kemudian terorganisir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BONEKA TRADISIONAL ANAK ANAK DIJEPANG

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BONEKA TRADISIONAL ANAK ANAK DIJEPANG BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BONEKA TRADISIONAL ANAK ANAK DIJEPANG 2.1. Sejarah Boneka Tradisional Anak anak DiJepang Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua karena pada zaman Yunani,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG 2.1. Klasifikasi Keramik Sifat yang paling umum dan mudah dilihat secara fisik pada keramik adalah rapuh (britle) seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH 2.1 Sejarah Olahraga Memanah Di Jepang Olahraga memanah merupakan seni belah diri di Jepang. Pada awalnya fungsi memanah sebagai alat untuk bertahan hidup (berburu)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. DAFTAR PUSTAKA Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. Kusuma Aprilyna.2011.Dampak Perubahan Undang-Undang Tentang Pendidikan Wanita Terhadap Kemajuan Jepang.Skripsi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bangsa Jepang adalah salah satu bangsa tertua di dunia dan yang paling dibanggakan orang-orang Jepang adalah kerajaan atau dinasti-dinastinya yg merupakan satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan Tokugawa di Edo

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa. BAB 5 RINGKASAN Bakufu Tokugawa yang berhasil menguasai negeri selama 267 tahun akhirnya jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri untuk mempertahankan pemerintahannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang yang terletak di lepas pantai timur benua Asia, terdiri dari empat pulau utama Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyusu serta ribuan pulau kecil yang berdekatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih banyak terdapat perang perebutan supremasi kekuasaan di dalam negeri, walaupun kepala pemerintahan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO 2.1 Masuknya Agama Buddha di Jepang Ketika penyerahan hadiah sebagai simbol dimulainya hubungan diplomatik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG 2.1 Runtuhnya Pemerintahan Tokugawa Berbicara mengenai Tokogawa, maka sangat erat kaitannya dengan zaman Edo. Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai

Lebih terperinci

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI 3.1 Hak Politik dan Kekuasaan Samurai Pemerintah feodal Tokugawa yang mulai berkuasa sejak tahun 1600 sebagian besar terdiri dari kelas samurai,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867 SKRIPSI Oleh Edy Supriyadi NIM 100210302061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari BAB II SEJARAH SAMURAI 2.1 Sengoku Jidai Sengoku jidai atau yang disebut juga zaman sengoku dalam sejarah Jepang adalah masa pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung

Lebih terperinci

DARI HATI KE HATI ONOHARA MASAKAN PADANG

DARI HATI KE HATI ONOHARA MASAKAN PADANG DARI HATI KE HATI ONOHARA MASAKAN PADANG Masakan padang merupakan salah satu masakan Indonesia yang sudah terkenal kelezatannya, tidak saja di Indonesia tapi diluar negeripun sudah mengetahui keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kedatangan Para Misionaris Portugis 1.1.1.1Zaman Momoyama Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai mencoba menanamkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HANIWA DALAM KOFUN PADA ZAMAN YAMATO. Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M 550 M) dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HANIWA DALAM KOFUN PADA ZAMAN YAMATO. Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M 550 M) dan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HANIWA DALAM KOFUN PADA ZAMAN YAMATO 2.1 Zaman Yamato Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M 550 M) dan zaman Asuka (550 M 710 M). Pemberian nama Yamato didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik geografis suatu Negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Ara, dan Sungai Tone. Peta wilayah Kanto diberikan dalam Gambar 5. V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kanto adalah wilayah geografis yang terletak di sebelah tenggara Pulau Hoshu yang meliput provinsi Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa. Di daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI 2.1. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbulnya Restorasi Meiji A. Keadaan Pemerintah Sebelum Restorasi Meiji Pada zaman Meiji, kekuasaan pemerintah sepenuhnya

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR Pada zaman Edo, pemerintahan Negara Jepang berada di bawah kendali Shogun Tokugawa. Akan tetapi, pimpinan tertinggi di jepang bukan Shogun tokugawa,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN TENTANG PERJALANAN KE JEPANG. ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu.

BAB II GAMBARAN TENTANG PERJALANAN KE JEPANG. ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. BAB II GAMBARAN TENTANG PERJALANAN KE JEPANG 2.1. Perjalanan ke Jepang Jepang merupakan suatu Negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang yang oleh penduduknya sendiri disebut Nippon atau Nihon merupakan negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: 649-658). Barisan pulau-pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk melengkung, terbentuk dari timur laut ke barat daya di lautan

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk melengkung, terbentuk dari timur laut ke barat daya di lautan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara kepulauan yang wilayahnya terdiri dari pulaupulau berbentuk melengkung, terbentuk dari timur laut ke barat daya di lautan bagian timur benua

Lebih terperinci

BAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO. Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di

BAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO. Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di BAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO 2.1 Kota Kyoto Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di Pulau Honshu Jepang. Kota ini merupakan bagian dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.

Lebih terperinci

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama Pengertian zaman Azuchimomoyama adalah zaman masa-masa yang recok karena semua tuan tanah berusaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

JEPANG. Part IV Edo - Meiji JEPANG Part IV Edo - Meiji Perkembangan Kondisi Masyarakat Edo Perang seratus tahun justru mendorong perekonomian Jepang Sumber Kekayaan : tanah/pertanian (samurai) dan berdagang Kelas Penguasa : Shogun,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI Jepang dikenal sebagai Negara Imperial (kerajaan) yang dipimpin oleh Kaisar (Tenno). Dan ini menjadikan Jepang sebagai Negara satu-satunya di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE. belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE. belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE 2.1 Konsep Ie Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya di latar belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan diikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI

BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI A. Kebudayaan Jepang 1. Budaya Jepang Kebudayaan di Jepang telah banyak perubahan dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini, Jomon, sampai kebudayaan kini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijamah. Sedangkan Ienaga Saburo (dalam Situmorang, 2008: 3) membedakan

BAB I PENDAHULUAN. dijamah. Sedangkan Ienaga Saburo (dalam Situmorang, 2008: 3) membedakan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada terdapat berbagai macam definisi kebudayaan, ada yang membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah sesuatu yang semiotik, tidak kentara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta adanya pengaruh

Lebih terperinci

Sejarah ISTANA/KASTIL OSAKA

Sejarah ISTANA/KASTIL OSAKA ISTANA/KASTIL OSAKA Istana Osaka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana Osaka yang ada sekarang terdiri dari menara utama yang dilindungi oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

Jepang Abad NIHON/NIPPON I

Jepang Abad NIHON/NIPPON I Jepang Abad 18-19 NIHON/NIPPON I Sejarah Asia Timur Pendidikan Sejarah Pertemuan 12,13 Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd Email: ariayuliantri@uny.ac.id Abad 18 Shogun ke delapan Eyoshimune, keadaan ekonomi

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no Tatakai) pada tahun 1600, menjadikan Tokugawa Ieyasu sebagai shogun 1 dan tanda dimulainya Tokugawa

Lebih terperinci

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. I. OLAH RAGA Olahraga adalah sesuatu yang setiap individu dapat menikmatinya secara perseorangan. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. Untuk mencari tahu sejauh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, pendekatan penelitian atau disebut dengan paradigma penelitian yang cukup dominan adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Seorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nakane, antropolog dan dosen pensiunan Universitas Tokyo, Totman yang merupakan dosen sejarah dari Universitas Yale, & Ōishi yang merupakan spesialis sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ). BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI 2.1. Masyarakat Agraris Sejak zaman tokugawa sampai akhir perang dunia II, sistem keluarga Jepang diatur oleh konsep Ie dan bahkan mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang BAB V KESIMPULAN Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang bersifat feodalisme Hal itu dapat dilihat dengan adanya pembagian status sosial menurut mata pencahariannya yakni golongan

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan yang keberadaannya tidak merupakan keharusan (Soeratno dalam

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan yang keberadaannya tidak merupakan keharusan (Soeratno dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang dipengaruhi oleh segi-segi sosial dan budaya. Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG. Era Tokugawa ( ) Sampai Era Modern. Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa ( ), sejumlah

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG. Era Tokugawa ( ) Sampai Era Modern. Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa ( ), sejumlah 13 BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG A. Sejarah Pariwisata Jepang Era Tokugawa (1603-1867) Sampai Era Modern Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa (1603-1867), sejumlah kebijakan utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar 370.000 km 2. Kepulauan Jepang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem Ie Hubungan antara kamon dengan sistem kekerabatan masyarakat Jepang yang didalamnya terdapat konsep uchi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan sekedar jumlah penduduk saja, melainkan sebagai suatu system yang

BAB I PENDAHULUAN. bukan sekedar jumlah penduduk saja, melainkan sebagai suatu system yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut pandangan yang popular, masyarakat dilihat sebagai kekuatan impersonal yang mempengaruhi, mengekang dan juga menentukan tingkah laku anggota-anggotanya.

Lebih terperinci

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung

Lebih terperinci

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN 1877 Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah skripsi penulis yang berjudul Peranan Golongan Samurai

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kodansha (1993: ) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kodansha (1993: ) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki Bab 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang Menurut Kodansha (1993:649-658) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki luas wilayah 377.781km². Menurut Danandjaja (1997:1), kepulauan Jepang terbentang di sepanjang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI TOYOTOMI HIDEYOSHI NO YOROI NI OKERU SHINBORU KARA NO SHOUCHOU TEKINA IMI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE. Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan rasa malu. Ruth Benedict

BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE. Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan rasa malu. Ruth Benedict BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE 2.1 Masyarakat Berkebudayaan Rasa Malu Ruth Benedict dalam Situmorang mengatakan (1995 : 64) bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya ini pemerintah berupaya mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan di jalur

Lebih terperinci

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya.

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya. Letak Zalikan berada di lembah dataran tinggi Tehravim. Saat musim dingin tiba, kabut mulai menyelimuti Zalikan. Membentuk atap halimun yang memisahkan antara masyarakat dan penguasa. Istana kerajaan kokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA 2.1. Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa Shogun Tokugawa adalah Shogun generasi ketiga dan terakhir yang berlangsung pada zaman Edo (1603-1867) dari kesinambungan keberadaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS

UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS 0806394596 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA JURUSAN PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK

Lebih terperinci