BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO"

Transkripsi

1 BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO 2.1 Masuknya Agama Buddha di Jepang Ketika penyerahan hadiah sebagai simbol dimulainya hubungan diplomatik dari Korea secara resmi diberikan kepada Jepang pada tahun 538, kubu kerajaan terbagi menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendukung masuknya agama Buddha dan pihak yang tidak menyetujuinya. Pihak yang menentang hal tersebut menganggap bahwa Dewa asing yang baru muncul di negara mereka akan mempengaruhi ajaran pemujaan terhadap Dewa-dewa pribumi. Kelompok anti- Buddha dipimpin oleh keluarga Mononobe, yang merupakan sebuah keluarga militer. Keluarga pendeta, Nakatomi, juga ikut menjadi bagian dari kelompok anti-buddha. Di lain pihak, ada Klan Soga, yang terdiri dari administratoradministrator dan diplomat-diplomat negara, mendukung penuh masuknya pengaruh tersebut. Perselisihan ini berlangsung kira-kira selama 50 tahun, dan nasib akan berkembangnya agama baru mulai diragukan, dan terancam punah akibat serangan dari pihak militer, serta masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan akan pemujaan terhadap dewa-dewa lokal. Di sisi yang lain, gelombang imigran-imigran, pengrajin dan misionaris dari Korea yang masuk ke Jepang memperkuat pengaruh agama Buddha. Tidak hanya itu, mereka membawa berbagai macam pengetahuan, seperti ilmu medis, kesenian dan sains Cina (terutama tulisan dan astronomi), yang selalu diidentikkan dengan ajaran Buddha, dan bahkan lama kelamaan hal-hal yang tadinya dianggap orisinil (ajaran Shinto) mulai menjadi hal yang kolot di kalangan masyarakat akibat pengaruh ajaran Buddha. Dengan demikian, terlepas dari tekanan pihak oposisi, agama baru ini perlahan-lahan menarik hati masyarakat, dan tidak sedikit bangsawan yang menerimanya, walaupun pada umumnya mereka tidak berani untuk mengakuinya di depan publik. pihak anti-buddha lama- 1

2 kelamaan melemah, dan kelompok militer tersebut menyerah pada tahun 587. Berakhirnya konflik dengan dibangunnya sebuah kuil Buddha yang megah oleh Soga no Umako, anggota dari klan Soga. Kuil ini dinamai Hoko-ji. Pembangunan kuil dan lembaga lainnya membuat meningkatnya impor patung-patung dan naskah-naskah, yang disertai dengan kedatangan misionaris dan pengrajin. Keterlibatan mereka dibantu dengan organisasi-organisasi amal untuk publik, ini menandakan dimulainya peradaban Jepang. 2.2 Agama Buddha pada Masa Pemerintahan Shotoku Taishi Pangeran Shotoku yang memulai karirnya sebagai seorang bupati di umur 19 tahun, dan didukung oleh berbagai kalangan. Dia dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan peradaban Jepang. Pangeran Shotoku juga dikenal dengan statement perbandingannya tentang 3 agama besar di Jepang, yaitu Shinto sebagai akar yang menggambarkan karakter dan tradisi orisinil bangsa, Khonghucu sebagai batang dan cabang yang memperkenalkan sistem institusi, kode etis, dan pendidikan, serta ajaran Buddha yang memekarkan pendirian keagamaan dan spiritual. Selama 10 tahun pertama dia berkuasa, pemerintahannya berfokus dalam pembaharuan hubungan diplomatik dan administrasi dengan Korea, lalu diperluas dengan dibangunnya hubungan dengan kerajaan Cina, dimana pada tahun 607 dia mengirim utusan ke sana, dan ini merupakan era dimana dimulainya hubungan resmi Jepang dengan Cina. Tujuan utama dari pengiriman utusan tersebut adalah untuk mempelajari lebih dalam tentang agama, sains, dan institusi pemerintahan. Pelajar-pelajar yang dikirim ke Cina kembali dengan ditemani oleh biksu-biksu dan pelajar asing. yang berkontribusi dalam mengajarkan ilmu tentang agama dan sains, selain itu, Pangeran Shotoku juga merupakan penguasa pertama yang mencetuskan pembangunan jalan, serta memajukan agrikultur. Pangeran Shotoku juga membuat pernyataan tentang agama Buddha sebagai agama nasional Jepang, serta membangun institusi Buddha Agung, atau yang biasa disebut dengan Tenno-ji. 2

3 2.3 Agama Buddha pada Zaman Nara Kaisar Shomu merupakan penguasa di zaman Nara yang menerapkan ajaran-ajaran Buddha di pemerintahannya, yakni dengan memanfaatkan institusiinstitusi agama Buddha dalam upacara-upacara adat, dan menggunakan kuil-kuil Buddha sebagai lahan untuk mengembangkan sumber daya alam negara. Dia juga membangun sebuah kuil terpusat bernama Todai-ji. Kuil-kuil Buddha ini tidak hanya digunakan sebagai tempat pemujaan saja, melainkan digunakan sebagai sekolah, rumah sakit, dan tempat pengungsian, oleh karena itu, pendeta-pendeta Buddha tidak hanya berperan sebagai pemuka agama saja, tetapi banyak yang merangkap menjadi guru sekolah, dokter, serta insinyur pembangunan. Keadaan ini mendorong stabilitas kekayaan yayasan-yayasan keagamaan. Dalam hal ini, kekayaan tersebut dapat dengan bebas digunakan untuk kepentingan sosial dan pendidikan, namun pada akhir abad ke-8, sistem ini terbukti melahirkan kecenderungan untuk melakukan aksi korupsi di kalangan pendeta. Akumulasi kekayaan dan kekuasaan di pemerintahan dan hirarki organisasi-organisasi Buddha menyebabkan degenerasi di setiap fase kehidupan kependetaan dan kebangsawanan mereka. Ketika para bangsawan berusaha untuk memperkuat dominasi kelompok mereka, pendeta-pendeta Buddha menyalahgunakan hak istimewa untuk kepentingan perluasan kekuasaan. 2.4 Agama Buddha pada Zaman Heian Pemindahan ibukota dari Nara menuju Kyoto dilakukan dengan tujuan melepaskan sistem pemerintahan dari institusi-institusi keagamaan yang tadinya berkuasa pada zaman Nara. Pada masa inilah sebuah birokrasi yang terorganisir menjadi pusat kekuasaan dan kekayaan negara, serta institusi-institusi agama Buddha mengambil kesempatan dengan membentuk sistem hierarki yang memonopoli ajaran-ajaran yang dianggap rumit dan misterius, dan mulai lahirnya beberapa cabang-cabang ajaran Buddha. Saicho, seorang pendeta Buddha keturunan imigran Cina, yang menghabiskan waktunya untuk bermeditasi di kuil kaki Gunung Hiei (yang 3

4 nantinya akan menjadi pusat institusi agama paling terkenal di sepanjang sejarah agama Buddha Jepang), tertarik dengan keputusan pemerintah pusat untuk memindahkan ibukota demi mencapai pembaharuan politik, dan juga demi mencapai tujuan religius pribadinya. Saicho diutus oleh pemerintah ke Cina pada tahun 804 berkat kepandaiannya dalam bidang keagamaan. Dia pulang dengan membawa berbagai macam kitab-kitab suci dan risalah-risalah dari sekolah Buddha Cina bernama Tendai. Hal ini membuat institusi keagamaannya yang berdiri di Gunung Hiei berkembang pesat, bahkan institusi Buddha Tendai ini berperan penting dalam pengurusan negara. Doktrin ajaran Lotus of Truth yang dibawa oleh Saicho dari sekolah Tendai di Cina mempunyai prinsip bahwa semua cabang ajaran Buddha tidak berkontradiksi antara satu dengan yang lainnya, dan dapat dipersatukan dalam satu sistem yang sempurna. Prinsip ini juga memudahkan asimilasi Tendai dengan Shinto. (Anesaki, 1963) Seorang pendeta bernama Kukai juga turut ikut membangun sebuah cabang ajaran Buddha lainnya. Ajaran ini dikenal dengan nama Shingon. Kukai merupakan seorang anak bangsawan yang telah belajar berbagai macam ajaran, diantaranya adalah Khonghucu dan Taoisme. Walaupun begitu, dia tidak pernah puas dengan pengetahuannya akan kedua ajaran tersebut. Pada saat berumur 22 tahun, dia memeluk agama Buddha. Kukai juga pergi ke Cina untuk menambah pengetahuannya, dan belajar disana selama 2 tahun, sampai akhirnya dia membawa pulang sebuah bentuk ajaran Buddha Cina bernama Shingon. Kukai dipercaya telah membangun sebuah biara di Gunung Koya. Setelah Saicho wafat, pada tahun 823 dia dipanggil untuk menjadi kepala pendeta di kekaisaran. (Anesaki, 1963) Institusi-institusi inilah yang mendukung perluasan kekuasaan klan Fujiwara. Sampai pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, penyalahgunaan agama, pengabaian administrasi pemerintahan dan pendidikan, penimbunan kekayaan yang dilakukan oleh pihak-pihak dari kuil, dan kegiatan-kegiatan negatif lainnya memaksa kedamaian dan kemegahan tidak bertahan lama. Agama Buddha pada masa ini tidak memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang 4

5 keagamaan maupun pendidikan bagi masyarakat. Pada akhir abad ke-10 Fujiwarano-Michinaga mengambil alih klan Fujiwara, dan menjadi bupati selama lebih dari 30 tahun, dan ditandai dengan kemegahan kehidupan di kalangan pejabat. Pada pertengahan abad ke-11, kondisi politik kembali berubah, dimana kekuasaan kembali ke tangan kaisar. Pemerintahan kaisar Shirakawa pada tahun yang diwarnai dengan kerusuhan oleh pendeta-prajurit dari masing-masing cabang ajaran Buddha, perang saudara yang pecah di ibukota mengakhiri kefanaan kehidupan beragama. Peperangan ini memberikan sedikit kecerahan kepada prajurit-prajurit yang ada di beberapa provinsi di luar ibukota. Pemimpin mereka kemungkinan besar adalah pemimpin provinsi yang diutus oleh pemerintah pusat, atau kepala suku yang bertanggung jawab atas tanah provinsi yang dimiliki oleh bangsawan atau kuil Buddha. Seiring berjalannya waktu, properti-properti ini menjadi pemasukan tambahan bagi penguasa provinsi tersebut. Para kepala suku ini hidup erat dengan pengikut mereka, dan membudidayakan kehidupan militer yang disiplin, serta menanamkan kesetiaan dan keberanian. Di pertengahan abad ke-12, mereka mulai menyadari kekuatan di posisi yang mereka pegang. Mereka tidak lagi hidup di bawah tekanan pemerintah pusat ataupun klan Fujiwara. Terdapat 2 klan militer terkenal yang lahir pada masa, yakni klan Taira dan Minamoto. Pertikaian di antara keduanya berakhir pada tahun 1185, ketika klan Minamoto melancarkan serangan terakhir dan memenangkan peperangan. 2.5 Agama Buddha pada Zaman Kamakura Pemerintahan militer yang dipimpin oleh klan Minamoto merupakan sistem kepimpinan yang jauh berbeda dengan kehidupan mewah para administrator negara pada zaman Heian. Agama Buddha kehilangan kehormatan mereka sebagai agama negara, ritual-ritual keagamaan mulai dianggap sebagai hal yang sepele akibat hilangnya dukungan politik dari pemerintahan pusat. Hal ini tidak hanya mempengaruhi politik, tetapi juga mempengaruhi moral, sosial, dan keagamaan dalam waktu yang bersamaan. 5

6 Perubahan besar dalam keagamaan yang terjadi adalah bangkitnya kesadaran akan ajaran pribumi, yang mendorong pejuang-pejuang dan para petani untuk menentang bangsawan-bangsawan yang ada di Miyako. Klan Minamoto menjunjung tinggi ajaran yang mereka berikan dan orang-orang mengikuti ajaran tersebut, maka hal ini menandakan lahirnya pembaharuan terhadap pemujaan Shinto. Walaupun begitu, Pemisahan ajaran Shinto dari pengaruh-pengaruh Buddha dan Khonghucu merupakan hal yang tidak mungkin, akibatnya, pada zaman ini lahir beragam kombinasi-kombinasi ajaran dan ritual keagamaan. Penanaman prinsip moral yang diadopsi oleh pimpinan Minamoto terdiri dari pemujaan terhadap dewa yang lahir dari klan tersebut, kesetiaan terhadap ajaran etis Khonghucu, dan aspirasi dari ajaran Buddha. Ajaran Khonghucu menanamkan sifat kesetiaan terhadap pimpinan klan, dan hal ini didukung dengan adanya ajaran tentang dewa klan, ketaatan terhadap tradisi, dan mematuhi keinginan dari yang berkuasa. Sebagai tambahan, prinsip spiritual yang dimiliki ajaran Buddha membantu para pejuang dalam pelatihan penguasaan diri dan meditasi. Kombinasi ini melekat di cara berpikir para pejuang dari klan Minamoto. Pada masa ini ajaran Buddha tidak lagi menonjolkan ritual-ritual keagamaan yang megah, melainkan berfokus pada pelatihan-pelatihan yang mengutamakan kesalehan dan kesederhanaan. Pada zaman ini muncul 3 aliran agama Buddha, yakni Amida Buddha, Zen, dan Nichiren. Amida Buddha memberikan pengaruh besar terhadap karya-karya lukisan dan pahatan dengan mencitrakan kesalehan ajaran Buddha, gambaran tentang orang yang memiliki kekuatan di atas kemampuan manusia, dunia luar yang bahagia, makhluk luar angkasa yang memainkan musik di antara awan-awan, dan lain-lain. Nichiren merupakan ajaran yang menentang keras ritualisme dan sentimentalisme yang dimiliki oleh pemuka-pemuka agama Buddha di Miyako. Sehingga, tidak heran apabila ajaran ini dapat diterima dengan mudah oleh para prajurit dan kaum petani. Zen diperkenalkan bersamaan dengan kebangkitan pemimpin-pemimpin kemiliteran sebagai penguasa. Amida Buddha merupakan ajaran yang memuja Buddha Amita, seorang dewa yang telah membuka gerbang menuju surga tanpa berbagai macam pelatihan 6

7 ataupun pengetahuan. Ajaran Amita, apabila dibandingkan dengan aliran-aliran Buddha yang ada sebelumnya, tidak begitu menonjolkan kerumitan ritual-ritual ataupun meditasi. Dengan demikian, pertentangan yang ditimbulkan ajaran ini bertolak belakang dengan kebanyakan ajaran Buddha yang menunjukkan Jalan Kebijaksanaan, sebuah ajaran yang menuntut seseorang untuk melalui berbagai macam pelatihan yang berat. Di sisi yang lain, Amida Buddha hanya menuntut seseorang untuk semata-mata menaruh kepercayaan terhadap rahmat Buddha Amita, dengan demikian ajaran ini menunjukkan Jalan Menuju Kemurnian. Nichiren dapat diartikan sebagai Teratai Matahari, yang melambangkan kombinasi antara ideal Buddha dan Shinto. Matahari dianggap sebagai sinar dan kehidupan, sementara Teratai menggambarkan kemurnian dan kesempurnaan. Nichiren lahir pada tahun 1222, dan merupakan anak seorang nelayan di bagian tenggara Jepang. Ketika berumur 30 tahun, dia berkeyakinan bahwa ajaran Buddhisme yang sebenarnya adalah ajaran sekolah Tendai yang dibawa dan dikembangkan oleh Saicho dari Cina, dan cabang-cabang ajaran Buddha lainnya merupakan ajaran-ajaran yang sesat. Doktrin yang dia implementasikan pada ajarannya merupakan metode yang simple, yakni bermeditasi seraya menyuarakan Namu Myo-Horengo-kyo (pemujaan terhadap Lotus of Perfect Truth). Dia juga melakukan melakukan orasi publik yang menjelek-jelekkan cabang-cabang Buddha lainnya. Hasilnya, dia diasingkan oleh pemerintah atas permintaan masyarakat dan pendeta-pendeta Buddha dari berbagai sekte. Zen merupakan salah satu ajaran Buddhisme yang mendapatkan pengaruh dari ajaran Taoisme di Cina. Pada umumnya, terdapat 3 pelatihan biksu Buddha, yakni ajaran moral, pelatihan spiritual, dan jalan menuju kebijaksanaan, namun Zen sendiri berfokus kepada pelatihan meditasi yang menitikberatkan ketenangan, dan perenungan dari ajaran Taoisme. Orang yang berkontribusi dalam pengenalan Zen di Jepang adalah Yeisai, seorang biksu dari Hiei, yang tidak puas dengan ilmu yang dia dapatkan dan melakukan perjalanan 2 kali ke Cina. Setelah menguasai ajaran Zen, dia membawanya ke Jepang pada tahun 1191, dan membangun biara-biara di Kyushu dan Miyako, untuk melatih prinsip dan metode 7

8 Zen. Seorang biksu yang juga berasal dari Hiei bernama Dogen, turut ikut mengembangkan Zen di Jepang. Ajaran-ajaran ini sangat berbeda dengan Kristen yang mulai masuk pada tahun Ketika diskusi panas terjadi antara misionaris-misionaris Kristen dan orang-orang Jepang (mayoritas pendeta Buddha), perbedaan drastis antara ajaran Kristen dan ajaran Buddha dikemukakan. Pertanyaan-pertanyaan primitif seperti Bagaimana seorang dewa yang mahakuasa membiarkan kejahatan-kejahatan muncul dimana-mana? Bukankah terlalu kejam apabila seseorang dihukum di neraka selamanya?. Dan perbedaan yang paling signifikan adalah ajaran Buddha menyangkal bahwa seorang dewa adalah seorang manusia yang nyata, sebagaimana dalam ajaran Kristen. Pada tahun 1587, Toyotomi Hideyoshi mengeluarkan perintah pengusiran terhadap semua misionaris Yesuit yang berkedudukan sebagai pendeta Kristen, atau yang dinamakan Bateren Tsuiho-rei. Dia memerintahkan agar mereka meninggalkan Jepang dalam 20 hari. Pelarangan terhadap agama Kristen berlanjut hingga zaman Edo. Pada zaman Kamakura tidak ada ajaran yang dapat memenuhi kebutuhan spiritual bagi orang-orang dari kaum militer, yakni ajaran yang memiliki ketegasan. Hal inilah yang nantinya akan dikembangkan oleh Tokugawa Ieyasu dengan menggunakan sistem bakufu pada zaman Edo. 2.6 Agama Buddha pada Zaman Edo Pada tahun 1600, Tokugawa Ieyasu memenangkan perang Sekigahara, mengalahkan kubu Mitsunari Ishida, dan pada tahun 1603 dia menjadi Shogun. Penobatan ini menandai dimulainya zaman Edo. Pada masa ini, Ieyasu Tokugawa lebih berfokus kepada menghidupkan kembali dan mengembangkan peninggalanpeninggalan zaman dahulu. Pemerintah juga menjalankan kebijaksanaan perlindungan terhadap kuil-kuil Buddha, yang sebenarnya tidak sepenuhnya dimaksudkan untuk kepentingan penyebaran ajaran agama tersebut, melainkan sebagai alat yang berguna untuk melawan pengaruh Kristen dan sebagai penghormatan terhadap warisan kuno. Oleh sebab itu, tidak sedikit propagandis Kristen yang dijatuhi hukuman berat, hanya karena dianggap tidak mematuhi 8

9 sistem tersebut. Setiap keluarga wajib tergolong dalam sebuah ajaran Buddha, dan pendeta-pendeta Buddha punya hak untuk memeriksa dan menggali kehidupan serta pemikiran masyarakat. Ketika Buddha menjadi agama negara, walaupun dibeda-bedakan oleh berbagai sekte, para pendetanya hidup di bawah perlindungan kaum yang berkuasa. Walaupun pemerintahan Tokugawa pada awalnya melarang keras masuknya pengaruh-pengaruh dari luar negeri, pada abad ke-18, Shogun Yoshimune ( ) mengurangi larangan budaya asing, dan memperkenalkan sains barat, yang mendorong perkembangan intelektual kehidupan masyarakat. Meskipun Buddha didukung penuh oleh pemerintahan Ieyasu, dia mengadopsi ajaran Khonghucu dari sekolah bernama Shushi, dan mengangkatnya sebagai ajaran ortodoks untuk dijadikan dasar sistem moral. Sistem ini pernah dibudidayakan oleh pendeta-pendeta Buddha Zen pada abad ke-14, dan sesuai dengan target Ieyasu yang ingin membangun sebuah basis ajaran moral dan etika bagi kelas Samurai, yang pada masa ini mulai dipercaya sebagai administratoradministrator negara. Sistem moral ini nantinya akan melekat di kehidupan dan prinsip samurai selama berabad-abad. Walaupun Khonghucu mempunyai hak istimewa di kalangan kelas Samurai, ajarannya tetap memiliki kekurangan, yaitu ajaran yang memiliki sentimen-sentimen religius. Lama-kelamaan, ajaran Khonghucu mulai membaur dengan ajaran Shinto, dimana Shinto juga membutuhkan pengajaran tentang filosofi. Pada akhirnya Shinto dan Khonghucu membangun sebuah persekutuan ajaran dimana masing-masing ajaran memiliki peranan, dan sekolah Shushi juga turut mengadopsi penggabungan ajaran tersebut. 2.7 Akhir Masa Pemerintahan Tokugawa Pada masa pemerintahan Tokugawa Ieharu, kapal-kapal pedagang dari Eropa dan Amerika tiba di perairan Jepang, yang meggoyahkan sistem sakoku Jepang. Pada tahun 1780, penjelajah-penjelajah dari Rusia tiba di pantai timur dari daerah hutan Siberia, sebelum pada akhirnya tiba di Hokkaido. Pada tahun 1792 dan 1804 mereka kembali ke Jepang, tepatnya di kota Nagasaki, dan meminta hak istimewa untuk melakukan kegiatan perdagangan, akan tetapi di tolak oleh 9

10 pemerintahan Tokugawa. Penolakan ini menandakan terjadinya konflik yang berlangsung selama beberapa dekade. Memasuki era pemerintahan Tokugawa Ienari (Shogun ), pada tahun sebuah kapal angkatan laut Rusia menyerang pemukimanpemukiman di daerah Hokkaido, Sakhalin, dan Etorofu. Setahun kemudian Inggris turut ikut melancarkan serangan. Kapal perang Phaeton memasuki pelabuhan Nagasaki, dan mengancam akan menyerang Belanda. Pada tahun 1818 sebuah kapal Inggris berlabuh di pelabuhan Uraga. Pemerintahan bakufu dengan cepat menolak ajakan mereka untuk menjalin hubungan perdagangan. Untuk menghindari konflik berkelanjutan akibat penolakan mereka, pemerintahan Tokugawa pada tahun 1825 mengeluarkan perintah untuk mengusir semua kapal asing yang memasuki perairan Jepang. Hasilnya, pada tahun 1837 ketika kapal dagang Amerika, The Morrison, tiba di Jepang dengan maksud bernegosiasi secara damai, mereka mendapatkan jawaban di luar dugaan mereka, yakni sebuah tembakan meriam yang diarahkan ke perairan sebagai sebuah tembakan peringatan. Pemerintahan Tokugawa Ienari menandai puncak kejayaan pemerintahan Tokugawa, dimana pembangunan struktur sosial oleh pemerintah dan mempertahankan status kelas Samurai cenderung menimbulkan tuntutan-tuntutan akan kebebasan dari berbagai pihak. Perubahan pertama yang terjadi adalah naiknya status sosial dari masyarakat biasa, terutama kelas pedagang, yang dihasilkan dari budaya barat melalui perdagangan Belanda. Sistem strata yang ditegakkan pada masa pemerintahan Tokugawa Ienari merupakan sistem yang kaku. Tempat tinggal, makanan dan pakaian masyarakat ditetapkan oleh pemerintah menurut kelas mereka masing-masing. Tidak hanya itu, cara berjalan, duduk dan berbicarapun diatur oleh pemerintah. Akumulasi kekayaan juga ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini cenderung berpengaruh terhadap kelas pedagang, dimana mereka dapat melampaui batas kekayaan mereka dengan mudah dibandingkan kelas lain, dan biasanya mereka akan dihukum karenanya. Sistem ini memburuk ketika Ienari tidak menjalani peraturan yang berlaku dan memulai kehidupan yang diwarnai dengan kemewahan dan kegiatan berfoya-foya. 10

11 Pada tahun 1853, Matthew Perry tiba di Jepang dari Amerika dengan membawa pesan singkat, yakni mendesak Jepang agar menyutujui hubungan perdagangan antar kedua negara, atau perang. Dia kembali pada tahun 1854 dengan armada kapal besar (9 kapal dan 3 kapal pengawal). Pemerintahan bakufu kali ini mengizinkan kapal mereka untuk berlabuh sebuah pelabuhan yang terletak di antara Shimoda dan Hakodate, dan mereka juga mendapat kesempatan untuk bernegosiasi untuk dapat melakukan aktifitas perdagangan di Jepang. Pertemuan ini dikenal dengan Perjanjian Kanagawa, dimana negara-negara eropa seperti Prancis, Inggris, Belanda dan Rusia juga mendapatkan hak mereka untuk dapat melakukan aktifitas perdagangan. (Gordon, 2003) Pada tahun 1857, ditengah kekacauan yang diakibatkan oleh bangsabangsa asing, terjadi beragam perselisihan tentang pemilihan shogun berikutnya, dimana shogun pada masa ini, Iesada, merupakan pemimpin muda yang lemah dan sering jatuh sakit. Terlebih lagi dia tidak memiliki ahli waris yang nantinya dapat mengambil alih pemerintahan bakufu. Tokoh yang berperan penting di pemerintahan Jepang pada masa ini adalah penasihat keshogunan, Hotta Masayoshi. Keputusan untuk memilih shogun yang akan menggantikan Iesada ada di tangannya. Karena Iesada tidak memiliki keturunan, maka jalan satu-satunya adalah untuk mengangkat shogun dari ruang lingkup gosanke (3 cabang keluarga Tokugawa yang menduduki wilayah Mito, Kii, dan Satsuma), yaitu Tokugawa Iemochi yang berumur 12 tahun dari wilayah Kii. Setelah Iemochi wafat pada umur 20 tahun, Hotta memutuskan untuk berkunjung ke Kyoto untuk mendapatkan pengesahan Kaisar Komei terkait perjanjian dengan Amerika, namun Kaisar Komei tidak menyetujui perjanjian tersebut, dan dia menolak untuk mendukung bakufu. Sikap anti-asingnya ini didukung penuh oleh Tokugawa Nariaki, yang merupakan penguasa wilayah Mito, dan dia juga mendukung anak Nariaki, Yoshinobu, untuk diangkat sebagai shogun berikutnya. Setelah pernyataan tersebut keluar dari kaisar, Hotta memutuskan untuk pensiun, pemerintahan Tokugawa tidak lagi dapat mengharapkan dukungan dari kekaisaran, dan kedudukan bakufu dalam pemerintahan negarapun mulai jatuh. 11

12 Terdapat 3 kelompok yang berusaha untuk mendapatkan kekuasaan politik setelah Hotta pensiun. Kelompok yang masih memegang teguh prinsip keshogunan terdiri dari beberapa anggota dewan dari beberapa wilayah kecil. Di pihak lain, mereka ditentang oleh kekuatan-kekuatan elit, yakni daimyo-daimyo yang berada di pihak kekaisaran. Kelompok ini menggunakan retorika anti-asing dan pro-kaisar, sambil perlahan-lahan menarik kewenangan politik dibawah kekuasaan mereka. Kelompok ketiga adalah kelompok shishi. Kelompok ini terdiri dari samurai-samurai loyalis, dan biasanya merupakan pria-pria muda yang tadinya mempelajari ajaran-ajaran Khonghucu sambil melatih ketangkasan berpedang mereka. Pada tahun 1863, para loyalis meyakinkan Kaisar Komei untuk meminta bakufu dengan segera mengusir kaum asing. Pemerintah bakufupun mengirim shogun ke Kyoto untuk membahas hal tersebut. Dalam pertemuan ini, salah satu penguasa dari wilayah Satsuma berada di pihak bakufu, walaupun dia merupakan salah satu anggota kekaisaran. Dia tahu persis bahwa pengusiran kaum asing merupakan hal yang tidak mungkin dapat terjadi, dan dia meninggalkan Kyoto diam-diam di tengah negosiasi tersebut. Debat di kekaisaran, dengan mudah dimenangkan oleh pihak anti-asing dan para loyalis, dan mau tidak mau, pihak shogun harus kembali ke Edo dan terpaksa melaksanakan perintah pengusiran pihak asing pada tanggal 25 Juni Pemerintahan bakufu menyadari bahwa pasukan mereka tidak akan dapat melaksanakan perintah tersebut, dan pada akhirnya merekapun dengan sengaja melewatkan batas waktu yang ditentukan oleh kaisar. Walaupun begitu, di wilayah Choshu, pasukan loyalis menembakkan meriam ke kapal-kapal Amerika dan Prancis. Merekapun membalas dengan menghancurkan beberapa senjata di daerah pantai, dan konflik ini berlangsung selama beberapa minggu. Untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi perjanjian dengan Amerika, pemerintah bakufu dan pasukan Satsuma bekerja sama untuk mengusir loyalis dari Choshu dan pihak anti-bakufu dari Kyoto. Pemerintah bakufu bergerak ke daerah pantai, dibawah pimpinan daimyo dari wilayah Aizu. Mereka menjanjikan pengusiran pihak asing secepatnya, 12

13 dengan menutup pelabuhan Yokohama. Pihak kekaisaran menerima perjanjian ini dengan tangan terbuka, dan mereka berada dibawah kendali bakufu, tetapi konflik yang lain kembali muncul di tahun berikutnya. Pada tahun 1864, para samurai loyalis dari seluruh Jepang pergi ke Choshu, dimana mereka diberikan tempat tinggal dan mulai bersatu. Dari sana, mereka berangkat ke Kyoto dan berencana untuk menangkap kaisar dan membebaskannya dari kendali Tokugawa, namun disana mereka dikepung dan dikalahkan oleh gabungan pasukan dari Satsuma dan Aizu. Pemerintah bakufu memanfaatkan situasi ini dan melakukan perjalanan menuju Choshu. Disana, mereka akan membiarkan daerah kekuasaan Choshu tetap hidup, dengan syarat daimyo dari wilayah itu harus menghukum mati pemimpin pasukan yang menyerang Kyoto, dan eksekusipun dilakukan. Puas dengan kemenangan yang mereka dapatkan di Choshu, pasukan bakufu kembali ke Edo, dan pihak koalisi Tokugawa-kekaisaran memegang kendali politik negara. Pada tahun 1866, Tokugawa Yoshinobu resmi menjadi shogun. Loyalis-loyalis dari wilayah Choshu telah kehilangan kekuatan akibat kekalahan mereka pada tahun 1864, tetapi pemerintah bakufu belum sepenuhnya mengalahkan mereka. Samurai-samurai yang selamat terus mengorganisir pasukan dengan menggunakan senjata-senjata dari barat dan kemampuan militer mereka. Di wilayah Satsuma, aktifitas perdagangan terus mendorong perkembangan finansial, dan hal ini membuat mereka dapat membeli persenjataan serta kapal-kapal dari pedagang Inggris dan membangun pasukan yang hebat. Banyaknya samurai-samurai ataupun masyarakat biasa di kedua domain, kebencian terhadap klan Tokugawa, dan keuntungan dapat melepaskan diri dari pengawasan bakufu membuat kedua fraksi menjadi sekutu. Orang yang memiliki peran penting dalam persatuan ini adalah Sakamoto Ryoma, seorang samurai dari wilayah Tosa (yang merupakan anggota kekaisaran) diam-diam bersekutu dengan Satsuma dan Choshu. Kedua domain berjanji untuk saling melindungi apabila pihak bakufu menyerang salah satu dari mereka. Pihak bakufu, pada tahun 1866 pergi ke wilayah Choshu setelah mengetahui domain tersebut kembali memiliki kekuatan. Ketika pihak bakufu meminta pertolongan domain Satsuma dalam peperangan tersebut, mereka menolak untuk mengirim 13

14 pasukan, dan pihak bakufu kalah dengan memalukan. Rumor bahwa bakufu dikalahkan oleh domain Choshu dengan cepat menyebar ke masyarakat. Tujuan utama Sakamoto Ryoma adalah mengganti sistem pemerintahan bakufu dengan model pemerintahan Inggris, yakni sistem bikameral. Sistem ini adalah wujud institusional dari lembaga perwakilan yang terdiri dari pejabatpejabat negara, dewan-dewan yang diwakili oleh orang-orang biasa, dan diusahakan untuk tidak mengangkat samurai sebagai pejabat negara. Pada bulan November tahun 1867, Tokugawa Yoshinobu telah diyakinkan untuk menyetujui rencana ini. Dia turun dari takhtanya dan mengembalikan kekuasaan ke tangan kaisar. Walaupun begitu, dia tetap berharap klan Tokugawa dapat terus memainkan peran penting di kepemerintahan, bahkan dengan berkurangnya kekuatan Tokugawa, domain Satsuma dan Choshu tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Pada Desember 1867, mereka berangkat ke Kyoto dan mengambil alih istana kekaisaran. Pada awal tahun 1868, pemerintah resmi mengumumkan restorasi kekuasaan bagi kaisar, dan bakufu secara resmi dihapuskan. 14

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah negara maju yang berada di Asia Timur. Dalam Hal keyakinan, Jepang merupakan negara yang membebaskan warga negaranya dalam beragama, seperti yang

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa. BAB 5 RINGKASAN Bakufu Tokugawa yang berhasil menguasai negeri selama 267 tahun akhirnya jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri untuk mempertahankan pemerintahannya.

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR Pada zaman Edo, pemerintahan Negara Jepang berada di bawah kendali Shogun Tokugawa. Akan tetapi, pimpinan tertinggi di jepang bukan Shogun tokugawa,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi BAB V KESIMPULAN Perang Sekigahara yang terjadi pada tahun 1600 dipicu adanya pertentangan diantara dua istri Hideyoshi yaitu Yodogimi dan Kodaiin. Karena kecemburuan yang besar terhadap Yodogimi, kelahiran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA 2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun Awal munculnya kekuasaan shogun bermula dari konflik antara keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Keluarga Minamoto dikalahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no Tatakai) pada tahun 1600, menjadikan Tokugawa Ieyasu sebagai shogun 1 dan tanda dimulainya Tokugawa

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan Tokugawa pada waktu itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kedatangan Para Misionaris Portugis 1.1.1.1Zaman Momoyama Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai mencoba menanamkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan November 1867, Tokugawa Yoshinobu mengembalikan pemerintahan kepada kaisar ( tenno ). Ini berarti jatuhnya bakufu yang sampai saat itu dikuasai oleh keluarga

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada

Lebih terperinci

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG 2.1 Runtuhnya Pemerintahan Tokugawa Berbicara mengenai Tokogawa, maka sangat erat kaitannya dengan zaman Edo. Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, pendekatan penelitian atau disebut dengan paradigma penelitian yang cukup dominan adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan Tokugawa di Edo

Lebih terperinci

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II Kata Pengantar Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II merupakan negara yang menganut sistim kenegaraan monarki absolute, yaitu sebuah negara yang dipimpin langsung oleh Raja. Di Jepang, seorang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI 2.1. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbulnya Restorasi Meiji A. Keadaan Pemerintah Sebelum Restorasi Meiji Pada zaman Meiji, kekuasaan pemerintah sepenuhnya

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang,

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, Bab 5 Ringkasan Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, dan tidak ada satu pun dari kebudayaan asing tersebut ditolak oleh kerajaan Jepang. Semua kebudayaan asing

Lebih terperinci

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI 3.1 Hak Politik dan Kekuasaan Samurai Pemerintah feodal Tokugawa yang mulai berkuasa sejak tahun 1600 sebagian besar terdiri dari kelas samurai,

Lebih terperinci

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

JEPANG. Part IV Edo - Meiji JEPANG Part IV Edo - Meiji Perkembangan Kondisi Masyarakat Edo Perang seratus tahun justru mendorong perekonomian Jepang Sumber Kekayaan : tanah/pertanian (samurai) dan berdagang Kelas Penguasa : Shogun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman Edo tepatnya pada tahun 1633, shogun Tokugawa Iemitsu mengeluarkan kebijakan untuk mentutup atau mengisolasi total seluruh Jepang dari semua hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA 2.1. Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa Shogun Tokugawa adalah Shogun generasi ketiga dan terakhir yang berlangsung pada zaman Edo (1603-1867) dari kesinambungan keberadaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. DAFTAR PUSTAKA Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. Kusuma Aprilyna.2011.Dampak Perubahan Undang-Undang Tentang Pendidikan Wanita Terhadap Kemajuan Jepang.Skripsi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI 2.1 Geografi Jepang Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867 SKRIPSI Oleh Edy Supriyadi NIM 100210302061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa isolasi, menyebabkan munculnya kegelisahan dan kekacauan di dalam negeri. Ini disebabkan

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sejarah Jepang yaitu dimulai dari zaman Nara, zaman Heian (794 1192) sampai dengan zaman Meiji (1868 sekarang). Dari urutan-urutan zaman sejarah Jepang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG 2.1 Pengertian Religi Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada yang melakukan secara sungguh-sungguh, namun tidak orang yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Jepang Wikipedia dan Foklor Jepang, tercatat keterangan Jepang seperti dibawa (bahasa Jepang: Nippon/nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Nasution, Harun. Kesadaran Beragama Diakses pada tanggal 26 Nopember 2015

DAFTAR PUSTAKA. Nasution, Harun. Kesadaran Beragama  Diakses pada tanggal 26 Nopember 2015 DAFTAR PUSTAKA Buku Anesaki, Masaharu. 1930. History of Japanese Religion, California : C.E Tuttle Co Jansen, Marius. Rozman, Gilbert. 1986. Japan in Transition : From Tokugawa to Meiji, New Jersey : Princeton

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang BAB V KESIMPULAN Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang bersifat feodalisme Hal itu dapat dilihat dengan adanya pembagian status sosial menurut mata pencahariannya yakni golongan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih banyak terdapat perang perebutan supremasi kekuasaan di dalam negeri, walaupun kepala pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju Bab 5 Ringkasan Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju namun Jepang pernah menjadi negara yang terisolasi dari masuknya unsur-unsur asing atau yang lebih dikenal dengan politik

Lebih terperinci

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA Republik Indonesia dan Republik Rakyat China (dalam hal ini disebut sebagai "Para

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan samurai. Pada mulanya samurai adalah ksatria yang mengendarai kuda yang kemudian terorganisir

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN ABSTRAK

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN ABSTRAK 1 PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867 Edy Supriyadi, Sri Handayani, Sumardi. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Popularitas dan kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Cat Steven, bintang pop era tahun 70-an, yang kemudian dikenal dengan nama Yusuf Islam,

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multi kultural dan multi etnis. Keberadaan etnis Cina di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5. Secara umum etnis Cina

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEPASTIAN KEDATANGAN KRISTUS Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). KEPASTIAN

Lebih terperinci

Jepang Abad NIHON/NIPPON I

Jepang Abad NIHON/NIPPON I Jepang Abad 18-19 NIHON/NIPPON I Sejarah Asia Timur Pendidikan Sejarah Pertemuan 12,13 Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd Email: ariayuliantri@uny.ac.id Abad 18 Shogun ke delapan Eyoshimune, keadaan ekonomi

Lebih terperinci

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8.

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8. Masyarakat Kristen Seorang lurah adalah kepala desanya. Seorang walikota adalah pemimpin sebuah kota. Seorang polisi memelihara hukum dan tata tertib di suatu lingkungan tertentu. Lurah dan walikota itu

Lebih terperinci

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN 1877 Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah skripsi penulis yang berjudul Peranan Golongan Samurai

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan

BAB I. Pendahuluan. berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara kepulauan. Secara geografis terletak di bagian timur berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan Rusia dan di

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari BAB II SEJARAH SAMURAI 2.1 Sengoku Jidai Sengoku jidai atau yang disebut juga zaman sengoku dalam sejarah Jepang adalah masa pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

SEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang

SEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang Panduan Menjadi Masyarakat Unggul dan Modern Susy ONG Penerbit PT Elex Media Komputindo SEIKATSU KAIZEN Reformasi

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku!

Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku! Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku! Dunia akan berakhir! Waktu akan segera tidak ada lagi. Puncak dari segala zaman akan segera terjadi di atas dunia. Di dalam waktu yang sangat berbahaya

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1230, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Perilaku. Kode Etik. Jaksa. Pencabutan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER 014/A/JA/11/2012 TENTANG KODE PERILAKU JAKSA DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Kedatangan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO 2.1 Konsep Feodalisme Pada Zaman Edo Martin (1990 : 165-166) mengatakan bahwa masyarakat feodal adalah masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL

Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL BY Erfamia, Lislillah Rininta NIM 105110209111015 STUDY PROGRAM OF JAPAN

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan... Lesson 12 for December 23, 2017 ALLAH Roma 12:1-2 Roma 13:11-14 KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI HUKUM TAURAT Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan... GEREJA ORANG LAIN

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Impunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Agama Buddha tidak pernah bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci