Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34)

Transkripsi

1 Chemistry Educatio Review, Pedidika Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34) PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PRAKTIKUM ANALISIS TITRIMETRI Muhammad Yazeer Lili, Tabrai Gai 1, Pice Salempa 2 1,2 Dose PPs Pedidika Kimia UiversitasNegeri Makassar yazeer_smak27@yahoo.com ABSTRAK Tujua peelitia ii adalah utuk megembagka peragkat pembelajara berbasis proyek pada praktikum aalisis titrimetri da utuk memperoleh peragkat pembelajara berbasis proyek pada praktikum aalisis titrimetri yag valid, praktis da efektif. Pegembaga peragkat pembelajara berbasis proyek pada praktikum aalisis titrimetri di SMK-SMAK Makassar berpedoma pada lagkah-lagkah pokok pegembaga pembelajara model 4-D yag terbagi dalam empat tahapa yaitu: pedefeisia (defie), peracaga (desig), pegembaga (develop), da peyebara (dissemiate). Peragkat pembelajara yag dikembagka yaitu RPP, BPD, LKPD da THB di validasi oleh 2 orag ahli dega hasil peilaia berada pada kategori valid. Dari hasil aalisis keterlaksaaa peragkat pembelajara berada pada kategori tiggi dega ilai rata-rata 4,09 da memeuhi kriteria praktis. Aktivitas peserta didik, respo peserta didik, respo guru, kemampua guru megelolah pembelajara berada pada kategori tiggi serta tigkat keberhasila dalam uji coba lapaga meujukka bahwa ketutasa belajar peserta didik kelas XID SMK-SMAK Makassar adalah 86,67 % telah memeuhi kriteria keefektifa. Berdasarka kriteria yag diguaka utuk meilai peragkat pembelajara yag dihasilka yaitu kevalida, kepraktisa da keefektifa, maka peragkat pembelajara yag dikembagka memeuhi kriteria valid, praktis, da efektif. Kata kuci: Pembelajara Berbasis Proyek, model 4-D, da aalisis titrimetri. ABSTRACT The purpose of this study was to develop the project-based learig o practicum aalysis titrimetric ad to obtai project-based learig tools o practicum aalysis titrimetri valid, practical ad effective. Developmet of project-based learig tools o practicum aalysis titrimetric SMK-SMAK i Makassar based o the key steps i the developmet of 4-D model of learig which is divided ito four stages, amely: defie, desig, develop ad dissemiatio. Developed learig tools that RPP, BPD, LKPD ad THB i validatio by two experts with the results of the assessmet were valid category. From the aalysis of the feasibility study is i the high category with a average value of 4.09 ad meet practical criteria. Activities learers, learer respose, the respose of teachers, teachers' ability to maage learig at the high category ad the level of success i field trials showed that completeess learig XID grade studets of SMK-SMAK Makassar is 86.67% met the criteria of effectiveess. Based o the criteria used to assess learig device produced amely validity, practicality ad effectiveess, the the learig device developed meets the criteria for a valid, practical, ad effective. Keywords: Project Based Learig, 4-D models, ad aalysis titrimetric 26

2 Chemistry Educatio Review, Pedidika Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34) PENDAHULUAN Peserta didik merupaka geerasi peerus yag aka meetuka masa depa bagsa, agar suatu bagsa dapat berkiprah dalam tataa duia baru yag cepat berubah perlu meyiapka SDM yag berkualitas. Peigkata kemampua da keterampila bagi geerasi muda calo teaga pedidik merupaka taggug jawab duia pedidika. Pedidika merupaka bagia itegral yag tidak dapat dipisahka dari proses peyiapa SDM yag berkualitas, tagguh, da terampil. Melalui pedidika aka diperoleh calo teaga pedidik yag berkualitas, produktif da mampu bersaig. Utuk mecapai tujua pedidika asioal pemeritah telah meyeleggaraka perbaika-perbaika peigkata mutu pedidika pada berbagai jeis da jejag. Namu fakta di lapaga belum meujuka hasil yag memuaska. Salah satu masalah pokok dalam pembelajara di sekolah dewasa ii adalah masih redahya daya serap peserta didik. Hal ii ampak dari rerata hasil belajar peserta didik yag seatiasa masih sagat memprihatika. Prestasi ii tetuya merupaka hasil kodisi pembelajara yag masih bersifat kovesioal da tidak meyetuh raah dimesi peserta didik itu sediri, yaitu bagaimaa sebearya belajar itu. Dalam arti yag lebih substasial, bahwa proses pembelajara higga dewasa ii masih memberika domiasi guru da tidak memberika akses bagi peserta didik utuk berkembag secara madiri melalui peemua da proses berpikirya. Pada pembelajara ii suasaa kelas cederug teacher-cetered sehigga peserta didik mejadi pasif, meskipu demikia guru lebih suka meerapka model tersebut, sebab tidak memerluka alat da baha praktik yag memadai, cukup mejelaska kosep-kosep yag ada pada buku ajar atau referesi lai. Dalam hal ii peserta didik tidak diajarka strategi belajar yag dapat memahami bagaimaa belajar, berpikir, da memotivasi diri sediri. Masalah ii bayak dijumpai dalam kegiata proses belajar di kelas/laboratorium, oleh karea itu perlu meerapka suatu strategi belajar yag dapat membatu peserta didik utuk memahami materi ajar da aplikasiya dalam kehidupa sehari-hari. Sejala dega maksud tersebut, maka pemeritah Idoesia melakuka perubaha kurikulum. Kurikulum yag diterapka saat ii adalah kurikulum 2013 yag diharapka mampu meigkatka kemadiria peserta didik dalam megelola pola pembelajara da pegguaa pegetahua yag dimilikiya utuk meigkatka daya cipta, rasa, da karsa yag dapat diimplemetasika dalam kehidupaya. Kurikulum 2013 meekaka pada pedekata saitifik selama pembelajara yag terdiri dari 5 lagkah yaki megamati, meaya, megumpulka iformasi, megasosiasi, da megkomuikasika. Dega meerapka kelima lagkah tersebut, hasil peilaia yag diperoleh dapat lebih autetik. Ada 3 model pembelajara yag sesuai utuk pedekata saitifik, yaki Problem Based Learig (PBL), Project Based Learig (PJBL), da ikuiri. Pelaksaaa program pedidika di Sekolah Meegah Kejurua (SMK), pembelajara praktik memegag pera yag sagat petig. Melalui kegiata pembelajara praktik, peserta didik aka dapat meguasai keterampila kerja secara optimal. Pembelajara praktik kejurua pada dasarya adalah proses belajar megajar yag dilakuka pada pelajara bidag kejurua. Sedagka mata pelajara praktik adalah mata pelajara yag lebih ditekaka pada kegiata kegiata megaplikasika suatu teori dalam kodisi da situasi yag terbatas, seperti pada laboratorium, ruag kerja da sebagaiya. Pedidika kejurua mempuyai kaita erat dega duia kerja atau idustri, maka pembelajara da pelatiha praktik memegag peraa kuci utuk membekali lulusaya agar mampu beradaptasi dega lapaga kerja. Dega demikia mereka harus dibetuk melalui seragkaia latiha atau pembelajara da pelatiha praktik 27

3 Yazeer, Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis. yag hampir meyerupai duia kerja. Agar peserta didik mampu meguasai keterampila kerja yag diharapka, guru harus meerapka metode / strategi megajar yag dapat megukur keterampila proses peserta didik (Starr, dkk dalam Wea, 2013 ). Model pembelajara berbasis proyek bertujua utuk mematapka pegetahua yag dimiliki peserta didik, serta memugkika peserta didik memperluas wawasa pegetahuaya dari suatu mata pelajara tertetu. Demikia pula pegetahua yag diperoleh peserta didik mejadi lebih berarti da kegiata belajar megajar aka mejadi lebih mearik, karea pegetahua itu lebih bermafaat bagiya utuk megapresiasi ligkugaya, memahami serta memecahka masalah yag dihadapiya dalam kehidupa sehari-hari ( Semiawa, dkk dalam Wea, 2013 ). Model pembelajara berbasis proyek sudah bayak diterapka dalam proses pembelajara sebelum kurikulum 2013 diberlakuka termasuk KTSP. Dega meerapka model pembelajara berbasis proyek maka kualitas yag telah diracag dalam kurikulum 2013 diharapka dapat tercapai. Karea dega meerapka model pembelajara berbasis proyek, prisip kegiata pembelajara dapat tercapai yaitu : (1) berpusat pada peserta didik; (2) megembagka kreativitas peserta didik; (3) meciptaka kodisi meyeagka da meatag; (4) bermuata ilai, etika, estetika, logika, da kiestetika; (5) meyediaka pegalama belajar yag beragam melalui peerapa berbagai strategi da metode pembelajara yag meyeagka, kotekstual, efektif, efisie da bermaka ( Addi, 2014 ). Pelaksaaa Model Pembelajara Berbasis Proyek dalam pembelajara memerluka peragkat-peragkat yag tepat utuk medukug tercapaiya tujua pembelajara. Peragkat pembelajara yag diperluka dalam megelola proses belajar megajar meliputi: silabus, Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Buku Peserta Didik (BPD), Lembar Kegiata Peserta Didik (LKPD), Media Pembelajara, Tes Hasil Belajar (THB). Peragkat pembelajara harus disediaka oleh guru agar dapat melaksaaka proses pembelajara yag optimal sehigga memudahka guru dalam megajarka materi da juga memudahka peserta didik utuk memahami materi. Utuk itu perlu dilakuka peracaga da pegembaga peragkat yag dapat melatih kemampua keterampila proses peserta didik. Dari hasil pegalama megajar di SMK-SMAK Makassar, kegiata pembelajara yag berlagsug di dalam kelas/laboratorium dikotrol da dikedalika lagsug oleh guru, da juga lebih meekaka pada proses pemidaha pegetahua dari guru kepada peserta didik sehigga tidak meempatka peserta didik sebagai pegostruksi pegetahua, selai itu buku paket juga merupaka satu-satuya media pembelajara yag diguaka, materi pelajara tidak dikemas meyesuaika kodisi peserta didik sebab berpatoka pada buku paket yag ada sehigga terkesa mooto da memaksa peserta didik utuk berbuat sesuai apa yag diperitahka oleh guru. Berdasarka kodisi tersebut di atas, peulis tertarik utuk megembagkaperagkat pembelajara berbasis proyek dega megguaka model pegembaga 4D karea model pegembaga 4D ii memag diracag oleh Thiagaraja, dkk (dalam Triato, 2009) utuk megembagka peragkat pembelajara, da dalam pegembagaya melibatka peilaia ahli, sehigga sebelum dilakuka uji coba di lapaga peragkat pembelajara telah dilakuka revisi berdasarka peilaia, sara da masuka para ahli. Peragkat pembelajara yag dimaksud dalam peelitia ii meliputi Racaga Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Lembar Kegiata Peserta Didik (LKPD), Buku Pesera Didik (BPD), da Tes Hasil Belajar (THB). 28

4 Chemistry Educatio Review, Pedidika Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34) Berdasarka uraia diatas maka dirumuska pertayaa peelitia ii sebagai berikut : 1. Bagaimaa proses pegembaga peragkat pembelajara berbasis proyek pada praktikum aalisis titrimetri? 2. Bagaimaa kualitas peragkat pembelajara berbasis proyek yag dikembagka ditijau dari kevalida, kepraktisa da keefektifaya? METODE PENELITIAN 1. Lokasi Peelitia Lokasi peelitia dilaksaaka di SMK-SMAK Makassar yag beralamat di Jl. Urip Sumoharjo km.4 Pampag Makassar. 2. Desai Peelitia Peelitia ii adalah peelitia pegembaga (Research ad Developmet) yag bertujua utuk memperoleh peragkat pembelajara berbasis proyek yag meliputi Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Buku Peserta Didik (BPD), Lembar Kegiata Peserta Didik (LKPD) da Tes Hasil Belajar (THB) dega megadopsi model pegembaga 4D dari Thiagaraja. 3. Populasi da sampel. Populasi dalam peelitai ii adalah peserta didik kelas XI D SMK-SMAK Makassar pada tahu ajara 2014/2015 yag berjumlah 30 orag. 4. Tekhik pegambila sampel. Dalam peelitia ii sample diambil melalui classradom samplig dega tekik acak kelas, dega asumsi bahwa populasi bersifat homoge yaitu tigkat kemampua peserta didik sama. 5. Tekik Aalisis data Data yag telah dikumpul diaalisis secara kuatitatif da diarahka utuk mejawab pertayaa Bagaimaa proses pegembaga peragkat pembelajara berbasis proyek pada materi praktikum aalisis titrimetri? da Apakah peragkat pembelajara yag dikembagka layak ditijau dari tigkat kevalida, kepraktisa, da keefektifaya? Berikut ii dikemukaka tetag aalisis data kevalida, kepraktisa, da keefektifa. 1. Aalisis Data Kevalida Peragkat Pembelajara Data hasil validasi peragkat pembelajara merupaka peilaia yag dilakuka oleh para ahli terhadap draf peragkat pembelajara yag dikembagka. Data hasil validasi oleh validator selajutya diaalisis sebagai berikut: a. Validitas setiap idikator V Ii = j=1 ji Keteraga : Ii = rerata idikator ke-i Vji = skor hasil peilaia terhadap idikator ke-i utuk validator ke-j = bayakya validator b. Validitas utuk setiap aspek Ai = j=1 I ji Keteraga: Ai = rerata utuk setiap aspek ke-i Iji = rerata ilai aspek ke-i utuk idikator ke-j = bayakya idikator dalam aspek ke-i c. Validitas utuk seluruh aspek Va = j=i Ai Keteraga: Va = rerata ilai total utuk semua aspek Ai = rerata ilai aspek ke-i = bayakya aspek Hasil yag diperoleh kemudia dibadigka dega kriteria validitas meurut Hobri (2009) sebagai berikut: 1 Va < 2 tidak valid 2 Va < 3 kurag valid 3 Va < 4 cukup valid 4 Va < 5 valid Va = 5 sagat valid Peragkat pembelajara dikategorika memeuhi validitas jika ilai rata-rata validitas utuk keseluruha aspek miimal berada pada kategori valid (V). Jika tidak memeuhi kriteria tersebut maka perlu dilakuka revisi berdasarka sara dari validator. Selajutya dilakuka kembali validasi dega melihat kembali aspek- 29

5 Yazeer, Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis. aspek yag kurag ilaiya sehigga diperoleh peragkat pembelajara yag ideal. 2. Aalisis Data Kepraktisa Peragkat Pembelajara Pegamata megeai kepraktisa peragkat pembelajara yag dikembagka dapat dilihat dari pegamata terhadap kemampua guru dalam meguaka peragkat pembelajara yag dikembagka melalui model pembelajara berbasis proyek di kelas/laboratorium. Istrume yag diguaka adalah lembar observasi keterlaksaaa peragkat pembelajara yag dikembagka. Data yag diperoleh selajutya diaalisis utuk meetuka ilai rata-rata keterlaksaaaa peragkat pembelajara pada setiap pertemua. Meurut Hobri (2009), data aalisis pegamata keterlaksaaa peragkat RPP, LKPD, Buku Peserta Didik diolah sebagai berikut: 1) Rerata setiap idikator dari setiap pegamat P Ii = j=1 ij Keteraga: Ii = rerata idikator ke-i setiap pegamata Pji = data ilai pegamata pertemua ke-j terhadap idikator ke-i = bayakya pertemua 2) Rerata setiap aspek pegamata Ai = m j=i I m ij Keteraga: Ai = rerata ilai utuk aspek ke-i Iij = rerata ilai aspek ke-i idikator ke-j m = bayakya idikator dalam aspek ke-i 3) Meetuka ilai IO (itededoperatioal) atau rerata total utuk semua aspek IO = i=1 Keteraga: IO = rerata ilai total semua aspek A i Ai = rerata ilai utuk aspek ke-i = bayakya aspek Hasil aalisis terhadap keterlaksaaa peragkat pembelajara melalui model pembelajara berbasis proyek yag dikembagka, selajutya dibadigka dega kriteria ilai aspek (IO) meurut Hobri (2009) yaitu: 1 IO < 2 sagat redah 2 IO < 3 redah 3 IO < 4 sedag 4 IO < 5 tiggi IO = 5 sagat tiggi Peragkat pembelajara dikataka praktis jika memiliki derajat IO yag baik, yaitu miimal berada pada kategori tiggi. Jika tigkat pecapaia IO di bawah tiggi, maka perlu diadaka revisi berdasarka masuka (koreksi) pegamat. Selajutya dilakuka uji coba higga diperoleh ukura derajat IO yag ideal (Hobri, 2009). 3. Aalisis Data Keefektifa Peragkat Pembelajara Peragkat pembelajara berbasis proyek dikataka efektif jika memeuhi idikator: a. Siswa yag megikuti kegiata pembelajara 80% tutas berdasarka kriteria ketutasa miimum (KKM) yag telah ditetapka diaalisis sebagai berikut: PKK = Σ T x 100 % ΣB Keteraga: PKK = persetase bayakya peserta didik yag tutas mecapai KKM Σ T = Jumlah siswa yag tutas mecapai KKM ΣB = Jumlah siswa b. Aalisis data kemampua guru megelola pembelajara Meurut Hobri (2009) kegiata yag dilakuka utuk megaalisis data peilaia kemampua guru megelola pembelajara sebagai berikut: 1) Mecari ilai kategori (NK) dalam setiap aspek peilaia NKj = j=1 NRK ij 30

6 Chemistry Educatio Review, Pedidika Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34) Keteraga: NKj = ilai ketegori ke-j NRKij = ilai rata-rata kriteria ke-i, aspek ke-j = bayakya kriteria dalam aspek ke-j 2) Mecari NKG dega mecari rerata ilai kategori dega rumus: NKG = m i=1 NK i Keteraga: NKG = ilai kemampua guru NKj = ilai kategori ke-j m = bayakya aspek peilaia Selajutya rata-rata ilai kategori (NK) ii dirujuk pada iterval peetua tigkat kemampua guru megelola pembelajara meurut Hobri (2009) sebagai berikut: 1 NKG < 2 tidak baik 2 NKG < 3 kurag baik 3 NKG < 4 cukup baik 4 NKG < 5 baik NKG = 5 sagat baik Guru dikataka mampu megelola pembelajara jika tigkat pecapaia kemampua guru megelola pembelajara miimal berada pada kategori baik. Apabila tigkat kemampua guru berada dibawah kategori baik, maka perlu diadaka perbaika kamudia dilakuka uji coba ulag sehigga guru mampu megelola kegiata pembelajara dega baik. c. Aalisis Data Respo Peserta Didik terhadap Pembelajara Adaya respo posistif yag ditujukka oleh peserta didik dari agket yag diberika setelah seluruh kegiata pembelajara dalam peelitia telah selesai. Data dari agket respo tersebut selajutya diaalisis sebagai berikut: Σ A PRS = x 100 % ΣB (Triato, 2011) Keteraga: PRS = persetase bayakya peserta didik yag memberika respo positif terhadap setiap kategori yag tayaka Σ A = jumlah peserta didik yag memilih respo positif ΣB = jumlah peserta didik (respode) Peragkat pembelajara model berbasis proyek dikataka efektif jika 80% peserta didik memberika respo positif terhadap pembelajara, buku peserta didik, da LKPD (Hobri,2009). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil validasi da uji coba peragkat pembelajara yag meliputi RPP, BPD, LKPD, da THB diguaka utuk megetahui kevalida, keefektifa, da kepraktisa peragkat pembelajara yag telah disusu. 1. Kevalida a. Recaa pelaksaaa pembelajara (RPP) Recaa pelaksaaa pembelajara (RPP) yag dikembagka memuat kompetesi iti, kompetesi dasar da tujua pembelajara yag sesuai dega kurikulum Kegiata yag terdapat pada RPP didasarka pada lagkah-lagkah pembelajara berbasis proyek. RPP yag diguaka divalidasi oleh 2 validator/ ahli dimaa para validator memberika peilaia terhadap aspek tujua, materi yag disajika, bahasa, saraa da alat batu pembelajara, metode, da waktu pembelajara yag termuat dalam RPP. Berdasarka peilaia para validator, umumya meilai RPP dapat diguaka dega sedikit revisi. Adapu ilai hasil validasi utuk seluruh aspek sebesar 4,02 da telah memeuhi kriteria kevalida (4 Va < 5 valid) sehigga RPP layak utuk diujicobaka. b. Buku Peserta Didik (BPD) Buku Peserta Didik yag telah disusu divalidasi oleh 2 validator yag masigmasig memberika peilaia terhadap format buku peserta didik, kosep, bahasa, da mafaat dari buku peserta didik. Umumya validator meilai bahwa buku peserta didik dapat diguaka dega sedikit revisi. Berdasarka peilaia para ahli/ validator diperoleh ilai hasil validasi utuk seluruh aspek sebesar 4,01 da telah memeuhi kriteria kevalida (4 Va < 5 31

7 Yazeer, Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis. valid) sehigga buku peserta didik layak utuk diujicobaka. c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yag telah disusu divalidasi oleh 2 validator/ ahli. Berdasarka masuka, da koreksi dari validator maka LKPD direvisi da selajutya diilai kembali oleh validator. Secara umum validator meilai bahwa LKPD dapat diguaka dega sedikit revisi. Hasil validasi utuk seluruh asapek yag meliputi format, bahasa, da isi LKPD diperoleh ilai 4,00 da telah memeuhi kriteria kevalida (4 Va < 5 valid) sehigga LKPD layak utuk diujicobaka. d. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar yag telah dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh 2 validator/ ahli. Para ahli memberika masuka da koreksi yag meliputi petujuk pegerjaa soal, skor setiap soal, materi soal, bahasa yag diguaka, kostruksi, da waktu yag diguaka. Secara umum validator meilai bahwa tes hasil belajar dapat diguaka dega sedikit revisi. Hasil validasi utuk seluruh aspek diperoleh ilai sebesar 4,08 da telah memeuhi kriteria kevalida (4 Va < 5 valid) sehigga tes hasil belajar yag telah dibut layak utuk diujicobaka. 2. Kepraktisa Kepraktisa peragkat pembelajara dapat diilai dari pegamata terhadap kemampua guru megguaka peragkat pembelajara yag dikembagka melalui model pembelajara berbasis proyek di kelas/laboratorium. Istrume yag diguaka yaitu lembar observasi keterlaksaaa peragkat pembelajara. Dari hasil uji coba peragkat pembelajara, dilakuka aalisis terhadap lembar pegamata keterlaksaaa peragkat pembelajara utuk setiap pertemua da diperoleh rata-rata seluruh aspek sebesar 4,09. Hal ii meujukka bahwa peragkat pembelajara yag dikembagka dega model berbasis proyek telah memeuhi kriteria kepraktisa (4 IO < 5 tiggi). 3. Keefektifa Hasil aalisis data utuk megetahui keefektifa peragkat pembelajara yag dikembagka dega model berbasis proyek adalah: a. Ketercapaia Tes Hasil Belajar Peserta Didik Tes hasil belajar dilaksaaka utuk megetahui sejauh maa kemampua peserta didik terhadap materi yag diajarka. Model pembelajara berbasis proyek dilaksaaka utuk megetahui pemahama peserta didik terhadap kompetesi yag diajarka setiap kali pertemua. Tes Hasil Belajar peserta didik dilakuka setelah seluruh kegiata pembelajara dilaksaaka selama 4 kali pertemua. Dari hasil aalisis terhadap tes hasil belajar diperoleh peserta didik yag tidak tutas sebayak 4 orag da yag tutas sebayak 26 orag dega ketutasa kelas sebesar 86,67%. Data tersebut meujukka bahwa secara klasikal, siswa memperoleh pemahama yag baik terhadap materi yag disajika dega megguaka peragkat pembelajara berbasis proyek. Dega demikia, peragkat pembelajara berbasis proyek efektif diguaka pada pembelajara pada praktikum aalisis titrimetri. b. Pegamata Pegelolaa Pembelajara Pegamata terhadap pegelolaa pembelajara dilakuka oleh observer yag memberika peilaia terhadap kemampua guru dalam melaksaaka sitaks RPP da meilai suasaa kelas pada saat proses pembelajara. Dari hasil aalisis diperoleh skor rata-rata utuk seluruh katogori yaitu 4,29 yag berada pada kategori baik 4 NKG < 5. Berdasarka kriteria yag ditetapka pada Bab III, maka dapat disimpulka bahwa guru mampu megelolah pembelajara kimia dega baik. c. Aktivitas Peserta Didik Aktivitas peserta didik diamati pada proses pembelajara. Dari hasil aalisis data aktivitas peserta didik diperoleh 33,33% kategori sagat baik da 66,67% kategori baik. Berdasarka hasil aalisis data aktivitas peserta didik meujukka bahwa 32

8 Chemistry Educatio Review, Pedidika Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34) lima kategori pegamata aktivitas peserta didik terpeuhi yaitu: Megemukaka pedapat terhadap masalah yag disajika oleh guru, Medegarka/memperhatika pejelasa guru/atar peserta didik, aktif dalam pembelajara proyek utuk meyelesaika masalah dalam LKPD secara bersama-sama da megerjaka pekerjaa dalam LKPD da tidak melakuka kegiata di luar tugas, misalya tidak memperhatika pejelasa guru, megerjaka tugas mata pelajara lai. Aktivitas lai yag tidak berkaita dega KBM, misalya tidur, gatuk, melamu da sebagaiya. d. Pegamata Sikap Peserta Didik Sikap peserta didik diamati berdasarka kompetesi yag terdapat pada kompetesi iti. Sikap peserta didik yag diamati meliputi kerajia, kecermata, keaktifa, tolerasi, motivasi, keseriusa, kerjasama, taggugjawab,disipli, percaya diri da kejujura dega megguaka lembar pegamata. Berdasarka hasil aalisis data sikap peserta didik pada predikat sagat baik 12 orag (40 %) da baik 18 orag (60 %) da telah memeuhi kriteria keefektifa peragkat pembelajara. e. Pegamata Keterampila Peserta Didik Keterampila peserta didik diamati pada proses pembelajara dega model proyek megguaka lembar pegamata. Pegamata keterampila peserta didik berdasarka kompetesi iti yag terdapat pada kurikulum Keterampila peserta didik meliputi keterampila membuat tujua pembelajara,membuat rumusa masalah, membuat job list, membuat prosedur kerja, membuat laruta, stadardisasi laruta, megguaka peralata laboratorium, megamati titik akhir, membaca skala alat, meggumpulka data, meghitug hasil, membuat kesimpula serta keterampila presetasi terhadap materi yag dipelajariya. Dari hasil aalisis keterampila peserta didik berada pada predikat sagat baik 10 orag (33,33 %) da baik 20 orag (66,67 %) telah memeuhi kriteria keefektifa berdasarka kurikulum f. Respo Peserta Didik Respo peserta didik diperoleh utuk megetahui pedapat peserta didik tetag pegguaa BPD, LKPD, THB da proses pembelajara dega model berbasis proyek. Melalui respo peserta didik dapat diperoleh data tetag peserta didik yag memberika respo positif terhadap peragkat pembelajara berbasis proyek pada materi praktikum aalisis titrimetri. Dari hasil aalisis data respo peserta didik diketahui bahwa peserta didik memberika respo positif sebayak 92,50 % da telah memeuhi kriteria keefektifa ( > 80 % ). g. Respo Guru Respo Guru diperoleh utuk megetahui pedapat guru tetag pegguaa BPD, LKPD, THB da proses pembelajara dega model berbasis proyek. Melalui respo guru dapat diperoleh data tetag guru yag memberika respo positif terhadap peragkat pembelajara berbasis proyek pada materi praktikum aalisis titrimetri. Dari hasil aalisis data respo guru diketahui bahwa guru merespo dega baik peragkat pembelajara yag diaplikasika da telah memeuhi kriteria keefektifa. KESIMPULAN Berdasarka pembahasa hasil pegembaga da uji coba peragkat pembelajara kimia berbasis proyek di SMK-SMAK Makassar dapat disimpulka bahwa pegembaga peragkat pembelajara kimia berbasis proyek adalah modifikasi da adaptasi dari model 4D yag meliputi 4 tahap, yaitu: (1) tahap pedefeisia,(2) tahap peracaga, (3) tahap pegembaga, (4) tahap peyebara. Peragkat pembelajara yag dikembagka terdiri dari: Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Buku Peserta Didik (BPD), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), da Tes Hasil Belajar (THB). Hasil pegembaga peragkat yag diperoleh: (1) Valid berdasarka peilaia para ahli yag mecapai relevasi yag kuat (100%) utuk semua peragkat yag dikembagka. (2) Praktis, karea berdasarka hasil pegamata 33

9 Yazeer, Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis. keterlaksaaa peragkat pembelajara oleh observer meyataka bahwa peragkat pembelajara terlaksaa dega baik pada saat uji coba, da (3) efektif karea telah memeuhi semua kriteria keefektifa peragkat pembelajara yag meliputi: ketutasa klasikal telah tercapai, pegelolaa pembelajara oleh pedidik dilaksaaka dega baik, peserta didik da guru memberika respo positif terhadap peragkat da keterlaksaaa kegiata pembelajara, da peilaia sikap serta keterampila peserta didik memeuhi kriteria ketutasa. DAFTAR PUSTAKA Abidi, Yuus Desai Pembelajara dalam Koteks Kurikulum Refika Aditama: Badug. Abdullah, Ridwa Iovasi Pembelajara. Jakarta : Bumi Aksara. Addii, Istiqomah Peerapa Model Pembelajara Project Based Learig (PjBl) pada materi pokok Laruta Asam Basa. Jural Pedidika Kimia. Uiversitas Sebelas Maret Asra, Sumiati Metode Pembelajara. Badug: CV Wacaa Prima. Bas, Gokha Ivestigatig the effect of project-base learig o studets Academic Achievemet ad attitudes towards Eglish lesso. The olie joural of New Horizos i Educatio volume 1, issue 4. Bell, Stephaie Project base learig for the 21 st cetury: skill for the future. Joural of educatioal strategies, issue ad ideas. Dahar, Rata Wilis Teori-teori Belajar da Pembelajara. Jakarta : Erlagga Guo, Shaoqig Project Based Learig:a-effective approach to lik teacher professioal developmet ad studet learig. Joural of Educatioal Techology Developmet ad Excharge. Volume 5,issue 2 Hobri, Metodologi Peelitia Pegembaga (Developmetal Research) Aplikasi Pada Peelitia Pedidika Matematika. Jember : Uiversitas Jember Kemedikas Permedikbud Nomor 81 A Tahu 2013 Lampira IV tetag Impelemetasi kurikulum da pedoma umum pembelajara. diakses 05 Desember Kemedikas. 2013a. Pergesera Paradigma Belajar Abad 21. Jakarta. (Olie), ( dikbud/uji-publik-kurikulum ), diakses diakses 15 Desember Kemedikbud Materi Pelatiha Guru Implemetasi Kurikulum 2013Tahu Ajara 2014/2015. Bada Pegembaga Sumber Daya Mausia Pedidika da Kebudayaa da Pejami Mutu Pedidika Kemedikbud. Mahaal dkk, Pegaruh Project base learig (Pjbl) pada materi Ekosistem terhadap sikap da hasil belajar siswa SMAN 2 Malag. Jural FMIPA Uiversitas Negeri Malag. Rusma, Model-Model Pembelajara Megembagka Profesioalisme Guru. Jakarta: Raja Grafido Persada. Thiagaraja, S., dkk Istructioal Developmet for Traiig Teachers of Expectioal Childre. Mieapolis, Miesota: Leadership Traiig Istitute/Special Educatio, Uiversity of Miesota. Triato, Medesai Pembelajara Kotekstual. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher Medesai Model Pembelajara Iovatif-Progresif. Jakarta : Kecaa Preada Media Group Uderwood, A.L Aalisis Kimia Kuatitatif. Jakarta : Erlagga Wea, Made Strategi Pembelajara Iovatif Kotemporer. Jakarta: Bumi Aksara. 34