PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE STAD POKOK BAHASAN TABUNG DAN KERUCUT UNTUK SISWA SMP KELAS IX Tia Melida 16, Titik Sugiarti 17, Didik Sugeg Pambudi 18 Abstract. The research aims to kow the process ad result of developmet of mathematics learig materials based o cotextual teachig ad learig by settig of cooperative learig studet team achievemet divisio for cylider ad coe topics at ith grade of juior high school. Learig istrumets developmet model refers to 4D Thiagaraja models which has 4 steps amely defie, desig, develop, ad dissemiate. This research has three products amely lesso pla, worksheet, ad evaluatio test. Based o validatio process ad tryout, the result shows that the coefficiet of validity reachs 3 poit, the percetages of teacher s activities, studets activities, ad studets resposes are above 80%, it ca be cocluded that the learig istrumets had fullfiled the validity, practice, ad effective criteria. Key Words: 4D Thiagaraja models, cotextual teachig ad learig, cooperative learig studet team achievemet divisio, cylider ad coe PENDAHULUAN Pedidika berpera petig dalam mempersiapka sumber daya mausia yag mampu berkompetisi dalam perkembaga ilmu pegetahua da tekologi. Pembetuka sumber daya mausia yag bermutu tergatug pada sistem da peerapa pedidika. Pada dasarya terdapat berbagai faktor yag mempegaruhi keberhasila pedidika, atara lai, guru, siswa, saraa da prasaraa, ligkuga pedidika, kurikulum. Guru memiliki pera yag amat petig bagi proses pedidika. Joh Goodlad (dalam Kurialloh, 2013), Ketua Asosiasi Kepala Sekolah di Amerika Serikat suatu saat berujar, "Maakala guru sudah masuk ke ruag kelas da meutup pitu kelas itu, dialah yag aka meetuka apakah proses belajar hari itu berjala dega baik atau tidak, dapat mecapai tujua atau tidak. Meurut Peratura Meteri Pedidika Nasioal (bsp-idoesia.org) No.18 tahu 2007 tetag sertifikasi bagi guru bahwa tujua sertifikasi guru yaitu utuk meetuka kelayaka guru dalam melaksaaka tugas sebagai age pembelajara. Sehubuga dega peraa sebagai pedidik da pegajar, guru harus mampu meguasai ilmu pegetahua yag berkaita dega mata pelajara yag diajarka, 16 Mahasiswa Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 17 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 18 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember

2 48 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 47-56, April 2015 meguasai teori da praktik medidik, serta peka terhadap iovasi pedidika. Dalam ragka mempersiapka peserta didik yag berkualitas, diperluka perecaaa yag matag dalam pembelajara oleh guru. Perecaa pembelajara dapat diwujudka dalam peragkat pembelajara yag dikembagka. Materi bagu ruag sisi legkug merupaka materi yag diajarka pada kelas IX SMP semester gajil. Materi ii meutut siswa utuk megidetifikasi usur-usur, meghitug luas selimut, luas permukaa, da volume bagu ruag sisi legkug. Terdapat beberapa pokok bahasa dalam materi bagu ruag sisi legkug yaitu tabug, kerucut, da bola. Aka tetapi, pada peelitia ii dipilih pokok bahasa tabug da kerucut. Materi tersebut masih cederug dirasa sulit oleh siswa padahal dalam kehidupa sehari-hari bayak dijumpai aplikasi betuk tabug da kerucut. Materi ii aka lebih bermaka jika dikaitka dega kehidupa sehari-hari. Pada peelitia ii, dilakuka pegembaga peragkat yag melipui Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), da Tes Hasil Belajar (THB) dega megitegrasika strategi pembelajara di dalamya. Salah satu alteratif pembelajara yag dapat diterapka adalah model pembelajara kooperatif tipe STAD (Studet Team Achievemet Divisio) berbasis kotekstual. Hal ii dipadag tepat karea peserta didik dapat meemuka sediri (iquiry) kosep materi dega araha dari guru, bertaya (questioig), melakuka sesuatu dega megkostruksi (costructivism), melakuka masyarakat belajar (learig commuity), melakuka pegumpula data (authetic assessmet), merefleksika kemampuaya (reflectio), da melakuka pemodela (modelig). Meurut Suardi (2009:66) CTL merupaka kosepsi belajar yag membatu guru megaitka materi yag dipelajari siswa dega duia yata (koteks siswa) da medorog siswa membuat hubuga atara pegetahua yag dimiliki dega aplikasi dalam kehidupa mereka sebagai aggota keluarga da masyarakat. Meurut Slavi, (2005:4) pembelajara kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pegajara dimaa para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil utuk salig membatu satu sama laiya dalam mempelajari materi pelajara. Cooperative Learig tipe STAD diharapka dapat meciptaka situasi da kodisi belajar yag diamis utuk medorog peserta didik berprestasi da mampu meemuka betuk-betuk atau teori-teori belajar baru yag diaggap cocok da pas

3 Tia dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis 49 utuk dikembagka sesuai dega potesiya sediri. Selai itu, peserta didik juga termotivasi utuk berkompetisi secara aktif sebab dalam pembelajara kooperatif tipe STAD ii terdapat kompoe skor kemajua idividu yag atiya aka diguaka sebagai peetu predikat kelompok. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (developmetal research). Dalam peelitia ii, peragkat pembelajara yag dikembagka adalah RPP, LKS, da THB pada pokok bahasa Tabug da Kerucut utuk siswa SMP kelas IX. Peelitia pegembaga ii megguaka model Thiagaraja, Semmel da Semmel. Model Thiagaraja (dalam Hobri, 2010:12) terdiri dari empat tahap yag dikeal dega model four-d Model yaitu tahap pedefiisia (defie), tahap peracaga (desig), tahap pegembaga (develop), da tahap peyebara (dissemiate). Tahap pedefiisia berisi kegiata-kegiata aalisis yag bertujua utuk medefiisika da meetapka kebutuha pembelajara. Tahap ii meliputi 5 lagkah pokok, yaitu 1) aalisis awal-akhir, yag bertujua utuk memuculka masalah dasar yag diperluka dalam pegembaga peragkat pembelajara, sehigga dapat dibuat alteratif peragkat pembelajara yag sesuai; 2) aalisis siswa, yaitu kegiata utuk megadaka observasi di kelas IX-A da IX-B SMPN 7 Jember da wawacara dega guru bidag studi matematika serta megaalisis daftar ilai kogitif materi sebelum materi Tabug da Kerucut utuk meetuka siswa termasuk kelompok bawah/sedag/atas; 3) aalisis materi, yaitu kegiata megidetifikasi, merici, da meyusu secara sistematis materi-materi utama yag aka dipelajari oleh siswa, selajutya materi tersebut disusu secara hirarkis; 4) aalisis tugas, yaitu kegiata megidetifikasi keterampila-keterampila utama yag diperluka dalam pembelajara yag sesuai dega kurikulum, da megaalisis suatu keterampila yag aka dikembagka dalam peragkat pembelajara; serta 5) spesifikasi tujua pembelajara, yaitu kegiata merumuska tujua-tujua pembelajara khusus berdasarka aalisis materi da aalisis tugas. Tahap peracaga memuat empat lagkah pokok yaitu peyusua tes, pemiliha media, pemiliha format, da peracaga awal. Kegiata utama dalam proses peracaga adalah pemiliha media da format utuk baha da pembuata

4 50 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 47-56, April 2015 desai awal pembelajara. Peragkat yag aka dihasilka dalam tahap ii diamaka draft I. Tahap pegembaga bertujua utuk meghasilka draft peragkat pembelajara yag telah direvisi berdasarka masuka dari para ahli/validator da data yag diperoleh dari uji coba lapag. Draft I yag divalidasi oleh para ahli selajutya diaalisis da direvisi utuk medapatka draft II. Draft II yag telah diyataka valid kemudia diujicobaka utuk megetahui kriteria keefektifa da kepraktisaya. Setelah dilakuka ujicoba, dilakuka aalisis terhadap draft II tersebut da jika telah memeuhi kriteria keefektifa da kepraktisa, kemudia diamaka draft III peragkat pembelajara sebagai peragkat fial. Tahap terakhir pada proses pegembaga peragkat pembelajara adalah tahap peyebara. Kegiata yag dilakuka adalah meyebarka peragkat pembelajara ke sekolah tempat ujicoba, laboratorium pedidika matematika serta perpustakaa Uiversitas Jember. Metode pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii adalah validasi ahli, tes, wawacara, observasi, dokumetasi, da agket. Istrume peelitia yag diguaka adalah lembar validasi peragkat pembelajara, lembar pegamata (aktivitas guru da aktivitas siswa), agket respo siswa, tes hasil belajar, kuis, da pedoma wawacara. Tekik aalisis data pada peelitia ii adalah sebagai berikut: 1) Aalisis data hasil validasi peragkat pembelajara Kegiata aalisis kevalida peragkat pembelajara yag diguaka dalam peelitia ii megikuti lagkah-lagkah berikut (Hobri, 2010: 52-53): a. Melakuka rekapitulasi data peilaia kevalida model ke dalam tabel yag meliputi: aspek (Ai), idikator (Ii), da ilai Vji utuk masig-masig validator. b. Meetuka rata-rata ilai hasil validasi dari semua validator utuk setiap idikator dega rumus: I j i 1 Keteraga: Vji = data ilai validator ke-j terhadap idikator ke-i = bayakya validator c. Meetuka rerata ilai utuk setiap aspek dega rumus: V ji

5 Tia dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis 51 A j i 1 I m ji Keteraga: Aji = rerata ilai utuk aspek ke-i; Iji = rerata ilai utuk aspek ke-i idikator ke-j; m = bayakya idikator dalam aspek ke-i d. Meetuka ilai Va atau ilai rerata total dari rerata ilai utuk semua aspek dega rumus da kategori yag telah dimodifikasi disajika pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Kategori Iterval Tigkat Kevalida Va j 1 A ji Besar Va Kategori 1 Va < 2 Tidak valid 2 Va < 3 Kurag valid 3 Va < 4 Valid Va = 4 Sagat valid Keteraga: Va = ilai rerata total utuk semua aspek; Aji = rerata ilai utuk aspek ke-i; = bayakya aspek 2) Aktivitas siswa Pg = Ag Ng x 100% (Faisol, 2010:34) Keteraga: Pg = persetase keaktifa siswa; Ag = jumlah skor yag diperoleh siswa; Ng = jumlah skor seluruhya 3) Aktivitas guru Ps = As Ns x 100% (Faisol, 2010:35) Keteraga: Ps = Persetase keaktifa guru; As = jumlah skor yag diperoleh guru; Ns = jumlah skor seluruhya 4) Aalisis data hasil tes a. Validitas butir soal r = N i=1 X i Y i ( i=1 X i )( i=1 Y i ) (N X2 i=1 i ( i=1 X i ) 2 )(N Y2 i=1 i ( i=1 Y i ) 2 ) (Sudjaa dalam Hobri, 2010:49) Keteraga : r adalah koefisie validitas tes; X adalah skor butir (item); Y adalah skor total; N adalah bayakya respode yag megikuti tes

6 52 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 47-56, April 2015 b. Tigkat Peguasaa Siswa Meurut Hobri (2010:58) kriteria meyataka ketutasa pembelajara adalah miimal 80% siswa yag megikuti pembelajara mampu mecapai tigkat peguasaa materi miimal sedag atau miimal 80% siswa yag megikuti pembelajara mampu mecapai miimal skor 60 (skor maksimal 100). Data hasil aalisis tigkat peguasaa siswa ii diguaka sebagai salah satu kriteria keefektifa peragkat pembelajara. c. Reliabilitas tes K S 2 i α = K (1 i=1 2 ) Nur (dalam Hobri, 2010:47) K 1 S i Keteraga: α adalah koefisie reliabilitas tes; K adalah bayakya butir tes; K 2 2 i=1 S i adalah jumlah varias butir tes; S i adalah varias total 5) Aalisis respo siswa Pr = x 100% N Keteraga: Pr = persetase respo; = bayak siswa yag memberika respo positif; N = bayak siswa yag megisi agket respo siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam peelitia ii peragkat pembelajara matematika beruasa kotekstual settig kooperatif tipe Studet Team Achievemet Divisio (STAD) utuk Sekolah Meegah Pertama (SMP) kelas IX yag dikembagka adalah RPP, LKS, da THB. Model pegembaga peragkat pada peelitia ii megacu pada Model Thiagaraja yag terdiri dari empat tahap yaitu, pedefiisia (defie), peracaga (desig), pegembaga (develope), da peyebara (dissemiate). Tahap pertama adalah tahap pedefiisia dega 5 lagkah pokok, yaitu aalisis awal-akhir, aalisis siswa, aalisis materi, aalisis tugas, da spesifikasi idikator pembelajara. Idikator yag dihasilka dalam spesifikasi tujua pembelajara diguaka sebagai dasar dalam peyusua racaga peragkat pembelajara matematika bebasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD materi Tabug da Kerucut. Tahap peracaga peragkat pembelajara terdiri dari 4 lagkah yaitu peyusua tes, pemiliha media, pemiliha format, da desai awal. Pada tahap peracaga dihasilka Draft I. Tahap selajutya adalah tahap pegembaga, pada

7 Tia dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis 53 tahap ii dihasilka draft II peragkat pembelajara yag telah direvisi berdasarka masuka dari para ahli da kemudia dilakuka ujicoba. Dari hasil uji coba diperoleh kepraktisa da keefektifa peragkat pembelajara da hasilya diamaka draf III (peragkat fial). Berikut adalah peragkat pembelajara yag dihasilka dalam peelitia ii. 1) Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) RPP yag dikembagka adalah RPP yag idikator pembelajara dibedaka mejadi tiga raah yaitu raah kogitif, afektif, da psikomotor. Idikator utuk raah kogitif dibagi mejadi dua yaitu kogitif produk da proses. Kompoe RPP yag dikembagka terdiri dari kegiata pedahulua, kegiata iti, da peutup yag memuat lagkah-lagkah pembelajara sesuai dega pedekata kotekstual settig kooperatif tipe STAD. 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Dasar pembuata LKS adalah megacu pada idikator pembelajara yag aka dicapai serta kegiata-kegiata pembelajara matematika dega pedekata kotekstual settig kooperatif tipe STAD. LKS yag dikembagka meutut siswa utuk megkostruk sediri dalam meemuka kosep materi pembelajara yag dipelajari. Peelitia ii dikembagka tiga LKS utuk tiga pertemua. 3) Tes Hasil Belajar (THB) THB yag dikembagka pada peelitia ii megacu pada pembelajara berbasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD. Namu, dalam proses pegerjaaya tidak meerapka pembelajara kooperatif tipe STAD yag megharuska siswa utuk berkelompok melaika THB dikerjaka secara idividu. Soal dalam THB yag dikembagka terdiri dari 4 soal uraia berkaita dega permasalaha sehari-hari dega memuat materi yag telah dipelajari Hasil aalisis yag dilakuka terhadap pegembaga peragkat pembelajara berbasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD ii dihasilka aalisis yag meliputi kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa. Kriteria kevalida peragkat pembelajara diperoleh dari hasil aalisis terhadap validasi yag dilakuka para ahli. Hasil aalisis meujukka bahwa RPP, LKS, da THB dikataka valid sebab tigkat kevalida ketiga kompoe peragkat pembelajara adalah 3,5; 3,8; da 3,7. Dega demikia, peragkat pembelajara yag dikembagka telah memeuhi kriteria

8 54 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 47-56, April 2015 kevalida. Kriteria kepraktisa peragkat pembelajara diperoleh dari aalisis terhadap aktivitas guru selama pembelajara berlagsug selama tiga pertemua. Hasil dari peilaia pada pertemua pertama, kedua, da ketiga di kelas IX-A yaitu 83,3%, 88,9%, da 91,7%. Hasil dari peilaia pada pertemua pertama, kedua, da ketiga di kelas IX- B yaitu 86,1%, 88,9%, da 94,4%. Persetase tersebut masig-masig mecapai kategori baik. Dega demikia, peragkat pembelajara yag dikembagka telah memeuhi kriteria kepraktisa. Kriteria keefektifa peragkat pembelajara berbasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD diperoleh dari aalisis terhadap aktivitas siswa, tes hasil belajar, da agket respo siswa. Dari hasil aalisis aktivitas siswa diketahui bahwa persetase aktivitas siswa pada pertemua pertama, kedua, da ketiga kelas IX-A adalah 81,9%, 86,10%, da 90,30% da kelas IX-B adalah 82,90%, 87,50%, da 92,10% dega persetase masig-masig mecapai kategori baik. Dari hasil aalisis tes hasil belajar diperoleh bahwa ketutasa siswa mecapai 85% baik kelas IX-A maupu kelas IX-B. Hasil aalisis agket respo siswa kelas IX-A da kelas IX-B diperoleh lebih dari 80% siswa memberika respo positif terhadap peragkat pembelajara yag dikembagka. Dega demikia, peragkat pembelajara yag dikembagka telah memeuhi kriteria keefektifa. Pegembaga peragkat pembelajara ii memiliki kedala dalam proses peracaga desai awal peragkat. Hal ii dikareaka dalam proses desai diperluka suatu keterampila dalam memuculka kompoe-kompoe pedekata kotekstual da tahap-tahap pembelajara kooperatif tipe STAD pada peragkat pembelajara yag dikembagka. Proses desai tersebut juga harus memperhatika idikator-idikator peragkat pembelajara yag dikemukaka oleh O meara, sehigga diperluka waktu yag cukup lama dalam proses pembuata peragkat pembelajara. Pembelajara matematika megguaka pedekata kotekstual settig kooperatif tipe STAD memiliki kelebiha da kelemaha. Kelebiha pembelajara ii adalah siswa dapat termotivasi dalam pembelajara karea dalam prosesya siswa diajak utuk meemuka sediri kosep materi yag aka dipelajariya. Sebagia besar siswa megaggap bahwa LKS yag mereka guaka mudah dimegerti da mearik utuk dibaca. Adaya kuis I da kuis II juga membuat siswa mejadi lebih termotivasi, karea utuk rekogisi tim seluruh kelompok memiliki kesempata yag sama utuk

9 Tia dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Berbasis 55 medapatka reward sebagai tim dega predikat Good, Great, da Super. Kelebihakelebiha tersebut berdasarka agket respo yag telah diisi oleh siswa. Selai itu, berdasarka hasil aalisis Tes Hasil Belajar diperoleh lebih dari 80% siswa baik siswa kelas IX-A maupu siswa kelas IX-B yag masig-masig berjumlah 40 siswa telah mecapai ketutasa miimal yaitu ilai 60. Rata-rata ilai yag diperoleh siswa kelas A adalah 71 sedagka kelas IX-B adalah 72. Berikut ii adalah hasil LKS da THB yag telah diujicobaka. Gambar 1 LKS Gambar 2 THB Gambar 1 meujukka bagaimaa proses kostruktivis pada LKS 1, siswa dimita meggambarka sketsa jarig-jarig tabug setelah memotog alat peraga yag disediaka kemudia mejawab pertayaa utuk meemuka kembali rumus luas permukaa tabug. Pada Gambar 2 siswa dimita megerjaka soal THB yag berisika permasalaha kotekstual sesuai materi yag dipelajari dega alokasi waktu pegerjaa 60 meit. Adapu kelemaha pembelajara megguaka pedekata kostekstual settig kooperatif tipe STAD yaitu alokasi waktu. Dalam kegiata pembelajara, dibutuhka waktu yag bayak, khususya ketika kegiata kelompok dalam meyelesaika LKS. Oleh karea itu, pera guru harus ditigkatka lagi utamaya dalam megkodisika siswa agar pembelajara dapat tercapai secara maksimal. KESIMPULAN DAN SARAN Berikut ii kesimpula dari peelitia yag telah dilakuka. Peragkat yag dikembagka meliputi RPP, LKS, da THB dega proses pegembagaya megguaka Model 4-D. Hasil pegembaga yag diperoleh adalah peragkat pembelajara matematika berbasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD pokok

10 56 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 47-56, April 2015 Tabug da Kerucut utuk siswa SMP kelas IX dikategorika baik da layak karea telah memeuhi kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa. Sara yag dapat dikemukaka dari hasil peelitia adalah pegembaga peragkat pembelajara berbasis CTL dega settig kooperatif tipe STAD pokok bahasa tabug da kerucut hedakya dikembagka utuk materi yag lai. Gua peyempuraa da kelegkapa peragkat, maka disaraka pada peeliti selajutya agar dapat ditambahka peragkat pembelajara yag belum dikembagka oleh peeliti. Dalam melaksaaka pembelajara dega pedekata kotekstual settig kooperatif tipe STAD, pera guru sagat diperluka secara optimal pada proses memahami masalah kostektual beserta tahap/lagkah pembelajaraya agar suasaa kegiata belajar megajar mejadi kodusif. DAFTAR PUSTAKA BSNP Stadar kualifikasi akademik da kompetesi guru. [serial olie] Diakses pada30 September Faisol, Ahmad Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika Realistik Utuk Pokok Bahasa Perbadiga Di Kelas VIII SMP. Tidak Dipublikasika. Skripsi. Jember: FKIP Uiversitas Jember. Hobri Metodologi Peelitia Pegembaga [Aplikasi Pada peelitia Pedidika Matematika]. Jember : Pea Salsabila. Kurialloh, asri Sertifikasi Guru Dalam Upaya Peigkata Mutu Pedidika di Idoesia. [serial olie]. sertifikasi-guru-dalam-upaya.html. Diakses pada 1 jui Slavi, Robert E Cooperative Learig: Teori Riset, da Praktik. Badug: Nusa Media. Suardi Strategi Belajar Megajar Matematika. Jember: Uiversitas Jember.