|
|
- Yanti Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 prancis
3 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016 No. Publikasi: Katalog: Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xi halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bengkalis Gambar dan Ilustrasi: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis Dicetak oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik ii
4 K ATA PENGANTAR Puji dan syukur kami persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat dan karunia Nya sehingga publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2015 terbit perdana pada tahun ini. Kesejahteraan rakyat merupakan amanat pertama disebutkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk mewujudkannya. Keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat harus dapat diukur agar kelak di masa mendatang kesejahteraan rakyat dapat dinikmati dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat. Salah satu tugas dari BPS adalah menyediakan data statistik, termasuk data tentang kesejahteraan rakyat. Sehingga dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kesejahteran rakyat di wilayah Kabupaten Bengkalis pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Akhirnya, semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat umum dalam melakukan pembangunan di lingkungan Kabupaten Bengkalis. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi publikasi yang lebih baik selanjutnya. Terima kasih Bengkalis, November 2016 Kepala BPS Kabupaten Bengkalis, Guswandi iii
5 D A F T A R I S I Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Bab I Penjelasan Umum Bab II Metode Survei Bab III Gambaran Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis Kependudukan III.1 Kesehatan III.2 Pendidikan III.3 Fertilitas dan Keluarga Berencana III.4 Perumahan III.5 Lain-lain III.6 Konsumsi/Pengeluaran III.7 iii iv v vi iv
6 D A F T A R G A M B A R Gambar 1 Persentase Penduduk Kabupaten Bengkalis menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015 Gambar 2 Penduduk Kabupaten Bengkalis berumur 10 Tahun Keatas menurut Status Perkawinan, 2015 Gambar 3 Piramida Penduduk Kabupaten Bengkalis, 2015 Gambar 4 Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Selama Sebulan Terakhir, 2015 Gambar 5 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki, 2015 Gambar 6 Persentase Perempuan Berumur Tahun Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB, 2015 Gambar 7 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2) Gambar 8 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar, 2015 Gambar 9 Persentase Rumah Tangga yang Membeli Raskin/Beras Miskin Menurut Jumlah Beras yang Dibeli Selama 3 Bulan Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Gambar 10 Komposisi Konsumsi/Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Rumah Tangga di Kabupaten Bengkalis, v
7 D A F T A R T A B E L III.1 KEPENDUDUKAN Tabel 1.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 1.2 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 1.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke atas Menurut Status Perkawinan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 III.2 KESEHATAN Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.3 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Hari Sakit dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.5 Persentase Penduduk yang Sakit Tetapi Tidak Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.6 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Tempat Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal, vi
8 Tabel 2.7 Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk Berobat Jalan Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.8 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.9 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.10 Persentase Penduduk yang Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Tempat Rawat Inap dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.11 Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.12 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jumlah Hari Rawat Inap, Rata-rata Lama Rawat Inap, dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.13 Persentase Penduduk Berumur Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Tembakau Selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.14 Persentase Penduduk Berumur Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Tembakau Tidak Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir Tetapi Sebelumnya Merokok Setiap Hari Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.15 Persentase Penduduk Berumur Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.16 Persentase Balita yang Mempunyai Kartu Imunisasi Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 2.17 Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.18 Persentase Balita yang Mendapatkan Imunisasi Lengkap Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, vii
9 Tabel 2.19 Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Menurut Frekuensinya dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.20 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Pernah diberi ASI menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.21 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Masih diberi ASI Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 2.22 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Pernah Diberi ASI Menurut Lama Pemberian ASI dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 III.3 PENDIDIKAN Tabel 3.1 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Pendidikan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berumur 7-24 Tahun Menurut Kelompok Umur, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah?STTB Tertinggi yang dimiliki, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.6 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 3.7 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Alat yang Digunakan untuk Mengakses Internet, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Tabel 3.8 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Tempat Mengakses Internet dan Daerah Tempat Tinggal, viii
10 III.4 FERITILITAS DAN KELUARGA BERENCANA Tabel 4.1 Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Umur Perkawinan Pertama dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.2 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.3 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup dan Daerah Tempat Tingga, 2015 Tabel 4.4 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.5 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Tempat Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.6 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Penolong Proses Persalinan Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.7 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Status Penggunan Alat/Cara KB dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 4.8 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan, ix
11 III.5 PERUMAHAN Tabel 5.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2) dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.2 Persentase Rumah Tanga Menurut Bahan bangunan Utama Atap Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bangunan Utama Lantai Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bangunan Utama DInding Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Utama untuk Minum dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.6 Persentase Rumah tangga dengan Sumber Air Minum dari Sumur Bor/Pompa/Sumur Terlindung/Mata Air Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Limbah/Kotoran/Tinja dan Daerah Tempat Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan FasilitasAir Minum dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minumdan Daerah Tempat Tinggal,2015 Tabel 5.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.10 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset yang Digunakan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.11 Persentase Ruah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.12 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 5.13 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar Utama untuk Memasak dan Daerah Tempat Tinggal, x
12 III.6 LAIN-LAIN Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga yang Pernah Membeli Beras Murah/Raskin Selama 3 Bulan Terakhir Menurut Jumlah Beras yang Dibeli dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga yang Mendapatkan Kredit Usaha Selama 1 Tahun Terakhir Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kredit Usaha, 2015 Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki atau Menerima Jaminan Sosial dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis Jaminan Sosial dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 III.7 KONSUMSI/PENGELUARAN Tabel 7.1 Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita SeBulan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tabel 7.2 Distribusi Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan di Kabupaten Bengkalis, xi
13 Penjelasan Umum BAB I
14 I. PENJELASAN UMUM I.1 PENDAHULAN Menjadi instansi rujukan statistik, menuntut Badan Pusat Statistik menjadi penyedia data yang berkesinambungan, akurat dan tepat waktu. BPS dituntut untuk dapat menyajikan data yang dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan dan penentu kebijakan sektoral maupun lintas sektoral. Data yang dihasilkan tersebut dapat menjadi indikator untuk mengukur, memonitor, dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah berjalan. Selain itu, data juga memiliki peran strategis sebagai bahan perencanaan program-program kebijakan di masa yang akan datang. Seperti yang tertuang dalam nawa cita ke lima program pemerintah, hal-hal yang menyangkut tentang kesejahteraan rakyat menjadi isu pokok perhatian dari pemerintah. Sangatlah penting mengetahui seberapa jauh pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, papan dan perumahan) serta hal-hal kemanusiaan lainnya seperti pendidikan, kesehatan dan fertilitas dan sebagainya. Kesejahteraan rakyat merupakan bidang dengan cakupan ilmu yang sangat luas. Banyak survei dan penelitian yang dapat digunakan untuk mengukur indikator kesejahteraan rakyat, Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) salah satunya. SUSENAS merupakan survei dengan cakupan data sosial yang paling luas dan terlengkap karena dilakukan rutin setiap tahun. Melalui SUSENAS dikumpulkan data yang berkaitan dengan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
15 kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi kondisi kesehatan, pendidikan, fertilitas, keluarga berencana, perumahan, dan kondisi sosial ekonomi lainnya. Dengan peran pentingnya sebagai sumber data bidang sosial ekonomi dan kesejahteraan rakyat, maka BPS melakukan pengembangan materi SUSENAS dan penataan waktu pendataannya. Pada tahun 2015, SUSENAS dilakukan sebanyak 2 (dua) periode, yaitu Maret dan September. Pencacahan SUSENAS bulan Maret dengan jumlah sampel besar untuk menghasilkan data yang representatif sampai dengan tingkat kabupaten/kota, sedangkan pencacahan bulan September dengan ukuran sampel lebih kecil untuk menghasilkan data representatif hanya untuk estimasi provinsi dan nasional. I.2 TUJUAN Secara umum pengumpulan data melalui SUSENAS Maret 2015 ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu tersedianya data tentang kesejahteraan rakyat mencakup antara lain pendidikan, kesehatan, dan kemampuan daya beli. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah: (i) tersedianya data pokok mengenai kesejahteraan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi keberhasilan pembangunan; (ii) tersedianya data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah tangga seperti pendidikan, kesehatan, fertilitas/kb, dan data kependudukan menurut golongan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
16 Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data SUSENAS Maret 2015 adalah daftar VSEN15.K (untuk pengumpulan data Kor) dan VSEN15.KP (untuk pengumpulan data Modul Konsumsi dan Pengeluaran rumah tangga). I.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN Data yang disajikan dalam publikasi ini berasal dari data Kor SUSENAS Maret 2015 (Daftar VSEN2015.K) dan data Modul Konsumsi dan Pengeluaran ruah tangga SUSENAS Maret 2015 (Daftar VSEN2015.KP), contoh kuesioner dicantumkan pada lampiran. Penyajian data/tabel dalam publikasi ini dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisi penjelasan umum yang meliputi pendahuluan, tujuan dan sistematika penyajian. Bagian kedua mengenai metode survey yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan sampel, metode pengumpulan data, pengolahan data serta konsep dan definisi. Pada bagian ketiga merupakan gabungan dari gambaran kesejahteraan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkalis, yang terdiri dari subbagian pertama masalah kependudukan, yaitu penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan status perkawinan. Subbagian kedua menyajikan mengenai kondisi kesehatan penduduk yang mencakup keluhan kesehatan, jumlah hari sakit, kepemilikan jaminan kesehatan, rata-rata batang rokok yang dihisap, kepemiikan kartu imunisasi, kelengkapan imunisasi, dan pemberian ASI. Subbagian ketiga berisi gambaran kondisi pendidikan penduduk yang meliputi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
17 kemampuan baca tulis, status pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah, Angka Partisipasi Murni, kepemilikan ijazah, penggunaan dan akses internet. Subagian keempat mengenai fertilitas perempuan usia subur (15-49 tahun) dan keluarga berencana. Sedangkan subbagian kelima berisi gambaran kondisi perumahan yaitu mengenai luas lantai, jenis atap, lantai dan dinding yang terluas, fasilitas air minum dan sanitasi. Gambaran secara umum tentang pengeluaran/konsumsi rumah tangga dijelaskan pada subbagian ketujh. Subbagian terakhir berisi tentang kondisi umum sosial ekonomi rumah tangga yang berisi raskin, kredit usaha dan jaminan sosial. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
18 Metode Survei BAB II
19 II. METODE SURVEI II.1 RUANG LINGKUP Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) merupakan salah satu survei yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan data yang menggambarkan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang berhubungan dengan karakteristik sosial-ekonomi. SUSENAS 2015 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Bengkalis. Secara sampel yang tersebar di 8 kecamatan baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Seluruh rumah tangga sampel didata dengan pertanyaan dalam kuesioner kor dan modul. Rumah tangga yang tinggal dalam blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang tinggal di blok sensus biasa tidak terpilih dalam sampel. Blok sensus sampel di Kabupaten Bengkalis sebanyak 64 BS yang terdiri dari 36 BS daerah perkotaan dan 28 BS daerah perdesaan. Sampel rumah tangga untuk SUSENAS 2015 ini adalah sebanyak 640 ruta. II.2 KERANGKA SAMPEL Kerangka sampel yang digunakan dalam SUSENAS 2015 terdiri dari 2 jenis, yaitu kerangka pemilihan sampel primer ( primary sampling unit) dan kerangka pemilihan sampel sekunder ( secondary sampling unit). Kerangka pemilihan sampel primer adalah daftar blok sensus biasa (BS) hasil pemetaan dalam rangka persiapan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
20 Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang didokumentasikan dalam Daftar SP2010 -RD. Informasi yang digunakan untuk melengkapi kerangka sampel adalah banyaknya kepala keluarga (KK), dan muatan blok sens us dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh). Selain itu, kerangka sampel juga dilengkapi dengan klasifikasi desa/kelurahan, yaitu daerah perkotaaan ( urban), dan daerah perdesaan ( rural). Kerangka pemilihan sampel sekunder adalah daftar rumah tangga biasa hasil listing SP2010 dalam blok sensus. II.3 RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL Kerangka sampel yang digunakan ada dua jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama dan kerangka sampel untuk penarikan tahap kedua. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah Master sampel blok sensus biasa (BS) kondisi 5 Mei Master BS tersebut disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010, muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban). Oleh karena itu diperlukan rekap kehadiran RBL1 yang diperoleh dari (matching) antara Master dengan RBL1. Kerangka sampel pemilihan sampel tahap kedua adalah daftar rumah tangga. Seluruh rumah tangga terpilih SUSENAS 2015 dicacah dengan kuesioner Kor (Daftar VSEN15.K) dan kuesioner Modul Konsumsi dan Pengeluaran (VSEN15.KP). Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
21 II.4 METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data di setiap rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara langsung antara pencacah dengan responden. Keterangan rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri dari kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik pertanyaan yang dimaksud, sedangkan keterangan individu dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan individu yang bersangkutan. Dalam SUSENAS 2015 ini tidak terdapat penggantian sampel. Apabila terjadi peristiwa non-respon, baik dikarenakan rumah tangga pindah dari BS terpilih, menolak untuk diwawancarai ataupun rumah tangga tidak dapat ditemui hingga jangka waktu pencacahan berakhir maka penggantian sampel tidak dapat dilakukan. II.5 JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN Jenis data yang dikumpulkan dengan kuesioner Kor (VSEN15.K) mencakup: 1. Keterangan demografi, akte kelahiran, dan pendidikan anak usia dini; 2. Keterangan pendidikan anggota ruta berumur 5 tahun ke atas; 3. Keterangan bepergian dan korban kejahatan; 4. Keterangan keluhan, rawat jalan, dan jaminan kesehatan; 5. Keterangan rawat inap dan merokok; Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
22 6. Keterangan keberadaan ibu kandung di dalam rumah tangga, tempat lahir, tempat tinggal 5 tahun yang lalu dan nomor induk kependudukan (NIK); 7. Keterangan tentang balita, yaitu imunisasi untuk balita dan ASI untuk baduta; 8. Keterangan teknologi informasi dan komunikasi anggota ruta berumur 5 tahun ke atas; 9. Keterangan ketenagakerjaan anggota ruta berumur 10 tahun ke atas; 10. Keterangan fertilitas, penolong persalinan, dan keluarga berencana untuk perempuan pernah kawin berumur tahun; 11. Keterangan perumahan; 12. Keterangan perlindungan sosial; 13. Keterangan kepemilikan barang dan sumber penghasilan ruta. Jenis data yang dikumpulkan dengan kuesioner Konsumsi (VSEN15.KP) mencakup: a. Keterangan tentang kuantitas dan nilai konsumsi/pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau seminggu yang lalu. Konsumsi makanan, minuman dan tembakau mencakup 119 komoditi yang terbagi ke dalam 14 kelompok; b. Keterangan tentang pengeluaran untuk barang barang bukan makanan selama sebulan dan setahun terakhir (dalam rupiah) yang terbagi dalam 6 (enam) kelompok; Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
23 c. Keterangan tentang pendapatan, penerimaan, dan pengeluaran bukan konsumsi selama setahun terakhir yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok. II.6 DAFTAR SINGKATAN RS : Rumah Sakit Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat Pustu : Puskesmas Pembantu Poskesdes : Pos Kesehatan Desa Polindes : Pondok Persalinan Desa Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu BPJS Askes Asabri Jamsostek Jamkesda BCG : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial : Asuransi Kesehatan : Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia : Jaminan Sosial Tenaga Kerja : Jaminan Kesehatan Daerah : Bacillus Calmette Guerin DPT : Difteri, Pertusis, Tetanus Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
24 ASI : Air Susu Ibu SD : Sekolah Dasar MI : Madrasah Ibtidaiyah SMP : Sekolah Menengah Pertama MTs : Madrasah Tsanawiyah SMA : Sekolah Menengah Atas MA : Madrasah Aliyah SMK : Sekolah Menengah Kejuruan Univ : Universitas APS APM DIV STTB HP Ponsel KB MOW : Angka Partisipasi Sekolah : Angka Partisipasi Murni : Diploma IV : Surat Tanda Tamat Belajar : Hand Phone : Telepon Seluler : Keluarga Berencana : Medis Operasi Wanita Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
25 MOP : Medis Operasi Pria AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim IUD : Intra Uterine Device MCK : Mandi Cuci Kakus SPAL : Sistem Pembuangan Akhir Limbah PLN : Perusahaan Listrik Negara LPG (Elpiji) : Liquified Petroleum Gas Raskin : Beras Miskin KUBE/KUB : Kelompok Usaha Bersama II.7 PENGOLAHAN DATA Proses pengolahan data meliputi tahap perekaman data, pemeriksaan konsistensi antar-isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan terhadap isian yang tidak wajar, termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya. Tahap awal ini dinamakan tahap editing-coding, dimana pengawas lapangan bertanggung jawab terhadap tahap ini untuk masing-masing wilayah yang menjadi beban kerjanya. Tahap selanjutnya disebut tahap Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
26 perekaman data atau sering disebut entry data. Tahap ini dilakukan juga di kabupaten/kota dan dilakukan bekerja sama antara subject matter dan penanggung jawab pengolahan. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
27 Gambaran Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis BAB III
28 Statistik Kesejahteraan Rakyat
29 III. 1 KEPENDUDUKAN PENJELASAN TEKNIS 1. Penduduk Bengkalis adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Kabupaten Bengkalis selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. 2. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat dalam perkawinan. 3. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri. 4. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami isteri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup. Statistik Kesejahteraan Rakyat
30 5. Cerai mati adalah status dari mereka yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan belum kawin lagi. ULASAN Permasalahan penduduk merupakan masalah yang dinamis, dimana penduduk merupakan modal dasar pembangunan. Semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar pula modal yang dimiliki untuk melakukan pembangunan. Namun, permasalahan demografi juga akan timbul seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Secara umum, gambaran tentang komposisi penduduk di wilayah Kabupaten Bengkalis terdiri dari 52,05 persen penduduk tinggal di perdesaan dan 47,95 persen penduduk tinggal di perkotaan. 52,05% 47,95% Perkotaan Perdesaan Gambar 1. Persentase Penduduk Kabupaten Bengkalis menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat
31 59,34% 1,30% 3,59% 35,77% Belum Kawin Cerai Mati Gambar 2. Penduduk Kabupaten Bengkalis berumur 10 Tahun Keatas menurut Status Perkawinan, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kawin Cerai Hidup
32 Perempuan Laki-laki Gambar 3. Piramida Penduduk Kabupaten Bengkalis, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat
33 Tabel 1.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat
34 Tabel 1.2 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Kelompok Umur Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat
35 Tabel 1.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Status Perkawinan Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat
36
37 III. 2 KESEHATAN PENJELASAN TEKNIS 1. Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya. 2. Menderita sakit adalah mengalami keluhan kesehatan dan terganggunya pekerjaan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari (tidak dapat melakukan kegiatan secara normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya). 3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah anggota ruta. 4. Jaminan kesehatan adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan. Menurut UU no. 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional, jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
38 5. Rawat inap adalah upaya penyembuhan keluhan kesehatan dengan menginap 1 malam atau lebih di unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional, termasuk dalam kejadian ini adalah rawat inap untuk persalinan. 6. Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat pencacahan. Terdapat 2 (dua) cara merokok yang umum dilakukan, yaitu pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paruparu dan dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut atau hidung. 7. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
39 ULASAN Pemerintah berkewajiban untuk mencukupi kebutuhan dasar dari waga negaranya, salah satunya adalah kebutuhan akan kesehatan. Dalam hal ini, keterpenuhinya hak dasar kesehatan itu bisa diukur dengan adanya penyediaan fasilitas kesehatan, listrik dan air bersih bagi penduduk. Selain itu, angka kesakitan (morbidity rate) dapat juga digunakan untuk menentukan derajat kesehatan penduduk suatu wilayah. Tabel 2.1 menunjukkan persentase penduduk Kabupaten Bengkalis yang mempunyai keluhan kesehatan dan Tabel 2.2 menggambarkan persentase penduduk Kabupaten Bengkalis yang menderita sakit. Penduduk Kabupaten Bengkalis yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu sebanyak 30,48 persen, yang mana persentase penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki yaitu 31,25 persen dibandingkan 29,74 persen. Jika dilihat dari wilayah, penduduk perdesaan lebih banyak mengalami keluhan kesehatan dibandingkan penduduk perkotaan, yaitu 38,47 persen terhadap 22,39 persen. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Penduduk yang sakit adalah mereka yang mempunyai keluhan kesehatan sampai mengakibatkan terganggunya pekerjan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari selama sebulan yang lalu. Hasil SUSENAS 2015 menunjukan bahwa penduduk Kabupaten Bengkalis yang menderita sakit sehingga terganggu kegiatan sehariharinya selama sebulan yang lalu adalah sebesar 18,37 persen, yang terdiri dari laki-laki 19,04 persen dan perempuan 17,65 persen. Data yang lebih terperinci berada pada Tabel 2.2. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
40 Dari persentase penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu tersebut, sebanyak 56,87 persen menderita sakit selama kurang dari atau sama dengan tiga hari, dan 31,82 persen menderita sakit selama 4-7 hari. Selebihnya merupakan penduduk menderita sakit selama 8-14 hari (4,93 persen), hari (3,32 persen), dan hari (3,06 persen). Tabel 2.3 dapat menjelaskan dengan lebih rinci. Tabel 2.4 menjabarkan tentang persentase penduduk Kabupaten Bengkalis yang berobat jalan selama sebulan terakhir. Sebanyak 52,01 persen penduduk yang menderita sakit melakukan pengobatan jalan. Kaum laki-laki yang berobat sendiri dan berobat jalan lebih banyak daripada kaum perempuan, yaitu 53,26 persen terhadap 51,28 persen. Selebihnya, terdapat pula penduduk yang tidak melakukan berobat jalan dengan berbagai macam alasan; mengobati sendiri sebanyak 56,15 persen, merasa tidak perlu 37,20 persen, dan tidak punya biaya berobat sebanyak 6,65 persen. Tabel 2.5 dapat menjelaskan lebih rinci. Berbagai fasilitas kesehatan menjadi rujukan para penduduk yang menderita sakit untuk mengobati dirinya. Tabel 2.6 menggambarkan mengenai pilihan-pilihan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan para penduduk. Secara umum, Puskesmas/Pustu ( 35,47 persen) dan Praktek Dokter/Bidan (35,23 persen) menjadi pilihan mayoritas penduduk Bengkalis untuk berobat. Penduduk perkotaan lebih cenderung untuk berobat jalan ke Praktek Dokter/Bidan dan Rumah Sakit Pemerintah. Sedangkan penduduk perdesaan lebih banyak yang memilih berobat jalan ke Puskesmas/Pustu dan Praktek Dokter/Bidan. Selebihnya memilih untuk berobat di Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
41 berbagai fasilitas kesehatan, misalnya Rumah Sakit Swasta, Klinik/Praktek Dokter Bersama, UKBM dan Praktek pengobatan alternatif. Tabel 2.6 dapat menggambarkan kondisi tersebut dengan lebih rinci. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan di bidang kesehatan adalah penjaminan kesehatan bagi keluarga miskin untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan secara bersubsidi (gratis). Pada tabel 2.7 tersebutkan bahwa dari 44,95 persen dari penduduk yang berobat jalan sebulan yang lalu menggunakan jaminan kesehatan yang dimilikinya. Sebanyak 47,26 persen penduduk berada di perkotaan dan 43,56 persen penduduk berada di perdesaan. Selain pemanfaatan jaminan kesehatan untuk berobat jalan, SUSENAS 2015 juga dapat memotret kepemilikan jaminan kesehatan oleh masyarakat. Pada tabel 2.8 menunjukkan persentase penduduk yang terbesar adalah yang memiliki Jamkesda (77,79 persen), sedan gkan BPJS hanya 14,96 persen (BPJS Kesehatan 6,52 persen dan BPJS Ketenagakerjaan 8,44 persen). Tercatat masih sebanyak 1,42 persen penduduk Kabupaten Bengkalis tidak memiliki jaminan kesehatan, mereka tersebar di daerah perkotaan sebanyak 1,65 persen dan daerah perdesaan 1,20 persen. Selain berobat jalan, dalam SUSENAS 2015 juga ditanyakan mengenai rawat inap yang pernah dilakukan oleh penduduk selama setahun terakhir. Angka yang didapat adalah sebanyak 3,31 persen penduduk pernah rawat inap dengan rincian 2,30 persen adalah penduduk laki-laki dan 4,39 adalah penduduk perempuan. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.9. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
42 Selain itu, pertanyaan mengenai tempat rawat inap juga dijelaskan di tabel 2.9. Hampir separuh lebih (50, 10 persen) penduduk yang pernah rawat inap selama setahun yang lalu memilih untuk rawat inap di rumah sakit milik pemerintah, sedangkan selebihnya bervariasi mulai dari rumah sakit swasta, praktek dokter/bidan, klinik/praktek dokter bersama dan puskesmas/pustu (tabel 2.10). Penggunaan jaminan kesehatan untuk rawat inap dijabarkan pada tabel sebanyak 67,04 persen penduduk yang pernah rawat inap selama setahun terakhir memanfaatkan jaminan kesehatan. Sedangkan apabila kita lihat berdasarkan daerah tempat tinggal ternyata penduduk perdesaan lebih banyak menggunakan jaminan kesehatan daripada penduduk perkotaan, yaitu 83,67 persen penduduk perdesaan dan 57,60 persen penduduk perkotaan. Tabel 2.12 menunjukkan rata-rata lama rawat inap yang dilakukan penduduk setahun terakhir, yaitu selama 4,94 hari. Rinciannya adalah sebagai berikut; 4,49 hari untuk rata-rata penduduk perkotaan dan 5,74 hari untuk rata-rata penduduk perdesaan. Sedangkan apabila kita lihat lagi lebih terperinci, hampir separuh penduduk yang pernah rawat inap (49,81 persen) rawat inap selama-lamanya tiga hari. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
43 75,14 0,12 1,31 Gambar 4. Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Selama Sebulan Terakhir, 2015 Apabila kita menjelaskan lebih rinci lagi mengenai rata-rata jumlah batang yang dihisap oleh penduduk lima tahun ke atas yang selama sebulan terakhir merokok adalah sebanyak 112, 01 batang per minggu. Angka ini melampaui angka nasional yang sebanyak 78,36 batang per minggu, bahkan angka rata-rata untuk Provinsi Riau yang sebanyak 104,92 batang per minggu. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis ,43 Ya, Setiap Hari Ya, Tidak Setiap Hari Tidak Tidak Tahu
44 Tabel 2.16 menjelaskan mengenai kepemilikan kartu imunisasi bagi balita. Sebanyak 8,98 persen balita tidak memiliki kartu imunisasi, 8,83 persen berada di perkotaan dan 9,16 persen berada di perdesaan. Dari kartu imunisasi tersebut kita dapat melihat apakah balita sudah mendapatkan imunisasi dasar dengan lengkap dan apakah melakukan imunisasi tambahan lainnya. Sebanyak 60,27 persen balita sudah melakukan imunisasi lengkap, terdiri dari 68,72 persen balita laki-laki dan 51,34 balita perempuan. Asi merupakan cairan yang sangat tinggi kandungan gizi dan zat imun yang baik bagi bayi dan balita. Bahkan pemerintah mendorong pemenuhan hak bayi dan balita tersebut dengan menganjurkan untuk Asi Eksklusif selama 6 bulan pertama umur bayi. Data dari SUSENAS 2015 menunjukkan bahwa sebanyak 98,31 persen balita pernah diberi asi, bahkan sebanyak 69,52 persen balita masih diberi asi. Rata-Rata setiap baduta di perkotaan disusui asi selama 8 bulan, baduta di perdesaan selama 12 bulan, sehingga pada umumnya baduta di Kabupaten Bengkalis disusui asi selama 10 bulan. Penjelasan lebih lengkap pada tabel 2.20 sampai dengan tabel Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
45 Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
46 Tabel 2.2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
47 Daerah Tempat Tinggal Tabel 2.3 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Hari Sakit dan Daerah Tempat Tinggal,2015 Jumlah Hari Sakit Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
48 Tabel 2.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
49 Tabel 2.5 Persentase Penduduk yang Sakit Tetapi Tidak Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Alasan Utama Tidak Berobat Jalan Daerah Tempat Tinggal Tidak Punya Mengobati Merasa Tidak Jumlah Biaya Sendiri Perlu Berobat (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
50 Tabel 2.6 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Tempat Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Klinik/ Praktek Praktek Praktek Puskesmas/ Pengobatan RS Pemerintah RS Swasta UKBM* Lainnya Dokter/Bidan Dokter Pustu Tradisional/ Bersama Alternatif (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan UKBM* terdiri dari Poseksdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Tempat/Cara Berobat Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
51 Tabel 2.7 Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk Berobat Jalan Selama Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
52 Tabel 2.8 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal BPJS Askes/ BPJS Jamkesmas Asuransi Perusahaan Ketenaga Asabri/ Jamkesda Tidak Punya Kesehatan /PBI Swasta /Kantor kerjaan Jamsostek (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Jaminan Kesehatan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
53 Tabel 2.9 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
54 Tabel 2.10 Persentase Penduduk yang Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Tempat Rawat Inap dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Klinik/ Praktek RS Prakter Praktek Puskesmas/ Pengobatan RS Swasta Lainnya Pemerintah Dokter/Bidan Dokter Pustu Tradisional/ Bersama Alternatif (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Tempat/Cara Berobat Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
55 Tabel 2.11 Persentase Penduduk yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
56 Tabel 2.12 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Selama Setahun Terakhir Menurut Jumlah Hari Rawat Inap, Rata-rata Lama Rawat Inap, dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jumlah Hari Rawat Inap Rata-rata Daerah Tempat Tinggal Jumlah Lama Rawat Inap (Hari) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
57 Tabel 2.13 Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Tembakau Selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Kebiasaan Merokok Daerah Tempat Tinggal Ya, Tidak Setiap Jumlah Ya, Setiap Hari Tidak Tidak Tahu Hari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
58 Tabel 2.14 Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Tembakau Tidak Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir tetapi Sebelumnya Merokok Setiap Hari Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
59 Tabel 2.15 Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas yang Merokok Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu Rata-rata Daerah Tempat Tinggal Jumlah Lama per 1-6 batang 7-14 batang batang batang 60 batang Minggu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
60 Tabel 2.16 Persentase Balita yang Mempunyai Kartu Imunisasi Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2015 Kepemilikan Kartu Imunisasi Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin Ya, tidak dapat Tidak ada Ya, ditunjukkan ditunjukkan kartu/buku Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
61 Tabel 2.17 Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jenis Imunisasi Daerah Tempat Tinggal Campak/ BCG DPT Polio Hepatitis B Morbili (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
62 Tabel 2.18 Persentase Balita yang Mendapatkan Imunisasi Lengkap Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kelamin Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
63 Tabel 2.19 Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi DPT, Polio, dan Hepatitis B Menurut Frekuensinya dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 DPT Polio Hepatitis B Daerah Tempat Tinggal Tidak Tidak Tidak Tahu Tahu Tahu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
64 Tabel 2.20 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Pernah Diberi ASI Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
65 Tabel 2.21 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Masih Diberi ASI Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
66 Tabel 2.22 Persentase Anak Berumur Kurang dari Dua Tahun yang Pernah Diberi ASI Menurut Lamanya Pemberian ASI dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Lamanya Diberi ASI (bulan) Rata-Rata Daerah Tempat Tinggal Lamanya Diberi < ASI (bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan 66,44 8,98 18,39 6,19 8,67 Perdesaan 46,37 14,89 15,58 23,16 12,28 Perkotaan + Perdesaan 57,48 11,62 17,13 13,77 10,28 Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
67
68 III. 3 PENDIDIKAN PENJELASAN TEKNIS 1. Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam huruf latin/alfabet (a-z), huruf arab/hijaiyah, atau huruf lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll). 2. Angka Buta Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang tidak dapat membaca dan menulis. 3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/ B/C), termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar. 4. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah. 5. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak terdaftar atau tidak aktif mengikuti pendidikan lagi. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
69 6. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, ditandai dengan sertifikat/ijazah. 7. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan non formal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat sekolah. 8. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. 9. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
70 ULASAN Pendidikan merupakan hak bagi seluruh penduduk Indonesia, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan juga nerupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan manusia sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas pendidikannya. Pentingnya pendidikan sejalan dengan cita-cita dan tujuan bangsa seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga Negara yang bertujuan untukmencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, program pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi suatu bangsa. Sejauh mana amanat ini dilaksanakan dapat tercermin antara lain dalam profil pendidikan penduduk Bengkalis seperti yang akan dijabarkan secara ringkas dalam ulasan pada subbab berikut ini. Kemampuan membaca dan menulis adalah ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju hidup yang sejahtera. Kemampuan baca-tulis tercermin dari angka melek huruf dalam hal ini didefinisikan sebagai perrsentase penduduk 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menukis huruf latin, huruf arab, dan huruf lainya. Tercatat dalam SUSENAS 2015 masih terdapat 1,65 persen penduduk Bengkalis yang buta huruf, yang sebanyak 0,44 persen berada di perkotaan dan 2.83 berada di perdesaan. Apabila dijabarkan menurut jenis kelamin maka sebanyak 2,54 persen penduduk perempuan adalah buta huruf sedangkan penduduk laki-laki sebanyak 0,79 persen saja. Tabel lebih lengkapnya berada di tabel 3.1. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
71 Partisipasi penduduk bersekolah disajikan berdasarkan persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah sekolah, masih bersekolah, dan tidak bersekolah lagi. Secara umum, tercatat sebanyak 3,04 persen penduduk tidak/belum pernah sekolah, 23,28 persen penduduk berstatus sedang sekolah dan 73,68 persen penduduk sudah tidak bersekolah lagi, hal ini tergambar dalam tabel 3.2. Persentase penduduk yang masih sekolah menurut kelompok usia sekolah/angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Bengkalis untuk kelompok umur 7-12 tahun tercatat 98,98 persen, kelompok umur tahun sebesar 93,84 persen, kelompok umur tahun sebesar 78,15 persen dan untuk kelompok umur tahun sebesar 16,70 persen. Lebih lengkapnya dapat dilihat di tabel 3.3. Sedangkan APM Kabupaten Bengkalis tertinggi adalah jenjang SD yang sebesar 98,05 persen, kemudian jenjang SMP 87,89 persen dan jenjang SMA sebesar 69,27 persen. APM perempuan selalu lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini terjadi pada jenjang SD yang sebesar 97,06 persen untuk laki-laki dan 99,01 persen perempuan. Begitu pula dengan SMP, APM SMP untuk laki-laki adalah 86,28 persen dan perempuan 90,01 persen dan jenjang SMA adalah 59,64 persen di kelompok laki-laki dan 77,30 persen di kelompok perempuan. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat di tabel 3.4. Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki seseorang merupakan indikator pokok dari kualitas pendidikan formalnya. Semakin tinggi ijazah/sttb yang dimiliki rata-rata penduduk suatu wilayah menunjukkan semakin tinggi taraf intelektualitas wilayah tersebut. Persentase terbesar ijazah tertinggi yang dimiliki oleh penduduk Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
72 umur 10 tahun ke atas adalah SD/MI/Paket A sebesar 26,12 persen, sedangkan yang terkecil adalah diploma (I/II/III) yang sebesar 2,14 persen. 30,00 25,00 20,00 15,00 Laki-laki Perempuan 10,00 Laki-laki+Perempuan 5,00 0,00 Tidak SD/MI/ SMP/MTs/ SMA/MA/ SM Diploma DIV/ S1/ memiliki Paket A Paket B Paket C Kejuruan S2/ S3 Gambar 5. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
73 Dewasa ini, internet menjadi hal yang kian hari kian menjadi kebutuhan. SUSENAS 2015 mencatat bahwa penduduk umur 5 tahun ke atas yang mengakses internet selama 3 bulan terakhir sebanyak 24,49 persen, di perkotaan sebanyak 34,70 persen dan di perdesaan sebanyak 14,49 persen. Sebagian besar penduduk mengakses internet dari telepon seluler atau handphone. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di tabel 3.6 dan 3.7. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
74 Tabel 3.1 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Mampu Baca Tulis Buta Huruf Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
75 Tabel 3.2 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Pendidikan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin Tidak/ belum pernah SD/MI Masih bersekolah SMP/MTs SMA/SMK/ MA Diploma I s.d Univ Total Masih Bersekolah Sekolah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Tidak Bersekolah Lagi Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
76 Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berumur 7-24 Tahun Menurut Kelompok Umur, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Kelompok Umur Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
77 Tabel 3.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Jenis Kelamin SD SMP SMA (1) (2) (3) (4) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenjang Pendidikan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
78 Tabel 3.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah/ Jenis Kelamin Tidak memiliki SD/MI/ Paket A SMP/MTs/ Paket B SMA/MA/ Paket C SM Kejuruan Diploma DIV/ S1/ S2/ S3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
79 Tabel 3.6 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-laki + Laki-laki Perempuan Perempuan (1) (2) (3) (4) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
80 Tabel 3.7 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Alat yang Digunakan untuk Mengakses Internet, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2015 Daerah Tempat Tinggal/ Internet Alat untuk Mengakses Jenis Kelamin Komputer Laptop/Notebook Desktop /Tablet HP/Ponsel Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Laki-laki Perempuan L + P Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Perkotaan+Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
81 Tabel 3.8 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Tempat Mengakses Internet, dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Rumah Sendiri Bukan Rumah Sendiri Tempat Bekerja/ Kantor Gedung Sekolah/ Kampus Tempat Umum Di dalam Kendaran yang Bergerak (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Tempat Mengakses Internet Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
82
83 III. 4 FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA PENJELASAN TEKNIS 1. Umur perkawinan pertama adalah umur pertama kali responden melakukan hubungan suami-istri. 2. Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun mungkin hanya beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut, bernafas, dan menangis. 3. Sterilisasi wanita/tubektomi/mow adalah tindakan operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong) saluran keluar ovum, yakni tuba, sehingga perjalanan ovum dari ovarium saat ovulasi tidak sampai ke tempat pembuahan di uterus. Dengan demikian, kehadiran sperma tidak mengakibatkan konsepsi, dan tidak terjadi kehamilan. 4. Sterilisasi pria/vasektomi/mop adalah suatu operasi ringan yang dilakukan pada pria dengan maksud untuk mencegah terjadinya kehamilan. Operasi yang dimaksud adalah prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan mengikat/memotong saluran sperma, sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses pembuahan dengan sel telur tidak terjadi. Vasektomi biasanya bersifat permanen. 5. IUD/AKDR/spiral (alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat KB dari bahan plastik atau tembaga, dipasang dalam rongga rahim untuk mencegah kehamilan. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
84 6. Suntikan adalah cara KB hormonal dengan cara menyuntikkan hormon progesteron dan atau estrogen. Suntikan diberikan pada masa interval 7 hari setelah haid, segera setelah persalinan atau keguguran atau kapan saja selama yakin tidak sedang hamil. 7. Susuk KB/implan adalah alat KB berupa batang susuk, yang tipis dan halus seperti korek api, ditanam di bawah kulit lengan kiri (atau kanan jika kidal) bagian atas perempuan untuk mencegah kehamilan, 8. Pil adalah alat KB berupa pil yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen untuk mencegah kehamilan. 9. Kondom pria/karet KB adalah alat KB berupa kantong karet tipis dan elastis dipakai oleh pria ketika melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Kondom berfungsi sebagai penampung sperma agar tidak tumpah ke vagina, sehingga konsepsi tidak terjadi. 10. Intravag adalah alat KB berupa tisu yang dimasukkan pada vagina ketika akan melakukan hubungan seksual. 11. Diafragma adalah alat/cara KB yang berbentuk mangkok terbuat dari karet lunak yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar sperma tidak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur. Diafragma biasanya digunakan bersama spermisida (pembunuh sperma) berupa jelly atau krim yang berguna untuk menutup mulut rahim (cervix) sehingga menghalangi sperma bertemu sel telur. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
85 12. Kondom wanita adalah alat/cara KB berupa karet tipis berbentuk tabung yang ujungnya terdapat semacam spong dan dimasukkan ke dalam vagina. 13. Metode Menyusui Alami/Amenorrhea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara ekskusif (tanpa makanan dan minuman tambahan), belum haid dan bayi berumur kurang dari 6 bulan. 14. Pantang berkala/sistem kalender didasarkan pada pemikiran bahwa dengan tidak melakukan senggama pada hari-hari tertentu, yaitu pada masa subur dalam siklus bulanan, seorang perempuan dapat menghindarkan terjadinya kehamilan. 15. Penolong persalinan adalah siapa yang menolong pada saat proses kelahiran anak (balita). Hingga tahun 2014, penolong persalinan ditanyakan untuk anak usia di bawah lima tahun. Namun mulai tahun 2015, penolong persalinan ditanyakan untuk wanita usia tahun berstatus pernah kawin yang melahirkan anak dalam 2 tahun terakhir. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
86 ULASAN Umur perkawinan pertama menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini. Hal ini berhubungan dengan tingkat kesiapan dan kesehatan reproduksi perempuan. Namun dari sisi psikologi dan kesiapan mental, umur perkawinan pertama yang terlalu muda tidak baik bagi kaum perempuan maupun laki-laki. Di Kabupaten Bengkalis, SUSENAS 2015 memotret keadaan kondisi fertilitas dan keluarga berencana kau perempuan. Pada tahun 2015, hasil dari SUSENAS menggambarkan bahwa terdapat 0,5 persen perempuan umur 10 tahun ke atas yang umur perkawinan pertamanya lebih kecil atau sama dengan 15 tahun. Namun hal itu hanya terjadi di daerah perdesaan sebesar 0,98 persen, sedangkan di daerah perkotaan 0 persen. Lebih lengkapnya keterangan terdapat di tabel 4.1. Jumlah anak yang pernah dilahirkan juga mempengaruhi kesehatan reproduksi dari si ibu. SUSENAS 2015 mencatat terdapat 1,86 persen perempuan pernah kawin umur tahun yang melahirkan anak lahir hidup lebih dari atau sama dengan 7 orang. Sedangkan sebagian besar perempuan pernah kawin umur tahun melahirkan anak lahir hidup sebanyak 2 orang. Keterangan mengenai anak lahir hidup, anak masih hidup, dan anak yang sudah meninggal berada di tabel 4.2 sampai dengan tabel 4.4. Tempat melahirkan anak lahir hidup yang terakhir bagi penduduk di daerah perkotaan didominasi di klinik/bidan/praktek dokter yaitu sebanyak 58,28 persen. Sedangkan di wilayah perdesaan lebih memilik untuk Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
87 melahirkan anak lahir hidup yang terakhir di rumah (52,88 persen). Penolong proses kelahiran terakhir sebagian besar adalah bidan, yaitu sebesar 70,86 persen. Lebih lengkapnya dapat dilihat di tabel 4.5 dan 4.6. Program keluarga berencana menjadi salah satu upaya dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dari SUSENAS 2015 tergambar bahwa perempuan berumur tahun yang pernah kawin separuhnya menggunakan alat/cara KB, yaitu sebanyak 56,93 persen. Sedangkan kalau kita kelompokkan mejadi pilihan alat/cara KB yang paling banyak diminati adalah suntikan KB (49,32 persen) dan pil KB (30,07 persen). 25,62 Gambar 6. Persentase Perempuan Berumur Tahun Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis ,45 56,93 Pernah Sedang Tidak Pernah Menggunakan
88 Tabel 4.1 Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Umur Perkawinan Pertama dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal <= (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Umur Perkawinan Pertama Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
89 Tabel 4.2 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
90 Tabel 4.3 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Anak yang Masih Hidup Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
91 Tabel 4.4 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Anak yang Sudah Meninggal Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
92 Tabel 4.5 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Tempat Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir, 2015 Tempat Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Daerah Tempat Tinggal Klinik/Bidan/ Puskesmas/ RS/RS Jumlah Praktek Polindes/ Rumah Lainnya Bersalin Dokter Pustu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
93 Tabel 4.6 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Penolong Proses Kelahiran Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Penolong Proses Kelahiran Terakhir Daerah/ Jenis Kelamin Tenaga Dukun Dokter Dokter Jumlah Bidan Perawat Kesehatan Beranak/ Lainnya Tidak Ada Kandungan Umum Lainnya Paraji (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
94 Tabel 4.7 Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Status Penggunaan Alat/Cara KB Daerah Tempat Tinggal Tidak Pernah Jumlah Pernah Sedang Menggunakan (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
95 Tabel 4.8 Persentase Wanita Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Alat/Cara KB yang Digunakan Daerah Tempat Tinggal Intravag/ Metode Pantang MOW/ MOP/ AKDR/IUD/ Suntikan Kondom/ Jumlah Susuk KB Pil KB Kondom Menyusui Berkala/ Lainnya tubektomi vasektomi spiral KB Karet KB wanita Alami Kalender (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
96 infografis
97 III. 5 PERUMAHAN PENJELASAN TEKNIS 1. Luas lantai yang dimaksud adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari (sebatas atap rumah). 2. Parket (parquetted) berarti menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. 3. SPAL adalah Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu. Dalam sistem pembuangan limbah cair seperti ini, air limbah ruta tidak ditampung di dalam tangki atau wadah semacamnya, tetapi langsung dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah cair. 4. MCK Komunal singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi rendah. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
98 ULASAN Rumah (papan) merupakan ke butuhan dasar setiap manusia selain pakaian (sandang) dan makanan (pangan). Merujuk pada arti pentingnya rumah tersebut, permintaan akan kebutuhan perumahan akan meningkat seiring bertumbuhnya penduduk. Di lain pihak, meningkatnya permintaan ini harus diimbangi dengan penyediaan kebutuhan perumahan yang layak bagi penduduk. Informasi dan gambaran tentang kondisi perumahan sangat krusial sehingga dapat menggambarkan sejauh mana kebutuhan primer ini telah tercukupi, dan menjadi bahan evaluasi pemerintah di masa yang akan datang. SUSENAS 2015 menggambarkan kondisi sosial penduduk Kabupaten Bengkalis salah satunya adalah perumahan yang mencakup luas lantai, sumber air minum, jarak sumber air minum ke penampungan tinja, dan fasilitas tempat buang air besar. Lebih rincinya mengenai indikator perumahan tersebut akan dibahas dalam table-tabel di subbab ini. Luas lantai yang ditinggali dapat dijadikan salah satu pendekatan dalam menilai tingkat kesejahteraan sebuah rumah tangga. Gambar berikut menunjukkan persentase rumah tangga menurut luas lantai tempat tinggalnya. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
99 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 <= >=150 Perkotaan Perdesaan Perkotaan dan Perdesaan Gambar 7. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2) Sebagian besar rumah di Kabupaten Bengkalis memiliki luas berkisar antara meter persegi, yaitu sebesar 48,16 persen. Hanya sekitar 0,50 persen rumah dengan luas kurang dari atau sama dengan 19 meter persegi. Keterangan lebih lengkapnya tersaji di tabel 5.1. Bahan bangunan atap terluas yang paling besar adalah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
100 menggunakan seng yakni sebesar 90,29 persen. Sedangkan atap jerami/ijuk/daun/rumbia di daerah perdesaan sebanyak 4,48 persen dan di daerah perkotaan 0 persen. Tabel 5.2 dapat menjelaskan lebih lengkap. Kebutuhan akan air bersih merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Di Kabupaten Bengkalis menurut SUSENAS 2015, sumber utama air minum dengan persentase terbesar air isi ulang (48,61 persen). Namun apabila kita pisahkan menurut daerah, gambarannya berbeda antara perkotaan dan perdesaan. Di daerah perkotaan, sebagian besar penduduknya menggunakan air isi ulang sebagai sumber utama air minum (68,19 persen). Sedangkan di perdesaan sebagian besar menggunakan air hujan (42,67 persen). Gambaran lengkapnya ada pada tabel 5.5. Jarak antara sumber air minum dan tempat penampungan limbah/kotoran/tinja sangat mempengaruhi kualitas dari air minum yang dikonsumsi penduduk, hal ini berlaku pada sumber air minum dari sumur bor/pompa/sumur terlindung/mata air terlindung. Jarak yang aman antara keduanya adalah lebih dari atau sama dengan 10 meter. Di Kabupaten Bengkalis, rumah tangga yang memenuhi kondisi aman tersebut adalah sebanyak 70,88 persen. Keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat di tabel 5.6. Apabila dilihat dari penggunaan fasilitas air minumnya, maka sejalan dengan sumber utama air minum yang digunakan. Dimana daerah perkotaan yang mayoritas menggunakan air isi ulang, maka mereka tidak ada menggunakan fasilitas air minum (51,24 persen). Sedangkan di daerah perdesaan yang menggunakan air hujan, sebagian besar menggunakan fasilitas air minum secara sendiri (50,80 persen). Keterangan yang lebih lengkap Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
101 dapat dilihat di tabel 5.7. Hal ini juga sejalan dengan cara perolehan dari air minum yang digunakan rumah tangga. Di daerah perkotaan sebagian besar membeli secara eceran air untuk minum (67,23 persen) dan di daerah perdesaan tidak membeli air untuk minum (66,86 persen). Selain air minum, kualitas perumahan rumah tangga juga ditentukan oleh fasilitas tempat buang air besarnya. Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Bengkalis sudah memiliki fasilitas buang air besar sendiri yaitu sebanyak 87,91 persen. Lebih lengkapnya ada pada gambar berikut: 0,57 4,32 7,20 Sendiri Bersama MCK Komunal, Umum Tidak Ada 87,91 Gambar 8. Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar, 2015 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
102 Jenis kloset yang digunakan dalam keseharian rumah tangga di Kabupaten Bengkalis beragam, yang paling banyak digunakan adalah kloset leher angsa (79, 72 persen). Masih ada sebanyak 0,63 persen rumah tangga yang tidak pakai kloset dalam kesehariannya. Tabel 5.10 menjelaskan lebih jelasnya. Sebanyak 62,96 persen rumah tangga menjadikan lubang tanah sebagai tempat pembuangan akhir tinja. Sedangkan yang berupa tangki sebanyak 30,66 persen. Penjelasan lebih lengkapnya berada di tabel Listrik sudah hampir menjadi kebutuhan yang wajib bagi manusia. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan listrik sebagai sumber penerangan rumah tangga. Di Kabupaten Bengkalis, rumah tangga yang sudah teraliri listrik sebanyak 96,98 persen, yang mana listrik PLN sebanyak 84,95 persen dan listrik non PLN sebanyak 12,03 persen. Masih terdapat rumah tangga yang belum menikmati listrik dan menggunakan sumber penerangan bukan listrik, yaitu sebanyak 3,02 persen. Di daerah perdesaan sebanyak 5,63 persen rumah tangga menggunakan sumber penerangan bukan listrik dan di daerah perkotaan sebanyak 0,38 persen. Tabel 5.12 menjelaskan lebih lengkap. Bahan bakar utama untuk memasak oleh rumah tangga di Kabupaten Bengkalis sebagian besar adalah LPG (elpiji) yakni sebanyak 87,27 persen. Sedangkan yang menggunakan kayu bakar masih terdapat 9,24 persen, dengan rincian di daerah perkotaan sebanyak 2,10 persen dan di daerah perdesaan sebanyak 16,31 persen. Penjelasan mengenai hal ini terdapat pada tabel Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
103 Tabel 5.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2) dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal <= >=150 Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
104 Tabel 5.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bangunan Utama Atap Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Bahan Bangunan Utama Atap Terluas Daerah Tempat Tinggal Jerami/ Bambu/ Jumlah Beton Genteng Asbes Seng Ijuk/Daun/ Lainnya Kayu/Sirap Rumbia (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
105 Tabel 5.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bangunan Utama Lantai Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Bahan Bangunan Utama Lantai Terluas Parket/Vinil/ Daerah/ Jenis Kelamin Kayu/Papan Kayu/Papan Marmer/ Permadani/ Semen/Bata Jumlah Keramik Kualitas Kualitas Tanah Lainnya Granit Ubin/Tegel/ Merah Tinggi Rendah Teraso (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
106 Tabel 5.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bangunan Utama Dinding Terluas dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Bahan Bangunan Utama Dinding Terluas Plesteran Daerah Tempat Tinggal Bambu, anyaman Kayu, Jumlah Tembok Anyaman Lainnya bambu/ Batang kayu Bambu kawat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
107 Tabel 5.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Utama untuk Minum dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Air Kemasan Air Isi Ulang Bermerk Leding (Meteran & Eceran) Sumur Bor/ Pompa Sumber Air Utama untuk Minum Sumur Terlindung Sumur Tak Terlindung Mata Air (Terlindung Air & Tak Permukaan Terlindung) Jumlah Air Hujan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
108 Tabel 5.6 Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari Sumur Bor/Pompa/Sumur Terlindung/Mata Air Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Limbah/Kotoran/Tinja Terdekat dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal < 10 m 10 m Tidak Tahu (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis Jarak Jumlah
109 Tabel 5.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Air Minum dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Penggunaan Fasilitas Air Minum Sendiri Bersama Umum Tidak Ada Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
110 Tabel 5.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Membeli eceran Langganan Tidak Membeli (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Cara Memperoleh Air Minum Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
111 Tabel 5.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar Daerah Tempat Tinggal MCK Jumlah Sendiri Bersama Komunal, Tidak Ada Umum (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
112 Tabel 5.10 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar Daerah Tempat Tinggal Leher Angsa Plengsengan Cemplung/ Jumlah Tidak Pakai Cubluk (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan 94,55 2,59 2,54 0,32 100,00 Perdesaan 63,63 23,71 11,69 0,97 100,00 Perkotaan + Perdesaan 79,72 12,72 6,93 0,63 100,00 Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
113 Tabel 5.11 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Tempat Pembuangan Akhir Tinja Daerah Tempat Tinggal Kolam/Sawah/ Tangki SPAL Sungai/Danau Lubang Tanah Pantai/Tanah Jumlah Lainnya Lapang/Kebun /Laut (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
114 Tabel 5.12 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Sumber Penerangan Utama Listrik PLN Listrik non PLN Bukan Listrik (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
115 Tabel 5.13 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar Utama untuk Memasak dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Bahan Bakar Utama untuk Memasak Daerah/ Jenis Kelamin Gas Kota/ Minyak Briket/ Tidak Jumlah Listrik Elpiji Kayu Bakar Lainnya Biogas Tanah Arang Memasak (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
116 Infografis
117 III. 6 LAIN-LAIN PENJELASAN TEKNIS 1. Beras Miskin/RASKIN adalah program bantuan dari pemerintah untuk keluarga miskin berupa pendistribusian beras khusus kepada keluarga miskin yang harganya telah disubsidi oleh pemerintah. 2. Kredit Usaha adalah kredit yang peruntukannya digunakan sebagai modal dan atau menambah modal usaha. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
118 ULASAN Dalam SUSENAS 2015 terdapat beberapa pertanyaan sosial ekonomi lainnya yang berkaitan dengan monitoring kebijakan pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan. Pertanyaan tersebut di antaranya adalah mengenai pembelian raskin/beras miskin, bantuan kredit usaha, dan kepemilikan jaminan sosial. Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (BULOG) telah melaksanakan pengadaan raskin/beras miskin yang ditujukan untuk masyarakat miskin agar tercukupi kebutuhan pangannya. Hasil SUSENAS 2015 menunjukkan bahwa di Kabupaten Bengkalis terdapat 8,41 persen rumah tangga yang membeli raskin/beras miskin dengan rincian di daerah perkotaan sebanyak 2,32 persen dan di daerah perdesaan sebanyak 14,45 persen. Berikut ini disajikan gambar mengenai jumlah raskin/beras miskin secara lebih lengkap. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
119 100% 80% 60% 40% 20% 0% 15,30 30,32 54,38 49,30 44,63 Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan <= 10 Kg Kg >= 31 Kg Gambar 9. Persentase Rumah Tangga yang Membeli Raskin/Beras Miskin Menurut Jumlah Beras yang Dibeli Selama 3 Bulan Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Dalam bidang pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pemerintah mencanangkan program pemberian kredit usaha yang ditujukan kepada masyarakat ekonomi rendah dengan persyaratan tertentu. Pemberian kredit tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang memerlukan modal usaha skala kecil dan mikro. Sebanyak 13,57 persen rumah tangga di Kabupaten Bengkalis menerima kredit usaha. Jumlah rumah tangga penerima Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis ,26 9,43 39,76 15,61
120 kredit usaha daerah perdesaan lebih banyak, yakni 16,74 persen dibandingkan di daerah perkotaan yang sebesar 10,37 persen. Gambaran lebih lengkapnya ada di tabel 6.2. Pada Tabel 6.3 disajikan mengenai persentase rumah tangga yang memiliki atau menerima jaminan sosial dalam setahun terakhir. Jaminan Sosial yang tercakup di sini adalah jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, asuransi kecelakaan kerja, jaminan/asuransi kematian, dan pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK). Di daerah perkotaan, rumah tangga yang memiliki/menerima jaminan asuransi kecelakaan kerja selama setahun terakhir mencapai 7,39 persen, sedangkan di daerah perdesaan tidak ada rumah tangga yang memiliki/menerima pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK) atau sebanyak 0 persen. Penjelasan lebih lengkap pada tabel 6.3. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
121 Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga yang Pernah Membeli Beras Murah/Raskin Selama 3 Bulan Terakhir Menurut Jumlah Beras yang Dibeli dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal % Rumah Tangga yang Membeli Beras Murah/Raskin <= 10 Kg Kg >= 31 Kg (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jumlah Beras yang Dibeli (Kg) Jumlah Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
122 Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga yang Mendapatkan Kredit Usaha Selama 1 Tahun Terakhir Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kredit Usaha, 2015 % Rumah Tangga Program Daerah Tempat Tinggal yang Menerima Nasional Kredit Usaha Program Bank Program Perorangan Kredit Usaha Pemberdayaan KUBE/KUB Rakyat (KUR) Selain KUR Koperasi (dengan Bunga) Masyarakat Lainnya (PNPM) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Kredit Usaha Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
123 Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki atau Menerima Jaminan Sosial dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis Jaminan Sosial dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Jaminan Pensiun/Veteran Jaminan Hari Tua Asuransi Kecelakaan Kerja Jaminan/ Asuransi Kematian Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Jenis Jaminan Sosial Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
124 infografis
125 III. 7 KONSUMSI/PENGELUARAN PENJELASAN TEKNIS 1. Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. 2. Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan dan bukan makanan, tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk usaha atau yang diberikan kepada pihak lain. 3. Referensi waktu untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu terakhir, sedangkan konsumsi untuk bukan makanan adalah sebulan dan setahun terakhir. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversi ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
126 ULASAN Tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga dapat dilihat melalui besaran pendapatan yang diterima oleh rumah tangga yang bersangkutan. Mengingat data pendapatan yang akurat sulit untuk diperoleh, maka pendekatan yang sering digunakan dalam setiap survei, termasuk SUSENAS 2015, adalah melalui pendekatan pengeluaran rumah tangga/konsumsi yang dikeluarkan oleh rumah tangga yang bersangkutan. Peningkatan konsumsi/pengeluaran rumah tangga, terutama porsi pengeluaran untuk bukan makanan, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan rumah tangga tersebut. Pengumpulan data konsumsi/pengeluaran melalui SUSENAS 2015 di tingkat kabupaten/kota dilakukan dengan pendekatan pertanyaan rinci dengen kuesioner VSEN15.KP atau Modul Konsumsi Pengeluaran. Pada tabel 7.1 dapat dilihat distribusi penduduk menurut golongan pengeluaran per kapita per bulan, terlihat bahwa di Kabupaten Bengkalis golongan pengeluaran terbesar berada pada kelompok Rp ,00- Rp ,00 yaitu sebesar 28,82 persen. Pada tahun 2015, di Kabupaten Bengkalis tidak ada rumah tangga yang berpengeluaran per kapita per bulan dibawah Rp ,00. Pada tabel 7.1 dijelaskan mengenai distribusi pengeluaran per kapita per bulan rumah tangga di Kabupaten Bengkalis menurut komoditasnya, dibedakan menurut kelompok barang makanan dan kelompok barang non makanan. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
127 45,48% Makanan 54,52% Non makanan Gambar 10. Komposisi Konsumsi/Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Rumah Tangga di Kabupaten Bengkalis, 2015 Konsumsi/pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan adalah sebanyak 54,52 persen dan non makanan 45,48 persen. Dalam kelompok makanan, konsumsi/pengeluaran terbesar adalah untuk makanan dan minuman jadi yang sebesar 11,98 persen, sedangkan umbi-umbian hanya 1,0 persen. yang perlu mendapat perhatian adalah konsumsi daging sebagai sumber protein yang hanya berkisar 2,01 persen. Dalam kelompok non makanan, yang terbesar adalah konsumsi/pengeluaran adalah untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga yang sebesar 25,54 persen, sedangkan untuk keperluan pesta dan acara hanya sebesar 1,20 persen. Penjelasan lengkapnya dapat dilihat pada tabel 7.2. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
128 Tabel 7.1 Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita SeBulan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015 Daerah Tempat Tinggal Golongan Pengeluaran Perkotaan + Per Kapita Sebulan Perkotaan Perdesaan Perdesaan (1) (2) (3) (4) < ,00 0,00 0, ,00 0,00 0, ,08 3,32 2, ,10 21,44 21, ,60 31,01 28, ,76 26,78 23, ,79 11,15 14,95 >= ,68 6,31 8,98 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
129 Tabel 6.2 Distribusi Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan di Kabupaten Bengkalis, 2015 Golongan pengeluaran per kapita per bulan Kelompok Barang >= Jumlah < (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) A. MAKANAN 1. Padi-padian 0.00% 0.00% 23.04% 12.36% 9.21% 7.85% 6.27% 3.76% 7.39% 2. Umbi-umbian 0.00% 0.00% 0.73% 0.95% 0.86% 0.88% 0.76% 0.65% 0.80% 3. Ikan 0.00% 0.00% 5.51% 9.41% 6.36% 5.88% 5.74% 4.67% 6.03% 4. Daging 0.00% 0.00% 1.23% 0.97% 1.77% 2.16% 2.59% 2.05% 2.01% 5. Telur dan Susu 0.00% 0.00% 2.59% 4.26% 3.42% 4.21% 4.30% 3.92% 3.99% 6. Sayur-sayuran 0.00% 0.00% 6.12% 6.09% 5.12% 4.36% 4.04% 2.91% 4.29% 7. Kacang-kacangan 0.00% 0.00% 0.88% 1.07% 0.91% 1.00% 1.02% 0.63% 0.90% 8. Buah-buahan 0.00% 0.00% 0.21% 1.29% 1.73% 2.29% 2.59% 2.48% 2.16% 9. Minyak dan Lemak 0.00% 0.00% 3.78% 3.33% 2.74% 2.12% 2.09% 1.31% 2.18% 10. Bahan Minuman 0.00% 0.00% 4.86% 2.88% 2.39% 2.03% 1.66% 1.23% 1.94% 11. Bumbu-bumbuan 0.00% 0.00% 1.44% 2.10% 1.42% 1.13% 0.96% 0.83% 1.19% 12. Konsumsi Lainnya 0.00% 0.00% 1.42% 1.26% 1.28% 1.17% 1.04% 0.86% 1.10% 13. Makanan dan Minuman Jadi 0.00% 0.00% 7.76% 9.75% 12.60% 12.67% 14.07% 10.20% 11.98% 14. Tembakau dan Sirih 0.00% 0.00% 11.32% 7.50% 11.13% 9.90% 9.09% 5.09% 8.55% Jumlah Makanan 0.00% 0.00% 70.86% 63.21% 60.93% 57.64% 56.22% 40.59% 54.52% B. BUKAN MAKANAN 1. Perumahan dan fasilitas rumah tangga 0.00% 0.00% 18.12% 22.95% 24.63% 25.93% 27.06% 26.02% 25.54% 2. Aneka Barang dan Jasa 0.00% 0.00% 7.74% 8.73% 8.94% 9.41% 9.07% 17.25% 11.09% 3. Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 0.00% 0.00% 2.63% 3.36% 3.37% 3.50% 3.33% 3.71% 3.47% 4. Barang yang Tahan Lama 0.00% 0.00% 0.04% 0.71% 0.69% 1.89% 2.32% 6.99% 2.85% 5. Pajak dan Premi Asuransi 0.00% 0.00% 0.39% 0.82% 0.99% 1.16% 1.56% 1.85% 1.33% 6. Keperluan Pesta dan Upacara 0.00% 0.00% 0.21% 0.21% 0.45% 0.48% 0.44% 3.59% 1.20% Jumlah Bukan Makanan 0.00% 0.00% 29.14% 36.79% 39.07% 42.36% 43.78% 59.41% 45.48% Jumlah Total 0.00% 0.00% % % % % % % % Sumber: Susenas 2015, BPS Kabupaten Bengkalis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis
130
ii prancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016/2017 ISBN: 978-602-8258-39-5 No. Publikasi: 14080.1713 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xiv + 166
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciSTATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016
Katalog BPS : 4101002.3273 Katalog BPS : 4101002.3273 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016 Badan Pusat Statistik Kota Bandung STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016 STATISTIK KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciIndonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014
12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor
Lebih terperinciIndeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciDATA KULON. kulonprogokab.bps.go.id MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO
Katalog : 4101002.3401 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO s. go..b p go ka b on pr o ku l tp :// ht MENCERDASKAN BANGSA STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO 2015 DATA
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /
Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612
Lebih terperincihttps://sitarokab.bps.go.id/
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2015 I S B N : No. Publikasi : 71080.1625 Katalog BPS : 4101002.7108 Ukuran Buku : 21 X 29 cm Jumlah Halaman : iii + 117 halaman
Lebih terperinciKatalog BPS: Katalog BPS:
Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm
Lebih terperinciIndonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciPenduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:
Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Lebih terperinci4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015
No. 17/12/33/16/Th.VIII, 29 Desember 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015 Susenas 2015 mencatat penduduk Kabupaten Blora yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir yaitu sebesar 35,62
Lebih terperincihttp:\\anambaskab.bps.go.id http:\\anambaskab.bps.go.id STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015 ISSN : - Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : x + 119 halaman Naskah
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :
Lebih terperinciLAMPIRAN DATA INDONESIA
LAMPIRAN DATA LAPORAN NEGARA PIHAK SESUAI PASAL 44 KONVENSI LAPORAN PERIODIK KETIGA DAN KEEMPAT NEGARA PIHAK TAHUN 2007 INDONESIA - 1 - DAFTAR TABEL DAN GRAFIK TABEL Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Golongan
Lebih terperinciIndonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman
Lebih terperinciSTATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan
Lebih terperinciIndikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013
Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau
Lebih terperincipareparekota.bps.go.id
INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota
Lebih terperincimadiunkota.bps.go.id
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan
Lebih terperinciBoleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya
INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciPENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008
PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA
Lebih terperinciPublikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten
Lebih terperinciKatalog :
Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral
Lebih terperinciKERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG
KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG ISBN : 979.486.906.6 No. Publikasi : 3273.0608 Katalog BPS : 4716.3273 Ukuran Buku : 28,0 x 21,5
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008
Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN
Lebih terperinciDAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus
Lebih terperinciStatistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35052.1647 Katalog BPS : 4101002.3505 Naskah Oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit Oleh : Seksi Integrasi Pengolahan dan
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA TANGERANG SELATAN 2 0 1 4 ISSN : 2089-4619 Katalog BPS : 4102004.3674 Ukuran Buku : 25 cm x 17,6 cm Jumlah Halaman : x + 76 Halaman / pages Naskah: Badan Pusat Statistik
Lebih terperinci(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber
I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan
Lebih terperinciTabel 1.1. Banyaknya Penduduk menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin di Provinsi Jambi. Perkotaan Perdesaan Perkotaan & Perdesaan.
Tabel 1.1. Banyaknya Penduduk menurut dan Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Perkotaan Perdesaan Perkotaan & Perdesaan Laki-laki Perempuan L + P Laki-Laki Perempuan L + P Laki-laki Perempuan L + P 1501 Kerinci
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016
STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 Data dan Informasi (1) Data a. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan,
Lebih terperinciBADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG
KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012
Lebih terperinciKERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG
KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN
Lebih terperinciI. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.
RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten
Lebih terperinciKatalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)
Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Lebih terperinciBUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN
BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik
Lebih terperinciProfile Perempuan Indonesia
Profile Perempuan Indonesia PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan nasional sebagai awal perjuangan perempuan yang terorganisir, ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia tingkat
Lebih terperinciPROSEDUR PEMANFAATAN DATA RISET
PROSEDUR PEMANFAATAN DATA RISET Flourisa Juliaan S Pada acara : Sosialisasi Pemanfaatan Data Riset bagi Civitas Akademika FKMUI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 8 Maret 2016 DEPUTI BIDANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Lebih terperinciSTATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016
Katalog : 4101014.53 STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ht tp :// n tt.b ps.g o. id TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ps.b tt tp :// n ht id o..g
Lebih terperinciSURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2017
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2017 Mariet Tetty Nuryetty Badan Pusat Statistik Forum Informatika Kesehatan Indonesia ke 5 Mercure Hotel Surabaya, 9 November 2017 SDKI? salah satu survei sosial
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT
BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan
Lebih terperinciIndonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral
Lebih terperinciANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013
ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :
Lebih terperinciSITUASI LANSIA DI INDONESIA TAHUN 2017 STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDONESIA TAHUN ,11 GAMBAR III. PRESENTASE PENDUDUK LANSIA DI INDONESIA TAHUN 2017
SITUASI LANSIA DI INDONESIA TAHUN 2017 Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia di masa depan membawa dampak positif maupun negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia berada dalam keadaan
Lebih terperinciKATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017
KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais
Lebih terperinciINIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan
INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015
Lebih terperinciBuku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA
Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN
Lebih terperinciIndikator Kesejahteraan Rakyat 2014
Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2009
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2009 ABSTRAKSI Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data pendidikan, kesehatan, perumahan, konsumsi/pengeluaran
Lebih terperinciKATALOG BPS :
KATALOG BPS : 3101013.6303 i INDIKATOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 No. Publikasi : 63030.1724 Katalog BPS: 3101013.6303 Ukuran Buku: 17.60 cm x 25.00 cm Jumlah Halaman: xiv +
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN
Lebih terperinciSURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ]
BADAN PUSAT STATISTIK VSEN008.K Dibuat set untuk BPS Kab/Kota RAHASIA SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 008 ] I. KETERANGAN TEMPAT
Lebih terperinciSTATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012 ABSTRAKSI Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data
Lebih terperinciUmum Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Untuk melihat keadaan,
Lebih terperinciIndonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php
Lebih terperinciStatistik Kesejahteraan Rakyat
Katalog BPS : 3101001.3577.id Statistik Kesejahteraan Rakyat m ad iu nk ot a. bp s. go 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN Statistik Kesejahteraan Rakyat Madiun Tahun 2016 Nomor Publikasi : 35772.1701
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciSTATISTIK GENDER 2011
STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub
Lebih terperinciSTATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANYUMAS 2015 No. Publikasi : 33020.1658 Katalog BPS : 4101002.3302 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman Naskah : BPS Kabupaten Banyumas
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2006
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2006 ABSTRAKSI Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciCAMBAI DALAM ANGKA TAHUN 2015 ISBN : 978-602-70759-2-4 No. Publikasi : 16726.15.08 No. Katalog BPS : 1202001.1672040 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan Oleh Dicetak Oleh
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah
Lebih terperinciKatalog : 3201023 Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Katalog : 3201023 Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2014 POLA PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini
Lebih terperinciFORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK
Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciSTATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN SUMENEP 2016 Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah Halaman : v + 36 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Sumenep Gambar Kulit : Seksi Statistik Sosial BPS
Lebih terperinciTabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011
17. PENDIDIKAN 120 Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Barat 2010/2011 2010/2011 1 Di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Jumlah
Lebih terperinciPENANGGULANGAN KEMISKINAN
I N A N T A INOVASI KETAHANAN KOMUNITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN TANA TORAJA Penanggulangan Kemiskinan APA ITU adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015
No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. iii. Alfatah Sibua, S.Ag, M.Hum. Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas kehendaknya Publikasi tahunan Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Publikasi ini mencakup informasi
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci