BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA"

Transkripsi

1 BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam bab 3. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal mengenai pelaksanaan sistem akuntansi penggajian dalam Yayasan Karya Sang Timur yang telah sesuai dengan pengendalian intern yang baik dan pelaksanaan yang belum sesuai dengan pengendalian intern yang baik. Evaluasi yang dilakukan pada bab ini berdasarkan atas landasan teori yang telah diuraikan pada bab 2. Maka penulis berusaha membandingkan antara sistem akuntansi penggajian yang terjadi pada Yayasan Karya Sang Timur Perwakilan Jakarta terhadap sistem akuntansi penggajian yang terdapat pada landasan teori yang penulis jadikan dasar dalam melakukan evaluasi. IV.1. Evaluasi Dokumen yang Digunakan 1. Daftar Absensi karyawan Daftar absensi karyawan pada yayasan terdiri dari nama karyawan, tanggal, kolom tanda tangan karyawan yang digunakan sebagai bukti bahwa guru dan karyawan tersebut benar-benar hadir. Dengan hanya terdapat kolom nama guru dan karyawan, tanggal serta kolom tanda tangan maka yayasan tidak dapat mengetahui dengan pasti jam berapa para guru dan karyawan hadir dan pulang, juga dapat terjadi kemungkinan ada guru atau karyawan yang titip absen. Selain daftar absen 63

2 mengajar, yayasan juga menyediakan daftar absen untuk piket, kegiatan ekstrakurikuler, praktikum (SMP dan SMA), yang digunakan juga untuk menghitung kehadiran mereka. Hal ini menunjukkan bahwa daftar absensi guru dan karyawan yang terdapat pada yayasan belum memenuhi sistem pengendalian intern yang baik. Maka sebaiknya Yayasan membuat daftar absen yang lebih terperinci, sehingga selain adanya kolom nama guru dan karyawan, tanggal dan kolom tanda tangan, hendaknya juga disediakan kolom jam hadir dan pulang sehingga pihak yayasan dapat mengetahui apakah ada guru dan karyawan yang datang terlambat, atau dapat menggunakan mesin absensi. 2. Rekap absensi Rekap absensi dibuat oleh bagian Tata Usaha dan selanjutnya diserahkan kepada Bendahara Unit Karya, kemudian kepada bagian administrasi yayasan perwakilan yang akan digunakan sebagai dokumen sumber dalam pembuatan daftar gaji. Dalam Rekap tersebut tercantum nama guru dan karyawan, jumlah hari hadir, jumlah jam ekstrakurikuler, jumlah jam praktikum. Dengan adanya rekap absensi ini memudahkan bagi pihak yayasan untuk mengetahui kinerja dari guru dan karyawannya. Pada yayasan Rekap absensi ini hanya dibuat 1 (satu) rangkap sehingga apabila rekap tersebut telah diserahkan ke yayasan perwakilan maka bendahara unit karya tidak mempunyai arsip. Maka sebaiknya bagian Tata Usaha unit karya membuat rekap daftar absen sebanyak 2 (dua) lembar sehingga bagian Tata Usaha unit mempunyai arsipnya dan apabila terjadi kesalahan dapat segera diatasi 64

3 3. Daftar Gaji atau Slip Gaji. Daftar gaji pada yayasan dibuat untuk masing-masing unit secara terpisah. Hal ini dimaksudkan agar Bendahara Yayasan perwakilan mudah untuk membedakannya. Dalam daftar gaji tersebut terdapat Kop surat yayasan, nama guru dan karyawan, golongan, gaji pokok, tunjangan-tunjangan, potongan-potongan serta jumlah gaji bersih yang diterima guru dan karyawan setiap bulannya. Dengan adanya perincian dalam daftar gaji tersebut maka karyawan dengan mudah mengetahui berapa jumlah gaji yang akan diterimanya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa daftar gaji yang digunakan oleh yayasan telah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik karena dalam daftar gaji tersebut semua aspek yang mempengaruhi jumlah gaji yang diterima oleh para guru dan karyawan dirinci secara jelas sehingga para guru dan karyawan dapat mengetahui jumlah gaji yang akan diterimanya. Oleh sebab itu, sebaiknya yayasan tetap menggunakan daftar gaji ini agar para guru dan karyawan juga dapat menghitung kembali perincian terhadap gaji yang diterimanya. 4. Rekap Daftar Gaji Rekap daftar gaji memuat seluruh nama guru dan karyawan dari tiap unit yang bersangkutan beserta golongan, gaji pokok, tunjangan-tunjangan, potongan-potongan dan gaji bersih yang diterima. Rekap daftar gaji hanya diotorisasi oleh bendahara yayasan perwakilan. 65

4 Daftar ini dibuat rangkap 3 yang dimaksudkan untuk dijadikan arsip bendahara unit, bendahara yayasan perwakilan dan bendahara yayasan pusat. Daftar ini juga berguna bagi bendahara unit karya untuk mengetahui jumlah nominal yang harus dikeluarkan untuk pembayaran gaji dan bagi yayasan perwakilan dapat digunakan sebagai alat kontrol. Dengan demikian rekap ini dapat terus dipergunakan karena dapat membantu dalam hal saling kontrol antara yayasan pusat, yayasan perwakilan dan bendahara unit karya. IV. 2. Evaluasi Struktur Organisasi Struktur organisasi yang jelas dalam pembagian tugas dan wewenang serta sistematis merupakan salah satu yang mendukung terciptanya suatu pengendalian intern yang baik, sehingga kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi dapat ditemukan pada tahap dini dan dapat segera ditanggulangi. Dalam struktur organisasi yang terdapat pada Yayasan Karya Sang Timur Perwakilan Jakarta telah menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang sehingga tidak adanya perangkapan tugas. Dimana rekap absensi dibuat oleh bagian Tata Usaha dan selanjutnya di serahkan kepada bendahara unit karya untuk diperiksa kebenarannya. Setelah itu bendahara unit karya menyerahkannya kepada yayasan perwakilan untuk dibuatkan daftar gaji, sebelum daftar gaji diberikan kepada bendahara unit, daftar tersebut diperiksa oleh bendahara yayasan perwakilan. Otorisasi penarikan uang di bank untuk keperluan tersebut juga diotorisasi oleh bendahara yayasan perwakilan, kemudian diserahkan kepada bendahara unit karya untuk memasukkannya ke dalam amplop masing-masing guru dan karyawan sesuai 66

5 dengan daftar gajinya dan yang membagikan gaji adalah kepala unit karya masingmasing. IV. 3. Evaluasi Pengendalian Intern IV Evaluasi Pencatatan Waktu Hadir Prosedur pencatatan waktu hadir dilakukan oleh yayasan untuk mengetahui jumlah hari hadir sebenarnya dari para guru dan karyawan, sebagai dasar perhitungan gaji setiap bulannya. Berikut ini adalah analisis Sistem Pengendalian Intern yang terdapat dalam Yayasan Karya Sang Timur khususnya prosedur pencatatan hari hadir : a. Organisasi Dalam prosedur pencatatan hari hadir guru dan karyawan diawasi oleh bagian tata usaha. Dengan adanya pengawasan ini maka yayasan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan. Namun masih terdapat kelemahan dalam pencatatan hari hadir yayasan karena pada daftar absen tidak tercantum jam kehadiran guru dan karyawan sehingga bagian tata usaha hanya dapat melihat guru dan karyawan yang tidak hadir sedangkan untuk yang datang terlambat dan yang pulang terlebih dahulu kemungkinan tidak dapat terpantau oleh bagian tersebut. Akibat dari keadaan ini kemungkinan terjadinya kecurangan dalam hari hadir sangat mudah terjadi. Maka saran yang dapat diberikan kepada yayasan adalah sebaiknya daftar absen juga mencatat waktu kehadiran dan pulang serta bagian yang bertanggungjawab untuk mengawasinya hendaknya mengadakan pengawasan setiap hari dan 67

6 dilakukan pencatatannya sehingga pimpinan unit karya maupun yayasan mampu memantau kehadiran para guru dan karyawan atau menggunakan mesin absensi. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada Yayasan Karya Sang Timur Perwakilan Jakarta sebagai berikut : Adanya tanda tangan dari masing-masing guru dan karyawan yang hadir pada daftar absensi. Dalam yayasan, daftar absensi guru dan karyawan terdapat kolom untuk tanda tangan yang gunanya sebagai bukti bahwa guru dan karyawan tersebut benar-benar hadir atau masuk kerja. Dengan demikian sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang dilakukan oleh yayasan telah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik karena tanda tangan pada daftar absensi merupakan bukti yang otentik bahwa guru dan karyawan tersebut benar-benar hadir sehingga yayasan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan guru dan karyawan. Namun selama ini, bagian Tata Usaha kadang masih lemah dalam pengawasan dan pencatatan untuk rekap daftar absen dilakukan sebulan sekali sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan. Misalnya : adanya guru dan karyawan yang tidak hadir pada hari tertentu, karena pencatatan atau pengawasan tidak dilakukan setiap hari maka dengan mudah guru atau karyawan melakukan absen pada hari berikutnya atau karena pengawasan yang lemah memungkinkan guru dan karyawan melakukan absen secara rapel pada saat rekap daftar absen akan dibuat. 68

7 Melihat kenyataan ini maka pimpinan unit karya diharapkan lebih sering untuk melakukan kontrol, atau sebaiknya menggunakan mesin absensi sehingga kecurangan dapat diperkecil. Perintah Lembur seharusnya diotorisasi oleh pimpinan unit karya Pada saat tertentu pimpinan unit karya meminta karyawan untuk bekerja lembur. Hal ini biasanya dilakukan apabila ada hal-hal yang sangat mendesak antara lain perbaikan sarana sekolah, pengecatan dan persiapan-persiapan ruang kelas menjelang ulangan umum, ujian maupun pertemuan-pertemuan yang akan dilaksanakan. Dalam yayasan, apabila kerja lembur akan dilaksanakan, pimpinan unit karya yang meminta lembur tersebut menyampaikannya kepada karyawan secara lisan sehingga kadangkala sulit untuk mengontrolnya. Menurut pengendalian intern yang baik, perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala bagian dalam hal ini adalah pimpinan unit karya karyawan yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar karyawan yang melakukan tugas lembur memang sungguh-sungguh mendesak penyelesaian pekerjaannya dan lamanya jam lembur mereka juga sebaiknya ditentukan agar karyawan secara bertanggungjawab menggunakan waktu yang ditetapkan tersebut. Dengan adanya sistem otorisasi ini maka karyawan tidak dengan seenaknya menunda-nunda pekerjaannya. Saran yang dapat diberikan kepada yayasan yaitu hendaknya yayasan memperbaiki sistem otorisasi terhadap perintah lembur agar dapat terhindar dari kecurangan yang mungkin dapat terjadi. Maka sebaiknya yayasan menyediakan surat perintah lembur yang dibuat rangkap dua, kemudian didistribusikan kepada karyawan yang mendapat tugas lembur dan kepada bagian Tata Usaha yang 69

8 melaksanakan rekap waktu hadir serta disediakan kolom otorisasi pimpinan unit karya sehingga lembur yang dilakukan oleh karyawan memang sungguh-sungguh yang diperlukan oleh pimpinan unit karya. Rekap Daftar Absensi tidak diotorisasi. Selain hanya dibuat 1 (satu) rangkap, rekap daftar absensi juga tidak diotorisasi. Bagian Tata Usaha hanya bertugas membuat rekap tersebut dan bendahara unit karya juga hanya memeriksa tanpa menandatangani rekap daftar absen tersebut sehingga tidak ada kejelasan apakah rekap daftar absen tersebut telah diperiksa dan telah sesuai dengan sebenarnya. Maka sebaiknya disediakan kolom untuk tanda tangan bagi bagian yang membuat rekap tersebut dan bendahara unit karya yang memeriksanya sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggungjawab, khususnya jika terjadi kesalahan maka bagian yang bertanggungjawab mudah ditemui dan permasalahan cepat terselesaikan. c. Praktek yang sehat Dalam mengevaluasi praktek yang sehat dalam yayasan atas prosedur pencatatan waktu hadir karyawan, terdapat kebaikan dan kelemahan. Berikut ini evaluasi pencatatan waktu hadir guru dan karyawan khususnya praktek yang sehat yaitu : Adanya absensi untuk guru dan karyawan yang hadir dengan menandatangani daftar absensi. Hal ini untuk memperkecil terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh guru dan karyawan karena absen tersebut digunakan untuk menentukan jumlah gaji yang akan diterima oleh guru dan karyawan. 70

9 Jika yayasan tidak melakukan absensi terhadap setiap guru dan karyawan yang hadir maka yayasan tidak dapat mengetahui guru dan karyawan yang benarbenar hadir pada hari itu atau adanya guru dan karyawan yang hanya menitip absen. Jika hal ini terjadi maka akan mempersulit yayasan untuk melakukan pengawasan. Dengan demikian, hendaknya yayasan tetap menggunakan daftar absensi yang disertai kolom tanda tangan namun akan lebih baik jika yayasan membuat daftar absensi yang lebih terperinci dengan menyediakan juga kolom jam hadir dan jam pulang atau dengan menggunakan mesin absensi karena hal ini akan lebih mempermudah bagi yayasan untuk melakukan pengawasan maupun dalam menghitung tunjangan hari hadir yang akan diterima oleh guru dan karyawan. Tidak ada cross check atau verifikasi absensi Suatu praktek yang sehat yang sesuai dengan pengendalian intern dalam pelaksanaannya sering kali sulit untuk dilakukan, maka diperlukan adanya kebijakan dan komitmen dari pimpinan yayasan dan pimpinan unit karya untuk dapat melaksanakan praktek yang sehat tersebut. Dalam yayasan, daftar absensi guru dan karyawan tidak diberikan ke bagian pembuatan daftar gaji ( payroll )sehingga bagian pembuat daftar gaji hanya menerima rekap daftar absensi sebagai dasar dalam penghitungan gaji dan bagian pembuat daftar gaji jarang sekali mengadakan cross check terhadap kebenaran rekap daftar absen tersebut. Jika hal ini terus menerus dibiarkan terjadi maka akan ada kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan maupun kecurangan-kecurangan. 71

10 Saran yang dapat diberikan bagi yayasan adalah hendaknya daftar absensi guru dan karyawan diberikan juga kepada bagian payroll dalam hal ini adalah bagian administrasi yayasan yang bertugas membuat daftar gaji sehingga dapat diadakan verifikasi kebenarannya kepada bagian absensi sebelum dibuat daftar gaji. Hal ini dilakukan agar apabila terjadi ketidakcocokan karena kesalahan mencatat dapat ditelusuri dan dapat diatasi dengan cepat. Rekap Daftar Absensi hanya dibuat rangkap satu Salah satu yang menjadi dokumen sumber dalam pembuatan daftar gaji adalah rekap daftar absensi. Dalam yayasan rekap daftar absensi guru dan karyawan yang dihitung berdasarkan daftar absensi hanya dibuat rangkap 1 ( satu ) oleh bagian Tata Usaha masing-masing unit karya sehingga apabila rekap absen tersebut telah diserahkan ke bagian pembuat daftar gaji di yayasan perwakilan maka tiap unit karya tidak mempunyai arsip rekap absen tersebut. Hal ini cukup menyulitkan bagi pimpinan unit karya apabila terjadi kesalahan sehingga tidak dapat cepat teratasi. Saran yang dapat diberikan bagi yayasan adalah sebaiknya rekap daftar absensi dibuat rangkap sehingga baik yayasan perwakilan maupun tiap unit karya mempunyai arsipnya, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat cepat teratasi. IV.3.2. Evaluasi Prosedur Perhitungan Daftar Gaji serta Pembuatan Daftar Gaji Proses perhitungan gaji serta pembuatan daftar gaji dibuat oleh pegawai dari yayasan perwakilan. Adapun evaluasi yang dilakukan pada prosedur perhitungan gaji serta pembuatan daftar gaji sebagai berikut : 72

11 a. Organisasi Dalam mengevaluasi prosedur perhitungan dan pembuatan daftar gaji khususnya organisasi, maka prosedur perhitungan dan pembuatan daftar gaji yang diterapkan oleh yayasan telah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik karena adanya pemisahan fungsi rekap absensi, fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi keuangan. Rekap absensi dibuat oleh bagian Tata Usaha masing-masing unit sedangkan fungsi pembuat daftar gaji dilakukan oleh bagian administrasi yayasan perwakilan yang di otorisasi oleh bendahara yayasan perwakilan. Pembuatan daftar gaji berdasarkan rekap daftar absensi guru dan karyawan, serta fungsi keuangan dilakukan oleh bendahara yayasan perwakilan yang diteruskan ke bendahara masing-masing unit karya. Hal ini dinilai cukup baik karena adanya pembagian tugas sehingga dapat saling mengontrol yang memungkinkan yayasan terhindar dari kecurangan. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan. Sistem otorisasi yang telah sesuai dengan pengendalian intern yang baik dilakukan misalnya dengan pengotorisasi daftar gaji oleh bendahara yayasan perwakilan. Setiap guru dan karyawan yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan dari Yayasan Pusat. Setiap perubahan gaji guru dan karyawan juga berdasarkan surat keputusan dari Yayasan Pusat. Dengan adanya pimpinan yang berwenang mengotorisasi maka diharapkan dokumen yang ada dapat dipercaya. Berikut ini adalah evaluasi perhitungan dan pembuatan daftar gaji khususnya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yaitu : 73

12 Perhitungan Gaji Berdasarkan Dokumen. Dalam pelaksanaan proses perhitungan gaji, bagian administrasi yayasan perwakilan melakukan perhitungan berdasarkan dokumen berupa rekap daftar absensi guru dan karyawan yang dibuat oleh bagian Tata Usaha masing-masing unit karya. Rekap absensi ini berfungsi untuk penghitungan tunjangan hari hadir. Sedangkan untuk perhitungan gaji pokok, yayasan menggunakan peraturan pemerintah mengenai PGPS, dan tunjangan-tunjangan serta potongan-potongan dihitung berdasarkan kebijakan yayasan yang telah ditetapkan. Dengan disertai dokumen yang dapat dipercaya dan kebijakan yayasan yang jelas maka perhitungan gaji tersebut lebih terjamin keakuratannya. Menurut pengendalian intern yang baik, dokumen yang lengkap dan dapat dipercaya dapat dijadikan sumber dalam penghitungan gaji sehingga kemungkinan kesalahan yang terjadi sangat kecil. Dengan demikian, prosedur penghitungan gaji yang diterapkan oleh yayasan telah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik, karena prosedur penghitungan gaji dilakukan berdasarkan dokumen yang lengkap dan dapat dipercaya. Maka yayasan diharapkan tetap menjalankan prosedur diatas guna menghindari terjadinya kesalahan maupun kecurangan. Setiap perubahan gaji harus didasarkan pada Surat Keputusan Yayasan Pusat. Untuk menjamin keandalan data gaji guru dan karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh pejabat yang berwewang yaitu pimpinan yayasan pusat. 74

13 Pada Yayasan, perubahan gaji dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan kenaikan tunjangantunjangan yang diberikan yayasan. Untuk kenaikan gaji akibat kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pusat untuk masing-masing guru dan karyawan, sedangkan untuk kenaikan tunjangan yang diberikan oleh yayasan berdasarkan keputusan dari pimpinan yayasan perwakilan, misalnya tunjangan hari hadir, tunjangan masa kerja dan sebagainya. Keputusan pada Yayasan perwakilan ini berdasarkan rapat yang diselenggarakan antara Pengurus Yayasan Perwakilan dengan para pimpinan unit karya dan bendahara unit karya. Setelah kesepakatan dicapai maka hasil tersebut diserahkan kepada Pengurus Yayasan Pusat untuk mendapat persetujuan. Setelah memperoleh persetujuan dari yayasan pusat maka yayasan perwakilan baru dapat melaksanakan hasil rapat tersebut. Khusus untuk kenaikan pangkat, pimpinan yayasan pusat mengeluarkan surat keputusan berdasarkan nilai evaluasi (DP3) masing-masing guru dan karyawan yang dibuat oleh pimpinan unit karya. Biasanya nilai evaluasi (DP3) dibuat 2 (dua) kali dalam setahun sesuai dengan periode kenaikan gaji pada yayasan yaitu April dan Oktober. Dengan diberikannya Surat Keputusan Yayasan Pusat yang tepat waktu memungkinkan guru dan karyawan menerima gaji yang sesuai dengan pangkat dan golongannya. Seperti telah diungkapkan diatas, menurut pengendalian intern yang baik bahwa setiap perubahan gaji harus diotorisasi oleh pihak yang berwenang maka langkah-langkah yang telah dilakukan yayasan telah sesuai dengan pengendalian 75

14 yang baik, sehingga yayasan diharapkan tetap melaksanakan prosedur tersebut, sehingga pihak guru dan karyawan tidak merasa dirugikan. Rekap Daftar Gaji hanya diotorisasi oleh Bendahara Yayasan Perwakilan. Rekap daftar gaji merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji kepada guru dan karyawan yang berhak. Oleh karena itu daftar gaji harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Menurut sistem pengendalian intern yang baik, daftar gaji harus diotorisai oleh pejabat berwenang yang menunjukkan bahwa: 1. Guru dan karyawan yang tercantum dalam daftar gaji adalah yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang. 2. Data yang dipakai sebagai dasar penghitungan gaji guru dan karyawan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. 3. Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam daftar gaji telah dicek ketelitiannya. Pada yayasan hal tersebut diatas telah dilakukan yaitu guru dan karyawan yang tercantum dalam daftar gaji adalah benar-benar karyawan yang diangkat menurut surat keputusan yayasan pusat, data yang dipakai sebagai dasar penghitungan gaji guru dan karyawan hanya diotorisasi oleh bendahara yayasan perwakilan setelah mengecek ketelitian dalam perkalian dan penjumlahannya. Hal ini cukup baik namun nampaknya bahwa bendahara yayasan perwakilan memiliki otorisasi penuh terhadap guru dan karyawan. Berdasarkan penjelasan diatas maka akan lebih baik jika rekap daftar gaji guru dan karyawan selain diotorisasi oleh bendahara yayasan perwakilan juga diotorisasi oleh ketua yayasan perwakilan. Hal ini dimaksudkan agar ketua 76

15 yayasan perwakilan juga mengetahui guru dan karyawan yang masih aktif dan mengetahui jumlah nominal pembayaran gaji bagi guru dan karyawan yang menjadi tanggungjawabnya. Disamping itu, keakuratan jumlah gaji yang diterima oleh guru dan karyawan menjadi lebih baik sehingga sesuai dengan yang menjadi hak mereka. Belum adanya peraturan yang tegas mengenai perhitungan atas jam lembur karyawan. Menurut pengendalian intern yang baik, perhitungan atas jam lembur harus disertai dengan dokumen yang lengkap seperti surat perintah lembur karyawan. Hal ini dimaksudkan agar perhitungan lembur tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selama ini yang berlaku dalam yayasan adalah perintah lembur hanya diberikan secara lisan oleh pimpinan unit karya sehingga tidak ada dokumen yang dapat dijadikan sebagai dasar perhitungan atas lembur tersebut. Selain itu untuk tarif yang digunakan juga belum konsisten sehingga masih sulit untuk pengecekannya. Dengan keadaan demikian maka terbuka kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Melihat kenyataan diatas, maka diharapkan yayasan menyediakan surat perintah lembur yang diotorisasi oleh pimpinan unit karya sehingga lembur yang dilakukan oleh karyawan sungguh sesuai dengan kebutuhan unit karya dan dalam penghitungannya pun harus ditetapkan tarifnya sehingga perhitungan lembur tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 77

16 IV.3.3 Evaluasi Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur Pembayaran gaji yang berjalan oleh Yayasan Karya Sang Timur selama ini adalah sebagai berikut : a. Organisasi Prosedur pembayaran gaji pada yayasan bila dilihat dari segi organisasi adalah sebagai berikut : Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh fungsi yang berbeda. Dalam Yayasan, prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh pimpinan unit karya dan bendahara unit karya. Dengan adanya pembagian fungsi dimana bendahara yayasan perwakilan sebagai pihak yang mengotorisasi baik daftar gaji maupun slip penarikan uang dari bank, sedangkan yang memasukan uang sejumlah yang tertera pada slip gaji merupakan tugas dari bendahara unit karya dan yang membagikan gaji tersebut kepada guru dan karyawan yang berhak adalah tugas dari pimpinan unit karya. Hal ini dimaksudkan agar adanya saling kontrol sehingga kecurangan akan dengan cepat terditeksi. Menurut sistem pengendalian intern yang baik, pembagian fungsi sangat diperlukan dalam melaksanakan suatu kegiatan sehingga tidak ada perangkapan tugas atau diharapkan untuk suatu kegiatan tidak dilaksanakan oleh satu fungsi. Apabila terjadi perangkapan tugas atau suatu kegiatan dilaksanakan oleh satu fungsi saja maka akan sangat mudah terjadi kecurangan sebab tidak ada pihak lain yang mengecek kebenarannya. Melihat keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur pembayaran gaji yang dilakukan oleh yayasan telah sesuai dengan pengendalian 78

17 intern yang baik sehingga diharapkan yayasan tetap mempertahankan prosedur tersebut. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan. Prosedur pembayaran gaji khususnya berkaitan dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada Yayasan Karya Sang Timur sebagai berikut : Guru dan Karyawan diberi slip gaji. Slip gaji yang diberikan kepada guru dan karyawan berisi gaji pokok, tunjangan-tunjangan yang diberikan yayasan dan potongan-potongan yang dilakukan oleh yayasan. Hal ini dimaksudkan agar guru dan karyawan dapat mengetahui jumlah gaji yang diterima dan dapat melakukan penghitungan kembali karena semua perincian terdapat pada slip gaji tersebut, sehingga apabila terjadi kesalahan maka guru dan karyawan memiliki bukti yang kuat untuk menyelesaikannya dengan bendahara unit karya maupun yayasan. Menurut pengendalian intern yang baik bahwa setiap guru dan karyawan harus diberi slip gaji agar dapat saling kontrol antara pihak pemberi kerja ( perusahaan, yayasan ) dengan pihak penerima kerja (karyawan). Maka dapat disimpulkan bahwa dengan diberinya slip gaji kepada guru dan karyawan menunjukkan bahwa yayasan telah melaksanakan sistem pengendalian intern yang baik, sehingga yayasan diharapkan terus melakukan hal tersebut agar timbul kesesuaian antara guru dan karyawan dengan pihak yayasan. Dengan adanya kesesuaian tersebut maka dapat memotivasi guru dan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan karena mereka merasa dihargai. 79

18 Rekap Daftar Gaji dibuat rangkap tiga. Selain menerima slip gaji, para guru dan karyawan juga diminta untuk menandatangani rekap daftar gaji yang berfungsi sebagai arsip bagi pihak yayasan. Dengan menandatangani rekap daftar gaji tersebut maka guru dan karyawan menyetujui dan menandakan bahwa guru dan karyawan telah menerima gaji yang sesuai baik dalam peraturan (pangkat, golongan) maupun jumlah yang diterima. Rekap daftar gaji dibuat rangkap tiga dengan tujuan dapat dijadikan arsip bagi Bendahara Yayasan Pusat, Bendahara Yayasan Perwakilan dan Bendahara Unit Karya, yang dapat dipergunakan sebagai dokumen yang dapat dipercaya apabila terjadi kesalahan. Dengan adanya arsip bagi pihak yayasan dan slip gaji bagi para guru dan karyawan maka diharapkan kesalahan yang terjadi sangat kecil maka kebijakan ini harus tetap dilaksanakan oleh yayasan. Pembayaran Gaji tetap dilaksanakan secara manual. Yayasan tetap menggunakan cara pembayaran gaji yang manual mengingat bahwa tidak semua guru dan karyawan memiliki rekening bank yang mudah dijangkau oleh mereka. Dengan diberlakukannya sistem pembayaran manual maka guru dan karyawan yang bersangkutan dapat segera mengunakan gaji tersebut untuk keperluan mereka karena berbentuk uang tunai. Sedangkan kerugiannya dilihat dari segi keamanan pembayaran gaji secara manual memang lebih besar resikonya. Memang sampai saat ini masih terjadi pro dan kontra mengenai sistem pembayaran gaji baik secara manual atau tunai maupun secara transfer bank, maka yayasan 80

19 masih memberlakukan sistem yang lama dan sekaligus akan mengadakan angket mengenai sistem pembayaran gaji tersebut dari para guru dan karyawan, sehingga hal yang dilaksanakan sesuai dengan keputusan itu. 81

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Abstrak Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang cukup ketat pada era globalisasi ini maka baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Saina Pradesty / 21209410 Pembimbing : Prof. Dr. E. Susy Suhendra PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ Hasil dari observasi, tanya jawab dengan pihak terkait di Hotel XYZ dan membandingkan dengan teori yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM : ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA Nama : Vera Christina NPM : 27211256 Latar Belakang Masalah Masalah gaji merupakan salah satu hal yang menentukan di dalam kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT Teguh Tri Utomo 27211066 3EB10 Latar Belakang Sistem Pengendalian Internal (SPI) adalah alat bantu manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI Nama NPM Jurusan Pembimbing : Rizka Amalia Nurhilal : 2A212092 : Akuntansi : Dr.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) 88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY Nama : Binuri Badri NPM : 21210420 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengendalian internal adalah pengendalian yang dilaksanakan untuk mengevaluasi efesiensi, efektivitas, dan kinerja dari setiap dan seluruh operasi suatu perusahaan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA YAYASAN SEKOLAH MARDI WALUYA PERWAKILAN BOGOR

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA YAYASAN SEKOLAH MARDI WALUYA PERWAKILAN BOGOR ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA YAYASAN SEKOLAH MARDI WALUYA PERWAKILAN BOGOR Nama : Ignatius Maurits Yastadi NPM : 20208608 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT 74 BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan Prinsip-prinsip yang terkait dengan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI AHADIAT HOTEL DAN BUNGALOW

STRUKTUR ORGANISASI AHADIAT HOTEL DAN BUNGALOW Lampiran STRUKTUR ORGANISASI AHADIAT HOTEL DAN BUNGALOW Hotel Manager Supervisor Restaurant Supervisor House Keeping Bagian Personalia Supervisor Front Office Bagian Akuntansi dan keuangan Juru masak Waiter

Lebih terperinci

Analisis Sistem Penghitungan Gaji PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Analisis Sistem Penghitungan Gaji PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Analisis Sistem Penghitungan Gaji PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Nama : Okta Merita NPM : 45209647 Kelas : 3 DA 04 Pembimbing : Prof.Ir. Dr.Euphrasia Suzy Suhendra.,M.S Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun.

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun. BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penerapan Pengendalian Internal 4.1.1 Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Pencatatan waktu hadir PT Pos Indonesia Jakarta Selatan dilakukan dengan mesin tapping

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Pamindo Tiga T NAMA : Ariesta Rimadani Npm: 21209182 Kelas: 3EB13 Latar Belakang Masalah 1. Pentingnya Informasi bagi Perusahaan 2. Pentingnya Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

39 Apakah rata-rata pihak manajer divisi dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan karyawan-karyawan bawahannya?

39 Apakah rata-rata pihak manajer divisi dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan karyawan-karyawan bawahannya? LAMPIRAN A DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER TENTANG PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA KSP. NASARI NO. Pertanyaan ADANYA STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan, baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Hal : Permohonan pengisian Kuisioner Kepada: Yth. Bapak / Ibu di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Yayasan Karya Sang Timur Yayasan Karya Sang Timur didirikan pada tanggal 17 Januari 1953 dengan nama Clara Fey Stichting atau Jajasan Clara Fey berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A.Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan Prosedur pembayaran gaji karyawan yang diterapkan oleh PT Inti Trident Nusatara, terjadi dari beberapa tahap dimana dimulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem 49 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem penggajian

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.1. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Andriani (01) menyatakan, bahwa didalam perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak kelemahan yang dapat menimbulkan kecurangan seperti misalnya

Lebih terperinci

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan Pengendalian L1 Lingkungan Pengendalian Pertanyaan Integritas dan Nilai Etika / Komentar 1. Apakah manajemen menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika melalui perkataan dan tindakan? 2. Apakah sudah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENGGAJIAN PT TASPEN (PERSERO) JAKARTA Bani Zamzami bani.zamzami@gmail.com Pembimbing : Dr. Misdiyono Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan banyak faktor untuk dapat menjalankan usahanya dengan sempurna. Faktor tenaga manusia dalam hal ini adalah salah satu faktor penting

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. SEMEN PADANG) Yosi Yulia, SE, MM, Ak, CA, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya Nama : Eka Indriahandhini NPM : 42213804 Jenjang/Jurusan : DIII/ Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Gaji umumnya merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN AL MUCHTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN AL MUCHTAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN AL MUCHTAR Nama : Annisa Hidayati Amal NPM : 21213136 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Cicilia Erly Istia, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang :

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis yang telah dilakukan penulis pada Grand Duta Hotel serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED IV. 1. Evaluasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi Pembayaran Honor Sebagai perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.1 Prosedur Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung adalah sebagai berikut: 1. Daftar

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG Sri Winarni Dosen Tetap Akuntansi Politeknik Darussalam Email : win_anmaza@yahoo.co.id No. Hp. 081532743461 Dwi Anggraini Mahasiswa Politeknik Darussalam

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10 ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih 24211511 3EB10 Latar Belakang 1. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Secara umum peranan sistem pada perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan, jika sistemnya tertata dengan baik dan benar, maka

Lebih terperinci

LM FE UI Salemba LAMPIRAN. 1. Lampiran kuisioner. Lingkungan Pengendalian

LM FE UI Salemba LAMPIRAN. 1. Lampiran kuisioner. Lingkungan Pengendalian LAMPIRAN 1. Lampiran kuisioner Lingkungan Pengendalian No PERTANYAAN YA TIDAK Keterangan 1 Apakah komunikasi standar nilai perilaku PT. Jasa Raharja tempat Bapak/Ibu bekerja terhadap pegawai dinyatakan

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI Observation of Internal Control Procedures on Payment at PT PLN (Persero) Network And Service

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1): 127-137 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA. Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA. Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : 24209387 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Di era globalisasi dewasa ini, kebutuhan akan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG DEPOK (PERSERO)

ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG DEPOK (PERSERO) ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG DEPOK (PERSERO) Nama : Aztau Virna A NPM : 21213584 Kelas : 3EB09 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR Dewi Trianingsih. 1), Kim Budiwinarto 2) 1) Mahasiswa Prodi Akuntansi UNSA 2) Dosen Prodi Manajemen UNSA ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personel yang berkualitas agar dapat berkarya

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA 23211468 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi penggajian sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SIKLUS PENGELUARAN GAJI PT. BUDI ACID JAYA DI BANDAR LAMPUNG

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SIKLUS PENGELUARAN GAJI PT. BUDI ACID JAYA DI BANDAR LAMPUNG ISSN 2086-9592 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SIKLUS PENGELUARAN GAJI PT. BUDI ACID JAYA DI BANDAR LAMPUNG Yohanes Suharsana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras Lampung ABSTRACT PT. Budi

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. terhadap masyarakat bisa sesuai dengan yang diharapkan.

RINGKASAN SKRIPSI. terhadap masyarakat bisa sesuai dengan yang diharapkan. RIGKASA SKRIPSI BAB I Sistem informasi penggajian merupakan salah satu komponen penting pada banyak perusahaan tidak terkecuali pada rumah sakit dimana tidak dapat dikesampingkan karena erat hubungannya

Lebih terperinci