BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengendalian internal adalah pengendalian yang dilaksanakan untuk mengevaluasi efesiensi, efektivitas, dan kinerja dari setiap dan seluruh operasi suatu perusahaan. Untuk melakukan kegiatan pengendalian diperlukan adanya pengawasan dan perencanaan yang baik agar mendapatkan hasil yang maksimal sehingga dapat memberikan rekomendasi dan saran sebagai bahan pertimbangan perusahaan dan membantu meningkatkan kinerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Pada bab ini akan dijelaskan prosedur serta pengendalian intern terhadap siklus penggajian yang telah berjalan dalam perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan menjabarkan suatu fenomena yang diamati pada saat penelitian dilakukan melalui tahapan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan suatu teori yang dijelaskan pada bab 2 dengan peristiwa yang terjadi. PT. Laksana Tekhnik Makmur merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang aksesoris mobil yang berdiri sejak tahun Sebagai perusahaan yang memiliki karyawan banyak, perlu adanya pengendalian internal yang memadai dan sistem kontrol yang menjangkau seluruh kegiatan perusahaan khususnya pada aktivitas penggajian. Pengendalian intern yang baik, dapat dianalisis melalui prosedur yang berjalan serta fungsi yang terkait di dalam siklus penggajian tersebut. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir tingkat kecurangan ataupun kesalahan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan serta untuk memaksimalkan kinerja karyawan. 35

2 Analisis Terhadap Prosedur Penggajian Karyawan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis dari prosedur penggajian karyawan menunjukan bahwa proses penggajian yang telah berjalan harus melewati beberapa departemen dengan fungsi berbeda dan memerlukan proses yang cukup lama. Fungsi yang diterapkan oleh masing-masing departemen sudah terpisah. Hal tersebut memperkecil kemungkinan kecurangan yang akan ditimbulkan, karena otorisasi oleh setiap transaksi telah ditangani oleh pihak yang berwenang dan sesuai dengan prosedur yang ada. Berikut adalah penjelasan mengenai pengendalian internal terhadap prosedur yang telah diterapkan : Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Prosedur pencatatan waktu hadir berfungsi untuk mencatat waktu kehadiran karyawan setiap hari. Absesnsi dimulai pada saat karyawan masuk kerja dan mengisi kembali saat waktu kerja selesai.pencatatan waktu hadir harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Pengisisan absen ini bertujuan sebagai dasar informasi untuk perhitungan gaji karyawan agar sesuai dengan waktu kerja yang dilaksanakan. Prosedur pencatatan waktu hadir yang berjalan dalam perusahaan dimulai dari karyawan masuk kerja, kemudian mencatat jam kedatangannya pada lembar absensi, dan mengisi kembali saat waktu kerja telah selesai. Pengisian absen masih dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi kolom yang terdapat dalam lembar absensi berisi nama karyawan, jam hadir, jam pulang, serta paraf dari karyawan tersebut. Pengawasan saat pengisian absen dilakukan oleh bagian personalia dalam hal ini adalah kepala lapangan yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi. Pencatatan daftar hadir karyawan belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Bagian administrator harus menginput kembali ke dalam ms.excel dari lembar absensi yang telah dikumpulkan setiap bulan. Tentunya ini membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat bahwa karyawan jumlahnya cukup banyak. Karena proses yang masih manual ini, pengiriman data dari lapangan ke pusat sering mengalami keterlambatan. Dan temuan lain terlihat dari tidak tercantumnya jam kerja pada absensi karyawan, sehingga data yang diberikan dinilai

3 37 kurang akurat. Prosedur dalam pencatatan waktu hadir ini masih perlu adanya peningkatan, karena dinilai masih belum efisien dan efektif dalam pelaksanaanya Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Prosedur pembuatan daftar gaji dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji karyawan. Sumber yang digunakan untuk membuat daftar gaji pegawai adalah suratsurat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Pemotongan terhadap pajak penghasilan karyawan juga tercantum dalam daftar gaji. Dalam pelaksanaannya prosedur pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian HRD. Informasi yang digunakan dalam pembuatan daftar gaji ini sudah lengkap. Surat keputusan penganngkatan karyawan dikelola oleh recruitment, karena bagian tersebut bertugas dalam penyeleksian karyawan baru. Untuk data kenaiakan pangkat dan pemberhentian karyawan dikelola oleh personnel, jika terjadi perubahan terhadap data tersebut bagian personel langsung meng update data kepegawaian tersebut dan akan menginformasikan kepada bagian payroll untuk membuat daftar gaji. Hal ini untuk menghindari terjadinya karyawan fiktif. Daftar gaji bulan sebelumnya dipegang oleh HRM Senior Manager selaku pihak yang mempunyai wewenang atas penggajian dan kepegawaian. Untuk daftar hadir karyawan pengolahan data dilakukan oleh bagian payroll. Perusahaan memiliki bagian khusus dalam perhitungan pajak. Kebijakan dari perusahaan untuk karyawan kontrak adalah pajak penghasilan ditanggung oleh masing-masing karyawan. Perhittungan pajak penghasilan ini dilakukan oleh staff pajak. Dalam pembuatan daftar gaji, perhitungan waktu kerja dan waktu lembur karyawan adalah hal penting yang harus diperhatikan. Karena perhitungan kehadiran ini menjadi dasar sebagai perhitungan gaji karyawan yang akan dibayarkan. Dari hasil wawancara dengan payroll selaku bagian yang mengelola perhitungan gaji dan pengumpulan dokumen yang dilakuakan, maka hasil laporan absensi karyawan dapat disimpulkan sebagai berikut :

4 38 a) Proses perhitungan waktu kerja Perhitungan ini dilakukan dengan melihat laporan absen yang dikirimkan kepada bagaian payroll. Dari laporan tersebut terlihat kehadiran dan ketidakhadiran karyawan pada tiap harinya. Perhitungan absensi dipisahkan berdasarkan shift dan keterangan ketidak hadiran dan dijumlahkan sesuai keterangan yang sama. Proses ini telah dilakukan dengan benar. b) Proses perhitungan waktu lembur Perhitungan waktu lembur dihitung mundur satu bulan kebelakang. Untuk perhitungan lembur dilihat dari keterangan overtime pada laporan absensi, kemudian jumlah jam kerja dikalikan dengan indeks. Proses ini dinilai cukup baik karena perhitungan yang dilakukan telah menggunakan rumusan yang benar dan berdasarkan peraturan yang berlaku sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Dari penjelasan diatas maka dapat terlihat bahwa pemisahan fungsi untuk pembuatan daftar gaji sudah baik, karena data yang dikelola oleh setiap bagian dilakukan oleh fungsi yang berbeda. Pembagian fungsi telah terbagi dengan benar dan sesuai dengan tugasnya masing-masing serta perhitungan waktu kerja dan jam lembur yang benar Prosedur Distribusi Gaji Prosedur ini dilakukan dengan mendistribusi biaya tenaga kerja kepada departemen yang memakai manfaat tenaga kerja tersebut. Proses distribusi biaya gaji dilakukan dengan menstransfer gaji karyawan melalui rekening bank, pada bagian ini harus adanya fungsi akuntansi dan keuangan yang selalu mengawasi setiap alur keluar kas perusahaan. Perusahaan akan membuat dan menyerahkan daftar rekening, kemudian bank akan melakukan transfer ke rekening yang telah tercantum pada daftar tersebut. Dan gaji akan masuk ke dalam rekening masing-masing karyawan. Ada beberapa proses yang dilakukan sebelum prosedur distribusi gaji karyawan dilaksanakan, proses tersebut meliputi proses permintaan pembayaran gaji dan proses pencairan dana. Analisis terhadap proses tersebut adalah sebagai berikut :

5 39 a) Proses Permintaan Pembayaran Gaji Pembuatan form permintaan pembayaran gaji dilakukan oleh bagian payroll dan diserahkan setelah melalui pengecekan berulang kali. Proses ini sudah cukup baik karena adanya sudah adanya pengecekan berulang atas pembayaran gaji yang telah dibuat oleh payroll. Selain itu otorisasi yang dijalankan sudah sesuai dengan prosedur. b) Proses Pencairan Dana Proses pencairan dana dilakukan oleh bagian keuangan dnegan melalui otorisasi oleh direktur keuangan. Pemeriksaan terhadap total gaji yang akan dibayarkan juga sudah dilakukan berulang kali oleh bagian keuangan dan dicek kembali oleh direktur keuangan sebeleum mengeluarkan bilyet giro. Nilai nominal dari bilyet giro yang diberikan sesuai dengan permintaan pembayaran gaji yang telah diajukan oleh payroll yaitu sebesar total gaji bersih dari seluruh karyawan. Proses pencairan dana ini tidak memerlukan waktu yang lama, dan prosedur yanag ada sesuai dengan sistem yang baik dan melewati otorisasi yang semestinya. 4.2 Analisis Terhadap Fungsi yang Terkait dalam Siklus Penggajian Fungsi yang terkait dengan sistem penggajian karyawan antara lain fungsi kepegawaian dan penempatan pegawai, pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji karyawan, dan yang terakhir adalah fungsi keuangan. Hasil analisis yang didapat menunjukan bahwa perusahaan telah memisahkan tugas dan tanggung jawab fungsional pada setiap bagian yang berbeda. Fungsi kepegawaian dikelola langsung oleh HRD.Perhitungan gaji karyawan dari mulai perhitungan absensi dan sampai dengan pemotongan gaji karyawan dilakukan oleh payroll officer. Pembayaran gaji karyawan sudah dilaksanakan dengan prosedur dan melalui otorisasi yang benar. Terakhir adalah fungsi keuangan yang memeriksa kembali perhitungan total dari gaji karyawan yang telah dibuat untuk melakukan pembayaran gaji. Hal tersebut memudahkan manajer untuk melakukan kontrol terhadap masing - masing fungsi yang berkaitan dengan penggajian.

6 Fungsi Kepegawaian dan Penempatan Pegawai Pengendalian internal dalam kepegawaian dan penempatan pegawai yang diterapkan oleh perusahaan susah cukup baik. Hal ini terlihat dari informasi yang diberikan untuk perubahan data pegawai telah diberikan secara benar. Update data pegawai selalu dilakukan setiap bulannya. Jika terdapat karyawan baru atau ada pemberhentian karyawan amaka bagian HRD akan memberikan informasi tersebutkepada fungsi penyiapan pembayaran gaji dalam hal ini adalah bagian payroll. Dan otoriasi yang dilakukan sudah melalui pihak yang berwenang.daftara gaji yang dibuat sudah berdasarkan informasi yang lengkap, yaitu meliputi namakaryawan, nomor induk, status sosial, tanggal kerja karyawan dan data gaji dari setiap karyawan. Perusahaan juga telah melakukan pencegahan terhadap karyawan fiktif, yaitu dengan melakukan konfirmasi atas laporan absensi yang diterima dari administrator lapangan. Jika terdapat karyawan yang absennya tidak lengkap atau berhenti ditengah bulan, maka bagian payroll akan melakuakan konfirmasi kepada administrator lapangan atas karyawan tersebut, apabila jawaban dari pihak administrator masih belum meyakinkan maka akan di konfirmasi kembali dengan bagian HRD. Apakah karyawan tersebut telah habis kontraknya atau ada sebab lain. Hal ini menjadi sangat penting karena untuk menghindari terjadinya pembayaran gaji terhadap karyawan fiktif. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah melakukan pengendalian tersebut dengan cukup baik. Fungsi kepegawaian tidak mempunyai akses terhadap kartu absen, catatan gaji, maupun pembuatan cek. Perusahaan telah membagi fungsi secara terpisah sehingga akses terhadap data kepegawaian hanya bisa dilakukan oleh bagian HRD saja. Dengan demikian pengendalian internal terhadap kepegawaian dan penempatan pegawai sudah cukup baik.

7 Pengelolaan Waktu dab Penyiapan Pembayaran Gaji Untuk pengelolaan waktu pada karyawan lapangan masih perlu dimaksimalkan. Karena daftar absesnsi yang setiap hari diisi oleh karyawan belum terkomputerisasi. Sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja oleh suatu pihak atas pencatatan yang dibuat. HRD hanya menerima laporan absensi yang telah direkap selama satu bulan oleh administrator lapangan. Dari penjelasan diatas, maka disimpulkan bahawa pengendalian intern pada pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji masih belum memadai. Karena pencatatan absesnsi yang masih manual dakam pencatatan masih dikatakan kurang baik, dan akan menimbulkan resiko kesalahan yang cukup besar. Kemungkinan yang bisa terjadi ialah ketika seseorang mengabsen beberapa karyawan atau memanipulasi jam kerjanya dan bekerja sama dengan oknum tertentu, atau pencatatan waktu yang tidak sesuai dengan waktu yang sebenarnya. Hal tersebut akan dapat dengan mudah dilakukan karena tidak adanya sistem proteksi yang menjamin ke akuratan dalam pencatatan absensi Pembayaran Gaji Karyawan Pembayaran gaji karyawan telah mencakup pembatasan otorisasi yang baik. Hal ini terlihat dari penandatanganan cek oleh pihak yang berwenang yaitu direktur. Otorisasi pengeluaran cek hanya dapat disetujui oleh direktur, apabila tidak mendapatkan tandatangan dari direktur maka cek tersebut tidak dapat diberikan kepada bank untuk melakukan transfer. Fungsi ini sudah terpisah dari pengelolaan daftar gaji dan pembuat daftar gaji. Bagian keuangan pun tidak mengetahui rincian dari masing - masing gaji karyawan. Karena internal memo yang diberikan kepada bagian keuangan hanya mencatumkan total dari seluruh gaji karyawan. Pengendalian internal untuk pembayaran gaji ini sudah cukup baik karena sistem otorisasi yang dilakukan untuk pengeluaran cek gaji sudah benar yaitu dengan melalui persetujuan oleh direktur. Dan prosedur pembayaran gaji yang berjalan telah sesuai dengan prosedur perusahaan.

8 Analisis Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian Pengendalian internal yang efektif dapat terlihat dari perilaku manajemen. Manajemen puncak dapat mempengaruhi kinerja organisasi, salah satunya kebijakan yang dikeluarkan agar dapat mempengaruhi kinerja atau perilaku dari organisasi secara keseluruhan. Mulyadi menjelaskan bahwa pengendalian intern dapat dilihat dari 4 aspek, berikut adalah penjelasan dari pengendalian intern yang telah diterapkan oleh perusahaan dan dianalisis berdasarkan teori yang ada Aspek Organisasi Dilihat dari aspek organisasimya, fungsi personalia terpisah dengan fungsi perhitungan gaji. Dimana fungsi personalia yaitu bagian HRD bertugas untuk melakukan perekrutan atau pemberhentian karyawan, membuat seluruh data pegawai, dan pendistribusian karyawan. Sedangkan fungsi perhitungan gaji dilakukan oleh bagian payroll dengan membuat perhitungan gaji, dan distribusi pembayaran gaji pada setiap karyawan dan melewati otorisasi untuk proses penggajian. Selanjutnya fungsi pembuat daftar gaji juga terpisah dengan fungsi keuangan. Fungsi keuangan dilakukan oleh bagian keuangan yang bertugas untuk memberikan dana dalam proses pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam setiap bagian terdapat job description yang menjelaskan secara rinci tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing - masing departemen. Sehingga tidak terjadi kesalahan pada fungsi yang seharusnya tidak dikerjakan oleh bagiannya. Perusahaan telah menerapkan pengendalian intern yang baik pada aspek organisasinya. Terlihat dari pemisahan fungsi dan penjelasan setiap tugas pada setiap bagian dengan benar, sehingga dapat mengurangi atau mencegah terjadinya kecurangan atau kesalahan yanag mungkin ditimbulkan dalam pelaksanaan tugasnya. Hal ini terbukti dengan adanya pemisahan tugas dengan pembuat daftar gaji dan fungsi keuangan yang terpisah. Pengendalian internal yang baik adalah seseorang

9 43 tidak boleh menangani dua transaksi dalam satu fungsi secara bersamaan. Karena dapat memperbesar risiko kecurangan dalam penyalahgunaan wewenang Sistem Otorisasi dab Prosedur Pencatatan Dilihat dari aspek otorisasinya, pengendalian intern pada penggajian dapat dibagi menjadi 5 point yang akan dijelaskan sebagai berikut : a) Surat Pengangkatan Pegawai Setiap karyawan yang terdaftar dalam daftar gaji harus memiliki suatu surat yang menyatakan bahwa karyawan tersebut benar telah diangkat sebagai pegawai perusahaan PT. Laksna Tekhnik Makmur. Surat tersebut harus melalui otorisasi dari HRD dan mengetahui direktur. Dalam tugasnya karyawan akan dinilai oleh manajer lapangan dimana mereka ditempatkan. Penilaian dapat dilihat dari performance yang di tunjukan oleh masingmasing karyawan. Jika menunjukan performance yang baik, maka manajer lapangan akan mengususlkan untuk kenaikan pangkat. Manajer proyek akan membuat formulir personal kemudian diserahkan kepada HRD pusat. Setelah mendapatkan persetujuan yang sah, kemudian HRD melakukan rekonsiliasi terhadap perubahan data gaji yang baru. b) Daftar absensi karyawan proyek Setiap hari karyawan mengisis daftar absensi yang telah dibuatkan.masih belum terdapat sistem komputerisasi dalam absen tersebut. Hanya setiap bulannya, HRD menerima laporan absen yang telah direkap selama satu bulan dalam bentuk ms.excel.sebelumnya daftar absensi tersebut telah melalui otorisasi dari pihak manajer proyek untuk diperiksa kebenaran datanya kemudian dikirimkan ke bagian administrasi. c) Otorisasi daftar gaji Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian HRD.Daftar gaji yang dibuat menggunakan ms.excel, setelah itu daftar gaji diotorisasi oleh kepala lapangan untuk disesuaikan bilaman terjadi perubahan data karyawan,

10 44 misalnya terdapat karyawan baru maka harus segera dihapus umtuk menghindari kesalahan pembayaran gaji. Pengecekan daftar gaji selalu dilakukan pada tiap bulannya sebelum dilakukan perhitungan gaji Pelaksanaan Kerja yang Sehat Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diterapkan oleh karyawan ditunjukan dengan : Pertama, pembuatan daftar gaji yang telah diverifikasi kebenarannya sebelum diserahkan pada bagian keuangan untuk proses pembayaran gaji. Pengecekan dilakukan berulang untuk memeriksa apakah terjadi kekeliruan dalam perhitungan atau tidak, dan penyesuaian terhadap karyawan baru ataupun sudah tidak bekerja di perusahaan lagi. Kedua, perhitungan Pph 21 telah direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Bagian payroll akan memberikan catatan penghasilan dari setiap karyawan kepada bagian pajak, untuk dihitung pajak penghasilannya. Dari rumusan sudah terdapat data perhitungan Pph 21, kemudian setelah satu tahun akan direkap oleh tim payroll diberikan kepada pajak untuk dilaporkan potongan Pph nya selama satu tahun untuk diserahkan kepada kantor pajak. Ketiga adalah catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. Dalam hal ini pembuat daftar gaji adalah bagian payroll. Untuk tarif gaji dari setiap karyawan pihak yang mengetahui hanya bagian HRD. Tidak ada bagian lain yang mempunyai akses atas data tersebut. Sehingga data tersebut sangat dijaga ke rahasiannya untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam perubahan tarif gaji Dokumen dan Catatan Proses Penggajian Dokumen dan catatan merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan. Pengadaan dokumen yang memadai merupakan penunjang penting dalam perusahaan untuk menjalankan bisnisnya dengan benar. Berdasarkan analisis dari hasil wawancara yang dilakukan, dokumen dan catatan proses penggajian yang terdapat dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

11 45 a) Laporan daftar absensi Laporan ini adalah berisi rekapan kehadiran karyawan selama satu bulan. Dokumen ini diterima dari administrator proyek lalu dikirimkan kepada bagian payroll. Hasil analisis menyatakan bahwa informasi yang terlampir dalam laporan ini masih kurang lengkap. Karena tidak adanya catatan waktu karyawan secara jelas. b) Payroll Dokumen perhitungan gaji telah dibuat dengan informasi yang cukup lengkap dan penetapan tanggung jawab yang jelas. Pada setiap hasil perhitungan penggajian terdapat periode bulan pada saat pembuatan dan kepala surat. Untuk isi dari dokumen tersebut sudah dibuat secara rinci perhitungan dari gaji pokok serta tunjangan yang diberikan kepada karyawan beserta potongan dari penghasilan karyawan. Dokumen tersebut juga dilengkapi dengan nama karyawan beserta nomor induk karyawannya. Ini dilakukan untuk menghindari daouble entry dan untuk menunjukan bahwa dokumen perhitungan penggajian telah memilki informasi yang cukup lengkap. c) Internal Memo Internal memo adalah surat permintaan pembauaran gaji kepada bagian keuangan. Dokumen ini berisi jumlah dari seluruh gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan. Namun tidak terlampir secara rinci daftar gaji dari masingmasing karyawan. Karena hanya bagian HRD saja yang mengetahui atas data tersebut. d) Slip gaji karyawan yang dicetak dengan informasi yang cukup lengkap karyawan tidak diwajibkan untuk mengambil slip gaji. Namun jika karyawan tersebut ingin mengetahui rincian gaji yang diterimanya beserta potongan dari gaji tersebut maka bagian payroll akan memberikannya. Slip gaji yang diterima oleh karyawan dengan rincian sebagai berikut : 1. Bagian atas : nama perusahaan, nama karyawan, nomor induk karyawan 2. Kolom kiri : pendapatan gaji pokok, upah lembur, transport, dan tunjangan

12 46 3. Kolom kanan : cicilan pinjaman, potongan absen, potongan pajak 4. Bagian bawah : gaji bersih yang diterima, kolom tanda tangan Dokumen ini termasuk dokumen penting untuk menjaga kerahasiaan atas rincian gaji karyawan. Kerahasiaan dokumen ini sangat dijaga, dan hanya bagian HRD yang mengetahui secara rinci gaji yang diterima oleh setiap karyawan. 4.4 Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas efektivitas pengendalian intern perusahaan, terutama yang berkaitan dengan sistem penggajian karyawan. Untuk melihat sejauh mana pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan, maka untuk membandingkannya, dalam penelitian ini membandingkannya berdasarkan prinsip menurut COSO. Jika sistem yang dilakukan dalam perusahaan sudah mendekati atau sama dengan prinsip COSO maka bisa dikatakan perusahaan tersebut baik, sebaliknya apabila masih jauh dari prinsip COSO perusahaan itu masi kurang baik. Kelemahan yang ada merupakan temuan pemeriksaan yang perlu ditelaah lebih lanjut yang bertujuan untuk memperbaiki pengendalian intern yang telah ada agar lebih baik lagi. Pengendalian intern dapat dikatakan efektif apabila tujuan dari perusahaan telah tercapai. Salah satu pencapaian tersebut dapat dilihat dari proses penggajian yang baik karena dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan khususnya untuk waktu kerja karyawan, agar gaji yang dibayarkan sesuai dengan waktu kerja aktualnya. Evaluasi atas efektifitas pengendalian intern perusahaan bersifat analisis kualitatif yaitu dengan membandingkan pelaksanaan kegiatan penggajian dengan pengendalian intern terhadap tujuan yang ingin dicapai.

13 Kekuatan Pengendalian Intern Perusahaan 1. Perusahaan telah memilki struktur organisasi yang tersususn secara layak dengan disertai uraian tugas dan wewenang dari masing-masing fungsi secara terinci. 2. Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi secara memadai, seperti fungsi pencatat waktu terpisah dengan fungsi perhitungan daftar gaji dan terpisah dengan fungsi pembayaran gaji. 3. Secara umum karyawan telah mengetahui dengan baik mengenai sistem dan prosedur penggajian yang dijalankan oleh perusahaan. 4. Bagian personalia memiliki daftar karyawan aktif dan selalu meng update data tersebut untuk mencegah karyawan fiktif. 5. Dalam perhitungan gaji, perusahaan sudah menggunakan ms.excel 6. Setiap perubahan yang terjadi dalam catatan penghasilan karyawan selalu dilakukan rekonsiliasi untuk menyesuaikan dengan data terbaru 7. Setiap perhitungan menyangkut penggajian dicatat secara terperinci pada arsip gaji masing-masing pegawai. 8. Untuk lembur, harus mendapatkan perintah dari manager proyek kemudian akan dicatat oleh personalia karyawan mana saja yang lembur. 9. Perusahaan selalu membuat dokumen penggajian untuk pembayaran gaji. 10. Setiap pembayaran gaji harus disertai dengan dokumen penggajian yang telah diotorisasi secara memadai. Apabila otorisasi tidak dilakukan oleh pihak yang semestinya maka dokumen tersebut tidak sah dan tidak dapat dilanjutkan. 11. Fungsi yang menyediakan uang pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan, nagian keuangan hanya dapat menyediakan dana tersebut dengan disertai dokumen yang lengkap. 12. Setiap bulannya bagian keuangan menyediakan dana untuk pembayaran gaji tepat waktu, sehingga karyawan menerima gaji tepat pada waktunya.

14 Kelemahan yang terdapat dalam internal perusahaan 1. Perusahaan belum menggunakan mesin pencatat waktu untuk kehadiran absensi karyawan. Dimana pencatatan absensi dicatat dengan menggunakan lembar absensi 2. Kontrol terhadap kehadiran karyawan setiap harinya masih kurang baik karena tidak adanya sistem yang terkomputerisasi agar mudah diawasi oleh personalia. 3. Pencatatn waktu absen tidak ditulis jam kehadiran dan pulangnya secara jelas pada laporan yang diterima. 4. Pada saat lembur waktu tidak dicatat, kapan mulai lembur dan selesainya. Sehingga tidak diketahui berapa jam waktu yang dilakukan dalam lembur tersebut. Melalui wawancara dan pengumpulan dokumen yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum perusahaan telah memilki pengendalian intern yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kekuatan yang dimiliki pengendalian intern daripada kelemahan yang ditimbulkan dari pengendalian intern tersebut. Namun kelemahan yang ada cukup mempunyai pengaruh besar terhadap proses penggajian. Karena kelemahan tersebut dapat menghambat perhitungan gaji. Hal ini terbukti dengan belum adanya mesin absensi karyawan yang berfungsi sebagai sistem kontrol kehadiran karyawan yang akurat. Sehingga dapat menimbulkan kecurangan seperti titip absen kepada karyawan lain, atau kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh kepala lapangan selaku fungsi pencatat waktu. 4.5 Penilaian Risiko dalam Proses Penggajian Setiap perusahaan tentunya akan memilki resiko dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan harus melakukan tindakan yang tepat untuk meminimalisir resiko yang ada.organisasi harus melakukan penilaian risiko unruk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengatur resiko yang relevan dengan pelaporan keuangan.

15 49 Sebagian dari resiko mungkin memiliki peluang yang tinggi untuk terjadinya fraud, sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Dalam proses penggajian ada beberapa ancaman yang mungkin dapat terjadi. Romney dan Steinbart mengungkapkan ancaman proses penggajian adalah sebagai berikut : 1. Perubahan payroll master oleh pihak yang tidak berwenang. 2. Data jam kerja dan kehadiran yang tidak akurat 3. Pengolahan gaji yang tidak akurat 4. Pencurian atau penipuan saat pembagian gaji Dari wawancara dan analisa yang dilakukan, penilaian terhadap resiko yang mungkin terjadi pada proses penggajian adalah sebagai berikut : 1. Perubahan Payroll Master Kemungkinan yang dapat terjadi apabila payroll master yang merupakan dasar dari perhitungan gaji dan upah karyawan berubah. Perubahan tersebut tidak boleh diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Karena jika hal tersebut terjadi, maka perubahan dalam payroll master akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yang disebabkan oleh labor cost yang tidak akurat. Bagian payroll yang bertugas menghitung gaji dari seluruh karyawan, memilki data gaji yang tidak dapat di akses oleh pihak lain. Otorisasi hanya bisa dilakukan oleh yang berwenang. Pada saat perhitungan gaji, data yang telah diterima dari beberapa bagian dihitung, mulai dari daftar absensi, pajak, serta tunjangan yang diterima oleh setiap karyawan, kemudian diolah. Payroll master ini merupakan file yang menunjukan data kepegawaian dan data penghasilan dari tiap karyawan. Isi dari payroll master yaitu meliputi data pribadi lengkap karyawan, nomor induk karyawan, data gaji, dan data lain yang menyangkut dengan penggajian karyawan. Bagian payroll selalu mengupdate file ini setiap bulannya untuk memperbaharui bila terjadi perubahan, baik dari data kepegawaian maupun perubahan tarif gaji.

16 50 2. Keakuratan Daftar Absensi Pencatatan dari data kerja dan kehadiran karyawan sangat berpengaruh dalam perhitungan gaji dalam suatu perusahaan. Kebenaran data tersebut harus dilakukan dengan benar dan diawasi oleh fungsi pencatatan waktu yang bertanggung jawab terhadap tugasnya. Apabila terjadi kesalahan pada daftar absensi maka perhitungan gaji menjadi tidak akurat.sehingga pembayaran gaji pada karyawan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenerannya. Bagian fungsi pencatat waktu untuk karyawan yang berada di proyek adalah diawasi oleh kepala lapangan atau supervisor secara langsung. Pencatatan waktu tersebut dilakaukan dengan cara manua yaitu dengan mengsisi pada lembar absensi. Setelah satu bulan, bagian administrator proyek akan merekap data kehadiran tersebut kemudian membuat laporan daftar absensi karyawan yang berupa Ms. Excel untuk dikirimkan kepada payroll. Dalam laporannya tercantum nama karyawan, kehadiran dan ketidak hadiran selama satu bulan dengan keterangan shift yang dilaksanakan, serta perhitungan jam lembur karyawan. Namun berdasarkan hasil analisis dari dokumen laporan daftar absensi yang dikirimkan ke pusat, informasi yang terlampir dinilai kurang lengkap. Karena tidak tercantumnya jam kerja yang security di lapangan. Sebaiknya pencatatan waktu kerja dan jumlah jam kerja dituliskan pada laporan absensi. Sehingga pusat mengetahui secara rinci pelaksanaan waktu kerjanya. Maka dapat dinilai bahwa risiko yang mungkin ditimbulkan dari ketidak akuratan data jam kerja dan kehadiran karyawan adalah cukup besar. Risiko lain yang mungkin terjadi adalah pencatatan yang dilakukan manual dan tidak menggunakan sistem yang terproteksi dengan baik, maka data absensi dapat dirubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mudah. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam perhitungan gaji, karena pembayaran gajikaryawan harus berdasarkan waktu dan jam kerja sesuai dengan pelaksanaannya.

17 51 3. Keakuratan Pengolahan Gaji Pengolahan gaji karyawan harus dilakukan dengan benar dan berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan prosedur yang berjalan. Kesalahan yang dapat terjadi adalah bila terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji, sehingga bagian payroll harus melakukan pembenaran terhadap data tersebut. Sehingga proses gaji akan mengalami keterlamabtan dalam penyelesaiannya. Keterlambatan pembagian gaji atau pembayaran gaji yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dapat mempengaruhi moral dan motivasi kerja karyawan. Kesalahan perhitungan pengurang gaji, misalnya pajak, dapat menimbulkan denda bagi perusahaan karena perusahaan gagal melaporkan dan membayar pajak dengan jumlah yang tepat. Pengolahan gaji dilakukan oleh payroll. Pengolahan gaji yang dilakukan adalah membuat perhitungan gaji berdasarkan daftar absensi karyawan, tunjangan yang diperoleh, serta pemotongan gaji karena pajak penghasilan yang ditanggung oleh masing-masing karyawan dan pemotongan upah waktu kerja yang kurang dari semestinya. Perhitungan waktu kerja adalah berdasarkan laporan asbensi yang diterima dari setiap proyek. Berdasarkan hasil analisis terhadap pengolahan gaji yang telah berjalan masih rentan akan terjadinya risiko kesalahan karena ketidak akuratan dalam perhitungan data absensi. Karena laporan data absensi yang diterima masih kuran lengkap yaitu tidak dicatatnya jam hadir karyawan. Sehingga pusat tidak mengetahui secara jelas jam kerja dari masing-masing karyawan. Ditambah belum adanya sistem yang terkomputerisasi untuk absen karyawan yang dapat memperbesar peluang kecurangan maupun kesalahan dalam pencatatannya. Dan karena sistem yang masih manual tersebut maka perhitungan absensi karyawan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya, sehingga sering terjadi keterlamabatan dalam pengolahan gaji tersebut. Namun untuk pelaporan pemotongan pajak penghasilan karyawan susdah dilakukan dengan akurat berdasarakan perhitungan yang berlaku pada Undang-undang. Hasil pemotongan pajak penghasilan karyawan selali dilaporkan kepada negara tepat waktu oleh staff pajak sebagai bagian yang menangani masalah pajak perusahaan.

18 52 4. Kecurangan pada saat pembagian gaji Ancaman lain yang mungkin dapat terjadi dalam proses penggajian adalah pada saat pengeluaran cek gaji dari bagian keuangan diberikan kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini akan sangat merugikan perusashaan, karena bila cek pembayaran gaji jatuh ke tangan orang yang bukan wewenangnya, maka kas perusahaan akan dicuri dengan mencairkan cek tersebut ke bank. 4.6 Perbaikan Prosedur Penggajian 1. Karyawan melakukan pengisian daftar hadir dengan cara menscanning ibu jari pada mesin finger scanning. 2. Berdasarkan data yang terrecord pada mesin finger print, bagian administrator mencetak daftar absensi karyawan sebanyak dua rangkap yang telah di otortisasi oleh kepala lapngan dan manajer. 3. Bagian payroll menerima laporan daftar absensi dari administrator dan memproses daftar gaji berdasarkan laporan daftar kehadiran karyawan. 4. Membuat internal memo pembayaran gaji yang akan diserahkan kepada bagian keuangan. 5. Bagian keuangan akan mengeluarkan cek gaji kepada payroll untuk pembayaran gaji karyawan. Cek gaji sebelumnya telah disetujui oleh direktur. 6. Kemudian payroll akan membagikan gaji tersebut kepada karyawan di bagiannya masing-masing. 7. Payroll membuat salinan form dua rangkap, rangkap pertama disimpan oleh payroll sebagai arsip dan rangkap kedua diberikan kepada bagian keuangan sebagai bukti kas keluar.

19 53 Proyek Manajer Slip Gaji SPKL Supervisor Slip gaji Laporan lembur Scan Ibu Jari Ambil data absensi Karyawan Finger Print Adminstrator absensi slip gaji bukti transfer Payroll data rekening cek gaji bukti transfer Keuangan Bank Transfer Pembayaran Gaji Gambar 4.1 Prosedur Usulan Penggajian Pencatatan Waktu Hadir Baru 1. Usulan Perbaiakan Berdasarakan hasil analisis pencatatan waktu hadir, terdapat beberapa temuan yang masih perlu perbaikan untuk meningkatkan pengendalian internalnya. Terlihat dari laporan absensi yang diberikan kepada payroll pusat, tidak terdapatya tanda tangan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas laporan tersebut. Dan kelengkapan dokumen yang diberikan, masih kurang cukup untuk memberikan keterangan yang lengkap atas data absensi karyawan. Untuk memperbaiki hal tersebut, usulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Memberikan mesin pencatat waktu, agar waktu hadir tercatat sesuai dengan kehadiran yang sebenarnya dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga data absensi akan lebih akurat

20 54 b. Membuat sistem yang terkomputerisasi, yang dapat menghubungkan langsung dengan sistem yang ada, sehingga payroll dapat mengontrol waktu kerja karyawan secara langsung. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan juga dapat mempercepat proses penerimaan data laporan absensi dari karyawan proyek. 2. Prosedur Baru yang Diusulkan Dimulai pada saat karyawan masuk kerja, lalu melakukan absensi dengan memasukan kartu waktu atau dapat menggunakan finger print, kemudian mesin tersebut akan merecord jam kedatangannya sesuai dengan nama karyawantersebut. Mesin akan menampilkan nama karyawan dan jam masuk dan pulangnya sesuai dengan stamp yang dilakukan. Setiap karyawan yang terlambat ataupun pulang lebih awal akan ter record datanya ke dalam sistem, maka dapat menjadi acuan bagi administratoristrator dan bagian payroll dalam pembuatan laporan daftar absensi yang digunakan untuk perhitungan gaji. Karyawan yang tidak melakukan absen maka tidak dianggap kehadirannya. Prosedur ini dapat meminimalkan kelemahan pertama, yaitu kecurangan pencatatan kehadiran karyawan dan karyawan yang tidak mengisi absensi karena faktor human error atau kesengajaan. Kelemahan kedua, yaitu proses penghitungan absensi dan kerja lembur yang memerlukan waktu yang cukup lama. Kelemahan ketiga, yaitu rancangan formulir yang kurang informatif, yaitu formulir absensi tidak memuat informasi mengenai NIK dan jam kerja karyawan. 3. Dokumen dan Form yang Diusulkan a. Kartu waktu diisi berdasarkan data record yang tersimpan dalam finger print. Kartu ini dibuat oleh setiap proyek dengan standar yang sama agar mempermudah proses perhitungan absensi. Kartu waktu diserahkan kembali sebagai lampiran laporan data absensi untuk setiap karyawan. Kartu waktu berfungsi untuk merekam absensi karyawan setiap hari, yaitu jam berapa mereka hadir di lapangan dan

21 55 jam berapa mereka pulang. Kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan, apabila karyawan terlambat akan terdekteksi dari kartu ini dan sebagai dasar dari perhitungan gaji yang akan diterima. Tabel 4.1 Kartu Waktu

22 56 b. Menambahkan kolom tandatangan untuk pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan security, yang menandakan bahwa laporan tersebut telah melewati otorisasi yang benar dan telah dikoreksi kebenarannya. Tabel 4.2 Laporan Absensi Karyawan

23 57 c. Menambahkan lampiran lembur pada laporan absensi, agar dapat diketahui secara jelas siapa saja karyawan yang melakukan lembur, dan karyawan yang digantikan shift nya dengan karyawan lain. Dituliskan pula mengenai keterangan dari alasan penggantian tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghitung jumlah jam lembur secara lebih jelas sehingga meminimalkan salah perhitungan yang dilakukan. SPKL SPKL Tabel 4.3 Laporan Lembur Karyawan

24 Prosedur Pencatatan Bonus Kerja Prosedur pencatan bonus kerja ini di hitung bedasarkan hasil kerja selama 1 tahun, yang akan diberikan kepada karyawan bersamaan dengan tunjangan hari raya (THR). Bonus ini diberikan berdasarkan hasil kinerja atas pencapaian target dan kalkulasi atas perhitungan abseni satu tahun.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan prosedur serta pengendalian intern terhadap siklus penggajian yang telah berjalan dalam perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM : ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA Nama : Vera Christina NPM : 27211256 Latar Belakang Masalah Masalah gaji merupakan salah satu hal yang menentukan di dalam kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya

Lebih terperinci

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah Pertanyaan i. Jelaskan tujuan umum atas sistem upah Siklus jasa personalia (personnel service cycle) suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY Nama : Binuri Badri NPM : 21210420 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ Hasil dari observasi, tanya jawab dengan pihak terkait di Hotel XYZ dan membandingkan dengan teori yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini membahas tentang pembangunan sistem informasi penggajian karyawan. Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Informasi Ada berbagai macam pengertian mengenai sistem berikut ini disajikan beberapa definisi yang berbeda yaitu : Pengertian Sistem Menurut Diana &

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun.

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun. BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penerapan Pengendalian Internal 4.1.1 Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Pencatatan waktu hadir PT Pos Indonesia Jakarta Selatan dilakukan dengan mesin tapping

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 elemen dasar yaitu: sistem, informasi, dan akuntansi. Beberapa penjelasan mengenai definisi elemen-elemen tersebut akan dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA MUNIA SAPRIANA Jalan Anggrek Cakra, No. Telpon: 082110692200, Muniaugust@yahoo.com Dosen Pembimbing : Drs. Hery Gunawan, M.M ABSTRACT The

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001: 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai pengendalian intern sistem penggajian dan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Saina Pradesty / 21209410 Pembimbing : Prof. Dr. E. Susy Suhendra PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Nawakara (SS-199) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Nawakara (SS-199) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3.1.1 Pendirian dan Informasi Umum Nawakara (SS-199) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peneydiaan jasa keamanan. Didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI Nama NPM Jurusan Pembimbing : Rizka Amalia Nurhilal : 2A212092 : Akuntansi : Dr.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan Pengendalian L1 Lingkungan Pengendalian Pertanyaan Integritas dan Nilai Etika / Komentar 1. Apakah manajemen menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika melalui perkataan dan tindakan? 2. Apakah sudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis yang telah dilakukan penulis pada Grand Duta Hotel serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan informasi berkembang dengan sangat pesat, terutama dalam bidang pertukaran informasi. Informasi merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10 ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih 24211511 3EB10 Latar Belakang 1. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem 49 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem penggajian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan BAB IV PEMBAHASAN Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode naratif dan kuisioner. Metode kuisioner di susun dalam bentuk daftar

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA 23211468 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi penggajian sangat diperlukan

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. terhadap masyarakat bisa sesuai dengan yang diharapkan.

RINGKASAN SKRIPSI. terhadap masyarakat bisa sesuai dengan yang diharapkan. RIGKASA SKRIPSI BAB I Sistem informasi penggajian merupakan salah satu komponen penting pada banyak perusahaan tidak terkecuali pada rumah sakit dimana tidak dapat dikesampingkan karena erat hubungannya

Lebih terperinci

Gambar 4.118User Interface Login

Gambar 4.118User Interface Login Prosedur Menjalankan Program Gambar 4.118User Interface Login Gambar 4.118 diatas merupakan tampilan awal saat karyawan melakukan akses sistem. Untuk dapat mengakses sistem, karyawan harus melakukan login

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program

Prosedur menjalankan program Prosedur menjalankan program Saat pertama kali user membuka sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Dengan memasukan username dan password, pada saat username dan password sudah benar maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A.Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan Prosedur pembayaran gaji karyawan yang diterapkan oleh PT Inti Trident Nusatara, terjadi dari beberapa tahap dimana dimulai dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Ginsa Inti Pratama, merupakan Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak di bidang manufaktur fastener pembuatan baut yang berlokasi di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut O brien (2006:5) : Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing 8 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Penggajian Di dalam perekonomian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah instansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap departemen tanpa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Disusun oleh Kelompok 9 : Kartika Kusuma N 1209216349 Dwi Agustina 1209216366 Rahmalia T N 1209216391 Nina Qoriah 1209216417 Tiniati 1210215078 Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan III.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. X berdiri pada tahun 2008, selaku perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pelayanan kebersihan

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Hal : Permohonan pengisian Kuisioner Kepada: Yth. Bapak / Ibu di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Pamindo Tiga T NAMA : Ariesta Rimadani Npm: 21209182 Kelas: 3EB13 Latar Belakang Masalah 1. Pentingnya Informasi bagi Perusahaan 2. Pentingnya Sistem Informasi

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN CIMAHI Observation of Internal Control Procedures on Payment at PT PLN (Persero) Network And Service

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT 74 BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan Prinsip-prinsip yang terkait dengan sistem

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan

Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan Pada Login form ini, karyawan melakukan absensi dengan cara login dengan memasukan karyawan id dan password lalu pilh

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) 88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif www.mercubuana.ac.id Program Studi Desain Produk Pendahuluan Manajemen Sumber

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya Nama : Eka Indriahandhini NPM : 42213804 Jenjang/Jurusan : DIII/ Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Gaji umumnya merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam menjalankan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam menjalankan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia tersebut dapat diartikan sebagai karyawan dan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan haruslah melakukan penghitungan gaji yang harus diterima oleh pegawainya berdasarkan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut, absensi dan pajak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci