BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan. Oleh sebab itu, audit operasional terhadap siklus penggajian diperlukan, agar perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan fungsi Sumber Daya Manusia. Berdasarkan ruang lingkup yang telah dijelaskan pada bab pertama, maka dalam bab keempat ini akan dibahas mengenai pelaksanaan audit operasional yang dimulai dari audit pendahuluan, review dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen, audit terinci, kemudian menjabarkan hasil temuan audit dan rekomendasi. 4.1 Tahap Audit Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dengan menggunakan program kerja audit operasional, sehingga audit operasional yang dilakukan dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Program kerja ini dibuat berdasarkan pada tujuan pelaksanaan audit operasional yang ingin dicapai, serta informasi mengenai kegiatan, kebijakan, dan prosedur dari fungsi yang diperiksa Audit Pendahuluan Tujuan audit pendahulan adalah untuk memperoleh informasi mengenai latar belakang terhadap objek penelitian yaitu PT. Toyofuji Logistics Indonesia. Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai prosedur penggajian yang berjalan pada perusahaan. Audit pendahuluan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Melakukan pendekatan ke bagian yang menjadi konsentrasi pemeriksaan, yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan supervisior dan staff HR untuk mengetahui bagaimana pengelolaan penggajian pada perusahaan. Selanjutnya menggunakan kuesioner sebagai salah satu cara untuk 51

2 52 menemukan kelemahan yang terjadi dalam siklus penggajian pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia. 2. Observasi Melakukan pengamatan langsung ke perusahaan dengan cara menjalani kegiatan magang dalam kurun waktu tertentu untuk memahami dan mengamati secara langsung tahap-tahap siklus penggajian pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia Review dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen Mengidentifikasi kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap siklus penggajian dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian yang dijalankan oleh manajemen, sehingga pengendalian yang berlaku dapat dievaluasi dan dapat menemukan potensi-potensi terjadinya kelemahan pada siklus penggajian yang telah dilakukan Audit Terinci Melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap bukti dan dokumen yang terkait agar mendapat gambaran lebih rinci dalam pemeriksaanya dan juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan lainnya dalam melakukan penilaian tingkat efektivitas dan efisiensi terhadap siklus penggajian. Kemudian mengolah bukti menjadi temuan yang kemudian diklasifikasikan menjadi kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi yang diberikan Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit dan rekomendasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan tersebut antara lain: 1. Mengkomunikasikan konsep laporan seperti pengutaraan temuan, rekomendasi, serta manfaat. 2. Mendiskusikan laporan dengan pihak yang terkait pada siklus penggajian dan memberikan laporan yang telah selesai.

3 Tindak Lanjut Tahap akhir dari audit operasional adalah mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun karena ini hanya sebatas penelitian maka tindak lanjut tersebut tidak perlu diberikan dan dilaksanakan. 4.2 Pelaksanaan Audit Operasional Audit Pendahuluan Audit pendahuluan ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman dan informasi yang bersifat umum mengenai latar belakang objek yang diperiksa berkaitan dengan siklus penggajian pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia. Pemeriksaan pendahuluan dilakukan dengan: 1. Wawancara langsung dengan supervisior dan staff HR, sehingga diperoleh data-data yang akurat mengenai tahap-tahap pada siklus penggajian. 2. Mendapatkan gambaran umum mengenai pengendalian internal, kebijakan, sejarah, visi dan misi, kegiatan, produk, fasilitas, struktur organisasi, pencatatan waktu kehadiran karyawan, cuti atau izin meninggalkan pekerjaan, hutang pegawai, prosedur pengunduran diri, proses penggajian, proses pembuatan daftar gaji, proses perhitungan waktu kerja dan lembur, proses pendistribusian gaji, dan proses otorisasi penggajian. 3. Melakukan pengamatan fisik yang mencakup fasilitas, kedisiplinan, dan kompetensi karyawan yang mempengaruhi kenaikan gaji dari setiap karyawan. 4. Mempelajari tahapan-tahapan dan prosedur pada siklus penggajian. 5. Memberikan kuesioner untuk mengetahui informasi lain yang berhubungan dengan siklus penggajian. 6. Mengumpulkan dan merangkum bukti-bukti tertulis mengenai prosedurprosedur yang ditetapkan perusahaan. 7. Mengevaluasi hasil wawancara, kuesioner, dan pengamatan yang dilakukan. 8. Meminta penjelasan atas kelemahan yang ditemui.

4 54 Dari hasil wawancara dan observasi langsung yang dilakukan oleh penulis pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia, didapat beberapa informasi mengenai perusahaan, yaitu: 1. Informasi Khusus A. Terdapat 2 status karyawan di perusahaan, yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. B. Sistem absensi karyawan di perusahaan belum cukup efektif dalam mencegah karyawan melakukan kecurangan, yaitu penitipan absen. C. Untuk karyawan Head Office bagian domestic dan export-import yang bertugas saat kapal sandar di pelabuhan wajib membawa kartu absen dan melakukan absensi kehadiran di pelabuhan. D. Setiap karyawan yang akan mengambil cuti atau izin pulang lebih awal wajib mengisi Attendance Form dan menyerahkannya ke bagian HR. E. Tidak berjalannya standar baku yang telah ditetapkan perusahaan mengenai datang terlambat. F. Karyawan yang akan mengundurkan diri harus memberitahukan bagian HR minimal 30 hari atau 1 bulan sebelum yang bersangkutan mengundurkan diri. G. Overtime Sheet beserta kartu absen diserahkan setiap akhir bulan ke bagian HR. H. Batas waktu penyerahan Medical Claim setiap karyawan sebelum tanggal 10 ke bagian HR. I. Penggajian untuk seluruh karyawan dilakukan tanggal 25 setiap bulannya. J. Pajak penghasilan seluruh karyawan dibayar setiap bulannya dengan pemotongan langsung dari gaji bulanan karyawan. K. Pembayaran pinjaman karyawan ke koperasi langsung dipotong dari gaji yang diterima setiap bulan. L. Perubahan status karyawan dan kenaikan gaji berdasarkan pada surat keputusan yang di otorisasi presdent director.

5 55 M. Request of Payment, dan medical claim di verifikasi dan di otorisasi oleh general manager, supervisor HR, dan supervisor accounting and finance. N. Pencairan cek untuk penggajian di verifikasi dan di otorisasi oleh president director. 2. Catatan dan Dokumen-dokumen yang Terkait Catatan dan dokumen-dokumen yang terkait pada siklus penggajian adalah: A. Kartu Absen (Clock Card) Merupakan kartu yang digunakan oleh karyawan untuk mencatat waktu kehadiran dan waktu pulang kerja. Kartu ini berisi no, nama, bagian, bulan, dan table untuk mencatat waktu kehadiran dan pulang karyawan. B. Overtime Sheet Merupakan dokumen yang digunakan oleh bagian HR untuk menghitung total lembur masing-masing karyawan dalam satu bulan. C. Attendance Form Formulir yang wajib diisi oleh karyawan yang akan mengambil cuti atau izin pulang lebih awal, yang kemudian diserahkan ke bagian HR. D. Medical Claim Merupakan dokumen yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan claim ke perusahaan, berupa bukti pembayaran rawat inap, rawat jalan dan pembelian obat yang disertai copy resep obat, untuk menghitung reimbursement yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. E. Master File Karyawan File komputer yang berisi data terkini mengenai karyawan yang terdiri dari tabel nama karyawan, jabatan, jumlah tanggungan, nomor npwp, nomor rekening bank, nama bank, alamat, tempat tanggal lahir, nama istri atau suami, tempat tanggal lahir istri atau suami, nama anak pertama, tempat tanggal lahir anak pertama, nama anak kedua, tempat tanggal lahir anak kedua, nama anak ketiga, tempat tanggal lahir anak ketiga, dan status karyawan (Kontrak atau Tetap).

6 56 F. Master File Penghasilan Karyawan File komputer yang digunakan oleh bagian HR, berisi penghasilan kotor, potongan pinjaman koperasi, potongan pajak penghasilan, overtime, serta pembayaran bersih yang akan diterima setiap karyawan. G. Daftar Gaji Karyawan Merupakan ringkasan catatan yang dibuat berdasarkan master file penghasilan karyawan yang telah dikeluarkan. H. Cek Gaji Dokumen yang dikeluarkan oleh bagian Finance & Accounting, berupa perintah penarikan kepada pihak bank untuk membayar gaji karyawan, disertai dengan rekap daftar gaji yang menunjukkan penghasilan kotor, potongan pinjaman koperasi, potongan pajak penghasilan, overtime, serta penghasilan bersih setiap karyawan. I. SPT PPh 21 Surat pemberitahuan pajak penghasilan tahunan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak, sebagai bukti pemotongan penghasilan setiap bulannya yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan. J. Jurnal Penggajian Jurnal yang berisikan daftar pembayaran gaji beserta potongan pinjaman karyawan, potongan pajak penghasilan, dan overtime. K. Slip Gaji Merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian HR, yang diserahkan langsung kepada karyawan, bersifat rahasia, karena dokumen ini berisi rincian gaji karyawan Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Terhadap Siklus Penggajian Pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia Berdasarkan audit pendahulan yang telah dilakukan dan mendapatkan informasi mengenai kondisi perusahaan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan review dan pengujian pengendalian manajemen terhadap siklus penggajian pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia. Pengendalian internal dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan yang terdapat di perusahaan.

7 57 Untuk mengidentifikasi kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan cara wawancara dan menyusun kuesioner yang diberikan kepada pihak-pihak terkait. Kuesioner menguraikan beberapa pertanyaan untuk memastikan penerapan pengendalian internal pada perusahaan ini. Kuesioner berisi pertanyaan seputar kegiatan operasional siklus penggajian yang kemudian diberikan kepada pihak yang terkait dengan siklus tersebut, yaitu karyawan PT. Toyofuji Logistics Indonesia. Untuk hasil kuesioner dapat dilihat pada bagian halaman lampiran. 4.3 Prosedur Audit Terinci Terhadap Siklus Penggajian Audit terinci digunakan untuk mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksanakan dengan baik untuk mendapatkan bukti-bukti audit yang diperlukan auditor dalam pemeriksaannya. Berdasarkan temuan hasil evaluasi pengendalian internal, berikut disajikan prosedur audit terhadap siklus penggajian yang dapat digunakan dalam pelaksanaan audit terinci: 1. Prosedur audit atas file induk karyawan Tujuan audit: Untuk mengetahui apakah terdapat kebijakan untuk memperbarui data-data karyawan yang masih bekerja di perusahaan. Prosedur audit: 1. Memeriksa apakah data-data karyawan telah diperbarui sesuai dengan jumlah karyawan yang masih bekerja di perusahaan. 2. Memeriksa dan memastikan apakah karyawan baru telah tercatat pada file induk karyawan sesuai dengan data-data yang telah diberikan. 3. Memeriksa dan memastikan apakah perusahaan telah menetapkan kebijakan pembaruan data karyawan secara berkala. 4. Memeriksa dan memastikan apakah perusahaan telah melakukan pemisahan data karyawan yang sudah tidak aktif. Hasil audit: Berdasarkan hasil audit atas file induk karyawan, perusahaan sudah memiliki kebijakan mengenai pembaruan data karyawan. Pembaruan data karyawan dilakukan setiap 1 tahun sekali dengan cara melakukan pendataan ulang

8 58 karyawan menggunakan formulir yang dibagikan oleh bagian HR ke setiap divisi perusahaan. Jika ada perubahan data karyawan, seperti perubahan status pernikahan, jumlah tanggungan, alamat, nomor telefon, dan pendidikan, maka karyawan dapat mencantumkan perubahan tersebut pada formulir pendataan ulang karyawan. Setelah formulir diisi, maka setiap kepala bagian yang terdapat di perusahaan akan mengirimkan kembali formulir ke bagian HR. Bagian HR akan mencocokan setiap data pembaruan karyawan dengan file induk karyawan, jika ada perubahan data karyawan maka bagian HR akan melakukan perubahan data pada file induk karyawan. Pencatatan data karyawan baru langsung dilakukan oleh bagian HR ketika karyawan tersebut dinyatakan layak dan sesuai dengan kualifikasi yang di inginkan perusahaan. Untuk data karyawan yang sudah tidak aktif, perusahaan telah melakukan pemisahaan antara tempat penyimpanan data karyawan yang masih aktif dan data karyawan yang sudah tidak aktif, selain itu perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi untuk penyimpanan data karyawan yang sudah tidak aktif. 2. Prosedur audit atas file induk penggajian Tujuan audit: Untuk mengetahui apakah perusahaan telah memperbarui file induk penggajian sesuai dengan surat keputusan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Prosedur audit: 1. Memeriksa dan memastikan bahwa kenaikan atau penurunan jabatan karyawan sudah sesuai dengan surat keputusan yang telah di verifikasi dan di otorisasi oleh president director. 2. Memeriksa dan memastikan bahwa surat keputusan perubahan tarif gaji sudah di verifikasi dan di otorisasi oleh president director. 3. Memeriksa dan memastikan apakah perusahaan telah merubah status karyawan kontrak sesuai dengan surat perjanjian kerja waktu tertentu menjadi karyawan tetap sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

9 59 4. Memeriksa apakah perusahaan telah merubah status karyawan yang sudah tidak aktif pada file induk penggajian. Hasil audit: Perusahaan telah melakuan pembaruan file induk penggajian sesuai dengan surat keputusan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan audit, kenaikan jabatan dan perubahan status karyawan, dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap akan berkaitan dengan perubahan tarif gaji yang akan di terima oleh karyawan. Karyawan yang dinyatakan layak naik jabatan atau layak menjadi karyawan tetap jika penilaian atas kinerjanya dinilai memuaskan dan dapat meningkatkan performa perusahaan. Bagian HR akan melakukan penilaian kinerja untuk setiap karyawan dengan cara membagikan formulir penilaian kinerja (KPI) ke setiap kepala bagian di perusahaan. Kemudian dari hasil penilaian kinerja yang di serahkan oleh setiap kepala bagian di perusahaan, HR akan menyeleksi karyawan-karyawan yang layak untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan. Dari hasil penyeleksian karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan, maka HR menyerahkan daftar nama karyawan berikut jumlah kenaikan gaji yang diinginkan ke general manager. Setelah selesai melakukan verifikasi, general manajer akan menyerahkan daftar tersebut ke president director untuk di verifikasi kembali dan di otorisasi jika kenaikan tarif gaji karyawan dinilai wajar. Perubahan status juga dilakukan untuk karyawan yang sudah tidak aktif di perusahaan. Sesuai dengan kebijakan perusahaan jika ada karyawan yang akan mengundurkan diri, maka karyawan yang bersangkutan mengajukan surat permohonan pengunduran diri minimal 30 hari sebelum yang bersangkutan akan mengundurkan diri dan menyerahkan ke bagian HR. Lalu bagian HR akan mempertimbangkan permohonan pengunduran diri, setelah disetujui maka bagian HR akan menandatangani surat permohonan pengunduran diri dan mengarsip surat tersebut. HR akan memberikan laporan ke bagian finance & accounting bahwa karyawan yang bersangkutan telah melakukan pengunduran diri, kemudian bagian finance & accounting akan mengurus pencatatan proses pemberian gaji kepada karyawan yang telah melakukan pengunduran diri.

10 60 3. Prosedur audit atas pencatatan waktu hadir Tujuan audit: Untuk menilai apakah proses pencatatan waktu hadir di perusahaan sudah efektif dan efisien. Prosedur audit: 1. Memeriksa dan memastikan apakah ada pengawasan pada proses absensi karyawan dan semua prosedur absensi telah dilakukan dengan benar. 2. Memastikan dan menilai apakah sistem absensi karyawan di perusahaan sudah terhindar dari kecurangan titip absen. 3. Memastikan apakah perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi antara fungsi pencatatan dan perhitungan absensi dengan fungsi pengeluaran kas. 4. Memeriksa dan menilai apakah terdapat kebijakan mengenai datang terlambat dan ketidak hadiran di perusahaan. 5. Memeriksa dan menilai waktu kehadiran karyawan kembali ke kantor saat jam istirahat selesai. Hasil audit: Dari hasil audit diketahui bahwa pencatatan waktu hadir karyawan pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia masih menggunakan kartu absen (time card). Karyawan melakukan absen dengan memasukan kartu absen ke dalam mesin checklock hingga menghasilkan bunyi pada mesin, kemudian mesin tersebut akan mencatat waktu kehadiran yang mencakup jam kehadiran karyawan. Tidak adanya pengawasan pada proses absensi menjadi kelemahan pengendalian internal di perusahaan ini, sehingga pencatatan waktu kehadiran karyawan dinilai tidak efektif karena pada proses absensi karyawan dapat melakukan kecurangan seperti titip absen, namun pencatatan waktu kehadiran ini dinilai efisien karena tidak memerlukan biaya yang besar untuk perawatan mesin absen. Kurangnya pengendalian internal juga dapat terlihat dari tidak

11 61 berjalannya kebijakan mengenai datang terlambat sehingga tidak menimbulkan efek jera terhadap karyawan yang melakukan hal tersebut. Sedangkan mengenai ketidak hadiran karyawan, yaitu bila karyawan yang bersangkutan tidak hadir maka karyawan tersebut tidak mendapatkan uang makan dan uang transport sesuai dengan ketidak hadiran karyawan di kantor. Kelemahan pengendalian internal lainnya adalah ketika waktu istirahat telah usai masih banyak karyawan yang kembali ke kantor tidak tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian tugas masing-masing karyawan. Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi antara fungsi pencatatan dan perhitungan absensi dengan fungsi pengeluaran kas. Pemisahan fungsi ini menurangi resiko kecurangan terhadap perhitungan overtime setiap karyawan. 4. Prosedur audit pembuatan daftar gaji Tujuan audit: Untuk memeriksa apakah pada proses pembuatan daftar gaji, jumlah dan besar nominal yang akan dibayarkan oleh perusahaan sudah sesuai perhitungannya. Prosedur audit: 1. Memeriksa dan memastikan apakah rincian daftar gaji yang dikeluarkan sudah sesuai dengan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan. 2. Memeriksa dan memastikan bahwa prosedur pembuatan daftar gaji sudah sesuai dengan surat-surat keputusan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Memeriksa dan menghitung ulang gaji bersih beserta besarnya jumlah overtime yang akan di terima setiap karyawan. 4. Memeriksa dan memastikan besarnya potongan pajak penghasilan apakah sudah sesuai dengan peraturan pajak PPh Memeriksa dan memastikan bahwa besarnya potongan dari pinjaman karyawan ke koperasi sudah sesuai dengan perjanjian pinjaman antara karyawan dan koperasi. Hasil audit:

12 62 Berdasarkan hasil audit, pembuatan daftar gaji pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia dilakukan oleh bagian HR. Besarnya gaji yang diterima oleh karyawan ditentukan oleh jenjang pendidikan, pengalaman, dan jabatan karyawan tersebut. Perusahaan telah menyesuaikan besarnya gaji tetap dengan kebijakan dari pemerintah. Dokumen yang dipakai sebagai pembuatan daftar gaji karyawan adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan jabatan, pemberhentian karyawan, penurunan karyawan, dan daftar gaji bulan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan daftar gaji antara lain mengumpulkan kartu kehadiran dan overtime sheet, yang di input ke dalam sistem komputer untuk menghitung gaji yang harus dibayarkan kepada masing-masing pegawai. Proses pemotongan dalam penggajian berupa potongan dari hutang karyawan di koperasi sesuai dengan kesepakatan antara karyawan yang bersangkutan dengan koperasi. Pelunasan hutang langsung dipotong dari gaji karyawan dengan perhitungan besarnya pinjaman dibagi 12 bulan atau 24 bulan, sesuai dengan perjanjian waktu pengembalian. Untuk pemotongan pajak penghasilan karyawan sudah sesuai dengan peraturan pajak PPh 21. Besarnya wajib pajak yang tidak memiliki NPWP menjadi lebih tinggi 20% daripada tarif yang telah di tentukan untuk wajib pajak yang telah memiliki NPWP. Setelah pembuatan daftar gaji selesai, bagian HR mengirim daftar gaji ke bagian finance & accounting untuk di verifikasi kembali. Setelah itu bagian finance & accounting membuat dan mengotorisasi cek gaji yang akan di serahkan kepada pihak bank sebagai perintah pencairan dana pembayaran gaji karyawan. 5. Prosedur audit pendistribusian dan pembayaran gaji Tujuan audit: Untuk mengetahui apakah proses pendistribusian dan pembayaran gaji yang dilakukan oleh pihak bank sudah sesuai dengan perhitungan yang terdapat pada daftar gaji yang dibuat oleh bagian HR. Prosedur audit: 1. Memastikan bahwa proses pendistribusian dan pembayawan gaji sudah berjalan secara efektif dan efisien.

13 63 2. Memeriksa dan memastikan bahwa besarnya gaji sudah sesuai dengan apa yang harus diterima karyawan. 3. Memeriksa bahwa jumlah yang tertera pada bukti pengeluran kas sudah sesuai dengan daftar gaji yang di buat. 4. Memeriksa dan memastikan bahwa slip gaji langsung diberikan kepada karyawan sebagai tanda bukti pembayaran. Hasil audit: Berdasarkan hasil audit yang dilakukan, proses pendistribusian dan pembayaran gaji dilakukan oleh pihak bank. Setelah bagian HR menghitung gaji tiap karyawan, data penggajian diserahkan ke bagian finance & accounting. Bagian finance & accounting akan memeriksa jumlah yang akan dikeluarkan sebagai pengeluaran pembayaran gaji, dan membuat cek untuk memberitahukan pihak bank. Kemudian bank memproses cek tersebut untuk membayar gaji karyawan dengan mencocokan besarnya jumlah yang tertera di cek dengan daftar gaji karyawan. Pada proses ini sangat diperlukan ketelitian dan kecermatan, hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap karyawan. Pembayaran gaji dilakukan tanggal 25 setiap bulannya, dimana pembayaran gaji langsung masuk ke rekening pribadi masing-masing karyawan. Setelah uang ditransfer ke rekening masing-masing karyawan, bagian finance & accounting akan menerima bukti transfer. Bukti transfer tersebut di bandingkan dengan perhitungan dari bagian HR. Jika kedua data tersebut telah sesuai jumlahnya, maka bagian HR membuat slip gaji untuk karyawan 2 rangkap. Rangkap pertama untuk diberikan kepada karyawan, dan rangkap kedua disimpan sebagai arsip. HR memberikan slip gaji kepada masing-masing kepala bagian untuk di serahkan ke staff bawahannya.

14 Temuan Audit Operasional Terhadap Siklus Penggajian PT. Toyofuji Logistics Indonesia Berdasarkan hasil audit operasional terhadap siklus penggajian pada PT. Toyofuji Logistics Indonesia ditemukan beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengendalian internal penggajian berdasarkan lima unsur temuan audit (kondisi, kriteria, penyebab, akibat, dan rekomendasi) : 1. Pencatatan Waktu Kehadiran Karyawan yang Tidak Dapat di Pertanggungjawabkan untuk di Head Office Kondisi: Proses pencatatan kehadiran karyawan tidak di awasi oleh bagian tertentu, sehingga menimbulkan celah untuk karyawan melakukan kecurangan dalam hal absensi. Kamera cctv yang mengarah ke mesin absensi tidak efektif untuk pengawasan pencatatan waktu kehadiran karyawan, karena bagian HR tidak menggunakan video rekaman cctv sebagai bahan evaluasi kehadiran karyawan. Oleh sebab itu, proses pencatatan kehadiran karyawan di perusahaan tidak dapat di pertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria: Seharusnya perusahaan menerapkan sistem fingerprint untuk pencatatan waktu kehadiran karyawan, karena dengan menggunakan sistem fingerprint kehadiran karyawan langsung tercatat secara komputerisasi yang memudahkan bagian HR melakukan evaluasi terhadap kehadiran karyawan. Sistem fingerprint dinilai lebih efektif dalam pencatatan kehadiran karyawan karena dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam hal absensi. Penyebab: Pencatatan waktu kehadiran karyawan yang masih menggunakan kartu absen (time card), dimana karyawan melakukan absen dengan memasukkan kartu absen ke dalam mesin amano (mesin checklock).

15 65 Akibat: Akibatnya pembayaran gaji yang dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan kepada karyawan. Karyawan yang tidak masuk kerja dapat melakukan kecurangan, seperti titip absen ke karyawan yang hadir. Begitu juga untuk karyawan yang datang terlambat ke kantor, karyawan juga dapat melakukan kecurangan titip absen ke karyawan yang hadir di kantor lebih awal. Hal ini dinilai tidak efektif karena proses pencatatan waktu kehadiran karyawan belum terhindar dari kecurangan karyawan atau masih lemahnya pengendalian internal yang ada pada perusahaan. Rekomendasi: Sebaiknya HR mengajukan sistem absensi baru yaitu fingerprint yang langsung dirundingkan ke president director. Tujuannya agar proses pencatatan kehadiran karyawan di perusahaan berjalan efektif dan pencatatan kehadiran karyawan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, selain itu hal ini juga menghindari terjadinya kecurangan absensi yang dilakukan oleh karyawan. 2. Pencatatan Waktu Kehadiran Karyawan yang Tidak Dapat di Pertanggung Jawabkan untuk di Pelabuhan Kondisi: Perusahaan belum memiliki program untuk mengevaluasi kelayakan mesin absensi yang terdapat di pelabuhan, sehingga mesin absensi tidak berfungsi dengan baik. Karyawan yang hadir pada pukul pagi, pada saat melakukan absensi akan tercatat pukul 00:00 pada kartu absen. Garis pada angka delapan tidak tercetak pada kartu absensi. Setelah dilakukan wawancara, mesin absensi sudah tidak berfungsi dengan baik selama 2 bulan. Koordinator yang bertugas dilapangan belum memberikan laporan kerusakan mengenai mesin absensi ke head office. Kriteria: Seharusnya perusahaan memiliki program untuk mengevaluasi kelayakan mesin absensi yang terdapat di pelabuhan. Selain itu seharusnya koordinator

16 66 yang bertugas dilapangan memantau kelayakan mesin absensi, apabila mesin absensi mengalami kerusakan maka seharusnya koordinator lapangan membuat laporan mengenai kerusakan mesin absensi dan mengirimkan laporan kerusakan tersebut ke head office. Penyebab: Kerusakan pada mesin absensi yang berada di pelabuhan. Mesin absensi sudah di gunakan selama 5 tahun, dan selama 5 tahun mesin absensi tersebut tidak pernah dilakukan pengecekan secara berkala oleh bagian HR. Akibat: Bagian HR mengalami kesulitan dalam proses menginput data absensi, karena sulit untuk membedakan antara angka 8 dengan angka 0. Seperti pada pencatatan waktu pulang, ada beberapa karyawan yang absen pulang pukul tetapi pada kartu absen tercatat pukul Hal ini dapat menjadi ketidaktepatan pada pencatatan dan pembayaran overtime karyawan yang berada di pelabuhan, apakah karyawan tersebut pulang pukul 18:00 atau karyawan pulang pukul pagi (berarti karyawan melakukan overtime). Karywan yang bersangkutan pun tidak melakukan pengecekan kembali atas waktu yang tercatat ada kartu absensi. Rekomendasi: Sebaiknya perusahaan membuat program evaluasi kelayakan mesin absensi secara berkala, baik yang berada di head office maupun yang berada di pelabuhan. Dengan tujuan agar kelayakan mesin absensi dapat dimonitor dengan baik, dan lebih cepat untuk melakukan perbaikan apabila hal ini terulang kembali.

17 67 Gambar 4.1 Sumber: PT. Toyofuji Logistics Indonesia 3. Perusahaan Belum Menerapkan Sanksi yang Sudah Ada Kondisi: Belum menerapkan sanksi yang sudah ada mengenai datang terlambat menyebabkan timbulnya ketidakdisiplinan karyawan. Kondisi ini berpotensi menjadi faktor pendorong kecurangan karyawan, yaitu titip absen. Karyawan yang datang terlambat hanya mendapat teguran dari kepala bagian dimana karyawan tersebut bekerja. Hal ini dinilai tidak efektif karena tidak akan menimbulkan efek jera untuk karyawan yang melakukan pelanggaran kedisiplinan tersebut.

18 68 Kriteria: Seharusnya perusahaan menerapkan dan menjalankan sanksi yang sudah ada mengenai datang terlambat, hal ini dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan terhadap kebijakan mengenai waktu bekerja di perusahaan yang dimulai dari pukul , dan sanksi tersebut memberikan efek jera bagi karyawan yang melakukan pelanggaran kedisiplinan tersebut. Penyebab: Perusahaan tidak menjalankan sanksi yang sudah ada, sehingga karyawan mengabaikan kebijakan mengenai kedatangan tepat waktu yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Hal ini juga yang dapat menyebabkan karyawan merasa bebas untuk mengulangi pelanggaran kedisiplinan tersebut. Akibat: Akibat yang akan ditimbulkan adalah pembayaran gaji karyawan tidak efektif dan efisien, karena baik karyawan yang datang tepat waktu maupun karyawan yang datang terlambat akan mendapatkan uang makan dan uang transportasi yang sama pada perhitungan gaji yang akan diterima setiap bulannya. Selain itu hal ini juga dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kedisiplinan karyawan yang akan berpengaruh juga terhadap semangat karyawan untuk bekerja, karena tidak adanya sanksi datang terlambat ke kantor yang menimbulkan efek jera kepada karyawan yang melakukan pelanggaran kedisiplinan tersebut. Rekomendasi: Sebaiknya perusahaan menerapkan dan menjalankan sanksi yang sudah ada bagi setiap karyawan yang datang terlambat, yaitu pemotongan uang makan dan uang transport per hari atau denda yang nominalnya sudah dirundingkan dan disetujui oleh seluruh karyawan perusahaan bila karyawan yang bersangkutan datang terlambat. Dengan adanya sanksi seluruh karyawan akan lebih meningkatkan kedisiplinan dan ketepatan waktu dalam bekerja dan memberikan efek jera terhadap karyawan yang datang telambat ke kantor.

19 69 4. Belum Terdapat Pemisahan Fungsi Antara Pembuat Daftar Gaji Dengan Perhitungan Overtime Kondisi: Pembagian tugas pada bagian HR, belum menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa fungsi pembuatan daftar gaji karyawan di kelola oleh staff HR, dimana staff yang bersangkutan juga mengelola perhitungan overtime karyawan. Kriteria: Seharusnya perusahaan melakukan pemisahan tugas antara fungsi pembuatan daftar gaji karyawan dengan fungsi perhitungan overtime karyawan. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan pada proses perhitungan gaji. Penyebab: Belum terdapat pemisahan fungsi pada bagian HR, antara fungsi pembuat daftar gaji karyawan dengan fungsi perhitungan overtime. Fungsi pembuatan daftar gaji karyawan seharusnya menjadi wewenang dan tanggung jawab supervisor HR karena data penggajian bersifat rahasia dimana data tersebut berisikan gaji dari seluruh karyawan di perusahaan. Sedangkan fungsi perhitungan overtime adalah perhitungan yang berisi waktu lembur yang dilakukan karyawan selama 1 bulan, kemudian pembayaran uang lembur di berikan secara bersamaan dengan gaji yang di terima setiap bulannya. Jika kedua fungsi ini tidak di pisahkan, dapat menimbulkan celah terjadinya kecurangan yang mungkin terjadi pada proses perhitungan gaji karyawan. Akibat: Akibatnya adalah dapat menimbulkan celah untuk terjadinya kecurangan pada proses perhitungan gaji karyawan, dimana perusahaan harus membayar gaji yang tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan. sebagai contoh staff yang mempunyai wewenang dalam pembuatan daftar gaji karyawan dan perhitungan overtime karyawan berteman dengan karyawan A, staff tersebut mengetahui bahwa karyawan A sedang membutuhkan biaya yang banyak dan staff tersebut membuat seolah-olah perhitungan overtime

20 70 karyawan A lebih besar dari yang seharusnya didapatkan, hal ini dapat terjadi karena rasa iba staff yang bersangkutan dan menyalah gunakan wewenang tersebut. Rekomendasi: Sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan fungsi antara fungsi pembuatan daftar gaji dengan perhitungan overtime karyawan, hal ini dilakukan untuk menghindari resiko kecurangan yang mungkin akan terjadi pada proses perhitungan gaji.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Toyofuji Logistics Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi laut, pengapalan dan pengiriman domestik, serta

Lebih terperinci

Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat

Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat LAMPIRAN Lampiran 1 Print Preview Laporan Pajak Karyawan Pusat Lampiran 2 Print Preview Laporan Pajak Karyawan Site Lampiran 3 Print Preview Laporan Absensi Karyawan Pusat 158 159 Lampiran 4 Print Preview

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah Pertanyaan i. Jelaskan tujuan umum atas sistem upah Siklus jasa personalia (personnel service cycle) suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengendalian internal adalah pengendalian yang dilaksanakan untuk mengevaluasi efesiensi, efektivitas, dan kinerja dari setiap dan seluruh operasi suatu perusahaan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ Hasil dari observasi, tanya jawab dengan pihak terkait di Hotel XYZ dan membandingkan dengan teori yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini membahas tentang pembangunan sistem informasi penggajian karyawan. Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22 Matakuliah Tahun : 2008 : D0584/Analisis Sistem Informasi Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Mahasiswa

Lebih terperinci

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem 49 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem penggajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER 55 Lampiran 2 Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Hal : Permohonan pengisian Kuisioner Kepada: Yth. Bapak / Ibu di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Amaris Hotel didirikan pada 27 September 2007 disertai dengan izin tetap usaha pariwisata bidang akomodasi yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan III.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. X berdiri pada tahun 2008, selaku perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pelayanan kebersihan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED IV. 1. Evaluasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi Pembayaran Honor Sebagai perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

Gambar 4.118User Interface Login

Gambar 4.118User Interface Login Prosedur Menjalankan Program Gambar 4.118User Interface Login Gambar 4.118 diatas merupakan tampilan awal saat karyawan melakukan akses sistem. Untuk dapat mengakses sistem, karyawan harus melakukan login

Lebih terperinci

BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Disusun oleh Kelompok 9 : Kartika Kusuma N 1209216349 Dwi Agustina 1209216366 Rahmalia T N 1209216391 Nina Qoriah 1209216417 Tiniati 1210215078 Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan Pengendalian L1 Lingkungan Pengendalian Pertanyaan Integritas dan Nilai Etika / Komentar 1. Apakah manajemen menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika melalui perkataan dan tindakan? 2. Apakah sudah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. berkembangnya bisnis yang dijalankan maka sekitar akhir tahun 2000, pemilik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. berkembangnya bisnis yang dijalankan maka sekitar akhir tahun 2000, pemilik BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Sejarah pendirian perusahaan dimulai dari beberapa toko retail yang berlokasi pada berbagai kawasan pusat

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A.Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan Prosedur pembayaran gaji karyawan yang diterapkan oleh PT Inti Trident Nusatara, terjadi dari beberapa tahap dimana dimulai dari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA 23211468 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi penggajian sangat diperlukan

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai pengendalian intern sistem penggajian dan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa reparasi sepatu, reparasi tas, dan

Lebih terperinci

Gambar 4.43 Uses Interface Log In PT RAPUTRA JAYA

Gambar 4.43 Uses Interface Log In PT RAPUTRA JAYA 4.3.6 User Interface 4.3.6.1 User Interface Log In Gambar 4.43 Uses Interface Log In PT RAPUTRA JAYA Keterangan : Form Log In digunakan untuk setiap pengguna/karyawan yang akan masuk kedalam sistem penggajian

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program

Prosedur Menjalankan Program Prosedur Menjalankan Program 4.2.1 Story Board Gambar 4.72 Story Board Menu Utama Gambar 4.72 menunjukkan tampilan awal dari aplikasi sistem informasi akuntansi penggajian PT Asia Tradepoint Futures. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA KLINIK PURI MEDICAL Nama : Bunga Anisah Harared NPM : 21212526 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager 137 Lampiran 1 Kantor Pusat Branch Manager Secretaris Internal Auditor W & D Supervisor Branch Sales Manager Branch Office Manager Section Head Pharma Section Head CG Sales Super visor Sales Super visor

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM : ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA Nama : Vera Christina NPM : 27211256 Latar Belakang Masalah Masalah gaji merupakan salah satu hal yang menentukan di dalam kegiatan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG)

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) DISUSUN OLEH : Lusy Suprajadi, SE, Ak., M.Ak, CPA Elvy Maria Manurung, SE., Ak., MT Sylvia Kumala Dewi, SE,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN Suzi Suzana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan e-mail: suzi.suzanna@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan Diawal tahun 1994 tepatnya pada tanggal 1 februari perusahaan keluarga PT.Ningrat Muda Mandiri terbentuk, PT.Ningrat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 elemen dasar yaitu: sistem, informasi, dan akuntansi. Beberapa penjelasan mengenai definisi elemen-elemen tersebut akan dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993. BAB 3 ANALISIS SISEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Mal Metropolitan merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung dibawah P Metropolitan Land. Mal Metropolitan dibangun pada tahun 1992,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

Finger Print (Time Attendance)

Finger Print (Time Attendance) Finger Print (Time Attendance) Type : X100C Specifications : Standalone, no need Computer (Optional). Finger print capacity : 10,000 tempelate. Transaction memory : 200,000 transactions. Display : 3.0

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program

Prosedur menjalankan program Prosedur menjalankan program Saat pertama kali user membuka sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Dengan memasukan username dan password, pada saat username dan password sudah benar maka

Lebih terperinci