BAB 3 METODOLOGI PERENCAN AAN BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PERENCAN AAN BISNIS"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PERENCAN AAN BISNIS 3.1 Kerangka Pikir Tabel 3.1 Kerangka Pikir Ide gagasan atau konsep awal sebuah bisnis di mulai. Biasanya akan muncul dari aktifitas sehari-hari. Pengumpulan data-data tahap ini akan me ngumpulka n semua data-data yang di butuhkan dan juga membaha s peluang dari ide yang akan di jalankan. Observasi pasar dan kompetitor melihat pangsa pasar yang di tuju melalui analisis pangsa pasar serta melihat seberapa banyak kompetitor serta menganalisa kekurangan dan kelebihan produk dari kompetitor. Observasi perencanaan produksi melihat perencanaan apa saja yang akan di pakai untuk membuat produk tersebut. Observasi perencanaan pemasaran menganalisa perencanaan pemasaran, penjualan produk. Dengan melihat di mana saja produk dapat di pasarkan dan bagaimana melihat potensial tempat penjualan produk. Observasi perencanaan keuangan menghitung perencanaan pengeluaran dan pendapatan produk yang akan di pasarkan. Observasi perencanaan tim membangun tim dengan melihat terle bih dulu kualifikasi yang di butuhka n yang kemudian akan mencari sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi tersebut. Analisa resiko menganalisa peraturan-peraturan pemerintah dimana akan di carikan solusi atas semua masalah yang akan di hadapi pada saat produk tersebut di jalankan dan di pasarkan. Pembuatan perencanaan bisnis setelah membuat semua perencanaan awal di atas maka akan di buat perencanaan bisnis berdasar dari semua pengumpulan dan observasi yang di lakukan. 51

2 52 Berdasarkan tabel di atas, dapat di uraikan : a. Ide Ide merupakan gagasan atau konsep awal di mulainya suatu bisnis. ide biasanya di dapatkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Ide yang di dapatkan biasanya di m ulai dengan melihat kebutuhan dar i pasar, baik itu kebutuhan pokok atau kebutuhan sekunder. b. Pengum pulan data- data Tahap ini akan di kumpulkan semua data-data yang di butuhkan untuk melihat apakah ada atau tidaknya peluang ide tersebut di terima oleh masyarakat. c. Observasi pasar dan kompetitor Observasi ini di lakukan untuk melihat apakah ada pangsa pasar untuk ide tersebut. Dan juga melihat dan mem etakan tar get sasaran pasar yang akan di t uju. Dengan observasi ini pula, akan di lihat seberapa banyak kompetitor yang telah berada di luar dan kem un gkinan produk tersaingi. d. Observasi perencanaan produksi Observasi di lakukan unt uk melihat apa saja yang di butuhkan untuk mem buat ide tersebut m enjadi sebuah pro duk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Perencanaan produksi ini juga mengatur

3 53 bagaimana pembayaran di lakukan apabila pembuatan produk tersebut memakai pihak ketiga. e. Observasi perencanaan pemasaran Di lakukan unt uk melihat perencanaan pemasaran yang akan di lak ukan, y akni p erihal pen entuan har ga, strategi p enjualan serta penempatan penjualan pro duk. f. Observasi perencanaan keuangan Di lak ukan untuk melihat dan men ghit un g seberap a besar keuntungan, pengeluaran serta pendapatan dari produk yang akan di buat. g. Observasi perencanaan tim Di lakukan untuk mengetahui kualifikasi yang di but uhkan untuk membangun tim yang nantinya sangat berperan penting untuk melancarkan keseluruhan proses perencanaan bisnis ini. h. Analisa resiko Menganalisa semua resiko-resiko yang ada termasuk perat uranperaturan pem erintah per ihal pro duk yan g akan di buat serta mencari solusi yan g baik unt uk mem ecahkan sem ua m asalah yan g dapat di deteksi pada awal permulaan pem buatan perencanaan bisnis.

4 54 i. Pembuatan perencanaan bisnis Setelah mengikuti sem ua tahapan di atas, dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang di harapkan maka di buatlah perencanaan bisnis yan g m erupakan acuan dasar untuk mensuk seskan pro duk tersebut. 3.2 Membangun Perenca naan Bisnis Tabel 3.2 Membangun Perencanaan Bisnis Ide melihat adanya peluang perihal keamanan, penghematan listrik dan perawatan rumah bagi masyarakat dan dapat di atur jarak jauh dengan menggunakan aplikasi yang telah di instalasi di telepon seluler serta menggunakan jaringan internet. Menggunakan analisis SWOT Pengumpulan data- data mengumpulk an data perkembangan internet, data penggunaan telepon seluler, data penggunaan keamanan(terdiri dari satpam sampai pada cctv dan alarm rumah) Perencanaan pasar dan kompetitor berdasark an teori Bran din g dan Segmentasi oleh Hermawan Kartajaya dan juga membahas perihal penentuan pro fil ko nsumen dan juga membandingk an konsep prod uk "Future Home" d engan ko mpetito r. Perencanaan p erencanaan p roduksi berdasark an teori Process oleh Hermawan Kartajaya dan menjabarkan deksripsi p roduk yang akan di buat. berdasark an teori Ma rketing, Syaria h Marketing, Selling, Positio nin g, Targeting, Perencanaan perencanaan pemasaran dan Differentiation oleh Hermawan Kartajaya. Perencanaan perencanaan keuangan berisi perihal perkiraan pengeluaran dari produk "Future Home " serta ROI-nya. Pembuatan Proforma perkiraan identifikasi sumber dana, mengerti perihal berapa banyak pangsa pasar yang akan didapatkan, berapa banyak produk yang akan di beli, berapa besar mereka bayarkan biaya untuk membeli produk tersebut, membuat income statement, cash flow dan balance sheet Perencanaan perencanaan tim melihat siapa saja yang mempunyai kualifikasi untuk menjadi anggota tim dalam perencanaan produk ini serta penasehat dan perusahaan yang bekerja sama sehingga produk ini dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan Analisa resiko mengidentifikasi apa saja yang akan menjadi kendala bagi kesuksesan produk ini di pasaran serta mengidentifikasi semua kemungk inan terburuk bagi pro duk ini ke depannya. Pembuatan p erencanaan b isnis memulai p embuatan p erencanaan b isnis "Future Home" mengacu pada semua teori dan data-data yang di dapatkan serta semua perkiraan hasil observasi.

5 55 Ber dasarkan tabel di atas maka dapat di jabarkan m etodolo gi perencanaan bisnis ialah : 1. Ide Den gan m elak ukan analisis SW OT yang di lih at dari analisis internal dan analisis eksternal yakni : a. Analisis Internal 1) Analisis Kekuatan (Strenght) Dengan banyaknya peluang dari kebutuhan seharihari masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki 1 atau lebih rumah dengan tidak adanya sumber daya yang dapat di percaya. Maka m uncullah ide m em buat sebuah produk yang telah mengintegrasikan semua kebut uhan pemilik rumah hanya dalam 1 aplikasi yang mudah di gunak an serta m udah unt uk di in stalasi. Produk in i di sebut dengan Future Home yang berarti, rumah tersebut dapat di atur melalui telepon seluler dalam jarak jauh. Produk ini mengintegrasikan bukan hanya menjaga keamanan rumah melainkan juga mengubah rumah tersebut menjadi rumah ramah lingkungan dengan menggunakan sensor gerak serta perawatan rumah pun terjaga dengan baik tanpa harus khawatir akan kehilangan barang dan rumah menjadi tidak terawat.

6 56 Apabila terjadi kerusakan maka akan ada pergantian alat sehin gga rumah tidak ak an sam pai kehilan gan sem ua f un gsi dari pro duk ini. 2) Analisis Kelemahan (Weakne sses) Kelemahan pada produk ini ialah dengan masih kuran g bagusnya sar ana dan prasar ana internet yan g ada terutama di Indonesia. Dimana produk ini menggunakan internet sebagai sarana pengendali jarak jauh antara pemilik r umah dan r umah m ereka. Keahlian m asyarakat Indonesia perihal teknologi yang di gunakan oleh produk ini masih belum mencukupi sehin gga proses pembuatan pro duk in i berasal dari luar negeri. Maka dari itu apabila terjadi kerusak an m aka akan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. b. Analisis Eksternal 3). Analisis Peluang (Opportunity) Dengan makin banyaknya serta menguntungkannya investasi tanah di dunia maka setiap tahunnya pasti penjualan tanah dan r umah akan sem nakin m eningk at. Tingkat pencurian dan naiknya biaya listrik pun menjadi kendala bagi penghuni rumah. Salah satu kendala lagi bagi penghuni rumah ialah susahnya

7 57 mencari SDM yang terpercaya untuk merawat dan membersihkan rumah. Maka dari it u di buatlah pro duk Future Home ini untuk memenuhi semua kebutuhan dari penghuni rumah, dari perawatan rumah sampai keamanan yang san gat sulit bagi pencur i untuk melakukan aksinya. 4). Analisis Ancaman (Th reat s) Ancam an bagi pro duk ini ialah cepatnya pen curi dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan untuk melancarkan aksinya maka dari itu akan selalu ada peningkatan layanan bagi setiap pengguna produk ini. Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, produk Future Home ber ada di k uadr an I dimana produk m em punyai peluan g dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang baik untuk di gunakan ialah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agr esif baik dari sisi perkembangan internet sam pai pada pem bangunan properti di setiap daerah dan negara. 2. Pengumpulan data- data Data yang di kumpulkan ialah : a. Data keamanan yakni di lihat dari seberapa banyak perumahan di ban gun. Setelah o bservasi, m aka di asumsikan bah wa semua

8 58 perumahan elit mempunyai satpam, rumah besar memiliki setidaknya 2 pembant u maka tingkat keamanan perumahan dan rumah tersebut menur un kira-kira sebesar 1.36% di tahun Penurunan ini akibat banyaknya juga kasus kejahatan yang di dalangi oleh satpam atau pembantu tersebut. b. Ber dasarkan data yang di peroleh, pen gguna internet pada tahun 2010 mencapai 37 % yakni meningkat 9 % dari tahun sebelumnya. c. Berdasarkan data yang di peroleh pula melalui yahoo yang bekerja sama dengan TNS net index, menyatakan bahwa pengguna internet via telepon seluler meningkat dari 22 %(2009) menjadi 48% pada tahun Dari sumber yang sama, ditemukan pula bahwa sebanyak 41% responden menyatakan m enggun akan internet untuk mencari informasi yang di butuhkan. Dan 51% pengguna internet via telepon seluler mengakses jejaring sosial, sedangkan 47% pengguna mengak ses Perencanaan Pasar dan Kompetitor Pada bagian ini akan di lakukan pemilihan nama dari produk ini yakni Future Home dimana dasar dari pemilihan nama ini sesuai dengan tujuan dari produk dan juga sesuai dengan fungsional dari produk yang akan di kembangkan.

9 59 Bert ujuan unt uk m enentuk an target konsum en dim ana tar get yan g akan di pilih ialah merupakan konsumen yang memiliki rumah atau kantor sendiri atau-pun aset yang besar dan patut unt uk di lindungi serta konsumen yang selalu menjunjung tinggi teknologi dan perkembangannya. Konsumen ini di dapatkan dengan melihat demografis dari pasar yang akan di t uju serta karakater dari konsumen tersebut. Perbedaan pro duk Future Home dengan produk kompetitior lainnya ialah produk ini dapat di sesuaikan dengan keinginan konsumen serta ak ses yan g di dapat tidak hanya melalui internet atau rem ote control melainkan juga melalui handphone smartphone. Ekspektasi dar i perkem ban gan pro duk ini di harapkan untuk menjadi produk yang akan selalu menjadi pilihan pertama oleh konsumen akibat dari manfaat yang di hasilkan oleh produk tersebut. 4. Perencanaan Produksi Di mulai den gan deskr ipsi dari pro duk dimana pro duk ini merupakan sebuah pro duk yan g di kemban gkan ber dasark an dari data yang di dapatkan baik itu dari hasil observasi atau dari hasil survey beberapa instansi terkait. Produk ini merupakan produk yang bert ujuan untuk m en ghilangkan rasa kekhawatiran bagi m asyarakat den gan cara mereka dap at m engatur siapa saja yan g berh ak unt uk m emasuk i r umah mereka, mengat ur pencahayaan serta mengatur kap an dan bagaim ana

10 60 alat kebersihan tersebut bekerja. Semua pengaturan yang di lakukan dapat melalui internet, smartphone, atau pun manual dari rumah. Strategi Oper asional y an g di gunakan, menent ukan ruang lin gkup operasional produksi produk dan melihat pengembangan produk serta melakuk an penjadwalan perencanaan pro duk Future Hom e. Dim ana kualitas harus di junjung tinggi dalam setiap pembuatan produk ini. 5. Perencanaan Pemasaran Mencakup penentuan pasti perihal strategi target pasar yang akan di jangkau terlebih dahulu berdasarakan perencanaan pasar dan kompetitornya. Strategi servis yang di tawarkan menurut Hermawan haruslah merupakan servis yang tidak terlupakan dimana kami sebagai distributor dar i pro duk in i akan selalu m emberikan serv is y an g ter baik dengan menomorsatukan pelanggan dalam semua hal yang berkaitan serta selalu melayani semua keinginan pelanggan dengan baik. Strategi penent uan harga yang di pandang melalui kualitas, biaya yang di keluarkan selama pembuatan produk dan melihat harga dari kompetitor lainnya sehingga harga yang di tentukan merupakan harga yang bersaing dengan kompetitor dengan kualitas yang harus lebih baik dari pro duk kompetitor. Strategi pemasaran dengan menunjukkan kualitas produk dan perbedaan produk dengan kompetitor lain dan penent uan tempat prom osi dari pro duk dapat di sesuaik an dengan target pasar yan g di tuju

11 61 sehingga hasil promosi dan pemasaran dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan. Strategi p enjualan untuk perencan aan bisnis produk Future Hom e yakni di lihat dari 3 tingkatan penjualan yaitu penjualan fitur yang di tawarkan, manfaat yang akan di rasakan oleh konsumen serta produk ini merupakan solusi dari semua masalah yang di hadapai oleh konsumen. 6. Perencanaan Keuangan Dalam merencanakan keuangan, akan di buat penjabaran dari mana saja m odal akan di dapatkan, proyeksi dari pen dapatan, biaya pengeluaran operasional, alur kas, laporan laba rugi, pinjaman(apabila ada), serta wakt u investasi(modal) akan kembali. 7. Pem buatan Proform a Mengidentifikasikan sem ua sumber pendapatan, menjabarkan apakah ada pendapatan tambahan di hari-hari tertentu, mengerti pendapatan Future Home ber asal dari seberap a besar pelanggan yan g di layan i, seber apa banyak pro duk di beli, seberapa banyak uan g yan g akan di keluarkan unt uk setiap produk, seberapa sering mereka akan membeli barang tersebut.

12 62 8. Perencanaan Tim Merekrut tim berdasarkan kualitas dan keahlian yang di butuhkan. Dalam perencanaan tim ini, sangat di butuhkan 1 atau lebih penasihat agar apabila terjadi konflik internal ataupun masalah ekternal dapat di selesaikan dengan baik. Di dalam tim ini pula akan mengikutkan beberapa orang lulusan universitas di Indonesia seperti Binus University dalam bidang pengembangan soft warenya, analisis keseluruhan proses pengem bangannya. Serta lulusan ekonomi akuntansi Universitas Tarumanegara dalam hal keuangannnya dan juga seorang desain grafis perihal desain produk sehingga menarik di konsumen. 9. Analisis Resiko Resiko yan g akan di hadapi ialah seperti produk gagal, p enjualan tidak sesuai dengan yang di harapkan, tuntutan hukum, produk peniru, pasar yang kompetitif. 10. Pembuatan Perencanaan Bisnis Future Hom e Setelah merencanakan semua serta mengetahui apa saja yang di butuhkan maka di mulailah pembuatan perencanaan bisnis Fut ure Home unt uk mendapatkan serta mencapai semua perencanaan yang di sebutkan di atas.

13 Pengukuran Performa Perencanaan FUTURE HOME Berdasarkan Critical Sucess Factor yang di ukur dengan melakukan tindakan observasi terhadap perusahaan, maka ada beberapa Faktor yang sangat penting untuk men guk ur keberhasilan dari p en gem ban gan pro duk Futur e Home ini. Faktor-faktornya antara lain ialah : a. Faktor Fin ancial Faktor Financial di an ggap p enting karena mer upakan pen gat uran ber apa biaya yan g har us di keluarkan?, seberapa besar k em ampuan perusahaan perihal pembiayaan financial produk ini?, serta penetapan harga penjualan produk berdasarkan biaya yang harus di keluarkan. Rev en ue Driv er yang didapatkan per usahaan dari beberapa bisnis lainnya seperti rumah makan dan bidang fashion yang telah terbukti akan selalu m en ghasilkan p en dapatan walaup un dalam jumlah kecil. Dan juga beberapa project yang terus berkelanjutan unt uk menunjang perusahaan. Dari kedua jalur bisnis ini, perusahaan akan tetap mendapatkan keuntun gan. Cost Driver atau di kenal sebagai pengeluaran baik yang dapat di duga ataupun tak terduga. Dimana pengeluaran ini di sebabkan oleh naiknya har ga bah an mentah pengolahan produk, p enam bahan pem esanan barang di supplier, serta biaya-biaya lainnya yang akan di ketemukan pada saat proses pengembangan berlangsung.

14 64 Berdasarkan hasil perhitungan arus kas dari perusahaan maka dapat di yakini bahwa faktor ini dapat di lampaui. Hal ini disebabkan oleh adanya bisnis lain yang di miliki oleh perusahaan ini yang dapat menopang biaya dari pengem ban gan pro duk ini. Dan juga adanya penarikan investor berdasar dari perencanaan bisnis yang akan di buat dim ana p erusahaan yakin bah wa produk ini akan menghasilkan keuntun gan yan g besar baik bagi per usah aan serta investor tersebut. b. Faktor Sumber Daya Manusia Mengapa faktor ini penting karena untuk membuat sebuah produk maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kemampuan serta keahlian yan g baik. Dalam m asa pen gem ban gan pro duk sangatlah penting untuk perusahaan agar menekan turn over dari karyawannya. Sehingga proses pengembangan dapat berjalan dengan lancar dan juga ide yang dimiliki oleh perusahaan tidak tersebar ke lingkungan luar terutama kompetitornya. Berdasarkan hasil observasi perihal faktor ini, di yakini bahwa perusahaan dapat melampaui faktor ini dengan baik. Dikarenakan program reward serta penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan serta lingk un gan yan g men duk un g dan di buat senyaman mungk in unt uk menekan turn over karyawan per usahaan dan juga karyawan pun selalu diberikan pengetahuan lain sehingga mereka pun akan bertumbuh ber sama den gan perusahaan. Den gan adanya programprogram ini maka k aryawan p un merasa di hargai dari sisi k emampuan dan

15 65 keahlian serta juga dapat memberikan solusi-solusi positif terhadap masalah yang terjadi di dalam perusahaan. c. Fakt or Pasar Pemetaan pelanggan penting dalam perencanaan pengembangan produk ini. Maka dari itu, berdasarkan data yang di dapatkan serta analisis yang dilakukan berdasar dari data tersebut diketahui bahwa ada bahkan banyak masyarakat yang sangat berpotensial untuk menggunakan produk ini. Perusahaan mengembangkan produk ini setelah melihat analisa informasi pasar yang telah dilakukan sebelumnya. Di yakini oleh perusahaan unt uk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan selain itu juga dap at mem berikan m anfaat lain yan g ber guna bagi pelan ggan. Den gan manfaat dan kebutuhan m asy arakat yang telah di dapatkan dari pro duk ini, maka produk ini tergolon g akan bisa di pasarkan dan di jual secara terus menerus.

16 Perencanaan Legalitas Hukum Ha k Kekayaan Intelektual Dengan adanya perlindungan hak kekayaan intelektual maka dari itu perusahaan akan berusaha mengajukan hak paten, merk dagang serta rahasia dagang selama pengembangan produk ini berlangsun g. Penggunaan hak paten di karenakan hak paten merupakan perlindungan sah bagi invensi di bidang teknologi. Hak paten ini ber upa konsep yan g dimiliki sen diri oleh per usahaan yang tidak di perbolehkan unt uk dibuat, di jual, di per gunakan, dan di distribusikan di negara lain tanpa ijin dari perusahaan. Hak paten yang di ajukan akan di kenakan biaya sebesar kira-kira rupiah dengan hak yang akan di dapatkan yakni 50 tahun sejak pengisian formulir permohonan hak paten Merk Dagang Merk dagan g digun akan untuk m elin dun gi simbol atau logo dar i pro duk Future Home. Dimana yan g akan di daftarakan untuk perlindungan merk dagang ialah :

17 67 - dengan simbol tulisan yang seperti berikut : FUTURE HOME - tulisan italic FUTURE HOM E, serta - logo produk Fut ure Home yang akan di buat selama pengembangan tahap pertama yakni perencanaan desain dim ulai. masing-masing dari merk dagang ini, akan di lindungi seama 20 tahun. Serta bagi perlindungan kerahasiaan dagang perihal teknologi atau informasi bisnis diberlakukan bagi lingkungan internal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada. Sehingga tidak hanya individu saja yang merasakan keuntungannya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada. Sehingga tidak hanya individu saja yang merasakan keuntungannya, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada saat ini memudahk an peker jaan in dividu maupun kelom pok. Kem udahan y ang ditawarkan seperti kemam puan unt uk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah

Lebih terperinci

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help. sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini.

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help. sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini. 145 Halaman Help Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help Pada halaman ini data entry dapat melihat manual sedehana sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini. 146 Halaman Input Penjualan Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. di Indonesia, pola isi ulang pulsa handphone masyarakat Indonesia cenderung

BAB III METODOLOGI. di Indonesia, pola isi ulang pulsa handphone masyarakat Indonesia cenderung BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Setelah isi ulang pulsa handphone secar a e lektronik m ulai diperkenalkan di Indonesia, pola isi ulang pulsa handphone masyarakat Indonesia cenderung berubah ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDA HULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDA HULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin cepat dan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDA HULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin cepat dan mendorong masing-masing perusahaan untuk selalu berkembang dan ber adaptasi dengan per

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini. Penggunaan internet sebagai media untuk mencari informasi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkem bangan teknologi informasi tumbuh dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunikasi yang semakin canggih

Lebih terperinci

Metoda adalah suatu cara atau teknik yang sistematik yang digunakan

Metoda adalah suatu cara atau teknik yang sistematik yang digunakan 51 BAB 3 METODOLOGI PEMEC AHAN MASALAH Metoda adalah suatu cara atau teknik yang sistematik yang digunakan untuk melakuk an sesuatu. Sedan gkan Meto dolo gi adalah k esatuan dari metodametoda, aturan-at

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik di dalam negeri m aup un di luar negeri. Sebagian besar kain tenun dikerjakan menggunakan alat tenun

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 73 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Hasil Pengum pul an Data 4.1.1 Kegiatan Perancangan Perencanaan Produk Tabel 4.1 Pernyataan Misi Pernyataan Misi : Rak baja untuk penyimpanan plat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup tiga aspek pengembangan yaitu: tata kelola, sistem aplikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup tiga aspek pengembangan yaitu: tata kelola, sistem aplikasi, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaka ng Departemen Keuangan telah mulai menyusun strategi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Departemen Keuangan yang mencakup tiga aspek pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi sudah meluas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi sudah meluas dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi sudah meluas dan menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai bidang usaha di Indonesia. Teknologi informasi membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara lebih efektif dan efisien. Salah sat u teknologi yang berperan besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. secara lebih efektif dan efisien. Salah sat u teknologi yang berperan besar dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Teknologi inform asi semakin hari sem akin m aju dan berkem bang. Penggunaan teknologi informasi ini pun semakin meningkat dari hari ke hari karena dirasakan banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teo ri Umum 2.1.1 Multimedia Menurut Vaughan, Tay (2008,p1), multimedia adalah kombinasi apapun dari teks, seni, suara, animasi dan video yang dik irim kan kep ada pen gguna melalui

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A FAKULTAS ILMU KO MPUTER PRO GRAM PASC A SARJ ANA MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI UNIVERS ITAS B INA NUSANTARA. No.

LAMPIRAN A FAKULTAS ILMU KO MPUTER PRO GRAM PASC A SARJ ANA MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI UNIVERS ITAS B INA NUSANTARA. No. L1 LAMPIRAN A FAKULTAS ILMU KO MPUTER PRO GRAM PASC A SARJ ANA MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI UNIVERS ITAS B INA NUSANTARA Kepada: Yth Para Respon den PENGANTAR KUESIO NER No. Kuesioner : Pertama-tama

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Andika Buana Lines yang membidangi jasa bongkar muat barang.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Andika Buana Lines yang membidangi jasa bongkar muat barang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubagus Group, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan jasa angkutan barang. Ruang lingkup kegiatan Tubagus Group meliputi trucking, shipping, forwarding,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan bisnis. Teknologi informasi dapat memberikan efektivitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Tema Gambar 4.1 Flow chart workshop 46 PT. Bahana Prestasi sampai dengan bulan September 2010 telah memiliki beberapa unit operasional yang terbagi dalam 2 buah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana BAB V RENCANA BISNIS 5.1. Waktu dan Kegiatan Kegiatan implementasi untuk rencana bisnis ini dibuat dalam kurun waktu terlampir pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

Lebih terperinci

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM Dr. RR Karlina Aprilia Kusumadewi, SE., M.Sc., Ak PERTANYAAN BISNIS Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Saya membuka usaha 3 bulan lalu, mengapa sekarang seluruh modalnya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MANAJEMEN Kode Mata Kuliah : EKM 6341 Nama Mata Kuliah Kelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bisnis (Business) Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Pengertian Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. 1 / 14 Pihak yang Berkepentingan - Pelaku bisnis dan investor

Lebih terperinci

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati MANAJEMEN USAHA Oleh: Lina Nur Hidayati Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal perusahaan, agar perusahaan benar-benar memiliki arah dalam menjalankan usaha, terukur, dan terencana

Lebih terperinci

BAB IV. 4.1 Definisi Publikasi. Mempublikasikan adalah cara yang dilakukan agar suatu konten dapat

BAB IV. 4.1 Definisi Publikasi. Mempublikasikan adalah cara yang dilakukan agar suatu konten dapat BAB IV 4.1 Definisi Publikasi Mempublikasikan adalah cara yang dilakukan agar suatu konten dapat dikenal oleh publik. Publikasi sering dilakukan dengan cara mendistribusikan teks atau gambar dari konten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi merup akan hal yan g pentin g dalam dunia usah a, den gan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi merup akan hal yan g pentin g dalam dunia usah a, den gan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merup akan hal yan g pentin g dalam dunia usah a, den gan tranportasi proses bisnis dapat berjalan. M ulai dari distribusi produk maupun mobilitas para

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Saha Bhojana Paripurna merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, dan pertanian, misalnya

Lebih terperinci

Format Sampul Proposal Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus USULAN PROGRAM. Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM *

Format Sampul Proposal Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus USULAN PROGRAM. Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM * Format Sampul Proposal Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS(PPUPIK) Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM * Oleh : Nama dan NIDN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai strategi mencapai keunggulan bersaing. Tipe aliansi pada APIP S Kerajinan Batik adalah Nonequity

Lebih terperinci

BAB III M ETODE PENELIT IAN

BAB III M ETODE PENELIT IAN BAB III METODE PENELIT IAN 3.1. Struk tur Org anisasi Perg ur uan Ti nggi Berikut adalah gambaran um um tentang strukt ur organisasi perguruan tinggi yang ada di dalam Un iver sitas XYZ : Sumber : Hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memulai bisnisnya. Pada tahun-tahun awal, biasanya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memulai bisnisnya. Pada tahun-tahun awal, biasanya perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laba atau rugi merupakan suatu ukuran bagi sebuah perusahaan apakah bisnisnya berjalan lancar atau tidak. Terutama bagi perusahaan pemula yang baru memulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pembangunan berbagai bidang di kota Jakarta terus

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pembangunan berbagai bidang di kota Jakarta terus 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara, memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pembangunan berbagai bidang di kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Peluang bisnis dari Taman Penitipan Anak (TPA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di kota-kota

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki merupakan perusahaan distributor yang bergerak

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon)

PROPOSAL USAHA. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon) PROPOSAL USAHA.. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon) 1 Ringkasan Proyek A. MANAJEMEN! Nama Perusahaan :! Nama Pemilik/Pimpinan

Lebih terperinci

Membangun ITB Sebagai Kekuatan Moral dan Ujung Tombak Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa

Membangun ITB Sebagai Kekuatan Moral dan Ujung Tombak Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa Membangun ITB Sebagai Kekuatan Moral dan Ujung Tombak Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa Oleh: Taufikurahman Segala p uji bagi Allah, Tuh an sem esta alam. Mengawali tulisan ini saya ingin menyampaikan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya

Lebih terperinci

4. Mobil apa yang anda miliki sekarang? a. Hon da

4. Mobil apa yang anda miliki sekarang? a. Hon da L1 LAMPIRAN Kuisoner P T. Surya Kencana Abadi 1. Apa jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Wanita 40% 60% Laki laki wanita 2. Ber apa umur an da? a. < 15 tahun b. 15 25 tahun c. 26 35 tahun d. > 35 tahun

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. sebelumnya. Model finansial bisnis sosial ini diharapkan berubah dari Cash Flow

BAB V RENCANA AKSI. sebelumnya. Model finansial bisnis sosial ini diharapkan berubah dari Cash Flow BAB V RENCANA AKSI 5.1. Model Bisnis Baru Rumah Sewa KotaKITA Model bisnis baru hasil dari inovasi model bisnis diharapkan dapat diterapkan di lokasi lain dengan kinerja yang lebih baik dibanding model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server

BAB 1 PENDAHULUAN. request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keber adaan server di dalam sebuah perusahaan yang selalu dapat melayani request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server dengan nilai ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Auto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan

Auto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan Auto Care Center ACC adalah jenis usaha cuci motor yang menyediakan pelayanan jasa cuci mobil secara otomatis, poles, semir dengan harga yang terjangkau dan berkualitas. Sejarah Berawal dari sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

Pendampingan oleh Coach Wirausaha. - Coach Faran - V.1.0

Pendampingan oleh Coach Wirausaha. - Coach Faran - V.1.0 Pendampingan oleh Coach Wirausaha - Coach Faran - V.1.0 ü Mengisi form pendampingan ü Membayar 50 rb / bulan melalui bendahara KWB ü Memilih Asisten Coach Pendamping ü Membawa map / folder ü Membawa produk

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

Materi Modul I BUSINESS PLAN

Materi Modul I BUSINESS PLAN Materi Modul I BUSINESS PLAN Definisi Business plan adalah rencana untuk mengubah ide bisnis menjadi sustu kesempatan (peluang bisnis) yang nyata, pengaturan/pengendalian resiko dan pemberian upah serta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI Spesifikasi Perangkat Keras

BAB 4 IMPLEMENTASI Spesifikasi Perangkat Keras BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Im plementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar Perangkat Ajar ini dapat diimplementasikan dengan baik, dip erlukan konf igurasi per an gkat keras sebagai berik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. Saat ini kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pematangan ide perancangan logo dan pembuatan desain stationery set

BAB III METODE PERANCANGAN. Pematangan ide perancangan logo dan pembuatan desain stationery set BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan logo dan pembuatan desain stationery set PT. Mitra Mulya Sejati di uraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 49 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Produk Menurutn Stanton (2001, p222), yang dimaksud dengan produk adalah sekumpulan attribute. Yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif berasal dari kata to describe berarti menggambarkan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat. Setiap perusahaan ditantang untuk dapat merancang strategi

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis modern, selain peran sumber daya manusia, maka pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Hal ini sangat beralasan, karena tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012 L 1 DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI TANGGAL 20 Februari 2012 1. Jelaskan sejarah berdirinya PT Megah Parmitha Sejati? PT Megah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

FORMAT BUSINESS PLAN

FORMAT BUSINESS PLAN FORMAT BUSINESS PLAN A. Cover Depan 1. Buatlah cover dengan gambar dan desain yang menarik Gambar dan desain cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akuarium dan juga para penjual ikan hias serta para pengunjung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. akuarium dan juga para penjual ikan hias serta para pengunjung yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian orang, memelihara suatu jenis hewan dapat mendatangkan suatu kepuasan pribadi baik secara lahir maupun batin. Salah satu jenis hewan peliharaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL...

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL... DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Lampiran... xii Intisari... xiii Abstract...

Lebih terperinci

Satu yang terkenal diantaranya adalah metode OCTAVE.

Satu yang terkenal diantaranya adalah metode OCTAVE. 97 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENG UKURAN RES IKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Saat ini, Teknologi informasi menjadi hal yang berharga bagi kebanyakan perusahaan. Karena bagaimanapun, banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat sekarang ini, dunia ekonomi sudah dirasakan makin mengglobal. Persaingan yang terjadi bukan antar perusahaan dalam satu negara saja melainkan juga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING 3.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Optik Wahyu adalah outlet optic yang mengutamakan pelayanan kunjungan ke

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 Surat Permintaan dan Surat Izin Cuti Tahunan

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 Surat Permintaan dan Surat Izin Cuti Tahunan L1 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Surat Permintaan dan Surat Izin Cuti Tahunan CONTOH : Surat Permintaan Cuti Tahunan. Yan g bertan da tan gan di bawah in i :..., tgl.... 20... Kepada Yth.... Melalui... Di -... Nama

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 13: HUBUNGAN CSR DAN MARKETING

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 13: HUBUNGAN CSR DAN MARKETING Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan sebuah konsep atau strategi yang digunakan suatu perusahaan, agar bisnisnya bisa tetap tumbuh dan berkembang di tengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi mengenai arus kas suatu perusahaan berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci