BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Vera Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pemilihan Produk Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memilih meneliti Botol Citra Lasting White 250 ml. Botol Citra 250 ml merupakan botol yang berisikan cairan hand body lotion (kosmetik) sehingga kualitas dan penampilan produk sangat di perhatikan Gambar 4.1 Botol citra all varian Terdapat 2 sticker pada sebuah Botol Citra 250 ml yaitu : sticker depan (front sticker) dan sticker belakang (back sticker) 70
2 71 Gambar 4.2 Sticker Front and Back Varian citra yang akan dipilih adalah varian Citra Lasting White 250 ml berdasarkan permintaan produksi di PT X Tbk yang jumlah permintaannya paling dominan. Gambar 4.3 Citra Lasting White250 ml
3 Pengumpulan Data dan Perhitungan Produksi sebelum perbaikan Data produksi dan data cacat produk yang melebihi standar cacat perusahaan sebesar 2% data produksi line stickering untuk botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis dan Jumlah cacat botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 Bulan Oktober 2013 Jenis cacat Banyak cacat (pcs) Foreign matter atau bintik hitam 4,344 Bubble 2,700 Stc Melipat 980 Geser 600 Bottom potensi bolong 200 Botol tebal tipis 100 Total cacat 8,924 Total produksi 325, Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml bulan Oktober 2013 Probabilitas adalah kesempatan / peluang suatu kejadian terjadi atau tidak terjadi. Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 adalah sebagai berikut : P = S/T P = 8,924/ 325,687 = P = 2.74% 2. Menghitung Defect per Unit (DPU),Defect per Opprotunity (DPO) dan Defect per Million Opportunity (DPMO) bulan Oktober 2013 Berikut langkah langkah memperoleh data DPMO Sigma :
4 73 Tabel 4.2 Defect per Unit (DPU) Botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 Defects/Unit = DPU Jumlah Cacat Rumus = Jumlah Produksi 8,924 pcs dari 325,687 pcs cacat 8,924 = ,687 = 2.74% DPU Tabel 4.3 Hasil Final Botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 Hasil Final Rumus = 1- Proporsi Cacat 8,924 pcs dari 325,687 pcs cacat = = 97.26% Hasil
5 74 Tabel 4.4 Defect per Opprotunity (DPO) Oktober 2013 Defects/Opportunities = DPO Jumlah Cacat Rumus = # Unit x # Peluang 8,924 pcs dari 325,687 pcs cacat 8,924 = ,687 x 10 = DPO Tabel 4.5 Defect per Million Opportunity (DPMO) Oktober 2013 Defects/Million Opprotunities Rumus = DPO x 1,000,000 (10 6 ) x 10 6 = 2,700 DPMO
6 75 Tabel 4.6 Ukuran Sigma Botol Citra Lasting White 250 ml Oktober 2013 Sigma Menghitung DPMO dengan Melihat Tabel 2,700 DPMO = 4.28 Sigma 3. Menentukan Kapabilitas Proses Sebelum Perbaikan Berikut perhitungan kapabilitas proses Botol Citra Lasting White 250 ml sebelum perbaikan pada bulan Oktober 2013 : 1. Botol Citra Lasting White 250 ml bulan Oktober ) Presentase Proporsi Cacat p = 8, ,687 p = ) Kapabilitas Proses a = x 2 = 1 ( / (100 x 2 ) ) = =
7 76 Dari tabel distribusi normal diketahui bahwa nilai a = terletak antara ( z = 3.63 ) dan ( z = 3.64 ). Untuk mendapatkan nilai z dilakukan dengan perhitungan interpolasi, dimana titik z dimisalkan sebagai x : = x = = x = x 0.01 = x = x 3.63 = Dari titik z yang didapat maka nilai Cp dapat dihitung sebagai berikut : Cp = titik z = Cp = Pengumpulan Data dan Perhitungan Produksi setelah perbaikan Berikut adalah pengolahan data setelah perbaikan selama kurun waktu 2 bulan (November dan Desember 2013)
8 77 Tabel 4.7 Jenis dan Jumlah cacat botol Citra 250 ml November 2013 Bulan November 2013 Jenis cacat Banyak cacat (pcs) Foreign matter atau bintik hitam 6,568 Bubble 4,378 Geser 2,320 Stc Melipat 2,071 Botol Deformasi 1,703 Missprint 465 Miring 350 Neck berkuping 100 Total cacat 17,955 Total produksi 915, Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml bulan November 2013 Probabilitas adalah kesempatan / peluang suatu kejadian terjadi atau tidak terjadi. Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml adalah sebagai berikut : P = S/T P = 17,955/ 915,195 = P = 1.96%
9 78 Tabel 4.8 Jenis dan Jumlah cacat botol Citra 250 ml Desember 2013 Bulan Desember 2013 Jenis cacat Banyak cacat (pcs) Foreign matter atau bintik hitam 2,730 Bubble 1,525 Geser 1,085 Sticker sebelah 795 Missprint 400 Botol kasar (bergaris) 200 Total cacat 6,735 Total produksi 404, Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml bulan Desember 2013 Probabilitas adalah kesempatan / peluang suatu kejadian terjadi atau tidak terjadi. Probabilitas cacat produk Botol Citra Lasting White 250 ml adalah sebagai berikut : Dimana : P = Probabilitas S = Jumlah Cacat Produk T = Jumlah Sample P = S/T P = 6,735/ 404,446 = P = % 3. Defect per Opprotunity (DPO) dan Defect per Million Opportunity (DPMO) bulan Desember 2013
10 79 Berikut langkah langkah memperoleh data DPMO Sigma : 1. Botol Citra Lasting White 250 ml bulan Desember 2013 Tabel 4.9 Defect per Opprotunity (DPO) Defects/Opportunities = DPO Jumlah Cacat Rumus = # Unit x # Peluang 6,735 pcs dari 404,446 pcs cacat 6,735 = ,446 x 10 = DPO Tabel 4.10 Defect per Million Opportunity (DPMO) Defects/Million Opprotunities Rumus = DPO x 1,000,000 (10 6 ) x 10 6 = 1,600 DPMO
11 80 Tabel 4.11 Ukuran Sigma Botol Citra Lasting White 250 ml Sigma Menghitung DPMO dengan Melihat Tabel 1,600 DPMO = 4.44 Sigma 4. Menentukan Kapabilitas Proses Setelah Perbaikan Kapabilitas proses (Cp) untuk data Atribut yaitu memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sample yang diambil : Berikut perhitungan kapabilitas proses Botol Citra Lasting White 250 ml setelah perbaikan : 1. Botol Citra Lasting White 250 ml Desember 2013 Presentase Proporsi Cacat p = 6, ,446 p = Kapabilitas Proses a = x 2 = 1 ( / (100 x 2 ) ) =
12 81 = Dari tabel distribusi normal diketahui bahwa nilai a = terletak antara ( z = 3.76 ) dan ( z = 3.77 ). Untuk mendapatkan nilai z dilakukan dengan perhitungan interpolasi, dimana titik z dimisalkan sebagai x : = x = = x = x 0.01 = x = x 3.76 = Dari titik z yang didapat maka nilai Cp dapat dihitung sebagai berikut : Cp = titik z = Cp = Data Penyimpangan cacat produk Dari hasil pengolahan data yang dilakukan untuk produk Botol Citra Lasting White 250 ml diketahui bahwa adanya tingkat pengukuran atau indikator dalam mengatasi berbagai cacat yang terjadi pada produk tersebut melalui metode yang dilakukan yaitu six sigma. Pemilihan produk Botol Citra Lasting White 250 ml, diawali dengan data produksi yang menunjukkan penyimpangan cacat produk melebihi
13 Persentase 82 standar perusahaan yang melebihi 2%. Setelah dilakukan analisa diketahui dari data produksi bahwa ada beberapa variasi cacat produk yang telah dikelompokkan menurut jenis - jenis cacatnya, hal ini telah mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, yang makin lama bisa semakin besar antara pembelian bahan baku yang dipakai untuk produksi produk tersebut dengan jumlah pengiriman, terjadi pembengkakan harga bahan baku antara barang yang dikirim ke customer yang melewati standar yang telah ditetapkan. Tabel 4.12 Data Produksi dan Data Cacat Botol Citra Lasting White 250 ml Bulan Botol Citra Lasting White 250 ml Presentasi Cacat Produksi Cacat Oktober ,687 8, % November ,195 17, % Desember ,446 6, % 3.00% 2.50% Data Produksi dan Data Cacat Botol Citra Lasting White 250 ml 2.74% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 1.96% 1.66% Persentase Cacat 0.00% Oct-13 Nov-13 Dec-13 Bulan Grafik 4.1 Data Produksi dan Data cacat Botol Citra Lasting White250 ml
14 Persentase cacat Persentase cacat 83 Dilihat dari grafik terlihat bahwa data jumlah cacat sebelum perbaikan untuk Botol Citra Lasting White 250 ml mengalami penurunan dari bulan Oktober % sedangkan bulan November % dan di bulan Desember % yang telah mendekati standar yang ditetapkan perusahaan sebesar 2%. 2.00% Defect bulan Oktober % 1.33% 1.00% 0.83% 0.50% 0.00% Foreign matter 0.30% 0.18% Bubble Stc Melipat Geser Bottom potensi bolong Jenis cacat 0.06% 0.03% Botol tebal tipis Grafik 4.2 Defect bulan Oktober 2013 Defect bulan November % 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 0.72% 0.48% 0.25% 0.23% 0.19% 0.05% 0.04% 0.01% Jenis cacat Grafik 4.3 Defect bulan November 2013
15 Persentase cacat 84 Defect bulan Desember % 1.50% 1.00% 0.67% 0.50% 0.38% 0.27% 0.20% 0.10% 0.05% 0.00% Foreign matter Bubble Geser Sticker sebelah Missprint Botol kasar / bergaris Jenis cacat Grafik 4.4 Defect bulan Desember 2013 Dilihat dari grafik 4.2,4.3 dan 4.4 jumlah cacat produksi botol Citra Lasting White 250 ml, cacat dengan persentase tertinggi di Line Stickering (Proses Finished Good) adalah foreign matter atau bintik hitam yang merupakan cacat dari Blow Moulding (WIP), maka penelitian mengenai cacat di area Blow Molding ini akan menjadi sasaran utama dalam mencapai perbaikan penurunan cacat produk ini Brainstorming Faktor Penyebab Cacat Produk Berdasarkan data hasil produksi yang didapat dari hasil brainstorming dengan pihak operator dan kepala seksi klasifikasi cacat produk di area Blow Moulding adalah tentang sebagai berikut : 1. Foreign matter atau bintik hitam, yang disebabkan oleh :
16 85 a. Proses Regrinding Kualitas material recycle tidak bersih karena pisau penggiling (crusher sudah tumpul (ujung pisau rontok) sehingga serpihannya menjadi kotoran yang menyatu dengan material recycle tersebut. b. Proses Extruder Screw barel sudah aus, menimbulkan ujungnya gumpil sehingga pada saat material didorong, ada material yang tertinggal dan menjadi hangus, sehingga pada saat terdorong, keluar sebagai kotoran. 2. Botol Penyok atau Deformasi, yang disebabkan oleh : a. Proses Blowing Pada saat proses blow, tiupan angin tidak maksimal (tersumbat di blow pin) b. Proses Clamping Pada saat after blow pendinginan produk kurang (kondisi botol masih panas & lunak) sehingga pada saat jatuh keluar dari mesin terkena benturan menyebabkan penyok. 3. Botol berlubang, yang disebabkan oleh : a. Proses Regrinding Terkontaminasi benda asing, yaitu material plastikyang bukan dari jenis yang dipakai sehingga tidak bisa homogen (misalnya material HDPE tercampur PP akibat pada waktu pencucian mesin giling tidak bersih)
17 86 b. Proses Extruder Parison keluar dari die pin tidak sampai kepada cutting edge bottom, turunnya parison belum melebihi tinggi botol mold sudah tertutup dan sudah masuk proses blow. 4. Neck berkuping / neck tidak mulus, yang disebabkan oleh : a. Proses Extruding Pada saat parison turun, tidak center dengan diameter neck menyebabkan parison terjepit. 5. Body tidak mulus (garis garis) a. Proses Extruder 1. Parison dibentuk dari Die & Pin, Die nya tersebut kurang halus polesnya. 2. Pada material terdapat kotoran yang menempel pada die pin, sehingga pada saat turun parison terjadi penyumbatan kemudian membentuk garis garis. b. Proses Clamping 1. Pada saat pencetakkan botol, mold kondensasi (terlalu dingin) sehingga seperti ada garis garis air yang terbentuk pada produk. 2. Mold Kurang Poles 6. Selisih tebal body tidak standar a. Proses Extruder Terjadi karena proses setting die & pin tidak center.
18 Hubungan Hasil Brainstorming dengan Klasifikasi dan Faktor Penyebab Cacat Berikut digambarkan hubungan hasil brainstorming dengan pihak operator dan kepala seksi tentang klasifikasi cacat produk di area Blow Mouding dan faktor penyebab cacat : Tabel 4.13 Hubungan hasil brainstorming tentang klasifikasi cacat produk dan faktor penyebab cacat Faktor Penyebab Cacat No. Jenis Cacat Proses Regrinding Proses Extruder Proses Blowing Proses Clamping 1 Bintik Hitam 2 Body, Neck, Bottom Penyok 3 Berlubang Neck berkuping / neck tidak mulus Body tidak mulus (garis garis) Selisih tebal body tidak standar Matriks Prioritas Berikut penilaian menggunakan Matriks Prioritas agar dapat diketahui faktor penyebab cacat berada di dalam proses produksi yang mana :
19 88 Tabel 4.14 Matriks Proritas Faktor Penyebab Cacat No. Jenis Cacat Proses Regrinding Proses Extruding Proses Blowing Proses Clamping 1 Bintik Hitam Body, Neck, Bottom Penyok Berlubang Neck berkuping / neck tidak mulus Body tidak mulus (garis garis) Selisih tebal body tidak standar Total Presentase Total (%) 18.18% 36.36% 22.73% 22.73% Nilai hubungan : 0 = Tidak berhubungan 1= Sedikit berhubungan 2= Cukup berhubungan 3=Besar hubungannya Dilihat dari matriks prioritas atas hubungan penyebab cacat tersebut yang paling besar menyebabkan cacat adalah dikarenakan karena adanya masalah pada proses Proses Extruder. Berikut Urutan Scoring Matriks Prioritas :
20 89 Tabel 4.15 Urutan Presentase Matriks Prioritas No. Penyebab Cacat Nilai 1 Proses Extruder 36.36% 2 Proses Clamping 22.73% 3 Proses Blowing 22.73% 4 Proses Regrinding 18.18% Diketahui bahwa defect yang paling dominan adalah defect bintik hitam, berikut pembahasan tentang 4M(Mesin, Manusia, Material, Metode) dan Lingkungan untuk permasalahan defect bintik hitam : 1. Mesin - Permasalahannya mesin tidak dibersihkan secara berkala o Hal itu disebabkan karena perawatan yang menghabiskan banyak waktu sehingga mengakibatkan kerak pada barel lepas dan conveyor produk kotor o Pada mesin crusher tidak dilengkapi dust collector sehingg material afval yang tidak terbawa tergiling kembali lama kelamaan menjadi debu 2. Manusia : - Permasalahannya operator tidak menjalankan SOP membersihkan mesin dengan baik dan benar o Hal itu disebabkan karena operator terlalu sibuk sehingga sering menunda pekerjaan dan dikejar waktu produksi o Operator tidak mengontrol kelayakan part mesin crusher dan mesin blow moulding secara berkala karena pembagian tugas yang belum jelas dan part pengganti belum ada
21 90 3. Material : - Permasalahannya tempat penyimpanan material tidak ditutup sehingga terkontaminasi material asing - Tidak tersedia tempat material afval sehingga afval jatuh ke daerah yang kotor 4. Metode: - Permasalahannya prosedur perawatan mesin kurang lengkap, waktu perawatan relative lama dan perlu menghentikan produksi selama perawatan - Tidak ada Work Instruction untuk perawatan mesin - Prosedur seleksi material afval kurang lengkap - Pengenalan contoh cacat kurang lengkap 5. Lingkungan : - Permasalahannya ruangan kurang bersih dan material afval jatuh ke lantai produksi, dimana di lantai tersebut terdapat debu asing dan ceceran oli bertebaran di lantai.
22 Pengukuran Peta Pengendali (P chart) Tabel 4.16 Data Jumlah Sample dan Jumlah Cacat Botol Citra No. Jumlah Sample Jumlah Produk Cacat Proporsi Cacat P Chart Rata rata UCL LCL
23 Proporsi cacat 92 Perhitungan P Chart rata rata : p = 297 / 1500 = n = 1500 / 30 = 50 UCL = (0.198( ) / 50) = LCL = (0.198( ) / 50) = Peta Pengendali Proporsi Cacat Produk (P-Chart ) Botol Citra Lasting White 250 ml untuk pengendali rata-rata LCL Proporsi cacat UCL Grafik 4.5 Peta Pengendali Proposi Cacat Produk Botol Citra (P Chart) untuk pengendali rata-rata Dari hasil p chart dapat kita lihat semua data masih ada dalam keadaan stabil (in control).
24 W + 1H untuk proporsi cacat terbesar yaitu foreign matter atau bintik hitam What : Tingginya persentase reject yang mayoritas disebabkan adanya foreign matter atau bintik hitam. When : Penelitian yang difokuskan pengumpulan data pada Oktober, November dan Desember 2013 Where : Masalah ini terjadi pada proses produksi (Extruder 36.36%, Clamping 22.73%, Blowing 22.73%, Regrinding 18.18%, dan penanganan material Who : Adanya material lain yang masuk dan tercampur ke dalam material botol Why : Berikut penyebab terjadinya cacat foreign matter atau bintik hitam : a. Material Kualitas material recycle tidak bersih karena pisau penggiling (crusher sudah tumpul (ujung pisau rontok) sehingga serpihannya menjadi kotoran yang menyatu dengan material recycle tersebut. b. Mesin Screw barel sudah aus, menimbulkan ujungnya gumpil sehingga pada saat material didorong, ada material yang tertinggal dan menjadi hangus, sehingga pada saat terdorong, keluar sebagai kotoran.
25 94 How : Botol Citra Lasting White 250 ml dimana 48,67% dari total cacat adalah cacat foreign matter atau bintik hitam
BAB V ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA / PMAHAN MASALAH Dari hasil pengolahan data yang dilakukan untuk produk Botol itra Lasting White 250 ml diketahui bahwa adanya tingkat pengukuran atau indikator dalam mengatasi berbagai cacat
Lebih terperinciAnalisis Cacat Produk Botol Kemasan Plastik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Di PT. X
Analisis Cacat Produk Botol Kemasan Plastik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Di PT. X Komarudin dan Rudi Saputra Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, FTI-ISTN Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan PT. X merupakan perusahaan manufaktur komersial yang mengolah bijih plastik. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kemasan tube,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04
PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : 23410668 KELAS : 4IC04 ABSTRAKSI Salah satu pembuatan produk botol oli di PT. Dynaplast ini adalah
Lebih terperinciOleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN SIMULASI FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUK BOTOL KONTAINER DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT INDOVASI PLASTIK LESTARI
IDENTIFIKASI DAN SIMULASI FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUK BOTOL KONTAINER DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT INDOVASI PLASTIK LESTARI R. Phenter S. P. 1 ; Faisal Safa 2 ABSTRACT The purpose of quality control
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pengolahan data telah diperoleh bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah. Untuk itu hasil akhir dara data yang telah diproses
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
Lebih terperinciKUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC
KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil Penelitian Hasil dari pengolahan data pada metode DMAIC dalam tahap penentuan (Define) dan tahap pengukuran (Measure) adalah terungkapnya faktor-faktor yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
IV-1 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENGUMPULAN DATA 4.1.1 Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Melihat kemajuan yang dicapai oleh PT. KEDAUNG INDUSTRIAL LTD. ini, Tidak berapa lama setelah PT.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
03 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini, akan disampaikan informasi-informasi mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan selama kegiatan proses pengemasan
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan
1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciProses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding. Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM :
Proses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM : 24410652 Jurusan : Teknik Mesin Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi sekarang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang
BAB V ANALISA DAN HASIL Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab IV. Dimana ditemukannya adanya kemungkinan terjadinya penyebab khusus
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan Menggunakan Peta Kendali c
Pengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan Menggunakan Peta Kendali c Oleh : Kristel Herdyana 309 030 00 Dosen Pembimbing : Wibawati, S. Si, M. Si 97423 99802 2 00 Jurusan Statistika
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4. Hasil Pengumpulan Data Untuk dapat menganalisa kualitas yang ada di PT. UNITED Kingland, peneliti memerlukan data-data yang akurat dari pihak perusahaan. Berikut datadata
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
79 BAB V ANALISA PEMBAHASAN Setelah melakukan tahap pengumpulan dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah analisa pembahasan. Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan terhadap Risk Priority Number
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperincimemuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena
BABV PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define (Pendefinisian) PT. Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS) merupakan perusahaan manufaktur dengan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773 PENERAPAN METODE PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MEMINIMASI CACAT BAGIAN ATAS BERLUBANG PADA PROSES PRODUKSI TUTUP
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS DUDUKAN JOK MOTOR DENGAN METODE ENAM SIGMA
PERBAIKAN KUALITAS DUDUKAN JOK MOTOR DENGAN METODE ENAM SIGMA Sukma Prayisno qtink_uma_sukma@yahoo.co.id (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK Pengendalian
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, proses produksi Vaksin Aktif
53 BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, proses produksi Vaksin Aktif NDLS menghasilkan Indeks Kapabilitas Proses (Cp) sebesar 1, 64 dengan nilai DPMO sebesar 1,6 dan nilai
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Tirta Agung Wijaya (TAW) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK). Dimulai pada
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc
PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc Perusahaan Kualitas Six Sigma Mengurangi Resiko Produk Gagal DMAIC Berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK
L1 LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L2 LAMPIRAN 2 Struktur Organisasi L3 LAMPIRAN 3 FOTO PROSES PRODUKSI DAN INSPEKSI 1. First process pemotongan awal material 2. Second process pengeboran diameter luar
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sesudah melakukan tahap pengumpulan dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah analisis dan pembahasan. Bab ini memuat analisis dan pembahasan dari pengolahan data
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany
USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763 LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data yag dilakukan, maka penulis mencoba menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di PT Vaksindo Satwa Nusantara yang menyangkut
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciPETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018
PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA DATA
60 BAB V HASIL DAN ANALISA DATA 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis reject yang terjadi
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh Nama : Afriza Prihadi NPM : 30412313 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ina Siti Hasanah,
Lebih terperinci4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciLAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008
LAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008 PROSES No JENIS DEFECT JAN FEB MAR APR 1 Tidak Sempurna 5,614 5,582 5,839 6,397 2 Coating NG 1,903 2,141 1,943 2,538 3 Pinhole 892 901 289 3,548 4 Misrun (Bolong)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan melihat rata rata persentase piring dan mangkok cacat yang diproduksi oleh PT. Sango Ceramics pada bagian rangkaian proses pembakaran 1230 dapat diketahui
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya masalah, data untuk mengukur kinerja saat ini (saat pengamatan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)
PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Data. Grafik 4-1 : Jumlah produksi selama periode Januari~Desember 2006.
BAB 4 Analisis Data 4.1. Pengumpulan data 4.1.1. Data produksi bulanan Adapun jumlah produksi selama periode tahun 2006 adalah sebagai berikut : 5000000 4500000 4000000 3500000 3000000 2500000 2000000
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan
BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Untuk menekan cacat yang mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu di PT Wahana Pancha Nugraha, kesimpulan analisis ialah sebagai berikut: 1. Terdapat cacat-cacat yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Sebelum dilakukan pengolahan data, dalam melakukan penelitian ini data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian pada PT. FEDERAL KARYATAMA dalam periode
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. dipergunakan untuk menunjukan faktor-faktor penyebab dan karakteristik kualitas
BAB V ANALISA DATA 5.1 Analyze Tahap ini merupakan tahap menganalisa, mencari dan menemukan akar penyebab dari suatu masalah. Hal ini dapat dengan menggunakan diagram sebab akibat. Berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Material dan Bahan Baku Material merupakan bagian yang penting dalam kegiatan produksi yang sedang berlangsung. Material yang digunakan oleh PT. Braja Mukti Cakra dalam
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN MUTU PART BENING MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS: DEPARTMENT INJECTION DI PT. KG)
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PART BENING MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS: DEPARTMENT INJECTION DI PT. KG) Lithrone Laricha Salomon, Ahmad dan Nickholaus Denata Limanjaya Program Studi
Lebih terperincia b c d Gambar I.1 Produk PT. ABC (Sumber: Departemen Engineering PT. ABC)
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dari sekian banyak faktor penting yang dipertimbangkan oleh pelanggan dalam suatu produk atau jasa, salah satunya ialah kualitas. Kualitas merupakan kebijakan penting
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian
Lebih terperinciMINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC
MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciANALISIS MENURUNKAN CACAT TUTUP BOTOL TABLET SAKATONIKABC DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT BINTANG TOEDJOE
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 ANALISIS MENURUNKAN CACAT TUTUP BOTOL TABLET SAKATONIKABC DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT BINTANG TOEDJOE Mufti Ramdhani, Wiwik Sudarwati
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk
Lebih terperinciBAB V DISKUSI V.1 DEFECT COATING TIPIS
BAB V DISKUSI V.1 DEFECT COATING TIPIS Berdasarkan data yang diperoleh ditemukan bahwa jenis defect coating tipis dalam rentang waktu 6 bulan antara Juni 2010 November 2010 (Gambar 4.14 sampai dengan Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan global pada umumnya setiap perusahaan mengharapakan keberhasilan dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Adapun data yang diperoleh adalah jumlah dan jenis-jenis cacat pada proses welding hasil audit dari periode akhir September Oktober 2004. Tabel 4.1
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari
Lebih terperinciHari Adianto 1, Yeny Agustin 2, Yogi Yusuf Wibisono 3
PENERAPAN METODA TAGUCHI SEBAGAI USULAN PERBAIKAN KUALITAS DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN CACAT PADA PRODUK BOTOL MORNING FRESH (LIME) ISI 1000 ML DI CV. TUNGGAL JAYA PLASTICS Hari Adianto 1, Yeny Agustin
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinci