VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK"

Transkripsi

1 VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Indah Kresnawati, Imam Baihaqi, Niniet Indah Arvitrida Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya Abstrak Tarakan merupakan sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara yang strategis karena merupakan gerbang perdagangan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Selain itu, Tarakan juga memiliki potensi perikanan berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi suatu industri yang mampu memberikan nilai tambah pada komoditas perikanan yang ada. Sampai saat ini Tarakan dinilai masih belum dapat memanfaatkan potensi perikanan yang ada. Pengelolaan komoditas perikanan di Tarakan cenderung dilakukan dengan cara pengeringan dan penggaraman. Selain itu masih sedikit industri pengolahan ikan di Tarakan yang memberikan nilai tambah baik pada produk maupun prosesnya. Penelitian ini akan dilakukan analisis value chain dari suatu komoditas perikanan unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut. Penambahan nilai pada komoditas perikanan unggulan tersebut diharapkan dapat meningkatkan profit dari stakeholder yang terkait dan membuka peluang terbentuknya suatu industri baru. Kemudian dari hasil analisis value chain, akan dilakukan perancangan dan pengembangan model sistem dinamik dari komoditas perikanan unggulan yang digunakan untuk merancang rekomendasi kebijakan pada industri perikanan yang ada dan mengetahui kondisi sistem yang ada apabila muncul suatu industri pengolahan ikan baru. Kata kunci: Komoditas Perikanan Unggulan, Value Chain Analysis, System Dynamics Abstract Tarakan is a strategic town in North Borneo because it is a trade lane for Indonesia, Malaysia and Philippines. In addition, Tarakan also has a potential fishery that is waiting to be developed as an added value industry for its kind of commodities. Unfortunately, Tarakan has not been using its fishery potency properly yet. In Tarakan, the control of fishery commodities is still done by drying and salting. Besides, there is only a few fishery industry giving an added value for its product or process. Thus, in this research, a value chain analysis is conducted for potential fishery commodities in order to increase its added value. By increasing the added values, it will help the fishery commodities to gain more profit from related stakeholder and open opportunities for some new industries. From the value chain analysis result, a system dynamic model for the potential fishery commodities is also designed and developed. It aims to help in designing some recommended policy for existing fishery industry and information about the system condition when a new fishery industry happens to exist. Keywords: Potential Fishery Commodities, Value Chain Analysis, System Dynamics 1. Pendahuluan Tarakan merupakan kota yang strategis, sebagai gerbang transit perdagangan kedua setelah Balikpapan yang menghubungkan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Selain itu, Kota Tarakan juga memiliki peluang untuk menarik investor yang sangat besar dari segi wisata alam dan perikananannya. Tarakan memiliki potensi perikanan yang cukup besar baik dari segu perikanan tangkap dan budidayanya. Gambar 1.1 menunjukkan prosentase potensi produksi perikanan Tarakan pada tahun Persentase Potensi dan Produksi Perikanan Tarakan (ton) Penangkapan dilaut Budidaya Air Payau (tambak) Budidaya ikan tawar (tambak) Gambar 1.1 Prosentase Potensi dan Produksi Perikanan Tarakan (ton) (Tarakan dalam Angka, 2006) 1

2 Untuk itu sangat disayangkan apabila kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi, potensi yang baik tersebut akan sia-sia apabila tidak terdapat industri yang mampu mengelola komoditas perikanan yang terdapat di Kota Tarakan. Industri tersebut tidak hanya diharapkan untuk mengelola komoditas yang ada di Tarakan, selain itu juga untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu komoditas sehingga dengan meningkatnya nilai tambah dari suatu komoditas maka akan menambah pendapatan bagi stakeholder yang terkait. Sampai saat ini industri perikanan di Tarakan cenderung pada industri pengeringan dan pembekuan, masih sedikit industri perikanan di Tarakan yang memberikan nilai tambah pada produknya dengan cara mengolah suatu komoditas perikanan menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual lebih dan menghasilkan keuntungan yang besar. Dari penelitian ini diharapkan teridentifikasi peluang industri pengolahan komoditas unggulan yang memiliki nilai jual lebih dan berdaya saing tinggi. Dengan adanya peluang industri yang dapat dikembangkan, diharapkan dapat meningkatkan potensi perikanan yang ada di Tarakan, selain itu juga diharapkan untuk meningkatkan roda perekonomian wilayah pesisir Kota Tarakan dan mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Agar semua pelaksanaanya berjalan dengan lancar maka perlu dirancang suatu kebijakan untuk memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas mengenai ruang lingkup dan kekuasaan masing-masing stakeholder agar dapat mencapai tujuan bersama. Dalam penelitian ini komoditas perikanan yang digunakan sebagai objek penelitian, baik yang merupakan hasil penangkapan laut atau budidaya akan dianalisa dari data-data yang ada sehingga terpilih komoditas unggulan yang cocok untuk dikembangkan. Dari komoditas unggulan tersebut akan dilakukan pemetaan value chain untuk mengidentifikasi value yang ada dari masing-masing stakeholder sehingga dapat digunakan untuk merancang value chain rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai tambah dan mengetahui peluang industri baru yang dapat dikembangkan. Dalam perancangan kebijakan dibantu dengan metode sistem dinamik atau system dynamics. Menurut Forrester (1969), dinamika sistem mempelajari mengenai karakteristik informasi umpan balik dari kegiatan industri untuk menunjukkan bagaimana suatu struktur organisasi, kebijakan dan pengambilan keputusan berinteraksi untuk mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, dengan adanya metode system dynamics pada penelitian ini maka kebijakan yang akan diatur dalam komoditas perikanan unggulan di Tarakan dapat diformulasikan dan disimulasikan untuk mengetahui bagaimana kebijakan tersebut berdampak pada perikanan Tarakan dimasa sekarang maupun masa mendatang dan juga untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem apabila terdapat industri yang dimunculkan. 2. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan data, perancangan dan pengembangan model serta perumusan simpulan. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui konsep value chain analysis, system dynamics dan juga kondisi eksisting dari komoditas unggulan Kota Tarakan. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Berikut ini merupakan data-data yang dikumpulkan untuk mendukung tahapan pengolahan data. Gambar 3.1 dan 3.2 menunjukkan produktivitas dari komoditas unggulan, volume ekspor maupun antar pulau. Tabel 3.1 Produktivitas Komoditas Unggulan Tabel 3.2 Volume Penjualan Ekspor maupun Antar Pulau

3 3.1 Pemilihan Komoditas Unggulan Komoditas unggulan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan perbandingan antar komoditas, berdasarkan data-data sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sehingga terpilih komoditas unggulan yang akan dijadikan objek penelitian. Berikut ini merupakan hasil dari pemilihan komoditas unggulan Kota Tarakan: Tabel 3.3 Pemilihan Komoditas Unggulan Dari hasil pemilihan komoditas unggulan Kota Tarakan didapatkan ikan bandeng sebagai objek penelitian yang akan dianalisa lebih lanjut. 4.1 Pemetaan Value Chain Komoditas Unggulan Dalam value chain komoditas ikan bandeng dimulai dari proses input sampai konsumsi. Input Produksi Pengumpulan Perdagangan Pengolahan& Pemasaran Benih Ikan Ikan Hasil Olahan Ikan : Abon Ikan Kerupuk Ikan Cabut Duri Presto Beku Gambar 3.1 Proses Inti Komoditas Ikan Konsumsi Dari proses inti tersebut dilakukan oleh masing-masing pelaku. Pelaku yang terlibat dalam value chain komoditas ikan bandeng antara lain: 1. Supplier benih ikan bandeng Sebagai pemasok benih ikan bandeng 2. Nelayan/petambak Berperan sebagai supplier ikan yang ada di Kota Tarakan. 3. Pengepul Berperan untuk mengumpulkan dan juga sebagai perantara jual-beli ikan bandeng antara nelayan/petambak dengan pedagang grosir atau pasar. 4. Pedagang Grosir dan Pengecer Berperan untuk menjual ikan kepada IKM/UMKM yang ada di Tarakan dan juga menjual langsung kepada warga di Kota Tarakan. 5. Unit Pengolahan Ikan Unit Pengolahan Ikan merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri cold storage, mengekspor ikan bandeng ke berbagai negara. Value Chain ikan bandeng yang diteliti difokuskan pada produk olahan ikan bandeng dari IKM-IKM. Produk olahan ikan bandeng yang terdapat di Tarakan antara lain: bandeng cabut duri, bandeng cabut duri bakar, kerupuk/amplang bandeng, abon ikan bandeng, bandeng presto dan kriuk ikan bandeng. Berikut ini merupakan nilai tambah dari produk olahan ikan bandeng yang didapat dari perhitungan nilai tambah sederhana yaitu NNNNNNNNNN tttttttttth = NNNNNNNNNN OOOOOOOOOOOO NNNNNNNNNN IIIIIIIIII Dimana nilai output merupakan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan 1 kg produk olahan atau dapat dilihat berdasarkan harga jual produk olahan per kg. Sedangkan nilai input adalah estimasi biaya yang digunakan untuk membuat 1 kg produk olahan yang terdiri dari biaya pembelian kebutuhan ikan bandeng untuk 1 kg produk dan estimasi biaya bumbu yang dibutuhkan untuk membuat 1 kg produk olahan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan nilai tambah produk ikan bandeng yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. Tabel 3.4 Perhitungan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Produk Olahan Cabut Duri Bakar Harga jual untuk 1 kg produk Kebutuhan ikan bandeng untuk 1 kg produk (kg) Nilai Produksi Harga ikan bandeng (Rp/kg) Estimasi Biaya Bumbu Estimasi Total Nilai Produksi (Rp/kg) Rp 80, Rp 15, Rp 40, Rp 55, Rp 25, Cabut Duri Rp 40, Rp 15, Rp 15, Rp 30, Rp 10, Kriuk Ikan Rp 60, Rp 15, Rp 30, Rp 45, Rp 15, Kerupuk/Amplang Rp 100, Rp 15, Rp 30, Rp 75, Rp 25, Presto Rp 70, Rp 15, Rp 30, Rp 45, Rp 25, Abon Rp 130, Rp 15, Rp 40, Rp 115, Rp 15, Beku Rp 28, Rp 12, Rp - Rp 12, Rp 16, Pemetaan Value Chain Rekomendasi Setelah dilakukan pemetaan terhadap value chain ikan bandeng kemudian dilakukan pemetaan value chain rekomendasi untuk meningkatkan nilai tambah pada komoditas ikan bandeng. Gambar 3.2 menunjukkan hasil value chain rekomendasi. Estimasi Nilai Tambah 3

4 Ikan Rp /kg Kepala Daging Duri Kulit Isi Perut Rp /kg Rp /kg Rp /kg Rp /kg Rp /kg Beku T1 T10 T11 T12 T13 T14 Rp /kg Keripik Kepala Ikan Otak-otak Ikan Rp /kg T2 T9 Nugget Ikan Abon Duri Ikan Kerupuk Kulit Ikan Kerupuk Usus Ikan Rp /kg Tepung Ikan Rp /kg T15 Tanpa Duri Crispy Bakso Abon Ikan Pellet Crispy/ Kriuk Ikan T3,T8 Rp /kg Rp /kg T16 Donat Kaki Naga Bakar/ Asap Cabut Duri T4 T7 T17 Rp /kg Kerupuk/Amplang Ikan Sosis Presto Rp /kg T5 T6 T18 Rp /kg Tanpa Duri (basah) T19 Rp /kg Gambar 3.2 Value Chain Rekomendasi Komoditas Ikan 4

5 4.3 Perancangan dan Pengembangan Model Dalam perancangan dan pengembangan model terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya sebagai berikut: 1. Identifikasi kondisi eksisting 2. Identifikasi variabel 3. Konseptualisasi model 4. Formulasi model 5. Simulasi 6. Verifikasi dan validasi model 7. Perancangan skenario kebijakan Sistem yang akan dilakukan perancangan dan pengembangan adalah sistem value chain komoditas ikan bandeng. Dimana dalam sistem tersebut masing-masing pelaku memiliki variabelvariabel yang memiliki hubungan sebab akibat. Untuk mempermudah pemahaman akan variabel yang terdapat dalam sistem maka digunakan causal loop diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.3. Setelah tahapan dalam perancangan dan pengembangan model dilakukan maka tahapan terakhir yaitu perancang skenario kebijakan. Adapun skenario kebijakan yang akan diterapkan dalam sistem value chain komoditas ikan bandeng yaitu sebagai berikut: 1. Skenario 1 Pada skenario 1 dilakukan perbaikan pada sistem value chain yang diusulkan, yaitu dengan memunculkan industri pengolahan (IKM) bandeng yang baru. Industri pengolahan (IKM) ikan bandeng dipilih berdasarkan hasil value chain rekomendasi, akan tetapi tidak semua industri pengolahan (IKM) yang diusulkan dimasukkan kedalam model sistem dinamik, hanya 5 IKM yang dipilih untuk disimulasikan yaitu IKM otak-otak bandeng, IKM sosis ikan bandeng, IKM nugget ikan bandeng, IKM abon duri ikan bandeng dan IKM kaki naga ikan bandeng. 2. Skenario 2 Pada skenario 2 dilakukan perbaikan sistem value chain yang diusulkan dengan meningkatkan daya jual produk dari hasil produk olahan IKM ikan bandeng, dengan menambahkan variabel daya jual pada model sistem eksisting dan model yang terdapat pada skenario 1. Variabel daya jual merupakan gabungan dari kemampuan IKM dalam pemasaran produk, tampilan kemasan produk, kualitas dari produk olahan, penggunaan teknologi dan juga keahlian dari tenaga kerja yang digunakan yang didukung dari programprogram yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tarakan seperti pelatihan-pelatihan dan pemberian modal usaha.. 5 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa profit IKM yang paling baik adalah dengan menggunakan skenario daya jual 2 yaitu memunculkan IKM baru dan melakukan penambahan variabel daya jual. Gambar 5.4 Hasil Simulasi Software Vensim Apabila skenario ini diterapkan oleh Pemerintah Tarakan maka terdapat konsekuensi yang harus ditanggung oleh Pemerintah Tarakan yaitu meningkatnya anggaran dana dari Pemerintah Kota Tarakan, hal ini disebabkan untuk dapat meningkatkan daya jual dari produk olahan Kota Tarakan maka diperlukan pelatihan-pelatihan maupun program-program pendukung yang berfungsi untuk mendorong kemajuan dari IKM Kota Tarakan. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tarakan akan sebanding dengan dampak kedepannya dimana apabila IKM Kota Tarakan mengalami kemajuan maka akan berpengaruh pada meningkatnya pendapatan daerah dari Kota Tarakan. 6 Simpulan dan Saran 6.1 Simpulan 1. Penelitian ini telah menghasilkan komoditas unggulan yang dinilai dapat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut berdasarkan datadata yang mendukung seperti kapasitas produksi, banyaknya produk yang dikembangkan dll, komoditas unggulan yang 5

6 berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut yaitu ikan bandeng. 2. Dari pemetaan value chain komoditas ikan banding didapatkan pelaku-pelaku yang terlibat didalamnya yaitu nelayan, Unit Pengolahan Ikan, pengepul, pedagang dan IKM/UMKM dimana masing-masing pelaku tersebut memiliki nilai tambah terhadap ikan bandeng yang berbeda-beda 3. Value chain rekomendasi menghasilkan 13 produk olahan ikan bandeng yang baru dimana produk olahan tersebut diharapkan dapat meningkatakan nilai tambah pada produk olahan ikan bandeng dan juga dapat meningkatkan minat pembeli terhadap produk olahan ikan bandeng. 4. Berdasarkan dari hasil simulasi sistem dinamik dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan pada industri pengolahan ikan di Tarakan yaitu Pemerintah Kota Tarakan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan atau membuat suatu program seperti pelatihan pengemasan produk yang baik, pengolahan produk ikan bandeng, studi banding atau membuat seminar mengenai produk olahan ikan bandeng yang telah sukses di luar Tarakan. Selain itu Pemerintah Tarakan juga dituntut untuk membantu pemasaran produk olahan ikan bandeng dan peningkatan infrastruktur atau sarana prasarana yang ada sehingga produk olahan ikan bandeng yang terdapat di Tarakan dapat meningkat nilai tambahnya dan juga akan berdampak pada kesejahteraan dari IKM ikan bandeng. 6.2 Saran 1. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pembobotan tiap kriteria yang terdapat dalam pemilihan komoditas unggulan agar diketahui kriteria mana yang lebih dipentingkan. 2. Pada penelitian selanjutnya komoditas unggulan yang akan dianalisa lebih lanjut tidak harus berdasarkan hasil peringkat tertinggi pada pemilihan komoditas unggulan, akan tetapi dapat dipilih berdasarkan rencana pengembangan suatu komoditas perikanan tertentu atau dari suatu komoditas yang kurang unggul sehingga diperlukan suatu analisa lebih lanjut untuk mengangkat komoditas tersebut. 3. Pada penelitian selanjutnya, lebih diperhatikan komponen biaya yang terdapat pada nilai tambah produk olahan ikan bandeng 4. Pada penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan skenario-skenario lain dalam peningkatan nilai tambah ikan bandeng. 7 Daftar Pustaka Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), (2012), Membuat Rantai Nilai Lebih Berpihak pada Kaum Miskin: Buku Pegangan bagi Praktisi Analisis Rantai Nilai. Coyle, R.G., (1996), System Dynamics Modelling, Cranfield University, UK; Chapman & Hall Forrester, J.W., (1961), Industrial Dynamics, Massachussetts, Massachussetts Institute of Technology, Cambridge Chain, PT Grasindo, Jakarta. McRobert, K, C. (2010), Rural Development Challenges: System Dynamics Ex Ante Decision Support For Agricultural Initiatives in Southern Mexico, Thesis, Cornell University Porter, Michael. (1985), Value Chain and Competitive Advantage in Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance, Free Press, p33-61 Rabelo, et.al (2007), Value Chain Analysis Using Hybrid Simulation and AHP, Orlando, USA Sterman, J. D., (2004), Systems Thinking and Modeling for a Complex World, Business Dynamics, United States of America, McGraw-Hill Tarakan, BPS, (2006), Kota Tarakan dalam Angka, Tarakan, BAPPEDA Kota Tarakan Tarakan, BPS, (2008), Nilai Tukar Nelayan, Tarakan, BAPPEDA Kota Tarakan 6

7 Gambar 3.3 Causal Loop Diagram Sistem Value Chain pada Komoditas Ikan 7

VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK VALUE CHAIN ANALYSIS UNTUK PERANCANGAN REKOMENDASI KEBIJAKAN INDUSTRI PERIKANAN DI KOTA TARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Indah Kresnawati 2509100118 Dosen Pembimbing Imam Baihaqi, ST.,

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE CHAIN UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN PADA KOMODITAS PERIKANAN DI TARAKAN DENGAN PENDEKATAN AHP DAN HOQ

ANALISIS VALUE CHAIN UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN PADA KOMODITAS PERIKANAN DI TARAKAN DENGAN PENDEKATAN AHP DAN HOQ ANALISIS VALUE CHAIN UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN PADA KOMODITAS PERIKANAN DI TARAKAN DENGAN PENDEKATAN AHP DAN HOQ Adinda Moizara Judi, Imam Baihaqi, Yudha Prasetyawan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI NILAI PENJUALAN PRODUK BERBAHAN BAKU JAHE GINSENG: STUDI KASUS PT XYZ

SIMULASI NILAI PENJUALAN PRODUK BERBAHAN BAKU JAHE GINSENG: STUDI KASUS PT XYZ SIMULASI NILAI PENJUALAN PRODUK BERBAHAN BAKU JAHE GINSENG: STUDI KASUS PT XYZ Nunung Nurhasanah 1 ABSTRACT The variation of five product using ginger ale that was produced by XYZ company was a potential

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda

Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda Sidang Tugas Akhir Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda Diajukan oleh : Febru Radhianjaya 2507 100 117 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT Nurul Hudaningsi 1), Nurhadi Siswanto 2) dan Sri Gunani Partiwi 3) 1) Program Studi Teknik Industri, Pascasarjana Teknik Industri,

Lebih terperinci

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya 1 Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya Dewi Indiana dan Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng. Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya)

PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya) PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya) Devita Noviyanti, Bambang Syairudin Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Imam Baihaqi S.T., M.Sc., Ph.D Dosen Ko Pembimbing: Yudha Prasetyawan S.T., M.Eng

Dosen Pembimbing: Imam Baihaqi S.T., M.Sc., Ph.D Dosen Ko Pembimbing: Yudha Prasetyawan S.T., M.Eng ANALISA VALUE CHAIN UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN PADA KOMODITAS PERIKANAN DI TARAKAN DENGAN PENDEKATAN AHP DAN HOQ Adinda Moizara Judi 2509100069 Dosen Pembimbing: Imam Baihaqi S.T.,

Lebih terperinci

Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya

Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya JURNAL TEKNIK, () 5 Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya Hasyim Yusuf Asjari, Budisantoso Wirjodirdjo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 20 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan agroindustri udang merupakan hal yang sangat penting dalam siklus rantai komoditas udang. Pentingnya keberadaan agroindustri udang

Lebih terperinci

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA (KBLI 321) DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

model simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting.

model simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting. Verifikasi Cek Model pada Vensim Validasi Uji Statistik model simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting. Skenario 1 : Peningkatan kontribusi

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH SEBAGAI DANA PRODUKTIF DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK USAHA MIKRO

PEMODELAN SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH SEBAGAI DANA PRODUKTIF DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK USAHA MIKRO PEMODELAN SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH SEBAGAI DANA PRODUKTIF DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK USAHA MIKRO Septianing Handayani, Naning Aranti W, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR

MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR Erma Suryani Program Studi Sistem Infomasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Jl. Raya

Lebih terperinci

Analisis Rantai Nilai Industri Kreatif Produk Batik Tulis (Studi Kasus : Desa Wisata Batik Jarum, Bayat)

Analisis Rantai Nilai Industri Kreatif Produk Batik Tulis (Studi Kasus : Desa Wisata Batik Jarum, Bayat) Petunjuk Sitasi: Saraswati, R., Liquiddanu, E., & Fahma, F. (2017). Analisis Rantai Nilai Industri Kreatif Produk Batik Tulis (Studi Kasus : Desa Wisata Batik Jarum, Bayat). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor.

Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor. Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor. Skenario II, pembiayaan pasca panen sebesar 10% dari pendapatan bea ekspor, serta meningkatkan bea ekspor biji kopi sebesar 2%

Lebih terperinci

Pemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut)

Pemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-234 Pemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SUPPLY CHAIN PISANG MAS DI JAWA TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SUPPLY CHAIN PISANG MAS DI JAWA TIMUR PENGEMBANGAN MODEL SUPPLY CHAIN PISANG MAS DI JAWA TIMUR Wilson Sanada 1, I Gede Agus Widyadana 2, Herry Christian Palit 3 Abstract: Musa acuminata paradisiaca is one of banana varieties, has a high demand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di daerah tropis seperti Indonesia, jagung memiliki kontribusi sebagai komponen industri pakan. Lebih dari 50% komponen pakan pabrikan adalah jagung. Hal ini

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SISTEM DINAMIS UNTUK MENGANALISA KETERSEDIAAN PART DI PT KOMATSU REMAN INDONESIA

PENERAPAN MODEL SISTEM DINAMIS UNTUK MENGANALISA KETERSEDIAAN PART DI PT KOMATSU REMAN INDONESIA PENERAPAN MODEL SISTEM DINAMIS UNTUK MENGANALISA KETERSEDIAAN PART DI PT KOMATSU REMAN INDONESIA Iman Setyoaji, Edi Santoso Universitas Bina Nusantara, Jl. Kunir 37 RT 01/V Banyumanik Bangunharjo Semarang,

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN MODEL AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN SECARA LESTARI (m-ap2rl2) MENDUKUNG SWASEMBADA PADI BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING SAYURAN EKSPOR DI SUMATERA UTARA DENGAN PENDEKATAN SYSTEM

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI KEDELAI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

PERAMALAN PRODUKSI KEDELAI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK PERAMALAN PRODUKSI KEDELAI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Agung Brastama Putra 1) Budi Nugroho 2) E-mail : 1) agungbp.si@upnjatim.ac.id, 2) budinug@gmail.com 1 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR

MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM SISTEM PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PASAR Erma Suryani Program Studi Sistem Infomasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Jl. Raya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS KEBIJAKAN INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH MENGGUNAKAN METODOLOGI DINAMIKA SISTEM

PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS KEBIJAKAN INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH MENGGUNAKAN METODOLOGI DINAMIKA SISTEM ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS KEBIJAKAN INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH MENGGUNAKAN METODOLOGI DINAMIKA SISTEM Oleh Riris Marito NIM : 23406054 Pembangunan industri pengolahan buah terutama produk sari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian

Lebih terperinci

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan Draft Rekomendasi Kebijakan Sasaran: Perikanan Budidaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan Seri

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 15 1 Implementasi Sistem Dinamik Untuk Analisis Ketersediaan Pangan (UmbiUmbian) Sebagai Pengganti Konsumsi Beras Untuk Mencukupi Kebutuhan Pangan (Studi Kasus

Lebih terperinci

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM) Sholiq, Perencanaan Master Plan Pengembangan TI/SI V - 75 PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI ) Erwin Sutomo 1), Sholiq 2) 1) Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. ANALISIS EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENYELARASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 (SMKN 5) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR) JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri agro memiliki arti penting bagi perekonomian Indonesia yang ditunjukkan oleh beberapa fakta yang mendukung. Selama kurun waktu 1981 1995, industri agro telah

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa

Pengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa Pengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa Titus Kristanto 1, Eka Cahya Muliawati 2, Rachman Arief

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM : HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang

Lebih terperinci

Tahun Harga Kakao Harga Simulasi

Tahun Harga Kakao Harga Simulasi Validasi Harga Harga Biji kakao = 374 US$ tiap ton Hipotesa untuk uji validasi ini, yaitu: H : μ d = μ (tidak ada perbedaan data) H 1 : μ d μ (terdapat perbedaan data) Tahun Harga Kakao Harga Simulasi

Lebih terperinci

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya saing bisnis di pasar global tidak hanya ditentukan oleh kemampuan pelaku dalam memanajemeni usahanya tetapi juga oleh kinerja dari berbagai aktor yang terlibat

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus Di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang)

SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus Di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang) SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus Di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang) Eko Muh Widodo 1 ; Yun Arifatul Fatimah 2 ; Sigit Indarto 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan lele (Clarias sp) adalah salah satu satu komoditas perikanan yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan komoditas unggulan. Dikatakan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODEL SIMULASI DINAMIS UNTUK MANAJEMEN TARIF ANGKUTAN UMUM. Studi Kasus : Operator Angkutan Umum Perusahaan XYZ di Kotamadya Bandung

PENYUSUNAN MODEL SIMULASI DINAMIS UNTUK MANAJEMEN TARIF ANGKUTAN UMUM. Studi Kasus : Operator Angkutan Umum Perusahaan XYZ di Kotamadya Bandung PENYUSUNAN MODEL SIMULASI DINAMIS UNTUK MANAJEMEN TARIF ANGKUTAN UMUM Studi Kasus : Operator Angkutan Umum Perusahaan XYZ di Kotamadya Bandung T 658.816 LUK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya

Lebih terperinci

KINERJA KEUNGGULAN BERSAING KOMODITAS MINAPOLITAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

KINERJA KEUNGGULAN BERSAING KOMODITAS MINAPOLITAN KABUPATEN KONAWE SELATAN KINERJA KEUNGGULAN BERSAING KOMODITAS MINAPOLITAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Rafiy 1, Ernawati 2, Surianti 3 Universitas Halu Oleo 1 muhammadrafiy53@gmail.com, 2 erna_unhalu@yahoo.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Persediaan Beras Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik

Analisis Kebijakan Persediaan Beras Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 2017 ISSN: 25796429 Surakarta, 89 Mei 2017 Analisis Kebijakan Persediaan Beras Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik Wiwik Budiawan *1), Ary Arvianto

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X 1 RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X Harwiyani, Anissa dan Vanany, Iwan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Putri Amelia dan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1 Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas Supply Gas Di Sektor Industri dan Rumah Tangga Untuk Memenuhi Pasokan Gas di Masa Mendatang (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Estimasi Produksi Komoditas Indonesia Tahun Produksi / Cadangan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Estimasi Produksi Komoditas Indonesia Tahun Produksi / Cadangan Indonesia BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, posisi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan-batasan serta sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan

Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah kekayaan sumber daya alam hayati, yang dulu lebih berorientasi kepada bentuk

Lebih terperinci

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya Tugas Akhir- TI 9 Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya Oleh : Dewi Indiana (576) Pembimbing : Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Lembar Pengesahan... iii Lembar Pernyataan... iv Kata Pengantar... V Daftar Isi... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... X Daftar Lampiran... xi Abstrak... Xii I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mempunyai nilai sangat strategis. Konsumsi ikan segar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mempunyai nilai sangat strategis. Konsumsi ikan segar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, serta merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai sangat

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Sistem pasokan bahan baku dalam suatu agroindustri merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Sistem pasokan ini merupakan

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) oleh TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta Peluang Pemasaran Lele dan Patin Pasar Dalam Negeri Permintaan lele untuk dua pasar di DKI

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) Kesesuaian Lahan Perikanan berdasarkan Faktor-Faktor Daya Dukung Fisik di Kabupaten Sidoarjo Anugrah Dimas Susetyo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Sistem Rantai Pasok Dalam Mendukung Pengembangan Komoditas Patin Pasopati di Tulung Agung, Jawa Timur SASARAN REKOMENDASI Kebijakan Pasar dan Perdagangan,

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK Arya Nurakumala 1) Program Studi Magister Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai dengan akhir Agustus 2006. Lokasi penelitian di Desa Pabean Kecamatan Tambak

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik karena banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian, maupun karena kontribusinya yang

Lebih terperinci

Click to edit. Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik

Click to edit. Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik Click to edit Master Disusun Oleh title style Faradina Dwi Martiningrum (2506 100 034) Dosen

Lebih terperinci

Disusun Oleh Arini Ekaputri Junaedi ( ) Dosen Pembimbing Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng.

Disusun Oleh Arini Ekaputri Junaedi ( ) Dosen Pembimbing Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng. PERUMUSAN SKENARIO KEBIJAKAN SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN DI SURABAYA BERDASARKAN EVALUASI DAMPAK PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN LINGKUNGAN : SEBUAH PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Disusun Oleh Arini Ekaputri

Lebih terperinci

Pemodelan Dan Simulasi Berbasis Agen Untuk Sistem Ketahanan Pangan Pada Sektor Pertanian Jagung *

Pemodelan Dan Simulasi Berbasis Agen Untuk Sistem Ketahanan Pangan Pada Sektor Pertanian Jagung * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Pemodelan Dan Simulasi Berbasis Agen Untuk Sistem Ketahanan Pangan Pada Sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012).

I. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah potensial penghasil perikanan dan telah menyokong produksi perikanan nasional sebanyak 40 persen, mulai dari budidaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture)

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture) Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture) Albertus Magnus Madyana Email: mdy04@yahoo.com Penulis A. M. Madyana adalah staf pengajar di Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Namun potensi tersebut. dengan pasokan produk kelautan dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Namun potensi tersebut. dengan pasokan produk kelautan dan perikanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan, dimana memiliki sumber daya perikanan yang besar, baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Sektor kelautan dan perikanan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan air payau yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan air payau yang menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan air payau yang menjadi salah satu komoditi perikanan unggulan daerah tropis terutama Indonesia. Ikan ini sudah tidak asing lagi

Lebih terperinci

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Usaha dan Niaga Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM Disusun oleh : Lilik Khumairoh 2506 100 096 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. Eng. Latar

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 dipemodelan dan Simulasi Perencanaan Permintaan dan Pasokan Menggunakan Metode Sistem Dinamik Untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk Wilayah Jawa Timur (Studi

Lebih terperinci

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi negara. Pengaruh agroindustri

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA 1. -------, (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. 2. -------, Maret. (2005), Rencana Pembangunan Pertanian Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin tercapainya kepuasan konsumen akan produk akhir yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. menjamin tercapainya kepuasan konsumen akan produk akhir yang berkualitas, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha yang semakin ketat menuntut adanya perubahan pola kerja dari setiap pelaku. Pelaku usaha dituntut dapat memenuhi pesanan dan permintaan konsumen secara

Lebih terperinci

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari perancangan Sistem Informasi Manufaktur pada proses penanganan bahan baku di PT. "X" dalam menciptakan kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol. ABSTRAKSI Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung

Lebih terperinci

M.Ikhlas Khasana ( ) Mengetahui berbagai dampak kebijakan persawitan nasional saat ini. Pendahuluan. ekspor. produksi.

M.Ikhlas Khasana ( ) Mengetahui berbagai dampak kebijakan persawitan nasional saat ini. Pendahuluan. ekspor. produksi. Tugas Akhir ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKEBUNAN SAWIT DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU: SEBUAH PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Membuat model persawitan nasional dalam usaha memahami permasalahan

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Produksi Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Ir. F. J. Louhenapessy

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA OLEH DAVID SAHPUTRA SARAGIH

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA OLEH DAVID SAHPUTRA SARAGIH SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA OLEH DAVID SAHPUTRA SARAGIH 120501103 PROGRAM STUDI STRATA-1 EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM DINAMIK UNTUK MENGEVALUASI KEBUTUHAN KAPASITAS BANDARA JUANDA

PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM DINAMIK UNTUK MENGEVALUASI KEBUTUHAN KAPASITAS BANDARA JUANDA PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM DINAMIK UNTUK MENGEVALUASI KEBUTUHAN KAPASITAS BANDARA JUANDA Febru Radhianjaya, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT I. Perumusan Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang optimal membutuhkan sebuah pemahaman yang luas dimana pengelolaan SDA harus memperhatikan aspek

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM DINAMIK TERHADAP ANALISIS FAKTOR PERTUMBUHAN UKM SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TIMUR

SIMULASI SISTEM DINAMIK TERHADAP ANALISIS FAKTOR PERTUMBUHAN UKM SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TIMUR SIMULASI SISTEM DINAMIK TERHADAP ANALISIS FAKTOR PERTUMBUHAN UKM SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROVINSI JAWA TIMUR Abstrak Umi Salama 1, Erma Suryani 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN Desi Oktaviani 3608 100 065 Dosen Pembimbing : Ir. Sardjito, MT Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rantai pasok Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kumpulan proses bisnis kompleks, tersebar mulai dari penyedia minyak, pengolahan minyak, pengangkutan minyak, pengecer

Lebih terperinci

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (205) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) C-76 Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Sayyidatu

Lebih terperinci

VII. IMPLEMENTASI MODEL

VII. IMPLEMENTASI MODEL VII. IMPLEMENTASI MODEL A. HASIL SIMULASI Simulasi model dilakukan dengan menggunakan data hipotetik berdasarkan hasil survey, pencarian data sekunder, dan wawancara di lapangan. Namun dengan tetap mempertimbangkan

Lebih terperinci

Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent

Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent Posted by Target Pembaca : Silvi Eka Susanty -Mahasiswaa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya- : Pihak Eksekutif/Manajemen dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA

PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA PERANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI KOPERASI TIGA JAYA MANDIRI SURAKARTA Skripsi WIDY PRATAMI 10304074 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP

PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP Rifandry Fitra 1) dan RV. Hari Ginardi 2) 1) Jurusan Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, [2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, [2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, [2012) 1-5 1 Abstrak Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan semakin tingginya kompetisi dalam dunia usaha. Merupakan tantangan bagi sebuah perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM

PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM Anang Pribady, Janti Gunawan, dan Budisantoso Wirjodirdjo Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur)

STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur) Nomor Urut: 1103 / 0304 / P LAPORAN TUGAS AKHIR TL-40Z0 PENELITIAN STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota

Lebih terperinci