Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN
|
|
- Yulia Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN
2
3 Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi INPUT PROCESS Stakeholder Klaster Industri IKM Minyak Atsiri Kondisi dan kebijakan eksisting terkait Klaster Industri IKM Minyak Atsiri Identifikasi dan Pemodelan Klaster Industri IKM Minyak Atsiri OUTPUT Rekomendasi kebijakan IKM Minyak Atsiri
4 kumpulan/kelompok perusahaan-perusahaan dan institusi yang terkait dalam suatu bidang tertentu dan yang berdekatan secara geografis (Porter, 1998) kelompok yang terdiri dari beberapa industri terkait baik secara horisontal maupun vertikal dan institusi pendukung lainnya yang saling berinteraksi untuk menciptakan nilai tambah baik secara individu maupun bersama-sama dalam rangka meningkatkan daya saing baik ditingkat nasional maupun global (Partiwi, 2011)
5 Porter (1990) mengembangkan model berlian yang memberikan kerangka determinan keunggulan daya saing suatu bangsa yang sering dirujuk dan dianggap sebagai pemicu atau menjadi kerangka dasar dalam model atau pendekatan klaster industri.
6 Indikator yang digunakan untuk melihat faktor yang mempengaruhi daya saing internasional SUPPLY SIDE (a) modal dasar, (b) ukuran perusahaan, (c) struktur kepemilikan, (d) spesialisasi, (e) penganekaragaman, (f) keluaran, (g) nilai tambah, (h) biaya tenaga kerja, (i) aset tetap, (j) produktifitas, (k) cakupan ekspor, (l) ketergantungan impor, (m) FDI dan cakupan ekspor, (n) faktor intensitas, (o) teknologi DEMAND SIDE (a) nilai ekspor, (b) pangsa di pasar dunia, (c) impor, (d) Intra industry trade, (e) keunggulan komparatif (RCA), (f) dinamisme ekspor, (g) struktur pasar impor dunia, (h) struktur persaingan dunia.
7 Keunggulan kompetitif tidak dapat dipahami hanya dengan melihat suatu perusahaan secara keseluruhan, tetapi terdiri dari berbagai aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan, mulai dari perencanaan, produksi, pemasaran, pengiriman, dan dukungan terhadap hasil produknya (Porter, 1983). analisis rantai nilai dapat digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif secara lebih baik. Inbound Logistics Operations Outbond Logistics Marketing and Sales Services Procurement Human Resource Development PROFIT MARGIN Technology Development Infrastructure
8
9 Makro-ergonomi didefinisikan sebagai top-down dari sistem sosioteknikal yang diterapkan dalam perancangan sistem kerja dan memanfaatkan hasilnya dalam perancangan human-job, human-machine, dan humansoftware interface (Hendrick & Kleiner, 2001) Pedoman Makro-ergonomi Participatory Design Joint Design Deskripsi Desain didukung oleh partisipasi karyawan sepanjang proses desain. Subsistem personel dan subsistem teknologi dikembangkan secara simultan. Human-centered Design Fungsi manusia dan pekerjaan dalam sistem kerja merupakan pertimbangan prioritas dalam keputusan untuk mengalokasikan kerja pada pekerja atau perangkatnya. Prinsip ergonomi diaplikasikan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan sumber daya manusia. Systems Design Karakteristik sosioteknik pada organisasi (subsistem personel, subsistem teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan eksternal) harus dievaluasi dan diintegrasikan dalam proses desain pada sistem kerja.
10 Dalam makro-ergonomi, desain organisasi dan faktor manajemen dapat dipahami dengan lebih baik melalui konteks sistem sosioteknik. Sistem sosioteknik merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa lokasi kerja yang efektif memiliki optimisasi bersama antara sistem sosial dan teknologi, dan bahwa kelompok kerja harus memiliki otonomi yang cukup untuk mengontrol variabel kunci dalam proses kerja.
11 1. Identifikasi stakeholder klaster industri. 2. Identifikasi peran dan fungsi masing-masing stakeholder dalam pencapaian tujuan klaster industri. 3. Optimalisasi peran dan fungsi stakeholder klaster industri. 4. Perumusan visi, misi dan tujuan, strategi berikut program dalam pengembangan klaster industri secara partisipatoris.
12 pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhankebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif.
13 TAHAP HASIL Pendefinisian Masalah Deskripsi Sistem Model Simulasi Desain Kebijakan Pemahaman Verifikasi Kepastian Kebijakan Forester (1968) mendefinisikan sistem dinamik sebagai investigasi dari karakteristik umpan balik suatu sistem dan kegunaan modelnya adalah untuk memperbaiki organisasi dan kebijakan.
14 Proses simulasi model dapat dibagai ke dalam 5 tahap seperti berikut ini. a. Membangun model konseptual dari sistem atau permasalahan b. Membangun model simulasi. c. Verifikasi dan validasi model. d. Melakukan desain eksperimen dengan menggunakan model yang sudah dibangun e. Menampilkan eksperimen dan menganalisa hasilnya.
15 dapat menggambarkan konsep, sebuah dokumen yang menirukan, meneliti, dan mengoptimalkan model sistem dinamis. model digambarkan melalui causal loop diagram berdasarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh pembuat model. pembangunan simulasi model lebih fleksibel dan sederhana. dapat memperlihatkan tingkah laku dari model tersebut, sehingga dapat diteliti bagaimana model menjalani proses, serta melihat penyebab dan penggunaan suatu variabel.
ANALISIS DAYA SAING KLASTER INDUSTRI MINYAK ATSIRI BERBASIS KOMODITAS CENGKEH DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK
1 ANALISIS DAYA SAING KLASTER INDUSTRI MINYAK ATSIRI BERBASIS KOMODITAS CENGKEH DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Rifatul Mufianah, Dr. Ir. Srigunani Partiwi, M.T Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan
Lebih terperinci22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO
ERGONOMI : DARI MIKRO KE MAKRO Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis
Pemodelan Proses Bisnis [Melengkapi Proses Bisnis yg di presentasikan] Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Pokok Bahasan Value Chain Diagram Aliran Data Flowchart 2 1 Value Chain (Porter) Value Chain:
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
20 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan agroindustri udang merupakan hal yang sangat penting dalam siklus rantai komoditas udang. Pentingnya keberadaan agroindustri udang
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciSistem Informasi Pendidikan
Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics
Lebih terperincimodel simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting.
Verifikasi Cek Model pada Vensim Validasi Uji Statistik model simulasi dan formulasi yang dibuat telah benar dan logis serta dapat mereprsentasikan kondisi eksisting. Skenario 1 : Peningkatan kontribusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Multipanel Intermitra Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Electrical dan Construction. Struktur organisasi di PT. Multipanel Intermitra Mandiri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT Nurul Hudaningsi 1), Nurhadi Siswanto 2) dan Sri Gunani Partiwi 3) 1) Program Studi Teknik Industri, Pascasarjana Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno,
Lebih terperinciTINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati
TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Ruang Lingkup Penelitian Data yang Diperlukan...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii LEMBAR PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR
Lebih terperinciDiskusi mengenai topik minggu lalu.
Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini terkait dengan klaster industri minyak dan gas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DENGAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) (Studi Kasus: Home Industry Roti Devy) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Langkah-Langkah Penelitian Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan kemudian disusun metodologi penelitian yang terdiri dari langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Sistem kerja yang terbaik merupakan sistem yang memiliki efisiensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri makanan yang semakin maju dan kompetitif, menuntut penyesuaian yang terus-menerus harus dilakukan oleh para pelaku bisnis, diantaranya
Lebih terperinci[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3
[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3 Porter s generic value chain : Segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus meciptakan nilai bagi para pelanggannya dengan cara menyediakan
Lebih terperinci[Analisis dan Portofolio ]
Rekayasa SI [Analisis dan Portofolio ] ASEP WAHYUDIN,S.KOM, M.T. FKOM Universitas Kuningan 1 Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Service Support Activities Value Chain Analysis
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
66 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian perancangan model pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri dilakukan berdasarkan sebuah kerangka berpikir logis. Gambaran kerangka
Lebih terperincidan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersama dengan berkembangnya dunia bisnis, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas yang mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan
Lebih terperinciDEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Visi Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2025 dan Tujuan 2020, telah disusun Kebijakan Pembangunan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UKM) maupun bisnis startup ikut membeludak. Tercatat menurut majalah SWA,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang pesat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan yang berdiri. Ditambah juga dari kampanye pemerintah yang menyerukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah PT. Telview Technology Bandung merupakan sebuah perusahaan distributor penjualan dan pemasangan kamera Close Circuit TeleVision (CCTV) dan perlengkapan akses
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di daerah tropis seperti Indonesia, jagung memiliki kontribusi sebagai komponen industri pakan. Lebih dari 50% komponen pakan pabrikan adalah jagung. Hal ini
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1
Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bidang usaha logistik baik di dunia maupun di Indonesia sudah semakin ketat. Saat ini dapat dikatakan bahwa industri logistik sudah menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk
Lebih terperinciTinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria
Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya dimana setiap kegiatan dapat
Lebih terperinciVolume 5, No. 1, April 2012 ISSN:
STUDI KEBIJAKAN ERGONOMI MAKRO TERHADAP OUTPUT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS: PT. SUMBER MAS INDAH PLYWOOD, GRESIK) Amalia Faikhotul Hima 1, Mahrus Khoirul Umami 1, M. Imron
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129).
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN BAB I 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat terkait erat dengan pembangunan sosial masyarakatnya. Pada awalnya pembangunan ekonomi lebih diprioritaskan pada pertumbuhannya saja, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN
Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan
Lebih terperinciM.Ikhlas Khasana ( ) Mengetahui berbagai dampak kebijakan persawitan nasional saat ini. Pendahuluan. ekspor. produksi.
Tugas Akhir ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKEBUNAN SAWIT DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU: SEBUAH PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Membuat model persawitan nasional dalam usaha memahami permasalahan
Lebih terperinciParamita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.
ANALISIS EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENYELARASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 (SMKN 5) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR) JURUSAN
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU MODEL. V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK)
BAB V PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU MODEL V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK) Perancangan kebijakan otomotif nasional diturunkan berdasarkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciEVALUASI PERAN FORUM KLASTER PARIWISATA CEPOGO SELO SAWANGAN (FCSS) DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI LOGAM TUMANG BOYOLALI TUGAS AKHIR
EVALUASI PERAN FORUM KLASTER PARIWISATA CEPOGO SELO SAWANGAN (FCSS) DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI LOGAM TUMANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Oleh : A. CANDRA WASONO PUTRO L2D 003 323 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Sistem Informasi saat ini, sebagai salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan teknologi, karena rata-rata
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Sistem pasokan bahan baku dalam suatu agroindustri merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Sistem pasokan ini merupakan
Lebih terperinciDINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D
DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR Oleh : SURYO PRATOMO L2D 004 354 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi...
DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Lembar Pengesahan... iii Lembar Pernyataan... iv Kata Pengantar... V Daftar Isi... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... X Daftar Lampiran... xi Abstrak... Xii I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Metode optimisasi sudah terkenal dan umum digunakan dalam jalur distribusi karena berkaitan dengan meningkatkan keuntungan, efisiensi dan mengolah bahan baku menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan
Lebih terperinciObjek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi
Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini membahas tentang dayasaing minyak sawit dengan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal industri minyak sawit di Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, teknologi informasi adalah salah satu alat yang sangat berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi informasi telah
Lebih terperinciModel System Dinamics
System Thinking / System Dinamics (Perbedaan SD dan MP, Causal Loop, Konsep Stok dan Flow) Perbedaan system dinamics (SD) dan mathematical programming (MP) Perbedaan MP dan SD berdasarkan : 1. Tujuan :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM
PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM Anang Pribady, Janti Gunawan, dan Budisantoso Wirjodirdjo Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciKONDISI EKSISTING INDUSTRI. POTENSI Tulungagung Penghasil marmer terbesar di Indonesia (wikipedia.org) (Disperindag,2009)
8// PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR Departemen Perdagangan RI LATAR BELAKANG 4 subsektor industri kreatif KONTRIBUSI SDA DAERAH NurmaAnita 56..46 Dosen Pembimbing Prof.Dr.Ir.Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Indonesia memiliki potensi bahan baku industri agro, berupa buah buahan tropis yang cukup melimpah. Namun selama ini ekspor yang dilakukan masih banyak dalam bentuk buah segar
Lebih terperinciPendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB
Petunjuk Sitasi: Sugiono, Hamdala, I., & Sundari, N. A. (2017). Pendekatan Data Envelopment Analysis untuk Mengukur Efisiensi Healthcare Supply Chain dalam Konteks Ergonomi Makro di Poliklinik UB. Prosiding
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Penelitian perancangan model pengukuran kinerja sebuah sistem klaster agroindustri hasil laut dilakukan dengan berbagai dasar dan harapan dapat dijadikan sebagai perangkat bantuan untuk pengelolaan
Lebih terperinciVII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN
76 VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN Sistem pengembangan klaster agroindustri aren di Sulawesi Utara terdiri atas sistem lokasi unggulan, industri inti unggulan, produk unggulan,
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan
III. KERANGKA PEMIKIRAN Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Sebelum masuk kedalam proses pemodelan arsitektur enterprise, perlu dilakukan identifikasi terhadap proses bisnis yang sedang berjalan saat ini, khususnya proses bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi berupa data-data
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sistem basis data untuk keperluan sumber daya manusia seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi berupa data-data karyawan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan matriks evaluasi, karakteristik dimensi struktural sistem kerja dan sistem sosioteknik dari ketiga SBU di PT. Multipanel Intermitra Mandiri terkait
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam industri retail makin ketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuat perusahaan retail bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu PT. Sinar Mas harus selalu menjaga persediaan bahan baku untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Sinar Mas memproduksi minyak kelapa sawit setiap harinya. Banyaknya produksi minyak kelapa sawit bergantung dari permintaan pasar. Minyak kelapa sawit sudah menjadi
Lebih terperinciGambar 15 Diagram model sistem dinamis pengambilan keputusan kompleks pengembangan agroindustri gula tebu.
52 6 PENGEMBANGAN MODEL 6.1 Analisis model sistem dinamis agroindustri gula tebu Sesuai dengan metodologi, maka rancang bangun sistem dinamis bagi pengambilan keputusan kompleks pada upaya pengembangan
Lebih terperinciSkenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya
1 Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya Dewi Indiana dan Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng. Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian terkait dengan analisis karakteristik ergonomi makro dan perancangan organisasi telah dilakukan. Beberapa penelitian
Lebih terperinciPengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa
Pengembangan Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Manajemen Distribusi Logistik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi pada PT Sunan Inti Perkasa Titus Kristanto 1, Eka Cahya Muliawati 2, Rachman Arief
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Yang menjadi landasan teori untuk penulisan tesis ini adalah teori-teori Manajemen Tingkat Eksekutif, Sistem Informasi Eksekutif, Perbankan Internasional, Alat Bantu Borland Delphi.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam perusahaan sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Informasi
Lebih terperinciS U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri
PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA (KBLI 321) DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciBAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
Lebih terperinciInformation Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56
Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia kesehatan pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang tidak
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK
MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah (crumb
13 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Definisi Karet Remah (crumb rubber) Karet remah (crumb rubber) adalah karet alam yang dibuat secara khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kerja industri merupakan sebuah sistem yang melibatkan beberapa pihak sebagai pemangku kepentingan. Pihak-pihak tersebut antara lain pemilik/pengelola, pegawai,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram metodologi penelitian dapat dilihat
Lebih terperinci