BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996)."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Database system pada dasarnya adalah sistem pencatatan terkomputerisasi di mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna untuk menerima dan mengubah informasi sesuai permintaan (Date, 2000, p5). Informasi yang disimpan dapat berupa apa saja yang dibutuhkan untuk membantu proses bisnis dari individu atau organisasi. Peningkatan kinerja database pun sangat bergantung kepada interaksi dengan database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996). Sedangkan database sendiri adalah sekumpulan data yang terhubung secara logika beserta deskripsinya. Database didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi (Connolly, 2010, p65). Terhubung secara logika di sini maksudnya adalah sebuah database mewakili entity, atribut dan logic relation di antara tiap entity. Data-data di dalam database memiliki struktur relasi yang dinamakan relational data structure. Struktur relasi ini terdiri dari relasi, atribut, domain, tuple, degree, dan cardinality. Relasi diartikan sebagai sebuah tabel dengan kolom dan baris. Atribut merupakan nama kolom dari relasi tersebut dan domain merupakan suatu set nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Nama baris dari suatu relasi disebut dengan tuple. Degree merupakan jumlah dari atribut. Misalkan dalam suatu relasi memiliki empat atribut, maka kita bisa menyebut relasi tersebut memiliki degree four. Jumlah dari tuple disebut dengan cardinality. 7

2 8 Contoh : Gambar 2. 1 Contoh Hubungan Atribut, Relasi, Degree, dan Tuple Koleksi dari relasi yang telah ternomalisasi dengan nama relasi yang berbeda disebut dengan relational database. Relational database terdiri dari relasi yang tepat terstruktur. Ketepatan struktur ini dikenal dengan normalisasi. 2.1 Database Design Normalisasi Normalisasi adalah teknik untuk membuat kumpulan relasi dengan properti yang diinginkan berdasarkan persyaratan data dari suatu perusahaan (Connolly, 2010, p416). Proses dari normalisasi adalah metode formal yang mengidentifikasi relasi berdasarkan primary key, candidate key, dan functional dependency di mana functional dependency itu sendiri menjelaskan tentang hubungan antara dua atribut di dalam sebuah relasi. Proses normalisasi dimulai dari memindahkan data dari sumber data. Misalnya, entry form ke dalam bentuk tabel yang

3 9 selanjutnya disebut Unnormalized Form (UNF). Menurut Kung dan Case (2004), normalisasi dilakukan untuk mencegah terjadinya anomali data yang mungkin terjadi selama memanipulasi relasi dalam relational database. Anomali data yang mungkin terjadi dibagi menjadi tiga, yaitu: anomali pada saat insert, delete dan update (modifikasi) data. Sebagai contoh, terdapat data sebagai berikut: Tabel 2. 1 Tabel Request (UNF) TransID UserID Username TransDate ProductID ProductName Qty T01 U01 User P0001 Product01 1 P0004 Product04 2 T02 U02 User P0002 Product02 3 T03 U03 User P0002 Product02 4 P0003 Product03 1 T04 U02 User P0003 Product03 6 anomali data: Dalam tabel tersebut ada kemungkinan terjadi tiga macam 1. Anomali insert Anomali insert terjadi saat proses memasukkan data baru. Dalam tabel 2.1, anomali insert terjadi saat memasukkan produk baru, jika tidak diketahui TransID dari produk yang dimasukkan maka akan terjadi kerancuan data. 2. Anomali delete Anomali delete terjadi saat proses menghapus data. Dalam tabel 2.1, anomali delete terjadi saat menghapus baris yang berisi TransID. Misalnya menghapus baris dengan TransID T01, maka ProductID P00004 di baris kedua akan kehilangan informasi ID transaksinya.

4 10 3. Anomali update Anomali update terjadi saat proses memodifikasi data. Dalam tabel 2.1, anomali update terjadi saat mengganti nama produk, maka nama produk harus diganti pada semua transaksi. Jika nama produk tidak diganti pada semua transaksi, maka akan terjadi ketidakkonsistenan data. Anomali data tersebut harus dinormalisasi dalam beberapa tahap. Adapun normalisasi sendiri memiliki lima tahap yaitu 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, dan 5NF. Namun pada praktiknya normalisasi dilakukan hanya sampai pada tahap 3NF, BCNF, atau paling jauh sampai pada tahap 4NF. Adapun penjelasan mengenai tahap normalisasi adalah sebagai berikut: 1. 1NF Untuk menghasilkan bentuk 1NF, akan dilakukan identifikasi dan penghilangan repeating groups dari tabel UNF. Berikut adalah contoh bentuk 1NF dari tabel UNF 2.1: Tabel 2. 2 Tabel Request (1NF) TransID UserID Username TransDate ProductID ProductName Qty T01 U01 User P0001 Product01 1 T01 U01 User P0004 Product04 2 T02 U02 User P0002 Product02 3 T03 U03 User P0002 Product02 4

5 11 T03 U03 User P0003 Product03 1 T04 U02 User P0003 Product03 6 Pada bentuk 1NF ini, functional dependency dari setiap atribut dipaparkan untuk dihilangkan pada tahap selanjutnya. Functional dependency menjelaskan tentang hubungan antara dua atribut di dalam sebuah relasi. Contoh: Gambar 2. 2 Contoh Functional Dependency A disebut dengan determinant dan B disebut dengan dependent. Gambar di atas menunjukan functional dependency antar atribut A dan B. Setiap nilai B bergantung atau ditentukan oleh tepat satu nilai A (Connolly, 2010, p421). Ada tiga jenis functional dependency yaitu: 1. Fully Functional Dependency Sebuah atribut dapat dikatakan fully functional dependency jika atribut tersebut bergantung pada seluruh atribut primary key. Pengindikasian jika A dan B merupakan atribut dalam suatu relasi. B bergantung penuh secara fungsional pada A jika penghapusan atribut dari A menghasilkan ketidaktergantungan. 2. Partial Functional Dependency

6 12 Sebuah atribut dapat dikatakan partial funstional dependency jika atribut tersebut bergantung pada sebagian atribut primary key. B bergantung sebagian secara fungsional pada A jika penghapusan atribut dari A masih menghasilkan ketergantungan. 3. Transitive Functional Dependency Kondisi di mana A, B, dan C merupakan atribut dalam suatu relasi. A B dan B C, maka C bergantung secara transitif pada A melalui B. 2. 2NF Pada tahap ini akan dilakukan penghilangan partial dependency dari tabel 1NF, di mana partial dependency itu sendiri adalah atribut non-primary key yang bergantung kepada sebagian atribut primary key. Berikut adalah contoh perubahan dari bentuk 1NF ke 2NF: Gambar 2. 3 Functional Dependency 1NF Tabel Request Gambar diatas merupakan bentuk functional dependency dari tabel 2.2. A dan E merupakan primary key. Atribut F hanya

7 13 bergantung kepada atribut E yang merupakan sebagian atribut primary key. Dengan kata lain, F merupakan partial dependency yang harus dihilangkan untuk memenuhi syarat bentuk 2NF. Begitu juga dengan atribut D dan B. Gambar 2. 4 Functional Dependency 2NF Tabel Request 3. 3NF Pada tahap ini akan dilakukan penghilangan transitive dependency dari tabel 2NF, di mana transitive dependency adalah atribut nonprimary key yang bergantung kepada atribut non-primary key lain. Berikut ini adalah contoh perubahan dari bentuk 2NF menjadi 3NF: Atribut C bergantung kepada B, sementara atribut B merupakan atribut non-primary key, maka atribut B merupakan transitive dependency yang harus dihilangkan untuk memenuhi syarat bentuk 3NF.

8 14 A E G A D B B E C F Keterangan: A: TransID D:TransDate G: Qty B: UserID E: ProductID C: Username F: ProductName Gambar 2. 5 Functional Dependency 3NF Tabel Request Entity Relationship Entity type adalah kelompok objek dengan properti yang sama yang diidentifikasikan oleh perusahaan yang memiliki independent existence (Connolly, 2010, p372). Entity type merupakan konsep dasar dari ER model yang umum digunakan untuk data model, menurut Lee dan Ling (2003). Sedangkan yang dimaksud dengan relationship types adalah suatu set hubungan di antara satu atau lebih entity type (Connolly, 2010, p374). Setiap tipe hubungan ditunjukan dengan garis penghubung entity type dan diberikan label nama dari relationship. Normalnya relationship ini diberi nama menggunakan kata kerja. Degree of relationship types mengidentifikasikan jumlah entity yang berpartisipasi dalam relasi. Beberapa degree of relationship types diantaranya, yaitu: 1. Binary yaitu jumlah entity yang terlibat ada dua buah. 2. Ternary yaitu jumlah entity yang terlibat ada tiga buah.

9 15 3. Quartenary yaitu jumlah entity yang terlibat ada empat buah. Atribut merupakan properti dari suatu entity type atau relationship. Sedangkan yang dimaksud dengan attribute domain yaitu nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly, 2010, p350). Setiap atribut dihubungkan oleh suatu set nilai yang disebut dengan domain. Domain tersebut menetapkan nilai potensi yang mungkin atribut tersebut pegang dan sama dengan domain concept pada relational model. Entity type diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu: 1. Strong Entity Tipe entity yang tidak bergantung dengan tipe entity lainnya (parent, owner or dominant entities). 2. Weak Entity Tipe entity yang bergantung dengan tipe entity lainnya (child, dependent or subordinate emtities). Gambar 2. 6 Contoh Strong dan Weak Entity Telah disebutkan sebelumnya, degree of relationship types yang paling umum yaitu binary relationship. Secara umum, binary relationship dibagi menjadi tiga berdasarkan kendala integritasnya, yaitu

10 16 one to one, one to many, dan many to many. Berikut penjelasan ketiganya: 1. One to One (1:1) Relationship Gambar 2. 7 Contoh One to One (1:1) Relationship Relasi ini menggambarkan bahwa tepat satu atribut pada entity A berpasangan tepat satu atribut pada entity B. Seperti yang disebutkan pada contoh, bahwa setiap satu general services staff akan menghubungi tepat satu warehouse staff. 2. One to Many (1:*) Relationship Gambar 2. 8 Contoh One to Many (1:*) Relationship Relasi ini menggambarkan bahwa satu atribut pada entity A berpasangan pada banyak jumlah atribut pada entity B. Seperti yang disebutkan pada contoh, bahwa pegawai dapat tidak membuat hingga membuat banyak transaksi permintaan. 3. Many to Many (*:*) Relationship Gambar 2. 9 Contoh Many to Many (*:*) Relationship

11 17 Relasi ini menggambarkan bahwa lebih dari satu atau lebih dari nol atribut pada entity A berpasangan pada banyak jumlah atribut pada entity B. Seperti yang disebutkan pada contoh, bahwa transaksi memiliki paling tidak satu atau banyak barang di dalamnya. Dalam perancangan hubungan antar entity, dimungkinkan adanya konsep spesialisasi/generalisasi. Konsep ini berhubungan dengan entity type spesial yang dikenal sebagai superclass dan subclass, juga berhubungan dengan proses pewarisan atribut. Yang dimaksud dengan superclass adalah entity type yang mengandung satu atau lebih subgrouping. Sedangkan subclass adalah subgrouping yang merupakan bagian dari superclass (Connolly, 2010, p400). Hubungan antara superclass dan subclass adalah One to One (1:1) Relationship. Sebagai contoh, entity Pegawai merupakan superclass yang memiliki subclass, yaitu: GeneralServicesStaff dan WarehouseStaff. Sehubungan dengan pewarisan atribut, entity subclass akan mewarisi semua atribut entity superclass, namun subclass bisa saja memiliki atribut tambahan. Dalam pewarisan atribut antara superclass dan subclass terdapat tipe hierarki, diantaranya hierarki generalisasi (Pegawai generalisasi WarehouseStaff), hierarki spesialisasi (WarehouseStaff spesialisasi Pegawai), dan hierarki IS-A (WarehouseStaff adalah bagian dari Pegawai).

12 18 Generalisasi sendiri adalah proses meminimalisir perbedaan antar entity dengan mengidentifikasi karakteristik yang sama (Connolly, 2010, p403). Sedangkan spesialisasi adalah proses memperbanyak perbedaan antar entity (Connolly, 2010, p402). Gambar Contoh Generalisasi/Spesialisasi Gambar Contoh Entity Relationship Conceptual Database Design Conceptual database design adalah proses dari membangun sebuah model data yang digunakan di perusahaan dan bebas dari detail implementasi seperti Database Management System (DBMS), program aplikasi, bahasa pemrograman, platform hardware, masalah performa,

13 19 dan pertimbangan fisikal lainnya (Connolly, 2010, p467). Menurut Lawson, et al. (2012) DBMS merupakan standar penyimpanan data atau informasi dan dapat mengatur serta memelihara struktur dari data yang disimpan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam conceptual database design yaitu: 1. Mengidentifikasi tipe entity. 2. Mengidentifikasi tipe relasi. 3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut-atribut dengan entity atau relation types. 4. Menentukan atribut domain. 5. Menentukan candidate, primary, dan alternate key. 6. Mempertimbangkan Penggunaan Enhanced Modeling Concept 7. Memeriksa redudansi pada model. 8. Memvalidasi conceptual data model terhadap transaksi pengguna. 9. Meninjau kembali conceptual data model dengan pengguna. Gambar Contoh Conceptual Data Model

14 Logical Database Design Logical database design adalah proses dari membangun sebuah model data yang digunakan di perusahaan berdasarkan specific data model yang tidak bergantung kepada DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, masalah performa, dan pertimbangan fisikal lainnya (Connolly, 2010, p467). Tahap-tahap yang dilakukan dalam logical database design yaitu: 1. Menurunkan relasi-relasi dari conceptual database design. 2. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi. 3. Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna. 4. Memeriksa integrity constraits. 5. Meninjau kembali logical data model dengan pengguna. 6. Menggabungkan logical data model dengan model global. 7. Memeriksa perkembangan data di masa yang akan datang. Gambar Contoh Logical Data Model

15 Physical Database Design Physical database design adalah proses menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan sekunder (Connolly, 2010, p467). Tahap ini menggambarkan relasi dasar organisasi file dan indeksindeks untuk mencapai akses ke data dan beberapa kendala integritas serta keamanan data. Tahap-tahap yang dilakukan dalam physical database design yaitu: 1. Menerjemahkan logical data model ke DBMS sasaran: - Merancang relasi dasar. - Merancang representasi dari data turunan. - Merancang kendala umum. 2. Merancang organisasi file dan indeks-indeks: - Menganalisis transaksi. - Memilih organisasi file. - Memilih indeks-indeks. - Mengestimasi kebutuhan ruang penyimpanan. 3. Merancang user views. 4. Mempertimbangkan pengenalan redundansi yang terkontrol. 5. Memantau dan menyesuaikan sistem operasi Database Lifecycle Database lifecyle merupakan tahapan dalam merancang suatu database system (Connoly, 2010, p311). Siklus hidup database digambarkan seperti berikut ini:

16 22 1. Database Planning Gambar Database Lifecycle (Connolly, p314) Suatu kegiatan pengelolaan yang dilakukan agar tiap tahap dalam daur pembuatan dapat dijalankan secara efisien dan efektif. 2. System Definition Menjelaskan tentang cakupan dan batasan dari aplikasi database dan menggambarkan kebutuhan user akan aplikasi database secara umum.

17 23 3. Requirements Collection and Analysis Proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang nantinya akan didukung oleh aplikasi database dan kemudian menggunakan informasi ini untuk mengetahui kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru. 4. Database Design Perancangan dibagi menjadi tiga tahap yaitu conceptual, logical, dan physical. 5. DBMS Selection Memilih DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database. 6. Application Design Proses mendesain user interface dan membuat program aplikasi yang digunakan untuk mengakses database. 7. Prototipe Membuat suatu model dari aplikasi database, yang digunakan agar pengembang dan pengguna bisa mengevaluasi bagaimana sistem nantinya akan berjalan dan juga melihat tampilannya. 2.2 Web Database Design Web Data Analysis Web data analysis adalah proses yang menghasilkan sebuah conceptual model dari data yang akan diwakilkan dalam halaman web (Eaglestone, 2001, p284). Input dari tahap data analysis adalah deskripsi

18 24 dari organisasi dan system requirements, serta conceptual model (ER) untuk database yang merupakan hasil dari tahap data analysis di perancangan database. Bentuk conceptual model untuk halaman web mirip dengan ER untuk database namun pada conceptual model untuk halaman web hanya entity yang berhubungan dengan aplikasi yang dipakai. Terdapat dua aspek tambahan yang juga membedakan conceptual model untuk database dan conceptual model untuk halaman web, yaitu hypermedia links dan web application-specific concepts. Hypermedia links berfungsi sebagai navigasi di dalam dan antar halaman web. Aspek ini dipresentasikan menggunakan garis relationship yang memiliki arah. Web application-specific concepts menampilkan konsep yang tidak sesuai dengan ER model untuk database tetapi tetap harus ditampilkan di conceptual model untuk halaman web dan dipresentasikan menggunakan bentuk oval yang disebut concept boxes. Dalam web data analysis terdapat dua tahapan, yaitu web data extraction dan web data connectivity analysis. 1. Web Data Extraction Pada tahap ini pengembang harus mencari kesesuaian dari setiap candidate entity, atribut dan relationship dari conceptual model untuk database dengan deskripsi tentang

19 25 halaman web. Jika ditemukan kesesuaian maka dimasukkan ke dalam conceptual model untuk halaman web. 2. Web Data Connectivity Analysis Pada tahap ini dilakukan analisis deskripsi aplikasi web, untuk mengidentifikasi jalur akses ke sistem dan jalur navigasi di dalam dan antara halaman web. Sebagai contoh akan digunakan conceptual model dari contoh gambar 2.12 dan deskripsi kebutuhan halaman web sebagai berikut: Sebuah perusahaan berencana membuat sebuah aplikasi online untuk mengelola permintaan barang dari pegawai. Aplikasi tersebut akan diorganisir seperti berikut: - Halaman Home berisi tautan ke halaman yang berisi daftar barang dan permintaan dari pegawai. - Halaman Stationary berisi daftar barang dan tautan ke halaman untuk update barang dan input barang yang baru. - Halaman Request berisi daftar permintaan dari pegawai dan tautan ke halaman Stationary. Dalam setiap permintaan terdapat daftar barang yang dipesan.

20 26 Gambar Contoh Conceptual Model untuk Halaman Web Logical Web Data Design Pada logical web data design pengembang mendefinisikan struktur data dari halaman web termasuk tautan antara bagian-bagian dalam halaman web dan tautan ke halaman web lain (Eaglestone, 2001, p265). Pengembang merinci data konten dari halaman web sebagai logical web page schemas. Skema ini merinci struktur dari data yang ditampilkan dan/atau dimasukkan melalui tiap halaman web. Berikut ini adalah contoh bentuk dari logical web page scemas dari conceptual model contoh 2.13:

21 27 HomePage UNIQUE Stationary: LIST-OF Barang.Nama: STRING Request: LIST-OF Request: Permintaan.No: STRING Request Stationary: Permintaan.No: STRING Permintaan.Tanggal: DATE Permintaan.Jumlah: Integer Stationary Barang.No: STRING Barang.Nama: STRING Stok: Integer Update: Update Stationary : STRING Insert: Insert Stationary : STRING Insert Barang.No: Barang.Nama: Stok: STRING STRING Integer Update Barang.No: Barang.Nama: Stok: STRING STRING Integer Gambar Contoh Representasi Grafis Logical Web Pages Schemas Physical Web Data Design Dalam tahap ini ditentukan pilihan teknis tentang bagaimana komponen database dihubungkan ke halaman web dan bagaimana halaman web tersebut akan dibuat (Eaglestone, 2001, p265). Aplikasi berbasis web harus dibangun berdasarkan web architecture. Web architecture sendiri memiliki dua bagian, yaitu:

22 28 1. Sistem Client Sistem client dijalankan pada browser. Sistem ini menampilkan halaman web yang menyajikan antarmuka database untuk pengguna. 2. Sistem Server Sistem ini menyimpan dokumen web, script, beserta programnya. Dokumen web adalah versi mark up dari halaman web yang ditampilkan. Script pada sistem ini berhubungan dengan aspek dinamis, seperti penerimaan, manipulasi, dan memperbaharui data di database. Sedangkan program mengimplementasikan aspek dinamis, sistem database atau menyediakan antarmuka untuk sistem database, misalnya CGI script. Menurut Urbanowicz (2001), client-server arsitektur berguna untuk menyediakan infrastruktur organisasi yang fleksibel dan kuat tergantung kepada bagaimana arsitektur tersebut dirancang. Berikut ini akan dijabarkan macam client-server arsitektur yang umum digunakan: - Two-tier Architecture Two-tier architecture secara garis besar dideskripsikan sebagai arsitektur yang hanya terbagi menjadi dua lapis tugas utama (two-tier), yaitu client sebagai first tier dan server sebagai second tier.

23 29 Gambar Two-tier Architecture - Three-tier Architecture Three-tier architecture sering juga disebut dengan multitier arsitektur. Arsitektur ini memiliki tiga lapis tugas utama yang berpusat pada middle-tier.

24 30 Gambar Three-tier Architecture Client-server sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Berikut ini adalah tabel kelebihan dan kekurangan kedua sistem: Tabel 2. 3 Tabel Kelebihan dan Kekurangan Client-Side Server Kelebihan Kekurangan Client Side Distribusi proses cepat karena proses langsung terjadi pada browser Umpan balik bagi pengguna menjadi cepat karena sedikitnya komunikasi dengan server Aplikasi bergantung kepada browser dimana aplikasi dieksekusi Source code dapat dilihat dengan mudah dari browser Server Side Keamanan source code terjamin Aplikasi tidak bergantung kepada browser dimana aplikasi dieksekusi Sulit dalam melakukan implementasinya Tidak memiliki kontrol langsung atas antarmuka pengguna

25 31 Kekurangan dan kelebihan tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih sistem proses yang sesuai dengan rancangan web database yang telah dibuat. 2.3 Prototipe Prototipe pada dasarnya adalah sebuah desain output dari sebuah aplikasi, di mana output itu sendiri adalah yang akan merepresentasikan informasi ke system user. Prototipe dapat berupa tiruan sederhana yang dihasilkan oleh komputer dengan data sembarang atau dihasilkan dari prorotipe database seperti Microsoft Access (Whitten, 2004, p584). Isi dari prototipe tidak mencakup keseluruhan fungsi dari versi akhir sistem atau aplikasi. Selain itu, prototipe hanya mengandung fitur-fitur utama dari sistem dan tidak mengandung fitur-fitur pendukung seperti fitur keamanan yang akan ada di versi akhir sistem. Tujuan utama pembuatan prototipe adalah memperkenankan pengguna untuk mencoba menggunakan prototipe (Connolly, 2010, p333). Hal tersebut dilakukan, diantaranya agar pengguna dapat: 1. Mengidentifikasi fitur fitur yang ada dalam sistem. 2. Menyarankan perbaikan atau bahkan fitur baru untuk sistem. Dengan demikian user requirements menjadi jelas, bagi pengguna maupun pengembang. Selain itu sistem juga dapat dievaluasi kelayakannya. Terdapat dua tipe strategi pembuatan prototipe. Requirements prototyping akan dibuang setelah berhasil merepresentasikan sistem yang akan

26 32 diimplementasi. Evolutionary prototyping bertujuan sama dengan requirements prototyping, hanya saja prototipe tidak akan dibuang melainkan akan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi sistem yang bekerja penuh. 2.4 PHP PHP adalah bahasa scripting bertipe server-side, lintas platform dan HTML embedded (Cullen, 2002). PHP memungkinkan pengembang untuk menempatkan elemen-elemen program dalam teks HTML. Dengan metode ini HTML standart dapat ditulis seperti biasa sementara konten dinamis dihasilkan oleh scripting language. PHP adalah bahasa scripting open source yang memang didesain khusus untuk membuat aplikasi web dinamis. Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page namun kemudian kini berganti menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat menjalankan hampir semua tugas yang dapat dikerjakan oleh bahasa pemrograman seperti Active Server Pages (ASP), ColdFusion, Java Server Pages (JSP). Dengan kata lain PHP merupakan teknologi yang menyerupai ASP, JSP dan ColdFusion. File PHP memiliki tag khusus dan dapat dibuat menggunakan text editor apapun. Berikut adalah contoh script sederhana dari PHP:

27 33 Gambar Contoh Script PHP Menurut Zeev Suraski dalam artikel yang dibuat oleh Sharon Machlis (2002), PHP memiliki satu kekurangan. Kapabilitas PHP dalam pemrograman berbasis objek jika dibandingkan dengan Java misalnya, masih tidak sebaik Java. Hal ini membuat PHP sulit untuk digunakan dalam membuat aplikasi yang sangat besar skalanya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna

BAB 2 LANDASAN TEORI. mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Database system pada dasarnya adalah sistem pencatatan terkomputerisasi di mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna untuk menerima dan mengubah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

APLIKASI DATABASE PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR BERBASIS WEB PADA ENERGI MEGA PERSADA

APLIKASI DATABASE PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR BERBASIS WEB PADA ENERGI MEGA PERSADA APLIKASI DATABASE PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR BERBASIS WEB PADA ENERGI MEGA PERSADA Anita, Jessita W., Priskila S. Jurs.Teknik Informatika Fasilkom Binus University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya no 27

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang digunakan oleh sistem aplikasi dari suatu perusahaan. saling berhubungan di mana dirancang untuk mencapai informasi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang digunakan oleh sistem aplikasi dari suatu perusahaan. saling berhubungan di mana dirancang untuk mencapai informasi yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Database Menurut Date (2004, p11), database adalah sekumpulan data persisten yang digunakan oleh sistem aplikasi dari suatu perusahaan. Menurut Connolly (2010, p65),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Data Menurut Connolly dan Begg (2010:70), data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu basis data yang merepresentasikan objek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PO. DELIRA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Data Data berasal dari bahasa Latin yaitu datum yang berarti fakta, kejadian, kenyataan atau peristiwa. Mengacu pada tulisan Kenneth C. Laudon dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (Connolly 2010 p65) basis data adalah salah satu koleksi data-data yang terkait secara logis, dan juga merupakan pendeskripsian dari data-data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p54) Sistem Basis Data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan database

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU SKRIP SI Oleh Budianto Liono 1100039022 Johannes Effendi 1100039193 Felix Sucipta 1100039331 Kelas/Kelompok

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PRODUKSI PADA PT ROFINA INDAH JAYA Abstrak Helena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini kami akan menjelaskan teori yang akan sering digunakan sebagai penunjang dan pedoman untuk membuat rancangan basis data dan prototype pada skripsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan tujuan yang sama. Sebuah sistem harus mempunyai organisasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Sistem Menurut Herlambang Soendoro (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Berkaitan Dengan Database 2.1.1 Database Menurut Connoly ( 2010 : 65 ) Database adalah suatu kumpulan dari data yang terselubung secara logis, dan deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Basisdata Menurut Connolly (2002, p7), file-based system merupakan sekumpulan program aplikasi yang menampilkan pelayanan terhadap pengguna seperti laporan produksi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Menurut Conolly dan Begg (2010:312), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. Agus Mulyanto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Teori-teori umum yang akan dibahas adalah sistem, data dan informasi, basis data, sistem basis data, sistem manajemen basis data, Structured Query Language, Entity-

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Analisis sistem adalah memeriksa masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan sistem informasi (Laudon,2003,p394).

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA AKTIVITAS PENJUALAN DAN PEMBELIAN BERBASIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN STOK BARANG BERBASIS WEB PADA PT.VGA SCALE INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN STOK BARANG BERBASIS WEB PADA PT.VGA SCALE INDONESIA ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN STOK BARANG BERBASIS WEB PADA PT.VGA SCALE INDONESIA Deny Harun Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Simran Deep Singh

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat diartikan sebagai fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat diartikan sebagai fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah suatu simbol atau koleksi dari simbol yang digunakan untuk mewakili atau menunjukkan sesuatu (Beynon,1996,p1). Selain itu data juga dapat diartikan sebagai fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori teori umum Sistem Basis data. A. Data. Menurut O Brien ( 2005, p206 ), data adalah sumber daya

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori teori umum Sistem Basis data. A. Data. Menurut O Brien ( 2005, p206 ), data adalah sumber daya 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Sistem Basis data A. Data Menurut O Brien ( 2005, p206 ), data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang Berkaitan Dengan Database

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang Berkaitan Dengan Database BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan Dengan Database Sebelum melakukan perancangan sebuah database, alangkah baiknya penulis mencari teori-teori pendukung yang dapat memastikan kebenaran penulisan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI Oleh PETER JOHN / 0800777195 ADITYA DWINANDA / 1000856535 DHEKA RAMADHAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian data Data adalah deskripsi dasar atas hal-hal, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang dicatat, dikelompokkan, dan disimpan yang masih dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI SISTEM. Proses perancangan sistem basis data yang dibuat meliputi perancangan konseptual,

BAB 4 PERANCANGAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI SISTEM. Proses perancangan sistem basis data yang dibuat meliputi perancangan konseptual, BAB 4 PERANCANGAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Basis Data Proses perancangan sistem basis data yang dibuat meliputi perancangan konseptual, perancangan logikal, dan perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum / Dasar 2.1.1 Pengertian Database Pengertian database menurut Connolly dan Begg (2005: 15), database adalah sekumpulan data-data dapat digunakan bersama-sama dan

Lebih terperinci

Database Design II. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi e-tp.ub.ac.id

Database Design II. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi e-tp.ub.ac.id Database Design II TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi e-tp.ub.ac.id Database Design Life Cycle Ex. ER Data Model Ex. Relational Model Requirements Definition Conceptual Design Logical Design Physical

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Jakarta Communication Club ( JCC ) 1 Pusat Bahasa adalah lembaga institusi pendidikan yang berdiri sejak 3 Maret 1997. JCC mengalami

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS-DATA ADMINISTRASI PADA ANDANTE MUSIC SCHOOL Fillia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Item data merupakan penjelasan dasar mengenai segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, serta disimpan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas tak bisa dipisahkan dari dunia perkuliahan dan dunia mahasiswa. sumber tersebut adalah perpustakaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas tak bisa dipisahkan dari dunia perkuliahan dan dunia mahasiswa. sumber tersebut adalah perpustakaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perkuliahan, tugas merupakan hal wajib bagi mahasiswa. Setiap mahasiswa tanpa terkecuali pasti pernah mendapatkan tugas yang harus dikerjakan, baik itu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65) basis data dapat dianggap sebagai sekumpulan data yang saling terkait secara logis yang disertai deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Sistem Informasi Pengertian Data Pengertian Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Sistem Informasi Pengertian Data Pengertian Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penyususnan skripsi ini diperlukan teori-teori yang digunakan untuk mendukung perancangan serta analisis yang telah dilakukan. Berikut ini adalah teori-teori umum

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci