BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua informasi yang kita terima merupakan hasil dari pengolahan data, hal ini juga sangat menjadi bagian penting bagi DBMS. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p70), mengatakan Data adalah komponen yang terpenting dari DBMS environment dari sudut end-user yang berguna menghubungkan user. Menurut Hoffer (2009, p46) data disebut sebagai fakta tentang bendabenda dan peristiwa yang dapat direkam dan disimpan di dalam media komputer seperti pada database seorang penjual, terdapat data yang mencakup fakta-fakta seperti nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon. Jadi dapat dikatakan data ialah fakta-fakta yang masih belum di olah didalam kehidupan sehari-hari dan berpengaruh dalam DBMS environment yang berguna untuk menghubungkan user Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya, sehingga menjadi suatu kesatuan dan terpadu. Sistem juga diperlukan untuk memberdayakan pengguna informasi. Menurut Connolly & Begg (2010: p266), sistem merupakan tatacara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem database dan pandangan pengguna. 9

2 10 Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010: p6), sistem adalah sebagai sekumpulan fungsi-fungsi kompleks yang bergantung pada bagian tersebut dan interaksi diantara bagian tersebut. Jadi dapat dikatakan sistem adalah sekumpulan dua atau lebih fungsi kompleks yang saling berinteraksi Sistem Informasi Pada Sistem Informasi memiliki komponen yang saling berhubungan dalam berbagai proses termasuk proses mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi merupakan suatu pengertian dari sebuah informasi. Menurut Connolly & Begg (2010 : p338), sistem informasi merupakan sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, pengelolaan, pengaturan, dan penyebaran informasi diseluruh organisasi yang ada. Menurut Satzinger (2010 : p6), sistem informasu adalah suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sebagai hasil dari informasi. Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah komponen yang saling berhubungan pada setiap proses operasional yang ada dalam organisasi Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p140) Object Oriented Analysis adalah mendefinisikan semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam suatu sistem dan menunjukkan apa yang interaksi pengguna butuh untuk menyelesaikan tugas. Diagram yang terdapat dalam OOA berupa: 1. Activity Diagram Satzinger, Jackson, & Burd (2010: p141) Activity diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial.

3 11 Gambar 2.1 : Activity Diagram (Sumber : Satzinger 2010, p142) 2.5. Basis Data Pada era atau zaman sekarang data semakin banyak dan semakin menumpuk, begitu juga pada data pada setiap perusahaan semakin banyak dan semakin sulit untuk mengaturnya untuk itu basis data diperlukan. Kondisi ini mendukung canggihnya teknologi untuk menjadikan data untuk di simpan dan di atur untuk mempermudah proses pengolahan data. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p65), basis data adalah kumpulan data yang saling terkait yang terbagi secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, dibuat atau dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi Pernyataaan basis data juga diperkuat oleh pendapat (Satzinger, Robert, dan Burd, 2010, p373), yang menyatakan bahwa basis data merupakan sekumpulan data yang terintegrasi sebagai tempat penyimpanan data, diatur dan dikontrol secara terpusat.

4 12 Jadi dapat dikatakan basis data adalah sekumpulan data yang saling terintegrasi, serta sebagai tempat penyimpanan, pengaturan, dan pengontrolan data yang memuat informasi yang berguna dan dibutuhkan untuk suatu organisasi DBMS(Database Management System) DBMS sangat diperlukan pada saat ini, merupakan tools penyimpanan data juga dapat mengatur dan memelihara data. Menurut (Satzinger, jackson & burd, 2012, p373), DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang dapat mengatur dan mengontrol satu atau lebih basis data. Pendapat ini di perkuat oleh pernyataan dari (Connolly & Begg, 2010, p66), DBMS adalah sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, merawat database dan menyediakan kontrol akses ke database. DBMS juga merupakan software yang berinteraksi dengan aplikasi program dan database itu sendiri, biasanya sebuah DBMS meyediakan fasilitas seperti : DDL(Data Definition Language) Memungkinkan pengguna untuk menentukan basis data, seperti tipe data dan struktur. DML(Data Manipulation Language) Memungkinkan pengguna untuk memasukan, mengubah, menghapus, dan mengambil data dari basis data. Menyediakan akses control ke basis data Memungkinkan untuk mencegah pengguna yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses basis data. Jadi dapat di katakan bahwa DBMS merupakan sistem perangkat lunak atau software yang memungkinkan user mengatur akses pada basis data untuk mendefinisikan, membuat, merawat, dan menyediakan hak akses pada database Komponen DBMS (Database Management System) Sebelum membuat DBMS kita harus menyiapkan komponen yang dapat mendukung kinerja pada DBMS, komponennya yaitu sebuah perangkat keras, perangkat lunak serta data dan prosedurnya. Menurut (Connolly &

5 13 Begg, 2010, p68), ada lima komponen penting didalam lingkungan DBMS yaitu: Hardware (Perangkat keras) Untuk membuat DBMS dan aplikasi berjalan, maka membutuhkan perangkat keras. Perangkat keras berupa PC, single mainframe, dan jaringan komputer. Perangkat keras ini dibutuhkan tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS apa yang akan di pakai. Software (Perangkat lunak) Komponen perangkat lunak meliputi perangkat lunak DBMS itusendiri dan program-program aplikasi bersama sistem operasi, termasuk sistem jaringan jika DBMS dioperasikan menggunakan jaringan. Data Data adalah komponen yang terpenting dari DBMS environment dari sudut end-user yang berguna menghubungkan user. Data juga berperan sebagai penghubung antara komponen mesin dan komponen manusia. Procedure Procedure lebih mengarah pada instruksi-instruksi dan aturan yang mengatur desain dan penggunaan database. Pengguna sistem dan staff yang mengelola database membutuhkan prosedur-prosedur yang bagaimana cara menggunakan atau menjalankan sistem tersebut secara dokumentasi. Berikut instruksi dalam penggunaannya yaitu: o Log on ke DBMS. o Menggunakan sebagian fasilitas DBMS atau program aplikasi. o Start dan stop DBMS. o Membuat salinan backup database. o Mengatasi kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak. Termasuk prosedur mengidentifikasi komponen yang gagal dan bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana cara merecover database.

6 14 o Merubah struktur dari tabel, mengatur ulang database ke beberapa disk, meningkatkan performa, atau mengarsipkan data ke penyimpanan sekunder awau cadangan. People Terdapat lima tipe orang yang berpartisipasi didalam lingkungan DBMS yaitu : o Data dan Database Administrator Data Administrator adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur sumber data, termasuk perencanaan database, pengembangan dan pemeliharaan, kebijaksanaan, dan prosedur-prosedur, dan perancangan konseptual/logikal database yang sesuai standar. o Database Administrator Merupakan orang yang bertanggung jawab untuk hubungan fisikal dari database,termasuk perancangan fisikal database dan implementasi, keamanan dan mengontrol integritas, pemeliharaan dari sistem operasi, serta memastikan kepuasan pengguna dari performa aplikasi tersebut. Database designers dibagi menjadi 2 tipe designer yaitu logical database designer dan physical database designer. o Logical database designer Logical database designer adalah lebih berkaitan dengan identifikasi data (entity dan atribut), hubungan antar data, dan kendala pada data yang akan disimpan dalam database. o Physical database designer Physical database designer lebih mengarah pada menentukan bagaimana perancangan logikal database dapat di rubah dan direalisasikan ke dalam bentuk fisikal. Hal ini melibatkan: Pemetaan perancangan logikal database menjadi beberapa tabel dan penjelasan integritasnya.

7 15 Memilih struktur penyimpanan yang spesifik dan metode akses untuk performa pengarsipan data yang baik. Merancang segala langkah-langkah keamanan yang dibutuhkan didalam data. o End User End user merupakan orang yang nantinya akan menggunakan aplikasi yang berhubugan dengan sistem basis data yang telah dibuat sebelumnya. Kepuasan end-user akan menjadi sebuah ukuran keberhasilan dari sistem basis data yang telah dibuat, karena sistem basis data dibuat untuk memudahkan end-user melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien. Jadi dengan kelima komponen Hardware, Software, Data, Procedure dan People, kita perlukan untuk membuat DBMS yang baik Fungsi DBMS Fungsi DBMS ini merupakan tipe dari fungsi service fasilitas dalam mengelola basis data. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p99), sebagai berikut: Penyimpanan, pengambilan dan pengubahan data DBMS harus memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan mengubah data dalam database. Ini merupakan fungsi fundamental dalam DBMS. User dapat mengakses catalog DBMS harus mempunyai catalog yang berisi dekripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pengguna. Sistem katalog dapat menyimpan data tentang skema, user, aplikasi, dan sebagainya. Sistem katalog atau kamus data yang berarti gudang informasi atau deskripsi data dalam database yang dikenal dengan nama metadata (data dalam data). Sistem katalog berupa :

8 16 Nama, tipe, dan ukuran tipe data. Nama penghubung. Batasan-batasan integritas dalam data. Nama pengguna yang memiliki wewenang untuk mengakses data. Datayang dapat diakses oleh pengguna dan tipe akses yang di perbolehkan berupa : o Insert o Update o Delete o Read access Eksternal, konseptual, dan skema internal serta pemetaan antara skema. Penggunaan statistik, seperti frekuensi transaksi dan jumlah pada jumlah akses yang dibuat untuk objek dalam database. Dukungan transaksi DBMS harus memberikan setiap mekanisme transaksi dapat di update sesuai dengan transaksi yang sudah di update. Transaksi merupakan sekumpulan aksi yang dilakukan oleh user atau program aplikasi yang dapat mengakses dan mengubah isi dari database. Layanan control konkurensi DBMS harus dapat memastikan bahwa setiap mekanisme database diupdate secara benar saat beberapa pengguna melakukan update database secara bersamaan. Salah satu objektif dalam menggunakan DBMS adalah memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses data. Akses konkurensi relative mudah apabila semua pengguna hanya membaca data. Layanan recovery DBMS harus memastikan mekanisme dari pemulihan database apabila terdapat kejadian database rusak dalam berbagai

9 17 kondisi. DBMS harus menyediakan mekanisme untuk mengembalikan database ke keadaan yang konsisten. Layanan kepemilikan DBMS harus memastikan bahwa hanya satu orang yang berwenang saja yang dapat mengakses database. Dukungan komunikasi data DBMS harus dapat mendukung integrasi dan berhubungan dengan software lainnya. Layanan integrasi DBMS harus memastikan kedua data dalam database dan perubahan pada data mengikuti aturan yang berlaku. Hal ini juga menjadi pertimbangan untuk tipe dari sistem proteksi database. Layanan peningkatan independensi data DBMS harus mempunyai fasilitas untuk mendukung independence atau independensi program dari struktur database. Layanan utilitas DBMS harus menyediakan beberapa layanan utilitas. Program utilitas dapat membantu untuk membuat database menjadi lebih efisien. Contoh kegiatan utilitas adalah : o Import fasilitas, load database dari file flat, dan eksport fasilitas, serta tidak load database dari file flat. o Memantau fasilitas, memantau penggunaan database dan operasi. o Analisis statistic program, dan mengevaluasi performa dari statistik penggunaan database dan operasi. o Fasilitas index organisasi, untuk mengatur kembali index dan overflows. o Alokasi dan relokasi, menghapus physical record dari tempat penyimpanan.

10 Keuntungan DBMS Database Management System (DBMS) pasti memiliki dampak bagi yang menggunakannya beberapa keuntungan dimanfaatkan perusahaan dalam pengembangkan dalam perusahaan. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p77), keuntungan DBMS yaitu : Control of data redundancy Dengan cara mengurangi duplikasi data sebelum data disimpan dalam database maka DBMS akan mengeliminasi redundance dengan data terintegrasi cukup disimpan sekali. Data consistency Dengan cara mengeliminasi atau mengontrol redudansi data. Hal ini dapat mengurangi resiko inkonsistensi. Sharing of data Sistem basis data terdapat pada organisasi yang dapat digunakan oleh seluruh pengguna yang memiliki hak akses. Improved data integrity Database integrity lebih mengarah untuk meningkatkan validitas dan konsistensi data tersebut. Integritas biasanya dijabarkan ke dalam constraints, yang mana aturan konsistensi database tidak mengijinkan untuk dilanggar. Improved security Database security adalah bagian dari keamanan database dengan meningkatkan database security, memproteksi basis data dari pengguna yang tidak dikenal. Enforcement of standards Karena adanya pemakaian data secara bersamaan, terdapat penambahan tabel, field, tipe data, hak akses harus dibuat standar dan dokumentasinya. Increased productivity Dengan file-based-systems, deskripsi data dan logika akses data telah dibuat ke dalam beberapa program aplikasi, dan mengurangi waktu pengembangan.

11 19 Improved backup dan recovery services Dengan meningkatkan backup data maka dapat mengurangi suatu kegagalan sistem atau program aplikasi. Jika terjadi kesalahan maka backup data dapat di-restored Jadi dengan keuntungan dari DBMS kita dapat memanfaatkan dari keuntungan tersebut untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan atau organisasi Kelemahan DBMS Selain mempunyai keuntungan, DBMS juga mempunyai kelemahan sebagai berikut: (Connolly & Begg, 2010, p80) o Kompleksitas Fungsi dari Database Management System (DBMS) yang baik menghasilkan kompleksitas struktur data dan perancang basis data harus sesuai. o Ukuran Kompleksitas menyebabkan ukuran data menjadi besar sehingga membutuhkan media penyimpanan yang besar juga. o Biaya Biaya yang dikeluarkan cukup besar untuk implementasi DBMS serta pemeliharaan. o Biaya tambahan hardware Biaya hardware tambahan untuk pengimplementasian DBMS tergolong besar. o Biaya konversi Terdapat Biaya untuk DBMS dan tambahan hardware untuk menggabungkan applikasi yang berjalan ke DBMS dan hardware yang baru. o Performa Secara umum memang baik tetapi ada beberapa aplikasi yang tidak berjalan secepat seperti biasanya. o Dampak kegagalan

12 20 Pemusatan dari sumber daya pengguna yang tersedia dapat menyebabkan kegagalan yang besar apabila pengelolaannya tidak benar Fact Finding Technique Fact Finding Technique ialah cara-cara untuk mengumpulkan informasi penting dalam suatu perusahaan untuk dianalisa. Biasanya ini dilakukan diawal sebelum proyek dilaksanakan. Menurut (Connolly & Begg, 2010,p341), Fact-Finding Technique adalah proses formal yang menggunakan teknik seperti wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem, kebutuhan, dan preferensi. Ada 5 teknik dalam Fact-Finding Technique yang biasa dipakai untuk mencari fakta (Connolly & Begg, 2010,p344): o Examining Document Pemeriksa Dokumen dapat berguna saat kita mencoba untuk mencari informasi tentang bagaimana perlunya kebutuhan akan basis data. Kita juga dapat mencari dokumentasi yang dapat membantu memberikan informasi di dalam bagian masalah. Jika masalah masih berkaitan dengan sistem saat ini, harus ada hubungan dokumentasi pada sistem tersebut. Dengan memeriksa dokumentasi, formulir, laporan, dan asosiasi file dengan sistem saat ini. kita dapat dengan cepat memperoleh beberapa pemahaman tentang sistem. o Interviewing Wawancara adalah teknik pencarian fakta yang paling umum digunakan dan biasanya paling berguna. kita dapat mewawancarai untuk mengumpulkan informasi dari wajah individu untuk wajah. bisa ada beberapa tujuan yang ingin menggunakan wawancara, seperti mencari fakta, memverifikasi fakta, antusiasme generasi, mendapatkan pengguna akhir yang terlibat, mengidentifikasi kebutuhan, dan mengumpulkan ide dan pendapat. o Observing the enterprise in operation Observation adalah teknik pencarian fakta yang paling efektif untuk memahami sistem. Dengan teknik ini, mungkinkan untuk berpartisipasi

13 21 baik untuk belajar aktifitas dari sistem. Teknik ini juga sangat berguna ketika validitas data yang dikumpulkan melalui metode lain, seperti dalam pertanyaan atau ketika kompleksitas pertanyaan pada aspek tertentu dari penjelasan yang jelas oleh pengguna akhir. o Research Berguna untuk penelitian aplikasi dan masalah. jurnal komputer, buku referensi, dan internet adalah sumber informasi yang baik. Mereka dapat memberikan informasi tentang bagaimana memecahkan masalah yang sama, ditambah apakah paket perangkat lunak yang ada untuk memecahkan atau bahkan sebagian memecahkan masalah. o Questionnaires Merupakan teknik pencarian untuk melakukan survei melalui kuesioner. Kuesioner adalah dokumen special purpuse yang memungkinkan fakta yang dikumpulkan dari sejumlah besar orang dan tetap menjaga kontrol atas tanggapan mereka Database System Development Lifecycle Seperti namanya sebuah lifecycle pastinya memiliki langkah awal untuk dimulai lau di lanjutkan dengan langkah-langkah selanjutnya sampai kembali pada langkah awal. Hal ini juga terjadi ada pembuatan basis data, Menurut (Connolly & Begg, 2010, p313), Database system development lifecycle berkaitan secara inheren dengan siklus hidup sistem informasi. Sangat penting untuk mengenali tahapan siklus hidup aplikasi database tidak selalu berurutan, tetapi juga melibatkan beberapa jumlah tahapan sebelumnya melalui loop feedback atau umpan balik. Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Database System Development Lifecycle merupakan siklus hidup yang menggambarkan tahapan-tahapan di dalam melakukan perancangan aplikasi basis data yang baik. Berikut tahapan-tahapan Database System Development Lifecycle:

14 22 Gambar 2.2 Database System Development Lifecycle Sumber : Connolly & Begg (2010:314) Database Planning Langkah pertama sebelum merancang, kita harus terlebih dulu menentukan database planning proyek. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p313), database planning adalah aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan dari lifecycle yang akan direalisasikan secara efisiensi dan seefektif mungkin. Database planning harus diintegrasi dari keseluruhan IS strategi dari organisasi. Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Database Planning merupakan suatu tahapan perencanaan dalam pengembangan database secara efektif dengan adanya integrasi System information.

15 System Definition Penentuan System definition adalah penjelasan jangkauan dan batasan dari aplikasi basis data serta pandangan-pandangan utama para pengguna. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data, terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan- batasan dari sistem yang sedang diteliti dan bagaimana kaitannya dengan bagian lain dari sistem informasi perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat (Connolly & Begg, 2010, p316), yang mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama basis data yang terlupakan ketika dilakukan pengembangan aplikasi Requirement Collection and Analysis Proses ini merupakan proses dimana setiap analisis harus dapat didukung dengan informasi yang akurat dimana dalam membangun sistem baru akan dibutuhkan pengumpulan informasi yang mendukung penyataan tujuan perusahaan. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p316), Requirement Collection and Analysis Merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi untuk sistem baru. Ada tiga pendekatan utama untuk mengelola persyaratan sistem database dengan pandangan beberapa pengguna, yaitu : o The centralized approach (Pendekatan terpusat) Kebutuhan untuk setiap tampilan pengguna yang bergabung ke dalam satu persyaratan untuk sistem database baru. o The view integration approach (Pendekatan integrasi tampilan) Persyaratan untuk setiap pengguna tetap sebagai daftar yang terpisah. o combination of both approaches (Kombinasi dari 2 pendakatan) Setiap persyaratan tambahan untuk sistem basis data baru.

16 Database Design Setelah melakukan Requirement Analysis dilanjutkan perancangan basis data dimana data diperoleh dari data yang telah dikumpulkan dan analisis. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p320), perancangan basis data merupakan proses pembuatan suatu desain atau rancangan untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan. Ada 4 pendekatan dalam perancangan database yaitu: o Top-down Diawali dengan pembentukan model data yang berisibeberapa entity high level dan relasi yang kemudian menggunakan pendekatan top-down secara berturut-turut untuk mengidentifikasi entity lower level, relasi, dan atribut lainnya. o Bottom-up Dimulai dari atribut dasar yaitu sifat-sifat entity dan relasidengan analisis dari penggabungan antar atribut, yang dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe dari entity dan relasi antar entity. o Inside-out Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda dengan identifikasi awal entity utama yang kemudian menyebar ke entity, relasi, dan atribut terkait lainnya yang lebih dulu di identifikasi. Karena itu cara pendekatan ini merupakan salah satu cara yang tepat jika identifikasi awal merupakan entity utama yang akan dibuat menjadi entity khusus. o Mixed Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan. Proses perancangan database terdiri dari 3 tahapan yaitu: Conceptual database design Proses pembuatan model informasi yang digunakan agar tidak tergantung pada semua masalah fisik. Secara garis besar perancangan ini terdiri dari tiga langkah sebagai berikut: o Penentuan entity pada database. o Pendefinisian hubungan/relasi antar entity.

17 25 o Penerjemahan hubungan ke dalam entity. Logical database design Proses tahapan model informasi yang digunakan berdasarkan model khusus, dan menggambarkan proses yang terjadi dalam database secara rinci. Proses yang digambarkan akan dijelaskan secara berurutan dan menjelaskan atribut yang ada di dalam basis data. Physical database design Proses pengukuran performa basis data yang akan dibuat. Dengan mempertimbangkan spesifikasi penyimpanan sekunder yang akan digunakan. Kecepatan transfer data juga akan menjadi tolak ukur, karena kecepatan transfer data akan mempengaruhi performa maupun kinerja sebuah sistem basis data secara efektif dan efisien DBMS selection (Optional) Menurut (Connolly & Begg, 2010, p. 325), seleksi DBMS adalah kegiatan memilih DBMS yang akan digunakan dalam pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang tepat sangat mendukung aplikasi basisdata. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p. 326), langkah utama dalam pemilihan DBMS adalah sebagai berikut : Mendefiniskan waktu untuk melakukan studi referensi. Mencatat 2 atau 3 jenis produk yang akan dievaluasi untuk digunakan. Mengevaluasikan produk tersebut. Merekomendasikan produk yang dipilih dan membuat laporan yang mendukung DBMS tersebut Application Design Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka bagi pengguna dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses database. Perancangan database dan perancangan aplikasi adalah

18 26 aktivitas bersamaan pada siklus hidup pengembangan sistem database. Dalam kasus sebenarnya, adalah tidak mungkin untuk menyelesaikan perancangan aplikasi sebelum perancangan database selesai. Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semuapernyataan fungsional dari spesifikasi kebutuhan pengguna yang menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses database dan merancang transaksi yaitu cara akses ke database dan perubahan terhadap isi database (retrieve, update, dan mixed). Retrieval: Mendapatkan data untuk tampilan di layar. Update: insert, delete, dan update record pada database. Mixed: Gabungan dari retrieval dan update. Artinya bagaimana fungsi yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan merancang antarmuka pengguna (user interface). Antarmuka yang dirancang harus memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara untuk menciptakan user-friendly. Rancangan antarmuka pengguna yang dalam pembuatannya tidak diperhatikan secara rinci dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu, antarmuka harus diakui sebagai komponen dari sistem yang penting. Hal ini bertujuan agar aplikasi mudah dipelajari, mudah digunakan, sehingga penggunapun akan cenderung untuk memberdayagunakan informasi yang disajikan Prototyping (Optional) Menurut (Connolly & Begg, 2010, p333), prototyping merupakan pembuatan model kerja dari aplikasi basis data, yang mengijinkan perancang atau pengguna untuk mengevaluasi hasil akhir sistem baik dari segi tampilan maupun fungsi yang dimiliki sistemtersebut. Tujuan utama dari prototype yaitu : Menuntun pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur agar sistem berjalan dengan baik. Sebagai sarana pengembangan atau mungkin menambah fitur baru pada aplikasi basis data.

19 27 Ada dua strategi prototype yang umum digunakan yaitu : Requirement prototyping, menggunakan prototipe untuk menetapkan kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data. Ketika kebutuhan sudah terpenuhi, prototipe tidak digunakan lagi atau dibuang. Evolutionary prototype, menggunakan prototipe untuk menetapkan kebutuhan yang selanjutnya dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang bekerja Implementation Pada tahap ini dilakukan pembuatan definisi database secara eksternal, konseptual, internal, dan program aplikasi. Implementasi merupakan realisasi dari database dan perancangan aplikasi. Implementasi pada database dilakukan dengan menggunakan DDL(Data Definition Language) dari DBMS yang dipilih atau dengan menggunakan GUI (Graphical User Interface). DDL digunakanuntuk membuat struktur database dan file database yang kosong. Selain itu, pada tahapan ini semua spesifikasi pandangan dari pengguna juga di implementasikan. Data Definition Language (DDL) Data Definition Language (DDL) adalah satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionary. Secara umum perintah dalam DDLberhubungan dengan operasi-operasi dasar seperti membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel baru,menghapus tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel. Contoh perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index,Alter, dan Drop Database. Data Manipulation Language (DML) Data Manipulation Language (DML) adalah satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan

20 28 sebelumnya dalam model data yang tepat. Berikut merupakan beberapa contoh dari Data Manipulation Languange : o Select Select merupakan salah satu perintah yang sering digunakan di dalam manipulasi basis data. Dalam implementasinya, select bertujuan untuk memunculkan maupun melihat data yang ada di dalam basis data tersebut. Biasanya perintah select akan berfungsi untuk memeriksa apakah data yang dimaksud ada di dalam basis data. o Update Update merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang sering digunakan untuk mengubah isi data yang ada didalam basis data. Dalam implementasinya, perintah update biasanya digunakan jika ada kesalahan atribut yang ada didalam basis data. o Insert Insert merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang digunakan untuk memasukkan data baru ke dalam sistembasis data yang telah ada. Dalam implementasinya, perintah insert biasanya digunakan jika ada stok barang baru yang belum pernah ada di dalam basis data. o Delete Delete merupakan perintah yang ada di dalam DBMS yang digunakan untuk menghapus data yang telah ada sebelumnya di sistem basis data. Dalam implementasinya, perintah delete biasanya digunakan jika ada stok produk yang sudah tidak diproduksi lagi

21 Data Conversion and Loading Menurut (Connolly & Begg, 2010, p334) data conversion and loading mencakup pengambilan data dari sistem yang lama untuk dipindahkan ke dalam sistem yang baru. Tahapan ini memungkinkan pengembang untuk mengkonversi dan menggunakan aplikasi program lama untuk digunakan pada sistem baru. Ketika conversion and loading dibutuhkan, prosesnya harus direncanakan untuk memastikan kelancaran transaksi dari keseluruhan operasi Testing Menurut (Connolly & Begg, 2010, p334) testing adalah proses menjalankan aplikasi untuk menemukan kesalahan kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data yang baru dikembangkan harus diuji secara menyeluruh. Dalam kenyataan testing tidak luput dari kesalahan. Di Dalam merancang basis data, user dari sistem baru seharusnya terlibat didalam proses testing. Jika data yang asli digunakan, perlu backup untuk mengantisipasi kesalahan atau error. Setelah testing selesai, sistem aplikasi telah siap digunakan oleh pengguna akhir Operational Maintenance Tahapan terakhir di dalam database life cycle adalah operational maintenance. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p335) operational maintenance adalah proses memantau dan memeliharasistem setelah di install. Pada tahap ini sistem beralih ke tahapanpemeliharaan diantaranya: Memantau kinerja dari sistem Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data (jika diperlukan) ketikabasis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus memastikankinerjanya dapat berada dalam tingkat yang dapat diterima.

22 Entity Relationship Modeling Menurut Thomas (Connolly & Begg, 2010, p371), salah satu aspek yang sulit dalam perancangan database adalah menentukan sebuah entity Entity Type (Tipe Entity) Menurut (Connolly & Begg,2010, p372), entity type adalah sekumpulan obyek dengan properti yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang tidak bergantung dengan yang lainnya Relationship Types (Tipe Hubungan) Menurut (Connolly & Begg, 2010, p374), relationship type adalah sekumpulan asosiasi antara satu atau lebih entity type yang berpartisipasi. Setiap relationship type diberi nama yang menjelaskan fungsinya. ambar 2.3 Relationship Type Sumber : Connolly & Begg (2010:374) G Degree of relationship adalah banyaknya entity type yang berpartisipasi di dalam relationship.

23 31 Recursive relationship adalah relationship type dimana entity type yang sama berpartisipasi lebih dari satu different role Attribute (Atribut) Menurut (Connolly & Begg, 2010, p ), macam-macam atribut yaitu: Attribute Domain adalah sekumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas. Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen dengan keberadaan yang bebas. Dalam hal ini beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen yang lebih kecil lagi dengan keberadaan yang bebas. Single Value Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk masing-masing kejadian dari entity. Multi Value Attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai untuk masing-masing kejadian dari entity. Derived Atrribute adalah atribut menggantikan sebuah nilai yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berhubungan, tidak perlu pada jenis entity yang sama Key (Kunci) Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang ada di dalam field dan bersifat unik, sehingga menjadi identifier pada suatu relasi antar field dalam basis data. Primary Key adalah candidate key yang diidentifikasi secara unik pada setiap field dalam basis data yang hanya ada satu dan itu bersifat unik pada setiap field. Foreign Key adalah suatu atribut dalam sebuah table yang melengkapi satu relationship yang menunjuk pada induknya.

24 32 Composite Key adalah candidate key yang ada di dalam field Alternate Key adalah candidate key yang tidak terpakai sebagai primary key pada suatu basis data Strong and Weak Entity Type Strong entity type adalah setiap kejadian yang unik mampu diidentifikasikan menggunakan atribut primary key pada entity. Weak entity type adalah tipe entity yang keberadaannya bergantung pada tipe entity lainnya. Karakteristik dari entity yang lemah adalah setiap kejadian entity tidak bisa diidentifikasikan secara unik hanya dengan menggunakan atribut yang bergantung pada entitynya. Gambar 2.4 Contoh Strong dan Weak Entity Sumber : Connolly & Begg (2010:314) Structural Constraints Menurut (Connolly & Begg, 2010, p385), tipe utama dari constraint di dalam relationship disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah occurrence yang mungkin dari sebuah tipe entity yang berhubungan dengan sebuah occurrence dari tipe entity lain yang terasosiasi melalui hubungan tertentu.

25 33 One-to-One (1:1) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entity A hanya boleh berhubungan dengan satu himpunan entity B. One-to-Many (1:*) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entity A boleh berhubungan lebih dari satu himpunan entity B. Sebaliknya setiap himpunan dari entity B hanya boleh berhubungan dengan satu himpunan entity A. Many-to-Many (*:*) Relationship terjadi apabila setiap himpunan entity A berhubungan lebih dari satu himpunan entity B, sebaliknya setiap himpunan dari entity B juga boleh berhubungan lebih dari satu himpunan entity A Normalisasi Normalisasi menurut (Connolly & Begg, 2010, p415), adalah sebuah teknik untuk memproduksi sejumlah relasi dengan kebutuhan yang diinginkan, untuk memberi kebutuhan data dari suatu organisasi. Proses Normalisasi menurut (Connolly & Begg, 2010, p430), terdapat beberapa bentuk yaitu: Unnormalized Form (UNF) Sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok pengulangan (repeating groups). Pada tabel UNF ini dibuat dengan mentransformasi data dari sumber informasi ke dalam tabel berbentuk baris dan kolom. Bentuk Normal Pertama (1NF) Sebuah relasi di mana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Pada tabel 1NF ini dibuat dengan menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil kalkulasi serta menentukan atribut yang menjadi primary key. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk 2NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan fungsional yang penuh (Full Functional Dependency). 2NF merupakan sebuah relasi

26 34 antara bentuk normal pertama dan setiap atribut yang bukan primary key atau secara fungsional tergantung primary key. Dengan kata lain, tabel 2NF ini dibuat dengan menghilangkan ketergantungan partial. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Bentuk 3NF didefinisikan berdasarkan ketergantungan transitif (Transitive Dependency). 3NF merupakan sebuah relasi antara bentuk normal pertama dan bentuk normal kedua, dimana tidak ada atribut yang bukan primary key atau secara transitif bergantung pada primary key. Gambar 2.5 Ilustrasi dari Hubungan antara Bentuk Normal Sumber : Connolly & Begg (2010:415) Metodologi Perancangan Basis data Menurut (Connolly & Begg, 2010, p466), metodologi perancangan basis data merupakan pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses design. Perancangan basis data terbagi 3 tahap yaitu: Perancangan Konseptual/ Conseptual Database Design. Perancangan Logikal/ Logical Database Design. Perancangan Fisikal/ Physical Database Design.

27 35 1. Perancangan Konseptual/ Conseptual Database Design Menurut (Connolly & Begg, 2010, p 467), perancangan konseptual adalah proses untuk membangun sebuah data model yang digunakan dalam perusahaan, independent dari semua pertimbangan phisikal. Perancangan konseptual model dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Konseptual model terdiri dari Entity type, Tipe relasi, Atribut dan Atribut domain, Primary keys dan alternate keys, Batasan Integrity. Untuk membuat konseptual design, maka langkah langkah yang diperlukan adalah: Identifikasi Entity Type Bertujuan untuk menentukan entity type utama yang dibutuhkan dengan cara memeriksa user requirement specification. Setelah terdefinisi, entity tersebut diberikan nama yang tepat dan jelas seperti mahasiswa, dosen, mata_kuliah. Identifikasi Tipe Hubungan ( Relasi ) Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relasi yang penting yang ada antar entity yang telah teridentifikasi. Nama dari suatu relasi menggunakan kata kerja seperti mempelajari, memiliki, mempunyai, dan lain lain. Identifikasi dan associate atribut dengan tipe relasi Associate atribut bertujuan untuk menghubungkan atribut dengan entity atau relasi yang tepat. Dalam langkah ini juga dilakukan identifikasi simple / composite attribute, single / multi valued attribute, dan derived attribute. Menentukan atribut domain Bertujuan untuk menentukan domain suatu atribut dalam model data konseptual. Domain adalah sekumpulan nilai dari satu atau lebih atribut yang menggambarkan nilainya. Contohnya yaitu menentukan nilai atribut jenis_kelamin pada entity mahasiswa dengan M atau F atau

28 36 nilai atribut sks pada entity mata_kuliah dengan 1, 2, 3, dan 4. Menentukan atribut candidate, primary, dan alternate key. Bertujuan untuk mengindentifikasi candidate key pada setiap entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu candidate key. Pemilihan primary key didasari pada panjang dari atribut dan keunikan key masa datang. Mempertimbangkan untuk menggunakan concept modeling. Pada langkah ini bertujuan untuk menentukan Spesialisasi, Generalisasi, Aggregasi, dan composition. Dimana masing masing pendekatan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada. o Spesialisasi dan Generalisasi adalah proses dalam mengelompokkan berapa entity dan menghasilkan entity baru. Beda dari keduanya adalah cara pendekatannya, dimana spesialisasi menggunakan topdown dan generalisasi menggunakan pendekatan bottom-up. o Spesialisasi adalah proses memaksimalkan perbedaan antar anggota entity dengan mengidentifikasi sifat sifat yang membedakan satu sama lain. o Generalisasi adalah proses meminimalkan perbedaan antara anggota entity dengan mengindentifikasi sifat sifat yang sama satu dengan yang lain. o Aggregasi menggambarkan relasi memiliki atau bagian-dari antar tipe entity dimana suatu relasi hanya akan ada jika ada relasi lainnya. o Composistion adalah suatu bentuk Aggregasi yang spesifik yang mewakili asosiasi antar entity dimana ada

29 37 kepemilikan yang kuat da nada hubungan hubungan antara keseluruhan dan bagian nya. Cek model untuk redundansi. Bertujuan untuk memeriksa konseptual model untuk menghindari dari adanya informasi yang redundan, sehingga tak membuat informasi yang ada berulang secara terus menerus. Yang dilakukan dalam langkah ini adalah : Memeriksa ulang relasi one to one ( 1:1) Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan ada dua entity yang mewakili satu object. Untuk itu dua entity tersebut harus di merge bersama. Dan jika primary key-nya berbeda maka harus dipilih salah satu dan lainnya dijadikan alternate key. Menghilangkan hubungan yang redundan Digunakan untuk menekan jumlah model data. Menentukan dimensi waktu Hubungan dimensi waktu adalah sangat penting ketika mengakses redundan untuk menentukan situasi dari hubungan model data entity. Validasi data model konseptual terhadap transaksi user. Bertujuan untuk menjamin bahwa konseptual data model mendukung kebutuhan transaksi pengguna. Dengan menggunakan model yang telah di validasi tersebut, dapat digunakan untuk melaksanakan operasi secara manual. Ada dua pendekatan yang mungkin untuk menjamin bahwa local conceptual data model mendukung kebutuhan transaksi yaitu : Menggambarkan Transaksi. Memeriksa seluruh informasi (entity, relasi, dan atribut) yang diperlukan pada setiap transaksi yang disediakan oleh model dengan mendokumentasikan penggambaran dari tiap kebutuhan transaksi. Menggunakan Transaksi pathways.

30 38 Pendekatan ini untuk validasi model data terhadap transaksi yang dibutuhkan termasuk representasi diagram jalur yang digunakan oleh setiap transaksi langsung pada diagram ER. Review data model konseptual dengan user. Bertujuan untuk melihat kembali model data konseptual dan memastikan bahwa data model tersebut sudah benar. 2. Perancangan Logikal/ Logical Database Design Logical database design adalah proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari database management system (DBMS) dan pertimbangan fisik lainnya (Connolly & Begg, 2010, p467). Tujuannya yaitu untuk mengubah data model konseptual menjadi data model logikal dan kemudian untuk memvalidasi model ini untuk mengecek apakah struktur nya sudah benar dan bisa untuk mendukung kebutuhan transaksi. Menurut (Connolly & Begg, 2010, p490) 7 langkah pembuatan logikal data model adalah sebagai berikut : Penurunan relasi untuk logikal data model. Bertujuan membuat relasi untuk data model logical untuk mempresentasikan entity, relasi, dan atribut atribut yang telah terindentifikasi. Adapun struktur adalah sebagai berikut : Strong entity types. Untuk setiap strong entity pada data model, merupakan suatu entitas yang memiliki relasi kuat dan mempengaruhi entitas lainnya. Jika sebuah strong entity dihapus, maka akan mempengaruhi entitas lainnya secara keseluruhan.

31 39 Weak entity types Untuk setiap weak entity pada data model, merupakan suatu entitas yang memiliki relasi lemah dengan entitas lainnya. Jika weak entity dihapus, maka tidak akan mempengaruhi entitas lainnya secara keseluruhan. One-to-many binary relationship types Untuk setiap 1:* binary relationship, semua entity yang ada pada salah satu sisi relationship di desain sebagai entity parent dan entity yang ada pada banyak sisi di didesain sebagai entity child. One-to-one binary relationship types Membuat relasi yang mempresentasikan 1:1 lebih kompleks, karena cardinality tidak dapat digunakan untuk membantu mengindentifikasi entity parent and child dalam relationship. Cara membuat relasi yang mempresentasikan partisipasi membandingkan dengan: Mandatory participation pada setiap sisi relasi 1:1. Pada kasus ini entity yang terlibat harus di kombinasi menjadi relasi dan memilih satu dari primary key dari entity yang asli untuk menjadi primary key pada relasi yang baru. Mandatory participation pada salah satu sisi relasi 1:1. Pada kasus ini entity parent dan child dapat di identifikasi untuk relasi 1:1 menggunakan participation constraint. Optional participation pada setiap sisi relasi 1:1 Pada kasus ini mendesain entity parent dan child akan mendapatkan sedikit keputusan tentang relasi yang dapat membantu untuk memutuskan pilihan apakah menggunakan suatu jalan atau jalan lainnya.

32 40 One-to- one recursive relationship type Untuk recursive relationship type hanya mengikuti aturan aturan untuk partisipasi sebagai gambaran relasi 1:1 sebelumnya. Superclass / subclass relationship types Untuk setiap relasi superclass / subclass pada konseptual data model, mengidentifikasi entity superclass sebagai entity parent dan entity subclass sebagai entity child. Many-to-many binary relationship types Untuk setiap relasi binary, setiap entitas dapat berhubungan dengan semua atribut yang menjadi bagian dari entitas lainnya. Complex relationship types Membuat relasi untuk mempresentasikan relasi dan termasuk setiap atribut yang menjadi bagian dari relasi. Multi valued attributes Membuat relasi baru untuk mempresentasikan atribut multi valued dan termasuk primary key dari entity pada relasi baru yang berperan sebagai foreign key. Validasi relasi menggunakan normalisasi Validasi relasi pada model data logikal menggunakan teknik normalisasi. Dengan menggunakan normalisasi, maka model yang di hasilkan mendekati model dari kebutuhan perusahaan, konsisten dan memiliki sedikit redundansi dan stabilitas yang maksimum. Validasi user berdasarkan transaksi user Memastikan relasi dalam model data logikal telah mendukung transaksi yang dibutuhkan. Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam mode logikal tersebut mendukung user requirement specification secara detail. Selain itu juga untuk meyakinkan bahwa tidak ada kesalahan yang muncul sewaktu membuat suatu relasi.

33 41 Check Integrity Constraint Menentukan integrity constraint, dimana mencakup pemeriksaan kelengkapan data, atribut domain constraint, multiplicity, entity integrity, referential integrity, general constraint. Review data model logikal dengan User. Pastikan user menyetujui model data logikal merupakan representasi nyata terhadap persyaratan data perusahaan. Menggabungkan data model logikal ke data model global (optional step). Untuk mengabungkan local logical data model kedalam single global logical data model yang mempresentasikan semua user views dalam basis data. Cek untuk pengembangan ke depan. Menentukan apakah ada kemungkinan terjadi perubahan yang besar di masa depan, dan menilai apakah model data logikal dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. 3. Perancangan Fisikal/ Physical Database Design Physical database design adalah suatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraint dan tindakan keamanan (Connolly & Begg, 2010, p467). Physical database design terdiri dari 6 langkah dan apabila dijabarkan akan menjadi langkah 3-8 yaitu ( Connoly & Begg, 2010, p523) : Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS target. Desain dasar relasi. Desain representasi data. Desain general constraint. Desain organisasi file dan indeks. Analisa Transaksi. Memilih organisasi file.

34 42 Memilih indeks. Memprediksi kebutuhan space disk. Desain user view. Desain mekanisme keamanan. Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundansi. Memonitor dan mengontrol sistem operasional. Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS target. Bertujuan untuk menghasilkan skema baris data relasional dalam global logikal data model yang dapat di implementasikan ke DBMS. Penerjemahan global logikal data model untuk target DBMS terdiri dari 3 langkah. Langkah tersebut adalah : Desain dasar relasi. Untuk memutuskan bagaimana cara merepresentasikan dasar relasi yang telah teridentifkasi pada model data logikal dalam DBMS target. Desain representasi data yang ada. Untuk memutuskan bagaimana cara mempresentasikan data yang ada pada model data logikal dalam target DBMS. Desain General Constraint. Untuk mendesain general constraint untuk target DBMS. Desain organisasi file dan indeks. Membedakan file organisasi optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang mana membutuhkan persetujuan pencapaian yang merupakan jalan dimana relasi akan di pegang dalam secondary storage. Aktivitas aktivitas yang terjadi pada langkah 4 adalah sebagai berikut : Analisa Transaksi. Mengerti akan fungsi dari transaksi yang akan berjalan pada database dan untuk menganalisa transaksi yang penting. Memilih organisasi file. Untuk membedakan sebuah file yang terorganisasi pada setiap relasi dasar.

35 43 Memilih indeks. Untuk membedakan apakah indeks tambahan akan meningkatkan performa sistem. Memprediksi kebutuhan kapasitas disk. Untuk memprediksi banyaknya kapasitas disk yang akan dibutuhkan oleh basis data. Desain user view. Untuk mendesain user views yang telah di indentifikasi selama permintaan collection dan menganalisis stage dari pengembangan database lifecycle. Desain mekanisme keamanan. Mendesain mekanisme security untuk basis data sebagai petunjuk oleh user selama permintaan dan pengumpulan informasi pada saat pengembangan database lifecycle. Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundansi. Pada langkah physical database design ini mempertimbangkan denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan performa. Hasil dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal secara struktural, konsisten, dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang perlu di pertimbangkan adalah : Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks. Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas. Denormalisasi akan membuat cepat dalam pengambilan data tetapi lambat dalam update data. Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data (Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi). Efisiensi data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasistas disk, dan efisiensi proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat pengambilan data dari basis data. Monitor dan mengatur sistem operasional. Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau menggambarkan perubahan kebutuhan.

36 44 Teori khusus yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : Pengertian Pembelian Pembelian merupakan suatu transaksi yang terjadi dalam perusahaan dimana suatu stock barang yang sudah disediakan sudah habis dan akan melakukan masukan stock sesuai dengan minimal kebutuhannya. Menurut (Reeve, 2009, p281), pembelian adalah jumlah yang didebit dari jumlah faktur pembelian. Semua pembelian akan dimasukan secara langsung pada persediaan. Jadi, dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa pembelian merupakan suatu usaha yang digunakan dalam perusahaan dalam menyediakan stock barang yang diperlukan Pengertian Penjualan Penjualan adalah suatu transaksi yang terjadi pada setiap pelaku usaha untuk mencapai suatu tujuan yang akan menghasilkan keuntungan. Penjualan merupakan salah satu kebutuhan suatu perusahaan, karena dari penjualan akan dapat diperoleh keuntungan serta konsumen untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil dari produk yang dihasilkan. Menurut Reeve (2009, p255), penjualan adalah total biaya yang dibebankan kepada customer barang yang dijual termasuk penjualan tunai maupun penjualan kredit. Sedangkan, menurut Hall (2011, p335), siklus penjualan merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang mengubah barang atau jasa untuk pelanggan menjadi kas. Menurut Mulyadi (2007:160) penjualan adalah Suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai Jadi penjualan adalah kebutuhan penting untuk suatu usaha karena dari penjualan yang menghasilkan transaksi akan mendapatkan keuntungan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT. SUMBER DATA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PO. DELIRA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Sistem Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Sistem Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA MARKETING PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori dasar / umum Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan dari berbagai sumber buku dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA RESERVASI, PERSEDIAAN, DAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KAMAR PADA HOTEL KING STONE.

PERANCANGAN BASIS DATA RESERVASI, PERSEDIAAN, DAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KAMAR PADA HOTEL KING STONE. BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata mengalami kemajuan yang pesat dan mempunyai prospek masa depan yang cerah. Hal tersebut tidak lepas dengan adanya perkembangan teknologi yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori Umum ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan secara umum dalam penyusunan skripsi ini dan nantinya yang akan menjadi landasan di dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Basis Data Dalam sebuah teknologi informasi, basis data (database) merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan aplikasi basis data sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002), Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi memiliki peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia yang diikuti perkembangan teknologi yang membantu dalam pengelolaan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan pemahaman arti keseluruhan. adalah suatu proses / kegiatan merencanakan segala sesuatu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan pemahaman arti keseluruhan. adalah suatu proses / kegiatan merencanakan segala sesuatu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum 2.1.1. Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988, p32), analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti. Data dapat diolah menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini kami akan menjelaskan teori yang akan sering digunakan sebagai penunjang dan pedoman untuk membuat rancangan basis data dan prototype pada skripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Loshin (2012, p8), data adalah kumpulan dari elemenelemen nilai baku atau fakta yang digunakan untuk perhitungan, pemikiran atau pengukuran.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu kesatuan, saling terhubung satu sama lain dengan mempunyai fungsi tertentu untuk mencapai tujuan dari fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori tentang Basis Data Aplikasi basis data sudah umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, pembelian barang menggunakan kartu kredit, pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Item data merupakan penjelasan dasar mengenai segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, serta disimpan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar 2.1.1. Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu obyek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian data Data adalah deskripsi dasar atas hal-hal, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang dicatat, dikelompokkan, dan disimpan yang masih dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data.

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki data yang menjadi aset agar sebuah bisnis dapat berjalan dengan baik. Aset ini hampir selalu disimpan oleh suatu organisasi. Mengingat lingkungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PADA SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basisdata 2.1.1 Pengertian Basisdata Menurut Connolly (2005, p14), Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT MULIA ASLI Henry Kurniawan 0800738383

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membuahkan hasil yang maksimal. Di sektor transaksi jual-beli saham. keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimum.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membuahkan hasil yang maksimal. Di sektor transaksi jual-beli saham. keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi hal penting yang menunjang kehidupan pada saat ini. Akses yang cepat untuk mendapatkan informasi merupakan keinginan tiap individu. Bagi individu

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PADA PT.TRIJAYA MULTI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci