BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan dari pengertian otomatis dan presentasi dari informasi yang dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) Data adalah deskripsi dasar tentang sesuatu, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasikan, namun tidak terorganisir untuk menyampaikan suatu arti khusus. (Turban,2005,p38) Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau deskripsi dasar tentang sesuatu kejadian, kegiatan dan transaksi yang ditangkap, direkam dan disimpan namun tidak terorganisir untuk komunikasi, pengambilan maupun pemrosesan untuk menyampaikan suatu arti khusus Pengertian Basis Data Menurut Connoly dan Begg (2005, p15), basis data adalah kumpulan relasi-relasi logikal dari data dan deskripsi data yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. 7

2 8 Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), menyatakan basis data sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan. Jadi basis data adalah kumpulan data-data yang saling berhubungan untuk memperoleh suatu informasi yang dibutuhkan perusahaan atau organisasi. Database menjelaskan keterkaitan secara logis ketika menganalisa kebutuhan infomasi dengan mencoba mengidentifikasi entitas, atribut, dan relasi Sistem Manajemen Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), database Management System (DBMS) adalah suatu sistem software yang memugkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur akses ke database. DBMS berinteraksi dengan program aplikasi user dan database. DBMS menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Memungkinkan user untuk mendefinisikan basis data, biasanya dari Data Definiton Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk membedakan tipe dan stuktur data, dan batasan data yang akan disimpan dalam basis data.

3 9 2. Memungkinkan user untuk menyisipkan, menambahkan, menghapus dan menerima data dari basis data, biasanya dari Data Manipulation Language (DML). 3. Menyediakan kontrol akses ke basis data dengan menyediakan: a. Sistem keamanan yang mencegah akses illegal ke basis data. b. Sistem integritas yang memelihara keakuratan data. c. Sistem pengendalian persetujuan yang mengizinkan pembagian akses ke basis data. d. Sistem pengendalian pemulihan yang memulihkan basis data ke keadaan sebelumnya yang dikarenakan oleh kegagalan software atau hardware. e. Katalog pengaksesan user yang berisi penjelasan data di basis data. Menurut Connolly dan Begg (2005, p18), DBMS memiliki lima komponen penting yaitu: 1. Hardware DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras dalam menjalankannya. Perangkat keras dapat mencakup komputer pribadi, sebuah mainframe, sebuah jaringan komputer. Perangkat keras yang dipakai tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS hanya berjalan pada perangkat keras atau sistem operasi

4 10 tertentu, sementara DBMS yang lain dapat berjalan pada beragam perangkat keras atau sistem operasi. 2. Software Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS dan program aplikasi beserta sistem operasi (OS), termasuk jaringan perangkat lunak jika DBMS digunakan melalui jaringan. 3. Data Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS khususnya sudut pandang dari end user mengenai data, dimana data berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia. 4. Procedures Prosedur merupakan panduan dan aturan dalam membuat dan menggunakan basis data. Prosedur didalam basis data dapat berupa: 1. Log on ke database. 2. Penggunaan fasilitas DBMS atau aplikasi program. 3. Cara menjalankan dan menghetikan DBMS. 4. Membuat backup database. 5. Menangani kerusakan hardware dan software. 6. Mengubah struktur table, mengumpulkan basis data dari beberapa disks, meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada secondary storage.

5 11 5. People Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dengan sistem tersebut. Menurut Connolly dan Begg (2005, p26), Keuntungan DBMS adalah sebagai berikut: a. Kontrol atas redudansi atau perulangan data. b. Konsistensi data. c. Informasi yang diperoleh dari data yang sama lebih banyak. d. Data dapat dibagikan. e. Meningkatkan integritas data. f. Meningkatkan keamanan data. g. Penetapan standarisasi pelaksanaan. h. Skala ekonomi. i. Keseimbangan dari kebutuhan yang saling bertentangan. j. Meningkatkan aksesbilitas dan respon data. k. Meningkatkan produktivitas. l. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data. m. Meningkatkan concurrency. n. Meningkatkan layanan backup dan recovery. Sedangkan kerugian dari DBMS adalah sebagai berikut : a. Kompleksitas. b. Ukuran.

6 12 c. Biaya dari penggunaan DBMS. d. Biaya konversi. e. Kinerja. f. Dampak yang tinggi dari kegagalan Siklus Hidup Basis Data Tahapan penerapan database application lifecycle menurut Connolly(2005, p ) : Perancangan Basis Data Definisi Sistem Analisa dan pengumpulan kebutuhan Desain Basis data Desain Konseptual basis data Pemilihan DBMS ( optional ) Desain Aplikasi Desain Logikal basis data Desain Fisikal basis data Prototyping Implementasi Konversi dan Loading Data Testing Perawatan operasional Gambar 2.1 Siklus Hidup Basis Data

7 13 a. Perancangan Basis Data (Database Planning) Menurut Connolly dan Begg (2005, p ), perencanaan basis data (database planning) merupakan aktivitas manajemen yang mengizinkan tingkatan dari aplikasi basis data untuk direalisasikan seefisien mungkin dan seefektif mungkin. b. Definisi Sistem (System Definition) Menurut Connolly dan Begg (2005, p286), definisi sistem (system definition) adalah yang medefinisikan jangkauan dari aplikasi basis data dan pandangan-pandangan utama para pemakai. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari sistem yang sedang diteliti, kaitannya dengan sistem informasi di perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan datang selain dari keadaan saat ini. Pandangan pemakai yang merupakan aspek penting dari pengembangan aplikasi basis data karena membantu untuk memastikan bahwa tidak ada pemakai utama basis data yang terlupa ketika pengembangan aplikasi baru tersebut. c. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirement Collection and Analysis) Menurut Connolly and Begg (2005, p288), analisis data dan pengumpulan kebutuhan (requirement collection and analysis) adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari

8 14 perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai terhadap sistem baru. Informasi yang dikumpulkan termasuk: a. Penjabaran dari data yang digunakan, b. Detail mengenai bagaimana data digunakan, c. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data yang baru. Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data tersebut. Ada tiga macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sebuah aplikasi basis data dengan berbagai pandangan pemakai, yaitu: a. Pendekatan centralized Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai disatukan menjadi satu set kebutuhan untuk aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai jika basis datanya tidak terlalu kompleks. b. Pendekatan view integration Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai digunakan untuk membangun sebuah model data yang terpisah yang merepresentasikan tiap pandangan pemakai tersebut. Hasil dari data-data model tersebut kemudian disatukan di bagian basis data.

9 15 c. Kombinasi keduanya Merupakan gabungan dari dua jenis pendekatan diatas. d. Desain Basis Data (Database Design) Menurut Connolly dan Begg (2005, p291), Database Design adalah Proses pembuatan design yang mendukung tujuan dan misi perusahaan untuk sistem database yang diperlukan. Ada 2 pendekatan untuk mendesain sebuah basis data, yaitu : 1. Pendekatan bottom-up Yang dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu properti dari entiti dan relationship) yang mana melalui analisis dari asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan yang merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan ini cocok untuk mendesain basis data yang simpel dengan jumlah atribut yang tidak banyak. 2. Pendekatan top-down Digunakan pada basis data yang lebih kompleks, yang dimulai dengan pengembangan dari model data yang mengandung beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi dan kemudian memakai perbaikan top down berturut-turut untuk mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat rendah. Pendekatan ini

10 16 biasanya digambarkan melalui ER (entity relationship). Pada tahap ini ada bagian yang disebut data modeling yang digunakan untuk membantu pemahaman dari data dan untuk memudahkan komunikasi tentang kebutuhan informasi. Dengan dibuatnya model data dapat membantu memahami: 1. Pandangan tiap pemakai mengenai data. 2. Kealamian data itu sendiri, kebebasan representasi fisiknya. 3. Kegunaan dari data berdasarkan pandangan pemakai. Kriteria untuk model data, yaitu : a. Structural validity Konsistensi dengan cara yang didefinisikan perusahaan dan menyusun informasi. b. Simplicity Kemudahan untuk pemahaman baik bagi yang professional di bidang sistem informasi maupun pemakai yang nonteknis. c. Expressibility Kemampuan untuk membedakan antara data yang berbeda, dan hubungan antar data. d. Nonredundancy Pembuangan informasi yang tak ada hubungannya khususnya. Representasi dari tiap potongan

11 17 informasi tepatnya hanya sekali. e. Shareability Tidak spesifik untuk aplikasi dan teknologi khusus apapun dan dengan demikian dapat digunakan oleh banyak orang. f. Extensibility Kemampuan mengembangkan untuk mendukung kebutuhan baru dengan efek minimal bagi pemakai yang ada. g. Integrity Konsistensi terhadap cara yang digunakan perusahaan dan mengatur informasi. h. Diagrammatic representation Kemampuan untuk mereprensentasikan sebuah model menggunakan notasi diagram yang dapat dipahami dengan mudah. Menurut Connolly dan Begg (2005, p ), database design dibagi dalam tiga tahapan yaitu conceptual database design, logical database design, dan physical database design

12 18 e. Pemilihan DBMS (DBMS Selection) Menurut Connolly dan Begg (2005, p ), pemilihan DBMS dilakukan untuk memilih DBMS yang sesuai dengan aplikasi basis data. Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam memilih DBMS: 1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi Menentukan sasaran, batasan masalah dan tugas yang harus dilakukan. 2. Mendaftar dua atau tiga jenis produk Membuat daftar produk, misalkan dari mana produk ini di dapat, berapa biayanya serta bagaimana bila ingin mendapatkannya. 3. Mengevaluasi produk Produk yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut. 4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan Merupakan langkah terakhir dari DBMS yaitu mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu produk DBMS. f. Desain Aplikasi (Application Design) Menurut Connolly dan Begg (2005, p ), perancangan aplikasi adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan

13 19 program aplikasi, yang akan memproses basis data. Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua pernyataan fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai (user requirement specification) yang menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu cara akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data (retrieve, update dan kegiatan keduanya). Artinya bagaimana fungsi yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan merancang antarmuka pemakai (user interface) yang tepat. Antarmuka yang dirancang harus memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara untuk menciptakan user friendly. Kebanyakan antarmuka pemakai yang diabaikan akan niscaya membuat masalah. g. Prototipe (Prototyping) Menurut Connolly dan Begg (2005, p303), Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data, yang membolehkan perancang atau user untuk mengevaluasi hasil akhir sistem, baik dari segi tampilan maupun fungsi yang dimiliki sistem. Tujuan utama dari mengembangkan suatu prototype adalah mengizinkan user untuk menggunakan prototype guna mengidentifikasikan corak sistem apakah bekerja dengan baik dan jika mungkin meningkatkan corak baru kepada aplikasi database. Dengan cara ini, kebutuhan dari pemakai dan pengembang sistem dalam mengevaluasi kelayakan design sistem akan semakin jelas sehingga kelebihan atau kekurangan sistem dapat ditangani dengan baik.

14 20 Strategi prototyping yang umum digunakan sekarang ada dua, yaitu requirement dan evolutionary prototyping. Requirement prototyping adalah menggunakan prototype untuk menetapkan kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika kebutuhan sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang. Sedangkan evolutionary prototype menggunakan tujuan yang sama, tetapi perbedaan pentingnya adalah prototype tetap digunakan untuk selanjutnya dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang lengkap. h. Implementasi (Implementation) Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), Implementation merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain aplikasi. Pada tahap penyelesaian desain (dimana dapat melibatkan pembuatan prototype atau tidak), kini dapat diterapkan basis data dan program aplikasi yang telah dibuat. Implementasi basis data menggunakan DDL yang dipilih dalam melakukuan pemilihan DBMS atau dengan menggunakan Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan fungsional yang sama dengan pernyataan DDL yang low level. Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat dalam basis data tersebut. Pandangan pemakai lainnya juga diimplementasikan dalam tahapan ini. Data Manipulation Language (DML) digunakan untuk mengimplementasikan transaksi basis data didalam bagian aplikasi program dari sasaran DBMS, mungkin termasuk host programming language seperti, Visual basic, Delphi, C,

15 21 C++, Java, COBOL, Ada atau Pascal. i. Pemuatan dan Konversi Data (Data Conversion and Loading) Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), data conversion and loading adalah mentransfer data yang ada ke dalam database baru dan mengkonversi setiap aplikasi yang sudah ada untuk dijalankan di database baru. Langkah ini diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru sedang menggantikan sistem yang lama. Sekarang, DBMS yang memiliki kegunaan yang dapat mengisi file yang ada kedalam sistem yang baru telah dianggap umum, kegunaan yang ada umumnya memerlukan spesifikasi sumber file dan target basis data yang baru. Ketika conversion dan loading dibutuhkan, prosesnya harus direncanakan untuk memastikan kelancaran transaksi untuk keseluruhan operasi. j. Testing Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), testing adalah suatu proses menjalankan sistem basis data dengan tujuan menemukan kesalahan. Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini dicapai dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu test dan data yang realistis sedemikian sehingga keseluruhan proses pengujian sesuai dengan metode dan dilaksanakan sesuai aturan yang ada.

16 22 k. Pemeliharaan Operasional (Operation Maintenance) Menurut Connolly dan Begg (2005, p306), operational maintenance adalah proses memantau dan memelihara system basis data setelah diinstall. Pada tahapan sebelumnya, basis data benar-benar diuji dan diimplementasikan. Sekarang sistem beralih ke tahapan pemeliharaan. Yang termasuk aktifitas dari tahapan ini adalah sebagai berikut: 1. Memantau kinerja dari sistem. Jika kinerjanya menurun dibawah level yang dapat diterima, mungkin basis data perlu diorganisasi. 2. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data-nya (jika diperlukan). Ketika basis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus memastikan kinerjanya dapat berada dalam tingkat yang diterima. Sebuah DBMS biasanya menyediakan berbagai kegunaan (utilities) untuk membantu administrasi basis data termasuk kegunaan untuk mengisi data ke dalam basis data dan untuk memantau sistem. Kegunaan ini memperbolehkan sistem pemantauan untuk memberikan informasi seperti tentang pemakaian basis data dan strategi eksekusi query. Database administrasi dapat menggunakan informasi ini untuk memperbaiki sistem agar dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

17 Entity Relationship Modelling Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), Entity Relationship Modelling adalah salah satu bentuk pendekatan top-down dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengindetifikasi data-data penting yang disebut entities dan hubungan (relationship) antara data-data tersebut harus direpresentasikan dalam sebuah model. Berikut ini adalah penjelsan konsep dasar dari Entity Relationship Modelling, antara lain: I. Tipe Entiti (Entity Types) Menurut Connolly dan Begg (2005, p343), entity types adalah sekumpulan objek dengan properti yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang independen. Keberadaannya dapat berupa objek fisik maupun objek abstrak. II. Tipe Relasi (Relation Types) Gambar 2. 1 Contoh Tipe Entity (Connolly and Begg, p345) Menurut Connolly dan Begg (2005, p346), relationship types adalah sekumpulan asosiasi yang berarti (meaningful associations) antar tipe entitas.

18 24 Relationship occurrence yaitu sebuah keterhubungan yang diidentifikasi secara unik yang meliputi suatu kejadian dari setiap tipe entitas yang ada. Degree of relationship yaitu jumlah tipe entitas yang ada dalam suatu relationship. Degree of relationship terdiri dari : 1. Binary Relationship Keterhubungan antar dua tipe entitas. Contoh binary relationship antara Staff dengan Branch yang disebut Has. Gambar 2. 2 Contoh Binary Relationship (Connolly and Begg, p347) 2. Ternary Relationship Keterhubungan antar tiga tipe entitas. Contoh Ternary Relationship yang dinamakan Registers. Relasi ini melibatkan tiga tipe entity yaitu Staff, Branch dan Client. Relationship ini menggambarkan Staff mendaftarkan Client pada Branch

19 25 Gambar 2. 3 Contoh Ternary Relationship (Connolly and Begg,p348) 3. Quaternary Relationship Keterhubungan antar empat tipe entitas. Contoh Quaternary Relationship yang dinamakan Arranges. Relasi ini melibatkan 4 entity yaitu Buyer, Solicitor, Financial Intstuttion dan Bid. Relasi ini menggambarkan Buyer, diberi masukan oleh Solicitor, dan didukung oleh Financial Institution, melakukan penawaran (Bid) lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Relationship dapat diberikan role names untuk mengidentifikasikan keterkaitan tipe entitas dalam relationship. Contoh entitas Staff yang berperan menjadi Supervisor dan Staff yang di-supervisor-i.

20 26 Gambar 2. 4 Contoh Quaternary Relationship (Connolly and Begg,p349) 4. Recursive Relationship Keterhubungan antar satu tipe entitas, dimana tipe entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Relationship dapat diberikan rolenames untuk mengidentifikasikan keterkaitan tipe entitas dalam relationship. Contoh entitas Staff yang berperan menjadi Supervisor dan Staff yang di-supervisor-i

21 27 staff (supervisor) surprises staff (supervisee) Gambar 2. 5 Contoh Recursive Relationship (Connolly and Begg,p349) III. Attributes Menurut Connolly dan Begg (2005, p350), attribute adalah properti suatu entitas atau jenis relasi. Attribute domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1. Simple dan Composite Attribute Simple Attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal yang mempunyai keberadaan bebas dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute. Composite Attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing-masing komponen

22 28 mempunyai keberadaan yang bebas. 2. Single-valued dan Multi-valued Attribute single-valued Attribute adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entity. Multi-valued Attribute adalah atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian dari tipe entity. 3. Derived Attribute Atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau sekelompok atribut yang berhubungan, dan tidak harus berasal dari satu entitas. 4. Key Key adalah sebuah field yang digunakan untuk mengidentifikasi satu atribut atau lebih yang secara unik mengindentifkasi setiap record. Candidate key yaitu sekelompok atribut yang secara unik mengidentifikasi setiap kejadian dari tipe entitas. Atribut ini mempunyai nilai yang unik pada hampir tiap barisnya. Fungsi dari candidate key adalah sebagai calon primary key. Primary key yaitu candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan secara unik setiap kejadian dari tipe entitas. Primary key harus merupakan field yang benarbenar unik. Composite key yaitu candidate key yang terdiri dari dua

23 29 atau lebih atribut. Pada kondisi tertentu, suatu atribut tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi baris secara unik dan membutuhkan kolom lain untuk digunakan sebagai primary key. Alternate key adalah candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key. Foreign key adalah jika sebuah primary key terhubung ke tabel lain dan fungsinya sebagai penghubung antar tabel. IV. Structural Contraints Menurut Connolly dan Begg (2005, p356), Batasan-batasan yang menggambarkan pembatasan pada relationship seperti yang ada pada real world harus diterapkan pada tipe entitas yang ikut serta pada sebuah relationship. Jenis utama dari batasan pada suatu relationship dinamakan multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin terjadi pada entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain dari suatu relationship. Derajat yang biasa digunakan dalam suatu relationship adalah binary relationship yang terdiri atas : 1. Hubungan one to one (1 : 1) Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurance pada entitas yang satu dengan entity occurance pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.

24 30 Gambar 2. 7 Multiplicity Relationship one-to-one (1:1) 2. Hubungan one to many (1 : *) Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurance pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entity occurance pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut. Gambar 2.8 Multiplicity Relationship one-to-many (1:*) 3. Hubungan many to many (* : *) Setiap relationship menggambarkan hubungan antara satu atau lebih entity occurance pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.

25 31 Gambar 2.9 Multiplicity Relationship many-to-many (*:*) Metodologi Perancangan Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p439), ada tiga tahapan dalam perancangan basis data antara lain adalah: 1. Conceptual Database Design Menurut Connolly and Begg (2005, p.442), Conceptual Database Design adalah Proses membangun model data yang digunakan dalam suatu perusahaan independent dari semua pertimbangan fisik. Menurut Connolly and Begg (2005, p442) Langkah-langkah membangun konseptual model : 1. Mengidentifikasi tipe-tipe entity Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan membuat kelaskelas dari obyek yang ada berikut penjelasannya serta menentukan entitas utama yang dibutuhkan. Salah satu metode untuk

26 32 mengidentifikasi entity adalah dengan menguji spesifikasi kebutuhan dari user. Dari spesifikasi ini dapat mengidentifikasikan noun dan nouns phrases yang disebutkan. Selain itu juga dapat melihat objek utama seperti orang, tempat atau konsep dari ketertarikan diluar noun lainnya yang merupakan kualitas dari objek lain. 2. Mengidentifikasi tipe-tipe relationship Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan yang ada antara entitas yang telah diidentifikasikan. Dalam mengidentifikasi tipe relasi yang ada dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), mencari batasan dari tipe relationship, memeriksa fan dan chasm traps, memeriksa masing-masing entity ikut serta setidaknya dalam satu relationship, dan dokumentasikan tipe relationship. 3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut-atribut dengan tipe entity atau relationship Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut- tribut yang berkaitan dengan entitas atau tipe relationship yang telah sesuai. 4. Menentukan domain atribut Tujuannya adalah untuk menetapkan domain untuk tiap-tiap atribut dalam model data konseptual lokal dan mendokumentasikan setiap detail dari domain. Suatu domain adalah suatu kelompok nilai yang dari mana satu atau lebih atribut mengambil nilainya. 5. Menentukan atribut Primary key dan Candidate key Tujuannya adalah untuk menentukan candidate key dan primary

27 33 key dari kumpulan atribut-atribut yang telah ditentukan pada tiap entitas. Candidate key adalah satu atau lebih atribut dari suatu entitas yang dapat dijadikan primary key. Primary key adalah satu atribut dari suatu entitas yang dipakai sebagai ciri yang paling unik dari entitas tersebut. 6. Mempertimbangkan kegunaan dari konsep Enhanced Modeling concepts (optional) Tujuannya adalah untuk mengembangkan ER model dengan menggunakan konsep enhanced modeling, seperti spesialisasi, generalisasi, penggabungan (aggregation), komposisi (composition). 7. Memeriksa model dari redudansi Tujuannya adalah untuk memeriksa konsep model data apakah masih mengandung data maupun entitas serta atribut yang berulang atau tidak. Hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa kembali hubungan-hubungan yang ada apabila terdapat suatu hubungan yang mirip. 8. Memvalidasi data model konseptual lokal terhadap transaksi-transaksi user Tujuannya untuk memastikan model konseptual lokal mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh user. 9. Melakukan review model data konseptual dengan user Tujuannya untuk mengkaji ulang model data konseptual lokal dengan user untuk memastikan model tersebut adalah representasi sebenarnya dari view.

28 34 Model data konseptual ini termasuk ER diagram dan dokumentasi pendukung yang mendeskripsikan model data. Bila ada kejanggalan (anomali) dalam model data, maka harus dibuat perubahan yang sesuai yang mungkin membutuhkan pengulangan langkah-langkah sebelumnya. 2. Logical Database Design Menurut Connolly and Begg (2005, p461), Logical Database Design adaah Proses membangun model data yang digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan model data tertentu, tetapi independent dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya Menurut Connolly and Begg (2005, p462) Langkah-langkah untuk membuat logical database design dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Menurunkan hubungan untuk model data logikal Untuk menciptakan hubungan untuk model data logikal untuk mewakili entity, relationship, dan atribut yang telah diidentifikasi 2. Validasi relasi dengan menggunakan normalisasi Untuk memvalidasi hubungan dalam model data logikal menggunakan normalisasi 3. Memeriksa Integrity Constraints Untuk memeriksa kendala integritas dalam model data logikal 4. Review model data logikal dengan user Untuk meninjau model data logikal dengan pengguna untuk

29 35 memastikan bahwa mereka menganggap model untuk menjadi represntasi dari kebutuhan data perusahaan 5. Menggabungkan model data logikal ke dalam model global Untuk menggabungkan model data logikal ke dalam model data tunggal logis yang mewakili pandangan semua pengguna database untuk menggabungkan model data logikal ke dalam single global logical data model 6. Mempertimbangkan perkembangan di masa depan Untuk menentukan apakah akan ada perubahan signifikan di masa mendatang untuk mengakses apakah model data logikal berubah 3. Physical Database Design Menurut Connolly and Begg (2005, p494), Physical Database Design adalah Proses memproduksi deskripsi implementasi basis data pada secondary storage, itu menggambarkan base relations, organization file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan setiap kendala integritas terkait dan langkahlangkah keamanan. Menurut Connolly and Begg (2005, p496) Langkah-langkah dalam pembuatan physical databse design adalah sebagai berikut: 1. Menerjemahkan model data logikal global untuk DBMS yang digunakan Adalah untuk menghasilkan skema database relasional dari model data logikal yang dapat diimplementasikan dalam

30 36 DBMS sasaran Merancang Relasi Dasar Adalah untuk memutuskan bagaimana mewakili basis relasi yang diidentifikasi dalam model data logikal dalam target DBMS Merancang representasi derived data Adalah untuk memutuskan bagaiana mewakili data yang diperoleh dalam model data logikal dalam target DBMS Merancang general constraints Adalah untuk merancang kendala umum untuk target DBMS 2. Merancang organisasi file dan Index Untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan base relations dan Index yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang dapat diterima, itu adalah cara dimana relations dan tuples akan disimpan disecondary storage. Menganalisa transaksi Untuk memahami fungsi dari transaksi yang akan dijalankan pada database dan untuk menganalisis transaksi penting Memilih organisasi file Untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap base relations

31 37 Memilih Index Untuk menentukan apakah menambahkan indeks akan meningkatkan kinerja Memperkirakan kebutuhan disk space Untuk memperkirakan jumlah ruang disk yang akan dibutuhkan oleh database 3. Merancang user view Untuk merancang pandangan pengguna yang diidentifikasi selama tahap pengumpulan dan analisis persyaratan siklus hidup sistem database development 4. Merancang mekanisme keamanan untuk merancang mekanisme keamanan untuk database seperti yang ditentukan oleh pengguna selama persyaratan dan mengumpulkan tahap pengembangan sistem database siklus hidup Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), Normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang diinginkan, sesuai kebutuhan data suatu organisasi. Tingkatan normalisasi yang digunakan sebagai landasan penulisan skripsi ini ada beberapa tahap, yaitu :

32 38 a. Unnormalized Form (UNF) Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih groups yang berulang (repeating group). Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari sumber informasi kedalam format tabel dengan baris dan kolom. b. First Normal Form (1NF) Suatu kondisi sebelum masuk ke proses normalisasi adalah Unnormalized Form (UNF), yaitu kondisi dimana sebuah tabel mengandung satu atau lebih repeating group (Connolly dan Begg, 2005, p403). Sedangkan 1NF adalah relasi dimana gabungan dari tiap kolom dan baris mengandung satu dan hanya satu nilai (Connolly dan Begg, 2005, p403). c. Second Normal Form (2NF) Yaitu relasi yang terdapat di dalam 1NF dan tiap atribut nonprimary key bersifat bergantung fungsional penuh terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p407). d. Third Normal Form (3NF) Yaitu relasi yang terdapat pada 1NF dan 2NF, dimana tidak ada atribut non-primary key yang bergantung transitif terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p409).

33 39 e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Suatu relasi dikatakan BCNF bila didalamnya berisi atribut yang berfungsi sebagai candidate key sehinga salah satu dari candidate key tersebut menjadi primary key. f. Fourth Normal Form (4NF) Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multi-valued attribute. g. Fifth Normal Form (5NF) Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposistion menjadi tabel tabel yang lebih kecil State Transition Diagram (STD) Menurut Whitten (2004, p673), State Transition Diagram (STD) adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang dapat terjadi selama sesi pengguna. State transition diagram merupakan suatu modeling too yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu system. State transition diagram adalah diagram yang terdiri dari : a. State (Keadaan) b. Event atau tindakan yang menyebabkan perpindahan dari satu state ke state lainnya

34 40 Ada dua macam symbol yang menggambarkan proses dalam state transition diagram (STD) yaitu : a. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari system. b. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang diatas menunjukan kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label dibawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi. Simbol Proses State Transition Gambar 2.10 Simbol Simbol state transition diagram 2.2 Teori Khusus Pelanggan Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan. (Irawan, 2002, p.3). Intinya pelanggan juga sering diartikan sebagai seseorang yang terbiasa membeli barang pada suatu toko tertentu.

35 Manajemen Manajemen sebagai proses mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan pekerjaan sehingga secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain (Robbins dan Coutler, 2004, p.6) Piramida Pelanggan Menurut Drs. Amin Wijaya Tunggal, Ak.MBA, 2008, p12, Terdapat unsur - unsur pelanggan diantaranya : 1. Pelanggan aktif Adalah orang atau perusahaan yang telah melakukan pembelian barang atau jasa dari perusahaan dalam periode tertentu. 2. Pelanggan tidak aktif Adalah orang atau perusahaan yang telah melakukan pembelian barang atau jasa pada masa lalu, akan tetapi tidak dalam periode tertentu. 3. Prospects Adalah orang atau perusahaan yang mempunyai suatu hubungan dengan perusahaan kita akan tetapi sampai sekarang mereka belum membeli barang atau jasa dari kita. 4. Suspects Adalah orang atau perusahaan yang kita sanggup layani dengan produk atau jasa kita akan tetapi kita sampai sekarang belum mempunyai hubungan dengan mereka.

36 42 5. The Rest of the World Adalah orang atau perusahaan yang memang tidak mempunyai keperluan atau keinginan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa perusahaan Tingkatan Pelanggan Terdapat empat tingkatan pelanggan berdasarkan keuntungan (profit) yang diberikan pelanggan kepada perusahaan (chan 2003), yaitu : 1. Emas (gold), merupakan kelompok pelanggan yang memberikan keuntungan terbesar kepada perusahaan. Biasanya kelompok ini adalah heavy user yang selalu membeli dalam jumlah besar dan frekuensi pembeliannya tinggi. 2. Perak (silver), kelompok ini masih memberikan keuntungan yang besar walaupun posisinya masih dibawah level gold tier. Mereka mulai memperhatikan tawaran potongan harga (kalau ada), karena mereka cenderung agak sensitif terhadap harga. 3. Perunggu (bronze), kelompok yang paling besar jumlahnya. Mereka ini adalah kelompok yang spending levelnya relatif rendah. 4. Besi (iron) adalah kelompok pelanggan yang bukannya menghasilkan keuntungan justru membebani perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data adalah kumpulan relasi-relasi logikal dari data (dan deskripsi data) yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban et al (2003, p15), Data adalah fakta-fakta mentah atau deskripsi dasar dari konsep-konsep, kejadian-kejadian, kegiatankegiatan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar / umum Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang digunakan sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Sistem Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA MARKETING PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Loshin (2012, p8), data adalah kumpulan dari elemenelemen nilai baku atau fakta yang digunakan untuk perhitungan, pemikiran atau pengukuran.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PO. DELIRA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendekatan Basisdata Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa pendekatan basisdata, diantaranya yaitu : 2.1.1. Pengertian Data Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2008)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar 2.1.1. Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu obyek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori tentang Basis Data Aplikasi basis data sudah umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, pembelian barang menggunakan kartu kredit, pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol angka yang secara relatif mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). Menurut

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS-DATA ADMINISTRASI PADA ANDANTE MUSIC SCHOOL Fillia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PRODUKSI PADA PT ROFINA INDAH JAYA Abstrak Helena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2 bab2 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005,p15), Database adalah kumpulan data yang terbagi dan terhubung secara logikal dan deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori. dari buku yang menjadi patokan dalam metodologi pembuatan skripsi kami.

BAB 2. Landasan Teori. dari buku yang menjadi patokan dalam metodologi pembuatan skripsi kami. BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-teori dasar / umum Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang akan sering digunakan sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. Beberapa kami ambil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Connolly (2002,p19) data adalah jembatan yang menghubungi antara komponen manusia dan komponen mesin. Menurut Mc Leod (2001,p15) data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAN BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Sistem Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan,

Lebih terperinci

Basisdata, sistem basisdata, perancangan sistem basisdata.

Basisdata, sistem basisdata, perancangan sistem basisdata. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PENJUALAN PADA PD. CAHAYA

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PEMBUATAN SINETRON

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1 Teori Basis Data Teori yang berkaitan dengan basis data seperti data, basis data (database), Database Management System (DBMS), Database Application, Entity

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang data, basis data (database), sistem basis data (database system), sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang data, basis data (database), sistem basis data (database system), sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil tema tentang analisa dan perancangan basis data (database). Maka dari itu, diperlukan beberapa teori umum yang berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti. Data dapat diolah menjadi sebuah

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT MULIA ASLI Henry Kurniawan 0800738383

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p54) Sistem Basis Data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan database

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PADA PT.TRIJAYA MULTI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Basisdata Menurut Connolly (2002, p7), file-based system merupakan sekumpulan program aplikasi yang menampilkan pelayanan terhadap pengguna seperti laporan produksi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Dasar Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Dasar Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15), adalah fakta-fakta yang belum diolah

Lebih terperinci