Bab 2. Landasan Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Data Data berasal dari bahasa Latin yaitu datum yang berarti fakta, kejadian, kenyataan atau peristiwa. Mengacu pada tulisan Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2008), data dapat didefinisikan sebagai kumpulan fakta-fakta yang berupa fisik dan non fisik, kejadian-kejadian dan prosedur yang belum diolah manusia atau peralatan yang digunakan manusia. Data dapat digunakan sebagai bahan dasar yang objektif di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi. Data merupakan keterangan yang masih mentah atau belum diolah. Agar dapat digunakan, maka data itu harus diolah terlebih dahulu ke dalam bentuk informasi yang sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan. Data dependence adalah data yang terikat oleh program aplikasi. Jadi ketika kita mengganti data, data pada program aplikasi juga akan terganti. Istilah lainnya menyebutkan sebagai data structure dependence, yaitu ketergantungan terhadap struktur data. 5

2 6 Data independence adalah data yang bebas, tidak terikat program aplikasi. Jadi ketika kita mengganti data, data pada program aplikasi tidak terganti Basis Data (Database) Mengacu pada tulisan Thomas Connolly (2008), basis data adalah kumpulan data yang terkait secara logis dimana deskripsi data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Basis data bersifat tunggal, artinya satu gudang besar data digunakan secara bersamaan oleh banyak departemen dan pengguna. Penggunaan basis data akan mencegah redundansi data, yaitu kondisi dimana terdapat banyak duplikasi data. Basis data tidak hanya memegang data operasional organisasi tetapi juga deskripsi dari data ini. Untuk alasan ini, basis data juga didefinisikan sebagai kumpulan dari record yang terintegrasi. Basis data terdiri atas banyak entitas. Setiap entitas memiliki atribut dan hubungan. Atribut adalah properti yang menggambarkan beberapa aspek dari objek yang ingin kita simpan, sedangkan hubungan (relationship) adalah asosiasi antar entitas. Bahasa basis data terbagi atas 2 jenis, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL) - Bahasa yang memungkinkan DBA atau user untuk mendefinisikan, menerangkan, dan memberi nama entitas-entitas, atribut, serta relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, termasuk batasan-batasan keamanan dan integritasnya.

3 7 2. Data Manipulation Language (DML) - Bahasa yang menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data yang terdapat dalam basis data. Adapun operasi yang dapat dilakukan adalah memasukkan, memodifikasi, memanggil, dan menghapus data. Basis data dikelola dalam suatu sistem yang disebut Siklus Hidup Sistem Basis Data (Database Lifecycle). Menurut Connolly (2005, p282), siklus hidup sistem basis data adalah komponen pokok dari sebuah sistem informasi yang digunakan pada perusahaan serta penggunaannya harus dilihat dari sudut pandang kebutuhan perusahaan yang lebih besar. Pengertian sistem informasi adalah sumber-sumber mengenai koleksi, manajemen, kontrol dan diseminasi informasi perusahaan. Gambar 2.1 Gambar Siklus Hidup Sistem Basis Data

4 8 Database lifecycle mempunyai beberapa tahan dari siklus hidup aplikasi yaitu: 1. Perancangan basis data: bagaimana tahapan-tahapan siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih efisien dan efektif. 2. System definition: Pendefinisian ruang lingkup dari sistem basis data, pengguna dan aplikasinya. 3. Design: perancangan sistem basis data secara konseptual, logikal dan fisikal dilakukan sesuai dengan sistem manajemen basis data yang diinginkan. 4. Implementasi: proses dari penulisan definisi basis data secara konseptual, eksternal, internal, dan pembuatan file-file database yang kosong, serta implementasi aplikasi software. 5. Loading dan Data Conversion: database ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format sistem basis data dengan memanggilnya kembali. 6. Application Conversion: beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru. 7. Testing dan Validation: sistem yang baru dites dan diuji kebenarannya. 8. Operation: operasi-operasi pada sistem basis data dan aplikasiaplikasinya. 9. Monitoring dan Maintenance: selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara basis data. Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi.

5 9 Modifikasi dan pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari waktu ke waktu. Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase design dan implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar. Pada umumnya basis data pada organisasi menjalani seluruh aktifitas siklus kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika basis data dan aplikasi-aplikasinya baru Model Relasional Beberapa istilah dalam model relasional: - Relation, table, atau file adalah tabel yang terdiri dari beberapa baris dan kolom - Attribute, column, atau field adalah kolom - Tuple, row, atau record adalah baris - Domain adalah himpunan nilai atribut - Degree adalah banyaknya atribut - Cardinality adalah banyaknya baris Relational Key terdiri dari: - Super key: himpunan field yang mengidentifikasi secara unik barisbaris dalam relasi - Candidate key: calon-calon field yang akan dipilih menjadi primary key

6 10 - Composite key: candidate key yang memiliki lebih dari 1 field - Primary key: suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Nilai dari primary key adalah unik. - Foreign key: Sebuah kumpulan field dalam satu relasi yang digunakan untuk menunjuk ke suatu baris pada relasi yang lain (harus berhubungan dengan primary key pada relasi yang kedua) - Alternate key: candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key. Jenis-jenis operasi join : - Join / Equijoin atau biasa disebut sebagai Inner Join atau Simple Join adalah bentuk kondisi join dimana nilai relasi yang terjadi antar dua tabel (binary relation) adalah sama (terdapat hubungan antara Primary Key dan Foreign Key). - Outer Join adalah bentuk kondisi join untuk mencari nilai join yang memenuhi dari kedua tabel, ditambah nilai yang tidak memenuhi dari salah satu sisi tabel tersebut. - Natural Join adalah suatu statement join yang membandingkan kolom umum kedua tabel satu sama lain Database Design Database design adalah proses pembuatan model data sebuah basis data yang mendetail. Tujuannya adalah dapat menggambarkan relasi data antara data yang dibutuhkan oleh aplikasi dan user.

7 11 Pembuatan desain basis data dapat dilakukan dengan menggunakan model data. Model data merupakan sekumpulan konsep yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur dari sebuah basis data. Adapun struktur tersebut terdiri atas tipe data, hubungan, dan batasan-batasan dari setiap data. Selain itu, model data juga mendeskripsikan perilaku-perilaku khusus dari aplikasi basis data. Hal ini akan memudahkan perancang basis data untuk membuat operasi-operasi yang sesuai untuk setiap user. Model data berfungsi untuk mendukung pembuatan sistem informasi dengan menyediakan informasi dan susunan data. Tiga fase dalam pembuatan desain basis data, yaitu : 1. Conceptual Database Design Proses pembentukan model yang berasal dari informasi independen yang digunakan dalam perusahaan. Model data dibangun dengan memakai informasi dalam spesifikasi kebutuhan user dan merupakan sumber informasi untuk fase desain logikal. Model data ini terdiri atas kelas entitas, hubungan antar entitas, dan menjelaskan ruang lingkup model. Langkah-langkah perancangan konseptual: 1. Mengidentifikasi tipe entitas Tahap ini bertujuan untuk menentukan entitas-entitas utama yang dibutuhkan dalam sistem. Entitas-entitas ini dibuat dalam tabel yang berisi nama entitas, deskripsi, alias, dan kejadian pada setiap entitas.

8 12 2. Mengidentifikasi tipe relationship Tahap ini mengidentifikasi hubungan yang terjadi antar entitas yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuannya untuk menentukan hubungan-hubungan yang penting di antara entitas yang ada. Langkah- langkah yang dilakukan: a. Pembuatan Entity Relationship Diagram b. Penentuan multiplicity dari relasi. Multiplicity menyatakan banyaknya kemungkinan hubungan antar entitas, umumnya dinyatakan dengan 1..1 atau 1..*. Sedangkan relasi menjelaskan bagaimana hubungan dari 1 entitas ke entitas lainnya. 3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe entitas atau relationship. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengasosiasikan atribut dari setiap tipe entitas atau relasi. 4. Menentukan atribut domain Tujuannya untuk menetapkan atribut domain dalam model data konseptual lokal. Domain merupakan sekumpulan nilai-nilai dimana satu atau lebih atribut menggambarkan nilainya. 5. Menentukan candidate key dan primary key Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu memilih candidate key untuk setiap entitas. Jika ada lebih dari 1 candidate key, maka 1 akan dipilih menjadi primary key sedangkan sisanya menjadi alternate keys.

9 13 6. Mempertimbangkan penggunaan dari enhanced modeling concepts. (optional) Tahap yang bersifat optional ini digunakan untuk mengembangkan model ER yang telah dibuat dengan menggunakan metode-metode seperti spesialisasi, generalisasi, agregasi, dan komposisi. 7. Mengecek redundancy pada model Tahap ini digunakan untuk mengecek conceptual data model yang telah dibuat dan mengidentifikasi serta menghilangkan redundansi yang ada. Langkah-langkahnya: a. Mengecek ulang hubungan one-to-one (1:1) Pada saat mengidentifikasi entitas, mungkin akan ditemukan 2 entitas yang merepresentasikan objek yang sama di dalam sistem. Dalam kasus ini, kedua entitas tersebut akan digabung dan jika primary key-nya berbeda, maka akan dipilih salah satunya. b. Menghilangkan relasi redundan Sebuah relasi dikatakan redundan apabila suatu informasi yang sama bisa didapatkan dari relasi yang lain. c. Mempertimbangkan time dimension Dalam menentukan redudansi, perlu dipertimbangkan juga mengenai apakah hubungan antar entitas bisa berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa membuat suatu relasi

10 14 yang mungkin dianggap redundan sekarang bisa menjadi tidak redundan di kemudian hari. 8. Memvalidasikan model konseptual dengan transaksi pengguna Tahap ini digunakan untuk memastikan model yang telah dibuat mampu mendukung transaksi-transaksi yang akan terjadi. Ada 2 macam cara yang bisa digunakan untuk melakukan tahap ini, yaitu: a. Mendeskripsikan semua transaksi-transaksi yang ada b. Melihat jalur transaksi Cara ini dilakukan dengan melihat jalur yang dilewati setiap transaksi di dalam diagram. Dengan demikian, akan terlihat bagian mana yang tidak dibutuhkan dan bagian mana yang dibutuhkan. 9. Mengevaluasi conceptual data model dengan pengguna Tahap terakhir dari perancangan konseptual ini dilakukan untuk mengecek kesesuaian model yang dibuat dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, tahap ini juga dilakukan agar pengguna mendapatkan gambaran nyata dari model yang akan dibuat. 2. Logical Database Design Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model data tertentu, independen terhadap DBMS dan aspek fisik lainnya. Langkah-langkah perancangan logikal:

11 15 1. Mendapatkan relasi untuk model data logikal. Pada tahap ini, komposisi dari setiap relasi dideskripsikan menggunakan Database Definition Language (DBDL). Relasi didapatkan dari struktur-struktur berikut di data model konseptual: a. Strong entity Membuat relasi yang mencakup semua atribut sederhana untuk setiap entitas yang kuat di dalam model data. b. Weak entity Membuat relasi yang mencakup semua atribut sederhana dari entitas yang lemah di dalam model data. c. Relasi one-to-many Untuk setiap relasi 1:*, entitas yang memegang bagian 1 akan menjadi parent, sedangkan bagian yang * akan menjadi child. d. Relasi one-to-one Relasi 1:1 terbagi kondisinya tergantung pada keharusan partisipasi dari setiap entitas. e. Relasi one-to-one rekursif Relasi 1:1 dimana setiap entitas dari relasi adalah sama. f. Relasi superclass/subclass Superclass akan menjadi parent sementara subclass akan menjadi child.

12 16 g. Relasi many-to-many Untuk setiap relasi *:*, maka akan dibuat sebuah entitas baru dengan isi primary key dari setiap entitas yang membentuknya dan akan menjadi foreign key. Salah satu ataupun kedua foreign key tersebut bisa menjadi primary key dan ditambah dengan atribut lainnya. h. Relasi complex Relasi complex merupakan relasi yang dihasilkan oleh lebih dari 2 entitas. i. Atribut multi-value Suatu entitas memiliki atribut multi-value apabila nilai suatu atributnya bisa lebih dari 1. Untuk atribut seperti ini, maka akan dibuat relasi baru dimana entitas baru akan memuat nilai-nilai yang ada. 2. Memvalidasikan relasi menggunakan normalisasi Pada tahap ini, setiap pengelompokan dari atribut-atribut di setiap relasi divalidasikan dengan menggunakan aturan normalisasi. Mengacu pada pendapat Thomas Connolly (2008), normalisasi dapat didefinisikan sebagai teknik dengan pendekatan bottom-up yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi hubungan, yang dimulai dari menguji hubungan ketergantungan fungsional antar atribut. Tujuan dari normalisasi adalah mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Teknik validasi

13 17 dalam peranan normalisasi digunakan untuk memeriksa apakah struktur relasi yang dihasilkan oleh ER modelling itu baik atau tidak. Proses Normalisasi: 1. Unnormalized Form (UNF) Suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup yang berulang. Table yang unnormalized dapat dibuat dengan memindahkan data dari sumber informasi. 2. First Normal Form (1NF) Sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisikan satu nilai. Proses ini dilakukan dengan menentukan satu atau kumpulan atribut sebagai key untuk tabel unnormalized. Lalu mengidentifikasikan dan menghapus grup yang berulang dalam tabel unnormalized. 3. Second Normal Form (2NF) Relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary key bersifat full functional dependent pada primary key. Proses 1NF ke 2NF adalah pertama-tama identifikasi primary key untuk relasi 1NF, lalu identifikasikan functional dependencies dalam relasi. Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi yang baru bersama dengan salinan determinannya.

14 18 4. Third Normal Form (3NF) Relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut non primary key yang bersifat transitive dependent pada primary key. Proses 2NF ke 3NF adalah dimulai dengan identifikasi primary key dalam relasi 2NF, lalu identifikasi functional dependencies dalam relasi, dan jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key, hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan determinannya. 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Aturan Boyce-Codd adalah sebuah relasi jika dan hanya jika determinan adalah candidate key. Pengujian terhadap BCNF dilakukan dengan cara mengidentifikasi semua determinan dan memastikan bahwa semuanya adalah candidate key. Determinan adalah sebuah kelompok atribut dimana beberapa atribut lain bergantung terhadapnya. 6. Fourth Normal Form (4NF) Bila R(A,B,C) merupakan suatu relasi, dengan A, B, C adalah atribut atribut relasi tersebut, maka proyeksi dari R berupa (A, B) dan (A, C) jika R memenuhi MVD: A -->> B C Perlu diketahui, bila terdapat: A --->> B

15 19 A --->> C Maka keduanya dapat ditulis menjadi: A --->> B C Secara praktis, suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika: telah berada pada BCNF, dan tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak. 7. Fifth Normal Form (5NF) Dependensi gabungan mendasari bentuk normal kelima. Suatu relasi R (X, Y,..., Z) memenuhi dependensi gabungan jika: Gabungan dari proyeksi A, B,..., C dengan A, B,..., C merupakan sub-himpunan dari atribut-atribut R. Dependensi gabungan sesuai dengan definisi di atas dinyatakan dengan notasi: * (A, B,..., C) dengan A = XY B = YZ C = ZX Bentuk 5NF, yang terkadang disebut PJ/NF (Projection Join/Normal Form), menggunakan acuan dependensi

16 20 gabungan. Suatu relasi berada dalam 5NF jika dan hanya jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R. Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada dalam 5NF jika data yang ada padanya tak dapat lagi didekomposisi menjadi relasirelasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi. 3. Memvalidasikan relasi terhadap transaksi pengguna Tahap ini memastikan model data logikal yang telah dibuat sudah memenuhi kebutuhan transaksi pengguna seluruhnya. 4. Mengecek integritas constraint Merupakan batasan-batasan yang dibuat untuk mencegah basis data menjadi tidak lengkap, tidak akurat, ataupun tidak konsisten. Beberapa batasan yang perlu diperhatikan: o Data yang selalu dibutuhkan Ini menyatakan beberapa atribut tidak boleh kosong. o Batasan domain atribut Setiap atribut memiliki ruang lingkup nilai yang sah. o Multiplicity Batasan ini berkaitan dengan banyaknya suatu data di dalam 1 basis data. o Integritas entitas Primary key dari setiap entitas tidak boleh kosong.

17 21 o Integritas referensi Integritas referensi maksudnya jika foreign key memiliki nilai, maka nilai tersebut harus ada di relasi parent. o General constraints Tahap ini mencakup batasan-batasan yang ada dari hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan sistem. Contohnya peraturan perusahaan. 5. Mengevaluasi data model logikal dengan pengguna Pada tahap ini, data model logikal seharusnya sudah lengkap. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menggunakan Data Flow Diagram. Untuk memastikan kesesuaiannya, maka perlu dilakukan pemeriksaan oleh pengguna. Dengan demikian, jika ada bagian yang dirasa belum sesuai oleh pengguna, maka hal tersebut masih bisa diperbaiki. 6. Menggabungkan data model logikal ke model global (optional) Model global merupakan model data yang merepresentasikan sudut pandang dari seluruh pengguna basis data. 7. Mengecek perkembangan ke masa depan Desain logikal basis data yang telah dibuat haruslah bisa dikembangkan untuk mendukung perkembangan ke masa yang akan datang.

18 22 3. Physical Database Design Skema ini menjelaskan bagaimana fisik penyimpanan data pada penyimpanan sekunder, serta menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang dipakai untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Langkah-langkah pembuatan model data fisikal: 1. Mengubah model data logikal menjadi sesuai dengan DBMS target a. Mendesain relasi dasar Menentukan bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang ada di model data logikal. b. Mendesain representasi dari data turunan Menentukan bagaimana merepresentasikan data turunan, yaitu data yang nilainya didapat dari nilai atribut lain, yang ada di model data logikal. c. Mendesain general constraints Menentukan batasan-batasan untuk diterapkan di DBMS target. 2. Mendesain pengorganisasian file dan index a. Menganalisa transaksi Mengevaluasi fungsionalitas dari semua transaksi dan menganalisa transaksi-transaksi penting. b. Menentukan pengorganisasian file Menentukan pengorganisasian yang efisien untuk setiap relasi dasar.

19 23 c. Menentukan index Menentukan perlu tidaknya menggunakan index dan efeknya terhadap performa sistem. d. Menentukan kebutuhan kapasitas memori 3. Mendesain user views Mendesain user views yang telah diidentifikasi sebelumnya. 4. Mendesain mekanisme keamanan Mendesain mekanisme keamanan sesuai kebutuhan pengguna, baik itu keamanan data maupun keamanan sistem Application Design Merupakan suatu perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses terhadap basis data. Transaction design adalah tindakan mengakses dan mengubah isi basis data yang dilakukan oleh user atau program aplikasi. Tiga tipe utama transaksi, yaitu: 1. Retrieval : mendapatkan data untuk ditampilkan di layar 2. Update : insert, delete, update record pada basis data 3. Mixed : gabungan retrieval dan update Program Aplikasi Program aplikasi adalah sebuah program komputer yang berinteraksi dengan basis data yang mengeluarkan permintaan yang sesuai (biasanya berupa pernyataan SQL) kepada DBMS. User

20 24 berinteraksi dengan basis data melalui sejumlah program aplikasi yang digunakan untuk membuat, mengatur basis data dan mengeluarkan informasi. Program-program ini dapat berupa aplikasi batch, atau yang lebih khusus saat ini adalah aplikasi desktop, aplikasi online. Program aplikasi dapat ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman atau dalam bahasa tingkat yang lebih tinggi seperti bahasa generasi keempat. 2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas Embedded Database Sistem embedded database adalah sebuah DBMS yang terintegrasi dengan software aplikasi yang membutuhkan akses ke data yang tersimpan, dengan sistem basis data yang tersembunyi dari end-user dan membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa pengaturan dan pemeliharaan. Jenis basis data seperti ini digunakan pada aplikasi yang penggunanya tidak tahu menahu mengenai pengaturan basis data. Salah satu jenis Embedded Database adalah Oracle TimesTen, yang merupakan hasil akuisisi TimesTen oleh Oracle pada 20 Juni Embedded database ini menyimpan data dalam memori utama dan menunjuk secara langsung ke aplikasi, sehingga waktu pemrosesan data menjadi sederhana dan secepat pengaksesan RAM. Selain itu Oracle TimesTen juga mendukung semua perintah dari Oracle seperti PL/SQL. Oracle TimesTen bekerja dengan sistem In-Memory Database System (IMDS), yaitu sistem dimana basis data tidak selalu mengakses disk, melainkan menyimpan data di memori utama. Sistem ini

21 25 menyimpan ke hard disk hanya pada waktu-waktu tertentu yang sudah ditentukan oleh aplikasi. Hal inilah yang membuat IMDS memiliki waktu pemrosesan yang cepat. Dengan dihilangkannya proses masukan dan keluaran disk, basis data jenis ini juga didesain lebih sederhana, contohnya dengan dihilangkannya caching. Desain yang lebih sederhana ini juga meninggalkan jejak yang lebih sedikit, sehingga tidak menguras memori. Selain itu, keunggulan IMDS adalah kemampuannya untuk mengatasi kegagalan sistem yang mengacaukan data di memori. Hal ini bisa dilakukan mengingat proses basis data ini menggunakan hard disk, yang mana merupakan memori nonvolatile (data tidak hilang walaupun masukan listrik padam), untuk pembuatan backup dan log. Untuk terhubung ke aplikasi, Oracle TimesTen mendukung ODBC (Open DataBase Connectivity) dan JDBC (Java DataBase Connectivity). Hal ini memungkinkan Oracle TimesTen untuk terhubung dengan berbagai jenis bahasa pemrograman NET Application Dengan Windows Forms, kita dapat mengembangkan smart clients. Smart client adalah aplikasi yang mudah dibuat, diperbaharui, yang kaya akan grafik, dapat bekerja ketika terhubung ataupun terputus dari internet, dan dapat mengakses sumber daya pada komputer lokal dalam cara yang lebih aman. Windows form adalah teknologi smart client untuk framework.net, satu set perpustakaan yang dikelola yang menyederhanakan tugas-

22 26 tugas aplikasi umum seperti membaca dan menulis ke dalam sistem file. Bila kita menggunakan lingkungan pengembangan seperti Visual Studio, kita dapat membuat aplikasi Windows Forms smart client yang menampilkan informasi, membutuhkan inputan pengguna, dan berkomunikasi dengan komputer yang di-remote melalui jaringan. Pada Windows Form, sebuah form adalah permukaan visual dimana kita menampilkan informasi kepada pengguna. Kita biasanya membangun aplikasi Windows Forms dengan menambahkan kontrol ke forms dan mengembangkan tanggapan terhadap tindakan pengguna, seperti klik mouse atau penekanan tombol. Kontrol adalah elemen diskrit antarmuka pengguna yang menampilkan data atau menerima input data. Ketika seorang pengguna melakukan sesuatu terhadap form atau salah satu dari kontrolnya, maka aksi akan menghasilkan sebuah event. Aplikasi akan bereaksi terhadap event melalui kode dan proses event ketika mereka terjadi. Banyak aplikasi harus menampilkan data dari basis data, file XML, Web Service XML, atau sumber data lainnya. Windows Forms menyediakan kontrol yang fleksibel yang dinamakan kontrol DataGridView untuk menampilkan data tabular, sehingga setiap bagian dari data menempati selnya sendiri. Kita dapat membuat kontrol databound secara mudah dengan menggunakan window Data Sources. Window ini menampilkan sumber data seperti basis data, web service, dan objek-objek yang terdapat di dalam proyek.

23 Asuransi Jiwa Setiap hari, baik individual maupun bisnis, memungkinkan terjadinya resiko. Sebagai contoh, seorang individu yang berprofesi sebagai pencari nafkah dalam keluarga dapat saja mengalami kecelakaan mobil ketika mengemudi, meninggalkan keluarganya tanpa pemasukan ketika dia tidak dapat melakukan tugasnya. Sebuah perusahaan dapat menghadapi resiko kehilangan barang-barangnya akibat kebakaran. Dalam menghadapi resiko, seseorang dapat : 1. Menghindari resiko Kita dapat menghindari resiko dari cidera yang dihasilkan dari kecelakaan pesawat dengan tidak berpergian naik pesawat. 2. Mengontrol resiko Seseorang dapat mengontrol resiko misalnya, setelah mencapai usia 40 tahun seseorang itu mengecek penyakit-penyakit yang ada dalam dirinya sebelum semuanya terlambat. 3. Menerima resiko Atasan dapat memberikan biaya kesehatan kepada pekerjanya dengan menyisihkan uang yang harus dibayar untuk biaya kesehatan mereka dari penghasilan mereka sekarang. 4. Mentransfer resiko Pencari nafkah dapat mentransfer resiko kematian dini atau ketidakmampuan kepada pihak asuransi dengan membayar sejumlah premi kepada pihak asuransi. Sebagai balasannya, pihak asuransi

24 28 berjanji untuk membayar sejumlah nilai atas kejadian yang diasuransikan. Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan proteksi terhadap kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kematian dari orang yang diasuransikan. Asuransi jiwa adalah sebuah mekanisme efektif untuk memberikan proteksi terhadap resiko pribadi yaitu, resiko kematian dini, resiko usia lanjut, dan resiko kesehatan yang buruk. Asuransi jiwa juga dapat digunakan dengan tujuan seperti: 1. Investasi kendaraan 2. Proteksi terhadap kreditor 3. Donasi amal 4. Pendanaan kematian Asuransi jiwa tidak hanya sebagai suatu alat pengatur resiko yang efektif untuk individu. Asuransi jiwa juga secara umum digunakan untuk bisnis dengan tujuan: 1. Kelanjutan bisnis 2. Perpanjangan kredit Beberapa istilah dalam asuransi jiwa: - Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayar secara berkala oleh calon pemegang polis atas produk yang telah dibeli kepada pihak asuransi. - Polis adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, baik nasabah atau pihak asuransi. Fungsi polis bagi nasabah (tertangggung):

25 29 1. Sebagai bukti tertulis atas jaminan penangggungan untuk mengganti kerugian yang mungkin dideritanya yang ditanggung oleh polis. 2. Sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung. 3. Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila lalai atau tidak memenuhi jaminannya. Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung): 1. Sebagai bukti atau tanda terima premi asuransi dari tertanggung. 2. Sebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung. 3. Sebagai bukti otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim bila penyebab ganti rugi tidak memenuhi syarat polis. - Pemegang polis adalah seseorang yang mempunyai kuasa atas polis yang dibelinya dengan membayar premi kepada pihak asuransi, disini pemegang polis dapat berperan sebagai tertanggung atau tidak. - Penanggung adalah suatu badan perusahaan yang menanggung orang yang diasuransikan sejumlah nilai dan kejadian tertentu yang telah disepakati dalam persyaratan polis. - Tertanggung adalah seseorang yang diasuransikan. - Penerima manfaat adalah satu atau lebih individu yang didaftarkan oleh pemegang polis yang menerima manfaat apabila tertanggung mengalami kejadian seperti yang telah disepakati dalam polis.

26 30 - Know Your Customer (KYC) adalah suatu teknik yang digunakan oleh pihak asuransi untuk lebih mengenal nasabah dari sisi keuangan. - Net worth adalah besarnya total aset seseorang atau perusahaan yang telah dikurangi kredit. - Cash flow adalah besarnya pemasukan dan pengeluaran seseorang dalam suatu periode tertentu. - Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) adalah formulir yang harus diisi oleh calon nasabah untuk menjadi nasabah pada perusahaan asuransi jiwa.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN DATABASE

ANALISA RANCANGAN DATABASE Pertemuan 9 ANALISA RANCANGAN DATABASE Rancangan Database Database File Record Data item atau Field Characters 1 TEKNIK NORMALISASI Merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c.

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c. 01. Kumpulan data dari sebuah perusahaan yang terorganisir dan tersimpan secara terintegrasi adalah a. File Base d. DSS b. Field Base e. Expert System c. Data Base 02. Berfungsi sebagai perantara antara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Basisdata Menurut Connolly (2002, p7), file-based system merupakan sekumpulan program aplikasi yang menampilkan pelayanan terhadap pengguna seperti laporan produksi.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori tentang Basis Data Aplikasi basis data sudah umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, pembelian barang menggunakan kartu kredit, pemesanan tiket

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan aplikasi basis data sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (Connolly 2010 p65) basis data adalah salah satu koleksi data-data yang terkait secara logis, dan juga merupakan pendeskripsian dari data-data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga deskripsi data.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga deskripsi data. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Database adalah sebuah tempat penyimpanan yang besar dimana terdapat kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga deskripsi data. Seperti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Item data merupakan penjelasan dasar mengenai segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, serta disimpan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN NORMALISASI & DATABASE

ANALISA RANCANGAN NORMALISASI & DATABASE ANALISA RANCANGAN NORMALISASI & DATABASE Pertemuan 10 LANGKAH BENTUK NORMALISASI: BENTUK TIDAK NORMAL UNNORMALIZED FIRST NORMAL FORM (INF) SECOND NORMAL FORM (2NF) MENGHILANGKAN ELEMEN DATA BERULANG MENGHILANGKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Definisi sistem menurut buku sistem teknologi informasi sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996).

BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996). BAB 2 LANDASAN TEORI Database system pada dasarnya adalah sistem pencatatan terkomputerisasi di mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna untuk menerima dan mengubah

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT Model Relasional Yang akan dibahas: Model relasional: struktur, karakteristik, key, representasi skema basis data Integritas relasional: integritas

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Basisdata 2.1.1 Data Data adalah fakta atau observasi tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus, data adalah pengukuran objektif terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Basis Data (Database) sekarang merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari yang biasanya tidak kita sadari penggunaannya. Basis data dapat diartikan sebagai koleksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Connolly (2002,p19) data adalah jembatan yang menghubungi antara komponen manusia dan komponen mesin. Menurut Mc Leod (2001,p15) data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Manajemen Merupakan sistem yang menyediakan informasi mengenai kinerja keseluruhan organisasi atau perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendekatan Basisdata Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa pendekatan basisdata, diantaranya yaitu : 2.1.1. Pengertian Data Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2008)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENYIMPANAN DAN PENJUALAN PADA PT. SOLUSI CORPORINDO TEKNOLOGI SKRIPSI. Oleh

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENYIMPANAN DAN PENJUALAN PADA PT. SOLUSI CORPORINDO TEKNOLOGI SKRIPSI. Oleh ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENYIMPANAN DAN PENJUALAN PADA PT. SOLUSI CORPORINDO TEKNOLOGI SKRIPSI Oleh Lourensius Erico Gunawan 1000845531 Peter 1000843122 Stefano Sanjaya 1000847700

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci