BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti dan penting bagi user, sedangkan informasi (Hoffer, Prescott dan McFadden, 2007, p6) adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut. Menurut Connolly dan Begg(2005, p15) basis data dapat dianggap sebagai sekumpulan data yang saling terkait secara logis yang disertai deskripsi data tersebut, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. Berdasarkan pendapat Hoffer, Prescott dan McFadden(2007, p6), basis data adalah kumpulan data yang saling terkait secara logis Data Base Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg(2005, p16) DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memampukan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengendalikan akses terhadap sistem basis 7

2 8 data. Hoffer, Prescott dan McFadden(2007, p8) juga mendefinisikan DBMS sebagai sebuah sistem software yang digunakan untuk membuat, memelihara dan menyediakan akses terkontrol ke database user Database System Development Lifecycle Database System Development Lifecycle sebagai berikut : Database Planning System Definition Requirements Collection and Analysis DBMS Selection (optional) Database Design Conceptual Database Design Logical Database Design Application Design Physical Database Design Prototyping (optional) Implementation Data Conversion and Loading Testing Operational Maintenance Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle

3 9 1. Database Planning, merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan dari pengembangan aplikasi sistem basis data untuk dapat direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. 2. System Definition, merupakan proses menspesifikasikan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi sistem basis data dan user view utama. 3. Requirement Collection and Analysis, merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi sistem basis data dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna pada sistem yang baru. 4. Database Design, merupakan proses dari pembuatan sebuah rancangan yang mendukung visi dan misi perusahaan yang dibutuhkan untuk sebuah sistem basis data. Menurut Connolly dan Begg (2005, p439), metodologi perancangan sistem basis data terdiri dari 3 tahap, yakni: a. Tahap 1 : Perancangan sistem basis data secara konseptual, yaitu, proses membuat model dari data yang digunakan dalam perusahaan tanpa pertimbangan fisikal. b. Tahap 2 : Perancangan sistem basis data secara logical, yaitu, proses membuat model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan sebuah model data yang

4 10 spesifik, tetapi tidak mempertimbangkan DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya. c. Tahap 3 : Perancangan sistem basis data secara fisikal yaitu, proses menghasilkan sebuah deskripsi implementasi dari database pada penyimpanan sekunder. Deskripsi ini menjelaskan relasi dasar, organisasi file, dan indeks-indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan seluruh integrity constraint serta langkah-langkah keamanan. 5. DBMS Selection, merupakan pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung sistem basis data. 6. Application Design, merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data. 7. Prototyping, merupakan pembuatan model yang bekerja dari suatu sistem basis data. 8. Implementation, merupakan realisasi fisik dari rancangan basis data dan aplikasi. 9. Data Conversion and Loading, merupakan pemindahan data yang sudah ada ke dalam basis data baru dan konversi aplikasi yang sudah ada agar dapat bekerja dengan basis data baru. 10. Testing, merupakan proses menjalankan sistem basis data dengan tujuan mencari kesalahan (error).

5 Operational Maintanance, merupakan proses memonitor dan merawat sistem basis data setelah instalasi dilakukan Data Definition Language (DDL) Connolly dan Begg (2005, p40) mendefinisikan DDL sebagai sebuah bahasa yang mengijinkan administrator sistem basis data atau user untuk mengambarkan dan memberi nama entitas, attribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi disertai dengan batasan-batasan intregritas dan keamanan (integrity constraints dan security constraints). Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p294) DDL adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah database, termasuk membuat, mengubah, menghapus table dan menetapkan constraints Data Manipulation Language (DML) Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), DML merupakan sebuah bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung dasar operasi untuk manipulasi data dasar dari data yang yang tersimpan pada sistem basis data. Sedangkan Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p294), menyatakan bahwa DML merupakan perintah yang digunakan untuk memelihara dan

6 12 memanipulasi query sebuah sistem basis data, yaitu: select, updating, inserting, modifiying, dan querying data Entity Relationship (ER) Modelling ER Modelling menurut Connolly dan Begg (2005, p342) merupakan pendekatan top-down untuk merancang database yang dimulai dengan mengindentifikasi data penting (entitas) dan relasi antar data yang digambarkan dalam sebuah model Entity Types dan Entity Occurrence Entity type, Connolly dan Begg (2005, p343), merupakan sekumpulan objek berproperti sama yang diidentifikasikan oleh perusahaan sebagai keberadaan yang independen. Entity occurrence menurut Connolly dan Begg (2005, p345) merupakan sebuah objek unik yang dapat diidentifikasi dari sebuah entity type Relationship Type dan Relationship Occurrence Menurut Connolly dan Begg (2005, p346), relationship type merupakan pasangan asosiasi yang memiliki makna di antara entity types. Relationship Occurrence menurut Connolly dan Begg (2005, p346), merupakan asosiasi yang dapat diidentifikasi secara

7 13 unik, yang mengandung sebuah occurrence dari tiap entity types yang berpartisipasi Degree of Relationship Types Menurut Connolly dan Begg (2005, p347), degree of relationship types merupakan jumlah entitiy types yang bergabung dalam sebuah relasi. 1. Binary Merupakan relasi tingkat dua. Contoh: Branch has Staff Gambar 2.2 Binary Degree of Relationship Types 2. Ternary Merupakan relasi tingkat tiga. Contoh : Staff register Branch Client Gambar 2.3 Ternary Degree of Relationship Types 3. Quarternary Merupakan relasi tingkat empat.

8 14 Contoh : Solicitor Buyer arranges Financial Institution Bid Gambar 2.4 Quarternary Degree of Relationship Types 4. Recursive Relationship Menurut Connolly dan Begg (2005, p349), recursive relationship merupakan sebuah relationship type di mana entity types yang sama ikut serta lebih dari sekali dengan peran yang berbeda Attributes Attribute, menurut Connolly dan Begg (2005, p350), merupakan sifat dari sebuah entitas atau relationship type. Attribute domain merupakan sekumpulan nilai yang diperbolehkan bagi satu atau lebih atribut. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Simple Attribute

9 15 Simple attribute merupakan atribut yang terdiri dari komponen tunggal di mana komponen tersebut tidak dapat dipisahkan lagi, disebut juga dengan atomic attribute. 2. Composite Attribute Composite attribute merupakan atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dan keberadaan setiap komponen bebas. Beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi komponen yang lebih kecil dengan keberadaan yang bebas. 3. Single-valued Attribute Single-valued attribute merupakan atribut yang memiliki nilai tunggal untuk masing-masing kejadian dari entitas. 4. Multi-valued Attribute Multi-valued attribute merupakan atribut yang memiliki banyak nilai untuk masing-masing kejadian dari entitas. 5. Derived Attribute

10 16 Derived attribute merupakan atribut yang nilainilainya diperoleh atau diturunkan dari atribut lain yang berhubungan Keys Candidate Key menurut Connolly dan Begg (2005, p352) merupakan kumpulan atribut dengan jumlah minimal yang dapat mengidentifikasi secara unik setiap occurrence dari sebuah entitas. Primary Key menurut Connolly dan Begg (2005, p353) merupakan candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasi secara unik setiap occurrence dari sebuah entitas. Composite Key menurut Connolly dan Begg (2005, p353) merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut Structural Constraints Structural constraints (Connolly dan Begg(2005, p356)) merupakan batasan-batasan yang menggambarkan pembatasan pada relationship seperti yang ada pada dunia nyata yang harus diterapkan pada tipe entitas yang ikut serta dalam sebuah relationship.

11 17 Multiplicity (Connolly dan Begg(2005, p356)) merupakan jumlah occurence yang mungkin terjadi pada sebuah tipe entitas yang berhubungan ke sebuah occurrence dari sebuah tipe entitas lain dari suatu relationship. Derajat yang biasanya digunakan pada suatu relationship adalah binary relationship, yang terdiri atas : 1. One-to-one (1:1) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurrence pada entitas yang satu dengan sebuah entity occurrence pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut. Representasi diagram terhadap one-to-one relationship dapat dilihat pada gambar 2.5 dan gambar 2.6. Pegawai tipe entiti (nopeg) SG5 Mengatur tipe relationship r1 Cabang tipe entiti (nocab) B003 SG37 SL21 r2 B005 Gambar 2.5 Semantic net menunjukkan dua occurrence

12 18 setiap cabang diatur oleh satu orang pegawai seorang pegawai dapat mengatur nol atau satu cabang Pegawai nopeg Mengatur Cabang nocab Multiplicity Gambar 2.6 Multiplicity dari relationship one-to-one 2. One-to-many (1:*) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity occurrence pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entity occurrence pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut. Representasi diagram terhadap one-to-many relationship dapat dilihat pada gambar 2.7 dan gambar 2.8. Pegawai tipe entiti (nopeg) SG5 SG37 SA9 Melihat tipe relationship r1 r2 r3 RumahSewa tipe entiti (norumah) PG21 PG36 PA14 PG4 Gambar 2.7 Semantic net menunjukkan tiga occurrence

13 19 setiap rumah sewa dilihat oleh nol atau satu pegawai setiap pegawai melihat nol atau lebih rumah sewa Pegawai nopeg Melihat * RumahSewa norumah Gambar 2.8 Multiplicity dari relationship one-to-many 3. Many-to-many (*:*) Relationship Setiap relationship menggambarkan hubungan antara satu atau lebih entity occurrence pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entity occurrence pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut. Representasi diagram terhadap many-to-many relationship dapat dilihat pada gambar 2.9 dan gambar Koran tipe entiti (namakoran) Glasgow Daily The News West Aberdeen Express Mengiklankan tipe relationship r1 r2 r3 r4 RumahSewa tipe entiti (norumah) PG21 PG36 PA14 PG4 Gambar 2.9 Semantic net menunjukkan empat occurrence

14 20 setiap rumah sewa diiklankan pada nol atau lebih koran setiap koran mengiklankan satu atau lebih rumah sewa Koran namakoran Mengiklankan 0..* 1..* RumahSewa norumah Gambar 2.10 Multiplicity dari relationship many-to-many Cardinality dan Participation Constraints Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua constraint yang berbeda, yaitu: 1. Cardinality Cardinality adalah nilai maksimum dari relationship occurrence yang mungkin terjadi untuk sebuah entitas yang ikut serta pada suatu relationship (Connolly dan Begg, 2005, p363). 2. Participation Participation menentukan apakah semua atau hanya beberapa entity occurrence yang ikut serta dalam sebuah relationship (Connolly dan Begg, 2005, p363). Participation constraint dibagi menjadi : 1. Mandatory participation Mandatory participation melibatkan semua entity occurrence pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2005, p363).

15 21 2. Optional participation Optional participation melibatkan beberapa entity occurrence pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2005, p363). Representasi diagram terhadap multiplicity sebagai cardinality dan participation constraints dapat dilihat pada gambar Cardinality sebuah cabang diatur oleh seorang pegawai seorang pegawai mengatur satu cabang Pegawai nopeg Mengatur Cabang nocab 'semua cabang diatur' (mandatory participation pada Cabang) 'tidak semua pegawai mengatur cabang' (optional participation pada Pegawai) Participation Gambar 2.11 Multiplicity sebagai cardinality dan participation constraints pada relationship one-to-one Normalisasi Berdasarkan Connolly dan Begg (2005, p388), normalisasi merupakan teknik formal untuk menganalisis relasi berdasarkan primary key (atau candidate key) dan functional dependency.

16 22 Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p294), menyebutkan bahwa normalisasi merupakan proses mengubah relasi yang masih memiliki anomali menjadi relasi yang lebih kecil dan terstruktur dengan baik. Tujuan normalisasi menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p211), adalah: i) Mengurangi redundansi data, sehingga menghindari anomali dan menghemat tempat penyimpanan. ii) Menyederhanakan penerapan referential intregrity constraints. iii) Memudahkan memelihara data. iv) Menyediakan desain lebih baik yang merupakan representasi yang sudah dikembangkan dari dunia nyata dan menyediakan basis yang lebih kuat untuk perkembangan di masa yang akan datang. Tahapan-tahapan normalisasi menurut Connolly dan Begg (2005, p ) adalah : 1. Unnormalized (UNF), merupakan sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok yang berulang. 2. First Normal Form (1NF), merupakan sebuah relasi dimana perpotongan antara setiap baris dan kolom memiliki tepat satu nilai.

17 23 3. Second Normal Form (2NF), merupakan sebuah relasi yang sudah berada dalam 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap primary key. 4. Third Normal Form (3NF), merupakan sebuah relasi yang sudah berada dalam 1NF dan 2NF dan tidak mempunyai atribut yang bukan primary key yang memiliki ketergantungan transitif terhadap primary key Desain Konseptual, Logikal, Fisikal Sistem Basis Data Langkah-langkah dalam metodologi perancangan basis data adalah sebagai berikut: a) Perancangan Basis Data secara Konseptual 1. Membangun data model konseptual i. Mengidentifikasi entity types Tujuan langkah ini adalah untuk mengidentifikasi entity types yang di perlukan. ii. Mengidentifikasi relationship types Tujuan langkah ini adalah mengidentifikasi hubungan yang penting antar entity types. iii. Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut dengan entitas atau relationship types

18 24 Tujuan langkah ini adalah mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut dengan entitas atau relationship types. iv. Menentukan wilayah artibut Tujuan langkah ini adalah menentukan wilayah untuk atribut-atribut yang ada di dalam model data konseptual lokal. Yang di maksud wilayah adalah sekumpulan nilai-nilai dimana suatu atribut mendapatkan nilainya. Contoh: nilai yang valid untuk jenis kelamin adalah p atau w. v. Menentukan atribut candidate key, primary key dan alternate key Tujuan langkah ini adalah mengidentifikasi candidate key untuk tiap entity types dan apabila lebih dari satu candidate key di pilih salah satu untuk menjadi primary key dan lainnya menjadi alternate key. vi. Mempertimbangkan konsep pemodelan tingkat lanjut (langkah optional) Tujuan langkah ini adalah mempertimbangkan pengunaan konsep tingkat lanjut seperti: specialization/generalization, aggregation, dan composition.

19 25 Specialization, Connolly dan Begg (2005, p374), adalah proses memaksimalkan perbedaan antara anggota-anggota entity dengan mengidentifikasi karakteristik yang membedakan masing-masing entity. Generalization, Connolly dan Begg (2005, p375), adalah proses meminimalkan perbedaan antara entitas dengan mengidentifikasi karakteristik yang sama dari masing-masing entity. Aggregation, Connolly dan Begg (2005, p383), merepresentasikan sebuah relasi has-a atau is-part-of antara entity types dimana yang satu adalah sebagai whole dan yang lainnya sebagai part. Composition, Connolly dan Begg (2005, p384), adalah sebuah bentuk spesifik dari aggregation yang merepresentasikan sebuah asosiasi antara entitas dimana ada kepemilikan kuat dan kesamaan lifetime antara whole dan part. vii. Memeriksa redundansi pada model Tujuan ini adalah memeriksa ada atau tidaknya redundansi pada model. viii. Validasi model konseptual pada user transaction

20 26 Untuk memastikan bahwa model konseptual mendukung transaksi yang diperlukan. ix. Review model data konseptual dengan user. Tujuannya adalah untuk me-review model data konseptual dengan user untuk memastikan mereka menganggap model sebagai representasi yang benar dari kebutuhan data perusahaan. b) Perancangan Basis Data secara Logikal 2. Membangun data model logikal a. Menurunkan (derive) relasi untuk model data logikal Tujuannya adalah untuk membuat relasi bagi model data logikal untuk merepresentasikan entitas-entitas, hubungan-hubungan dan atributatribut yang telah diidentifikasi. b. Memvalidasi relasi-relasi menggunakan normalisai Tujuannya adalah untuk memvalidasi relasirelasi di dalam model data logikal dengan menggunakan normalisasi. c. Memvalidasi relasi-relasi terhadap transaksi user Tujuannya adalah untuk memastikan relasirelasi yang ada dalam model data logikal mendukung transaksi yang diperlukan. d. Memeriksa batasan-batasan integritas

21 27 Tujuannya adalah untuk memeriksa batasanbatasan integritas yang di representasikan dalam model data logikal. e. Review model data logikal dengan user Tujuannya adalah untuk me-review model data logikal dengan user untuk memastikan mereka menganggap model sebagai representasi yang benar dari kebutuhan data perusahaan. f. Mengabungkan model data logikal kedalam model global (langkah optional) Tujuannya adalah mengabungkan model data logikal ke dalam satu model data logikal global yang merepresentasikan seluruh user views dari sebuah basis data. User views mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sebuah sistem basis data yang dilihat dari perspektif jabatan tertentu (contohnya : manager atau supervisor) atau area aplikasi (marketing atau personalia). g. Memeriksa untuk perkembangan di masa yang akan datang Tujuannya adalah untuk menentukan apakah akan ada perubahan yang signifikan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dan untuk menilai

22 28 apakah model data logikal mampu mengakomodasikan perubahan-perubahan ini. c) Perancangan Basis Data secara Fisikal 3. Menterjemahkan model data logikal untuk DBMS yang ditargetkan. a. Merancang base relations Untuk setiap relasi yang diidentifikasikan pada global logical data model, definisinya terdiri dari nama relasi, daftar simple attribute diikuti tanda kurung, primary key berserta alternate key dan foreign key jika ada, dan referential integrity constraint bagi foreign key yang teridentifikasi. Definisi setiap atribut pada kamus data terdiri dari domainnya yang terdiri atas tipe data, panjang data, setiap constraint pada domain, nilai defaultnya jika ada, dan keterangan apakah atribut dapat memiliki nilai null. b. Merancang representasi dari derived data Bertujuan untuk menentukan cara untuk merepresentasikan derived data yang ada dalam global logical data model ke dalam target DBMS. Biasanya derived attribute tidak terlihat pada logical data model namun didokumentasikan di dalam kamus data. Untuk setiap derived attribute

23 29 yang ada, tanda / digunakan untuk menandakan atribut tersebut adalah derived attribute. c. Merancang batasan-batasan umum Tujuannya adalah untuk merancang batasan umum bagi DBMS yang akan di pakai. 4. Merancang organisasi file dan index a. Menganalisis transaksi Bertujuan untuk memahami fungsi dari transaksi yang dijalankan pada basis data dan menganalisis transaksi-transaksi yang penting. b. Memilih organisasi file Untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap base relation. c. Memilih indeks Untuk menentukan apakah penambahan indeks akan meningkatkan unjuk kerja sistem. Ada tiga jenis indeks yaitu : i. Primary index Pengindeksan dilakukan pada kolom kunci (key field), yang diurutkan terlebih dahulu secara sekuensial. ii. Clustering index

24 30 Pengindeksan dilakukan pada kolom bukan kunci (non-key field), yang sudah diurutkan terlebih dahulu secara sekuensial. Kolom bukan kunci itu disebut juga dengan clustering attribute (Connolly dan Begg, 2005, p1277). iii. Secondary index Pengindeksan yang dilakukan pada kolom yang tidak terurut di dalam file data (Connolly dan Begg, 2005, p1277). d. Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan Memperkirakan besarnya ruang penyimpanan yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi basis data pada tempat penyimpanan kedua. Hal ini sangat tergantung pada target DBMS dan perangkat keras yang digunakan. Perkiraan ukuran dapat dilakukan dengan mengukur besar data tiap baris dan jumlah baris pada setiap relasi. 5. Merancang user views Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang diidentifikasikan selama tahap pengumpulan kebutuhan dan analisa pada daur hidup aplikasi basis data relasional (database application lifecycle).

25 31 6. Merancang mekanisme keamanan Bertujuan untuk menentukan bagaimana kebutuhan keamanan akan direalisasikan. Keamanan bagi basis data sangat diperlukan karena basis data merupakan sumber daya perusahaan yang penting. 7. Mempertimbangkan pengenalan redundancy terkontrol Untuk menentukan apakah pengenalan redundancy yang terkontrol dengan cara melonggarkan aturan normalisasi akan meningkatkan kinerja dari sistem. 8. Memantau operasional sistem Bertujuan untuk memantau sistem operasional dan meningkatkan kinerja sistem untuk memperbaiki keputusan perancangan yang tidak sesuai atau menggambarkan perubahan kebutuhan-kebutuhan. 2.2 Teori-teori Pendukung Penjualan Penjualan merupakan komunikasi pribadi untuk menyampaikan suatu informasi dalam rangka membujuk seorang calon pelanggan agar membeli sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhannya (Futrell (1993, p52)).

26 32 Menurut Widjajanto (1999, p122) penjualan adalah transfer hak atas barang untuk mendapatkan sumber daya lainnya, seperti kas atau janji membayar kas (piutang). Mulyadi (1989, p202) mendefinisikan kegiatan penjualan terdiri dari atas dua tipe berdasarkan cara pembayarannya, yakni : - Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah transaksi penjualan dimana barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima uang atau pembayaran dari pembeli. - Penjualan Kredit Penjualan kredit adalah transaksi penjualan dimana jika pesanan dari pembeli telah terpenuhi dengan mengirim barang atau penyerahan jasa, maka untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pembeli tersebut Pembelian Menurut Haidar (2001, p352), pembelian adalah mendapatkan sesuatu (barang atau jasa) dengan menukar uang yang senilai. Menurut Barata (2001, p29), pembelian adalah cara memperoleh sesuatu (barang atau jasa) dengan memberikan balas jasa berupa sejumlah uang yang nilainya sama dengan barang atau jasa yang di perolehnya.

27 33 Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian didefinisikan sebagasi suatu usaha yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan Persediaan Menurut Handoko (1994, p333), persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Ini meliputi persediaan bahan mentah (bahan baku), barang dalam proses, barang jadi (produk), bahan penolong, komponenkomponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan. Persediaan, menurut Reiner, Heizer yang diterjemahkan oleh Kresnohadi Ariyoto (2001, p314), merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan 40% dari total modal yang diinvestasikan. Sedangkan menurut Love (1979, p3) persediaan adalah jumlah barang atau bahan baku dalam perusahaan dan disediakan untuk digunakan atau untuk dijual. Sistem persediaan menurut Handoko (1994, p334) adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.

28 34 Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Handoko (1994, p334) membedakan persediaan atas : - Persediaan Bahan Mentah (raw materials) - Persediaan Komponen-komponen Rakitan (purchased parts / components) - Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (supplies) - Persediaan Barang dalam proses (work in process) - Persediaan Barang Jadi / Produk (finished goods) Produksi dan Penjadwalan Ditinjau dari segi teknik, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa dalam arti fisik. Sedangkan ditinjau dari segi ekonomi, produksi dapat diartikan sebagai segala usaha untuk menaikkan faedah dari suatu barang. Faedah suatu barang dapat ditimbulkan karena : alam, bentuk, tempat, waktu, dan hak milik. Menurut Handoko (1994, p3) manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal terhadap penggunaan sumber daya-sumber daya atau fakta-fakta produksi (5M yakni : Man, Material, Machine, Money, Method) dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk / jasa. Penjadwalan (Baroto, 2002, p167) merupakan alat ukur yang baik bagi perusahaan agregat. Pesanan-pesanan aktual pada tahap ini akan ditugaskan pertama kalinya pada sumber daya tertentu, seperti : fasilitas,

29 35 tenaga kerja, mesin, bahan baku. Sedangkan menurut Silvia Rostianingsih (2006, p57) penjadwalan merupakan proses pengalokasian resource pada periode waktu tertentu untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan dan menentukan kapan suatu proses dapat mulai dan selesai.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA MARKETING PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PO. DELIRA

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan

Kata Kunci : Sistem Basisdata, Nozzle, Permintaan, Penawaran, Pemesanan, Penjualan Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT MULIA ASLI Henry Kurniawan 0800738383

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT. SUMBER DATA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PENJUALAN, DAN PEMBELIAN PADA PT.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Loshin (2012, p8), data adalah kumpulan dari elemenelemen nilai baku atau fakta yang digunakan untuk perhitungan, pemikiran atau pengukuran.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basisdata 2.1.1 Pengertian Basisdata Menurut Connolly (2005, p14), Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS-DATA ADMINISTRASI PADA ANDANTE MUSIC SCHOOL Fillia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PRODUKSI PADA PT ROFINA INDAH JAYA Abstrak Helena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar 2.1.1. Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu obyek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendekatan Basisdata Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa pendekatan basisdata, diantaranya yaitu : 2.1.1. Pengertian Data Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2008)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PEMBUATAN SINETRON

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data atau database menurut Connoly (2002, p14) adalah sebuah kumpulan data terbagi atas data yang berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Sistem Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol angka yang secara relatif mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar / umum Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang digunakan sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAN BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 Analisis dan Perancangan Sistem Basisdata untuk Mendukung Pengelolaan Persediaan dan Penjualan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Basisdata Menurut Connolly (2002, p7), file-based system merupakan sekumpulan program aplikasi yang menampilkan pelayanan terhadap pengguna seperti laporan produksi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan aplikasi basis data sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem merupakan komponen komponen terstruktur yang menjadi satu kesatuan, saling terhubung satu sama lain dengan mempunyai fungsi tertentu untuk mencapai tujuan dari fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Sistem Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PADA PT.TRIJAYA MULTI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2 bab2 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005,p15), Database adalah kumpulan data yang terbagi dan terhubung secara logikal dan deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. PROPOSTER INDONESIA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. PROPOSTER INDONESIA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Basis Data Pengertian Basis Data. Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Basis Data Pengertian Basis Data. Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu kumpulan data yang berhubungan secara logika dan dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PADA SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Database dan DBMS (Database Management System) keperluan informasi pada sebuah perusahaan (Conolly, p15).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Database dan DBMS (Database Management System) keperluan informasi pada sebuah perusahaan (Conolly, p15). 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database dan DBMS (Database Management System) 2.1.1 Pengertian Database Database adalah sekumpulan koleksi data yang berhubungan secara logikal, dan sebuah deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Basis Data Dalam sebuah teknologi informasi, basis data (database) merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam sebuah

Lebih terperinci

Database Systems: Ch. 3: The Relational Model. History of The Relational Model. Learning Objectives

Database Systems: Ch. 3: The Relational Model. History of The Relational Model. Learning Objectives 1 Database Systems: Thomas Connolly, Carolyn Begg, Database System, A Practical Approach to Design Implementation and Management, 4 th Edition, Addison Wesley History of The Relational Model Terminology

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT MARTHA BEAUTY GALLERY Rinaldi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia (Connolly, Begg, 2005, p20). arti dan penting dalam lingkungan user (Hoffer, Prescott, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia (Connolly, Begg, 2005, p20). arti dan penting dalam lingkungan user (Hoffer, Prescott, 2005, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Data Data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan komponen mesin dengan komponen manusia (Connolly,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : Secara tradisional data memiliki hierarki sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : Secara tradisional data memiliki hierarki sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar Teori-teori pokok yang merupakan teori-teori landasan bagi teori-teori lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : 2.1.1 Pengertian Data Data merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori Umum ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan secara umum dalam penyusunan skripsi ini dan nantinya yang akan menjadi landasan di dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci