SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG METODE PENGADAAN LANGSUNG PADA BADAN NARKOTIKA KABUPATEN BANGKA SELATAN

Transkripsi

1 SISTE INFORASI PENGADAAN BARANG ETODE PENGADAAN LANGSUNG PADA BADAN NARKOTIKA KABUPATEN BANGKA SELATAN ANDIKA ANDISARI Sistem Informasi STIK ATA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel andikaandisari@yahoo.co.id Abstrak Narcotics Bureau of South Bangka Regency is a Government Agency as a new body formed by the Regent's decision No. 2 of 2008 which act as coordination, facilitator, information and education of permasalahn drug abuse in South Bangka regency. In carrying out the functions of government, it is definitely necessary logistics equipment and services that support the optimal performance of the agency. This need is met by several parties, both government-owned companies and government agencies swasta.pengadaan goods on more complicated because it deals with the calculation of Budget / Budget. To overcome the problems encountered in the above, it is necessary procurement information system direct procurement method are computerized and integrated in order to provide precise and accurate information as a basis for decision-making, and to provide optimum services to service users Kata kunci : Sistem Informasi Pengadaaan Barang Langsung, etodologi Berorientasi Objek, Unifield odelling Language (UL). Pendahuluan. Latar Belakang asalah Dewasa ini perkembangan sistem informasi pada suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan karena perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut suatu instansi untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Sistem informasi mendukung membuat kinerja suatu instansi akan terlaksana dengan baik dan dapat menangani berbagai pengolahan data dengan menggunakan teknologi informasi. Sistem informasi dibuat untuk mempermudah dalam pengelolaan dan penyimpanan data maka dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Adanya sistem informasi yang tepat dan akurat dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan operasional instansi. Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan merupakan Instansi Pemerintah sebagai Badan yang baru dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 2 Tahun 2008 yang berperan sebagai koordinasi, fasilisator, informasi dan edukasi dari permasalahan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Bangka Selatan. Perkembangan Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan sudah mulai menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk menunjang kinerjanya. enjalankan fungsi pemerintahan, sudah pasti dibutuhkan logistic, peralatan dan jasa yang menunjang optimalnya kerja instansi tersebut. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa pihak, baik itu perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Berbeda dengan dan jasa di instansi dan perusahaan swasta, dan jasa di instansi pemerintahan lebih rumit karena berhubungan dengan perhitungan APBN/APBD yang digunakan untuk membayar barang atau jasa tersebut. Terlebih lagi ada beberapa aturan yang mengatur proses tersebut, Perpres 54 tahun 200 sebagai perubahan tentang tatacara dan jasa pemerintah dari Keputusan Presiden No 8 tahun Pengadaan barang metode pengadaan langsung atau pengadaan langsung barang adalah langsung kepada Penyedia Barang / pedagang, tanpa melalui pelelangan. elihat uraian di atas penulis tertarik memilih judul Rancang Bangun Sitem Informasi Pengadaan Barang etode Pengadaan Langsung di Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan. Semoga dengan adanya sistem tersebut akan memberi kemudahan dan menjamin keamanan

2 .2 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut : a. engetahui dan menganalisa sistem pengadaan barang metode pengadaan langsung. b. erancang dan menerapkan sistem informasi metode pengadaan langsung yang terkomputerisasi sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi pada Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan c. Diharapkan dapat bermanfaat bagi Badan Narkotika kabupaten Bangka Selatan agar dapat memproses dan memberikan laporan tepat pada waktunya. d. enghasilkan suatu informasi pengadaan barang metode pengadaan langsung yang cepat, tepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan user untuk memproses pengadaan barang e. Sarana dokumentasi data metode pengadaan langsung di Badan Narkotika kabupaten Bangka Selatan yang tersaji dalam bentuk software berbasis web..3 Batasan Penelitian Dalam memusatkan masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan maka dibatasi masalah yang akan di bahas dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang etode Pengadaan Langsung di Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan ini, adapun ruang lingkup permasalahan yang di bahas ini, Berdasarkan pada latar belakang diatas meliputi proses secara langsung tanpa pelelangan..4 etode Penelitian etode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: a. Pengumpulan Data b. Analisa Sistem c. Perancangan Sistem 2. Tinjauan Pustaka 2. Sistem Informasi Pengadaan Barang Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3). Pengadaan Langsung adalah salah satu metode dalam memilih penyedia barang/jasa pemerintah. Dibanding dengan metode lainnya metode Pengadaan Langsung merupakan cara yang paling sederhana dan dapat dilaksanakan oleh pejabat pengadaan tanpa harus melalui proses lelang 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UL enurut unawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita. Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi Unified odelling Language (UL) UL adalah sebuah bahasa pemodelan yang menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem software. enurut unawar (25) menyatakan, bahwa UL adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson Analisa Sistem Berorientasi Obyek Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UL adalah sebagai berikut: a) Activity Diagram, teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. b) Analisa Dokumen an, analisa mengenai dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem. c) Analisa Dokumen asukan, bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan. d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Diagram usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan menjelaskan secara rinci mengenai usecase diagram Perancangan Sistem Berorientasi Obyek Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu: a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut:

3 ) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) 2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure), sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu. 3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari link-link diantara tipe record. Record adalah sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link ini menunjukkan arah hubungan dari satu record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity. 4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel. 5) Basis Data, menurut Indrajani (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. enurut Aji Supriyanto (2005:90) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. 6) Rancangan Dokumen an, berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang. 7) Rancangan Dokumen asukan, berisi gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua rancangan layar yang dibuat beserta format datanya. 9) Sequence Diagram, suatu diagram UL yang memodelkan logika dari suatu use case dengan menggambarkan interaksi berupa pengiriman pesan (message) antar objek dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702) 0) Class Diagram, merupakan himpunan dari objek yang sejenis yang mempunyai atribut dan perilaku (method) yang sama. struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Class dalam notasi UL digambarkan dengan kotak. 3. etode Penelitian etode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: 3. Pengumpulan Data a. Wawancara erupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis dengan responden bertujuan untuk mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. b. Observasi Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan. c. Studi Pustaka etode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan. d. Studi Literatur Pengumpulan bahan tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi. 3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah: a) enganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada. b) enspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Tools yang digunakan antara lain, yaitu: ) Activity diagram sistem berjalan 2) Use case diagram sistem usulan 3) Deskripsi Use Case 4) Dokumen keluaran 5) Dokumen masukan 3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program. Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah: a) Entity Ralationship Diagram (ERD) b) Logical Record Structure (LRS) c) Table d) Basis Data e) Rancangan masukan f) Rancangan keluaran g) Rancangan Dialog Layar h) Sequence Diagram

4 i) Class Diagram 4. Hasil dan Pembahasan 4. Proses Bisnis Proses bisnis yang ada pada SP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut: a. Pendataan Data serahkan data perusahaan rekanan kepada bagian. Seanjutnya bagian pengadaan lakukan pendataan rekanan. b. Rencana Pengadaan Barang Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penggunaan uang negara, sebelum melaksanakan pengadaan dengan metode penunjukan langsung Pejabat Pembuat Komitmen melaporkan rencana pengadaan barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran. c. Pembuatan Disposisi Persetujuan atau Penolakan Kuasa Pengguna Anggaran melakukan penelitian/penilaian dari segi efektivitas dan efisiensi terhadap usulan rencana /jasa tersebut, selanjutnya memberikan disposisi persetujuan atau menolak. Sesuai disposisi tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen melakukan tindak lanjut: ) Jika disetujui (sesuai usulan), memerintahkan kepada Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan proses. 2) Jika ditolak/tidak disetuji, maka tidak melakukan /jasa; d. Proses Penawaran Harga Pejabat Pembuat Komitmen, ULP membuat undangan kepada penyedia barang/jasa (minimal 3 rekanan) untuk menyampaikan data-data perusahaan dalam rangka proses prakualifikasi dan selanjutnya dibuatkan berita acara penawaran harga. (surat undangan cukup dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa yang ditunjuk. e. Pembuatan Berita Acara Kualifikasi Penyedia barang/jasa yang dipilih menyampaikan dokumen-dokumen perusahaan kepada ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk dilakukan prakualifikasi dan klarifikasi serta negosiasi harga. Hasil prakualifikasi dan klarifikasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Kualifikasi, Klarifikasi dan Negosiasi Harga. f. Pembuatan HPS ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa bersama membuat HPS (Harga Perkiraan Sendiri) berdasarkan datadata/harga pasar setempat, informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS, asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggung jawabkan. HPS tersebut selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. g. Pembuatan Fakta Integritas Sebelum melaksanakan proses, ULP/Pejabat Pengadaan Barang bersama Penyedia Barang dan KPA/Pejabat Pembuat Komitmen membuat Fakta Integritas yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan KKN dalam pelaksanaan /jasa. h. Berita Acara Negosiasi ULP/ melakukan prakualifikasi terhadap perusahaan dan jika lulus melakukan evaluasi/klarifikasi/negosiasi harga baik dari segi teknis maupun biaya dengan membuat Berita Acara Negosiasi/Klarifikasi dengan penyedia barang/jasa i. Penetapan Penunjukan Penyedia Barang/ ULP//Jasa melaporkan dan mengusulkan penunjukan/penetapan penyedia barang/jasa kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat dan berdasarkan laporan/usulan tersebut Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan penunjukan penyedian barang/jasa. 4.2 Activity Diagram Serahkan data perusahaan Terima data perusahaan rekanan Lakukan pendataan rekanan Gambar. Activity Diagram Pendataan Buat rencana Pengguna Anggaran Terima rencana Lakukan evaluasi rencana Gambar 2. Activity Diagram Rencana Pengadaan

5 Pengguna Anggaran Buat diposisi persetujuan rencana Buat Pakta integritas yang berisi ikrar tidak melakukan KKN dalam Pengadaan Barang serahkan disposisi persetujuan Terima disposisi persetujuan Setujui pakta Terima Pakta integritas Integritas Beri perintah untuk melakukan Terima perintah Lakukan Persetujuan pakta integritas beri persetujuan pakta integritas Gambar 3. Activity Diagram Pembuatan Disposisi Gambar 7. Activity Diagram Pembuatan Fakta Integritas Buat undangan untuk proses pengadaan Terima undangan untuk proses pengadaan Buat berita acara negosiasi kepada rekanan yang dipilih Terima data perusahaan dan surat penawaran harga Sampaikan data perusahaan dan surat penawaran harga Setujui berita acara negosiasi Lakukan persetujuan berita acara negosiasi Lakukan evaluasi terhadap surat penawaran harga Gambar 8. Activity Diagram Berita Acara Negosiasi Buat Berita Acara penawaran harga Setujui Berita Acara penawaran harga Pengguna Anggaran melaporkan dan mengusulkan terima usulan rekanan enetapkan rekanan rekanan yang ditunjuk yang ditunjuk yang ditunjuk Gambar 4. Activity Diagram Penawaran Harga Gambar 9. Activity Diagram Penetapan Penunjukan 4.3 Sistem Usulan a. Use Case Diagram Buat berita acara kualifikasi rekanan yang dipilih setujui berita acara kualifikasi lakukan persetujuan berita acara kualifikasi Entry Data Barang Pejabat Pengada... Gambar 5. Activity Diagram Berita Acara Kualifikasi Entry Data Gambar 9. Use Case Diagram Package aster Buat Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berdasarkan data dan harga pasar setempat Entry Disposisi Persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran Undangan Serahkan HPS Terima HPS Entry Surat Penawaran Harga Tandatangani HPS BAP Kualifikasi Pejabat Pengada... HPS Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan HPS Pakta Integritas BAP Negosiasi Entry Penetapan Gambar 0. Use Case Diagram Package Transaksi

6 Gambar. Use Case Diagram Package Laporan b. Rancangan Basis Data REKANAN Pejabat Pengada... PUNYA KodePerush NmPerush Nm NoNPWP DISPOSISI TERIA RENCANA TglDisposisi Ket TglUsul TA BERITA ACARA NEGOSIASI TglBANego SERAH Kdbrg JmlUsul USUL Laporan Pengadaan Barang KodePerus CETAK N ADA Kdbrg JmlIsi NmBrg Sat Harsat PENAWARAN BARANG N ISI HASIL FAKTA INTEGRITAS BARANG DAPAT TglPnwran wktupelaksanaan KELUAR TglBAPasca UNDANGAN BERITA ACARA PASCA KUALIFIKASI Kepala Dinas NoKualifikas Tgkualikasi TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar WaktuDaftar TglKembali BERITA ACARA KUALIFIKASI TglHPS BUAT HPS UNCUL SETUJU PENUNJUKAN Disposisi TglDisposisi Ket Rencana TglUsul TA KodePerush NmPerush Nm NoNPWP Undangan TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar NoPnwrn WaktuDaftar TglKembali Penawaran Barang NoPenawaran Berita Acara Kualifikasi NoPnwrn TglPnwrn NoPnwrn TglKualifikasi WktuPelaksanaan KodePerush NoPnwrn Isi NoPnwrn Usul Barang HPS JmlIsi JmlUsul Nmbrg TglHps Sat Harsat Penunjukan Berita Acara Pasca NoPenunjukan FaktaIntegritas Kualifikasi TglPenunjukan TglVerifikasi NmPetugas NoBaPasca TglFakta TglBaPasca Berita Acara Negosiasi BANego TglBANego Gambar 4. Logical Record Structre (LRS) c. Class Diagram TglFakta IsiFakta NoPenunjukan NoPenunjukan TglPenunjukan TglVerifikasi KELUAR NmPetugas Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD) REKANAN KodePerush NmPerush Nm NoNPWP PUNYA DISPOSISI TglDisposisi Ket TERIA RENCANA BERITA ACARA NEGOSIASI SERAH TglUsul TA TglBANego USUL Kdbrg JmlUsul CETAK KodePerus N ADA Kdbrg JmlIsi NmBrg Sat Harsat PENAWARAN BARANG N ISI HASIL FAKTA INTEGRITAS TglFakta IsiFakta BARANG DAPAT TglPnwran wktupelaksanaan KELUAR TglBAPasca UNDANGAN BERITA ACARA PASCA KUALIFIKASI NoKualifikas Tgkualikasi TglUnd Hal Kegiatan PerkiraanDana TglDaftar HariDaftar TempatDaftar WaktuDaftar TglKembali BERITA ACARA KUALIFIKASI TglHPS BUAT HPS UNCUL SETUJU PENUNJUKAN NoPenunjukan Gambar 3. Transformasi ERD ke LRS NoPenunjukan TglPenunjukan TglVerifikasi KELUAR NmPetugas Gambar 6. Entity Class Diagram d. Tampilan Layar Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi Administrsi Kesiswaan: ENTRY DATA BARANG Data Barang Kode Barang Nama Barang Satuan Harga Satuan ENTRY DATA BARANG Kode Barang Nama Barang Satuan Harga Satuan Ubah Hapus Gambar 7. Rancangan Layar Entry Data Barang

7 CETAK UNDANGAN ENTRY DATA REKANAN CETAK UNDANGAN Data ENTRY DATA REKANAN Kode Perusahaan Nama Perusahaan Nama NPWP No. Undangan Tgl Undangan Hal Kegiatan Perkiraan Dana Tgl Daftar Hari Daftar Tempat Daftar Waktu Daftar <<sysdate>> <<sysdate>> Data Penawaran Barang No Penawaran <<display>> Tgl Penawaran <<display>> <<display>> Waktu <<display>> Kode Perusahaan <<display>> Perusahaan <<display>> <<display>> <<display>> Kode Perusahaan Nama Perusahaan NPWP Tgl Kembali <<sysdate>> Ubah Hapus Gambar 2. Rancangan Layar Undangan Gambar 8. Rancangan Layar Entry Data CETA BERITA ACARA KUALIFIKASI CETAK BERITA ACARA KUALIFIKASI CETAK USULAN CETAK RENCANA USULAN Nomor BA Kualifikasi BA Kualifikasi <<Sysdate>> Data Barang Data Penawaran Barang Data No. Ususl Tgl Usul Tahun Anggaran <<sysdate Kode Barang <<display>> Nama Barang <<display>> <<display>> Jumlah Usul <<display>> Tambah No Penawaran Tgl Penawaran Waktu Pelaksanaan Kode Perusahaan Perusahaan Kode Barang Nama Barang Jumlah Usul Gambar 22. Rancangan Layar Berita Acara Kualifikasi CETAK HPS CETAK HPS Gambar 9. Rancangan layar Rencana Usulan Nomor HPS HPS <<Sysdate>> ENTRY DISPOSISI No. Disposisi Tgl Disposisi Keterangan ENTRY DISPOSISI Data Rencana Usulan No. Usul <<display>> <<sysdate>> Tgl Usulan <<display>> Thn Anggaran <<display>> Data BA Kualifikasi No BA Kualifikasi Tgl BA Kualifikasi Nomor Penawaran Tgl Penawaran <<Pilih>> Kode Perusahaan Perusahaan No. Disposisi Tgl Disposisi Keterangan No. Ususlan Gambar 23. Rancangan layar HPS Gambar 20. Rancangan Layar Entry Disposisi

8 CETAK BA PASCA KUALIFIKASI CETAK BA PASCA KUALIFIKASI CETAK PENUNJUKAN REKANAN CETAK PENUNJUKAN REKANAN No. BA Pasca Kualifikasi BA Pasca Kualifikasi <<Sysdate>> Data HPS Data BA Kualifikasi No. BA Kualifikasi Nomor HPS Tgl BA Kualifikasi HPS No. Penawaran Kode Perusahaan No. Penunjukan Tgl Penunjukan <<Sysdate>> Tgl Verifikasi <<sysdate>> Nama Petugas Data Fakta Integritas No Fakta Integritas Data Kode Perusahaan NPWP Nama Perusahaan Isi Fakta Integritas Gambar 24. Rancangan Layar BAP Gambar 27. Rancangan Layar Penunjukan CETAK FAKTA INTEGRITAS No. Fakta Integritas Isi Fakta Integritas CETAK FAKTA INTEGRITAS <<Sysdate>> Data BA Pasca Kualifiksi No BA Pasca No HPS HPS LAPORAN PENGADAAN BARANG CETAK LAPORAN PENGADAAN BARANG Periode Awal Akhir sysdate sysdate No BA Kualifikasi Tgl BA Kualifikasi CETAK KELUAR Gambar 28. Rancangan Layar Laporan Gambar 25. Rancangan Layar Fakta Integritas CETAK BA NEGOSIASI No. BA Negosiasi Data Fakta Integritas No Fakta Integritas Isi Fakta Integritas CETAK BERITA ACARA NEGOSIASI <<Sysdate>> Data Kode Perusahaan NPWP Gambar 26. Rancangan Layar BA Negosiasi 5. Kesimpulan dan Saran 5. Kesimpulan Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Komputerisasi pada rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan etode Pengadaan Langsung dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan pejabat dalam melaksanakan kegiatan dengan metode pengadaan langsung dan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat. b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan dalam proses administrasi, ketepatan dan keakuratan data, serta dapat meminimalisir kesalahan dalam kegiatan administrasi. c. Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan etode Pengadaan Langsung yang berorentasi objek (Object Oriented) dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh user (pengguna) dalam hal struktur perancangannya dan implementasinya

9 5.2 Saran Adapun saran saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem informasi ini, supaya mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan dan perawatan sistem informasi ini. b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan. c. Secara rutin melakukan back-up data yang ada minimal satu tahun sekali untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data. d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan oleh Pejabat Pengadaan Barang pada Badan Narkotika Kabupaten Bangka Selatan agar dapat meningkatkan kinerja sistem. e. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5 tahun sekali pada sistem informasi ini agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya diharapkan sistem dapat lebih optimal dan mampu memenuhi kebutuhan user. Daftar Pustaka Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data Jakarta: PT Elex edia Komputindo, 2009 unawar, Pemodelan Visual dengan UL Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005 Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 20 Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi Yogyakarta: CV. Andi Offset, 202 Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008 Widjaya Iwan Kurniawan, anajemen Proyek Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, 203