SISTEM INFORMASI TATA KELOLA ATM DI BANK SUMSEL BABEL CABANG PANGKALPINANG

Transkripsi

1 SISTE INFORASI TATA KELOLA AT DI BANK SUSEL BABEL CABANG PANGKALPINANG LINDRA DWI PURWANTO Sistem Informasi STIK ATA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel sanialopiani@yahoo.co.id Abstrak Babylon Bank of South Sumatra is one of the most developed in the Regional Bank Indonesia, as evidenced by the many awards and good assessment of the various institutions. The results of a 2008 audit by her Bank Indonesia also put Sumsel Babylon Bank as the Bank and the health ratings mean BK II sound bank. Bank of South Sumatra Pangkalpinang Babylon branch currently has 8 ATs spread across a number of points in the area Pangkalpinang. The amount is enough to require good governance so that it can operate optimally. To overcome the problems encountered in the above, it is necessary governance AT information systems are computerized and integrated in order to provide precise and accurate information as a basis for decision making Kata kunci : Sistem Informasi Tata Kelola AT, etodologi Berorientasi Objek, Unifield odelling Language (UL). Pendahuluan. Latar Belakang asalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang tergabung dalam grup G20 yaitu kelompok 20 ekonomi utama dunia yang terdiri dari 9 negara dengan perekonomian besar ditambah Uni Eropa. Kelompok G20 menguasai hampir 70% perekonomian dunia. Keikut sertaaan Indonesia di dalam group ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini tumbuh rata-rata 6% per tahun. Angka ini cukup besar mengingat ditengah ketidakpastian perekonomian global, bahkan tahun 203 pertumbuhan perekonomian Indonesia terbesar ke dua setelah china. Dengan semakin baiknya perekonomian Indonesia saat ini tentunya juga berakibat pada pertumbuhan pendapatan masyarakatnya, disinilah peran perbankan sangat penting untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. asyarakat modern saat ini tidak lagi menyimpan uangnya di dalam lemari atau di bawah ranjang seperti masyarakat zaman dahulu. ereka akan lebih merasa aman dan lebih mudah jika menyimpan uang mereka di bank. enurut undang-undang nomor 7 tahun 992 tentang perbankan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 0 tahun 998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simopanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan semakin banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia saat ini menyebabkan semakin sengitnya kompetisi antar bank. Begitu banyak fitur dan produk yang mereka tawarkan agar masyarakat mau menempatkan dananya ataupun ataupun melakukan akad kredit di bank tersebut. Saat ini pun masyarakat dengan mudah memilih bank mana yang menurut mereka paling baik. Diantara berbagai macam fitur yang ditawarkan bank salah satunya adalah AT (Automatic Teller achine). Peran AT di dunia perbankan sangatlah penting, dari fungsi awalnya yang hanya untuk menarik uang tunai saat ini berbagai fitur tambahan telah banyak ditambahkan di AT misalnya: permbelian pulsa, pembayaran listrik, pembayaran telepon, transfer antar bank, pembayaran pajak dan fitur-fitur lainnya. Berkaca dari pentingnya peranan AT dalan dunia perbankan, penulis ingin mencoba membuat sebuah system yang berguna untuk mempermudah pegawai bank dalam melakukan tata kelola AT Dalam kesempatan ini, penulis mengadakan penelitian pada salah satu perusahaan yakni Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang.

2 Objek yang menjadi penelitian adalan AT yang dimiliki Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang yang saat ini berjumlah 8 unit. Bank SumselBabel merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 06 November 957 dengan nama Bank Sumsel berdasarkan keputusan panglima ketua penguasa perang daerah sriwijaya tingkat I Sumatera selatan nomor 32/SPP/58 tanggal 0 April 958 dengan berlaku surut mulai tanggal 06 November 957 yang beroperasi di daerah Sumatera Selatan. Pada tahun 200 seiring dengan berdirinya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung maka, pada tanggal 08 Januari 200 bank sumsel berganti nama menjadi PT. Bank Pembangunan daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang saat ini memiliki 8 AT yang tersebah disejumlah titik di daerah Pangkalpinang. Jumlah tersebut cukup banyak sehingga memerlukan tata kalola yang baik sehingga dapat beroperasi secara optimal. Pengisian AT dilakukan jika saldo yang ada pada mesin AT minimal 25% dari saldo awal pengisian, namun hal tersebut tidak berlaku jika ada nasabah yang melakukan complain misalnya saja saldo nasabah berkurang sedangkan uang tidak keluar, maka penanganan complain ini maksimal adalah 3x24 jam sejak nasabah melakukan complain. Dalam perawatannya fasilitas pendukung AT juga harus dicek secara berkala, misalnya saja AC, bola lampu, cat tembok, serta dalam AT juga terdapat kertas jurnal yang berfungsi sebagai rekapan transaksi nasabah dan kertas receipt yang berfungsi sebagai bukti transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Kertas ini tentunya harus diganti jika sudah habis. Seringkali komlain nasabah yang saat ini dicatat secara manual menggunakan kertas hilang sebelum complain tersebut diselesaikan, ataupun nasabah tidak menadapatkan bukti transaksi dikarenakan kertas receipt di mesin atm habis. Permasalahan-permasalahan klasik seperti ini dapat diminimalisir salah satunya yakni dengan system tata kelola yang baik sehingga dapat diketahui kaopan kertas di mesin atm akan habis, ataupun ada atau tidaknya complain nasabah yang belum diseklesaikan. Untuk itu, penulis ingin mencoba membuat suatu system yang dapat digunakan untuk mempermudah pihak Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang dalam melakukan tata kelola AT..2 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut : a. enghasilkan rancangan sistem tata kelola AT yang terkomputerisasi dan terintegrasi yang dapat membantu penanganan tata kelola AT dengan cepat dan mudah. b. empermudah penanganan complain nasabah yang berupa saldo terdebet dan kartu AT yang tertelan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat c. engetahui kapan perawatan rutin AT. d. Dapat menghasilkan laporan tata kelola AT secara cepat dan mudah kepada pimpinan.3 Batasan Penelitian Untuk menghindari meluasnya pembahasan laporan ini dari ruang lingkup permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut : a. enyelesaikan complain nasabah yang berupa saldo terdebet dan kartu AT yang tertelan b. Penyelesaian laporan monitoring dari bagian monitoring kantor pusat c. Proses perawatan rutin AT d. Penanganan jual beli AT.4 etode Penelitian etode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: a. Pengumpulan Data b. Analisa Sistem c. Perancangan Sistem 2. Tinjauan Pustaka 2. Sistem Informasi Tata Kelola AT Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3). Automatic Teller achine (AT) atau dalam bahasa Indonesia sring kita sebut dengan Anjungan Tunai andiri adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UL enurut unawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita. Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi Unified odelling Language (UL) UL adalah sebuah bahasa pemodelan yang menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem software. enurut unawar (25) menyatakan, bahwa UL adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama dari Grady Booch, es Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

3 2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UL adalah sebagai berikut: a) Activity Diagram, teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. b) Analisa Dokumen an, analisa mengenai dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem. c) Analisa Dokumen asukan, bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan. d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Diagram usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan menjelaskan secara rinci mengenai usecase diagram Perancangan Sistem Berorientasi Obyek Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu: a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut: ) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295) 2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure), sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu. 3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari link-link diantara tipe record. Record adalah sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link ini menunjukkan arah hubungan dari satu record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity. 4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel. 5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani (2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. enurut Aji Supriyanto (2005:90) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. 6) Rancangan Dokumen an, berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang. 7) Rancangan Dokumen asukan, berisi gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang. 8) Rancangan Layar Program, berisi semua rancangan layar yang dibuat beserta format datanya. 9) Sequence Diagram, suatu diagram UL yang memodelkan logika dari suatu use case dengan menggambarkan interaksi berupa pengiriman pesan (message) antar objek dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702) 0) Class Diagram, merupakan himpunan dari objek yang sejenis yang mempunyai atribut dan perilaku (method) yang sama. struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Class dalam notasi UL digambarkan dengan kotak. 3. etode Penelitian etode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini: 3. Pengumpulan Data a. Wawancara erupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis dengan responden bertujuan untuk mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini. b. Observasi Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan. c. Studi Pustaka

4 etode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan. d. Studi Literatur Pengumpulan bahan tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi. 3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah: a) enganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada. b) enspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Tools yang digunakan antara lain, yaitu: ) Activity diagram sistem berjalan 2) Use case diagram sistem usulan 3) Deskripsi Use Case 4) Dokumen keluaran 5) Dokumen masukan 3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program. Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah: a) Entity Ralationship Diagram (ERD) b) Logical Record Structure (LRS) c) Table d) Spesifikasi Basis Data e) Rancangan masukan f) Rancangan keluaran g) Rancangan Dialog Layar h) Sequence Diagram i) Class Diagram 4. Hasil dan Pembahasan 4. Proses Bisnis Proses bisnis yang ada pada SP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut: a. Inventarisasi AT Kepala Cabang memberikan informasi tentang lokasi AT, dan nomor AT Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang kepada Petugas AT b. Pendataan Personil AT Kepala Cabang memberikan data personil AT kepada petugas AT untuk dilakukan pendataan. c. Terima Keluhanan Nasabah Nasabah buat keluhan AT kepada Customer Service (CS), selanjutnya Customer Service terima keluhan nasabah. Keluhan Nasabah dapat berupa complain dana terdebet, dan AT Tertelan. d. Buat Dokumen Pengaduan Nasabah Customer Service buat dokumen pengaduan nasabah, pengaduan nasabah berupa dana terdebet akan diserahkan kepada Teller dan pengaduan nasabah berupa AT tertelan akan diserahkan Ke Bagian Umum. e. Proses Jual Beli AT Petugas AT terima informasi dari Head Teller untuk melakukan jual beli AT. jual beli AT berupa pengisian saldo AT f. Proses onitoring AT Bagian onitoring (TSI) memantau AT yang mengalami gangguan dan dilaporkan kepada petugas AT untuk dilakukan perbaikan. g. Rutin Bagian Umum (Personil) melakukan kegiatan rutin pengecekan kondisi AT seperti: kondisi AC, lampu, cat ruangan AT, dan kelengkapan hasilnya dilaporkan ke Penyelia Umum. h. Pembuatan Cheklist Petugas AT membuat cheklist yang akan diserahkan kepada Kepala Cabang Bank SUSEL. 4.2 Activity Diagram KEPALA CABANG Serahkan data AT PETUGAS AT Terima data AT Lakukan inventarisasi AT Gambar. Activity Diagram Inventarisasi AT KEPALA CABANG Serahkan data personil AT PETUGAS AT Terima data personil AT Lakukan pendataan personil AT Gambar 2. Activity Diagram Pendataan Personil AT

5 NASABAH CUSTOER SERVICE BAGIAN UU PENYELIA UU Buat Keluhan pelayanan AT Terima keluhan pelayanan AT Lakukan kegiatan rutin perawatan AT Buat laporan hasil kegiatan rutin Gambar 3. Activity Diagram Terima Keluhan Nasabah Serahkan laporan hasil kegiatan rutin Terima laporan hasil kegiatan rutin CUSTOER SERVICE TELLER BAGIAN UU Cek keluhan pelanggan [ dana terdebet ] [ keluhan AT ] Gambar 7. Activity Diagram Rutin PETUGAS AT KEPALA CABANG Buat dokumen keluhan dana terdebet Buat dokumen keluhan AT Serahkan dokumen keluhan AT Terima dokumen keluhan AT Serahkan dokumen keluhan dana terdebet Terima dokumen keluhan dana terdebet Buat cheklist kegiatan pengelolaan AT Tindak lanjuti keluhan AT Tindak lanjuti keluhan dana terdebet Serahkan cheklist kegiatan pengelolaan AT Terima cheklist kegiatan pengelolaan AT Gambar 4. Activity Diagram Dokumen Pengaduan HEAD TELLER PETUGAS AT Gambar 8. Activity Diagram Pembuatan ChekList 4.3 Sistem Usulan a. Use Case Diagram Berikan perintah untuk lakukan jual beli AT Terima perintah jual beli AT Tindak lanjuti jual beli AT Import Data Nasabah Entry Jenis Keluhan NASABAH Gambar 5. Activity Diagram Jual Beli TA Entry Data AT TSI PETUGAS AT PETUGAS AT Entry Data Personil emantau AT yang mengalami gangguan Entry Jenis Perawatan Rutin KEPALA CABANG Laporkan AT mengalami gangguan Terima laporan AT yang mengalami gangguan Entry CS Lakukan perbaikan AT Gambar 9. Use Case Diagram Package ater Gambar 6. Activity Diagram onitoring AT

6 Entry Keluhan Cetak Penyelesaian NASABAH NamaKeluhan Jenis Keluhan Isi Ada Keluhan Penyelesaian TglPenyel Penyel Cttn Terima CS NamaCS CS TmptLhr TglLhr Aju Nasabah Entry onitoring TSI PETUGAS AT Cetak Penanganan onitoring Cetak Jual Beli AT Cetak Rutin Gambar 0. Use Case Diagram Package Transaksi TglJualBeli NominalJual NominalBeli JualBeli Jual Beli AT Dapat NoAT Kerja NamaPersonil Almat TmptLahir TglLahir Personil Buat TglKel KetKel Guna uhan NoPengelolaan AT NoAT NoAT Rawat TglRutin Rutin Rutin Rutin N NoKtpNasabah NoAT Kodeonitor Detail Jenis PerawatanRutin KetPerawatan Kodeonitor onitor onitor TglPenanganan Penanganan Penanganan NoKTPNasabah NamaKeluhan HP TmptLhir TglLhir NamaIbuKndung NoRek Kodeonitor onitoring Punya Penanganan onitoring Tugas PETUGAS AT Gambar. Use Case Diagram Package Laporan b. Rancangan Basis Data NamaKeluhan Jenis Keluhan TglJualBeli NominalJual NominalBeli JualBeli Jual Beli AT Kerja Personil Isi NamaPersonil Almat TmptLahir TglLahir NoAT Dapat Buat Cetak Laporan Perawatan Rutin Cetak Laporan Jual Beli AT Cetak Laporan Penanganan onitoring Cetak Laporan AT tertelan Cetak Laporan Saldo Terdebet TglKel KetKel NoAT Ada uhan NoPengelolaan NoAT TglRutin Rutin Rutin Keluhan Guna AT Rawat Rutin Penyelesaian TglPenyel Penyel Cttn N Terima CS NamaCS CS TmptLhr TglLhr Aju NoKtpNasabah NoAT Kodeonitor Detail Jenis PerawatanRutin KetPerawatan Kodeonitor onitor onitor TglPenanganan Penanganan Penanganan Nasabah NoKTPNasabah NamaNasabah HP TmptLhir TglLhir NamaIbuKndung NoRek Kodeonitor PENYELIA UU KEPALA CABANG onitoring Punya Penanganan onitoring Tugas Gambar 4. Transformasi ERD ke LRS Penyelesaian CS TglPenyel Penyel NamaCS Cttn CS TmpLhr TglLhr Jenis Keluhan Keluhan Nasabah NoKTPNasabah TglKel NamaNasabah NamaKeluhan NoKTPNasabah KetKel HP TmptLhir NoKtpNasabah TglLhir NoAT NamaIbuKndung NoRek Jual Beli AT NoAT TglJualBeli onitoring NominalJual AT NominalBeli NoAT NoAT Kodeonitoring NoAT JualBeli onitor NoAT onitor NoAT NoAT Rutin Kodeonitoring JenisPerawatanRutin Detail Personil TglRutin Rutin Penanganan onitoring l KetPerawatan Rutin NamaPersonil NoAT TglPenanganan Almat Penanganan TmptLahir Penanganan TglLahir Kodeonitoring Jenkel Gambar 5. Logical Record Structre (LRS) c. Class Diagram Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar 6. Entity Class Diagram

7 d. Tampilan Layar Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi Tata Kelola AT: ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN Data Jenis Perawatan Rutin ENTRY JENIS KELUHAN ENTRY JENIS KELUHAN Nomor Data Jenis Keluhan Kode Jenis Keluhan Nama Keluhan Nomor Kode Jenis Keluhan Nama Keluhan Ubah Hapus Ubah Hapus Gambar 20. Rancangan Layar Entry Jenis Perawatan Rutin ENTRY AT Gambar 7. Rancangan Layar Entry Jenis Keluha ENTRY CS Data CS ENTRY CS ENTRY AT Data AT Nama CS Nomor AT TTL AT Jenis Kelamin Nama CS TTL Jenis Kelamin Nomor AT AT Ubah Hapus Ubah Hapus Gambar 2. Rancangan Layar Entry CS ENTRY KELUHAN ENTRY PERSONIL Gambar 8. Rancangan Layar Entry AT Data Personil ENTRY PERSONIL Nmor Keluhan Tgl Keluhan Keterangan ENTRY KELUHAN Data Nasabah NoKTP Nama Telepon Kode Personil Data Jenis Keluhan Data AT Nama Personil Nomor Jenis Nomor AT TTL Jenis Kelamin Keluhan Kode Persoil Nama Personil TTL Jenis Kelamin Gambar 22. Rancangan Layar Entry Keluhan Ubah Hapus Gambar 9. Rancangan layar Entry Personil

8 CETAK PENYELESAIA CETAK JUAL BELI AT CETAK PENYELESAIAN CETAK JUAL BELI AT No Penyelesaian Tanggal Catatan Nomor Jual Beli Tanggal <<Pilih>> Data Personil Kode Personil Nama Personil Data Keluhan No. Keluhan Tgl Keluhan Kode Jenis Kel. Nama Keluhan Data CS CS Nama Data AT Nominal Jual Rp Nominal Beli Rp Nomor AT AT No KTP Nasabah Nama Nasabah Cetak Cetak Gambar 26. Rancangan Layar Cetak Jual Beli AT Gambar 23. Rancangan layar Entry Penyelesaian ENTRY ONITORING CETAK KEGIATAN RUTIN CETAK KEGIATAN RUTIN Data AT ENTRY ONITORING No. Nomor AT Kode onitoring <<Pilih>> Tanggal <<Pilih>> Data Personil Kode Personil Nama Data AT No Perawatan Data Perawatan Rutin Nomor AT Nomor Perawatan Tambah Cetak Gambar 27. Rancangan Layar Cetak Rutin Gambar 24. Rancangan Layar Entry onitoring LAPORAN PERAWATAN RUTIN CETAK LAPORAN PERAWATAN RUTIN CETAK PENANGANAN ONITORING CETAK PENANGANAN ONITORING Periode No. Penanganan Tanggal <<Pilih>> Bulan pilih Tahun pilih Data onitoring Data Personil Kode onitoring Nomor AT LoKasi Kode Personil Nama Personil CETAK KELUAR Gambar 28. Rancangan Layar Cetak Laporan Cetak Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Penanganan onitoring

9 5. Kesimpulan dan Saran 5. Kesimpulan Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Komputerisasi pada rancangan Sistem Informasi Tata Kelola AT dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan Petugas AT dalam mengontrol tata kelola AT Bank Sumsel cabang pangkalpinang dan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat. b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan dalam proses administrasi, ketepatan dan keakuratan data, serta dapat meminimalisir kesalahan dalam tata kelola AT. c. Perancangan Sistem Informasi tata kelola AT Bank Sumsel cabang Pangkalpinang yang berorentasi objek (Object Oriented) dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh user (pengguna) dalam hal struktur perancangannya dan implementasinya Daftar Pustaka Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data Jakarta: PT Elex edia Komputindo, 2009 unawar, Pemodelan Visual dengan UL Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005 Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 20 Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi Yogyakarta: CV. Andi Offset, 202 Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008 Widjaya Iwan Kurniawan, anajemen Proyek Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, Saran Adapun saran saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem informasi ini, supaya mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan dan perawatan sistem informasi ini. b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan. c. Secara rutin melakukan back-up data yang ada minimal satu tahun sekali untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data. d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan oleh Petugas AT Bank Sumsel cabang Pangkalpinang agar dapat meningkatkan kinerja sistem. e. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5 tahun sekali pada sistem informasi ini agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya diharapkan sistem dapat lebih optimal dan mampu memenuhi kebutuhan user.