Klasifikasi Berita Online Menggunakan Metode Support Vector Machine dan K- Nearest Neighbor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Klasifikasi Berita Online Menggunakan Metode Support Vector Machine dan K- Nearest Neighbor"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt) D-17 Klaskas Berta Onlne Menggunakan Metode Support Vector Machne dan K- Nearest Neghbor St Nur Asyah dan Kartka Fthrasar Jurusan Statstka, Fakultas MIPA, Insttut eknolog Sepuluh Nopember (IS) Jl. Are Rahman Hakm, Surabaya 6111 Indonesa e-mal: kartka_@statstka.ts.ac.d, stnurasyah@lve.com Abstrak eknolog normas merupakan salah satu hal yang tdak akan lepas dar kehdupan manusa. anpa adanya teknolog, manusa akan kesultan dalam berkomunkas dan menyampakan normas. Perlu adanya sstem yang secara otomats yang dapat mengelompokkan berta sesua dengan kategor berta dengan menggunakan text mnng. Dalam peneltan n, metode yang dgunakan dalam klaskas adalah SVM dan KNN. KNN memlk kelebhan dalam hal data tranng yang cukup banyak. Sebaga komparas, dalam peneltan n juga menggunakan SVM karena metode n merupakan salah satu metode yang banyak dgunakan untuk klaskas data, khususnya data teks. Kedua metode n akan dbandngkan untuk mengetahu hasl ketepatan klaskas yang palng bak. Hasl dar peneltan n bahwa SVM kernel lner dan kernel polynomal menghaslkan ketepatan klaskas yang palng bak adalah kernel polynomal. Apabla dbandngklan dengan KNN maka SVM lebh bak darpada KNN dengan hasl nla akuras, recall, precson dan F-Measure sebesar 9.%, 9.%, 9.6% dan 9.14%. Kata Kunc K-Nearest Neghbor, Support Vector Machne,ext Mnng. I. PENDAHULUAN eknolog normas melput segala hal yang berkatan dengan proses, penggunaan sebaga alat bantu, dan pengelolaan normas. Sedangkan teknolog komunkas adalah segala sesuatu yang berkatan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentranser data dar perangkat satu ke perangkat lannya. Awalnya, banyak nstans menyalurkan normas kepada masyarakat melalu meda televs, koran, majalah atau rado. Kn, serng berkembangnya teknolog, normas dsampakan menggunakan sstem berbass web secara update. Kementeran Komunkas dan Inormatka menyatakan bahwa pengguna nternet d Indonesa hngga saat n telah mencapa 8 juta orang. Dengan capaan tersebut, Indonesa berada pada perngkat ke-8 d duna [1]. Pada umumnya, berta yang dsampakan dalam webste terdr dar beberapa kategor sepert berta poltk, olahraga, ekonom, kesehatan, dan lan-lan (sebaga contoh pada webste kompas.com, detk.com, dan vvanews.com). Sejauh n, mengelompokkan berta dalam beberapa kategor tersebut dlakukan oleh edtor secara manual. Prosesnya, sebelum dunggah harus terlebh dahulu dketahu s berta secara keseluruhan untuk selanjutnya dkelompokkan dalam kategor yang tepat. Jka jumlah artkel berta yang dunggah semakn banyak, hal n akan merepotkan bag pengunggah berta. erlebh jka dokumen sangat banyak dengan kategor yang cukup beragam. Hal tersebut akan menjad beban kerja edtor dalam mengelompokkan kategor berta. Permasalahan lan muncul ketka dokumen yang akan dkelompokkan dalam masng-masng kategor memlk kemrpan s. Hal n membutuhkan keteltan dan waktu yang tdak sebentar dalam sstem pengelompokkan. Oleh karena tu, perlu adanya sstem yang secara otomats dapat mengelompokkan berta sesua dengan kategor berta dengan menggunakan text mnng. ext mnng merupakan salah satu cabang lmu data mnng yang menganalss data berupa dokumen teks. Menurut Han, Kamber, dan Pe (dalam Prlant dan Wjaya, 14), text mnng adalah satu langkah dar analss teks yang dlakukan secara otomats oleh komputer untuk menggal normas yang berkualtas dar suatu rangkaan teks yang terangkum dalam sebuah dokumen. Ide awal pembuatan text mnng adalah untuk menemukan pola-pola normas yang dapat dgal dar suatu teks yang tdak terstruktur []. Sebelum suatu data teks danalss menggunakan metode dalam text mnng perlu dlakukan pre processng text dantaranya adalah tokenzng, case oldng, stopwords, dan stemmng. Setelah dlakukan pre processng maka selanjutnya dlakukan metode klaskas dalam mengelompokkan dalam masng-masng kategor. Klaskas merupakan suatu metode untuk mempredks kategor atau kelas dar suatu tem atau data yang telah ddenskan sebelumnya. Berbaga macam metode klaskas banyak dgunakan dalam melakukan klaskas berupa teks dantaranya adalah Naϊve Bayes Classer (NBC), K-Nearest Negbour (KNN), Artcal Neural Network (ANN), dan Support Vector Machnes (SVM). Peneltan sebelumnya yang berkatan adalah oleh Arad (15) tentang klaskas berta Indonesa menggunakan metode NBC dan SVM dengan Conx Strppng Stemmer menghaslkan ketepatan klaskas sebesar 88,1%[]. Selan tu oleh Buana dan Putra (1) tentang kombnas KNN dan K-Mean untuk klaskas Koran Indonesa menghaslkan ketepatan klaskas sebesar 87%[4]. Peneltan tentang text mnng dlakukan oleh Wdhanngsh (16) tentang aplkas text mnng untuk automatsas klaskas artkel dalam majalah onlne wanta menggunakan NBC dan ANN [5]. Dalam peneltan n, metode yang dgunakan dalam klaskas adalah SVM dan KNN. KNN memlk kelebhan dalam hal data tranng yang cukup banyak.

2 D-18 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt) Sebaga komparas, dalam peneltan n juga menggunakan SVM karena metode n merupakan salah satu metode yang banyak dgunakan untuk klaskas data, khususnya data teks. Salah satu kelebhan SVM dapat dmplementaskan relatve mudah, karena proses penentuan support vector dapat drumuskan dalam QP problem. Selanjutnya akan dlakukan perbandngan dar kedua metode tersebut pada data berta onlne. II. ext Mnng INJAUAN PUSAKA ext mnng merupakan salah satu cabang lmu data mnng yang menganalss data berupa dokumen teks. Menurut Han, Kamber, dan Pe (dalam Prlant dan Wjaya), text mnng adalah satu langkah dar analss teks yang dlakukan secara otomats oleh komputer untuk menggal normas yang berkualtas dar suatu rangkaan teks yang terangkum dalam sebuah dokumen[6]. Ide awal pembuatan text mnng adalah untuk menemukan polapola normas yang dapat dgal dar suatu teks yang tdak terstruktur. Dengan demkan, text mnng mengacu juga kepada stlah text data mnng atau penemuan pengetahuan dar bass data teks. Saat n, text mnng telah mendapat perhatan dalam berbaga bdang, antara lan dbdang keamanan, bomeds, pengembangan perangkat lunak dan aplkas, meda onlne, pemasaran, dan akademk. Sepert halnya dalam data mnng, aplkas text mnng pada suatu stud kasus, harus dlakukan sesua prosedur analss. Langkah awal sebelum suatu data teks danalss menggunakan metode-metode dalam text mnng adalah melakukan pre processng teks. Selanjutnya, setelah ddapatkan data yang sap dolah, analss text mnng dapat dlakukan. Pre Processng ext ahapan pre processng n dlakukan agar dalam klaskas dapat dproses dengan bak. ahapan dalam pre processng text adalah sebaga berkut: a. Case Foldng, merupakan proses untuk mengubah semua karakter pada teks menjad huru kecl. Karakter yang dproses hanya huru a hngga z dan selan karakter tersebut akan dhlangkan sepert tanda baca ttk (.), koma (,), dan angka.[7] b. okenzng, merupakan proses memecah yang semula berupa kalmat menjad kata-kata atau memutus urutan strng menjad potongan-potongan sepert kata-kata berdasarkan tap kata yang menyusunnya. c. Stopwords, merupakan kosakata yang bukan merupakan kata unk atau cr pada suatu dokumen atau tdak menyampakan pesan apapun secara sgnkan pada teks atau kalmat [8]. Kosakata yang dmaksudkan adalah kata penghubung dan kata keterangan yang bukan merupakan kata unk msalnya sebuah, oleh, pada, dan sebaganya. d. Stemmng, yakn proses untuk mendapatkan kata dasar dengan cara menghlangkan awalan, akhran, sspan, dan conxes (kombnas dar awalan dan akhran). erm Frequency InverseDocument Frequency erm Frequency Inverse Document Frequency (F- IDF) merupakan pembobot yang dlakukan setelah ekstras artkel berta. Proses metode F-IDF adalah menghtung bobot dengan cara ntegras antara term requency (t) dan nverse document requency (d). Langkah dalam F-IDF adalah untuk menemukan jumlah kata yang kta ketahu (t) setelah dkalkan dengan berapa banyak artkel berta dmana suatu kata tu muncul (d). Rumus dalam menentukan pembobot dengan F-IDF adalah sebaga berkut: wj t j d (1) N d log d j dengan : = 1,,,p ( Jumlah varabel) j =1,,,N (Jumlah data) Dmana w j adalah bobot dar kata pada artkel ke j, N merupakan jumlah seluruh dokumen, t j adalah jumlah kemunculan kata pada dokumen j, d j adalah jumlah artkel j yang mengandung kata. F-IDF dlakukan agar data dapat danalss dengan menggunakan support vector machne. Support Vector Machne Support Vector Machne (SVM) adalah sstem pembelajaran yang menggunakan hpotess ungs lnear dalam ruang berdmens tngg dan dlath dengan algortma berdasarkan teor optmas dengan menerapkan learnng bas yang berasal dar teor statstk [9]. ujuan utama dar metode n adalah untuk membangun OSH (Optmal Separatng Hyperplane), yang membuat ungs pemsahan optmum yang dapat dgunakan untuk klaskas. Gambar 1. Konsep Hyperplane pada SVM Data yang berada pada bdang pembatas dsebut dengan support vector. Dalam Gambar 1, dua kelas dapat dpsahkan oleh sepasang bdang pembatas yang sejajar. Bdang pembatas pertama membatas kelas pertama sedangkan bdang pembatas kedua membatas kelas kedua, sehngga dperoleh: x w b 1, y 1 () x w b 1, y 1 w adalah normal bdang dan b adalah poss bdang alternat terhadap pusat koordnat. Nla margn (jarak) antara bdang pembatas (berdasarkan rumus jarak gars ke ttk pusat) adalah. 1 b ( 1 b) w = w Nla margn n dmaksmalkan dengan tetap memenuh persamaan (). Dengan mengalkan b dan w dengan sebuah konstanta, akan dhaslkan nla margn yang dkalkan dengan konstata yang sama. Oleh karena tu, konstran pada persamaan () merupakan scalng constrant yang dapat dpenuh dengan rescalng b dan w. Selan tu karena memaksmalkan 1 w sama dengan memnmumkan w dan jka kedua bdang pembatas pada persamaan () drepresentaskan dalam pertdaksamaan (), y x w b 1 () maka pencaran bdang pemsah terbak dengan nla margn terbesar dapat drumuskan menjad masalah optmas konstran, yatu:

3 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt) D-19 1 mn w (4) dengan y w b1 x Untuk mengklaskaskan data yang tdak dapat dpsahkan secara lner ormula SVM harus dmodkas karena tdak akan ada solus yang dtemukan. Oleh karena tu, kedua bdang pembatas () harus dubah sehngga lebh leksbel dengan penambahan varabel ξ (ξ, : ξ = jka x dklaskaskan dengan benar) menjad X W + b 1 ξ untuk kelas 1 dan X W + b 1 + ξ untuk kelas. Pecaran bdang pemsah terbak dengan penambahan varabel ξ serng dsebut dengan sot margn hyperplane. Dengan demkan ormula pencaran bdang pemsah terbak berubah menjad: n 1 mn w C (5) 1 y 1 dengan x w b C adalah parameter yang menentukan besar penalt akbat kesalahan dalam klaskas data dan nlanya dtentukan oleh pengguna. Sehngga peran dar C adalah memnmalkan kesalahan pelathan dan mengurang komplekstas model. Fungs kernel yang umum dgunakan pada metode SVM adalah 1. Kernel Lner K x, x x. Kernel Polynomal p x, x x x r, K. Kernel Radal Bass Functon (RBF) K x x exp 4. Sgmod Kernel Kx, x tanh x x r Dalam peneltan n memlk kategor lebh dar atau multclass makan dgunakan metode One Aganst One (OAO) dalam menyelesakan permasalahan tersebut. K-Nearest Neghbor KNN merupakan salah satu pendekatan yang sederhana untuk dmplementaskan dan merupakan metode lama yang dgunakan dalam pengklaskasan. Menurut Y. Hamamoto, dkk dan E.Alpaydn menyebutkan bahwa KNN memlk tngkat esens yang tngg dan dalam beberapa kasus memberkan tngkat akuras yang tngg dalam hal pengklaskasan [1]. Dalam stlah lan, K-Nearest Neghbor merupakan salahsatu metode yang dgunakan dalam pengklaskasan. Prnsp kerja K-Nearest Neghbor (KNN) adalah melakukan klaskas berdasarkan kedekatan lokas (jarak) suatu data dengan data yang lan [11]. Dekat atau jauhnya lokas (jarak) bsa dhtung melalu salah satu dar besaran jarak yang telah dtentukan yakn jarak Eucldean, jarak Mnkowsk, dan jarak Namun dalam penerapannya serngkal dgunakan jarak Eucldean karena memlk tngkat akuras dan juga productvty yang tngg. Jarak Eucldean adalah besarnya jarak suatu gars lurus yang menghubungkan antar objek. Rumus jarak Eucldean adalah sebaga berkut: d p x x j xp jp n1, (6) Dengan: x p = data testng ke- pada varabel ke-p x jp = data tranng ke-j pada varabel ke-p d(x,x j ) = jarak eucldean p = dmens data varabel bebas Pengukuran Perorma Pengukuran perorma dlakukan untuk melhat hasl yang ddapatkan dar klaskas. erdapat beberapa cara untuk mengukur perorma, beberapa cara yang serng dgunakan adalah dengan menghtung akuras total, recall, dan precsson [1]. F F F44 F55 akuras total F1 F1 F14 F15 F51 F5 F5 F54 F55 recall F F F F F F precson F1 F recall precson F recall precson 11 1 K-Fold Cross Valdaton 15 F 41 F K- old cross valdaton adalah sebuah teknk yang menggunakan keseluruhan dataset yang ada sebaga tranng dan testng [1]. eknk n mampu melakukan pengulangan data tranng dan data testng dengan algortma k pengulangan dan parts 1/k dar dataset, yang mana 1/k tersebut akan dgunakan sebaga data testng. Sebaga analog msalkan keseluruhan dataset dbag menjad k buah subbagan Ak dengan ukuran sama, yang mana Ak merupakan hmpunan bagan dar dataset. Kemudan dar data tu dlakukan teras sebanyak k kal. Pada teras ke k, subset Ak menjad data testng, sedangkan subbagan lan menjad data tranng. Hal n dtujukan agar mendapatkan tngkat kepercayaan yang tngg karena semua dataset dlbatkan sebaga data tranng maupun testng. III. Sumber Data 51 MEODOLOGI PENELIIAN Sumber data yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah artkel berta pada koran onlne detk.com yang terdr dar 5 kategor. Kategor tersebut adalah news, nance,hot, sport, dan oto. ap kategor akan dambl sebanyak 1 artkel sehngga data artkel keseluruhan berjumlah 5 dengan varabel bebas sebanyak 784 word vector. Berkut merupakan struktur data artkel yang telah dlakukan pre processng ABEL 1. SRUKUR DAA No Y X 1 X X x 1,1,1 x 1,1, x 1,1,784 1 x,1,1 x,1, x,1,784 1 x,1,1 x,1, x,1, x 5,5,1 x 5,5, x 5,5,784 Langkah Analss Langkah analss data yang dlakukan pada peneltan n adalah sebaga berkut. 1. Menyapkan data artkel

4 Word Vector Word Vector D- JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt). Melakukan pre processng text yatu stemmng, stopword, caseoldng dan tokenzng. a) Proses stemmng menyapkan data artkel dalam bentuk excel kemudan dlakukan runnng dengan menggunakan xampp b) ahap stopword dan caseoldng yatu hasl dar stemmng d runnng menggunakan sotware R. Datar stopwords dambl dar tess F. ala yang berjudul A Study o Stemmng Eect on Inormaton Retreval n Bahasa Indonesa. c) Pada tahap tokenzng hasl dar caseoldng dlakukan runnng data pada sotware Weka. d) Merubah teks menjad vector dan pembobotan kata dengan t-d.. Membag data menjad data tranng dan data testng. Melakukan klaskas menggunakan SVM a) Menentukan pembobot parameter pada SVM tap jens kernel b) Membangun model SVM menggunakan ungs kernel. c) Menghtung nla akuras dar model yang terbentuk. 4. Melakukan klaskas menggunakan KNN a) Menentukan nla k. b) Menghtung kuadrat jarak eucld (query nstance) masng-masng objek terhadap tranng data yang dberkan. c) Mengumpulkan label class Y (klaskas Nearest Neghbor). 5. Membandngkan perormans antara metode SVM dengan metode KNN berdasarkan tngkat akuras ketepatan klaskas. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Support Vector Machne Pada peneltan klaskas berta onlne dgunakan metode support vector machne. Fungs kernel yang akan dgunakan adalah kernel lner dan polynomal. Berkut merupakan pembahasan dar kernel lner dan kernel polynomal. Pada kernel lner dgunakan parameter c pada rentang 1 - sampa dengan 1 untuk data tranng. ABEL. KEEPAAN KLASIFIKASI SVM KERNEL LINIER PADA DAA RAINING Ketepatan Klaskas (%) C Berdasarkan abel 1 dapat dketahu bahwa dengan menggunakan kernel lner untuk setap word vector dengan menggunakan k-old cross valdaton sebesar 1 old ddapatkan nla ketepatan palng besar 1% pada semua word vector 784 dengan menggunakan c=.1 sampa c=1. Pada c=.1 ddapatkan hasl ketepatan klaskas yang berbeda-beda. Parameter c = 1 akan dgunakan pada data testng dengan word vector sebanyak 784. Selanjutnya dlakukan ketepatan klaskas pada kernel polynomal dengan menggunakan parameter c pada rentang 1 - sampa 1 dengan parameter γ=1, r=6 dan p=. ABEL. KEEPAAN KLASIFIKASI SVM KERNEL POLYNOMIAL PADA DAA RAINING Ketepatan Klaskas (%) C abel menunjukkan bahwa setelah dlakukan percobaan dengan menggunakan c 1 - sampa 1 ddapatkan hasl pada c =.1 sampa 1 memlk nla akuras sebesar 1%. Hal n menunjukkan bahwa pada saat c =.1 ddapatkan nla akuras yang sudah konvergen. Selanjutnya dgunakan c=.1 untuk dgunakan pada data testng. ABEL 4. PERFORMANSI KERNEL LINIER 1-FOLD PADA DAA ESING Fold Akuras otal Recall Precson F-Measure 1-Fold 9% 9% 9.41% 9.94% abel menunjukkan bahwa dar hasl pengukuran perormans untuk 1 old ddapatkan rata-rata dar akuras total, recall, precson dan F-Measure sebesar 9%, 9%, 9.41% dan 9.94%. Dar 1 old tersebut dambl old ke 1 untuk melhat perormans akuras tap kategor. Berkut merupakan hasl dar pengukuran perormans tap kategor yang dtamplkan pada abel 4 ABEL 5. PERFORMANSI KERNEL LINIER IAP KAEGORI PADA DAA ESING Kategor Recall Precson F-Measure 1 Fnance 1% 9.9% 95.% Hot 1% 9.9% 95.% News 8% 1% 88.89% 4 Oto 9% 9% 9% 5 Sport 1% 1% 1% Rata-rata 94% 94.6% 9.87% abel 4 dapat dketahu bahwa hasl ketepatan klaskas dengan menggunakan kernel lner pada word vector 784 ddapatkan nla rata-rata dar 1 old ddapatkan recall, precson, dan F-Measure sebesar 94%, 94.6% dan 9.87%. Kategor yang memlk nla akuras sebesar 1% yatu kategor nance, hot dan sport. Dar tabel tersebut maka dapat dperoleh conuson matrx yang dtamplkan pada abel 5. ABEL 6. CONFUSION MARIX KERNEL LINIER Kelas Predks Kelas Asl a b c d e a News b Fnance 1 c Hot 1 d Sport 1 e Oto 1 9 abel 5 menunjukkan bahwa kategor nance, hot dan sport tdak terdapat kesalahan klaskas pada kategor tersebut. Sedangkan pada kategor news dan oto terdapat artkel berta yang dkategorkan kedalam kategor lannya terdapat artkel dan 1 artkel. Berkut merupakan hasl

5 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt) D-1 dar pengukuran perormans pada kernel polynomal dengan menggunakan parameter c yang sudah terplh yatu c=.1 dengan 1, r=6 dan p=. ABEL 7. PERFORMANSI KERNEL POLYNOMIAL 1-FOLD PADA DAA ESING Fold Akuras otal Recall Precson F-Measure 1-Fold 9.% 9.% 9.6% 9.14% abel 6 dapat dketahu bahwa hasl nla rata-rata 1- old ddapatkan nla akuras total, recall, precson, dan F-Measure sebesar 9.%, 9.%, 9.6% dan 9.14%. Untuk melhat perormans tap kategor dambl old ke agar dapat dketahu tngkat akuras tap kategor. ABEL 8. PERFORMANSI KERNEL POLYNOMIAL IAP KAEGORI PADA DAA ESING Kategor Recall Precson F-Measure 1 Fnance 9% 1% 94.74% Hot 1% 9.91% 95.4% News 9% 1% 94.74% 4 Oto 1% 9.91% 95.4% 5 Sport 1% 1% 1% Rata-rata 96% 96.6% 95.99% abel 7 menunjukkan bahwa hasl ketepatan klaskas dengan menggunakan kernel polynomal pada word vector 784 ddapatkan rata-rata nla dar 1 old ddapatkan recall, precson, dan F-Measure sebesar 96%, 96.6% dan 95.99%. Kategor hot, oto dan sport memlk nla akuras 1%. Sedangkan kategor nance, sport dan news memlk nla precson sebesar 1%. Selanjutnya ddapatkan hasl conuson matrx pada abel 8. ABEL 9.CONFUSION MARIX KERNEL POLYNOMIAL Kelas Asl Kelas Predks a b c d e a News 9 1 b Fnance 9 1 c Hot 1 d Sport 1 e Oto 1 abel 8 menunjukkan bahwa dar 1 artkel berta, kategor news terdapat 1 artkel berta yang dklaskaskan kedalam kategor lan. Sedangkan kategor nance terdapat 1 artkel berta yang dklaskaskan kedalam kategor nance. Pada kategor hot, sport dan oto tdak terdapat artkel berta yang dklaskaskan kedalam kategor lannya. ABEL 1. PENGUKURAN PERFORMANSI SVM Akuras otal Recall Precson F-Measure Lner 9% 9% 9.41% 9.94% Polynomal 9.% 9.% 9.6% 9.14% abel 9 merupakan hasl dar rata-rata tap old untuk tap nla dar akuras total, recall, precson dan F- Measure. Dapat dlhat bahwa pada kernel tersebut memlk nla yang sama baknya akan tetap nla akuras kernel polynomal lebh tngg dar pada lner. Untuk dbandngkan dengan KNN maka dgunakan SVM dengan menggunakan kernel polynomal. Setelah ddapatkan kernel polynomal lebh bak dar pada lner dengan menggunakan persamaan kernel polynomal K = (x, x) = (γ x x + r ) p menjad K = (x, x) = (γφ(x ) φ(x) + r ) p dengan menggunakan metode one aganst one ddapatkan 1 persamaan bner SVM sebaga berkut SVM Bner kategor 1 vs 1 (1 x 6), y x SVM Bner kategor 1 vs (1 x 6) y x SVM Bner kategor 1 vs 4 (1 x 6) y x SVM Bner kategor 1 vs 5 (1 x 6) y x SVM Bner kategor vs (1 x 6) y x SVM Bner kategor vs 4 (1 x 6) y x SVM Bner kategor vs 5 (1 x 6) y x SVM Bner kategor vs 4 4 y (1 x x 6) SVM Bner kategor vs 5 5 y (1 x x 6) SVM Bner kategor 4 vs 5 45 (1 x 6) y K-Nearest Neghbor x Peneltan n menggunakan -NN, -NN dan 5-NN untuk dlakukan analss. Berkut merupakan hasl dar ketepatan klaskas KNN dengan menggunakan data tranng. ABEL 11. KEEPAAN KLASIFIKASI KNN PADA DAA RAINING Akuras otal Recall Precson F-Measure -NN 8.97% 8.97% 9.7% 87.% -NN 75.6% 75.6% 87.48% 81.8% 5-NN 68.86% 68.86% 85.97% 76.4% abel 1 dapat dketahu bahwa tngkat akuras yang tertngg dengan menggunakan -NN ddapatkan hasl nla rata-rata akuras total,recall, precson dan F- Measure masng-masng sebesar 8.97%, 8.97%, 9.7% dan 87%. Semakn besar k yang dgunakan akan menghaslkan nla akuras semakn kecl. Maka akan dgunakan -NN untuk dlanjutkan kedalam analss menggunakan data testng. Berkut merupakan hasl dar pengukuran perormans rata-rata 1-old. ABEL 1. PERFORMANSI KNN 1-FOLD PADA DAA ESING Fold Akuras otal Recall Precson F-Measure 1-Fold 6% 6% 81.15% 6.15% abel 11 dengan menggunakan word vector 784 dengan k= ddapatkan hasl nla rata-rata akuras total, recall, precson, dan F-Measure yatu sebesar 6%, 6%, 81.15% dan 6.15%. Untuk melhat pengukuran perorma tap kategor maka dambl salah satu old agar ddapatkan nla akuras tap kategor. Berkut merupakan perormans per kategor pada old ke 4 ABEL 1. PERFORMANSI KNN IAP KAEGORI PADA DAA ESING Kategor Recall Precson F-Measure 1 Fnance 7% 1% 8.5% Hot 1% 8.46% 55.55%

6 D- JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prnt) News 4% 1% 57.14% 4 Oto 5% 1% 66.67% 5 Sport 8% 1% 88.89% Rata-rata 68% 87.69% 7.1% abel 1 dapat dketahu bahwa dengan word vector 784 ddapatkan hasl dar nla rata-rata dar akuras total, recall, precson, dan F-Measure sebesar 68%, 68%, 87.69% dan 7.1%. Kategor hot memlk nla akuras sebesar 1% sedangkan kategor news memlk nla akuras yang palng rendah yatu sebesar 4%. Pada kategor hot memlk nla precson palng rendah yatu 8.46%. Selanjutnya akan ddapatkan conuson matrx pada abel 1 ABEL 14.CONFUSION MARIX KNN Kelas Asl Kelas Predks a b c d e a News 4 6 b Fnance 7 c Hot 1 d Sport 8 e Oto 5 5 Berdasarkan abel dapat dketahu bahwa kategor hot tdak terdapat kesalahan klaskas. Pada kategor news, artkel yang dklaskaskan dengan tepat hanya 4 artkel ssanya terdapat kesalahan klaskas pada kategor hot sebanyak 6 artkel. Kategor nance terdapat 7 artkel yang tepat dklaskaskan. Pada kategor sport terdapat 8 artkel yang tepat dklaskaskan pada kategor tersebut dan kategor oto terdapat 5 artkel yang dklaskaskan dengan benar. Perbandngan Antara SVM dan KNN Setelah ddapatkan hasl ketepatan klaskas pada kedua metode maka langkah selanjutnya adalah membandngkan. Berkut merupakan perbandngan antara kedua metode berdasarkan akuras total, precson, recall, dan F-Measure. ABEL 15. PERBANDINGAN SVM DAN KNN Metode Akuras otal Recall Precson F-Measure SVM 9.% 9.% 9.6% 9.14% KNN 6% 6% 81.15% 68.9% abel 14 dapat dlhat bahwa dar hasl pengukuran perormans yang dlhat dar akuras, precson, recall, dan F-Measure SVM kernel lner lebh bak dar pada KNN. Hasl dar KNN memberkan tngkat akuras palng kecl dbandngkan dengan metode SVM. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan Berdasarkan analss dan pembahasan yang telah dlakukan dapat dambl kesmpulan dar peneltan n. Metode Support Vector Machne dengan menggunakan kernel lner dan polynomal ddapat hasl kernel lner sama bak dengan kernel polynomal pada word vector 784. Untuk dbandngkan dengan hasl KNN dgunakan kernel polynomal dengan hasl yang ddapatkan pada data testng untuk masng-masng pengukuran perorma nla rata-rata 1 old ddapatkan akuras total, recall, precson, dan F-Measure sebesar 9.%, 9.%, 9.6% dan 9.14%. Metode K-Nearest Neghbor dengan menggunakan - NN pada data testng dengan word vector sebesar 784 ddapatkan hasl dar tap nla rata-rata dar 1 old perorma akuras total, recall, precson, dan F-Measure adalah 6%, 6%, 81.15%, 68.9%. Perbandngan antara kedua metode SVM dan K-NN ddapatkan hasl SVM kernel lner lebh bak dbandngkan dengan K-NN. Saran Saran untuk peneltan selanjutnya adalah agar ddapatkan perormans lebh bak maka menggunakan kernel yang sesua dengan jens data. Untuk predks kelas pada multclass SVM hanya menggunakan metode one aganst one dmana terdapat metode lannya sepert one aganst all pada kasus multclass. DAFAR PUSAKA [1] Kementran Komunkas dan Inormatka. (14). Pengguna Internet D Indonesa Capa 8 Juta. Dakses pada Januar 16, dar URL: [] Hamzah, A. (1). Klaskas eks dengan Naïve Bayes Classer (NBC) untuk Pengelompokan eks Berta dan Abstract Akadems. In Prosdng Semnar Nasonal [] Arad, D. & Fthrasar, K. (15). Klaskas Berta Indonesa Menggunakan Metode Naïve Bayessan Classcaton dan Support Vector Machne dengan Conx Strppng Stemmer. Jurnal Sans dan Sen IS, 4(), 7-5. [4] Buana, P. W., & Putra, I. K.G.D. (1). Combnaton o K-Nearest Neghbor and K-Means based on erm Re-weghtng or Classy Indonesan News. Internatonal Journal o Computer Applcatons 11(5) [5] Wdhanngsh,.D.A. & Fthrasar, K. (16). Aplkas ext Mnng untuk Automatsas Klaskas Artkel dalamnmajalah Onlne Wanta Menggunakan Naïve Bayessan Classcaton (NBC) Dan Artcal Neural Network (ANN). Jurnal Sans dan Sen IS, 5(1). [6] Prlant, K. R., & Wjaya, H. (14). Aplkas ext Mnng untuk Automas Penentuan ren opk Skrps dengan Metode K-Means Clusterng. Jurnal Cybermatka, (1). [7] Wess, S. M. (1). ext mnng: Predctve Methods or Analyzng Unstructured Inormaton. New York: Sprnger. [8] Dragut, E., Fang, F., Sstla, P., Yu, C., & Meng, W. (9). Stop Word and Related Problems n Web Interace Integraton. VLDB Endowment. [9] Crstann, N., & Shawe-aylor, J. (). An Introducton to Support Vector Machne. Cambrdge: Cambrdge Unversty Press. [1] Y. Hamamoto, S. Uchmura, and S. omta.(1997) "A Bootstrap echnque or Nearest Neghbours Classer Desgn," IEEE RANSACIONS ON PAERN ANALYSIS AND MACHINE INELLIGENCE, vol. 19, no. 1, pp [11] Prasetyo, E. (1). Data Mnng Konsep dan Aplkas Menggunakan MALAB. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. [1] Hotho, A., Nurnberger, A., & Paass, G. (5). A Bre Survey o ext Mnng. Kassel: Unversty o Kassel. [1] Bengo, Y. (4). No Unbased Estmator o the Varance o K-Fold Cross-Valdaton. Journal o Machne Learnng Research 5 (4)

ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE M. Fachrurroz, M.T. 1, Nov Yuslan, M.T. 2 1,2 Jurusan Teknk Informatka Fakultas Ilmu Komputer, Unverstas Srwjaya 1 obetsobets@gmal.com,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa aplkas sejens yang menjad perbandngan dan referens bag penelt dalam melakukan peneltan n djelaskan dalam bab n. Adtyawan membangun aplkas analss sentmen untuk stus mcrobloggng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

PENENTUAN KELAS DENGAN NEAREST NEIGHBOR CLUSTERING DAN PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI DOKUMEN

PENENTUAN KELAS DENGAN NEAREST NEIGHBOR CLUSTERING DAN PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI DOKUMEN PENENTUAN KELAS DENGAN NEAREST NEIGHBOR CLUSTERING DAN PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI DOKUMEN Handry Wardoyo 1 Jeanny Pragantha Vny Chrstant M. 3 1 3 Teknk Informatka Unverstas Tarumanagara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Analitik Data Tingkat Lanjut (Regresi)

Analitik Data Tingkat Lanjut (Regresi) 0 Oktober 206 Analtk Data Tngkat Lanut (Regres) Imam Cholssodn mam.cholssodn@gmal.com Pokok Bahasan. Konsep Regres 2. Analss Teknkal dan Fundamental 3. Regres Lnear & Regres Logstc (Optonal) 4. Regres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Klasifikasi Berita Indonesia Menggunakan Metode Naive Bayesian Classification dan Support Vector Machine dengan Confix Stripping Stemmer

Klasifikasi Berita Indonesia Menggunakan Metode Naive Bayesian Classification dan Support Vector Machine dengan Confix Stripping Stemmer JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Prnt) D-248 Klasfkas Berta Indonesa Menggunakan Metode Nave Bayesan Classfcaton dan Support Vector Machne dengan Confx Strppng Stemmer

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

Krisantus Sembiring. Selasa, 11 September /1/2008 1

Krisantus Sembiring. Selasa, 11 September /1/2008 1 Penerapan Teknk Support Vector Machne untuk Pendeteksan Intrus pada Jarngan Sdang IF40Z2-Tugas Akhr II Krsantus Sembrng 13503121 Selasa, 11 September 2007 2/1/2008 1 Latar Belakang Pentngnya pendeteksan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN)

Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN) Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasfkas dalam Metode K- Nearest Neghbor () Kharul Umam Syalman Magster Teknk Informatka Faslkom - TI USU kharul.q14@gmal.com Adl Abdllah Nababan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN)

Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasifikasi dalam Metode K- Nearest Neighbor (K-NN) Pembentukan Prototype Data Dengan Metode K-Means Untuk Klasfkas dalam Metode K- Nearest Neghbor () Kharul Umam Syalman Magster Teknk Informatka Faslkom - TI USU kharul.q14@gmal.com Adl Abdllah Nababan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Angka dan Operator Matematika Berdasarkan Zernike Moments Menggunakan Support Vector Machine

Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Angka dan Operator Matematika Berdasarkan Zernike Moments Menggunakan Support Vector Machine JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prnt) 1 Pengenalan Karakter Tulsan Tangan Angka dan Operator Matematka Berdasarkan Zernke Moments Menggunakan Support Vector Machne

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Kajian Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI Kajian Pustaka perpustakaan.uns.ac.d dglb.uns.ac.d.. Kajan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI HCCI (homogeneous charge compresson gnton) adalah teknolog pembakaran yang memlk efsens yang tngg dan dapat mengurang kadar ems.

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

Strategi Pemilihan Kalimat pada Peringkasan Multi Dokumen

Strategi Pemilihan Kalimat pada Peringkasan Multi Dokumen JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prnt) A-924 Strateg Pemlhan Kalmat pada Perngkasan Mult Dokumen Satro Verdanto, Agus Zanal Arfn, dan Dana Purwtasar Jurusan Teknk Informatka,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

Ads Filtering Mengunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron, Naïve Bayes Classifier, dan Regresi Logistik

Ads Filtering Mengunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron, Naïve Bayes Classifier, dan Regresi Logistik JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prnt) D-83 Ads Flterng Mengunakan Jarngan Syaraf Truan Perceptron, Naïve Bayes Classfer, dan Regres Logstk Achmad Fachrudn Rachmawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996).

2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996). 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stud Yang Terkat Peneltan n mengacu pada jurnal yang dtuls oleh Khang, dkk.(1995). Dalam peneltannya, Khang, dkk membandngkan arus lalu lntas yang datur menggunakan sstem stats dan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

PEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF

PEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF PEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN YARAF r Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas Teknolog Industr Unverstas Islam Indonesa Yogyakarya emal: cce@ft.u.ac.d Abstrak

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR Masduk Jurusan Penddkan Matematka FKIP UMS Abstrak. Penyelesaan persamaan ntegral

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci