Analisis Makna dan Pelestarian Ulambana Dalam Buddhisme
|
|
- Erlin Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Analisis Makna dan Pelestarian Ulambana Dalam Buddhisme Livia Margarita, Audelia Christina, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, ABSTRACT Ulambana is a tradition commemorated annually by Buddhism society on the 15 th day of the 7 th lunar month. The present research explains the origins, meanings, and social functions in Ulambana festival, as well as it s ritual in Ekayana and Dharma Hastabrata Viharas. The writer here used qualitative research methods by integrating the results of library research and interview. Based on the interview results, the writer found out that Ulambana festival basically bore the same meaning despite the different ritual process in the two viharas. The study finally concluded that the true meaning of Ulambana ritual teaches about the devolution of services and respects to our parents and ancestors. Keywords :Buddhism, Ulambana Festival, Filial Obedience Festival, Tradition ABSTRAKSI Ulambana merupakan suatu tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Buddhis setiap tahunnya yang jatuh pada tanggal 15 bulan 7 berdasarkan penanggalan imlek. Penelitian ini menjelaskan tentang asal mula, makna, dan fungsi sosial yang terkandung di dalam perayaan Ulambana, serta menjelaskan tata ritual perayaan Ulambana di Vihara Ekayana dan Vihara Dharma Hastabrata. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang memadukan hasil studi pustaka dengan hasil wawancara. Melalui proses wawancara, penulis mengetahui bahwa walaupun adanya perbedaan ritual Ulambana di kedua vihara tersebut tetapi memiliki makna yang sama. Kesimpulan yang kami dapatkan adalah makna ritual Ulambana yang sesungguhnya adalah sebagai pelimpahan jasa dan mengajarkan kita untuk selalu berbakti kepada orang tua dan leluhur. Kata Kunci:Buddhisme, Ulambana, Hari Bakti Orang Tua, Tradisi
2 2 PENDAHULUAN Kebudayaan China merupakan salah satu dari kebudayaan tertua di dunia. Kebudayaan China masih dipertahankan dan dilestarikan sampai saat ini. Salah satu unsur yang memberikan perkembangan terhadap kebudayaan China adalah Buddhisme. Buddhisme terlah menjadi salah satu bagian yang sangat penting dari peradaban dan kebudayaan China. Etnis Tionghoa sangat menjaga kelestarian budaya mereka sendiri. Seperti yang kita ketahui, etnis Tionghoa dikenal sebagai etnis yang memegang teguh kepercayaan terhadap pemujaan leluhur. Menurut Yan Mujianto (2010), perwujudan kebudayaan diciptakan oleh manusia sebagai wujud dari makhluk yang berbudaya dan dituangkan ke dalam hal nyata, seperti seni, religi, dan lain-lain, yang bertujuan untuk membantu manusia. Menurut Deddy Mulyana & Jalauluddin Rakhmat (2006),dikatakan bahwa tradisi merupakan suatu aspek budaya yang sangat penting yang dapat diekspresikan dalam kebiasaan-kebiasaan tak tertulis, pantangan-pantangan dan sanksi-sanksi. Tradisi dapat mempengaruhi suatu bangsa tentang apa yang merupakan perilaku dan prosedur yang layak berkenaan dengan makanan, pakaian, apa yang berharga, apa yang harus dihindari, atau diabaikan. Tradisi-tradisi mengekspresikan suatu budaya, memberi anggotaanggotanya suatu rasa memiliki dan keunikan. Namun terlepas dari apakah orang berbicara tentang suatu budaya suku atau budaya bangsa, subkultur militer atau subkultur agama, tradisi-tradisi harus ditelaah kembali secara teratur untuk melihat relevansi dan validitas tradisi-tradisi tersebut. Karena perubahan semakin cepat, tradisi-tradisi harus direvisi dan disesuaikan dengan kondisi yang berubah pada zaman teknologi yang menuju ke terciptanya suatu budaya dunia. Salah satu unsur Buddhisme China yang tetap bertahan adalah tradisi Festival Hantu Kelaparan yang masih dirayakan oleh pemeluk agama Buddha. Di dalam Buddhisme, tradisi ini disebut sebagai Hari Suci Ulambana. Hari Suci Ulambana berasal dari legenda Moggalana yang menyelamatkan ibunya dari alam sengsara. Hari Suci Ulambana mulai dirayakan sejak Dinasti Liang pada pemerintahan Kaisar Liang Wu Di ( ) semasa periode Dinasti Utara-Selatan. Menurut Buddhisme, Hari Suci Ulambana ini diperingati berdasarkan penanggalan kalender imlek yang jatuh pada tanggal 15 bulan 7. Dalam perayaan ini, para pemeluk Buddha melakukan ritual upacara yang bertujuan mempersembahkan makanan kepada makhluk-makhluk yang telah meninggal dunia dan menolong mereka, baik yang masih meiliki hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga, agar makhluk-makhluk tersebut dapat memperoleh makanan yang telah diberkahi dan juga sebagai pelimpahan jasa. Upacara ini juga sebagai sarana untuk menyatakan cinta kasih dan kasih sayang Sang Buddha dalam menolong para makhluk dari alam sengsara. Makna dari perayaan Hari Ulambana adalah pelimpahan jasa dan membalas budi kepada orang tua serta leluhur yang telah meninggal dunia. Dan ciri-ciri terpenting dalam Hari Ulambana ialah penyembahan leluhur, yang mana ketaatan para keturunan disambungkan kepada para leluhur walaupun selepas kematian mereka. Alasan diatas membuat penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi perbedaan dan persamaan makna dan ritual Hari Suci Ulambana dalam aliran Mahayana dan Tantrayana. Selain itu penulis juga ingin meluruskan makna Ulambana yang sebenarnya, yaitu sebagai hari bakti terhadap leluhur bukan sebagai bulan hantu. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka, yaitu bantuan dari buku, artikel, dan hasil wawancara yang berhubungan dengan topik penulisan penulis. Wawancara dilakukan pada tanggal 16 April 2014 di Vihara Ekayana Jakarta dan 28 April 2014 di Vihara Dharma Hastabrata Jakarta. Instrumen yang digunakan penulis dalam wawancara adalah telepon genggam sebagai alat perekam, serta notes untuk mencatat. Setelah melakukan wawancara, maka penulis menelaah hasil wawancara tersebut dan diharapkan hasil wawancara tersebut dapat mendukung penulisan skripsi ini.
3 3 Prosedur Penelitian Menentukan Topik Membuat landasan teori: Bab 1 : 14 April 2014 Bab 2 : 21 April 2014 Bab 3 : 21 April 2014 Observasi (wawancara) Pengolahan Data dan Analisis data Kesimpulan Bab 5 : 4 Juli 2014 Membuat Hasil dan Bahasan Bab 4 : 11 Mei 2014 HASIL DAN BAHASAN Berikut ini adalah hasil wawancara penulis di Vihara Ekayana Jakarta dan Vihara Dharma Hastabrata Jakarta. 1.Asal Mula dan Makna perayaan Ulambana Pada awalnya ritual ini mempunyai makna berbakti kepada orang tua, namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi bulan hantu. Makna dan tata ritualnya pun mengalami pergeseran sehingga masyarakat sekarang ini menganggap ulambana bukan sebagai hari bakti terhadap orang tua. Gui yue dikaitkan dengan San Guan Da Di, karena San Guan Da Di adalah Dewa Penguasa Alam Semesta, yang terdiri dari Dewa Penguasa Langit, Dewa Penguasa Bumi, dan Dewa Penguasa Air. Dalam tradisi Chinam, tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek disebut sebagai hari hantu dan seluruh bulan ke tujuh pada umumnya disebut sebagai bulan hantu. Karena dalam waktu satu bulan pintu gerbang neraka akan dibuka bebas sehingga para arwah termasuk para leluhur akan keluar dari alam yang rendah untuk ke bumi selama satu bulan. Di bawah ini penulis membahas tentang asal mula Ulambana dan makna perayaan yang sesungguhnya. 1.1Asal Mula Ulambana Hari Suci Ulambana ini dikisahkan dari seorang Bikkhu yang bernama Maha Moggalana. Ia merupakan salah satu murid Sang Buddha Gautama, yang terkenal akan kesaktiannya. Suatu hari, Bikkhu Maha Moggalana menggunakan mata batinnya untuk melihat ibunya yang telah meninggal dunia. Bikkhu Maha Moggalana merasa terkejut melihat ibunya yang sedang mengalami derita siksaan di alam neraka. Di dorong oleh rasa bakti seorang anak dan keinginannya untuk membalas budi, maka dengan
4 4 kesaktiannya Bikkhu Maha Moggalana datang ke alam neraka dan berusaha menolong ibunya, tetapi semua usahanya sia-sia. Seluruh makanan yang ia berikan selalu berubah menjadi batu bara api ketika sampai di mulut ibunya. Bikkhu Maha Moggalana langsung menemui gurunya Buddha Sakyamuni untuk meminta petunjuk dan pertolongan. Dengan penuh welas asih, Buddha Sakyamuni memberi petunjuk kepada Bikkhu Maha Moggalana pada bulan 7 tanggal 15 penanggalan Imlek, untuk memberikan dana kepada Sangha, lalu memohon Sangha untuk menyalurkan pahala tersebut untuk menolong ibunya terbebas dari penderitaan alam neraka. Perayaan Ulambana atau Yu Lan Pen Hui, mulai dirayakan sejak Dinasti Liang pada pemerintahan Kaisar Liang Wu Di ( ) semasa periode Dinasti Utara-Selatan. Untuk mengenang kisah ini, maka setiap bulan 7 tanggal 15 penanggalan Imlek diadakan acara Yu Lan Pen Hui. 1.2 Makna Perayaan Ulambana Perayaan Ulambana diadakan setiap tahunnya di vihara dikarenakan mempunyai makna yang penting dalam kehidupan masyarakat. Perayaan Ulambana ini diadakan untuk mengenang dan memperingati para leluhur. Dengan adanya upacara Ulambana diharapkan dapat mengangkat kondisi lingkungan hidup sang arwah atau dari alam yang rendah ke alam yang lebih tinggi dan lebih baik. Upacara ini diperuntukkan untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada arwah-arwah yang berada di dalam alam sengsara, serta meringankan karma-karma buruk, penderitaan dan siksaan, agar mereka dapat menuju ke alam suci Sang Buddha. Ritual Ulambana ini memiliki makna bahwa kita harus selalu ingat dan bersyukur bahwa kita bersumber dari leluhur. Tradisi berbakti kepada orang tua diharapkan dapat terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan pada semasa hidupnya saja tetapi tetap dilakukan selepas kematian mereka. 2.Tata Ritual Ulambana Terhadap perayaan Ulambana Buddhisme di Jakarta, penulis menemukan beberapa aspek penting dalam perayaan Ulambana masyarakat Buddhisme di Vihara Ekayana dan Vihara Dharma Hastabrata Jakarta, yaitu tata ritual perayaan. 2.1 Ritual Perayaan Ulambana di Vihara Ekayana Jakarta Tata ritual perayaan Ulambana memiliki bermacam-macam ritual. Setiap vihara akan mengadakan upacara pembacaan sutra dan secara Ulambana biasanya yang lebih banyak dibaca adalah Ksitigarbha Sutra Di Zang Wang Pu Sa karena dianggap tekad agung dari Boddhisatva Ksitigarbha adalah untuk menolong makhluk-makhluk di alam sengsara.. Dan Sutra Ksitigarbha juga dianggap oleh agama Buddha di Tiongkok sebagai sutra yang menekankan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan para leluhur, sehingga sutra ini sangat popular. Selama Ulambana, banyak vihara yang membacakan sutra ini, terutama di Vihara Ekayana juga seperti ini. Jadi di Vihara Ekayana selama dari awal Ulambana sampai sebelum tanggal 15, setiap malam akan ada pembacaan Ksitigarbha Sutra, lalu di tanggal 15 (penanggalan imlek), akan diadakan upacara pelimpahan jasa. Yang dimaksud dengan pelimpahan jasa adalah para umat Buddha berdana kepada Sanggha dengan mengatasnamakan leluhur yang telah meninggal agar Sanggha dapat mendoakan leluhur supaya terbebas dari alam sengsara. Pelimpahan jasa pada pagi hari juga didahului pembacaan Ksitigarbha Sutra sampai sore, lalu sore menjelang malam akan diadakan upacara Da Meng Shan Shi Shi Fa Hui. Ritual ini yang dilakukan di Vihara Ekayana. Di vihara lain biasanya mereka melakukan upacara Liang Huang Bao Chan atau diakhiri dengan Yan Kou atau Di Zang Jing diakhiri dengan Fang Yan Kou. Dan masing-masing vihara, terutama di vihara yang mengikuti tradisi Mahayana Tiongkok upacaranya juga serupa. Persembahan untuk perayaan Ulambana adalah bunga segar, air, buah-buahan, lilin, dupa, dan makanan. Di Vihara Ekayana, dalam beberapa tahun ini ritualnya tetap sama, tetapi bukan berarti di Vihara Ekayana tidak melakukan ritual-ritual lain. Ada juga beberapa tahun yang lalu di Vihara Ekayana pernah melakukan dengan Yan Kou Shi Shi Fa Hui, jadi tidak melakukan upacara Da Meng Shan Shi Shi Fa Hui tapi melakukan satu set upacara yang lain. Da Meng Shan Shi Shi Fa Hui dan Fang Yan Kou yaitu ritual untuk menolong para arwah dibukakan tenggorokannya agar bisa makan.
5 5 2.2 Tata Ritual Ulambana di Vihara Dharma Hastabrata Ritual Ulambana yang dilakukan ada tiga upacara Homa yang diadakan di Vihara Dharma Hastabrata, Jakarta Barat selama tiga hari berturut-turut. Dalam menyambut hari bakti/hari Ulambana, Upacara Homa telah dilaksanakan di samping vihara sebagai bagian ritual upacara. Acharya memimpin tiga kegiatan sekaligus tiga kali selama sepekan. Di antaranya, Homa Ksitigarbha Bodhisattva, Homa Dewa Rejeki Lima Penjuru dan Upacara Pertobatan Liang Huang Bao Chan. Semua upacara Homa memiliki makna yang sama, sesuai dengan maksud dari ritual upacara itu sendiri, yaitu menyingkirkan karma buruk dan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh makluk, di lain pihak menumbuhkan ke harmonisan diantara sesama umat Buddha yang hadir. Dan tujuan dari upacara itu sendiri adalah sebagai perlintasan arwah dan sebagai hari bakti kepada orang tua dan para leluhur. Kegiatan ritual Upacara Homa Kstigarbha Bodhisattva, lebih banyak menekankan pada penyebrangan arwah para leluhur dan ini sangat tepat sekali dilaksanakan bersamaan dengan jatuhnya waktu yang tepat untuk merayakan Ulambana dan khusus ditujukan bagi keselamatan penyeberangan arwah para leluhur. Di vihara Dharma Hastabrata memiliki kegiatan ritual Upacara Homa Dewa Rejeki Lima Penjuru karena orang tionghoa akan percaya terhadap sesuatu apabila hal tersebut mempunyai makna yang melambangkan kemakmuran bagi mereka. Dan ritual upacara Homa Dewa Rejeki Lima Penjuru, lebih di fokuskan pada kesejahteraan dan rejeki. Ini lebih menitikberatkan pada kehidupan duniawi dan keseharian umat dalam mencari nafkah. Dewa Rejeki Lima Penjuru memiliki tugas masing-masing : 1. Wang Mu Niang Niang ( Dewa Rejeki Tengah ) melambangkan kemakmuran. 2. Cai Lun ( Dewa Rejeki Timur ) melambangkan keberuntungan. 3. Zheng Tong ( Dewa Rejeki Selatan ) melambangkan pusaka. 4. Yue Gong Wu Di (Dewa Rejeki Barat ) melambangkan kesehatan. 5. Ri Guang Tong Zi ( Dewa Rejeki Utara ) melambangkan penolong. Persembahan untuk ritual Homa Dewa Rejeki Lima Penjuru adalah qi zhen ba bao : 1. Emas ( bunga lili ) 2. Air ( so un ) 3. Tanah ( jamur ) 4. Kayu ( jamur kuping/hitam ) 5. Api ( kembang tahu ) 6. Makanan darat ( jahe ) 7. Makanan laut ( garam ) Lima unsur yang terdapat di alam semesta yang terdiri dari kayu, api, tanah, logam, air tidak dapat dipisahkan. Konsep dari lima unsur tersebut merupakan unsur yang selalu ada di dalam budaya. Kegiatan ritual Upacara Pertobatan Kaisar Liang dan juga menekankan pada penyebrangan arwah para leluhur. Upacara Pertobatan Kaisar Liang berasal dari kisah pertobatan Kaisar Liang. Kaisar Liang Wu Di adalah kaisar Dinasti Liang yang memerintah pada tahun Pada umur 30 tahun Sang Permaisuri meninggal dunia. Meskipun telah meninggal beberapa bulan, siang dan malan kaisar tetap saja masih merindukan permaisuri. Pada suatu hari, Sang Kaisar melihat seekor ular besar merayap ke istana dan berbicara kepada kaisar bahwa ular besar tersebut adalah Sang Permaisuri. Karena semasa hidup selalu iri hati dan bersifat kejam, maka itu setelah meninggal terlahir sebagai ular. Tiada makan dan minum, tiada tempat berteduh, hidup serba kekurangan, dan tidak berdaya. Selain itu, setiap sisiknya ditumbuhi banyak ulat, daging dan otot digigit dan digerogoti. Karena terlahir sebagai ular besar, sehingga memiliki kemampuan khusus untuk menerobos penjagaan ketat di istana. Ular tersebut meminta bantuan Sang Kaisar untuk diselamatkan. Pada keesokan harinya, kaisar mengumpulkan sejumlah bhiksu di istana, menceritakan kisah ini, kemudian menanyakan jalan keluar untuk membebaskan permaisuri dari penderitaan. Ketua Bhiksu mengatakan bahwa pertobatan dengan bersujud kepada Buddha dapat menyelamatkan permaisuri. Sang Kaisar lalu memerintahkan ketua Bhiksu dan Bhiksu lainnya membuat kitab pertobatan dan menyelenggarakan Upacara Pertobatan untuk Sang Permaisuri. Tidak lama setelah upacara dilaksanakan, suatu hari istana diliputi wewangian yang harum sekali. Pada saat kaisar melihat sosok seorang dewi yang amat anggun. Sang Dewi berkata bahwa ia adalah
6 6 permaisuri. Berkat kebaikan yang dilakukan oleh Sang Kaisar, permaisuri sudah terbebas dari alam sengsara. Sedangkan pada Upacara Pertobatan (Liang Huang Bao Chan) memiliki 10 bab di dalam kitab pertobatan, setiap bab memiliki masing-masing persembahan : 1. Dupa melambangkan sila atau pantangan-pantangan. 2. Bunga segar melambangkan kecantikan. 3. Pelita melambangkan penerangan untuk masa depan. 4. Air melambangkan pokok kehidupan. 5. Buah-buahan melambangkan hasil. 6. Obat-obatan melambangkan kesehatan. 7. Makanan melambangkan hasil. 8. Perhiasan melambangkan harta. 9. Kitab suci melambangkan untuk memberikan kita penjelasan menuju penerangan batin. 10. Jubah melambangkan sebagai pelindung kita dan untuk menghadap Maha Kuasa pakaiannya harus bersih & suci. Menurut salah satu pengurus Vihara, pelaksanaan ritual upacara Homa di Vihara Dharma Hastabrata di Jakarta Barat, merupakan suatu keistimewaan tersendiri. Bukan dari jumlah umat yang hadir dan melaksanakan tekun dalam berpuja bakti, melainkan suatu wujud ritual upacara yang sakral dan agung, di mana umat dapat mengerti dan memahami makna dari upacara itu sendiri. Hari Ulambana adalah upacara penyebrangan leluhur, agar di alam sana para leluhur memperoleh makanan dan dapat menyeberangi pantai bahagia. Pada saat ritual inilah Kstigarbha Bodhisattva akan mengulurkan welas asihnya dengan membuka pintu surga bagi para arwah leluhur dari sanak keluarga yang memohonnya. Semestinya tidak heran ketika upacara Homa, umat antusias melaksanakannya, karena dari mereka ingin turut serta memberi bantuan bagi penyeberangan para arwah leluhur atau sanak saudara yang telah meninggal agar dapat memperoleh kebahagiaan. 3. Fungsi sosial dari pewarisan tradisi Ulambana Ulambana yang diadakan setiap tahunnya di vihara merupakan suatu bentuk pewarisan tradisi yang masih terus di jalankan oleh masyarakat Buddhis. Ritual yang dijalankan di Vihara Ekayana dan Vihara Dharma Hastabrata memiliki makna yang sama yaitu sebagai perlintasan para arwah dan bakti terhadap orang tua, leluhur serta untuk mengenang mereka. Tujuan dari ritual tersebut sama yaitu ingin membebaskan arwah-arwah di alam sengsara dan mendoakan mereka agar terlahir di alam yang bahagia. Ulambana merupakan suatu tradisi dalam masyarakat Buddhis yang masih dijalankan hingga saat ini. Ritual ulambana ini dilakukan oleh keluarga yang masih hidup untuk meringankan penderitaan arwaharwah di alam sengsara. Pelimpahan jasa merupakan suatu perwujudan untuk mengangkat arwah yang terjebak di alam sengsara menuju ke tempat yang lebih baik. Dilihat dari upacara ritual Ulambana, penulis melihat bahwa ritual Ulambana mengajarkan kita untuk selalu ingat leluhur, bahwa kita ada karena leluhur kita. Nilai edukasi yang diajarkan dalam makna ritual ini adalah berbakti kepada orang tua yang masih hidup, dan melakukan tindakan baik agar terlahir di alam bahagia. Ditinjau dari fungsi pendidikan, ritual Ulambana ini mengajarkan kita kepada generasi-generasi berikutnya akan pentingnya nilai-nilai kekeluargaan. Berbakti tidak hanya kepada orang tua saja tetap harus diperuntukan terhadap para leluhur sebagai perwujudan rasa syukur kita. Dilihat dari aspek pendidikan ini mengajarkan kita bahwa apa yang kita perbuat itulah nantinya yang akan kita tuai di kemudian hari. Penulis melihat bahwa ritual Ulambana ini mengajarkan pribadi seseorang untuk melakukan perbuatan baik dan tumbuh menjadi pribadi yang selalu mensyukuri apa yang dimiliki serta tidak lupa untuk berbagi kepada sesama guna menolong makhluk di alam sengsara. Perwujudan bakti terhadap orang tua tidak hanya dilakukan pada semasa hidupnya saja tetapi bisa dilakukan selepas kematian mereka agar terlahir di alam yang lebih baik. Perwujudan bakti terhadap orang tua merupakan wujud tindakan nyata balas budi terhadap orang tua yang telah membesarkan kita. Nilai pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah menanamkan moral kebaikan, yang tercermin dari bakti seorang anak kepada ibunya serta melakukan tindakan baik yaitu berupa pelimpahan jasa. Dalam aspek ini, menurut sudut pandang penulis, di dalam kisah Moggalana tindakan pelimpahan jasa mengajarkan kita untuk menanamkan cinta kasih dan welas asih kepada sesama, memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, serta menjalankan tradisi ulambana ini sebagai wujud rasa hormat kepada leluhur.
7 7 Ritual Ulambana berasal dari kisah Moggalana yang menyelamatkan ibunya dari alam sengsara. Pada awalnya ritual ini mempunyai makna berbakti kepada orang tua, namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi bulan hantu. Makna dan tata ritualnya pun mengalami pergeseran sehingga masyarakat sekarang ini menganggap Ulambana bukan sebagai hari bakti terhadap leluhur serta orang tua. Perayaan Ulambana yang dirayakan setiap tahunnya pasti dikarenakan memiliki sejarah dan memiliki makna tersendiri. Kisah kitab pertobatan kaisar Liang juga memiliki fungsi sejarah. Dikarenakan memiliki makna yang penting dan bisa di anggap sebagai suatu sejarah yang menimbulkan suatu tradisi. SIMPULAN DAN SARAN Ritual Ulambana berasal dari kisah Moggalana yang menyelamatkan ibunya dari alam sengsara. Pada awalnya ritual ini mempunyai makna berbakti kepada orang tua, leluhur serta mengenang mereka, namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi bulan hantu. Makna dan tata ritualnya pun mengalami pergeseran sehingga masyarakat sekarang ini menganggap Ulambana bukan sebagai hari bakti terhadap orang tua. Perayaan Ulambana ini diadakan untuk mengenang dan memperingati para leluhur, memberi sedekah, dan membalas budi kepada orang tua yang telah meninggal dunia. Upacara Ulambana ini diharapkan dapat mengangkat kondisi lingkungan hidup sang arwah dari alam yang rendah ke alam yang lebih tinggi dan lebih baik. Inti dari ritual Ulambana ini adalah sebagai pelimpahan jasa, dengan tujuan untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada arwah-arwah yang berada di alam sengsara, serta meringankan karma-karma buruk, penderitaan dan siksaan, agar mereka dapat menuju ke alam suci Sang Buddha. Ritual Ulambana di Vihara Ekayana dan Vihara Dharma Hastabrata sedikit berbeda tetapi memiliki makna dan tujuan yang sama yaitu sebagai perlintasan para arwah dan bakti kepada orang tua, leluhur serta untuk mengenang mereka. Vihara Ekayana selama dari awal bulan 7 tanggal 1 sampai sebelum tanggal 15, setiap malam akan ada pembacaan Ksitigarbha Sutra, lalu di tanggal 15 (penanggalan imlek), akan diadakan upacara pelimpahan jasa. Pelimpahan jasa pada pagi hari juga didahului pembacaan Ksitigarbha Sutra sampai sore, lalu sore menjelang malam akan diadakan upacara Da Meng Shan Shi Shi Fa Hui yaitu ritual untuk menolong para arwah dibukakan tenggorokannya agar bisa makan. Sedangkan di Vihara Dharma Hastabrata diadakan Homa Ksitigarbha Bodhisattva, Homa Dewa Rejeki Lima Penjuru lebih difokuskan untuk kesejahteraan dan rejeki, dan Upacara Pertobatan agar para arwah terbebas dari alam sengsara. Persamaan di kedua vihara tersebut adalah ritual pembacaan sutra Di Zang Wang Pu Sa Ben Yuan Jing. Perbedaannya juga terletak pada persembahan ritual. Di vihara Dharma Hastabrata memiliki qi zhen ba bao, obat-obatan, perhiasan, dan jubah, tetapi di vihara Ekayana tidak memiliki persembahan tersebut. Persembahan yang sama adalah bunga segar, air, buah-buahan, lilin, dupa dan makanan. Makna dari setiap persembahan yang ada adalah apa yang kita miliki di dunia ini, kita persembahkan kepada mereka. Ritual Ulambana setiap tahunnya masih rutin dilakukan di kedua vihara ini. Walaupun terdapat perbedaan ritual, tetapi tetap memiliki makna yang sama. Kita harus berbakti kepada orang tua, karena mereka yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Sehingga kita harus mempunyai rasa balas budi kepada orang tua. Nilai edukasi yang diajarkan dalam makna ritual ini adalah berbakti kepada orang tua yang masih hidup, dan melakukan tindakan baik agar terlahir di alam bahagia. Penulis juga berharap bahwa dengan adanya penelitian ini, kita akan lebih menghargai dan menyayangi orang tua yang masih hidup dan membalas budi atas didikan orang tua. REFERENSI Mujiyanto, Y., Elmubarok, Z., Sunahrowi. (2010). Pengantar Ilmu Budaya. Yogyakarta: Pelangi Publishing Mulyana, D., & Rakhmat, J. (2006). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudharma, B. (2007). Buku Pedoman Umat Buddha (Ed,7). Jakarta: Forum Komunikasi Umat Buddha. Tan, M. (2008). Imlek dan Alkitab. Jakarta: PT. Betlehem Publisher. 陈荣翰. 漳州 " 普渡 " 习俗的演变 [J]. 漳州职业大学学报,2004(4):56. 范军. 盂兰盆节的宗教源流 [J]. 华侨大学文学院,2006(3):7. 高洪兴. 中国鬼节与阴阳五行 : 从清明节和中元节说起 [J]. 复旦学报,2005(4):
8 8 高俊成. 民俗文化 [M]. 呼和浩特 : 内蒙古人民出版社,2006. 黄丁盛. 台灣節慶 [M]. 台北 : 木馬文化, 梁炳華. 香港風俗之旅 [M]. 香港 : 中國歷史敎育學會,2002. 刘晨. 试论中日盂兰盆节俗之异同 [J]. 海南广播电视大学学报,2010(2): 釋金明法師. 盂蘭盆真義第三集 [M]. 馬六甲 : 馬六甲佛化盂蘭盆法會工委會,1994. 谭盈盈, 张彦萍, 龚艳玲. 中国的 " 七月半 " 与日本的 " 盂兰盆节 " 的异同 [J]. 云南大学,2010(9):80. 邢永凤. 盂兰盆节与日本的氏神信仰 [J]. 山东大学外国语学院,2009(3):94. 袁水锋, 马卫东. 中国传统节庆文化 [M]. 北京 : 世界知识出版社,2012. 赵晓翀, 陈传锋, 陈芊童. 孝道行为的心理内涵与实证研究 [J]. 宁波学,2010(4):112. 赵杏根, 陆湘怀. 中国民俗学通识 [M]. 南京 : 东南大学出版社,2011. RIWAYAT PENULIS Livia Margarita, lahir di kota Jakarta, 29 Oktober Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Regina Pacis Jakarta pada tahun Penulis pernah aktif di Himanda (Himpunan Mahasiswa Sastra China) sebagai anggota dan KMBD (Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana) sebagai anggota. Saat ini bekerja sebagai guru privat mandarin di Jakarta. Audelia Christina, lahir di kota Belinyu, 13 Agustus Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMAN 1 Belinyu Bangka pada tahun Penulis pernah aktif di Himanda (Himpunan Mahasiswa Sastra China) sebagai anggota. Saat ini bekerja sebagai guru privat mandarin di Jakarta. Sugiato Lim, lahir di kota Mentok Bangka, 20 Juli Menamatkan S1 jurusan Chinese Language and Culture di BLCU (Beijing Language And Culture University) pada tahun 2010 dan S2 jurusan Master of Teaching Chinese to Speakers of Other Languages di BLCU (Beijing Language And Culture University) pada tahun Saat ini bekerja sebagai FM SCC Sastra China Universitas Bina Nusantara.
ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI
ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI Angely Setiawan, Reina Juwita, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,
Lebih terperinciPERAYAAN QI YUE BAN DI PONTIANAK SEBAGAI WUJUD PERPADUAN BUDAYA QI YUE BAN CHINA DENGAN BUDAYA LOKAL
PERAYAAN QI YUE BAN DI PONTIANAK SEBAGAI WUJUD PERPADUAN BUDAYA QI YUE BAN CHINA DENGAN BUDAYA LOKAL Yenny Febriana, Brigita, Mariana Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,
Lebih terperinciPANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA KRISTEN di JAKARTA TERHADAP PERAYAAN IMLEK CITRA KUSTIMA STELLA NOVARIE
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Humaniora Jurusan Sastra China Tugas Akhir Sarjana Strata-1 Semester Genap 2013/2014 PANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA KRISTEN di JAKARTA TERHADAP PERAYAAN IMLEK CITRA KUSTIMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka
Lebih terperinciSejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke
Sejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke Tiongkok Atas welas asih Sang Buddha Gautama menyelamatkan Pangeran Sanzhu dari penderitaan, maka dibabarkannya Tathagata Usnishavijaya Dharani, oleh
Lebih terperinciPenjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)
Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Dalam aliran Zhen Fo Zong, Mahaguru tidak menentang pemakaian kertas mulia atau lazim disebut kertas sembahyang, baik itu kertas sembahyang yang sudah
Lebih terperinciKEPERCAYAAN MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA TERHADAP DEWI MA ZU DI LASEM, JAWA TENGAH
1 KEPERCAYAAN MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA TERHADAP DEWI MA ZU DI LASEM, JAWA TENGAH Christie Januari, Rizki Noor Aliya, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,
Lebih terperinciAnalisis Tradisi Perayaan Dongzhi Masyarakat Cina benteng di Tangerang
1 Analisis Tradisi Perayaan Dongzhi Masyarakat Cina benteng di Tangerang Steven Rusny, Reki Gunawan, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630 stevenrusny@hotmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara multietnis yang setiap etnisnya tersebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Setiap etnis yang ada di Indonesia memiliki kebudayaan
Lebih terperinciKata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa
ABSTRAKSI Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul mereka dari Tiongkok.Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin
Lebih terperinciSURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN
SURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN 2009-2012 Emita, Henny Suryani, Fu Ruomei BINUS University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Palmerah, Jakarta Barat/021-53276730
Lebih terperinciABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Livia Agustia : Sastra China : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika Skripsi ini membahas peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika, serta manfaat
Lebih terperinci地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu
地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis Zhen Fo Zong (True Buddha School) yang dilahirkan pada
Lebih terperinci佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu
佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis Zhen Fo Zong (True Buddha School) yang dilahirkan
Lebih terperinciANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA
1 ANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA Jeane Clinton, Fu Ruomei Jurusan Sastra China Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan, Palmerah,
Lebih terperinciPemujaan Lehulur di Rumah Etnis Tionghoa Surabaya. Olivia dan Steffi Putri Rahardjo Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra.
117 马大华人文学与文化学刊 Journal of Chinese Literature and Culture Olivia dan Steffi Putri Rahardjo Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra. Abstrak Masyarakat Tionghoa termasuk masyarakat yang
Lebih terperinciKebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat.
6 3. Kesan Orang China Terhadap Orang Indonesia 15% 10% 5% Ramah Tidak teratur Lugu Berani 70% Kebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat. Mereka tidak mengucilkan orang asing,
Lebih terperinciKata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa
Dampak Drama Televisi Taiwan Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Tionghoa Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra 台湾电视剧对彼得拉基督教大学中文系学生汉语学习动机的影响 Yosephine Wignyo Budi Kurniawan Henny
Lebih terperinciPERBANDINGAN TRADISI MAN YUE MASYARAKAT TOTOK DAN MASYARAKAT PERANAKAN DI JAKARTA BARAT RINGKASAN ISI
PERBANDINGAN TRADISI MAN YUE MASYARAKAT TOTOK DAN MASYARAKAT PERANAKAN DI JAKARTA BARAT RINGKASAN ISI Jessica Gozali, Mery Megawaty, Andyni Khosasih Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH. Puji Syukur kepada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan YME, karena atas kasih dan
ABSTRAKSI Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Namun kegiatan penerjemahan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Penerjemahan sebagai
Lebih terperinciUNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya
1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,
Lebih terperinciABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Rian Juhandi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin memiliki dua jenis aksara yaitu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Humaniora Jurusan Sastra China Tugas Akhir Sarjana Strata-1 Semester Genap 2013/2014 IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA
Lebih terperinci佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件
佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件 Penyalinan Sutra Memperpanjang Usia, Mengikis Karma dan Melindungi Anak Kecil 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis
Lebih terperinciUcapan Terima Kasih. Jakarta, 16 Agustus Stefanny dan Yenny
Ucapan Terima Kasih Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pepatah Nasihat China dari Makna
Lebih terperinciEKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN
EKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN TUGAS AKHIR Oleh Erina - 1301009552 Fenny Widjaja - 1301009703 Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciPENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Theresia Yuliana, Yolita Yosuari, Temmy Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI
METODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI Fenti, Handriyen, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Jakarta Barat, 021-53276730 fenti_maitri@yahoo.com,
Lebih terperinciANALISIS FILOSOFI RANCANGAN MAKAM TIONGHOA DI KABUPATEN BENGKALIS - RIAU
1 ANALISIS FILOSOFI RANCANGAN MAKAM TIONGHOA DI KABUPATEN BENGKALIS - RIAU Juwita Gunawan Wijaya, Ningsih, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir/45, Palmerah, Jakarta barat, 021-53276730 Xin_jufenny@yahoo.com
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE
ANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE MARDASA Binus University, Jakarta, DKi Jakarta, Indonesia Abstraksi Xiang Zi adalah tokoh utama penting dalam novel Luotuo
Lebih terperinciABSTRAK. : Kaniya Capriani
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Kaniya Capriani : Sastra China : Persamaan dan Perbedaan Pada Sung Ciu LieMasyarakat Tionghoa Bangka Puak Hakkadan Seserahan Masyarakat Sunda di Komplek Perumahan Bumi
Lebih terperinciPerbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa
Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 Margaretha Monika Utama, Elisa Christiana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin memiliki sejarah yang sangat panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, Bahasa Mandarin terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Contoh
Lebih terperinciANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI Marisa, Sindy Novita Ayu, Temmy Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara, Jln. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,
Lebih terperinci名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察
摘要 名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 中国人一直很保留自己的文化, 使中国文化能继续存在到今天, 例如成语 汉语学习者想要掌握好汉语, 就要了解汉语的成语, 因为中国人习惯在口语和书面语中使用成语 因此, 作者的研究关于含数词的汉语四字成语 本论文采用定量描述方法 在本论文中, 作者描述了每一个汉语四字成语含数词的意义 从汉语四字成语含数词的意义作者可以分类含数词的汉语成语感情色彩与功能
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciKEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT
KEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT Enjelia, Warty, Fu Ruomei Jl. Kemanggisan Ilir III/ 45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276739 njl_cancer_verd@yahoo.com ; she2_31@yahoo.com ; rosemary@binus.edu
Lebih terperinciANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)
ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG) Noviana Laurencia Dosen Program Studi D3 Bahasa Mandarin, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公
BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 天公 Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Siang Te
Lebih terperinci瑤池金母西王大天尊. (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat)
瑤池金母西王大天尊 (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat) Dalam Agama Buddha khususnya aliran Tantrayana Zhen Fo Zong, pasti tidak asing mendengar nama agung Yao Chi Jin Mu. beliau adalah seorang dewi yang
Lebih terperinciANALISA KEBIJAKAN POLITIK WU ZETIAN MENURUT TEORI GEORGE C. EDWARD III
ANALISA KEBIJAKAN POLITIK WU ZETIAN MENURUT TEORI GEORGE C. EDWARD III Liana, Nelly, Agustinus Sufianto Binus University, JL Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 rosy_rinoa@yahoo.com,
Lebih terperinciANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA
ANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA Christina, Giovani, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciMahapuja Satyabuddha
Mahapuja Satyabuddha Seorang sadhaka Tantrayana, setiap kali bersadhana, harus memberikan persembahan. Dalam Catur Prayoga, merupakan Persembahan Mandala. Saya pernah berkata, Manusia di dunia ini, kalau
Lebih terperinciJadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013
Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013 Sebagai program utama harian Monlam, His Holiness Gyalwang Karmapa dan para tulku senior lainnya dan para lama akan memimpin persamuan dari ribuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Christin, Metta Sari, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Illir III/45, Palmerah,
Lebih terperinciTiga Sumpah Agung. Hal 1.
Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa
Lebih terperinciAbstrak. :Jovita Priatnawati
Abstrak Nama Program Studi Judul :Jovita Priatnawati :S1 Sastra China :Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Atas Jurusan Bahasa Mandarin terhadap Tata Bahasa Mandarin Klasik yang Digunakan dalam Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
ANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Merlysa, Sanny, Cendrawaty Tjong Universitas Bina Nusantara,Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : seni beladiri, Yongchun, Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nama : Devan Candra Program Studi : S1 Sastra China Judul : Unsur Filsafat Taoisme, Konfusianisme dan Buddhisme yang Terkandung dalam Seni Beladiri Yongchun Skripsi ini meneliti filsafat Taoisme,
Lebih terperinciANALISIS MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM KARAKTER HAN RADIKAL XIN
ANALISIS MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM KARAKTER HAN RADIKAL XIN Wulan, Ruth Dwi Utami Harijono, Sofi Zhang Binus University,Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat, 021-5345830 wulan.ruslim@gmail.com;ruth.hariyono@yahoo.com;
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA
ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA Pamela Priscilia, Stefani Saputra, Temmy Jurusan Sastra Cina, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara Jln.
Lebih terperinciKata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin
ABSTRAK Nama Jurusan Judul : Henry Sani Wardhana : S1 Sastra China : Perbedaan Makna Kata Penghubung bùguǎn ( 不管 ) dan jǐnguǎn ( 尽管 ) dalam Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung
Lebih terperinciICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI
ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka sebut sebagai kepercayaan Tri Dharma. Perpindahan masyarakat Tiongkok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mayoritas masyarakat Tiongkok memiliki tiga kepercayaan, yaitu ajaran Taoisme, Konghucu dan Buddhisme. Gabungan dari ketiga kepercayaan tersebut mereka sebut sebagai
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA BETAWI PADA MAKANAN KHAS IMLEK DI JAKARTA
PENGARUH BUDAYA BETAWI PADA MAKANAN KHAS IMLEK DI JAKARTA Felicia Khoesvilianty, Jane Oktaviani, Lydia Anggreani Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir
Lebih terperinciABSTRAK. : Ishak Filius Lili
Nama Program Studi Judul : Ishak Filius Lili : S-1 Sastra China ABSTRAK : Perbandingan Peranan dari Buah-Buah Catur pada Catur Tiongkok dan Catur Internasional Skripsi ini memperbandingkan peranan dari
Lebih terperinciSang Buddha. Vegetarian&
Vegetarian& Sang Buddha T: Beberapa waktu lalu, saya mendengar seorang guru yang lain mengatakan, Sang Buddha makan sepotong kaki babi dan Ia menderita diare. Apakah ini benar? Apakah ini benar-benar tercatat
Lebih terperinciANALISIS TRADISI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT CINA BENTENG
ANALISIS TRADISI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT CINA BENTENG Cyinthia,Jane Ratini Puspa,Linda Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara, Jln. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,
Lebih terperinciANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA
ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA Rosemary Sylvia Chinese Department, Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,
Lebih terperinciElisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei
. EKSPERIMEN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELOMPOK B TKK SAMARIA Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei UniversitasBina Nusantara,Jl. KebonJeruk Raya No.
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang
Lebih terperinciDAMPAK PSIKOLOGIS PENULISAN BUKU THE RAPE OF NANKING TERHADAP KEHIDUPAN IRIS CHANG
DAMPAK PSIKOLOGIS PENULISAN BUKU THE RAPE OF NANKING TERHADAP KEHIDUPAN IRIS CHANG Alsiyas Susanto, Theresia, Linda Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN AYAH DAN ANAK DALAM FILM JIU GAN TANG MAI WU MENURUT AJARAN KONFUSIUS
ANALISIS HUBUNGAN AYAH DAN ANAK DALAM FILM JIU GAN TANG MAI WU MENURUT AJARAN KONFUSIUS Dewi Purnamasari, Vivi, Sofi Zhang BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
Lebih terperinciPERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN
PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN KARIR DAN RUMAH TANGGA DALAM FILM HUNYIN BAOWEIZHAN Novianti, Stephanie, Mariana Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
Lebih terperinciKARAKTER IP MAN YANG MENCERMINKAN PEMIKIRAN KONFUSIANISME DALAM FILM IP MAN DAN IP MAN 2
KARAKTER IP MAN YANG MENCERMINKAN PEMIKIRAN KONFUSIANISME DALAM FILM IP MAN DAN IP MAN 2 Carolina Marthios, Lynia Kurniadi, Xuc Lin Binus University, Jl Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段
METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 Novi Yulianita & Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd. Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN
ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA NUSANTARA TINGKAT Ⅲ TERHADAP KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN Hanuwar, Sylfie, Fu Ruo Mei Jl. Kemanggisan Ilir III/ 45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276739
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán
PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SISWA KELAS XII SMA BUDI MURNI 3 MEDAN BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán xí dé fēnxī) SKRIPSI NAMA : JULIANA NOVA WESLY
Lebih terperinciKONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Ayudhia Kamiko, IkeAgustina, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,
Lebih terperinciPENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT)
PENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Hartono, Silvia Saputra, Temmy Binus University Jl.Kemanggisan Illir III/45,Palmerah, Jakarta Barat,
Lebih terperinciTENDENSI IDEOLOGI DALAM KUMPULAN NOVEL CHENLUN KARYA YU DAFU
TENDENSI IDEOLOGI DALAM KUMPULAN NOVEL CHENLUN KARYA YU DAFU Jureynolds, Xuc Lin Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 jurey.boy@gmail.com; xuelin@binus.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciMari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.
book Bakti Kepada Bakti Kepada Orangtua merupakan paduan ajaran klasik Buddha yang inspiratif dengan tampilan modern yang atraktif, sehingga merupakan sarana efektif untuk: membelajarkan sifat luhur sejak
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S
ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S Leni Rikayaty, Yulianah, Sofi Zhang Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
Lebih terperinciABSTRAK. Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT
ABSTRAK Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT Singkawang adalah sebuah kota yang terletak di Kalimantan
Lebih terperinciABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama
ABSTRAK Nama : Devy Anggreini Tanuwijaya Program studi : S-1 Sastra China Judul : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama Skripsi ini berisi tentang survei pengenalan
Lebih terperinciPERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN
PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN 棉兰华人生日文化分析 (Mian lan huaren shengri wenhua fenxi) SKRIPSI Oleh: SRI JULIANA TJIOE 100710040 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang hasil penelitian terdahulu yang selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk
Lebih terperinciPENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO
PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN
BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN A. Aktivitas Keagamaan di Kelenteng Hwie Ing Kiong Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
Lebih terperinciAKULTURASI BUDAYA CINA PADA BANGUNAN MASJID CHENG HOO DAN PERAYAAN HARI RAYA CINA DI KEHIDUPAN JEMAAT
AKULTURASI BUDAYA CINA PADA BANGUNAN MASJID CHENG HOO DAN PERAYAAN HARI RAYA CINA DI KEHIDUPAN JEMAAT Audilia Stefani, Erwin, Cendrawaty Tjong Binus University, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Konsep adalah suatu abstraksi untuk menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lebih terperinciSOSIAL. Skripsi. Jurusan. Oleh. Budaya
ANALISIS TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL WOJU BERDASARKAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW DAN TEORI PERTUKARAN SOSIAL HOMANS Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA TIONGHOA PROGRAM PEMULA KELAS 7 DAN 8 SEBAGAI MATA PELAJARAN POKOK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH NASIONAL TIGA BAHASA SMP BINA WIDYA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar
Lebih terperinciNASIB WANITA DI KELUARGA TRADISIONAL DALAM NOVEL JIA KARYA BAJIN
NASIB WANITA DI KELUARGA TRADISIONAL DALAM NOVEL JIA KARYA BAJIN Belinda, Linda, Xuc Lin Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 maruilan13@yahoo.co.id; lindalie_10@yahoo.co.id
Lebih terperinciABSTRAK. : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Margaretha Andyana : S-1 Sastra China : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur Skripsi ini membahas sejarah dan perkembangan
Lebih terperinci19. Koan Im Po Sat (Guan Yin Pu Sa) 觀音菩薩
19. Koan Im Po Sat (Guan Yin Pu Sa) 觀音菩薩 觀音菩薩 Koan Im Po Sat atau Guan Yin Pu Sa, sering disebut juga dengan Koan Si Im Po Sat atau Guan Shi Yin Pu Sa, yang sesungguhnya merupakan terjemahan secara harafiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam suku bangsa atau kelompok etnik dan ras yang tersebar diseluruh bagian penjuru Indonesia. Banyaknya suku bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas
Lebih terperinciDewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka
Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka a). Yuan Shi Tian Zun Yuan Shi Tian Zun adalah Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Dia sering disebut juga Yuan Shi Tian Wang. Menurut Taoisme, tiga maha dewa ini
Lebih terperinci