PERBANDINGAN TRADISI MAN YUE MASYARAKAT TOTOK DAN MASYARAKAT PERANAKAN DI JAKARTA BARAT RINGKASAN ISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN TRADISI MAN YUE MASYARAKAT TOTOK DAN MASYARAKAT PERANAKAN DI JAKARTA BARAT RINGKASAN ISI"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN TRADISI MAN YUE MASYARAKAT TOTOK DAN MASYARAKAT PERANAKAN DI JAKARTA BARAT RINGKASAN ISI Jessica Gozali, Mery Megawaty, Andyni Khosasih Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, ABSTRACT Chinese community in Indonesia is divided into two groups, namely Totok Chinese and Peranakan Tionghoa. Both groups of society still carrying out the Chinese tradition, but there are differences in the implementation of the tradition. Man Yue as a popular public tradition used as a benchmark comparison between the two groups of the society. Therefore, writers take Man Yue as a thesis topic examine about Man Yue function, implementation differences, tradition s transformation of Totok Chinese and Peranakan Tionghoa and the reason between the transformation. Research using quantitative methods of distributes questionnaire and interviews with 210 respondents in New Jelambar RW1 and North Tanjung Duren RW 12. Results of classification and analysis known that totoks percentage of known tradition and implementation of tradition are more high than peranakans. There were not a significant change of the three-generations Totok Chinese, unlike the case in the Peranakan Chinese. Man Yue tradition also reflect culture s characteristic, specifically spread and region, passed on generation and changes, folk and universal. Based on the survey results revealed that Man Yue brings function for education, binding, upkeep and regulation, then the main reason that causes changes are socio-cultural, religion, economics and politic factors. Keywords: Totok Chinese, Peranakan Chinese, Man Yue, Tradition, Comparison ABSTRAK Masyarakat Tionghoa di Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu Masyarakat Totok dan masyarakat peranakan. Walaupun kedua golongan masyarakat masih melaksanakan tradisi Tionghoa namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Man Yue merupakan tradisi yang sangat populer. Untuk itu penulis membahas Man Yue sebagai topik skripsi yang membahas fungsi Man Yue, perbedaan pelaksanaan tradisi Man Yue, perubahan pada tiga generasi Masyarakat Totok dan Masyarakat Peranakan serta faktor penyebab perubahan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap 210 responden di Kelurahan Jelambar Baru RW1 dan Tanjung Duren Utara RW 12. Hasil analisis menunjukkan persentase pemahaman dan pelaksanaan ritual tradisi Man Yue Masyarakat Totok lebih tinggi dibandingkan masyarakat peranakan. Perubahan tiga generasi Masyarakat Totok lebih kecil dibandingkan masyarakat peranakan. Ritual tradisi Man Yue juga mencerminkan karakteristik budaya, yaitu penyebaran dan daerah, pewarisan dan perubahan serta kemasyarakatan dan kebersamaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tradsi Man Yue memiliki fungsi pendidikan, pengikat, pemeliharaan dan regulasi. Perubahan disebabkan faktor agama, sosial budaya, ekonomi dan politik. Kata Kunci: Masyarakat Totok, Masyarakat peranakan, Man Yue, Tradisi, Perbandingan 1

2 2 PENDAHULUAN Menurut Edward B. Taylor (1871:1) Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting untuk dipertahankan, terutama dikarenakan oleh kebudayaan merupakan simbol jati diri bangsa, begitu pula dengan masyarakat Tionghoa di Indonesia. Masyarakat Tionghoa adalah masyarakat yang terbentuk dari kaum pendatang dari daratan Tiongkok, suku Tionghoa di Indonesia tidaklah homogen, mereka berasal dari beberapa suku bangsa yang terdapat di daratan Tiongkok, yang umumnya berasal dari dua provinsi, yaitu Fukien dan Kwantung. (Koentjaraningrat, 1997: 353). Masyarakat Tionghoa pada umumnya dibagi menjadi dua golongan yaitu masyarakat totok dan masyarakat peranakan. Menurut Tan (1979) masyarakat totok adalah mereka yang bercirikan sebagai berikut, berbahasa Tionghoa di rumah, pernah bersekolah di sekolah Tionghoa, mempunyai hubungan kerabat atau dagang dengan orang Tionghoa lain di luar Indonesia, sedangkan menurut Ongkongham (2009:28-29), masyarakat peranakan adalah mereka keturunan orang Tionghoa yang lahir di daerah Indonesia dan budaya yang mereka laksanakan sudah terasimilasi dengan masyarakat bumiputera setempat sehingga tradisi yang mereka laksanakan sudah tidak 100% Tionghoa dan mereka sudah tidak bisa berbahasa Tionghoa. Walaupun kedua golongan tersebut masih melaksanakan tradisi Tiongkok, tetapi terdapat perbedaan dalam kegiatan perayaan diantara keduanya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisa perbandingan pelaksanaan tradisi pada dua golongan masyarakat Tionghoa dengan mengambil subjek penelitian pada tradisi Man Yue yang merupakan salah satu tradisi keluarga yang populer dilaksanakan oleh keluarga masyarakat Tionghoa. Menurut Zhang Bo (2008:20) pada Zhongguo Ren Zui Yinggai Zhidao de 77ge Lisu, salah satu prosesi tradisi kelahiran, yaitu tradisi Man Yue, merupakan tradisi kebudayaan yang kaya akan makna tersembunyi. Zhang Bo (2008:20) dalam Zhongguo Ren Zui Yinggai Zhidao de 77ge Lisu dan Tian Xiaona (2005:3-4) pada Liyi Quanshu.Shoudan Liyi menyatakan bahwa ketika bayi berumur satu bulan, biasanya pihak keluarga akan merayakan kelahiran satu bulan sang bayi untuk mendoakan keselamatan ibu dan anak. Pada hari perayaan tersebut, sanak famili datang berkunjung untuk memberikan hadiah dan ucapan berkat sedangkan tuan rumah mengundang tamu untuk merayakannya dan memberikan telur merah. Penelitian Lan Linyou (2003:127) pada Shanlan Hua Kai, Youxiang Xuxu Piao Lai mengatakan ritual yang dilaksanakan dalam tradisi Man Yue adalah mencukur rambut sang bayi dan mengambil payung, berjalan melewati jembatan kecil sembari mendoakan agar kelak sang bayi ketika tumbuh dewasa mempunyai keberanian. Teori yang digunakkan oleh penulis adalah teori karakteristik budaya. METODE PENELITIAN Penulis menggunakkan metode kuantitatif yaitu kuesioner dengan bantuan wawancara. Teknik penelitian kami adalah teknik penelitian komparatif, dimana penulis membandingkan serta menganalisis persamaan dan perbedaan dua sifat objek dalam tiga masa dewasa (dewasa dini, dewasa madya dan dewasa lanjut). Dikarenakan jumlah responden yang cukup banyak, penulis menentukan cluster sampling sebagai teknik sampling yang penulis gunakkan, teknik ini biasa digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengukuran sampel memakai rumus teori Slovin: n = N/(1 + Ne 2 ) Masyarakat totok di kelurahan Jelambar Baru di RW 12 terdapat 1050 orang dan masyarakat peranakan di kelurahan Tanjung Duren Utara di RW 01 terdapat 1388 orang, maka penulis menggunakkan rumus teori Slovin dan mengambil sampel sebesar :105 orang dari 1050 orang dan 105 orang dari 1388 orang. Pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu, yaitu 9-16 Mei HASIL DAN BAHASAN Hasil pembagian kuisioner pada 210 responden di kelurahan Jelambar RW 12 dan di kelurahan Tanjung Duren Utara RW 01:

3 3 1. Perbandingan Pelaksanaan Tradisi Masyarakat Totok dan Masyarakat peranakan pada Tiga Generasi Catatan: Jawaban boleh lebih dari 1 Tabel 1 Tradisi Man Yue Yang Anda Ketahui Keterangan Totok Peranakan > >60 Mencukur habis rambut bayi Mencukur tidak habis rambut bayi Menggendong bayi ke kamar Sanak saudara datang, memberi ucapan, tuan rumah menjamu Menggendong bayi melewati jembatan Berkeliling mengantar bingkisan Memakai baju merah dan memandikan bayi di baskom Memandikan bayi di baskom dengan bawang dan buah jujube Mengundang sanak saudara ke rumah total Tabel 2 Tradisi Man Yue Yang Anda Laksanakan Keterangan Totok peranakan > >60 Mencukur habis rambut bayi Mencukur tidak habis rambut bayi Menggendong bayi ke kamar Sanak saudara datang, memberi ucapan, tuan rumah menjamu Menggendong bayi melewati jembatan Berkeliling mengantar bingkisan Memakai baju merah dan Memandikan bayi di baskom Memandikan bayi di baskom dengan bawang dan buah jujube Mengundang sanak saudara ke rumah Total Tabel 3 Alasan Masih Melaksanaan Tradisi Man Yue Keterangan Umur Diwajibkan orang tua Mengikuti orang lain Tradisi turun temurun Masih percaya mitos dalam tradisi tersebut Total Totok > Total Peranakan > Total

4 4 Tabel 1 dan 2 menunjukkan masyarakat totok dalam hal pengetahuan akan ritual dengan pelaksanaannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan analisis berikut: 1) 24,06% masyarakat totok yang mengetahui ritual mencukur habis rambut bayi, terdapat 23,97% yang melaksanakan ritual tersebut, sedangkan dari 2,26% masyarakat yang mengetahui ritual tidak mencukur habis rambut bayi, terdapat 4,13% responden yang melaksanakan ritual tersebut. Hal ini membuktikan terjadinya peningkatan persentase masyarakat totok yang tidak mencukur rambut bayi sampai habis. 2) Ritual menggendong bayi ke dalam kamar diketahui oleh 7,77% responden dan dilaksanakan oleh 7,16% responden, ritual memandikan bayi dan memakaikan baju merah diketahui oleh 18,29% responden dan dilaksanakan oleh 16,25% responden, ritual mengundang sanak saudara datang ke rumah diketahui oleh 8,52% responden dan dilaksanakan oleh 8,26% responden, ritual memandikan bayi di baskom yang berisi buah jujube diketahui oleh 7,26% responden dan dilaksanakan oleh 7,16% responden, ritual sanak famili datang memberi hadiah dan tuan rumah menjamu makan diketahui oleh 22,05% responden dan dilaksanakan oleh 22,86% responden. Hal ini membuktikan bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat totok antara pengetahuan dengan pelaksanaan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa masyarakat totok lebih memelihara ritual tradisi yang mereka ketahui untuk diwariskan karena responden menganggap pelaksanaan tradisi merupakan salah satu simbol yang mereka hormati sebagai salah satu perwujudan identitas diri. Hal ini berbeda dengan masyarakat peranakan: 1) 33,95% masyarakat peranakan yang mengetahui ritual mencukur habis rambut bayi terdapat 21,05% responden yang melaksanakan ritual tersebut, sedangkan hanya terdapat 3,73% responden yang mengetahui ritual tidak mencukur habis rambut bayi, akan tetapi terdapat 22,37% responden yang melaksanakan ritual tersebut. Hal ini membuktikan kecenderungan masyarakat peranakan yang mengalami perubahan pelaksanaan ritual yang disebabkan oleh pola pikir masyarakat peranakan yang sudah tidak mempercayai mitos yang ada dalam ritual ini (dapat dilihat dari tabel 3), terdapat 20 responden tionghoa peranakan dewasa lanjut yang mempercayai makna dibalik pelaksanaan dari ritual tersebut, sedangkan sudah tidak ada yang mempercayai makna dibalik pelaksanaan ritual pada generasi dewasa madya dan dini sehingga pelaksanaan tradisi menjadi lebih sederhana. Ritual menggendong bayi ke dalam kamar diketahui oleh 9,32% dan dilaksanakan oleh 2,63% responden, ritual memandikan bayi dan memakaikan baju merah diketahui oleh 10,45% dan dilaksanakan oleh 5,26%, ritual mengundang sanak saudara datang ke rumah diketahui oleh 2,61% dan dilaksanakan oleh 0,88%, ritual memandikan bayi di baskom yang berisi buah jujube diketahui oleh 0,37% dan tidak dilaksanakan sama sekali, ritual sanak famili datang memberi hadiah dan tuan rumah menjamu makan diketahui oleh 15,30% dan dilaksanakan oleh 10,09%. 2) Ritual memandikan anak dalam baskom yang berisi buah jujube tidak dilaksanakan oleh masyarakat peranakan. Hal dikarenakan hanya terdapat satu orang pada golongan dewasa lanjut masyarakat peranakan yang mengetahui ritual tersebut, responden tidak melaksanakan dan juga tidak mewariskan ritual ini kepada keturunannya, sehingga menyebabkan ritual ini tidak eksis di kalangan masyarakat peranakan. Sesuai hasil wawancara, hal ini dapat terjadi dikarenakan pola pikir masyarakat peranakan yang lebih berorientasi ke arah tidak ingin repot, sehingga ritual ini tidak dilaksanakan dan diturunkan. 3) Ritual - ritual menggendong bayi melewati jembatan sudah tidak dilaksanakan oleh kedua golongan masyarakat. Menurut hasil wawancara, responden menyatakan bahwa budaya yang telah hilang disebabkan oleh ketidakcocokan ritual untuk dilaksanakan ditempat mereka tinggal. Hasil analisis menunjukkan adanya persamaan yang terjadi pada masyarakat totok dan masyarakat peranakan dimana keduanya mengalami perubahan mengenai ritual mengantar bingkisan satu bulan bayi, yaitu masyarakat totok memahami ritual mengantar bingkisan adalah sebesar 9,52%, tetapi terdapat 10,19% responden yang melaksanakan, sedangkan pada masyarakat peranakan terdapat 24,62% responden yang memahami ritual tersebut, namun masyarakat yang melaksanakan sebesar 37,71%

5 5 responden. Alasan masih melaksanakan ritual dari kedua golongan masyarakat pun berbeda, ritual Man Yue bagi masyarakat totok merupakan salah satu pewarisan budaya leluhur. Responden masyarakat totok masih menghargai apa yang dijalankan oleh leluhur, serta masih mengerti arti dari pelaksanaan ritual tersebut, sedangkan masyarakat peranakan pada generasi dewasa lanjut masih melaksanakan ritual Man Yue dikarenakan masih mempercayai mitos dari ritual tersebut, responden dewasa lanjut masih percaya dengan melakukan ritual Man Yue, bayi bisa bertumbuh dengan sehat. Pada generasi dewasa madya dan dewasa dini, responden menganggap arahan dari kepala keluarga merupakan alasan utama mereka masih melaksanakan ritual Man Yue, karena salah satu didikan kebudayaan Tiongkok adalah berbakti pada orang tua, maka alasan utama responden melakukan ritual adalah karena arahan orang tua. Tabel 4 Kegiatan Khusus Saat Man Yue Makan Mengundang bersama sanak saudara Membagikan Tidak ada Lainlain Catatan Umur keluarga inti dan kerabat angpao acara Totok > total Peranakan > Catatan: Jawaban boleh lebih dari 1 Persentase masyarakat totok yang mengadakan acara makan bersama dengan keluarga adalah 53,67%, sedangkan masyarakat peranakan 55.29%. Persentase masyarakat totok yang memilih makan bersama dengan kerabat dekat 32,35%, sedangkan masyarakat peranakan 25,88%. Responden mengganggap acara makan bersama dengan keluarga dan kerabat dekat merupakan kesempatan baik bagi responden untuk bertemu sanak saudara dan kerabat yang telah lama tidak berjumpa. Selain itu terdapat kegiatan membagikan angpao pada bayi meskipun persentasenya sangat kecil yaitu masyarakat totok hanya 5,14% responden dan masyarakat peranakan 2,35% responden. Kegiatan ini masih dilakukan karena pemberian angpao dianggap sebagai suatu bentuk doa dan pengharapan keberuntungan bagi sang bayi dan orangtua. Kegiatan lain yang diadakan masyarakat totok pada saat hari Man Yue adalah sembahyang leluhur (2,20%). Hal ini dilakukan responden untuk melaporkan kepada leluhur akan kelahiran bayi dan meminta perlindungan untuk sang bayi. Tabel 4 menunjukkan adanya perubahan antar generasi ke generasi yaitu dari generasi dewasa madya ke generasi dewasa dini dimana semakin lama jumlah responden yang mengadakan acara pada hari Man Yue semakin berkurang. Akan tetapi perubahan yang paling signifikan terdapat pada masyarakat peranakan dimana masyarakat peranakan dewasa dini (74,28%) sudah tidak melaksanakan kegiatan apapun pada hari Man Yue. Tabel 5 Aksesoris Yang Digunakan Saat Man Yue Keterangan Umur Baju baru Sepatu kepala harimau tulisan raja Sepatu kuning Lain-lain Total Totok > Total Peranakan > Total Catatan: Jawaban boleh lebih dari 1

6 6 Pakaian yang dikenakan oleh sang bayi pada hari Man Yue baik masyarakat totok dan masyarakat peranakan tidak terdapat perbedaan yang besar dimana keduanya mementingkan pemakaian baju baru pada sang bayi (87,40%pada masyarakat totok dan 95,78% masyarakat peranakan). Meskipun demikian, banyak masyarakat totok yang mementingkan menggunakan baju barudan menekankan bahwa harus menggunakan warna merah dan memakai kaos kaki baru. Bagi masyarakat totok, alasan memakai kaos kaki adalah anak satu bulan belum boleh menggunakan sepatu dan memakai baju merah dikarenakan merah melambangkan warna kebahagiaan. Persentase terendah penggunaan aksesoris bayi adalah memakaikan sepatu berkepala harimau yang terdapat tulisan raja, yaitu 5,88% masyarakat totok dan 2,10% masyarakat peranakan. Harimau melambangkan raja dari binatang dan dipercayai dapat membasmi yang buruk, yakni melindungi anak dari bencana sehingga anak dapat tumbuh sehat. Kedua masyarakat tidak menggunakan sepatu kuning sebagai salah satu aksesoris yang wajib dikenakan bayi pada hari satu bulanan bayi. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak semua ritual Tiongkok yang dilaksanakan sama dengan ritual awal, seperti pada pemakaian sepatu kuning. Bagi masyarakat Tionghoa, warna kuning merupakan simbol kemashyuran. Namun, aksesoris ini tidak dilaksanakan oleh masyarakat totok dan masyarakat peranakan karena menurut responden, makna dari memakai warna kuning tidak diketahui sehingga tidak dilaksanakan lagi. Bagi masyarakat totok dan masyarakat peranakan pemakaian sepatu diganti dengan kaos kaki karena anak yang berumur satu bulan belum cocok untuk memakai sepatu. Tabel 6 Bingkisan Man Yue Keterangan Umur Telur merah Barang Ayam Goreng Kueku Nasi ketan Angpao Nasi kuning Lainlain Total Totok > Total Peranakan > Total Catatan: Jawaban boleh lebih dari 1 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua golongan masyarakat masih memberikan telur merah. Hal ini disebabkan pada hari satu bulan bayi, telur merah menandakan kebahagiaan dan sebuah permulaan hidup yang baru dengan hadirnya sang bayi. Persentase masyarakat totok dalam pemberian variasi bingkisan adalah telur merah (27,48%), ayam goreng (19%), nasi kuning (8,77%), angpao (4,97%), nasi ketan (8,77%), bingkisan (4,97%), dan bingkisan lain berupa kueku adalah (26.02%). Sedangkan persentase masyarakat peranakan dalam pemberian variasi bingkisan adalah telur merah (21,14%) ayam goreng (22,35%), nasi kuning (11,38%), angpao (1,22%), nasi ketan (8,13%), barang berupa pajangan, gelas, handuk (17,89 %). Variasi bingkisan lain yang diberikan berupa mie, pajangan, kue, dan kueku. Bagi 26.02% responden masyarakat totok yang menulis kueku menyatakan pemberian kueku tidak boleh kurang karena kueku mempunyai arti menandakan merayakan bayi lancar tumbuh dewasa. Hasil analisis tabel 6 menunjukkan masyarakat totok dewasa lanjut hanya memberikan bingkisan berupa telur merah, ayam goreng, nasi ketan, kueku ataupun nasi kuning dibandingkan dengan bingkisan, tetapi pada masyarakat totok generasi madya dan dini sudah mulai muncul penambahan variasi bingkisan kepada sanak famili yaitu pemberian barang. Berbeda dengan masyarakat peranakan dimana generasi lanjut masih merasa wajib memberikan telur merah, ayam goreng, kueku, nasi ketan dan nasi kuning, generasi dewasa madya dan generasi dewasa dini sudah tidak terlalu mementingkan jenis bingkisan yang diberikan. Tabel di atas menunjukkan terjadi perubahan yang berorientasi pada memberikan barang untuk menggantikan bingkisan. Hal ini terjadi karena responden menganggap pemberian bingkisan merupakan suatu simbolis dan dapat digantikan dengan suatu hal yang lebih praktis dan unik sehingga mereka cenderung memberikan pajangan ataupun gelas. Oleh karena itu dapat disimpulkan masyarakat totok meskipun mengalami perubahan tetapi masih tetap mengikuti ritual awal yang diturunkan, berbeda dengan banyak masyarakat peranakan yang sudah tidak melakukan ritual sebagaimana mestinya dan telah terjadi perubahan dalam pelaksanaannya.

7 7 Dari hasil analisis ritual tradisi Man Yue, kegiatan khusus di hari Man Yue, asesoris yang digunakan, serta bingkisan yang diberikan saat Man Yue terlihat pencerminan dari teori karakteristik budaya, yaitu: 1. Penyebaran dan daerah Man Yue merupakan tradisi traditional Tiongkok dan dilaksanakan oleh orang Tionghoa. Pada saat itu, banyak orang Tionghoa yang berimigrasi ke Indonesia, sehingga mereka membawa tradisi Tiongkok ke Indonesia, maka dari itu tradisi ini terus disebarkan. Kedaerahan terlihat dari objek penelitian perbedaan tradisi Man Yue di Jakarta barat dan Tiongkok. Kedaerahan terlihat dari penelitian tradisi Man Yue di Jakarta barat yang difokuskan pada Jelambar Baru dan Tanjung Duren, meneliti masyarakat totok dan peranakan pada tiga golongan umur yang berbeda. 2. Pewarisan dan perubahan Mayarakat totok dan peranakan mewariskan tradisi Man Yue secara turun temurun, namun terlihat perbedaan dari kedua golongan masyarakat, masyarakat totok lebih menjaga identitas diri mereka, sedangkan perubahan yang terjadi pada masyarakat peranakan dikarenakan oleh waktu. 3. Kemasyarakatan dan kebersamaan Tradisi Man Yue dilaksanakan oleh kedua golongan masyarakat, hal ini mencerminkan karakteristik kemasyarakatan, tradisi Man Yue juga dilaksanakan oleh tiga generasi, mencerminkan karakteristik kebersamaan. 2. Fungsi pelaksaan tradisi Man Yue. Tabel 7 Fungsi Tradisi Man Yue Keterangan Umur Sebagai acara hiburan keluarga Mengikuti tradisi leluhur Mendoakan anak agar tumbuh sehat Totok > Total Acara berkumpul bersama kerabat dekat Peranakan > adalah: Berdasarkan hasil analisis tabel 7, persentase responden terhadap fungsi sosial tradisi Man Yue 1) 10,47% responden menganggap fungsi sosial tradisi Man Yue sebagai acara hiburan keluarga yang merupakan fungsi regulasi. Fungsi regulasi ini dimaksudkan sebagai perwujudan dari suatu acara hiburan yang ditujukan untuk masyarakat ditengah penatnya kegiatan sehari-hari. 2) 5,24% responden setuju bahwa fungsi sosial dari tradisi Man Yue adalah berkumpul bersama kerabat yang merupakan fungsi pemeliharaan. 3) 24,76% responden menyatakan tujuan utama melaksanakan ritual ini bertujuan untuk mendoakan bayi agar tumbuh sehat yang merupakan fungsi pendidikan dan 60% dari total responden menyetujui bahwa fungsi sosial dibalik tradisi Man Yue adalah mengikuti tradisi leluhur. Moral dibalik fungsi pendidikan adalah rasa berterimakasih. Mengajarkan generasi selanjutnya akan makna bersyukur dan tahu cara berterimakasih, terutama berterimakasih pada Tuhan. 4) Fungsi pengikat. Walapun responden tidak menyatakan fungsi pengikat sebagai salah satu fungsi, namun masih banyak responden yang melaksanakan tradisi, hal ini mencerminkan fungsi pengikat.

8 8 3. Penyebab terjadinya perubahan pada pelaksaan tradisi Man Yue. Tabel 8 Faktor Paling Dominan Yang Mempengaruhi Perubahan Keterangan Umur Ekonomi Politik Agama Sosial Budaya Lainlain Total Totok > Total Peranakan > Total Berikut adalah analisis faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan: 1) Faktor agama (37,62%). Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh banyaknya masyarakat yang berpindah agama. Menurut responden, terdapat agama yang tidak memperbolehkan melaksanakan ritual-ritual tradisi Tiongkok. Contoh: sembahyang dan memegang dupa sehingga ada beberapa ritual yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran responden dan tidak dilakukan. 2) Faktor ekonomi (22,38%). Faktor ekonomi juga cukup berpengaruh. Sesuai hasil wawancara, responden menyatakan ritual-ritual yang dilaksanakan terlalu banyak dan menghabiskan uang yang cukup banyak. Bagi keluarga yang tingkat ekonomi tidak mapan, hal ini menjadi suatu beban sehingga dalam pelaksanaannya, responden cenderung ke arah yang lebih simpel. Faktor politik (1,43%), Hasil analisis menunjukkan faktor politik tidak dianggap sebagai faktor yang paling mendukung perubahan tradisi. Meskipun pada masa pemerintahan Orde Baru budaya Tionghoa diredam eksisannya, tetapi ternyata aspek tersebut tidak berpengaruh pada tradisi keluarga seperti tradisi Man Yue. 3) Faktor sosial budaya (23,81%), dan faktor lain lain (19,52%). Faktor pendukung lain (19,52%) adalah ingin hidup praktis karena pengaruh lingkungan, dimana faktor pendukung ini mendukung faktor sosial budaya. SIMPULAN DAN SARAN Hasil analisa menunjukkan terdapat perbedaan ritual tradisi Man Yue yang cukup signifikan antara masyarakat totok dan masyarakat peranakan, yaitu : 1. Masyarakat totok melaksanakan tradisi yang mereka ketahui, sedangkan masyarakat peranakan mengetahui tradisi tersebut tetapi belum tentu melaksanakannya, contoh : tradisi menggunting rambut bayi sampai habis dimana dalam pelaksanaannya tidak seperti itu. 2. Ritual pemberian bingkisan dimana variasi bingkisan yang diberikan masyarakat totok lebih banyak dibandingkan masyarakat peranakan. 3. Masyarakat totok melaksanakan tradisi karena masih mempercayai mitos yang ada di balik tradisi, sedangkan masyarakat peranakan disebabkan oleh menjalankan pesan dari orangtua. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identitas budaya masyarakat totok lebih tinggi dibandingkan masyarakat peranakan. Perubahan ritual tradisi Man Yue pada tiga generasi masyarakat totok tidak signifikan dimana responden memberikan bingkisan berupa telur merah, ayam goreng, keuku, dan lain-lain. Masyarakat totok masih mewariskan ritual tradisi yang diketahui karena menganggap pelaksanaan tradisi merupakan bentuk perwujudan identitas diri. Sebaliknya perubahan antar generasi masyarakat peranakan lebih signifikan. Contoh : ritual pembagian bingkisan dimana masyarakat dewasa lanjut memberikan bingkisan yang berisi telur merah, ayam goreng, kueku, dan lain-lain, sedangkan masyarakat dewasa madya dan dini cenderung hanya memberikan bingkisan kecil (pajangan, gelas dan

9 9 handuk). Ritual tradisi Man Yue, kegiatan khusus,bingkisan pada saat Man Yue mencerminkan karakteristik budaya pada tradisi Man Yue, yaitu penyebaran dan daerah, pewarisan dan perubahan, serta kemasyarakatan dan kebersamaan. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi perubahan tradisi Man Yue bagi kedua golongan masyakarat adalah agama, sosial budaya, politik dan ekonomi. Faktor agama disebabkan karena terjadinya perpindahan agama atau benturan antara ajaran agama dengan tradisi sehingga tradisi tersebut tidak dilaksanakan. Faktor sosial budaya karena menganggap ritual dalam tradisi terlalu rumit sehingga enggan untuk melaksanakan atau diubah menjadi lebih praktis. Faktor politik tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan tradisi Man Yue. Sedangkan faktor ekonomi disebabkan oleh keadaan ekonomi responden kurang mapan. Selain itu hasil penelitian menunjukkan Man Yue memiliki fungsi regulasi, fungsi pemeliharaan, fungsi pendidikan dan fungsi pengikat. Fungsi yang paling berpengaruh adalah fungsi pendidikan dimana masyarakat mewariskan tradisi tersebut secara turun menurun karena tradisi tersebut mengandung nilai moral yang dianggap penting. Saran penulis yakni mendirikan suatu perkumpulan budaya sebagai wadah berbagi pengetahuan budaya bagi masyarakat totok dan peranakan agar di masa yang akan datang, tradisi masyarakat peranakan yang sudah memudar bisa kembali berorientasi pada Tiongkok. Penulis berharap hasil dari penelitian skripsi ini dapat memberikan referensi sebagai pertimbangan dan juga bantuan kepada mahasiswa/i, karena dengan memahami dan mengerti akan teori karakteristik suatu budaya, dapat memahami tentang perubahan kebudayaan serta penyebab perubahan REFERENSI Aryanto, F. M. (2009). Perilaku Kewirausahaan Ditinjau Dari Self-Efficay Pada Mahasiswa Etnis Jawa dan Cina (Doctoral Dissertation, Unika Soegijapranata). Chiakrawati, Swany. (2011). Mandarin As Overseas Chinese Indigenous Language (Case In Indonesia).Semarang: Diponegoro University, p Gondomono.(1996).Membanting Tulang Menyembah Arwah: kehidupan kekotaan masyarakat Cina. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Hurlock, Elizabeth B. (2010). Development Psychology: A Life-Span Approach. India: Tata McGraw-Hill Education Pvt. Ltd. Onghokham. (2009). Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa.Depok: Komunitas Bambu. Pitzl,Gerald R.(2004).Encyclopedia of Human Geography.Portsmouth: Greenwood publishing Group. Rahmawati, I., & al, e. (2011). Kajian Makna Budaya Dalam Arsitektur Masjid Cheng Ho Surabaya. Surabaya: Universitas Pebangunan Nasional: 3. Semi, M.Atar.(2012).Metode Penelitian Sastra. Bandung: CV Angkasa. Soekanto,Soerjono dan Budi, Sulistyowati.(2013).Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Suryadinata, L. (1992). Pribumi Indonesians, the Chinese Minority, and China. China: Heinemann Asia. Suryadinata, Leo. (1995). Prominent Indonesian Chinese. Singapore: Singapore Institute of Southeast Asian Studies. Suryadinata, L. (2002). Negara dan Etnis Tionghua: Kasus Indonesia. Jakarta: LP3ES. Sutami, Hermina.(2012).Kuliner untuk Arwah: Realita Akulturasi Budaya Kaum Cina Peranakan. Prosiding The International Conference on Indonesian Studies: Unity,Diversity and Future (4): Tan, Mely G.ed. (1979).Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia: suatu masalah pembinaan kesatuan bangsa. Jakarta: PT Gramedia. Tylor, Edward Burnet. (1871). Primitive Culture.New York: Brentano s. 鲍丽丽, 方艳.(2008). 谈民俗文化的保护. 高等教育与学术研究,(9) : 兰林友.(2003). 山兰花开, 幽香徐徐飘来. 广西右江民族师专学报,16(1) : 李君.(2006). 中国近代社会风俗演变之特点. 山东省农业管理干部学院学报,22.(5) : 林彰龙.(2005). 从近代中国社会习俗变化看近代社会变迁. 零陵学院学报, 26.(2) : 陆湘怀, 赵杏根. (2011). 中国民俗学通识 ( 第一次印刷 ). 南京 : 东南大学出版社. 孙茂文. 粮食经济统计手册.(1990). 北京 : 中国财政经济出版社.

10 10 杨嵋 张春娥 李征. 传统虎头鞋予国内童鞋设计的启发 [J]. 重庆 : 纺织与服装工程学院 ;b 体育学 院,2013,50.(10):51. 田晓娜.(2005). 礼仪全书 寿诞礼仪. 北京 : 青海人民出版社. 萧放.(2003). 中国民俗文化特征论. 宝鸡文理学院学报 ( 社会科学版 ),23.(2) : 张勃. (2008). 中国人最应该知道的 77 个礼俗. 北京 : 中国书籍出版社. 钟敬文.(2009). 民俗学概论. 上海 : 上海文艺出版社. RIWAYAT PENULIS Jessica Gozali lahir di kota Jakarta pada tanggal 31 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang jurusan Sastra Cina pada tahun 2014 dan menamatkan pendidikan SMA di SMA Kemurnian II, Jakarta pada tahun Mery Megawaty lahir di kota Jakarta pada tanggal 28 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang jurusan Sastra Cina pada tahun 2014 dan menamatkan pendidikan SMA di SMA Chandra Kusuma, Jakarta pada tahun Andyni Khosasih, S.E., B.A., M. Lit. lahir di Medan pada tanggal 16 Januari Beliau menamatkan pendidikan S1 di Universitas Surabaya (Akuntansi) dan Huaqiao University Jurusan Sastra Cina.Tahun 2012 lulus S2 dari Huaqiao University dengan major Modern and Contemporary Chinese Literature.

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI Angely Setiawan, Reina Juwita, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

ANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA

ANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA 1 ANALISA PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI KATA TABU DAN EUFEMISME DALAM BUDAYA CINA Jeane Clinton, Fu Ruomei Jurusan Sastra China Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan, Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA

ANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA ANALISIS MANFAAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS TERHADAP APLIKASI KERJA ALUMNI BINUS UNIVERSITY DI PERUSAHAAN CHINA Christina, Giovani, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

Ucapan Terima Kasih. Jakarta, 16 Agustus Stefanny dan Yenny

Ucapan Terima Kasih. Jakarta, 16 Agustus Stefanny dan Yenny Ucapan Terima Kasih Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pepatah Nasihat China dari Makna

Lebih terperinci

PANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA KRISTEN di JAKARTA TERHADAP PERAYAAN IMLEK CITRA KUSTIMA STELLA NOVARIE

PANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA KRISTEN di JAKARTA TERHADAP PERAYAAN IMLEK CITRA KUSTIMA STELLA NOVARIE UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Humaniora Jurusan Sastra China Tugas Akhir Sarjana Strata-1 Semester Genap 2013/2014 PANDANGAN MASYARAKAT TIONGHOA KRISTEN di JAKARTA TERHADAP PERAYAAN IMLEK CITRA KUSTIMA

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Livia Agustia : Sastra China : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika Skripsi ini membahas peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika, serta manfaat

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Rian Juhandi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin memiliki dua jenis aksara yaitu

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Kaniya Capriani

ABSTRAK. : Kaniya Capriani ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Kaniya Capriani : Sastra China : Persamaan dan Perbedaan Pada Sung Ciu LieMasyarakat Tionghoa Bangka Puak Hakkadan Seserahan Masyarakat Sunda di Komplek Perumahan Bumi

Lebih terperinci

Abstrak. :Jovita Priatnawati

Abstrak. :Jovita Priatnawati Abstrak Nama Program Studi Judul :Jovita Priatnawati :S1 Sastra China :Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Atas Jurusan Bahasa Mandarin terhadap Tata Bahasa Mandarin Klasik yang Digunakan dalam Bahasa

Lebih terperinci

SURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN

SURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN SURVEI DAN ANALISIS PROFESI LULUSAN SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY TAHUN 2009-2012 Emita, Henny Suryani, Fu Ruomei BINUS University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Palmerah, Jakarta Barat/021-53276730

Lebih terperinci

ANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS PANDANGAN MAHASISWA/I TIONGHOA TERHADAP KEPERAWANAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Merlysa, Sanny, Cendrawaty Tjong Universitas Bina Nusantara,Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat

Lebih terperinci

Kebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat.

Kebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat. 6 3. Kesan Orang China Terhadap Orang Indonesia 15% 10% 5% Ramah Tidak teratur Lugu Berani 70% Kebanyakan responden menganggap orang Indonesia sangat ramah dan hangat. Mereka tidak mengucilkan orang asing,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA

IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Humaniora Jurusan Sastra China Tugas Akhir Sarjana Strata-1 Semester Genap 2013/2014 IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA BETAWI PADA MAKANAN KHAS IMLEK DI JAKARTA

PENGARUH BUDAYA BETAWI PADA MAKANAN KHAS IMLEK DI JAKARTA PENGARUH BUDAYA BETAWI PADA MAKANAN KHAS IMLEK DI JAKARTA Felicia Khoesvilianty, Jane Oktaviani, Lydia Anggreani Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir

Lebih terperinci

Analisis Tradisi Perayaan Dongzhi Masyarakat Cina benteng di Tangerang

Analisis Tradisi Perayaan Dongzhi Masyarakat Cina benteng di Tangerang 1 Analisis Tradisi Perayaan Dongzhi Masyarakat Cina benteng di Tangerang Steven Rusny, Reki Gunawan, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630 stevenrusny@hotmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI Marisa, Sindy Novita Ayu, Temmy Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara, Jln. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISIS TRADISI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT CINA BENTENG

ANALISIS TRADISI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT CINA BENTENG ANALISIS TRADISI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT CINA BENTENG Cyinthia,Jane Ratini Puspa,Linda Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara, Jln. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEBERHASILAN BISNIS ETNIS TIONGHOA DI GLODOK TUGAS AKHIR

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEBERHASILAN BISNIS ETNIS TIONGHOA DI GLODOK TUGAS AKHIR FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEBERHASILAN BISNIS ETNIS TIONGHOA DI GLODOK TUGAS AKHIR Oleh : Lina 1501151956 Maria Vianty Bun 1501158602 Jurusan Sastra China Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA TERHADAP DEWI MA ZU DI LASEM, JAWA TENGAH

KEPERCAYAAN MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA TERHADAP DEWI MA ZU DI LASEM, JAWA TENGAH 1 KEPERCAYAAN MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA TERHADAP DEWI MA ZU DI LASEM, JAWA TENGAH Christie Januari, Rizki Noor Aliya, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin memiliki sejarah yang sangat panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, Bahasa Mandarin terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Contoh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama ABSTRAK Nama : Devy Anggreini Tanuwijaya Program studi : S-1 Sastra China Judul : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama Skripsi ini berisi tentang survei pengenalan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SISWA KELAS XII SMA BUDI MURNI 3 MEDAN BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán xí dé fēnxī) SKRIPSI NAMA : JULIANA NOVA WESLY

Lebih terperinci

ANALISIS FILOSOFI RANCANGAN MAKAM TIONGHOA DI KABUPATEN BENGKALIS - RIAU

ANALISIS FILOSOFI RANCANGAN MAKAM TIONGHOA DI KABUPATEN BENGKALIS - RIAU 1 ANALISIS FILOSOFI RANCANGAN MAKAM TIONGHOA DI KABUPATEN BENGKALIS - RIAU Juwita Gunawan Wijaya, Ningsih, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir/45, Palmerah, Jakarta barat, 021-53276730 Xin_jufenny@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA Rosemary Sylvia Chinese Department, Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE

ANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE ANALISA FAKTOR PENYEBAB FRUSTASI XIANG ZI DALAM NOVEL LUOTUO XIANG ZI KARYA LAO SHE MARDASA Binus University, Jakarta, DKi Jakarta, Indonesia Abstraksi Xiang Zi adalah tokoh utama penting dalam novel Luotuo

Lebih terperinci

Pemujaan Lehulur di Rumah Etnis Tionghoa Surabaya. Olivia dan Steffi Putri Rahardjo Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra.

Pemujaan Lehulur di Rumah Etnis Tionghoa Surabaya. Olivia dan Steffi Putri Rahardjo Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra. 117 马大华人文学与文化学刊 Journal of Chinese Literature and Culture Olivia dan Steffi Putri Rahardjo Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra. Abstrak Masyarakat Tionghoa termasuk masyarakat yang

Lebih terperinci

KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Ayudhia Kamiko, IkeAgustina, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,

Lebih terperinci

PERGESERAN TRADISI PERNIKAHAN TIONGHOA KHEK DI KELURAHAN TELUK BETUNG

PERGESERAN TRADISI PERNIKAHAN TIONGHOA KHEK DI KELURAHAN TELUK BETUNG PERGESERAN TRADISI PERNIKAHAN TIONGHOA KHEK DI KELURAHAN TELUK BETUNG Vionna Tania; Agustinus Sufianto Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 vionnatania@yahoo.com;

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAMBANG KROMONG TERHADAP MASYARAKAT DI PASAR PERUMPUNG DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOKULTURAL

ANALISIS PENGARUH GAMBANG KROMONG TERHADAP MASYARAKAT DI PASAR PERUMPUNG DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOKULTURAL ANALISIS PENGARUH GAMBANG KROMONG TERHADAP MASYARAKAT DI PASAR PERUMPUNG DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOKULTURAL Yulia, Metta Dewi, Andyni Khosasih BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

PENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT)

PENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) PENGARUH FILM IP MAN TERHADAP MOTIVASI DAN PERKEMBANGAN MEMPELAJARI WING CHUN (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Hartono, Silvia Saputra, Temmy Binus University Jl.Kemanggisan Illir III/45,Palmerah, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan ABSTRAKSI Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan sejarah yang besar, yaitu pada saat pemberharuan tata tertib dan pada saat reformasi. Masa pemberharuan tata tertib

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN AYAH DAN ANAK DALAM FILM JIU GAN TANG MAI WU MENURUT AJARAN KONFUSIUS

ANALISIS HUBUNGAN AYAH DAN ANAK DALAM FILM JIU GAN TANG MAI WU MENURUT AJARAN KONFUSIUS ANALISIS HUBUNGAN AYAH DAN ANAK DALAM FILM JIU GAN TANG MAI WU MENURUT AJARAN KONFUSIUS Dewi Purnamasari, Vivi, Sofi Zhang BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Theresia Yuliana, Yolita Yosuari, Temmy Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,

Lebih terperinci

PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN

PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN KARIR DAN RUMAH TANGGA DALAM FILM HUNYIN BAOWEIZHAN Novianti, Stephanie, Mariana Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI ( 汉字 ) MAHASISWA SASTRA CINA SEMESTER II UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH JEZSA VIBRIANOSA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : seni beladiri, Yongchun, Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : seni beladiri, Yongchun, Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Devan Candra Program Studi : S1 Sastra China Judul : Unsur Filsafat Taoisme, Konfusianisme dan Buddhisme yang Terkandung dalam Seni Beladiri Yongchun Skripsi ini meneliti filsafat Taoisme,

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA

ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KELAS INTENSIF DI MANDARIN EXPERT, JAKARTA UTARA Pamela Priscilia, Stefani Saputra, Temmy Jurusan Sastra Cina, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara Jln.

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagaian

Lebih terperinci

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN

EKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN EKSPERIMEN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA MANDARIN TUGAS AKHIR Oleh Erina - 1301009552 Fenny Widjaja - 1301009703 Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur

ABSTRAK. : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Margaretha Andyana : S-1 Sastra China : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur Skripsi ini membahas sejarah dan perkembangan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN PADA PEMELAJAR TINGKAT DASAR

EFEKTIFITAS MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN PADA PEMELAJAR TINGKAT DASAR EFEKTIFITAS MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN PADA PEMELAJAR TINGKAT DASAR Erawati Dorothy Nikita Winata Elice Chandra Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon

Lebih terperinci

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin ABSTRAK Nama Jurusan Judul : Henry Sani Wardhana : S1 Sastra China : Perbedaan Makna Kata Penghubung bùguǎn ( 不管 ) dan jǐnguǎn ( 尽管 ) dalam Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung

Lebih terperinci

Analisis Makna dan Pelestarian Ulambana Dalam Buddhisme

Analisis Makna dan Pelestarian Ulambana Dalam Buddhisme 1 Analisis Makna dan Pelestarian Ulambana Dalam Buddhisme Livia Margarita, Audelia Christina, Sugiato Lim Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630 liviaamargarita@hotmail.com,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT

ABSTRAK. Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT ABSTRAK Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT Singkawang adalah sebuah kota yang terletak di Kalimantan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S

ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S ANALISIS PERBANDINGAN BAHASA IKLAN DI CINA DAN INDONESIA DALAM IKLAN KFC DAN MCDONALD S Leni Rikayaty, Yulianah, Sofi Zhang Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei

Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei . EKSPERIMEN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELOMPOK B TKK SAMARIA Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei UniversitasBina Nusantara,Jl. KebonJeruk Raya No.

Lebih terperinci

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG) ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG) Noviana Laurencia Dosen Program Studi D3 Bahasa Mandarin, Universitas Kristen

Lebih terperinci

METODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI

METODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI METODE PENGAJARAN HANZI TINGKAT ANAK-ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KREATIVITAS DAN DAYA IMAJINASI Fenti, Handriyen, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Jakarta Barat, 021-53276730 fenti_maitri@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hong Kong adalah sebuah daerah administrasi khusus di bawah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hong Kong adalah sebuah daerah administrasi khusus di bawah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hong Kong adalah sebuah daerah administrasi khusus di bawah pemerintah Republik Rakyat Tiongkok yang berada di kawasan Tiongkok bagian selatan. Hong Kong memiliki nama

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Katarina Sandra : S-1 Sastra China : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah Skripsi ini membahas pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Devi Andiko, Yuliana, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

KEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT

KEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT KEADAAN PENGAJARAN MANDARIN DI SEKOLAH JAKARTA BARAT Enjelia, Warty, Fu Ruomei Jl. Kemanggisan Ilir III/ 45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276739 njl_cancer_verd@yahoo.com ; she2_31@yahoo.com ; rosemary@binus.edu

Lebih terperinci

E-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract

E-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract E-SUMUTSIANA RELIEF Yudi Franklin Hutauruk Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jurusan Sistem Informasi JL. H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia yudifranklin@gmail.com Abstrak Pentingnya warisan budaya kepada

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA TINGKAT 2 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BINA NUSANTARA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA TINGKAT 2 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BINA NUSANTARA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA TINGKAT 2 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BINA NUSANTARA Witri Eka Ratnasari, Teddy, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. tinjauan pustaka tentang Keberadaan dan Fungsi Xiangqi bagi Masyarakat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. tinjauan pustaka tentang Keberadaan dan Fungsi Xiangqi bagi Masyarakat BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA Penjelasan dalam hal ini yang terdiri dari konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka tentang Keberadaan dan Fungsi Xiangqi bagi Masyarakat Tionghoa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA EKONOMI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT AKHIR PEMINATAN BROADCASTING

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA EKONOMI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT AKHIR PEMINATAN BROADCASTING KEMAMPUAN MEMBACA BERITA EKONOMI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT AKHIR PEMINATAN BROADCASTING Elly Kurniati, Jessica Novia, Yi Ying UNIVERSITAS BINA NUSANTARA, Jl. Kemanggisan Ilir III/45,

Lebih terperinci

Kata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa

Kata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa ABSTRAKSI Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul mereka dari Tiongkok.Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Ishak Filius Lili

ABSTRAK. : Ishak Filius Lili Nama Program Studi Judul : Ishak Filius Lili : S-1 Sastra China ABSTRAK : Perbandingan Peranan dari Buah-Buah Catur pada Catur Tiongkok dan Catur Internasional Skripsi ini memperbandingkan peranan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Dampak Drama Televisi Taiwan Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Tionghoa Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra 台湾电视剧对彼得拉基督教大学中文系学生汉语学习动机的影响 Yosephine Wignyo Budi Kurniawan Henny

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN

PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN 棉兰华人生日文化分析 (Mian lan huaren shengri wenhua fenxi) SKRIPSI Oleh: SRI JULIANA TJIOE 100710040 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS TEMPAT KURSUS MANDARIN DI TAMAN PALEM LESTARI (JAKARTA BARAT)

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS TEMPAT KURSUS MANDARIN DI TAMAN PALEM LESTARI (JAKARTA BARAT) ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS TEMPAT KURSUS MANDARIN DI TAMAN PALEM LESTARI (JAKARTA BARAT) Lenny Wati, Livia Pangdoko, Andyni Khosasih Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Tri Widyastuti Tempat/Tanggal lahir : Pontianak, 28 November 1984 : Jl. Haji Muala No.16 Kemanggisan Jakarta Barat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Tri Widyastuti Tempat/Tanggal lahir : Pontianak, 28 November 1984 : Jl. Haji Muala No.16 Kemanggisan Jakarta Barat DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama : Tri Widyastuti Tempat/Tanggal lahir : Pontianak, 28 November 1984 Alamat : Jl. Haji Muala No.16 Kemanggisan 11480 Jakarta Barat PENDIDIKAN FORMAL 1. 2006, mahasiswa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Chinese Values pada mahasiswa etnis Tionghoa Fakultas Psikologi Universitas X kota Bandung. Konsep Chinese Values dikembangkan oleh Michael

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA NUSANTARA TINGKAT Ⅲ TERHADAP KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN Hanuwar, Sylfie, Fu Ruo Mei Jl. Kemanggisan Ilir III/ 45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276739

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan

Lebih terperinci

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN MAKNA HIDUP TOKOH-TOKOH DALAM FILM HUOZHE

ANALISIS PEMBELAJARAN MAKNA HIDUP TOKOH-TOKOH DALAM FILM HUOZHE ANALISIS PEMBELAJARAN MAKNA HIDUP TOKOH-TOKOH DALAM FILM HUOZHE Oktaviani, Sylvia, Sri Haryanti Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara, Jalan Kemanggisan Ilir III nomor 45,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAIPENYIAR BERITA TV MANDARIN DI INDONESIA ( STUDI KASUS: FIONA PENYIAR METRO XINWEN )

KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAIPENYIAR BERITA TV MANDARIN DI INDONESIA ( STUDI KASUS: FIONA PENYIAR METRO XINWEN ) KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAIPENYIAR BERITA TV MANDARIN DI INDONESIA ( STUDI KASUS: FIONA PENYIAR METRO XINWEN ) Devi Marshalina, Vita, Yi Ying Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI OLEH : NURILA SHANTI OCTAVIA NIM 115110401111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN

Lebih terperinci

印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景

印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景 INNY C. HARYONO KETUA UMUM APPBMI 印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA APPBMI 印尼汉语教学促进协会 LSKBMI 印尼汉语能力认证机构 LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景 SERTIFIKASI KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan yang dinyatakan

Lebih terperinci

DAMPAK PSIKOLOGIS PENULISAN BUKU THE RAPE OF NANKING TERHADAP KEHIDUPAN IRIS CHANG

DAMPAK PSIKOLOGIS PENULISAN BUKU THE RAPE OF NANKING TERHADAP KEHIDUPAN IRIS CHANG DAMPAK PSIKOLOGIS PENULISAN BUKU THE RAPE OF NANKING TERHADAP KEHIDUPAN IRIS CHANG Alsiyas Susanto, Theresia, Linda Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG Desriany, Yosephine, Temmy BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

Analisis Peran Gender dalam Keluarga Cina Benteng di Tangerang

Analisis Peran Gender dalam Keluarga Cina Benteng di Tangerang Analisis Peran Gender dalam Keluarga Cina Benteng di Tangerang Suryadi, Hariady, Elice Chandra Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630 San_zhong92@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnis Tionghoa adalah salah satu etnis yang ada di Indonesia. Etnis ini berasal dari Tiongkok. Mereka adalah pedagang yang berlayar mencari rempahrempah namun

Lebih terperinci

SOSIAL. Skripsi. Jurusan. Oleh. Budaya

SOSIAL. Skripsi. Jurusan. Oleh. Budaya ANALISIS TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL WOJU BERDASARKAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW DAN TEORI PERTUKARAN SOSIAL HOMANS Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa, beranekaragam Agama, latar belakang sejarah dan kebudayaan daerah.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PENGULANGAN KATA SIFAT PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Christin, Metta Sari, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Illir III/45, Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTAR TOKOH WANITA DALAM FILM RAISE THE RED LANTERN

ANALISIS HUBUNGAN ANTAR TOKOH WANITA DALAM FILM RAISE THE RED LANTERN ANALISIS HUBUNGAN ANTAR TOKOH WANITA DALAM FILM RAISE THE RED LANTERN Shelvi Septyani, Novita Sari, Andyni Khosasih BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lebih terperinci

ANALISIS GENRE ABSTRAK SKRIPSI BAHASA MANDARIN MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS GENRE ABSTRAK SKRIPSI BAHASA MANDARIN MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS GENRE ABSTRAK SKRIPSI BAHASA MANDARIN MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 建国大学中文系的学生论文汉语摘要体裁分析 (jiànguó dàxué zhōngwén xì de xuéshēng lùnwén hànyǔ zhāiyào tǐcái fēnxī) SKRIPSI Oleh: BURUTI R.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

ANALISA PENGUASAAN SUKU AWAL DAN NADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISA PENGUASAAN SUKU AWAL DAN NADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA PENGUASAAN SUKU AWAL DAN NADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Giovanny Anggasta, Loesiannie Indriyati, Yi Ying Binus University, JL Kemanggisan ilir III/45,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

NASIB WANITA DI KELUARGA TRADISIONAL DALAM NOVEL JIA KARYA BAJIN

NASIB WANITA DI KELUARGA TRADISIONAL DALAM NOVEL JIA KARYA BAJIN NASIB WANITA DI KELUARGA TRADISIONAL DALAM NOVEL JIA KARYA BAJIN Belinda, Linda, Xuc Lin Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 maruilan13@yahoo.co.id; lindalie_10@yahoo.co.id

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK PADA TATA CARA PERAYAAN TRADISI FERSTIVAL PERTENGAHAN MUSIM GUGUR DI KOREA SELATAN

AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK PADA TATA CARA PERAYAAN TRADISI FERSTIVAL PERTENGAHAN MUSIM GUGUR DI KOREA SELATAN AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK PADA TATA CARA PERAYAAN TRADISI FERSTIVAL PERTENGAHAN MUSIM GUGUR DI KOREA SELATAN Juniana, Sri Haryanti Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA TIONGHOA PROGRAM PEMULA KELAS 7 DAN 8 SEBAGAI MATA PELAJARAN POKOK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH NASIONAL TIGA BAHASA SMP BINA WIDYA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Tina : S-1 Sastra China : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits Skripsi ini menganalisis kesesuaian tema

Lebih terperinci