PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL"

Transkripsi

1 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Ar Nastut Prakts Penddkan d Kabupaten Banyuwang Bambang Yud Arad Fakultas Pertanan & Peternakan Unverstas Muhammadyah Malang Abstract A cademc achevement affected some factors, wth nput-process-output approach, ths research analyss mpact parents socal economc condton to students academc achevement n socal scences. Usng cross secton data and multple lnear regresson, the research results ndcates cogntve achevement partally affected parents educaton, parent patpaton and addtonal study tme. Psychomotor achevement partally affected addtonal study tme. Affectve achevement partally affected parent s educaton and student s means of study. LATAR BELAKANG Dalam rangka mewujudkan penddkan yang bermutu sesua dengan tuntutan masyarakat, perkembangan lmu pengetahuan dan globalsas memerlukan sumber daya manusa yang berkualtas dan berbud pekert luhur yang berdaya sang. Untuk menngkatkan sumber daya manusa yang berkualtas dperlukan adanya sstem penddkan dan kurkulum yang bersfat fleksblel dan dnams serta mampu mengakomodas keanekaragaman kemampuan sswa, potens daerah, kualtas SDM, sarana pembelajaran dan konds sosal budaya (Anonymous, 00). Pembaharuan sstem penddkan perlu dkut pembenahan kurkulum yang dapat mengakomodas dversfkas potens sumber daya d masng-masng daerah. Untuk tu dsusun kurkulum berbass kompetens yang lebh fleksbel dan dnams. Dalam kurkulum n pemerntah pusat menentukan standar kompetens umum secara nasonal yang berlaku d seluruh daerah, sedangkan daerah dber keleluasan untuk mengembangkan kurkulum sesua dengan potens dan karakterstk daerah masng-masng. Is mater pelajaran ekonom dalam kurkulum n lebh dsederhanakan dan dfokuskan pada fenomena emprk yang terjad d sektar sswa, sehngga sswa dtuntut lebh aktf untuk merekam perstwa-perstwa ekonom yang terjad d sektar lngkungannya 67

2 Volume Nomor Jul - Desember 00 dan mengambl manfaat untuk kehdupannya yang lebh bak (Anonymous, 006). Pada dasarnya kompetens yang hendak dcapa dalam pelaksanaan Kurkulum Berbass Kompetens atau KBK melput pengetahuan, pemahaman dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, belajar hdup bersama dan realsas cta-cta. Pengetahuan melput kesadaran dalam bdang kogntf agar guru mampu memberkan mater sesua kebutuhan sswa. Perubahan kurkulum Ilmu Pengetahuan Sosal dar Kurkulum 99 menjad Kurkulum Berbass Kompetens yang menghendak hasl belajar sswa yang mempertmbangkan aspek kogntf, afektf dan psko-motork perlu dlakukan kreas dan novas pembelajaran. Salah satu komponen penddkan yang danggap berpengaruh terhadap prestas sswa adalah konds sosal ekonom orang tua sswa. Untuk tulah perlu dlakukan peneltan n. Peneltan n bertujuan menganalss pengaruh konds sosal ekonom orang tua sswa terhadap hasl belajar sswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosal d SDN Padang. TINJAUAN PUSTAKA Komponen-komponen penddkan dapat berupa komponen konteks penddkan, komponen nput, komponen proses, komponen output dan komponen outcome. Dalam melakukan aktvtas setdaknya dapat djabarkan dengan melhat katan antara nput, proses, output dan outcome dalam suatu sstem. Input melalu proses dtransformas menjad output. Output dalam jangka panjang akan menghaslkan outcome. Dalam proses transformas n harus ada snerg antara elemen-elemen sstem yang mampu menggerakkan semua potens sstem dan memberkan manfaat bag semua elemen-elemen sstem. Katan antara faktor nput, proses, output dan outcome dapat dlhat pada gambar. Input merupakan sumberdaya yang akan dtransforms menjad output. Dalam art sempt nput n merupakan calon sswa. Input proses penddkan dalam art luas melput kebjakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas. Input n juga mencakup sumberdaya, guru relevan dan berdedkas, harapan prestas tngg. Input manajemen yagng mampu menggerakkan nput-nput lannya. Output yang akan dcapa pada umumnya dgolong menjad dua, yatu output prestas akademk (academc achevement) dan prestas non-akademk (non-academc achevement). Prestas n dapat tercapa apabla sekolah memlk proses belajar 68

3 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa mengajar efektvtas tngg, manajemen bak, lngkungan aman tertb, pengelolaan tenaga kependdkan efektf, memlk budaya mutu, mandr, ddukung partspas masyarakat tnggg, akuntabltas manajemen, proses perbakan berkesnambungan, trend setter, komunkas yang bak (Anonmous, 00). Gambar. Katan antara Input, Proses, Output dan Outcome Penddkan Sekolah Dasar Unggulan Peneltan n menggunakan pendekatan sstem yang menganggap nput penddkan dtransformaskan oleh proses penddkan menjad output penddkan. Kerangka berpkr n dapat dgambarkan sebaga berkut: Gambar : Kerangka berpkr pengaruh konds sosal ekonom terhadap hasl belajar sswa SDN Padang Banyuwang 69

4 Volume Nomor Jul - Desember 00 Konds sosal orang tua sswa pada peneltan n ddekat dengan tngkat penddkan dan umur orang tua sswa. Penddkan orang tua sswa sangat menentukan arahan dan motvas belajar sswa. Pengaruh umur tdak dapat dketahu secara past, meskpun demkan terdapat fenomena semakn tua umur seseorang cenderung kurang menuntut prestas akademk anak-anaknya. Konds ekonom pada umumnya berpengaruh postf terhadap hasl belajar sswa. Dengan anggaran yang semakn tngg, maka sswa dapat melengkap buku dan sarana belajar lannya. Sswa juga dapat menambah jam belajar melalu les atau memanfaatkan jasa bmbngan belajar yang ada. Semakn lengkap dan semakn bak sarana belajar dharapkan semakn bak hasl belajar sswa. Demkan halnya dengan kegatan tambahan belajar ekonom akan menngkatkan hasl belajar sswa dalam mempelajar Ilmu Pengetahuan Sosal. Faktor lan yang tdak kalah pentngnya adalah keterlbatan orang tua sswa, terutama dalam pengawasan belajar d rumah. Semakn dspln orang tua mengarahkan proses belajar d rumah pada umumnya semakn bak pula hasl belajar sswa. Setelah dlakukan analss yang bersfat eksplanator n, maka perlu dlakukan analss lebh lanjut yang bersfat komparatf (Suharsm Arkunto, 00). Hpotess yang akan duj dalam peneltan n: Konds sosal ekonom orang tua sswa, sarana belajar yang dmlk sswa, keterlbatan orang tua sswa dan kegatan tambahan belajar Ilmu Pengetahuan Sosal berpengaruh nyata terhadap hasl belajar sswa. METODE PENELITIAN Kategor dan Pendekatan Peneltan Peneltan n dkategorkan peneltan deskrptf kuanttatf yang sfat eksplanator, yatu ngn menggambarkan konds sosal ekonom orang tua sswa SDN Padang Banyuwang dan menganalss apakah konds sosal ekonom orang tua berpengaruh terhadap hasl belajar sswa dalam Ilmu Pengetahuan Sosal (Anonymous, 006). Potens orang tua sswa yang merupakan komponen konteks penddkan danggap sebaga sumber pemkran, tenaga, waktu, kesempatan dan dana untuk memaksmumkan komponen output penddkan yang berupa hasl berlajar sswa, khususnya aspek ketramplan atau praktek. Hasl belajar sswa dalam peneltan n melput aspek kogntf, afektf dan pskomotork. Untuk 70

5 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa menjelaskan pengaruh konds sosal ekonom orang tua sswa n dapat dlakukan analss regres lnear berganda (Syaodh Sukmadnata, 00). Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d SDN Padang Kabupaten Jawa Tmur. Peneltan dlakukan selama empat bulan, yatu September sampa Desember 009. Metode Penentuan Sampel Populas peneltan n melput seluruh sswa kelas VI yang sedang menempuh pelajaran Imu Pengetahuan Sosal d SDN Padang Banyuwang Jawa Tmur. Jumlah sswa kelas VI yang sedang menempuh pelajaran Imu Pengetahuan Sosal d SDN Padang Banyuwang sebanyak sswa. Macam dan Sumber Data Data peneltan n melput data prmer dan data sekunder. Data prmer dkumpulkan dengan menggunakan bantuan kuesoner. Data prmer n berasal dar seluruh sswa kelas VI yang sedang menempuh pelajaran Imu Pengetahuan Sosal d SDN Padang Kabupaten Banyuwang Jawa Tmur. Konds sosal orang tua sswa dalam peneltan n ddekat dengan tngkat penddkan terakhr, sedangkan konds ekonom ddekat dengan penghaslan per bulan. Data prmer selan memuat konds sosal ekonom orang tua sswa, juga memuat nformas-nformas lan yang danggap relevan dengan peneltan n, sepert jumlah saudara kandung, hob dan kegatan ekstra kurkuler, pengeluaran sswa, prestas akademk dan non-akademk, bdang keahlan orang tua dan sarana belajar d rumah. Data sekunder berasal dar d SDN Padang Kabupaten Banyuwang Jawa Tmur yang dgunakan untuk memperkuat eksplanas hasl penolahan data, khususnya menyangkut hubungan kausaltas komponen nput dan output penddkan. Metode Analsa Data Untuk menguj hpotesa bahwa konds sosal ekonom orang tua sswa, sarana belajar yang dmlk sswa, keterlbatan orang tua sswa dan kegatan tambahan belajar Ilmu Pengetahuan Sosal berpengaruh nyata terhadap hasl belajar sswa dlakukan analss lnear berganda dengan rumus sebaga berkut 7

6 Volume Nomor Jul - Desember 00 dmana Y = + X + Y = hasl belajar sswa X X X X X = konstanta X + X + = hasl belajar kogntf = hasl belajar pskomotork = hasl belajar afektf = konds sosal orang tua sswa = konds ekonom orang tua sswa = sarana belajar yang dmlk sswa X + X + = keterlbatan orang tua dalam proses belajar anak d rumah = kegatan tambahan jam belajar sswa d luar sekolah b = parameter ke- yang dduga e = nla gangguan Konds sosal orang tua sswa ddekat dengan tngkat penddkan terakhr dengan pengukuran sebaga berkut: Jka lulus SD =, lulus SLTP =, lulus SLTA, lulus dploma I dploma III =, lulus S =, lulus S = 6 dan lulus S = 7. Konds ekonom orang tua sswa ddekat dengan penghaslan orang tua sswa per bulan, yatu dukur dalam satuan Rp.000,-/ bulan. Sarana belajar sswa ddekat dengan pemlkan ruang belajar, meja kurs belajar, komputer dan nternet. Sarana belajar bersfat adtf, yatu djumlahkan sarana belajar yang dmlk. Semakn banyak sarana belajar yang dmlk, semakn besar pula varabel sarana belajar. Keterlbatan orang tua dalam proses belajar anak d rumah melput:. Memotvas belajar;. Mengawas belajar;. Mengajar sendr;. Mendatangkan guru les; dan.mengngkutkan bmbngan tes. Keterlbatan orang tua dalam proses belajar anak d rumah dukur secara adtf dengan menjumlahkan masng-masng kegatan yang dlakukan orang tua d rumah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosal. Kegatan tambahan jam belajar sswa d luar sekolah melput tambahan jam belajar Ilmu Pengetahuan Sosal melalu kegatan-kegatanb les prvat, les () 7

7 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa sekolah dan bmbngan belajar. Kegatan tambahan jam belajar sswa d luar sekolah dukur dalam satuan jam/ bulan. Varabel dependen dalam peneltan n melput hasl belajar kogntf, hasl belajar afektf dan hasl belajar ketramplan/kerja. Hasl belajar n berdasarkan nla ujan tengah semester dan ujan haran. Hasl belajar kogntf dan pskomotork dperoleh dar nla rata-rata yang dukur dengan angka. Untuk keperluan analss hasl belajar afektf yang dnyatakan dengan huruf dkonvers dengan angka, dengan demkan nla C =, nla B = dan nla A =. Untuk menguj ketepatan model yang dgunakan dlhat dar R, F test dan t test. Uj F dgunakan untuk melhat pengaruh varabel-varabel ndependen terhadap hasl belajar sswa secara smultan dengan hpotess sebaga berkut: H : 0 H =... = = 0 : mnmal terdapat satu koefsen regres tdak sama dengan nol Untuk mengetahu apakah konds sosal ekonom dan varabel-varabel ndependen lannya secara smultan mempengaruh hasl belajar sswa dlakukan uj F dengan menggunakan rumus F = ht R R / k / n k... () dmana JKR = jumlah kuadrat regres JKS = jumlah kuadrat ssa n = jumlah sempel peneltan k = parameter yang akan dduga Krtera pengujan: Jka F Jka F htung htung F > F tabel tabel maka H dterma berart semua varabel 0 ndependen secara smultan tdak berpengaruh terhadap hasl belajar sswa. maka H dtolak berart semua varabel ndependen 0 secara smultan berpengaruh terhadap hasl belajar sswa Untuk mengetahu varabel ndependen mana saja yang mempengaruh varabel dependen dgunakan uj t sebaga berkut: 7

8 Volume Nomor Jul - Desember 00 t htung = S... () dmana S = koefsen regres ke-. = smpangan baku koefsen regres ke- Kadah pengujan yang dgunakan adalah:. Jka t htung t, maka terma Ho yang berart secara parsal varabel tabel ndependen tdak berpengaruh nyata terhadap hasl belajar sswa.. Jka t > t, maka tolak Ho yang berart secara parsal varabel htung tabel ndependen tdak berpengaruh nyata terhadap hasl belajar sswa. Untuk keperluan analss kausaltas dlakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS/ PC+ (Petrus Paryono, 00). HASIL PENELITIAN Peneltan kuanttatf n memanfaatkan data yang berasal dar kelas VI SDN Padang Banyuwang yang menempuh pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosal. Data peneltan dkumpulkan sesaat ujan akhr semeter ganjl tahun akademk 009/00. Setelah data terkumpul, dlakukan tabulas dan analss dengan regres lnear berganda. Hasl peneltan dsajkan sebaga berkut Faktor-faktor Yang Mempengaruh Nla Kogntf Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Nla kogntf Ilmu Pengetahuan Sosal sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 secara smultan dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa(x ), penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ), keterlbatan orang tua sswa (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ) sebagamana terlhat pada Tabel. 7

9 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa Tabel : Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nla Kogntf Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Regres lnear berganda Varabel-varabel ndependen Koefsen regres t htung Penddkan orang tua sswa (X ) 0,0 *,88 Penghaslan orang tua sswa (X ) 0, ns 0,07 Konds sarana belajar (X ) 0,9 ns 0,99 Keterlbatan orang tua sswa (X ) 0,76 *,79 Jam belajar tambahan sswa (X ),0 **,89 Konstanta 8,76 **,7 Koefsen determnas R 0,96 F htung 9,76 ** Sumber : Analss data prmer, 009. Keterangan ns : tdak berpengaruh * ) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 90% **) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 9% Analss secara parsal menunjukkan bahwa penddkan orang tua(x ), keterlbatan orang tua (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ) berpengaruh postf terhadap hasl belajar kogntf sswa IPS SDN Padang Banyuwang. Hal n berart semakn tngg penddkan orang tua dan semakn besar keterlbatan orang tua dalam belajar sswa, semakn menngkat nla kogntf sswa. Jam belajar tambahan juga berpengaruh postf nyata terhadap nla hasl belajar Ilmu Pengetahuan Sosal. Sedangkan varabel-varabel lannya sepert penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ) dan keterlbatan orang tua sswa (X ) tdak berpengaruh terhadap hasl belajar kogntf sswa. Faktor-faktor Yang Mempengaruh Nla Pskomotork Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Sebagamana pada hasl belajar kogntf, maka nla pskomotork Ilmu Pengetahuan Sosal sswa IPS SDN Padang Banyuwang tahun 009 secara smultan dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa(x ), penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ), keterlbatan orang tua sswa (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ) sebagamana terlhat pada Tabel. 7

10 Volume Nomor Jul - Desember 00 Tabel. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nla Pskomotork Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Regres lnear berganda Varabel-varabel ndependen Koefsen regres t htung Penddkan orang tua sswa (X ) -0,9 ns -0,8 Penghaslan orang tua sswa (X ) -0, ns -0,09 Konds sarana belajar (X ) -0, ns -0,667 Keterlbatan orang tua sswa (X ) 0,9 ns 0,8 Jam belajar tambahan sswa (X ),0 **,67 Konstanta 8, **, Koefsen determnas R 0,86 F htung,66 ** Sumber : Analss data prmer, 009. Keterangan ns : tdak berpengaruh * ) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 90% **) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 9% Analss secara parsal menunjukkan bahwa hanya jam belajar tambahan sswa (X ) yang berpengaruh postf terhadap hasl belajar pskomotork sswa SDN Padang Banyuwang artnya semakn lama jam belajar tambahan semakn trampl pula dalam mempraktekkan Ilmu Pengetahuan Sosal, sehngga nla hasl belajar pskomotork Ilmu Pengetahuan Sosal semakn tngg pula. Sedangkan varabel-varabel lannya sepert tngkat penddkan orang tua sswa(x ), penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ) dan keterlbatan orang tua sswa (X ) tdak berpengaruh secara sgnfkan terhadap hasl belajar Ilmu Pengetahuan Sosal pskomotork sswa SDN Padang Banyuwang. Faktor-faktor Yang Mempengaruh Nla Afektf Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Selanjutnya nla afektf Ilmu Pengetahuan Sosal sswa SDN Padang Banyuwang Tahun 009 secara smultan dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa(x ), penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ), keterlbatan orang tua sswa (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ) sebagamana terlhat pada Tabel. 76

11 Pengaruh Konds Sosal Ekonom Orang Tua Sswa Tabel Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nla Afektf Ilmu Pengetahuan Sosal Sswa IPS SDN Padang Banyuwang Tahun 009 Regres lnear berganda Varabel-varabel ndependen Koefsen regres t htung Penddkan orang tua sswa (X ) 0,068 *,897 Penghaslan orang tua sswa (X ) 0,00008 ns -,70 Konds sarana belajar (X ) 0,0997 *,87 Keterlbatan orang tua sswa (X ) 0,0998 ns 0,9 Jam belajar tambahan sswa (X ) 0,0 ns, Konstanta,78 ** 0,77 Koefsen determnas R 0,8 F htung 6,7 ** Sumber : Analss data prmer, 009 Keterangan ns : tdak berpengaruh * ) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 90% **) : berpengaruh pada taraf kepercayaan 9% Berbeda dengan analss secara parsal sebelumnya, maka penddkan orang tua (X ) dan konds sarana belajar (X ) berpengaruh postf terhadap hasl belajar afektf sswa IPS SDN Padang Banyuwang artnya semakn tngg penddkan orang tua dan semakn bak konds sarana belajar akan menngkatkan nla hasl belajar afektfnya. Orang tua dengan penddkan lebh tngg relatf mudah member contoh-contoh prlaku yang bak, menanamkan nla-nla kebakan dan menasehat anaknya dbandng orang tua dengan penddkan rendah. KESIMPULAN Hasl uraan d atas menympulkan bahwa hasl belajar kogntf, pskomotork dan afektf secara smultan dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa (X ), penghaslan orang tua sswa (X ), konds sarana belajar (X ), keterlbatan orang tua sswa (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ). Hasl belajar kogntf parsal dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa (X ), keterlbatan orang tua sswa (X ) dan jam belajar tambahan sswa (X ). Hasl belajar pskomotork secara pasal dpengaruh jam belajar tambahan sswa (X ). Hasl belajar afektf secara parsal dpengaruh tngkat penddkan orang tua sswa (X ) dan konds sarana belajar sswa (X ). 77

12 Volume Nomor Jul - Desember 00 DAFTAR PUSTAKA Anonmous, 99, World Scentsts: Warnng to Humanty, Unon of Concerned Scentsts, New York. pp. -6., 00, Kurkulum Berbass Kompetens Mata Pelajaran Ekonom, Pusat Pengembangan Kurkulum, Depatemen Penddkan Nasonal, Jakarta., 006, Panduan Penyusunan Usulan Peneltan dan Laporan Peneltan dalam Rangka Pemberdayaan Kapasstas tenaga Kependdkan (Guru) dalam Peneltan Penddkan, Badan Peneltan dan Pengembangan Penddkan, Departemen Penddkan Nasonal. Jakarta. Budono, 00, Kurkulum Berbass Kompetens: Pengelolaan Kurkulum Berbass Kelas, Pusat Kurkulum Baltbang, Departemen Penddkan Nasonal, Jakarta. pp Damodar Gujarat, 00, Ekonometrka Dasar, dterjemahkan Sumarno Zan, Erlangga, Jakarta. Denny Suwarja, 00, KBK Tantangan Profesonalsme Guru, Kompas. HRM Sad Djath Mansampoerno, 006, Kurkulum Berbass Kompetens: antara Teor dan Prakteknya, makalah Dskus Penddkan Alternatf untuk Rakyat, Mojokerto. Mulyasa, 00, Kurkulum Berbass Kompetens: Konsep, Karakterstk dan Implementas, Rosda Karya, Bandung. Nana Syaodh Sukmadnata,00, Metode Peneltan Penddk an, Remaja Rosdakarya, Bandung Petrus Paryono, 00, Mengolah Data Statstk dengan SPSS/PC+, Ando Offset, Jogjakarta. Sanapah Fasal, 98, Metodolog Peneltan Penddkan, Usaha Nasonal, Surabaya. Suharsm Arkunto, 00, Prosedur Peneltan: Suatu Pendekatan Praktek, Rneka Cpta, Bandung. 78

13 Ths document was created wth WnPDF avalable at The unregstered verson of WnPDF s for evaluaton or non-commercal use only.

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK Vol. 8 No. Jun 016 Halaman 03-09 http://dx.do.org/10.0/jp.016.v8.178 Webste: ejournal.stkp-pgr-sumbar.ac.d/ndex.php/ /pelang PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMK Mra

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak

PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI. Oleh Saepudin Abstrak PENGARUH LINGKUNGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI Oleh Saepudn 82351112034 Abstrak Masalah utama peneltan n adalah Pengaruh Lngkungan dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Guru Penddkan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KEPERGURUAN TINGGI DI SMA XAVERIUS II KOTA JAMBI Shanmada Smanjuntak 1), Dr.Hj. Farda Kohar, MP ), St Syuhada, S.Pd.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas

Lebih terperinci

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3 Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Model Pembelajaran Cooperatve Integrated Readng and Composton (CIRC)Terhadap Hasl Belajar TIK Sswa Kelas VII (Stud Kasus : SMP Neger 4 Sngaraja)

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA. Jurnal Mantk Penusa Volume 0 No 1 Desember 016 ISSN:088-3943 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA Yula Utam Program Stud

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003:64) Suyadi Prawirosentono (2004:2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003:64) Suyadi Prawirosentono (2004:2) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneltan Guna dapat bersang dalam era perdagangan bebas yang ddukung oleh teknolog nformas dan komunkas yang tumbuh pesat, perusahaan dharuskan berusaha untuk menngkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci