BAB IV BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN WILAYAH (Lanjutan 2)

Transkripsi

1 BAB IV BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN WILAAH (Lanjutan 2) Analss Shft Share Dgunakan untuk: 1. mengetahu knerja perekonoman kabupaten (wlayah) 2. pergeseran struktur, poss relatve sector-sektor ekonom 3. dentfkas sektor-sektor unggul kabupaten dalam katannya dengan perekonoman acuan (nasonal atau provns) dalam dua atau lebh ttk waktu. Asums pertumbuhan sector ekonom kabupaten sama dengan pertumbuhan sector ekonom tngkat nasonal (provns) sebagaa wlayah perekonoman yang djadkan acuan. Membag perubahan atau pertumbuhan knerja ekonom local/kabupaten dalam tga komponen, yatu : 1. Komponen pertumbuhan nasonal (natonal growth component) : mengukur perubahan knerja ekonom pada perekonoman acuan. 2. Komponen pertumbuhan proporsonal (mx-ndustry or proportonal shft component) : mengukur perbedaan pertumbuhan sector-sektor ekonom acuan dengan pertumbuhan agregat. 3. Komponen pergeseran atau pertumbuhan pangsa wlayah (dfferent shft or regonal share) : mengukur knerja sector-sektor local terhadap sector-sektor yang sama pada perekonoman acuan. Rumus : PEK = KPN + KPP + KPK Dmana: PEK = Perubahan atau pertumbuhan ekonom kabupaten KPN = pertumbuhan nasonal KPP = pertumbuhan proporsonal KPK = pertumbuhan daya sang kabupaten 22

2 PEK = * y y dmana : = ndkator ekonom nasonal akhr tahun kajan * y y = ndkator ekonom nasonal awal tahun kajan * = ndkator ekonom nasonal sektor akhr tahun kajan = ndkator ekonom nasonal sektor awal tahun kajan = ndkator ekonom kabupaten sektor akhr tahun kajan = ndkator ekonom kabupaten sektor awal tahun kajan Pergeseran netto (PN) dhtung dengan rumus : PN = KPP + KPK Berkut n adalah contoh soal berkut langkah-langkah dasar dalam analss Shft Share, dengan menggunakan kasus Kabupaten Bekas dbandngkan dengan Provns Jawa Barat untuk tahun 2003 dan Langkah 1 : Htung dan bandngkan pertumbuhan pendapatan d kabupaten dengan nasonal (Tabel 4.1.) Tabel

3 PDRB Kabupaten Bekas dan PDRB Provns Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2003 dan 2006 No. LAPANGAN USAHA (SEKTOR) KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PDRB 2003 PDRB 2006 PDRB 2003 PDRB Pertanan , , ,09 2 Pertambangan dan Penggalan , , ,74 3 Industr Pengolahan , , ,74 4 Lstrk dan Ar Mnum , , ,55 5 Bangunan , , ,09 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,06 7 Angkutan dan Komunkas , , ,97 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa , , ,47 9 Jasa-jasa , , ,05 TOTAL PDRB , ,76 Persentase Pertumbuhan PDRB Kab.Bekas dan PDRB Prov. Jawa Barat selama tga tahun dar 2003 s/d ,83 16,19 Sumber: BPS Jawa Barat dan Hasl Perhtungan Langkah 2 : Htung perubahan pendapatan kabupaten setap sektor (Tabel 4. 2.) 24

4 Tabel 4.2. Perubahan Pendapatan Domestk Regonal Bruto (PDRB) Kabupaten Bekas Tahun DATA KABUPATEN BEKASI No. LAPANGAN USAHA (SEKTOR) PDRB 2003 PDRB Pertanan ,34 2 Pertambangan dan Penggalan ,10 3 Industr Pengolahan ,78 4 Lstrk dan Ar Mnum ,81 5 Bangunan ,25 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,00 7 Angkutan dan Komunkas ,70 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa ,85 9 Jasa-jasa ,67 Jumlah Sumber: BPS Jawa Barat dan Hasl Perhtungan Langkah ke 3 : Htung komponen masng-masng pertumbuhan sesua rumus. KPN, KPP, KPK (Tabel 4.3.) KPN = (Jumlah PDRB Jawa Barat 2006/PDRB Jawa Barat 2003) - 1 KPP : 1. (PDRB Jawa Barat 2006 per sektor/pdrb Jawa Barat 2003 per sektor yang sama) 2. (Jumlah PDRB Jawa Barat 2006/PDRB Jawa Barat 2003) = 3. Untuk masng-masng sektor : Hasl butr 1 - hasl butr 2 4. Is kolom KPP sesua sektor KPK : 1. (PDRB Kab Bekas 2006 per sektor/pdrb Kab Bekas per sektor yang sama) 2. Untuk masng-masng sektor : Hasl butr 1 - hasl butr 1 KPP d atas 3. Is kolom KPK sesua sektor 25

5 PN =KPP +KPK Tabel 4.3. Hasl Perhtunan Komponen KPN, KPP, KPK dan PN Kabupaten Bekas No. LAPANGAN USAHA (SEKTOR) KPN KPP KPK PN Pertanan 0,16 0,00 0,14 0,14 2 Pertambangan dan Penggalan 0,16-0,31 2,05 1,74 3 Industr Pengolahan 0,16-0,02 0,39 0,37 4 Lstrk dan Ar Mnum 0,16-0,03 0,31 0,28 5 Bangunan 0,16 0,21 0,19 0,41 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,16 0,13 0,27 0,40 7 Angkutan dan Komunkas 0,16 0,03 0,39 0,43 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 0,16-0,06 0,28 0,22 9 Jasa-jasa 0,16-0,12 0,43 0,32 Jumlah 0,16-0,16 4,45 4,29 Penafsran : 1) Bla KPP per sektor bertanda postf, maka pertumbuhan sektor tersebut pesat, dan pengaruhnya terhadap pendapatan kabupaten juga postf, dan sebalknya. 2) Suatu kabupaten yang sebagan besar pendapatannya berasal dar sektor-sektor yang lamban pertumbuhannya, maka pendapatan d kabupaten tsb akan tumbuh d bawah tngkat pertumbuhan nasonal, dan sebalknya 3) Temukenal sektor-sektor KPK yang bertanda postf dan negatf Langkah 4 : Tafsrkan hasl perhtungan pada tabel 3 (KPP). Apabla suatu sektor bertanda postf, maka sektor tersebut pesat pertumbuhannya dan pengaruhnya pada pendapatan kabupaten juga postf. Dan sebalknya. Suatu kabupaten yang sebagan besar pendapatannya dar sektor-sektor yang lamban pertumbuhannya, maka pendapatan d kabupaten tsb akan tumbuh d bawah tngkat pertumbuhan nasonla dan sebalknya. 26

6 Langkah 5 : Temukenal sektor2 KPK yang bertanda postf dan negatf Langkah 6 : Htung pergeseran bersh (pergeseran netto atau net shft) untuk menemukenal sektor-sektor maju dan kurang maju (lhat tabel d atas) Pergeseran netto (PN) dhtung dengan rumus : PN = KPP + KPK Langkah 7 : Temukenal sektor-sektor yang termasuk unggul dan agak unggul, mundur dan agak mundur (gambar 4.1.) Gambar 4.1. Poss Relatf Sektor-sektor Ekonom Kabupaten Bekas terhadap Provns Jawa Barat Tahun 2006 DAFTAR PUSTAKA Drektorat Tata Kota dan Daerah Departemen Pekerjaan Umum, Stud Tpolog Kabupaten, Glasson, John. An Introducton to Regonal Plannng, Hucthnson and Co Publsher Ltd, London,

7 Harry W Rchardson, terjemahan Paul Stohang Dasar-dasar Ilmu Ekonom Regonal, Lembaga Penerbt UI, Isard, Walter. Methods of Regonal Analyss : an Introducton to Regonal Scence, MIT Press, Cambrdge,