PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE
|
|
- Harjanti Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE Elsa Oktavtr And Tenrsukk Tenrajeng 2 Fakultas Teknk Spl Unverstas Gunadarma Abstrak Tujuan utama dalam sebuah proyek konstruks yatu menyelesakan proyek tepat waktu dengan anggaran yang memenuh persyaratan mutu dan spesfkas yang telah dtetapkan. Kunc keberhaslan manajemen proyek adalah pengendalan proyek dalam hal knerja, kemajuan (progress), dan baya. Salah satu metode yang mengntegraskan baya, waktu, dan knerja adalah Earned Value Management (EVM). Sebuah kemajuan dalam metode manajemen sehngga muncul pengembangan baru dar EVM yatu Earned Schedule. Tujuan peneltan yatu menganalss perbandngan metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES) dalam predks duras penyelesaan proyek dan menganalss tngkat akuras predks dengan duras fnal penyelesaan proyek kedua metode. Proyek yang dtelt yatu status penyelesaan terlambat (late fnsh project-) dengan duras rencana 59 mnggu, duras fnal 6 mnggu dan status penyelesaan awal (early fnsh project-) dengan duras rencana 5 mnggu dan duras fnal 49 mnggu. Proyek dasumskan antara lan: ) Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (Performance Factor-PF = ) dan 2) Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ). Tngkat akuras dhtung menggunakan pengukuran kesalahan predks. Hasl menunjukkan metode Earned Schedule palng akurat dengan kesalahan terkecl yatu ) Saat PF = nla MSE 28,6; MAD 4,8; dan MAPE 8,2% pada sedangkan proyek B MSE 23,8; MAD 4,0; MAPE 7,4%. 2) Saat PF = nla MSE 8.640,0; MAD 32,5; MAPE 22,9% pada dan MSE 279,7; MAD 3,0; MAPE 8,7% pada. Kata Kunc : Predks Penyelesaan Proyek, Earned Value Management, Earned Schedule PROJECT COMPLETION PREDICTION METHODS COMPARISON OF EARNED VALUE MANAGEMENT AND EARNED SCHEDULE Abstract The man goal n a constructon project completed on tme project wth a budget that meets the qualty requrements and specfcatons establshed. Project management s the key to the success of the project n terms of control performance, progress, and costs. One method that ntegrates cost, tme, and performance s Earned Value Management (EVM). A progress n management methods, so there s a new development of the EVM Earned Schedule. The purpose of research s to analyze the comparson method of Earned Value Management (EVM) and Earned Schedule (ES) n the predcton of the duraton of the completon of the project and to analyze the level of accuracy of predcton of fnal completon of the project wth a duraton of two methods. Project completon status late (late fnsh project - Project A) wth a duraton of 59 weeks and plan the fnal 6 weeks duraton and completon status of the project wth a begnnng (early fnsh project - Project B) wth a duraton of 5 weeks and plan the fnal duraton wll be 49 weeks studed. The project assumed that ) the performance s expected to Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 67
2 follow the ntal schedule (Performance Factor - PF = ) and 2) the performance expected to follow the performance of the current tme (PF = ). The accuracy rate calculated usng the predcton error of measurement. Results showed the most accurate method of Earned Schedule wth the smallest error: ) PF =, MSE 28.6 ; MAD 4.8, and MAPE 8.2 % on Project A whle Project B MSE 23.8 ; MAD 4.0 ; MAPE 7.4 %. 2) PF =, MSE 8,640.0; MAD 32.5; MAPE 22.9% on Project A and MSE 279.7; MAD 3.0; MAPE 8.7% on Project B. Keywords: Completon Date Predctng, Earned Value Management, Earned Schedule PENDAHULUAN Earned Value Management EVM (996) adalah salah satu metodolog yang mengntegraskan pengelolaan proyek dengan lngkup jadwal, baya, dan knerja tekns. EVM memberkan pendekatan yang lebh lmah untuk manajemen proyek yatu dengan memberkan gambaran status proyek secara bukt numerk, ndeks performans serta predks penyelesaan proyek. Sebuah kemajuan yang sgnfkan dalam metode manajemen, namun EVM mempunya kekurangan yatu ndkator knerja meragukan, ndkator knerja tdak secara eksplst terhubung ke tndakan manajemen yang tepat, dan manajer proyek tetap bergantung pada ntus untuk setap tndakan yang dperlukan []. Sejumlah peneltan telah dlakukan mengena EVM dmana menghaslkan ekstens baru yang lebh khusus yatu Earned Schedule yang dkembangkan oleh Walt Lpke []. Melhat perkembangan tersebut maka dbutuhkan analss dan evaluas kemampuan peramalan atau predks penyelesaan duras proyek antara metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES). METODE PENELITIAN Hal pertama yang dlakukan adalah mengumpulkan data yang akan dgunakan dalam peneltan dengan teknk dokumentas, yatu pengumpulan data dengan cara mencar catatan, dokumentas, dan arsp dar phak bersangkutan. Subjek peneltan n adalah Proyek Pembangunan Paramount Skylne Tower yang berlokas d CBD Gadng Serpong Tanggerang dan Proyek Pembangunan Gedung Menara 65 yang berlokas d Clandak Tmur, Jakarta Selatan. Objek yang dtelt pada peneltan n adalah metode predks waktu penyelesaan proyek. Pennjauannya berdasarkan jadwal rencana dan jadwal aktual yang terdapat pada Kurva S Proyek Pembangunan Paramount Skylne Tower dan Proyek Pembangunan Gedung Menara 65. Sumber data dalam peneltan n yatu data sekunder dmana data yang dperoleh telah terseda dan dtulskan dalam bentuk laporan. Sumber data dalam peneltan n yatu data sekunder dmana data yang dperoleh telah terseda dan dtulskan dalam bentuk laporan. Data yang dperlukan adalah sebaga berkut : ) Jadwal rencana proyek Jadwal rencana merupakan uraan pelaksanaan proyek berdasarkan bobot (%) dalam setap volume pekerjaan yang dgambarkan dalam Kurva S. 2) Jadwal aktual proyek Sama sepert jadwal rencana proyek tetap memuat kemajuan (bobot %) pekerjaan yang telah dlaksanakan berdasarkan aktual. 3) Bll of Quantty (BQ) Bll of Quantty adalah rekaptulas rncan baya yang akan dkeluarkan dalam setap volume pekerjaan. 68 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207
3 Analss Data Setelah data ddapatkan, hal selanjutnya yang dlakukan adalah menganalss data tersebut. Analss data yang dlakukan adalah sebaga berkut : ) Menghtung ukuran knerja earned value yatu : a. Schedule Performance Index () dan Schedule Varance (SV) untuk metode Earned Value Management (EVM) b. (t) dan SV (t) untuk metode Earned Schedule (ES) 2) Melakukan uj t sampel berpasangan (pared t-test) untuk menguj perbedaan rata-rata antara EVM dan ES. 3) Menganalss perbandngan predks penyelesaan proyek antara metode EVM dan ES dantaranya : a. Perbandngan SVdan SV(t) b. Perbandngan dan (t) 4) Mengevaluas tngkat akuras dar kedua metode dengan menggunakan pengukuran kesalahan peramalan dantaranya : a. Squared Error (MSE) b. Absolute Error (MAD) c. Absolute Percentage Error (MAPE) HASIL DAN PEMBAHASAN Proyek yang dtelt berjumlah 2 proyek yatu proyek dengan penyelesaan terlambat (late fnsh project ) pada Proyek Pembangunan Paramount Skylne dan proyek dengan penyelesaan lebh awal dar yang drencanakan (early fnsh project ) pada Proyek Pembangunan Gedung Menara 65. Metode Predks Penyelesaan Proyek Metode yang dpaka yatu Earned Value Management dan Earned Schedule. Masng-masng dhtung berdasarkan faktor knerja (Performance Factor-PF) yang dgunakan untuk menyesuakan knerja masa depan dar knerja masa lalu (tergantung pada karakterstk proyek). Asums karakterstk proyek antara lan :. Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (Performance Factor-PF = ) 2. Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ) Contoh perhtungan adalah sebaga berkut: Perhtungan Predks Penyelesaan Proyek Metode EVM Mnggu ke-7 (Late Fnsh Project) a. PV (Planned Value) mnggu ke-7 PV = % kumulatf rencana x BAC = 0,7% x Rp ,00 juta = Rp.649,043 juta b. EV (Earned Value) mnggu ke-7 EV = % kumulaf realsas x BAC =,2% x Rp ,00 juta = Rp 2.628,522 juta c. SV (Schedule Varance) mnggu ke-7 SV = EV PV = Rp 2.628,522 juta - Rp.649,043 juta = Rp 979,479 juta d. (Schedule Performance Index) mnggu ke-7 EV Rp2.628,522 juta = PV = Rp.649,043 juta =,594 Tabel. Data Umum Proyek Kategor Proyek terlambat Proyek lebh cepat Nama Proyek Paramount Skylne Tower Gedung Menara 65 Budget at Completon Rp ,00 Rp ,00 Duras Rencana 59 mnggu 5 mnggu Duras Fnal 6 mnggu 49 mnggu Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 69
4 Perhtungan Predks Penyelesaan Proyek Metode ES Mnggu ke-7 (Late Fnsh Project) a. PV = % kumulatf rencana x BAC = 0,7% x Rp ,00 juta = Rp.649,043 juta b. EV = % kumulaf realsas x BAC =,2% x Rp ,00 juta = Rp 2.628,522 juta c. ES (Earned Schedule) mnggu ke-7 ( EV PVt ) ES = t + dmana t ( PVt + PVt ) = pada saat EV PVt dan EV < PVt+ ES = ( 2.628,522 juta 2.50,035 juta) 8 + = ( 3.353,027 juta 2.50,035 juta) 8,50 mnggu d. SV(t) (Schedule Varance) mnggu ke-7 SV(t) = ES AT = 8,50 7 =,50 mnggu e. (t) (Schedule Performance Index) mnggu ke-7 ES 8, 50 (t) = = =,64 AT 7 Uj t sampel berpasangan (pared t-test) Uj beda t test berpasangan memperlhatkan perbedaan tngkat sgnfkans dar metode EVM dan ES apakah perbandngan kedua metode dapat dlanjutkan atau tdak. Hasl uj t berpasangan antara dan (t) menggunakan SPSS sepert dtunjukkan pada Tabel 4. Tabel 2. Perhtungan Predks EVM (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) AT (Mnggu PV EV SV PV EV SV ke-) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) 32,842 5,444-7,398 0,6 323, ,675-90,362 0, ,684 3,22-234,562 0,7 646, ,740-6,335 0, ,526 67,392-33,34 0,69 969, 745, ,905 0, ,367 70,352-36,05 0,32.292,48 98,360-30,788 0, ,209 72,224-49,985 0,259.96,482.43,22-773,359 0, , ,70.66,659 3, ,782.45, ,500 0, , , ,479, , , ,739 0, , , ,80, , , ,728 0, , , ,877, , , ,863 0, , ,88 2.3,799, , , ,426 0,523 Tabel 3. Perhtungan Predks ES (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) AT (Mnggu PV EV SV(t) PV EV SV(t) (t) ke-) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (t) 32,842 5,444-0,884 0,6 323, ,675-0,280 0, ,684 3,22 -,766 0,7 646, ,740-0,499 0, ,526 67,392-2,493 0,69 969, 745,206-0,693 0, ,367 70,352-2,78 0,32.292,48 98,360-0,962 0, ,209 72,224-3,704 0,259.96,482.43,22 -,46 0, , ,70,898, ,782.45,283 -,745 0, , ,522,50, , ,860-2,089 0, , ,836 0,732, , ,835-2,29 0, , ,904,26, , ,664-2,228 0, , ,88 2,375, , ,330-2,679 0, Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207
5 Tabel 4. Interpretas Output SPSS N ed Samples Statstcs () Std. Std. Error Devaton (t) ed Samples Correlatons (2) & N Correlaton Sg. (t) ed Samples Test (3) Std. Std. Error 95% Confdence t df Sg. (2- & Devatom Interval taled) (t) Langkah pengujan:. Menentukan Ho dan Ha Ho : U = U2 (berart tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) Ha : U U2 (berart terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) 2. Taraf keyaknan Taraf nyata yang dgunakan pada pengujan sebesar 5% (95% taraf keyaknan), dengan demkan t tabel = t 5% / 2; df (n + n2 2) = t 2,5%; df ( ) = 2,00030 atau menggunakan bantuan ms.excel yatu dengan rumusan =TINV(probablty, deg_freedom) dmana probablty = 0,05 dan df = 60 (dar hasl output SPSS). 3. Krtera pengujan Ho dterma jka t htung berada d antara -2,00030 dan +2, Ho dtolak jka t htung < -2,00030 atau t htung > +2, Perhtungan pengujan data Berdasarkan hasl output SPSS ddapat nla t htung = 6,34 dengan sg.(2-taled) = 0, Kesmpulan Dkarenakan t htung = 6,34 > 2,00030 maka Ho dtolak sehngga terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t), artnya perbandngan antara metode EVM dan ES dapat dlanjutkan. Tabel 5. Interpretas Output SPSS ed Samples Statstcs () Std. Std. Error N Devaton (t) ed Samples Correlatons (2) & N Correlaton Sg. (t) ed Samples Test (3) Std. Std. Error 95% Confdence t df Sg. (2- & Devatom Interval taled) (t) Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 7
6 Langkah pengujan:. Menentukan Ho dan Ha Ho : U = U2 (berart tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) Ha : U U2 (berart terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) 2. Taraf keyaknan Taraf nyata yang dgunakan pada pengujan sebesar 5% (95% taraf keyaknan), dengan demkan t tabel = t 5% / 2; df (n + n2 2) = t 2,5%; df ( ) = 2,0063 atau bantuan pada ms.excel yatu dengan rumusan =TINV(probablty, deg_freedom) dmana probablty = 0,05 dan df = 48 (dar hasl output SPSS). 3. Krtera pengujan Ho dterma jka t htung berada d antara -2,0063 dan +2,0063. Ho dtolak jka t htung < -2,0063 atau t htung > +2, Perhtungan pengujan data Berdasarkan hasl output SPSS ddapat nla t htung = -5,69 dengan sg.(2-taled) = 0, Kesmpulan Dkarenakan t htung = -5,69 < - 2,0063 maka Ho dtolak sehngga terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t), artnya perbandngan antara metode EVM dan ES dapat dlanjutkan. Perbandngan Schedule Varance (SV) Sepert yang telah dketahu bahwa metode EVM dan ES mempunya ukuran knerja earned value yatu analss varans dmana SV untuk EVM dan SV(t) untuk metode ES. Perbandngan SV dan SV(t) berdasarkan status proyek pada (late fnsh project) dan (early fnsh project). Grafk SV dan SV(t) pada selama proyek berlangsung dar awal sampa akhr. SV dan SV(t) bernla negatf pada awal proyek (mnggu ke-) sampa mnggu ke-5 menunjukkan bahwa knerja tdak sesua dengan yang drencanakan (proyek terlambat). Mnggu ke-6 sampa mnggu ke-39 bernla postf dkarenakan nla yang dhaslkan lebh besar dar nla yang drencanakan (EV > PV). Namun pada mnggu ke-40 sampa mnggu ke-6 (akhr proyek) proyek kembal mengalam kemunduran sehngga duras penyelasaan lebh lama 2 mnggu dar yang drencanakan (duras rencana = 59 mnggu). Akhr proyek, SV bernla 0. Sepert yang sudah djelaskan sebelumnya, jka SV = 0 maka proyek dnyatakan sesua rencana. Hal n sangat bertentangandengan konds sesungguhnya dmana proyek terlambat 2 mnggu. Berbeda dengan SV(t) yang bernla -2 (SV < 0) pada akhr proyek yang sesua dengan konds real d lapangan. Gambar. Perbandngan SV dan SV(t) pada (Late Fnsh Project) 72 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207
7 Gambar 2. Perbandngan SV dan SV(t) pada (Early Fnsh Project) SV dan SV(t) pada bernla negatf dar mnggu ke- sampa mnggu ke-35 (SV < 0, maka proyek terlambat). Terdapat perbedaan antara SV dan SV(t) dmana pada akhr proyek SV = 0 menunjukkan bahwa proyek sesua dengan rencana yatu 5 mnggu, padahal konds yang sebenarnya adalah proyek selesa lebh awal (duras fnal = 49 mnggu) dar yang drencanakan (duras rencana = 5 mnggu). SV(t) lebh memperlhatkan keadaan sesungguhnya dmana SV(t) bernla postf pada akhr proyek. Gambar 3. Perbandngan dan (t) pada (Late Fnsh Project) Gambar 4. Perbandngan dan (t) pada (Early Fnsh Project) Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 73
8 Grafk dan (t) pada Proyek A (Late Fnsh Project). Masng-masng grafk membentuk pola tersendr dmana dan (t) yang dharapkan yatu sama dengan (knerja sesua dengan yang drencanakan. Mnggu ke- sampa mnggu ke-5 dan (t) dbawah yang menunjukkan bahwa knerja tdak sepert yang dharapkan (proyek terlambat), mnggu ke-6 sampa mnggu ke-39 dan (t) > yang dartkan bahwa knerja proyek lebh cepat dar yang drencanakan. Perubahan ndeks knerja kembal terjad pada mnggu ke-40 sampa mnggu ke-6 (akhr proyek) yatu berada d bawah. bernla pada mnggu ke-6 sedangkan (t) = 0,967. (t) lebh menunjukkan keadaan yang sesua dengan konds proyek sebenarnya dmana proyek terlambat (duras fnal = 6 mnggu dengan duras rencana 59 mnggu), maka bernla dbawah sementara =. Grafk dan (t) pada Proyek B (Early Fnsh Project). Mnggu ke- sampa mnggu ke-35 masng-masng bernla d bawah yang menunjukkan bahwa knerja tdak sepert yang drencanakan (proyek terlambat). Mnggu ke- 36 sampa mnggu ke-49 bernla d atas (knerja proyek lebh cepat dar yang drencanakan). Akhr proyek, nla =,023 dan (t) =,04. (t) lebh besar dbandngkan yang berart mendekat konds sesungguhnya dmana penyelesaan proyek lebh cepat dar yang drencanakan. Evaluas Pengukuran Kesalahan Metode Predks Squared Error (MSE) Squared Error (MSE) yang dhtung adalah rata-rata dar kuadrat perbedaan antara nla predks dan duras fnal proyek. Setap kesalahan atau resdual dkuadratkan, kemudan djumlahkan dan dbag dengan jumlah perode pelaporan. e 2 2 ( X F ) MSE = = n n Absolute Error (MAD) Absolute Error (MAD) yang dhtung adalah merata-ratakan kesalahan peramalan bertujuan mengetahu kesalahan peramalan dalam unt ukuran yang sama sepert data aslnya. Rata-rata dar nla absolut dar selsh antara nla predks dan duras fnal proyek. MAD = X F n Absolute Percentage Error (MAPE) Absolute Percentage Error (MAPE) akan menunjukan seberapa besar kesalahan peramalan dbandngkan dengan nla aktual dar seres.. dhtung dengan menemukan kesalahan absolut setap perode, kemudan membagnya dengan nla observas pada perode tersebut, dan terakhr merata-ratakan persentase absolut. MAPE= e 00% X n = X F 00% X n Tabel 6. Ukuran Kesalahan Metode EVM dan ES saat PF = pada (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) PF = Metode MSE MAD MAPE MSE MAD MAPE Earned Value Management 46,6 9,7 2,% 37,7 5,0 8,9% Earned Schedule 28,6 4,8 8,2% 23,8 4,0 7,4% 74 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207
9 Tabel 7. Ukuran Kesalahan Metode EVM dan ES saat PF = pada (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) PF = Metode MSE MAD MAPE MSE MAD MAPE Earned Value Management 46,6 9,7 2,% 37,7 5,0 8,9% Earned Schedule 28,6 4,8 8,2% 23,8 4,0 7,4% Pada Tabel 6 terlhat bahwa metode Earned Schedule memlk ukuran kesalahan palng kecl yatu nla MSE 28,6; MAD 4,8; MAPE 8,2% pada dan MSE 23,8; MAD 4,0; MAPE 7,4% pada dengan asums knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (PF = ) sehngga lebh akuras bla dbandngkan dengan metode Earned Value Management. Berdasarkan Tabel 7. terlhat bahwa metode Earned Schedule memlk ukuran kesalahan palng kecl yatu nla MSE 8.640,0; MAD 32,5; MAPE 22,9% pada dan MSE 279,7; MAD 3,0; MAPE 8,7% pada dengan asums knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ) sehngga lebh akuras bla dbandngkan dengan metode Earned Value Management. SIMPULAN DAN SARAN Smpulan Perbandngan varans yang terjad antara Schedule Varance-SV (pada metode EVM) dan SV(t) (pada metode ES) yatu hasl dar SV(t) mendekat konds proyek sebenarnya dmana SV(t) dukur dalam satuan waktu, sedangkan SV dalam satuan moneter. Menjelang akhr proyek, SV selalu konvergen ke 0 yang menunjukkan bahwa knerja sesua dengan yang drencanakan meskpun proyek tersebut terlambat. Demkan juga dengan selalu konvergen ke menjelang akhr proyek menunjukkan 00% [4] dar jadwal meskpun proyek terlambat. Akbatnya pada ttk tertentu, SV dan menjad ndkator yang tdak dapat dandalkan. Tngkat kesalahan predks juga menghaslkan bahwa metode ES lebh akurat sehngga dapat dsmpulkan bahwa metode ES lebh bak penggunaannya dbandngkan metode EVM. Saran Perbandngan metode Earned Value Management dan Earned Schedule danalss tdak hanya dalam predks penyelesaan proyek namun dtambah dengan predks pengeluaran baya akhr proyek. Hal n dkarenakan ketka menganalss tngkat akuras bsa dbandngkan dalam seg baya dan waktu. Selan tu untuk peneltan selanjutnya dengan menambahkan satu asums yatu memperhtungkan knerja baya. DAFTAR PUSTAKA [] Lpke, Walt Project Duraton Forecastng a comparson of Earned Value Management methods to Earned Schedule. The Measureable News. [2] Sunyoto, Danang. 20. Analss Regres dan Uj Hpotess. Yogyakarta: CAPS. [3] Vandevoorde, Stephan dan Maro Vanhoucke A Comparson of Dfferent Project Duraton Forecastng Methods Usng Earned Value Metrcs. Internatonal Journal of Project Management. Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 75
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciLABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode
34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi
LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss
Lebih terperinciMULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari
MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN
AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciEksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi
1 Eksstens Bfurkas Mundur pada Model Penyebaran Penyakt Menular dengan Vaksnas Intan Putr Lestar, Drs. M. Setjo Wnarko, M.S Jurusan Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Insttut Teknolog
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa
Lebih terperinci