PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE Elsa Oktavtr And Tenrsukk Tenrajeng 2 Fakultas Teknk Spl Unverstas Gunadarma Abstrak Tujuan utama dalam sebuah proyek konstruks yatu menyelesakan proyek tepat waktu dengan anggaran yang memenuh persyaratan mutu dan spesfkas yang telah dtetapkan. Kunc keberhaslan manajemen proyek adalah pengendalan proyek dalam hal knerja, kemajuan (progress), dan baya. Salah satu metode yang mengntegraskan baya, waktu, dan knerja adalah Earned Value Management (EVM). Sebuah kemajuan dalam metode manajemen sehngga muncul pengembangan baru dar EVM yatu Earned Schedule. Tujuan peneltan yatu menganalss perbandngan metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES) dalam predks duras penyelesaan proyek dan menganalss tngkat akuras predks dengan duras fnal penyelesaan proyek kedua metode. Proyek yang dtelt yatu status penyelesaan terlambat (late fnsh project-) dengan duras rencana 59 mnggu, duras fnal 6 mnggu dan status penyelesaan awal (early fnsh project-) dengan duras rencana 5 mnggu dan duras fnal 49 mnggu. Proyek dasumskan antara lan: ) Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (Performance Factor-PF = ) dan 2) Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ). Tngkat akuras dhtung menggunakan pengukuran kesalahan predks. Hasl menunjukkan metode Earned Schedule palng akurat dengan kesalahan terkecl yatu ) Saat PF = nla MSE 28,6; MAD 4,8; dan MAPE 8,2% pada sedangkan proyek B MSE 23,8; MAD 4,0; MAPE 7,4%. 2) Saat PF = nla MSE 8.640,0; MAD 32,5; MAPE 22,9% pada dan MSE 279,7; MAD 3,0; MAPE 8,7% pada. Kata Kunc : Predks Penyelesaan Proyek, Earned Value Management, Earned Schedule PROJECT COMPLETION PREDICTION METHODS COMPARISON OF EARNED VALUE MANAGEMENT AND EARNED SCHEDULE Abstract The man goal n a constructon project completed on tme project wth a budget that meets the qualty requrements and specfcatons establshed. Project management s the key to the success of the project n terms of control performance, progress, and costs. One method that ntegrates cost, tme, and performance s Earned Value Management (EVM). A progress n management methods, so there s a new development of the EVM Earned Schedule. The purpose of research s to analyze the comparson method of Earned Value Management (EVM) and Earned Schedule (ES) n the predcton of the duraton of the completon of the project and to analyze the level of accuracy of predcton of fnal completon of the project wth a duraton of two methods. Project completon status late (late fnsh project - Project A) wth a duraton of 59 weeks and plan the fnal 6 weeks duraton and completon status of the project wth a begnnng (early fnsh project - Project B) wth a duraton of 5 weeks and plan the fnal duraton wll be 49 weeks studed. The project assumed that ) the performance s expected to Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 67

2 follow the ntal schedule (Performance Factor - PF = ) and 2) the performance expected to follow the performance of the current tme (PF = ). The accuracy rate calculated usng the predcton error of measurement. Results showed the most accurate method of Earned Schedule wth the smallest error: ) PF =, MSE 28.6 ; MAD 4.8, and MAPE 8.2 % on Project A whle Project B MSE 23.8 ; MAD 4.0 ; MAPE 7.4 %. 2) PF =, MSE 8,640.0; MAD 32.5; MAPE 22.9% on Project A and MSE 279.7; MAD 3.0; MAPE 8.7% on Project B. Keywords: Completon Date Predctng, Earned Value Management, Earned Schedule PENDAHULUAN Earned Value Management EVM (996) adalah salah satu metodolog yang mengntegraskan pengelolaan proyek dengan lngkup jadwal, baya, dan knerja tekns. EVM memberkan pendekatan yang lebh lmah untuk manajemen proyek yatu dengan memberkan gambaran status proyek secara bukt numerk, ndeks performans serta predks penyelesaan proyek. Sebuah kemajuan yang sgnfkan dalam metode manajemen, namun EVM mempunya kekurangan yatu ndkator knerja meragukan, ndkator knerja tdak secara eksplst terhubung ke tndakan manajemen yang tepat, dan manajer proyek tetap bergantung pada ntus untuk setap tndakan yang dperlukan []. Sejumlah peneltan telah dlakukan mengena EVM dmana menghaslkan ekstens baru yang lebh khusus yatu Earned Schedule yang dkembangkan oleh Walt Lpke []. Melhat perkembangan tersebut maka dbutuhkan analss dan evaluas kemampuan peramalan atau predks penyelesaan duras proyek antara metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES). METODE PENELITIAN Hal pertama yang dlakukan adalah mengumpulkan data yang akan dgunakan dalam peneltan dengan teknk dokumentas, yatu pengumpulan data dengan cara mencar catatan, dokumentas, dan arsp dar phak bersangkutan. Subjek peneltan n adalah Proyek Pembangunan Paramount Skylne Tower yang berlokas d CBD Gadng Serpong Tanggerang dan Proyek Pembangunan Gedung Menara 65 yang berlokas d Clandak Tmur, Jakarta Selatan. Objek yang dtelt pada peneltan n adalah metode predks waktu penyelesaan proyek. Pennjauannya berdasarkan jadwal rencana dan jadwal aktual yang terdapat pada Kurva S Proyek Pembangunan Paramount Skylne Tower dan Proyek Pembangunan Gedung Menara 65. Sumber data dalam peneltan n yatu data sekunder dmana data yang dperoleh telah terseda dan dtulskan dalam bentuk laporan. Sumber data dalam peneltan n yatu data sekunder dmana data yang dperoleh telah terseda dan dtulskan dalam bentuk laporan. Data yang dperlukan adalah sebaga berkut : ) Jadwal rencana proyek Jadwal rencana merupakan uraan pelaksanaan proyek berdasarkan bobot (%) dalam setap volume pekerjaan yang dgambarkan dalam Kurva S. 2) Jadwal aktual proyek Sama sepert jadwal rencana proyek tetap memuat kemajuan (bobot %) pekerjaan yang telah dlaksanakan berdasarkan aktual. 3) Bll of Quantty (BQ) Bll of Quantty adalah rekaptulas rncan baya yang akan dkeluarkan dalam setap volume pekerjaan. 68 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207

3 Analss Data Setelah data ddapatkan, hal selanjutnya yang dlakukan adalah menganalss data tersebut. Analss data yang dlakukan adalah sebaga berkut : ) Menghtung ukuran knerja earned value yatu : a. Schedule Performance Index () dan Schedule Varance (SV) untuk metode Earned Value Management (EVM) b. (t) dan SV (t) untuk metode Earned Schedule (ES) 2) Melakukan uj t sampel berpasangan (pared t-test) untuk menguj perbedaan rata-rata antara EVM dan ES. 3) Menganalss perbandngan predks penyelesaan proyek antara metode EVM dan ES dantaranya : a. Perbandngan SVdan SV(t) b. Perbandngan dan (t) 4) Mengevaluas tngkat akuras dar kedua metode dengan menggunakan pengukuran kesalahan peramalan dantaranya : a. Squared Error (MSE) b. Absolute Error (MAD) c. Absolute Percentage Error (MAPE) HASIL DAN PEMBAHASAN Proyek yang dtelt berjumlah 2 proyek yatu proyek dengan penyelesaan terlambat (late fnsh project ) pada Proyek Pembangunan Paramount Skylne dan proyek dengan penyelesaan lebh awal dar yang drencanakan (early fnsh project ) pada Proyek Pembangunan Gedung Menara 65. Metode Predks Penyelesaan Proyek Metode yang dpaka yatu Earned Value Management dan Earned Schedule. Masng-masng dhtung berdasarkan faktor knerja (Performance Factor-PF) yang dgunakan untuk menyesuakan knerja masa depan dar knerja masa lalu (tergantung pada karakterstk proyek). Asums karakterstk proyek antara lan :. Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (Performance Factor-PF = ) 2. Knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ) Contoh perhtungan adalah sebaga berkut: Perhtungan Predks Penyelesaan Proyek Metode EVM Mnggu ke-7 (Late Fnsh Project) a. PV (Planned Value) mnggu ke-7 PV = % kumulatf rencana x BAC = 0,7% x Rp ,00 juta = Rp.649,043 juta b. EV (Earned Value) mnggu ke-7 EV = % kumulaf realsas x BAC =,2% x Rp ,00 juta = Rp 2.628,522 juta c. SV (Schedule Varance) mnggu ke-7 SV = EV PV = Rp 2.628,522 juta - Rp.649,043 juta = Rp 979,479 juta d. (Schedule Performance Index) mnggu ke-7 EV Rp2.628,522 juta = PV = Rp.649,043 juta =,594 Tabel. Data Umum Proyek Kategor Proyek terlambat Proyek lebh cepat Nama Proyek Paramount Skylne Tower Gedung Menara 65 Budget at Completon Rp ,00 Rp ,00 Duras Rencana 59 mnggu 5 mnggu Duras Fnal 6 mnggu 49 mnggu Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 69

4 Perhtungan Predks Penyelesaan Proyek Metode ES Mnggu ke-7 (Late Fnsh Project) a. PV = % kumulatf rencana x BAC = 0,7% x Rp ,00 juta = Rp.649,043 juta b. EV = % kumulaf realsas x BAC =,2% x Rp ,00 juta = Rp 2.628,522 juta c. ES (Earned Schedule) mnggu ke-7 ( EV PVt ) ES = t + dmana t ( PVt + PVt ) = pada saat EV PVt dan EV < PVt+ ES = ( 2.628,522 juta 2.50,035 juta) 8 + = ( 3.353,027 juta 2.50,035 juta) 8,50 mnggu d. SV(t) (Schedule Varance) mnggu ke-7 SV(t) = ES AT = 8,50 7 =,50 mnggu e. (t) (Schedule Performance Index) mnggu ke-7 ES 8, 50 (t) = = =,64 AT 7 Uj t sampel berpasangan (pared t-test) Uj beda t test berpasangan memperlhatkan perbedaan tngkat sgnfkans dar metode EVM dan ES apakah perbandngan kedua metode dapat dlanjutkan atau tdak. Hasl uj t berpasangan antara dan (t) menggunakan SPSS sepert dtunjukkan pada Tabel 4. Tabel 2. Perhtungan Predks EVM (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) AT (Mnggu PV EV SV PV EV SV ke-) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) 32,842 5,444-7,398 0,6 323, ,675-90,362 0, ,684 3,22-234,562 0,7 646, ,740-6,335 0, ,526 67,392-33,34 0,69 969, 745, ,905 0, ,367 70,352-36,05 0,32.292,48 98,360-30,788 0, ,209 72,224-49,985 0,259.96,482.43,22-773,359 0, , ,70.66,659 3, ,782.45, ,500 0, , , ,479, , , ,739 0, , , ,80, , , ,728 0, , , ,877, , , ,863 0, , ,88 2.3,799, , , ,426 0,523 Tabel 3. Perhtungan Predks ES (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) AT (Mnggu PV EV SV(t) PV EV SV(t) (t) ke-) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) (t) 32,842 5,444-0,884 0,6 323, ,675-0,280 0, ,684 3,22 -,766 0,7 646, ,740-0,499 0, ,526 67,392-2,493 0,69 969, 745,206-0,693 0, ,367 70,352-2,78 0,32.292,48 98,360-0,962 0, ,209 72,224-3,704 0,259.96,482.43,22 -,46 0, , ,70,898, ,782.45,283 -,745 0, , ,522,50, , ,860-2,089 0, , ,836 0,732, , ,835-2,29 0, , ,904,26, , ,664-2,228 0, , ,88 2,375, , ,330-2,679 0, Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207

5 Tabel 4. Interpretas Output SPSS N ed Samples Statstcs () Std. Std. Error Devaton (t) ed Samples Correlatons (2) & N Correlaton Sg. (t) ed Samples Test (3) Std. Std. Error 95% Confdence t df Sg. (2- & Devatom Interval taled) (t) Langkah pengujan:. Menentukan Ho dan Ha Ho : U = U2 (berart tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) Ha : U U2 (berart terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) 2. Taraf keyaknan Taraf nyata yang dgunakan pada pengujan sebesar 5% (95% taraf keyaknan), dengan demkan t tabel = t 5% / 2; df (n + n2 2) = t 2,5%; df ( ) = 2,00030 atau menggunakan bantuan ms.excel yatu dengan rumusan =TINV(probablty, deg_freedom) dmana probablty = 0,05 dan df = 60 (dar hasl output SPSS). 3. Krtera pengujan Ho dterma jka t htung berada d antara -2,00030 dan +2, Ho dtolak jka t htung < -2,00030 atau t htung > +2, Perhtungan pengujan data Berdasarkan hasl output SPSS ddapat nla t htung = 6,34 dengan sg.(2-taled) = 0, Kesmpulan Dkarenakan t htung = 6,34 > 2,00030 maka Ho dtolak sehngga terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t), artnya perbandngan antara metode EVM dan ES dapat dlanjutkan. Tabel 5. Interpretas Output SPSS ed Samples Statstcs () Std. Std. Error N Devaton (t) ed Samples Correlatons (2) & N Correlaton Sg. (t) ed Samples Test (3) Std. Std. Error 95% Confdence t df Sg. (2- & Devatom Interval taled) (t) Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 7

6 Langkah pengujan:. Menentukan Ho dan Ha Ho : U = U2 (berart tdak terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) Ha : U U2 (berart terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t)) 2. Taraf keyaknan Taraf nyata yang dgunakan pada pengujan sebesar 5% (95% taraf keyaknan), dengan demkan t tabel = t 5% / 2; df (n + n2 2) = t 2,5%; df ( ) = 2,0063 atau bantuan pada ms.excel yatu dengan rumusan =TINV(probablty, deg_freedom) dmana probablty = 0,05 dan df = 48 (dar hasl output SPSS). 3. Krtera pengujan Ho dterma jka t htung berada d antara -2,0063 dan +2,0063. Ho dtolak jka t htung < -2,0063 atau t htung > +2, Perhtungan pengujan data Berdasarkan hasl output SPSS ddapat nla t htung = -5,69 dengan sg.(2-taled) = 0, Kesmpulan Dkarenakan t htung = -5,69 < - 2,0063 maka Ho dtolak sehngga terdapat perbedaan yang sgnfkan antara dan (t), artnya perbandngan antara metode EVM dan ES dapat dlanjutkan. Perbandngan Schedule Varance (SV) Sepert yang telah dketahu bahwa metode EVM dan ES mempunya ukuran knerja earned value yatu analss varans dmana SV untuk EVM dan SV(t) untuk metode ES. Perbandngan SV dan SV(t) berdasarkan status proyek pada (late fnsh project) dan (early fnsh project). Grafk SV dan SV(t) pada selama proyek berlangsung dar awal sampa akhr. SV dan SV(t) bernla negatf pada awal proyek (mnggu ke-) sampa mnggu ke-5 menunjukkan bahwa knerja tdak sesua dengan yang drencanakan (proyek terlambat). Mnggu ke-6 sampa mnggu ke-39 bernla postf dkarenakan nla yang dhaslkan lebh besar dar nla yang drencanakan (EV > PV). Namun pada mnggu ke-40 sampa mnggu ke-6 (akhr proyek) proyek kembal mengalam kemunduran sehngga duras penyelasaan lebh lama 2 mnggu dar yang drencanakan (duras rencana = 59 mnggu). Akhr proyek, SV bernla 0. Sepert yang sudah djelaskan sebelumnya, jka SV = 0 maka proyek dnyatakan sesua rencana. Hal n sangat bertentangandengan konds sesungguhnya dmana proyek terlambat 2 mnggu. Berbeda dengan SV(t) yang bernla -2 (SV < 0) pada akhr proyek yang sesua dengan konds real d lapangan. Gambar. Perbandngan SV dan SV(t) pada (Late Fnsh Project) 72 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207

7 Gambar 2. Perbandngan SV dan SV(t) pada (Early Fnsh Project) SV dan SV(t) pada bernla negatf dar mnggu ke- sampa mnggu ke-35 (SV < 0, maka proyek terlambat). Terdapat perbedaan antara SV dan SV(t) dmana pada akhr proyek SV = 0 menunjukkan bahwa proyek sesua dengan rencana yatu 5 mnggu, padahal konds yang sebenarnya adalah proyek selesa lebh awal (duras fnal = 49 mnggu) dar yang drencanakan (duras rencana = 5 mnggu). SV(t) lebh memperlhatkan keadaan sesungguhnya dmana SV(t) bernla postf pada akhr proyek. Gambar 3. Perbandngan dan (t) pada (Late Fnsh Project) Gambar 4. Perbandngan dan (t) pada (Early Fnsh Project) Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 73

8 Grafk dan (t) pada Proyek A (Late Fnsh Project). Masng-masng grafk membentuk pola tersendr dmana dan (t) yang dharapkan yatu sama dengan (knerja sesua dengan yang drencanakan. Mnggu ke- sampa mnggu ke-5 dan (t) dbawah yang menunjukkan bahwa knerja tdak sepert yang dharapkan (proyek terlambat), mnggu ke-6 sampa mnggu ke-39 dan (t) > yang dartkan bahwa knerja proyek lebh cepat dar yang drencanakan. Perubahan ndeks knerja kembal terjad pada mnggu ke-40 sampa mnggu ke-6 (akhr proyek) yatu berada d bawah. bernla pada mnggu ke-6 sedangkan (t) = 0,967. (t) lebh menunjukkan keadaan yang sesua dengan konds proyek sebenarnya dmana proyek terlambat (duras fnal = 6 mnggu dengan duras rencana 59 mnggu), maka bernla dbawah sementara =. Grafk dan (t) pada Proyek B (Early Fnsh Project). Mnggu ke- sampa mnggu ke-35 masng-masng bernla d bawah yang menunjukkan bahwa knerja tdak sepert yang drencanakan (proyek terlambat). Mnggu ke- 36 sampa mnggu ke-49 bernla d atas (knerja proyek lebh cepat dar yang drencanakan). Akhr proyek, nla =,023 dan (t) =,04. (t) lebh besar dbandngkan yang berart mendekat konds sesungguhnya dmana penyelesaan proyek lebh cepat dar yang drencanakan. Evaluas Pengukuran Kesalahan Metode Predks Squared Error (MSE) Squared Error (MSE) yang dhtung adalah rata-rata dar kuadrat perbedaan antara nla predks dan duras fnal proyek. Setap kesalahan atau resdual dkuadratkan, kemudan djumlahkan dan dbag dengan jumlah perode pelaporan. e 2 2 ( X F ) MSE = = n n Absolute Error (MAD) Absolute Error (MAD) yang dhtung adalah merata-ratakan kesalahan peramalan bertujuan mengetahu kesalahan peramalan dalam unt ukuran yang sama sepert data aslnya. Rata-rata dar nla absolut dar selsh antara nla predks dan duras fnal proyek. MAD = X F n Absolute Percentage Error (MAPE) Absolute Percentage Error (MAPE) akan menunjukan seberapa besar kesalahan peramalan dbandngkan dengan nla aktual dar seres.. dhtung dengan menemukan kesalahan absolut setap perode, kemudan membagnya dengan nla observas pada perode tersebut, dan terakhr merata-ratakan persentase absolut. MAPE= e 00% X n = X F 00% X n Tabel 6. Ukuran Kesalahan Metode EVM dan ES saat PF = pada (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) PF = Metode MSE MAD MAPE MSE MAD MAPE Earned Value Management 46,6 9,7 2,% 37,7 5,0 8,9% Earned Schedule 28,6 4,8 8,2% 23,8 4,0 7,4% 74 Jurnal Desan Konstruks Volume 6 No., Jun 207

9 Tabel 7. Ukuran Kesalahan Metode EVM dan ES saat PF = pada (Late Fnsh Project) dan (Early Fnsh Project) PF = Metode MSE MAD MAPE MSE MAD MAPE Earned Value Management 46,6 9,7 2,% 37,7 5,0 8,9% Earned Schedule 28,6 4,8 8,2% 23,8 4,0 7,4% Pada Tabel 6 terlhat bahwa metode Earned Schedule memlk ukuran kesalahan palng kecl yatu nla MSE 28,6; MAD 4,8; MAPE 8,2% pada dan MSE 23,8; MAD 4,0; MAPE 7,4% pada dengan asums knerja mendatang dharapkan dapat mengkut jadwal awal (PF = ) sehngga lebh akuras bla dbandngkan dengan metode Earned Value Management. Berdasarkan Tabel 7. terlhat bahwa metode Earned Schedule memlk ukuran kesalahan palng kecl yatu nla MSE 8.640,0; MAD 32,5; MAPE 22,9% pada dan MSE 279,7; MAD 3,0; MAPE 8,7% pada dengan asums knerja mendatang dharapkan dapat mengkut knerja waktu saat n (PF = ) sehngga lebh akuras bla dbandngkan dengan metode Earned Value Management. SIMPULAN DAN SARAN Smpulan Perbandngan varans yang terjad antara Schedule Varance-SV (pada metode EVM) dan SV(t) (pada metode ES) yatu hasl dar SV(t) mendekat konds proyek sebenarnya dmana SV(t) dukur dalam satuan waktu, sedangkan SV dalam satuan moneter. Menjelang akhr proyek, SV selalu konvergen ke 0 yang menunjukkan bahwa knerja sesua dengan yang drencanakan meskpun proyek tersebut terlambat. Demkan juga dengan selalu konvergen ke menjelang akhr proyek menunjukkan 00% [4] dar jadwal meskpun proyek terlambat. Akbatnya pada ttk tertentu, SV dan menjad ndkator yang tdak dapat dandalkan. Tngkat kesalahan predks juga menghaslkan bahwa metode ES lebh akurat sehngga dapat dsmpulkan bahwa metode ES lebh bak penggunaannya dbandngkan metode EVM. Saran Perbandngan metode Earned Value Management dan Earned Schedule danalss tdak hanya dalam predks penyelesaan proyek namun dtambah dengan predks pengeluaran baya akhr proyek. Hal n dkarenakan ketka menganalss tngkat akuras bsa dbandngkan dalam seg baya dan waktu. Selan tu untuk peneltan selanjutnya dengan menambahkan satu asums yatu memperhtungkan knerja baya. DAFTAR PUSTAKA [] Lpke, Walt Project Duraton Forecastng a comparson of Earned Value Management methods to Earned Schedule. The Measureable News. [2] Sunyoto, Danang. 20. Analss Regres dan Uj Hpotess. Yogyakarta: CAPS. [3] Vandevoorde, Stephan dan Maro Vanhoucke A Comparson of Dfferent Project Duraton Forecastng Methods Usng Earned Value Metrcs. Internatonal Journal of Project Management. Oktavtr, Tenrajeng, Perbandngan Metode... 75

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

Eksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi

Eksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi 1 Eksstens Bfurkas Mundur pada Model Penyebaran Penyakt Menular dengan Vaksnas Intan Putr Lestar, Drs. M. Setjo Wnarko, M.S Jurusan Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Insttut Teknolog

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci