PEMETAAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL SMA DAN AKREDITASI SEKOLAH. Charles E. Mongi 1)
|
|
- Djaja Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMETAAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL SMA DAN AKREDITASI SEKOLAH Charles E. Mong 1) 1) Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Samratulang, Manado emal: ABSTRAK Penddkan memlk peranan yang sangat pentng bag setap ndvdu mula dar usa dn sampa usa lanjut. Jenjang penddkan terdr dar jenjang penddkan dasar, menengah dan tngg. Peneltan n membahas poss relatf kabupaten/kota d Provns Jawa Barat terhadap nla UN dan akredtas sekolah menengah atas dan penggerombolan sekolah d Provns Jawa Barat. Hasl analss bplot menghaslkan tujuh kelompok sekolah. Kelompok pertama berada d rata-rata nla UN dan akredtas. Kelompok kedua cenderung rendah pada nla UN dan akredtas. Kelompok ketga rendah pada nla UN. Kelompok empat tngg pada nla akredtas. Kelompok lma tngg pada nla UN. Kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak. Kelompok tujuh rendah pada nla UN dan akredtas. Kata kunc: Nla UN, Akredtas, Bplot MAPPING SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST JAVA BASED NATIONAL EXAMINATION VALUE AND SCHOOL ACCREDITATION ABSTRACT Educaton has mportant role for ndvduals from chldhood to the elderly. Educatonal levels conssts prmary educaton, secondary educaton and hgher educaton. Ths study dscussed the relatve poston of the dstrcts n West Java Provnce throughout the natonal examnaton and hgh school accredtatonas as well school clusterng n West Java Provnce. Result of bplot analyss generated seven groups, frst group were n the average natonal examnaton and accredtaton. Second group were nclned low n natonal examnaton and also accredtaton. The thrd group has a low natonal examnaton scores. The fourth group had a hgh score on the value of accredtaton. Ffth group had a hgh value on natonal examnaton scores. The sxth group had nclned hgh natonal examnaton scores especally n scence subjects. The seventh group had a low value on natonal examnaton and accredtaton scores. Keywords: Natonal Examnaton value, Accredtaton, Bplot PENDAHULUAN Penddkan memlk peranan yang sangat pentng bag setap ndvdu bak dar usa dn sampa dengan usa lanjut. Setap orang membutuhkan penddkan untuk mengembangkan kemampuan ntelektual, emosonal maupun sprtual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (Depdknas, 2008), penddkan adalah proses pengubahan skap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusa melalu upaya pengajaran dan pelathan. Penddkan bukanlah sekedar pelathan dan pelathan tdak boleh mereduks makna penddkan, dmana penddkan merupakan dasar dar proses pembangunan sebuah negara (Saefuddn, 2010). Jalur penddkan d Indonesa terdr atas penddkan formal, nonformal dan nformal yang dapat salng melengkap. Penddkan formal jenjangnya terdr atas penddkan dasar, penddkan menengah dan penddkan tngg. Penddkan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Alyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Alyah
2 Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota kejuruan (MAK) atau bentuk lannya yang sederajat (DPR RI, 2003). Kualtas dar suatu sekolah salah satunya dapat dukur dengan kompetens lulusan yang bak dengan melhat nla ujan sekolah, nla rapor dan nla ujan nasonal (UN). Pelaksanaan UN dawal dengan ujan negara yang pertama kal dlaksanakan tahun 1965 kemudan bergant nama dan tekns pelaksanaan (Depdknas, 2006). Pada tahun 2011 UN pernlaannya terdr dar mata pelajaran Bahasa Indonesa, Bahasa Inggrs, Matematka, dan mata pelajaran jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Nla UN merupakan 60% syarat kelulusan dsampng 40% dar nla sekolah (Depdknas, 2010). Kualtas suatu sekolah juga dlhat dar akredtas sekolah yang merupakan proses penlaan dar eksternal sekolah yang dlaksanakan oleh badan akredtas nasonal sekolah dan madrasah. Akredtas merupakan proses penlaan sekolah yang dlaksanakan secara ndependen oleh badan akredtas nasonal sekolah dan madrasah (BAN S/M). Akredtas dlakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan penddkan pada jalur penddkan formal dan non formal pada setap jenjang dan jens penddkan (DPR RI, 2003). Menurut Ahmad (2010), akredtas dlaksanakan dengan maksud untuk kepentngan pengetahuan, yakn sebaga nformas bag semua phak tentang kelayakan dan knerja sekolah dlhat dar berbaga unsur yang terkat, dengan mengacu kepada standar nasonal penddkan. Dalam BPS (2012) Jawa Barat merupakan Provns yang berbatasan dengan bukota negara, yang berakbat kut merasakan dampak postf dan negatf pembangunan d DKI Jakarta. Dar aspek jumlah penduduk, Jawa Barat merupakan yang terbesar dar 34 provns d Indonesa. Jumlah penduduk yang banyak akan menngkatkan jumlah penduduk yang membutuhkan penddkan. Angka partspas sekolah Provns Jawa Barat yatu 55,69 persen berada dbawah angka nasonal 61,06 hal n menark untuk dlakukan peneltan lebh lanjut. Peneltan terkat yang dlakukan oleh Sujta (2009) tentang pemetaan mutu sekolah yang sesua dengan ujan nasonal SMU d Kabupaten dan Kota Malang menunjukkan terdapat korelas yang tngg antara mutu lulusan dengan mutu masukan, sosal ekonom orang tua dan fasltas belajar. Perumusan masalah dalam peneltan n adalah bagamana keterkatan antara nla UN dengan perngkat akredtas pada Kabupaten/Kota d Prvns Jawa Barat. Analss bplot dgunakan untuk melhat bagamana poss relatf antara Kabupaten/Kota dengan peubah-peubah nla UN dan nla akredtas secara bersama. Penggerombolan dlakukan dengan menggunakan teknk berhrark berdasarkan nla UN. Tujuan dar peneltan n adalah: 1. Melhat poss relatf Kabupaten/Kota d Jawa Barat terhadap nla UN dan akredtas sekolah. 2. Menggerombolkan sekolah-sekolah d Provns Jawa Barat berdasarkan nla Ujan Nasonal. METODE Sumber Data 1. Data nla ujan nasonal SMA tahun ajaran 2010/2011. SMA yang dplh adalah SMA neger yang ada d Provns Jawa Barat. Nla ujan nasonal berupa nla mata ajaran pada program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yatu, Bahasa Indonesa, Bahasa Inggrs, Matematka, Fska, Kma, dan Bolog. Data tersebut d dapat dar Baltbang Kemendkbud RI. Data nla ujan nasonal adalah skor dengan nla terendah nol dan nla yang tertngg 10. Nla tersebut dkalkan dengan 10 sehngga skornya menjad antara nol sampa Data nla akredtas SMA yang ada d Provns Jawa Barat sampa dengan Maret Data tersebut dapat dakses melalu stus Badan Akredtas Nasonal Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Data akredtas terdr dar nla (skor 0-100) dan perngkat (skor A,B,C) akredtas, nla berupa numerk dan perngkat berupa kategork dengan krtera nla kurang dar 70 mendapat perngkat C, 70 sampa 84,99 mendapat perngkat B, dan perngkat A lebh dar sama dengan 85. Peubah-peubah yang damat sepert dalam Tabel 1.
3 148 Jurnal Ilmah Sans Vol. 14. No. 2, Oktober 2014 Tabel 1 Peubah-peubah yang damat Mata Pelajaran Kode Standar Akredtas Kode Bahasa Indonesa BIN Is A1 Bahasa Inggrs ING Proses A2 Matematka MAT Kompetens Lulusan A3 Fska FIS Tenaga penddk dan kependdkan A4 Kma KIM Sarana dan prasarana A5 Bolog BIO Pengelolaan A6 Pembayaan A7 Penlaan A8 Metode Analss Nla ujan nasonal sebelum d analss terlebh dahulu dubah skalanya supaya sama dengan skor nla akredtas dengan mengalkan 10. Selanjutnya tahapan analss adalah sebaga berkut: 1. Deskrps Analss deskrps dlakukan untuk melhat gambaran rata-rata dan persentase nla UN dan akredtas sekolah d setap Kabupaten/Kota. 2. Analss Bplot Analss bplot dlakukan untuk melhat karakterstk Kabupaten/Kota berdasarkan capaan standar akredtas dan skor UN. Analss bplot langkahlangkahnya adalah sebaga berkut (Jollffe, 2002): a. Membuat matrks data X dengan bars adalah objek yatu Kabupaten/Kota dan kolom adalah peubah yatu skor UN dgabung dengan nla akredtas. b. Menghtung akar cr dan vektor cr dar matrks X X. c. Mengurakan matrks X = U V. d. Menghtung koordnat objek dan peubah: Menjabarkan matrks X = U 1- V. Memsalkan G = U dan H = 1- V. Menghtung matrks G dan H dengan = 0. Mengambl 2 kolom pertama dar matrks G sebaga koordnat objek pengamatan dan 2 bars pertama dar matrks H sebaga koordnat peubah. HASIL DAN PEMBAHASAN Karaktertk Sekolah Menurut Perngkat Akredtas Sekolah yang dtelt berjumlah 424 merupakan sekolah neger d Provns Jawa Barat. Nla UN merupakan rata-rata setap sekolah terhadap masng-masng mata pelajaran dengan sekolah yang perngkat akredtas A lebh tngg nlanya dengan sekolah yang perngkat akredtasnya B dan C, hal yang sama dengan perngkat akredtas B terhadap yang C. Sekolah yang tdak terakredtas memlk nla lebh tngg dengan sekolah yang terakredtas A pada beberapa mata pelajaran, yatu bahasa nggrs, kma dan bolog. Sekolah yang tdak terakredtas lebh tngg nlanya dengan yang terakredtas karena jumlahnya yang sedkt hanya 3 sekolah. Gambar capaan nla UN dalam dagram batang dapat dlhat pada Gambar 1(a). Nla akredtas yang dhtung adalah 8 standar penlaan terhadap masng-masng perngkat akredtas. Kedelapan standar akredtas nlanya cenderung lebh tngg untuk sekolah yang berperngkat akredtas A terhadap B dan B terhadap C. Hal n sesua karena perngkat akredtas dambl berdasarkan nla standar akredtas. Nla tertngg adalah standar pembayaan untuk sekolah perngkat akredtas A dan nla terendah adalah standar sarana dan prasarana untuk sekolah perngkat akredtas C terlhat dalam Gambar 1(b). Rata-rata nla UN dan nla akredtas menunjukkan hal yang konssten bahwa sekolah dengan perngkat akredtas A cenderung lebh tngg nlanya dengan sekolah yang nla akredtas B. Hal yang sama untuk sekolah dengan perngkat akredtas B terhadap sekolah perngkat akredtas C.
4 Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota n l a n l a Gambar 1 (a) (b) (a) Rata-rata nla UN sekolah berdasarkan perngkat akredtas sekolah (b) Rata-rata nla standar akredtas sekolah berdasarkan perngkat akredtas sekolah Tabel 2 Rngkasan nla UN tertngg dan terendah menurut Kabupaten/Kota Mata Pelajaran BIN ING MAT FIS KIM BIO Nla Terendah Kab/ Kab Kab Kota Kota Canjur Karawang Depok Kab Bogor Tertngg BIN ING MAT FIS KIM BIO Mata Pelajaran A B C TA Nla Kab/ Kab Kota Kota Kota Kota Kota Crebon Bogor Taskmalaya Banjar Crebon 0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 Standar Akredtas A B C Kota Taskmalaya Tabel 3 Rngkasan nla akredtas tertngg dan terendah menurut kabupaten/kota Standar A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 Nla Terendah Kab/ Kabupaten Bogor Kota Nla Tertngg Kab/ Kota Kota Kota Kota Kota Kota Kota Kota Banjar Taskmlaya Sukabum Depok Sukabum Bogor Cmah Karakterstk Kabupaten/Kota menurut Nla UN dan Standar Akredtas Kabupaten dan kota d Provns Jawa Barat jumlahnya 26 yang terdr dar 17 kabupaten dan 9 kota. Tabel 2 menunjukkan nla mata pelajaran Bahasa Indonesa tertngg terdapat d Kabupaten Crebon dan terendah d kabupaten Canjur. Nla mata pelajaran Bahasa Inggrs tertngg d Kota Bogor terendah d Kabupaten Karawang. Nla mata pelajaran Matematka tertngg d Kota Taskmalaya dan terendah d Kota Depok. Nla mata pelajaran Fska tertngg d Kota Banjar dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla mata pelajaran Kma tertngg d Kota Crebon dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla mata pelajaran Bolog tertngg d Kota Taskmalaya dan terendah d Kabupaten Bogor. Nla UN tertngg tersebar d tga daerah kota yatu Kota Bogor, Crebon dan Taskmalaya. Nla UN terendah tersebar d tga Kabupaten dan satu Kota. Tabel 3 menunjukkan nla tertngg untuk standar s terdapat d Kota banjar, standar proses d Kota Taskmalaya, standar kompetens lulusan d Kota Sukabum, standar tenaga penddkan dan kependdkan d Kota Depok, standar sarana dan prasarana serta standar pengelolaan d Kota Sukabum, standar pembayaan d Kota Bogor, standar
5 150 Jurnal Ilmah Sans Vol. 14. No. 2, Oktober 2014 penlaan d Kota Cmah. Nla terendah untuk kedelapan standar berada d Kabupaten Bogor. Hal n menunjukkan nla kedelapan standar akredtas nla tertngg semuanya berada d daerah Kota, dan nla terendah semuanya d Kabupaten Bogor. Pemetaan Kabupaten/Kota Berdasarkan Karakterstk Capaan Nla UN dan Standar Nasonal Penddkan Analss Bplot dlakukan antara objek yatu 26 Kabupaten/Kota dan peubah yatu 6 nla mata pelajaran dan 8 nla standar akredtas secara bersama, haslnya sepert dalam Gambar 2. Keragaman antar peubah mata pelajaran hampr sama kecual Bahasa Inggrs yang lebh kecl dbandngkan dengan mata pelajaran yang lannya dmana panjang vektornya lebh pendek. Untuk peubah standar akredtas keragamannya juga hampr sama kecual standar s yang keragamannya lebh kecl dan standar sarana dan prasarana keragamannya lebh besar. Korelas antar peubah terlhat antara mata pelajaran Matematka, Fska dan Kma terdapat korelas yang tngg, mata pelajaran bahasa Indonesa, bahasa Inggrs, dan Bolog juga memlk korelas yang tngg. Sedangkan untuk peubah standar akredtas yang memlk korelas yang tngg adalah antara standar proses, standar kompetens lulusan, standar tenaga penddkan dan kependdkan, dan standar penlaan. Objek dapat dkelompokkan dalam 7 kelompok dengan menggunakan gars kontur luar dsajkan dalam Tabel 4. Kelompok pertama kabupaten Kunngan, Sumedang dan Indramayu berada d rata-rata nla UN dan akredtas. Kelompok kedua cenderung rendah dalam nla UN dan akredtas yatu Kabupaten Sukabum, Canjur, Bandung, Garut, Taskmalaya, Subang, Purwakarta, Bekas, Bandung barat dan Kota Bekas. Kelompok ketga yatu Kabupaten Karawang dan Kota Depok rendah dalam nla UN. Kota Bogor, Sukabum, Bandung dan Cmah termasuk kelompok empat tngg pada nla akredtas. Kelompok lma yatu Kota Crebon, Taskmalaya dan Banjar tngg dalam nla UN. Kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak yatu Kabupaten Cams, Crebon dan Majalengka. Kelompok tujuh yatu Kabupaten Bogor rendah pada nla UN dan akredtas sekolah. III VII II I IV V VI Gambar 2 Bplot antara Kabupaten/Kota dengan nla UN dan Akredtas
6 Mong: Pemetaan Kabupaten/Kota Tabel 4 Pengelompokan kabupaten hasl analss bplot Kelompok Kabupaten / Kota Karakterstk Kelompok 1 Kab Kunngan, Kab Sumedang, Kab Indramayu Rata-rata pada UN dan Akredtas Kelompok 2 Kab Sukabum, Kab Canjur, Kab Bandung, Kab Garut, Kab Taskmalaya, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Bekas, Kab Bandung Cenderung rendah pada UN dan Akredtas barat, Kota Bekas, Kelompok 3 Kab Karawang, Kota Depok Rendah pada UN Kelompok 4 Kota Bogor, Kota Sukabum, Kota Bandung, Kota Cmah Tngg pada Akredtas Kelompok 5 Kota Crebon, Kota Taskmalaya, Kota Tngg pada UN Banjar Kelompok 6 Kab Cams, Kab Crebon, Kab Majalengka Cenderung tngg pada UN eksak Kelompok 7 Kab Bogor Rendah pada UN dan Akredtas PENUTUP Kesmpulan Poss relatf kabupaten/kota d Jawa Barat dapat dkelompokkan dalam tujuh kelompok, kelompok pertama berada d rata-rata nla UN dan akredtas, kelompok kedua cenderung rendah pada UN dan akredtas, kelompok ketga rendah pada nla UN, kelompok empat tngg pada nla akredtas, kelompok lma tngg pada nla UN, kelompok enam cenderung tngg pada nla UN eksak, dan kelompok ketujuh rendah pada nla UN dan akredtas. Saran Peneltan n hanya terbatas pada SMA Neger program IPA sehngga perlu dlakukan kajan untuk sekolah-sekolah swasta dan program lmu pengetahuan sosal dan bahasa. DAFTAR PUSTAKA Ahmad S Akredtas Sekolah Muara Penngkatan Mutu Penddkan /peneltan/akredtassekolahmu arapenngkatanmutu-2.pdf (dunduh 23 Januar 2014). BPS Indkator kesejahteraan rakyat provns Jawa barat Bandung: Badan Pusat Statstk Provns Jawa Barat. Depdknas Klas Balk Penddkan Nasonal 2006, Jakarta: Pusat Informas dan Humas Depdknas. Depdknas Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta: Pusat Bahasa Depdknas. Depdknas Peraturan Menter Penddkan Nasonal No. 45 tentang krtera kelulusan peserta ddk SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun pelajaran 2010/2011. DPR RI Undang-undang No. 20 tentang sstem penddkan nasonal. /Sstem- Penddkan-Nasonal (dunduh 26 Me 2014) Jollffe IT Prncpal Component Analyss 2 nd edton. New York: Sprnger-Verlag. Saefuddn A Perckan Pemkran: Kepemmpnan dan Penddkan. Bogor: IPB Pr. Sujta Analss Bplot untuk Memetakan Mutu Sekolah yang Sesua dengan Nla Ujan Nasonal [tess]. Bogor: Matematka terapan. FMIPA IPB.
III. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN PRODUKSI BAWANG PUTIH, BAWANG MERAH, CABE BESAR DAN CABE RAWIT
Bplot (DahSaftr) BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN PRODUKSI BAWANG PUTIH, BAWANG MERAH, CABE BESAR DAN CABE RAWIT Dah Saftr 1, Supart 2, Est Pratw 3, Tyas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN
\. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciPendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik
Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman
Lebih terperinciSri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri. Yanti_Sri02@Yahoo.com
Apled Customer Satsfacton Index (CSI) and Importance- Performance Analyss (IPA) to know Student Satsfacton Level of Srwjaya Unversty Lbrary Servces Sr Indra Mayant, Irmelyana,Verawaty Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)
PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciMULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari
MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA
PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi
LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciSpline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat
Jurnal Matematka Vol. 7, No., Desember 07, pp. 3-43 ISSN: 693-394 Artcle DOI: 0.4843/JMAT.07.v07.0.p90 Splne Truncated Multvarabel pada Permodelan Nla Ujan Nasonal d Kabupaten Lombok Barat Nurul Ftryan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM
PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciUKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA
UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya
Lebih terperinciIda Mariati Hutabarat Jurusan Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih. Abstrak
Analss Butr Soal dengan Teor Tes Klask... (Ida Marat Hutabarat) ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK (CLASSICAL TEST THEORY) DAN TEORI RESPONS BUTIR (ITEM RESPONSE THEORY) (Stud Kasus: Soal Ujan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Mutu sekolah merupakan hasl yang dcapa oleh knera sekolah. Dalam bdang akademk, mutu sekolah dkatkan dengan mutu lulusan sekolah. Indkator mutu lulusan sekolah umumnya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinci