Sumber tegangan AC variabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sumber tegangan AC variabel"

Transkripsi

1 Kode FIS.3 Ameremeter Ameremeter? Sumber tegangan AC variabel Voltmeter Lamu 5 watt BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 004

2 Kode FIS.3 Penyuun Dr. Hainur Rajid Achmadi, MS. Editor: Dr. Budi Jatmiko, M.Pd. Dr. Munair, M.Si. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 004 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator ii

3 Kata Pengantar Puji yukur kami anjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Ea ata karunia dan hidayah-nya, kami daat menyuun bahan ajar modul manual untuk SMK Bidang Adatif, yakni mata-elajaran Fiika, Kimia dan Matematika. Modul yang diuun ini menggunakan endekatan embelajaran berdaarkan kometeni, ebagai konekueni logi dari Kurikulum SMK Edii 004 yang menggunakan endekatan kometeni (CBT: Cometency Baed Training). Sumber dan bahan ajar okok Kurikulum SMK Edii 004 adalah modul, baik modul manual mauun interaktif dengan mengacu ada Standar Kometeni Naional (SKN) atau tandariai ada dunia kerja dan indutri. Dengan modul ini, diharakan digunakan ebagai umber belajar okok oleh eerta diklat untuk mencaai kometeni kerja tandar yang diharakan dunia kerja dan indutri. Modul ini diuun melalui beberaa tahaan roe, yakni mulai dari enyiaan materi modul, enyuunan nakah ecara tertuli, kemudian dietting dengan bantuan alat-alat komuter, erta divalidai dan diujicobakan emirik ecara terbata. Validai dilakukan dengan teknik telaah ahli (exertjudgment), ementara ujicoba emirik dilakukan ada beberaa eerta diklat SMK. Haraannya, modul yang telah diuun ini meruakan bahan dan umber belajar yang berbobot untuk membekali eerta diklat kometeni kerja yang diharakan. Namun demikian, karena dinamika erubahan ain dan teknologi di indutri begitu ceat terjadi, maka modul ini maih akan elalu dimintakan maukan untuk bahan erbaikan atau direvii agar uaya elalu relevan dengan kondii laangan. Pekerjaan berat ini daat tereleaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai ihak yang erlu diberikan enghargaan dan ucaan terima kaih. Oleh karena itu, dalam keematan ini tidak Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator iii

4 berlebihan bilamana diamaikan raa terima kaih dan enghargaan yang ebear-bearnya keada berbagai ihak, terutama tim enyuun modul (enuli, editor, tenaga komuteriai modul, tenaga ahli deain grafi) ata dedikai, engorbanan waktu, tenaga, dan ikiran untuk menyeleaikan enyuunan modul ini. Kami mengharakan aran dan kritik dari ara akar di bidang ikologi, raktii dunia uaha dan indutri, dan akar akademik ebagai bahan untuk melakukan eningkatan kualita modul. Diharakan ara emakai beregang ada aza keterlakanaan, keeuaian dan flekibilita, dengan mengacu ada erkembangan IPTEK ada dunia uaha dan indutri dan oteni SMK dan dukungan dunia uaha indutri dalam rangka membekali kometeni yang tertandar ada eerta diklat. Demikian, emoga modul ini daat bermanfaat bagi kita emua, khuunya eerta diklat SMK Bidang Adatif untuk mata-elajaran Matematika, Fiika, Kimia, atau raktii yang edang mengembangkan modul embelajaran untuk SMK. Jakarta, Deember 004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Daar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator iv

5 Daftar Ii Halaman Samul... i Halaman Franci... ii Kata Pengantar... iii Daftar Ii... v Peta Kedudukan Modul... vi Daftar Judul Modul... vii Gloary... viii I. PENDAHULUAN a. Dekrii... b. Praarat... c. Petunjuk Penggunaan Modul... d. Tujuan Akhir... e. Kometeni... 3 f. Cek Kemamuan... 4 II. PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peerta Diklat... 5 B. Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar... 6 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran... 6 b. Uraian Materi... c. Rangkuman... d. Tuga... 3 e. Te Formatif... 5 f. Kunci Jawaban... 5 g. Lembar Kerja... 5 Kegiatan Belajar... 7 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran... 7 b. Uraian Materi... 7 c. Rangkuman... 4 d. Tuga... 5 e. Te Formatif... 6 f. Kunci Jawaban... 7 g. Lembar Kerja... 8 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator v

6 III. EVALUASI A. Te Tertuli B. Te Praktik... 3 KUNCI JAWABAN A. Te Tertuli... 3 B. Lembar Penilaian Te Praktik IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator vi

7 Peta Kedudukan Modul FIS.0 FIS.0 FIS.03 FIS.0 FIS. FIS. FIS.04 FIS.05 FIS.06 FIS.07 FIS.08 FIS.09 FIS.3 FIS.8 FIS.9 FIS.4 FIS.5 FIS.6 FIS.7 FIS.0 FIS. FIS. FIS.3 FIS.4 FIS.7 FIS.5 FIS.6 FIS.8 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator vii

8 DAFTAR JUDUL MODUL No. Kode Modul Judul Modul FIS.0 Sitem Satuan dan Pengukuran FIS.0 Pembacaan Maalah Mekanik 3 FIS.03 Pembacaan Bearan Litrik 4 FIS.04 Pengukuran Gaya dan Tekanan 5 FIS.05 Gerak Luru 6 FIS.06 Gerak Melingkar 7 FIS.07 Hukum Newton 8 FIS.08 Momentum dan Tumbukan 9 FIS.09 Uaha, Energi, dan Daya 0 FIS.0 Energi Kinetik dan Energi Potenial FIS. Sifat Mekanik Zat FIS. Rotai dan Keetimbangan Benda Tegar 3 FIS.3 Fluida Stati 4 FIS.4 Fluida Dinami 5 FIS.5 Getaran dan Gelombang 6 FIS.6 Suhu dan Kalor 7 FIS.7 Termodinamika 8 FIS.8 Lena dan Cermin 9 FIS.9 Otik dan Alikainya 0 FIS.0 Litrik Stati FIS. Litrik Dinami FIS. Aru Bolak-Balik 3 FIS.3 Tranformator 4 FIS.4 Kemagnetan dan Induki Elektromagnetik 5 FIS.5 Semikonduktor 6 FIS.6 Piranti emikonduktor (Dioda dan Tranitor) 7 FIS.7 Radioaktif dan Sinar Katoda 8 FIS.8 Pengertian dan Cara Kerja Bahan Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator viii

9 Gloary ISTILAH Generator GGL Induki Induki Magnetik Medan Magnetik Tranformator Tegangan efektif Aru efektif Daya Watt Joule Efiieni Tranformator KETERANGAN Alat yang daat menghailkan aru litrik. Aru yang dihailkan ada uatu kumaran akibat erubahan fluk magnetic. Induki yang diebabkan medan magnet. Medan yang dihailkan oleh magnet. Alat yang terdiri dua kumaran yaitu kumaran rimer dan kumaran ekunder yang daat menaikkan tegangan dan menurunkan tegangan. Tegangan yang daat diukur dengan Voltmeter AC, yang bearnya ama dengan tegangan makimum dibagi akar. Aru yang daat diukur dengan Ameremeter AC, yang bearnya ama dengan aru makimum dibagi akar. Kelajuan melakukan uaha, dan dinyatakan W dengan: P? t Satuan untuk daya. Bearan kalar Watt = Joule er ekon. Satuan energi, atuan uaha. Joule = N. ekon. Hail bagi tegangan keluaran dengan tegangan Vout maukan.?? x 00%. VIn Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator ix

10 BAB I. PENDAHULUAN A. Dekrii Dalam modul ini anda akan memelajari kone daar Generator dan Tranformator, yang di dalamnya dibaha: Prini kerja generator, GGL induki, Tegangan dan Aru efektif, Prini kerja tranformator, dan efiieninya erta beberaa eneraannya dalam kehiduan ehari-hari. B. Prayarat Sebagai rayarat atau bekal daar agar bia memelajari modul ini dengan baik, maka anda diharakan udah memelajari: kone medan magnetik di ekitar enghantar beraru litrik, gaya magnetik (gaya Lotentz) dan eneraannya, medan magnetik di ekitar enghantar beraru litrik berbentuk lingkaran. C. Petunjuk Penggunaan Modul a. Pelajari daftar ii erta kema kedudukan modul dengan cermat dan teliti karena dalam kema anda daat melihat oii modul yang akan anda elajari terhada modul-modul yang lain. Anda juga akan tahu keterkaitan dan keinambungan antara modul yang atu dengan modul yang lain. b. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan ekerjaan dengan benar untuk memermudah dalam memahami uatu roe ekerjaan, agar dieroleh hail yang makimum. c. Pahami etia kone yang diajikan ada uraian materi yang diajikan ada tia kegiatan belajar dengan baik, dan ikuti contohcontoh oal dengan cermat. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

11 d. Jawablah ertanyaan yang diediakan ada etia kegiatan belajar dengan baik dan benar. e. Jawablah dengan benar oal te formatif yang diediakan ada tia kegiatan belajar. f. Jika terdaat tuga untuk melakukan kegiatan raktek, maka lakukanlah dengan membaca etunjuk terlebih dahulu, dan bila terdaat keulitan tanyakan ada intruktur/guru. g. Catatlah emua keulitan yang anda alami dalam memelajari modul ini, dan tanyakan keada intruktur/guru ada aat kegiatan tata muka. Bila erlu bacalah refereni lain yang daat membantu anda dalam enguaaan materi yang diajikan dalam modul ini. D. Tujuan Akhir Setelah memelajari modul ini diharakan anda daat: Memahami kone Generator. Memahami kone tegangan dan aru efektif. Memahami kone tegangan dan aru makimum. Memahami kone cara kerja tranformator. Memahami kone efiieni tranformator. Memahami kone eneraan tranformator dalam kehiduan eharihari. Mengerjakan ol-oal yang berkaitan dengan kone generator dan tranformator ada oin-oin diata. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

12 E. Kometeni Kometeni : GENERATOR DAN TRANSFORMATOR Program Keahlian : Program Adatif Mata Diklat/Kode : FISIKA/FIS.3 Durai Pembelajaran : 0 45 menit KRITERIA SUB KOMPETENSI UNJUK KINERJA. Menggunakan tranformator Tegangan dan aru litrik diatur oleh tranformator dan generator LINGKUP MATERI POKOK PEMBELAJA RAN BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Teliti dan cermati Generator Tranformator Coil induki Pemahaman cara kerja generator Penggunaan tranformator Pemahaman cara kerja tranformator Cara menghitung efiieni tranformator Pemahaman cara merubah aru litrik earah teganga nrendah menjadi tinggi Menerakan rini kerja tranformator Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 3

13 F. CEK KEMAMPUAN Kerjakanlah oal-oal berikut ini, jika anda daat mengerjakan ebagian atau emua oal berikut ini, maka anda daat meminta langung keada intruktur atau guru untuk mengerjakan oal-oal evaluai untuk materi yang telah anda kuaai ada BAB III.. Jelakan cara kerja generator!. Sebutkan 4 cara untuk mendaatkan ggl induki yang bear! 3. Berikan contoh enggunaan generator dalam kehiduan ehari-hari! 4. Suatu kumaran terdiri dari 300 lilitan terjadi erubahan fluk magnetik ecara beraturan dari 3 x 0 - Weber menjadi 0 - Weber elama 0,. Tentukan ggl induki! 5. Jelakan cara kerja tranformator! 6. Berikan contoh enggunaan tranformator dalam kehiduan ehari-hari! 7. Jelakan cara kerja coil induki (induktor rumhkorff)! 8. Berikan contoh enggunaan coil induki dalam kehiduan ehari-hari! 9. Perbandingan jumlah lilitan rimer dan ekunder ebuah trafo : 6, jika V = 0 volt dan daya oututnya 00 watt, maka tentukan aru oututnya! 0. Kumaran rimer tranformator terdiri dari 00 lilitan dan kumaran ekunder lilitannya etengah dari kumaran rimer. Beraakah tegangan yang keluar dari kumaran ekunder jika tegangan ada kumaran rimernya 0 volt?, dan tentukan ula efiieninya! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 4

14 BAB II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peerta Diklat Jeni Kegiatan Kometeni : Menggunakan Tranformator Sub Kometeni : Menggunakan tranformator Tanggal Waktu Temat Belajar Alaan Perubahan Tanda Tangan Guru Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 5

15 B. Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Memahami kone cara kerja generator. Memahami kone tegangan dan aru bolak-balik. Memahami kone tegangan dan aru efektif. b. Uraian Materi ) Kone Cara Kerja Generator Aru bolak-balik fungi inuoida atau aru bolak-balik murni, meruakan okok bahaan utama dalam memelajari litrik aru bolakbalik. Ada ebagian buku yang mengartikan alternating current ebagai litrik aru berubah. Di mana itilah berubah diartikan ebagai berubah arah dan atau bearnya. Jika bataan ini digunakan maka litrik dibedakan antara litrik aru rata dan litrik aru berubah. Menurut klaifikai ini aru ula termauk litrik aru berubah. Menurut hukum Faraday tentang GGL induki, erubahan fluk magnet akan membangkitkan GGL ada ujung-ujung uatu kumaran. Bearnya GGL berbanding langung dengan jumlah lilitan, kuat medan magnet dan bearnya frekueni erubahan fluk magnet. Pada dinamo atau generator, GGL induki dieroleh dengan memutar kumaran di dalam medan magnet. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 6

16 Kontak berutar Sikat yang diam Gambar. Diagram Generator? mak?? B Gambar. Prini kerja generator ) Kone tegangan dan aru bolak-balik d? Menurut Hukum Faraday:? I = - dt jika yang melingkungi jumlah gari gaya ada N bingkai maka: Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 7

17 d???? N dt d?? N?? N??? N?? co?? max max max dt d co(?. t ) dt (?? ) in(? t )?? N.?.? max in(? t ).. (.)? max? B A untuk in? t =, maka? = makimum.? max = N?? max atau? max = N? B A Akibatnya:? =? max. in (? t)...(.) Dengan:? = Ggl tegangan induki (volt)? mak = Ggl tegangan induki makimum (volt)? = Keceatan udut (rad/) Demikian GGL tegangan meruakan fungi inu, dan waktu berutarnya kumaran itu. Sedangkan dalam bentuk arunya juga meruakan fungi inu, daat ditulikan ebagai berikut: I = I max. in (? t)..(.3) Dengan: I = Ggl aru induki (amere) I mak = Ggl aru induki makimum (amere)? = Keceatan udut (rad/) t = waktu utar () Inilah ebabnya maka diebut aru bolak-balik. Alat yang daat menghailkan aru bolak-balik ialah aa yang diebut dengan Generator (=Dinamo). Aru bolak-balik inu itu bear faedahnya dan mudah diubah GGLnya. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 8

18 3) Kone Tegangan dan Aru Efektif Harga efektif uatu aru bolak-balik adalah aru manta yang akan menghailkan daya diiai ama eerti yang dihailkan oleh aru bolak-balik. Daya diiai eaat adalah P? i R? m m? ( I in? t ) R? I R in t.(.4) Daya diiai rata-rata adalah I m R in? t? I m R in? t..(.5) Sin? t Lua ama ½ 0 t() Gambar 3. Harga in? t Karena in? t =, eerti ditunjukkan ada gambar 3, maka daya diiai rata-rata adalah P P m??? I R? I R (.6) ef m? I R...(.7) Dari eramaan (6) dan (7) dieroleh: ef I m I? Jadi I m I ef?...(.8) Dengan: I ef I m = Ggl aru induki efektif (amere) = Ggl aru induki makimum (amere)? = Keceatan udut (rad/) Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 9

19 Sama halnya dengan aru maka tegangan efektif adalah Vm V ef?...(.9) Dengan: V ef I m = Ggl tegangan induki efektif (volt) = Ggl tegangan induki makimum (volt)? = Keceatan udut (rad/) Sebagai contoh, Tegangan PLN ke rumah-rumah yang diukur oleh voltmeter ac adalah 0 V. ini berarti harga efektif tegangan V ef = 0 V, edang harga makimum tegangan, V m = V ef? 00 volt? 30 volt Contoh oal Sebuah generator litrik terdiri dari ebuah loo bujurangkar 0 lilitan dengan ruuk 50 cm. Loo kemudian diutar dengan 60 utaran er ekon. Beraakah bear induki magnetik yang dierlukan untuk menghailkan ggl induki makimum ebear 70 volt? Penyeleaian: Induki magnetik B daat ditentukan dengan menggunakan eramaan? max = N? B A, karena? =? f, maka? max = N? f B A 70 = 0 x (50 x 0 - ) x B x? x B =? 0,8 T? 4 0 x 500 x 0 x? 60 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 0

20 Contoh oal Bila ebuah generator berutar ada 500 utaran/ menit untuk membangkitkan tegangan makimum 00 volt, beraakah bear utaran yang dierlukan untuk membangkitkan tegangan makimum 0 V? Penyeleaian: Dengan menggunakan erbandingan tegangan makimum, maka?? mak () mak ()? NAB? f NAB? f? f f 0 00 f 6?? f? x ? ut / menit Jadi untuk menghailkan tegangan makimum 0 volt, dierlukan utaran generator ebear 800 utaran/ menit. c. Rangkuman. Menurut hukum Faraday tentang GGL induki, erubahan fluk magnet akan membangkitkan GGL ada ujung-ujung uatu kumaran. Bearnya GGL berbanding langung dengan jumlah lilitan, kuat medan magnet dan bearnya frekueni erubahan fluk magnet. Pada dinamo atau generator, GGL induki dieroleh dengan memutar kumaran di dalam medan magnet.?? N.?.? max in(? t ).. Harga aru efektif ama dengan aru makimum dibagi akar dua. I m I ef?. 3. Harga tegangan efektif ama dengan tegangan makimum dibagi akar Vm dua. V ef?. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

21 4. Harga tegangan dan aru efektif ada aru bolak-balik daat diukur menggunakan voltmeter AC. 5. Induktor Rumhkorff daat mengubah aru litrik earah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi. d. Tuga. Aru litrik PLN yang amai ke rumah memunyai tegangan 0 V dan frekueni 50 Hz. Tentukan: - Tegangan makimum - Keceatan udut - Tegangan efektif. Sebuah generator terdiri dari ebuah kumaran melingkar dengan diameter 30 cm dan berutar 3600 utaran er menit (rm) di dalam medan magnet 0,5 T. Beraakah jumlah lilitan kumaran agar dihailkan ggl induki makimum ebear 400 volt? 3. Sebuah generator berutar ada 000 utaran/menit untuk membangkitkan tegangan makimum 0 volt, beraakah bear utaran yang dierlukan untuk membangkitkan tegangan makimum 0 V? 4. Ggl induki ada uatu generator memunyai eramaan,? = 00 in(00? t) Tentukan:. Tegangan makimum;. Keceatan udut; 3. Frekueni utaran; 4. Periode; 5. Lukikan grafik ggl ebagai fungi waktu. 5. Bagaimana cara menaikkan ggl induki ada generator agar lebih bear dua kali dari emula? 6. Sebuah generator litrik terdiri dari 00 lilitan dengan anjang ruuk 40 cm. Lilitan kemudian diutar dengan 50 utaran er ekon. Beraakah ggl induki yang dihailkan bila bear induki magnetik 0,4T? Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

22 7. Kumaran berbentuk bujurangkar dengan ii 0cm terdiri 400 lilitan kumaran berumbu utar tegak luru medan magnet tela diutar dengan keceatan udut 50 rad/. Maka, tentukan GGL induki makimum yang timbul! 8. Pada uatu kumaran terdiri 00 lilitan terjadi erubahan fluk ecara beraturan dari x 0- Weber menjadi 0 - Weber elama 0, ekon maka tentukan GGL induki yang timbul! 9. Suatu kumaran dengan 000 lilitan diberikan medan magnet, bila terjadi erubahan fluk magnet ebear 4 x 0-3 Weber dalam waktu ` ekon. Maka tentukan bear GGL indukinya! 0. Bagaimanakah caranya untuk menimbulkan GGL induki ada ebuah kumaran? e. Te Formatif. Suatu kumaran dengan 0000 lilitan diberikan medan magnet, bila terjadi erubahan fluk magnet ebear 5 x 0-3 Weber dalam waktu ekon. Maka tentukan bear GGL indukinya!. Sebuah generator litrik terdiri dari ebuah loo bujurangkar 0 lilitan dengan ruuk 50 cm. Kemudian diutar dengan 60 utaran erdetik. Beraakah bear induki magnetik yang dierlukan untuk menghailkan GGL induki makimum ebear 00 Volt? 3. Bagaimana engaruhnya ada GGL induki jika yang diubah adalah keceatan utar kumaran, yaitu menjadi tiga kali emula? 4. Pada uatu kumaran terdiri dari 00 lilitan terjadi erubahan fluk beraturan dari x 0 - Weber menjadi 0 - Weber elama 0, ekon maka tentukan GGL Induki yang timbul. 5. Sebuah kumaran kawat ujung-ujungnya dihubungkan dengan galvanometer G eerti ada gambar di bawah ini. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 3

23 G U S Jika uatu magnet batang digerakkan mendekati atau menjauhi kumaran, aa yang terjadi ada galvanometer? 6. Jelakan dengan ingkat rini kerja dari generator! 7. Fluk magnetik yang memauki uatu kumaran berkurang dari 0 Wb menjadi Wb dalam waktu 4 ekon. Jika kumaran terdiri dari 0 lilitan dengan hambatan 5 ohm, tentukan kuat aru litrik yang mengalir melalui kumaran! 8. Ggl induki ada uatu generator memunyai eramaan,? = 00 in(0? t) Tentukan: Tegangan makimum Keceatan udut Frekueni utaran Periode 9. Dinamo eeda meruakan generator yang menghailkan aru bolak-balik yang dihubungkan dengan lamu eeda, aa yang terjadi jika eeda bergerak dengan lambat dan ceat? 0. Kumaran berbentuk bujurangkar dengan ii 0 cm terdiri 00 lilitan kumaran berumbu utar tegak luru medan magnet tela diutar dengan keceatan udut 50 rad/. Maka, tentukan GGL induki makimum yang timbul! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 4

24 f. Kunci Jawaban. (jawaban: 40 Volt). (jawaban:,7 T) 3. (jawaban: menjadi 3 kali emula) 4. (Jawaban: 0 volt) 5. (Jawaban: galvanometer akan bergerak ke kiri atau ke kanan, Hal ini menunjukkan adanya aru yang mengalir ada kumaran kawat) 6. (Jawaban: Kumaran diutar di dalam medan magnet, maka kumaran akan melingkui fluk magnet yang menyebabkan ujungujung kumaran timbul ggl induki). 7. (Jawaban: 8 Amere) 8. (Jawaban: (a) 00 volt, (b) 0? rad/, (c) 60 Hz, (d) 0,067 ) 9. (Jawaban: Jika bergerak lambat nyala lamu tidak terang, Jika bergerak ceat nyala lamu menjadi terang). 0. (Jawaban: 00 volt) g. Lembar Kerja Memahami Cara kerja generator. Pembuktian bahwa generator bekerja berdaarkan rini yang dikemukakan oleh Faraday yang berbunyi jika uatu kumaran melingkui medan magnet yang berubah-ubah, maka ada enghantar timbul aru induki (ggl induki).. Alat buah kumaran 6500 lilitan. buah kumaran 500 lilitan. buah milivoltmeter. Kabel enghubung. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 5

25 . Langkah kerja ). Rangkai alat eerti ada gambar di bawah ini ma U S ). Gunakan kumaran 6500 lilitan. 3). Gerakkan magnet batang menjauhi dan mendekati kumaran. 4). Catat bear aru induki yang terjadi 5). Ulangi langkah di ata dengan mengubah kumaran 500 lilitan. 6). Bandingkan hailnya antara aru induki ada kumaran 6500 lilitan dengan kumaran 500 lilitan. 7). Jika gerakan maju mundur magnet dierceat, bagaimana dengan aru induki ada kedua kumaran terebut. 8). Tulikan keimulan dari ercobaan generator ederhana di ata. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 6

26 . Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Memahami Cara Kerja Tranformator. Memahami Perbandingan tegangan (ggl induki) dengan jumlah lilitan ada tranformator. Memahami cara menghitung efiieni tranformator. Memahami cara merubah aru litrik earah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi. b. Uraian Materi ) Tranformator (Trafo) Satu lagi alikai yang angat enting dari induki elektromagnetik adalah tranformator, yang ering juga diebut trafo. Tranformator adalah uatu eralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan aru bolak-balik. Sebagai contoh, jika kita hendak mengii aki yang udah habi, dibutuhkan tranformator untuk eralatan «charger» yang mengubah tegangan litrik di rumah dari 0 Volt AC menjadi ekitar volt AC yang kemudian diubah lagi menjadi volt DC dengan enyearah. Tranformator terdiri dari inti bei temat kumaran dililitkan, yaitu kumaran rimer ebanyak N lilitan dan kumaran ekunder ebanyak N lilitan (Gambar 4). Sebagaimana tamak ada gambar, kumaran rimer dihubungkan ke generator aru bolak-balik. Kumaran ekunder dihubungkan ke eralatan-eralatan eerti emana, kulka dan TV. Inti bei trafo dibuat dari elat yang berlai-lai untuk mengurangi daya hilang karena aru uar (akan dibaha kemudian). Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 7

27 Beban Generator AC + -? Kumaran Primer (N ) Kumaran Sekunder (N ) Gari medan magnetik Inti bei Gambar 4. Tranformator terdiri dari dua buah kumaran yang dililitkan ada inti bei. ) Cara kerja tranformator Tranformator bekerja berdaarkan rini induki elektromagnetik yang ditemukan oleh Faraday ehingga di ini haru ada erubahan fluk magnetik. Karena itulah tranformator hanya bekerja untuk aru bolak balik. Tranformator tidak daat digunakan untuk mengubah bear tegangan aru earah dari ebuah baterai mialnya. Salah atu alaan utama untuk menggunakan aru bolak-balik dalam kehiduan ehari-hari adalah karena bear tegangannya daat diubah dengan mudah melalui tranformator. Aru bolak-balik ada kumaran rimer menimbulkan induki magnetik yang berubah-ubah. Fluk magnetik yang terjadi akan mengalir melalui inti bei melewati kumaran ekunder eerti terlihat ada gambar. Karena induki magnetik berubah-ubah, maka fluk magnetik juga akan berubah-ubah dan akibatnya timbullah ggl induki? ada kumaran ekunder dan? ada kumaran rimer ebagai berikut. karena??????? N dan??? N...(.)? t? t??? t ada kedua kumaran adalah ama, maka Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 8

28 ??? N N (.) 3) Kone Perbandingan Tegangan (Ggl Induki) dengan Jumlah Lilitan Pada Tranformator Pada tranformator,? biaanya diebut ebagai tegangan ekunder (V ) dan? diebut ebagai tegangan rimer (V ) ehingga dieroleh eramaan tranformator V V N??.....(.3) N I I Peramaan tranformator di ata menyatakan bahwa erbandingan tengan (ggl induki) ada tranformator ama dengna erbandingan jumlah lilitannya. Berdaarkan engubahan tegangan, dikenal jeni tranformator, yaitu: () Tranformator te u, jika N > N berfungi untuk menaikkan tegangan. () Tranformator te down, berfungi untuk menurunkan tegangan umber dengan ciri V < V, N < N, dan I > I. 4) Kone Cara Menghitung Efiieni Tranformator Kenyataan menunjukkan bahwa ada tranformator elalu ada daya yang hilang. Akibatnya, daya outut (keluaran) lebih kecil dariada daya inut (maukan). Hal inilah yang menghailkan kone efiieni. Efiieni adalah erbandingan daya outut dengna daya inut. Pada trafo, daya outut adalah daya ekunder (P ) edangkan daya inut adalah daya rimer (P ). Dengan demikian berlaku hubungan: P?? x00%....(.4) P Mengingat daya ekunder P = V I dan daya rimer P = V I, maka erbandingan aru ada trafo daat ditentukan yaitu Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 9

29 atau V I N I?? x 00%? x 00%..(.5) V I N I I I N??... (.6) N dengan: I = kuat aru ada kumaran ekunder (A), I = kuat aru ada kumaran rimer (A),? = efiieni tranformator N = jumlah lilitan rimer, N = jumlah lilitan ekunder. Khuu untuk tranformator ideal (? = 00%), berlaku I I N?...(.7) N yang berarti bahwa erbandingan kuat aru ada trafo ideal ama dengan kebalikan erbandingan jumlah lilitannya. 5) Cara Merubah Aru Litrik Searah Tegangan Rendah Menjadi Tegangan Tinggi INDUKTOR RUHMKORFF (Coil Induki) Untuk memeroleh beda otenial yang bear antara titik daat diakai aa yang diebut Induktor Ruhmkorff. Skema eawat Ruhmkorff ini daat kita erlihatkan ada A B D F E C Gambar 5. Induktor Ruhmkorff Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 0

30 Aru yang dihailkan baterai E menyebabkan inti bei lunak berifat magnet, ehingga daat menarik batang bei F, yang menyebabkan aru terutu. Akibatnya d kehilangan kemagnetannya. Akhirnya F ditarik lagi oleh elat ega yang menumukinya, hingga aru tertutu lagi. Demikian ehingga aru earah kita buka dan kita tutu ecara terum-meneru. Pada eawat ini di ekitar bei lunak D terdaat dua kumaran yaitu kumaran rimer, yang lilitannya lebih edikit dan dialiri aru langung dari baterai. Sedang kumaran yang kedua diebut kumaran ekunder, yang lilitannya jauh lebih banyak dan kedua ujungnya (ada gambar titik A dan B) tidak dihubungkan. Karena engaruh kaaita C aru membutuhkan waktu yang angat ingkat untuk berhenti. Jadi eolah-olah adanya kaaitor C berifat mengerem gerak muatan. Tetai untuk mencaai harga tationernya, aru mulai mengalir dierlukan waktu yang agakanjang. Akibatnya aru induki dalam kumaran ekunder dari B ke A angat kuat, yaitu ada aat aru dalam kumaran rimer dihentikan. Tetai aru dari A ke B ada aat aru dalam kumaran rimer mulai mengalir angat lemah, ehingga A bermuatan oitif dan B bermuatan negatif. Beda otenial antara A dan B daat menjadi begitu bear ehingga terjadi loncatan litrik. Pada rininya induki Rumhkorff ini daat dieroleh umber aru bolak-balik (yang diraakan ebagai aru earah) yang bertegangan tinggi dari umber aru rata yang bertegangan rendah. Di dalam raktek enggunaan eawat Rumhkorff ini ialah ada: a. ebagai vibrator ada alat-alat elektronika. b. Prini bui ada mobil atau eeda motor, dan ebagainya. Contoh oal Pada ebuah tranformator dalam adator kalkulator tertuli tegangan rimer 0 volt, tegangan ekunder 6,0 volt, dan aru ekunder makimum yang daat diambil dari trafo 00 ma. Tentukanlah (a) Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

31 erbandingan lilitan kumaran N : N, (b) aru makimum yang daat mengalir ada kumaran rimer I, dan (c) daya makimum yang daat dihailkan oleh tranformator? Penyeleaian Untuk trafo yang tidak diberikan enjelaan tentang efiieninya, trafo diangga iideal dengan efiieni? = 00%. - Gunakan eramaan V V N?? untuk menentukan N I I erbandingan lilitan N N V? V? 6? Untuk menentukan kuat aru ada trafo ideal, gunakan eramaan I I N?? I = x 00 ma? 0 ma N 0 - Daya makimum ada kumaran ekunder adalah P = V I = 6,0 x 00 x 0-3 =, watt Contoh oal Suatu tranformator te-down memunyai kumaran rimer terdiri dari 800 lilitan dihubungkan dengan tegangan inut 0 volt. Kumaran ekunder terdiri dari dua bagian yang beriah maing-maing S dan S erta memberikan outut 0 volt dan 6,5 volt. Jika dari tegangan outut yang ber-ggl 6,5 volt, berbeban hingga terdaat aru litrik ebear,4a. a. Beraa jumlah lilitan ekunder maing-maing? b. Hitung bearnya aru rimer dan aru ekunder (I) jika berbeban dan aru rimer teta! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator

32 Penyeleaian Diketahui: E = 0 volt, N = 800 lilitan (E) = 0 volt, (E) = 6,5 volt (I) =,4 amere. Soal: a. ( N) = dan (N) = b. I = dan (I) = a. E: (E) = N: (N) 0:0 = 800: (N) 0x 800 (N) =? 400 lilitan 0 E: (E) = E: (N) 0:6,5 = 800: (N) 6,5 x 800 (N) =? 60 0 lilitan b. N: (N) = (I) : I 800: 60 =,4: I N: (N) I = 60 x,4? 800 = (I) : I 800: 400 = (I) : 0,8 (I) = 800 x 0, A 800 = x 0,8 = 3,6A. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 3

33 c. Rangkuman. Tranformator adalah uatu eralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan aru bolak-balik.. Tranformator terdiri dari inti bei temat kumaran dililitkan, yaitu kumaran rimer ebanyak N lilitan dan kumaran ekunder ebanyak N lilitan. Kumaran rimer dihubungkan ke generator aru bolak-balik. Kumaran ekunder dihubungkan ke eralatan-eralatan eerti emana, kulka dan TV. 3. Inti bei trafo dibuat dari elat yang berlai-lai untuk mengurangi daya hilang karena aru uar. 4. Pada tranformator,? biaanya diebut ebagai tegangan ekunder (V ) dan? diebut ebagai tegangan rimer (V ) ehingga dieroleh eramaan tranformator: V V? N N? 5. Efiieni meruakan erbandingan antara daya outut dan daya inut biaanya dalam bentuk eren (%). V?? V I I I I N I x 00%? x N I 00% 6. Pada rininya induki Rumhkorff ini (Coil induki) daat dieroleh umber aru bolak-balik (yang diraakan ebagai aru earah) yang bertegangan tinggi dari umber aru rata yang bertegangan rendah. Di dalam raktek enggunaan eawat Rumhkorff ini ialah ada: (a) ebagai vibrator ada alat-alat elektronika. (b) Prini bui ada mobil atau eeda motor, dan ebagainya. d. Tuga. Sebuah tranformator te-u mengubah tegangan 5 volt menjadi 50 volt. Bila efiieni trafo terebut 80% dan kumaran ekundernya dihubungkan dengna lamu 50 V, 50 W, tentukan kuat Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 4

34 aru yang mengalir ada (a) kumaran ekunder dan (b) kumaran rimer!. Tranformator ideal memunyai 000 lilitan rimer dengna tegangan mauk 0 volt, agar didaatkan tegangan keluar volt, maka tentukan jumlah lilitan ekunder! 3. Perbandingan jumlah lilitan rimer dan ekunder ebuah trafo : 5 jika V = 00 volt dan daya oututnya 500 watt maka tentukan aru oututnya! 4. Trafo te down mengubah tegangan 000 volt menjadi 0 volt keluaran trafo dihubungkan ebuah lamu 0 V/40 watt. Jika efiieni trafo 80%, maka tentukan aru rimernya! 5. Tranformator ideal dengan lilitan N dan N dan arunya I dan I maka tentukan hubungan ke emat komonen dalam bentuk rumu! 6. Sebuah trafo te-u mengubah tegangan 5 V menjadi 50 V. Jika efiieni trafo itu 80% dan kumaran ekundernya dihubungkan dengan lamu 50 V, 00 W, Maka beraakah kuat aru dalam kumaran rimernya? 7. Sebuah tranformator memiliki efiieni 75%. Tegangan rimernya 40 V dan aru rimernya A. Hitung daya ekunder etelah diberi beban! 8. Aabila ebuah tranformator memunyai daya out-ut= 70% daya in-ut, maka tentukan efiieninya! 9. Suatu kumaran terdiri dari 600 lilitan berbentuk eregi anjang dengan lebar 0 cm dan anjang 5 cm. Kumaran ini memunyai umbu utar tegak luru medan magnetik ebear T. Diutar dengan keceatan 80 rad/ec. Tentukan GGL induki makimumnya! 0. Sebutkan dua fungi tranformator dalam kehiduan ehari-hari! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 5

35 e. Te Formatif. Aru yang dihailkan ada lilitan ekunder uatu tranformator 5A, tegangan kumaran ekunder 000 V. Beraakah kuat aru ada lilitan rimer jika tegangan kumaran rimer 000V? Anggalah trafo ideal?. Kumaran ekunder ebuah tranformator te-down terdiri dari bagian yang teriah, maing-maing outut 50 volt dan 0 volt. Kumaran rimernya 880 liitan dihubungkan dengan tegangan 0 volt. Aabila kuat aru rimer 0,5 amere, hitunglah kuat aru dan jumlah lilitan ada ekunder! 3. Sebuah tranformator te-u memunyai tegangan rimer 0 volt dan tegangan ekunder 00 volt jika jumlah lilitan rimer ebear 000 lilitan dan aru rimer 00 ma. Tentukan jumlah lilitan ekundernya dan aru ekunder? 4. Sebuah tranformator te-down memunyai daya keluaran o kw dan daya maukan watt. Tentukan efiieni tranformator! 5. Bila ebuah trafo memunyai erbandingan lilitan rimer dan ekunder 4:5 dan erbandingan aru rimer dan ekunder 5:3, maka tentukan efiieni trafo terebut! (dalam eren) 6. Sebuah tranformator te-u mengubah tegangan 5 volt menjadi 50 volt. Efiieni tranformator 60% dan kumaran ekundernya dihubungkan dengan lamu dari 50 volt dan 50 Watt. Beraakah kuat aru dalam kumaran rimernya? 7. Perbandingan jumlah lilitan rimer dan ekunder ebuah trafo :8 jika V = 400 volt dan daya oututnya 6400 watt maka tentukan aru oututnya! 8. Sebuah tranformator memiliki efiieni 80% Jika tegangan rimer 00 Volt dan aru rimer A, maka tentukan daya ekundernya! 9. Sebutkan emat cara untuk menghailkan aru litrik induki yang bear! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 6

36 0. Mengaa ada induktor Ruhmkorff daat menghailkan beda otenial yang bear mekiun menggunakan aru dan tegangan rendah? f. Kunci Jawaban Te Formatif. (Jawab: 50 A). (Jawab:, A dan 5,5 A; 00 lilitan dan 80 lilitan) 3. (Jawab: N = lilitan dan I = 0 ma) 4. (Jawab:? = 80%) 5. (Jawab:? = 75%) 6. (Jawab: 3 3 A) 7. (Jawab: A) 8. (Jawab: 75 W) 9. (jawab:. lilitan yang banyak,. medan magnet yang kuat, 3. menggunakan inti bei lunak ada kumaran, 4. memutar kumaran dengan ceat) 0. (Jawab: karena jumlah kumaran ekunder jauh lebih banyak dibandingkan dengan kumaran rimer) Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 7

37 g. Lembar Kerja Memahami Cara kerja tranformator. Pembuktian bahwa Tranformator bekerja berdaarkan rini induki elektromagnetik yang ditemukan oleh Faraday ehingga di ini haru ada erubahan fluk magnetik. Karena itulah tranformator hanya bekerja untuk aru bolak balik. Tranformator tidak daat digunakan untuk mengubah bear tegangan aru earah dari ebuah baterai. Alat buah kumaran 6500 lilitan. buah kumaran 500 lilitan. buah voltmeter ( multiteter). buah ameremeter. Sumber tegangan AC variabel. Kabel enghubung. Langkah kerja. Rangkai alat eerti ada gambar di bawah ini lilitan 500 lilitan Amere meter Amere meter? Sumber tegangan AC variabel Voltmeter Lamu 5 watt. Ubahlah tegangan rimer 00 V, 0 V, 50 V, 0V, dan 40 V. 3. Amati erubahan ada kumaran ekunder catat bearnya aru dan tegangan ada tabel yang teredia. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 8

38 Tabel : Data Tranformator No Kumaran rimer (6500 lilitan) Kumaran ekunder (500 lilitan) V (volt) V (volt) I (amere) I (amere) Bagaimana hubungan antara I, I, V dan V? dan aakah berlaku V hubungan etara V N??? N I I 5. Hitung efiieni tranformator! 6. Ulangi ercobaan di ata dengan mengubah kumaran rimer 500 lilitan dan kumaran ekunder 6500 lilitan! Tabel : Data Tranformator No Kumaran rimer (500 lilitan) Kumaran ekunder (6500 lilitan) V (volt) V (volt) I (amere) I (amere) Aa yang daat diimulkan dari ercobaan ini? Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 9

39 BAB III. EVALUASI A. Te Tertuli Jawablah ertanyaan berikut ini dengan ingkat dan jela!. Jelakan cara kerja generator!. Sebutkan 4 cara untuk mendaatkan ggl induki yang bear! 3. Berikan contoh enggunaan generator dalam kehiduan ehari-hari! 4. Suatu kumaran terdiri dari 300 lilitan terjadi erubahan fluk magnetik ecara beraturan dari 3 x 0- Weber menjadi 0- Weber elama 0,. Tentukan ggl induki! 5. Jelakan cara kerja tranformator! 6. Berikan contoh enggunaan tranformator dalam kehiduan eharihari! 7. Jelakan cara kerja coil induki (induktor rumhkorff)! 8. Berikan contoh enggunaan coil induki dalam kehiduan ehari-hari! 9. Perbandingan jumlah lilitan rimer dan ekunder ebuah trafo : 6, jika V = 0 volt dan daya oututnya 00 watt, maka tentukan aru oututnya! 0. Kumaran rimer tranformator terdiri dari 00 lilitan dan kumaran ekunder lilitannya etengah dari kumaran rimer. Beraakah tegangan yang keluar dari kumaran ekunder jika tegangan ada kumaran rimernya 0 volt?, dan tentukan ula efiieninya! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 30

40 B. Te Praktek. Lakukan engukuran aru dan tegangan ada dinamo eeda dengan berbagai macam keceatan udut!. Lakukan engukuran ada tranformator te down yang ering digunakan ada adator, hitung ula efiieninya! Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 3

41 KUNCI JAWABAN. Menurut hukum Faraday tentang GGL induki, erubahan fluk magnet akan membangkitkan GGL ada ujung-ujung uatu kumaran. Bearnya GGL berbanding langung dengan jumlah lilitan, kuat medan magnet dan bearnya frekueni erubahan fluk magnet. Pada dinamo atau generator, GGL induki dieroleh dengan memutar kumaran di dalam medan magnet.. Menambah jumlah lilitan kawat, menambah keceatan udut, memerbear fluk magnetik dan lua lingku medan magnetik. 3. Penggunaan generator dalam kehiduan ehari-hari digunakan enerangan, kia angin, kuilka, TV, CD di rumah, kantor, toko, ekolah, elain itu digunakan untuk kegiatan ertukangan : mialnya emotong kayu, bor, enghalu kayu dll. 4. GGL induki = 60 Volt. 5. Tranformator bekerja berdaarkan rini induki elektromagnetik yang ditemukan oleh Faraday ehingga di ini haru ada erubahan fluk magnetik. Karena itulah tranformator hanya bekerja untuk aru bolak balik. Tranformator tidak daat digunakan untuk mengubah bear tegangan aru earah dari ebuah baterai mialnya. Salah atu alaan utama untuk menggunakan aru bolakbalik dalam kehiduan ehari-hari adalah karena bear tegangannya daat diubah dengan mudah melalui tranformator. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 3

42 6. Penggunaan tranformator dalam kehiduan ehari-hari mialnya untuk menaikkan tegangan (te u) digunakan ada alat-alat litrik yang memunyai tegangan lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan litrik di Rumah, menurunkan tegangan (te down) digunakan ada adator catu daya Radio, dan TV. 7. Pada rininya induki Rumhkorff ini (Coil induki) daat dieroleh umber aru bolak-balik (yang diraakan ebagai aru earah) yang bertegangan tinggi dari umber aru rata yang bertegangan rendah. Di dalam raktek enggunaan eawat Rumhkorff ini ialah ada: (a) ebagai vibrator ada alat-alat elektronika. (b) Prini bui ada mobil atau eeda motor, dan ebagainya. 8. Pada engaian (bui) eeda motor dam mobil. 9. 0,9 Amere. 0. Tegangan ekunder ebear 60 volt. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 33

43 LEMBAR PENILAIAN SISWA Nama Peerta : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jeni kegiatan : PEDOMAN PENILAIAN Skor Skor No. Aek Penilaian Keterangan Mak. Perolehan I Periaan.. Membaca Modul.. Periaan Alat dan Bahan II III IV Pelakanaan Pembelajaran.. Cek Kemamuan Siwa.. Melakanakan Kegiatan dan Sub total 5 Sub total 0 Kinerja Siwa 3.. Cara merangkai alat 3.. Membaca alat ukur litrik 3.3. Menuli atuan engukuran 3.4. Banyak bertanya 3.5. Cara menyamaikan endaat. Sub total 5 Produk Kerja 4.. Penyeleaian Tuga 4.. Penyeleaian Kegiatan Lab Penyeleaian Te Formatif 4.4. Penyeleaian Evaluai V Sika / Eto Kerja 5.. Tanggung Jawab 5.. Ketelitian 5.3. Iniiatif 5.4. Kemandirian Sub total 35 VI Sub total 0 Laoran 6.. Sitematika Peyuunan Laoran 6.. Penyajian Putaka 6.3. Penyajian Data 6.4. Analii Data 6.5. Penarikan Simulan Sub total 0 Total 00 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 34

44 KRITERIA PENILAIAN No. Aek Penilaian Kriterian enilaian Skor 3 4 I Periaan.. Membaca Modul? Membaca Modul? Tidak membaca Modul.. Periaan Alat dan Bahan? Alat dan bahan euai dengan kebutuhan.? Alat dan bahan diiaka tidak euai kebutuhan 3 II Pelakananan Proe Pembelajaran.. Cek Kemamuan Siwa? Siwa yang memunyai kemauan baik.? Siwa tidak bia menyeleaikan 0.. Melakanakan Kegiatan dan? Melakanakan kegiatan dengan baik.? Melakanakan tidak euai ketentuan 0 III Kinerja Siwa 3.. Cara merangkai alat? Merangkai alat dengan benar? Merangkai alat kurang benar Membaca alat ukur litrik? Cara membaca kala alat ukur benar.? Cara membaca tidak benar Menuli atuan engukuran? Menuli atuan dengan benar? Tidak benar menuli atuan Banyak bertanya? Banyak bertanya? tidak bertanya Cara menyamaikan endaat? Cara menyamaikan endaatnya baik.? Kurang baik dalam menyamaikan endaatnya. 5 Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 35

45 IV Kualita Produk Kerja 4.. Penyeleaian Tuga? Kualita Tuganya baik? Kualitanya rendah Penyeleaian Kegiatan Lab.? Kualita kegiatan lab.nya baik? Kualita rendah Penyeleaian Te Formatif? Skor Te Formatifnya baik? Skor Te Formatif Rendah 8 V 4.4. Penyeleaian Evaluai Sika / Eto Kerja 5.. Tanggung Jawab? Memahami Kone dengan baik.? Kurang memahami kone? Memberekan kembali alat dan bahan yang telah diergunakan? Tidak memberekan alat dan bahan Ketelitian? Tidak melakukan kealahan kerja? Banyak melakukan kealahan kerja Iniiatif? Memiliki iniiatif kerja? Kurang memliki iniiatif Kemandirian? Bekerja tana banyak erintah.? Bekerja dengan banyak erintah VI Laoran 6.. Sitematika Peyuunan Laoran? Laoran euai dengan itematika yang telah ditentukan.? Laoran tidak euai itematika. 6.. Penyajian Putaka? Terdaat enyajian utaka.? Tidak terdaat enyajian utaka Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 36

46 6.3. Penyajian Data 6.4. Analii Data 6.5. Penarikan Simulan.? Data diajikan dengan rai.? Data tidak diajikan.? Analiinya benar.? Analiinya alah.? Teat dan benar? Simulan kurang teat. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 37

47 BAB IV. PENUTUP Setelah menyeleaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti te raktik untuk menguji kometeni yang telah anda elajari. Aabila anda dinyatakan memenuhi yarat keluluan dari hail evaluai dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke toik/ modul berikutnya. Mintalah ada guru/intruktur untuk melakukan uji kometeni dengan item enilaian yang dilakukan ecara langung oleh aoiai rofei yang berkometen aabila anda telah menyeleaikan uatu kometeni tertentu. Atau aabila anda telah menyeleaikan eluruh evaluai dari etia modul, maka hail yang berua nilai dari guru/intruktur atau berua ortofolio daat dijadikan ebagai bahan verifikai oleh aoiai rofei. kemudian elanjutnya hail terebut daat dijadikan ebagai enentu tandar emenuhan kometeni tertentu dan bila memenuhi yarat anda berhak mendaatkan ertifikat kometeni yang dikeluarkan oleh aoiai rofei. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 38

48 DAFTAR PUSTAKA Paeno, 986. Aru Rangga. Jakarta: Karunika. Soetarmo, 979. FISIKA 3 SMA kela 3 emeter lima & enam. Surakarta: Widya duta. Millman dan Halkia, 986. Elektronika Teradu. Jakarta: Erlangga. Sutrino, 990. Litrik Magnet. Bandung: ITB, Bandung. Modul.FIS.3 Generator dan Tranformator 39

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik. Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф ) FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK

Lebih terperinci

x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x x x x Standar Kometei : Menerakan kone kelitrikan dan kemagnetan dalam berbagai enyeleaian maalah dan roduk teknologi. Kometeni Daar Memformulaikan kone induki Faraday dan aru bolak-balik, erta eneraannya ndikator

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini. Fiika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fii, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini. Kajian-kajian dalam bidang fiika banyak melibatkan pengukuran bearanbearan fiika.

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi? . uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

Pak Anang. 1 Pembahasan soal oleh FISIKA SMA/MA IPA. A-FIS-ZD-M /2012

Pak Anang. 1 Pembahasan soal oleh  FISIKA SMA/MA IPA.  A-FIS-ZD-M /2012 SANGAT RAHASIA 1 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Pak Anang htt://ak-anang.blogot.com SANGAT RAHASIA 2 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Mata Pelajaran Jenjang Program Studi Hari/Tanggal

Lebih terperinci

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kela 11 FISIKA Gerak Harmoni Sederhana - Latihan Soal Doc Name: AR11FIS0401 Verion : 01-07 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) elalu ebanding dengan impangannya tidak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada . Karena engaruh anjang enghantar, ada i rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Uaya yang daat dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah.. anjang enghantar ditambah menjadi dua kalinya B.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA.1. Secara Umum Motor-motor pada daarnya digunakan ebagai umber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manuia dalam menjalankan pekejaannya ehari-hari,

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

SET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.

SET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya. MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 5 NO. SEPTEMBER PERANCANAN KOMPENSATOR PI LEAD PADA KESTABILAN TEANAN BUCK CONVERTER Irma Hunaini Anil ABSTRACT Thi aer decribe a combination two

Lebih terperinci

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 1 PERANCANGAN ENAL P ENGAN MATLAB Sri Sukamta ABSTRA Perancangan P elama ini menggunakan metoda trial and error dengan erhitungan yang memakan waktu lama. MatLab yang dilengkai

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA BAB MOTOR NDUKS SATU HASA.. KONSTRUKS MOTOR NDUKS SATU HASA Kontruki motor induki atu phaa hampir ama dengan motor induki phaa banyak, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu tator dan rotor. Keduanya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

1 AB I B ENDAHULUAN.1 aala Belg atar L angat melaju teknologi erkemangan ingkat waktu kurun Dalam manuia tahu ingin raa kera kerja hail meru erkemangan eat. Dengan manuia. memermudah har akhirnya ada hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B.

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B. . Sebuah transformator menurunkan tegangan listrik bolak balik dari 0 menjadi 0. Efisiensi transformator 0%. Jika kuat arus yang mengalir ada kumaran sekunder, A maka kuat arus ada kumaran rimer adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Bab 11 Sumber: Ensiklopedia Iptek 2007 Induksi Elektromagnetik Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

Analisis Perkuatan Wire Rope

Analisis Perkuatan Wire Rope Analii Perkuatan Wire Roe dan Tulangan Konvenional Balok Beton Bertulang Tamang T Momen Negatif Menggunakan Metode Layer (Mengabaikan Tulangan Saya) Dima Langga Chandra Galuh Program Studi Teknik Siil,

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan POTNSOMT Metode poteniometer adalah uatu metode yang membandingkan dalam keadaan etimbang dari uatu rangkaian jembatan Pengukuran tahanan S t t G angkah kerja :. Atur heotat ehingga aru tetap, ehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa ELEKTRIKA Volume 01, Nomor 01, September 017 ISSN: 597-796 Analii Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induki 3 Faa Bambang Prio Hartono dan Eko Nurcahyo Program Teknik Litrik Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

Metode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction

Metode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Metode Penentuan Parameter Kelitrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Setianto 1*, Awad H.S. 1, Kuwat T. 2, M.F. oyid 2 1 Departemen Fiika-FMIPA, Univerita Padjadjaran l. aya atinangor KM. 21,

Lebih terperinci

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.

Lebih terperinci

EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY

EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY EKSPERIMEN EFEK DOPPLER DARI SUMBER BUNYI BERGERAK LURUS DENGAN SISTEM MULTIMEDIA BASED LABORATORY Ihait a, * a Program Studi Pendidikan Fiika Univerita Ahmad Dahlan Jl. Pro. Dr. Soeomo, S.H. Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA. Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

SPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal

SPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal SPMB 00 Matematika Daar Kode Soal Doc. Name: SPMB00MATDAS999 Verion : 0- halaman 0. Diketahui egitiga ABC dengan A(,5), B (4,), dan C(6,4). Peramaan gari yang melalui titik A dan tegak luru gari BC adalah.

Lebih terperinci

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

Modul 3 Akuisisi data gravitasi Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI

BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

X. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.

X. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar. X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan

Lebih terperinci

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. generator AC

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah.

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah. BB LSTK DNMS Contoh. Kuat arus listrik yamg mengalir ada suatu kabel yang luas enamang kawatnya 0, mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,7 m. Beraakah (a) raat arusnya? (b) Dalam satuan jam, beraakah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan VIII Induksi Elektromagnetik Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan induksi elektromagnetik? Arus listrik bagaimana yang dapat dihasilkan beberapa tiang listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 7 NO. Maret 4 IMPLEMENTASI KOMPENSATOR PI-LEAD PADA KESTABILAN TEANAN KELUARAN BUCK KONVERTER. Irma Hunaini Anil Amirin Suriyatno 3 ABSTRACT Thi

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

Analisis Tegangan dan Regangan

Analisis Tegangan dan Regangan Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Analii Tegangan dan Regangan Pertemuan 1, 13 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip TIU : Mahaiwa dapat menganalii

Lebih terperinci

RINGKASAN RUMUS. 10. Usaha. W = usaha ( Nm ) W = F. s F = gaya ( N ) 5. Hukum Pascal. s = jarak ( m )

RINGKASAN RUMUS. 10. Usaha. W = usaha ( Nm ) W = F. s F = gaya ( N ) 5. Hukum Pascal. s = jarak ( m ) Yane Private Fiika SMP 0859685, 089605588 RINGKASAN RUMUS. Zat dan wujudnya. = v m = maa jeni ( g/cm 3 ; kg/m 3 ) air = g/cm 3 ; 000 kg/m 3 m = maa ( g ; kg ) v = vlume ( cm 3 ; m 3 ) liter = dm 3. Tata

Lebih terperinci

PMMC utk Arus Bolak-Balik

PMMC utk Arus Bolak-Balik PMMC utk Aru Bolak-Balik Penggunaan PMMC eperhatikan polarita tegangan. Hanya dpt eneria aru dc, tdk ac. Utk ac berfrekueni rendah (. Hertz), pointer beruaha engikuti harga eaat aru ac : ½ iklu poitif

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci