BAB 2 TINJAUAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Data, Informasi Dan Pengetahuan atau Knowledge Pengumpulan dan pengolahan data untuk menjadi sebuah informasi, kemudian untuk selanjutnya menjadi knowledge merupakan suatu bagian dari rutinitas perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis dan menghadapi persaingan yang semakin tajam. Namun demikian masih banyak perusahaan yang belum mengetahui bagaimana cara untuk mengelola data, informasi dan knowledge yang dimilikinya sehingga data, informasi dan knowledge itu mempunyai manfaat dan mempunyai nilai atau value. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan perusahaan dalam membedakan dan memperlakukan data, informasi dan knowledge itu sendiri dan seringkali dengan bertambahnya data, informasi dan knowledge yang diperoleh perusahaan boleh jadi bertambahnya juga biaya atau cost yang harus dikeluarkan perusahaan dalam pengelolaannya. Dalam Knowledge Management, perbedaan antara data, informasi dan knowledge menjadi penting, karena ketidakjelasan pembedaan potensial menimbulkan inefisiensi dan kesalahan dalam penerapan Knowledge Management. Secara diagram Data, Informasi dan Knowledge dapat digambarkan sebagai berikut. 13

2 14 Data Information Knowledge Unorganized Numbers, N Words, S ounds, Images Organized Patterned Grouped Categorized Data Arranged/ Processed Into Meaningful Patterns Context Relevance Authenticity Experience Information Put into Productive Use, Made Actionable Gambar 2.1 Diagram Data, Information dan Knowledge (Maholtra, Yogest) Data Data merupakan fakta-fakta mentah yang antara lain berupa angka, tulisan, suara atau gambar yang disajikan tanpa suatu konteks dan juga tanpa disertai analisis dan interpretasi data. Contohnya adalah transaksi pembelian pada suatu toko, dimana dari transaksi tersebut si pemilik toko hanya memperoleh gambaran tentang produk apa yang dibeli, kapan dan jumlahnya berapa, dan tidak menjelaskan alasan kenapa pembeli membeli produk tersebut, memilih merek tertentu, jumlah dan mengapa pembeli berbelanja saat itu. Informasi Informasi adalah data yang telah tersusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan atau konteks yang mempunyai arti untuk membantu pengambilan keputusan.

3 15 Proses perubahan data menjadi informasi menurut Davenport dan Prusak (1998), dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu : Contextualized : memahami manfaat data yang dikumpulkan Categorized : memahami unit analisis atau komponen kunci dari data Calculated : menganalisis data secara matematik atau statistik Corrected : menghilangkan kesalahan atau error dari data Condensed : meringkas data dalam bentuk lebih singkat dan jelas Dari contoh sebelumnya, si pemilik toko akan memperoleh informasi dari data transaksi sebagai berikut : Konteks - pada jam-jam berapa atau hari apa saja terjadinya puncak penjualan Kategorisasi berdasarkan waktu, volume, jenis barang dan hasil penjualan (rupiah) Kalkulasi dengan metode statistik digambarkan berbagai pola yang mungkin muncul Koreksi mengidentifikasi dan menghilangkan data yang tidak relevan yang muncul, seperti penjualan pada hari libur, sehingga diperoleh gambaran yang lebih konsisten Meringkas menyimpulkan hasil perhitungan statistik yang sudah dilakukan, seperti puncak penjualan terjadi pada pukul , atau produk yang paling banyak terjual adalh minuman ringan merek tertentu.

4 16 Knowledge Knowledge adalah informasi yang dilengkapi dengan pemahaman pola hubungan dari informasi disertai pengalaman, baik individu maupun kelompok dalam organisasi. Knowledge merupakan penerapan informasi yang diyakini dapat langsung digunakan untuk mengambil suatu keputusan untuk bertindak. Knowledge juga didefinisikan sebagai informasi yang dapat ditindak lanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak atau actionable information, mengambil keputusan dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu. Proses transformasi informasi menjadi knowledge menurut Davenport dan Prusak (1998) juga melalui 4 tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu : Comparison : membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah diketahui Consequences : menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan tindakan Connections : menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya Conversations : membicarakan pandangan, pendapat serta tindakan orang lain terkait informasi tersebut.

5 Tipe Knowledge Dalam Organisasi Di dalam perusahaan knowledge merupakan aset dan kebanyakan perusahaan tidak bisa mengelola knowledge yang dimiliki dengan baik terutama knowledge yang dimiliki karyawannya dalam menjalankan proses bisnisnya, sehingga banyak perusahaan yang akhirnya tergantung pada karyawan, apabila karyawan tersebut pindah maka knowledge yang ada pada karyawan tersebut juga pindah tanpa ada yang tertinggal pada perusahaan tersebut. Selain itu, knowledge juga merupakan potensi yang sangat penting bagi perusahaan dalam menghadapi kompetisi yang semakin tajam dan mempunyai peranan dalam meningkatkan kemampuan karyawan dalam menghasilkan inovasi. Alasan-alasan itulah yang menyebabkan perusahaan perlu untuk mengelola segala knowledge yang dimilikinya. Riset Delphi Group menunjukkan bahwa knowledge dalam perusahaan tersimpan dalam struktur seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.2 Struktur (penyimpanan) knowledge didalam perusahaan (Delphi Group 1997)

6 18 Knowledge pada dasarnya tersimpan pada kepala manusia, dan tidak bisa secara mutlak diformulasikan dalam sekumpulan dokumen. Knowledge dibagi menjadi 2 tipe yaitu : Explicit, yaitu pengetahuan yang sudah terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk lainnya yang disusun secara sistematis, atau berada pada sebuah proses sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola. Bentuknya dapat berupa dokumen, formula, kaset atau cd video dan audio, atau manual. Tacit, yaitu pengetahuan yang tersimpan pada kepala orang atau mind atau melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan perkerjaannya dalam bentuk intuisi, judjement, skill, values dan belief yang tidak mudah untuk memformulasikan dalam bentuk dokumen dan disebarkan dengan orang lain. Biasanya transfer tacit knowledge akan mengalami degradasi karena tidak mungkin pengetahuan yang ada pada orang bisa 100% ditransfer pada orang lain. Tacit Knowledge: Subjective and experiential knowledge that can not be expressed in words, sentences, numbers, or Formulas (Context -specific) Cognitive Skills: beliefs images perspectives mental models Explicit Knowledge: Objective and rational knowledge that can be expressed in words, sentences, numbers, or formulas (context - free) Theoretical approach Problem solving Manuals Database Technical Skills: craft know-how Source: Nonaka, I., HBR November-December 1991 Gambar 2.3 Hubungan antara Tacit dan Explicit Knowledge

7 Siklus Knowledge Kedua tipe knowledge tersebut, yaitu tacit dan explicit, oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) dipadukan melalui empat jenis proses konversi, yaitu : Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi atau yang sering disebut SECI Process (S: Sosialization, E: Externalization, C: Combination, I: Internalization). Tacit Explicit Tacit Socialization Teamwork Coaching Externalization Capturing Sharing Explicit Internalization Understanding Learning Combination Systemizing Classifying Gambar 2.4 Empat Model Konversi Knowledge (Nonaka dan Takeuchi,1995 The Knowledge Creating Company ) Tacit knowledge disampaikan kepada orang lain melalui proses sosialisasi dalam tim kerja atau teamwork dan pelatihan penyuluhan atau coaching. Kemudahan

8 20 seseorang untuk menghubungi rekan sekerja yang mempunyai kompetensi dan keahlian dalam satu bidang juga merupakan sesuatu yang penting dalam organisasi. Setelah itu, kita menerima dan membagikan knowledge kepada orang lain agar knowledge menjadi eksplisit. Proses tersebut dinamakan eksternalisasi. Knowledge yang telah diterima dan diserap kemudian disusun secara sistematis dan dikelompokan. Tahap ini dinamakan kombinasi. Pada akhirnya, knowledge yang bersifat eksplisit tersebut dapat dipelajari, dipahami dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Proses ini disebut internalisasi. Knowledge yang telah mengalami proses internalisasi, kembali menjadi tacit knowledge, yang kemudian perlu diubah kembali menjadi explicit knowledge, demikian seterusnya. Melalui siklus ini, dari waktu ke waktu asset knowledge organisasi akan menjadi semakin kaya dan berkembang Definisi Knowledge Management Definisi tentang Knowledge Management sangat beragam. Jika dilakukan pencarian tentang definisi Knowledge Management di internet, maka akan ditemukan puluhan bahkan ratusan definisi Knowledge Management. Definisi Knowledge Management kemungkinan besar akan bertambah seiring dengan semakin berkembang dan beragamnya pemahaman tentang Knowledge Management. Hingga saat ini, belum ada definisi standar Knowledge Management. Setiap pakar Knowledge Management mempunyai definisi masing-masing. Begitu pula setiap organisasi, juga mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap Knowledge

9 21 Management. Ada yang menyebut Knowledge Management sebagai cara baru dalam memandang sebuah organisasi, kumpulan teknologi dan program baru, serta filosofi baru dalam manajemen. Ada pula yang menganggap sebagai nama baru dari cara-cara lama yang sebenarnya telah dilakukan sebelumnya. Berbagai definisi Knowledge Management dari berbagai tokoh sebagia berikut : Knowledge Management is the systematic, explicit, and deliberate building, renewal, and application of knowledge to maximize an enterprise's knowledge-related effectiveness and returns from its knowledge assets. - Wiig Knowledge Management is the process of capturing a company's collective expertise wherever it resides - in databases, on paper, or in people's heads - and distributing it to wherever it can help produce the biggest payoff. - Hibbard Knowledge Management is getting the right knowledge to the right people at the right time so they can make the best decision. - Petrash Knowledge Management applies systematic approaches to find, understand, and use knowledge to create value. - O'Dell Knowledge Management is the explicit control and management of knowledge within an organization aimed at achieving the company's objectives. - Van der Spek Knowledge Management is the formalization of and access to experience, knowledge, and expertise that create new capabilities, enable superior

10 22 performance, encourage innovation, and enhance customer value. Beckman Knowledge Management is the systematic process of finding, selecting, organizing, distilling and presenting information in a way that improves an employee's comprehension in a specific area of interest. - Knowledge Management must provide a means to capture and leverage the knowledge that is embodied in the actions and experience of the people in an organisation so as to increase responsiveness and innovation. - (Delphi Consulting Group) Dari beberapa definisi Knowledge Management diatas, dapat disimpulkan bahwa Knowledge Management merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan dan menyebarkan knowledge dalam perusahaan. Sehingga, knowledge mudah digunakan kapan pun diperlukan, oleh siapa saja sesuai dengan tingkat otoritas dan kompetensinya. Knowledge Management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan dan prosedur lengkap, beserta informasi tentang pengalaman, keahlian dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif, yang dimiliki perusahaan dengan bantuan teknologi informasi. Pengelolaan elemen sistem Knowledge Management ditujukan agar perusahaan menjadi selalu kreatif serta efisien. Sehingga, mempunyai daya saing tinggi untuk jangka waktu yang panjang.

11 Siklus Knowledge Management Create Capture Knowledge Refine Disseminate Manage Store Gambar 2.5 Siklus Knowledge Management Knowledge didalam Knowledge Management yang baik tidak akan pernah berakhir karena setiap waktu terjadi perubahan dan knowledge harus selalu di-update untuk menggambarkan perubahan yang terjadi itu sehingga hal ini yang menyebabkan jumlahnya selalu bertambah. Berikut adalah siklus Knowledge Management yang juga menggambarkan fungsi dari Knowledge Management itu sendiri, yaitu : 1. Create knowledge Knowledge diciptakan oleh orang untuk menentukan cara dalam melakukan hal-hal yang baru atau develop know-how dan terkadang knowledge tersebut didapat dari luar organisasi atau perusahaan. 2. Capture knowledge Knowledge baru harus diidentifikasi sebagai sesuatu yang berharga dan direpresentasikan sebagaimana adanya (in a reasonable way)

12 24 3. Refine knowledge Knowledge baru harus ditempatkan sesuai dengan konteks-nya sehingga knowledge baru ini actionable. Disinilah, tacit knowledge yang ada di dalam mind manusia harus dapat ditangkap dan juga harus disertai dengan fakta-fakta yang ada atau explicit facts. 4. Store knowledge Knowledge yang bermanfaat kemudian harus disimpan atau stored dalam suatu format didalam sebuah knowledge repository sehingga organisasi lain dapat mengaksesnya. 5. Manage knowledge Seperti perpustakaan, knowledge yang dimiliki harus tetap dijaga. Kemudian, knowledge tersebut harus direview untuk diverifikasi apakah knowledge tersebut masih relevan dan dibutuhkan. 6. Disseminate knowledge Format dari knowledge harus di buat sedemikian sehingga dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan didalam organisasi, dimana saja dan kapan saja Menangkap Tacit Knowledge Hal tersulit dari Knowledge Management adalah menangkap atau capture pengetahuan tacit. Alasanya adalah karena pengetahuan tacit mengandung unsurunsur seperti seperti ambisi yang sangat sulit ditransfer melalui teknologi dan

13 25 pengetahuan tacit itu selalu terikat dengan manusianya, sehingga sulit sekali untuk didigitalisasi. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan agar proses menangkap atau capturing pengetahuan tacit dapat berlangsung dengan baik. Proses capturing ini berkaitan erat dengan proses transfer, ada beberapa faktor penghambat yang mempengaruhinya diantaranya kemampuan dan tingkat komunikasi, bahasa, motivasi, dan kemauan untuk berbagi. Dan hambatan terbesar di dalam upaya melakukan transfer pengetahuan, yakni adanya kultur penghambat yang dinamakan dengan pertentangan atau frictions. Pertentangan ini akan menghambat dan memperlambat atau bahkan dapat mencegah berlangsungnya proses transfer pengetahuan. Berikut tabel tentang beberapa bentuk frictions dan cara mengatasinya. Tabel 2.1 Penghambat Proses Transfer Pengetahuan dan Cara Mengatasinya (Sumber : Davenport dan Prusak, 2000) Pertentangan Kemungkinan Jalan Keluarnya Membangun hubungan dan kepercayaan melalui Kurangnya kepercayaan pertemuan dengan tatap muka Menciptakan pemahaman yang sama melalui Perbedaan kultur, bahasa, referensi pendidikan, diskusi, publikasi, berkelompok, rotasi pekerjaan Menetapkan waktu dan tempat transfer Tiadanya waktu dan tempat pertemuan, ide pengetahuan: pekan, ruangan percakapan, sempit mengenai bekerja produktif laporan konferensi Status dan penghargaan terhadap pemilik Evaluasi kinerja dan menyediakan insentif pengetahuan berdasarkan atas berapa yang dibagi Mendidik karyawan agar lebih fleksibel Kurangnya kapasitas menyerap dari penerima menyediakan waktu untuk belajar Mendorong pendekatan non hierarki terhadap Kepercayaan bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan; kulitas ide lebih penting daripada hak-hak istimewa kelompok tertentu status sumber Menerima dan menghargai kesalahan kreatif dan Tidak toleran terhadap kesalahan atau kebutuhan kolaborasi; tidak kehilangan status karena tidak membantu mengetahui segalanya.

14 26 Oleh karena itu, berbagai strategi dirancang agar proses penangkapan atau capturing dan transfer pengetahuan dapat berlangsung dengan baik, antara lain : Interview Merupakan tool yang paling sederhana, yaitu strategi dengan mewawancarai expert atau pemilik/sumber pengetahuan. Wawancara ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada expert. Mendesain Ruang Percakapan Strategi ini telah dilakukan oleh IBM yang disebut dengan nama water cooler dan banyak perusahaan-perusahaan di Jepang yang diberi nama talk rooms. Strategi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para karyawan untuk saling bertemu dan bertukar pikiran secara informal sambil bersantai sehingga ruangan itu dijadikan sebagai tempat ajang berdiskusi dan juga sebagai tempat bertukar ide. Bagi knowledge worker, percakapan merupakan cara mengungkapkan apa yang mereka ketahui, berbagi dengan para koleganya dan didalam proses tersebut sering kali tercipta pengetahuan baru yang bermanfaat bagi perusahaan. Melakukan Pekan Pengetahuan atau Forum Terbuka Strategi ini telah dilakukan oleh perusahaan konsultan Ernst & Young, dimana para konsultan dan peneliti yang terpisah memamerkan informasi dan mendiskusikan pekerjaan mereka. Pekan pengetahuan ini merupakan salah satu metode transfer pengetahuan yang tidak terstruktur, namun memberikan kepada karyawan peluang untuk bebas berkeluyuran dan bergaul, dan juga

15 27 cukup waktu untuk berdiskusi. Berbeda misalnya dengan konferensi dan workshop dimana semuanya diatur dan terjadwal dengan ketat sehingga tidak ada waktu bagi peserta untuk berbicara mengenai apa yang mereka ingin bicarakan dan dengarkan. Mentoring Mentoring ini seringkali disusun perusahaan dan dilakukan untuk melakukan pentransferan tacit knowledge dimana karyawan senior diharapkan mau mentransfer pengetahuannya kepada yang lebih yunior. Namun demikian, dalam menangkap atau capture dan mentransfer tacit knowledge dapat dilakukan oleh perusahaan dengan banyak cara dan tidak ada satu cara yang terbaik. Dan diharapkan kesemua cara tersebut dapat menjamin proses capturing dan transfer tacit knowledge dapat berlangsung baik dan efektif Knowledge Management Ditinjau Dari Perspektif IT Infrastruktur Munculnya Knowledge Management adalah karena adanya perkembangan teknologi, terutama adalah perkembangan teknologi komputer dan perkembangan teknologi telekomunikasi. Keduanya saling mendukung munculnya Knowledge Management. Dengan tersedianya sarana atau infrastruktur teknologi informasi maka memungkinkan knowledge yang ada pada orang itu dikelola dan dipakai secara maksimal untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.

16 28 Perkembangan teknologi intranet atau internet dengan berbagai aplikasi didalamnya membuat teknologi ini menjadi basis utama pengembangan Knowledge Management Tool. Tujuan utama dari penggunaan teknologi intranet atau internet dalam Knowledge Management adalah untuk mendistribusikan knowledge melalui intranet atau internet yang memungkinkan knowledge yang dimiliki perusahaan dan karyawannya tersebar secara corporate wide dan menjadi milik kolektif perusahaan atau organisasi. Knowledge Management Tool biasanya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : komunikasi, kolaborasi, serta storage dan retrieval (Turban 2004). Teknologi Knowledge Management biasanya berupa gabungan atau sistem operasi dan aplikasi piranti lunak yang dibangun untuk memfasilitasi proses-proses dalam Knowledge Management. Jika mengacu pada siklus SECI yang dikembangkan oleh Nonaka, maka piranti lunak dikembangkan dan dirancang untuk dapat memfasilitasi dan mengakselerasi proses sosialisasi, ekternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Peranan piranti lunak memiliki peranan yang signifikan dalam proses internalisasi yaitu individu mempelajari dokumen-dokumen knowledge yang sudah tersedia di Knowledge Management Tool, eksternalisasi berupa konversi dari tacit knowledge menjadi explicit knowledge dalam format digital dan kombinasi yaitu proses amplifikasi knowledge dengan memperluas akses ke seluruh pengguna Knowledge Management Tool. Piranti keras terdiri dari physical level dan network level dari Knowledge Management Tool. Physical level diwujudkan dalam bentuk repository system untuk menyimpan explicit knowledge atau rekaman tacit knowledge, sedangkan network

17 29 level mencakup jangkauan geografis sistem dan kapasitas transfer dari sistem (bandwith). Berbeda dengan repository data-data biasa, dalam knowledge repository juga tersimpan konteks bersama-sama dengan content itu sendiri. Berikut daftar dari beberapa teknologi informasi yang dibuat oleh Giraldo (2005) yang merupakan bagian dari Knowledge Management Tool : 1. Intranet-Internet 2. Portal 3. Data Warehousing 4. Document Management 5. Content Management 6. Search Engines 7. Messaging/ 8. Groupware atau Collaboration Technologies 9. Workflow and Tracking 10. E-Learning/Web-Multimedia-Computer Based Training Selain berfungsi sebagai media utama pendistribusian knowledge, penggunaan TI dalam Knowledge Management juga sangat berperan dalam mengeksekusi berbagai proses di Knowledge Management yaitu : Capture, generate atau akuisisi knowledge Kodifikasi knowledge Knowledge maintenance (validasi, pemeliharaan integritas knowledge) Keamanan atau Security dari knowledge Memonitor pemanfaatan knowledge

18 Knowledge Management Ditinjau Dari Perspektif Manusia Manusia bisa jadi merupakan harta yang sangat mahal karena mempunyai keahlian, kepandaian, inovasi dan kreatifitas. Kreatifitas yang ada pada diri manusia bisa memunculkan pengetahuan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Knowledge Management merupakan suatu alat untuk mengelola pengetahuan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Didalam Knowledge Management, manusia sebagai komponen dari sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai beberapa peran yaitu : 1. Knowledge Management memperlakukan manusia atau people, terutama yang terkait dengan pengetahuanya, sebagai aset yang harus dikelola dengan baik sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap karyawannya. Manusia merupakan kombinasi antara pengetahuan, keahlian, inovasi dan kemampuan karyawan secara individu untuk mejalankan tugas-tugasnya. Juga termasuk nilai dari perusahaan, budaya dari perusahaan, filosofi dari perusahaan yang intinya adalah karena faktor manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal ini akan senantiasa melekat pada diri manusia dan tidak bisa secara mutlak dimiliki oleh perusahaan. (Edvinsson, Leif., S. Malone, Michael, 11). Kebanyakan perusahaan tidak bisa mengelola pengetahuan yang dimiliki karyawannya menjadi aset yang penting dalam menjalankan proses bisnisnya, sehingga banyak perusahaan yang akhirnya tergantung pada orang, apabila orang tersebut pindah maka pengetahuan yang ada pada orang tersebut juga pindah tanpa ada yang tertinggal pada perusahaan tersebut. Hal inilah

19 31 yang menjadi perhatian dari Knowledge Management, dimana pengetahuan baik itu karyawan, pelanggan dan bahkan pesaing harus dikelola dengan baik untuk mendukung meningkatkan kinerja perusahaan. Karyawan dari sebuah perusahaan boleh saja datang dan pergi, tetapi pengetahuan yang ada dalam perusahaan tidak boleh hilang begitu saja. Inilah peranan Knowledge Management. 2. Manusia yang merupakan komponen dari sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai peran sebagai pelaku dari proses-proses yang ada di dalam Knowledge Management yang diterapkan. Kemudian, hal yang perlu menjadi perhatian dalam penerapan Knowledge Management adalah kesiapan sumber daya manusian dalam menggunakan dan memanfaatkan Knowledge Management, karena kesiapan sumber daya manusia merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum sebuah teknologi atau sistem digunakan atau diterapkan dalam organisasi atau perusahaan. Betapa pun canggihnya teknologi atau sistem yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan, kegunaanya masih sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang berada dibalik teknologi atau sistem itu. Sehingga manajemen diharapkan dapat meningkatkan kesiapan sumber daya manusia di dalam perusahaan dengan cara mendidik seluruh karyawannya untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan semua knowledge yang dimiliki perusahaan yang terdapat didalam Knowledge Management agar dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas dan inovasi dalam melakukan aktifitas pekerjaan.

20 Perbedaan Antara Document Management, Content Management dan Knowledge Management Ada tiga variasi manajemen informasi yang dikenal saat ini yaitu document management, content management dan knowledge management. Document Management merupakan aplikasi teknologi informasi yang dibangun untuk mengelola dokumen secara elektronik yang fungsi utamanya sebagai aplikasi penyimpan dokumen-dokumen organisasi. Mulai dari pengkategorisasian dokumen, otorisasi pengguna, pemisahaan dokumen per versi, pencarian perbedaan isi dokumen setiap versi yang berbeda hingga ke pencarian data pada dokumen. Pencarian data pada dokumen meliputi pencarian sederhana pada metadata dokumen, sampai pada pencarian isi dokumen. Content Management merupakan suatu proses pengelolaan dokumen beserta isinya yang dipublikasikan dengan memanfaatkan beragam aplikasi teknologi informasi dan komunikasi agar dapat dipergunakan oleh secara baik oleh segenap manajemen dan karyawan perusahaan yang membutuhkannya. Dalam operasionalnya, kerap dibentuk sebuah tim (dapat bersifat struktural, fungsional, proyek, atau penugasan khusus) yang secara khusus memiliki tanggung jawab untuk mencari, menyeleksi, menyusun, dan mendistribusikan sejumlah dokumen elektronik ke berbagai entiti organisasi melalui berbagai cara dan media, seperti: internet, website, telepon genggam, personal digital assistant, dan lain sebagainya. Sifatnya dikatakan statis dan pasif karena merupakan suatu proses tanpa interaksi karena aktivitas penyediaan konten dilakukan oleh suatu tim tertentu dan dikomunikasikan

21 33 secara satu arah, yaitu disusun oleh sebuah tim, dan dibaca oleh sejumlah komunitas yang membutuhkan. Berbeda dengan Knowledge Management yang merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang berasal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran setiap individu atau manusia sehingga harus ditemukan mekanisme penyebarannya informasi dan berbagi pengalaman agar terjadi peningkatan pengetahuan dari masing-masing pelaku kegiatan di dalam perusahaan. Oleh karena itulah dalam implementasinya yang terjadi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencari, membentuk, dan menyebarkan berbagai ide, gagasan, pengetahuan, dan pengalaman dari satu atau sekelompok orang ke satu atau sekelompok orang lainnya di dalam sebuah perusahaan. Teknologi yang dimaksud harus memungkinkan terjadinya interaksi dua atau multi arah antar berbagai manusia yang berniat untuk saling mempertukarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, sehingga dari hari ke hari terjadi proses pengoleksian atau peningkatan pengetahuan bagi masing-masing individu yang terlibat. Contoh aplikasi teknologi informasi yang terkait dengan konsep ini adalah intranet, /mailing list, corporate portal, web collaboration, tele conference, chatting, dan lain sebagainya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengetahuan (Knowledge) Dalam konteks teknologi informasi, pengetahuan dibedakan dengan data dan informasi. Data adalah sekumpulan fakta, pengukuran-pengukuran yang kemudian akan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Bergeron dalam Sangkala (2007) data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

Arsitektur Knowledge Management

Arsitektur Knowledge Management Arsitektur Knowledge Management Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom, M.Eng Tujuan & Definisi Arsitektur KM Tujuan penyusunan arsitektur KM adalah untuk menyediakan kerangka dan landasan bagi pengembangan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengetahuan. Dalam membicarakan pengetahuan sangatlah abstrak, karena pengetahuan mempunyai arti yang sangat dalam dan lebih luas dari data atau informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,

Lebih terperinci

Desy Hafriyani, [2] Amelia Kurniawati, [3] Nurdinintya Athari Supratman [1] [2]

Desy Hafriyani, [2] Amelia Kurniawati, [3] Nurdinintya Athari Supratman [1] [2] PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C DAN SECI DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM [1] Desy Hafriyani, [2] Amelia Kurniawati, [3]

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 947

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 947 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 947 PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C DAN SECI DI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management BAB III ANALISIS Pada bab ini dipaparkan analisis yang dilakukan terhadap pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai proses KM. Analisis yang dilakukan adalah terkait dengan pemahaman bahwa KM didasari oleh

Lebih terperinci

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2008:5), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Agar mahasiswa mengerti perangkat manajemen pengetahuan apa saja yang dapat diterapkan

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN

PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN Pertemuan 8 PENDAHULUAN Teknologi digunakan untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan manajemen konten untuk penangkapan, berbagi, penyebaran, dan aplikasi pengetahuan

Lebih terperinci

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Penulisan bab IV ini ditujukan untuk menjelaskan tahapan perancangan arsitektur KMS melalui studi kasus serta menjelaskan tahapan perumusan strategi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 2 : Siklus Knowledge Management Pertemuan 2 Rani Puspita D, M.Kom KM yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, menyebar dan menangkap

Lebih terperinci

Knowledge Management & TI. Muhammad Firdaus

Knowledge Management & TI. Muhammad Firdaus Knowledge Management & TI Muhammad Firdaus Rationale Knowledge is key management challenge in 21 st century Unprecendented rate of information creation and sharing Knowledge is the key value added to goods

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Knowledge Management 2.1.1 Pengertian data, informasi, knowledge dan wisdom Sebelum munculnya manajemen pengetahuan (Knowledge Management) perbedaan antara data, informasi,

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar mengenai penangkapan dan kodifikasi pengetahuan. Mengetahui teknik-teknik untuk

Lebih terperinci

KNOWLEDGE CONVERSION PADA BEBAN KERJA DOSEN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENUNJANG BERDASARKAN JABATAN STRUKTURAL

KNOWLEDGE CONVERSION PADA BEBAN KERJA DOSEN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENUNJANG BERDASARKAN JABATAN STRUKTURAL Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 KNOWLEDGE CONVERSION PADA BEBAN KERJA DOSEN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENUNJANG BERDASARKAN JABATAN STRUKTURAL Sriwijayanti, Putri Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge adalah informasi yang telah disusun agar mudah dimengerti dan berguna untuk pemecahan masalah dan dapat digunakan untuk bahan mengambil keputusan (Liebowitz

Lebih terperinci

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY (Sumber : Hilmi Aulawi, Rajesri Govindaraju, Kadarsah Suryadi, Iman Sudirman) Fakultas Teknologi Industri, Program

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan kon

Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan kon Model Manajemen Pengetahuan Pertemuan 3 Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan konsep KM dan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 3

01/10/2010. Pertemuan 3 Pertemuan 3 Pengetahuan bersifat subyektif, kompleks dan dinamis, sehingga diperlukan pendekatan KM yang bersifat holistik Pengukuran diperlukan untuk dapat memonitor perkembangan hingga tercapainya benefit

Lebih terperinci

Bartholomew (2008:14) mengungkapkan bahwa intangible assets seperti pengetahuan

Bartholomew (2008:14) mengungkapkan bahwa intangible assets seperti pengetahuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis baik bagi perusahaan manufaktur maupun jasa, mendorong para pelaku usaha untuk memiliki strategi di organisasinya

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Wahyu Ardi Wibawa [1], Luciana Andrawina [2], Amelia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut McLeod (2001, p11), sistem adalah elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencari suatu tujuan, dimana unsur-unsur dari sistem meliputi input, tekransformasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu penelitian yang bersifat ilmiah, pengertian dan penalaran konsep diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan makna konsep yang dipakai sehubungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan Menurut Davenport dan Prusak yang dikutip (Munir, 2008), pengetahuan atau knowledge bukanlah data, bukan pula informasi, namun sulit sekali untuk dipisahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan berfungsi mewujudkan bagaimana suatu organisasi dapat meningkatkan sumber daya informasi serta pengetahuannya dengan mencari, mengingat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 936 PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 4

01/10/2010. Pertemuan 4 Pertemuan 4 Tahap pertama dalam siklus KM Terintegrasi Menangkap atau mengekstrak pengetahuan tacit Mengorganisasi atau mengkodekan pengetahuan explicit Perlu dibedakan antara menangkap/identifikasi pengetahuan

Lebih terperinci

Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi

Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi OPEN RESOURCE Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan artikel ini

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem 1. Sistem menurut O Brien (1997, p18), adalah sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, serta pandangan pakar yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi, menyatukan pengalaman baru dan informasi. Menurut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. Tinjauan Pustaka... 3 A. Pengetahuan (Knowledge)... 3 B. Manajemen Pengetahuan... 4 C. Knowledge Sharing... 5 III.

Lebih terperinci

1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini

1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan konsep KM dan langkah-langkah utama dalam siklus KM 3. Menjelaskan model sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan sebenarnya sudah diterapkan sejak ratusan tahun lampau (Hansen, 1999). Dahulu orang-orang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka setiap perusahaan

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X

ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X Dessi Dharmasinta Universitas Atma Jaya Jakarta Abtrak: Salah satu dampak yang paling penting dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan di dunia untuk selalu berkembang dan melahirkan inovasiinovasi baru demi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

05/10/2010. Pertemuan 5

05/10/2010. Pertemuan 5 Pertemuan 5 Setelah pengetahuan ditangkap dan dikodifikasi, selanjutnya dibagi dan disebarluaskan ke seluruh organisasi Knowledge worker menghabiskan 15%-35% waktu kerja untuk mencari informasi Tidak hanya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan harus terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

e-dimension and Global Dimension of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman

e-dimension and Global Dimension of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman e-dimension and Global Dimension of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman e-dimension of KM? e-dimension of knowledge management = dimensi elektronik manajemen pengetahuan. bagaimana aplikasi-aplikasi

Lebih terperinci

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 437~445 437 USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Windi Irmayani Komputerisasi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PT ASTRA GRAPHIA TBK

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PT ASTRA GRAPHIA TBK KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini dibuat sebagai

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion Petunjuk Sitasi: Atma, S., Soesanto, R. P., Kurniawati, A., & Hediyanto, U. Y. (2017). Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Jenis Knowledge Terdapat dua jenis knowledge yang terdapat pada perusahaan, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan atau knowledge merupakan sumber inovasi yang dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan untuk bertahan dan berkembang [1], [2]. Supaya efektif dalam

Lebih terperinci

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Restu Khaliq Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari Business competition is increasingly tight, not only to survive but the company

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Definisi Data, Informasi, hingga Knowledge Organisasi bisnis yang melakukan pengolahan data, mengumpulkan, dan menghasilkan informasi, akan menghadapi risiko kondisi seperti berikut

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI 1.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Telkom Foundation (TF), yaitu Telkom Engineering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Organisasi Pembelajar Organisasi pembelajar atau biasa disebut learning organization, istilah ini sebagian dari gerakan In Search of Exellence dan selanjutnya digunakan oleh Garrat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

Pengantar Knowledge Management Untuk Kementerian PPN/BAPPENAS dan TRP

Pengantar Knowledge Management Untuk Kementerian PPN/BAPPENAS dan TRP Pengantar Knowledge Management Untuk Kementerian PPN/BAPPENAS dan TRP Ir. Moh. Haitan Rachman MT. E : haitan.rachman@multiforma.co.id haitan.rachman@gmail.com W : haitanrachman.wordpress.com 1 AGENDA 1.

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mengetahui komponen kunci komunitas praktik Menyebutkan fase utama dalam siklus hidup komunitas

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Hari/Tanggal : Kamis/14 Juli 2011 TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P056101151.45 PROGRAM

Lebih terperinci

Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management

Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management Tri Joko Wibowo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Serang Raya, Taman, Drangong,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI Fahrul Nurzaman Teknik Informatika Universitas Persada Indonesia Y.A.I Jl. Salemba Raya 7/9A Jakarta Pusat email : fnurzaman@gmail.com

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 6. Tujuan Pembelajaran Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Pertemuan 6 Tujuan Pembelajaran 1. Mengenali konsep dan terminologi dasar yang berkaitan dengan penangkapan dan kodifikasi pengetahuan 2. Mengetahui teknik teknik

Lebih terperinci

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang

Lebih terperinci

MINGGU #1 SIM - MIS. Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Saat ini

MINGGU #1 SIM - MIS. Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Saat ini MINGGU #1 SIM - MIS Pokok Bahasan: Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Saat ini Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa menguasai konsep SI dan mengidentifikasi penerapan SI dalam kegiatan bisnis saat

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Mahwish Waheed, dkk dari International Islamic University Pakistan tahun 2011. Dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek. Kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung kepada kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan

Lebih terperinci

TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN. Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail.

TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN. Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail. TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail.com ABSTRAK Salah satu layanan yang dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN TRANSFER PENGETAHUAN PADA UKM HANDICRAFT BALI

MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN TRANSFER PENGETAHUAN PADA UKM HANDICRAFT BALI EKSPLORA INFORMATIKA 187 MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN TRANSFER PENGETAHUAN PADA UKM HANDICRAFT BALI I Wayan Budi Sentana, Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S Politeknik Negeri Bali,

Lebih terperinci

Sekilas Knowledge Management dalam Organisasi

Sekilas Knowledge Management dalam Organisasi Sekilas Knowledge Management dalam Organisasi Knowledge Management (KM) atau manajemen pengetahuan menurut definisi bebasnya adalah pengelolaan informasi atau data yang disertai dengan tacit knowledge

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge management) semakin tinggi. Pengetahuan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan bertahan hidup

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER Saat ini penggunaan ICT untuk kegiatan belajar dan mengajar menjadi salah satu ciri perkembangan masyarakat modern. ICT dapat dimaknakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN (TOMP) KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PERPUSTAKAAN

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN (TOMP) KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PERPUSTAKAAN TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN (TOMP) KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PERPUSTAKAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc Oleh : RINJANI YUSNI

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi perusahaan. Membuat suatu inovasi

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS Edisi Kedelapan Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA Sistem Informasi Teknologi & Komunikasi Akutansi Prodi Ilmu Ekonomi 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Manajemen

Lebih terperinci

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dalam era globalisasi terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan manusia dalam mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan(knowledge) semakin

Lebih terperinci