KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:
|
|
- Inge Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P E MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
2 BAB I PENDAHULUAN Dalam organisasi bisnis, kinerja dalam pencapaian tujuan amatlah penting dan dapat berpengaruh kepada kelangsungan organisasi atau perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam bisnis, pada umumnya, antara lain adalah keuntungan yang didapat perusahaan, efisiensi, penguasaan terhadap pasar, dan lain sebagainya. Jika perusahaan mampu mencapai tujuan-tujuannya dengan ukuran tertentu maka kinerjanya dianggap relatif baik. Kinerja yang baik juga diperlukan dalam rangka menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Perusahaan harus memiliki keunggulan tertentu dalam persaingan di pasar agar tidak kalah bersaing dan dapat terus menjalankan bisnisnya. Kinerja perusahaan bergantung, salah satunya, pada informasi dan pengetahuan yang dimilikinya, jika informasi dan pengetahuan yang dimiliki semakin banyak dan akurat maka semakin besar potensi untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Informasi dan pengetahuan yang dimaksud tentunya yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Dalam era teknologi informasi sekarang ini informasi dan pengetahuan adalah aset yang berharga dalam bisnis, sehingga perusahaan pun berusaha melindungi sebisa mungkin informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai contoh perusahaan minuman ringan Coca-cola memiliki resep dan cara produksi tertentu yang menyebabkan rasa dari produknya memiliki keistimewaan dan dianggap sebagai keunggulan produk. Maka dengan alasan tersebut Coca-cola melindungi resep, komposisi dari produknya sehingga tidak dapat ditiru oleh kompetitornya. Informasi dan pengetahuan dipandang sebagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dikelola dengan baik agar bisa dimanfaatkan secara positif dalam menghadapi persaingan dunia usaha. Informasi dan pengetahuan adalah dua hal yang berbeda walaupun memiliki keterkaitan, paper ini membahas mengenai knowledge management sehingga aspek pengetahuan lebih banyak mendapat perhatian. Dalam manajemen organisasi perusahaan, pengetahuan berperan pada kinerja individu.
3 Perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan-karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dapat mempengaruhi kinerja masing-masing individu. Perbedaan tingkat kinerja yang disebabkan oleh perbedaan tingkat pengetahuan ini dapat menjadi masalah apabila terjadi secara signifikan karena perusahaan tentunya ingin kinerja SDM yang dimilikinya optimal. Berkenaan dengan hal tersebut maka perusahaan harus mengantisipasi agar tiap individu yang bekerja pada perusahaan mendapatkan pengetahuan yang proporsional berdasarkan dengan tugas, tanggung jawab yang dipegangnya. Mengelola sumberdaya pengetahuan bukanlah hal yang mudah atau sama dengan mengelola sumberdaya lain yang tangible seperti bahan baku produk, uang, dan sebagainya. Pengetahuan bukan barang yang terlihat bisa dipegang atau memiliki rupa tertentu, hal ini yang menyebabkan keunikan dan kesulitan tersendiri dalam mengelolanya. Sebagai gambaran adalah pada pabrik rokok kretek yang dalam proses melinting tembakau dalam kertas menjadi batang rokok masih menggunakan tenaga manusia. Buruh pabrik yang lebih berpengalaman memiliki kecepatan melinting rokok yang lebih baik dibanding yang kurang berpengalaman. Kemampuan melinting rokok dengan cepat ini adalah contoh pengetahuan. Bagaimana cara mengelola pengetahuan tersebut, mengumpulkan, menyimpan, menginseminasikan ke semua buruh pabrik rokok merupakan bagian dari ranah Knowledge Management.
4 BAB II PEMBAHASAN Pengetahuan (Knowledge) Menurut Davenport dan Prusak (1998) pengetahuan dan informasi merupakan hal yang berbeda, namun ada keterkaitan di antaranya. Perbedaan antara keduanya dapat dikatakan sebagai suatu tingkatan, pengetahuan memiliki makna yang lebih kompleks. Pengetahuan adalah kombinasi yang terdiri dari pengalaman, nilai-nilai, informasi kontekstual, dan pandangan ahli yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman dan informasi baru. Pengetahuan dihasilkan dan diterapkan dalam benak individu. Ada 2 macam knowledge, tacit dan explicit. Menurut Nonaka dan Takeuchi tacit knowledge adalah suatu pengetahuan yang personal, spesifik, dan umumnya sulit diformalisasi dan dikomunikasikan kepada pihak lain. Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah diformulasikan, biasanya disajikan dalam bentuk tulisan, misalnya peraturan, buku literatur. Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang dapat ditransformasikan dalam bentuk formal dan bahasa yang sistematis. Dalam organisasi, pengetahuan seringkali tidak hanya berupa dokumen atau repositori namun juga dalam bentuk rutinitas, proses, praktik, dan normanorma yang ada di dalam organisasi. Seperti yang telah dibahas dalam pendahuluan, pengetahuan tidak hanya berupa dokumen, artinya ada pengetahuan yang didokumentasikan ada pula yang tidak. Rutinitas, proses, norma-norma adalah sesuatu yang dirasakan ada, keberadaannya tidak berwujud benda. Yang menjadi tantangan bagi perusahaan adalah dalam mengkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge maupun sebaliknya. Mengapa harus dikonversi? Agar dapat disimpan dan diinseminasikan kepada individu untuk tujuan-tujuan organisasi..
5 Berdasarkan tulisan Davenport dan Prusak terdapat metode mengubah informasi menjadi pengetahuan melalui kegiatan sebagai berikut, 4C : comparation, consequences, connections,dan conversation. Dalam organisasi, pengetahuan diperoleh dari individu-individu atau kelompok orang-orang yang mempunyai pengetahuan, atau kadang kala dalam rutinitas organisasi. Pengetahuan diperoleh melalui media yang terstuktur seperti: buku dan dokumen, hubungan antar pribadi yang mencakup dari pembicaraan ringan hingga ilmiah. Knowledge Management Menurut Spector dan Gerald (2002) Knowledge management ialah rangkaian proses yang melingkupi penciptaan, penyebaran, dan pemanfaatan dari pengetahuan. Knowledge management mencakup proses dari penciptaan pengetahuan, dan memfasilitasi transformasi pengetahuan implisit ke dalam pengetahuan eksplisit yang dapat diakses dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang relevan. Skenario dari knowledge management dimulai dari penciptaan pengetahuan untuk diterapkan, digunakan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan. Pengetahuan tersebut kemudian ditangkap untuk dapat disimpan, disusun dan ditransformasikan ke dalam bentuk yang dapat disebarkan, dan dipakai bersama. Pengetahuan yang sudah disusun dengan baik dan dapat diakses dengan mudah akan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, peningkatan daya saing produk, melahirkan teknologi, dan pengetahuan baru. Tujuan akhir dari knowledge management ialah dalam menyusun, berbagi, dan menempatkan pengetahuan untuk menciptakan suatu nilai pokok didalam pengetahuan; menyesuaikan dengan cepat pada perubahan lingkungan untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan. Untuk melayani kebutuhan yang terus berkembang, perlu peningkatan keluwesan dan penyesuaian knowledge management, kemampuannya dalam menangkap informasi, menciptakan pengetahuan, meningkatkan nilai, dan kemampuannya dalam melindungi aset intelektual. Perlu dilakukan kreasi, peremajaan,
6 ketersediaan, kualitas dan penggunaan pengetahuan oleh semua komponen dalam sistem. Knowledge Management dalam Organisasi Sumber kekuatan internal organisasi yang tidak mungkin diadaptasi oleh kompetitor adalah knowledge management. Pengetahuan tertanam disetiap individu dan masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang berbeda satu sama lain. Para pesaing tidak mungkin meniru pengetahuan yang dipunyai oleh perusahaan. Sebagai aset yang berharga bagi perusahaan sebaiknya organisasi mengelola manajemen pengetahuan yang baik. Studi yang dilakukan Davenport et. al. (1998) mengidentifikasi empat langkah yang perlu dilakukan organisasi agar KM menjadi sumberdaya strategik. 1. Pengetahuan dapat disimpan Data, informasi, maupun pengetahuan dapat disimpan dalam bentuk dokumentasi agar mudah ditelusuri bila dibutuhkan. Bagi pengetahuan yang sifatnya tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi explicit knowledge. Pengetahuan yang dapat disimpan memudahkan organisasi untuk menelusurinya dan memanfaatkan di setiap kesempatan. 2. Pengetahuan mudah diakses Setiap anggota organisasi mempunyai aloes yang sama terhadap knowledge base organisasi. Agar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan antar anggota, organisasi perlu memfasilitasi dengan memanfaatkan teknologi misalnya video conference, jaringan internet dan intranet, telepon, dan faksimili. Banyak organisasi mempunyai ruang perpustakaan sehingga anggotanya mudah mengakses pengetahuan-pengetahuan terbaru melalui literatur. Organisasi memfasilitasi juga dengan aturan dan prosedur yang memudahkan setiap orang dapat mengakses pihak-pihak dan anggota organisasi lain yang mempunyai pengetahuan. 3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi Lingkungan eksternal berubah dengan cepat akibatnya organisasi harus senantiasa beradaptasi. Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu
7 dukungan pengingkatan pengetahuan. Organisasi perlu menciptakan lingkungan yang mampu mempercepat peningkatan pengetahuan. Temuan Davenport et al. (1998) mengungkapkan perlunya sentralisasi struktur organisasi, dan perubahan budaya kerja yang mendukung kreatifitas anggota organisasi. Hal konkrit yang bisa dilakukan perusahaan yaitu dengan memberikan penghargaan bagi anggota organisasi yang menyumbangkan pengetahuan kepada knowledge base organsiasi. Penghargaan yang diterima dapat berupa peningkatan kompensasi maupun promosi pangkat/jabatan. 4. Mengelola pengetahuan sebagai aset. Dalam organisasi, aset dapat berbentuk barang berwujud maupun barang berwujud. Organisasi berfokus kepada dua aset tersebut. Pengetahuan, merupakan aset tidak berwujud, harus diperlakukan sebagai aset berwujud yaitu dapat diukur. Skyrme dan Amidon (1998) mengemukakan bahwa pengetahuan (knowledge) dapat diukur dengan menggunakan balanced scorecard. Dimensi innovation dan learning dalam balanced scorecard merupakan proses aktivitas knowledge management. Meskipun ada debat dalam pengukurannya, Skyrme dan Amidon (1998) menyakini bahwa dimensi innovation dan learning mempunyai potensi untuk mengukur pengetahuan sebagai aset. Organisasi yang mempunyai pengetahuan superior mampu mengkoordinasi dan mengkombinasikan sumberdaya-sumberdaya tradisional dan kapabilitas dalam bentuk dan cara baru sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Dengan memiliki sumberdaya intelektual yang superior, organisasi dapat mengetahui bagaimana mengembangkan dan mengeksploitasi sumberdaya tradisonal lebih baik daripada pesaing meskipun sumberdaya tersebut tidak unik dan mudah ditiru. Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai sumberdaya stratejik terpenting sehingga dapat digunakan untuk keunggulan kompetitf yang tahan lama. Pengetahuan, terutama tacit knowledge, berpotensi menjadi sumberdaya yang unik dan sukar ditiru. Tidak seperti sumberdaya tradisional lainnya, tacit
8 knowledge tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk siap pakai. Untuk meniru tacit knowledge organisasi, pesaing setidaknya memiliki pengalaman yang serupa, dan untuk mendapatkannya memerlukan waktu yang lama. Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, organisasi dapat melakukan dengan menambah pengetahuan baru. Gabungan pengetahuan lama dan baru menciptakan keunikan baru yang akhirnya menciptakan kesempatan untuk melakukan sinergi pengetahuan. Pengetahuan dapat menjadi keunggulan kompetitif yang tahan lama bila organisasi mengetahui lebih banyak pengetahuan dibandingkan kompetitor. Tidak seperti sumberdaya tradisional lainnya yang dapat berkurang saat digunakan, pengetahuan justru akan meningkat pada saat digunakan. Pengetahuan yang semakin sering digunakan akan semakin bernilai bagi organisasi. Dengan menjadikan knowledge management menjadi keunggulan kompetitif organisasi sebaiknya KM didayagunakan dan diterapkan secara nyata oleh perusahaan. Bentuk konkrit penerapan adalah mengembangkan strategi organisasi berbasis pengetahuan. Strategi yang berbasis pengetahuan diharapkan mampu lebih mengeksplorasi keunikan yang dimiliki organisasi.
9 DAFTAR PUSTAKA Davenport, Thomas H & Prusak, L.1998.Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Boston: Harvard Business School Press. Nonaka, I., & Takeuchi, H The knowledge-creating company: How japanese companies create the dynamics of innovation. New York. Oxford University Press. Spector, J. Michael, and Gerald S. Edmonds, Knowledge Management in Instructional Design, Publications of Eric Digest, Syracuse University, September Skyrme, D.J., dan Amidon, D.M New measures of success. Journal Of Business Strategy. Vol 19. No. 1. pp
KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :
KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama
Lebih terperinciMeningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management
Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Restu Khaliq Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari Business competition is increasingly tight, not only to survive but the company
Lebih terperinciMODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)
MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari
Lebih terperinciPROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG
PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,
Tugas Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dosen : Dr.Ir. Arief Iman Suroso, M.Sc PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tbk. OLEH : NURUL HIDAYAH P056101491.46 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. Tinjauan Pustaka... 3 A. Pengetahuan (Knowledge)... 3 B. Manajemen Pengetahuan... 4 C. Knowledge Sharing... 5 III.
Lebih terperinci01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1
Lebih terperinci21/09/2011. Pertemuan 1
Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology
Lebih terperinciPendahuluan. 1. Definisi Pengetahuan
Pendahuluan Belajar dalam era pengetahuan seperti sekarang ini sangat berbeda dengan belajar dimasa lalu. Semua orang dituntut untuk belajar baik sendiri maupun bersama dengan cepat,mudah dan menyenangkan
Lebih terperinciEKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Dengan adanya sektor UKM, pengangguran akibat angkatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan di dunia untuk selalu berkembang dan melahirkan inovasiinovasi baru demi
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P
DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Hari/Tanggal : Kamis/14 Juli 2011 TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P056101151.45 PROGRAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini setiap organisasi dituntut untuk mampu bersaing secara kuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kondisi ini, kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang menggunakan pengetahuan mereka sebagai aset untuk meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan berfungsi mewujudkan bagaimana suatu organisasi dapat meningkatkan sumber daya informasi serta pengetahuannya dengan mencari, mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah dalam pengaruh penerapan manajemen pengetahuan terhadap kinerja karyawan PT Semen Padang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu penelitian yang bersifat ilmiah, pengertian dan penalaran konsep diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan makna konsep yang dipakai sehubungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, intensitas kompetisi dan persaingan ketat antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut meningkatkan kompetensinya
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang yaitu era pertanian, era industri dan era informasi. Dalam era pertanian, faktor yang menonjol
Lebih terperinciBest Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion
Petunjuk Sitasi: Atma, S., Soesanto, R. P., Kurniawati, A., & Hediyanto, U. Y. (2017). Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Bergeron dalam Sangkala (2007) data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 936 PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan informasi menjadi sangat penting dan. kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bagi masyarakat, banyak aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan informasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bagi masyarakat, banyak aspek kehidupan yang sangat bergantung
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN BERBASIS KNOWLEDGE CONVERSION MENGGUNAKAN METODE SECI DAN 5C-4C DI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Wahyu Ardi Wibawa [1], Luciana Andrawina [2], Amelia
Lebih terperinciMata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan KNOWLEDGE SHARING MANAGEMENT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan KNOWLEDGE SHARING MANAGEMENT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Disusun oleh: Ahmad S Hasibuan P056101341.46 Dosen: Dr. Ir. Arif Iman Suroso MSc (CS) MB-IPB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak
Lebih terperinciE-LEAR I G SEBAGAI MODEL PROSES PEMBELAJARA BERBASIS TEK OLOGI I FORMASI
E-LEAR I G SEBAGAI MODEL PROSES PEMBELAJARA BERBASIS TEK OLOGI I FORMASI Djalal Er Riyanto, Eko Adi Sarwoko, Kushartantya Program Studi Ilmu Komputer Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Organisasi Pembelajar Organisasi pembelajar atau biasa disebut learning organization, istilah ini sebagian dari gerakan In Search of Exellence dan selanjutnya digunakan oleh Garrat
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3
KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, serta pandangan pakar yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi, menyatukan pengalaman baru dan informasi. Menurut
Lebih terperinciBab III Analisis Faktor Knowledge Management
Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mengisyaratkan perusahaan untuk berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut, yang berarti
Lebih terperinciMODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA
MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA Asep Id Hadiana 1, Estiko Rijanto 2, Mira Kania Sabariah 3 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1 ahadiana@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan perilaku konsumen di era globalisasi sekarang ini adalah salah satu dari sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh banyak organisasi atau perusahaan pada
Lebih terperinciBERBAGI PENGETAHUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK STAF PENGAJAR VOKASI UI. Dyah Safitri 1*
BERBAGI PENGETAHUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK STAF PENGAJAR VOKASI UI Dyah Safitri 1* 1 Program Studi Manajemen Informasi dan Dokumen Program Vokasi Universitas Indonesia ABSTRAK
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan aset utama yang dimiliki organisasi dan melekat pada setiap individunya. Pengetahuan adalah sumber yang sangat bernilai bagi organisasi karena
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciPENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA
Tugas Individu Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA Dosen : Dr.Ir.H. Arif Imam Suroso, M.Sc. Oleh : Armita Fibriyanti P056101021.45 PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciPERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 947
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 947 PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C DAN SECI DI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCAPAI CAREER READY PROFESSIONAL DI UNIVERSITAS TANRI ABENG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCAPAI CAREER READY PROFESSIONAL DI UNIVERSITAS TANRI ABENG Ahmad Azmy Management Programme Lecturer, Tanri Abeng University Jl Swadarma Raya No.58 Ulujami-Pesanggrahan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka setiap perusahaan
Lebih terperinciDesy Hafriyani, [2] Amelia Kurniawati, [3] Nurdinintya Athari Supratman [1] [2]
PERANCANGAN PROSES BISNIS PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C DAN SECI DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM [1] Desy Hafriyani, [2] Amelia Kurniawati, [3]
Lebih terperinciMENJADIKAN MANAJEMEN PENGETAHUAN SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN MELALUI STRATEGI BERBASIS PENGETAHUAN
MENJADIKAN MANAJEMEN PENGETAHUAN SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN MELALUI STRATEGI BERBASIS PENGETAHUAN M:LIK PERFUSTAKAAN I D. 41nath Aldi Eli:STENS; FE LINDH) I Ȧbstrak Para ahli teori manajemen
Lebih terperinciSTRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA
STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA PENGERTIAN (Chandler Jr) Penetapan tujuan-tujuan dan sasaransasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana
Lebih terperinciOrganisasi dan Efektivitas Organisasi
Modul ke: Organisasi dan Efektivitas Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Telkom Foundation (TF), yaitu Telkom Engineering
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciDriving Forces of Knowledge Management
Uwes A. Chaeruman Driving Forces of Knowledge Management Faktor Pendorong Manajemen Pengetahuan Knowledge Management? Kemampuan suatu perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan pengetahuan baru, menyebarluaskannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek. Kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung kepada kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi organisasi dalam pembentukan keunggulan kompetitifnya (Lam, 2000; Ramirez
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan saat ini telah diakui sebagai salah satu sumberdaya yang penting bagi organisasi dalam pembentukan keunggulan kompetitifnya (Lam, 2000; Ramirez et al.,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan sebenarnya sudah diterapkan sejak ratusan tahun lampau (Hansen, 1999). Dahulu orang-orang yang memiliki keahlian dalam suatu bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber daya manusia menjadi aset yang paling kritis di banyak perusahaan. Informasi dan pengetahuan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Drucker (1997), pengetahuan penting untuk meningkatkan produktivitas serta harus diperhatikan dan di kelola. Sejalan dengan hal tersebut maka Brown dan Duguid
Lebih terperinciAnalisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System I Gusti Ayu Desi Saryanti 1, Ni Luh Gede Pivin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis Melalui Perspektif Manajemen Pengetahuan Oleh
Pemodelan Proses Bisnis Melalui Perspektif Manajemen Pengetahuan Oleh Oleh : Eriya Oleh : Eriya, S.Kom, MT (Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi) Abstrak Abstrak Dalam pertumbuhan ekonomi ke era informasi
Lebih terperinciANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X
ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X Dessi Dharmasinta Universitas Atma Jaya Jakarta Abtrak: Salah satu dampak yang paling penting dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan saat ini diakui sebagai aset penting yang harus dimiliki bersama dengan sumber daya tradisional lainnya seperti uang dan bahan baku [1]. Pengetahuan juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi
Lebih terperinciJAWABAN SOAL KASUS 3. Sew What? Inc.: Tugas Sistem Informasi Manajemen (SIM)
JAWABAN SOAL KASUS 3 Sew What? Inc.: The Role of Information Technology in Small Business Success Tugas Sistem Informasi Manajemen (SIM) Disusun oleh Aida Ratna Zulaiha P056133762.54E Dosen : Dr.Ir.Arif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen mengakibatkan persaingan bisnis yang begitu ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) memiliki arti yang penting dan strategis bagi suatu organisasi (Soo et al. 2002a). Penciptaan pengetahuan merupakan proses
Lebih terperinciKONSEP PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI LINGKUNGAN POLMAN BANDUNG 1
KONSEP PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI LINGKUNGAN POLMAN BANDUNG 1 Yuliadi Erdani, M. Nurdin, A.B. Setiawan Politeknik Manufaktur Negeri (Polman) Bandung Jl Kanayakan 21 Dago, Bandung 40135 INDONESIA
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seperti berputarnya bumi, manusia dalam sejarahnya pun selalu bergerak untuk mengembangkan diri dan mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciContributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation
Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation Atreyi Kankanhalli, Bernard C. Y. Tan, dan Kwok-Kee Wei MIS Quarterly Vol. 29 No. 1, pp. 113-143/Maret 2002 Kata
Lebih terperinciNur Annisa Istiqomah ( ) Dosen Pembimbing : Naning Aranti W. ST., MM. Arief Rahman ST., M.Sc.
Nur Annisa Istiqomah (2507100133) Dosen Pembimbing : Naning Aranti W. ST., MM. Arief Rahman ST., M.Sc.... Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mampu memberikan surplus perdagangan yang tinggi dibandingkan sektor
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor perkebunan Indonesia merupakan kegiatan agribisnis unggulan yang mampu memberikan surplus perdagangan yang tinggi dibandingkan sektor lainnya. Pada tahun 1995 neraca
Lebih terperinciKONVERSI SISTEM INFORMASI
KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : R. Muh. Angga Bagus P. NRP P056134042.54E Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. (CS) Penyerahan Tugas : 05 Januari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Organisasi Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang secara terus menerus belajar meningkatkan kapasitasnya untuk berubah (Lukito Shieren
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem 1. Sistem menurut O Brien (1997, p18), adalah sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Lebih terperinciMANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI
MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI Pengertian Manajemen Biaya Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluangpeluang penyempurnaan, perencanaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau entitas didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau entitas ini beroperasi. Namun secara
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori strategi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa sumber daya yang tak terlihat (intangible resources) seperti pengetahuan, keahlian, motivasi, budaya, teknologi, kompetensi
Lebih terperinciMODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI
MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI Dyah Budiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dyanto23@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem manajemen sumberdaya manusia (SDM) yang berkembang di era industri, mengalami transformasi menuju pendekatan human capital pada era pengetahuan dan informasi sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.
Lebih terperinciMakhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi
OPEN RESOURCE Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan artikel ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional merupakan faktor penentu dalam memberhasilkan pembangunan terutama menyangkut pengembangan
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Steven Ray Sentinuwo Abstract Perguruan tinggi memiliki peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
350 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN VII.1. Kesimpulan Dalam bab ini digambarkan kesimpulan tentang temuan penelitian, hasil analisis penelitian, dan fenomena yang relevan untuk diungkap sebagai bagian penting
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan tangkap pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan, sekaligus untuk menjaga kelestarian
Lebih terperinciKNOWLEDGE CAPABILITY
Tugas Individu Dosen: Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc SHARING KNOWLEDGE CAPABILITY Disusun Oleh: Noviyanti Elizabeth P056101481.46 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING
PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E
Lebih terperinciPertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Tanggal Pengumpulan : 03 Desember 2010 Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan (Tugas Blog : http://dani.blogstudent.mb.ipb.ac.id) Dosen : Dr. Ir.
Lebih terperinciTugas Individu TOMP SHARING KNOWLEDGE MANAGEMENT. (Studi Kasus : CV D Create) Dibuat Oleh : REGULAR 46 MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS
Tugas Individu TOMP SHARING KNOWLEDGE MANAGEMENT (Studi Kasus : CV D Create) Dibuat Oleh : Irfan Zidni (P056101441.46) REGULAR 46 MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
Lebih terperinci