OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya)
|
|
- Suharto Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya) Hardian Sufi, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokrominoto 12A Surabaya ABSTRAK Peranan tenaga medis perawat di dalam sebuah rumah sakit sangat penting. Karena selain membantu tugas dokter dalam melayani pasien, juga dapat memberikan dampak positif bagi kinerja rumah sakit, Dengan membuat penjadwalan perawat dengan baik, maka dapat mempengaruhi kualitas pelayanan tenaga kerja perawat di rumah sakit. Hal inilah yang membuat RS. Pelabuhan Surabaya menjadikan permasalahan penjadwalan perawat menjadi salah satu item penting dalam setiap evaluasi kinerjanya. Dalam penelitan ini, yang dibahas adalah bagaimana penerapan metode Integer Linear Programming untuk menyusun penjadwalan perawat di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya, dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan perawatnya dan kebutuhan day off dari masing masing perawat serta beberapa kendala teknis lain yang perlu diperhitungkan berdasarkan dari perspektif pihak management rumah sakit. Dengan mengembangkan model penjadwalan yang sudah ada sebelumnya dan menggunakan bantuan program computer, LINGO, diharapkan permasalahan penjadwalan perawat di rumah sakit dapat diselesaikan. Kata kunci : Penjadwalan perawat, Integer Linear Programming. PENDAHULUAN Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kerja perawat memegang peranan yang penting karena mempengaruhi kinerja rumah sakit dimata pengguna jasa rumah sakit. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan tenaga kerja perawat diantaranya adalah kebijaksanaan rumah sakit dalam penyusunan jadwal perawat yang dianggap adil oleh setiap tenaga kerja. Penyusunan jadwal perawat, umumnya dilakukan secara manual. Beberapa menggunakan alat software, seperti Excel, walaupun sebenarnya bukan alat yang baik untuk mendukung perencanaan secara otomatis. Software itu hanya sekedar membuat tampilan yang lebih elegan untuk menjelaskan jadwal kepada pegawai. Akhirnya, dokumentasi yang digunakan dalam rumah sakit menjadi sangat besar dan tidak praktis karena berisi terlalu banyak peraturan dan data yang yang tidak bisa terbaca oleh program Excel. Penyusunan jadwal perawat secara manual, juga dilakukan di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya (RSPS) oleh masing masing kepala ruangan, walaupun metoda penyusunannya berdasarkan ketentuan dari manager keperawatan. Secara umum, jadwal perawat disusun dengan menggunakan periode satu bulan dan maksimal libur 8 hari. Setiap perawat wajib mendapat shift malam selama 3 hari berturut turut, kecuali untuk perawat kepala. Sedangkan tingkat kemampuan perawat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu perawat kepala (penanggung jawab ruangan), perawat penanggung jawab shift dan A-21-1
2 perawat pelaksana. Pada penelitian ini akan diusulkan suatu model penjadwalan perawat yang dapat digunakan sebagai alat perbandingan dengan model penjadwalan yang sudah ada sebelumnya dan untuk memastikan bahwa terdapat cukup tenaga kerja perawat yang bertugas setiap saat dengan memperhatikan skill level perawat dan permintaan cuti yang dianggap adil bagi semua perawat. Berdasarkan hari libur (day off) dan hari masuk (day on) dari masing masing perawat dapat disusun pengembangan konfigurasi jadwal individu untuk mengatasi permasalahan penjadwalan perawat dan untuk memenuhi ketentuan dan kebutuhan akan pegawai rumah sakit dalam rangka untuk meminimalkan total jam kerja dan memaksimalkan preferensi perawat sebaik kualitas kepeduliannya. Tujuan penelitian ini adalah membuat usulan suatu model penjadwalan kerja di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya, dengan memperhitungkan skill level dan kebutuhan day off dari masing masing perawat serta menjamin terpenuhinya kendala kendala teknis tertentu yang ditetapkan oleh rumah sakit. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatife penjadwalan perawat kepada pihak manajemen Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya, dengan menggunakan model penjadwalan yang berbeda dari model penjadwalan sebelumnya. MEDODE UNTUK PENJADWALAN PERAWAT Salah satu keputusan management yang paling penting di dalam rumah sakit adalah menentukan perencanaan kebutuhan dan penjadwalan perawat (nurse staffing and scheduling). Shift constraints dan nurse constraints adalah dua jenis constraint yang banyak digunakan untuk membuat model nurse scheduling. Shift constraints digunakan jika memelihara level pelayanan yang diinginkan dalam lingkup jumlah dan skill dari masing masing shift, dimana masing masing shift constraint menetapkan batasan yang lebih rendah dan/atau lebih tinggi untuk total jumah perawat yang bekerja di masing masing shift sebaik seperti halnya dalam masing masing kelompok. Sedangkan nurse constraints digunakan jika mempertimbangkan beban kerja dari masing masing perawat dalam hubungannya dengan jumlah day off, kebutuhan day off, dan penjadwalan kerja ketika pengaturannya dinilai merugikan kesehatan perawat. Sistem cyclic scheduling atau sistem penjadwalan rotasi mempunyai kelebihan yaitu adil, tetapi mempunyai kekurangan ketika ada perawat yang sakit, berlibur dan beberapa alasan tidak masuk lainnya. Dalam beberapa kasus yang sering terjadi, pola day on dan day off sudah tetap dan dibuat untuk perioda dua minggu atau satu bulan, serta perputaran perawat secara terus menerus mengikuti pola. Dalam hal ini perawat akan mempunyai pengalaman kerja yang sama dalam setahun. Intinya adalah bagaimana melakukan perencanaan yang lebih baik dalam penggunaan sumber daya perawat yang tersedia sangat dibutuhkan saat ini untuk memperbaiki kualitas lingkungan kerja. Dalam hal skill level atau tingkat kemampuan perawat, pemeliharaan dari nursing care tingkat tinggi adalah faktor utama dalam ketetapan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Seorang ketua perawat harus menugaskan kepada perawat untuk membagi shift berdasarkan jumlah dan skill level yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pembatasan terhadap beban kerja individu membuat tugas dalam hal scheduling menjadi membutuhkan banyak tenaga dan waktu. Program linear merupakan suatu metode untuk menyelesaikan persoalan dengan beberapa fungsi kendala untuk mencapai tujuan seperti memaksimalkan (keuntungan yang akan dicapai) atau meminimalkan (biaya). Sifat linear memberi arti bahwa seluruh fungs i matematis dalam model ini merupakan fungsi linear, sedangkan programming merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program linear merupakan perencanaan aktifitas aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil terbaik dari seluruh alternative yang memungkinkan / fleksibel. A-21-2
3 Karakteristik karakteristik yang biasa digunakan dalam program linear adalah sebagai berikut: 1. Fungsi tujuan Merupakan suatu fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimalkan atau diminimalkan berdasarkan yang dikehendaki. Contoh: Max atau Min Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + CnXn 2. Fungsi kendala atau batasan Merupakan suatu kendala atau batasan yang dirumuskan ke dalam suatu persamaan matematis. Kendala dalam hal ini merupakan suatu hal yang membatasi tujuan yang dihasilkan sepeti keterbatasan biaya, material, waktu, tenaga dan lain lain. Contoh: Batasan batasan : 1. a11x1 + a12x2 + a13x a1nxn b1 2. a21x1 + a22x2 + a23x a2nxn b2 m. am1x1 + am2x2 + am3x amnxn bm dan X1 0, X2 0,..Xn 0 3. Variabel keputusan Adalah merupakan suatu variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan keputusan yang akan dibuat dari permodelan yang ada. Contohnya: Xn dari fungsi tujuan diatas. Metoda Integer Linear Programming (ILP) muncul karena dalam kenyataannya tidak semua variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan, melainkan bilangan cacah. Misalnya jika variabel keputusan yang dihadapi berkaitan dengan jumlah mesin, orang dan sebagainya. Adapun asumsi yang digunakan sama dengan Linear Programing, hanya saja menghilangkan asumsi divisibility. Ada tiga jenis integer, yaitu integer murni (semua variabel keputusan bilangan cacah), integer 0-1(semua variabel keputusan berharga 0 atau 1) dan integer campuran (sebagian variabel keputusan bilangan cacah dan sebagian lagi bilangan pecahan). MODEL PENJADWALAN SHIFT PERAWAT Model penjadwalan matematik yang dituliskan oleh Jaumard et al. (1988) dengan menggunakan formulasi dasar dari permasalahan pokok meminimalkan jumlah gaji, keseimbangan perawat pilihan dan perawat yang berpengalaman atau tidak berpengalaman adalah tujuan dari pemenuhan permintaannya. Adapun formulasinya adalah sebagai berikut: K S L T l Fungsi tujuan: Min Z gks fks epd tpbkla std xks k 1 s1 dd pp l 1 t 1 Fungsi tersebut bertujuan untuk meminimalkan jumlah gaji dengan cara mengurangi biaya gaji dengan preferensi untuk memiliki perawat yang mempunyai skill level l yang ditugaskan di periode p pada hari ke-d. Fungsi pembatas: s x ks s1 1 Batasan tersebut untuk memastikan bahwa setiap perawat menerima satu jadwal secara pasti. A-21-3
4 xks 0,1, dimana k = 1, 2,,K, s = 1, 2,, S Batasan tersebut untuk memastikan bahwa perawat menerima jadwal yang ditentukan atau tidak sama sekali. K S l tpbklastd xk sqlt,( L, T ), dengan( L, T ) 2( p, d), p P, d D i L t T k1 s1 Artinya jumlah perawat disesuaikan dengan jumlah kebutuhan untuk setiap harinya. Keterangan notasi yang digunakan: k = Jumlah perawat yang ada di ruangan l = Jumlah dari skill level s = Jumlah dari shift dalam satu hari d = Jumlah hari p = Jumlah periode g = Biaya gaji untuk perawat k yang bekerja di shift ke s ks f = Fungsi keinginan perawat k bekerja di shift ke s ks = Bernilai 1 jika tipe shift t meng-cover demand periode p, 0 jika tidak tp b kl = Bernilai 1 jika perawat k mempunyai skill level l, 0 jika tidak std = Bernilai 1 jika schedule s meliputi penugasan pada tipe shift t di hari d, 0 jika tidak x = Bernilai 1 jika perawat k menerima schedule s, 0 jika tidak ks q = Quota (jumlah perawat) LT PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN SHIFT PERAWAT Definisi notasi yang akan digunakan dalam pengembangan model ini adalah sebagai berikut: Indeks, meliputi: b : bagian instalasi rawat inap yang diteliti (B) l : level perawat l1 = 1 = kepala bagian perawat (PJ) l2 = 2,3,4,5 = perawat penanggung jawab shift (PJ shift) l3 = 6, 7, 8, dst = perawat jaga atau pelaksana (P) k : perawat (K : jumlah perawat) s : shift (S : jumlah shift) d : hari (D : jumlah hari) Parameter, yaitu: C sd : koefisien fungsi tujuan, yang artinya lamanya jam kerja pada shift ke s di hari ke d Variabel keputusan, yaitu: X blksd : Pada bagian instalasi b untuk level l perawat k bekerja pada shift s di hari ke d Fungsi tujuannya adalah untuk meminimumkan total jam kerja seperti yang dapat dilihat di bawah ini: b Min Z = l K S D b1 l1 k1 s1 d1 C sd X blksd.. (1) Permasalahan pokok yang terdapat dalam penjadwalan perawat di rumah sakit RSPS dapat dituliskan dalam fungsi fungsi pembatas, sebagai berikut: A-21-4
5 1. Pemenuhan jumlah perawat pada tiap shift Untuk level perawat kepala: X blksd = 1 untuk setiap b, d kecuali d = hari libur perawat kepala X blksd = 0 untuk setiap b, d kecuali d = hari kerja perawat kepala X blksd = 0 untuk setiap b, d, s = 2 dan 3 Untuk level perawat penanggung jawab: 4 k1 4 k1 X 1 untuk setiap b, d, s = 2 dan 3 X b2ksd b2ksd 1 perawat kepala Untuk level perawat pelaksana: k k1 Xb3 ksd 2 untuk setiap b, s = 1 dimana d = hari libur untuk setiap b, s, d 2. Dalam satu hari perawat bekerja hanya satu shift saja s s1 X blksd 1 untuk setiap b, l, k, d 3. Setiap perawat yang bertugas pada shift malam tidak boleh diikuti dengan shift pagi. X blk3d + X blk1(d+1) 1 untuk setiap b, l, k, d 4. Setiap perawat yang bertugas pada shift malam selama 3 hari mendapatkan libur pada hari berikutnya. X blk3d + X blk3(d+1) + X blk3(d+2) + X blk3(d+3) + X blk2(d+3) + X blk1(d+3) 3 untuk setiap b, l, k, d 5. Batasan untuk perawat yang bertugas maksimal sebanyak 22 shift/periode s d X blksd s1 d 1 22 b, l, k 6. Batasan non negatif dan binary X ksd (0, 1) HASIL DAN DISKUSI Setelah model mathematic diformulasikan dalam bentuk integer programming dan selanjutnya diproses dengan menggunakan paket LINGO maka dihasilkan jadwal kerja perawat untuk tiap bagian untuk periode satu bulan. Jadwal kerja perawat pada bagian bedah hasil permodelan, memberi informasi total perawat yang bekerja dalam satu hari, baik pada shift pagi, sore dan malam hari. Selain itu memberikan informasi tentang persentasi masuk dari perawat dalam satu bulan, baik pada shift pagi, sore dan malam hari. Jumlah kebutuhan minimal perawat pada bagian Bedah di RSPS untuk tiap shift dalam satu hari hasil dari model, sudah sesuai jumlah minimal perawat yang dibutuhkan dan jumlah shift kerja masing masing perawat sudah memenuhi dengan jumlah shift kerja yang ditentukan oleh manajemen rumah sakit. Begitu juga dengan Day off dari masing masing perawat Perbandingan model penjadwalan antara model existing dengan model penjadwalan yang baru (22 shift) menunjukkan bahwa model penja dwalan yang baru memberikan jumlah shift yang lebih merata kepada semua perawat. Dan dengan membuat model penjadwalan yang lebih sedikit jumlah shiftnya (22 shift), akan memberikan total jam kerja yang lebih baik. A-21-5
6 Tabel 1. Perbandingan Total Jam Kerja Model Penjadwalan Perawat Di Ruangan Bedah No Perawat pg Jumlah Shift Existing sr Total Total Jam Jumlah Shift Hasil Model 22 Shift ml m d+ d- pg sr Total Total Jam Jumlah Shift Hasil Model 20 Shift ml m d+ d- pg sr mlm d+ d Total Total Jam ket : pg = shift pagi, sr = shift sore, mlm = shift malam KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengembangan model penjadwalan perawat dari model matematik Jaumard et. al (1998) dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan perawat yang mempertimbangkan skill level dan kebutuhan day off. 2. Pengembangan model penjadwalan dengan membuat batasan dari aturan yang sesuai dengan kondisi di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya terbukti lebih efektif. Hai ini dapat dilihat pada jadwal yang baru jumlah perawat memenuhi permintaaan dan kelebihan perawat hanya terjadi pada hari hari tertentu. Adapun pada jadwal rill masih banyak terjadi pelanggaran aturan yang disebakan karena kekurangan atau kelebihan perawat. 3. Model penjadwalan yang menghasilkan jadwal baru sudah mengatur sehingga faktor kelelahan dari perawat dapat diminimalkan. Selain itu juga sudah terdapat perbedaan jumlah jam kerja berdasarkan skill level perawat. 4. Kebutuhan hari libur (day off) pada jadwal yang baru, lebih merata selama periode satu bulan, sehingga dapat mengurangi faktor kelelahan dari perawat. A-21-6
7 DAFTAR PUSTAKA Azaiez, M. N. dan Al Sharif, S. S. (2005), A 0 1 Goal Programming Model For Nurse Scheduling, Computers & Operations Research 32 (2005) Bard, J. F. dan Purnomo, H. W. (2005), Preference Scheduling For Nurses Using Column Generation, European Journal of Operation Research 164: Bazaraa, M. S., Jarvis, J. J. dan Sherali, H. D. (1997), Linear Programing and Network Flows, 2 nd Edition, John Wiley & Sons, Canada. Glover, F. dan Laguna, M. (1999), Tabu Search, Kluwer Academic Publishers, Boston. Jaumard, B., Semet, F. dan Vovor, T. (1998), A Generalized Linear Programming Model For Nurse Scheduling, European Journal of Operational Research 107: Jensen, P. A. dan Bard, J. F. (2003), Operation Research: models and methods, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey. Murnianty, E. (2007), Penjadwalan Kerja Perawat Dengan Memperhitungkan Skill Level Dan Kebutuhan Day off di RS.Dr. Haryoto Kab.Lumajang, Tesis Magister, MMT ITS, Surabaya. Praptiningsih, S. (2006), Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Taha, H. A. (1997), Operation Research: an introduction, 6 th edition, Prentice Hall International, New Jersey. Winston, W. L., Bright, S. C. dan Broadie, M. (2001), Practical Management Science, Thompson Learning, Pacific Grove, CA. A-21-7
8 A-21-8
PENJADWALAN KERJA PERAWAT DENGAN MEMPERHITUNGKAN SKILL LEVEL DAN KEBUTUHAN DAY OFF (Studi Kasus di RS Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang)
PENJADWALAN KERJA PERAWAT DENGAN MEMPERHITUNGKAN SKILL LEVEL DAN KEBUTUHAN DAY OFF (Studi Kasus di RS Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang) Eksi Murnianty, I Nyoman Pujawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING
Company LOGO PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK
MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING Said Almuhajir 1, T. P. Nababan 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING
PENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING Abstrak Arina Pramudita Lestari 1, Wiwik Anggraeni 2, Retno Aulia Vinarti Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciMODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA
Model Goal Programming... (Dimas Pamungkas) 1 MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA A GOAL PROGRAMMING MODEL FOR OPTIMIZING NURSE SCHEDULLING AT GRHASIA HOSPITAL
Lebih terperinciOPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM
OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM Disusun Oleh Aditya Pratama H (2510100111) Pembimbing Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan & Asumsi Penjadwalan Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sangat penting bagi semua penduduk di Indonesia. Pemerintah menyediakan rumah sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum. Di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam keadaan darurat,
Lebih terperinciPENYUSUNAN JADWAL PETUGAS SEKURITI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT
PENYUSUNAN JADWAL PETUGAS SEKURITI DENGAN PROGRAM GOL Herlina Marbun 1, Endang Lily 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika FMIPA Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING. Nama Mahasiswa : ATMASARI NRP :
PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama Mahasiswa : ATMASARI NRP : 1206 100 064 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Abstrak Penjadwalan perawat
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI IHSAN CAISARIO
PEMODELAN PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI IHSAN CAISARIO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciMERANCANG MODEL PENJADWALAN SHIFT KERJA RESEPSIONIS HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus: Swiss BelHotel Palu)
JIMT Vol. 10 No. 1 Juni 201 (Hal. 55 64) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MERANCANG MODEL PENJADWALAN SHIFT KERJA RESEPSIONIS HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi
Lebih terperinciMODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PERAWAT UGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Nur Ichsan, Dwijanto, Riza Arifudin
UJM 5 (1) (2016) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PERAWAT UGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Nur Ichsan, Dwijanto,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN DAN ALOKASI KRI TNI AL KE SEKTOR PATROLI WILAYAH LAUT INDONESIA BARAT DENGAN METODE SET COVERING PROBLEM
STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN DAN ALOKASI KRI TNI AL KE SEKTOR PATROLI WILAYAH LAUT INDONESIA BARAT DENGAN METODE SET COVERING PROBLEM Suhirwan, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Manajemen Industri Program
Lebih terperinci5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di
ABSTRAK Rumah Sakit Kebonjati berlokasi di Jalan Kebonjati no. 152, Bandung. Dalam rangka menata kembali jadwal kerja shift bagi para perawatnya agar sesuai dengan Peraturan Kepegawaian yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam kehidupan sehari-hari, penjadwalan merupakan masalah klasik yang sering ditemui. Berbagai instansi atau perusahaan dihadapkan dengan masalah
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciMODEL NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING DAN PENGOPTIMUMAN TAKLINEAR PADA PENJADWALAN PERAWAT RSUD KOTA BOGOR LUKMAN HAKIM
MODEL NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING DAN PENGOPTIMUMAN TAKLINEAR PADA PENJADWALAN PERAWAT RSUD KOTA BOGOR LUKMAN HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Program kepaniteraan klinik merupakan suatu bagian penting dalam sistem pendidikan kedokteran, program kepaniteraan klinik yaitu suatu periode pendidikan kedokteran
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK
B-10-1 APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK * Iswanto, Abdullah Shahab Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi e-mail : * iswan_bwi@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciMATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik
Lebih terperinciDEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1
DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.
Lebih terperinciLINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riset Operasi Masalah pengoptimalan timbul sejak adanya usaha untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah manajemen suatu organisasi. Sebenarnya kegiatan yang
Lebih terperinciMETODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN
Metode Linear Programing Panduan Pemilihan Tipe dan Jumlah Rumah Bayu Teguh Ujianto METODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN 1) Bayu Teguh Ujianto
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamar darurat (Emergency Room/ER) adalah tempat yang sangat penting peranannya pada rumah sakit. Aktivitas yang cukup padat mengharuskan kamar darurat selalu dijaga oleh
Lebih terperinciPENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciOleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( )
Pendekatan Goal Programming untuk Penentuan Rute Kendaraan pada Kegiatan Distribusi (A Goal Programming Approach to Vehicle Routing Problems of Distribution) Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI (1207 100 020)
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI -202 Nama Mata Kuliah : Model Deterministik Jumlah SKS : 2 Semester : III
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI -202 Nama Mata Kuliah : Model Deterministik Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : Pengantar Teknik Industri Deskripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan medis yang memerlukan keahlian dan kinerja yang profesional. Sehingga diperlukan suatu kinerja yang dapat memberikan pelayanan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sukarelawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan imbalan. Sukarelawan
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING Michael Firman Mulyono dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemenTeknologi InstitutTeknologiSepuluh Nopember
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP
OPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP Suhandik, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Manajemen Industri-Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penjadwalan merupakan masalah klasik yang paling sering ditemui. Berbagai instansi atau perusahaan dihadapkan dengan masalah penjadwalan
Lebih terperinciMANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah
MANAGEMENT SCIENCE ERA Nurjannah Sasaran Memahami proses optimasi dan pendekatan sistemik terintegrasi dalam menyelesaikan permasalahan. Dibutuhkan ilmu manajemen karena sumber daya yang terbatas. Menggunakan
Lebih terperinciPenjadwalan Shift Kerja Line Maintenance Menggunakan Integer Linier Programing (ILP) di PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia
Penjadwalan Shift Kerja Line Maintenance Menggunakan Integer Linier Programing (ILP) di PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Oleh : Andiani Kuswardhany NRP. 2506 100 093 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciOPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN ABSTRAK
Prosiding Semirata05 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungura Pontianak OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN Pratiwi Siregar
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK RUSTIANA IMALA PUTRI
PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK RUSTIANA IMALA PUTRI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciMODEL PENJADWALAN KEBERANGKATAN BUS DENGAN STRATEGI ALTERNATING DEADHEADING: STUDI KASUS DI PO RAYA
MODEL PENJADWALAN KEBERANGKATAN BUS DENGAN STRATEGI ALTERNATING DEADHEADING: STUDI KASUS DI PO RAYA R. A. CAHYADI 1, A. AMAN 2, F. HANUM 2 Abstrak Penjadwalan keberangkatan bus merupakan salah satu hal
Lebih terperinciMATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT
MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang
Lebih terperinciOptimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (014) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-87 Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)
Lebih terperinciPenjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no2.127-137 Penjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming Clara Yessica Livia *, Teguh Oktiarso Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciAplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium
Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium Hikmah *1, Nusyafitri Amin 2 *1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat, 2 Program Studi
Lebih terperinciMatematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.
(Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk
Lebih terperinciPengantar Teknik Industri TIN 4103
Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 10 Outline: Penelitian Operasional References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations Research. 7th ed. The McGraw-Hill Companies,
Lebih terperinciOptimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-9 (0-97 Print) Optimasi Permasalahan Penugasan Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot Laili Rochmah, Ahmad Saikhu, dan Rully Soelaiman Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk terus memperbaiki performa dan kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu jasa pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Seiring
Lebih terperinciMODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN
MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN Jefikz Berhitu, Mokh. Suef, dan Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri - Institut
Lebih terperinciTeknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM
Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING
PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING William Goenardi* dan Abdullah Shahab** *PT. HM Sampoerna, Tbk. Jl. Rungkut Industri Raya 18, Surabaya e-mail: william_goenardi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan.
BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan. 8.1. Kesimpulan Pada penelitian ini, model penjadwalan yang dibuat akan menyeimbangkan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN
PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN Roy Iskandar, Nurhadi Siswanto, Bobby O. P. Soepangkat Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciGoal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya
Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya Oleh : Kartika Megasari 1206 100 044 Dosen Pembimbing: Drs.Sulistiyo,MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciOPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Fransiscus Xaverius Aucky Wibisono dan Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN
MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN J. K. Sari, A. Karma, M. D. H. Gamal junikartika.sari@ymail.com Mahasiswa Program Studi S Matematika Laboratorium Matematika Terapan Jurusan
Lebih terperinciOptimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol. No. Juli 05 ISSN 460-454 Otimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear Pratiwi Siregar Habibis Saleh M.D.H. Gamal 3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan
Lebih terperinciIII MODEL PENJADWALAN
3 Ax = B N x B x = Bx B + Nx N = b. (5) N Karena matriks B adalah matriks taksingular, maka B memiliki invers, sehingga dari (5) x B dapat dinyatakan sebagai: x B = B 1 b B 1 Nx N. (6) Kemudian fungsi
Lebih terperinciBAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari tambahan penghasilan dari suami. Selain karena faktor ekonomi keluarga, wanita juga bisa mengekspresikan
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING Dimas Ismunandar dan Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Industri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.
Lebih terperinciModel Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center
Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPendekatan Maju (Forward) Dynamic Programming Untuk Permasalahan MinMax Knapsack 0/1
Pendekatan Maju (Forward) Dynamic Programming Untuk Permasalahan MinMax Knapsack 0/1 Ani D Rahajoe 1, Arif Arizal 2 1 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Bhayangkara, Surabaya. E-mail:anidrahayu@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan
Lebih terperinciPENENTUAN DERIVASI PRODUK UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA INDUSTRI OLEOFOOD
PENENTUAN DERIVASI PRODUK UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA INDUSTRI OLEOFOOD Ivan Gunawan 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )
MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG ) a Agus Rachmad Purnama a, Udisubakti Ciptomulyono b Mahasiswa
Lebih terperinciOptimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta
Lebih terperinciOptimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak sekali perusahaan yang berkembang di dunia, seperti perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, jasa, industri dan lain-lain. Perusahaanperusahaan
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENJADWALAN TENAGA KERJA ROOM BOY DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING ROOM BOY SCHEDULING IN HKG HOTEL USING GOAL PROGRAMMING METHOD Auriiga Yuzi Eradipa 1), Arif Rahman 2), Ceria Farela Mada Tantrika
Lebih terperinciManajemen Operasional
Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam
Lebih terperinciPengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.21-27 Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang Putu Eka Dewi Karunia Wati *, Hilyatun Nuha
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian pada PT. Ameya Living Style Indonesia, maka kesimpulan yang didapatkan berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan dan prosedur perusahaan terkait aktivitas produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, aspek manajemen untuk menyediakan pelayanan kesehatan terbaik untuk pasien di rumah sakit semakin diperhitungkan. Rumah sakit ingin mengoptimalkan level kepuasan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perawat 2.1.1 Konsep Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau
Lebih terperinciPENGOPTIMUMAN PENJADWALAN PERAWAT PADA INSTALASI RUANG INAP RSU PROPINSI NTB
βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 4 No. 1 (Mei) 2011, Hal. 68-86 βeta 2011 PENGOPTIMUMAN PENJADWALAN PERAWAT PADA INSTALASI RUANG INAP RSU PROPINSI NTB Koko Hermanto 1, Marwan 2, Mamika Ujianita
Lebih terperinciPenerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang
Petunjuk Sitasi: Tantrika, C. F., Azlia, W., & Arfiansyah, A. (2017). Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang. Prosiding SNTI
Lebih terperinciOPTIMASI PEMOTONGAN BAHAN KAOS POLO DI PT MGJ MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
. \ t ~'.... T,...:.'. \ ' t ; l _J. 1 1: '.1. n. 1 :.l '~,,-.).1.. ~... LA- ~ Sl2.M1NAR NAS QrEK/IIlK./NlWr9-'FR:ftfNff. 'RSITAS GADJAHMADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli 2011 OPTIMASI PEMOTONGAN BAHAN KAOS
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT RS CIPTO MANGUNKUSUMO LANTAI 4 ZONA A MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING IRMA FATMAWATI
PENJADWALAN PERAWAT RS CIPTO MANGUNKUSUMO LANTAI 4 ZONA A MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING IRMA FATMAWATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat
Lebih terperinciJurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR
Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 204 Vol. 8 No. METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR Bayu Prihandono, Meilyna Habibullah, Evi Noviani Program Studi
Lebih terperinciPENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA IPB PENDAHULUAN
PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA IPB RUHIYAT 1, F. HANUM 1, R. A. PERMANA 2 Abstrak Jadwal mata kuliah mayor-minor yang tumpang
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) METODE STOKASTIK OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T.
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) METODE STOKASTIK OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tingginya mobilitas penduduk di suatu negara terutama di kota besar tentulah memiliki banyak permasalahan, mulai dari kemacetan yang tak terselesaikan hingga moda
Lebih terperinciOptimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks
INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail:
Lebih terperinciOleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih (2) Husty Serviana Husain (2) ABSTRAK
MODEL OPTIMASI PENJADWALAN KERETA API (Studi Kasus pada Jadwal Kereta Api di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Lintasan Bandung-Cicalengka) Oleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Heni Indrayati* dan Bobby Oedy P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciOPTIMISASI PENJUALAN SUSU CUP MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SIMPLEKS DAN ANALISA SENSITIVITAS
OPTIMISASI PENJUALAN SUSU CUP MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SIMPLEKS DAN ANALISA SENSITIVITAS Ratna Ekawati 1), Shanti K Anggraeni 2), Hadi Setiawan 3) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,
Lebih terperinciOPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL M Khahfi Zuhanda, Syawaluddin, Esther S M Nababan Abstrak. Beberapa tahun
Lebih terperinciKata kunci : Pengalokasian Order Produksi, Integer Linear Programming, Perencanaan Produksi
PENGALOKASIAN ORDER-ORDER PRODUKSI PADA MESIN DARI BERBAGAI PLANT UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Mas ud, Witantyo Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciOPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.
OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)
Lebih terperinci