OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING
|
|
- Hendri Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING Michael Firman Mulyono dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemenTeknologi InstitutTeknologiSepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, JawaTimur, Indonesia ABSTRAK Persaingan yang ketat di industri cat menuntut PT. XYZ memperbaiki diri agar dapat mengambil tempat sebagai pemimpin pasar sesuai visi dari perusahaan.selain ketepatan pemenuhan kebutuhan konsumen, PT XYZ memiliki strategi kepemimpinan biaya dalam memenangkan persaingan pasar. Departemen produksi sebagai bagian dari rantai pasok perusahaan memiliki kontribusi terkait pemenuhan kebutuhan produksi secara efektif dan efisien. Dengan adanya sumber-sumber daya yang terbatas, optimasi perencanaan produksi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan produksi dan efisiensi biaya menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan produksi yang diharapkan adalah perencanaan produksi yang meminimalkan total biaya yang ada, memenuhi kebutuhan produksi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memenuhi pendapatan minimum yang diharapkan pekerja. Metode mixed integer programming yang merupakan pengembangan dari metode linear programming dipilih untuk memberikan solusi karena tepat untuk digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang mengharuskan sebagian variabel keputusan bernilai integer (bulat). Hasil optimasi dengan metode mixed integer programming, menghasilkan penurunan total biaya per minggu sebesar Rp ,- atau sebesar 2.3%., memperbaiki pemenuhan kebutuhan produksi, dan memperbaiki pencapaian pemenuhan upah minimum pekerja. Kata kunci: perencanaan produksi, optimasi, efisiensi biaya, mixed integer programming. PENDAHULUAN Pabrik cat PT XYZ didirikan tahun 1997 untuk memproduksi cat water base dan cat solvent Base. Sampai saat ini PT XYZ masih belum menjadi pemimpin pasar, hal ini dikarenakan persaingan di industri cat yang begitu ketat dengan banyaknya pesaing yang ada di industri tersebut. Persaingan yang ketat di industri cat menuntut PT. XYZ memperbaiki diri agar dapat mengambil tempat sebagai pemimpin pasar sesuai visi dari perusahaan. Produk cat PT XYZ secara garis besar dibagi menjadi dua berdasarkan jenis pelarut yang digunakan yaitu cat water base (WB) yang menggunakan air sebagai pelarut dan cat solvent base (SB) yang menggunakan pelarut selain air. Kurang lebih 90% dari total produksi produk cat PT. XYZ berasal dari produk cat water base. Hal ini dikarenakan sebagian besar kebutuhan konsumen produk cat adalah untuk keperluan pengecatan tembok interior dan eksterior. Hal ini menyebabkan perencanaan produksi untuk cat water base lebih kompleks daripada cat solvent base. Selama ini terjadi beberapa keterlambatan pemenuhan permintaan produk dari konsumen. Keterlambatan tersebut dikarenakan tidak tersedianya produk yang tepat pada saat produk akan dikirim ke konsumen. Ketidaktersediaan produk tersebut disebabkan perencanaan produksi yang dilakukan PT XYZ selama ini belum mencakup perencanaan A-33-1
2 alokasi sumber daya yang digunakan. Pembagian alokasi sumber daya dilakukan bagian produksi yang bersifat subjektif dan belum tentu optimal. Hal ini menyebabkan tidak meratanya pengunaan sumber daya yang sering mengakibatkan terjadinya kekurangan kapasitas produksi. Menurut Adonyi (2008), perencanaan produksi memegang peran penting dalam optimasi alokasi sumber daya dalam produksi bermacam-macam produk.pt XYZ memiliki strategi kepemimpinan biaya dalam memenangkan persaingan pasar sehingga selain ketepatan pemenuhan kebutuhan konsumen, optimasi perencanaan produksi untuk memastikan efisiensi biaya menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Faktor pertama yang mempengaruhi kompleksitas perencanaan produksi produk cat adalah banyaknya variasi warna untuk sebuah produk cat. Faktor kedua adalah sistem produksi batch. Sistem produksi batch menyebabkan perencanaan produksi tidak terlalu fleksibel dan memungkinkan terjadinya kelebihan produksi untuk produk tertentu. Faktor ketiga adalah pengunaan sumber daya terbatas yang sama untuk proses produksi berbagai jenis produk yang ada. Perencanaan produksi yang kurang tepat dapat mengakibatkan produk diproduksi pada jumlah yang tidak seharusnya, penggunaan sumber daya tidak optimal, serta permasalahan kepuasan terhadap pendapatan pekerja yang sering menyebabkan turn over yang tinggi dan mengakibatkan fluktuasi kapasitas. Kesemuanya ini akhirnya berimbas pada tidak terpenuhinya permintaan dari konsumen dan tingginya total biaya yang harus ditanggung. Perencanaan produksi yang diharapkan adalah perencanaan produksi yang meminimalkan total biaya yang ada dengan tetap memenuhi permintaan dari konsumen, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memenuhi pendapatan minimum yang diharapkan pekerja. Menurut Hillier dan Lieberman (2000), linear programing merupakan alat yang baik sekali untuk menyelesaikan permasalahan umum terkait alokasi sumber daya yang terbatas untuk aktivitas-aktivitas yang ada dengan cara yang paling optimal. Menurut Perry dan Preston (1986), metode linear programming banyak dipilih sebagai alat menyelesaikan permasalahan karena mudah dalam pengumpulan data, fungsi tujuan mudah dipahami, serta menghasilkan solusi yang optimum dengan biaya minimum. Metode mixed integer programming yang merupakan pengembangan dari metode linear programming tepat untuk digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang mengharuskan sebagian variabel keputusan bernilai integer (bulat). METODE Metode mixed integer programming merupakan program linier dimana beberapa variabel memiliki nilai-nilai integer (bulat) dan diskrit. Berikut adalah formulasi model matematis untuk permasalahan optimasi perencanaan produksi cat: Formulasi Variabel Keputusan Variabel keputusan untuk proses produksi base, proses colour matching, dan packing secara berurutan adalah TBij, TBik, TClj, TClk, TClm,XPnj, XPnv, XPoj, XPov, SPn, dan SPo dimana: TBij : Jumlah batch base i yang diproduksi di mixer produksi atas j per minggu. TBik : Jumlah batch base i yang diproduksi di mixer produksi bawah k per minggu. TClj : Jumlah batch cat warna l yang diproduksi di mixer produksi atas j per minggu. TClk : Jumlah batch cat warna l yang diproduksi di mixer produksi bawah k per minggu. TClm : Jumlah batch cat warna l yang diproduksi di mixercolour matching m per minggu. XPnj : Jumlah produk jadi base n (dalam satuan unit produk) yang dikemas di mixer produksi atas j per minggu. A-33-2
3 XPnv XPoj XPov SPn SPo : Jumlah produk jadi base n (dalam satuan unit produk) yang dikemas di dak packing v per minggu. : Jumlah produk jadi warna o (dalam satuan unit produk) yang dikemas di mixer produksi atas j per minggu. : Jumlah produk jadi warna o (dalam satuan unit produk) yang dikemas di dak packing v per minggu. : Jumlah stok produk jadi base n per minggu. : Jumlah stok produk jadi warna o per minggu. Formulasi Fungsi Tujuan Fungsi tujuan pada penelitian ini adalah minimasi total biaya yang terdiri atas biaya produksi, biaya proses colour matching, biaya pengemasan produk, dan biaya stok. Berikut adalah formulasi matematis untuk fungsi tujuan penelitian ini: Min: z = Dimana: CBij = Biaya untuk memproduksi 1 batch cat basei di mixer produksi atas j. CBik = Biaya untuk memproduksi 1 batch cat basei di mixer produksi bawah k. CClj = Biaya untuk proses colour matching 1 batch cat warna l dimixer produksi atas j. CClk = Biaya untuk proses colour matching 1 batch cat warna l dimixer produksi bawah k. CClm = Biaya untuk proses colour matching 1 batch cat warna l di mixercolour matching m. CPn = Biaya untuk proses pengemasan per unit produk jadi base n. CPo = Biaya untuk proses pengemasan per unit produk jadi warna o. CSPn = Biaya stok per unit produk jadi base n. CSPo = Biaya stok per unit produk jadi warna o. Formulasi Fungsi Kendala Batasan-batasan yang membatasi fungsi tujuan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Batasan Permintaan Produk Jadi Base + (1) n = 1,,F (2) A-33-3
4 Produk Jadi Warna + o = F+1,,G (3) 2. Batasan Kapasitas Mesin Mixer produksi atas + j = 1,,B (4) Mixer produksi bawah + k = B+1,,C (5) Mixercolour matching m = C+1,,E (6) 3. Batasan Kapasitas Tangki Produksi Atas ( + ) j = 1,, B (7) 4. Batasan Nilai Integer i = 1,,A j = 1,.,B (8) i = 1,,A k = B+1,.,C (9) l = 1,,D j = 1,,B (10) l = 1,,D k = B+1,,C (11) l = 1,,D m = C+1,,E (12) A-33-4
5 5. Batasan Kapasitas Lokasi Packing Mixer Produksi + j = 1,,B (13) Dak Packing + v = 1,,H (14) 6. Batasan Input Output a. Input output packing produk jadi cat warna. Mixer produksi atas = l = 1,,D j = 1,,B (15) Dak packing + + = + l = 1,,D (16) b. Input output proses colour matching Mixer Produksi Atas = + + i = 1,,A j = 1,,B (17) Mixer Produksi Bawah = + i = 1,,A k = B+1,,C (18) Mixer Colour Matching + = + + i = 1,,A (19) A-33-5
6 7. Batasan Ketersediaan Moving Tank + ( + ) + ( + ) Batasan Penghasilan Pekerja (20) Mixer Produksi + j = 1,,B (21) + v = 1,,H (22) 9. Batasan Stok Produk Jadi Produk jadi base + = n = 1,,F (23) Produk jadi warna + = o = F+1,,G (24) HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah permasalahan diformulasikan dalam model matematis, dilakukan penyelesaian model dengan menggunakan program lingo 11 untuk mendapatkan solusi feasible yang paling optimum. Hasil output program untuk variable keputusan jumlah batch produksi cat base dan proses colour matching dapat dilihat pada tabel 1. A-33-6
7 Tabel 1.Output jumlah batch produksi cat base dan colour matching Variabelkeputusan Jumlah batch /minggu Variabelkeputusan Jumlah batch /minggu TB11 1 TC11 1 TB12 4 TC12 0 TB185 0 TC409 0 Hasil output program untuk variable keputusan jumlah produk jadi yang dikemas di tiap lokasi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Output produk jadi yang dikemas di tiap lokasi Variabelkeputusan Jumlah Unit Produkjadi/ minggu XP11 0 XP12 0 XP XP Hasil output program untuk variable keputusan jumlah stok produk jadi per minggu dapat dilihat pada table 3 Tabel 3. Output jumlah stok produk jadi per minggu Variabelkeputusan Jumlah Unit Produkjadi/ minggu SP1 0 SP2 0 SP199 0 Perbandingan hasil output model dan hasil output dari metode perusahaan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Metode perusahaan dan Hasil Optimasi Model Metode Perusahaan Hasiloptimasi Total biaya (Rp) 18,304, ,888, PemenuhanKebutuhanProduksi (%) 95% 100% Pemenuhanupah minimum pekerja (%) 82% 100% A-33-7
8 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tahapan pengolahan dan analisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa optimasi perencanaan produksi dengan perencanaana lokasi penggunaan sumber daya yang dilakukan dengan metode mixed integer programming lebih baik dibandingkan metode perusahaan, hal ini dapat dilihat dari beberapa poin sebagai berikut: 1. Menurunkan total biaya per minggu sebesar Rp ,- atau sebesar 2.3%. 2. Memastikan pencapaian pemenuhan kebutuhan produksi. 3. Memastikan pencapaian pemenuhan upah minimum pekerja. Hasil penelitian ini sebaiknya diaplikasikan dengan pembuatan aplikasi program computer untuk membantu bagian PPIC dalam menentukan perencanaan produksi yang optimal. Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut perencanaan alokasi sumber daya dapat dilakukan bagian PPIC sehingga mengurangi keputusan-keputusan yang diambil bagian produksi yang subjektif dan belum tentu optimal. DAFTAR PUSTAKA Adonyi, R., Biros, G., Holezinger, T., dan Ferenc Friedler (2008), Effective Scheduling of a Large-Scale Paint Production System, Journal of Cleaner Production, Vol 16, hal Hillier, F. S., dan Lieberman, G J., (2010), Introduction to Operation Research, 9 th edtion, McGraw-Hill, New York. Perry, C., dan Preston, W.J., (1986), Production Planning with Linear Programming: From Textbook to Factory, OMEGA Int J of Mgmt Sci., Vol 14, No 3, hal Levary, R. R. (1994), Engineering Applications of Operation Research, European Journal of Operational Research, Vol 72, hal Taha, (2007), Operations Research: an Introduction, 8 th edition, Pearson Education, New Jersey. Taylor III, B. W.,(2007), Introduction to Management Science, 9 th edition, Pearson Education, New Jersey. Chase, R. B., Jacobs, F.R., dan N. J, Aquilano, (2011), Operation Management for Competitive Advantage, McGraw-Hill, New York. A-33-8
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Fransiscus Xaverius Aucky Wibisono dan Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING
PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING William Goenardi* dan Abdullah Shahab** *PT. HM Sampoerna, Tbk. Jl. Rungkut Industri Raya 18, Surabaya e-mail: william_goenardi@yahoo.com
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciPENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPengantar Teknik Industri TIN 4103
Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 10 Outline: Penelitian Operasional References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations Research. 7th ed. The McGraw-Hill Companies,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING
PERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING Basuki Hermanto Program Bidang Studi Magister Manaemen Teknologi Bidang Keahlian Manaemen
Lebih terperinciTeknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM
Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciKata kunci : Pengalokasian Order Produksi, Integer Linear Programming, Perencanaan Produksi
PENGALOKASIAN ORDER-ORDER PRODUKSI PADA MESIN DARI BERBAGAI PLANT UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Mas ud, Witantyo Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, serta Potensi Dynamic Programming Dynamic Programming adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER
METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK
B-10-1 APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK * Iswanto, Abdullah Shahab Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi e-mail : * iswan_bwi@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riset Operasi Masalah pengoptimalan timbul sejak adanya usaha untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah manajemen suatu organisasi. Sebenarnya kegiatan yang
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012
INTEGER PROGRAMMING Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012 INTEGER PROGRAMMING INTRODUCTION INTEGER PROGRAMMING (IP) Untuk permasalahan optimasi dengan beberapa atau semua variabel keputusan bernilai bulat(integer).
Lebih terperinciPenjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no2.127-137 Penjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming Clara Yessica Livia *, Teguh Oktiarso Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciMinimalisasi Biaya Pendistribusian Air pada Musim Kemarau di Kabupaten Soppeng dengan Menggunakan Metode Zero Suffix dan Danzing
Minimalisasi Biaya Pendistribusian Air pada Musim Kemarau di Kabupaten Soppeng dengan Menggunakan Metode Zero Suffix dan Danzing Samsuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Hendra 3 Email: edosamsuddin@gmail.com
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciPenerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang
Petunjuk Sitasi: Tantrika, C. F., Azlia, W., & Arfiansyah, A. (2017). Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang. Prosiding SNTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu tempat dimana sumber daya dasar dikelola dengan proses yang sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu hasil berupa barang atau jasa yang
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 1. Hadir H 2. Hendri R Tim Penyusun 3. Yulius Nursyamsi 4. Ridwan Zulpi Agha 5. Wahyu Ageng Laboratorium Manajemen Menengah
Lebih terperinciMAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI
MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Tri Hernawati Staf Pengaar Kopertis Wilayah I Dpk Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Abstrak Profit yang maksimal merupakan tuuan utama
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciMATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@yahoo.com MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 [KODE/SKS : IT011241 / 2 SKS] KONTRAK
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ 1 Martinus Harun Koentjoro, 2 Bobby Oedy P. Soepangkat, 3 Nurhadi Siswanto 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan untuk membahas permasalahan yang ada. Teori-teori yang digunakan adalah Riset Operasi, Konsep Dasar Perencanaan Kapasitas, dan Pemrograman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemrograman linier integer atau Integer Linear Programming (ILP) pada intinya berkaitan dengan program-program linier di mana beberapa atau semua variabel
Lebih terperinciMATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS]
MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@staff.gunadarma.co.id MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233 / 2 SKS] KONTRAK KULIAH Jumlah
Lebih terperinciPertemuan 2 Metode Simplex
Pertemuan 2 Metode Simplex Objektif : 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah. 2. Mahasiswa dapat mendefinisikan variabel keputusan. 3. Mahasiswa dapat menentukan fungsi tujuan apakah
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA 1 Analisis dan Pembahasan 2 Menghitung Nilai Harapan ( ) dan Variansi ( ) Nilai harapan dalam
Lebih terperinciAplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium
Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium Hikmah *1, Nusyafitri Amin 2 *1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat, 2 Program Studi
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK
MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING Said Almuhajir 1, T. P. Nababan 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciAPLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK
APLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. Lecture 5 PENELITIAN OPERASIONAL I. Lecture 5 23/10/2013. Simplex Method: Two-Phase Method Membagi penyelesaian LP dalam 2 fase:
Lecture 5 PENELITIAN OPERASIONAL I LINEAR PROGRAMMING (TIN 09) Lecture 5 Outline: Metode Fase Special Case dalam Simple References: Frederick Hillier and Gerald J. Lieberman. Introduction to Operations
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 3 Hal. 17 5 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL PESTI NOVTARIA
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model
RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi
Lebih terperinciIndeks Produksi Industri Sedang Besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan semakin banyaknya peluang usaha. Semakin banyaknya penduduk semakin banyak pula kebutuhan yang perlu dipenuhi. Industri-industri
Lebih terperinciPenentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk
PENETAPAN PERENCANAAN PRODUKSI GUNA MENENTUKAN BESARAN PRODUKSI YANG TEPAT PADA PT GOODYEAR INDONESIA TBK Dewi Taurusyanti Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Wawan Hermawan Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Oleh: Desi Nur Faizah 1209 1000 17 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di dalam pasar bebas ini sudah tidak ada lagi batas-batas atau juga ketentuanketentuan
Lebih terperinciPemrograman Linier (1)
Bentuk umum dan solusi dengan metode grafis Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2 Komponen pada Pemrograman Linier (PL) Model PL memiliki tiga komponen dasar: Variabel keputusan yang akan dicari
Lebih terperinciMaximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Mata Kuliah : RISET OPERASI (RO) Kode / SKS
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Desi Nur Faizah, Laksmi Prita Wardhani. Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMASI JUMLAH KEBUTUHAN FASILITAS DAN AREA LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU (NEW TANJUNG PRIOK)
OPTIMASI JUMLAH KEBUTUHAN FASILITAS DAN AREA LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU (NEW TANJUNG PRIOK) Amar Rachman 1, Dwi Laras Pristiwati 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciModel Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center
Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPenentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)
Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Dira Ernawati Teknik Industri FTI UPN Veteran Jatim
Lebih terperinciBAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI -202 Nama Mata Kuliah : Model Deterministik Jumlah SKS : 2 Semester : III
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI -202 Nama Mata Kuliah : Model Deterministik Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : Pengantar Teknik Industri Deskripsi
Lebih terperinciPemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan
Pemrograman Linier (Linear Programming) Kuliah 02 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Pengantar pemrograman linier 2 Pemecahan pemrograman linier dengan metode grafis 3 Analisis sensitivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak sekali perusahaan yang berkembang di dunia, seperti perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, jasa, industri dan lain-lain. Perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran
Lebih terperinciOPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya)
OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya) Hardian Sufi, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Program
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )
BAB III PEMBAHASAN A. Penyelesaian Perencanaan Produksi dengan Model Goal Programming Dalam industri makanan khususnya kue dan bakery, perencanaan produksi merupakan hasil dari optimisasi sumber-sumber
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-211 Nama Mata Kuliah : Model Stokastik Jumlah SKS : 2 Semester :
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-211 Nama Mata Kuliah : Model Stokastik Jumlah SKS : 2 Semester : IV Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-202 Model Deterministik Deskripsi
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition LINEAR PROGRAMMING Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
Lebih terperinciAPLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN
APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN Husin 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) METODE STOKASTIK OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T.
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) METODE STOKASTIK OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING
PERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING Dwi Wulandhari 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciPengembangan Model Robust Cellular Manufacturing System yang Mempertimbangkan Kapasitas Mesin, Fleksibilitas Urutan Proses dan Perubahan Demand
Bandung, 9 1 Oktober 212 Pengembangan Model Robust Cellular Manufacturing System yang Mempertimbangkan Kapasitas Mesin, Fleksibilitas Urutan Proses dan Perubahan Demand Muhammad Shodiq Abdul Khannan Program
Lebih terperinciPengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP
Pengantar Riset Operasi Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP 1 Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
12 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses produksi setiap perusahaan pasti dihadapkan pada persoalan mengoptimalkan lebih dari satu tujuan. Tujuan-tujuan dari persoalan produksi tersebut ada
Lebih terperinciFida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *
Penjadwalan Preventive Maintenance Multi-Subsistem Mesin Cyril Bath menggunakan Mixed Integer Non Linear Programming (Studi Kasus di PT.Dirgantara Indonesia) Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL
SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL (Studi Kasus: Bengkel Umum Unit III, PT. Gudang Garam,Tbk.) Dosen Pembimbing: Prof.
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG OPTIMAL SEPEDA MOTOR VIAR KARYA 150 DENGAN PENDEKATAN PROGRAMASI DINAMIS DI PT TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG 1 Enty Nur Hayati 2 Agus Setiawan 3 Moehamad Aman 1,2
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA
ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA Sugiarto Christian Binus University, DKI Jakarta, 021-53696969, huangchristian@yahoo.com
Lebih terperinciOleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT
Penerapan Multi-Choice Goal Programming (MCGP) untuk pemilihan supplier dan alokasi order bahan baku di PT. X menggunakan analisa Taguchi Loss Function dan AHP Oleh: Emy Syuprihatin 1206 100 033 Dosen
Lebih terperinciAPLIKASI OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA CV. ROSE FURNITURE
APLIKASI OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA CV. ROSE FURNITURE Budi Yanto 1, Rojali 2, Ngarap Imanuel Manik 3 1 Computer and Science Technology, Bina Nusantara University,
Lebih terperinciOptimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Non Linier Pemrograman Non linier merupakan pemrograman dengan fungsi tujuannya saja atau bersama dengan fungsi kendala berbentuk non linier yaitu pangkat dari variabelnya
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP
OPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP Suhandik, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Manajemen Industri-Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si
INTEGER PROGRAMMING Rudi Susanto, M.Si 1 Pendahuluan Pemecahan dgn Linier Programing menghasilkan nilai variabel yg biasanya berupa pecahan, padahal banyak masalah memerlukan hasil yg bulat. Misal lokasi
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO
ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO Dita Gisela Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak PT. MEGATAMA
Lebih terperinciJournal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)
Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) OPTIMASI PRODUKSI PIA CAKE MENGGUNAKAN METODE INTEGER PROGRAMMING DI UKM XYZ DESA WARU
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN
MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN J. K. Sari, A. Karma, M. D. H. Gamal junikartika.sari@ymail.com Mahasiswa Program Studi S Matematika Laboratorium Matematika Terapan Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perkembangan perusahaan baik dalam bidang jasa atau produksi dapat dikatakan maju secara signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING Budi Christianto, Witantyo Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12A
Lebih terperinciCCR314 - Riset Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL
Materi #1 CCR314 RISET OPERASIONAL Detail Mata Kuliah 2 Kode CCR314 Nama Riset Operasional Bobot 2 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi & Tujuan Mata Kuliah 3 Deskripsi Mata kuliah ini mengenalkan manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam menarik dan memuaskan konsumen untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.
Lebih terperinciRina Tinarty Sihombing, Henry Rani Sitepu, Rosman Siregar
Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 199 209. PENERAPAN TEORI BACKWARD RECURSIVE UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN GAJI PADA PT XYZ Rina Tinarty Sihombing, Henry Rani Sitepu, Rosman Siregar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat
Lebih terperinciOptimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-9 (0-97 Print) Optimasi Permasalahan Penugasan Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot Laili Rochmah, Ahmad Saikhu, dan Rully Soelaiman Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Fungsi Produksi Produksi dan operasi dalam ekonomi menurut Assauri (2008) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia industri berkembang semakin pesat dengan munculnya berbagai jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu persaingan
Lebih terperinciPenjadwalan Job Shop Fleksibel dengan Mempertimbangkan Saat Siap dan Saat Tenggat
Petunjuk Sitasi: Putawara, R., Aribowo, W., & Ma'ruf, A. (2017). Penjadwalan Job Shop Fleksibel dengan Mempertimbangkan Saat Siap dan Saat Tenggat. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. E41-47). Malang:
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO
Yogyakarta,19Juni2010 PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO Agus Rudyanto 1, Moch. Arifin 2 1 Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Majemen Informatika
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian pada PT. Ameya Living Style Indonesia, maka kesimpulan yang didapatkan berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI (Optimum Product Distribution Using Transportation Method) Jevi Rosta*, Hendy Tannady** Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT
PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Dian Ratu Pritama Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan UKM dalam negeri didominasi oleh industri makanan, salah satunya produk roti yang menunukan bahwa minat masyarakat terhadap produk ini terus bertambah.
Lebih terperinciJl. Veteran 2 Malang
PENGEMBANGAN MODEL DASAR EOQ DENGAN INTEGRASI PRODUKSI DISTRIBUSI UNTUK PRODUK DETERIORASI DENGAN KEBIJAKAN BACKORDER (Studi Kasus Pada UD. Bagus Agrista Mandiri, Batu) Siti Aisyah 1, Sobri Abusini 2,
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Meningkatnya persaingan perusahaan tepung terigu baik secara lokal maupun global akhir-akhir ini mengharuskan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Di Indonesia persaingan
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,
Lebih terperinciAPLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO
B-2- APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO Rina Lukiandari, Abdullah Shahab ITS Surabaya ABSTRAK
Lebih terperinci