BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Herman Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian ini menggambarkan karakteristik individu serta hubungannya dengan motif dan minat menonton tayangan sinetron di televisi. Selain itu, penelitian ini juga menggambarkan hubungan motif dan minat menonton tayangan sinetron di televisi dengan pola menonton tayangan sinetron di televisi serta hubungan pola menonton sinetron di televisi dengan perilaku hedonis remaja. 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama empat bulan yaitu Maret sampai Juni Pada bulan pertama yaitu Maret 2010, peneliti melakukan prasurvai dan menyusun proposal penelitian yang kemudian diseminarkan pada akhir bulan Maret Pada April 2010, peneliti melakukan studi lapang di lokasi yang telah ditentukan. Pada bulan ketiga dan keempat, Mei dan Juni 2010, peneliti melakukan penulisan laporan dan ujian skripsi. Penelitian dilaksanakan di empat Sekolah Menengah Atas di kota Bogor, yaitu dua SMA negeri dan dua SMA swasta. Sekolah tersebut yaitu SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Budi Mulia dan SMA Bina Bangsa Sejahtera. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara sengaja (purposive), didasarkan pada akses alat transportasi dan jarak lokasi penelitian dengan pusat perbelanjaan. SMA Negeri 2 Bogor berada di daerah Jalan Baru, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. SMA Negeri 2 Bogor berada di daerah perumahan dan dekat dengan Yogya Mall. SMA Negeri 3 Bogor berada di Jalan Pakuan, Kelurahan Baranang Siang, Kecamatan Bogor Timur. SMA Negeri 3 Bogor berdekatan dengan Toko Buku Gramedia, Swalayan Giant, Swalayan Ada, Pizza Hut dan lain-lain. SMA Budi Mulia terletak di Jalan Juanda, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah. SMA Budi Mulia merupakan SMA swasta di bawah Dinas Pendidikan yang berada di dekat Kebun Raya Bogor dan ramai kendaraan
2 29 umum. SMA Bina Bangsa Sejahtera berada di Jalan Raya Kampus IPB, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi jumlah siswa SMA Bina Bangsa Sejahtera, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 dan SMA Budi Mulia, yaitu siswa. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan kelas XI di keempat SMA tersebut, yaitu sejumlah siswa. Tabel 1. Distribusi populasi dan sampel responden SMA (kelas) Populasi total (siswa) Populasi Sasaran (siswa) Sampel (siswa) SMA Bina Bangsa Sejahtera Kelas X Kelas XI Kelas XII SMA Negeri 2 Bogor Kelas X Kelas XI Kelas XII SMA Negeri 3 Bogor Kelas X Kelas XI Kelas XII SMA Budi Mulia Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Sumber: Disdik Kota Bogor (2010) Teknik yang digunakan untuk memilih sampel adalah proportional stratified random sampling. Nazir (2005) mendefinisikan stratified random sampling sebagai teknik pengambilan sampel dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok (strata) kemudian dipilih secara random. Pengelompokan didasarkan pada kelas pendidikan responden, yaitu kelompok kelas X dan kelas XI. Dari tiga kelas yang ada di masing-masing SMA dipilih kelas X dan kelas XI. Kelas XII tidak dipilih dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut menempuh Ujian Nasional. Jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah lima persen dari populasi sasaran, yaitu 96 responden. Distribusi populasi dan sampel penelitian tersaji pada Tabel 1. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja, sehingga dianggap homogen. Menurut Prasetyo dan Jannah (2005), jika populasi sampel homogen dan
3 30 berjumlah ribuan maka penentuan jumlah sampelnya dapat menggunakan rumus Slovin. Secara lengkap, rumus slovin tersaji sebagai berikut: Keterangan: N = jumlah populasi n = jumlah sampel e = nilai kritis Jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis 10% untuk populasi tersebut adalah sekitar 95 responden. Oleh karena itu penentuan jumlah responden sebanyak lima persen dianggap sudah dapat memenuhi batas minimal responden yang seharusnya diteliti. 3.4 Data dan Instrumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh responden. Selain itu, data primer yang didapat juga berasal dari jawaban atas pertanyaan tambahan (pertanyaan tidak tersruktur) yang diajukan kepada responden namun masih dalam koridor kuesioner. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa data mengenai alamat serta jumlah SMA negeri dan swasta beserta siswanya di Kota Bogor yang diperoleh dari kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor. Data sekunder lainnya berupa informasi mengenai profil keempat SMA yang menjadi tempat penelitian. Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka dan pernyataan. Kuesioner yang disebar dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan tentang karakteristik atau identitas individu. Bagian dua berisi pertanyaan tentang pola menonton program sinetron di televisi. Bagian ketiga berisi pertanyaan atau pernyataan tentang minat menonton program sinetron di televisi. Bagian keempat berisi pertanyaan atau pernyataan tentang motif menonton program sinetron di televisi. Bagian kelima berisi pertanyaan atau pernyataan tentang perilaku gaya hidup hedonis remaja.
4 Definisi Operasional 1. Karakteristik individu: a. Jenis kelamin: identitas alami responden yang dikategorikan dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan, dengan skala nominal. b. Tingkat pendidikan: jenjang kelas di sekolah formal responden yang dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu kelas X dan kelas XI. Diukur dengan skala ordinal. c. Tingkat prestasi: kejuaraan yang diraih oleh responden sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga penelitian dilaksanakan, baik akademik maupun non-akademik. Diukur dengan skala rasio kemudian diubah menjadi skala ordinal dan dibedakan menjadi tiga kategori yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Kategori rendah untuk responden yang tidak pernah mendapat prestasi sejak SMP hingga penelitian dilaksanakan, kategori sedang untuk responden yang mendapat satu sampai dua kejuaraan, kemudian responden yang mendapat tiga sampai enam kejuaraan dikategorikan tinggi. d. Tingkat ekonomi: didapatkan dengan menggunakan pendekatan pendapatan dan pengeluaran responden selama satu bulan. Pendekatan pengeluaran diukur dengan banyaknya uang yang dihabiskan untuk kepentingan transportasi, makan, jajan, pakaian/aksesoris, hiburan dan pulsa. Selain pengeluaran, tingkat ekonomi juga diukur dengan pendekatan pendapatan yang berasal dari orang tua, bekerja sendiri dan sumber lain seperti pemberian nenek dan saudara. Indikator ini ukur dengan skala rasio dan kemudian diubah menjadi skala ordinal menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengeluaran atau pendapatan dengan selang Rp ,00 - Rp ,00 dikategorikan rendah, Rp ,00 Rp ,00 dikategorikan sedang dan Rp ,00 Rp ,00 dikategorikan tinggi. 2. Minat menonton sinetron adalah keinginan dan perhatian penonton dalam menonton sinetron yang diukur dengan kesukaan dan ketertarikan responden terhadap sinetron. Data yang diperoleh diukur dalam skala ordinal. Kategori minat menonton sinetron terdiri dari sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat
5 32 rendah. Nilai rataan skor 1-1,75 dikategorikan sangat rendah, 1,76-2,50 rendah, 2,51-3,25 tinggi dan 3,26-4 sangat tinggi. 3. Motif menonton sinetron adalah dorongan atas kebutuhan penonton dalam menonton sinetron. Motif ini yaitu (a) motif kognitif, (b) diversiti dan (c) personal. Motif kognitif adalah dorongan atau kebutuhan akan informasi. Motif diversiti adalah dorongan atau kebutuhan akan hiburan. Motif personal adalah dorongan atau kebutuhan untuk menguatkan identitas pribadi. Masing-masing data yang diperoleh diukur dalam skala ordinal dan dikelompokkan dalam empat kategori yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Nilai rataan skor 1-1,75 dikategorikan sangat rendah, 1,76-2,50 rendah, 2,51-3,25 sedang dan 3,26-4 tinggi. 4. Pola menonton sinetron adalah tindakan penonton dalam menonton sinetron yang dilakukan secara terus-menerus sehingga membentuk pola tertentu. Indikator dari pola menonton sinetron ada tiga, yaitu intensitas, durasi dan jumlah judul sinetron. (a) Intensitas menonton sinetron merupakan tingkat keseringan responden menonton sinetron dalam satu minggu. Intensitas menonton sinetron ditentukan dengan satuan kali menggunakan skala rasio. Kemudian diolah menjadi skala ordinal dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Responden yang menonton sinetron satu sampai dua kali dalam seminggu dikategorikan rendah, tiga kali dikategorikan sedang dan dikategorikan tinggi bila menonton empat sampai tujuh kali dalam seminggu. (b) Durasi menonton sinetron merupakan lamanya responden menonton sinetron setiap satu hari. Durasi menonton sinetron ditentukan dengan satuan jam menggunakan skala rasio. Kemudian data yang diperoleh dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Responden yang menonton selama kurang atau sama dengan satu jam dikategorikan rendah, antara satu jam sampai dua jam dikategorikan sedang dan antara dua sampai sepuluh jam adalah tinggi. (c) Jumlah judul sinetron merupakan banyaknya judul sinetron yang ditonton oleh responden. Banyaknya judul sinetron diukur dengan skala rasio, kemudian diubah menjadi skala ordinal dan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Responden yang hanya menonton satu judul sinetron dikategorikan rendah, dua judul sinetron dikategorikan sedang dan tiga sampai
6 33 lima judul dikategorikan tinggi. Nilai rataan skor untuk masing-masing indokator yaitu 1,00-1,67 dikategorikan rendah, 1,68-2,33 sedang dan 2,34-3,00 tinggi. 5. Perilaku hedonis adalah tindakan yang bersifat keduniawian. Perilaku hedonis remaja diukur dengan tiga indikator, yaitu konsumtif, hura-hura (sering ke tempat hiburan) dan malas bekerja keras. (a) Konsumtif merupakan perilaku ingin memiliki barang-barang yang digunakan orang lain meskipun sebenarnya responden tidak membutuhkannya. (b) Hura-hura (sering ke tempat hiburan) merupakan perilaku yang cenderung ingin selalu bersenangsenang dan bernuansa glamour, misalnya sering pergi ke pusat perbelanjaan, kafe, club atau diskotik dan lain-lain. (c) Malas bekerja keras merupakan perilaku enggan menjalankan kewajiban dan selalu menuntut hak, misalnya bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas, menyontek dan lain-lain. Masingmasing data yang diperoleh diukur dalam skala ordinal. Kemudian dikategorikan ke dalam empat kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Nilai rataan skor 1-1,74 dikategorikan sangat rendah, 1,76-2,50 rendah, 2,56-3,25 sedang dan 3,26-4 tinggi. 3.6 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan pertanyaan tambahan yang tidak terstruktur untuk menunjang data namun tidak keluar dari koridor kuesioner. Sebelum digunakan untuk penelitian, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian kuesioner dilakukan di SMA Kesatuan. Pemilihan lokasi pengujian kuesioner dilakukan secara purposive karena SMA Kesatuan dianggap dapat mewakili seluruh sampel yang diteliti. Sekolah Menengah Atas Kesatuan adalah salah satu SMA swasta favorit di Kota Bogor dan terletak di daerah pusat kota namun agak pinggir. Selain itu, siswa SMA Kesatuan beranekaragam sehingga dianggap dapat mewakili sampel yang diteliti. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) uji kuesioner dapat dilakukan kepada minimal 30 responden. Dalam penelitian ini, uji kuesioner diberikan kepada 30 siswa, masingmasing 15 siswa dari kelas X dan kelas XI SMA Kesatuan. Bila setelah diuji
7 34 terdapat pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid dan tidak reliabel maka pertanyaan atau pernyataan tersebut diganti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan pendekatan teoritis dan pendekatan lapang. Pendekatan teoritis diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian atau pemikiran yang telah diterbitkan seperti jurnal ilmiah, skripsi atau tesis. Pendekatan lapang diperoleh dari buku untuk menentukan metode penelitian dan data dari Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk mengetahui seluruh alamat serta jumlah SMA negeri dan swasta beserta siswanya di Kota Bogor serta informasi mengenai profil keempat SMA yang menjadi tempat penelitian. 3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur mengukur sesuatu yang ingin diukur. Pengujian ini dapat dilakukan dengan uji validitas korelasi product moment Pearson dengan program SPSS for Windows versi 17,0. Pengujian dilakukan kepada 30 responden yang dapat mewakili seluruh sampel. Dari 73 pernyataan yang diajukan, terdapat 23 pernyataan mempunyai hasil uji validitas lebih kecil dari r tabel (r α0,05;df 28 =0,361 untuk minat, motif dan pola menonton sinetron di televisi dan r α0,05;df25 = 0,381 untuk perilaku hedonis remaja). Ada tiga pernyataan yang tidak valid pada bagian motif menonton program sinetron di televisi, yaitu pernyataan nomor 15, 16, dan 17. Ada 20 pernyataan yang tidak valid pada bagian perilaku gaya hidup hedonis remaja, yaitu pernyataan nomor 3, 4, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 19, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 33, 35, 37, dan 41. Seluruh pernyataan yang tidak valid tersebut diganti dengan pernyataan yang lebih mudah dimengerti oleh responden. Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan bahwa reliabilitas atau keterandalan merupakan kecocokan instrumen sebagai alat ukur. Terdapat lima teknik dalam menguji indeks reliabilitas, salah satunya adalah dengan teknik belah dua. Teknik ini berguna untuk menguji reliabilitas pertanyaan atau pernyataan berbentuk skala ordinal yang mempunyai hubungan satu sama lain. Uji Reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengujian ini dilakukan dengan program SPSS
8 35 for Windows versi 17,0. Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 30 responden, nilai reliabilitas yang diperoleh untuk minat menonton program sinetron di televisi adalah 0,841, motif menonton program sinetron di televisi adalah 0,658 dan perilaku gaya hidup hedonis remaja 0,894. Nilai koefisien reliabilitas ini menunjukkan bahwa kuesioner sudah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Hasil pengolahan uji kuesioner ini dapat dilihat di Lampiran Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara statistik. Analisis statistik deskripstif yang digunakan untuk menggambarkan masing-masing peubah adalah tabel distribusi frekuensi dan rataan skor, berupa frekuensi, persentase, persentil, kuartil, rataan dan total rataan skor (Siegel, 1986). Selang masing-masing kelas rataan skor ditentukan dengan rumus range Spearman, yaitu: Dalam penelitian ini, analisis statistik inferensia dilakukan dengan chi square dan uji korelasi rank Spearman yang diolah menggunakan komputer dengan program SPSS for Windows versi 17,0. Chi square digunakan untuk menguji hubungan karakteristik responden dengan minat menonton sinetron di televisi dan karakteristik responden dengan motif menonton sinetron di televisi (Wahana Komputer, 2010). Uji korelasi rank Spearman digunakan untuk menguji hubungan minat menonton sinetron di televisi dengan pola menonton sinetron di televisi, hubungan motif menonton sinetron di televisi dengan pola menonton sinetron di televisi dan hubungan pola menonton sinetron di televisi dengan perilaku hedonis remaja (Priyatno, 2009).
METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Kelurahan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Sekolah Menengah Atas Bina Bangsa Sejahtera Sekolah Menengah Atas Bina Bangsa Sejahtera (SMA BBS) terletak di jalan Raya Darmaga Km. 7 Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh
27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
Lebih terperinciBAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 014. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.
Lebih terperinciAbstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai derajat prokrastinasi akademik pada siswa kelas 8 SMP X Bandung. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik survei. Tujuan dari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil wilayah administrasi Kota Depok dengan fokus wilayah pengamatan dibatasi pada kawasan penggunaan lahan komersial, jasa dan perdagangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas penggunaan media sosial dan interaksi sosial dengan prestasi akademik mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Ruang
Lebih terperinciMETODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar yang menonton sinetron Raden Kian Santang. Berdasarkan objek penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan
BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dan didukung data kualitatif. Strategi mendapatkan metode
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah 3 (tiga) desa yang memperoleh bantuan Program Raksa Desa tahap pertama Tahun 2003 di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, yakni: (1) Desa Bojong
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai metode penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yang menggambarkan dan menjelaskan strategi komunikasi pedagang kaki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor
29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan
Lebih terperinci3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain kelompok kontrol non-ekivalen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak (Ruseffendi, 1994). Desain penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian
Lebih terperinciGambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi
16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel
BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari uji validitas dan reliabilitas serta uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
7 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2010 bertempat di 5 Desa (Jorong) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, yaitu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association
Lebih terperinci