PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI"

Transkripsi

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI SKRIPSI Oleh : TUPIK LEGIONO NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Jurusan/Program Studi : Tupik Legiono : X : JPOK/Penjaskesrek Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan Tupik Legiono ii

3 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI Oleh: TUPIK LEGIONO X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2012 to user iii

4 Surakarta, Juli 2012 iv

5 v

6 ABSTRAK Tupik Legiono. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus dan penelitian ini selesai pada dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Losari tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 13 siswa putri dan 16 siswa putra. Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan oleh peneliti dan kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut merupakan hasil belajar menendang siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah kognitif yang diperoleh dari tes objektif, ranah afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran dan ranah psikomotor yang diperoleh melalui tes unjuk kerja. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari meningkat dari 24% pada kondisi awal menjadi 55% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 86% pada akhir siklus II. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Simpulan penelitian ini adalah penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa SD Negeri 3 Losari. Kata kunci: hasil belajar, menendang dalam sepak bola, modifikasi alat bantu vi

7 MOTTO Jangan berpikir untuk menyerah, karena jika kamu mau berusaha dengan semua kemungkinan yang ada, Allah akan membantumu untuk melaluinya. (Penulis) Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. (Penulis) Bekerja sepenuh hati, berdoa setulus hati, berbuat seikhlas hati. (Penulis) vii

8 PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk : - Bapak Ibu tercinta dan Adikku tersayang yang selalu mendukungku. - Istriku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. - Teman-teman yang menjadi lahan tawa disela-sela penatnya mengerjakan skripsi. - Rekan-rekan angkatan Almamater viii

9 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan karunia-nya yang setiap waktu penulis terima dan rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat waktu. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Sarwono, M.S. sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi. 5. Pomo Warih Adi, S.Pd. M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi. 6. Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari kecamatan Rembang kabupaten Purbalingga yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat. Surakarta, Juli 2012 Penulis ix

10 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i PERNYATAAN... ii PENGAJUAN... iii PERSETUJUAN... iv PENGESAHAN... v ABSTRAK... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... BAB II LANDASAN TEORI... A. Kajian Pustaka Belajar dan Pembelajaran... a. Pengertian Belajar... b. Tujuan Belajar dan Pembelajaran... c. Prinsip-Prinsip Belajar... d. Hasil Belajar Sepak Bola... a. Pengertian Sepak commit Bola... to user x

11 b. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Modifikasi... a. Pengertian Modifikasi... b. Prinsip-Prinsip Pengembangan Modifikasi... c. Tujuan Modifikasi... d. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran... B. Kerangka Berpikir... BAB III METODE PENELITIAN... A. Tempat dan Waktu Penelitian... B. Subjek Penelitian... C. Data dan Sumber Data... D. Teknik Pengumpulan Data... E. Uji Validitas Data... F. Analisis Data... G. Prosedur Penelitian... H. Indikator Kinerja Penelitian... BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN... A. Deskripsi Pratindakan... B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Siklus Siklus 2... C. Pembahasan Hasil Penelitian... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... A. Simpulan... B. Implikasi... C. Saran DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian Teknik dan Alat Pengumpulan Data Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa Data Awal Hasil Belajar Menendang Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Belajar Menendang Siklus I Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Belajar Menendang Siklus II Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Perbandingan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar Menendang Dalam Sepak Bola Sebelum dan Sesudah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kerangka Berpikir Data Awal Hasil Belajar Menendang Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Belajar Menendang Siklus I Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Belajar Menendang Siklus II Setelah Diberikan Tindakan II Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Hasil Perbandingan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar Menendang Dalam Sepak Bola Sebelum dan Sesudah Diberikan Tindakan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Izin Penelitian Surat Keterangan Silabus Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Keaktifan Siswa Lembar Observasi Aktivitas Guru Presensi Siswa selama Pembelajaran Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Data Awal Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Data Awal Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Data Awal Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Rekap Data Awal Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang xiv

15 17. RPP Siklus I Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Rekap Data Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Siklus I Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Siklus I RPP Siklus II Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Rekap Data Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Siklus II Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Siklus II Dokumentasi Pembelajaran Siklus I dan II xv

16 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi permainan sepak bola merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar yang masuk dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan sepak bola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar anggota regu, sehingga merupakan salah satu ciri khas dalam permainan sepak bola. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan mata pelajaran-mata pelajaran yang lainnya, tak terkecuali dengan mata pelajaran pendidikan jasmani. Tugas ajar pendidikan jasmani yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan/kondisi anak, dan dapat membantu mendorong ke arah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis, maupun keterampilannya. Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani dewasa ini adalah rendahnya kualitas pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Hal itu disebabkan karena terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumbersumber yang digunakan untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan jasmani. Guru yang mengajar kurang mampu melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengajar dan mendidik siswa, serta untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa secara menyeluruh baik secara fisik, mental, dan intelektual. Guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan media pembelajaran yang dapat mempermudah proses pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Guru dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Sehingga commit tercipta to user pembelajaran yang aktif bagi siswa 1

17 2 atau menyenangkan bagi siswa yang tentunya tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri 3 Losari untuk sub materi sepak bola yaitu gerak dasar menendang dirasakan menghadapi masalah yakni rendahnya hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dengan rendahnya penguasaan siswa dalam materi pembelajaran tentang gerak dasar menendang. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian banyak siswa kelas IV yang tidak dapat melakukan gerakan menendang dengan benar setelah guru memberikan materi gerak dasar menendang. Dari hasil wawancara dengan kolaborator diperoleh data penilaian gerakan menendang dengan nilai KKM 75 dan siswa berjumlah 29 siswa. Siswa yang tuntas sejumlah 24% (7 siswa), dengan deskripsi siswa yang memperoleh nilai di atas 75 dan kurang dari sama dengan 79 sejumlah 24% (7 siswa), siswa yang memperoleh nilai di atas 70 dan kurang dari sama dengan 74 sejumlah 31% (9 siswa), dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari sama dengan 69 sejumlah 45% (13 siswa). Kebanyakan siswa yang tidak bisa melakukan gerakan menendang adalah siswa putri. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut bisa muncul dikarenakan tidak adanya modifikasi dalam menggunakan alat bantu pembelajaran. Alat bantu pembelajaran yang digunakan guru dalam pendidikan jasmani cenderung masih tradisional dan hanya monoton. Sehingga siswa sering merasa bosan dan sering tidak bersemangat. Seorang pemain harus menguasai gerak dasar menendang. Walaupun secara teoritis teknik-teknik menendang dalam permainan sepak bola telah diajarkan oleh setiap guru pendidikan jasmani, dalam prakteknya masih banyak siswa pada umumnya dan khususnya siswa di SD Negeri 3 Losari belum mampu melakukannya dengan baik dan benar. Dari permasalahan umum yang dihadapi guru penjas dalam menyampaikan materi sepak bola khususnya gerak dasar menendang, maka peneliti merasa tertarik melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Menendang Dalam Sepak Bola Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa

18 Kelas IV SD Negeri 3 Losari. Permasalahan ini peneliti temukan ketika observasi di SD Negeri 3 Losari yaitu pembelajaran gerak dasar menendang. 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimanakah penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi guru Penjasorkes SD Negeri 3 Losari, sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.. 2. Bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola sehingga tercapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai. 3. Bagi SD Negeri 3 Losari, sebagai bahan masukan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil commit belajar to user siswa.

19 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berlangsung di mana-mana, misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak disadari, disengaja atau tidak disengaja. Menurut Dimyati dan Mudjiono mengutip simpulan (Ws. Winkel, 1989:36) bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam suatu interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan ini relatif konstan dan berbekas (TIM MKDK IKIP Semarang, 2000:4). Dimyati dan Mudjiono (1999:10) memaparkan pendapat para ahli tentang konsep belajar dan pembelajaran yaitu : 1) Belajar Menurut Gagne Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru. Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Gagne melukiskan hal-hal berikut: a) Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan. 4

20 5 b) Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Gagne berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi sembilan fase. Tahap itu sebagai berikut: a) Persiapan untuk belajar b) Pemerolehan dan unjuk belajar (performasi) c) Alih belajar Pada tahap persiapan dilakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan mendapatkan kembali informasi. Pada tahap pemerolehan dan perinformasian digunakan untuk persepsi selektif, sandimatik, pembangkitan kembali dan respon, serta penguatan. Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan untuk membangkitkan, dan pemberlakuan secara umum. Adanya tahap dan fase belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran. 2) Belajar Menurut Pandangan Piaget Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Perkembangan intelektual melalui tahaptahap berikut: sensori motor (0;0-2;0 tahun), pra-operasional (2;0-7;0 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), operasi formal (11- ke atas). Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensori dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan menggerak-gerakannya. Pada tahap pra-operasional, anak mengandalkan diri pada presepsi tentang realitas. Ia mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan. Pada tahap konkret, anak dapat mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengikuti penalaran logis, walau kadang-kadang memecahkan masalah secara trial and error. Pada tahap operasi formal anak dapat berpikir abstrak seperti pada orang dewasa.

21 6 Menurut Dimyati dan Mudjiono mengutip simpulan (Piaget, 1999:14) bahwa pembelajaran terdiri dari empat langkah, yaitu: a) Langkah satu: menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri. b) Langkah dua: memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut. c) Langkah tiga: mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah. d) Langkah empat: menilai pelaksaan tiap kegiatan, memperhatikan tiap keberhasilan, dan melakukan revisi. Secara singkat Piaget menyarankan agar dalam pembelajaran guru memilih masalah yang berciri kegiatan prediksi, eksperimentasi, dan eksplanasi. b. Tujuan Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu. Hubungan tujuan pembelajaran, proses belajar, dan ikhwal yang terjadi pada siswa dalam rangka kemandirian. Fleishman 7 Quaintance (1984:173); Bell Gredler (1991); Winkel (1991); Monks. Knoers. Rahayu (1989); serta Dimyati dan Mudjiono berpendapat secara umum hal-hal tersebut terjadi sebagai berikut:

22 7 1) Guru yang membuat desain instruksional memandang siswa sebagai partner yang memiliki asas emansipasi diri menuju kemandirian. Guru menyusun acara pembelajaran. 2) Siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. 3) Tujuan belajar dalam desain instruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru. 4) Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas. Tindak pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar. Wujud bahan belajar tersebut adalah berbagai bidang studi di sekolah. 5) Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respons terhadap segala cara pembelajaran yang diprogrankan oleh guru. Dalam proses belajar tersebut, guru meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. 6) Perilaku siswa merupakan proses hasil belajar. Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tak dikehendaki dan yang dikehendaki. Hanya perilaku yang dikehendaki diperkuat. Penguatan perilaku yang dikehendaki tersebut dilakukan dengan pengulangan, latihan, drill, atau aplikasi. 7) Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak trersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. 8) Setelah siswa lulus, berkat hasil belajar, siswa menyusun program belajar sendiri. Dalam penyusunan program belajar sendiri tersebut, sedikit banyak siswa berlaku secara mandiri.

23 8 c. Prinsip-prinsip Belajar Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999) menyatakan: Dari berbagai prinsip belajar terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya (hlm. 44). Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Menurut Dimyati dan Mudjiono mengutip simpulan (Gagne dan Berliner, 1999:42) berpendapat sebagai berikut: 1) Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peran penting dalam proses belajar. Tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan seseorang. Motivasion is the concept we use when describe the force action on or within an organism to iniate and direct behavior. Demikian menurut Dimyati dan Mudjiono mengutip simpulan Herbert (1986:3) bahwa motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar. 2) Keaktifan Proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika siswa sebagai obyek belajar mempunyai keaktifan yang tinggi. Sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar dan tujuan dari kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.

24 9 3) Keterlibatan langsung/pengalaman Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan Learning by Doing. Belajar harus dialami melalui keterlibatan langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah. Dan guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. 4) Pengulangan Teori Psikologi Daya yang mengemukakan bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, berpikir, dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Teori lain yang menekan prinsip pengulangan tersebut adalah teori Psikologi Assosiasi dan Koneksionisme dengan tokohnya Thorndike yang didasarkan atas hukum belajarnya Law of Exercise, dia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengulangan-pengulangan itu memperbesar peluang timbulnya respons benar. 5) Tantangan Teori Medan (Field Teory) dan Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa mengahadapi tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang.

25 10 6) Balikan dan penguatan Teori belajar Operant dari B.F Skinner. Yang diperkuat dalam teori ini adalah responnya. Sebagai kuncinya adalah teori belajar Law of Effect dari Thorndike, yaitu siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. 7) Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifatsifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. d. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa (Muslihati, 2005) Menurut Ismiyahni mengutip simpulan (Woordworth, 2000) bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Bloom, Winkel, serta Ismiyahni (2000) merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi domain (ranah) kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan. Enam tingkatan tersebut ialah, 1) Pengetahuan atau ingatan, 2) Pemahaman, 3) Penerapan, 4) Sintesis, 5) Analisis commit dan 6) to Evaluasi. user Adapun ranah psikomotorik

26 11 terdiri dari lima tingkatan yaitu, 1) Peniruan (menirukan gerak), 2) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak), 3) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar), 4) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar), 5) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar). Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu, 1) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu), 2) Merespon (aktif berpartisipasi), 3) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu), 4) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya) dan 5) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup). Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1) Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. 2) Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3) Ranah Psikomotorik Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

27 12 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. 2. Sepak Bola a. Pengertian Sepak Bola Sepak bola merupakan jenis olahraga beregu yang dimainkan oleh 11 orang di lapangan dengan bola sebagai alat permainannya. Olahraga sepak bola dimainkan dengan menggunakan tungkai, kaki, badan dan kepala, kecuali penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Sucipto dkk. (2000) menjelaskan tentang pengertian sepak bola sebagai berikut: Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya (hlm. 7). Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan permainan sepak bola menurut Sucipto dkk. (2000:7) adalah Memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Hal ini berarti suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawannya dan lebih sedikit kemasukan bola. b. Teknik Dasar Permainan Sepak bola Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik setiap pemain dituntut menguasai teknik dasar sepak commit bola sebagai to user berikut, seperti: teknik dasar

28 13 menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, dan lemparan ke dalam. Menurut Sucipto. dkk. (2000:17), menjelaskan bahwa teknik dasar permainan sepak bola yaitu: 1) Teknik menendang (Kicking) 2) Teknik menghentikan (Stoping) 3) Teknik menggiring bola (Dribling) 4) Teknik menyundul bola (Heading) 5) Teknik merampas bola (Tackling) 6) Teknik melempar bola ke dalam (Throw in) 7) Teknik menjaga gawang (Goal keeping) Oleh karena itu sebagai pemain berusaha memasukkan bola ke gawang lawan berdasarkan peraturan berlaku. Jadi, setiap pemain dituntut harus mampu menguasai teknik dasar sepak bola yang baik. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran agar kemampuan seorang pemain dalam permainan sepak bola lebih baik. Mengenai teknik-teknik dasar sepak bola, penulis deskripsikan dalam bentuk gambar-gambar dengan uraian sebagai berikut: 1) Teknik Menendang Bola Awalan: berdiri lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan jari kaki menghadap ke depan dan lutut sedikit ditekuk. Kaki sepak diputar keluar pada pangkal pahanya sehingga kaki sepak membentuk sudut 90 o dengan kaki tumpu. Perkenaan dengan bola: terjadi pada daerah pergelangan kaki (engkel) bagian dalam, sedangkan bola disepak tepat pada titik pusatnya. Follow through: dengan cara mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan. 2) Teknik Menerima Bola Awalan: Sikap berdiri rileks, kaki yang digunakan untuk mengontrol bola diangkat kemudian ditarik ke belakang. Perkenaan dengan bola: terjadi pada kaki bagian dalam, pergelangan kaki dan tanah. Sudut antara kaki dengan tanah dibentuk dengan jalan memutar badan sedikit ke samping ke arah datangnya bola.

29 14 Follow through: melemasakan kaki saat kaki mengayun ke belakang untuk mengontrol bola. 3) Teknik Menyundul Bola Awalan: sikap kaki sejajar atau pun muka belakang, kedua lutut ditekuk. Selama bola melambung mendekati, pemain mencondongkan badan ke belakang. Berat badan diletakkan pada kaki belakang. Perkenaan dengan bola: melakukan lecutan ke depan dari bagian atas badan dan dengan meluruskan kaki yang di depan, sampai pemain berdiri pada ujung sepatunya. Kedua lengan diayunkan secara berlawanan dengan gerakan badan untuk menambah kekuatan. Follow through: mengikuti gerak badan ke depan dengan melangkahkan salah satu kaki. 4) Teknik Menggiring Bola Awalan: Menggiring bola dengan kura-kura (punggung) kaki dilakukan apabila pemain bergerak ke depan. Perkenaan dengan bola: kaki yang digunakan untuk menggiring bola ditarik ke bawah pada pergelangan kakinya. Usahakan agar bola tetap dekat dengan kaki dan disentuh dengan punggung kaki. Follow through: melangkahkan kaki ke depan mengikuti gerak bola. 5) Teknik Melempar Bola Awalan: posisi kaki sejajar atau muka belakang, dengan kedua lutut ditekuk. Bola dipegang dengan jari-jari direnggangkan dan tapak tangan menutup separo bola yang dekat dengan badan. Selama persiapan gerakan dilakukan dengan membawa bola ke belakang melalui atas kepala. Pelaksanaan: waktu akan melemparkan bola, tangan dan badan ditarik ke belakang jauh-jauh dan kedua lutut ditekuk dalam-dalam. Lemparan ke dalam dilakukan dengan gerakan badan ke depan, selanjutnya kekuatan dipindahkan pada kedua lengan. Follow through: kedua lutut diluruskan sampai pemain berdiri pada kedua ujung kaki, kedua lengan menjaga keseimbangan. 6) Teknik Menipu Lawan Awalan: bola seolah-olah disodorkan kepada lawan. Pelaksanaan: segera lawan mencoba untuk mendapatkan bola tersebut, tetapi bola ditarik dengan sole

30 15 sepatu. Selanjutnya dengan kaki yang sama bola digerakkan ke depan di samping lawan maka pemain akan berhasil melewati lawan. Follow through: melangkahkan kaki ke depan mengikuti gerak bola. 7) Teknik Merampas Bola dari Lawan Awalan: memutar kaki keluar pada pergelangan kakinya. Pelaksanaan: kaki bagian dalam kontak dengan bola tepat pada titik pusatnya. Berat badan diletakkan pada kaki tumpu. Teknik ini juga dapat dilakukan dengan jalan menjatuhkan diri. Follow through: melangkahkan kaki ke depan mengikuti gerak bola. 3. Modifikasi a. Pengertian Modifikasi Modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntutkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Bahagia, Yusuf, dan Suherman (2000:41) menyatakan modifikasi ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memilki tingkat yang lebih tinggi. Modifikasi dapat dilakukan pada alat, ukuran lapangan, aturan permainan dan sebagainya. Seorang guru dikatakan berhasil apabila dapat mencapai kepuasan profesional dan secara kreatif mampu menggunakan berbagai keterampilan mengajar serta berinteraksi secara efektif dengan lingkungan pembelajaran. Guru harus mampu memanfaatkan lingkungan yang ada secara optimal sehingga dapat menumbuhkan situasi dan kondisi dimana anak terangsang untuk senang belajar. b. Prinsip Pengembangan Modifikasi Modifikasi adalah salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan kreativitas, termasuk di dalamnya body scaling atau penyesuaian dengan ukuran bentuk tubuh siswa yang sedang belajar. Aspek inilah

31 16 yang harus dijadikan prinsip utama dalam modifikasi pembelajaran penjas, termasuk pembelajaran atletik. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran agar tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru dari mulai awal hingga akhir pelajaran. Bahagia, Yusuf, dan Suherman (2000:41) menyatakan beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang: (1) Tujuan, (2) Karakteristik materi, (3) Kondisi lingkungan, (4) Evaluasi. c. Tujuan Modifikasi Dengan memodifikasi media pembelajaran pendidikan jasmani tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam melakukan pendidikan jasmani. Namun justru sebaliknya dengan modifikasi pembelajaran dan pendekatan dalam bentuk permainan sebagai contohnya, proses pembelajaran pendidikan jasmani akan lebih menyenangkan. Lutan (1988) menyatakan bahwa: Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara benar. Pendekatan ini dimaksudkan agar materi dapat disajikan sesuai dengan tahapan perkembangan siswa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai. d. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Modifikasi alat dalam mata pelajaran penjas dilakukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, siswa dapat melakukan pola gerak dengan benar. Menurut Joyoatmojo mengutip simpulan (ornstein dan Lasley, 2003) bahwa: Guru yang efektif adalah guru yang mampu mengajar secara efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif, pertama-tama harus difahami bahwa mengajar adalah merupakan seni sekaligus sebagai ilmu. Mengajar sebagai seni ditunjukkan oleh perlu adanya keinginan kuat atau keantusiasan

32 17 pelakunya terhadap bidang studi yang akan diajarnya. Dalam hal ini guru tidak terpaku dalam satu gaya mengajar saja, tetapi berusaha mengembangkan gaya khas sendiri yang unik dan dianggap paling efektif olehnya dan terus berusaha memodifikasinya (hlm. 20). Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, sehingga pembelajaran penjas di SD dapat dilakukan secara intensif. Tugas gerak dalam mengembangkan gerak dasar passing prinsipnya sama, modifikasi dilakukan pada alat yang digunakan berupa bola plastik sebagai pengganti bola standar. Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran penjas SD, karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik siswa, sehingga siswa akan mengikuti pelajaran penjas dengan senang dan gembira. Dengan melakukan modifikasi, guru penjas akan lebih mudah menyajikan materi pelajaran. Materi pelajaran yang sulit akan menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dari apa yang ia berikan. Siswa akan lebih banyak bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi. B. Kerangka Berpikir Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Khususnya dalam pembelajaran praktik gerak dasar menendang. Permasalahan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan commit adanya to partisipasi user siswa secara penuh. Siswa

33 18 berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar modifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu bola plastik yang digunakan untuk pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola. Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam RPP, setiap pertemuan. Pemanfaatan alat bantu sederhana bola plastik, sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan gerak dasar menendang pada siswa. Melalui alat bantu tersebut guru dapat memperlihatkan, dan memberikan penjelasan mengenai gerak dasar menendang dalam sepak bola. Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapt digambarkan sebagai berikut : Kondisi awal Tindakan Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat bantu a.tingkat kesegaran jasmani rendah b.hasil belajar gerak dasar menendang Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menendang, Kondisi akhir Melalui modifikasi Siklus II : upaya alat bantu perbaikan dari siklus I pembelajaran dapat sehingga meningkatkan meningkatkan hasil hasil belajar menendang Gambar 1. Kerangka Berpikir

34 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di lapangan SD Negeri 3 Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Dengan alamat Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan dari bulan Mei 2012 sampai dengan selesai. Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian Bulan No Kegiatan Mei Juni Juli Persiapan a. Observasi b. Identifikasi masalah c. Penentuan tindakan d. Pengajuan judul e. Penyusunan proposal f. Pengajuan izin penelitian 2 Pelaksanaan a. Seminar Proposal b. Pengumpulan Data Penelitian 3 Penyusunan Laporan a. Penulisan Laporan b. Ujian Skripsi 19

35 20 3. Siklus PTK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. B. Subjek Penelitian Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 29 siswa. Yang terdiri dari 16 siswa putra dan 13 siswa putri. C. Data dan Sumber Data Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut : 1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari Tahun Pelajaran 2011/ Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan modifikasi alat bantu pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola di SD Negeri 3 Losari Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari : 1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar menendang dalam sepak bola.

36 21 2. Observasi, dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut: Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Sumber Teknik No Jenis Data Instrumen Data Pengumpulan Hasil belajar 1 Siswa Tes praktek Tes menendang menendang Kemampuan Praktik dan unjuk Melalui lembar 2 Siswa melakukan gerakan kerja observasi menendang Melalui lembar 3 Siswa Aktivitas siswa Observasi observasi E. Uji Validitas Data Validitas data dalam penelitian ini diuji melalui triangulasi, yaitu: 1. Kebenaran melakukan rangkaian gerakan, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer dan siswa. 2. Keaktifan siswa, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa. 3. Aktivitas guru, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa. F. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

37 22 belajar menendang didapatkan dengan menganalisis nilai rata-rata tes menendang. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk kerja gerak dasar menendang. G. Prosedur Penelitian Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung secara terus menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subjek penelitian. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainnya) bekerja sama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap persiapan survai awal Kegiatan yang dilakukan dalam survai ini oleh peneliti adalah mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. 2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi a. Menentukan subjek penelitian b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi 3. Tahap pengumpulan data dan treatment

38 23 Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang: a. Hasil belajar menendang b. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran c. Alat bantu pembelajaran d. Pelaksanaan pembelajaran e. Semangat dan keaktifan siswa 4. Tahap analisis data Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknis analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola. 5. Tahap penyusunan laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survai sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis, dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. 1. Rancangan siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari: 1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

39 24 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola. 3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian gerak dasar menendang dalam sepak bola. 4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar gerak dasar menendang dalam sepak bola. 2) Melakukan pemanasan. 3) Melakukan latihan gerak dasar menendang. a) Cara melakukan awalan sebelum menendang. b) Cara melakukan tendangan. c) Cara melakukan gerakan lanjutan setelah menendang. 4) Menarik kesimpulan. 5) Penilaian dilaksanakan setelah proses pembelajaran. 6) Melakukan pendinginan. c. Pengamatan tindakan Pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar menendang. d. Tahap evaluasi (refleksi) Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya. 2. Rancangan Siklus II Dalam siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus commit mata to pelajaran user pendidikan jasmani. Demikian

40 juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interpretasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. 25 H. Indikator Kinerja Penelitian Untuk menentukan ketercapaian tujuan dirumuskan indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik dengan mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dan dapat diukur hasilnya. Berikut indikator capaian keberhasilan belajar siswa dalam materi gerak dasar menendang dalam sepak bola. Aspek yang diukur Hasil belajar gerak dasar menendang Tabel 3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa Prosentase target capaian Kondisi Cara mengukur Siklus I Siklus II awal 24 % 50% 75% Diamati saat guru memberikan materi gerak dasar menendang

41 26 BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja. Observasi digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep (kognitif) dan aktivitas siswa (afektif) dalam pembelajaran gerak dasar menendang sedangkan tes unjuk kerja (psikomotor) digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar menendang, sebelum diberi tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Hasil observasi merupakan hasil belajar menendang siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah kognitif yang diperoleh dari tes objektif, dan ranah afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran, serta ranah psikomotor yang diperoleh melalui tes unjuk kerja. Untuk ranah kognitif nilai maksimal sebesar 20, ranah afektif nilai maksimal sebesar 30 dan ranah psikomotor nilai maksimal sebesar 50. Sehingga keseluruhan nilainya 100. Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survai awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survai awal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari yang mengikuti materi gerak dasar menendang adalah 29 Siswa, yang terdiri atas 16 siswa putra dan 13 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran gerak dasar menendang, dapat dikatakan proses pembelajaran kurang berhasil. 2. Sangat rendahnya hasil belajar gerak dasar menendang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari disebabkan guru kurang memiliki metode mengajar yang tepat dalam materi gerak dasar menendang, sehingga siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran gerak dasar menendang.

42 27 3. Sarana dan prasarana di sekolah ini bisa dikatakan kurang, guru juga kurang kreatif dan tidak mengembangkan alat belajar sederhana. Sehingga pembelajaran yang dilakukan sangat monoton, sehingga siswa merasa bosan untuk mengikuti proses pembelajaran gerak dasar menendang, akibatnya hasil belajar gerak dasar menendang siswa SD Negeri 3 Losari sangat kurang maksimal. 4. Dari hasil tes awal yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa, terutama siswa putri cenderung kurang semangat untuk mengikuti proses pembelajaran gerak dasar menendang yang berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Saat mengikuti materi gerak dasar menendang, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya. Terlebih lagi ketika siswa melihat peralatan yang digunakan yang berupa bola standar, minat siswa untuk mengikuti pembelajaran gerak dasar menendang tidak ada. 5. Dilihat dari hasil penilaian guru penjasorkes pada materi gerak dasar menendang, siswa yang mampu melakukan menendang dengan benar hanya 24% dan sisanya masih belum bisa melakukan gerak dasar menendang dengan benar. 6. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang monoton atau konvensional dan tanpa alat bantu mengakibatkan motivasi dan minat belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar menendang pada siswa. Hasil temuan survai antara peneliti dan guru tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya keadaan kelas pada materi gerak dasar menendang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Data kondisi awal hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari sebelum diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

43 28 No Tabel 4. Data Awal Hasil Belajar Menendang Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase 1 >84 Baik Sekali Tuntas 0 0% Baik Tuntas 0 0% Cukup Tuntas 7 24% Kurang Tidak Tuntas 9 31% 5 <70 Kurang Sekali Tidak Tuntas 13 45% Jumlah % Untuk lebih jelasnya, data awal hasil belajar menendang sebelum diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat dilihat pada grafik di bawah ini : % 0 0% Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 7 > < % 31% 45% Jumlah Anak Persentase Gambar 2. Grafik Data Awal Hasil Belajar Menendang Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Berdasarkan hasil rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari belum menunjukan hasil yang baik, dengan persentase ketuntasan belajar 24% siswa.

44 29 Melalui data awal yang telah diperoleh tersebut masing-masing aspek menunjukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Siklus I Pembelajaran gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siklus I adalah pengenalan gerak dasar menendang. Pembelajaran gerak dasar menendang pada siklus I tersebut dilakukan selama 2 kali pertemuan. 1. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan siklus I, peneliti dan kolabolator menyepakati keberhasilan siklus I adalah tercapainya tingkat partisipasi siswa yang mampu melakukan menendang secara benar sejumlah > 50% dari jumlah siswa yang ada. Kegiatan perencanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 23 April 2012 di halaman SD Negeri 3 Losari. Perencanaan siklusnya sebagai berikut: 1) Peneliti dan kolabolator melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes. 2) Peneliti dan kolaborator membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerak dasar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. 3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

45 30 4) Peneliti dan kolaborator menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati selama proses pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yakni pada hari Kamis 3 Mei 2012 dan Senin 14 Mei Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit. Sesuai dengan skenario pembelajaran pada siklus I ini, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator sekaligus melakukan observasi terhadap pembelajaran. Materi pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama (Kamis, 3 Mei 2012) adalah praktik gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Peneliti menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses pembelajaran 2) Peneliti memberikan pemanasan menggunakan permainan. 3) Peneliti memberikan penjelasan materi tentang gerak dasar menendang dan siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti. 4) Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris saling berpasangan dan berhadapan. 5) Peneliti memberikan contoh bagaimana cara melakukan gerakan menendang yang benar yakni: a) Awalan : (1) Berdiri lurus di belakang bola (2) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (3) Badan condong ke depan (4) Sikap rileks b) Sikap tubuh saat menendang: (1) Ayunkan kaki sepak ke belakang (2) Ayunkan kaki sepak ke depan (3) Pandangan ke arah commit sasaran to user

46 31 (4) Bola disepak tepat pada titik pusatnya c) Gerak lanjutan: (1) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (2) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (3) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (4) Tangan rileks 6) Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang secara berpasangan dengan gerakan yang benar dan bersungguh-sungguh. 7) Kemudian peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang menggunakan formasi segitiga, dan menendang dengan permainan estafet bola. 8) Peneliti melanjutkan materi berikutnya yaitu bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi. 9) Peneliti menyuruh siswa bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menjunjung tinggi nilai kerjasama dan sportifitas. 10) Pada setiap materi yang disampaikan dan siswa melaksanakan perintah, peneliti melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas. 11) Di akhir pertemuan, peneliti melakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan. Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan kedua (Senin, 14 Mei 2012) adalah praktik gerak dasar menendang. Urutan pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Peneliti menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses pembelajaran 2) Peneliti memberikan pemanasan menggunakan permainan. 3) Peneliti memberikan penjelasan materi tentang gerak dasar menendang dan siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti.

47 32 4) Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris saling berpasangan dan berhadapan. 5) Peneliti memberikan contoh bagaimana cara melakukan gerakan menendang yang benar yakni: a) Awalan : (1) Berdiri lurus di belakang bola (2) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (3) Badan condong ke depan (4) Sikap rileks b) Sikap tubuh saat menendang: (1) Ayunkan kaki sepak ke belakang (2) Ayunkan kaki sepak ke depan (3) Pandangan ke arah sasaran (4) Bola disepak tepat pada titik pusatnya c) Gerak lanjutan: (1) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (2) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (3) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (4) Tangan rileks 6) Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang secara berpasangan dengan gerakan yang benar dan bersungguh-sungguh. 7) Kemudian peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang menggunakan formasi segitiga, dan menendang dengan permainan estafet bola. 8) Peneliti melanjutkan materi berikutnya yaitu bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi. 9) Peneliti menyuruh siswa bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menjunjung tinggi nilai kerjasama dan sportifitas. 10) Pada setiap materi yang disampaikan dan siswa melaksanakan perintah, peneliti melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan tugas yang

48 33 dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas. 11) Di akhir pertemuan, peneliti melakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan. 3. Tahap Observasi Observasi pada siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung. Dalam melakukan observasi pada siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan siklus I yakni: 1) Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Pada pertemuan pertama (Kamis, 3 Mei 2012 selama 2x35 menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran yakni menendang secara berpasangan, menendang dengan formasi segitiga, menendang dengan permainan estafet bola, dan bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. Pada pertemuan kedua ( Senin, 14 Mei 2012 selama 2 x 35 menit), peneliti memberikan materi gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran yakni menendang secara berpasangan, menendang dengan formasi segitiga, menendang dengan permainan estafet bola, dan bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus I maka setelah siklus I selesai diadakan tes keterampilan menendang. 2) Sebelum siklus I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan pengambilan data awal dan data pada siklus I. 3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran.

49 34 4) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menerima pembelajaran materi gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. 5) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Belajar Menendang Siklus I Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran No Rentang Jumlah Keterangan Kriteria Nilai Anak Persentase 1 >84 Baik Sekali Tuntas 0 0% Baik Tuntas 5 17% Cukup Tuntas 11 38% Kurang Tidak Tuntas 9 31% 5 <70 Kurang Sekali Tidak Tuntas 4 14% Jumlah % Untuk lebih jelasnya, data hasil belajar menendang siklus I setelah diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali > <70 9 0% 17% 38% 31% 14% Jumlah Anak 4 Persentase Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Menendang Siklus I Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran

50 35 Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan siklus I diantaranya : 1) Siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti yakni melalui modifikasi alat bantu pembelajaran, sebab siswa merasa tertarik dengan alat yang digunakan. Di samping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap langka dan jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran Penjasorkes. 2) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui instruksi yang diberikan oleh guru, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan terkomando dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang didemonstrasikan sebelumnya oleh guru. 3) Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga materi yang diberikan terarah. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: 1) Mayoritas siswa belum dapat mempraktikkan beberapa gerak dasar menendang yang didemonstrasikan oleh peneliti secara benar dikarenakan siswa belum terbiasa dengan gerakan gerakan tersebut. 2) Siswa seringkali lupa dengan gerakan menendang yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya, sehingga peneliti seringkali mengulangi pelaksanaan materi pada minggu lalu. 3) Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan yang dilakukan siswa kurang terpantau oleh peneliti. 4) Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerak dasar menendang karena belum terbiasa.

51 36 4. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah menunjukan hasil yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan banyak dan bervariasi serta alokasi waktu dalam mengajar yang sedikit. 2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. 3) Hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I menunjukan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada kondisi awal. Pada kondisi awal yang semula 24% atau 7 siswa yang tuntas meningkat pada akhir siklus I menjadi 55% atau 16 siswa 4) Hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I menunjukan peningkatan akan tetapi belum menunjukan hasil yang maksimal. a) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerak dasar menendang telah menunjukan hasil peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal, akan tetapi belum maksimal, sehingga perlu diadakan perbaikan melalui siklus selanjutnya. b) Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar menendang telah menunjukan peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal, akan tetapi belum maksimal, sehingga perlu diadakan perbaikan. 5) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan siklus I, maka disusun langkah antisipatif, yakni : a) Variasi pembelajaran ditambah dalam semua aspek pengembangan. b) Dalam mengantisipasi keterlambatan siswa maka guru yang bersangkutan akan memberikan sangsi berupa pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran gerak dasar menendang. c) Untuk menambah pemahaman siswa terhadap gerak dasar menendang maka guru memberikan kopian materi gerak dasar menendang.

52 37 d) Siswa yang mencoba berulang-ulang tanpa memperhatikan antrian diberi perhatian lebih. e) Untuk lebih efektif dalam tugas ajarnya, peneliti tidak henti-hentinya memperingatkan agar siswa dapat melakukan tugas ajarnya dengan benar. f) Peneliti dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan rangkaian gerak dasar menendang secara benar. g) Untuk memudahkan proses observasi peneliti dan kolaborator dibantu oleh rekan yang lain. h) Peneliti dan kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan dan mengulang materi-materi yang dianggap belum dikuasai. 2. Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi yang dilakukan pada siklus, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam siklus I, rata-rata siswa menunjukan peningkatan dalam hasil belajar menendang dalam sepak bola. Akan tetapi target dari peneliti dan kolaborator belum terpenuhi. Oleh sebab itu pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan siklus I, maka tidak jauh berbeda dengan yang dilaksanakan pada siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya: a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei 2012, di SD Negeri 3 Losari. Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan rancangan tindakan yang dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II mengacu pada hasil refleksi siklus Iyang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Melalui RPP siklus II tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II diadakan selama 2 kali pertemuan. Pada siklus II peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

53 38 1) Peneliti bersama kolaborator melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjas. 2) Peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. 3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan sarana pembelajaran yang berupa bola plastik. 4) Peneliti dan kolaborator menyusun lembar observasi yang digunakan untuk mengamati selama proses pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni pada hari Jumat 25 Mei 2012 dan Kamis 7 Juni 2012, di lapangan SD Negeri 3 Losari. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Jumat, 25 Mei 2012) adalah praktik gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. Urutan pelaksaan tindakan Siklus II adalah sebagai berikut: 1) Peneliti menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses pembelajaran 2) Peneliti memberikan pemanasan menggunakan permainan. 3) Peneliti memberikan penjelasan materi tentang gerak dasar menendang dan siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti. 4) Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris saling berpasangan dan berhadapan. 5) Peneliti memberikan contoh bagaimana cara melakukan gerakan menendang yang benar yakni : a) Awalan : (1) Berdiri lurus di belakang commit to bola user

54 39 (2) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (3) Badan condong ke depan (4) Sikap rileks b) Sikap tubuh saat menendang: (1) Ayunkan kaki sepak ke belakang (2) Ayunkan kaki sepak ke depan (3) Pandangan ke arah sasaran (4) Bola disepak tepat pada titik pusatnya c) Gerak lanjutan: (1) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (2) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (3) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (4) Tangan rileks 6) Peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang secara berpasangan dengan gerakan yang benar dan bersungguh-sungguh. 7) Kemudian peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang menggunakan formasi segitiga, dan menendang dengan permainan estafet bola. 8) Setelah itu peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang bola sambil berlari secara berpasangan. 9) Peneliti melanjutkan materi berikutnya yaitu bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi. 10) Peneliti menyuruh siswa bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menjunjung tinggi nilai kerjasama dan sportifitas. 11) Peneliti melakukan evaluasi serta mengontrol siswa saat melakukan gerakan, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan gerakan. 12) Peneliti memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi selanjutnya.

55 40 13) Peneliti mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan materi pertama Materi pelaksanaan siklus II, pada pertemuan kedua (Kamis, 7 Juni 2012) ini adalah melalui modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar menendang. Urutan pelaksanaan tindakan siklus II tersebut adalah sebagai berikut: 1) Peneliti menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses pembelajaran 2) Peneliti memberikan pemanasan menggunakan permainan. 3) Peneliti memberikan penjelasan materi tentang gerak dasar menendang dan siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti. 4) Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris saling berpasangan dan berhadapan. 5) Peneliti memberikan contoh bagaimana cara melakukan gerakan menendang yang benar yakni : a) Awalan : (1) Berdiri lurus di belakang bola (2) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (3) Badan condong ke depan (4) Sikap rileks b) Sikap tubuh saat menendang: (1) Ayunkan kaki sepak ke belakang (2) Ayunkan kaki sepak ke depan (3) Pandangan ke arah sasaran (4) Bola disepak tepat pada titik pusatnya c) Gerak lanjutan: (1) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (2) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (3) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (4) Tangan rileks

56 41 6) Peneliti menyuruh siswa melakukan menendang secara berpasangan dengan gerakan yang benar dan bersungguh-sungguh. 7) Kemudian peneliti menyuruh siswa melakukan gerakan menendang menggunakan formasi segitiga, dan menendang dengan permainan estafet bola. 8) Setelah itu peneliti menyuruh siswa melakukan menendang bola sambil berlari secara berpasangan. 9) Peneliti melanjutkan materi berikutnya yaitu bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi. 10) Peneliti menyuruh siswa bermain sepak bola menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menjunjung tinggi nilai kerjasama dan sportifitas. 11) Peneliti melakukan evaluasi serta mengontrol siswa saat melakukan gerakan, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan gerakan. 12) Peneliti memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi selanjutnya. 13) Diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi tentang apa yang telah dilakukan siswa. c. Tahap Observasi Observasi siklus II dilakukan selama siklus II berlangsung. Dalam melakukan observasi siklus II peneliti berkolaborasi dengan guru teman sejawat, adapun pelaksanaan siklus II, yakni : 1) Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar menendang secara langsung ketika proses pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Pada pertemuan pertama (Jumat, 25 Mei 2012, selama 2 x 35 menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar menendang, yakni menendang secara berpasangan, commit to menendang user dengan formasi segitiga,

57 42 menendang dengan permainan estafet bola, menendang bola sambil berlari secara berpasangan, dan bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. Pada pertemuan kedua (Jum at, 7 Juni 2012, selama 2 x 35 menit), peneliti memberikan materi selanjutnya yakni menendang secara berpasangan, menendang dengan formasi segitiga, menendang dengan permainan estafet bola, menendang bola sambil berlari secara berpasangan, dan bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. Untuk mengetahui hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus II maka setelah siklus II selesai diadakan tes keterampilan menendang. 2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. 3) Peneliti melakukan proses melalui modifikasi alat bantu pembelajaran, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) melalui modifikasi alat bantu pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan pelaksanaan dengan alat yang dimodifikasi dan di desain dengan permainan permainan yang mengarah pada materi gerak dasar menendang. 4) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti memberikan contoh permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di perintah oleh guru. Sehingga mencapai hasil yang maksimal. 5) Peneliti dan siswa selalu memberikan applause pada setiap penampilan siswa. Peneliti juga memberikan reward berupa pujian, seperti: Bagus sekali, Ayo semangat, Ya Bagus, Bravo, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi. 6) Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menerima pembelajaran materi gerak dasar menendang.

58 7) Berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan siklus II berlangsung, hasil belajar siswa dapat diidentifikasi sebagai berikut: 43 Tabel 6. Hasil Belajar Menendang Siklus II Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran No Rentang Jumlah Keterangan Kriteria Nilai Anak Persentase 1 >84 Baik Sekali Tuntas 5 17% Baik Tuntas 9 31% Cukup Tuntas 11 38% Kurang Tidak Tuntas 4 14% 5 <70 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah % Untuk lebih jelasnya, data hasil belajar menendang siklus II setelah diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat dilihat pada grafik di bawah ini : % 31% 38% 14% 0% Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali > <70 4 Jumlah Anak Persentase Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Menendang Siklus II Setelah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran

59 44 Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan, adapun kelebihan pada pelaksanaan siklus II diantaranya : 1) Keadaan pembelajaran lebih efektif sebab saat awal proses belajar mengajar dilaksanakan siswa sudah tidak ada yang terlambat. 2) Siswa lebih dapat memahami konteks gerakan menendang dengan cermat sebab siswa sudah terbiasa tentang pelaksanaan gerakan menendang. 3) Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan kolaborator tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. 4) Siswa sudah berani untuk bertanya kepada guru tentang gerakan yang belum dipahaminya. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: 1) Masih ada siswa yang belum memiliki rasa percaya diri yang baik, sehingga dalam belajar memiliki perasaan ragu-ragu terhadap hasil belajar yang dimiliki. 2) Masih ada siswa yang belum memiliki rasa pantang menyerah, sehingga frekuensi latihan/mencoba kurang di bandingkan siswa lain yang pantang menyerah. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus II tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. 2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. 3) Melalui modifikasi alat bantu pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal,

60 45 serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik. 4) Hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus II menunjukan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Pada kondisi awal yang semula 24% atau 7 siswa yang tuntas meningkat pada akhir siklus I menjadi 55 % atau 16 siswa dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 86% atau 25 siswa. Hasil ini menunjukan bahwa pada siklus II tersebut sudah diatas indikator ketercapaian. 5) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II, akan dipertahankan dan ditingkatkan. 6) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan siklus II, maka disusun langkah antisipatif, yakni: a) Guru akan melakukan pendekatan secara personal kepada siswa, bahwa semua siswa memiliki hasil belajar untuk menerima pelajaran. b) Guru akan memberikan motivasi lebih kepada siswa supaya memiliki sifat pantang menyerah. C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Berikut ini disajikan pembahasan dari masing-masing permasalahan yang ada dalam penelitian sebagai berikut: Model pembelajaran gerak dasar menendang pada siswa hendaknya diberikan melalui pembelajaran yang memodifikasi alat bantu, sebab kondisi siswa belum dapat mencermati gerakan menendang dengan baik. Cara ini lebih efektif dalam memberikan model pembelajaran hasil belajar gerak dasar pada setiap pemula, sebab seorang guru mendemonstrasikan dengan alat alat yang menarik dan di kemas dalam bentuk permainan-permainan. Melalui pembelajaran yang memodifikasi alat bantu pada materi gerak dasar menendang dalam sepak commit bola kelas to user IV SD Negeri 3 Losari, mampu

61 46 meningkatkan hasil belajar menendang. Sebab pembelajaran ini menitik beratkan pada proses pembelajaran menyenangkan dan menarik siswa. Guru pertama kali mendemonstrasikan gerakan menendang, selanjutnya siswa diminta melakukan gerakan sesuai dengan yang diperagakan oleh guru. Kondisi awal siswa belum menunjukan hasil yang maksimal, mayoritas siswa masih memiliki hasil belajar menendang yang kurang. Pada siklus pertama terjadi peningkatan persentase siswa sebesar 31%. Dari 24% menjadi 55%. Sedangkan siklus kedua naik 31% dari siklus pertama. Dari 55% menjadi 86%. Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Hal yang sama juga terlihat pada tingkat ketuntasan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar menendang, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 7. Perbandingan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar Menendang Dalam Sepak Bola Sebelum dan Sesudah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Keterangan Persentase Awal Siklus I Siklus II Tuntas Persentase Ketuntasan 24% 55% 86% Tidak Tuntas Persentase Ketidaktuntasan 76% 45% 14% Untuk lebih jelasnya, perbandingan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar menendang dalam sepak bola sebelum dan sesudah diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran siklus I dan II dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

62 % 55% 86% % 45% 14% Persentase Awal Persentase Siklus I Persentase Siklus II Gambar 5. Grafik Perbandingan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar Menendang Dalam Sepak Bola Sebelum dan Sesudah Diberikan Tindakan Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang. Pada kondisi awal hanya 7 siswa yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan 22 siswa belum. Pada siklus I terjadi peningkatan sejumlah 16 siswa mencapai kriteria tuntas, sedangkan 13 siswa belum. Dan pada akhir siklus II sejumlah 25 siswa mencapai kriteria tuntas, sedangkan 4 siswa belum. Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari.

63 48 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari terhadap materi gerak dasar menendang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: Melalui modifikasi alat bantu pembelajaran sangat baik untuk kegiatan pembelajaran gerak dasar menendang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan yang signifikan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kondisi awal yang semula 24% atau 7 siswa, pada akhir siklus I menjadi 55% atau 16 siswa. Dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 86% atau 25 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini menunjukan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari. Dengan demikian penerapan pembelajaran gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat digunakan guru penjas sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran penjas khususnya untuk meningkatkan hasil belajar menendang. Karena melalui modifikasi alat bantu pembelajaran merupakan salah satu metode pembelajaran yang commit di dalamnya to user memperlihatkan tahapan-tahapan 48

64 49 dasar sistem pembelajaran yang sederhana, mudah dipelajari. Sehingga dapat menarik perhatian siswa menjadi lebih aktif dan pada akhirnya dapat merangsang ranah kognitif, ranah afektif, dan terutama ranah psikomotor siswa sehingga pembelajaran penjas khususnya sepak bola menjadi lebih efektif. C. Saran Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Bagi SD Negeri 3 Losari Karena melalui modifikasi alat bantu dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran sepak bola, sebaiknya setiap pembelajaran sepak bola menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran. 2. Bagi Guru Penjasorkes SD Negeri 3 Losari Karena melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola, sebaiknya guru sering mengajar sepak bola menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran. 3. Bagi Siswa kelas IV SD Negeri 3 Losari Karena melalui modifikasi alat bantu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sepak bola, sebaiknya dalam pembelajaran penjasorkes sering menggunakan modifikasi alat bantu.

65 50 DAFTAR PUSTAKA Bahagia, Y., Yusuf, U., Suherman, A Atletik. Jakarta ; Depdikbud. Cholik, T. & Lutan, R Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : CV Maulana. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Rineka Cipta. FKIP UNS Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta : UNS Press. HB. Sutopo Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surakarta: UNS Press. Joyoatmojo, Soetarno Pembelajaran Efektif: Upaya Peningkatan KualitasLulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. Surakarta: UNS Press. Kristiyanto, Agus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press Lutan, Rusli Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Riyanto, Yatim Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Samsudin Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: Prenada Media Group Sucipto, dkk Sepak Bola. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud. Supriono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 50

66 51 LAMPIRAN 51

67 52 Lampiran 1: Izin Penelitian PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN REMBANG SEKOLAH DASAR NEGERI 3 LOSARI Alamat : Banyumudal, Losari, Rembang, Purbalingga KP IZIN PENELITIAN No : 421.1/023/2012 Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri 3 Losari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, memberikan izin kepada: Nama NIM Jurusan Program Studi Fakultas Universitas : Tupik Legiono : X : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas Sebelas Maret Untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka menyusun skripsi dengan judul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI Demikian surat izin ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Purbalingga, 20 April 2012 Kepala Sekolah Inung Sulasih, S.Pd. SD NIP

68 53 Lampiran 2: Surat Keterangan PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN REMBANG SEKOLAH DASAR NEGERI 3 LOSARI Alamat : Banyumudal, Losari, Rembang, Purbalingga KP SURAT KETERANGAN No : 421.1/030/2012 Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri 3 Losari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, menerangkan bahwa: Nama NIM Jurusan Program Studi Fakultas Universitas : Tupik Legiono : X : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas Sebelas Maret benar-benar telah melaksanakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2012 s/d tanggal 7 Juni 2012 di SD Negeri 3 Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dengan judul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA IV SD NEGERI 3 LOSARI Demikian surat keterangan ini dibuat, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Purbalingga, 9 Juni 2012 Kepala Sekolah Inung Sulasih, S.Pd. SD NIP

69 Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan : Siklus : No Nama Siswa JK 1 Susi Wahyuni P 2 Asep L 3 Awal Prasetyo L 4 Jaenal Barudin L 5 Nurnaeni K P 6 Sufani L 7 Adit Prasetyo L 8 Andre Prasetyo L 9 Anang Arianto L 10 Doni Saputra L 11 Dinda Tri Nur P 12 Erviani Tesya P 13 Enjang Firli P 14 Firman Setia L 15 Lisa Ariani P 16 Linda Puspita P 17 Maisya Anggih P 18 Moga Putri P 19 Nahwan Aji L 20 Puja Setiawan L 21 Rahma Puji P 22 Ragil Purnomo L 23 Silfika Lestari P 24 Sofandi R L 25 Tri Novia P 26 Tedi Purnomo L 27 Tegar S L 28 Yugo Pangestu L 29 Sriyani P Materi Gerak Dasar Menendang Skor Nilai No.1 No.2 No. 3 Keterangan : 1. Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan commit gerak to lanjut user setelah menendang bola? 54

70 Lampiran 5: Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang 55 Pelaksanaan : Siklus : Berilah tanda ( ) pada kotak sesuai kriteria penilaian No Nama Siswa JK Ranah Afektif K S KJ Skor 1 Susi Wahyuni P 2 Asep L 3 Awal Prasetyo L 4 Jaenal Barudin L 5 Nurnaeni K P 6 Sufani L 7 Adit Prasetyo L 8 Andre Prasetyo L 9 Anang Arianto L 10 Doni Saputra L 11 Dinda Tri Nur P 12 Erviani Tesya P 13 Enjang Firli P 14 Firman Setia L 15 Lisa Ariani P 16 Linda Puspita P 17 Maisya Anggih P 18 Moga Putri P 19 Nahwan Aji L 20 Puja Setiawan L 21 Rahma Puji P 22 Ragil Purnomo L 23 Silfika Lestari P 24 Sofandi R L 25 Tri Novia P 26 Tedi Purnomo L 27 Tegar S L 28 Yugo Pangestu L 29 Sriyani P Nilai Keterangan : K : Kerjasama S : Sportivitas KJ : Kejujuran

71 Lampiran 6: Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan : Siklus : No Nama JK Gerak Dasar Menendang Bola A SM GL Skor Nilai Susi W P 2 Asep L 3 Awal P L 4 Jaenal B L 5 Nurnaeni P 6 Sufani L 7 Adit P L 8 Andre P L 9 Anang A L 10 Doni S L 11 Dinda T P 12 Erviani T P 13 Enjang F P 14 Firman S L 15 Lisa A P 16 Linda P P 17 Maisya A P 18 Moga P P 19 Nahwan A L 20 Puja S L 21 Rahma P P 22 Ragil P L 23 Silfika L P 24 Sofandi R L 25 Tri Novia P 26 Tedi P L 27 Tegar S L 28 Yugo P L 29 Sriyani P Keterangan: A : Awalan SM : Saat Menendang GL : Gerak Lanjut 56

72 57 Lampiran 7: Lembar Observasi Keaktifan Siswa Nama Guru :... Materi Pokok :... Kelas /Semester :... Hari, Tanggal :... LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA No Aspek Yang Diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan I II III Pra Pembelajaran 1. Apakah siswa berbaris dengan tertib dan rapi? 2. Apakah siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran? Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Apakah siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan materi pembelajaran? 2. Apakah siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari? 3. Apakah siswa melakukan pemanasan dengan semangat? Kegiatan Inti Pembelajaran A. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan contoh? 3. Apakah ada interaksi positif antar siswa? 4. Apakah ada interaksi positif antar siswa-guru dan antar siswa-materi pelajaran? B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apakah siswa antusias ketika diberikan tugas?

73 58 2. Apakah siswa terlihat aktif dalam bergerak? 3. Apakah siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran? 4. Apakah siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran materi lempar turbo? C. Pemanfaatan Alat atau Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Apakah ada interaksi positif antara siswa dan media bantu pembelajaran yang digunakan? 2. Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media bantu pembelajaran? D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar IV Penutup 1. Apakah siswa merasa terbimbing? 2. Apakah siswa mampu melakukan/ mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan benar? 1. Apakah siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerakan pada lempar turbo? 2. Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut? 3. Apakah siswa dengan tertib berbaris, berdoa dan dibubarkan? Observer..

74 59 Lampiran 8: Lembar Observasi Aktivitas Guru LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Nama Guru :... Materi Pokok :... Kelas/Semester : / Hari/Tanggal :... No Aspek yang diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan 1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran b. Menggali pengetahuan awal terhadap siswa c. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Latihan Inti a. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi seperti menggunakan media asli, gambar dan awetan. b. Mengoptimalkan interaksi antar siswa/siswa dengan guru melalui kerja kelompok c. Membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan d. Menjadi fasilitator dalam pembelajaran e. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran dipahami. 3 Penutup yang belum

75 60 a. Melaksanakan evaluasi pembelajaran b. Memberi tugas kepada siswa c. Memberi penghargaan/penguatan kepada siswa d. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. e. Menutup pelajaran Observer...

76 61 Lampiran 9: Presensi Siswa Selama Pembelajaran Presensi Siswa Selama Pembelajaran Siklus I Siklus II No Nama JK Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertama Kedua Pertama Kedua 1 Susi Wahyuni P 2 Asep L 3 Awal Prasetyo L 4 Jaenal Barudin L 5 Nurnaeni K P 6 Sufani L 7 Adit Prasetyo L 8 Andre Prasetyo L 9 Anang Arianto L 10 Doni Saputra L 11 Dinda Tri Nur P 12 Erviani Tesya P 13 Enjang Firli P 14 Firman Setia L 15 Lisa Ariani P 16 Linda Puspita P 17 Maisya Anggih P 18 Moga Putri P 19 Nahwan Aji L 20 Puja Setiawan L 21 Rahma Puji P 22 Ragil Purnomo L

77 62 23 Silfika Lestari P 24 Sofandi R L 25 Tri Novia P 26 Tedi Purnomo L 27 Tegar S L 28 Yugo Pangestu L 29 Sriyani P Keterangan: Pertemuan Pertama Siklus I = Kamis, 3 Mei 2012 Pertemuan Kedua Siklus I = Senin, 14 Mei 2012 Pertemuan Pertama Siklus II = Jumat, 25 Mei 2012 Pertemuan Kedua Siklus II = Kamis, 7 Juni 2012

78 Lampiran 10: Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang 63 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pertanyaan yang diajukan 1. Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12 Kualitas jawaban Nilai Jawaban : 4 : Jika jawaban benar 3 : Jika jawaban mendekati benar 2 : Jika jawaban salah 1 : Jika tidak menjawab sama sekali

79 Lampiran 11: Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang 64 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang PERILAKU YANG DIHARAPKAN 1. Kerjasama (saling membantu dalam melakukan gerakan) 2. Sportivitas (mau menerima kekalahan dalam permainan) 3. Kejujuran (benar-benar telah melakukan gerakan seperti yang telah dicontohkan) JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3 CEK

80 Lampiran 12: Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang 65 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Gerak Awalan Aspek 1 Berdiri lurus di belakang bola 2 Kaki tumpu diletakkan di samping bola 3 Badan condong ke depan 4 Sikap rileks Saat Menendang Gerak Lanjut 1 Ayunkan kaki sepak ke belakang 2 Ayunkan kaki sepak ke depan 3 Pandangan ke arah sasaran 4 Bola disepak tepat pada titik pusatnya Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak 1 kaki ke depan 2 Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan 3 Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan 4 Tangan rileks Nilai Aspek : 4 : Jika semua aspek terpenuhi 3 : Jika hanya memenuhi 3 aspek 2 : Jika hanya memenuhi 2 aspek 1 : Jika hanya memenuhi 1 aspek atau tidak sama sekali

81 66 Lampiran 13: Data Awal Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Menendang Dasar Data Awal Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan: 21 April 2012 Materi No Nama Siswa JK Gerak Dasar Menendang Skor Nilai No.1 No.2 No. 3 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L

82 67 21 Rahma Puji P Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P Keterangan : 1. Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola?

83 Lampiran 14: Data Awal Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang 68 Data Awal Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan: 21 April 2012 Berilah tanda ( ) pada kotak sesuai kriteria penilaian No Nama Siswa JK Ranah Afektif K S KJ Skor Nilai 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L Rahma Puji P

84 69 22 Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P Keterangan : K : Kerjasama S : Sportivitas KJ : Kejujuran

85 70 Lampiran 15: Data Awal Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Menendang Dasar Data Awal Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan: 21 April 2012 Gerak Dasar Menendang Bola No Nama JK A SM GL Skor Nilai Susi W P Asep L Awal P L Jaenal B L Nurnaeni P Sufani L Adit P L Andre P L Anang A L Doni S L Dinda T P Erviani T P Enjang F P Firman S L Lisa A P Linda P P Maisya A P Moga P P Nahwan A L Puja S L Rahma P P 7 29

86 71 22 Ragil P L Silfika L P Sofandi R L Tri Novia P Tedi P L Tegar S L Yugo P L Sriyani P 7 29 Keterangan: A : Awalan SM : Saat Menendang GL : Gerak Lanjut

87 72 Lampiran 16: Rekap Data Awal Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Data Awal Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Pelaksanaan : 21 April 2012 No Nama JK Kognitif Afektif Psikomotor Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Akhir Skor (20%) Skor (30%) Skor (50%) Ket 1 Susi W P BT 2 Asep L T 3 Awal P L T 4 Jaenal B L T 5 Nurnaeni P BT 6 Sufani L T 7 Adit P L BT 8 Andre P L BT 9 Anang A L BT 10 Doni S L BT 11 Dinda T P T 12 Erviani T P BT 13 Enjang F P BT 14 Firman S L BT 15 Lisa A P BT 16 Linda P P BT 17 Maisya A P BT 18 Moga P P BT 19 Nahwan A L T 20 Puja S L BT 21 Rahma P P BT 22 Ragil P L BT

88 73 23 Silfika L P BT 24 Sofandi R L T 25 Tri Novia P BT 26 Tedi P L BT 27 Tegar S L BT 28 Yugo P L BT 29 Sriyani P BT Jumlah Mean 8,7 14,3 2,6 25,9 7,2 30,1 70,4 Tertinggi Terendah Keterangan : T : Tuntas, Nilai 75 (KKM) BT : Belum Tuntas, Nilai < 75 (KKM) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa: Persentase Ketuntasan Jumlah siswa yang tuntas = Jumlah siswa seluruhnya 7 = X 100% 29 X 100% = 0,24 X 100% = 24 % Jadi, persentase ketuntasan hasil belajar menendang siswa sebelum diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran adalah 24%

89 74 Lampiran 17: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN Disusun oleh: TUPIK LEGIONO NIM. X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

90 75 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran 1. Sekolah : SDN 3 Losari 2. Kelas : IV 3. Semester : I (Satu) 4. Program : Gerak dasar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran 5. Mata Pelajaran : Penjasorkes 6. Pertemuan : 1 dan 2 B. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit C. Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai- nilai yang terkandung di dalamnya. D. Kompetensi Dasar 1.3. Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas, dan kejujuran. E. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi akademik a. Psikomotor 1) Melatih gerak dasar menendang dalam sepak bola secara berpasangan dan formasi segitiga dengan melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan.

91 76 2) Melatih gerak dasar menendang dalam sepak bola secara estafet bola. b. Kognitif 1) Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2) Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3) Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? c. Afektif 1) Menunjukkan kerjasama dengan teman dalam melakukan gerakan. 2) Menunjukkan kejujuran dalam melakukan gerakan. 3) Menunjukkan sportifitas dalam bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. F. Tujuan Pembelajaran Kompetensi akademik a. Psikomotor 1) Setelah pembelajaran gerak dasar menendang sepak bola siswa dapat melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan. b. Kognitif 1) Siswa dapat menjelaskan cara melakukan awalan dalam menendang bola. 2) Siswa dapat menjelaskan sikap tubuh saat menendang bola. 3) Siswa dapat menjelaskan cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? c. Afektif 1) Siswa dapat menunjukkan kejujuran dalam melakukan gerakan. 2) Siswa dapat menunjukkan kerjasama dengan teman dalam melakukan gerakan. 3) Siswa dapat menunjukkan sikap sportifitas dalam bermain sepak bola.

92 77 G. Materi Pembelajaran Materi keterampilan gerak dasar menendang dalam sepak bola dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Menendang secara berpasangan Mengoper bola secara berpasangan 2. Menendang dengan formasi segitiga Keterangan : : Arah Bola 3. Menendang dengan permainan estafet bola Keterangan : : Arah Bola H. Metode Pembelajaran 1. Penugasan 2. Intruksi Verbal/Tanya Jawab atau Diskusi 3. Latihan/Bermain

93 The image part with relationship ID rid26 was not found in the file. The image part with relationship ID rid28 was not found in the file. perpustakaan.uns.ac.id 78 I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Gambar Keterangan 1. Pendahuluan : a. Guru mengatur siswa dan memberikan kesempatan a. Siswa berbaris dan berdoa. 15 menit = Guru siswa untuk menyiapkan siswa yang lain serta memimpin doa. = Siswa b. Guru melakukan presensi dan membuka pelajaran c. Guru mengatur, memimpin dan memberi siswa kesempatan untuk b. Siswa memperhatikan guru. c. Siswa melakukan pemanasan melalui permainan kucing- = Guru =Kucing pemanasan melalui kucingan yaitu siswa permainan kucing- membagi = Tikus kucingan. beberapa kelompok dan masing-masing kelompok membentuk lingkaran. Satu orang dipilih untuk menjadi tikus sedangkan yang lain menjadi kucing. Pada saat permainan dimulai, si tikus mengejar bola yang dipegang si kucing. Agar bola tidak commit tertangkap to user maka

94 79 kucing harus mengoper bola ke kucing yang lain. Bila tertangkap maka kucing terakhir yang memegang bola berganti peran menjadi tikus. 2. Inti : a. Guru mengumpulkan a. Siswa berkumpul dan siswa dan memberikan memperhatikan arahan materi inti. penjelasan guru. b. Guru memberikan contoh b. Siswa melakukan gerakan menendang yang gerakan menendang benar yaitu : sesuai dengan yang 1. Awalan : dicontohkan secara a) Berdiri lurus di berpasangan belakang bola b) Kaki tumpu diletakkan di samping bola c) Badan condong ke depan d) Sikap rileks 2. Sikap tubuh saat menendang: a) Ayunkan kaki sepak ke belakang b) Ayunkan kaki sepak ke depan 45 menit Metode : a. Instruksi verbal b. Penugasa n c. Latihan

95 80 c) Pandangan ke arah sasaran d) Bola disepak tepat pada titik pusatnya 3. Gerak lanjutan: a) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan b) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan c) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan d) Tangan rileks Guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan gerakan menendang sesuai dengan yang dicontohkan c. Guru mengawasi dan c. Siswa melakukan mengarahkan siswa jika permainan dengan terjadi kesalahan dalam sungguh sungguh permainan dengan peraturan yang dimodifikasi yaitu : 1. Waktu permainan diperpendek Metode latihan

96 81 2. Tidak ada offside 3. Luas lapangan diperkecil 4. Jumlah pemain 7 orang tiap tim 5. Bola yang digunakan terbuat dari plastik 6. Gawang diperkecil 3. Penutup : a. Evaluasi kegiatan Guru mengumpulkan siswa dan mengevaluasi serta memberikan pengarahan terhadap pembelajaran yang berlangsung. b. Guru memimpin doa dan mengakhiri kegiatan dan kemudian membubarkan siswa. a. Siswa berkumpul dan memperhatikan penjelasan dari guru. b. Siswa berdoa dan bubar secara teratur. 10 menit Metode instruksi verbal J. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar : a. Buku referensi, buku penjasorkes kelas IV b. Diktat Pembelajaran Sepak bola c. Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) kelas IV 2. Alat dan Media Pembelajaran : a. Bola plastik b. Tali rafia c. Bilah bambu

97 82 d. Tiang bendera e. Peluit K. Penilaian Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian Indikator Pencapaian Bentuk Kompetensi Teknik Instrumen Contoh Instrumen Aspek psikomotor - Melakukan gerakan Tes praktik Tes contoh Lakukan menendang dengan kinerja gerakan benar dengan benar Aspek Kognitif - Mengetahui cara Tes lisan Uraian Deskripsi melakukan gerakan singkat gerakan dasar menendang menendang Aspek Afektif - Nilai kerjasama, Tes Lembar Nilai sportifitas, dan observasi observasi kerjasama, kejujuran sportifitas, dan kejujuran 1. Teknik Penilaian - Tes unjuk kerja (psikomotor) Lakukan gerakan menendang dengan rangkaian: d) Awalan :

98 83 (5) Berdiri lurus di belakang bola (6) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (7) Badan condong ke depan (8) Sikap rileks e) Sikap tubuh saat menendang: (5) Ayunkan kaki sepak ke belakang (6) Ayunkan kaki sepak ke depan (7) Pandangan ke arah sasaran (8) Bola disepak tepat pada titik pusatnya f) Gerak lanjutan: (5) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (6) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (7) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (8) Tangan rileks Keterangan: Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta tes, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4 Jumlah skor yang Nilai = diperoleh X 50 Jumlah skor maksimal - Pengamatan sikap (afeksi) Melakukan gerak dasar menendang untuk menanamkan nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran. Berikan tanda cek ( ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta tes menunjukan atau menampilkan perilaku yang di harapkan. Tiap perilaku yang di cek ( ) mendapat nilai 1 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal X 30

99 84 - Tes Pengetahuan (kognisi) Jawablah secara lisan atau peragakan dengan benar, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dasar menendang. Keterangan: Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta tes, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4 Jumlah skor yang Nilai = diperoleh X 20 Jumlah skor maksimal - Nilai Akhir yang diperoleh siswa = Nilai tes unjuk kerja + nilai observasi + nilai kuis 2. Rubrik Penilaian RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA GERAK DASAR MENENDANG Kualitas Gerak Aspek Yang Dinilai

100 85 Melakukan gerakan menendang a. Awalan : 1) Berdiri lurus di belakang bola 2) Kaki tumpu diletakkan di samping bola 3) Badan condong ke depan 4) Sikap rileks b. Sikap tubuh saat menendang: 1) Ayunkan kaki sepak ke belakang 2) Ayunkan kaki sepak ke depan 3) Pandangan ke arah sasaran 4) Bola disepak tepat pada titik pusatnya c. Gerak lanjutan: 1) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan 2) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan 3) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan 4) Tangan rileks JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12 RUBRIK PENILAIAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENENDANG PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK 4. Kerjasama (saling membantu dalam melakukan gerakan) 5. Sportifitas (mau menerima kekalahan dalam permainan) 6. Kejujuran (benar-benar telah melakukan gerakan seperti yang telah dicontohkan) JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3

101 86 RUBRIK PENILAIAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG Kualitas jawaban Pertanyaan yang diajukan Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12 Losari, 3 Mei 2012 Mengetahui, Kepala SD Negeri 3 Losari Guru Mapel Penjasorkes Inung Sulasih, S.Pd.SD NIP Tupik Legiono NIP

102 Lampiran 18: Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I 87 Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Pelaksanaan: 14 Mei 2012 Materi No Nama Siswa JK Gerak Dasar Menendang Skor Nilai No.1 No.2 No. 3 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L Rahma Puji P

103 88 22 Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P Keterangan : 1. Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola?

104 Lampiran 19: Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I 89 Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Pelaksanaan: 14 Mei 2012 Berilah tanda ( ) pada kotak sesuai kriteria penilaian No Nama Siswa JK Ranah Afektif K S KJ Skor Nilai 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L 3 30

105 90 21 Rahma Puji P Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P Keterangan : K : Kerjasama S : Sportivitas KJ : Kejujuran

106 Lampiran 20: Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I 91 Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Pelaksanaan: 14 Mei 2012 Gerak Dasar Menendang Bola No Nama JK A SM GL Skor Nilai Susi W P Asep L Awal P L Jaenal B L Nurnaeni P Sufani L Adit P L Andre P L Anang A L Doni S L Dinda T P Erviani T P Enjang F P Firman S L Lisa A P Linda P P Maisya A P Moga P P Nahwan A L Puja S L Rahma P P 8 33

107 92 22 Ragil P L Silfika L P Sofandi R L Tri Novia P Tedi P L Tegar S L Yugo P L Sriyani P 8 33 Keterangan: A : Awalan SM : Saat Menendang GL : Gerak Lanjut

108 93 Lampiran 21: Rekap Data Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Data Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus I Pelaksanaan : 14 Mei 2012 No Nama JK Kognitif Afektif Psikomotor Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Akhir Skor (20%) Skor (30%) Skor (50%) Ket 1 Susi W P BT 2 Asep L T 3 Awal P L T 4 Jaenal B L T 5 Nurnaeni P BT 6 Sufani L T 7 Adit P L T 8 Andre P L T 9 Anang A L T 10 Doni S L T 11 Dinda T P BT 12 Erviani T P BT 13 Enjang F P BT 14 Firman S L T 15 Lisa A P BT 16 Linda P P BT 17 Maisya A P BT 18 Moga P P BT 19 Nahwan A L T 20 Puja S L T 21 Rahma P P BT 22 Ragil P L T 23 Silfika L P BT

109 94 24 Sofandi R L T 25 Tri Novia P BT 26 Tedi P L T 27 Tegar S L T 28 Yugo P L T 29 Sriyani P BT Jumlah Mean 9,4 15,6 2,7 26,6 7,9 32,2 75,0 Tertinggi Terendah Keterangan : T : Tuntas, Nilai 75 (KKM) BT : Belum Tuntas, Nilai < 75 (KKM) Persentase Ketuntasan Siswa: Persentase Ketuntasan Jumlah siswa yang tuntas = Jumlah siswa seluruhnya 16 = X 100% 29 X 100% = 0,55 X 100% = 55 % Jadi, persentase ketuntasan hasil belajar menendang siswa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siklus I adalah 55%

110 95 Lampiran 22: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Guru : Tupik Legiono Materi Pokok : Sepak Bola Kelas / Semester : IV/ I Hari, Tanggal : Kamis, 3 Mei 2012 No Aspek Yang Diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan I Pra Pembelajaran 3. Apakah siswa berbaris dengan tertib dan rapi? 4. Apakah siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran? Siswa berbaris dengan tertib dan rapi Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 4. Apakah siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan materi pembelajaran? 5. Apakah siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari? 6. Apakah siswa melakukan pemanasan dengan semangat? Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan seksama Siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru Siswa melakukan pemanasan dengan penuh semangat dan sportivitas yang tinggi III Kegiatan Inti Pembelajaran E. Kegiatan Inti Pembelajaran

111 96 5. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan? 6. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan contoh? 7. Apakah ada interaksi positif antar siswa? 8. Apakah ada interaksi positif antar siswa-guru dan antar siswa-materi pelajaran? Siswa memperhatikan ketika guru memberi penjelasan Siswa memperhatikan ketika guru memberi contoh Siswa saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas Ada interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran F. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 5. Apakah siswa antusias ketika diberikan tugas? 6. Apakah siswa terlihat aktif dalam bergerak? 7. Apakah siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran? 8. Apakah siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran materi sepak bola? G. Pemanfaatan Alat atau Media Pembelajaran/Sumber Belajar 3. Apakah ada interaksi positif antara siswa dan media bantu pembelajaran yang digunakan? 4. Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media bantu pembelajaran? H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa sangat antusias ketika diberi tugas Siswa aktif dalam bergerak Siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan media pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan materi yang disajikan 3. Apakah siswa merasa terbimbing? Siswa sangat merasa terbimbing 4. Apakah siswa mampu melakukan/ mengerjakan tugas commit yang diberikan to user Siswa melakukan proses pembelajaran sesuai intstruksi

112 97 guru dengan benar? guru, tetapi masih ada beberapa siswa yang melakukan tidak tepat seperti yang diinstruksikan guru IV Penutup 4. Apakah siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerakan pada saat menendang? 5. Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut? 6. Apakah siswa dengan tertib berbaris, berdoa dan dibubarkan? Siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerak yang dilakukan Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan antusias Siswa berbaris dengan tertib, berdoa kemudian membubarkan diri Observer Mintarsih

113 98 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Guru : Tupik Legiono Materi Pokok : Sepak Bola Kelas / Semester : IV/ I Hari, Tanggal : Senin, 14 Mei 2012 No Aspek Yang Diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan I Pra Pembelajaran 1. Apakah siswa berbaris dengan tertib dan rapi? 2. Apakah siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran? Siswa berbaris dengan tertib dan rapi Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Apakah siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan materi pembelajaran? 2. Apakah siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari? 3. Apakah siswa melakukan pemanasan dengan semangat? Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan seksama Siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru Siswa melakukan pemanasan dengan penuh semangat dan sportivitas yang tinggi III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan? Siswa memperhatikan ketika guru memberi penjelasan

114 99 2. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan contoh? 3. Apakah ada interaksi positif antar siswa? 4. Apakah ada interaksi positif antar siswa-guru dan antar siswa-materi pelajaran? Siswa memperhatikan ketika guru memberi contoh Siswa saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas Ada interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apakah siswa antusias ketika diberikan tugas? 2. Apakah siswa terlihat aktif dalam bergerak? 3. Apakah siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran? 4. Apakah siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran materi sepak bola? C. Pemanfaatan Alat atau Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Apakah ada interaksi positif antara siswa dan media bantu pembelajaran yang digunakan? 2. Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media bantu pembelajaran? D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa sangat antusias ketika diberi tugas Siswa aktif dalam bergerak Siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan media pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan materi yang disajikan 1. Apakah siswa merasa terbimbing? Siswa merasa sangat terbimbing 2. Apakah siswa mampu melakukan/ mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan benar? Siswa melakukan tugas sesuai instruksi guru, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum melakukan seperti instruksi

115 100 guru terutama pada materi menendang secara berpasangan IV Penutup 1. Apakah siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerakan pada saat menendang? 2. Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut? 3. Apakah siswa dengan tertib berbaris, berdoa dan dibubarkan? Siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerak yang dilakukan Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan antusias Siswa berbaris dengan tertib, berdoa kemudian membubarkan diri Observer, Mintarsih

116 101 Lampiran 23: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 dan 2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU Nama Guru Materi Pokok Kelas / Semester : Tupik Legiono : Sepak Bola : IV/ I Hari, Tanggal : Kamis, 3 Mei 2012 No Aspek yang diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan 1 Pendahuluan e. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan f. Menggali pengetahuan awal terhadap siswa g. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa h. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Latihan Inti berdoa dan presensi Guru menanyakan tentang pengetahuan sepak bola kepada siswa Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh hasil yang diperoleh apabila dapat melakukan gerakan menendang dengan baik dan benar Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu hasil belajar gerak dasar menendang meningkat g. Menggunakan media Guru menggunakan media berupa pembelajaran yang bervariasi bola plastik seperti menggunakan media asli, media lain yang bisa digunakan untuk pembelajaran h. Mengoptimalkan interaksi antar Dalam pembelajaran, guru siswa/siswa dengan guru melalui

117 kerja kelompok membagi siswa menjadi i. Membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan j. Menjadi fasilitator dalam pembelajaran k. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa l. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. 3 Penutup f. Melaksanakan evaluasi pembelajaran 102 kelompok untuk melakukan permainan estafet bola Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan gerak dasar menendang Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa Guru menjawab pertanyaanpertanyaan siswa tentang materi pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi g. Memberi tugas kepada siswa Guru memberi tugas kepada siswa h. Memberi penghargaan/penguatan kepada siswa i. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. Guru memberi pujian kepada siswa yang berhasil melakukan gerakan menendang dengan benar Guru mengelola waktu dengan baik j. Menutup pelajaran Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan dibubarkan Observer, Mintarsih

118 103 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU Nama Guru Materi Pokok Kelas / Semester : Tupik Legiono : Sepak Bola : IV/ I Hari, Tanggal : Senin, 14 Mei 2012 No Aspek yang diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan 1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan b. Menggali pengetahuan awal terhadap siswa c. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Latihan Inti a. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi seperti menggunakan media asli, media lain yang bisa digunakan untuk pembelajaran b. Mengoptimalkan interaksi antar siswa/siswa dengan guru melalui kerja kelompok berdoa dan presensi Guru menanyakan tentang pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh hasil yang diperoleh apabila berhasil menendang dengan benar Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu hasil belajar gerak dasar menendang menjadi meningkat Guru menggunakan media berupa bola plastik Dalam pembelajaran, guru membagi siswa menjadi kelompok untuk melakukan permainan estafet bola

119 104 c. Membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan d. Menjadi fasilitator dalam pembelajaran e. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan gerak dasar menendang Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menciptakan pembelajaran yang mengaktifan siswa Guru menjawab pertanyaanpertanyaan siswa tentang materi pembelajaran 3 Penutup a. Melaksanakan evaluasi pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi b. Memberi tugas kepada siswa Guru memberi tugas kepada siswa c. Memberi penghargaan/penguatan kepada siswa d. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. Guru memberi pujian kepada siswa yang berhasil melakukan gerakan dengan benar Guru mengelola waktu dengan baik e. Menutup pelajaran Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan dibubarkan Observer, Mintarsih

120 105 Lampiran 24: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN Disusun oleh: TUPIK LEGIONO NIM. X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

121 106 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN L. Identitas Mata Pelajaran 7. Sekolah : SDN 3 Losari 8. Kelas : IV 9. Semester : I (Satu) 10. Program : Gerak dasar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran 11. Mata Pelajaran : Penjasorkes 12. Pertemuan : 1 dan 2 M. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit N. Standar Kompetensi 2. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai- nilai yang terkandung di dalamnya. O. Kompetensi Dasar 1.3. Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas, dan kejujuran. P. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi akademik d. Psikomotor 3) Melatih gerak dasar menendang dalam sepak bola secara berpasangan dengan melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan.

122 107 4) Melatih gerak dasar menendang dengan formasi segitiga dengan melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan. 5) Melatih gerak dasar menendang dalam sepak bola secara estafet bola dengan melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan. 6) Melatih gerak dasar menendang bola sambil berlari dengan melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan. e. Kognitif 4) Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 5) Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 6) Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? f. Afektif 4) Menunjukkan kerjasama dengan teman dalam melakukan gerakan. 5) Menunjukkan kejujuran dalam melakukan gerakan. 6) Menunjukkan sportifitas dalam bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. Q. Tujuan Pembelajaran Kompetensi akademik d. Psikomotor 2) Setelah pembelajaran gerak dasar menendang sepak bola siswa dapat melakukan gerakan sesuai yang dicontohkan. e. Kognitif 4) Siswa dapat menjelaskan cara melakukan awalan dalam menendang bola. 5) Siswa dapat menjelaskan sikap tubuh saat menendang bola. 6) Siswa dapat menjelaskan cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? f. Afektif 4) Siswa dapat menunjukkan kejujuran dalam melakukan gerakan.

123 108 5) Siswa dapat menunjukkan kerjasama dengan teman dalam melakukan gerakan. 6) Siswa dapat menunjukkan sikap sportifitas dalam bermain sepak bola. R. Materi Pembelajaran Materi keterampilan gerak dasar menendang dalam sepak bola dapat digambarkan sebagai berikut : 4. Menendang secara berpasangan Mengoper bola secara berpasangan 5. Menendang dengan formasi segitiga Keterangan : : Arah Bola 6. Menendang dengan permainan estafet bola Keterangan : : Arah Bola

124

125 110 dan masing-masing kelompok membentuk lingkaran. Satu orang dipilih untuk menjadi tikus sedangkan yang lain menjadi kucing. Pada saat permainan dimulai, si tikus mengejar bola yang dipegang si kucing. Agar bola tidak tertangkap maka si kucing harus mengoper bola ke kucing yang lain. Bila tertangkap maka kucing terakhir yang memegang bola menjadi tikus. 2. Inti : c. Guru mengumpulkan d. Siswa berkumpul dan siswa dan memberikan memperhatikan arahan materi inti. penjelasan guru. d. Guru memberikan contoh e. Siswa melakukan gerakan menendang yang gerakan menendang benar yaitu : sesuai dengan yang 4. Awalan : dicontohkan secara e) Berdiri lurus di berpasangan belakang bola 45 menit Metode : d. Instruksi verbal e. Penugasa n f. Latihan

126 111 f) Kaki tumpu diletakkan di samping bola g) Badan condong ke depan h) Sikap rileks 5. Sikap tubuh saat menendang: e) Ayunkan kaki sepak ke belakang f) Ayunkan kaki sepak ke depan g) Pandangan ke arah sasaran h) Bola disepak tepat pada titik pusatnya 6. Gerak lanjutan: e) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan f) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan g) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan h) Tangan rileks Guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan gerakan

127 3. menendang sesuai dengan yang dicontohkan c. Guru mengawasi dan mengarahkan siswa jika terjadi kesalahan dalam f. Siswa melakukan permainan dengan sungguh sungguh permainan dengan peraturan yang dimodifikasi yaitu : 7. Waktu permainan diperpendek 8. Tidak ada offside 9. Luas lapangan diperkecil 10. Jumlah pemain 7 orang tiap tim 11. Bola yang digunakan terbuat dari plastik 12. Gawang diperkecil Penutup : c. Evaluasi kegiatan c. Siswa berkumpul dan Guru mengumpulkan memperhatikan siswa dan mengevaluasi penjelasan dari guru. serta memberikan pengarahan terhadap pembelajaran yang berlangsung. d. Guru memimpin doa dan d. Siswa berdoa dan mengakhiri kegiatan dan bubar secara teratur. kemudian membubarkan siswa. 112 Metode latihan 10 menit Metode instruksi verbal

128 113 U. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran 3. Sumber Belajar : d. Buku referensi, buku penjasorkes kelas IV e. Diktat Pembelajaran Sepak bola f. Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) kelas IV 4. Alat dan Media Pembelajaran : f. Bola plastik g. Tali rafia h. Bilah bambu i. Tiang bendera j. Peluit V. Penilaian Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian Indikator Pencapaian Bentuk Kompetensi Teknik Instrumen Aspek psikomotor - Melakukan gerakan menendang dengan benar Tes praktik Tes contoh kinerja Aspek Kognitif - Mengetahui cara melakukan gerakan menendang Tes lisan Uraian singkat Contoh Instrumen Lakukan gerakan dengan benar Deskripsi gerakan dasar menendang Aspek Afektif Tes Lembar Nilai - Nilai kerjasama, observasi observasi kerjasama, sportifitas, dan sportifitas, kejujuran dan kejujuran

129 Teknik Penilaian - Tes unjuk kerja (psikomotor) Lakukan gerakan menendang dengan rangkaian: g) Awalan : (9) Berdiri lurus di belakang bola (10) Kaki tumpu diletakkan di samping bola (11) Badan condong ke depan (12) Sikap rileks h) Sikap tubuh saat menendang: (9) Ayunkan kaki sepak ke belakang (10) Ayunkan kaki sepak ke depan (11) Pandangan ke arah sasaran (12) Bola disepak tepat pada titik pusatnya i) Gerak lanjutan: (9) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan (10) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan (11) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan (12) Tangan rileks Keterangan: Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta tes, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4 Jumlah skor yang Nilai = diperoleh X 50 Jumlah skor maksimal - Pengamatan sikap (afeksi) Melakukan gerak dasar menendang untuk menanamkan nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran.

130 115 Berikan tanda cek ( ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta tes menunjukan atau menampilkan perilaku yang di harapkan. Tiap perilaku yang di cek ( ) mendapat nilai 1 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal X 30 - Tes Pengetahuan (kognisi) Jawablah secara lisan atau peragakan dengan benar, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dasar menendang. Keterangan: Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta tes, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4 Jumlah skor yang Nilai = diperoleh X 20 Jumlah skor maksimal - Nilai Akhir yang diperoleh siswa = Nilai tes unjuk kerja + nilai observasi + nilai kuis

131 Rubrik Penilaian RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA GERAK DASAR MENENDANG Kualitas Gerak Aspek Yang Dinilai Melakukan gerakan menendang d. Awalan : 5) Berdiri lurus di belakang bola 6) Kaki tumpu diletakkan di samping bola 7) Badan condong ke depan 8) Sikap rileks e. Sikap tubuh saat menendang: 5) Ayunkan kaki sepak ke belakang 6) Ayunkan kaki sepak ke depan 7) Pandangan ke arah sasaran 8) Bola disepak tepat pada titik pusatnya f. Gerak lanjutan: 5) Kaki sepak mengikuti lintasan ayunan gerak kaki ke depan 6) Kaki sepak segera dilangkahkan ke depan 7) Kaki tumpu menahan lajunya badan ke depan 8) Tangan rileks JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12

132 117 RUBRIK PENILAIAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENENDANG PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK 7. Kerjasama (saling membantu dalam melakukan gerakan) 8. Sportifitas (mau menerima kekalahan dalam permainan) 9. Kejujuran (benar-benar telah melakukan gerakan seperti yang telah dicontohkan) JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3 RUBRIK PENILAIAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG Kualitas jawaban Pertanyaan yang diajukan Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 5. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 6. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola? JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12 Mengetahui, Kepala SD Negeri 3 Losari Losari, 25 Mei 2012 Guru Mapel Penjasorkes Inung Sulasih, S.Pd.SD NIP Tupik Legiono NIP

133 Lampiran 25: Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II 118 Data Aktivitas Siswa (Kognitif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Pelaksanaan: 7 Juni 2012 Materi No Nama Siswa JK Gerak Dasar Menendang Skor Nilai No.1 No.2 No. 3 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L

134 Rahma Puji P Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P Keterangan : 1. Bagaimana cara melakukan awalan dalam menendang bola? 2. Bagaimana sikap tubuh saat menendang bola? 3. Bagaimanakah cara melakukan gerak lanjut setelah menendang bola?

135 Lampiran 26: Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II 120 Data Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Pelaksanaan: 7 Juni 2012 Berilah tanda ( ) pada kotak sesuai kriteria penilaian No Nama Siswa JK Ranah Afektif K S KJ Skor Nilai 1 Susi Wahyuni P Asep L Awal Prasetyo L Jaenal Barudin L Nurnaeni K P Sufani L Adit Prasetyo L Andre Prasetyo L Anang Arianto L Doni Saputra L Dinda Tri Nur P Erviani Tesya P Enjang Firli P Firman Setia L Lisa Ariani P Linda Puspita P Maisya Anggih P Moga Putri P Nahwan Aji L Puja Setiawan L 3 30

136 Rahma Puji P Ragil Purnomo L Silfika Lestari P Sofandi R L Tri Novia P Tedi Purnomo L Tegar S L Yugo Pangestu L Sriyani P 3 30 Keterangan : K : Kerjasama S : Sportivitas KJ : Kejujuran

137 Lampiran 27: Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II 122 Data Aktivitas Siswa (Psikomotor) Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Pelaksanaan: 7 Juni 2012 Gerak Dasar Menendang Bola No Nama JK A SM GL Skor Nilai Susi W P Asep L Awal P L Jaenal B L Nurnaeni P Sufani L Adit P L Andre P L Anang A L Doni S L Dinda T P Erviani T P Enjang F P Firman S L Lisa A P Linda P P Maisya A P Moga P P Nahwan A L Puja S L Rahma P P 10 42

138 Ragil P L Silfika L P Sofandi R L Tri Novia P Tedi P L Tegar S L Yugo P L Sriyani P 7 29 Keterangan: A : Awalan SM : Saat Menendang GL : Gerak Lanjut Lampiran 28: Rekap Data Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Data Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Siklus II Pelaksanaan : 7 Juni 2012 No Nama JK Kognitif Afektif Psikomotor Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Akhir Skor (20%) Skor (30%) Skor (50%) Ket 1 Susi W P BT 2 Asep L T 3 Awal P L T 4 Jaenal B L T 5 Nurnaeni P BT 6 Sufani L T 7 Adit P L T 8 Andre P L T 9 Anang A L T 10 Doni S L T 11 Dinda T P BT

139 Erviani T P T 13 Enjang F P T 14 Firman S L T 15 Lisa A P T 16 Linda P P T 17 Maisya A P T 18 Moga P P T 19 Nahwan A L T 20 Puja S L T 21 Rahma P P T 22 Ragil P L T 23 Silfika L P BT 24 Sofandi R L T 25 Tri Novia P T 26 Tedi P L T 27 Tegar S L T 28 Yugo P L T 29 Sriyani P T Jumlah Mean 9,6 15,8 2,8 27,9 8,5 35,4 79,1 Tertinggi Terendah Keterangan : T : Tuntas, Nilai 75 (KKM) BT : Belum Tuntas, Nilai < 75 (KKM) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa: Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa commit seluruhnya to user X 100%

140 = X 100% 29 = 0,86 X 100% = 86 % Jadi, persentase ketuntasan hasil belajar menendang siswa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siklus II adalah 86%

141 126 Lampiran 29: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan 2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Guru : Tupik Legiono Materi Pokok : Sepak Bola Kelas / Semester : IV/ I Hari, Tanggal : Jumat, 25 Mei 2012 No Aspek Yang Diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan I Pra Pembelajaran 5. Apakah siswa berbaris dengan tertib dan rapi? 6. Apakah siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran? Siswa berbaris dengan tertib dan rapi Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 7. Apakah siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan materi pembelajaran? 8. Apakah siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari? 9. Apakah siswa melakukan pemanasan dengan semangat? Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan seksama Siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru Siswa melakukan pemanasan dengan penuh semangat dan sportivitas yang tinggi III Kegiatan Inti Pembelajaran I. Kegiatan Inti Pembelajaran 9. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan Siswa memperhatikan ketika

142 127 penjelasan? 10. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan contoh? 11. Apakah ada interaksi positif antar siswa? 12. Apakah ada interaksi positif antar siswa-guru dan antar siswa-materi pelajaran? guru memberi penjelasan Siswa memperhatikan ketika guru memberi contoh Siswa saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas Ada interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran J. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 9. Apakah siswa antusias ketika diberikan tugas? 10. Apakah siswa terlihat aktif dalam bergerak? 11. Apakah siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran? 12. Apakah siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran materi sepak bola? K. Pemanfaatan Alat atau Media Pembelajaran/Sumber Belajar 5. Apakah ada interaksi positif antara siswa dan media bantu pembelajaran yang digunakan? 6. Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media bantu pembelajaran? L. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa sangat antusias ketika diberi tugas Siswa terlihat aktif dalam bergerak Siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan media pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan materi yang disajikan 5. Apakah siswa merasa terbimbing? Siswa sangat merasa terbimbing 6. Apakah siswa mampu melakukan/ mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan benar? Siswa melakukan proses pembelajaran sesuai instruksi guru

143 128 IV Penutup 7. Apakah siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerakan pada saat menendang? 8. Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut? 9. Apakah siswa dengan tertib berbaris, berdoa dan dibubarkan? Siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerak yang dilakukan Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan antusias Siswa berbaris dengan tertib, berdoa kemudian membubarkan diri Observer, Mintarsih

144 129 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Guru : Tupik Legiono Materi Pokok : Sepak Bola Kelas / Semester : IV/ I Hari, Tanggal : Kamis, 7 Juni 2012 No Aspek Yang Diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan I Pra Pembelajaran 1. Apakah siswa berbaris dengan tertib dan rapi? 2. Apakah siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran? Siswa berbaris dengan tertib dan rapi Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Apakah siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan materi pembelajaran? 2. Apakah siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari? 3. Apakah siswa melakukan pemanasan dengan semangat? Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan seksama Siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru Siswa melakukan pemanasan dengan penuh semangat dan sportivitas yang tinggi III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan? Siswa memperhatikan ketika guru memberi penjelasan

145 Apakah siswa memperhatikan ketika guru memberikan contoh? 3. Apakah ada interaksi positif antar siswa? 4. Apakah ada interaksi positif antar siswa-guru dan antar siswa-materi pelajaran? Siswa memperhatikan ketika guru memberi contoh Siswa saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas Ada interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apakah siswa antusias ketika diberikan tugas? 2. Apakah siswa terlihat aktif dalam bergerak? 3. Apakah siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran? 4. Apakah siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran materi sepak bola? C. Pemanfaatan Alat atau Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Apakah ada interaksi positif antara siswa dan media bantu pembelajaran yang digunakan? 2. Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media bantu pembelajaran? D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa sangat antusias ketika diberi tugas Siswa aktif dalam bergerak Siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan media pembelajaran Siswa sangat tertarik dengan materi yang disajikan 1. Apakah siswa merasa terbimbing? Siswa sangat merasa terbimbing 2. Apakah siswa mampu melakukan/ mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan benar? Siswa melakukan proses pembelajaran sesuai instruksi guru IV Penutup

146 Apakah siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerakan pada menendang? 2. Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut? 3. Apakah siswa dengan tertib berbaris, berdoa dan dibubarkan? Siswa secara aktif mendengarkan evaluasi guru tentang kesalahan gerak yang dilakukan Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan antusias Siswa berbaris dengan tertib, berdoa kemudian membubarkan diri Observer, Mintarsih

147 132 Lampiran 30: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 dan 2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU Nama Guru Materi Pokok Kelas / Semester : Tupik Legiono : Sepak Bola : IV/ I Hari, Tanggal : Jumat, 25 Mei 2012 No Aspek yang diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan 1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan b. Menggali pengetahuan awal terhadap siswa c. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Latihan Inti berdoa dan presensi Guru menanyakan tentang pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh hasil yang diperoleh apabila berhasil menendang dengan benar Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu hasil belajar gerak dasar menendang menjadi meningkat a. Menggunakan media Guru menggunakan media berupa pembelajaran yang bervariasi seperti menggunakan media asli, bola plastik media lain yang bisa digunakan untuk pembelajaran b. Mengoptimalkan interaksi antar Dalam pembelajaran, guru siswa/siswa dengan guru melalui membagi kerja kelompok siswa menjadi

148 c. Membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan d. Menjadi fasilitator dalam pembelajaran e. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. 3 Penutup a. Melaksanakan evaluasi pembelajaran 133 kelompok untuk melakukan permainan estafet bola Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan gerak dasar menendang Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa Guru menjawab pertanyaanpertanyaan siswa tentang materi pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi b. Memberi tugas kepada siswa Guru memberi tugas kepada siswa c. Memberi penghargaan/penguatan kepada siswa d. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. Guru memberi pujian kepada siswa yang berhasil melakukan gerakan menendang dengan benar Guru mengelola waktu dengan baik e. Menutup pelajaran Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan dibubarkan Observer, Mintarsih

149 134 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU Nama Guru Materi Pokok Kelas / Semester : Tupik Legiono : Sepak Bola : IV/ I Hari, Tanggal : Kamis, 7 Juni 2012 No Aspek yang diamati Deskripsi/Hasil Pengamatan 1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan b. Menggali pengetahuan awal terhadap siswa c. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Latihan Inti a. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi seperti menggunakan media asli, media lain yang bisa digunakan untuk pembelajaran b. Mengoptimalkan interaksi antar siswa/siswa dengan guru melalui kerja kelompok berdoa dan presensi Guru menanyakan tentang pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh hasil yang diperoleh apabila berhasil menendang Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu hasil belajar gerak dasar menendang menjadi meningkat Guru menggunakan media berupa bola plastik Dalam pembelajaran, guru membagi siswa menjadi kelompok untuk melakukan permainan estafet bola

150 135 c. Membimbing siswa dalam kegiatan pengamatan d. Menjadi fasilitator dalam pembelajaran e. Menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan gerak dasar menendang Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menciptakan pembelajaran yang mengaktifan siswa Guru menjawab pertanyaanpertanyaan siswa tentang materi pembelajaran 3 Penutup a. Melaksanakan evaluasi pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi b. Memberi tugas kepada siswa Guru memberi tugas kepada siswa c. Memberi penghargaan/penguatan kepada siswa d. Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran. Guru memberi pujian kepada siswa yang berhasil melakukan gerakan menendang dengan benar Guru mengelola waktu dengan baik e. Menutup pelajaran Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan dibubarkan Observer, Mintarsih

151 136 Lampiran 31: Dokumentasi Siklus I dan II DOKUMENTASI SIKLUS I Gambar 1. Presensi siswa Gambar 2. Apersepsi Gambar 3. Pemanasan commit dengan to permainan user kucing-kucingan

152 137 Gambar 4. Latihan menendang secara berpasangan Gambar 5. Latihan menendang dengan formasi segitiga

153 138 Gambar 6. Latihan menendang dengan permainan estafet bola Gambar 7. Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi Gambar 8. Pendinginan

154 139 DOKUMENTASI SIKLUS II Gambar 9. Presensi siswa Gambar 10. Apersepsi Gambar 11. Pemanasan dengan permainan kucing-kucingan

155 140 Gambar 12. Latihan menendang secara berpasangan Gambar 13. Latihan menendang dengan formasi segitiga Gambar 14. Latihan menendang commit to dengan user permainan estafet bola

156 141 Gambar 15. Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi Gambar 16. Pendinginan Gambar commit 17. to Penutup user

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA MELALUI ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUNDISARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP N 1 Randublatung Blora, Jl. Diponegoro No. 19, Blora. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN 4 ON 4 PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ARIF SYAIFUDIN K5611017 FAKULTAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC. PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMA Al Islam 1 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PERMAINAN LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TUKSARI KLEDUNG TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : PARJONO X 4712595 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah di laksanakan di SMA Negeri 1 Banyudono yang beralamat di Jalan Jembungan, Banyudono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Karangdowo yang berlokasi di desa Kupang, kecamatan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PUCANGAN KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : SAMSURI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUTRISNO X 4710150 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hakikat Pembelajaran Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut N. Purwanto

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : SUBEKTI X4711371

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ANDONGSILI MOJOTENGAH WONOSOBO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ANDONGSILI MOJOTENGAH WONOSOBO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ANDONGSILI MOJOTENGAH WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : SUTOYO NIM : X4712672 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh DENNI OKTAVIANDI K 5610026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI 3 DOROWATI KLIRONG KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : SUJARNO

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAWITAN KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2015/2016, yang beralamat di Jl. Dr.

Lebih terperinci

Oleh : SETYO SADI ARSANI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Oleh : SETYO SADI ARSANI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SEBORO KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : SETYO SADI ARSANI X4711362

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK Awang Roni Effendi 1, Fahrizal Rhamadhansyah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

ZANUAR BUDIANTO K

ZANUAR BUDIANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Agus Tri Haryanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI. Oleh : Agus Tri Haryanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : Agus Tri Haryanto K5610005

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI SKRIPSI Oleh : ROBITA ARDI DARMAWAN K4608070 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Soropadan No. 108, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : LUKMAN SAEFUDIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012.

SKRIPSI. Oleh : LUKMAN SAEFUDIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 TANAHBAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : LUKMAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Kebonrejo, Desa Kebonrejo, Kecamatan. Banjarejo Kabupaten.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI MINI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN ALAT BANTU MEDIA VIDEO DAN LCD PROYEKTOR PADA SISWA KELAS V SDN MOJOSONGO II

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU BOLA BERWARNA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 AMBALRESMI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rizky Andriyanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user

SKRIPSI. Oleh: Rizky Andriyanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DAN GAME SENSE YANG DIINTEGRASIKAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERMAINBOLA TANGAN DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SELOGIRI KEC. KARANGGAYAM KAB. KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh : HENDRI YUSTIA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KUMESU 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI oleh : ARIS PURWANTO NIM

Lebih terperinci

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : WISNU

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN Rinaldi Aditya Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI I GARUNG KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X4712562 FAKULTAS

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan dilatar belakangi oleh pribadi yang sangat menyukai olahraga sepakbola peneliti selalu memperhatikan semua kegiatan sepakbola dimanapun itu dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Sepakbola : 6 JP (6 X 45 menit) A. Tujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Sawal NIM

SKRIPSI. Oleh: Sawal NIM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK SISWA KELAS V SD NEGERI NGLENGKING MINGGIR SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah mengalami kemajuan yang begitu pesat seiring dengan perkembangan jaman. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya perhatian dan antusiasme

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR ANDI NURABADI Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang beralamat di Jalan Embarkasi

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X KAYU SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh : Adip Purnomo

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA I Dewa Gede Buda Wisnawa Jurusan Penjaskesrek, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS XI MM 2 SMK NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS KURNIADI K 5610079

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMA Batik 1 Surakarta, berlokasi di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester genap kelas X IPS

Lebih terperinci

Dedi Asmajaya

Dedi Asmajaya Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 02, Nomor 01, Januari - Juni 2016, UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN ANTARA SSB PERKOTAAN DAN SSB PEDESAAN SE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh: ARDHIAN SATMOKO K.5608005

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI MEDIA YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PLUMBON KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat di JL. Pemuda no 38, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, yang

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY KURNIAWATI K

SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY KURNIAWATI K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 40 METER DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGLO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan jasmani (penjas) dan olahraga di sekolah diarahkan pada potensi aspek-aspek pembangunan utuh peserta didik. Prosesnya lebih mengutamakan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI CAHYO K4609022 PENJASKESREK

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUTOMO NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN Heri Rustanto Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

SKRIPSI INOVATIF HASIL. Oleh Dhani Anggriawan K

SKRIPSI INOVATIF HASIL. Oleh Dhani Anggriawan K SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DENGANN MENGGUNAKAN ALAT BANTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Tersono, Kabupaten

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER i PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : X/Satu : Permainan Bola Besar ( Sepak Bola) : 2 x 3 JP (6 X 45

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Status Kondisi Fisik dan Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Yogyakarta. ini telah disetujui oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BEDUG 03 KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: TRIO SASONGKO

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X ADMINISTRASI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Oleh : RATIH RIANDINI PUTRI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI AP 2 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K5611008

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR HEADSTAND DALAM SENAM LANTAI PADA SISWA KELAS V MI NEGERI MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SMK Negeri 3 Surakarta yang beralamat di Jl. Brigjend Sudiarto No. 34 Danukusuman,

Lebih terperinci