APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Transkripsi

1 APLIKASI SISEM PAKAR UNUK MENDIAGNOSIS PENAKI GANGGUAN SISEM SARAF PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MEODE FORWARD CHAINING Hamdina eknik Informaika SMIK AMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel amd_huri@ahoo.com Absraksi Seiring perkembangan eknologi, dikembangkan pula suau sisem eknologi ang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia aiu sisem pakar ang mengandung pengeahuan erenu sehingga seiap orang dapa menggunakanna unuk memecahkan masalah ang bersifa spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan gangguan sisem saraf pada anak. ujuan dari ugas akhir ini adalah membangun sebuah sisem berbasis pengeahuan kedokeran dalam mendiagnosa penaki gangguan sisem saraf pada anak ang diampilkan dalam benuk websie menggunakan pemrograman PHP dengan daabase MSQL. Meode sisem pakar ang digunakan adalah forward chaining dengan pembuaan abel kepuusan dari daa-daa penunjang ang dikuip dari Buku Ilmu Kesehaan Anak.Dengan fasilias ang diberikan unuk user dan adminisraor. User diberi kemudahan dalam mengeahui informasi berbagai jenis gangguan sisem saraf anak dengan -na, sera konsulasi laakna dengan seorang doker sisem saraf anak melalui beberapa peranaan ang harus dijawab user unuk mengeahui hasil diagnosana, sedangkan adminisraor dimudahkan dalam memanajemen sisem. Dari hasil pembahasan, disimpulkan bahwa sisem pakar diagnosa penaki sisem saraf pada anak elah selesai dibua. ugas akhir ini diharapkan mampu memberikan informasi ang berhubungan dengan masalah gangguan sisem saraf anak secara cepa dan efisien. Kaa Kunci : sisem pakar, gangguan sisem saraf pada, forward chaining anak. 1. PENDAHULUAN Laar Belakang Sisem saraf merupakan sisem koordinasi (pengauran ubuh) berupa penghanaran impul saraf ke susunan saraf pusa, pemrosesan impul saraf dan perinah unuk memberi anggapan rangsangan pada manusia. Manusia merupakan makhluk paling sempurna ang dicipakan uhan membuuhkan sisem saraf unuk mengaur dan mengendalikan anggoa ubuh dalam berakivias sehari-hari, namun pada kenaaanna juga idak lepas dari ancaman gangguan sisem saraf. Di era zaman sekarang banak anak anak ang menderia penaki gangguan sisem saraf, namun kebanakan dari masaraka belum memiliki pengeahuan ang cukup luas mengenai penaki gangguan sisem saraf ersebu. erkadang orang ua idak mengeahui jenis maupun penaki ang dideria oleh anak karena kurangna informasi ang mereka keahui. Jika mereka ingin mengeahui enang penaki,, penebab, sera cara penanganan ang baik maka mereka akan mendaangi doker unuk berkonsulasi. Namun, hal ersebu idak dapa dilakukan oleh semua orang dikarenakan beberapa kemungkinan seperi fakor perekonomian ang kurang aau bahkan idak mencukupi sama sekali, jarak empa inggal ang jauh dari rumah saki, aau jadwal ruinias ang erlalu pada sehingga idak dapa berkonsulasi dini dengan doker. erkadang keika berkonsulasi pun hasil diagnosa ang disampaikan oleh doker idak sepenuhna dipaparkan secara mendeail.

2 Dari permasalahan akan dicoba unuk membangun rekaasa perangka lunak ang dirancang oleh sisem pakar dalam mendiagnosa gangguan pada sisem saraf pada anak dengan menggunakan aplikasi web. Aplikasi sisem pakar dengan web di pakai oleh user agar dapa berineraksi dengan penedia informasi secara mudah dan cepa. Dalam penampaian informasi dapa dilakukan menggunakan kompuer aiu dengan laanan inerne dengan perminaan dari user. Perminaan ersebu akan diproses dalam sisem, kemudian hasilna akan dikirim lagi ke user dengan diampilkan pada laar perangka kompuer, diharapkan sisem ini mampu memberikan informasi ang opimal dengan imbal balik dari user dan sisem. Dalam proses mendiagnosa unuk mendapakan suau solusi, maka penulis membua ugas akhir dengan judul APLIKASI SISEM PAKAR UNUK MENDIAGNOSIS PENAKI GANGGUAN SISEM SARAF PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MEODE FORWARD CHAINING dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MSQL sebagai daabasena. ujuan ujuan dari peneliian ini adalah : a. Membanu masaraka dalam mendeeksi gangguan sisem saraf ang dideria oleh anak secara langsung aau anpa beremu doker b. Membanu masaraka dalam memahami enang jenis-jenis gangguan sisem saraf ang dideria oleh anak. Baasan Masalah Dari beberapa kajian ersebu maka baasan masalahna adalah sebagai beriku: a. Sisem pakar ini berbasis web b. Daa-daa penunjang penaki ang digunakan hana gangguan sisem saraf pada anak saja. c. Informasi penaki sisem saraf didapa dari buku dan inerne ang dibua oleh seorang pakar. d. Meode penalaran pembangunan sisem pakar ini menggunkan meode forward chaining. e. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan daabase MSQL. f. Oupu ang dihasilkan dari aplikasi ini adalah jenis penaki dan cara mengobaina. 2. INJAUAN PUSAKA Sisem Pakar Sisem pakar (exper ssem) adalah sisem ang berusaha mengadopsi pengeahuan manusia ke kompuer, agar kompuer dapa menelesaikan masalah ang biasa dilakukan oleh para ahli. Sisem pakar perama kali dikembangkan oleh komunias AI pada perengahan ahun Sisem pakar ang muncul perama kali adalah Generalpurpose Problem Solver (GPS) ang dikempangkan oleh Newel dan Simon. GPS(dan program-program ang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupana erlalu luas sehingga erkadang jusru meninggalkan pengeahuanpengeahuan pening ang seharusna disediakan. PHP (Perl Hperex Preprocessor) PHP adalah kependekan dari perl hperex preprocessor ang digunakan sebagai bahasa scrip server-side dalam pengembangan web ang disisipkan pada dokumen HML. Sinak PHP mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasana sering digunakan bersama web server Appache di beragam sisem operasi. PHP juga mensuppor ISAPI dan dapa digunakan bersama dengan Microsof IIS di Windows. Menuru dokumen resmi PHP, PHP singkaan dari Hperex Preprocesor, ang merupakan bahasa berbenuk scrip ang diempakan di server dan di proses di server. UML (Unified Modelling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa g elah menjadi sandar dalam indusri unuk visualisasi, merancang dan mendokumenasikan sisem pirani lunak. Dengan menggunakan UML kia dapa membua model unuk semua jenis aplikasi pirani lunak, dimana aplikasi ersebu dapa berjalan pada pirani keras, sisem operasi

3 dan jaringan apapun, sera diulis dalam bahasa pemrograman apapun. 2. Pohon Kepuusan Diagram pohon kepuusan akan mempermudah unuk menusun basis pengeahuan dan auran sera menenukan fakor kepasian dari seiap pelaksanaan idenifikasi pada penaki sisem saraf pada anak. G Simbol Use Case Diagram 3. MEODE PENELIIAN ahap Pengumpulan Daa ahapan ini erdiri dari: 1) Sudi Lieraur Meode ang dipakai unuk mengumpulkan daa ang sifana eoriis dengan membaca buku-buku aau lieraur, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan ang ada kaianna dengan laporan ugas akhir dan skripsi. 2) Browsing Mencari informasi aau menjelajah lewa inerne mengenai arikel-arikel aau daa ang berkaian dengan masalah ang dielii dan dapa membanu hasil dari peneliian. Analisa dan Rancangan Sisem Pakar 1. UML Unuk menggambarkan funcional requiremens maka dibua diagram use case diagram sehingga memperjelas inpu, process, oupu, dan daa sored. User Meliha daa penaki Meliha daa Konsulasi Admin 2. Use Case Diagram Login Managemen daa penaki Managemen daa Managemen daa relasi G008 P001 = = G007 a idak G006 G015 P002 penaki G005 G014 G004 G013 G012 G003 G011 G002 G018 P003 G010 G017 G009 G016 G021 P004 G019 G Pohon Kepuusan 3. Rule / Auran Pohon kepuusan ang dihasilkan digunakan sebagai acuan dalam menusun kaidah produksi. Sedangkan aribu di dalam abel kepuusan menjadi premis di dalam kaidah produksi ang direpresenasikan. Beriku ini adalah beberapa dafar kaidah produksina. Rule 1 IF Munah AND benjol aau pembengkakan AND saki kepala ringan AND keidaksadaran singka AND kebingungan AND keidakmampuan unuk menginga apa ang erjadi sebelum cedera AND pusing AND pandangan kabur HEN Cedera Kepala Rule 2 IF Munah AND idak suka erhadap suara aau cahaa AND menganuk idak wajar AND demam AND kesulian saa menusui aau makan AND menangis berlebihan aau gelisah AND saki kepala parah AND kekakuan pada oo leher HEN Meningiis Rule 3 IF Munah AND idak suka erhadap suara aau cahaa AND neri pada sau aau kedua sisi kepala AND pingsan AND rasa geli,lemah,aau kebas di angan aau lengan HEN Migrain. G025 P005 G024 G023 G030 P006 G022 G029 G019 G028 G027 G034 P007 G026 G033 G038 G039 P008 G031 G032 G036 G037 G043 P009 G035 G042 G040 G041 G047 P010 G046 G044 G045 G048 P011

4 4. ERD (Eni Relaionship Diagram ) Merupakan cara unuk mengorganisasikan daa, dimana diagram ini akan memperlihakan hubungan enias ang erdapa dalam sisem. E-R ang diusulkan unuk sisem ang akan dibangun dapa diliha pada gambar dibawah ini. Gejala M Relasi N Penaki 1 kd_ nm_ kd_penaki kd_ no_relasi kd_penaki nm_penaki definisi solusi 1 M Puna 1 Puna kd_ 1 M Puna _mp_analisa kd_penaki kd_ kd_penaki M mp_ mp_analisa mp_penaki _mp_analisa al ime b. abel abel digunakan unuk menimpan daa semua enang penaki sisem saraf pada anak. abel 2. Gejala N o. Field p e Pan jang Keer angan 1 kd_g ejala Cha r 4 kode 2 nm_g ejala Var char 100 nama Admin mp_pasien id_mp_pasien nama kelamin alama pekerjaan anggal Puna 4. Eni Relaionship Diagram 5. Srrukur abel Unuk menjelaskan mengenai srukur basis, adapun abel - abel ang digunakan dalam aplikasi ini anara lain : a. abel Analisa Hasil abel analisa digunakan unuk menimpan daa dari hasil analisa akhir saa user selesai konsulasi. N o. id_analisa hasil kd_penaki 1 M Puna id_analisa hasil id_mp_pasien M Analisa hasil id_analisa hasil nama kelamin alama pekerjaan anggal userid passid abel 1. Analisa Hasil Field p Pan Keer e jan angan g 1 Id In 4-2 Nama varc 60 - har 3 Kela enu - - min m 4 Alam varc a har 5 pekerj varc 60 - aan har 6 kd_pe char 4 - naki 7 Noip varc 60 - har 8 angg dae Rancangan Laar Sisem Pakar Rancangan laar program sanga perlu,sebelum mambua aplikasi. Karena mempermudah proses pembuaan aplikasina. Rancangan laar merupakan penggambaran secara naa fiur-fiur ang akan di desain sebelumna. a. Form Menu Uama Laar ini berfungsi menampilkan menu uama ang erdiri dari home, dafar penaki, konsulasi, perolongan, dan masuk pakar. MENU Home Dafar Penaki Konsulasi Perolongan Masuk Pakar Header Fooer 5. Form Menu Uama b. Form Dafar Penaki Laar ini berfungsi menampilkan dafar jenis-jenis penaki gangguan sisem saraf pada anak.

5 MENU Home Dafar Penaki Konsulasi Perolongan Masuk Pakar Header Dafar Semua Penaki No. Nama Penaki Penaki 1 Penaki 2 Penaki 3 Penaki 4 Liha Liha Liha Liha b. Flowchar Konsulasi Flowchar konsulasi user, flowchar konsulasi penaki ini menjelaskan enang alur user ang ingin melakukan konsulasi. Sar ampilkan Halaman Konsulasi Fooer Inpu daa user 6. Form Dafar Penaki 7. Algorima Algorima adalah uruan langkahlangkah logis unuk menelesaikan masalah ang disusun secara sisemais dan logis. ool ang digunakan pada ahap ini adalah diagram alir (flowchar) unuk menggambarkan beberapa prosedur dalam sisem. a. Flowchar Menu Uama Alur program (flowchar) menu uama pada aplikasi sisem pakar diagnosis penaki gangguan sisem saraf pada anak. Flowchar menu uama ini menjelaskan enang jalanna menu uama ang dapa digunakan user dan pakar, mulai dari ampilan awal sampai pilihan-pilihan menu lainna. Sar ampilkan Halaman Uama Home Dafar Penaki Konsulasi Perolongan End Masuk Pakar ampilkan halaman home ampilkan halaman dafar penaki ampilkan halaman konsulasi ampilkan halaman perolongan ampilkan halaman login pakar 7. Flowchar Menu Uama Klik Dafar 8. Flowchar Konsulasi 8. Spesifikasi Hardware dan Sofware Aplikasi Sisem Pakar Unuk Mendiagnosis Penaki Gangguan Sisem Saraf Pada Anak Berbasis Web ini menggunakan spesifikasi sebagai beriku : a. Hardware 1) Acer Aspire 2) Processor Inel(R) core(m) i3 2330M 2.20GHz 3) Mouse b. Sofware 1) Windows 7 Ulimae 2) Microsof Office Word ) Mozilla Firefox 4) Xampp 5) Macromedia Dreamweaver 8 6) Adobe Phooshop CS3 7) Diagram Designer Inpu jawaban Cek Rule/Auran ampilkan Halaman Hasil Analisa End

6 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Implemenasi ahap implemenasi dilaksanakan seelah ahap perancangan sisem. ahap implemenasi sisem merupakan ahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis kedalam bahasa ang dapa dimengeri oleh mesin sera penerapan perangka lunak pada keadaan ang sesungguhna. Form Menu Uama Halaman ini merupakan halaman awal saa program dijalankan ang berfungsi menampilkan menu uama ang erdiri dari home, dafar penaki, konsulasi, banuan, dan admin. Form Gejala Penaki Halaman ini berfungsi menampilkan deil penaki gangguan sisem saraf pada anak. 11. Form Gejala Penaki Form Konsulasi Dafar Halaman konsulasi dafar berfungsi menampilkan menu pendafaran user sebelum melakukan konsulasi. 9. Form MenuUama Form Dafar Penaki Halaman ini berfungsi menampilkan dafar jenis-jenis penaki gangguan sisem saraf anak. 12. Form Konsulasi Dafar Form Konsulasi Halaman konsulasi berfungsi menampilkan peranaan ang akan dijawab oleh user seelah melakukan pendafaran erlebih dahulu. Di menu ini akan erjadi ineraksi anara user dengan sisem (kompuer). Dimana dari peranaan ang dijawab, sisem pakar akan mendiagnosa jenis penaki ang sesuai dengan basis pengeahuan ang elah ersimpan. 10. Form Dafar Penaki

7 Form Inpu Gejala Halaman inpu berfungsi unuk menambahkan daa penaki gangguan sisem saraf pada anak. 16. Form Inpu Gejala 13. Form Konsulasi Form Hasil Analisa Halaman ini berfungsi menampilkan hasil analisa penaki gangguan sisem saraf pada anak. Form Inpu Relasi Halaman inpu relasi berfungsi unuk menambahkan dan mengedi relasi penaki gangguan sisem saraf pada anak. 14. Form Hasil Analisa Form Inpu Penaki Halaman inpu penaki berfungsi unuk menambahkan daa penaki gangguan sisem saraf pada anak. 17. Form Inpu Relasi Form Laporan Penaki Halaman laporan penaki berfungsi unuk menampilkan dafar semua penaki besera semua deilna. 15. Form Inpu Penaki 18. Form Laporan Penaki

8 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari uraian analisis dan desain aplikasi sisem pakar diagnosis penaki gangguan sisem saraf pada anak dapa disimpulkan sebagai beriku, bahwa: a. Aplikasi sisem pakar diagnosis penaki gangguan sisem saraf pada anak memiliki informasi ang dapa membanu masaraka unuk mengeahui enang penaki gangguan sisem saraf anak dan menangani penaki ersebu secara dini. b. Sisem pakar ini dirancang besera keluaranna berupa penjelasan dan solusi enang penaki gangguan sisem saraf ang dialami anak. c. Dengan adana pembaasan hak akses ang dierapkan pada sisem, managemen daa hana dapa dilakukan oleh adminisraor. d. Aplikasi sisem pakar dapa dijadikan sebagai media penerapan ineligensia seorang ahli aau pakar dalam menganalisis dan mendeeksi suau penaki Dafar Pusaka Dharwiani, Sri(2003). Penganar Unified Modeling Language (UML). Hp://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dream weaver diakses pada anggal 27 Mare 2013 Hp://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_alir diakses pada anggal 27 Mare 2013 Hp://id.wikipedia.org/wiki/ERD (Eni Relaionship Diagram ) diakses pada anggal 27 Mare 2013 Hp://id.wikipedia.org/wiki/MSQL diakses pada anggal 27 Mare 2013 Kusumadewi, Sri. Arificial Inelligence (eknik dan Aplikasina). Jogakara: Graha Ilmu Andi, Membangun WEB Inerakif dengan Adobe Dreamweaver CSS.5, PHP &MSQL. Semarang: Wahana Kompuer. Saran Penulis berharap agar aplikasi sisem pakar ini dapa bermanfaa dan dikembangkan lebih lanju, dan menjadi lebih baik lagi. Saran-saran penulis erhadap pengembangan aplikasi sisem pakar ini adalah sebagai beriku: a. Menajikan enang solusi penaki ang lebih deil agar lebih mempermudah para orang ua dalam menangani penaki gangguan sisem saraf ang dialami anakna. b. Perlu dilakukan penambahan daa jenis penaki sisem saraf anak besera -na agar informasi ang dimiliki semakin luas. c. ampilan anarmuka sisem agar didesain lebih menarik lagi bagi pengguna.

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SAPI DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SAPI DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SAPI DENGAN METODE FORWARD CHAINING Indra Seiawan Teknik Informaika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jendral Sudirman. Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL SAPI DAN KAMBING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL SAPI DAN KAMBING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL SAPI DAN KAMBING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Reski Mai Candra, Weni Rahim 2,2 Fakulas Sains dan Teknologi UIN SUSKA RIAU HR. Soebranas KM.5, 28293, Pekanbaru, Riau,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 ANALISA DISTRIBUSI GAUSSE UNTUK PENGUJIAN STATISTIK Ahmad Riadi Sampurno 1, Erna Zuni Asuik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika,

Lebih terperinci

SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA SISTEM OPERASI KOMPUTER

SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA SISTEM OPERASI KOMPUTER SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA SISTEM OPERASI KOMPUTER - Basis Pengeahuan Tabel Pengeahuan kode peranaan Faka YA Faka Tidak YA Tidak T1 Apakah sisem operasi sukses melakukan booing? Kompuer menemikan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada

Lebih terperinci

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID Dini Desiani 1, Ahmad Hilmi A. 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID Ahmad Hilmi A 1, Dini Desiani 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam ugas akhir ini, yang dibahas adalah permasalahan mengenai pencipaan pirani lunak yang mampu memanfaakan sumber daya kamera anpa menggunakan driver.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

APLIKASI PHP PADA WEBSITE ONLINE EXAMINATION

APLIKASI PHP PADA WEBSITE ONLINE EXAMINATION 1 APLIKASI PHP PADA WEBSITE ONLINE EXAMINATION Oleh : Dilar Darmawan - L2F097626 Email : awangdd@ahoo.com Absraksi Inerne sebagai salah sau hasil dari kemajuan eknologi kompuer elah memberikan dampak ransformasional

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015 JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415 Vol. 8 No. 1 Agusus 2015 PERANCANGAN MODEL ALAT BANTU TERAPI STROKE NON FARMAKOLOGIS DENGAN GANGGUAN PENURUNAN KEKUATAN OTOT Rr. Hajar Puji Sejai 1, Izzai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT Jurnal Ilmiah Teknik Indusri, Vol. 11, No. 1, Juni 2012 ISSN 1412-6869 EISIENSI WKTU PRODUKSI ES BTU SEBGI IMPLIKSI URUTN PENJDWLN KEDTNGN JOB YNG TEPT Hendy Tannady 1 dan Seven 2 bsrak: Efisiensi adalah

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sukoharjo. Permasalahan yang dibahas pada penelitian yang dilakukan Yuri BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka Sisem persediaaan ini pernah dibua oleh Yuri Prasyo (27) yaiu dengan judul Kompuerisasi sysem persediaan barang pada grahadia compuer sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suau masalah ang uuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud unuk mengidenifikasi dan mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer.

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer. PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Flowchar adalah suau diagram ang menggambarkan susunan logika suau program. Simbol simbol ang digunakan adalah sebagai beriku : Proses/prosessing, sau aau beberapa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN EXPERT SYSTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING

RANCANG BANGUN EXPERT SYSTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING Jurnal Skripsi I-IF Unsil 212 RANCANG BANGUN EXPER SSEM DIAGNOSA PENAKI ANAK MENGGUNAKAN MEODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING (Sudi Kasus : Puskesmas awang) Paksi Wicaksono (87659) eknik Informaika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE

EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE SANGAP MULYADI 08 05 011 Augus 03 rd 010 Absrak Dunia modern dewasa ini memanaakan eknologi biomerik dalam pengenalan iur-iur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK

APLIKASI SISTEM PAKAR MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK ISSN : 1978-6603 APLIKASI SISTEM PAKAR MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK Ishak #1, M. Zunaidi #2, Saniman #3 # Jurusan Sisem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A. H. Nasuion No. 73 F-Medan Absrak Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. matematika, age-structured epidemic model, basic reproduction rate, teori interaksi

BAB 2 LANDASAN TEORI. matematika, age-structured epidemic model, basic reproduction rate, teori interaksi BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penyaki demam berdarah, pemodelan maemaika, age-srucured epidemic model, basic reproducion rae, eori ineraksi manusia dan kompuer, rekayasa perangka

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting) BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang

Lebih terperinci

Information System Design of Financial Data Processing in Setiya Car Setup Using PHP Programming Language and Database MYSQL

Information System Design of Financial Data Processing in Setiya Car Setup Using PHP Programming Language and Database MYSQL Indonesian Journal of Compuer Science ISSN 2302-4364 (prin) dan 2549-7286 (online) Jln. Khaib Sulaiman Dalam, No. 1, Padang, Indonesia, Telp. (0751) 7056199, 7058325 Websie: ijcs.smikindonesia.ac.id E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Negamax dan Alpha Beta Pruning pada Permainan Othello

Penerapan Algoritma Negamax dan Alpha Beta Pruning pada Permainan Othello Jaisi, Vol. 2 No. 2 Mare 2016 181 Penerapan Algorima Negamax dan Alpha Bea Pruning pada Permainan Ohello William* 1, Regiza Giovanno 2, Daniel Udjulawa 3 1,2 Program Sudi eknik Informaika, SMIK GI MDP,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep dan komponen sebuah sistem informasi pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Konsep dan komponen sebuah sistem informasi pemasaran BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Informasi Pemasaran 2.1.1 Konsep dan komponen sebuah sisem informasi pemasaran Seiap perusahaan harus mengaur arus informasi pemasaran kepada manajer pemasarannya. Perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69) Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS) PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS) Anwar Abdullah 1, Dini Desiani 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3PERANCANGAN SISTEM

BAB 3PERANCANGAN SISTEM 16 BAB 3PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sensor Cahaa ATMEGA8535 DRIVER LAMPU LAMPU LED DC LCD Gambar 3.1.Diagram Blok Beriku deskripsi fungsi seiap blok : 1 Blok Sensor Cahaa (TSL2561) : sensor cahaa

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN TANAH LAUT BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN TANAH LAUT BERBASIS WEB Jurnal Sains dan Informaika ISSN: 2460-73X Volume 2, Nomor, Juni 206 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN RUMAH MAKAN DI KABUPATEN TANAH LAUT BERBASIS WEB Muhammad Redhy Rizani, Puri Reno Wulandari 2 Jurusan

Lebih terperinci

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa

Lebih terperinci

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing RANCANG BANGUN SISTEM PERAMALAN PERMINTAAN BARANG PADA CV. KONVEKSI JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Kuncono 1) 1) S1/ Jurusan Sisem Informasi. Sekolah Tinggi Manajemen Informaika &

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini

Lebih terperinci