RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2014 :(084) BAGIAN-A. Halaman :
|
|
- Hadi Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMEN/LEMB UNT ORG SATUAN KERJA PROPNS LOKAS () RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 :(084) BADAN STANDARSAS NASONAL :(0) BADAN STANDARSAS NASONAL (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL (0) DKJAKARTA KOTA JAKARTA PUSAT PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT GATAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF BAGAN-A Halaman : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN ndikaor Kineria Uama Proaram : 0 Jumlah dokumen perencanaan dan monioring evaluasi 0 Jumlah produk hukum BSN 0 Jumlah laporan pengawasan inernal 04 Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan barang milik negara Oucome : Meningkanya kualias layanan pelaksanaan upoksi BSN 49 Peningkaan Pelayanan Hukum, Organisasi dan Humas BSN Jumlah produk hukum BSN Jumlah pelaihan SDM sesuai analisis kebuuhan Jumlah pake publikasi kelembagaan Persenase (%) capaian pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Produk hukum BSN Pengembangan SDM Sesuai Analisis Kebuuhan OOi publikasi kelembagaan yang berkualias capaian pelaksanaan program Reformasi Birokrasi L Peningkaan Perencanaan, Keuangan dan Taa Usaha BSN Jumlah dokumen perencanaan dan monioring evaluasi Jumlah dokumen pengelolaan keuangan Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara Jumlah laporan aa usaha perkanoran perencanaan dan monioring evaluasi Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Barang Milik Negara Layanan Perkanoran Peningkaan Penyelenggaraan Pengawasan nernal Bsn Bulan Layanan Jumlah laporan pengawasan inernal pengawasan inernal
2 RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 KEMEN/LEMB : (084) BADAN STANDARSAS NASONAL UNTORG! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL SATUAN KERJA : (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL PROPNS : (0) OK JAKARTA LOKAS : KOTA JAKARTA PUSAT () PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT NATHAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF BAGAN-A Halaman : Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparaur BSN ndikaor Kineria Uama Program : 0 Persenase (%) pemenuhan kebuuhan sarana dan prasarana aparaur Oucome : Tersedianya sarana dan prasarana aparaur unuk pelaksanaan upoksi eningkaan Sarana dan Prasarana Fisik Bsn ndikaor Kineria Kegiaan : 00 Persenase (%) pemenuhan kebuuhan sarana dan prasarana fisik.996 Perangka Pengolah Daa dan Komun/kasi 4 Uni L Peralaan dan Fas/ ias Per/can oran 0 Uni L
3 RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 KEMEN/LEMB : (084) BADAN STANDARSAS NASONAL UNTORG! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL SATUAN KERJA : (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL PROPNS : (0) OK JAKARTA LOKAS : KOTA JAKARTA PUSAT BAGAN-A Halaman : () PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT SAUAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF Program Pengembangan Sandardisasi Nasional ndikaor Kineria Uama Program : umlah SN yang dieapkan sesuai kebuuhan pasar umlah LPK baru yang diakrediasi umlah LPK yang mendapa fasiliasi unuk memperluas lingkup dan meningkakan kompeensinya umlah indusri/organisasi yang mendapa fasiliasi penerapan sandar/sn Jumlah masyaraka yang peduli erhadap Sandardisasi Jumlah perminaan layanan Sandardisasi Jumlah kajian perkembangan sikap masyaraka erhadap Sandardisasi Jumlah dokumen perauran perundang-undangan di bidang Sandardisasi dan penilaian kesesuaian Oucome : Meningkanya jumlah SN yang memenuhi kebuuhan pemangku <epeningan Pengembangan Sisem Sandardisasi dan Penilaian Kesesuaian ndikaor Kineria Keqiaan : 00 Jumlah dokumen perauran perundang-undangan di bidang Sandardisasi dan penilaian kesesuaian.00 Perauran perundang-undangan di bidang Sandardisasi dan penilaian kesesuaian i Peningkaan Akrediasi Laboraorium dan Lembaga nspeksi ndikaor Kineria Keqiaan : 00 Jumlah kebijakan akrediasi bidang laboraorium dan lembaga inspeksi Jumlah asesor baru di bidang laboraorium dan lembaga inspeksi Jumlah pengakuan inernasional dan regional erhadap sisem akrediasi pengujian, kalibrasi dan inspeksi Jumlah kebijakan penguaan Sandar Nasional Sauan Ukuran (SNSU) 00 Jumlah pengakuan inernasional erhadap kemampuan pengukuran merologi nasional 006 Persenase (%) layanan akrediasi laboraorium dan lembaga inspeksi 4.00 akrediasi bidang laboraorium dan lembaga inspeksi Asesor bidang laboraorium dan lembaga inspeksi 40 Orang Pengakuan nernasional dan regional erhadap sisem akrediasi pengujian, kalibrasi dan inspeksi 4 MRA penguaan Sandar Nasional Sauan Ukuran (SNSU) Kebijaka Pengakuan inernasional erhadap kemampuan pengukuran merologi nasional 0 Kemampua layanan akrediasi laboraorium dan lembaga inspeksi Pake
4 RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 KEMEN/LEMB : (084) BADAN STANDARSAS NASONAL UNTORG! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL SATUAN KERJA : (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL PROPNS : (0) OK JAKARTA LOKAS : KOTA JAKARTA PUSAT Hal am an D PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT SATAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF Peningkaan Akrediasi Lembaga Serifikasi Jumlah kebijakan akrediasi bidang lembaga serifikasi Rasio jumlah asesor bidang lembaga serifikasi erhadap raa-raa perminaan akrediasi Jumlah pengakuan inernasional dan regional erhadap sisem akrediasi dan serifikasi bidang sisem manajemen, produk dan personal Persenase (%) layanan akrediasi lembaga serifikasi.00 akrediasi bidang lembaga serifikasi Asesor bidang Lembaga Serifikasi 60 Orang Pengakuan nernasional dan regional erhadap sisem akrediasi dan serifikasi bidang sisem manajemen, produk, dan personal 7 MLA/MoL i Layanan akrediasi lembaga serifikasi Peningkaan nformasi dan asi Sandardisasi Jumlah pake informasi sandardisasi Jumlah jejaring informasi sandardisasi Jumlah aplikasi sisem informasi sandardisasi Persenase (%) layanan informasi sandar 6.00 informasi sandardisasi OOL L Jejaring informasi sandardisasi Aplikasi sisem informasi sandardisasi Aplikasi L layanan informasi sandar Kerja Sama Sandardisasi Persenase (%) kerjasama sandardisasi yang disepakai di ingka nasional, bilaeral, regional dan mulilaeral unuk memfasiliasi perdagangan Persenase (%) indak lanju dan implemenasi kesepakaan kerjasama di bidang sandardisasi yang harus dipenuhi Persenase (%) anggapan ndonesia dalam kegiaan pengembangan sandar inernasional Persenase (%) penanganan perminaan layanan noifikasi dan enquiry dalam rangka memenuhi perjanjian TBT-WTO 00 Persenase (%) layanan aplikasi UN 7.00 Kesepakaan kerjasama sandardisasi di ingka nasional, bilaeral, regiona dan mul/laeral Mo Tindak lanju dan implemenasi kesepakaan kerjasama sandardisasi Laporar parisipasi ndonesia dalam pengembangan sandar inernasional Laporar
5 RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 KEMEN/LEMB : (084) BADAN STANDARSAS NASONAL UNTORG! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL SATUAN KERJA : (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL PROPNS : (0) OK JAKARTA LOKAS : KOTA JAKARTA PUSAT Halaman : () PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT BATMAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF 7. penanganan noifikasi dan enquiry unuk memenuhi perjanjian TBT-WTO.49.00i layanan aplikasi UN Pendidikan dan Pemasyarakaan Sandardisasi Jumlah pake pemasyarakaan sandardisasi Jumlah jejaring pendidikan sandardisasi Jumlah parisipasi masyaraka sandardisasi dalam pengembangan sandardisasi Persenase (%) layanan pelaihan sandardisasi 8.00 pemasyarakaan sandardisasi Jejaring pendidikan sandardisasi Parisipasi masyaraka sandardisasi dalam pengembangan sandardisasi Pakel.00 Orang layanan pelaihan sandardisasi Peneliian dan Pengembangan Sandardisasi i Jumlah peneliian dan pengembangan sandardisasi Jumlah publikasi hasil peneliian dan pengembangan sandardisasi 9.00 Peneliian dan pengembangan sandardisasi Peneliian Publikasi hasil peneliian dan pengembangan sandardisasi Publikas, Monioring Peneliian Perumusan Sandar Jumlah kebijakan perumusan sandar Waku raa-raa peneapan SN Jumlah sumber daya perumusan sandar Persenase (%) PT/SPT yang elah memenuhi keenuan Pedoman Sandardisasi Nasional 00 Jumlah RSN yang difasiliasi perumusannya agar harmonis dengan sandar inernasional perumusan sandar SN yang dieapkan 00 SN Sumberdaya perumusan sandar orang PT/SPT yang elah memenuhi keenuan PSN PT/SP RSN harmonis dengan sandar inernasional Peningkaan Penerapan Sandar 0 RSN
6 RENANA KERJA ANGGARAN SATKER RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 04 KEMEN/LEMB : (084) BADAN STANDARSAS NASONAL UNTORG! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL SATUAN KERJA : (604) SEKRETARAT UTAMA BADAN STANDARDSAS NASONAL PROPNS : (0) OK JAKARTA LOKAS : KOTA JAKARTA PUSAT BAGAN-A Halaman : 6 () PROGRAM/KEGATAN/OUTPUT BATMAN ALOKAS ANGGARAN T.A. 04 BASELNE NSATF 00 Jumlah kebijakan pengembangan sisem penerapan SN dan penilaian kesesuaian Jumlah LPK yang mendapa fasiliasi unuk memperluas lingkup dan meningkakan kompeensinya Jumlah indusri/organisasi yang mendapa fasiliasi penerapan sandar/sn Jenis produk beranda SN yang diidenifikasl pemenuhannya erhadap persyaraan SN dan dielusuri jalur serifikasinya 00 Persenase (%) SN yang difasiliasi unuk diadopsi menjadi regulasi eknis berdasarkan rencana adopsi SN menjadi regulasi eknis 6.00 pengembangan sisem penerapan SN dan penilaian kesesuaian < LPK yang memiliki kemampuan memperluas lingkup dan meningka kompeensinya LPK ndusri/organisasi yang memiliki kemampuan menerapkan sandar/sn 7 ndusri/organisasi inegrias anda SN Fasiliasi adopsi SN menjadi regulasi eknis
KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013
KEMEN/LEMB UNT ORG SATUAN KERJA PROPNS LOKAS () KERTAS KERJA RKA-KL RENANA KNERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 20 : (08) BADAN STANDARSAS NASONAL! (0) BADAN STANDARSAS NASONAL (60) SEKRETARAT UTAMA BADAN
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2014-2018 RSUD dr.iskak TULUNGAGUNG VISI MISI 1 TUJUAN 1 : Terwujudnya Rumah Saki Rujukan Yang Handal Terjangkau Dalam Pelayanan : Meningkakan Muu Akses Pelayanan Kesehaan : Meningkakan
Lebih terperinciPORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA Tugas pokok dan fungsi : Direkora Prasarana dan Sarana Budidaya mempunyai ugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2012-2017 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEN Jl. Brigjen K.H. Syam un No. 5, Pendopo Gubernur Lama, Serang Telp. (0254) 8243073. Fax. (0254) 8243072.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciDescription Indicators Verification Asssesstment P
Logical Framework Qualiy Enhancemen Research Iniiaive (QERI) Descripion Indicaors Verificaion Asssessmen P 1a. Meningkakan 2.a Kemampuan mahasiswa hubungan u kualias peneliian sudi inernasional dalam melakukan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SAMARINDA Gambar Kota Samarinda diambil dari photo udara
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SAMARINDA RENCANA STRATEGIS 2016-2021 Gambar Koa Samarinda diambil dari phoo udara Dinas Lingkungan Hidup Koa Samarinda Jalan Lejend MT. Haryono, Samarinda Telp. (0541) 743450
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
2. VISI BAB II PERENCANAAN KINERJA Dinas Pariwisaa,Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora) sebagai organisasiperangkadaerah, yang miliki ugas pokok dan fungsi dalam perencanaan pembangunan dibidang Pariwisaa,Kepemudaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperincilndikator Utama DIilAS KESEHATAil IGBUPATE]I LilIAT TAHUN 2OT&20{E DesQn 8y. Ferry 6unay
lndikaor Ki ne rj a, Uama DilAS KESEHATAil GBUPATE] LilAT TAHUN 2OT&20{E DesQn 8y. Ferry 6unay PEMERNAH KABUPATEN LAHAT DNAS KESEnA'*TAY J. Bhayangkara Bandar Jaya Laha Telp-rFax.073 ) 32601 & 326019 KEPUTUS${
Lebih terperinciLAMPIRAN : BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR : 050 / 1638.c / 2013 TANGGAL : 23 Mei 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehaan adalah bagian dari pembangunan nasional yang berujuan
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA TAHUN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LUMAJANG Jl. LANGSEP NO. 15 Telp./Fax. (0334) 888358 e-mail : lingkungan@lumajang.go.id websie : blhlumajang.ppejawa.com 1 KATA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 831178, 841761,841767, 831173 Fax. (24) 831177, 831174, 831179, 831171 S E M A R A N G 5241 KEPUTUSAN KEPALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 0002 TAHUN 2004 TENTANG
: MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 0002 TAHUN 2004 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pusaka Menginga minyak sawi adalah minyak nabai yang digunakan sebagai bahan menah unuk memproduksi minyak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
23 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusa Saisik (BPS) 3.1.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda 1. Pada bulan Februari 1920 di kanor Saisik unuk perama kalinya didirikan
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waku dan Tempa Peneliian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009 di Laboraorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakulur, Deparemen Budidaya Perairan, FPIK-IPB.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciINFORMASI KEPUSTAKAAN PRIMA TANI JAWA BARAT
INFORMASI KEPUSTAKAAN PRIMA TANI JAWA BARAT Dian Firdaus dan Saefudin Balai Pengkajian Teknologi Peranian Jawa Bara, Jalan Kayuambon No. 80, Lembang 40391 ABSTRAK Program Rinisan dan Akselerasi Pemasyarakaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.
MENTERKEUANGAN REPUBLK NDONESA SALNAN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONE.S.A NOMOR 253/PMK. 08/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBERAN JAMNAN UNTUK PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL D
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinci]-""*l I. SASAMN STMTEGIS/ANGKA DASAR/INISIATIF BARU II. PROGRAM/ESELON I/HASI L/IN DIKATOR KIN ER]A UTAMI PROGRAM/ANGKA DASAR/INISIATIF BARU
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRAN NEGARA/LEMBAGA FORMULR : RENCANA PENCAPAAN SASARAN STRATEGS PADA KEMENTRAN NEGARAiLEMBAGA TAHUN ANGGAMN :6 A, KEMENTRAN OO7) KEi/ENTERAN SEKRETARAT NEGARA B. VS Tenrvjdnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)
B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciPROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA
PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan Unuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syara Mencapai Gelar Ahli Madya ENDANG SUSANTI PURBA 062407040 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB VII KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
BAB VII KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 1. Visi, Misi, dan Sasaran Muu Program Sudi Psikologi a. Visi Menjadi lembaga pendidikan psikologi yang menguamakan kesempurnaan (excellence), memiliki sandar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciPERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA
PERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA 062407095 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciIII METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data
III METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada Bulan Mare sampai dengan Bulan April 007. Lokasi peneliian berada di Pelabuhan Perikanan Nusanara Pemangka Kabupaen Sambas, Provinsi Kalimanan
Lebih terperinciKELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT
KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR Purwoko dan Yandra Arkeman Deparemen Teknologi Indusri Peranian, Fakulas Teknologi Peranian, IPB ABSTRACT Oyser mushroom can be processed ino various
Lebih terperinciBIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN
BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN
Lebih terperinciRPSEP-47 PENDIDIKAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA INSANI
RPSEP-47 PENDIDIKAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA INSANI Nadia Sri Damajani (dini@u.ac.id) IN Baskara Rini Febriani Fakulas Ekonomi Universias Terbuka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinci(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, berempa di Laboraorium Perikanan Program Sudi Budidaya Perairan Fakulas Peranian Universias Lampung.
Lebih terperinciKadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***
PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciTarge t. Rp Urusan Kearsipan % % 100%
Indikaor Kegiaan Indikaor Kinerja Kegiaan Daa ahun Kinerja Program dan Kerangka Penda Rensra Urusan Kearsipan Uni Pengemb angan kualias penyelen ggaraan pemerin ahan yang efekif dan efisien sesuai dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ekosisem lau memiliki banyak manfaa ekonomi, baik yang selama ini elah erkuanifikasikan maupun manfaa-manfaa yang belum erhiung, dikarenakan nilainya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sauan Pendidikan : SMA Kelas/Semeser Maa Pelajaran Topik Waku : X / Ganjil : Fisika (Wajib/Mina*) : Gerak Jauh Bebas : 4 45 meni A. Kompeensi Ini KI 1: Menghayai dan mengamalkan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)
hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciPEDOMAN DAN RUBRIK PELAPORAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
BKD/LPM-UNSRAT/002 PEDOMAN DAN RUBRIK PELAPORAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tahun 2017 Pedoman Pelaporan Uni Penjaminan Muu UNSRAT i
Lebih terperinci