BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 30 BAB 3 METODE PENELITIAN Metodolog eneltan meruakan taha-taha eneltan yang dlakukan dalam menuls karya akhr. Taha-taha eneltan dtetakan terlebh dahulu agar eneltan yang dlakukan lebh terarah dan memberkan gambaran yang elas mengena langkah-langkah aa saa yang harus dlakukan. Metode eneltan dalam embuatan karya tuls n mencaku : Metode Perolehan data : a. Taha Pertama Stud Lteratur (Lbrary esearch), dambl dar lteraturlteratur bak text book mauun erodc (urnal) yang membahas mengena nvestas d keemat nstrument nvestas tersebut. b. Taha Kedua Pengamblan Data (Feld esearch), engumulan data berdasarakan sumber data hstors, yang dambl dar daftar harga mngguan bak untuk deosto, oblgas, saham, valuta asng dan emas, dhmun dar segala sumber yang bsa memberkan nformas tentang nformas hstors kelma obyek eneltan n, bak dar haran Bsns Indonesa, nternet, bloomberg, Bursa Efek Indonesa, PT. Aneka Tambang, erusahaan sekurtas, dlsb Obyek Peneltan Peneltan dlakukan terhada 5 ens nstrumen nvestas yatu : - Saham, sebaga ndkator asar yang cuku mewakl adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meruakan ndkator ergerakan harga saham, ndeks n mencaku ergerakan harga seluruh saham yang derdagangkan d Bursa Efek Indonesa (BEI). IHSG meruakan encermnan harga asar saham (roxy market) yang cuku mewakl untuk menla harga saham d bursa - Oblgas yang dgunakan dambl dar Indeks Oblgas yang dterbtkan oleh Bursa Efek Indonesa (BEI), walauun tdak semua oblgas yang ada d Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

2 31 Indonesa tdak dcatat d BEI, namun ndeks n cuku mewakl sebaga ndkator ergerakan harga oblgas. - Pasar uang dwakl oleh asar valuta asng, samel valuta asng dambl dar mata uang asng utama (maor currency) yang dkeluarkan oleh Bank Indonesa dengan menggunakan kurs tengah ada bulan Januar 003 sama dengan bulan Desember 007, yatu nla tukar valuta asng dalam US Dollar karena meruakan valuta asng utama yang dgunakan oleh duna usaha. - Emas dalam bentuk logam mula, yatu emas yang derdagangkan dalam bentuk standar dan tdak dengaruh mode. - Deosto, berua deosto berangka yang dkeluarkan oleh bank umum. 3.. Pengumulan Data Data yang dambl meruakan data sekunder dengan sumber data hstors yang dkeluarkan oleh lembaga-lembaga resm, berua nla atau harga mngguan nstrument nvestas. Pengamblan samel adalah 5 tahun, yatu antara bulan Januar 003 sama dengan bulan Desember 007. Pengamblan erode waktu lma tahun n untuk menghndarkan adanya konds erekonoman yang sfatnya seasonal. Pertmbangan lannya adalah bahwa erode tersebut adalah erode ra dan aska krss ada tahun Sumber Data Dalam engolahan data dan engukuran knera nstrument nvestas, data-data dambl dar lteratur yang ada dan sebagan lag meruakan engolahan dar datadata yang sudah ada tersebut. Sumber data berasal dar maalah keuangan, urnal asar modal, dan data statstk dar Bank Indonesa. Data-data yang dgunakan dalam erhtungan, yatu : - Samel saham dambl dar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dkeluarkan oleh BEI (Bursa Efek Indonesa), meruakan ndkator ergerakan harga saham, ndeks n mencaku ergerakan harga seluruh saham yang derdagangkan d bursa - Indeks harga oblgas yang dkeluarkan oleh BEI (Bursa Efek Indonesa). - Nla tukar (kurs) tengah US Dollar yang dkeluarkan Bank Indonesa. Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

3 3 - Harga emas yang dgunakan adalah harga logam mula yang dkeluarkan oleh PT. Aneka Tambang (Tbk) Unt Logam Mula. - Suku bunga deosto berangka bank umum dambl dar Bank Indonesa Proses Statstk untuk Memeroleh Nla Volatltas Secara rngkas roses statstk untuk memeroleh nla volatltas ada faktor rsko asar adalah sebaga berkut : a) Mengumulkan data mngguan selama 5 tahun, yatu antara bulan Januar 003 sama dengan bulan Desember 007. Dengan asums 4 data seta mnggu dan 48 data seta tahunnya. b) Melakukan enghtungan return secara geometr. c) Dar data olahan d atas dlakukan u statstk terhada data d atas: u stasonertas u normaltas d). Menghtung volatltas yeld (devas standard return); dan memergunakan nla standard devas homoscedastc bla hasl u data return: homoscedastc nla volatltas EWMA bla data tdak homoscedastc Tes Statonarty Suatu data runtun waktu dkatakan stasoner ka (brooks, 00, hal.31): E artnya bahwa nla eksektas dar suatu data runtun waktu (yt) y t ( ) = µ adalah nla rata-ratanya. E y t y artnya bahwa nla eksektas dar varan data ( )( µ ) = σ < µ t runtun waktu tersebut atau dengan kata lan nla data runtun waktu (yt) bervaras dsektar rata-ratanya ( µ ) dengan varan konstan dmana nla varannya terhngga. E yt µ y y t 1, t 1 t µ = t t artnya bahwa kovaran dar data runtun 1 ( )( ) waktu uga bersfat konstan dan ndeendent terhada lag waktunya. Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

4 33 Dar enelasan ada 3 on datas, data dkatakan stasoner ka memlk varan konstan, dmana varan konstan adalah karakterstk dar data yang homo, sehngga u homo suatu data daat dlakukan ada level data return dengan menggunakan u ACF/PACF, Lung Box dan DF/ADF. Penguan stasonartas data dlaksanakan untuk menentukan aakah data yeld memlk kecenderungan mean dan varance konstan. Penguan statonartas data n dlakukan melalu unt root test berdasarkan endekatan Augmented Dckey Fuller Test dengan membandngkan antara hasl nla t-statstk dengan nla crtcal value dmana: H0 : t-stat < CV statoner H : t-stat > CV tdak statoner Tes Normaltas Dstrbus Adalah roses menentukan bentuk dstrbus dar data observas. U normaltas data n dlakukan dengan membandngkan antara nla robabltas terhada α yang dlakukan melalu statstk deskrtf data return (yeld) yang dhaslkan dar software Evews 4.1. Hotess yang dgunakan adalah: H0 : Prob > α, dstrbus normal. H1 : Prob < α, dstrbus tdak normal. Dalam konds robablty densty functon (df) suatu dstrbus data memlk karakterstk dstrbus normal, maka nla fungs ersentl ada tngkat keyaknan 95% berdasarkan tabel dstrbus normal adalah 1,645. Dalam konds df tdak sebaga dstrbus normal, namun konds tersebut tdak berbeda auh dengan karakterstk dstrbus normal, maka nla fungs ersentl F-1(1-α) atau α akan dsesuakan melalu endekatan Cornsh Fsher Exanson (Joron, hal. 73, 007). {( α 1) } 1 α ' = α. ξ 6 (3.1) Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

5 Varance Covarance Aroach Memerkrakan nala Va dengan metode Varance-Covarance adalah dengan menggunakan matrx Varance-Covarance dan dengan menentukan standar devas ortfolo. Kemudan standar devas dkalkan dengan confdence level Asums Volatltas dan model Va mendeskrskan bagamana return ekutas berubah seta waktu, dengan asums: Logartma Perubahan harga terdstrbus normal, ketka data tdak normal dsesuakan melalu endekatan Cornsh Fsher Exanson Logartma Perubahan harga terdstrbus secara ndeenden yang artnya seta nla dar return yang dadkan samel tdak berhubungan satu sama lan. Log erubahan harga terdstrbus dengan varan (σ) yang konstan seta waktu. Hal n serng dtunukkan sebaga homoscedascty. Parameter tngkat keercayaan yang dgunakan sebesar 95% dan two-taled Menentukan Exected eturn Peneltan n menggunakan logartma natural sesua dengan teor geometrc rate of return, erumusannya adalah sebaga berkut: dmana: P t = ln (3.) Pt 1 Pt = Harga aset ada har t Pt-1 = Harga aset ada har t Covarance dan Correlaton Penghtungan Covarance dan Correlaton meruakan cara untuk mengukur hubungan antara return aset ndvdual yang satu dengan yang lannya. Penelasan statstc daat menelaskan hubungan antara dua varable dan hal n tercermn Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

6 35 ada engukuran Covarance dan Correlaton. Pengukuran Covarance dan Correlaton adalah sebaga berkut: Cov (. ) P[ 1 E( )].[ 1 E( )] + P.[ E( )].[ E( )] = 1 + Pn.[ n E( )].[ n E( )] Atau n Cov(. ) = P.[ E( )].[ E( )] (3.3) = 1 n n n... Konse dar kovaran daat danga sebaga korelas (correlaton) antara return yang dharakan dar kedua aktva. Koefsen korelas menunukan besarnya hubungan ergerakan antara dua aktva relatf terhda masng-masng standar devasnya. Dengan demkan koefsen korelas antara aktva dan aktva (ρ) daat dhtung dengan membag nla kovaran dengan standar devas aktvaaktvanya: Cov( ) Corr (. ) = ρ = (3.4) SD( ). SD( ) Korelas daat dhtung uga dengan formula :. n. n.. Corr(. ) = ρ = (3.5) {[ n. ( ) ].[ ( ) ]} Nla dar koefsen korelas berksar dar +1 sama dengan -1. Nla koefsen korelas +1 menunukan korelas ostf semurna yang berart ergerakan kearah yang sama dan semurna, nla koefsen korelas 0 menunukan tdak ada korelas atau tdak ada hubungan dan nla koefsen korelas -1 menunukan korelas Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

7 36 negatf semurna yang berart ergerakan kearah yang berlawanan dengan semurna Varance dan Standar Devas Varance dan Standar Devas ndvdual securtes Varance dan Standar Devas meruakan cara untuk menghtung varablty dar stock aset ndvdual. Peneltan menggunakan rumus untuk varance sebaga berkut: n 1 = n t = 1 [ t E( t )] σ (3.6) Perhtungan Varance dan Standar Devas daat melalu 4 tahaan: 1. Menghtung Exected eturn Exected eturn meruakan Average eturn er erod dar masngmasng sekurtas selama erode tertentu d masa lalu.. Mengtung devas dar Actual eturn dengan Exected eturn. 3. Devas tersebut d atas meruakan dserson of return. Perhtungan n mash mengandung nla ostf dan nla negatve sehngga agar bermakna dalam mengukur arak dsersnya dgunakan nla absolutnya dengan cara mengkuadratkannya, dkenal dengan varas (varan). 4. Standard Devaton meruakan akar dar Varance σ = σ (3.7) Varance dan Standar Devas Portfolo Pada ortfolo yang terdaat n asset, dengan masng-masng bobot w, berart varance masng-masng nstrument σ sedangkan varance ortofolo σ. Yang drumuskan sebaga berkut: N N Wt σ t + t = 1 t= 1 > 1 σ = WW Cov (3.8) t Persamaan datas daat dtulskan dengan ersamaan matrk varan-kovaran, sebagamana drumuskan sebaga berkut: t Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

8 37 σ = wσcσw T (3.9) dmana: σ = Standar devas ortfolo w = Matrks 1 x weght vector [w1,w,w3 ] T w = transose dar matrks W σ = Matrks n x n dagonal standar desas masng-masng aset Penelasan tersebut daat dersngkat dalam ersamaan: T σ = WΣW (3.10) dmana: Σ = σcσ meruakan Varance Covarance Matrx dar beberaa return aset yang berbeda (dalam satu ortofolo) Kalkulas Pembentukan Portofolo dengan Program Otmsas Solver Dalam menentukan besarnya volatltas suatu ortofolo, erlu dketahu besarnya roors dar masng-masng nstrumen embentuk ortofolo tersebut. Proors atau bobot dar ta aset nlah yang akan menentukan besarnya dana yang akan dalokaskan ada masng-masng asset ndvdual tersebut. Asset-asset kanddat embentuk ortofolo dan besarnya roors masng-masng yang daat memaksmalkan return atau memnmalkan rsko ortofolo ada suatu tngkat standar devas atau return ortofolo yang dberkan, daat dketahu melalu roses otmsas. Proses otmsas n dlakukan menggunakan sreadsheet model ada Mcrosoft Excel dengan bantuan rogram Solver. Adaun embatasan (constran) yang dlakukan dalam embuatan ortofolo sbb : - Memnmumkan rsko nvestas (standar devas) ada ortofolo yakn ada standar devas ortofolo. - Besarnya roors masng-masng nstrumen nvestas lebh besar atau sama dengan nol. Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

9 38 - Besarnya roors masng-masng nstrumen nvestas lebh kecl atau sama dengan satu. - Total dar weghted average roors masng-masng nstrumen nvestas adalah 100% atau sama dengan satu Pengukuran Nla Va Portofolo dengan Varance-Covarance Aroach Berdasarkan beberaa ersamaan datas, maka erumusan nla Va ortofolo adalah sebaga berkut: Va = aσ W (3.11) dmana: Va = Nla Va dar suatu ortofolo a = Confdence level σ = Standar devas ortofolo W = Portfolo value Back Testng Alkas dar model Va harus selalu dserta dengan roses valdas. Salah satu dar metode valdas Va adalah back testng, dengan cara memerksa kerugan sebenarnya aakah sesua dengan hasl engukuran Va. Yang menad erhatan utama dar back testng adalah umlah dar Excetons. Dengan mengacu ada defns Va kembal, msalkan suatu nla Va dlaorkan ada nterval keercayaan c, kemudan suatu exceton terad ka kerugan melamau nla Va. Oleh karena tu, eksekatas umlah dar excetons N dalam suatu umlah engamatan T adalah T(1 - c). Tentunya umlah dar excetons akan tdak benar-benar seumlah T(1 c), akan teta daat saa berayun dalam range yang semt. Dalam metode back testng, nterval dar N akan dkalkulas dan dar sn model Va dtentukan daat dterma atau dtolak. Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

10 39 Lkelhood ato (L) ( N-n ) n n ( N-n ) n n L = - LN((1-α ) α ) + LN((1- ) ( ) ) (3.1) N N Dmana: N = data observas n = umlah kegagalan redks model Jumlah dar Excetons Untuk menglustraskan rosedur dar engamblan keutusan n, msalkan dberkan konds seert berkut n: - Jumlah dar excetons : N - Total erode engamatan : T - Tngkat keercayaan engetesan : - Nla Va : Va - Tngkat keercayaan Va : c Kerugan haran sebenarnya yang melebh Va atau tdak adalah suatu urutan dar kesuksesan atau kegagalan dengan robabltas 1 c. Jad dengan mengasumskan semua engamatan bersfat ndeenden, sehngga meruakan roses Bernoull yang mengkut suatu dstrbus normal, fungs denstas robabltasnya untuk dstrbus bnomal n menad: f T x T x ( x) = ]( 1 c) c [ untuk x = 0, 1,, (3.13) x dmana untuk dstrbus bnomal, E(x) = T(1 c) dan V(x) = Tc(1 c). Jka ukuran samel T cuku besar, maka central lmt theorem daat dalkaskan, dmana endekatan dstrbus bnomal dlakukan dengan dstrbus normal. z = x µ = σ x T Tc ( 1 c) ( 1 c) (3.14) Dengan central lmt theorem, z mengkut dstrbus normal standar N(0,1) dengan fungs dstrbus kumulatf: Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

11 40 z 1 t 1 φ ( z) = e (3.15) π Oleh sebab tu, ka dberkan tngkat keercayaan engetesan, maka terdaat nla z dengan range z < α, dmana α adalah nla dar tabel standar normal (NOMSINS) dar. Sehngga range untuk x daat dkalkulas dengan rumus sebaga berkut: ( c) + T ( 1 c) < x < + a Tc( 1 c) + T ( c) a Tc 1 1 (3.16) Jka umlah dar excetons N berada d dalam range, maka model daat dterma, dan ka N berada d luar range, maka model dtolak Aturan Basel Commttee untuk Back Testng Tabel 3. adalah aturan Basel Commttee untuk back testng dengan tngkat keercayaan engetesan 95%. Tabel n bers nformas tentang krtera umlah excetons dalam menentukan keutusan menerma atau menolak model Va. Msalkan terdaat data selama tahun (T = 510 har), lantas umlah eksektas dar excetons adalah µ = T(1 c) = 510(1 95%) = 6. Sekalun demkan, dengan Tabel 3., engguna Va tdak akan menolak model seanang N (16, 36). Nla N lebh besar atau sama dengan 36 mengndkaskan nla Va yang terlalu kecl, atau model yang dgunakan understates robabltas dar kerugan yang besar. Nla N kurang atau sama dengan 16 mengndkaskan model Va terlalu konservatf. Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

12 41 Tabel 3.1 Model back testng, daerah yang dterma dengan tngkat keercayaan engetesan 95% Tngkat Keercayaan Va T = 55 har T = 510 har T = 1000 har 99% N < 7 1 < N < 11 4 < N < % < N <1 6 < N < 1 15 < N < 36 95% 6 < N < 1 16 < N < < N < % 11 < N < 8 7 < N < < N < 9 90% 16 < N < < N <65 81 < N < 10 Sumber: Kuec, Technques for Verfyng the Accuracy of sk Measurement Models, Journal of Dervatves, wnter, hal: 73-84, Tabel 3.1 uga memerlhatkan, sealan dengan bertambahnya samel, nterval N/T akan mengecl, yang berart model daat dtolak dengan lebh mudah ka ukuran samle besar. Sebaga contoh, dengan tngkat keercayaan 95%, ketka T = 55, nterval N/T akan menad sektar (0,04<N/T<0,08); ketka T = 510, nterval menad (0,031<N/T<0,071); dan ketka T = 1000 har, nterval menad (0,037<N/T<0,065). Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

13 4 Gambar 3.1 Bagan alur kerangka rosedur kalkulas Data Mentah Kalkulas eturn Asset U Statstc Data Tdak U Statonarty Ya Tdak U Normaltas Ya, gunakan alha Dfferencng gunakan alha rme Standar Devas EWMA/GACH Kalkulas Va ta Instrument Kalkulas Matrks Varan- Kovaran Va Testng Va Kalkulas Bobot Otmal Portofolo Kalkulas Va Va Portofolo Testng Va Otmas rsk-return..., Lutf Trsand zk, FE UI, 009

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw Oleh : Harfa Hanan Yoga A Nugraha Gemur Safar ka Sautr Arya Andka Dumanau Dosen : Dr.rer.nat. Ded osad, S.S., M.Sc. Program Stud Statstka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL)

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL) MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL) 1. Konse Dasar Sngle Index Model. Forula SIM untuk Sekurtas 3. SIM untuk Sekurtas Tunggal 4. SIM untuk Portofolo 5. Portofolo Otal Berdasarkan SIM Munya Alteza

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang dianalisis adalah data-data sekunder dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang dianalisis adalah data-data sekunder dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obek Peneltan Dalam eneltan n, obek yang danalss adalah data-data sekunder dar rsk (Y1) dan return (Y2) yang ddaat berdasarkan rumus/hasl erhtungan data sebaga deendent varable,

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE

1. Pendahuluan MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Prosdng SNaPP04 Sans, Teknolog, dan Kesehatan ISSN 089-358 EISSN 303-480 MENENTUKAN PROPORSI SAHAM PORTOFOLIO DENGAN METODE LAGRANGE Et Kurnat, Gan Gunaan, 3 Tegar Aj Sukma Bestar,,3 Prod Matematka FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil

Taksiran Kurva Regresi Spline pada Data Longitudinal dengan Kuadrat Terkecil Vol. 11, No. 1, 77-83, Jul 2014 Taksran Kurva Regres Slne ada Data Longtudnal dengan Kuadrat Terkecl * Abstrak Makalah n mengka tentang estmas regres slne khususnya enggunaan ada data longtudnal. Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

KINERJA MODEL BLACK LITTERMAN DENGAN MINIMUM VARIANCE DALAM ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH

KINERJA MODEL BLACK LITTERMAN DENGAN MINIMUM VARIANCE DALAM ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH Knerja Model Black Ltterman (Sara Haerunnsa) 1 KINERJA MODEL BLACK LITTERMAN DENGAN MINIMUM VARIANCE DALAM ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH PERFORMANCE OF BLACK LITTERMAN MODEL WITH MINIMUM VARIANCE IN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Latar Belakang Data ordnal basanya dgunakan ada eneltan sosal. Salah satu enggunaan data ordnal adalah ketka enelt ngn menla ska, erses, atau reaks seseorang terhada sebuah ernyataan yang daukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL

ANALISIS PORTOFOLIO DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL Jurnal Ilmu & Rset Manajemen Vol. No. 1 (013) ANALISIS PORTOFOLIO DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL Kun Wnart kana_rncess@yahoo.co.d Nurul Wdyawat Sekolah Tngg Ilmu Ekonom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT)

Evaluasi Tingkat Validitas Metode Penggabungan Respon (Indeks Penampilan Tanaman, IPT) Evaluas Tngkat Valdtas Metode Penggabungan Reson (Indeks Penamlan Tanaman, IPT) 1 Gust N Adh Wbawa I Made Sumertajaya 3 Ahmad Ansor Mattjk 1 Mahasswa S3 Pascasarjana Statstka IPB,3 Staf Pengajar Deartemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

Bab VII Contoh Aplikasi

Bab VII Contoh Aplikasi Bab VII Contoh Aplkas Dala bab n akan dberkan lustras tentang aplkas statstk penguj VVVS dala eontor kestablan atrks korelas pada proses produks dudukan kabel tegangan tngg (flange) d PT PINDAD (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan VARIABEL RANDOM. Statistika dan Probabilitas

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan VARIABEL RANDOM. Statistika dan Probabilitas Unverstas Gadjah Mada Fakultas Teknk Jurusan Teknk Sl dan Lngkungan VARIABEL RANDOM Statstka dan Probabltas 2 Pengertan Random varable (varabel acak) Jens suatu fungs yang ddefnskan ada samle sace Dscrete

Lebih terperinci

Model Value at Risk Contribution Portofolio Investasi *

Model Value at Risk Contribution Portofolio Investasi * Model Value at Rsk Contrbuton ortofolo Investas * Sukono, Subanar & Ded Rosad 3 Jurusan Matematka FMI UD andung, e-mal : fsukono@yahoo.com Jurusan Matematka FMI UGM Yogyakarta, e-mal : subanar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci