PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr"

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa yang dilaksanakan digedung yang telah ditentukan untuk itu terletak di Jalan H.R. Soebrantas KM 9 Pekanbaru telah memutuskan dalam putusannya dalam sengketa antara : JAMES PAKPAHAN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan wiraswasta, Tempat tinggal di Jalan Toman RT. 001 RW. 002 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru. Dalam hal ini memberi kuasa kepada MAGDALENA HUTAPEA, SH. dan KAMARUDDIN ARITONANG, SH.MH. keduanya warga negara Indonesia, Pekerjaan Advokat/Penasehat Hukum MAGDALENA HUTAPEA DAN REKAN yang beralamat di Jalan Sultan Syarif Kasim No. 34 Pekanbaru berdasarkan surat kuasa khusus No. 12/SKH/AMH/III/2013 tanggal 27 Februari 2013;---- Selanjutnya disebut sebagai... PENGGUGAT; M e l a w a n : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU, berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman No. 235 Kota Pekanbaru; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada : Nama : TONI ARIADI EFFENDI, SH.S.IK.MH. Pangkat/Nrp :....

2 2 Pangkat/Nrp : AKBP/ ; Jabatan/kesatuan : Kabidkum Polda Riau; Nama : H. RUSLI, S.H.; Pangkat/Nrp : KOMPOL/ ; Jabatan/kesatuan : Kasubbid Bankum Bidkum Polda Riau; 3. Nama : NERWAN, S.H.; Pangkat/Nip : Pembina/ ; Jabatan/kesatuan : Advokat Bidkum Polda Riau; Nama : MURSIDI, S.H.; Pangkat/Nrp : IPDA/ ; Jabatan/kesatuan : Paur Kermalem Bidkum Polda Riau;---- Keempatnya berkewarganegaraan Indonesia, beralamat di Jalan Sudirman No. 235 Pekanbaru berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 April 2013; Selanjutnya disebut.... TERGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut ; Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 15/Pen.MH/2013/PTUN-Pbr tanggal 05 April 2013 tentang Penunjukan Majelis Hakim; Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 15/Pen.PP/2013/PTUN-Pbr tanggal 09 April 2013 tentang Penetapan Pemeriksaan Persiapan dalam perkara ini; Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor : 15/Pen.HS/2013/PTUN-Pbr. tanggal 01 Mei 2013 tentang Penetapan Hari Persidangan dalam perkara ini ; Telah membaca dan meneliti surat-surat bukti dari para pihak; Telah....

3 3 - Telah mendengarkan saksi-saksi dari para pihak; Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan sengketa Tata Usaha Negara tertanggal 05 April 2013 yang diterima dan didaftar di Kepaniteraan Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 05 April 2013 dengan Register perkara Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr yang diperbaiki pada Pemeriksaan Persiapan tanggal 01 Mei 2013 dengan mengemukakan dasar dan alasan sebagai berikut : Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam sengketa ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri sebagaimana nama tercantum pada nomor butir 3 atas nama Briptu James Pakpahan; Bahwa adapun yang menjadi dasar dan alasan gugatan Penggugat adalah sebagai berikut : Bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat (Kepala Kepolisian Daerah Riau) di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, karena Tergugat berdomisili atau berkedudukan di wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru dan juga Tergugat selaku Badan atau Pejabat Tata saha Negara telah mengeluarkan/ menerbitkan Surat Keputusan : Nomor 451/XII/2012, tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri, atas nama Briptu JAMES PAKPAHAN, pangkat BRIPTU, NRP , dengan jabatan/kesatuan Bamin SPK Polres Siak.; Bahwa....

4 4 2. Bahwa Surat Keputusan a Quo yang diterbitkan oleh Tergugat adalah merupakan Surat keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang secara hukum telah bersifat konkrit individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum Perdata, sehingga telah memenuhi pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 yang berbunyi : Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum perdata ; Bahwa tindakan Tergugat yang telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 451/XII/2012, tanggal 18 Desember 2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri atas nama Penggugat (objek sengketa a Quo) mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan yaitu antara lain : Hilangnya pekerjaan atau terhentinya pembayaran gaji Penggugat; - Hilangnya kesempatan untuk berkarier di instansi Kepolisian Republik Indonesia; Hal mana sesuai dengan ketentuan pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo undang-undang Nomor 51 Tahun....

5 5 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986.; Bahwa Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tnggal 18 Desember 2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri, atas nama Briptu JAMES PAKPAHAN, Pangkat BRIPTU BAMIN SPK, Polres Siak (objek sengketa a Quo). Penggugat terima dari Briptu ALFARES (anggota Polres Siak) pada tanggal 22 Februari 2013 di Polres Siak. Dengan demikian pengajuan gugatan ini masih dalam tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari sebagaimana ditentukan dalam pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undangundang Nomor 5 tahun 1986.; Bahwa penggugat adalah anggota POLRI yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepolisian Republik Indonesia No. Pol : Skep/715/XII/2006, tanggal 19 Desember 2006 tentang Pengangkatan dan Pengalian Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara POLRI gelombang II Tahun 2006.; Bahwa selanjutnya Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan No. Pol : Skep/89/V/2007 tanggal 02 Mei 2007 Tentang Penempatan Pertama Bintara Polri Gelombang II T.A di lingkungan Polda Riau.; Bahwa Penggugat sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kealpaan serta kekeliruan dimana sekitar tanggal 27 Oktober......

6 6 Oktober 2011 sekira pukul WIB Penggugat terjerat/tersangkut oleh kasus pemerasan; Bahwa setelah dilakukan penyidikan oleh Kepolisian Polres Kampar, penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Bangkinang, lalu dilanjutkan ke persidangan di Pengadilan Negeri Bangkinang; Bahwa tahapan persidangan di Pengadilan Negeri bangkinang telah di jalani oleh Penggugat dan telah dijatuhi vonis penjara selama 3 (tiga) bulan sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor : 307/Pid.B/2011/PN.BKN, tanggal 09 Januari 2012 dan Penggugat selesai menjalani hukuman penjara pada tangal 31 Januari 2012, lalu keesokan harinya tanggal 1 Februari 2012Penggugat langsung melapor dan menghadap Kapolres.; Bahwa Penggugat telah menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri dan setelah Penggugat menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri, maka terbitlah keputusan Komisi Kode Etik Polri No. Pol : Kep/03/V/2012 tangal 24 Mei 2012 yang pada intinya Menjatuhkan sanksi berupa : PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT DARI DINAS POLRI (PTDH).; Bahwa benar pada tanggal 28 Januari 2013 Pengugat telah datang menghadap Kapolres Siak dan menanyakan status Penggugat yang sebenarnya, lalu Kapolres menyatakan bahwa telah terbit pula Surat keputusan Nomor Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri. Tindakan Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusan Nomor Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 atas nama Penggugat adalah....

7 7 adalah sangat bertentangan dengan rasa keadilan dan kepatutan, karena berdasarkan Keputusan Komisi Kode Etik Polri Nomor : Kep/03/V/2012 tangal 24 Mei 2012 dan Penggugat terima tanggal 25 Mei 2012, dan Penggugat masih menunggu hasil Permohonan Banding atas putusan sidang Komisi Kode Etik Polri Nomor Polisi : Kep/03/V/2012 tanggal 24 Mei 2012 belum juga turun, karena Penggugat menyatakan KEBERATAN, dikarenakan adanya waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya Surat Keputusan Sidang KKEP, dimana berdasarkan Perkap No. 14 tahun 2011 sebagaimana ketentuan pasal 19 Permohonan Banding atas Putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri tanggal 04 Juni 2012; Bahwa Penggugat sadar dan menginsafi akan hal yang dijalani selama 3 (tiga) bulan di Penjara dan semakin merasa ingin kembali menjadi anggota Polri yang baik dan mencintai profesi dan ingin menebus segala kesalahan yang lalu dan ingin meniti karier kembali apabila Pengguat diberi kesempatan dengan mempertimbangkan masa depan Penggugat; Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Surat keputusan Nomor : Kep 451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 Tentang Pemberhentian tidak Hormat dari Dinas Polri atas nama Penggugat terkesan tidak adil, lalai, terlalu terburu-buru dan memaksakan kehendak tanpa memperdulikan derita yang bakal dialami ; Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 12 ayat (1) huruf (a) yaitu telah dijatuhi pidana yang telah berkekuatan hukum tetap, dan akan tetapi perlu....

8 8 perlu digaris bawahi bahwa putusan Pengadilan tersebut telah dijalani oleh Penggugat, seharusnya Tergugat memberi kesempatan kepada Penggugat dalam beberapa lama karena point 11 (adanya) permohonan Banding); Bahwa oleh karena itu tindakan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a Quo atas nama Penggugat adalah tindakan yang bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yakni pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara RI pasal 13, Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara RI serta bertentangan pula dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik (The general Principle of Good Administration) khususnya azas keadilan dan kewajaran (Pricipally of Justice and Equality) dan azas bertindak cermat (Principle of Carefulness). Bahwa berdasarkan dasar dan alasan tersebut diatas tindakan Tergugat yang menerbitkan objek sengketa a Quo telah memenuhi ketentuan psal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-undang Nomor 9 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karenanya Surat keputusn Objek Sengketa a Quo yang diterbitkan oleh Tergugat adalah cacat hukum dan harus dinyatakan batal atau tidak sah.; Bahwa oleh karena objek sengketa a Quo dinyatakan batal atau tidak sah, maka berdasarkan hukum Tergugat diperintahkan untuk mencabut objek sengketa a Quo; Bahwa....

9 9 17. Bahwa oleh karena objek sengketa a Quo diwajibkan untuk dicabut, maka sangat adil pula Tergugat diwajibkan untuk merehabilitasi dan mengembalikan Penggugat pada kedudukan semula atau yang setara dengan itu.; Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah Pengugat uraikan diatas, maka dengan ini Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan batal atau tidak sah surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri atas nama James Pakpahan; Mewajibkan Tergugat (Kepala Kepolisian Daerah Riau) untuk mencabut petikan dan salinan Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas POLRI Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 atas nama James Pakpahan; Mewajibkan kepada Tergugat untuk merehabilitasi nama baik Penggugat dalam kedudukan harkat dan martabat seperti keadaan semula; Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa pada Pemeriksaan Persiapan maupun pada hari Persidangan yang telah ditentukan untuk Penggugat dan Tergugat telah hadir menghadap masing-masing kuasa hukumnya seperti yang telah disebutkan di atas; Bahwa....

10 10 Bahwa Tergugat telah mengajukan Jawaban tertanggal 8 Mei 2013, yang isi Jawaban Tergugat adalah sebagai berikut : A. DALAM EKSEPSI; Bahwa gugatan penggugat sudah kadaluarsa karena surat objek perkara yaitu surat pemberhentian tidak dengan hormat Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 an. BRIPTU JAMES PAKPAHAN sudah diumumkan dan dioerikan kepada penggugat sudah melebihi tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 undang-undang no. 5 tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara jo undang-undang no. 9 tahun 2004 yang berbunyi gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, sedangkan gugatan diajukan oleh penggugat terdaftar di Paniteraan pengadilan TUN Pekanbaru tanggal 5 April 2013 sudah lebih kurang 4 (empat) bulan atau 100 (seratus hari) kalender.; B. DALAM POKOK PERKARA; Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap penggugat (BRIPTU JAMES PAKPAHAN) telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur serta mekanisme hukum yang berlaku dalam instansi kepolisian Negara Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah RI No. 1 tahun 2003, Peraturan Kapolri No. 8 tahun 2006) yaitu : ). adanya laporan Polisi No. Pol : L/44/X/20112/SI PROPAM tanggal 27 Oktober 2011 an. JAMES PAKPAHAN telah melakukan tindak pidana pemerasan dan telah disidangkan di Pengadilan....

11 11 Pengadilan Negeri Bangkinang dengan putusan nomor : 307/Pid-B/2011/PN.BKN tanggal 9 Januari 2011 menyatakan terdakwa JAMES PAKPAHAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pemerasan yang dilakukan secara bersama-sama menjatuhkan pidana penjara masing-masing 3 (tiga) bulan dan telah berkekuatan hukum tetap; ). berdasarkan laporan Polisi tersebut dan putusan Pengadilan Negeri Bangkinang nomor : 307/Pid-B/2011/PN.BKN tanggal 9 Januari 2011, Unit P3D/Provos olres Siak, melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh JAMEAS PAKPAHAN yang dihimpun menjadi berkas perkara dan administrasi lainnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dalam internal Polri (Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2006); ). bahwa dari hasil pemberkasan tersebut Provos Polres Siak (unit P3D) melimpahkan berkas perkara tersebut kepada Ankum terperiksa yaitu Kapolres Siak selanjutnya Ankum terperiksa meminta saran pendapat hukum ke Bidkum Polda Riau tanggal 19 Maret 2012 guna menentukan arah penyelesaian perkara tersebut; ). selanjutnya atas permintaan kapolres Siak selaku ankum terperiksa, Bidkum Polda Riau telah mengeluarkan pendapat dan saran hukum nomor : R/217/III/2012/idkum tanggal 30 maret 2012 yang intinya berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan....

12 12 dilakukan oleh terperiksa /penggugat telah memenuhi unsur pasal 12 ayat 1 huruf (a) PP No. 1 tahun 2003 dan menyarankan agar terperiksa disidangkan dalam sidang komisi kode etik Polri Polres Siak.; ). berdasarkan analisa berkas perkara dan saran pendapat hukum dari Bidkum Polda Riau, pada tanggal 03 Mei 2012 pejabat pembentuk Komisi Kode Etik (Polres Siak) membentuk susunan Komisi Kode etik untuk menyidangkan terperiksa, dengan surat keputusan pembentukan komisi kode etik No. Pol. : Skep/06/V/2012; ). bahwa setelah dibentuknya susunan sidang komisi kode etik maka pada tanggal 24 Mei 2012, komisi yang menyidangkan terperiksa/penggugat BRIPTU JAMES PAKPAHAN dan setelah mendengarkan keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti lainnya dipersidangan, kemudian Hakim komisi Kode etik Polri berkesimpulan bahwa BRIPTU JAMES PAKPAHAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) huruf (a) PP RI No. 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian anggota Polri; yaitu anggota Kepolisian Negara Republic Indonesia diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia, apabila di pidana penjara penjara berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang tidak dapat dipertahankan....

13 13 dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia ; ). bahwa setelah adanya putusan sidang komisi kode etik terhadap terperiksa BRIPTU KUSNADI (penggugat) No. Pol.: Skep/01/II/2010 tanggal 11 Februari 2010, selanjutnya Ketua Komisi kode etik memberikan saran pertimbangan /rekomendasi kepada Pejabat pembentuk komisi kode etik (Kapolres), selanjutnya Ankum meneruskan ke kapolda Riau untuk ditebitkan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat an. BRIPTU JAMES PAKPAHAN; ). bahwa Kapolda Riau setelah menerima saran pertimbangan rekomendasi dari Komisi kode etik Polres Siak, selanjutnya Kapolda Riau sebelum mengambil keputusan menerbitkan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat terlebih dahulu kapolda Riau/tergugat meminta pertimbangan /saran/rekomendasi dari satuan kerja dilingkungan Polda Riau, untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menerbitkan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat, selanjutnya kapolda Riau /Tergugat setelah menelaah pertimbangan /saran tersebut, kemudian Kapolda Riau/tergugat menerbitkan surat keputusan Pemberhentian tidak dengan hormat an. BRIPTU JAMEA PAKPAHAN Nomor : Kep /451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012, hal ini sesuai dengan surat keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/74/XI/2003 tanggal 11 November 2003 yang pada intinya menyatakan bahwa wewenang Kapolri didelegasikan....

14 14 didelegasikan kepada Kapolda Riau tentang pengakhiran dinas anggota Polri yang berpangkat Aiptu kebawah yang sifatnya (PTDH); Bahwa dalil penggugat pada poin 11 halaman 3 yang menyatakan surat keputusan Nomor : Kep/451/XII/2012 tangal 18 Desember 2012 tidak mencerminkan rasa keadilan dan rasa kepatutan karena penggugat masih menunggu hasil permohonan banding atas putusan komisi kode etik Polri, yang diajukan oleh penggugat; Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat yang dilakukan oleh tergugat atas diri penggugat dengan surat keputusan Kapolda Riau Nomor : Kep/451/XII/20112 tanggal 18 Desember 2012, secara materil dan prosedur telah sesuai ketentuan perundang-undangan, bahwa penggugat memang telah sesuai ketentuan perundangundangan, bahwa penggugat memang telah mengajukan permohonan banding kepada Kapolda Riau tentang putusan komisi banding Polres Siak melalui kuasa hukumnya IPSO JURE ASSOCIATES bukan pengacara yang sekarang, namun perlu dipahami oleh penggugat bahwa pelaksanaan sidang komisi kode etik terhadap penggugat/terperiksa masih menggunakan peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2006 tentang SOTK komisi kode etik Polri yang mana tidak mengenal komisi banding tetapi hanya ada upaya keberatan administrasi yaitu keberatan jadi permohonan tersebut salah alamat/prosedur, sedangkan komisi banding kode etik dikenal pada Perkap Kapolri Nomor 19 tahun 2012 yang efektif berlaku bulan September 2012.; Bahwa....

15 15 Bahwa surat permohonan banding yang diajukan oleh penggugat sudah diberikan jawabannya kepada pengacara pengggugat IPSO JURE ASSOCIATES.; Bahwa dalil penggugat yang menyatakan tentang keputusan Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 yang diterbitkan oleh penggugat terkesan tidak adil, lalai, terburu-buru dan memaksakan kehendak tanpa memperdulikan derita yang dialami penggugat; Bahwa dalil tersebut tidak beralasan karena pemberhentian tidak hormat yang dilakukan terhadap penggugat yaitu BRIPTU JAMES PAKPAHAN sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan norma-norma yang berlaku di institusi Polri dan azas kepastian hukum dan rasa keadilan anggota Polri lainnya dalam rangka mewujudkan Polri yang dikehendaki masyarakat; Bahwa keputusan pemberhentian tidak dengan hormat yang dilakukan terhadap BRIPTU JAMES PAKPAHAN/penggugat tidaklah bertentangan dengan pasal 12 peraturan pemerintahan nomor 1 tahun 2003 karena pemecatan tersebut telah dipertimbangkan oleh pejabat di Polres Siak dalam rapat staf tanggal 3 Mei 2011, dan tergugat sangat heran sinyalemen dari penggugat yang menyatakan keputusan tersebut bertentangan dengan pasal 13 peraturan pemerintah nomor 2 tahun 2003, karena pelanggaran pasal 13 adalah pelanggaran disiplin anggota Polri bukan pelanggaran pidana; Bahwa....

16 16 Bahwa keputusan tergugat/kapolda Riau a quo menerbitkan objek sengketa tidaklah bertentangan dengan azas umum pemerintahan yang baik, karena dalam penerbitan obyek sengketa tergugat telah menempuh mekanisme yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan secara materil telah memenuhi unsur pasal 12 PP RI No. 1 tahun 2003 dan secara formil Perkap No. 8 tahun 2003 dan azas umum pemerintahan yang baik.; Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap terperiksa/pengugat, secara yuridis dan formil sudah dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undanagan yang berlaku dan dibenarkan oleh hukum.; Berdasarkan fakta-fakta/alasan-alasan hukum tersebut diatas, disimpulkan bahwa proses pemberhentian tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap BRIPTU JAMES PAKPAHAN (penggugat) telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sah menurut hukum dan tidak bertentangan dengan azas umum pemerintahan yang baik.; Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat, yang menyidangkan perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : A. DALAM EKSEPSI; Menerima eksepsi tergugat; B. DALAM POKOK PERKARA; ). Menolak seluruh gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; ). Menyatakan...

17 17 2). Menyatakan Surat Keputusan Kapolda Riau No. Pol. : kep /451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari dinas Polri (PTDH) a.n. BRIPTU JAMES PAKPAHAN adalah sah menurut hukum; ). Menolak tuntutan rehabilitasi dari penggugat; ). Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat; Bahwa terhadap Jawaban Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 16 Mei 2013, sedangkan pihak Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 23 Mei 2013; Bahwa untuk membuktikan serta menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa foto copy surat-surat bermeterai cukup yang diberi tanda bukti P-1 sampai dengan P-15 serta telah dicocokkan dengan aslinya kecuali bukti P-1, P-2, P-5, P- 8 sampai dengan P-14 adalah sebagai berikut : Bukti P-1 : Foto copy Petikan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tentang Pemberhentian Tidak dengan Hormat dari Dinas Polri tanggal 18 Desember 2012 (foto copy dari foto copy); Bukti P-2 : Foto copy Salinan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tentang Pemberhentian Tidak dengan Hormat dari Dinas Polri tanggal 18 Desember 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti P-3 :....

18 18 3. Bukti P-3 : Foto copy Keputusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri No. Pol. : Kep/03/V/2012 Tentang Putusan Sidang Pelanggaran Kode etik Profesi Bintara Polri Polres Siak tanggal 24 Mei 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti P-4 : Foto copy Putusan Sidang Komisi Kode Etik Anggota Polri Polres Siak tertanggal bulan Mei 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti P-5 : Foto copy Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Perkara Pidana Nomor : 307/Pid.B/2011/PN.Bkn tanggal 09 Januari 2012 (foto copy dari foto copy);- 6 Bukti P-6 : Foto copy Surat dari Kuasa Hukum James Pakpahan kepada Komisi Banding Kode Etik Polri melalui Kapolres Siak tertanggal 04 Juni 2012 Perihal Permohonan Banding atas Putusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri Nomor Polisi: Kep/03/V/2012 tanggal 24 Mei 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti P-7 : Foto copy Tanda Terima tanggal 26 Februari 2013 antara James dengan Alfares (sesuai dengan aslinya) ; Bukti P-8 : Foto copy Petikan Surat Keputusan No. Pol. : Skep/751/XII/2006 tentang Pengangkatan dan penggajian Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2006 tanggal 19 Desember....

19 19 Desember 2006 Berikut lampirannnya (foto copy dari foto copy); Bukti P-9 : Foto copy Petikan Surat Keputusan No. Pol. : Skep/724/XII/2006 tanggal 20 Desember 2006 (foto copy dari foto copy); Bukti P-10 : Foto copy Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara (foto copy peraturan); Bukti P-11 : Foto copy Peraturan Pemerintah Republik Indonesai Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara (foto copy peraturan); Bukti P-12 : Foto copy Peraturan Kepala kepolisian Negara Repbulik Indonesia No. Pol. : 7 Tahun 2006 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia (foto copy peraturan); Bukti P-13 : Foto copy Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : 8 Tahun 2006 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia (foto copy peraturan); Bukti P-14 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia (foto....

20 20 (foto copy peraturan); Bukti P-15 : Foto copy Surat Pernyataan Damai tanggal 6 November 2011 antara Ngadimin dengan Emeron Habeahan dan Juara Simanullang (sesuai dengan aslinya); Bahwa untuk membuktikan serta menguatkan dalil-dalil sangkalannya Tergugat telah mengajukan alat bukti berupa foto copy surat-surat yang bermeterai cukup yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-16 serta telah dicocokkan dengan aslinya kecuali bukti T-1 s.d. T-4, T-6 s.d. T-10 dan T-12 s.d. T-16 adalah sebagai berikut : Bukti T-1 : Foto copy Laporan No. Pol : L/44/X/2011/SI PROPAM tanggal 27 Oktober 2011 (foto copy dari foto copy); Bukti T-2 : Foto copy Petikan Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Perkara Pidana Nomor : 307/Pid- B/2011/PN.Bkn tanggal 09 Januari 2012 (foto copy dari foto copy); Bukti T-3 : Foto copy Surat Lepas Plh. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Bangkinang Nomor : W4.Eb-PK tanggal 30 Januari 2012 atas nama Briptu James Pakpahan (foto copy dari foto copy); Bukti T-4 : Foto copy Berita acara Pemeriksaan (Terduga Pelanggar/Terperiksa) atas nama Briptu James Pakpahan tanggal 07 Februari 2012 (foto copy dari foto copy); Bukti T-5 :....

21 21 5. BuktiT-5 : Foto copy Surat Kabidkum Polda Riau Nomor R/217/III/2012/BIDKUM tanggal 30 Maret 2012 ditujukan kepada Kapolres Siak Perihal Saran dan Pendapat Hukum Terperiksa an. BRIPTU JAMES PAKPAHAN dan BRIPDA TUANDRA HABEAHAN anggota Polres Siak (sesuai dengan aslinya); Bukti T-6 : Foto copy Surat Keputusan Kepala kepol,isian Resor Siak (selaku Ankum) No. Pol. : Skep/06/V/2012 Tentang Pembentukan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia tanggal 03 Mei 2012 berikut lampirannya (foto copy dari foto copy); Bukti T-7 : Foto copy Keputusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri No. Pol. : Kep/03/V/2012 Tentang Putusan Sidang Pelanggaran Kode Etik Profesi Bintara Polri Polres Siak tangal 24 Mei 2012 (foto copy dari foto copy); Bukti T-8 : Foto copy Berita Acara Rapat Perwira Staf tanggal 03 Mei 2012 ditandatangani oleh Kasi Propam Polres Siak IPDA M. Simanungkalit (foto copy dari foto copy); Bukti T-9 : Foto copy photo sidang KKEP a.n. James Pakpahan (foto copy dari foto copy); Bukti T-10 : Foto copy Surat Keterangan Tidak Layak Dipertahankan Dalam Dinas Polri tanggal 24 Mei

22 ditandatangani oleh Kepala Kepolisian Resor Siak (foto copy dari foto copy); Bukti T-11 : Foto copy Salinan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tanggal 18 Desember 2012 berikut lampirannnya (foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti T-12 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesai Nomor : 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (foto copy peraturan); Bukti T-13 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : 8 Tahun 2006 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia (foto copy peraturan); Bukti T-14 : Surat Perintah Kepala Kepolisian Resor Siak tanggal 23 Februari 2012 No. Pol. : Sprint/151/II/2012/SI POROPAM (foto copy dari foto copy); BuktiT-15 : Foto copy Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji Saksi tanggal 23 Februari 2012 atas nama Jon Fitra (foto copy dari foto copy); Bukti T-16 : Foto copy Beita Acara Pemeriksaan (Saksi) tanggal 23 Februari 2012 atas nama Jon Fitra (foto copy....

23 23 copy dari foto copy); Bahwa Penggugat dalam perkara ini mengajukan 4 (tiga) orang saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : M. SIMANUNGKALIT, yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa Saksi dan Penggugat sama-sama dinas di Polres Siak; Bahwa Saksi sekarang bertugas di Polresta Pekanbaru; Bahwa sebelumnya Saksi menjabat sebagai Kasie Propam di Polres Siak; Bahwa Penggugat diberhentikan karena adanya pelanggaran tindak pidana umum di wilayah hukum Polres Kampar; Bahwa setelah menjalani hukuman, Penggugat masuk kantor dan melapor untuk dinas kembali; Bahwa setelah Penggugat melapor, Saksi selaku Kasie Propam dan atas perintah atasan melakukan penyidikan; Bahwa Saksi yang melaporkan Penggugat karena berdasarkan absensi Penggugat telah tidak melaksanakan tugas lebih dari 90 (sembilan puluh) hari; Bahwa tidak ada diatur tenggang waktu lamanya penyidikan; Bahwa setelah penyidikan, dilakukan pemeriksaan terhadap Penggugat; Bahwa berkas pemeriksaan telah dilimpahkan kepada Polda Riau untuk dimintakan saran hukum; Bahwa....

24 24 - Bahwa Polda Riau telah mengeluarkan surat untuk diadakan sidang kode etik terhadap Penggugat; Bahwa sidang kode etik harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari sejak dikeluarkannya surat dari Polda Riau; Bahwa Saksi menjabat sebagai sekretaris dalam sidang kode etik;--- - Bahwa sidang kode etik dilakukan sebanyak tiga kali yaitu tanggal 10 Mei 2012, tanggal 19 Mei 2012 dan tanggal 24 Mei 2012; Bahwa Penggugat hadir pada sidang kode etik; Bahwa pada sidang tanggal 19 Mei 2012 dengan acara pemeriksaan saksi, saksi penyidik dari Polres Kampar tidak datang sedangkan saksi dari propam datang menjelaskan bahwa Penggugat telah tidak melaksanakan tugas selama 100 hari; Bahwa Penggugat didampingi oleh pendamping yaitu bapak Pulungan, bapak Zamzami dan bapak Rajamin; Bahwa Penggugat hadir saat pembacaan putusan kode etik; Bahwa surat pemberitahuan putusan dibuat sehari setelah pembacaan putusan; Bahwa Penggugat mengajukan banding terhadap putusan kode etik dan telah dijawab; Bahwa Penggugat diperiksa menggunakan Perkap No. 08 karena Perkap No. 14 tahun 2011 belum dapat dijalankan; Bahwa Perkap No. 08 tidak mengatur tentang banding; Bahwa semua tata cara yang diatur dalam Perkap No. 08 telah dijalankan terhadap Penggugat; JEFFRI....

25 25 2. JEFFRI SIMBOLON, yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa Saksi menyidik dan melakukan pemberkasan terhadap Penggugat dan Tuandra Habeahan; Bahwa berkas telah Saksi kirim ke Babinkum Polda Riau untuk dimintakan saran hukum; Bahwa Babinkum Polda Riau mengeluarkan surat agar Penggugat disidang kode etik; Bahwa Penggugat diberhentikan karena melakukan tindak pidana umum yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Bahwa Saksi memeriksa Jon Fitra, penyidik Polres Kampar, sebagai saksi; Bahwa Jon Fitra tidak dapat hadir dalam sidang kode etik sehingga untuk mengantisipasinya di buatkanlah berita acara di bawah sumpah; Bahwa ada surat perdamaian antara Penggugat dengan Ngadimin; - Bahwa setahu Saksi Penggugat belum pernah melakukan pelanggaran disiplin; Bahwa selaku propam Saksi telah melakukan pemeriksaan terhadap Penggugat, Tuandra Habeahan dan Jon Fitra; Bahwa Jon Fitra diperiksa di Polsek Kota karena yang bersangkutan saat Saksi datangi di Polres Kampar sedang gelar perkara di Polda Riau; Bahwa Jon Fitra diperiksa pada tanggal 23 Februari 2012 ; RAJAMIN....

26 26 3. RAJAMIN NASUTION yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa Saksi saat ini menjabat sebagai Wakapolsek Minas; Bahwa Saksi selaku pendamping bagi Penggugat pada sidang kode etik; Bahwa setiap polisi yang di sidang kode etik boleh memilih sendiri pendampingnya; Bahwa Saksi tidak tahu apakah setiap anggota Polri bisa menjadi pendamping; Bahwa Saksi baru kali ini menjadi pendamping; Bahwa Saksi membaca berkas sebelum sidang kode etik; Bahwa dalam rapat perwira kapasitas Saksi bukan sebagai pendamping Penggugat; Bahwa sebagai pendamping maka kapasitas Saksi adalah meminta keringanan hukuman bagi Penggugat; Bahwa ada 3 (tiga) pendamping bagi Penggugat yaitu bapak Zamzami, Bapak Pulungan dan Saksi sendiri; Bahwa Saksi memberikan pertimbangan agar diberikan keringanan hukuman karena Penggugat di masa lalu maupun di akhir masa kerja selalu baik; SUMADI yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : Bahwa Saksi yang mengambil Surat Lepas Penggugat dari LP Bangkinang (bukti T-3); Bahwa....

27 27 - Bahwa bukti T-3 Saksi serahkan kepada Kasie Propam Polres Siak saat itu yaitu M. Simanungkalit; Bahwa Saksi dan Penggugat bersama-sama pergi ke Polres Siak;--- - Bahwa saksi menyerahkan Penggugat kepada pihak Propam; Bahwa Saksi tidak tahu apakah Penggugat saat itu langsung berdinas; Bahwa Penggugat telah melakukan pelanggaran terhadap PP No. 1 Tahun 2003; Bahwa Penggugat baru kali ini melakukan pelanggaran; Bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk mengajukan saksi dalam persidangan, namun saksi tidak dapat hadir; Bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah mengajukan Kesimpulan pada persidangan tanggal 22 Juli 2013 dan para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang perlu disampaikan dalam perkara ini dan mohon putusan ; Bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam persidangan merujuk kepada Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dalam perkara ini dan merupakan bagian tak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas; Menimbang,....

28 28 Menimbang, bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat oleh Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah adalah : Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas POLRI No. Urut 3 atas nama Briptu James Pakpahan ; Dalam Eksepsi; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pihak Tergugat telah mengajukan eksepsi sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban tertanggal 08 Mei 2013, yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : Tentang Gugatan Kadaluarsa; Bahwa gugatan Penggugat sudah kadaluarsa karena objek sengketa sudah diumumkan dan diberikan kepada Penggugat sudah melebihi tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat tersebut telah dibantah Penggugat sebagaimana termuat dalam Replik Penggugat tanggal 15 Mei 2013; Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tentang gugatan kadaluarsa tersebut oleh Majelis Hakim akan dipertimbangkan yaitu sebagai berikut : Menimbang,....

29 29 Menimbang, bahwa mengenai tenggang waktu pengajuan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara ditentukan dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. ; Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa tersebut (vide Bukti P-2 dan T-11), maka Majelis Hakim dapat mengetahui yang dituju langsung oleh objek sengketa adalah saudara JAMES PAKPAHAN (Penggugat) No. Urut 3 dalam lampiran objek sengketa, sehingga tenggang waktu 90 hari mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara harus dihitung sejak diterimanya objek sengketa a quo oleh Penggugat; Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa objek sengketa a quo baru diterima Penggugat pada tanggal 22 Februari 2013 dari Briptu Alfares (Anggota Polres Siak) dan hal itu tersebut disangkal secara tegas oleh Tergugat, dimana Penggugat sudah menerima objek sengketa pada tanggal 18 Desember 2012, namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan oleh Tergugat di persidangan; Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa baru diterima Penggugat tanggal 22 Februari 2013 berdasarkan surat tanda terima Penggugat terhadap Petikan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/451/XII/2012 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari....

30 30 dari Dinas POLRI (vide bukti P-7) dan gugatan Penggugat didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 05 April 2013 dan diperbaiki tanggal 01 Mei 2013 dengan Register Perkara No. 15/G/2013/PTUN-PBR, maka Majelis Hakim berkeyakinan gugatan Penggugat dalam perkara ini diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari sebagaimana ditentukan pada Pasal 55 Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara, dan oleh karenanya eksepsi Tergugat tentang gugatan kadaluarsa haruslah dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat dinyatakan ditolak, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai pokok perkara; Dalam Pokok Perkara; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat a quo pada pokoknya didasarkan atas dalil-dalil sebagai berikut : Bahwa Penggugat adalah anggota POLRI yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepolisian Republik Indonesia No. Pol : Skep/715/XII/2006, tanggal 19 Desember 2006 tentang Pengangkatan dan Penggajian Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara POLRI Gelombang II Tahun 2006 (vide bukti P-8); Bahwa Penggugat telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pemerasan berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Bangkinang Nomor : 307/Pid.B/2011/PN.Bkn (vide bukti P-5 dan T-2) dan Penggugat sudah menjalankan hukumannya selama....

31 31 selama 3 (tiga) bulan; Bahwa Penggugat telah menjalani Sidang Komisi Kode Etik Polri, dimana berdasarkan Keputusan Sidang Komisi Kode Etik Polri No. Pol: Kep/03/V/2012 tentang Putusan Sidang Pelanggaran Kode Etik Profesi Bintara Polri Polres Siak, Penggugat dijatuhkan sanksi berupa : Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia (vide bukti P-3 dan T-7); Bahwa terhadap hasil dari Sidang Komisi Kode Etik Polri tersebut Penggugat mengajukan permohonan Banding tanggal 04 Juni 2012 berdasarkan Surat Penggugat melalui kuasa hukumnya No. 0378/IJ- ADV/VI/2012 Perihal : Permohonan Banding atas Putusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri Nomor Polisi : Kep/03/V/2012 tanggal 24 Mei 2012 (vide bukti P-6), namun permohonan banding Penggugat tersebut belum dapat diterbitkan, akan tetapi Tergugat sudah menerbitkan objek sengketa; , Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut dibantah oleh Tergugat sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban Tergugat tertanggal 08 Mei 2013 yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Penggugat berawal dari Laporan Polisi No. Pol : L/44/X/2011/SI PROPAM tanggal 27 Oktober 2011 (vide bukti T-1) dimana Penggugat telah melakukan....

32 32 melakukan tindak pidana pemerasan; Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau melalui Bidkum telah mengeluarkan pendapat dan saran hukum Nomor : R/217/III/2012/Bidkum tanggal 30 Maret 2012 (vide bukti T-5) yang intinya berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Penggugat telah memenuhi unsur Pasal 12 ayat 1 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; Bahwa berdasarkan pendapat dan saran tersebut, dibentuk susunan komisi kode etik berdasarkan Surat Keputusan No. Pol : Skep/06/V/2012 Tentang Pembentukan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia tanggal 03 Mei 2012 (vide bukti T-6); Bahwa hasil Sidang Komisi Kode Etik yang dituangkan dalam Keputusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri No. Pol : Kep/03/V/2012 tentang Putusan sidang Pelanggaran Kode Etik Profesi Bintara Polri Polres Siak tanggal 24 Mei 2012 (vide bukti P-3 dan T-7) dimana Penggugat terbukti telah melanggar Pasal 12 ayat 1 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan diberi hukuman Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia; Bahwa pelaksanaan Sidang Kode Etik terhadap Penggugat menggunakan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol 8 Tahun 2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Komisi....

PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr.

PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr. PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr

P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr

P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

P U T U S A N. Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, P U T U S A N Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr.

P U T U S A N. Putusan Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr. P U T U S A N Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 9/G/2014/PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

P U T U S A N. Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Putusan Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

PUTUSAN. Putusan Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, PUTUSAN Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI BY : ANNEKA SALDIAN MARDHIAH Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.257, 2014 PERTAHANAN. Hukum. Disiplin. Militer. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5591) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERHENTIAN SEMENTARA DARI JABATAN DINAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor: 17/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor: 17/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor: 17/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

P U T U S A N. Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 79/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 79/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 79/B/2013/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 27 / Pdt.G / 2010 / PN.Smi

P U T U S A N Nomor: 27 / Pdt.G / 2010 / PN.Smi P U T U S A N Nomor: 27 / Pdt.G / 2010 / PN.Smi "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Pengadilan Negeri Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 000/Pdt.G/2013/PTA.Btn

PUTUSAN. Nomor 000/Pdt.G/2013/PTA.Btn PUTUSAN Nomor 000/Pdt.G/2013/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada Tingkat Banding, dalam persidangan

Lebih terperinci

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2004 DENGAN PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN ---------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.920, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Komisi Kode Etik. Kepolisian. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 70/PID.B/2013/PTR

P U T U S A N Nomor: 70/PID.B/2013/PTR P U T U S A N Nomor: 70/PID.B/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA

PUTUSAN. Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA PUTUSAN Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. seperti tersebut di bawah ini, dalam perkara antara :

P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. seperti tersebut di bawah ini, dalam perkara antara : P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 75/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 75/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 75/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG 1 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI KODE ETIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0012/Pdt.G/2018/PA.Pbr

PUTUSAN Nomor 0012/Pdt.G/2018/PA.Pbr PUTUSAN Nomor 0012/Pdt.G/2018/PA.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata pada tingkat banding dalam persidangan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 424/Pdt/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor : 424/Pdt/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor : 424/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT.

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT. Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 306/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

Nomor : 251/Pdt.G/2010/PTA.Bdg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 251/Pdt.G/2010/PTA.Bdg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P U T U S A N Nomor : 251/Pdt.G/2010/PTA.Bdg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG yang mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 300/PID.SUS/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 300/PID.SUS/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 300/PID.SUS/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 430/PID/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl.lahir : 41 tahun/18 Agustus 1971

P U T U S A N. Nomor : 430/PID/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl.lahir : 41 tahun/18 Agustus 1971 P U T U S A N Nomor : 430/PID/2014/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 04 /PRA-PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 04 /PRA-PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 04 /PRA-PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pra Peradilam dalam peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 452/Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 962 K/Pid/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN No. 962 K/Pid/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN No. 962 K/Pid/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, PENETAPAN Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 467/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 467/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor: 467/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR.

P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR. P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

Nomor 179/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor 179/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 179/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor 0164/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor 0164/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0164/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sukoharjo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : IV TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : IV TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : IV TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KERJA BADAN KEHORMATAN IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA -----------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci