P U T U S A N. Putusan Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P U T U S A N. Putusan Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara : RONI EKA SAPUTRA, Warga Negara Indonesia, pekerjaan Mantan Anggota Polri (Brigadir), Tempat tinggal di Jalan Kuantan Timur RT. 01 RW. 03, Desa Pasir Kemilu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu; Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya : ABDUL WAHAB AM, S.H, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat dan Konsultan Hukum, beralamat di Kantor Hukum Aswar HM & Associates, Jalan Soekarno-Hatta, Komplek Taman Malibu No. C 4, Pekanbaru-Riau, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10/10/2013; untuk selanjutnya disebut sebagai... PENGGUGAT; M E L A W A N : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU, Tempat Kedudukan di Jalan Jenderal Sudirman No. 235 Pekanbaru; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada : Nama : TONI ARIADI EFFENDI, SH.S.IK.MH.; Pangkat/Nrp Halaman 1 dari 59 halaman : AKBP/ ;

2 Jabatan/kesatuan : Kabidkum Polda Riau; Nama : RUSLI, S.H.; Pangkat/Nrp : KOMPOL/ ; Jabatan/kesatuan : Kasubbid Bankum Bidkum Polda Riau; 3. Nama : NERWAN, S.H.; Pangkat/Nip : Pembina/ ; Jabatan/kesatuan : Advokat Bidkum Polda Riau; Ketiganya berkewarganegaraan Indonesia, beralamat di Jalan Sudirman No. 235 Pekanbaru berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 19 Nopember 2013; Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tersebut; Telah membaca : Surat Gugatan Penggugat tanggal 1 Nopember 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 8 Nopember 2013, dibawah Register Perkara Nomor : 40/G/2013/PTUN-Pbr; 2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 40/PEN-MH/2013/PTUN.Pbr, tanggal 11 Nopember 2013 tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini; Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 40/PEN-PP/2013/PTUN.Pbr tanggal 11 Nopember 2013 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan; Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 40/PEN-HS/2013/PTUN.Pbr tanggal 18 Desember Halaman 2 dari 59 halaman

3 2013 tentang Penetapan Hari Sidang; Berkas Perkara a quo; TENTANG DUDUK SENGKETA : Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 1 Nopember 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 8 Nopember 2013 dan telah diperbaiki pada tanggal 18 Desember 2013, Penggugat telah menggugat Tergugat dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut : OBJEK GUGATAN : Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Daerah Riau (SKEP Polda Riau) Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia, khusus daftar lampiran No. urut 2, atas nama RONI EKA SAPUTRA, Pangkat/NRP. Brigadir/ , Kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir, tertanggal 19 Agustus 2013; DASAR GUGATAN Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2013 Penggugat menerima satu berkas surat yang berisikan PUTUSAN SIDANG KOMISI KODE ETIK POLRI Dengan Nomor : PUT.KKEP/02/IV/2013/KKEP dan PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU Nomor : Kep/403/VIII/2013, Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri. Khususnya dalam daftar lampiran No. urut 2 atas nama Roni Eka Saputra, Pangkat/NRP Brigadir/ , Kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir Tertanggal 19 Agustus 2013, Terhitung mulai tanggal 31 Agustus 2013, yang diterbitkan oleh Halaman 3 dari 59 halaman

4 Tergugat, sehingga gugatan ini belum daluarsa sebagaimana diatur dalam pasal 55 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 dan terakhir telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Bahwa dengan diterbitkanya surat keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia khusus dalam daftar lampiran no. urut 2 atas nama, Roni Eka Saputra, Pangkat/NRP Brigadir/ , Tertanggal 19 Agustus 2013 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat, dengan tidak lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai anggota polri yaitu tidak diterimanya gaji sejak tanggal 1 Oktober 2013 sampai pada hari ini serta tidak diberikanya dana pensiun atas nama Penggugat, Bahkan sebelum sidang Komisi Kode Etik Polri yang digelar pada tanggal 19 April 2013 gaji Penggugat mulai bulan maret sudah tidak menerima lagi; Bahwa dengan diterbitkanya surat keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga dan 2 Orang anak yang masih kecil berumur 6 Tahun dan 12 Tahun dan orang tua yang menjadi kewajibanya; Bahwa Penggugat semula adalah Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang telah mengikuti pendidikan kepolisian pada SPN SAMPALI, T.A. 1999/2000. Selanjutnya sebagai anggota Polri, Riwayat pekerjaan Penggugat adalah : Tanggal 29 Februari 2000 berdinas di Polda Riau; Halaman 4 dari 59 halaman

5 2. Tanggal 22 Maret 2000 Bintara Polda Riau ke Bintara Polres Inhu; Tanggal 20 Maret 2001 di SAMAPTA Polres Inhu; Tanggal 15 Oktober 2002 di Satlantas Polres Inhu; Tanggal 20 September 2003 di BKO Satlantas Air Molek; Tanggal 22 Maret 2006 di SAMAPTA Polres Inhu; Tanggal 15 Februari 2007 di Samapta Polsek Lirik; Tanggal 24 Desember 2007 di Polda Riau; Tanggal 18 Maret 2008 Dari Polda Riau ke Polres Inhil, Langsung ke Polsek Kuindra; Bahwa pada tanggal 13 Mei 2011 sampai dengan tanggal 25 Juli 2011, Penggugat tidak masuk kerja, hal ini dikarenakan adanya persoalan keluarga yang sangat berat sekali Penggugat rasakan yakni isteri mintak cerai, yang mana pada saat itu isteri Penggugat tinggal di Rengat Indragiri Hulu. Dan sebelum Penggugat berangkat ke Rengat, Penggugat menghadap minta izin kepada atasan, dan menceritakan persoalan Penggugat kepada atasan yakni kapolsek pada waktu itu dijabat oleh AKP SUHARYONO. dan beliau juga menyarankan agar isteri Penggugat dibawak tinggal di tempat dinas Penggugat; Bahwa atas ketidakhadiran Penggugat dalam menjalankan dinas tersebut, Penggugat diperiksa oleh Bid Propam Polres Indragiri Hilir dan Penggugat diberikan sanksi berupa Penahanan gaji selama 8 (Delapan) Bulan. Dan selama sanksi penahanan gaji tersebut, Penggugat tetap menjalankan dinas sepertimana biasanya, dan 8 (Delapan) bulan kemudian baru gaji Penggugat dibayarkan; Bahwa berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/01/VII/2011/Sek Kuindra, tanggal 25 Juli 2011, Dengan berkas Perkara Nomor: Halaman 5 dari 59 halaman

6 BPPP/07/VII/2011/Propam, Tanggal 30 Juli 2011 Dan pada hari Jum at tanggal 19 April 2013, diselenggarakan sidang komisi kode etik polri oleh Polres Indragiri Hilir, berdasarkan surat perintah Kapolres Indragiri Hilir Nomor : Sprin/237/IV/2013, Tanggal 01 April 2013, yang bertindak selaku Ketua Sidang Komisi Kode Etik Polri yakni, KOMPOL YUNIAR ARI DERMAWAN, NRP : , Jabatan Waka Polres Indragiri Hilir selaku Ketua Sidang Komisi Kode Etik Polri, didampingi oleh KOMPOL SUPRAPTO, S.Sos,Msi, NRP: , Jabatan Kabag Sumda Polres Indragiri Hilir selaku Wakil Ketua merangkap Anggota Sidang Komisi Kode Etik Polri, serta AKP. ALAKDIN dengan NRP: , Jabatan Kasat Sabhara Polres Indragiri Hilir Selaku Anggota Sidang Komisi Kode Etik Polri, dan IPDA L. NAINGGOLAN NRP Jabatan Kasi Was Polres Indragiri Hilir sebagai Anggota cadangan; Bahwa dalam sidang Komisi Kode Etik Polri tersebut, Penggugat/Pelanggar dalam surat persangkaan pelanggaran Kode Etik dari penuntut Nomor : PPKE/02/IV/2013/ Propam. tertanggal 10 April 2013 telah melanggar : Pasal 14 ayat (1) Huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2003, Tentang Pemberhentian Anggota Polri; Bahwa Penggugat pada saat menjalankan persidangan Komisi Kode Etik Polri disebut sebagai PELANGGAR, didampingi oleh Briptu ABU HURAIRA (Anggota Polres Indragiri Hilir) sebagai pendamping dalam persidangan, yang ditunjuk oleh akreditur, dan bukan atas permintaan Penggugat/pelanggar, Betapa terkejutnya Penggugat/pelanggar karena pada saat persidangan komisi Kode Etik Polri tersebut, pendamping tidak melakukan pembelaan sebagaimana mestinya pendamping, dan setelah Halaman 6 dari 59 halaman

7 persidangan selesai Penggugat/Pelanggar bertanya kepada pendamping, tentang persidangan yang baru selesai dijalankan serta tindakan apa yang harus dilakukan, lalu dijawab oleh pendamping Penggugat/Pelanggar Saya tidak ngerti bang dan baru sekali ini sebagai pendamping pada sidang pemeriksaan Komisi Kode Etik Polri; Bahwa Dalam pasal 1 ayat (15) Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012 menyatakan Pendamping adalah Pegawai Negeri pada Polri yang diminta oleh pelanggar atau atasan pelanggar atau akreditor untuk mendampingi terduga pelanggar, dalam pemeriksaan pendahuluan pada tahap pemeriksaan dan sidang KKEP berdasarkan surat perintah; Bahwa dalam pasal 76 Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012 menyatakan bahwa Pendamping terduga adalah pegawai negeri pada polri yang memenuhi persyaratan yakni : Berpendidikan Sarjana Hukum dan/atau Sarjana Ilmu Kepolisian; Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan beracara secara teknis dan taktis dalam sidang KKEP; Tidak sedang menjalani proses hukum atau menjalani hukuman; Memiliki surat kuasa dari Terduga pelanggar dan/atau; Memiliki surat perintah dari atasan pendamping; Bahwa dalam pelaksanaan sidang Komisi Kode Etik Polri terhadap diri Penggugat surat persangkaan dari penuntut tidak pernah diserahkan kepada Penggugat/pelanggar sebelum pelaksanaan sidang KKEP dan Penggugat/pelanggar baru mengetahui persangkaan saat dibacakan oleh penuntut saat persidangan, Dan dalam Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012, Pasal 25 ayat (1) Hurup c dinyatakan bahwa penuntut Halaman 7 dari 59 halaman

8 bertugas menyerahkan surat persangkaan kepada KKEP, terduga Pelanggar/Pendamping; Bahwa dari sidang Komisi Kode Etik Polri tersebut berdasarkan surat keputusan Nomor : PUT.KKEP/02/IV/2013/KKEP Tertanggal 19 April 2013 memutuskan dan menetapkan : a. Nama : RONI EKA SAPUTRA; b. Pangkat/Nrp : Brigadir/ ; c. Jabatan : Anggota Polsek Kuindra; d. Kesatuan : Polres Indragiri Hilir; Terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 14 ayat (1) Huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; Menjatuhkan sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) Sebagai Anggota Polri; Bahwa atas putusan sidang Komisi Kode Etik Polri yang diselenggarakan oleh Polres Indragiri Hilir pada tanggal 19 April 2013, Maka Penggugat/Pelanggar pada tanggal 24 April 2013 menyatakan KEBERATAN/BANDING dan pernyataan banding tersebut diserahkan oleh sdr MUSA kepada anggota provos Polres Indragiri Hilir langsung dan diterima oleh Kasi Propam Polres Indragiri Hilir yakni IPTU HASOLOHAN SIANIPAR. Dan sampai dengan tanggal gugatan ini, Penggugat belum pernah menerima putusan banding tersebut. Dan dalam peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012, Pasal 74 ayat (1) menyatakan bahwa terduga berhak menerima turunan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, Menunjuk pendamping, Mengajukan saksi Halaman 8 dari 59 halaman

9 yang meringankan, Menerima salinan surat persangkaan, Mengajukan eksepsi/bantahan, Menerima salinan tuntutan, Mengajukan pembelaan, Menerima salinan putusan sidang KKEP, mengajukan Banding atas putusan sidang ke KKEP, dan menerima salinan putusan sidang banding; 15. Bahwa proses dan mekanisme atas pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) terhadap Penggugat dari mulanya telah mengandung cacat prosedural, cacat administrasi dan mengabaikan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik. Yakni asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan norma hukum untuk mewujudkan penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme, sepertimana dinyatakan dalam pasal 1 ke 6 Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 1999 dan Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 1999; Bahwa atas dasar dan alasan Penggugat tersebut, Penggugat menilai bahwa terbitnya obyek gugatan yaitu Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau (SKEPP Kapolda Riau) Nomor : Kep/403/VIII/2013, Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia Khusus pada daftar lampiran no urut 2 atas nama RONI EKA SAPUTRA, Pangkat/NRP Brigadir/ , Kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir, Tertanggal 19 Agustus 2013, Pada dasarnya mengabaikan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik karena putusan tersebut mengindikasikan kesewenang-wenangan Tergugat, yaitu mengabaikan Hak-hak Penggugat serta bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang bersifat prosedural sepertimana diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012; Halaman 9 dari 59 halaman

10 Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dengan ini Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan atau menjatuhkan keputusan sebagai berikut : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Daerah Riau (SKEP Polda Riau) Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia, khusus daftar lampiran No. urut 2, atas nama RONI EKA SAPUTRA, Pangkat/NRP. Brigadir/ , Kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir, tertanggal 19 Agustus 2013; Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Daerah Riau (SKEP Polda Riau) Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia, khusus daftar lampiran No. urut 2, atas nama RONI EKA SAPUTRA, Pangkat/NRP. Brigadir/ , Kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir, tertanggal 19 Agustus 2013; Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi nama baik atau memulihkan harkat martabat dan kedudukan seperti semula Penggugat sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia; Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari perkara ini; Halaman 10 dari 59 halaman

11 Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, pihak Tergugat telah mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 15 Januari 2014, dan mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh penggugat, kecuali yang dengan tegas dan jelas diakui oleh Tergugat : Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Penggugat (BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA) telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di institusi Kepolisian Republik Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah RI Nomor : 1 Tahun 2003, Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012, berdasarkan : a. Adanya Laporan Polisi Nomor : LP/01/VI/2011/Riau/Res Inhil/Sek Kuindra tanggal 13 Juni 2011 a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA telah melakukan perbuatan tidak masuk dinas lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja berturut turut meninggalkan tugas secara tidak sah tanpa izin pimpinan dari tanggal 13 Mei 2011 sampai tanggal 21 Juli 2011 selama 56 (lima puluh enam) hari kerja berturut-turut tanpa izin pimpinan; b. Bahwa berdasarkan Laporan Polisi tersebut, selanjutnya Sie Propam Polres Inhil melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan buktibukti yaitu keterangan saksi-saksi, bukti petunjuk dan bukti surat serta keterangan terperiksa yang kemudian menjadi berkas perkara pelanggaran No. Pol.: BPP/07/VII/2011, tanggal 25 Juli 2011; c. Bahwa dari hasil pemberkasan tersebut Sie Propam Polres Inhil melimpahkan berkas perkara tersebut kepada Ankum Penggugat, Halaman 11 dari 59 halaman

12 selanjutnya Ankum terperiksa (Kapolres Indragiri Hilir) memerintahkan kepada Kanit Propam untuk meminta saran dan pendapat hukum kepada pembinaan fungsi hukum Polda Riau guna mendapatkan saran pendapat hukum terhadap penyelesaian perkara Penggugat RONI EKA SAPUTRA; d. Bahwa berdasarkan surat permintaan saran pendapat hukum tersebut, Bidang hukum Polda Riau telah memberikan saran pendapat hukum an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA Nrp Nomor : R/517/VIII/2011/Bidkum tanggal 16 Agustus 2011 yang intinya perbuatan terperiksa secara yuridis telah memenuhi unsur pasal 14 ayat (1) huruf a PP RI No. 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri yaitu anggota Polri diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Kepolisian RI apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja secara berturut-turut; e. Berdasarkan saran pendapat hukum fungsi pembinaan hukum Polda Riau dan analisa berkas perkara, setelah limpahkan berkas perkara ke Polres Indragiri Hilir maka pada tanggal 3 April 2013, berdasarkan surat Kasi Propam Polres Indragiri Hilir Nomor : R/02/IV/2013/Propam perihal usulan pembentukan Komisi Kode Etik Polri telah dibentuk pejabat Komisi Kode Etik Polri untuk memeriksa BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA dan atas usulan tersebut maka terbitlah surat Keputusan Kapolres Indragiri Hilir No. Pol.: Kep/02/IV/2013/PROPAM tanggal 3 April 2013 tentang Pembentukan Komisi Kode Etik Polri untuk menyidangkan kasus BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA; Halaman 12 dari 59 halaman

13 f. Bahwa setelah adanya putusan sidang Komisi Kode Etik terhadap terperiksa BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Penggugat) Nomor : PUT.KKEP/02/IV/2013/KKEP tanggal 19 April 2013, selanjutnya pejabat Komisi Kode Etik memberikan saran pertimbangan kepada pejabat pembentuk komisi kode etik tentang Pemberhentian tidak dengan hormat an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA), dan selanjutnya Kapolres IIndragiri Hilir selaku Ankum terperiksa mengusulkan ke Kapolda Riau untuk diterbitkan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA; g. Bahwa Kapolda Riau setelah menerima usulan dari Kapolres Indragiri Hilir selaku ankum terperiksa dan berkas lainnya selanjutnya Kapolda Riau menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA sebagaimana yang tercantum dalam lampiran 1 nomor 2 No. Pol.: Kep/403/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013, hal ini sesuai dengan surat keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/74/XI/2003 tanggal 11 Nopember 2003 yang pada intinya menyatakan wewenang Kapolri di delegasikan kepada Kapolda Riau tentang pengakhiran dinas anggota Polri yang berpangkat Aiptu kebawah yang sifatnya (PTDH); Bahwa Penggugat dalam gugatannya halaman 3 poin 5 telah mengakui meninggalkan tugas dari tanggal 13 Mei 2011 s/d 25 Juli 2011 lebih kurang 56 (lima puluh enam) hari kerja karena adanya persoalan keluarga sangat berat, namun demikian Penggugat lupa bahwa anggota Halaman 13 dari 59 halaman

14 Kepolisian Negara Republik Indonesia terikat pada aturan yang berlaku di institusi Polri; Bahwa dalil Penggugat pada halaman 3 poin 6,7,8 yang menyatakan bahwa Penggugat atas ketidakhadirannya dalam pelaksanaan dinas telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polres Indragiri Hilir dan dilakukan penahanan gajinya seterusnya disidangkan dalam sidang komisi kode etik Polri; Bahwa benar Tergugat dalam hal ini Polres Indragiri Hilir telah melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Penggugat (BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA) yaitu tidak masuk dinas tanpa izin pimpinan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah RI Nomor : 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, yaitu anggota Polri diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Kepolisian RI apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja secara berturut-turut dan hal tersebut merupakan ketentuan yang berlaku di institusi Polri sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor : 14 Tahun 2011 dan Peraturan Kapolri Nomor : 19 Tahun 2012; Bahwa Penggugat dalam pelaksanaan sidang komisi kode etik sudah didampingi oleh seorang pendamping, sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan dan telah mendapat surat perintah dari atasannya serta memiliki pengetahuan tentang Kepolisian dan tidak sedang menjalani proses hukum; Dalil Penggugat yang menyatakan tidak diberikan surat persangkaan dan baru mengetahui setelah dibacakan bahwa surat persangkaan Halaman 14 dari 59 halaman

15 komisi kode etik dalam hal ini Propam Polres Indragiri Hilir telah memberikan surat persangkaan kepada pendamping Penggugat yaitu ABU HURAIRAH; Bahwa mengenai keberatan Penggugat bahwa tidak ada menerima putusan banding yang diajukan oleh Penggugat dan tidak ada menerima berkas perkara; Bahwa Penggugat tidak memahami mekanisme yang berlaku di institusi Polri tentang prosedur pengajuan banding dimana disamping mengajukan keberatan pernyataan banding juga harus disusul dengan memori banding tentang apa yang menjadi keberatan dan harus proaktif menanyakan kepada Propam Polres Indragiri Hilir dan bukan hanya menunggu karena pengajuan banding tersebut murni kepentingan Penggugat; Pemberhentian tidak dengan hormat yang dilakukan oleh Tergugat (Kapolda Riau) terhadap BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA dengan surat keputusan Nomor : Kep/403/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013 sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku di Institusi Polri dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, dengan memperhatikan asas keseimbangan (Principle Of Proportionality) yaitu keseimbangan antara kesalahan yang dilakukan oleh Tergugat terhadap norma-norma hukum positif institusi Polri serta asas kepastian hukum sehingga anggota Polri yang lain tidak melakukan kesalahan yang sama sehingga merusak TRIBRATA sebagai falsafah anggota Polri, dengan demikian pemberhentian tersebut telah dipertimbangkan demi kelangsungan Polri yang dicintai masyarakat bukan karena kepentingan individu; Halaman 15 dari 59 halaman

16 8. Bahwa oleh karena proses dan prosedur terbitnya Surat Keputusan Pemberhentian Tidak dengan Hormat Kapolda Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013 an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA telah sesuai dengan prosedur dan mekanisme aturan yang berlaku secara khusus dilingkungan Polri dalam rangka menegakkan hukum dan wibawa Polri ditengah masyarakat dan sesuai dengan Asas- Asas Umum Pemerintahan yang Baik; Kami mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat yang menyidangkan perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : 1. Menolak seluruh gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; Menyatakan surat keputusan Kapolda Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013 tentang pemberhentian tidak dengan hormat dari dinas Polri (PTDH) lampiran 1 nomor urut 2 a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA adalah sah menurut hukum; Menolak tuntutan rehabilitasi dari Penggugat; Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat; Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, pihak Penggugat telah mengajukan Replik pada persidangan tanggal 22 Januari 2014 dan atas Replik Penggugat, pihak Tergugat telah mengajukan Duplik pada persidangan tanggal 29 Januari 2014 dan untuk mempersingkat uraian putusan maka Replik Penggugat serta Duplik Tergugat tidak diuraikan pada Putusan namun ditunjuk dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara ini;-- Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya, Pihak Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat Halaman 16 dari 59 halaman

17 yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda P-1 sampai dengan P-7, sebagai berikut : Bukti P-1 : Petikan Surat Keputusan NO.POL. : Skep/1441/XII/1999 tentang Pengangkatan dan Penggajian Siswa Pendidikan Pertama Bintara Polri T.A. 1999/2000 tertanggal 21 Desember 1999 (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti P-2 : Kartu Anggota Polri No. KTA/185/VIII/2008 atas nama Roni Eka Saputra tertanggal (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti P-3 : Petikan Keputusan Nomor : Kep/240/XII/2007 tentang Kenaikan Pangkat tertanggal 14 Desember 2007 (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti P-4 : Berita Acara Pernyataan Banding tertanggal 23 April 2013 (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti P-5 : Putusan Sidang Kimisi Kode Etik Polri Nomor : PUT.KKEP/02/IV/2013/KKEP atas nama Roni Eka Saputra tertanggal 19 April 2013 (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti P-6 : Petikan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas Polri tertanggal 19 Agustus 2013 (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti P-7 : Surat Tuntutan Pelanggaran Kode Etik Nomor : Tut/02/IV/2013/Propam, tanggal 10 April 2013 (Foto copy dari foto copy); Halaman 17 dari 59 halaman

18 Menimbang, bahwa Penggugat disamping mengajukan bukti tertulis, juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi dalam persidangan yang telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam persidangan yang terbuka untuk umum sebagai berikut : INDRA MANU, Yang pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut: Bahwa Saksi tahu Penggugat diberhentikan sebagai anggota Polri dari Penggugat sendiri; Bahwa Saksi tidak hadir saat dilakukan sidang KKEP; Bahwa lebih kurang satu minggu surat pernyataan banding dibuat dan diperlihatkan kepada Saksi yang terdiri dari 3 point antara lain tidak menerima keputusan PTDH, untuk dipertimbangkan karena masih memiliki isteri dan anak serta dan lain-lain; Bahwa surat pernyataan banding dibuat di rumah Saksi; Bahwa surat pernyataan banding dikirimkan ke Tembilahan dan Mapolda Riau; Bahwa Saksi tahu lewat HP kalau surat pernyataan banding sudah diserahkan oleh isteri Penggugat kepada Pak Musa untuk diantarkan kepada Pak Yosman Martondang; Bahwa surat pernyataan banding hanya 1 lembar; MUSA EFFENDI, yang pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Saksi menyerahkan surat pernyataan banding dalam bentuk amplop ke Polres Indragiri Hilir pada tanggal 25 Mei 2013; Bahwa Saksi lupa nama yang menerimanya; Bahwa saat itu Saksi tidak tahu apakah surat tersebut disampaikan atau Halaman 18 dari 59 halaman

19 tidak; Bahwa saat itu Saksi tidak diberikan tanda terima dan baru meminta tanda terima semalam; YOSMAN MARTONDANG, yang pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Saksi tahu tentang obyek sengketa; Bahwa Saksi pernah dimintai tolong melalui telepon oleh Pak Musa untuk menyampaikan obyek sengketa; Bahwa Saksi juga yang mengantarkan surat pernyataan banding; Bahwa obyek sengketa saat itu diserahkan kepada kabidkum Polda Riau; Bahwa surat pernyataan banding diserahkan kepada pegawai di bagian bidkum Polda Riau dan tidak ada tanda terima; Menimbang, bahwa untuk membantah dalil-dalil gugatan Penggugat, Pihak Tergugat telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda T-1 sampai dengan T-19, sebagai berikut : Bukti T-1 : Laporan Polisi No.Pol. : LP/01/VI/2011/Riau/Res Inhil/Sek Kuindra tanggal 13 Juni 2011 an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti T-2 : Daftar absensi personel Polsek Kuindra an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy dari Foto Copy); Bukti T-3 : Berita Acara Pemeriksaan an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA tanggal 28 Juli 2012 (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Halaman 19 dari 59 halaman

20 4. Bukti T-4 : Surat keputusan tentang pembentukan komisi kode etik profesi Kepolisian Nomor : Kep/02/IV/2013/PROPAM tanggal 03 April 2013 an. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-5 : Surat putusan komisi kode etik profesi Polri Nomor : PUT KKEP/02/IV/2013/KKEP tanggal 19 April 2013 a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-6 : Foto sidang a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA di Polres Inhil (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-7 : Salinan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat Nomor : Kep/403/VIII/2013 tanggal 19 Agustus 2013 a.n. BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-8 : Pendapat dan saran hukum nomor : R/517/VIII/2011/Bidkum tanggal 16 Agustus 2011 a.n. Terperiksa BRIGADIR RONI EKA SAPUTRA (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-9 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Polri (Foto Copy Peraturan Perundang-undangan); Bukti T-10 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : 14 tahun 2011 Tentang Komisi Kode Etik Profesi Polri (Foto Copy Peraturan Perundang-undangan); Bukti T-11 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : 19 tahun 2012 Tentang Susunan Organisasi Dan Halaman 20 dari 59 halaman

21 Tata Kerja Komisi Kode Etik Polri (Foto Copy Peraturan Perundang-undangan); Bukti T-12 : Berkas Perkara Pelanggaran Kode Etik Polri No. BPP/07/VII/2011, tanggal 25 Juli 2011 a.n. Brigadir Roni Eka Saputra (foto copy dari foto copy); Bukti T-13 : Berita Acara Sidang Komisi Kode Etik Polri atas nama Roni Eka Saputra tertanggal 19 April 2013 (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-14 : Nota Pembelaan Atas Tuntutan Pelanggaran Kode Etik Nomor : NP/07/IV/2013/Rapkum atas nama Brigadir Roni Eka Saputra tertanggal 19 April 2013 (Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya); Bukti T-15 : Berkas Perkara Sidang Komisi Kode Etik Polri Nomor : Kep/02/IV/2013/PROPAM tanggal 03 April 2013 (Foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti T-16 : Berkas Perkara Pemeriksaan Pendahuluan Pelangaran Pearturan Pemerintah Nomor : 1 Tahun 2003 Nomor : BPPP/07/VII/2011/PROPAM tanggal 30 Juli 2011 a.n. Brigadir Roni Eka Saputra (Foto copy dari foto copy); Bukti T-17 : Surat Kuasa Penunjukan Pendamping dalam sidang Komisi Kode Etik Polri tanggal 5 April 2013 (Foto copy sesuai dengan aslinya); Bukti T-18 : Bukti Pengiriman Pernyataan Banding Pelanggar a.n. Brigadir Roni Eka Saputra tanggal 28 Mei 2013 (Foto copy sesuai dengan aslinya); Halaman 21 dari 59 halaman

22 19. Bukti T-19 : Tanda Terima berkas perkara tanggal 6 April 2013 Nomor : BPPP/07/VII/2011/Propam (Foto copy sesuai dengan aslinya); Menimbang, bahwa Tergugat disamping mengajukan bukti tertulis, juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi dalam persidangan yang telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam persidangan yang terbuka untuk umum sebagai berikut : AKP. SUHARYONO, yang pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat saat dinas di Polsek Kuindra; Bahwa Saksi menjabat sebagai Kapolsek Kuindra sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012; Bahwa Saksi saat ini menjabat sebagai Kapolsek Enok sejak pertengahan bulan Desember 2012; Bahwa Penggugat berdinas di Polsek Kuindra selama dua tahun di bagian Babinkamtibmas; Bahwa Penggugat bertugas di Sabhara sejak bulan Mei tahun 2012; Bahwa setahu Saksi, Penggugat di PTDH karena tidak masuk dinas mulai tanggal 13 Mei 2011 sampai dengan 25 Juli 2011 secara berturutturut; Bahwa Saksi mengetahui Penggugat tidak masuk dinas tersebut berdasarkan hasil rekap absen yang dibuat oleh Hasbi; Bahwa setelah adanya laporan tersebut, kemudian dilakukan laporan ke bagian provos dan diadakan pencarian oleh dua anggota atas perintah Halaman 22 dari 59 halaman

23 Saksi; Bahwa pencarian dilakukan oleh Yardi dan Hasbi selang dua hari setelah dibuat laporan; Bahwa Saksi pernah ditunjukkan absensi Penggugat oleh Hasbi, bagian provos; Bahwa Penggugat pernah minta izin dua hari kepada Saksi sebelum tanggal 13 Mei 2011untuk mengambil pakaian dan menemui istrinya; Bahwa Penggugat sejak tanggal 13 Mei sampai tanggal 25 Juli 2011tidak pernah meminta izin kepada Saksi baik lisan ataupun tertulis; - Bahwa penahanan gaji Penggugat dilakukan Saksi sebelum Penggugat tidak masuk dinas; Bahwa pencarian terhadap Penggugat dilakukan sebanyak dua kali ; Bahwa batas waktu pencarian terhadap Penggugat dua hari dan setelah itu Saksi melaporkan ke Provos; Bahwa sebelum sidang KKEP, Saksi tidak melakukan pemeriksaan kepada Penggugat; Bahwa Penggugat kembali masuk dinas tanggal 26 Juli 2011 tanpa dipanggil Saksi; Bahwa Penggugat melapor kepada Saksi dan kemudian Saksi mengantar Penggugat ke Provos Polres Indragiri Hilir tiga hari sejak Penggugat masuk dinas; Bahwa Saksi saat itu hanya menyerahkan Penggugat ke Provos Polres Indragiri Hilir Bahwa setahu Saksi Provos Indragiri Hilir telah melakukan pemeriksaan terhadap Penggugat; Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Provos Polres Indragiri Hilir Halaman 23 dari 59 halaman

24 mengenai ketidakhadiran Penggugat tiga hari setelah Penggugat diperiksa; Bahwa setelah diperksa, Saksi tidak tahu proses selanjutnya karena diambil alih oleh Polres Indragiri Hilir; Bahwa Saksi melaporkan ketidakhadiran Penggugat karena tidak masuk dinas setelah tanggal 27 Juli 2011; Bahwa Saksi menerima panggilan sidang KKEP sebanyak tiga kali; Bahwa sidang KKEP dilakukan di Polres Indragiri Hilir dengan dihadiri oleh Wakapolres sebagai Ketua, Kasat Bimas sebagai Sekretaris dan Kasi Provos sebagai Penuntut ; Bahwa sidang KKEP terhadap diri Penggugat dilakukan sebanyak tiga kali; Bahwa materi sidang pertama tentang ketidakhadiran Penggugat; Bahwa Penggugat hadir pada sidang kedua dengan pendamping; Bahwa Saksi dan Penggugat hadir pada sidang pembacaan putusan; Bahwa Penggugat mrengajukan banding secara lisan terhadap, putusan PTDH Penggugat; AIPDA EDI ASMANDI, yang pada pokoknya menerangkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa setahu Saksi obyek sengketa terbit berdasarkan laporan dari Hasbi, anggota Polsek Kuindra; Bahwa Saksi yang memeriksa Penggugat karena tidak masuk dinas sejak tanggal 13 Mei 2011 sampai dengan tanggal 25 Juli 2011 berdasarkan laporan dari Hasbi; Halaman 24 dari 59 halaman

25 - Bahwa Penggugat melanggar Peraturan Pemerintah Nomor : 1 Tahun 2003; Bahwa dalam laporan polisi tersebut tidak tercantum pasal yang dilanggar oleh Penggugat; Bahwa sebagai anggota Propam Polres Indragiri Hilir, Saksi mempunyai tugas melakukan pemeriksaan terhadap semua saksi dan terlapor; Bahwa Penggugat telah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan namun tidak pernah muncul; Bahwa telah diterbitkan DPO sejak Penggugat tidak diketemukan; Bahwa Saksi yang membuat panggilan sebanyak tiga kali kepada Penggugat; Bahwa Saksi yang memeriksa Kapolsek Kuindra, Hasbi dan Yardi; Bahwa Penggugat diperiksa oleh Saksi tanpa pendamping karena Penggugat menolak didampingi pendamping; Bahwa Saksi ada mnembuat berita acara penolakan pendamping Penggugat; Bahwa dasar Saksi memeriksa Penggugat adalah sprint dan barang bukti berupa absensi; Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan, Saksi telah memberitahu kewajiban dan hak-hak Penggugat; Bahwa Saksi tidak hadir pada sidang KKEP karena sakit; Bahwa tidak ada tenggang waktu untuk dilakukan sidang KKEP; Bahwa pada saat Penggugat tidak masuk kerja pada hari yang lain, maka dibuatkan laporan baru; AIPTU HASOLOAN SIANIPAR, yang pada pokoknya menerangkan hal- Halaman 25 dari 59 halaman

26 hal sebagai berikut : Bahwa Saksi bertugas di Polres Indragiri Hilir sebagai Kasi Propam sejak 27 Oktober 2012; Bahwa Saksi menerima berkas pemeriksaan Penggugat dari Edi Asmandi; Bahwa berkas (bukti T-12) yang Saksi terima kemudian mengusulkan supaya cepat diproses; Bahwa bukti T-12 Saksi terima tetapi masih banyak kesalahan dan diperbaiki sehingga menjadi bukti T-16; Bahwa Saksi kemudian mengadakan rapat perwira mengenai Penggugat sebelum dilaksanakan persidangan kode etik; Bahwa Saksi yang mengajukan pendamping untuk Penggugat tanggal 1 April 2013 yang bernama Brigadir Abu Huraira, SH; Bahwa Saksi sebagai Penuntut dalam Sidang KKEP; Bahwa Saksi bertugas menuntut PTDH, membacakan pra penuntutan/persangkaan; Bahwa sidang KKEP dilakukan sebanyak 3 kali, yang pertama tanggal 5 April 2013 dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi; Bahwa agenda yang kedua pemeriksaan barang bukti berupa rekapitulasi absensi bulan Mei, Juni dan Juli tahun 2011; Bahwa berkas pendahuluan (T-16) diberikan kepada Penggugat 3 hari sebelum sidang KKEP dilakukan, tetapi Saksi tidak tahu apakah berkas tersebut sudah diterima oleh Penggugat atau belum karena tidak ada tanda bukti terima; Bahwa sidang ketiga dilaksanakan pada tanggal 19 April 2013 dengan agenda pembacaan putusan dengan rekomendasi PTDH; Halaman 26 dari 59 halaman

27 - Bahwa Pendamping Penggugat ada melakukan pembelaan; Bahwa tanggal 24 Mei 2013, Saksi menerima pernyataan banding Penggugat yang kemudian dikirimkan ke Polda Riau pada tanggal 28 Mei 2013; Bahwa Saksi tidak tahu terhadap hasil putusan komisi banding; Bahwa bukti T-12 dirubah oleh Saksi antara lain NRP, tanggal, Saksi yang diperiksa atas nama Tumin yang kemudian menjadi bukti T-16; Bahwa seharusnya bukan Saksi yang merubah berkas tersebut; Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 19 Maret 2014, Penggugat mengajukan Kesimpulan secara lisan, sedangkan Tergugat telah menyerahkan Kesimpulannya secara tertulis tertanggal 19 Maret 2014; Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak menyatakan tidak mengajukan suatu apapun lagi dan mohon Putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana dimuat dalam duduk perkara tersebut di atas ; Menimbang, bahwa obyek sengketa yang dimohonkan batal atau tidak sah dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia khusus dalam daftar lampiran nomor urut 2 atas nama Roni Eka Saputra Pangkat/NRP : Halaman 27 dari 59 halaman

28 Brigadir/ , kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir tertanggal 19 Agustus 2013 (vide bukti P-6 = bukti T-7) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawabannya tertanggal 15 Januari 2014 yang memuat jawaban dalam pokok perkara yang pada pokoknya menolak seluruh dalildalil yang dikemukakan Penggugat tanpa mengajukan eksepsi; Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut, Penggugat mengajukan Replik tertanggal 22 Januari 2014 dan terhadap Replik Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 29 Januari 2014 ; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak mengajukan eksepsi, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan segi formil gugatan yang meliputi kewenangan mengadili Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, tenggang waktu mengajukan gugatan dan ada atau tidaknya kepentingan Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap obyek sengketa a quo dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa pertama Majelis Hakim akan mempertimbangkan tentang kewenangan mengadili Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru;-- Menimbang, bahwa kewenangan mengadili Peradilan Tata Usaha Negara diatur dalam Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 angka (9) Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi : Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan / Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan Halaman 28 dari 59 halaman

29 hukum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, yang bersifat Konkrit, Individual dan Final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah meneliti dan mencermati Surat Keputusan obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat (vide bukti P-6=T-7) dengan mengkaitkan unsur-unsur yang terkandung dalam Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (9) Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim berpendapat bahwa Surat Keputusan obyek sengketa telah memenuhi syarat sebagai Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu telah bersifat Konkrit, Individual dan Final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat ; Konkrit : obyek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha Negara tidak bersifat abstrak, tetapi sudah berbentuk tertentu atau dapat ditentukan yaitu berupa Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/403/VIII/2013 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia khusus dalam daftar lampiran nomor urut 2 atas nama Roni Eka Saputra Pangkat/NRP : Brigadir/ , kesatuan terakhir Anggota Polsek Kuindra Polres Indragiri Hilir tertanggal 19 Agustus 2013; Individual : artinya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut tidak ditujukan untuk umum, melainkan sudah jelas kepada siapa ditujukan, baik terhadap alamat maupun hal yang dituju, demikian halnya Surat Keputusan obyek sengketa adalah ditujukan pribadi kepada Penggugat ; Halaman 29 dari 59 halaman

P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr

P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr P U T U S A N NOMOR : 41 / G / 2013 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr.

PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr. PUTUSAN Nomor : 35/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR: 19/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

P U T U S A N. Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 26/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 42/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 37/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 22/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr

PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr PUTUSAN Nomor : 15/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR: 34/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr

P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr P U T U S A N NOMOR : 10 / G / 2013 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr.

P U T U S A N. Putusan Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr. P U T U S A N Nomor : 38/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

P U T U S A N. Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, P U T U S A N Nomor : 5/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.920, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Komisi Kode Etik. Kepolisian. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG 1 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI KODE ETIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 17/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 02/G/2016/PTUN.Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

P U T U S A N. Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 13/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

PUTUSAN. Putusan Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

PUTUSAN. Putusan Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, PUTUSAN Nomor : 20/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERHENTIAN SEMENTARA DARI JABATAN DINAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI BY : ANNEKA SALDIAN MARDHIAH Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor:343/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor:343/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor:343/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA

PUTUSAN. Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA PUTUSAN Nomor: 11/PTS/KIP-SU/VIII/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 8 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 8 TAHUN 2006 TENTANG Hsl Rpt tgl 19-5-06 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 8 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI KODE ETIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 45/Pdt.G/2011/PA.PPg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 45/Pdt.G/2011/PA.PPg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 45/Pdt.G/2011/PA.PPg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.257, 2014 PERTAHANAN. Hukum. Disiplin. Militer. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5591) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 113/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 9/G/2014/PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Cerai Gugat : Verstek, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat 11 (Sebelas) tahun

Cerai Gugat : Verstek, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat 11 (Sebelas) tahun Cerai Gugat : Verstek, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat 11 (Sebelas) tahun P U T U S A N Nomor : 12XX/Pdt.G/2010/PA.Slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor :18/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PUTUSAN Nomor :18/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PUTUSAN Nomor :18/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 33/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 33/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 33/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR : /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. seperti tersebut di bawah ini, dalam perkara antara :

P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. seperti tersebut di bawah ini, dalam perkara antara : P U T U S A N NOMOR: 03/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 720/Pdt.G/2012/PA.TPI BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 2432/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 2432/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor 2432/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 0655/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 0655/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor 0655/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Nomor PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 119 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara dalam

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 0813/Pdt.G/2011/PA.Skh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sukoharjo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/Pdt.G/2013/PA.Blu.

P U T U S A N Nomor : 106/Pdt.G/2013/PA.Blu. P U T U S A N Nomor : 106/Pdt.G/2013/PA.Blu. BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengalaman Agama Blambangan Umpu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor :21/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor :21/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor :21/Pdt.G/2011/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris No.180,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 HA PIOAUSPOI TENTANG MAJELIS KEHORMATAN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 600/Pdt.G/2010/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 600/Pdt.G/2010/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor: 600/Pdt.G/2010/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, PENETAPAN Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 0023/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0023/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 0023/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung, dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA PUTUSAN Nomor 0180/Pdt.G/2014/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Lahat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM P U T U S A N Nomor : 0264Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA 1 P U T U S A N Nomor : 2018/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara cerai talak pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 64/Pdt.G/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1758, 2015 KY. Laporan Masyarakat. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Mentok yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu dalam persidangan Majelis Hakim

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 08/Pdt.G/2010/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 08/Pdt.G/2010/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 08/Pdt.G/2010/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Nomor: PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 244/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 244/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 244/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR xxx/pdt.g/2009/pa Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama yang memeriksa

P U T U S A N NOMOR xxx/pdt.g/2009/pa Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama yang memeriksa 1 P U T U S A N NOMOR xxx/pdt.g/2009/pa Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Hsl Rpt (12) Tgl 19-05-06 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 533 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 009/Pdt.G/2012/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 009/Pdt.G/2012/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 009/Pdt.G/2012/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Blambangan Umpu yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N Nomor 118/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DEMI KEADILAN DAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 1636/Pdt.G/2012/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 1636/Pdt.G/2012/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1636/Pdt.G/2012/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada

Lebih terperinci